PENGARUH METODE READING ALOUD (MEMBACA NYARING)
TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS II MI NURUL
HUDA CURUG WETAN TANGERANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
SITI RUKOYAH
NIM 109018300064
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK
SITI RUKOYAH (109018300064),“Pengaruh Metode Reading Aloud
(Membaca Nyaring) Terhadap Pemahaman Bacaan Siswa Kelas II MI Nurul
Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014”.Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa
kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi
eksperimen dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah sembilan puluh siswa yang terdiri dari empat puluh lima
siswa untuk kelas eksperimen dan siswa untuk empat puluh lima siswa untuk
kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes yang berbentuk soal
pilihan ganda yang berjumlah 20 soal.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemahaman bacaan siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) lebih
baik dari pada yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Window.
Dengan teknik Paired Sampel T-Test diperoleh thitung sebesar 0,003 pada taraf
signifikan >0,05. Dengan demikian , H1diterima dan H0 ditolak karena 0,003<
0,05, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode reading aloud
(membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda
Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Kata Kunci: Membaca Nyaring, Pemahaman Bacaan
ABSTRACT
SITI RUKOYAH (109018300064), “The Influence of Reading Aloud
(Membaca Nyaring) Method to The Students’ Reading Comprehension In
The Second Grade of MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun
Pelajaran 2013/2014”. Skripsi Elementary School Teacher Education
Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta, 2014.
This research purpose is to know the effect of reading aloud on student’s
reading comprehension ability in 2nd
class MI Nurul Huda Curug Wetan
Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014.
This research uses the quasi experiment method with pretest-posttest
control group design research. The sample is taken by purposive sampling
technique. Sample in this research contains of 90 students, 45 students for
experiment class, and 45 students for control class. The instrument of this research
uses multiple choice test contains 20 questions. The result of this research
revealed that student’s ability in reading comprehension using reading aloud
method is better than convencional teaching method.
The technique of analysis data in this research uses the SPSS 16.0 for
Windows type. With the Paired Sampel T-Test gets tcount as 0,001 on significant
level > 0, 05. So, it can be concluded that H1 accepted and H0 refused because
0,001 < 0,05. Thus there is the effect of reading aloud method on students’
reading comprehension in 2nd
class MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang
Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Key Words: Reading Aloud, Reading Comprehension
i
KATA PENGANTAR
Biamillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Reading Aloud (Membaca Nyaring)
terhadap Pemahaman Bacaan Siswa Kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan
Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan limpahkan kepada nabi
besar Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa
mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar sarjana pendidikan (S.Pd) Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis melalui banyak hambatan, namun
dengan usaha, do’a dan keyakinan akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Dukungan keluraga dan berbagai pihak yang sangat berarti dalam
menumbuhkan semangat penulis yang terkadang meredup menjadi motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik moril maupun materil
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih penulis
samapaikan kepada:
1. Dra. Nurlena Rifai, M.A Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Fauzan, MA., selaku Ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
ii
3. Dr. Nuryani MA., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia
memberikan arahan, semangat dan meluangkan waktu untuk membimbing
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah banyak memberikan ilmu selama dibangku perkuliahan.
5. Dindin Ridwanudin, M.Pd., yang telah banyak memberikan ilmu,
memotivasi serta meluangkan waktu pada penulis dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Khaeroyaroh, S.Ag. selaku Kepala Sekolah MI Nurul Huda Curug Wetan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian dalam pembuatan skripsi ini.
7. Seluruh guru, staf dan siswa-siswi MI Nurul Huda Curug Wetan khusunya
kelas II yang membantu penulis dalam penelitian sehingga skripsi dapat
terselesaikan.
8. Kedua orang tua tercinta, Abi M. Ma’mun Sidik dan Ummi Enok Hasanah
yang tiada hentinya memberikan kasih sayang, selalu mendoakan, selalu
menjadi motivasi dan inspirasi serta memberikan banyak dukungan moril dan
materiil kepada penulis.
9. Kakak-kakakku tersayang Evi Nurjannah, Wawan, M. Safaat dan Ai Halimah
yang selalu memberikan motivasi dan do’a kepada penuis serta keponakan-
keponakanku tercinta Siti Nur Umiyah, Dewi Suroh, Azeng Salwa, terima
kasih atas tawa canda kalian yang menjadi penyemangat dan penghilang
penat penulis.
10. Keluarga besar Bapak Akub (Alm) dan keluarga besar Bapak Dading Furqoni
khusunya Rida Firdaus dan Wiwin Windiana yang telah memberikan banyak
motivasi, selalu mendoakan dan bersedia mengantar penulis ke kampus
tercinta.
11. Dindin Kuswandi yang selalu bersedia meluangkan waktu, memberikan
motivasi dan doa kepada penulis.
iii
12. Sahabat-sahabatku, Siti Fauziah Alpiana, Dewi Susanti, Rizky Chairani, Siti
Ulfiah, Siti Sa’diah, Ade Lukmansyah, Lulu Apriyanti, Febrina Asri, Nani
Nur’aeni, Eva Rosdiana Nur Najmi Hayah, Sukroni, Junariyah, Siti Syukrotul
Amalia dan seluruh teman-teman PGMI angkatan 2009 khusunya kelas B.
Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan kalian selama ini, serta canda
tawa yang menghiasi hari-hari penulis.
13. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas
segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penulis dimasa yang akan datang. Mudah-
mudahan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dan
dapat memberikan kontribusi bagi peninggkatan kualitas pendidikan. Amin ya
rabbal alamin.
Jakarta, Maret 2014
Penulis
Siti Rukoyah
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 5
C. PembatasanMasalah ................................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA BERPIKIR ................... 7
A. Kajian Teori ............................................................................................ 7
1. Hakikat Membaca ............................................................................. 7
a. Pengertian Pemahaman Bacaan ................................................... 8
b. Taksonomi Bloom ....................................................................... 9
2. Pengertian Metode ............................................................................ 11
a. Metode ......................................................................................... 11
3. Metode Reading Aloud (Membaca Nyarinng) .................................. ̀ 12
a. Pengertian Reading Aloud (Membaca Nyaring) ......................... 12
b. Keterampilan-keterampilan yang Dituntut dalam
Membaca Nyaring ....................................................................... 15
c. Hal-hal yang Perlu Diingat dalam Membaca Nyaring ................ 15
d. Hal-hal yang Harus Dihindari Waktu Membaca Nyaring ........... 16
e. Keuntunngan dan Kesenangan Membaca Nyaring ..................... 16
f. Prosedur Membaca Nyaring ........................................................ 17
g. Manfaat Membaca Nyaring ......................................................... 18
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... 19
v
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 21
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 23
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 23
B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................ 23
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 24
D. Variabel Penelitian .................................................................................. 25
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 25
1. Teknik Penngumpulan Data ................................................................ 25
a. Observasi .................................................................................... 25
b. Tes .............................................................................................. 26
2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 26
a. Menyusun Kisi-kisi Instrumen .................................................... 26
b. Uji Coba Instrumen ..................................................................... 27
1) Uji Validitas .......................................................................... 28
2) Uji Reliabilitas ...................................................................... 29
3) Taraf Kesukaran .................................................................... 31
4) Daya Pembeda ...................................................................... 32
F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 34
1. Uji Normalitas ..................................................................................... 34
2. Uji Homogenitas ................................................................................. 34
3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 34
G. Hipotesis Statistik ................................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 36
A. Profil Sekolah .......................................................................................... 36
1. Lokasi MI Nurul Huda ...................................................................... 36
2. Visi, misi dan tujuan MI Nurul Huda ............................................... 36
3. Struktur Organisasi MI Nurul Huda ................................................. 38
4. Guru dan Tenaga Kependidikan ....................................................... 39
5. Jumlah Siswa .................................................................................... 40
6. Sarana dan Prasarana ........................................................................ 40
vi
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 40
C. Hasil Penelitian ....................................................................................... 41
D. Deskripsi Data ......................................................................................... 44
1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............ 44
2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ........... 51
E. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ....................... 56
1. Pengujian Persyaratan Analisis ......................................................... 57
a. Uji Normalitas ............................................................................. 57
1) Uji Normalitas Pretest ................................................................. 57
2) Uji Normalitas Posttest ............................................................... 58
b. Uji Homogenitas.......................................................................... 59
1) Uji Homogenitas Pretest ............................................................. 59
2) Uji Homogenitas Posttest ............................................................ 60
2. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 60
F. Pembahasan ............................................................................................ 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 64
A. Kesimpulan ............................................................................................. 64
B. Saran....................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Rancangan Desain Penelitian ................................................ 24
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Tes ......................................................... 26
Tabel 3.3 : Validitas Soal ........................................................................ 29
Tabel 3.4 : Indeks Reliabilitas ................................................................. 30
Tabel 3.5 : Reliabilitas Soal .................................................................... 31
Tabel 3.6 : Tingkat Kesukaran ................................................................ 31
Tabel 3.7 : Daya Pembeda ...................................................................... 32
Tabel 3.8 : Rekapitulasi Analisis Butir Soal ........................................... 33
Tabel 4.1 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ..... 41
Tabel 4.2 : Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ........... 43
Tabel 4.3 : Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen .................... 45
Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen ... 46
Tabel 4.5 : Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol ........................... 48
Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Kontrol ......... 49
Tabel 4.7 : Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen ................... 51
Tabel 4.8 : Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen . 52
Tabel 4.9 : Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol .......................... 54
Tabel 4.10 : Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Kontrol ........ 55
Tabel 4.11 : Hasil Uji Normalitas Pretest ................................................. 57
Tabel 4.12 : Hasil Uji Normalitas Posttest ................................................ 58
Tabel 4.13 : Hasil Uji Homogenitas Pretest ............................................. 59
Tabel 4.14 : Hasil Uji Homogenitas Posttest ............................................ 60
Tabel 4.15 : Hasil Uji T-Test .................................................................... 61
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 : Grafik Histogram Nilai Pretest Kelompok Eksperimen.... ..... 47
Gambar 4.2 : Grafik Histogram Nilai Pretest Kelompok Kontrol ................ 50
Gambar 4.3 : Grafik Histogram Nilai Posttest Kelompok Eksperimen ........ 53
Gambar 4.4 : Grafik Histogram Nilai Posttest Kelompok Kontrol .............. 56
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi individu yang mandiri dan prosesnya dapat dimulai sedini
mungkin. Penyelenggaraan pendidikan kearah yang lebih maju dapat
menumbuh kembangkan potensi individu agar mampu memimpin
kelangsungan hidup. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu
pendidikan pada setiap jenjangnya. Keberhasilan dan peningkatan mutu
pendidikan menjadi tujuan dan cita-cita bersama agar dapat menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Untuk membentuk warga negara yang sesuai dengan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional tersebut maka warga negara dituntut untuk mengembangkan potensi
yang ada dalam dirinya melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua orang. Kegiatan
pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Dengan pendidikan,
kebutuhan manusia mengenai perubahan dan perkembangan dapat terpenuhi.
1 UUD RI Nomor 20 Tahun 2003, BAB II PASAL 3, Tentang Sisdiknas dan Peraturan
PemerintahRI Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2008), cet.
1, h.6.
2
Namun pada faktanya, mutu pendidikan di Indonesia masih jauh dari
sempurna. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab, salah satu faktornya
yaitu dari faktor guru. Sampai saat ini pembelajaran Bahasa Indonesia di
beberapa sekolah masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru
sebagai sumber utama pengetahuan dan guru menjadi peran utama di dalam
kelas, sehingga kurang memperhatikan kemampuan siswa.
Selama proses pembelajaran siswa tidak terlibat langsung, siswa hanya
berperan secara pasif dan guru lebih aktif sehingga dalam proses pembelajaran
siswa tidak mengalaminya sendiri melainkan hanya menerima informasi dari
guru. Hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap siswa itu sendiri.
Informasi dari guru tidak akan tersimpan lama diingatan, sehingga siswa akan
mudah lupa mengenai materi yang telah dipelajarainya.
Bahasa adalah suatu hal yang sangat penting bagi seseorang sebagai
anggota masyarakat. Bahasa digunakan oleh seseorang untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan orang lain. Tanpa adanya bahasa, seseorang tidak
mungkin bisa komunikasi dengan orang lain di sekitarnya. Oleh karena itu,
keterampilan berbahasa sangat diperlukan bagi semua orang, serta
dikembangkan sejak dini agar seseorang dapat berkomunikasi dan berinterkasi
di masyarakat dengan baik.
Bahasa Indonesia dalam peranannya sebagai bahasa pemersatu dan
bahasa ilmu, berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan yang
dapat meningkatkan pembangunan nasional terutama di bidang pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia juga dijadikan salah satu mata
pelajaran wajib yang menjadi tolak ukur dalam kelulusan siswa di lembaga
pendidikan (sekolah). Di lembaga pendidikan, bahasa Indonesia digunakan
sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan agar siswa lebih
mahir dalam menggunakan keterampilan berbahasa dengan baik, sehingga
ketika siswa sudah menamatkan jenjang pendidikan di sekolah, mereka akan
lebih terampil menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tertulis.
3
Secara umum, kemampuan berbahasa memiliki empat aspek
keterampilan yang harus dimiliki serta dikuasai oleh siswa. Empat
keterampilan tersebut adalah keterampilan mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis. Empat keterampilan inilah yang menjadi dasar bagi
pembuatan kurikulum pendidikan di Indonesia.
Dari empat keterampilan berbahasa, keterampilan membaca
merupakan salah satu aspek yang sering dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran, terutama di sekolah dasar. Pembelajaran membaca di SD/MI
diselenggarakan dalam rangka pengembangan kemampuan membaca yang
mutlak harus dimilki oleh setiap warga negara agar dapat mengembangkan
diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran di SD/MI, siswa diharapkan
memperoleh dasar-dasar kemampuan membaca di samping kemampuan
menulis dan menghitung, serta kemampuan essensial lainnya. Dengan
membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
dirinya dimasa mendatang.
Selama ini dalam pembelajaran membaca, setelah membaca dan siswa
ditanya oleh guru tentang apa yang ia baca, siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan tersebut. Seharusnya, setelah membaca bahan bacaan, siswa dapat
melakukan dan menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan sumber
bacaan, tetapi pada kenyataannya siswa tidak dapat melakukan hal tersebut.
Semua ini akan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman bacaan siswa.
Selain itu proses pembelajaran yang masih pasif dan guru merasa puas dengan
menggunakan metode konvensional dalam melakukan pembelajaran, padahal
metode pembelajaran dapat menentukan keberhasilan pembelajaran. Apabila
guru menggunakan metode yang menarik, maka siswa akan tertarik untuk
mengikuti pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
lancar, suasana kelas menyenangkan, sehingga pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
4
Proses belajar-mengajar merupakan faktor penentu berhasil atau
tidaknya pendidikan. Untuk memperoleh hasil pengajaran yang optimal maka
diperlukan suatu perencanaan pengajaran yang baik mulai dari penggunaan
metode, strategi dan pendekatan. Untuk itu agar dapat meningkatkan
pemahaman bacaan pada siswa, serta dapat membuat siswa gemar dan tertarik
untuk membaca, guru harus mencoba berbagai macam proses kegiatan belajar
mengajar di kelas. Banyak teknik, metode, dan strategi yang dapat digunakan
guru dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran yang berkaitan
dengan tingkat pemahaman bacaan siswa. Salah satu cara yang dapat
digunakan adalah metode reading aloud (membaca nyaring), yaitu sebuah
metode atau strategi belajar active learning (pembelajaran akif), dengan cara
guru atau siswa membaca dengan suara yang keras atau lantang. Selain itu
kegiatan membaca nyaring juga dapat dilakukan oleh guru untuk siswanya.
Atau dengan kalimat lain guru membaca siswa mendengarkan. Pembelajaran
membaca nyaring dapat diterapkan di kelas rendah. Guru dapat menggunakan
bacaan yang terdapat dalam buku teks atau bahan bacaan lain. Guru membaca
dengan suara yang cukup keras, dengan lafal dan intonasi yang baik sehingga
seluruh siswa dapat mendengar dengan jelas dan menikmatinya. Kegiatan
membaca nyaring sangat cocok dilakukan di SD/MI kelas rendah. Manfaat
yang dapat dipetik dari jenis membaca ini adalah meningkatkan keterampilan
menyimak, memperkaya kosa kata, membantu meningkatkan membaca
pemahaman, dan menumbuhkan minat baca pada siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan sebuah penelitian yang berjudul “ Pengaruh Metode Reading
Aloud (Membaca Nyaring) Terhadap Pemahaman Bacaan Siswa Kelas II
(DUA) MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang”.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang
dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Guru yang lebih mendominasi di dalam kegiatan pembelajaran.
2. Minat membaca siswa masih rendah
3. Tingkat pemahaman bacaan siswa rendah.
4. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif.
C. Pembatasan Masalah
Setelah penulis menguraikan permasalahan di atas, maka penulis
membatasi masalah yang akan diteliti pada pengaruh metode reading aloud
(membaca nyaring) dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pengaruhnya dapat
dilihat dari perbedaan kemampuan pemahaman bacaan siswa terhadap
pelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan dengan menggunakan metode
reading aloud (membaca nyaring) dengan siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional. Masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Metode yang diterapkan adalah metode reading aloud (membaca
nyaring).
2. Pemahaman bacaan siswa pada teks bacaan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
permasalahannya adalah “Bagaimana pengaruh metode reading aloud
(membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul
Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengaruh metode
reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan pada siswa
kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014.
6
F. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat :
1. Manfaat teoretis
Sebagai bahan referensi belajar bagi siswa atau pihak-pihak sekolah yang
terlibat dalam pembelajaran.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa, metode ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran dan dapat juga meningkatkan pemahaman bacaan
siswa.
b. Bagi guru, dapat menjadi cerminan untuk pembelajarran selanjutnya
untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran dan untuk
memvariasikan metode yang digunakan.
c. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat memberikaan informasi dan
meningkatakan keterampilan dalam mengajar untuk lebih
memperhatikan metode yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
maksimal.
7
BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori
1. Hakikat Membaca
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang
melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga
melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan symbol
tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan.1
Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti
tulisan. Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan terpadu yang
mencakup bebrapa kegiatan, seperti mengenali huruf-huruf dan kata-kata,
menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya serta menarik
kesimpulan mengenai maksud bacaan.
Membaca adalah salah satu proses yang sangat penting untuk
mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Tanpa bisa membaca, manusia dapat
dikatakan tidak bisa hidup di zaman sekarang ini. Sebab hidup manusia
sangat bergantung pada pengetahuan yang dimilikinya. Dan untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan itu, salah satunya dengan cara membaca.2
Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk
memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang
terkandung di dalam kata-kata tertulis. Tingkat pemahaman antara makna
yang hendak dikemukakan oleh penulis dan penafsiran atau interpretasi
pembaca turut menentukan ketepatan membaca.3
1 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Cet. 4, h. 2. 2 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa Dan Sastra Di Kelas Tinggi,
(Bandung : UPI Press, 2007), Cet. 1, h.73. 3 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (Bandung: UPI
PRESS, 2007), Cet. 1, h. 99.
8
Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa muara akhir kegiatan membaca adalah memahami isi
ide/gagasan baik tersurat, tersirat bahkan tersorot dalam bacaan. Dengan
demikian, pemahamanlah yang menjadi produk membaca yang bisa
diukur, bukan perilaku fisik duduk berjam-jam di ruang belajar sambil
memegang buku. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman.4
a. Pengertian Pemahaman Bacaan
Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti mengerti
benar. Seseorang dapat dikatakan paham terhadap suatu hal, apabila
orang tersebut mengerti benar dan mampu menjelaskan suatu hal yang
dipahaminya. Pemahaman atau understanding mempunyai beberapa
tingkat kedalaman arti yang berbeda. Pemahaman adalah proses, cara,
perbuatan memahami atau memahamkan. Menurut Driver
“pemahaman adalah kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau
suatu tindakan”.5
Pemahaman yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat,
mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari arti dari bahan
yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari
suatu bacaan, atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk
tertentu ke bentuk yang lain.
4 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
Indonesia, ( Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), Cet. 1, h. 65. 5 Gusni Satriawati, Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan
Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP”, dalam Algoritma Jurnal
Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol.1, No. 1, Juni 2006, h.108
9
Pemahaman (comprehension), kemampuan ini umumnya
mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom
“Here we are using the tern “comprehension“ to include those
objectives, behaviors, or responses which represent an understanding
of the literal message contained in a communication.“ Artinya : Disini
menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku,
atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang
termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut
memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang
sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa
keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain.6
Pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang sebagai suatu
proses yang bergulir, terus-menerus, dan berkelanjutan. Pemahaman
ini menapaki tahapan yang berbeda dan terus berubah saat baris demi
baris, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf dari bacaan mulai
kita baca.7
Pemahaman bacaan yaitu pemahaman siswa terhadap suatu
bacaan yang dipelajari dalam hal ini siswa tidak hanya sekedar
membaca saja akan tetapi dituntut untuk memahami atau mengerti
dengan yang dibacanya.
b. Taksonomi Bloom
Taksonomi bloom adalah struktur hirarki yang
mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang
tinggi. Tentunya, untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang
rendah harus dipenuhi lebih dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan
pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga ranah kemampuan
intelektual yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
6 http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/, diakses pada tanggal 5
Oktober 2013, Pukul 20:00 WIB.
7 Novi Resmini, dkk. Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya, (Bandung:
UPI PRESS, 2006), Cet. 1, h. 93-94.
10
Ranah kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan dan keterampilan berpikir. Ranah
kognitif mengurutkan keahlian berpikir yang harus dikuasai siswa agar
mampu mengaplikasikan teori kedalam perbuatan. Ranah kognitif ini
terdiri atas enam level, yaitu knowledge (pengetahuan), comprehension
(pemahaman atau persepsi), application(penerapan),
analysis(penguraian atau penjabaran), synthesis (pemaduan),
evalution(penilaian).
1) Pengetahuan, yaitu kemampuan menyebutkan atau menjelaskan
kembali.
2) Pemahaman, yaitu kemampuan memahami instruksi dan
menegaskan pengertian/makna ide atau konsep yang telah
diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafik/diagram.
Pemahaman ini juga bisa didapat dari sumber seperti pesan,
bacaan, dan komunikasi.
3) Penerapan, yaitu kemampuan menggunakan konsep dalam praktek
atau situasi yang baru.
4) Analisa, yaitu kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa
komponen untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas atas
dampak komponen-komponen terhadap konsep tersebut secara
utuh.
5) Sintesa, yaitu kemampuan merangkai atau menyusun kembali
komponen-komponen dalam rangka menciptakan pemahaman
struktur baru.
6) Evaluasi, yaitu kemampuan mengevaluasi dan menilai sesuatu
berdasarkan norma, acuan atau kriteria.
Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan
emosi, misalnya perasaan, nilai penghargaan, semangat, minat,
motivasi dan sikap.
11
Ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jasmani,
keterampilan motoric dan kemampuan fisik. Keterampilan ini dapat
diasah jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut dapat diukur
sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan.
2. Pengertian Metode
a. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.8
Metode juga merupakan sebuah prosedur untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam pengajaran bahasa, metode
digunakan untuk menyatakan kerangka yang menyeluruh tentang
proses pembelajaran. Proses ini tersusun dalam rangkaian kegiatan
yang sistematis, tumbuh dari pendekatan yang digunakan sebagai
landasan. Adapun sifat metode adalah prosedural.9
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.
Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk
mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam
kelas, baik secara individual atau secara kelompok/klasikal, agar
pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa
dengan baik.10
8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :
Kencana, 2009), h. 145. 9 Iskandarwassid dan Dadang Suhendar, / Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 40. 10 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, SBM Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. II, h. 52.
12
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus
ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode pembelajaran
merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan
interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.11
Dengan demikian metode adalah cara untuk mencapai sebuah
tujuan dengan jalan yang sudah ditentukan, dalam konteks pendidikan
metode dapat diartikan sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan
sesuai kurikulum yang ditentukan dan penggunaanya disesuaikan
dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
3. Metode Reading aloud (Membaca Nyaring)
a. Pengertian Reading Aloud (Membaca Nyaring)
Reading aloud berasal dari bahasa Inggris yang terdiri atas dua
kata, yaitu read yang berarti membaca dan aloud yang berarti dengan
(suara) nyaring .12
Dalam belajar bahasa kegiatan membaca nyaring atau bersuara
sangat besar kontribusinya terhadap belajar berbicara. Melalui
membaca bersuara murid belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa
yang dipelajarinnya dengan benar. Bahkan, murid bukan hanya belajar
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang dipelajarinya, tetapi juga
belajar mengucapkan kelompok kata, kalimat, dan bahkan
mengucapkan suatau wacana utuh dengan benar melalui membaca
bersuara.13
11 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), Cet. 1, h. 107. 12 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta : PT Gramedia,
2005), Cet. 26, h. 366 dan 467. 13 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia Di SD, (Bandung: UPI
PRESS, 2007), Cet. 1, h. 113.
13
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama
dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami
informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Orang yang
membaca nyaring pertama-tama haruslah mengerti makna makna serta
perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.14
Membaca nyaring atau membaca bersuara keras merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca
dan menyimak. Dengan membaca nyaring, seluruh siswa yang ada di
dalam kelas akan memperhatikan bahan bacaan sehingga ketika
temannya membaca akan tahu kesalahannya.15
Membacakan buku dengan suara yang lantang/nyaring dapat
diterapkan pada seluruh tingkatan kelas. Karena dengan membaca
lantang dapat mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan
membaca dengan kebahagiaan, menciptakan informasi yang berfungsi
sebagai latar belakang, membangun kosakata dan dapat memberikan
sosok panutan yang gemar membaca.16
Membaca bersuara atau nyaring adalah kegiatan membaca
dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan
intonasi yang tepat, agar pendengar dan pembaca dapat menangkap
informasi yang disampikan oleh penulis.17
14 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, ( Bandung :
Angkasa, 2008), h. 23. 15 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi,
(Bandung: UPI Press, 2007), Cet. 1, h. 82. 16 Jim Trelease, Read Aloud Handbook Mencerdaskan Anak Dengan Membacakan Cerita
Sejak Dini, (Jakarta: Hikmah PT Mizan Publika, 2008), Cet. 1, h. 23. 17 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
Indonesia, (Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), h. 83.
14
Membaca lantang/nyaring bisa diterapakan di rumah, yaitu
dengan cara orangtua membiasakan membacakan buku kepada
ananknya. Membacakan buku untuk anak-anak bermanfaat bagi
kognitif dan emosional anak. Selain itu memperkaya kosakata, minat
mereka pada buku. Kebiasaan guru dan orang tua membacakan buku
kepada anak-anak juga akan mempengaruhi rasa ingin tahu anak-anak
mengenai isi buku yang dibacakan dan hal ini akan memupuk minat
anak untuk membaca.18
Membaca nyaring atau membaca bersuara merupakan jenis
kompetensi membaca yang menuntut persyaratan yang ketat.
Membaca nyaring bukan sekedar menyuarakan huruf. Jika hal ini yang
terjadi maka pemahaman akan materi yang dibaca akan gagal
diperoleh.
Membaca nyaring atau membaca bersuara merupakan
kelanjutan dari membaca permulaan. Pada membaca permulaan
tekanan ada pada kelancaran dan ketepatan penyuaraan huruf, pada
membaca nyaring atau membaca bersuara difokuskan pada tekanan
kata, lagu kalimat atau intonasi, jeda, dan menguasai tanda baca.
Keempatnya harus tepat. Jika ketepatan ini diabaikan, maka murid
akan mengalami kesulitan pada waktu membaca dalam hati atau
membaca intensif. Mereka hanya bisa membaca tetapi sulit
menemukan pemahaman yang dikandung dalam bacaan.19
18 Ibid., h. 7-13. 19 http://supardi-uncen.blogspot.com/2010/01/bab-5-membaca-nyaring.html, diakses pada
tanggal 09 Oktober 2013. Pukul 22:19.
15
Membaca lantang/nyaring dapat memberi dasar untuk
memupuk pemahaman anak. Semakin sering seorang anak dibacakan
buku dengan suara nyaring, semakin banyak kata-kata yang anak
dengar lebih mendorong pemahaman anak dan semakin mungkin anak
dapat mengasosiasikan membaca dengan pengalaman harian yang
menyenangkan. Membaca lantang juga dapat membangun angka
membaca yang lebih tinggi, karena pemahaman dari mendengar datang
sebelum pemahaman dari membaca.20
b. Keterampilan-keterampilan yang Dituntut dalam Membaca
Nyaring
Di bawah ini, dikemukakan sejumlah keterampilan yang
dituntut dalam memabaca nyaring pada sekolah dasar kelas II, antara
lain yaitu:
1) Membaca dengan terang dan jelas. Dalam pembelajaran membaca
nyaring siswa dituntut untuk membaca dengan terang dan jelas agar
yang mendengarkan dapat memahami maksud dari bacaan yang
dibacakan.
2) Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi. Membaca harus
dilakukan dengan penuh perasaan dan ekspresi agar orang yang
menyimak dapat mengetahui makna yang dibacakan. Misalnya,
ketika seseorang membaca cerita sedih maka pembaca harus
mengekpresikan dengan mimik yang sedih.
3) Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata. Siswa kelas II
dalam membaca diharuskan untuk dapat membaca dengan lancar
tidak terbata-bata sehingga pendengar mengerti dengan yang
dibacakan. 21
20 Ibid., h. 26. 21 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, ( Bandung :
Angkasa, 2008), h. 23-26.
16
c. Hal-hal yang Perlu diingat dalam Membaca Nyaring Antara Lain
Sebagai Berikut :
Dalam membaca nyaring terdapat beberapa hal yang perlu
diingat diantaranya adalah sebelum melakukan membaca nyaring guru
harus dapat meninjau buku yang akan dibacakan, ketika membacakan
buku sebaiknya buku dibacakan secara pelan-pelan agar anak dapat
memahami isi dari buku tersebut. Dalam membacakan buku juga
seorang guru harus dapat memperhatikan panjang pendek mata
pelajaran dan yang dibacakan hendaknya bervariasi agar anak tidak
merasa jenuh, selain itu ketika membacakan buku cerita yang
bergambar, guru harus dapat memastikan anak dapat melihat gambar
dengan jelas, karena jika tidak dapat melihat gambar dalam buku
tersebut dengan jelas anak akan kesulitan mengungkapkan isi dari
cerita yang ada. Sesudah membaca selesai maka guru harus dapat
menyediakan waktu untuk diskusi, dengan adanya diskusi siswa akan
aktif dalam pembelajaran dan siswa dapat mengungkapkan
pendapatnya.22
d. Hal-hal yang Harus dihindari Waktu Membaca Nyaring Antara
Lain Sebagai Berikut:
1) Jangan membacakan cerita yang anda sendiri tidak menyukainya.
Karena jika gurunya saja tidak menyukai cerita yang dibacakan
tersebut pesan yang terkandung dalam cerita tidak akan
tersampaikan kepada siswa.
2) Jangan teruskan membaca cerita jika ternyata buku tersebut pilihan
yang salah. Karena apabila guru meneruskan cerita yang salah
tersebut tidak akan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di
harapkan.
22 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009),
Cet. 4, h. 128.
17
3) Jangan bingung dengan pertanyaan yang diajukan siswa selama
membaca, dan diskusikan dengan siswa pendapat dan kesimpulan
mereka.
4) Ciptakan pertanyaan terbuka yang mengharuskan siswa
memusatkan perhatian pada bagian tertentu dan sebuah buku.23
e. Keuntungan dan Kesenangan Membaca Nyaring
Dalam membaca nyaring terdapat beberapa keuntungan dan
kesenangan diantaranya adalah guru harus dapat membacakan cerita
pada awal pertama di kelas hal ini berguna untuk mengakrabkan
keadaan dalam kelas, selain itu wacana yanng panjang sebaiknya
diperpendek agar siswa tidak terlalu jenuh mendengarkan cerita yang
cukup panjang.
Keuntungan dan kesenangan membaca nyaring lainya yaitu
siswa dapat duduk senang dan santai dalam setengah lingkaran di
sekitar guru. Kemudian guru duduk pada kursi rendah dekat dengan
siswa, hal ini dapat menghidupakan suasana menjadi lebik asyik.
Setelah pembacaan selesai berikanlah pertanyaan kepada siswa, hal ini
dapat meningkatkan pemahaman dan minat membaca siswa. Selain itu
guru dapat mendorong siswa untuk ikut berpartisifasi dalam membaca,
misalnya siswa dapat menceritakan buku atau mendeklamasikan
puisi.24
f. Prosedur Membaca Nyaring
1) Pilihlah teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan suara yang
nyaring. Batasi diri anda untuk memilih teks yang berisi kurang
dari 500 kata.
2) Perkenalkan teks tersebut kepada siswa.
3) Bagilah teks tersebut berdasarkan paragarfnya atau dengan cara
lain, tunjuklah sejumlah siswa untuk membaca dengan suara
lantang atau nyaring.
23 Ibid., h. 128. 24 Ibid., h. 127.
18
4) Ketika pembacaan sedang berlangsung, hentikan pada beberapa
bagian untuk menentukan poin-poin tertentu, mengajukan
pertanyaan, atau memberi contoh. Beri kesempatan untuk
melakukan diskusi singkat jika siswa memperlihatkan minat
terhadap bagian tertentu. Selanjutnya bahaslah apa yang dimuat
dalam teks.25
g. Manfaat Membaca Nyaring
Manfaat membaca dan pentingnya membaca nyaring untuk anak-
anak yaitu sebagai berikut :
1) Memberikan contoh kepada siswa proses membaca secara positif.
Sebagai guru harus dapat mencontohkan proses membaca yang
positif kepada siswa agar siswa dapat menirukan proses membaca
positif tersebut.
2) Mengekspos siswa untuk memperkaya kosakatanya. Guru harus
dapat memberikan kosakata-kosakata yang banyak agar siswa
memperoleh kosakata yang belum dimilikinya dan dengan
penambahahan kosakata yang diberikan oleh guru tersebut maka
kosakata yang dimiliki oleh siswa akan bertambah.
3) Memberi siswa informasi baru. Sebagai guru harus update akan
informasi baru, agar guru dapat memberikan informasi baru
tersebut kepada siswa dengan adanya informasi baru yang
diberikan oleh guru maka siswa tidak akan tertinggal dengan
informasi yang baru.
4) Mengenalkan kepada siswa dari aliran sastra yang berbeda-beda.
Sebagai guru harus dapat memberikan tentang sastra yang berbeda-
beda agar siswa mengetahui sastra-sastra yang ada.
25 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung
:Nuansa, 2011), Cet. IV, h. 152.
19
5) Memberi siswa kesempatan menyimak dan menggunakan daya
imajinasinya. Sebagai guru harus bisa memberikan kesempatan
kepada siswanya untuk menyimak dan mengguankan daya
imajinasinya, karena dengan ada kesempatan yang diberikan guru
tersebut siswa akan dapat berimajinasi sesuai dengan yang
dipikirkannya.26
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Sebagai bahan penguat penelitian tentang Pengaruh Metode Reading
Aloud (Membaca Nyaring) Terhadap Keterampilan Membaca Siswa peneliti
mengutip penelitian yang relevan yaitu:
Penelitian yang dilakukan oleh Retno Nur Aisyah yang berjudul
Penggunaan Metode Reading Aloud Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Pemahaman Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Anak
Tuna Grahita Kelas X SMALB-C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran
2010/2011. Hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode
reading aloud adalah adanya peningkatan nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata
kemampuan membaca pemahaman siswa pada kondisi awal 51,00 kemudian
pada siklus I meningkat menjadi 60,25 dan pada siklus II nilai rata-ratanya
adalah 70,75. Indikator ketercapaian yang digunakan dalam penelitian ini
terdapat pada siklus terakhir saat pembelajaran Bahasa Indonesia materi
membaca pemahaman untuk siswa tuna grahita Kelas X SMALB-C Setya
Darma Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dilihat dari ketuntasan belajar
dihitung dari jumlah siswa yang mampu mendapat nilai ≥ 60 yaitu 3 siswa
atau 75%.
26 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Cet. 4, h.125.
20
Penelitian Retno Nur Aisyah memiliki persamaan dan perbedaan
dengan penelitian yang saya lakukan. Persamaannya terletak pada metode
pembelajaran, mata pelajaran yang digunakan yaitu metode reading aloud
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Perbedaannya terletak pada metode
yang digunakan dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan Retno Nur
Aisyah menggunakan penelitian tindakan kelas pada anak tunagrahita kelas X
SMALB-C Satya Darma Surakarta, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
penulis yaitu penelitian quasi eksperimen yang dilakukan pada siswa kelas II
MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang.
Penelitian yang dilakukan oleh Nuzulia Apriliani yang berjudul:
“Penerapan Metode Reading Aloud (Membaca Keras) dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qura’an di SMP Negeri 10 Tambun Selatan
(Penelitian tindakan kelas di kelas VIIA SMP Negeri 10 Tambun Selatan)”.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode reading aloud
(membaca nyaring) dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an
siswa yang ditandai dengan perolehan nilai rata-rata post test pada akhir siklus
III yiatu pada aspek kelancaran dalam membaca Al-Qur’an sebanyak 31
(60,40%) siswa, pada aspek pelafalan makhorijul huruf sebanyak 36 (78,20%)
siswa dan pada aspek pelafalan tajwid sebanyak 39 (84,70%) siswa dan pada
tes akhir siklus III dari perhitungan korelasi product moment yaitu terdapat
korelasi yang signifikan antara kemampuan membaca Al-Qur’an dengan
pemahaman teoritik tajwid siswa.
Persamaan dari penelitian Nuzulia Apriliani dengan penelitian yang
penulis susun terletak pada penggunaan Metode Reading Aloud sebagai solusi
dalam menyelesaikan masalah. Hanya saja terdapat perbedaan penelitian
antara yang dilakukan oleh Nuzulia Apriliani yaitu meneliti kemampuan siswa
dalam membaca Al-Qur’an yang dilakukan pada siswa kelas VII SMP
Negeri 10 Tambun Selatan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas
sedangkan penelitian yang penulis susun yaitu pemahaman bacaan siswa kelas
II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan penelitian quasi eksperimen.
21
Penelitian yang dilakukan oleh A. Hasan pada tahun 2012 yang
berjudul Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an Pada Mata
Pelajaran BTA Melalui Metode Reading Aloud di Kelas III MI Kebondalem
01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al Qur’an pada pra
siklus nilai rata-rata 68,94, ketercapaian klasikal 48,48%, selanjutnya setelah
dilakukan tindakan hasil belajar pada siklus I nilai rata-rata meningkat
menjadi 71,45, ketuntasan belajar secara klasikal 63,64%. Pada siklus II nilai
rata-rata 75,30 dan ketuntasan mencapai 87,88%. Kinerja guru pada siklus I
dengan skor 31 (baik) dan pada siklus II dengan skor 39 (baik). Dari hasil
tindakan dapat disimpulkan bahwa metode reading aloud dapat menjadi solusi
dalam mengatasi kesulitan membaca Al Qur’an, dan metode reading aloud
dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Baca Tulis Al Qur’an siswa
kelas III MI Kebondalem 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Dari
hasil penelitian disarankan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya
seorang guru tidak terfokus pada satu atau dua metode saja, tetapi harus kreatif
dengan menyajikan metode yang variatif sehingga pembelajaran menjadi
menarik dan tidak membosankan supaya siswa termotivasi dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Guru dapat mengembangkan metode reading aloud
untuk materi yang lain sebagaivariasi penggunaan model pengajaran dalam
mengajarkan mata pelajaran Baca Tulis Al Qur’an.
Persamaan dari penelitian A. Hasan dengan penelitian yang penulis
susun terletak pada penggunaan Metode Reading Aloud sebagai metode dalam
pembelajaran. Hanya saja terdapat perbedaan penelitian antara yang
dilakukan oleh A. Hasan yaitu meneliti kemampuan baca tulis Al-Qur’an
pada mata pelajaran BTA yang dilakukan pada siswa kelas III MI
Kebondalem dengan menggunakan penelitian tindakan kelas sedangkan
penelitian yang penulis susun yaitu pemahaman bacaan siswa kelas II MI
Nurul Huda Curug Wetan Tangerang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan menggunakan penelitian quasi eksperimen.
22
C. Kerangka Berpikir
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa
yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbahasa. Seperti halnya
pada pembelajaran di sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi,
membaca merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap siswa
disamping tiga keterampilan yang lain yaitu menulis, keterampilan menyimak,
dan keterampilan berbicara.
Pemahaman bacaan yaitu pemahaman pembaca terhadap suatu bacaan
dan dalam kegiatan membaca pembaca tidak hanya sekedar membaca saja
akan tetapi harus dapat memahami isi yang terkandung dalam bacaan tersebut.
Dalam kegiatan pelajaran membaca agar siswa tidak merasa jenuh
dengan kegiatan pembelajaran yang monoton, maka seorang guru perlu
memiliki metode yang tepat untuk membuat pembelajaran membaca menjadi
lebih mudah dan lebih menyenangkan. Seiring dengan berjalannya waktu,
metode-metode yang digunakan dalam pembelajaranpun terus berkembang.
Salah satunya adalah metode reading aloud (membaca nyaring), yaitu sebuah
metode atau strategi belajar active learning (pembelajaran akif), dengan cara
guru atau siswa membaca dengan suara yang nyaring atau lantang.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teoretis yang ada peneliti
berhipotesis bahwa :
H0: Tidak terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring)
terhadap pemahaman bacaan siswa.
H1: Terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring)
terhadap pemahaman bacaan siswa.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil yaitu bulan Desember.
Dilaksanakan di MI Nurul Huda Curug Wetan yang terletak di Jl. Madrasah
Nurul Huda RT. 4/02 Desa Curug Wetan Kecamatan Curug Kabupaten
Tangerang pada kelas II semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan quasi eksperimen
(percobaan semu), yaitu desain yang mempunyai kelompok control, tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Penelitian ini dilakukan dengan
membagi kelompok yang diteliti menjadi dua kelompok. Kelompok pertama
adalah kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan metode
reading aloud (membaca nyaring) dan kelompok kedua adalah kelompok
kontrol yang tanpa diberikan perlakuan metode reading aloud (membaca
nyaring).
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Pretest-
Posttest Control Group Design.2 Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok
yang dipilih yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian
diberi Pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.
1Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 77. 2Ibid., h. 76.
24
Adapun rancangan desain penelitiannya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
E O1 X1 O2
K O1 X2 O2
Keterangan :
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
XE : Kelas yang menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring)
XK : Kelas yang tidak menggunakan metode konvensional
O1 : Tes awal yang diberikan sebelum proses belajar mengajar dan diberikan
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
O2 : Tes akhir yang diberikan setelah proses belajar mengajar dan diberikan
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian
kita”.3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Nurul Huda
Curug Wetan tahun ajaran 2013-2014. Namun peneliti tidak akan mengambil
jumlah populasi secara keseluruhan, melainkan hanya mengambil sampel saja,
agar penelitian selesai berdasarkan rencana waktu penelitian.
3 Ronald E. Walpole, Pengantar Statistik, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1992),
Cet. 3, h. 7.
25
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi.4 Sampel ini diambil dengan menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu mengambil sampel pada kelas yang tersedia tanpa melakukan
simple random sampling. Sampel dari penelitian ini adalah kelas IIA MI Nurul
Huda Curug Wetan Tangerang sebagai kelompok kontrol dan kelas IIB MI
Nurul Huda Curug Wetan Tangerang sebagai kelompok eksperimen.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen (bebas)
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini yaitu meode reading
aloud (membaca nyaring) yang disimbolkan dengan (x).
2. Variabel Dependen (terikat)
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini yaitu pemahaman bacaan
siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang disimbolkan dengan (y).
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati langkah-langkah
pembelajaran yang berlangsung pada kelas eksperimen yang
menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) dan pada
kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Instrumen
yang digunakan berupa lembar ceklist observasi yang diisi oleh guru
kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan.
4 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2010), h. 62. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: PT Alfabeta,
2009), h. 38.
26
b. Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab,
harus ditanggapi, atau tugas tugas yang harus dilaksanakan oleh oeang
yang dites.6 Tes digunakan untuk mengukur kemampaun siswa. Dalam
tes ini menggunakan pretest dan posttest. Pretest yaitu tes yang
disusun atau dirancang untuk mengukur kemampuan awal siswa
sebelum pembelajaran dilakukan, sedangkan posttest adalah tes yang
dilakukan setelah melakukan pembelajaran untuk mengetahui seberapa
jauh kompetensi dasar atau indikator disampaikan pada pembelajaran
telah dikuasai oleh peserta didik. Posttest juga dilakukan untuk
mengetahui perbedaan yang terjadi antara tes yang dilakukan pada
awal pembelajaran dengan tes yang dilakukan setelah pembelajaran.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Menyusun kisi-kisi instrumen
Kisi-kisi adalah sebuah cetak biru (blue print), perencanaan,
yang dijadikan pedoman untuk pembuatan dan perakitan soal-soal
ujian.7 Kisi-kisi dibuat sebelum peneliti melakukan tes kepada objek
penelitian. Peneliti membuat 20 soal untuk mengukur keterampilan
(reading aloud) membaca nyaring siswa sesuai dengan indikator yang
telah dikembangkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang telah ditentukan.
6 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012),
h. 67. 7 Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta), h. 79.
27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Tes
No Indikator Tingkat Kemampuan Jumlah
Soal C1 C2 C3
1. Menemukan informasi
tersurat dari suatu bacaan
1, 2, 3, 4,
5, 14, 15,
16, 17, 18
10 soal
2. Menjawab pertanyaan
dengan kata tanya (apa,
siapa, bagaimana, atau
mengapa)
8, 12, 20 3 soal
3. Menemukan rujukan kata
suatu kalimat
6, 10, 2 soal
4. Menentukan antonim
salah satu kata yang
terdapat di dalam kalimat
7, 11, 2 soal
5. Membuat pertanyaan
berdasarkan jawaban
yang tersedia
9, 13, 19 3 soal
Jumlah total 3 15 2 20 soal
b. Uji Coba Instrumen
Sebelum diberikan kepada sampel, soal terlebih dahulu diuji
cobakan kepada kelas yang lebih tinggi karena siswa tersebut dianggap
sudah mempelajari materinya, pada penelitian ini soal diuji cobakan di
kelas IIIA yang berjumlah 37 siswa. Uji coba instrumen dilakukan
untuk mengukur validitas, reliabilitas, dan taraf kesukaran. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui instrumen tersebut layak atau tidaknya
sebagai pengumpul data.
28
1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan instrument.8
Data evaluasi yang baik adalah data yang sesuai dengan
kenyataan atau asli yang biasa disebut valid. Instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur dengan yang diharapkan.
Pengujian validitas butir dalam penelitian ini menggunakan
rumus product moment dari pearson.9
∑ (∑ ) (∑ )
√* ∑ (∑ ) +*∑ (∑ ) +
Keterangan:
= koefisien antara variabel X dan variabel Y
banyak siswa
= skor item
= skor total
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka harus
mengetahui hasil perhitungan rhit dibandingkan rtabel Product
Moment pada = 0,05. Jika hasil perhitungan maka
soal tersebut valid.Jika hasil penelitian maka soal
tersebut dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen
penelitian, dari 20 soal yang diuji cobakan semua soal valid.
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 211. 9 Ibid., h. 213.
29
Tabel 3.3 Validitas Soal
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas terkait dengan keandalan alat ukur, seberapa jauh
alat ukur dapat menghasilkan hasil yang kurang-lebih sama ketika
diterapkan pada sampel yang sama.10
10 Sufren dan Yonathan Natanael, Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak, (Jakarta:
PT Elek Media Komputindo, 2013), h. 53.
No Soal Nilai Validitasnya Validitas
1 0.33 Valid
2 0.43 Valid
3 0.36 Valid
4 0.35 Valid
5 0.39 Valid
6 0.6 Valid
7 0.33 Valid
8 0.4 Valid
9 0.58 Valid
10 0.55 Valid
11 0.43 Valid
12 0.46 Valid
13 0.37 Valid
14 0.37 Valid
15 0.42 Valid
16 0.38 Valid
17 0.41 Valid
18 0.43 Valid
19 0.52 Valid
20 0.49 Valid
30
Adapun rumus yang digunakan utuk mengukur realibilitas
dengan rumus Alpha Cronbach11
(
)(
∑
)
= reliabilitas instrumen
N = banyak butir item yang dikeluarkan
k = banyak butir soal yang valid
∑ = jumlah varian skor tiap-tiap item
= varian total
Tabel 3.4 Indeks Reliabilitas12
Keterangan
< 0,20 Reliabilitas sangat rendah
0,20 – 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 – 0,70 Reliabilitas sedang
0,70 – 0,90 Reliabilitas tinggi
0,90 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen,
diperoleh sebesar 0.77. Dalam hal ini menunjukkan bahwa
instrumen tersebut memiliki reliabilitas dengan kategori yang tinggi,
maka dapat disimpulkan bahwa butir soal instrumen tersebut reliabel
(dapat dipercaya).
11 Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 109. 12 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2012), h. 67.
31
Tabel 3.5
Reliabilitas Soal
Jumlah
Varian Item
Jumlah
Varian Total r11
3.97 14.7 0.77
3) Taraf kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal
disebut indeks kesukaran (difficulty index). Untuk mengetahui tingkat
kesukaran tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes13
Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran14
Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal
instrumen penelitian, diperoleh 10 butir soal dengan tingkat kesulitan
“sedang”, dan 10 butir soal dengan tingkat kesulitan “mudah”.
13 Opcit., h. 207-208 14 Ibid., h. 182.
Tingkat Kesukaran Nilai P
Sukar
Sedang
Mudah
1,00 – 0,30
0,31 – 0,70
0,71 – 1,00
𝑃 𝐵
𝐽𝑆
32
4) Daya pembeda
Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Adapun rumus untuk
menentukan daya pembeda yaitu sebagai berikut:15
Dimana :
Daya pembeda
= Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
= Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
= Banyaknya peserta kelompok atas
= Banyaknya peserta kelompok bawah
=
= proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar
=
= proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Dengan klasifikasi daya pembedanya sebagai berikut:
Tabel 3.7 Daya Pembeda16
Klasifikasi Daya Beda Kriteria
0,00 – 0,20
0,20 – 0,40
0,40 – 0,70
0,70 – 1,00
Jelek
Cukup
Baik
Sangat Baik
15 Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h.
109.h.211-213. 16 Ibid., h. 218
33
Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda butir soal
instrumen, diperoleh 2 butir soal dengan daya beda “jelek”, yaitu soal no.
7 dan 13, 13 butir soal dengan daya beda “cukup” yaitu no. 1, 2, 3, 4, 5, 8
10, 11, 14, 15, 16, 17, 20, dan 5 butir soal dengan daya beda “baik” yaitu
no. 6, 9, 12, 18 dan 19.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Analisis Butir Soal
No
Soal
Validitas Taraf Kesukaran Daya
Pembeda
Keterangan
1 Valid Sedang Cukup Digunakan
2 Valid Mudah Cukup Digunakan
3 Valid Sedang Cukup Digunakan
4 Valid Mudah Cukup Digunakan
5 Valid Mudah Cukup Digunakan
6 Valid Sedang Baik Digunakan
7 Valid Sedang Jelek Digunakan
8 Valid Mudah Cukup Digunakan
9 Valid Sedang Baik Digunakan
10 Valid Sedang Cukup Digunakan
11 Valid Sedang Cukup Digunakan
12 Valid Mudah Baik Digunakan
13 Valid Mudah Jelek Digunakan
14 Valid Mudah Cukup Digunakan
15 Valid Mudah Cukup Digunakan
16 Valid Mudah Cukup Digunakan
17 Valid Mudah Cukup Digunakan
18 Valid Mudah Baik Digunakan
19 Valid Sedang Baik Digunakan
20 Valid Sedang Cukup Digunakan
34
Berdasarkan tabel diatas yaitu dari 20 soal yang diujikan semua
soal valid, oleh karena itu peneliti menggunakan semua soalnya.
F. Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan hipotesis penelitian dari data yang
diperoleh,dilakukan perhitungan statistik dan membandingkan keterampilan
membaca siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perhitungan statistik
meliputi uji persyaratan analisis dan uji hipotesis. Uji persyaratan analisis
terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
Uji Prasyarat Analisiss
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisa
berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan SPSS for
Windows version 16.0 dengan menggunakan teknik Shapiro-Wilk. Syarat
suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal adalah jika signifikasi atau
nilai probabilitas > 0,05.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Untuk mengetahui homogenitas suatu data, dalam
peneliltian ini peneliti menggunakan bantuan program komputer SPSS
16.0 pada Analiyze-Compare Means-One-way ANOVA.
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan
uji normalitas dan homogenitas, apabila data populasi berdistribusi normal
dan data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini
digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh metode reading aloud
(membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa dibandingkan
dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
35
Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan SPSS 16.0 for Windows
yaitu dengan teknik analisis Paired Sample T-Test. Taraf signifikan uji
sampel bebas Paired-Samples T Test adalah 0,05 sedangkan convidence
interval 95%. Uji hipotesis dengan uji kesamaan dua rata-rata dilakukan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan
antara hasil posttest dua sampel penelitian. Jika signifikansi (2-tailed)
dibawah 0,05 maka hasilnya signifikan atau hipotesis diterima, akan tetapi
sebaliknya jika signifikansi (2-tailed) lebih besar dari probabilitas diatas
0,05 maka hasinya tidak signifikan sehingga hipotesis ditolak.
G. Hipotesis Statistik
Dalam penelitian ini hipotesis statistik yang digunakan adalah:
H0 = μ1 = μ2
H1 = μ1 ≠ μ2
Keterangan :
μ1 = Rata-rata pemahaman bacaan dengan menggunakan metode reading
aloud (membaca nyaring)
μ1 = Rata-rata pemahaman bacaan dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MI Nurul Huda
1. Lokasi Madrasah
MI Nurul Huda Curug Wetan berdiri pada tahun 2004, yang
memiliki luas tanah 840 M2 dan luas bangunan 250 M
2. MI Nurul Huda
Curug Wetan beralamat di Jalan Madrasah Nurul Huda RT. 04/02 Desa
Curug Wetan Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang Provinsi Banten
dan sudah terakreditasi B sejak tahun 2008.
2. Visi, Misi dan Tujuan MI Nurul Huda
Visi MI Nurul Huda
“Terwujudnya siswa yang berakhlaqul karimah, unggul dalam prestasi dan
mandiri”
Misi MI Nurul Huda
Untuk mewujudkan visi diatas, ada beberapa misi yang menjadi komitmen
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Curug Wetan, yaitu:
- Mengembangkan pemahaman, pengayatan dan pengalaman ajaran
islam.
- Mendidik siswa agar memiliki akhlak mulia, iman yang mantap, iptek
yang luas dengan pendekatan siswa aktif, Inovatif kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAIKEM).
- Mewujudkan lulusan yang cerdas, kompetitif dan berakhlakul karimah.
- Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berbudi
pekerti luhur.
- Meningkatkan mutu pendidikan yang mengintegrasikan sistem nilai,
agama dan budaya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal dalam bidang
akademis maupun non-akademis.
- Membina siswa berfikir kreatif, kritis, pemberani dan tangung jawab
dalam proses pembelajaran.
37
Tujuan Madrasah
Tujuan umum pendidikan nasional yaitu untuk mengembanngkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. (Undang-undang No. 20 Tahun 2003). Adapun tujuan
pendidikan MI Nurul Huda Curug Wetan adalah:
a. Tujuan Umum
Tujuan umum MI Nurul Huda Curug Wetan adalah
mempersiapkan siswa berprestasi dalam berbagai hal dan dapat
menghayati dan mengamalkan keteladanan akhlak Rasulullah SAW.
b. Tujuan Khusus
1) Meraih prestasi di segala bidang.
2) Mencetak generasi muda yang Qur’ani.
3) Memiliki dasar-dasar pengetahuan umum dan agama.
4) Memiliki kemampuan dasar dalam mengembangkan kemandirian
masa depan.
5) Memiliki budaya disiplin yang tinggi.
6) Memiliki kemampuan dalam membaca Al-Qur’an.
7) Melanjutkan pendidikan ke sekolah-sekolah lanjutan yang
berkualitas.
8) Mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dalam
pembiasaan kehidupan sehari-hari.
9) Mengembangkan potensi bakat dan minat yang dimiliki.
10) Memiliki kemampuan mengapresiasi dalam bidang seni.
11) Memiliki sikap kemandirian.
38
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi
MI Nurul Huda Curug Wetan
Ketua Komite
Ahmad Jamaludin
Kepala Madrasah
Hj. Khaeroyaroh, S. Ag
Bendahara
Agus Hidayat, S.Pd.I
PKM Kurikulum
Rohimatul K, S.Pd.I
PKM Kesiswaan
Arief Kurniawan, S.Pd.I
PKM BK
Okta Dwi Wulandari, S.Pd.I
UR. Sarana
Omah
Pem. Karate
H.M. Hidayatul Husna, SE
Pem. Pramuka
Ahmad Jazuli
Pem. Qasidah
Dian Fitriana S.
Pem. Angklung &
Pianika
Juhaeni, S.Pd.I
Guru Kelas
Guru Bidang Studi
Siswa-siswi
Ketua Yayasan
Drs. H. Khaerudin, SH, M.Hum
39
4. Guru dan Tenaga Kependidikan
Guru-guru di MI Nurul Huda Curug Wetan berjumlah 22
orang. Adapun data Guru MI Nurul Huda Curug Wetan adalah sebagai
berikut:
No Nama Mata Pelajaran yang Diampu
1 Rohimatul Kholidah Guru Kelas
2 Hj. Khaeroyaroh Bahasa Arab
3 Hj. Siti Nikmah Guru Kelas
4 M. Hidayatul Husna Bahasa Arab
5 Tati Juliastati Qur’an Hadits
6 Agus Hidayat Penjaskes
7 Siti Rohyati Guru Kelas
8 Agus Adihardi Fikih & TIK
9 Dian Fitriana Sari Guru Kelas
10 Omah Penjaskes
11 Juhaeni Guru Kelas
12 Fasikha BTQ
13 Himatul Aliyah Guru Kelas
14 Riska Sakinah Bahasa Inggris
15 Nurma Hasanatunnisa Akidah Akhlak & B. Inggris
16 Okta Dwi Wulandari Guru Kelas
17 Diah Widiasari Guru Kelas
18 Arief Kurniawan Guru Kelas
19 Siti Sadiah Bahasa Arab
20 Rifkoh Guru Kelas
21 Listianti Mawadah Guru Kelas
22 Siti Choeriyah Guru Kelas
40
5. Jumlah Siswa
Siswa-siswi di MI Nurul Huda Curug Wetan
No Kelas Jumlah Rombel Jumlah Siswa
1 I 2 84
2 II 2 90
3 III 2 87
4 IV 2 70
5 V 2 64
6 VI 2 75
Jumlah seluruh siswa 470 siswa
6. Sarana dan Prasarana
No Jenis Perpustakaan Jumlah Ruang
1 Ruang kelas 6
2 Mesjid/Musholla 1
3 Laboratorium Komputer 1
4 Tempat Olah Raga 1
5 Ruang Guru 1
6 Ruang Tata Usaha 1
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilalakukan di MI Nurul Huda Curug Wetan. Setiap
kelas terdiri dari 2 rombel. Peneliti mengambil sampel penelitian yaitu pada
kelas II yang terdiri dari 90 siswa. Kelas IIA dijadikan sebagai kelompok
kontrol dan kelas IIB dijadikan sebagai kelompok eksperimen. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode reading aloud (membaca
nyaring) terhadap pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug
Wetan Tangerang tahun pelajaran 2013/2014.
41
Sebelum peneliti melakukan proses pembelajaran terhadap kedua
kelompok yang diberi perlakuan berbeda, peneliti memberikan pretest berupa
soal pilihan ganda dengan jumlah 20 soal. Pretest yang dilakukan yaitu untuk
menguji kesamaan varian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
dari kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal dan homogen. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum
diberi perlakuan kedua kelompok ini memiliki kemampuan awal yang sama,
terbukti dari varian yang tidak jauh berbeda diantara kedua kelas tersebut.
Kelompok kontrol merupakan kelompok yang melaksanakan
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode konvensional,
sedangkan kelompok eksperimen adalah kelompok yang melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode reading aloud (membaca
nyaring).
Setelah kedua kelompok selesai melaksanakan proses pembelajaran
yang dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, kemudian dilanjutkan dengan
tahap akhir yaitu pemberian posttest terhadap kedua kelompok tersebut untuk
mengetahui perbandingan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
C. Hasil Penelitian
Adapun daftar nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
No Nama Siswa Pretest Posttest
1 A 65 65
2 B 65 80
3 C 35 50
4 D 35 70
5 E 65 80
6 F 65 90
7 G 35 60
8 H 50 55
42
9 I 35 60
10 J 65 70
11 K 55 65
12 L 40 55
13 M 60 75
14 N 60 60
15 O 50 55
16 P 40 50
17 Q 35 50
18 R 70 75
19 S 65 70
20 T 55 70
21 U 65 70
22 V 50 55
23 W 55 80
24 X 35 55
25 Y 50 65
26 Z 65 85
27 AA 60 75
28 AB 65 70
29 AC 50 75
30 AD 30 35
31 AE 45 50
32 AF 60 70
33 AG 20 25
34 AH 70 75
35 AI 65 70
36 AJ 70 80
37 AK 55 60
38 AL 70 70
39 AM 55 60
40 AN 70 70
41 AO 40 55
42 AP 60 75
43 AQ 50 55
44 AR 55 60
45 AS 50 65
Jumlah 2405 2910
Rata-rata 53.44 64.67
43
Tabel 4.2
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
No Nama Siswa Pretest Posttest
1 A 50 50
2 B 25 40
3 C 70 65
4 D 25 45
5 E 65 60
6 F 45 55
7 G 45 60
8 H 40 50
9 I 55 60
10 J 60 65
11 K 20 30
12 L 50 60
13 M 65 75
14 N 40 40
15 O 65 70
16 P 55 65
17 Q 60 70
18 R 70 75
19 S 70 70
20 T 80 80
21 U 60 65
22 V 20 35
23 W 35 50
24 X 50 55
25 Y 25 30
26 Z 55 55
27 AA 60 60
28 AB 40 45
29 AC 60 70
30 AD 50 50
31 AE 55 70
32 AF 60 60
33 AG 50 50
34 AH 60 55
44
35 AI 55 55
36 AJ 65 65
37 AK 60 65
38 AL 50 50
39 AM 30 35
40 AN 60 75
41 AO 65 70
42 AP 70 70
43 AQ 55 65
44 AR 70 75
45 AS 55 55
Jumlah 2370 2615
Rata-rata 52.667 58.111
D. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam membaca pemahaman. Dalam penelitian ini dibagi dua kelompok
yaitu kelopok eksperimen yang dalam proses pembelajaran menggunakan
metode reading aloud (membaca nyaring), sedangkan kelompok kontrol
menggunakan metode pembelajaran konvensioanl. Sebelum masing-
masing kelompok diberikan perlakuan yang berbeda kedua kelompok
tersebut diberikan pretest berupa soal pilihan ganda. Hasil analisis
deskripsi data pretest kelompok eksperimen dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
45
Tabel 4.3
Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen
N Valid 45
Missing 0
Mean 53.44
Median 55.00
Mode 65.00
Std. Deviation 1.291
Variance 166.843
Range 50.00
Minimum 20.00
Maximum 70.00
Sum 2405
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil
pretest kelompok eksperimen, diperoleh data sebanyak 45 dengan jumlah
data 2405. Nilai mean/rata-rata pretest eksperimen adalah 53.44 dengan
varian 166.843 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 1.291. Nilai
maximum/terbesar adalah 70.00 dan nilai minimum/terkecil adalah 20.00,
maka range/rentang nilai pada data pretest kelompok eksperimen adalah
50.00. Median pada data pretest kelompok eksperimen adalah 55.00 dan
modus pada data pretest kelompok eksperimen adalah 65.00.
46
Data pretest kelompok eksperimen dapat disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
Nilai Frekuensi Frekuensi %
20 1 2.2
30 1 2.2
35 6 13.3
40 3 6.7
45 1 2.2
50 7 15.6
55 6 13.3
60 5 11.1
65 10 22.2
70 5 11.1
Total 45 100.0
47
Selain dalam bentuk tabel data pretest kelompok eksperimen, juga
disajikan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.1
Grafik Histogram Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat
diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 20, 30 dan 45 masing-
masing sebanyak 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 35 dan 55 masing-
masing sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai 40 sebanyak 3
orang, siswa yang memperoleh nilai 60 dan 70 masing-masing sebanyak 5
orang, siswa yang memperoleh nilai 50 sebanyak 7 orang dan siswa yang
memperoleh nilai 65 sebanyak 10 orang.
0
2
4
6
8
10
12
Nilai20
Nilai30
Nilai35
Nilai40
Nilai45
Nilai50
Nilai55
Nilai60
Nilai65
Nilai70
48
Hasil analisis deskripsi data pretest kelompok kontrol dapat dilihat
dari tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil
pretest kelompok kontrol, diperoleh data sebanyak 45 dengan jumlah data
2370. Nilai mean/rata-rata pretest kontrol adalah 52.67 dengan varians
214.318 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 1.463 Nilai
maximum/terbesar adalah 80.00 dan nilai minimum/terkecil adalah 20.00,
maka range/rentang nilai pada data pretest kelompok kontrol adalah
60.00. Median pada data pretest kelompok kontrol adalah 55.00 dan
modus pada data pretest kelompok kontrol adalah 60.00.
N Valid 45
Missing 0
Mean 52.67
Median 55.00
Mode 60.00
Std. Deviation 1.463
Variance 214.318
Range 60.00
Minimum 20.00
Maximum 80.00
Sum 2370
49
Data pretest kelompok kontrol dapat disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelompok Kontrol
Nilai Frekuensi Frekuensi %
20 2 4.4
25 3 6.7
30 1 2.2
35 1 2.2
40 3 6.7
45 2 4.4
50 6 13.3
55 7 15.6
60 9 20.0
65 5 11.1
70 5 11.1
80 1 2.2
Total 45 100.0
50
Selain dalam bentuk tabel data pretest kelompok kontrol, juga
disajikan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2
Grafik Histogram Nilai Pretest Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat
diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 30, 35, dan 80 masing-masing
sebanyak 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 20 dan 45 masing-masing
sebanyak 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 25 dan 40 masing-masing
sebanyak 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 65 dan 70 masing-masing
sebanyak 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 50 sebanyak 1 orang, siswa
yang memperoleh nilai 55 sebanyak 1 orang dan siswa yang memperoleh
nilai 60 sebanyak 9 orang.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nilai20
Nilai25
Nilai30
Nilai35
Nilai40
Nilai45
Nilsi50
Nilai55
Nilai60
Nilai65
Nilai70
Nilai80
51
2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Setelah dilaksanakan pretest kemudian siswa diberikan posttest
yang dimaksudkan untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil analisis deskripsi data
posttest eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.7
Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen
Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil
posttest kelompok eksperimen, diperoleh data sebanyak 45 dengan jumlah
data 2910. Nilai mean/rata-rata posttest eksperimen adalah 64.67 dengan
varians 159.545 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 1.263 Nilai
maximum/terbesar adalah 90 dan nilai minimum/terkecil adalah 25, maka
range/rentang nilai pada data posttest kelompok eksperimen adalah 65.
Median pada data posttest kelompok eksperimen adalah 65.00 dan modus
pada data posttest kelompok kontrol adalah 70.
N Valid 45
Missing 0
Mean 64.67
Median 65.00
Mode 70.00
Std. Deviation 1.263
Variance 159.545
Range 65.00
Minimum 25.00
Maximum 90.00
Sum 2910
52
Data posttest kelompok eksperimen dapat disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
Nilai Frekuensi Frekuensi %
25 1 2.2
35 1 2.2
50 4 8.9
55 7 15.6
60 6 13.3
65 4 8.9
70 10 22.2
75 6 13.3
80 4 8.9
85 1 2.2
90 1 2.2
Total 45 100.0
53
Selain bentuk tabel data posttest kelompok eksperimen, juga
digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.3
Grafik Histogram Nilai Posttest Kelompok Eksperimen
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat
diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 25, 35, 85 dan 90 masing-
masing sebanyak 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 50, 65 dan 80
masing-masing sebanyak 4 orang, siswa yang memperoleh nilai 60 dan 75
masing-masing sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai 55
sebanyak 7 orang, dan siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 10
orang.
0
2
4
6
8
10
12
Nilai25
Nilai35
Nilai50
Nilai55
Nilai60
Nilai65
Nilai70
Nilai75
Nilai80
Nilai85
Nilai90
54
Tabel 4.9
Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa untuk
hasil posttest kelompok kontrol, diperoleh data sebanyak 45
dengan jumlah data 2615. Nilai mean/rata-rata posttest kontrol
adalah 58.11 dengan varians 160.56 dan standar deviasi/simpangan
baku sebesar 12.671 Nilai maximum/terbesar adalah 80.00 dan nilai
minimum/terkecil adalah 30.00, maka range/rentang nilai pada data
posttest kelompok kontrol adalah 50.00. Median pada data posttest
kelompok kontrol adalah 60.00 dan modus pada data posttest
kelompok kontrol adalah 65.00.
N Valid 45
Missing 0
Mean 58.11
Median 60.00
Mode 65.00
Std. Deviation 12.671
Variance 160.56
Range 50.00
Minimum 30.00
Maximum 80.00
Sum 2615
55
Data posttest kelompok kontrol dapat disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelompok Kontrol
Nilai Frekuensi Frekuensi %
30 2 4.4
35 2 4.4
40 2 4.4
45 2 4.4
50 6 13.3
55 6 13.3
60 6 13.3
65 7 15.6
70 7 15.6
75 4 8.9
80 1 2.2
Total 45 100.0
56
Selain bentuk tabel data posttest kelompok kontrol, juga
digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.4
Grafik Histogram Nilai Posttest Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat
diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 30, 35, 40, dan 45 masing-
masing sebanyak 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 50, 55 dan 60
masing-masing sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai 65 dan 70
masing-masing sebanyak 7 orang, siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak
4 orang dan siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 1 orang.
E. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka data akan diolah
dengan uji hipotesis. Namun sebelumnya, terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Nilai30
Nilai35
Nilai40
Nilai45
Nilai50
Nilai55
Nilai60
Nilai65
Nilai70
Nilai75
Nilai80
57
1. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
1) Uji Normalitas Pretest
Adapun uji normalitas dilakukan yaitu untuk mengetahui
apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam
perhitungan uji normalitas ini peneliti menggunakan bantuan SPSS
16.0 for Windows dengan menggunakan metode Shapiro-Wilk.
Adapun analisis dan kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :
1) Hipotesis yang diuji adalah :
H0 : Data berasal dari distribusi normal
H1 : Data tidak berasal dari distribusi normal
2) Kriteria pengujian yaitu :
a) Jika signifikansi Shapiro-Wilk > 0.05 maka terima H0
b) Jika signifikansi Shapiro-Wilk < 0.05 maka tolak H0
Hasil uji homogenitas data pretest dari kedua sampel penelitian
dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Pretest
Kelompok Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Pretest 1. Eksperimen .918 45 .051
2. Kontrol .926 45 .070
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa signifikansi pada
data pretest kelompok eksperimen sebesar 0.004, dan data pretest
kelompok kontrol memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.007. Dalam
hal ini signifikansi kedua kelompok tersebut lebih kecil dari taraf
signifikansi (0.051 dan 0.070 < 0.05). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data pretest kedua kelompok tersebut berdistribusi normal.
58
2) Uji Normalitas Posttest
Uji homogenitas juga dilakukan pada data hasil posttest. Data
hasil posttest didapat dari nilai tes yang diberikan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan yaitu
metode reading aloud (membaca nyaring) untuk kelompok eksperimen
dan metode konvensional untuk kelompok kontrol. Dalam perhitungan
uji normalitas ini peneliti juga menggunakan bantuan SPSS 16.0 for
Windows dengan menggunakan metode Shapiro-Wilk. Adapun analisis
dan kriteria pengujian hipotesis uji normalitas adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis yang diuji adalah :
H0 : Data berasal dari distribusi normal
H1 : Data tidak berasal dari distribusi normal
2) Kriteria pengujian yaitu :
a) Jika signifikansi Shapiro-Wilk > 0.05 maka terima H0
b) Jika signifikansi Shapiro-Wilk < 0.05 maka tolak H0
Hasil uji data posttest dari kedua sampel penelitian dapat
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Posttest
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada
data posttest kelompok eksperimen adalah 0.51, sedangkan pada
data posttest kelompok kontrol nilai signifikansi sebesar 0.63.
Dalam hal ini perolehan nilai signifikansi lebih besar dari taraf
signifikansi (0.051 dan 0.063 > 0.05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data posttest kedua kelompok tersebut
berdistribusi normal.
Kelompok Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Posttest 1. Eksperimen .950 45 .051
2. Kontrol .952 45 .063
59
b. Uji Homegenitas
1) Uji Homogenitas Pretest
Setelah data dari kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan
berdistribusi normal, selanjutnya mencari nilai homogenitas varian
pretest dan posttest dari kedua kelompok tersebut.
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil
kedua kelompok memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak.
Data yang akan diuji homogenitasnya adalah data hasil pretest
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria pengambilan
keputusan adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini
menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yaitu One Way Anova.
Tabel 4.13
Hasil Uji Homogenitas Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.211 1 88 .647
Berdasarkan hasil uji homogenitas data pretest di atas,
menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,647. Maka
dengan hasil uji homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varian
yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh
berbeda yaitu 0,647 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil
pretest homogen.
60
2) Uji Homogenitas Posttest
Uji homogenitas juga dilakukan pada data hasil posttest. Data
hasil posttest didapat dari nilai tes yang diberikan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan yaitu
metode reading aloud (membaca nyaring) untuk kelompok eksperimen
dan metode konvensional untuk kelompok kontrol. Kriteria
pengambilan keputusan adalah signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis
ini menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yaitu One Way
Anova.
Tabel 4.14
Hasil Uji Homogenitas Posttest
Berdasarkan hasil uji homogenitas data posttest di atas,
menunjukkan bahwa signifikansinya adalah 0,808. Dari hasil uji
homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda yaitu
0,808 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil posttest
homogen.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis data. Kemudian
dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan T-Test bertujuan
untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata tes pemahaman bacaan antara
kelompok eksperimen yang menggunakan metode reading aloud
(membaca nyaring) dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode
konvensional. Analisis data dengan T-Test menggunakan program SPSS
16.0 for Windows yaitu Paired Sample Test.
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.059 1 88 .808
61
Kriteria pengujian yaitu jika signifikansi T-Test > 0,05 maka H0
diterima dan jika signifikansi T-Test < 0,05 maka tolak H0 atau terima H1.
Tabel di bawah ini merupakan hasil dari perbedaan rata-rata tes
membaca pemahaman antara kelompok eksperimen yang menggunakan
metode reading aloud (membaca nyaring) dengan kelompok kontrol yang
menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran.
Tabel 4.15
Hasil Uji T-Test
Paired Differences
t df Sig.
(2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Posttest Eksperimen
Kontrol 6.55556 17.38081 2.59088 1.33397 11.77714 2.530 44 .015
Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dipaparkan di bab II, bahwa:
H0: Tidak terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring)
terhadap pemahaman bacaan siswa.
H1: Terdapat pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring)
terhadap pemahaman bacaan siswa.
Berdasarkan tabel 4.15 pada sig. (2-tailed) adalah 0,001. Dari kriteria
pengujiannya, jika nilai probabilitas pada signifikansi lebih besar dari taraf
signifikansi 0.05 H0 diterima. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai
probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0.015 < 0.05). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, dan
terdapat perbedaan yang signifikan nilai pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas eksperimen dengan menggunakan metode reading aloud (membaca
nyaring) dan kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional.
62
F. Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di MI Nurul
Huda Curug Wetan pada tahun pelajaran 2013/2014 dijelaskan bahwa sampel
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu, kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Pada awal pelajaran, kedua kelompok tersebut diberikan soal pretest
yang sama, pretest disini berfungsi sebagai tolak ukur pemahaman siswa dan
persiapan terhadap pelajaran yang akan disampaikan. Dari hasil nilai pretest
yang dilakukan, hasil dari kedua kelompok memiliki nilai yang tidak jauh
berbeda terlihat dari nilai pretest kelompok eksperimen dengan nilai tertinggi
70 dan kelompok kontrol dengan nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah
kelompok eksperimen 20 dan nilai terendah kelompok kontrol 20, sedangkan
nilai rata-rata kelompok eksperimen 53.44 dan nilai rata-rata kelompok
kontrol 52.67.
Setelah dilakukan pretest pada pertemuan pertama, kemudian kedua
kelompok penelitian diberi perlakuan yang berbeda selama dua kali
pertemuan. Pada kelompok eksperimen dalam proses pembelajaran
menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) dan kelompok
kontrol dengan menggunakan metode konvensional.
Namun, setelah dilakukan penelitian peningkatan nilai dapat dilihat
dari hasil posttest siswa. Kelas eksperimen mendapatkan nilai 90 untuk nilai
tertinggi, 25 untuk nilai terendah, dan 64.67 untuk nilai rata-ratanya.
Sedangkan hasil posttest yang didapatkan dari kelas kontrol yaitu 80 untuk
nilai tertinggi, 30 untuk nilai terendah, dan 58.11 untuk nilai rata-rata.
Dengan demikian setelah perlakuan menunjukkan adanya pengaruh metode
reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman bacaan, dimana kelas
eksperimen menunjukkan nilai yang lebih baik daripada kelas kontrol. Karena
dalam metode reading aloud (membaca nyaring) siswa dilatih untuk percaya
diri.
63
Henry Guntur Tarigan telah menjelaskan, membaca nyaring adalah
suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun
pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap
serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang.
Penjelasan lain yaitu menurut Isah Cahyani dan Hodijah, dalam belajar
bahasa kegiatan membaca nyaring atau bersuara sangat besar kontribusinya
terhadap belajar berbicara. Melalui membaca bersuara murid belajar
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang dipelajarinya dengan benar. Bahkan
murid bukan hanya belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang
dipelajarinya, akan tetapi belajar mengucapkan kelompok kata, kalimat, dan
mengucapkan suatu wacana utuh dengan benar melalui membaca bersuara.
Kaitan antara penelitian yang dilakukan dengan pendapat para ahli di
atas yaitu dalam membaca nyaring siswa tidak hanya sekedar menyuarakan
tulisan saja akan tetap siswa dituntut untuk memahami isi dari bacaan tersebut.
Selian itu dalam pembelajaran dengan menggunakan metode reading aloud
(membaca nyaring) yang dilakukan oleh peneliti, siswa juga diajarkan dalam
pengucapan bunyi-bunyi bahasa dengan benar, antara lain ketika siswa
membaca harus dapat membaca dengan jelas, lancar, dan tidak terbata-bata.
Pada penerapan metode reading aloud (membaca nyaring) peneliti
mengalami sedikit kendala yaitu berkaiatan dengan ketika guru meminta dari
beberapa siswa untuk membacakan buku cerita dengan judul yang berbeda,
hampir seluruh siswa menginginkan untuk membacakan buku cerita di depan
kelas dengan suara nyaring sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh guru.
Pembelajaran dengan menggunakan metode reading aloud (membaca
nyaring) buku-buku cerita yang menarik dan yang belum pernah siswa baca
merupakan faktor penunjang pembelajaran dan siswa antusias dikarenakan
siswa ingin mengetahui isi dari buku cerita tersebut. Selain itu pembelajaran
dengan menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) juga dapat
menambah nilai karakter kepercayaan diri pada siswa.
64
Berbeda dengan Kelompok kontrol yaitu kelas II A yang dalam
kegiatan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Dalam
pembelajaran ini guru berperan lebih aktif dari pada siswa dikarenakan guru
yang menjadi pusat utama dalam proses pembelajaran. Guru yang lebih
mendominasi di dalam kelas dan juga segala hal yang bersangkutan dengan
kegiatan pembelajaran, siswa hanya duduk dan berperan pasif mendengarkan
penjelasan dari guru. Penggunaan metode konvensional terlihat lebih monoton
dibandingkan dengan menggunakan metode reading aloud (membaca
nyaring). Hal ini mengakibatkan kurang berkembangnya pengetahuan dan
kemampuan siswa karena siswa mendapatkan informasi hanya dari guru
semata.
Dari perhitungan statistik yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode reading aloud (membaca
nyaring) berpengaruh terhadap pemahaman bacaan siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa terdapat
pengaruh metode reading aloud (membaca nyaring) terhadap pemahaman
bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun
Pelajaran 2013/1014. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata posttest antara
kedua kelompok yaitu dengan perolehan rata-rata kelas eksperimen
sebesar 70.50 dan rata-rata kelas kontrol sebesar 56.00, uji hipotesis pada
data posttest dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows yang
menghasilkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
signifikansinya 0,015 < 0,05 maka H1 dapat diterima dan H0 ditolak.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi guru, guru diharapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
dapat menggunakan metode reading aloud (membaca nyaring) sebagai
alternatif pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dengan yang
hanya menggunkan metode konvensional.
2. Bagi siswa, sebaiknya situasi dan kondisi siswa harus lebih terkontrol
agar pembelajaran yang terjadi bisa berlangsung dengan baik.
3. Bagi peneliti, sebaiknya peneliti bisa mengatur waktu selama
pembelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
4. Bagi sekolah, perlu diupayakan sarana maupun prasarana yang dapat
menunjang proses pembelajaran.
66
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, SBM Strategi Belajar Mengajar Untuk
Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia. 2005.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
2006.
. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. 2006.
Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung :
UPI PRESS. 2007.
Echols, M. John dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT
Gramedia. 2005.
Iskandarwassid dan Dadang Suhendar. Strategi Perkembangan Bahasa. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.2011.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo. 2012.
Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. 2009.
Nurgiantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
2009.
Resmini, Novi. dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Di Kelas
Tinggi. Bandung : UPI Press. 2007.
Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati. 2012.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana. 2009.
67
Satriawati, Gusni Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan
Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP”, dalam
Algoritma Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika.
Silberman, L. Melvin. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung
:Nuansa. 2011.
Sufren dan Yonathan Natanael. Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak.
Jakarta: PT Elek Media Komputindo. 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabeta. 2009.
, Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta, 2010.
Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Tinjauan Berbahasa. Bandung :
Angkasa. 2008.
Trelease, Jim Read Aloud Handbook Mencerdaskan Anak Dengan Membacakan
Cerita Sejak Dini. Jakarta: Hikmah PT Mizan Publika. 2008.
UUD RI Nomor 20 Tahun 2003, BAB II PASAL 3, Tentang Sisdiknas dan
Peraturan PemerintahRI Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar.
Bandung: Citra Umbara. 2008.
Walpole, Ronald E. Pengantar Statistik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
1992
http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/. Diakses pada
tanggal 5 Oktober 2013, Pukul 20:00 WIB.
http://supardi-uncen.blogspot.com/2010/01/bab-5-membaca-nyaring.html.
Diakses pada tanggal 09 Oktober 2013. Pukul 22:19.
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : MI Nurul Huda
Mata Pelajara : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II (Dua)/2 (Dua)
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
(Membaca) Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan
membaca dalam hati
B. Kompetensi Dasar
Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan
intonasi yang tepat
C. Indikator
1. Menemukan informasi tersurat dari suatu bacaan
2. Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, siapa, bagaimana atau
mengapa)
3. Menemukan rujukan kata suatu kalimat
D. Tujuan
1. Siswa mampu menemukan informasi tersurat dari suatu bacaan
2. Siswa mampu Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, siapa,
bagaimana atau mengapa)
3. Siswa mampu menemukan rujukan kata suatu kalimat
E. Materi pokok pembelajaran
Rumahku Dekat Stasiun
Namaku Fadillah.
Aku biasa dipanggil Dillah.
Rumahku berada di dekat stasiun kereta api.
Setiap hari selalu ramai.
Lampiran 1
69
Ibuku berjualan makanan di kantor stasiun.
Sepulang sekolah aku selalu membantu ibu.
Tugasku memberihkan peralatan makanan.
Aku senang melakukannya.
Banyak sekali pengunjungnya.
Jam dua siang aku pulang.
Aku tidur siang.
Setelah itu aku bermain sebentar.
Aku juga belajar dengan teman-temanku.
Stasiun selalu ramai.
Sampai larut malam tidak pernah sepi.
Aku tidak merasa terganggu.
Aku sudah terbiasa hidup disana.
F. Metode Pembelajaran
Reading Aloud (Membaca Nyaring)
G. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
Pendahuluan (5 menit)
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru mengucapkan
salam
- Guru meminta siswa
untuk berdoa
- Guru mengabsen
siswa
- Guru memberikan ice
breaking
- Siswa menjawab
salam
- Siswa berdoa bersama
- Siswa memperhatikan
- Siswa mengikuti
kegiatan ice breaking
- Religius
- Religius
- Perhatian
- Motivasi
70
- Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
- Siswa menyimak
tujuan pembelajaran
- Rasa ingin
tahu
Kegiatan Inti
Eksplorasi (25)
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Tahap
Pemilihan teks
yang cukup
menarik untuk
dibaca dengan
suara yang
nyaring
- Tahap
Memperkenalkan
teks tesebut
kepada siswa
- Guru menunjukkan
dan memilih teks yang
cukup menarik untuk
dibaca
- Guru memperkenalkan
teks tersebut kepada
siswa dengan cara
membacakannya
- Siswa
memperhatikan
- Siswa menyimak
- Disiplin
- Rasa ingin
tahu
Elaborasi (25 menit)
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Tahap
Membagikan teks
tersebut
berdasarkan
paragrafnya atau
dengan cara lain
- Guru membagikan
teks tersebut
berdasarkan paragraf
- Siswa menerima teks
berdasarkan paragraf
- Disiplin
71
- Tahap
Menunjuk
beberapa siswa
untuk membaca
dengan suara
nyaring
- Tahap
Ketika pembacaan
sedang
berlangsung
hentikan pada
beberapa bagian
untuk menentukan
poin-poin tertentu,
mengajukan
pertanyaan, atau
memberi contoh
- Guru menunjuk
beberapa siswa untuk
membacakan teks
yang sudah dibagikan
berdasarkan paragraf
di depan kelas
- Guru menghentikan
pada beberapa bagian
ketika pembacaan
untuk mengajukan
pertanyaan dan
memberikan contoh
- Siswa yang ditunjuk
untuk membacakan
teks berdasarkan
paragraf maju ke
depan kelas
- Siswa diberi
pertanyaan dan
contoh ketika
pembacaan sedang
berlangsung
- Tanggung
jawab
- Tekun
Konfirmasi (10 menit)
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
mengenai materi yang
belum dipahami
- Guru memberikan soal
kuis
- Siswa menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami
- Siswa menjawab
soal kuis
- Rasa ingin
tahu
- Tekun
72
Penutup (5 menit)
H. Sumber Belajar, Media
Buku Paket Bahasa Indonesia kelas II SD/MI, LKS dan Buku Bacaan
I. Jenis Penialaian
No Indikator Bentuk Jenis Instrumen
- Guru membahas soal
kuis
- Guru bersama dengan
siswa menyimpulkan
pembelajaran
- Siswa membahas
soal kuis
- Siswa bersama-
sama dengan guru
menyimpulkan
pembelajaran
- Rasa ingin
tahu
- Tanggung
jawab
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan feed
back
- Guru menanyakan
perasaan siswa setelah
pembelajaran
- Guru memberi tahu
tentang materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan selanjutnya
- Guru menutup
pembelajaran dan
meminta siswa berdoa
bersama
- Siswa melakukan
feed back
- Siswa
menyampaikan
perasaannya
- Siswa menyimak
- Siswa berdoa
bersama
- Disiplin
- Jujur
- Rasa ingin
tahu
- Religius
73
1 Menemukan informasi tersurat dari suatu
bacaan
Tes
Essay
Terlampir
2 Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa,
siapa, bagaimana atau mengapa)
Tes Essay Terlampir
3 Menemukan rujukan kata suatu kalimat Tes Essay Terlampir
Mengetahui, Jakarta, Desember 2013
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Siti Rohyati S.Pd.I Siti Rukoyah
Mengetahui,
Kepala MI Nurul Huda
Hj. Khaeroyaroh, S.Ag
74
EVALUASI 1
Nama :
Kelas :
Rumahku Dekat Stasiun
Namaku Fadillah.
Aku biasa dipanggil Dillah.
Rumahku berada di dekat stasiun kereta api.
Setiap hari selalu ramai.
Ibuku berjualan makanan di kantor stasiun.
Sepulang sekolah aku selalu membantu ibu.
Tugasku memberihkan peralatan makanan.
Aku senang melakukannya.
Banyak sekali pengunjungnya.
Jam dua siang aku pulang.
Aku tidur siang.
Setelah itu aku bermain sebentar.
Aku juga belajar dengan teman-temanku.
Stasiun selalu ramai.
Sampai larut malam tidak pernah sepi.
Aku tidak merasa terganggu.
Aku sudah terbiasa hidup disana.
Lampiran 2
75
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan benar!
1. Siapa nama panggilan Fadillah?
2. Dimanakah letak rumah Fadillah?
3. Apa pekerjaan ibunya Fadillah?
4. Apa tugas Fadiillah ketika membantu ibunya?
5. Pada jam berapa Dillah pulang?
76
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
METODE PEMBELAJARAN READING ALOUD (MEMBACA NYARING)
Sekolah : MI Nurul Huda
Kelas/ Semester : II (Dua)/ 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pertemuan Ke- : 2
Pilihlah Kolom yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan tanda (V)!
No. Prosedur Reading Aloud (Membaca Nyaring) Ya Tidak
1. Guru menunjukkan beberapa bahan bacaan kepada
siswa
2. Guru memilih teks yang cukup menarik untuk dibaca
dengan suara nyaring
3.
Guru memperkenalkan teks tersebut kepada siswa dan
membacakan teks atau bahan bacaan tersebut dengan
suara nyaring
4. Guru membagikan teks berdasarkan paragrafnya
5.
Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan
teks yang sudah dibagikan dengan suara lantang atau
nyaring
6.
Ketika pembacaan berlangsung, guru menghentikan
beberapa bagian untuk menentukan poin-poin tertentu,
mengajukan pertanyaan, atau memberi contoh
Jakarta, Desember 2013
Observer
Siti Rohyati, S.Pd.I
Lampiran 3
77
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
METODE PEMBELAJARAN READING ALOUD (MEMBACA NYARING)
Sekolah : MI Nurul Huda
Kelas/ Semester : II (Dua)/ 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pertemuan Ke- : 2
Pilihlah Kolom yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan tanda (V)!
No. Prosedur Reading Aloud (Membaca Nyaring) Ya Tidak
1. Siswa memperhatikan
2. Siswa ikut serta memilih teks yang cukup menarik
untuk dibaca dengan suara nyaring
3. Siswa menyimak ketika guru membacakan teks atau
bahan bacaan dengan suara nyaring
4. Siswa menerima teks berdasarkan paragrafnya
5. Beberapa siswa ditunjuk untuk membacakan teks yang
sudah dibagikan dengan suara lantang atau nyaring
6.
Ketika pembacaan berlangsung, siswa dihentikan pada
beberapa bagian untuk diberikan pertanyaan atau
contoh
Jakarta, Desember 2013
Observer
Siti Rohyati, S.Pd.I
Lampiran 4
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Nama Sekolah : MI Nurul Huda
Mata Pelajara : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II (Dua)/2 (Dua)
Pertemuan Ke : 2 (Dua)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
(Membaca) Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan
membaca dalam hati
B. Kompetensi Dasar
Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan
intonasi yang tepat
C. Indikator
1. Menentukan antonim salah satu kata yang terdapat di dalam kalimat
2. Membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang tersedia
D. Tujuan
1. Siswa mampu menentukan antonim salah satu kata yang terdapat di dalam
kalimat
2. Siswa mampu membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang tersedia
E. Materi pokok pembelajaran
Kancil Sakit Perut
Di hutan, hidup keluarga kancil.
Mereka mempunyai anak yang nakal.
Timo nama anak kancil itu.
Timo suka mencuri makanan.
Tiba-tiba Timo sakit perut.
Lampiran 5
79
Ibu kancil sangat bingung.
Timo tidak mau makan.
Ibu kancil mencari obat.
Di jalan ia bertemu harimau.
Harimau memberikan obat sakit perut.
Harimau juga memberikan pesan.
Timo tidak boleh mencuri makanan.
Ibu kancil mengucapkan terima kasih.
Ia segera pulang ke rumah.
Ibu kancil memberikan obat kepada Timo.
Timo meminum obat itu.
Timo berjanji tidak akan mencuri lagi.
Akhirnya, Timo sembuh dari sakitnya.
Keluarga kancil sangat bahagia.
Mereka menemui harimau untuk mengucapkan terima kasih.
F. Metode Pembelajaran
Reading Aloud (Membaca Nyaring)
G. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
Pendahuluan ( 5 menit)
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru mengucapkan
salam
- Guru meminta siswa
untuk berdoa
- Guru mengabsen siswa
- Siswa menjawab salam
- Siswa berdoa bersama
- Siswa memperhatikan
- Religius
- Religius
- Perhatian
80
- Guru memberikan ice
breaking
- Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
- Siswa mengikuti
kegiatan ice breaking
- Siswa menyimak tujuan
pembelajaran
- Motivasi
- Rasa ingin tahu
Kegiatan Inti
Eksplorasi (25)
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Tahap
Pemilihan teks yang
cukup menarik
untuk dibaca dengan
suara yang nyaring
- Tahap
Memperkenalkan
teks tesebut kepada
siswa
- Guru menunjukkan dan
memilih teks yang cukup
menarik untuk dibaca
- Guru memperkenalkan
teks tersebut kepada
siswa dengan cara
membacakannya
- Siswa memperhatikan
- Siswa menyimak
- Disiplin
- Rasa ingin tahu
Elaborasi (25 menit)
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Tahap
Membagikan teks
tersebut berdasarkan
paragrafnya atau
dengan cara lain
- Tahap
Menunjuk beberapa
siswa untuk membaca
dengan suara nyaring
- Guru membagikan teks
tersebut berdasarkan
paragraf
- Guru menunjuk beberapa
siswa untuk membacakan
teks yang sudah
dibagikan di depan kelas
- Siswa menerima teks
berdasarkan paragraf
- Siswa yang ditunjuk
untuk membacakan teks
berdasarkan paragraf
maju ke depan kelas
- Disiplin
- Tanggung
jawab
81
- Tahap
Ketika pembacaan
sedang berlangsung
hentikan pada
beberapa bagian
untuk menentukan
poin-poin tertentu,
mengajukan
pertanyaan, atau
memberi contoh
- Guru menghentikan pada
beberapa bagian ketika
pembacaan untuk
mengajukan pertanyaan
dan memberikan contoh
- Siswa diberi pertanyaan
dan contoh ketika
pembacaan sedang
berlangsung
- Tekun
Konfirmasi (10 menit)
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
mengenai materi yang
belum dipahami
- Guru memberikan soal
kuis
- Guru membahas soal
kuis
- Guru bersama dengan
siswa menyimpulkan
pembelajaran
- Siswa menanyakan hal-
hal yang belum dipahami
- Siswa menjawab soal kuis
- Siswa membahas soal
kuis
- Siswa bersama-sama
dengan guru
menyimpulkan
pembelajaran
- Rasa ingin tahu
- Tekun
- Rasa ingin tahu
- Tanggung
jawab
82
Penutup (5 menit)
H. Sumber Belajar, Media
Buku Paket Bahasa Indonesia kelas II SD/MI, LKS dan Buku Bacaan
Prosedur Membaca
Nyaring
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan feed
back
- Guru menanyakan
perasaan siswa setelah
pembelajaran
- Guru menutup
pembelajaran dan meminta
siswa berdoa bersama
- Siswa melakukan
feed back
- Siswa menyampaikan
perasaannya
- Siswa berdoa
bersama
- Disiplin
- Jujur
- Religius
83
I. Jenis Penialaian
No Indikator Bentuk Jenis Instrumen
1. Menentukan antonim salah satu kata yang
terdapat di dalam kalimat
Tes Essay Terlampir
2. Membuat pertanyaan berdasarkan jawaban
yang tersedia
Tes Essay Terlampir
Mengetahui, Jakarta, Desember 2013
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Siti Rohyati S.Pd.I Siti Rukoyah
Mengetahui,
Kepala MI Nurul Huda
Hj. Khaeroyaroh, S.Ag
84
EVALUASI 2
Nama :
Kelas :
Kancil Sakit Perut
Di hutan, hidup keluarga kancil.
Mereka mempunyai anak yang nakal.
Timo nama anak kancil itu.
Timo suka mencuri makanan.
Tiba-tiba Timo sakit perut.
Ibu kancil sangat bingung.
Timo tidak mau makan.
Ibu kancil mencari obat.
Di jalan ia bertemu harimau.
Harimau memberikan obat sakit perut.
Harimau juga memberikan pesan.
Timo tidak boleh mencuri makanan.
Ibu kancil mengucapkan terima kasih.
Ia segera pulang ke rumah.
Ibu kancil memberikan obat kepada Timo.
Timo meminum obat itu.
Lampiran 6
85
Timo berjanji tidak akan mencuri lagi.
Akhirnya, Timo sembuh dari sakitnya.
Keluarga kancil sangat bahagia.
Mereka menemui harimau untuk mengucapkan terima kasih.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa judul cerita di atas?
2. Dimana keluarga kancil tinggal?
3. Siapa nama anak kancil yang nakal?
4. Sakit apakah anak kancil tersebut?
5. Mengapa Timo sakit perut?
86
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
METODE PEMBELAJARAN READING ALOUD (MEMBACA NYARING)
Sekolah : MI Nurul Huda
Kelas/ Semester : II (Dua)/ 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pertemuan Ke- : 2
Pilihlah Kolom yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan tanda (V)!
No. Prosedur Reading Aloud (Membaca Nyaring) Ya Tidak
1. Guru menunjukkan beberapa bahan bacaan kepada
siswa
2. Guru memilih teks yang cukup menarik untuk dibaca
dengan suara nyaring
3.
Guru memperkenalkan teks tersebut kepada siswa dan
membacakan teks atau bahan bacaan tersebut dengan
suara nyaring
4. Guru membagikan teks berdasarkan paragrafnya
5.
Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan
teks yang sudah dibagikan dengan suara lantang atau
nyaring
6.
Ketika pembacaan berlangsung, guru menghentikan
beberapa bagian untuk menentukan poin-poin tertentu,
mengajukan pertanyaan, atau memberi contoh
Jakarta, Desember 2013
Observer
Siti Rohyati, S.Pd.I
Lampiran 7
87
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
METODE PEMBELAJARAN READING ALOUD (MEMBACA NYARING)
Sekolah : MI Nurul Huda
Kelas/ Semester : II (Dua)/ 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pertemuan Ke- : 2
Pilihlah Kolom yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran dengan tanda (V)!
No. Prosedur Reading Aloud (Membaca Nyaring) Ya Tidak
1. Siswa memperhatikan
2. Siswa ikut serta memilih teks yang cukup menarik
untuk dibaca dengan suara nyaring
3. Siswa menyimak ketika guru membacakan teks atau
bahan bacaan dengan suara nyaring
4. Siswa menerima teks berdasarkan paragrafnya
5. Beberapa siswa ditunjuk untuk membacakan teks yang
sudah dibagikan dengan suara lantang atau nyaring
6.
Ketika pembacaan berlangsung, siswa dihentikan pada
beberapa bagian untuk diberikan pertanyaan atau
contoh
Jakarta, Desember 2013
Observer
Siti Rohyati, S.Pd.I
Lampiran 8
88
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : MI Nurul Huda
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II (Dua)/2 (Dua)
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
(Membaca) Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan
membaca dalam hati
B. Kompetensi Dasar
Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan
intonasi yang tepat.
C. Indikator
1. Menemukan informasi tersurat dari suatu bacaan
2. Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, siapa, bagaimana atau
mengapa)
3. Menemukan rujukan kata suatu kalimat
D. Tujuan
1. Siswa mampu menemukan informasi tersurat dari suatu bacaan
2. Siswa mampu Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa, siapa,
bagaimana atau mengapa)
3. Siswa mampu menemukan rujukan kata suatu kalimat
E. Materi pokok pembelajaran
Rumahku Dekat Stasiun
Namaku Fadillah.
Aku biasa dipanggil Dillah.
Rumahku berada di dekat stasiun kereta api.
Setiap hari selalu ramai.
89
Ibuku berjualan makanan di kantor stasiun.
Sepulang sekolah aku selalu membantu ibu.
Tugasku memberihkan peralatan makanan.
Aku senang melakukannya.
Banyak sekali pengunjungnya.
Jam dua siang aku pulang.
Aku tidur siang.
Setelah itu aku bermain sebentar.
Aku juga belajar dengan teman-temanku.
Stasiun selalu ramai.
Sampai larut malam tidak pernah sepi.
Aku tidak merasa terganggu.
Aku sudah terbiasa hidup disana.
F. Metode Pembelajaran
Konvensional ceramah
G. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
Pendahuluan (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru mengucapkan salam
- Guru meminta siswa
untuk berdoa
- Guru mengabsen siswa
- Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
- Guru melakukan apersepsi
- Siswa menjawab salam
- Siswa berdoa bersama
- Siswa memperhatikan
- Siswa menyimak tujuan
pembelajaran
- Siswa melakukan apersepsi
- Religius
- Religius
- Perhatian
- Rasa ingin tahu
- Motivasi
90
Kegiatan Inti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memerintahkan
siswa untuk membaca
teks yang terdapat di
dalam buku paket atau
LKSnya masing-masing
- Guru menanykan isi dari
buku yang sudah dibaca
siswa
- Guru menjelaskan
pembelajaran
berdasarkan indikator
yang telah dibuat
- Siswa membaca buku yang
diperintahkan oleh guru
- Siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru
- Siswa menyimak penjelasan
dari guru
- Tekun, Disiplin
- Mandiri
- Rasa ingin tahu
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru meminta siswa
untuk mengerjakan soal
- Guru membahas soal
- Siswa mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru
- Siswa membahas soal
- Mandiri
- Rasa ingin tahu
Konfirmasi (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai
materi yang belum di
pahami
- Guru memberikan feed
back
- Siswa menanyakan hal-hal
yang belum diketahui
- Siswa melakukan feed back
- Rasa ingin tahu
- Disiplin
91
Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberi tahu
tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
selanjutnya
- Guru menutup
pembelajaran dan
meminta siswa berdoa
bersama
- Siswa menyimak apa yang
disampaikan guru
- Siswa berdoa bersama
- Rasa ingin tahu
- Religius
H. Sumber Belajar, Media
Buku Paket Bahasa Indonesia kelas II SD/MI, LKS
92
I. Jenis Penialaian
No Indikator Bentuk Jenis Instrumen
1. Menemukan informasi tersurat dari suatu
bacaan
Tes
Essay
Terlampir
2. Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya (apa,
siapa, bagaimana atau mengapa)
Tes Essay Terlampir
3. Menemukan rujukan kata suatu kalimat Tes Essay Terlampir
Mengetahui, Jakarta, Desember 2013
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Siti Rohyati S.Pd.I Siti Rukoyah
Mengetahui,
Kepala MI Nurul Huda
Hj. Khaeroyaroh, S.Ag
93
EVALUASI 1
Nama :
Kelas :
Rumahku Dekat Stasiun
Namaku Fadillah.
Aku biasa dipanggil Dillah.
Rumahku berada di dekat stasiun kereta api.
Setiap hari selalu ramai.
Ibuku berjualan makanan di kantor stasiun.
Sepulang sekolah aku selalu membantu ibu.
Tugasku memberihkan peralatan makanan.
Aku senang melakukannya.
Banyak sekali pengunjungnya.
Jam dua siang aku pulang.
Aku tidur siang.
Setelah itu aku bermain sebentar.
Aku juga belajar dengan teman-temanku.
Stasiun selalu ramai.
Sampai larut malam tidak pernah sepi.
Aku tidak merasa terganggu.
Aku sudah terbiasa hidup disana.
Lampiran 10
94
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan benar!
1. Siapa nama panggilan Fadillah?
2. Dimanakah letak rumah Fadillah?
3. Apa pekerjaan ibunya Fadillah?
4. Apa tugas Fadiillah ketika membantu ibunya?
5. Pada jam berapa Dillah pulang?
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : MI Nurul Huda
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II/2
Pertemuan Ke : 2 (Dua)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
(Membaca) Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan
membaca dalam hati
B. Kompetensi Dasar
Membaca nyaring (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi
yang tepat.
C. Indikator
1. Menentukan antonim salah satu kata yang terdapat di dalam kalimat
2. Membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang tersedia
D. Tujuan
1. Siswa mampu menentukan antonim salah satu kata yang terdapat di dalam
kalimat
2. Siswa mampu membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang tersedia
E. Materi pokok pembelajaran
Kancil Sakit Perut
Di hutan, hidup keluarga kancil.
Mereka mempunyai anak yang nakal.
Timo nama anak kancil itu.
Timo suka mencuri makanan.
Tiba-tiba Timo sakit perut.
Ibu kancil sangat bingung.
96
Timo tidak mau makan.
Ibu kancil mencari obat.
Di jalan ia bertemu harimau.
Harimau memberikan obat sakit perut.
Harimau juga memberikan pesan.
Timo tidak boleh mencuri makanan.
Ibu kancil mengucapkan terima kasih.
Ia segera pulang ke rumah.
Ibu kancil memberikan obat kepada Timo.
Timo meminum obat itu.
Timo berjanji tidak akan mencuri lagi.
Akhirnya, Timo sembuh dari sakitnya.
Keluarga kancil sangat bahagia.
Mereka menemui harimau untuk mengucapkan terima kasih.
F. Metode Pembelajaran
Konvensioanl Ceramah
G. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
Pendahuluan ( 5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru mengucapkan salam
- Guru meminta siswa untuk
berdoa
- Guru mengabsen siswa
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
- Guru melakukan apersepsi
- Siswa menjawab salam
- Siswa berdoa bersama
- Siswa memperhatikan
- Siswa menyimak tujuan
pembelajaran
- Siswa melakukan apersepsi
- Religius
- Religius
- Perhatian
- Rasa ingin tahu
- Motivasi
97
Kegiatan Inti
Eksplorasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memerintahkan siswa
untuk membaca teks yang
terdapat di dalam buku
paket atau LKSnya masing-
masing
- Guru menanykan isi dari
buku yang sudah dibaca
siswa
- Guru menjelaskan
pembelajaran berdasarkan
indikator yang telah dibuat
- Siswa membaca buku
yang diperintahkan oleh
guru
- Siswa menjawab
pertanyaan yang diberikan
oleh guru
- Siswa menyimak
penjelasan dari guru
- Tekun, Disiplin
- Mandiri
- Rasa ingin tahu
Elaborasi (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru meminta siswa untuk
mengerjakan soal
- Guru membahas soal
- Siswa mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru
- Siswa membahas soal
- Mandiri
- Rasa ingin tahu
Konfirmasi (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai
materi yang belum di
pahami
- Guru memberikan feed back
berupa pertanyaan-
pertanyaan
- Siswa menanyakan hal-hal
yang belum diketahui
- Siswa menyimak apa yang
disampaikan oleh guru
- Rasa ingin tahu
- Disiplin
98
Penutup (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan
kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
- Guru berpesan kepada siswa
agar rajin membaca
- Guru menutup pembelajaran
dan meminta siswa berdoa
bersama
- Siswa menyimak apa yang
disampaikan guru
- Siswa mendengarkan
- Siswa berdoa bersama
- Rasa ingin tahu
- Tekun
- Religius
H. Sumber Belajar, Media
Buku Bahasa Indonesia Kelas II SD/MI, LKS
99
I. Jenis Penialaian
No Indikator Bentuk Jenis Instrumen
1. Menentukan antonim salah satu kata yang
terdapat di dalam kalimat
Tes Essay Terlampir
2. Membuat pertanyaan berdasarkan jawaban
yang tersedia
Tes Essay Terlampir
Mengetahui, Jakarta, Desember 2013
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Siti Rohyati S.Pd.I Siti Rukoyah
Mengetahui,
Kepala MI Nurul Huda
Hj. Khaeroyaroh, S.Ag
100
EVALUASI 2
Nama :
Kelas :
Kancil Sakit Perut
Di hutan, hidup keluarga kancil.
Mereka mempunyai anak yang nakal.
Timo nama anak kancil itu.
Timo suka mencuri makanan.
Tiba-tiba Timo sakit perut.
Ibu kancil sangat bingung.
Timo tidak mau makan.
Ibu kancil mencari obat.
Di jalan ia bertemu harimau.
Harimau memberikan obat sakit perut.
Harimau juga memberikan pesan.
Timo tidak boleh mencuri makanan.
Ibu kancil mengucapkan terima kasih.
Ia segera pulang ke rumah.
Ibu kancil memberikan obat kepada Timo.
Timo meminum obat itu.
Lampiran 12
101
Timo berjanji tidak akan mencuri lagi.
Akhirnya, Timo sembuh dari sakitnya.
Keluarga kancil sangat bahagia.
Mereka menemui harimau untuk mengucapkan terima kasih.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa judul cerita di atas?
2. Dimana keluarga kancil tinggal?
3. Siapa nama anak kancil yang nakal?
4. Sakit apakah anak kancil tersebut?
5. Mengapa Timo sakit perut?
102
Lampiran 13
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Tingkat Pendidikan : Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Kelas/Semester : II/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Standar Kometensi : Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan
membaca dalam hati
Kompetensi Dasar : Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan
lafal dan intonasi yang tepat
No Indikator Tingkat Kemampuan Jumlah
Soal C1 C2 C3
1. Menemukan informasi tersurat
dari suatu bacaan
1, 2, 3, 4,
5, 14, 15,
16, 17, 18
10 soal
2. Menjawab pertanyaan dengan
kata tanya (apa, siapa,
bagaimana, atau mengapa)
8, 12, 20 3 soal
3. Menemukan rujukan kata suatu
kalimat
6, 10, 2 soal
4. Menentukan antonim salah satu
kata yang terdapat di dalam
kalimat
7, 11, 2 soal
5. Membuat pertanyaan
berdasarkan jawaban yang
tersedia
9, 13, 19 3 soal
Jumlah total 3 15 2 20 soal
103
Nama : Tanggal :
Kelas/Sekolah : Mata Pelajaran :
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, atau c dengan jawaban
yang tepat!
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 1-5
Bermain Sambil Olahraga
Kakakku sudah SMP.
Aku baru kelas 2 SD.
Kakakku suka main komputer.
Aku suka main bola.
Kakakku bisa kuat duduk lama di depan komputer.
Aku kuat lama main bola di lapangan.
Kakakku gemuk sekali.
Ia suka ngemil jika sedang bermain komputer.
Aku tidak segemuk kakakku, tetapi tidak terlalu kurus.
Badanku sehat karena senang olahraga.
1. Siapa yang suka main komputer….
a. Aku
b. Kakak
c. Bapak
Nilai
104
2. Bagaimana badan kakakku….
a. Gemuk
b. Kurus
c. Sedang
3. Siapa yang kuat lama main bola di lapangan….
a. Aku
b. Kakak
c. Bapak
4. Apa yang kakakku lakukan ketika main komputer….
a. Tidur
b. Ngemil
c. Jajan
5. Mengapa badanku sehat….
a. Senang tidur
b. Senang bermain
c. Senang olahraga
6. Pemandangan pantai indah.
1 2 3
Dari kalimat di atas yang menunjukkan kata pemandangan ditunjukkan oleh
Nomor….
a. 1
b. 2
c. 3
7. Roni mengalami kerugian.
Lawan kata rugi adalah….
a. Impas
b. Gulung tikar
c. Untung
105
8. ….kondisi ibumu sekarang?
Kata Tanya yang tepat untuk kalimat di atas adalah….
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa
9. Tanya :….
Jawab : Udara siang sangat panas.
Kalimat manakah yang tepat untuk mengisi kata Tanya di atas….
a. Mengapa keadaan udara sangat panas?
b. Bagaimana keadaan udara siang?
c. Kapan udara panas?
10. Buku gudang ilmu.
1 2 3
Dari kalimat di atas yang menunjukkan kata ilmu ditunjukkan oleh Nomor….
a. 1
b. 2
c. 3
11. Anita anak yang rajin.
Lawan kata rajin adalah….
a. Cekatan
b. Ringan tangan
c. Malas
12. …nama ayahmu?
Kata Tanya yang tepat untuk kalimat di atas adalah….
a. Apa
b. Siapa
c. Mengapa
106
13. Tanya:....
Jawab: Hari minggu Loli bersama dengan keluaraga pergi berlibur.
Kalimat manakah yang tepat untuk mengisi kata Tanya di atas…
a. Apa yang dilakukan Loli bersama dengan keluarganya?
b. Kapan Loli bersama dengan keluaraganya pergi berlibur?
c. Mengapa Loli bersama keluarganya pergi berlibur?
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 14-18.
Sang Penghisap Darah
Nyamuk adalah serangga kecil.
Nyamuk suka menggigit manusia.
Ia menggigit di saat manusia sedang tidur.
Orang yang digigit nyamuk bisa sakit.
Sakit malaria atau demam berdarah.
Oleh karena itu, jauhkanlah dirimu dari gigitan nyamuk.
Hati-hatilah dengan nyamuk!
Bagaimana caranya?
Lingkungan kita harus bersih.
Jangan ada air menggenang.
Bersihkan got dan halaman.
14. Serangga kecil apa yang suka menggigit manusia….
a. Nyamuk
b. Kupu-kupu
c. Lebah
107
15. Kapankah nyamuk menggigit manusia….
a. Di saat manusia sedang berolahraga
b. Di saat manusia sedang tidur
c. Di saat manusia sedang santai
16. Nyamuk adalah serangga….
a. Kecil
b. Sedang
c. Besar
17. Penyakit apa yang disebabkan oleh gigitan nyamuk….
a. Deman berdarah
b. Tifus
c. Muntaber
18. Bagaimana caranya agar nyamuk tidak banyak di lingkungan sekitar kita….
a. Biarkan air menggenang
b. Jangan bersihkan got dan halaman
c. Lingkungan harus bersih
19. Tanya:
Jawab: Riri berasal dari Yogyakarta.
Berdasarkan jawaban di atas, maka kalimat Tanya yang tepat adalah….
a. Dari manakah Riri berasal?
b. Dimanakah asal Riri?
c. Siapa Riri?
20. …kelinci Riri mati?
Kata Tanya yang tepat untuk kalimat di atas adalah….
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa
108
Lampiran 15
KUNCI JAWABAN
1. b 11. c
2. a 12. b
3. a 13. b
4. b 14. a
5. c 15. b
6. a 16. a
7. c 17. a
8. b 18. c
9. b 19. a
10. c 20. c
109
Lampiran 16
Uji Validitas
Butir Soal
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 y y2
1 A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 324
2 B 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
3 C 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 169
4 D 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 225
5 E 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 14 196
6 F 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10 100
7 G 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
8 H 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
9 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 361
10 J 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 144
11 K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
12 L 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
14 N 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
15 O 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 12 144
16 P 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
17 Q 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 14 196
18 R 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 289
19 S 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 10 100
20 T 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
21 U 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 9 81
22 V 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 9 81
23 W 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
24 X 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 324
25 Y 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 10 100
26 Z 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 11 121
27 AB 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11 121
28 AC 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 7 49
29 AD 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 13 169
30 AE 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 225
31 AF 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 7 49
32 AG 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 10 100
33 AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 144
34 AI 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 11 121
35 AJ 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 11 121
36 AK 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 10 100
37 AL 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 13 169
Total 20 31 24 33 31 25 15 29 18 26 13 27 16 31 29 30 31 28 23 21 501 251001
r hitung 0.333 0.431 0.36 0.35 0.39 0.603 0.333 0.405 0.58 0.55 0.434 0.46 0.37 0.373 0.422 0.38 0.412 0.431 0.524 0.49
r tabel 0.325
Validitas V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
110
Lampiran 17
Butir Soal
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 y y2
1 A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 324
2 B 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
3 C 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 169
4 D 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 225
5 E 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 14 196
6 F 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10 100
7 G 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
8 H 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
9 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 361
10 J 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 144
11 K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
12 L 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
14 N 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
15 O 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 12 144
16 P 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
17 Q 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 14 196
18 R 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 289
19 S 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 10 100
20 T 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
21 U 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 9 81
22 V 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 9 81
23 W 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
24 X 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 324
25 Y 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 10 100
26 Z 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 11 121
27 AB 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11 121
28 AC 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 7 49
29 AD 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 13 169
30 AE 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 225
31 AF 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 7 49
32 AG 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 10 100
33 AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 144
34 AI 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 11 121
35 AJ 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 11 121
36 AK 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 10 100
37 AL 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 13 169
Total 20 31 24 33 31 25 15 29 18 26 13 27 16 31 29 30 31 28 23 21 501 251001
Varian Item 0.255 0.14 0.2 0.14 0.225 0.225 0.17 0.26 0.21 0.23 0.2 0.25 0.14 0.17 0.16 0.14 0.189 0.24 0.252
J. Varian Item 3.97
Varian Total 14.7
Reliabilitas 0.768
Kategori Tinggi
Uji Reliabilitas
111
Lampiran 18
Taraf Kesukaran
Butir Soal
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 y y2
1 A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 324
2 B 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
3 C 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 169
4 D 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 225
5 E 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 14 196
6 F 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10 100
7 G 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
8 H 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
9 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 361
10 J 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 144
11 K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
12 L 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
14 N 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
15 O 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 12 144
16 P 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
17 Q 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 14 196
18 R 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 289
19 S 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 10 100
20 T 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
21 U 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 9 81
22 V 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 9 81
23 W 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
24 X 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 324
25 Y 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 10 100
26 Z 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 11 121
27 AB 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11 121
28 AC 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 7 49
29 AD 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 13 169
30 AE 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 225
31 AF 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 7 49
32 AG 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 10 100
33 AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 144
34 AI 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 11 121
35 AJ 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 11 121
36 AK 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 10 100
37 AL 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 13 169
Total 20 31 24 33 31 25 15 29 18 26 13 27 16 31 29 30 31 28 23 21 501 251001
Tingkat Kesukaran 0.54 0.84 0.649 0.89 0.84 0.68 0.405 0.78 0.486 0.7 0.351 0.73 0.432 0.838 0.78 0.811 0.838 0.757 0.622 0.57
Kategori Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang
112
Lampiran 19
Daya Pembeda
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Y Y^2
11 K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
13 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
8 H 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
9 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 361
16 P 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
1 A 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 324
2 B 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
7 G 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
24 X 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 324
12 L 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
14 N 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
18 R 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 289
4 D 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 225
30 AE 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 225
5 E 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 14 196
17 Q 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 14 196
3 C 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 169
29 AD 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 13 169
37 AL 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 13 169
10 J 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12 144
15 O 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 12 144
33 AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 12 144
20 T 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 121
23 W 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 121
26 Z 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 11 121
27 AB 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 11 121
34 AI 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 11 121
35 AJ 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 11 121
6 F 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10 100
19 S 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 10 100
25 Y 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 10 100
32 AG 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 7 49
36 AK 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 10 100
21 U 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 9 81
22 V 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 9 81
28 AC 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 7 49
31 AF 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 7 49
Jumlah 20 30 23 33 32 26 14 30 18 25 12 27 16 31 30 30 30 28 23 31
Batas Atas 12 18 15 18 18 18 8 17 17 12 8 17 9 17 18 17 18 18 16 13
Batas Bawah 7 11 8 14 13 6 5 12 5 7 4 9 7 13 12 12 12 10 6 8
Daya Pembeda 0.27027 0.38 0.38 0.22 0.27 0.6 0.16 0.27 0.65 0.27 0.22 0.43 0.11 0.2 0.32 0.27 0.32 0.43 0.5 0.27
Kategori Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Baik Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup
113
Lampiran 20
114
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Pretest Posttest
1 A 65 65
2 B 65 80
3 C 35 50
4 D 35 70
5 E 65 80
6 F 65 90
7 G 35 60
8 H 50 55
9 I 35 60
10 J 65 70
11 K 55 65
12 L 40 55
13 M 60 75
14 N 60 60
15 O 50 55
16 P 40 50
17 Q 35 50
18 R 70 75
19 S 65 70
20 T 55 70
21 U 65 70
22 V 50 55
23 W 55 80
24 X 35 55
25 Y 50 65
26 Z 65 85
27 AA 60 75
28 AB 65 70
29 AC 50 75
30 AD 30 35
31 AE 45 50
32 AF 60 70
33 AG 20 25
34 AH 70 75
35 AI 65 70
36 AJ 70 80
Lampiran 21
115
37 AK 55 60
38 AL 70 70
39 AM 55 60
40 AN 70 70
41 AO 40 55
42 AP 60 75
43 AQ 50 55
44 AR 55 60
45 AS 50 65
Jumlah 2405 2910
Rata-rata 53.44 64.67
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
No Nama Siswa Pretest Posttest
1 A 50 50
2 B 25 40
3 C 70 65
4 D 25 45
5 E 65 60
6 F 45 55
7 G 45 60
8 H 40 50
9 I 55 60
10 J 60 65
11 K 20 30
12 L 50 60
13 M 65 75
14 N 40 40
15 O 65 70
16 P 55 65
17 Q 60 70
18 R 70 75
19 S 70 70
20 T 80 80
21 U 60 65
22 V 20 35
23 W 35 50
24 X 50 55
25 Y 25 30
26 Z 55 55
27 AA 60 60
28 AB 40 45
29 AC 60 70
30 AD 50 50
31 AE 55 70
32 AF 60 60
33 AG 50 50
34 AH 60 55
35 AI 55 55
36 AJ 65 65
37 AK 60 65
Lampiran 22
116
38 AL 50 50
39 AM 30 35
40 AN 60 75
41 AO 65 70
42 AP 70 70
43 AQ 55 65
44 AR 70 75
45 AS 55 55
Jumlah 2370 2615
Rata-rata 52.667 58.111
117
Lampiran 25
PRETEST
Lampiran 25
PERTEMUAN KE-1
Lampiran 25
PERTEMUAN KE-2
Lampiran 25
POSTTEST