PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP
RETURN SAHAM
(Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate dan Konstruksi
Bangunan yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
ANDY PRASETYO
B200140066
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate dan Konstruksi Bangunan yang
Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan dan ukuran
perusahaan terhadap return saham. Variabel dependen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah return saham. Sedangkan variabel independennya ukuran
perusahaan dan kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Assets (ROA),
Debt to Equity Ratio (DER), dan Current Ratio (CR). Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Teknik pengambilan sampel
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, sehingga didapatkan total
sampel 40 perusahaan property, real estate, dan konstruksi bangunan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan SPSS 22. Sebelum dilakukan
analisis regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolenieritas). Bedasarkan hasil uji
hipotesis menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap
return saham, sedangkan Return On Assets (ROA), Current Ratio (CR) dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Kata kunci: Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio
(CR), ukuran perusahaan, return saham.
Abstract
This research is aimed to find out the influence of the financial performance and
the firm size to the stock return. The dependent variable is the stock return.
Meanwhile the independent variables are firm size and financial performance
which is measured by Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), and
Current Ratio (CR). The population is all property, real estate, and construction
buildings companies which are listed in Indonesian Stock Exchang (IDX) in 2013-
2015 periods. The sample collection technique has been carried out by using
purposive sampling method so 40 property, real estate, and construction buildings
companies which are listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX) have been
selected as samples. The data analysist technique has been done by using multiple
linear regression analysis and the SPSS 22. The classic assumption test (the test of
normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi, and multikolenieritas) is carried out
before the multiple regression analysis. Based on the results of hypothesis test
shows that Debt to Equity Ratio (DER) give influence on stock return, whereas the
Return On Assets (ROA), Current Ratio (CR) and firm size give no influence to the
stock return. Keywords: Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio
(CR), firm size, stock return.
2
1. PENDAHULUAN
Investasi merupakan pengeluaran pada masa sekarang untuk membeli
aktiva riil atau aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih besar dimasa mendatang (Putra dan Dana, 2016). Investasi dapat
dilakukan melalui sarana yang beragam salah satunya yaitu dengan berinvestasi
di pasar modal. Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya permintaan
dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang. Instrumen pasar
modal yang diterbitkan oleh perusahaan dan dapat digunakan oleh para investor
dalam berinvestasi yakni saham.
Dalam melakukan investasi, investor pasti memiliki tujuan yakni untuk
mendapatkan return yang mereka harapkan. Return dapat dibagi menjadi dua,
yaitu dividen dan capital gain. Ada investor yang ingin mendapat keuntungan
jangka panjang dengan memperoleh deviden, sehingga para investor tersebut
tidak terlalu menghiraukan perubahan fluktuasi yang terjadi di pasar modal
melainkan melihat laporan keuangan perusahaan tersebut. Namun ada juga
investor yang ingin mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek yang dapat
diperoleh dengan mendapatkan capital gain atau selisih harga jual dengan harga
beli, sehingga investor yang memiliki tujuan seperti ini selalu melihat
perkembangan fluktuasi yang terdapat dipasar modal. Karena para investor
akan membeli saham atau skuritas ketika harga dibawah dan akan menjual
saham atau skuritas tersebut ketika harganya sudah naik dan melebihi harga
beli. Untuk memperoleh return yang tinggi, seorang investor harus dapat
menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan baik sehingga
mempermudah dalam pengambilan keputusan (Septiana dan Wahyuati, 2016).
Pada penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas, rasio leverage ,
dan rasio likuiditas, serta ukuran perusahaan. Alasan peneliti mengambil ukuran
perusahaan dan ketiga rasio tersebut yaitu karena rasio profitabilitas digunakan
untuk mengetahui kemampuan perusahaan mengahasilkan laba menggunakan
aset dan modal sendiri, rasio leverage dipakai untuk mengetahui sejauh mana
perusahaan tersebut dibiayai oleh hutang, dan rasio likuiditas untuk mengetahui
seberapa jauh perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dengan
3
dana yang ada, serta ukuran perusahaan dipergunakan untuk mengetahui besar
atau kecilnya skala perusahaan melalui total aktiva,
2. METODE PENELITIAN
2.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah sektor property, real estate dan
konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI dari periode tahun 2013 sampai
dengan periode tahun 2015. Berdasarkan data yang ada di website BEI
tertanggal 16 Januari 2018, terdapat 56 perusahaan yang tercatat di dalamnya
yang tergabung dalam sektor property, real estate dan konstruksi bangunan.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling dengan menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang
sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2013-2015.
2. Perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang
mempublikasikan laporan keuangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama periode 2013-2015 secara berturut-turut.
3. Perusahaan yang mengalami laba bersih berturut-turut selama periode
2013-2015.
2.2 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel
Variabel Dependen
a. Return Saham
Return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari aktivitas jual-beli
saham (Septiana dan Wahyuati, 2016). Semakin besar return yang diharapkan
akan diperoleh dari investasi semakin besar pula resikonya, Dewi (2016).
Menurut Setiyono dan Amanah (2016), secara matematis return saham
dirumuskan sebagai berikut :
Rt = Pt − Pt_1
Pt_1
Dimana: Rt = return saham pada periode ke t, Pt = harga penutupan saham pada
periode ke t, dan Pt-1 = harga penutupan saham pada hari periode ke t-1
4
Variabel Independen
a. Return On Asset (ROA)
Menurut Sutarto dan Rosyadi (2004:18), Return on Asset (ROA)
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dari aktifa yang digunakan. Rasio ini merupakan perbandingan antara
laba bersih (EAT/Earning After Tax) dengan total aset. Menurut Setiyono
dan Amanah (2016), ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
b. Debt to Equity Ratio (DER)
Menurut Sutarto dan Rosyadi (2004:18), Debt to Equity Ratio (DER)
merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara total kewajiban
dengan seluruh ekuitas (modal sendiri). Menurut Setiyono dan Amanah
(2016), DER dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
c. Current Ratio (CR)
Current Ratio (CR) merupakan rasio yang menunjukan sejauh mana
aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar
perbandingan aktiva lancar dengan utang lancer semakin tinggi kemampuan
perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya (Septian dan Wahyuati,
2016). Menurut Setiyono dan Amanah (2016), Current ratio dapat
dirumuskan sebagai berikut:
𝐶𝑅 = 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
d. Ukuran Perusahaan
Menurut Oktavia dan Norita (2016), ukuran perusahaan adalah suatu
skala di mana dapat diklasifikasikan besar dan kecilnya perusahaan dengan
berbagai cara, antara lain: total aktiva, total penjualan, jumlah modal, nilai
kapitalisasi pasar, log size, nilai pasar saham, dan lain lain. Menurut
Yuliantarai dan Sujana (2014), ukuran Perusahaan diperoleh dengan
5
melogaritmakan nilai total asset dari emiten. Berdasarkan hal tersebut, size
atau ukuran perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 (Total Aset)
2.3 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda
(Multiple Linear Regression Method). Analisis ini digunakan untuk
menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesisi
ini adalah:
RS = 𝜶 + 𝒃𝟏 𝑹𝑶𝑨 + 𝒃𝟐 𝑫𝑬𝑹 + 𝒃𝟑 𝑪𝑹 + 𝒃𝟒 𝑺𝑰𝒁𝑬 + e
Dimana:
RS : Return saham
α : Konstanta
ROA : Return On Asset
DER : Debt to Equity Ratio
CR : Current Ratio
SIZE : Ukuran perusahaan
e : Error
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Asumsi Klasik
Masalah yang umum terjadi dalam model regresi linear berganda yaitu
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi.
Maka, dilakukan uji asumsi klasik mengenai keberadaaan masalah tersebut.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas yang menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov
diperoleh bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,053. Hasil dari pengujian
normalitas menunjukkan bahwa nilai dari signifikansi 0,053 > 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa model dari persamaan regresi pada penelitian ini
mempunyai data yang normal, sehingga model penelitian ini memenuhi
asumsi pengujian normalitas dengan uji Kolmogorof-Smirnov.
6
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji terjadi atau tidaknya
multikoliniearitas. Hasil uji multikoliniearitas diperoleh bahwa nilai tolerance
dari seluruh variabel menunjukan lebih dari 0,10 atau 10% serta nilai VIF
kurang dari 10, sehingga semua variabel-variabel pada penelitian ini tidak
terjadi multikoliniearitas.
c. Uji Heterokedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dengan uji glejser bertujuan untuk
mendeteksi apakah variabel independen terjadi atau tidak heteroskedasitas.
Berdasarkan hasil dari uji heteroskedastisitas diperoleh bahwa variabel Return
On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), size atau
ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi lebih besar dari pada 0,05
sehingga variabel independen ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi menurut uji Durbin-Watson (DW) bertujuan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini. Berdasarkan
hasil uji Durbin-Watson diperoleh nilai sebesar 1,358 dimana berada diantara
-2 sampai +2. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan model regresi dalam
penelitian ini bebas dari permasalahan autokorelasi.
3.2 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
a. Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa variabel Return On Asset
(ROA) memiliki nilai t hitung sebesar 0,135 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,893 berada lebih tinggi dari α = 0,05. Hal ini menyebabkan H1
ditolak yang berarti variabel return on asset tidak berpengaruh terhadap
return saham pada perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi
bangunan tahun 2013-2015. Return On Asset (ROA) menunjukkan efektifitas
perusahaan memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba bersih setelah
pajak. Namun dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa ROA tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini menunjukan bahwa
keefektifitasan penggunaan aset yang dimiliki perusahan dalam menghasilkan
7
laba bersih setelah pajak tidak menjadi suatu acuan bagi investor dalam
membuat keputusan suatu investasi (Abdullah dan Merdekawati, 2015). Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Setiyono dan Amanah (2016),
Septiana dan Wahyuati (2016), serta Abdullah dan Merdekawati (2015) yang
menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) tidak memiliki pengaruh terhadap
return saham.
b. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa variabel Debt to Equity Ratio
(DER) memiliki nilai t hitung sebesar 3,563 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,001 berada lebih rendah dari α = 0,05. Hal ini menyebabkan H2
diterima yang berarti variabel debt to equity ratio berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi bangunan
tahun 2013-2015. Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan proporsi atas
penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Sehingga peningkatan
terhadap nilai Debt to Equity Ratio (DER) direaksi secara positif oleh pasar
yang berdampak pada meningkatnya harga saham dan return saham. Hasil
dari penelitian ini juga menunjukan bahwa perubahan DER suatau perusahaan
masih diperhitungkan oleh investor untuk mengambil keputusan dalam
berinvestasi (Setiyono dan Amanah, 2016). Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Setiyono dan Amanah (2016) serta Rusydina dan Praptoyo (2017)
yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh
terhadap return saham.
c. Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa variabel Current Ratio (CR)
memiliki nilai t hitung sebesar 0,338 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,736
berada lebih tinggi dari α = 0,05. Hal ini menyebabkan H3 ditolak yang berarti
bahwa tinggi rendahnya variabel Current Ratio (CR) tidak berpengaruh
terhadap return saham pada perusahaan sektor property, real estate dan
konstruksi bangunan tahun 2013-2015. Hasil penelitian ini menggambarkan
bahwa current ratio tidak menjadi tolak ukur bagi investor dalam melakukan
investasi pada sebuah perusahaan yang diinginkan. Tingginya tingkat current
8
ratio yang dimiliki oleh perusahaan belum tentu akan menarik investor untuk
berinvestasi, karena current ratio yang tinggi juga menunjukkan adanya
kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang buruk terhadap
profitabilitas perusahaan. Karena pada umumnya investor lebih menyukai
laba (gain) serta menghindari risiko (Rusydina dan Praptoyo, 2017). Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Tumonggor et.al (2017), Ariyanti dan
Suwitho (2016), Bisara dan Amanah (2015), serta Rusydina dan Praptoyo
(2017) yang menyatakan bahwa Current Ratio (CR) tidak berpengaruh
terhadap return saham.
d. Pengaruh size/ukuran perusahaan terhadap return saham
Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa variabel size/ukuran
perusahaan memiliki nilai t hitung sebesar 1,091 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,278 berada lebih tinggi dari α = 0,05. Hal ini menyebabkan H4
ditolak yang berarti variabel size/ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap return saham pada perusahaan sektor property, real estate dan
konstruksi bangunan tahun 2013-2015. Hasil pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menunjukan hasil bahwa size/ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap return saham, hal ini dapat disebabkan dari berbagai
hal diantaranya investor kurang memperhitungkan size/ukuran perusahaan
dalam menentukan pembelian saham. Karena pertumbuhan suatu perusahaan
bukan hanya dilihat dari besar kecilnya ukuran perusahaan tersebut. Besarnya
suatu aset yang dimiliki oleh perusahaan bila tidak dikelola dengan baik oleh
suatu perusahaan untuk kegiatan operasi suatu perusahaan, maka tidak akan
dapat menghasillkan laba yang besar, laba yang tidak maksimal akan
membuat harga saham menurun. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Setiyono dan Amanah (2016), serta Nadiya dan Suryono (2017) yang
menyatakan bahwa size/ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return
saham.
9
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilaukan, maka hasil
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Debt to Equity Ratio
(DER) berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan variabel Return On
Asset (ROA), Current Ratio (CR) dan size/ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap return saham.
4.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan diantaranya
adalah sebagai berikut: (1) Penelitian ini hanya befokus pada satu sektor tertentu
saja, yaitu sektor property, real estate dan konstruksi bangunan. Sehingga hasil
penelitian tidak dapat di generalisasikan untuk perusahaan-perusahaan non-
sektor property, real estate dan konstruksi bangunan seperti sektor makanan
dan minuman, sektor perbankan, sektor pertambangan, dan lain-lain. (2)
Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel saja, yaitu Return On Asset
(ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan size/ukuran
perusahaan sehingga belum bias menggambarkan variabel return saham secara
keseluruhan. (3) Perhitungan data return saham menggunakan data penutupan
saham bulanan, sehingga memungkinkan terjadinya confounding effect
terhadap return saham.
4.3 Saran
Atas dasar kesimpulan serta keterbatasan yang ada dalam penelitian ini,
maka penulis mengajukan rekomendasi sebagai berikut: (1) Penelitian
selanjutnya diharapkan sebaiknya menambah jumlah sampel penelitian yang
tidak hanya terbatas pada perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi
bangunan saja tetapi juga menggunakan kelompok perusahaan lainnya yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, seperti sektor manufaktur, sektor perbankan,
sektor industri, dan sektor lainnya. (2) Peneliti selanjutnya diharapkan
menambahkan variabel lain seperti variabel Earning Per Share (EPS), Total
Asset Turn Over (TATO), Return On Equity (ROE), Growth, Net Profit Margin
(NPM), dan lain-lain. Hal ini dikarenakan masih banyak kemungkinan variabel
10
lain yang berpengaruh namun tidak dimasukkan dalam penelitian ini. (3)
Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan data return saham harian yang
diperoleh beberapa hari sebelum dan sesudah laporan keuangan diumumkan
untuk mengurangi adanya confounding effect.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Hilmi dan Merdekawati, Eka. 2015. Pengaruh Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR) Dan Debt To Equity (DER)
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011. Dinamika Ekonomi Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. Vol. 8, No. 2.
Antara et al. 2014. Analisis Rasio Likuiditas, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap
Return Saham Perusahaan Wholesale yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal EMBA. Vol.2, No.3, Hal. 902-911, ISSN: 2303-1174.
Ariyanti, Ajeng Ika dan Suwitho. 2016. Pengaruh Cr, Tato, Npm Dan Roa Terhadap
Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 5, No. 4. ISSN: 246-
0593.
Basalama et al. 2017. Pengaruh Current Ratio, DER dan ROA terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Automotif dan Komponen Periode 2013-2015.
Jurnal EMBA. Vol. 5, No. 2, Hal. 1793–1803, ISSN: 2303-1174.
Bisara, Chrismas dan Amanah, Lailatul. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 4, No. 2.
Budialim, Giovanni. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Risiko Terhadap
Return Saham Perusahaan Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2
No. 1.
Dewi, Putu Eka Dianita Marvilianti. 2016. Pengaruh Rasio Likuiditas,
Profitabilitas, Solvabilitas, Aktivitas dan Penilaian Pasar Terhadap Return
Saham. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 1, No. 2, Hal: 109-132.
Fitriana et al. 2016. Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, Aktivitas dan
Kebijakan Dividen Terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar Pada BEI Periode 2007-2013. Journal Of Accounting, Vol. 2, No.2.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19 Edisi 5. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, Dr. Mahmud M dan Halim, Dr. Abdul. 2009. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
11
Mwaurah, Isaac; Muturi, Dr. Willy; dan Waititu, Dr, Anthony. 2017. The Influence
of Financial Risk on Stock Returns. International Journal of Scientific and
Research Publications. Vol. 7, No. 5. ISSN: 2250-3153.
Nadiyah, Farah dan Suryono, Bambang. 2017. Pengaruh Kinerja Keuangan dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. Vol. 6, No. 9. ISSN: 2460-0585.
Oktavia, Intan Noerwida dan Norita. 2016. Pengaruh Manajemen Laba, Rasio
Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Firm
Size Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi yang
Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). e-Proceeding of
Management. Vol.3, No.3. ISSN: 2355-9357.
Prastowo, Dwi dan Juliaty, Rifka. 2008. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan
Aplikasi Edisi Kedua. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Prastowo, Dwi. 2015. Analisis Laporan Keuangan Konsep Dan Aplikasi Edisi
Ketiga. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Pratiwi, Ni Putu Trisna Windika dan Putra, I Wayan. 2015. Pengaruh Rasio
Keuangan, Ukuran Perusahaan, Arus Kas Aktivitas Operasi Pada Return
Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 11, No. 2, Hal. 531-
546, ISSN: 2302-8556.
Putra, Ferdinan Eka dan Kindagen, Paulus. 2016. Pengaruh Return On Asset (ROA),
Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return
Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (Periode 2010-2014). Jurnal EMBA. Vol. 4, No. 4, Hal: 235-245.
ISSN: 2303-1174.
Putra, I Made Gunartha Dwi dan Dana, I Made. 2016. Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham
Perusahaan Farmasi di BEI. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 11,
ISSN : 2302-8912.
Raharjaputra, Hendra S. 2009. Buku Panduan Praktis Manajemen Keuangan dan
Akuntansi Untuk Eksekutif Perusahaan. Salemba Empat.
Raningsih, Ni Kadek dan Putra, I Made Pande Dwiana. 2015. Pengaruh Rasio-
Rasio Keuangan dan Ukuran Perusahaan Pada Return Saham. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 13, No. 2, hal 582-598, ISSN: 2302-
8556.
Riawan. 2016. Peran Profitabilitas dan Likuiditas Serta Dividen Payout Ratio
Terhadap Return Saham. Media Trend. Vol. 11, No. 2, ISSN : 1858-1307.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta. PT Elex
Media Komputindo.
12
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Septiana, Farda Eka dan Wahyuati, Aniek. 2016. Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen. Vol. 5, No. 1, ISSN : 2461-0593.
Setiyono, Erik dan Amanah, Lailatul. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. Vol. 5, No. 5, ISSN : 2460-0585.
Sundjaja, Ridwan S dan Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan Satu Edisi
Kelima. Klaten. PT Intan Sejati.
Sugiarti et.al. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return
Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM). Vol. 13, No. 2, ISSN: 1693-
5241.
Sutarto dan Rosyadi, Imron. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Penilaian
Sekuritas. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Tambunan, Andy Porman. 2013. Analisis Saham Pasar Perdana (IPO) dari
Perspektif Financial Management dan Strategic Management. PT Elex
Media Komputindo.
Tumonggor et al. 2017. Analisis Pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Debt
To Equity Ratio dan Growth Terhadap Return Saham Pada Cosmetics And
Household Industry yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2016. Jurnal
EMBA. Vol. 5, No. 2. ISSN: 2303-1174.
Wiyono, Gendro dan Kusuma, Hadri. 2017. Manajemen Keuangan Lanjutan
Berbasis Corporate Value Creation Edisi kesatu. Yogyakarta. UPP STIM
YKPN.
Yuliantari, Ni Nym Ayu. W dan Sujana, I Ketut. 2014. Pengaruh Financial Ratio,
Firm Size, dan Cash Flow Operating Terhadap Return Share Perusahaan
F&B. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 7, No. 3, Hal: 547-558,
ISSN: 2302-8556.