Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)
dan Price to Book Value (PBV)Terhadap Return Saham pada
perusahaan manufaktur Sub sektor makanan dan Minuman yang
terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Oleh:
Robiatul Adabiyah
NIm: 13190243
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden
Fatah Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )
PALEMBANG
2017
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Berangkat dengan penuh keyakinan, Berjalan dengan penuh keikhlasan,
Istiqomah dalam menghadapi cobaan, jadilah seperti karang di lautan yang kuat
dihantam ombak dan kerjakanla hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang
lain, karena hidup hanyala sekali ingat hanya pada Allah apapun dan dimanapun
kita berada kepada dia-lah tempat meminta dan memohon”
“Jangan menunda-nunda untuk melakukan sesuatu pekerjaan karena tidak ada
yang tahu apakah kita dapat bertemu hari esok atau tidak”
Alhamdulillahirabbilaalamiin dengan senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT
ku persembahkan karya sederhana ini untuk:
Kedua orang tuaku Hasanuddin dan Wasilah orang yang paling berharga dalam
hidupku. Terima kasih untuk kasih sayang, doa, bimbingan, nasehat, dan semua
hal yang telah kalian upayakan dalam kehidupan dan pendidikanku.
Saudara-saudariku Haris Maizi, Hermiyanti, Mikiyah, Istiqomah, Humairoh,
Winarti, M. Fauzan ‘Aziman, dan seluruh keluarga besarku yang telah
memberikan doa, nasihat, semangat dan dorongan. Terima kasih banyak atas
semuanya.
Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang terutama
Program Studi Pendidikan Ekonomi Islam.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh DER, PER
dan PBV terhadap Return saham pada perusahaan sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Teknik
penelitian yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: (1)
Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). (2) Perusahaan manufaktur tersebut
secara konsisten terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-
2016. (3) Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan tahunan selama
periode 2012-2016. (4) Mencantumkan return saham, DER, PER dan PBV pada
laporan keuangan selama periode penelitian tahun 2012-2016.
Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan uji
hipotesis mengunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial dengan
tingkat kepercayaan 5%. Selain itu variabel juga telah diuji dengan menggunakan
uji asumsi klasik. Hasil penelitan menunjukkan bahwa semua variabel lolos uji
asumsi klasik dan layak digunakan sebagai data penelitian.
Hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa Variabel DER secara parsial tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel PER
dan PBV secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham.. Hasil estimasi
regresi menunjukkan kemampuan prediksi dari semua variabel independen
terhadap retun saham sebesar 1,2% sedangkan sisanya sebesar 98,8% dipengaruhi
oleh faktor lain diluar penelitian ini. Hasil ini dapat digunakan untuk memandu
para investor sebelum menanamkan modalnya di pasar saham.
Kata kunci: Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning ratio (PER), Price to
Book Value (PBV), dan Return saham
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) , Price Earning Ratio (PER)
dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di ISSI.”
dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Shalawat beriringkan salam tak
lupa pula penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para
sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat doa, dukungan,
motivasi dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Semua yang
diberikan sangat membantu penulis dan tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri
bagi penulis. Dalam hal ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas
bantuan yang diberikan selama penyusunan Skripsi ini kepada:
1. Orang tua, saudara dan keluargaku yang selalu memberikan doa, cinta,
motivasi, nasehat dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Drs. H. M. Sirozi, M.A., Ph. D selaku Rektor UIN Raden Fatah
Palembang.
3. Ibu Dr. Qodariah Barkah, M.H.I. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
4. Ibu Titin Hartini, SE,. M.si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang.
5. Ibu Rika Lidyah, SE,. M.Si, Ak, CA selaku Pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan saran, bimbingan dan pengarahan yang
sabar.
6. Ibu Erdah Litriani, SE,. M. Ec, Dev selaku Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan saran, bimbingan dan pengarahan yang
sabar.
7. Segenap Dosen, Staf Administrasi dan Pengurus Perpustakaan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang yang telah
memberikan ilmu dan bantuannya selama ini.
8. Sahabat-sahabatku (Sefte, Suci, Rovik, Tia, Kiki) yang sangat kusayangi dan
kubanggakan, terima kasih atas semua dukungan, semangat dan bantuan yang
telah kalian berikan.
9. Seluruh teman-teman seperjuangan khususnya mahasiswa Ekonomi Islam 7
Angkatan 2013.
10. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini
mulai dari persiapan sampai terselesainya skripsi ini, terima kasih yang
sebesar-besarnya semoga Allah selalu melindungi kita.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan dengan harapan skripsi ini menjadi lebih
baik dan sempurna. Demikianlah skripsi ini penulis buat semoga dapat
memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.
Palembang, Juli 2017
Penulis
Robiatul Adabiyah
(13190243)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDU ................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….........iii
NOTA DINAS ........................................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................
v
ABSTRAK .............................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
vii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8
D. Kontribusi Penelitian ........................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori ................................................................................. 10
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 18
C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 27
D. Pengembangan Hipotesis ................................................................. 27
1 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return
Saham ...................................................................................... 27
2 Pengaruh Price earning Ratio (PER) Terhadap Return
Saham ...................................................................................... 28
3 Pengaruh Price to Book value (PBV) Terhadap Return
Saham ...................................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 30
B. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 31
C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 31
D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 34
F. Variabel-variabel Penelitian ............................................................. 35
G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 35
1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................................... 36
2 Pengujian asumsi Klasik .................................................................................... 36
3 Analisis Regresi Linear Berganda ..................................................................... 40
4 Uji Hipotesis ...................................................................................................... 41
a. Uji F (Simultan) ......................................................................................... 42
b. Uji T (Parsial) ............................................................................................. 43
5 Koefisien Determinasi ( ) .............................................................................. 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 44
B. Analisis Data ..................................................................................... 45
1 Uji Asumsi Kalsik ............................................................................................... 45
a. Uji Normalitas Data ......................................................................... 45
b. Uji Linearitas ................................................................................... 47
c. Uji Multikol inearitas ...................................................................... 50
d. Uji Autokorelasi ............................................................................. 51
e. Uji Hetroskedastisitas ..................................................................... 51
2 Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................................ 52
3 Uji Hipotesis ....................................................................................................... 54
C. Koefisien determinasi ....................................................................... 57
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 58
1 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham ........................... 58
2 Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham ............................ 59
3 Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap return saham ............................ 60
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .............................................................................................. 62
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 62
C. Saran .................................................................................................... 63
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Retun Saham perusahaan yang terdaftar di ISSI Periode 2012-
2015........................................................................................................... 3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………………………………………...21
Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian …………………………………. 29
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian …………………………………...31
Tabel 4.1 Statistisk Deskriptif Earning Per Share (EPS) ……………..46
Tabel 4.2 Statistisk Deskriptif Return On Equity (ROE) ………………47
Tabel 4.3 Statisti Deskriptif Return Saham …………………………...48
Tabel 4.4 Uji Normalitas Non Parametik Kolmogorov-smirnov Test (K-
S) ………………………………………………………………………50
Tabel 4.5 Uji Linearitas (Return saham terhadap EPS) ………………51
Tabel 4.6 Uji Linearitas (Return saham terhadap ROE) ………………52
Tabel 4.7 Nilai Telerance dan Variance Inflation Factor (VIF) ……...53
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi …………………………………………….53
Tabel 4.9 Uji Glejser …………………………………………………..55
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ………………………..56
Tabel 4.11 Uji F (Simultan) …………………………………………...57
Tabel 4.12 Uji T (Parsial) ……………………………………………..59
Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinasi ( ) …………………………..60
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ………………………………………...26
Gambar 4.1 Normal Probability Plot (Hasil Pengujian Normalitas) ….49
Gambar 4.2 Scatter plot (Hasil Uji Heteroskedastisitas) ……………...54
DAFTAR LAMPIRAN
1. Form C
2. Lembar Konsultasi Pembimbing I
3. Lembar konsultasi pembimbinh II
4. Data rasio Keuangan Perusahaan Manufaktur
5. Hasil Pengolahan Data
6. Tabel T
7. Tabel F
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal secara umum dapat diidentikkan dengan sebuah tempat di mana
modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal (investor)
dengan orang yang membutuhkan modal (issuer) untuk mengembangkan
investasi. Dalam undang-undang No.8 tahun 1995, pasar modal didefinisikan
sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.1
Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar keuangan (financial
market), disamping pasar uang (money market) yang sangat penting peranannya
bagi pembangunan nasional pada umumnya, Khususnya bagi pengembangan
dunia usaha sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan eksternal bagi
perusahaan. Di lain pihak dari sisi pemodal (investor), pasar modal sebagai salah
satu sarana investasi dapat bermanfaat untuk menyalurkan dananya ke berbagai
sektor produktif dalam rangka meningkatkan nilai tambah terhadap dana yang
dimilikinya.2
Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan prinsip-
prinsip syariah , setiap transaksi surat berharga dipasar modal dilaksanakan
1Adrean sutedi, S.H.,M.H, pasar modal syariah (sinar grafika :Jakarta timur, agustus
2011) hlm.27
2
sesuai dengan ketentuan syari’at islam.3Indonesia sebagai Negara muslim terbesar
di dunia merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri
keuangan syariah. Sebagai seorang muslim tentunya kita menginginkan investasi
yang sesuai dengan aturan agama islam. Salah satunya dengan cara berinvestasi
pada efek syariah. Sejak November 2007, Bapepam LK (sekarang menjadi OJK)
telah mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) yang berisi daftar saham syariah
yang ada di Indonesia.
Dengan adanya DES maka masyarakat akan semakin mudah untuk
mengetahui saham-saham apa saja yang termasuk saham Syariah kerena DES
adalah satu-satunya rujukan tentang daftar saham syariah di Indonesia.
Keberadaan DES tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh BEI dengan meluncurkan
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tanggal 12 Mei 2011.Konstituen
ISSI terdiri dari seluruh saham syariah yang tercatat di BEI.ISSI merupakan
indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di
BEI.Konstituen ISSI di review setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) serta
dipublikasikan pada awal bulan berikutnya.Konstituen ISSI juga dilakukan
penyesuaian apabila ada saham syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari
Daftar Efek Syariah (DES).4
Jumlah saham yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
mengalami perkembangan yang pesat pada tahun ke tahun. Pada tahun 2012
saham syariah yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah berjumlah 304
2M.irsan Nasarudin,Indra surya,Ivan Yustiavandana,Arman Nefi,Adi warman. Aspek
hukum Pasar Modal indonesia (Jakarta: kencana,2011), hlm.4 3Ibid,. hlm 29
4http://www.idx.co.id (diakses, 7 februari 2017)
3
sedangkan pada tahun 2016 jumlah saham syariah mengalami kenaikan dengan
jumlah saham 331.5
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan industri pengolahan yang
mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Perusahaan
manufaktur identik dengan pabrik yang mengaplikasikan mesin-mesin, peralatan
teknik rekayasa dan tenaga kerja. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas
manusia mulai dari kerajinan tangan sampai keproduksi dengan teknologi tinggi.
Namun demikian, istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana
bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala besar. Di Indonesia terdapat
banyak sekali perusahaan manufaktur. Berikut adalah kelompok perusahaan
manufaktur yang sudah go publik di Bursa Efek Indonesia yaitu: (1). Perusahaan
Astra Agro Lestari Tbk, (2). Perusahaan Mahaka Media Tbk, (3). Perusahaan
Asuransi Bina Dana Arta Tbk, (4) Perusahaan ABM Investama Tbk, (5)
Perusahaan Akasha Wira Internasional Tbk dan lainnya. Bisa juga disebut sebagai
perusahaan manufaktur publik atau perusahaan manufaktur terbuka atau
perusahaan manufaktur Tbk.Perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga kategori
yaitu, (1) sektor barang konsumsi, (2) sektor aneka industri dan (3) sektor dasar
dan kimia. Sub sektor perusahaan makanan dan minuman merupakan bagian dari
sektor aneka industri. Sektor perindustrian merupakan salah satu sektor yang
5http://www.ojk.go.id (diakses, 7 februari 2017)
4
menjadi acuan perkembangan suatu Negara, Salah satunya adalah industri
makanan dan minuman yang sangat berkembang pesat di Indonesia.6
Motif utama investor dalam menanamkan modal ke dalam satu atau beberapa
perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan (return) yang diharapkan
ataupun investor berkeinginan terhadap peningkatan nilai perusahaan (create
value). Return saham dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return
ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa
mendatang.7
Grafik 1.1
Grafik return saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di ISSI Periode 2012-2016
Sumber : www.idx.co.id(diakses 04 Juni 2017)
Berdasarkan grafik 1.1 diatas pada tahun 2012 return saham mengalami
peningkatan yang sangat tinggi dibanding tahun-tahun yang lainnya. Ini
6http://www.sahamok.com (diakses, 17 april 2017)
7 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi ke-3, (Yogyakarta:BPFE, 2003)
hlm 109
0
10
20
30
40
50
60
2012 2013 2014 2015 2016
Return saham 53,7 40,2 28,6 16,5 34,1
Axi
s Ti
tle
Return saham
5
menunjukkan bahwa di tahun tersebut industri makanan dan minumandi
Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Namun pada tahun-
tahun selanjutnya return saham menunjukkan bahwa pergerakannya mengalami
naik turun. Contohnya dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan
sebesar13,5% sehingga nilai return menjadi 40,2%. Pada tahun 2013 ke tahun
2014 nilai return mengalami penurunan sebesar 11,6% sehingga nilaireturn
menjadi 28,6%, dari tahun 2014 ke 2015 return mengalami penurunan sebesar
12,1% sehingga nilai return menjadi 16,5%, dari tahun 2015 ke tahun 2016
return mengalami kenaikan sebesar 17,6% sehingga nilai return menjadi 34,1%.
Sebelum melakukan investasi, investor perlu memastikan apakah modal
yang ditanam mampu memberikan tingkat return yang diharapkan atau tidak,
yaitu dengan cara mengetahui kinerja perusahaan. Perusahaan yang
berkinerjabaik dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih dari pada
perusahaan yang berkinerja tidak baik. Untuk itu diperlukan suatu penilaian
kinerja pada perusahaan-perusahaan yang akan dijadikan tempat investasi. Hal
ini dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan, karena laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi
manajemen sebuah perusahaan pada satu periode tertentu.
Debt to Equty Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur besarnyan proporsi utang terhadap modal, rasio ini dihitung sebagai
hasil bagi antara total hutang dengan modal.8 Sedangkan Price Earning Ratio
8 Ibid,.hlm.198
6
(PER) merupakan rasio perbandingan antara harga saham dengan
pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan indikator perkembangan
atau pertumbuhan perusahaan di masa yang akan dating. Semakin tinggi
PER menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan dinilai semakin
tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya, sehingga
PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin mahal saham tersebut
terhadap pendapatannya.9
Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar (market ratio) yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai
bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang
menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang
saham.10
Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini untuk memprediksi
return saham yaitu rasio solvabilitasdan rasio harga pasar yaitu DER, PER dan
PBV yaitu menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan dinilai
semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya,
sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin mahal
saham tersebut terhadap pendapatannya.
Ketiga rasio diatas menunjukkan hubungan yang positif jika rasio ini naik
maka return saham akan naik, selaras dengan research gap oleh Najmiyah
(2014) yang menunjukan bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap return
9 Najmiyah, Jurnal akuntansi,universitas pendidikan Ghanesa,Vol. 2 No. 1 Tahun 2014.
Hlm.3 10
Ibid.
7
saham dan PBV dan DER tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun
tidak halnya pada penelitian oleh Agustinus Sitohang (2013) menunjukan bahwa
DER dan PBV berpengaruh terhadap Return saham dan penelitian yang
dilakukan oleh anisa ika Hanani (2011) menunjukan bahwa DER berpengaruh
negatif terhadap Return saham.Berbagai penelitian diatas ditemukan adanya
pengaruh yang berbeda terhadap Return saham.Hal ini membuat penulis tertarik
menguji ulang hasil penelitian terdahulu pada objek dan periode yang berbeda,
apakah hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh DER, PER dan PBV
terhadap Return saham ini masih relevan. Index Saham Syariah Indonesia (ISSI)
digunakan sebagai objek penelitian karena cakupan jumlah saham yang terdaftar
di dalamnya lebih banyak dan beragam.
Penelitian ini menggunakan perusahaan makanan dan minuman sebagai
penelitian karena saham yang berasal dari produk makanan dan minuman
merupakan saham yang banyak diminati oleh investor.Saham pada perusahaan
makanan dan minuman tidak terpengaruh oleh pergerakan situasi ekonomi
makro atau kondisi bisnis secara umum, perusahaan tersebut mampu
memberikan bagian keuntungan yang diberikan emiten kepada pemegang
sahamnya.Saat krisis terjadi pada pertengahan tahun 2008, Hanya industri
makanan dan minuman yang dapat bertahan. Industri makanan dan minuman
dapat bertahan dikarenakan industri ini lebih banyak menggunakan bahan baku
domestik dan tidak bergantung pada bahan baku eksport. Selain itu, karakteristik
8
masyarakat yang gemar berbelanja makanan ready to eat ikut membantu
mempertahankan industri makanan dan minuman.11
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Debt to Equity ratio,
Price Earning Ratio dan Price To Book value terhadap Return saham pada
perusahaan manufaktur Sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar
di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012- 2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas,
dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return saham pada
perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar
di ISSI periode 2012- 2016?
2. Bagaimana pengaruh Price Earning Ratio terhadap Return saham pada
perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar
di ISSI periode 2012- 2016?
3. Bagaimana pengaruh Price to Book Value terhadap Return saham pada
perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar
di ISSI periode 2012- 2016?
4. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Rati, Price Earning Ratiodan Price to
Book Value terhadap Return saham pada perusahaan manufaktur subsektor
makanan dan minuman yang terdaftar di ISSI periode 2012- 2016?
11
http//jurnalskripsitesis.wordpress.com
9
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memenuhi kewajiban sebagai
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang akan menyelesaikan
pendidikan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam, sedangkan jika
dilihat dari rumusan masalah yang telah dikemukakan. Maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return
saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman
yang terdaftar di ISSI
b. Untuk mengetahui pengaruh Price to Earning Ratio terhadap Return
saham pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman
yang terdaftar di ISSI
c. Untuk mengetahui pengaruh Price to Book Value terhadap Return saham
pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang
terdaftar di ISSI
D. Kontribusi Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi para investor, penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap
saham yang diperjual belikan di Bursa melalui variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini sehingga para investor dapat memilih
pilihan investasi yang dinilai paling tepat.
10
2. Bagi masyarakat, penelitian ini bisa digunakan sebagai alat analisis
untukmengukur kinerja perusahaan perusahaan yang didasarkan pada
informasi laporan keuangan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi
perluasan penelitian selanjutnya.
11
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar yang
memperjualbelikan berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang,
baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan oleh
perusahaan swasta.12
Dalam UU NO.8 Tahun 1995, pasar modal didefinisikan
sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.13
Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan prinsip-
prinsip syariah, setiap transaksi perdagangan surat berharga di pasar modal
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Pasar modal syariah
secara resmi diluncurkan pada tanggal 14 maret 2003 bersamaan dengan
penandatangan MOU antara bapepam dengan Dewan Syariah Nasional-
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Walaupun secara resmi diluncurkan
pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal syariah sebenarnya telah
hadir di Indonesia pada tahun 1997.Hal ini ditandai dengan peluncuran
12
M. Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, ( Jakarta ; Kencana ,
2011),hlm.13
12
Danareksa Syariah pada 3 juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment
Management (DIM).14
2. Return Saham
Returnsaham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal
atas suatu investasi yang dilakukannya. Setiap investasi baik jangka panjang
maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan
keuntungan yang disebut return, baik langsung maupun tidak langsung.15
Return merupakan merupakan hasil yang di peroleh dari investasi.
Arti investasi sendiri adalah suatu kegiata menempatkan dana pada satu atau
lebih aktiva selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh
penghasilan atau peningkatan nilai investasi.16
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa return realisasi (realized return) yang sudah terjadi atau berupa
return ekspektasi (expected return) yang belum terjadi, tetapi yang
diharapkan akan terjadi pada masa yang akan datang.17
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Return Saham
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi harga saham dan return
saham, baik yang bersifat makro maupun mikro ekonomi. Faktor makro ada
yang bersifat ekonomi maupun nonekonomi, Faktor makro ekonomi terinci
dalam beberapa variable ekonomi, misalnya inflasi, suku bunga, kurs, valuta
14Adrian Sutedi, pasar modal syariah, ( Jakarta ; Sinar Grafika, 2011), hlm 27 14
Ibid., hlm. 257 15
Muhammad, Dasar-dasar Keuangan Islami, hlm 120 16
Najmudin, manajemen keuanagan dan akuntansi syar’iyyah modern,penerbit: Cv. Andi
Yogyakarta.2011.hlm. 129 17
Ibid .,hlm 130
13
asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, harga bahan bakar minyak di pasar
internasional, dan indeks saham regional. Sedangkan faktor makro
nonekonomi mencakup peristiwa politik domestik, peristiwa sosial, peristiwa
hukum, dan peristiwa politik internasional. Sementara itu faktor mikro
ekonomi terinci dalam beberapa variabel, misalnya laba per saham, nilai buku
per saham, debt to equity ratio, dan rasio keuangan lainnya.18
4. Debt to Equity Ratio
Debt to Equty Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal, rasio ini dihitung sebagai
hasil bagi antara total hutang dengan modal.19
Debt to Equty Ratio (DER) adalah perbandingan antara hutang yang
dimiliki perusahaan dan total equitasnya.DER mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh
beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar
hutang.20
Debt to Equity ratio (DER) merupakan perbandingan antara hutang-
hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan
kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajiban.Rasio hutang dan modal menggambarkan sampai sejauh mana
modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar.Rasio ini
18
Rika Verawati, skripsi faktor –faktor penentu yang mempengaruhi Return saham,hlm.3 19
Ibid,.hlm.198 20
Dwiatma Patriawan,jurnal anlisis pengaruh Erning per share (EPS),Return on Equity
(ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham,hlm.22
14
disebut juga rasio leverage.DER menunjukkan pengukur tingkat penggunaan
utang (total hutang) terhadap modal yang dimiliki perusahaan21
.
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menggambarkan
hutang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan
kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi
kewajibannya. DER merupakan salah satu rasio leverage yang bertujuan
untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri yang dijadikan jaminan
untuk keseluruhan hutang perusahaan. Menurut kasmir (2013: 158) DER
dapat dirumuskan sebagai berikut22
:
DER= ( )
( )
5. Price to Earning Ratio
Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio perbandingan antara harga
saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan indikator
perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan
dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar
sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin
mahal saham tersebut terhadap pendapatannya.23
Price Earning Ratio (PER) merupakan ukuran untuk menentukan
bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Keinginan
21
Nurul Ismi, analisis pengaruh Debt to equity ratio dan Frime Size terhadap Return on
Equity pada CV. Dwikora Usaha mandiri.jurnal bisnis universitas pendididkan ganesha jurusan
manajemen. Vol. 4.hlm.1 22
Ibid., hlm. 2 23
Najmiyah, jurnal akuntansi, universitas pendidikan ghanesa, Vol. 2 No. 1 Tahun
2014.hlm.3
15
investor melakukan analisis saham melalui rasio-rasio keuangan seperti Price
Earning Ratio (PER), dikarenakan adanya keinginan investor atau calon
investor akan hasil (return) yang layak dari suatu investasi saham.
Price Earning Ratio merupakan suatu rasio yang lazim dipakai untuk
mengukur harga pasar (market price) setiap lembar saham biasa dengan laba
per lembar saham. Ukuran ini melibatkan suatu jumlah yang tidak secara
langsung dikendalikan oleh perusahaan harga pasar saham biasa. Rasio
harga / laba mencerminkan penilaian pemodal terhadap pendapatan dimasa
mendatang.24
PER =
6. Price to Book Value
Price to Boook Value (PBV) merupakan suatu nilai yang dapat
digunakan untuk membandingkan apakah sebuah saham lebih mahal atau
lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya. Untuk
membandingkannya, kedua perusahaan harus dari satu kelompok usaha
yang memiliki sifat bisnis yang sama. Suatu perusahaan yang berjalan baik
dengan staf manajemen yang kuat dan organisasi yang berfungsi
kurangnya sama dengan nilai buku aktiva fisiknya.25
Price to Book Value adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar
pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.Semakin tinggi rasio ini
berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut .
24
Tari Indriani, skripsi “analisis pengaruh DER,PBV dan PER terhadap return saham
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2012” hlm. 4.2014 25
Ibid,.hlm. 5
16
Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar (market ratio)
yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap
nilai bukunya. Semakin tinggi rasio Priceto Book Value (PBV) yang
menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham.26
PBV=
7. Hubungan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham
Dari penelitian yang berjudul Analisis pengaruh Earning per Share
(EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
return saham pada perusahaan-perusahaan dalam Jakarta Islamic Index
(JII). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Return on
Equityberpengaruh positif terhadap Return saham, sedangkanvariabel
Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap
Return saham. Sedangkan secara simultan variabel Earning per Share,
Return on Equity dan Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh positif
terhadap Return Saham.27
8. Hubungan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham
Dari penelitian yang berjudul pengaruh Price Earniing ratio, Price to
Book value dan Debt to equity ratio terhadap return saham pada industri
realestate dan properti yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel PER berpengaruh terhadap return
26
Ibid. 27
Jurnal skripsi, Analisis pengaruh Earning per Share (EPS), Return on Equity (ROE),
dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return saham pada perusahaan-perusahaan dalam
Jakarta Islamic Index (JII).hlm.1
17
saham. Sedangkan variabel DER dan PBV tidak berpengaruh signifikan
terhadapreturn saham.28
9. Hubungan Price to Book Value terhadap Return Saham
Dari penelitian yang berjudul pengaruh ROE, DER, dan PBV terhadap
Return saham (studi kasus pada industri Real Estate dan Property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2013). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel DER dan PBV berpengaruh terhadap return
saham. Sedangkan variabel ROE tidak berpengaruh terhadap return saham.29
10. Index Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Indeks saham Syariah adalah indikator yang menunjukkan kinerja
atau pergerakan indeks harga saham Syariah yang ada di Bursa Efek
Indonesia. Sejak 12 Mei 2011, BEI mempunyai dua indeks harga saham
Syariah, yaitu Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI). ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan
keseluruhan saham syariah yang tercatat di BEI.Konstituen ISSI di review
setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) serta dipublikasikan pada awal
bulan berikutnya.Konstituen ISSI juga dilakukan penyesuaian apabila ada
saham syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari Daftar Efek Syariah
(DES).30
28
Najmiyah, jurnal akuntansi,universitasPendidikan Ganesha,vol.2.tahun 2014. 29
Agustinus Sitohang,jurnal” PENGARUH ROE, DER, dan PBV terhadap return saham
(studi kasus pada industri Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2004-2013).2013
30
http://www.idx.co.id (diakses, 7 februari 2017)
18
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan pada
suatu perusahaan. Saham merupakan surat berharga yang mempresentasikan
penyertaan modal tersebut harus dilakukan pada perusahaan-perusahaan
yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti bidang perjudian,
menjalankan riba, memproduksi barang yang diharamkan seperti bir, dan
lain-lain. Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah
tidak diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non syariah,
melainkan berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-
prinsip syariah. Dalam hal ini, di BEI terdapat JII dan ISSI yang memenuhi
kriteria syariah yang ditetapkan DSN.31
Saham-saham perusahaan yang
listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)keberadaaannya dikelompokkan
berdasarkan suatu kriteria tertentu, salah satunya adalah kelompok saham
syariah.Saham syariahadalah saham dari perusahaan (emiten) yang dalam
operasionalnya sesuai dengan kaidah syariahIslam.Suatu saham dapat
dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut diterbitkan oleh:
a. Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam
anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan
Publik tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah.
b. Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran
dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
31
Ibid.,hlm. 258
19
Ruang lingkup kegiatan usaha emiten yang bertentangan dengan
prinsip hukum syariah adalah:32
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang.
b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan
dan asuransi konvensional.
c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang tergolong haram.
d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang pengaruh Debt to
total asset ratio dan Debt to Equty ratio terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI. Hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan
perbandingan dalam penelitian ini:
Ida Ayu Apsari (2015)melakukan penelitian tentang pengaruh Return on
equty,Net profit margin, Debt to Equty Ratio, dan Longtrem Debt to
equtyRatio terhadap price book value (studi pada perusahaan sub sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2013),
dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara simultan ROE,NPM,DER,LDER berpengaruh
32
Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,(Jakarta:
Kencana Prenada, 2001), hlm. 24
20
signifikan terhadap PBV, sedangkan secara persial ROE dan NPM
berpengaruh positif signifikan terhadap PBV, dan DER, LDER tidak
berpengaruh signifikan terhadap PBV.33
Nardi (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh carent ratio
(CR),Debt to Equty Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Return on
Invesment (ROI) terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages
yang terdaftar di BEI,dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.
Hasil peneliti secara parsial menunjukkan hanya variabel NPM dan ROI yang
berpengaruh signifikan tehadap harga saham.Sedangkan CR dan DER tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.34
Hantono (2015), melakukan penelitiian tentang pengaruh Current ratio
dan Debt to equty ratio terhadap propitabilitas pada perusahaan manufaktur
sektor logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI periode 2009-2013,dengan
menggunakan metode regresi berganda dan uji asumsi.Hasil pembahasan
menunjukkan bahwa secara simultan variabel-variabel independen:Carrent
ratio dan debt to equity ratio dengan uji f, secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Return on Equty. Hasil secara parsial dengan uji t, Variabel Current
ratio dan Debt to Equty ratio berpengaruh terhadap Return on Equity.35
33
Ida Ayu Apsari, Dwiatmanto, Devi parah aziza, Jurnal Administrasi Bisnis,(2 oktober
2015), vol.27.no.2 34
Nardi, pengaruh carrent ratio (CR), Debt to equity ratio (DER), Net profit margin
(NPM), dan Return on investasi(ROI) terhadap harga saham pada perusahaan fOod and Beverages
yang terdaftar di BEI,2012 35
Hantono, pengaruh carrent ratio dan debt to equity ratio terhadap profitabilitas pada
perusahaan manufaktur sektor logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI periode 2009- 2013,
jurnal Wira ekonomi Mikroskil,vol.5,no.01,April 2015
21
Friska Evianna Siburian (2013), melakukan penelitian tentang Analisis
pengaruh Debt to equity Ratio (DER), Return on Asset (ROE), terhadap
Return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI,metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda dengan
menggunakan uji kesesuaian untuk uji hipotesis dan uji asumsi klasik. Hasil
analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang terdiri dari rasio
DER,ROE, tidak berpengaruh secara simultan sedangkan secara parsial
menunjukkan bahwa DER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
returnsaham, dan ROE memiliki pengaruh tetapi tidak signifikan terhadap
return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.36
Anita Erari (2014), melakukan penelitian tentang Analisis pengaruh
Current ratio, Debt to equity ratio, dan Return on Asset terhadap Return
saham pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia, metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil analisis
data bahwa variabel Current ratio, Debt to equity ratio, dan Return on asset
secara simultan berpengaruh terhadap return saham, secara parsial Current
ratio dan Debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap Return saham,
hanya Return on asset yang mempunyai pengaruh terhadap Return saham
pada perusahaan pertambangan di BEI.37
36
Friska evianna siburian,analisis pengaruh Debt to equity ratio,Return on asset terhadap
return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI,jurnal ekonomi dan
keuangan,vol.01,no.6,juni 2013 37
Anita erari, analisis pengaruh Current ratio,Debt to equity ratio, dan Return on Asset
terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di BEI, jurnal menejemen dan
bisnis,vol.5,no.2, September 2014
22
Astrid Amanda (2012), melakukan penelitian tentang pengaruh Debt to
Equity Ratio, Return on Equity, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio
terhadap harga saham (studi pada perusahaan Food and Beverage yang
terdaftar di BEI tahun 2008-2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara simultan DER, ROE, EPS, dan PER memiliki pengaruh signifikan
terhadap harga saham.Secara parsial variabel DER, ROE dan EPS signifikan
pengaruhnya terhadap harga saham.38
Rani Ramdhani (2013), melakukan penelitian tentang pengaruh Return On
Asset dan Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada institusi financial
di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah uji
asumsi klasik, pengujian hipotesis, multiple regression analysis, uji F dan uji
T. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa Return On Asset dan
Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Hasil uji F menunjukkan bahwa Return On Asset dan Debt to Equity
Ratio secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.39
Nur Fita Sari (2012), Analisis pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT terhadap
Return saham (Studi pada saham Index LQ-45 periode 2009-2011 dan
investor yang terdaftar pada perusahaan sekuritas di wilayah Semarang
periode 2012). Hasil uji t pada data sekunder menunjukkan bahwa variabel
DER berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham, CR berpengaruh
38
Astrid Amanda, pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning Per Share,
dan Price Earning Ratio terhadap harga saham ( studi pada perusahaan Food and Beverage yang
terdaftar di BEI tahun 2008-2011). Jurnal ekonomi, 12 november 2012. 39
Rani ramdhani, pengaruh Return on Asset dan Debt to equity Ratio terhadap harga
saham pada Institusi Finansial di Bursa Efek Indonesia.jurnal the winners, vol. 14 no. 1,.maret
2013.
23
positif tidak signifikan terhadap Return saham, dan ROE berpengaruh
negative signifikan terhadap return saham.Ketiga variabel tersebut memiliki
arah yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil
perhitungan, hanya variabel TAT memiliki arah yang sama dengan hipotesis
yang diajukan yaitu berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.
Eko Priyoko Jadmiko (2009) “Pengaruh Economic Value Added, Return
On Equity, Earning Per Share dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return
Saham Perusahaan yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index” Hasil penelitian
menghasilkan bahwa Earning Per Sahre (EPS) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return saham perusahaan yang ada di JII selama tahun
2005-2007. Sedangkan Return On Equity (ROE), Economic Value Added
(EVA) Debt To equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham perusahaan.40
Rendra Akbar (2015) “Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price
Book Value (PBV), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham
(Studi Terhadap Perusahaaan Properti dan Real estate yang Listing di Indeks
Saham Syariah Indonesia)”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa PBV
berpengaruh positif yang signifikan, sedangkan PER dan DER berpengaruh
negative yang signifikan terhadap Return Saham.41
40
Eko Priyo Djatmiko “Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan
return saham dalam Perusahaan yang masuk daftar penelitian dengan asumsi variable ROA,
NPM, EPS, dan PER tidak mengalami perubahan. Untuk variable ROA tidak mempunyai
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, Skripsi (Fakultas Syariah
Universita Islam Negeri Yogyakarta( (tidak diterbitkan). 41
Rendra Akbar “Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), dan
Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham (Studi Terhadap Perusahaaan Properti
dan Real estate yang Listing di Indeks Saham Syariah Indonesia)” Jurnal Ekonomi Syariah
24
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama/ Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
1 Ida Ayu Apsari
Dwiatmanto
Devi Farah
Aziza
“pengaruh
Return on
Equity, net
profit Margin,
Debt to Equity
Ratio, dan
Longterm Debt
to Equity Ratio
terhadap price
book
Value(studi
pada sub sektor
makanan dan
minuman yang
terdaftar di BEI
periode 2010-
2013)”
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
secara simultan
ROE,NPM,DER,LDER
berpengaruh signifikan
terhadap PBV,
sedangkan secara
persial ROE dan NPM
berpengaruh positif
sifnifikan terhadap
PBV,dan DER dan
LDER tidak
berpengaruh signifikan
terhadap PBV
Variabel
independen,
(Return on
Equity, Net
profit
Margin, dan
Longterm
Debt to
Equity
Ratio)
Variabel
independen
(Debt to
equity Ratio)
2 Nardi (2012)
“Pengaruh
current Ratio,
Debt to Equity
Ratio, Net
Profit Margin,
dan Return on
Investasi
terhadap harga
saham pada
perusahaan
Foodand
Beverages yang
terdaftar di
BEI”
Hasil peneliti secara
parsial menunjukkan
hanya variabel (NPM),
dan (ROI) yang
berpengaruh signifikan
tehadap harga saham.
Sedangkan (CR) dan
(DER) tdak
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Variabel
independen,
(Current
ratio, Net
Profit
Margin, dan
Return on
Investasi)
Variabel
independen
(Debt to
Equity
Ratio)
3 Hermawan,
Dedi Aji
“pengaruh
DER, EPS dan
Hasil penelitian
diketahui bahwa
secara simultan
terdapat pengaruh debt
Variabel
independen,
(Earning
per share
Variabel
independen
(Debt to
Equity
Teori dan Terapan, (Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga, 2015). (tidak
diterbitkan)
25
NPM terhadap
Return (2012)”
to equity ratio,
Earning per share,
dan net profit
marginterhadap return
saham. Secara parsial
DER dan EPS
berpengaruh terhadap
return saham. Namun
secara parsial NPM
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
return saham.
dan net
profit
margin)
Ratio)
4 Hantomo
(2015)
“Pengaruh
current Ratio
dan Debt to
Equity Ratio
terhadap
Profitabilitas
pada
perusahaan
manufaktur
sektor logam
dan sejenisnya
yang terdaftar
di BEI periode
tahun 2009-
2013
Hasil secara parsial
dengan uji t, Variabel
Current ratio dan Debt
to Equty ratio
berpengaruh terhadap
Return on Equity
Variabel
independen
(Current
Ratio )
Variabel
independen
(Debt to
Equity ratio)
5 Friska Evianna
Siburian (2013)
“Analisis
pengaruh Debt
to Equity Ratio,
Return on Asset
terhadap Return
saham pada
perusahaan
perbankan yang
terdaftar di
BEI”
Hasil analisis
menunjukkan bahwa
rasio keuangan yang
terdiri dari rasio
DER,ROE, tidak
berpengaruh secara
simultan sedangkan
secara parsial
menunjukkan bahwa
DER memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
returnsaham, dan ROE
memiliki pengaruh
tetapi tidak signifikan
terhadap return saham
perusahaan perbankan
Variabel
independen
(Return on
Asset )
Variabel
independen
(Debt to
Equity
ratio),
Variabel
dependen
(Return
Saham)
26
yang terdaftar di BEI.
6 Anita Erari
(2014)
“Analisis
pengaruh
Curren Ratio,
Debt to Equity
Ratio, dan
Return on Asset
terhadap Return
saham pada
perusahaan
pertambangan
diBEI”
Hasil analisis data
bahwa variabel
Current ratio, Debt to
equity ratio, dan
Return on asset secara
simultan berpengaruh
terhadap return saham,
secara parsial Current
ratio dan Debt to
equity ratio tidak
berpengaruh terhadap
Return saham, hanya
Return on asset yang
mempunyai pengaruh
terhadap Return saham
pada perusahaan
pertambangan di BEI.
Variabel
independen
(Curren
Ratio, dan
Return on
Asset)
Variabel
iindependen
(Debt to
Equity
Ratio),
Variabel
dependen
(Return
Saham)
7 Julita
“Pengarug Debt
to Equity Ratio,
dan Debt to
asset ratio
terhadap
profitabilitas
pada
perusahaan
tranpormasi
yang terdaftar
di BEI”
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
secara simultan DER,
ROE, EPS, dan PER
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
harga saham.Secara
parsial variabel DER,
ROE, dan EPS
signifikan
pengaruhnya terhadap
harga saham.
Variabel
dependen
(profitabilit
as )
Variabel
independen
(Debt to
Equity Ratio
dan Debt to
asset Ratio)
8 Rani Ramdhani
(2013)
“Pengaruh
Return on Asset
dan Debt to
equity Ratio
terhadap harga
saham pada
institusi
financial di
BEI”
Hasil penelitian ini
diketahui bahwa
Return On Asset dan
Debt to Equity Ratio
tidak memiliki
pengaruh yang
signifikna terhadap
harga saham. Hasil uji
F menunjukkan bahwa
Return On Asset dan
Debt to Equity Ratio
secara bersama-sama
tidak memiliki
pengaruh terhadap
harga saham
Variabel
independen
(Return on
Asset )
Variabel
independen
(Debt to
Equity
Ratio)
27
9 Edduar Hendri
“pengaruh Debt
to Asset Ratio,
Long Term
Debt to Equity
Ratio,dan Net
Profit Margin
terhadap harga
saham pada
perusahan
perbankan yang
terdaftar pada
Bursa Efek
Indonesia.”
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
variabel DAR,
LTDER, dan NPM
secara bersama-sama
berpengaruh signifi
kan terhadap variabel
dependen yaitu harga
saham. Sedangkan
secara parsial hanya
variabel NPM
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
Sedangkan variabel
DAR, dan LTDER
berpengaruh tidak
signifikan terhadap
harga saham pada
perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
periode 2011-2013.
Variabel
dependen(
harga
saham),vari
abel
dependen
(net profit
margin dan
LTDER)
Variabel
independen
(Debt to
Total Asset
Ratio)
10 Julita
“Pengaruh Debt
to Total Asset
Ratio
danDebttoEquit
y ratioTerhadap
profitabilitaspa
da
perusahaantranf
ormasi
Yang terdaftar
diBursa Efek
Indonesia.”
Hasil dari penelitian
ini membuktikan
bahwa Debt to Equity
Ratio secara parsial
tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas
dan Debt to Asset
Ratio secara parsial
berpengaruh terhadap
Profitabilitas. Dan
secara simultan
menyatakan bahwa
Debt to Equity Ratio
dan Debt to Asset
Ratio berpengaruh
terhadap Profitabilitas
padaPerusahaan
Transportasi yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
periode 2008-2011.
Variabel
depernden(
Profitabilita
s )
Variabel
independen
(Debt to
Equity Ratio
dan Debt to
Total Asset
Ratio)
Sumber: Diolah, 2017
28
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dan penelitian
terdahulu, maka variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan
melalui suatu kerangka berfikir teoritisnya sebagai berikut :
Kerangka berfikir pengaruh Debtto Equity Ratio (DER), Price earning
ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham pada
perusahaan manufaktur Sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Index Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Gambar 2.2
D. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadapReturn Saham
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan perbandingan antara hutang
yang dimiliki perusahaan dan total ekuitasnya.DER adalah rasio yang
digunakan untuk menilai utang dan ekuitas. Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan
pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang dan hal ini akan
Debt to Equity Ratio (X 1)
Return Saham (Y) Price to Earning Ratio(X2)
Price to Book Value (X3)
29
berdampak pada peningkatan return saham, semakin rendah nilai DER maka
return saham akan mengalami peningkatan42
. Teori ini didukung oleh
penelitian terdahulu oleh Anita Erari (2014) yang mengatakan bahwa DER
berpengaruh terhadap Return saham.Sehingga dapat diambil hipotesis yaitu
sebagai berikut:
H1= DER berpengaruh terhadap Return Saham
2. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham
Price Earning Ratio menunjukkan rasio perbandingan antara harga
saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan indikator
perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan
dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar
sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin
mahal saham tersebut terhadap pendapatannya.43
Teori ini didukung oleh
penelitian terdahulu oleh Najmiyah (2014) yang mengatakan bahwa PER
berpengaruh terhadap Return saham. Sehingga dapat diambil hipotesis yaitu
sebagai berikut:
H2= PER berpengaruh terhadap Return Saham
3. Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham
Price to Book Value menunjukkan rasio pasar (market ratio) yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai
42
Kasmir, S.E.,M.M, “pengantar manajemen keuangan”. Penerbit fajar interpratama
mandiri,kencana,2010.hlm.112 43
Dr. Harmono, S.E., M.Si “Manajemen Keuangan”. Penerbit PT. Bumi aksara.
2013.hlm.57
30
bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang
menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham.44
Teori ini didukung oleh penelitian terdahulu oleh
Agustinus Sitohang (2013) yang mengatakan bahwa PBV berpengaruh
terhadap Return saham. Sehingga dapat diambil hipotesis yaitu sebagai
berikut:
H3= PBV berpengaruh terhadap Return Saham
4. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) dan
Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham
Debt to Equity Ratio menunjukkan perbandingan antara hutang yang
dimiliki perusahaan dan total equitasnya. DER adalah ratio yang
digunakan untuk menilai hutang dan equitas.
Price Earning Ratio menunjukkan ratio perbandingan antara harga
saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan
indikator perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang
akan datang. Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham
suatu perusahaan dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap
pendapatan per lembar sahamnya.
Price to Book Value menunjukkan rasio pasar (market ratio) yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai
bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang
44
Ibid.,114
31
menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham.
Teori diatas selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Luh Putu
Ratih Nirayanti, Luh Sari Widhiyani “ Pengaruh kebijakan Deviden, Debt
to Equity Ratio dan Price Earning Ratio pada Return Saham. Hasil
pembahasan menyimpulkan bahwa kebijakan Deviden (DPR), Debt to
Equity Ratio (DER) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara
simultan pada Return Saham perusahaan LQ-45. Sehingga dapat diambil
hipotesis sebagai berikut:
H4= pengaruh Debt to Equity Ratio(DER), Price Earning Ratio(PER)dan
Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang lingkup penelitian
Penulis melakukan suatu pembatasan masalah dengan tujuan agar
penelitian dapat dilakukan secara terarah dan hasil yang diperoleh dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya.Batasan-batasan tersebut adalah :
1. Harga saham dari laporan keuangan tahunan (annual report) yang
diterbitkan oleh perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman
yang terdaftar di ISSI. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini
adalah closed price pada periode 2012-2016.
2. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan
dengan laporan keuangan tahunan (annual report) yang diterbitkan oleh
perusahaan yang menjadi objek penelitian selama periode 2012-2016.
Penilaian yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap return
saham melalui rasio pasar yang diukur dengan rasio provitabilitas yang
diukur dengan rasio debt to equity ratio(DER), rasio pasar yang diukur
dengan rasio Price Earning ratio (PER) dan Price to Book value (PBV).
33
B. Definisi Operasional variabel
Tabel 3.1
Definisi operasional variabel
No Variabel Indikator Skala Sumber
1 Depende
n: Return
saham
Returnsaham= ( )
( )
Return
saham:
menggunakan
satuan persen
(%)
www.sahamok.com
Return saham
2 Independ
en: Price
earning
Ratio
(PER)
PER=
PER:
menggunakan
satuan kali
(X)
www.idx.co.id
Laporan keuangan
tahunan
3 Independ
en: Price
to Book
value
(PBV)
PBV=
PBV:
menggunakan
satuan kali
(X)
www.idx.co.id
Laporan keuangan
tahunan
4 Independ
en: Debt
to Equity
Ratio(DE
R)
DER=
DER:
menggunakan
satuan kali
(X)
www.idx.co.id
laporan Keuangan
tahunan
Sumber: Diolah, 2017
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel.
Bentuk data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan (annual report) yang di terbitkan oleh perusahaan yang menjadi
objek penelitian selama periode 2012-2016, yang meliputi data debt to equity
ratio (DER),Price earning ratio(PER) dan Price to Book value (PBV) dan
34
Return saham perusahaan dan laporan keuangan perusahaan diperoleh dari
website www.idx.co.id dan www.sahamok.com
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.45
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) sebanyak
11perusahaan.
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan yang Menjadi Populasi Penelitian
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 AISA TigaPilar Sejahtera Food Tbk.PT
2 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.PT
3 ICBP Indofood CBP Sukes Makmur Tbk.PT
4 INDF Indofood Sukes Makmur Tbk.PT
5 SKLT Sekar Laut Tbk.PT
6 MYOR Mayora Indah Tbk.PT
7 PSDN Prasida Aneka Niaga Tbk.PT
8 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk.PT
9 SKBM Sekar BUmi Tbk.PT
10 STTP Siantar Top Tbk.PT
11 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company
Tbk.PT
Sumber: www.idx.co.id, 2017
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil
45
Sugiono,metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: alfabeta,2014),
hlm.80
35
secara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.46
Kriteriapengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar
di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI).
2. Perusahaan tersebut secara konsisten terdaftar di Index Saham Syariah
Indonesia (ISSI) periode 2012-2016.
3. Perusahaan tersebut membuat laporan keuangan tahunan pada periode
2012-2016.
4. Mencantumkan harga saham, Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning
Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) pada laporan keuangan
selama kurun waktu penelitian 2012-2016.
Jumlah populasi pada industri makanan dan minuman yang memenuhi
kriteria untuk dijadikan sampel adalah sebanyak sembilan (9)perusahaan
yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2016.
Dikarenakan 2 perusahaan yang menjadi sampel tidak menerbitkan laporan
keuangan tahun 2012.
46
Ibid., hlm 81
36
Tabel 3.3
Daftar perusahaan yang menjadi sampel
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk.PT
2 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia
Tbk.PT
3 ICBP Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk.PT
4 INDF Indofood sukses makmur
Tbk.PT
5 SKLT Sekar Laut Tbk.PT
6 ROTI Nippon Indosari Corporindo
Tbk.PT
7 STTP Siantar Top Tbk.PT
8 MYOR Mayora Indah Tbk.PT
9 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk.PT
Sumber :www.idx.co.id, 2017
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi.
Dokumentasi yang didasarkan pada laporan keuangan tahunan yang
dipublikasikan oleh perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode
2012-2016 melalui website www.idx.co.id pada periode 2012-2016.Data
rasio keuangan yaitu Price Earning ratio (PER), Debt to Equty Ratio (DER)
dan Price to Book Value (PBV) diambil dari website www.idx.co.id pada
periode 2012-2016.
37
F. Variabel-variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas (Independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).47
Variabel-variabel independen dalam penelitian ini adalah
variabelX1 adalah DER, variabel X2 adalah PER dan X3 adalah PBV
2. Variabel Terikat (Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat.48
Variabel Y adalah Return Saham.
G. Teknik analisis data
Teknik analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif, untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari beberapa
variabel independen secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri
terhadap variabel dependen. Hubungan fungsional antara satu variabel
independen dapat dilakukan dengan regresi berganda dan menggunakan data
panel.
Data panel (panel pooled data) adalah kombinasi dari data time seriesdan
cross-section. Data time series merupakan data yang berdasarkan urutan
waktu, seperti data harian, bulanan, kuartal atau tahunan. Sedangkan data
cross-section merupakan data yang dikumpulkan pada waktu yang sama dari
beberapa daerah, perusahaan atau perorangan, penggabungan kedua jenis data
dapat dilihat bahwa variabel terikat timbul hasil sukuk terdiri dari beberapa
47
Sugiono,Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2014),
hlm.39 48
Ibid.,
38
unit perusahaan (cross-section) namun dalam berbagai periode waktu
(timeseries). Data yang seperti inilah disebut data panel. Jika setiap unit
cross-section mempunyai data time series yang sama maka modelnya disebut
model regresi panel data seimbang (balance panel) sedangkan jika jumlah
observasi time series dari unit cross-section tidak sama maka disebut regresi
panel tidak seimbang (unbalance panel)49
. Secara umum model persamaan
regresi data panel menggunakan alat bantu SPSS windows16 adalah sebagai
berikut :
1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Statistik deskriptif bertujuan untuk mengembangkan atau
menggambarkan profit data penelitian dan mengidentifikasi variabel- variabel
pada setiap hipotesis.Statistik deskriptif yang digunakan antara lain rata- rata
(mean), maksimum, minimum, dan standar deviasi. Variabel yang digunakan
adalah Return saham,Debt to Equty ratio (DER), Price earning ratio(PER)
dan Price to BOOk value (PBV).
2. Pengujian Asumsi Klasik
Mengingat metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda dan data penelitian yang digunakkan adalah data panel, maka untuk
memenuhi syarat yang ditentukan sehingga penggunaan model regresi linier
berganda perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang
digunakan yaitu sebagai berikut:
49
Yusuf Wibisono,”jurnal metode statistik”(Yogyakarta: gadjah mada, 2005), hlm 63
39
a) Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui bentuk
distribusi data (sampel) yang digunakan dalam penelitian.Data yang
digunakan harus berbentuk distribusi normal50
.
Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik yaitu salah satu cara termudah untuk melihat
normalitas residual adalah dengan melihat normal probability plot. Pada
prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik, Uji normalitas dianjurkan untuk
menggunakan Uji statistik di samping uji grafik. Hal ini disebabkan, uji
normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara
visual terlihat normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.
1. Uji Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat normal probability plot, pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
dari grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah51
:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
50
Fitriani prastianingsih,2010, skripsi, factor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas
perbankan (studi pada bank umum go public yang listed di BEI tahun 2005-2008), semarang:
fakultas ekonomi universitas diponogoro.hlm.50 (tidak diterbitkan) 51
Anisa ika hanani, analisis pengaruh earning per share, return on equity,dan debt to
equity ratio terhadap return saham pada perusahaan-perusahan dalam Jakarta Islamic index
(jii),skripsi (semarang fakultas ekonomi diponegoro), (tidak diterbitkan)
40
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Statistik Non-parametikKolmogorov-Smirnov Test (k-s)
Uji normalitas dianjurkan untuk menggunakan uji statistik
disamping uji grafik.Hal ini disebabkan uji normalitas dengan grafik
dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual terlihat normal,
padahal secara statistik bisa sebaliknya52
. Penelitian ini menggunakan uji
statistik Non-parametik kolmogorov-smirnov Test (k-s).
b) Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak53
.Uji linearitas biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian
pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity dengan taraf 0,05.
Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila
signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
c) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variabel-variabel independen saling berkorelasi.Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen.54
Jika antar variabel bebasberkorelasi dengan sempurna, maka
disebut multikolineritasnya sempurna (perfect multykolinearity), yang
52
ibid 53
Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program (edisi ketujuh).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Hlm. 111 54
Ibid.,
41
berarti model kuadrat terkecil tersebut tidak dapat digunakan. Salah satu
cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model
regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (variabel inflation
faktor) yaitu:
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF <10, maka dapat diartikan bahwa
tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut.
b. Jika nialai tolerance < 0,10 dan VIF >10, maka dapat diartikan bahwa
terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.
d) Uji Autokorelasi
Pengujian asumsi berikutnya dalam model regresi linier adalah
autokorelasi.Ghozali menjelaskan bahwa autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah ada korelasi antar variabel itu sendiri. Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak
bebas dari satu observasi keobservasi lainya.Hal ini sering di temukan pada
data runtun waktu (time series)55
.
Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi
adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya.
Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan
metode Durbin-Watson test, dimana dasar pengambilan keputusan ada
tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
55
Mat, juri, “analisis variabel-variabel yang mempengaruhi Return on Equity (ROE)
perusahaan tambang yang go public di Bursa Efek Indonesia”. Vol.6. NO. 1, maret 2010: 1267-
1266 (staf pengajar jurusan akuntansi politehnik negeri Samarinda)
42
1) Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
2) Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi
3) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
e) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji
grafik, dengan melihat garfik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.Adapun dasar analisis
dengan melihat grafik plot adalah sebagai berikut:
a. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur maka menunjukkan telah terjadi heterokedastisitas
b. Jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel
dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa bebas.Regresi linier
berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang
dikorelasi dengan variabel yang diuji.Teknik analisis ini sangat dibutuhkan
43
dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan
manajemen maupun dalam telaah ilmiah.
Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari
satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier
berganda,dimanaReturn saham sebagai variabel dependent, yang dirumuskan
sebagai berikut:
Y = a + b1x1 +b2x2+ e
Keterangan :
Y = nilai prediksi variabel dependen
a = konstanta, yaitu jika x1, x2 dan x3
x1 = variabel independen ( DER)
x2 = variabel independen (PER)
x3 = variabel independen (PBV)
e = error
4. Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat
diukur dari Goodnes of Fit nya.Secara statistik, hal tersebut dapat diukur
dengan nilai statistik f, nilai statistik t dan koefisien determinasi,
perhitungan statistik tersebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis daerah
44
dimana( ditolak),sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah dimana Ha diterima56
.
a) Uji F (simultan)
Uji simultan (uji statistik f) pada dasar digunakan untuk mengguji
apakah semua variabel independen atau bebas yaitu Return saham yang
dimasukkan dalam model mempunyaipengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat yaitu DER, PER dan PBV.
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F kritis
(Ftabel) dengan (Fhitung) yang hitung terdapat pada tabel analysis of variance.
Untuk menentukan nilai F, tingkat signifikan yang tabel digunakan sebesar
5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan (k-1)
dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah57
:
a. Jika Fhitung< Ftabel (k-1, n-k), maka Ho diterima artinya hitung tabel
secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel independen (DER,
PERdan PBV) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Return
Saham).
b. Jika Fhitung> Ftabel (k-1, n-k), maka Ho ditolak Ho hitung tabel (hipotesis
alternative) diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan semua
variabel independen (DER, PER dan PBV) berpengaruh terhadap
variabel dependen (Return Saham).
56
Imam, Ghozali, metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, (yogyakarta: 2006),
hlm.120 57
Anisa ika hanani, analisis pengaruh earning per share, return on equity,dan debt to
equity ratio terhadap return saham pada perusahaan-perusahan dalam Jakarta Islamic index
(jii),skripsi (semarang fakultas ekonomi diponegoro), (tidak diterbitkan)
45
b) Uji t (parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level
0,05 (a = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan
kreteria58
:
a. Jika nilai signifikan> 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak
mempunyai pengaruh secara sifnifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
5. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) diukur untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai
koefisien determinasi yang biasanya diberi simbol R2
menunjukkan
hubungan pengaruh antara dua variabel yaitu variabel independen (DER,
PER dan PBV) dan variabel dependen (Return Saham) dari hasil
perhitungan tertentu59
.
58
ibid 59
Ghozali,”metode penelitian kualitatif & kuantitatif” (Yogyakarta), hlm 125
46
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
A. Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui bentuk
distribusi data (sampel) yang digunakakan dalam penelitian.Data yang
digunakan harus berbentuk distribusi normal khususnya untuk statistika
parametik.60
Uji normalitas data residual dilakukan dengan
menggunakan Uji grafik dan Uji statistik Kolmogorov-Smirnov (k-s)
1) Uji Grafik
Uji grafik untuk pengujian normalitas data ini dilakukan
dengan menganalisis grafik normal probability plot.Grafik normal
probability plot adalah grafik yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk
satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan
menggikuti garis diagonalnya.61
Hasilnya sebagai berikut :
60
Budi susetyo, “statistika untuk analisis data penelitian”, (bandung: refika adtama,
2012), hlm. 271. 61
Dalam anisa ika hanani, “analisis pengaruh earning per share (EPS), return on equity
(ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return saham pada perusahaan dalam jakart
islamik index (JII) periode 2005-2007” skripsi,(fakultas ekonomi universitas diponogoro,2011).
47
Gambar 4.1
Normal Probability Plot (Hasil Pengujiian Normalitas)
Sumber: Data Diolah SPSS 16, 2017
Hasil output grafik normal probability plot menunjukkan penyebaran
titik berada disekitar garis diagonal, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
model regresi berdistribusi normal.
2) Uji Statistik Non-Parametik Kalmogorov-smirnov Tes (k-s)
Uji K-S untuk menguji normalitas data residual menyatakan bahwa,
jika dalam Uji K-S diperoleh nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov di
atas 0,05, maka data residual terdistribusi secara normal dan sebaliknya
jika dalam uji K-S diperoleh nilai signifikan Kolmogorov- Smirnov di
bawah 0,05, maka data residual terdistribusi tidak normal. Hasil Uji K-
S adalah sebagai berikut:
48
Tabel 4.4
Uji Normalitas Non-Parametik-Smirnov Test (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 45
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 39.77597771
Most Extreme
Differences
Absolute .146
Positive .146
Negative -.117
Kolmogorov-Smirnov Z .982
Asymp. Sig. (2-tailed) .290
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017
Berdasarkan output diatas, distribusi bahwa nilai signifikansi
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.290 (diatas 0,05). Hal ini berarti data
residual terdistribusi secara normal sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model ang
ka digunakan sudah benar atau tidak62
.Uji linearitas biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian
pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity deengan taraf 0,05.
Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear apabila
signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
62
Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program (edisi ketujuh).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Hlm. 111
49
Tabel 4.5
Uji Linearitas (DER terhadap Return Saham)
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Return_saha
m * DER
Between
Groups
(Combine
d) 59899.133 35 1711.404 1.106 .068
Linearity 970.996 1 970.996 2.927 .045
Deviation
from
Linearity
58928.137 34 1733.181 1.120 .058
Within Groups 13927.667 9 1547.519
Total 73826.800 44
Sumbe: Diolah SPSS 16, 2017
Dari out put di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Linearity sebesar 0,045. Karena signifikan < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa antara variabel DER dan return terdapat hubungan yang linear
Tabel 4.6
Uji Linearita (PER terhadap Return Saham)
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Return_saha
m * PER
Between
Groups
(Combined
) 73538.800 43 1710.205 5.938 .004
Linearity 2791.542 1 2791.542 9.693 .008
Deviation
from
Linearity
70747.258 42 1684.459 5.849 .019
Within Groups 288.000 1 288.000
Total 73826.800 44
Sumber: Diolah SPSS 16, 2017
50
Dari out put di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Linearity sebesar 0,008. Karena signifikan < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa antara variabel PER dan return terdapat hubungan yang linear.
Tabel 4.7
Uji Linearita (PBV terhadap Return Saham)
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Return_saha
m * PBV
Between
Groups
(Combined) 71714.30
0 43 1667.774 2.889 .033
Linearity 3750.607 1 3750.607 3.775 .010
Deviation
from
Linearity
67963.69
3 42 1618.183 2.866 .040
Within Groups 2112.500 1 2112.500
Total 73826.80
0 44
Sumber : Diolah SPSS 16, 2017
Dari out put di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada
Linearity sebesar 0,010. Karena signifikan < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa antara variabel PER dan return terdapat hubungan yang linear.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonearitas dengan uji nilai Tolerance dan
VarianceInflation factor (VIF), hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.7
sebagai berikut:
51
Tabel 4.8
Nilai Tolerance dan variance Inflaktion factor (VIF)
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DER .962 1.039
PER .362 2.760
PBV .354 2.821
a. Dependent Variable: Return_saham
Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017
Hasil pengujian berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai
Tolerance dari setiap variabel independen diatas 0.962, hal ini
menunjukkan tidak ada setiap variabel independen memiliki nilai
Tolerance> 0,10 dan nilai variance inflation factor (VIF) dari setiap
variabel independen < 10, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai VIF dari 10, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikoliniearitas antara variabel independen
dalam model regresi.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson,
hasilnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
52
Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .239a .057 .012 41.20551 1.873
a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER
b. Dependent Variable: Return_saham
Sumber : Data diolah SPSS 16, 2017-03-17
Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel 4.8 diketahui nilai DW
1.873. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan bahwa nilai DW
diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokorelasi.
e. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk melihat ada atau tidak heteroskedastisitas
dilakukan dengan menggunakan uji grafik untuk pengujian
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot dan
hasilnya tampak seperti dalam gambar berikut:
53
Gambar 4.2
Scatterplot (Hasil uji Heteroskedastisitas)
Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017
Berdasarkan output scatterplot diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar
dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen
apabila nilai dari variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan
dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
varaiabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan
positif atau negatif. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data dengan
menggunakan bantuan program SPSS 16.
54
Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.659 23.231 1.578 .022
DER 8.828 17.768 .077 1.497 .622
PER .171 .914 .047 2.187 .003
PBV 3.072 4.510 .173 1.681 .500
a. Dependent Variable: Return_saham
Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dari uji regresi linier berganda (Tabel 4.9)
diperoleh nilai konstanta (a) dari model regresi = 36.659 dan koefisien regresi
(b1) dari setiap variabel-variabel independen diperoleh b1 = 8.828, b2 = 0.171
dan b3 = 3.072. Berdasarkan nilai konstanta dan koefisien regresi tersebut,
maka hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel
dependen dalam model regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y =36.659+8.828X1 + 0.171X2+3.072X3
Persamaan regresi diatas dapat dijadikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (a) adalah36.659, dapat diartikan jika DER, PER dan PBV
nilainya 0 atau konstanta, maka Return saham nilainya 36.659% atau 36,7%.
2. Nilai koefisien regresi variabel DER (b1) bernilai positif, yaitu 8.828, maka
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan DER sebesar 1% maka akan
menaikkanreturn saham sebesar 8.828% atau 8,8% dengan asumsi variabel
independen lain nilainya tetap.
55
3. Nilai koefisien regresi varaibel PER (b2) bernilai positif, yaitu 0.171, maka
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan PER sebesar 1% maka akan
menaikkanReturn saham sebesar 0.171% dengan asumsi variabel independen
lainnya tetap.
4. Nilai koefisien regresi varaibel PBV (b3) bernilai positif, yaitu 3.072, maka
dapat diartikan bahwa setiap peningkatan PBV sebesar 1% maka akan
menaikkan Return saham sebesar 3.072% dengan asumsi variabel independen
lainnya tetap.
Berdasarkan rumusan model regresi yang terbentuk seperti diatas,
dilakukan uji hipotesis untuk menggukur ketepatan fungsi regresi dalam
menaksir nilai aktual.Uji hipotesis ini meliputi Uji F (simultan), Uji T
(parsial) dan Koefisien Determinasi (R2).
3. Uji Hipotesis
a. Uji F (simultan)
Pengujian simultan dengan uji F ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh semua variabel independen yang terdapat didalam model secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Berikut ini
merupakan hasil dari Uji F yang dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai
berikut:
56
Tabel 4.11
Uji F (simultan)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4213.150 3 1404.383 2.847 .049a
Residual 69613.650 41 1697.894
Total 73826.800 44
a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER
b. Dependent Variable: Return_saham
Sumber: Data diolah SPSS 16, 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.11, dapat diketahui
bahwa nilai F adalah sebesar 2.847 dan untuk Fhitung untuk menentukan nilai
F tingkat signifikansi yang tabel gunakan sebesar 5% dengan derajat
kebebasan (degree of freedom), df = (n-k) dan (k-1), df = (45-4=41) dan (4-
1=3) hasil yang diperoleh untuk Ftabel sebesar 2.83. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa uji f (simultan) dengan nilai Fhitung > Ftabel, maka dapat
disimpulkan bahwa secarasimultan memiliki pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
b. Uji T (parsial)
Pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial dilakukan dengan
uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara
parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan
menggunakan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Berikut
ini hasil dari uji t yang dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
57
Tabel 4.12
Uji t (parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.659 23.231 1.578 .022
DER 8.828 17.768 .077 1.497 .622
PER .171 .914 .047 2.187 .003
PBV 3.072 4.510 .173 1.681 .500
a. Dependent Variable: Return_saham
Sumber: Diolah SPSS 16, 2017
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.12 besarnya angka Ttabel
1.681 dengan ketentuan a= 0,05 dan dk= (n-2) atau (45-3) = 42 sehingga
diperoleh nilai 1.681. Maka dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel
sebagai berikut:
a. Variabel DER terhadap Return saham
Dari tabel Coefisients diperoleh nilai Thitung = 1.497 yang artinya
thitung< ttabel (1.497<1.681) dengan signifikansi 0.622> 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak artinya secara parsial DER tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Return saham.
b. Variabel PER terhadap Return saham
Dari tabel coefisients diperoleh nilai thitung = 2.187 yang artinya thitung >
ttabel (2.187>1.681) dengan signifikansi 0,003 <0,05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima artinya secara parsial terdapat pengaruh positif tidak signifikan
antara PER terhadap Return Saham.
58
c. Variabel PBV terhadap Return saham
Dari tabel coefisients diperoleh nilai thitung =1.681 yang artinya thitung <
ttabel (1.681 < 1.681) dengan signifikansi 0,500 > 0,05 maka H0 diterima dan
Ha ditolak artinya secara parsial PBV tidak berpengaruh terhadap Return
Saham.
B. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji seberapa besar
peranan variabel independen untuk menjelaskan variabilitas variabel
dependen dalam model regresi.
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .239a .057 .012 41.20551 1.873
a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER
b. Dependent Variable: Return_saham
Sumber: Diolah SPSS 16, 2017
Berdasarkan perhitungan dalam tabel 4.1 nilai koefisien
determinasi (adjusted R2) sebesar 0.012, Artinya variabilitas dari variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas dari variabel independen sebesar
1.2%. Sedangkan sisanya sebesar 98.8% dijelaskan oleh variabel lainnya
yang tidak diteliti atau tidak masuk dalam model regresi.
59
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham
Dari hasil uji hipotesis secara parsial diperoleh dari tabel coefficients
diperoleh nilai thitung=1.497 yang artinya thitung< ttabel(1.497 < 1.681) dengan
signifikansi 0,622 > 0,05. Maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya secara
parsial DER tidak berpengaruh terhadap Return saham.
Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara kewajiban
dengan total modal sendiri. Investor memandang perusahaan industry
makanan dan minuman di Indonesia telah memasuki batas trade- off
dimana penambahan hutang memiliki biaya yang lebih besar dari manfaat
yang akan diperoleh dari penambahan hutang tersebut. Peningkatan hutang
memiliki arti bahwa perusahaan sedang mengalami keterbatasan arus kas
yang akan menyebabkan bertambahnya biaya modal baik jangkapendek
maupun jangka panjang, dengan demikian perusahaan menyatakan bahwa
hutang dapat meningkatkan kemungkinan kebangkrutan dan kehilangan
pekerjaan, sehingga lebih memotivasi manejer untuk menggunakan sumber
daya organisasi secara efisien dan menguranggi tunjangan pada konsumsi
mereka. DER mempunyai korelasi positif dengan return saham tetapi tidak
tidak signifikan secara statistik.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan
oleh Najmiyah (2014), Debt to Equity Ratio menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap return saham dan
60
penelitian yang dilakukan oleh Yuliaty (2008), yang menyatakan bahwa
Debt to Equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap Return saham.
2. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham
Dari hasil uji hipotesis secara parsial diperoleh dari tabel coefficients
diperoleh nilai thitung = 2.187 yang artinya thitung > ttabel (2.187 < 1.681) dengan
signifikansi 0,003 < 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya secara
parsial PER berpengaruh signifikan terhadap Return saham.
Price Earning Ratio menunjukkan rasio perbandingan antara harga
saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan indikator
perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham suatu perusahaan
dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar
sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin
mahal saham tersebut terhadap pendapatannya.
Menurut penelitian yang dilakukan Risdiyanto (2016) Melakukan
penelitian tentang pengaruh ROI, EPS dan PER terhadap Return saham pada
perusahaan Farmasi. Hasil Penelitian menunjukkan price earning ratio
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
3. Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham
Dari hasil uji hipotesis secara parsial diperoleh dari tabel coefficients
diperoleh nilai thitung = 1.681 yang artinya thitung < ttabel (1.681 < 1.681) dengan
signifikansi 0,500 > 0,05. Maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya secara
parsial PBV tidak berpengaruh terhadap Return saham.
61
Price to Book Value menunjukkan rasio pasar (market ratio) yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai
bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang
menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham.
Menurut penelitian yang dilakukan Najmiyah (2014) melakukan penelitian
tentang pengaruh Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) dan
Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return saham pada industri realestate
dan properti yangterdaftar di BEI periode 2009-2013. Hasil penelitian
menunjukkan Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
4. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER)dan
Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham
Dari hasil uji hipotesis secara simultan diperoleh dari tabel anova
diperoleh nilai fhitung = 2.847 yang artinya fhitung > ftabel (2.847 > 2.83)
dengan signifikansi 0,049 < 0,05. Maka H4 ditolak artinya secara simultan
PBV berpengaruh terhadap Return Saham.
Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara kewajiban
dengan total modal sendiri. Dengan nilai DER yang kecil akan
meningkatkan Retrun yang semakin tinggi.
Price Earning Ratio menunjukkan rasio perbandingan antara harga
saham dengan pendapatan setiap lembar saham, dan merupakan
indikator perkembangan atau pertumbuhan perusahaan di masa yang
62
akan datang. Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham
suatu perusahaan dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap
pendapatan per lembar sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi
juga menunjukkan semakin mahal saham tersebut terhadap
pendapatannya.
Price to Book Value menunjukkan rasio pasar (market ratio) yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai
bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang
menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham.
Menurut penelitian yang dilakukan “Luh Putu Ratih Nirayanti dan Ni
Luh Sari Widhiyani (2014)” Pengaruh kebijakan Deviden, Debt to Equity
Ratio dan Price Earning Ratio pada Return Saham. Hasil pembahasan
menyimpulkan bahwa kebijakan Deviden (DPR), Debt to Equity Ratio
(DER) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara simultan pada
Return Saham perusahaan LQ-45.
63
BAB V
Simpulan dan Saran
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
return saham. Perusahaan dengan nilai DER yang lebih kecil cenderung
memiliki return saham yang lebih besar.
2. Price Earning Ratio(PER) secara parsial Memiliki pengaruh terhadap
return saham. Perusahaan dengan nilai PER yang tinggi akan memiliki
return saham yang besar. Sehingga PER yang semakin tinggi juga
menunjukkan semakin mahal saham tersebut terhadap pendapatannya.
3. Price to Book Value (PBV) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
returnsaham. Semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang
menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham.
4. Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio(PER) dan Price to
Book Value (PBV) secara simultan berpengaruh terhadap Return Saham.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sub sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Index Saham Syariah Indonesia (ISSI)
periode 2012-2016 sebanyak 11 perusahaan, tetapi yang mempunyai laporan
64
keuangan yang lengkap dan mencantumkan return saham tahun 2012-2016
hanya ada 9 perusahaan. Dan untuk rasio keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 3 rasio.
Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah objek
penelitiannya seperti seluruh perusahaan manufaktur dan menambahkan
rasio-rasio keuangan lainnya.
C. Saran
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah objek penelitian, tidak
terbatas pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman
saja. Tetapi sub sektor yang lain juga atau perusahaan manufaktur yang
telah go publik di BEI, sehingga dapat meningkatkan distribusi data yang
lebih baik.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya perlu mempertimbangkan penambahan
rasio dan periode penelitian sehingga jumlah sampel bertambah dan dapat
memberikan hasil yang bervariasi.
3. Bagi perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di ISSI
hendaknya lebih memperhatikan jumlah saham yang beredar terlalu
banyak dan tidak dibarengi dengan peningkatan hutang perusahaan hal
tersebut akan mengakibatkan berkurangnya Return saham yang diterima
investor.
DAFTAR PUSTAKA
Adrean sutedi, S.H.,M.H, pasar modal syariah (sinar grafika: Jakarta timur,
agustus 2011) hlm.27
Anisa ika hanani, analisis pengaruh earning per share, return on equity, dan
debt to equity ratio terhadap return saham pada perusahaan-perusahan
dalam Jakarta Islamik index (jii), skripsi (semarang fakultas ekonomi
diponegoro), (tidak diterbitkan)
Anita erari, analisis pengaruh Current ratio, Debt to equity ratio, dan Return
on Asset terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di
BEI, jurnal menejemen dan bisnis,vol.5,no.2, September 2014
Astrid Amanda, pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning
Per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham ( studi pada
perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI tahun 2008-
2011). Jurnal ekonomi, 12 november 2012.
Damodar N. Gujaradi & Dawn C. Porter., “dasar-dasar ekonometrika”,
(Jakarta: salemba empat, 2012), hlm.235
Dewi Astuti,manejemen keuangan perusahaan, (Surabaya: Ghalia
Indonesia,2002),hlm.49
Dwiatma Patriawan,jurnal anlisis pengaruh Erning per share (EPS),Return on
Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga
saham,hlm.22
Fitriani prastianingsih,2010, skripsi, faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas perbankan (studi pada bank umum go publik yang listed
di BEI tahun 2005-2008), semarang: fakultas ekonomi universitas
diponogoro.hlm.50 (tidak diterbitkan)
Friska evianna siburian,analisis pengaruh Debt to equity ratio,Return on asset
terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI,jurnal ekonomi dan keuangan,vol.01,no.6,juni 2013
Hantono, pengaruh carrent ratio dan debt to equity ratio terhadap
profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor logam dan
sejenisnya yang terdaftar di BEI periode 2009- 2013, jurnal Wira
ekonomi Mikroskil,vol.5,no.01,April 2015
Hery,analisis laporan keuangan,”pendekatan rasio keuangan”,
penerbit:CAPS,jl.cempaka,hlm.195
Ida Ayu Apsari, Dwiatmanto, Devi parah aziza, Jurnal Administrasi Bisnis,(2
oktober 2015), vol.27.no.2
Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi ke-3,
(Yogyakarta:BPFE, 2003) hlm 1091Hery,analisis laporan
keuangan,”pendekatan rasio keuangan”, penerbit
:CAPS,jl.cempaka,hlm.195
Jurnal skripsi, Analisis pengaruh Earning per Share (EPS), Return on Equity
(ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return saham pada
perusahaan-perusahaan dalam Jakarta Islamic Index (JII).hlm.1
Jurnal Media Wahana Ekonomika, pengaruh Debt to total Asset Ratio, Long
Term Debt to Equity Ratio, dan Net profit Margin terhadap harga
saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Vol.12, No.2,juli 2015.hlm.1
Mat, juri, “analisis variabel-variabel yang mempengaruhi Return on Equity
(ROE) perusahaan tambang yang go publik di Bursa Efek Indonesia”.
Vol.6. NO. 1, maret 2010: 1267-1266 (staf pengajar jurusan akuntansi
politehnik negeri Samarinda)
M.irsan Nasarudin,Indra surya,Ivan Yustiavandana,Arman Nefi,Adi warman.
Aspek hukum Pasar Modal indonesia (Jakarta: kencana,2011), hlm.4
Muhammad, Dasar-dasar Keuangan Islami, hlm 120
Najmudin, manajemen keuanagan dan akuntansi syar’iyyah modern,penerbit:
Cv. Andi Yogyakarta.2011.hlm. 129
Nardi, pengaruh carrent ratio (CR), Debt to equity ratio (DER), Net profit
margin (NPM), dan Return on investasi (ROI) terhadap harga saham
pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI,2012
Nurul Huda & Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal
Syariah,(Jakarta: Kencana Prenada, 2001), hlm.
241http://www.idx.co.id (diakses, 6 september 2016)
Nurul Ismi, analisis pengaruh Debt to equity ratio dan Frime Size terhadap
Return on Equity pada CV. Dwikora Usaha mandiri.jurnal bisnis
universitas pendididkan ganesha jurusan manajemen. Vol. 4.hlm.1
Rani ramdhani, pengaruh Return on Asset dan Debt to equity Ratio terhadap
harga saham pada Institusi Finansial di Bursa Efek Indonesia.jurnal
the winners, vol. 14 no. 1,.maret 2013.
Rika Verawati, skripsi faktor –faktor penentu yang mempengaruhi Return
saham,hlm.3
Sugiono,Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta,2014), hlm.39
Syamsuddin, analisis rasio keuangan (2006:30).
Werner R.Muhadi, Analisis laporan keuangan: proyeksi dan valuasi saham,
(Jakarta: salemba empat, 1013),hlm.64
http://www.idx.co.id (diakses, 7 februari 2017)
http://www.ojk.go.id (diakses, 7 februari 2017)
www.sahamok.com
HASIL OLAHAN DATA
1. Uji Normalitas Data
a. Uji Grafik
b. Uji Statistik Non-Parametik Kalmogorov-smirnov Tes (k-s)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 45
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 39.77597771
Most Extreme
Differences
Absolute .146
Positive .146
Negative -.117
Kolmogorov-Smirnov Z .982
Asymp. Sig. (2-tailed) .290
a. Test distribution is Normal.
2. Uji Linearitas
Uji Linearitas (DER terhadap Return Saham)
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Return_saha
m * DER
Between
Groups
(Combine
d) 59899.133 35 1711.404 1.106 .068
Linearity 970.996 1 970.996 2.927 .045
Deviation
from
Linearity
58928.137 34 1733.181 1.120 .058
Within Groups 13927.667 9 1547.519
Total 73826.800 44
Uji Linearita (PER terhadap Return Saham)
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Return_saha
m * PER
Between
Groups
(Combined
) 73538.800 43 1710.205 5.938 .004
Linearity 2791.542 1 2791.542 9.693 .008
Deviation
from
Linearity
70747.258 42 1684.459 5.849 .019
Within Groups 288.000 1 288.000
Total 73826.800 44
Uji Linearita (PBV terhadap Return Saham)
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Return_saha
m * PBV
Between
Groups
(Combined) 71714.30
0 43 1667.774 2.889 .033
Linearity 3750.607 1 3750.607 3.775 .010
Deviation
from
Linearity
67963.69
3 42 1618.183 2.866 .040
Within Groups 2112.500 1 2112.500
Total 73826.80
0 44
3. Uji Multikolinearitas
Nilai Tolerance dan variance inflaktion factor (VIF)
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DER .962 1.039
PER .362 2.760
PBV .354 2.821
a. Dependent Variable: Return_saham
4. Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .239a .057 .012 41.20551 1.873
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .239a .057 .012 41.20551 1.873
a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER
b. Dependent Variable: Return_saham
5. Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot ( Hasil Uji Heteroskedastisitas)
6. Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Uji Regreesi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.659 23.231 1.578 .022
DER 8.828 17.768 .077 1.497 .622
PER .171 .914 .047 2.187 .003
PBV 3.072 4.510 .173 1.681 .500
a. Dependent Variable: Return_saham
7. Uji Hipotesis
a. Uji T
Uji t (parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.659 23.231 1.578 .022
DER 8.828 17.768 .077 1.497 .622
PER .171 .914 .047 2.187 .003
PBV 3.072 4.510 .173 1.681 .500
a. Dependent Variable: Return_saham
b. Koefisien determinasi
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .239a .057 .012 41.20551 1.873
a. Predictors: (Constant), PBV, DER, PER
b. Dependent Variable: Return_saham