PENGARUH ARUS TERHADAP DISTRIBUSI BUTIR SEDIMEN DI PANTAI SINE, KABUPATEN TULUNGAGUNG
SKRIPSI
Oleh:
ADAM OKTAVIA PUTRA NIM. 115080600111031
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2017
PENGARUH ARUS TERHADAP DISTRIBUSI BUTIR SEDIMEN DI PANTAI SINE, KABUPATEN TULUNGAGUNG
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya
Oleh:
ADAM OKTAVIA PUTRA NIM. 115080600111031
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2017
JUDUL : PENGARUH ARUS TERHADAP DISTRIBUSI BUTIR SEDIMEN DI PANTAI SINE, KABUPATEN TULUNGAGUNG
Nama Mahasiswa : ADAM OKTAVIANO PUTRA
NIM : 115080600111031
Program Studi : Ilmu Kelautan
PENGUJI PEMBIMBING:
Pembimbing 1 :Dr. Ir. GUNTUR, MS
Pembimbing 2 :OKTIYAS MUZAKY L, S.T., M.Sc
PENGUJI BUKAN PEMBIMBING :
Dosen Penguji 1 :Ir. BAMBANG SEMEDI, M.Sc, Ph.D
Dosen Penguji 2 :ANDIK ISDIANTO, ST, MT
Tanggal Ujian : 26 September 2017
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Adam Oktavia Putra
NIM : 115080600111031
Tempat / Tgl Lahir : Tulungagung, 9 Oktober 1992
No. Tes Masuk P.T. : 1115503392
Jurusan : Manajemen Sumberdaya Perairan / Pemanfaatan
SumberdayaPerikanan dan Kelautan / Sosial Ekonomi
Perikanan dan Kelautan *)
Program Studi : Ilmu Kelautan
Status Mahasiswa : Biasa / Pindahan / Tugas Belajar / Ijin Belajar
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *)
Agama : Islam
Status Perkawinan : ( Sudah Kawin / Belum Kawin *)
Alamat : ds. Beji, kec. Boyolangu, kab. Tulungagung
RIWAYAT PENDIDIKAN
No Jenis Pendidikan Tahun
Keterangan Masuk Lulus
1 S.D 1999 2005 SDN Beji 02
2 S.L.T.P 2005 2008 SMPN 1 Tulungagung
3 S.L.T.A 2008 2011 SMAN 1 Boyolangu
4 Perguruan Tinggi (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)
2013 2017 Universitas Brawijaya
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan saya sanggup menanggung segala akibatnya.
Malang, Oktober 2017
Hormat saya
(Adam Oktavia Putra)
NIM. 115080600111031
UCAPAN TERIMA KASIH
Atas terselesaikannya laporan penelitian ini, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga terselesainya
laporan skripsi ini.
2. Kedua orang tuaBapak Agus Muawan dan Ibu Sutatik yang senantiasa
mendukung, selalu memberikan do’a, serta motivasi selama penulis duduk
dibangku perkuliahan.
3. Bapak Dr. Ir. GUNTUR, MS dan Bapak OKTIYAS MUZAKY L, S.T., M.Sc
selaku dosen pembimbing, trimakasih atas bimbingan arahan dan
kebijaksanannya dalam pelaksanaan sampai dengan terselesaikannya
laporan Skripsi ini.
4. Dosen Penguji bapak Ir. BAMBANG SEMEDI, M.Sc, Ph.D dan Bapak ANDIK
ISDIANTO, ST, MT, trimakasih atas saran dan arahannya.
5. Keluarga besarku yang selalu mendukung dalam kuliah dan memberikan
semangat untuk bisa sampai ke jenjang perkuliahan.
6. Terimaksih kepadaHerdiani Nur Kusumawatiuntuk selalu menginspirasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Teman teman yang membantu penulis dalam membantu pengambilan data
lapang: agung, nuri, nandika, fatur, mbah, mbak ella
8. Terimakasih kepadateman-teman yang telah membantu di Laboratorium
Teknik Pengairan: pak pras,anjas.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan yang telah diberikan
oleh pihak-pihak tersebut dengan pahala dan ilmu yang bermanfaat. Semoga, apa
yang kita kerjakan dapat menjadi berkah, Amin
Malang, 26 September 2017
PENGARUH ARUS TERHADAP DISTRIBUSI BUTIR SEDIMEN DI PANTAI SINE, KABUPATEN TULUNGAGUNG
Adam Oktavia Putra1, Guntur2 dan Oktiyas Muzaky Luthfi2
Abstrak
Pengaruh faktor arus dan sedimen merupakan fokus utama yang menjadi perhatian untuk pengembangan wilayah pesisir pantai. Salah satu wilayah yang menarik untuk dikaji adalah Pantai Sine, kondisi Pantai Sine yang berupa teluk dimana terdapat pertemuan antara muara sungai dan laut. Berbagai proses terjadi disana salah satunya adalah proses transport sedimen yang dibawa dari laut ke darat ataupun sebaliknya. Serangkaian kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di sepanjang pesisir Pantai Sine, kabupaten Tulungagung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ukuran butir sedimen, kecepatan arus, dan pengaruh kecepatan arus terhadap distribusi butir sedimen di sepanjang pesisir pantai. Hasil dari penelitian ini adalah kawasan Pantai Sine didominasi oleh sedimen berpasir dengan ukuran butir sedimen 0,17 – 0,26 mm, dengan kecepatan arus maksimal 0,39 m/s dan minimal 0,0035 m/s. berdasarkan kurva Hjulsrtom kondidi sedimen Pantai Sine berada pada kondisi transport as bed load dan erosion as bed load. Kata kunci: Pantai sine, Sedimentasi, Arus
EFFECT OF FLOW ON SEDIMENTAL BALANCE DISTRIBUTION IN SINE BEACH,
TULUNGAGUNG REGENCY
Abstract
The influence of current and sediment factors is the main focus of concern for the
development of coastal areas. One of the interesting areas to study is Sine Beach, Sine
Beach conditions in the form of a bay where there is a meeting between the mouth of the
river and the sea. Various processes occur there one of them is the process of sediment
transport carried from sea to land or vice versa. A series of research activities was conducted
in December 2016 along the coast of Sine Beach, Tulungagung district. The purpose of this
research is to know the grain size of sediment, current velocity, and the effect of current
velocity on the distribution of sediment grains along the coast. The result of this research is
Sine Beach area is dominated by sandy sediment with sediment grain size 0,17 - 0,26 mm,
with maximum current velocity 0,39 m / s and minimum 0,0035 m / s. based on the Hjulsrtom
curve the Sine Beach sediment conditions are in transport as bed load and erosion as bed
load conditions.
Keywords: Beach sine, Sedimentation, Flow
RINGKASAN
ADAM OKTAVIA PUTRA. Skripsi. Pegaruh Arus Terhadap Distribusi Butir Sedimen
Di Pantai Sine, Kabupaten Tulungagung. (dibawah bimbingan Dr. Ir. GUNTUR, MS
dan OKTIYAS MUZAKY LUTHFI, ST, M.Sc)
Pantai Sine merupakan salah satu objek wisata pantai yang terkenal di
kabupaten Tulungagung.Kondisi pantai sine yang berupa teluk menjadikannya sangat
cocok sebagai tempat wisata keluarga, karena kekuatan gelombang dan arus yang
tidak terlalu besar. Daerah pertemuan antara muara sungai dan laut merupakan
daerah yang kompleks karena merupakan terjadi interaksi antara aliran air tawar dari
sungai dan juga air laut. Berbagai proses terjadi disana salah satunya adalah proses
transport sedimen yang dibawa dari laut ke darat ataupun sebaliknya. Informasi
tentang karakteristik lingkungan pantai sangat diperlukan agar kekayaan dan potensi
yang ada bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan konsep berkelanjutan,
dimana perubahan tataguna ruang diharapkan tidak melebihi daya dukungnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan arus terhadap
ukuran distrtibusi butir sedimen di sepanjang pesisir pantai, dimana kita ketahui arus
merupakan faktor utama pembawa transport sedimen di pantai. Metode yang
digunakan adalah in situdengan 10 titik lokasi sampling, dimana pengambilan
sedimen menggunakan Ekman Grab, dan pengukuran arus menggunakan Current
Metter. Dan kemudian diolah menggunakan software Surfer untuk arus dan Chemix
untuk butir sedimen yang sebelumnya dilakukan analisa ukuran butir di Laboratorium
Tanah dan Air, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Malang.
Kecepatan arus maksimal saat pasang yaitu 0.59 m/s, dan minimal saat
pasang yaitu 0,0016 m/s, sedangkan saat surut kecepatan arus maksimal yaitu 0,39
m/s dan minimal saat surut yaitu 0,0035. Fraksi sedimen di pantai sine didominasi
oleh pasir dengan diameter rata-rata 0,17 nm – 0,26 nm. Hasil dari kurva Huljstrom
menunjukkan sedimen pantai sine berada pada kondisi erosion of sand and grafel dan
transportas bedload. Dimana hal tersebut sejalan pada peta overlay citra satelit google
earthyang menunjukkan perubahan garis pantai dalam kurun waktu 7 tahun sebagai
akibat dari erosi dan sedimentasi sepanjang garis Pantai Sine.
KATA PENGANTAR
Penulis menyajikan laporan penelitian yang berjudul “Pegaruh Faktor Arus
Terhadap Distribusi Butir Sedimen Di Pantai Sine, Kabupaten Tulungagung” sebagai
salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Universitas Brawijaya. Di bawah bimbingan:
1. Dr. Ir. GUNTUR, MS
2. OKTIYAS MUZAKY L, S.T., M.Sc
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan arus terhadap
ukuran distrtibusi butir sedimen di sepanjang pesisir pantai Sine, dimana kita ketahui
arus merupakan faktor utama pembawa transport sedimen di pantai. Diharapkan hasil
dari penelitianini dapat dijadikan informasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
Malang, 26 September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ....................................................................................................... 9
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 10
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 11
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ 13
DAFTAR TABEL ................................................................................................ 14
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 15
1.PENDAHULUAN ................................................ Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ............................................ Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ...................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan ......................................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan .................................................... Error! Bookmark not defined.
1.5 Jadwal pelaksanaan .................................... Error! Bookmark not defined.
2.TINJAUAN PUSTAKA ........................................ Error! Bookmark not defined.
2.1Sedimen ....................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Jenis-jenis Sedimen .............................. Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Ukuran Sedimen ................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Arus............................................................ Error! Bookmark not defined.
2.3Hubungan Arus Dengan Sedimen ................ Error! Bookmark not defined.
2.4Abrasi Dan Sedimentasi ............................... Error! Bookmark not defined.
3.METODE PENELITIAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ....................... Error! Bookmark not defined.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian .......................... Error! Bookmark not defined.
3.3 Prosedur Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Teknik Pengambilan Data ........................... Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Arus .......................................................... Error! Bookmark not defined.
3.4.2 Sedimen .............................................. Error! Bookmark not defined.
3.5Metode Analisis Butiran dan Jenis Sedimen . Error! Bookmark not defined.
3.6Analisa Data sampel sedimen ...................... Error! Bookmark not defined.
3.7 Kurva Hjulstrom ........................................... Error! Bookmark not defined.
4.HASIL DAN PEMBAHASAN .............................. Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil ............................................................ Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Hasil Data Sedimen .............................. Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Nilai Phi(ɸ) ............................................ Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Hasil Data Arus ....................................... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ............................................... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Jenis Sedimen Pantai Sine ................... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Analisa Granulometri Sedimen Pantai Sine........ Error! Bookmark not
defined.
4.2.3 Pola Dan Kecepatan Arus Pantai Sine .. Error! Bookmark not defined.
4.3 Pengaruh Arus Terhadap Distribusi Butir Sedimen Pantai Sine ........ Error!
Bookmark not defined.
4.4 Peta Overlay Citra Satelit Google Earth Pantai Sine . Error! Bookmark not
defined.
5.PENUTUP ......................................................... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ................................................. Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran .......................................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian .............................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. Gambar .Alur Penelitian ........................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. Alur Pengukuran Arus .............................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. Gambar Alur Pengambilan Sedimen ....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5. Segetiga Sheppard .................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. Penyebaran ukuran partikel sedimen ( sortasi) ....... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 7. Kurva Skwenes ........................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 8. Macam- macam Kurva Kurtosis ............... Error! Bookmark not defined.
Gambar 9. Grafik penentuan besaran persentil ......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 10. Diagram Hjulstrom ................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 11. Segitiga Shepard Stasiun 1-5 ................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 12. Segitiga Shepard Stasiun 6-10 ............... Error! Bookmark not defined.
Gambar 13. Pola arus dan kecepatan di pantai Sine saat pasang .. Error! Bookmark
not defined.
Gambar 14. Pola arus dan kecepatan di pantai Sine saat surut Error! Bookmark not
defined.
Gambar 15. Diagram Hjulstrom Stasiun 1-5 ............... Error! Bookmark not defined.
Gambar 16. Diagram Hjulstrom Stasiun 6-10 ............. Error! Bookmark not defined.
Gambar 17. Laju Perubahan Garis Pantai Sine ......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 18. Peta Sedimentasi Dan Erosi Pantai Sine Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Koordinat Pengukuran Arus dan sedimen .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. Alat Penelitian .............................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. Tabel Bahan Penelitian ............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. Ukuran Ayakan ............................................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 5. Klasifikasi Ukuran Butir ................................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 6. Klasifikasi Sortasi ......................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 7. Klasifikasi Skewness .................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 8. Klasifikasi Kurtosis ....................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 9. Hasil Uji Sampel Sedimen ............................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 10. Nilai Phi(ɸ) ................................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 11. Arah Dan Kecepatan Arus Pada Saat Pasang .......... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 12. Arah Dan Kecepatan Arus Pada Saat SurutError! Bookmark not defined.
Tabel 13. Presentase Ukuran Butir Sedimen ............. Error! Bookmark not defined.
Tabel 14. Hasil Analisa Granulometri ......................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 15. Hubungan Kecepatan Arus Dan Sedimen .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 16. Analisa Butir Sedimen Stasiun 3 ................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 17. Analisa Butir Sedimen Stasiun 4 ................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 1 Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 2. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 2 . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 3. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 3 . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 4. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 4 . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 5. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 5 . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 6. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 6 . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 7. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 7 . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 8. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 8 . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 9. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 9 . Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 10. Analisis Pengukuran Butir Sedimen Stasiun 10Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 11. Data Kecepatan Arus Lapang………………………………………..70
Lampiran 12. Dokumentasi Skripsi ....................... Error! Bookmark not defined.
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pantai Sine adalah salah satu obyek wisata berupa pantai yang terletak
di Kabupaten Tulungagung. Pantai Sine memiliki bentuk menjorok ke darat (teluk) dan
memiliki muara sungai kecil. Keberadaan muara sungai mempengaruhi jumlah
masukan sedimen dari darat kesepanjang pesisir pantai danarus sebagai pembawa
sedimentasi dari laut. Pengaruh arus dan sedimen erat kaitannya dengan proses erosi
ataupun abrasi di sepanjang pesisir pantai walaupun dengan tenaga yang jauh lebih
kecil.
Daerah pertemuan antara muara sungai dan laut merupakan daerah yang
kompleks karena merupakan terjadi interaksi antara aliran air tawar dari sungai dan
juga air laut. Daerah ini sangat penting tidak hanya bagi manusia yang hidup di
sekitarnya, namun juga penting bagi kehidupan makhluk hidup lain. Berbagai proses
terjadi disana, salah satunya adalah transpor sedimen yang dibawa dari sungai ke
laut, maupun sebaliknya (Rulliyanto, 2010). Informasi akan karakteristik lingkungan
pantai sangat diperlukan agar kekayaan alam dapat dimanfaatkan sejalan dengan
konsep pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian perubahan tataguna ruang
diharapkan tidak melebihi daya dukungnya.
Salah satu aspek oseanografi yang penting untuk mengetahui hidrodinamika
dari suatu perairan adalah pola pergerakan arus.Arus merupakan gerakan air yang
sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di dunia (Hutabarat, 1985).Penelitian
tentang arus laut dilakukan untuk mengetahui pola pergerakan arus serta sebaran
sedimen yang diakibatkan oleh pola pergerakan arus tersebut. Informasi tersebut
sangat berguna dalam berbagai kepentingan seperti, untuk bahan pertimbangan
dalam pembangunan dermaga pelabuhan, bangunan lepas pantai maupun dekat
pantai, budidaya perairan.Di Pantai Sine sesuai rencana pemerintah daerah
Tulungagung akan dijadikanobjek wisata unggulan yang bertujuan untuk mendorong
kemajuan wisata kota Tulungagung, yang selama ini cenderung terpusat di Pantai
Popoh. Data pola arus dan sebaran sedimen di Pantai Sineberguna dalam penentuan
tata ruang pembangunan wisata pantai tersebut sehingga di masa depan wisata
pantai tersebut dapat terkontrol dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Informasi mengenai pola pergerakan arus dan sedimen di Pantai Sine masih
belum digali terlalu dalam.Padahal kawasani tersebut sangat berpotensi sebagai
lokasi wisata dan kawasan tangkap perikanan. Maka pertanyaan yang dijawab dalam
penelitian ini adalah:
1. Apa jenis sedimen yang mendominasi di sepanjang Pantai Sine, Kabupaten
Tulungagung
2. Bagaimana pola dan kecepatan arus di Pantai Sine, Kabupaten
Tulungagung
3. Bagaimana karakteristik sedimen terhadap kecepatan arus di Pantai Sine,
Kabupaten Tulungagung
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui;
1. Ukuran butir sedimen di pantai Sine, Kabupaten Tulungagung
2. Arah dan kecepatan arus secara horizontal di pantai Sine, Kabupaten
Tulungagung
3. Karakteristik sedimen terhadap kecepatan arus di sepanjang Pantai Sine,
Kabupaten Tulungagung
1.4 Kegunaan
Data yang dikumpulkan dapat dijadikan sumber informasi dasar serta referensi
ilmu tentang pola pergerakan arus dan hubungannya terhadap distribusi ukuran
butiran sedimen dan dijadikan acuan dan pendukung untuk penelitian lanjutan
dalam perencanaan dan pengembangan daerah setempat.
1.5 Jadwal pelaksanaan
Penngambilan sampel sedimen dan arusdilaksanakan pada tanggal 1
Desember 2016 di pantai Sine, kabupaten Tulungagung. Kemudian analisa
karakteristik sedimen menggunakan metode sheive analysis pada tanggal 5-7
Desember 2016 dilakukan di Laboratorium Teknik Pengairan Fakultas Teknik,
Universitas Brawijaya, Malang
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sedimen
Sedimen didefinisikan sebagai material-material yang berasal dari perombakan
batuan yang lebih tua atau material yang berasal dari proses weathering batuan
dan ditransportasikan oleh air, udara dan es, atau material yang diendapkan oleh
proses-proses yang terjadi secara alami seperti presitipasi secara kimia atau sekresi
oleh organisme, kemudian membentuk suatu lapisan pada permukaan bumi
(Rifardi,2008).
Sedimen adalah kerak bumi yang ditransportasikan melalui proses hidrologi dari
suatu tempat ke tempat yang lain, baik secara vertikal maupun secara horizontal.
Seluruh permukaan dasar lautan ditutupi oleh partikel sedimen yang diendapkan
secara perlahan-lahan dalam jangka waktu berjuta-juta tahun (Daulay, 2015)
Sedangkan Gross (1990) mendefinisikan sedimen laut sebagai akumulasi dari
mineral-mineral dan pecahan-pecahan batuan yang bercampur dengan hancuran
cangkang dan tulang dari organisme laut serta beberapa partikel lain yang terbentuk
lewat proses kimia yang terjadi di laut.
2.1.1 Jenis-jenis Sedimen
Sedimen terutama terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari hasil
pembongkaran batu-batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka
dari organisme laut.Ada tiga kelompok populasi sedimen yaitu: 1. Gravel (kerikil),
terdiri dari partikel individual: boulder, cobble dan pebble; 2. Sand (pasir), terdiri dari:
pasir sangat kasar, kasar, medium, halus dan sangat halus; 3. Mud (lumpur), terdiri
dari clay dan silt.
Jenis- jenis sedimen menurut Gross (1990) dibagi menjadi 4 macam yaitu:
a. Lithougenus Sedimen yang berasal dari erosi pantai dan materialhasil erosi
daerah up land. Material ini dapat sampai ke dasar laut melalui proses mekanik,
yaitu tertransport oleh arus sungai dan atau arus laut dan akan terendapkan jika
energiterpindahkan telah melemah.
b. Biogeneuos Sedimen yang bersumber dari sisa-sisa organisme yang hidup
seperti cangkang dan rangka biota laut serta bahan-bahan organik yang
mengalami dekomposisi.
c. Hidreogenous Sedimen yang terbentuk karena adanya reaksi kimia di dalam air
laut dan membentuk partikel yang tidak larut dalam air laut sehingga akan
tenggelam ke dasar laut, contohnya yaituoksida besi.
d. Cosmogerous Sedimen yang bersumber dari luar angkasa, aktifitas gunung api
atau berbagai partikel darat yang terbawa angin.
Asal partikel sedimen menentukan jenis-jenis partikel penyusun sedimen,
berdasarkan jenisnya maka partikel sedimen dapat berasal dari sumber-sumber
berikut: 1) partikel terrigeneous yaitu partikel-partikel yang dierosi sebagai partikel
padat yang berasal dari daratan; 2) partikel-partikel piroklastik yang berasal dari
letusan gunung; dan 3) partikel-partikel yang berkembang melalui proses biologi dan
kimia pada dasar perairan (Rifardi, 2012).
2.1.2 Ukuran Sedimen
Ukuran-ukuran partikel sedimen sangat ditentukan oleh sifat fisik dan
akibatnya sedimen yang terdapat diberbagai tempat di dunia mempunyai sifat-sifat
yang sangat berbeda satu sama lainnya. Ukuran partikel sedimen merupakan salah
satu cara mudah untuk menentukan klasifikasi sedimen.
Perbedaan karakteristik dan sebaran sedimen dasarperairan, diantaranya
disebabkan oleh perbedaan ukuran dalam material induk. Selain itu ukuran partikel
sedimen dapat menggambarkan: 1) perbedaan jenis; 2) ketahanan partikel terhadap
pelapukan, erosi dan abrasi; dan 3) proses transportasi dan pengendapan (Friedman
dan Sander, 1978).
Ukuran butir partikel sedimen adalah salah satu faktor yang mengontrol proses
pengendapan sedimen di perairan, semakin kecil ukuran butir semakin lama partikel
tersebut dalam kolam air dan semakin jauh diendapkan dari sumbernya, begitu juga
sebaliknya (Rifardi, 2012).
2.2 Arus
Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh
tiupan angin, atau karena perbedaan dalam densitas air laut, atau dapat pula
disebabkan oleh gerakan bergelombang panjang (Nontji, 2007).Dua faktor utama
yang mempengaruhi gerakan massa air laut yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan
gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan
yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan
udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan angin adalah penyebab terjadinya arus
(Gross, 1990).
Arus bereperan penting dalam proses distribusi sedimen, khususnya di daerah
pinggir pantai. Arus yang terjadi di perairan laut dapat dipisahkan menjadi arus pasut
dan arus residual, dimana peran arus pasut di daerah estuari cenderung lebih
dominan dibandingkan dengan arus residu.Untuk menganalisis transpor sedimen di
daerah muara Sungai Wonorejo maka dinamika wilayah perairan estuari perlu
dipahami dengan baik yaitu dengan mengkaji pola arus di perairan
tersebut.(Kurniawan,2011)
Pemicu terjadinya proses transport sedimen dalam wilayah perairan yaitu arus.
Transpor sedimen yang di sebabkan oleh arus dapat di golongkan menjadi 2 macam,
yaitu transport sedimen sepanjang pantai atau longshort sedimen yang mempunyai
arah rata-rata sejajar dengan garis pantai dan transport sedimen menuju dan
meninggalkan pantai atau onshore-offshore transport yang mempunyai arah tegak
lurus dengan garis pantai (Triatmodjo, 1999).
2.3 Hubungan Arus Dengan Sedimen
Distribusi fraksi-fraksi sedimen dipengaruhi oleh arus. Pada daerah dengan
turbulensi tinggi, fraksi yang memiliki kenampakan makroskopis seperti kerikil dan
pasir akan lebih cepat mengendap dibandingkan fraksi yang berukuran mikroskopis
seperti lumpur. Sedimen dengan ukuran yang lebih halus lebih mudah berpindah
dan cenderung lebih cepat daripada ukuran kasar. Fraksi halus terangkut dalam
bentuk suspensi sedangkan fraksi kasar terangkut pada dekat dasar laut.
Selanjutnya partikel yang lebih besar akan tenggelam lebih cepat daripada yang
berukuran kecil (Darlan, 1996).
Sebaran sedimen pantai atau transpor sedimen pantai adalah gerakan sedimen
di daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan arus. Turbulensi dari
gelombang pecah mengubah sedimen dasar (bed load) menjadi suspensi (suspended
load). Gelombang pecah menimbulkan arus dan turbulensi yang sangat besar yang
dapat menggerakkan sedimen dasar (Rifardi, 2012).
Penyebaran muatan sedimen yang masuk ke laut dari muara sungai di tentukan
oleh debit aliran sungai, volume muatan sedimen, kondisi arus, gelombang dan
pasang-surut. Air tawar dari hulu yang masuk ke laut membawa muatan sedimen
dari darat. Sebagian muatan sedimen akan mengendap di muara sungai, dan
sisanya akan diteruskan ke laut (Middleton, 1965).
2.4 Abrasi Dan Sedimentasi
Akresi atau sedimentasi adalah pendangkalan atau penambahan daratan akibat
adanya pengendapan sedimen yang dibawa oleh air laut. Proses pengendapan ini
bisa berlangsung secara alami dari proses sedimentasi dan aliran air tawar, maupun
yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan
pencemaran (Shuhendry, 2004). Dengan kata lain, akresi merupakan peristiwa
bertambahnya daratan di wilayah berdekatan dengan laut karena adanya proses
pengendapan. Akresi juga dapat merugikan masyarakat pesisir, karena selain
mempengaruhi ketidakstabilan garis pantai, akresi juga dapat menyebabkan
pendangkalan muara sungai tempat lalu lintas kapal maupun perahu. Suatu pantai
akan mengalami abrasi, akresi atau tetap stabil tergantung dari sedimen yang masuk
dan yang meninggalkan pantai tersebut.
Kondisi pantai yang mengalami abrasi dan akresi dapat mempengaruhi
keseimbangan ekologi yang pada gilirannya akan berdampak pada sektor pariwisata.
Proses abrasi dan akresi yang menyebabkan penambahan lahan nampaknya
menguntungkan, tetapi dari segi kepariwisataan merugikan karena menurunnya
estetika dan amenitas perairan pantai (Rifardi, 2006). Erosi pantai bisa terjadi secara
alami oleh serangan gelombang atau karena adanya kegiatan manusia seperti
penebangan hutan bakau, pengambilan karang pantai, pembangunan pelabuhan atau
bangunan pantai lainnya, (Triatmodjo, 2008).
3.METODE PENELITIAN
3.1Waktu dan Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel sedimen dan arus dilakukan pada 10 titik lokasi smpling
pada tanggal 1 Desember 2016 di pantai Sine, kabupaten Tulungagung.Kemudian
analisa karakteristik sedimen menggunakan metode sheive analysis pada tanggal 5-
7 Desember 2016 dilakukan di Laboratorium Teknik Pengairan Fakultas Teknik,
Universitas Brawijaya, Malang.
Pantai Sine mempunyai daerah berpasir sepanjang kurang lebih 60 m dari garis
pantai.Pantai ini merupakan pantai yang landai dengan kecepatan arus sedang.
Fisiografis daerah Pantai Sine merupakan daerah perbukitan yang rapat dengan
tutupan vegetasi yang banyak terdapat bukit-bukit karang di sekeliling pantai
(Damayanti, 2008)
Penentuan titik penganmbilan sampel ini menggunakan metode purposive
sample yaitu penentuan titik sampel dengan suatu tujuan tertentu, pada penelitian
analisa pola pergerakan arus terhadap ditribusi sedimen di Pantai Sinepenentuan tiap
titik sampel adalah daerah yang menjadi titik sampel tersebut diduga mempunyai jenis
sedimen serta variasi dan kecepatan arah arus yang berbeda. Titik pertama dimulai
dari timur pesisir Pantai Sine kemudian diteruskan hingga ke daerah pesisir barat
Pantai Sine.Titik pengambilan sedimen pada penelitian ini berjumlah 10 titik yang
dimulai dari daerah surut terendah hingga pasang tertinggi.
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
Peta lokasi penelitian terbagi nmenjadi 2 wilayah yaitu wilayah pasang tertinggi
yaitu pada titik 1,3,5,7,9 dan daerah surut terendah yaitu pada titik 2,4,6,8,10. Berikut
adalah koordinat dari setiap titik lokasi sampling.
Tabel 1. Koordinat Pengukuran Arus dan sedimen
Stasiun Koordinat
Bujur (Timur) Lintang (Selatan)
1 8016’46.77” S 111056’31.65” E 2 8016’49.22” S 111056’33.77” E 3 8016’53.46” S 111056’25.15” E 4 8016’55.38” S 111056’27.38” E 5 8017’04.50” S 111056’16.74” E 6 8017’05.55” S 111056’18.42” E 7 8017’15.67” S 111056’11.18” E 8 8017’16.81” S 111056’13.16” E 9 8017’31.29” S 111056’08.56” E 10 8017’31.21” S 111056’11.23” E
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Adapun alat yang digunakan dalam kegiatan Penelitian ini adalah
Tabel 2. Alat Penelitian
No. Alat Spesifikasi Fungsi
1 Laptop Acer happy 2011 Untuk menyimpan dan mengolah laporan
2 Software Surfer - Mengolah data arus
3 Microsoft Office Word 2007
- Membuat laporan dan menyimpan data hasil pengamatan
4 CHEMIX 4 - Mengolah data sedimen
5 Oven 1 buah Mengeringkan sedimen
6 CurrentMeter TypeFlow Watch s/n: 12061246
1 unit Mengukur arah dan kecepatan arus
7 Google earth - Menandai lokasi penelitian
8 Shieve Shaker 1 Unit (Ayakan dengan
Memisahkan sedimen dengan ukuran butir yang berbeda
diameter 4.75mm,2mm,
0.6mm,0.3mm,
0.15mm,0.075mm, pan
9 Timbangan Digital 1 Unit Menimbang sedimen
10 Loyang 10 buah Wadah sedimen
11 GPS 1 unit Menentukan titik koordinat di lapang
12 Arc Gis - Membuat peta lokasi penelitian
Adapun bahan-bahan yang digunakan:
Tabel 3.Tabel Bahan Penelitian
No. Bahan Jumlah Fungsi
1 Air Tawar 5 Liter Membersihkan alat setelah dipakai
2 Kertas Label 10 buah Menandai sampel sedimen
3 Kantong Plastik 10 buah Tempat/wadah sedimen
No. Bahan Jumlah Fungsi
4 Karet Gelang 10 buah Mengikat plastik yang berisi sampel sedimen
5 Tissu atau Lap 1 Pack Mengeringkan alat setelah dipakai
6 Sedimen 10 Kg Sampel yang diuji
3.3 Prosedur Penelitian
Pada Penelitian ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk
mendapatkan hasil akhir.Adapun tahapan pertama untuk memulai yakni dengan studi
literatur dan juga dilengkapi dengan survei lokasi penelitian. Kemudian menentukan
titik-titik yang akan diambil data arus dan sedimen. Setelah titik-titik lokasi
pengambilan data ditentukan, selanjutnya dilakukan pengambilan data arus beserta
sedimen.Hasil dari pengukuran arus yang berupa arah dan kecepatan arus tersebut
diolah dengan software surfer untuk memperoleh distribusi pola pergerakanarus.
Sedangkan untuk menampilkan pola distribusi ukuran butiran, sedimen dianalisis di
Laboratorium Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya
Analisis Hubungan
Hasil
Studi Literatur
Survey Lokasi
Penentuan Titik Sampling
Pengukuran Arus dengan Current
Meter
Pengambilan Sedimen dengan Ekman Grab
Analisa di Laboratorium Pengolahan dengan Software
Gambar 2. Gambar Alur Penelitian
3.4Teknik Pengambilan Data
3.4.1 Arus
Dalam pelaksanaan Penelitian skripsi ini mendapatkan data dengan mandiri
yaitu pengukuran langsung di pantai Sine, kabupaten Tulungagung.Adapun teknik
dalam pengambilan data di lapang adalah sebagai berikut:
Pertama-tama diarahkan kapal ke tempat yang ingin diukur setelah itu siapkan
GPS untuk menentukan titik koordinat yang ada di lapang setelah itu dicatat titik
koordinat nya. Setelah itu dirangkai alat Current Meter Type Flow Watch s/n:
12061246nya kemudian dimasukkan Current Meter Type Flow Watch s/n:
12061246ke dalam laut dengan 3 strata kedalaman yaitu 0,2 m, 0,6 m, 0,8 m
(Sugianto dan Agus, 2007) untuk mendapatkan arus permukaan. Kemudian dicatat
hasil pengukuran data arus yang berupa kecepatan maksimal dan minimal yang ada
display, untuk menentukan arah arus menggunakan kompas.Kemudian dicatat hasil
arah arus.Dalam pengukuran arus dilakukan pengukuran pengulangan tiga kali setiap
stasiun supaya didapatkan data yang akurat.Saat pengukuran arus mesin kapal harus
dalam keadaan mati berikut adalah gambar alur pengukuran arus dengan current
metter.
3.4.2 Sedimen
Pelaksanaan Penelitian skripsi ini mendapatkan data dengan mandiri yaitu
dengan melakukan pengukuran langsung di pantai Sine, kabupaten
Tulungagung.Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan alat
Catatan nilai yang tertera di layar
Hasil
Persiapan alat dan bahan
Menuju lokasi yang di ukur
Memasukkan propeler ke dalam perairan 0,2 m, 0,6 m,0,8 m
Menyalakan monitor current metter dengan menekan
tombol “ON”
Aturan satuan m/s dengan tombol “reset”
Tentukan arah arus dengan menggunakan
kompas
Gambar 3. Alur Pengukuran Arus
Ekman grab. Pengambilan sampel sedimen dimulai dengan menuju lokasi penelitian
sesuai dengan titik koordinat yang telah ditentukan sebelumnya dengan
menggunakan perahu motor. Selanjutnya siapkan alat Ekman grab yang akan
digunakan untuk mengambil sampel sedimen. Kaitkan tali pengait yang terletak
disamping Ekman grab, selanjutnya pegang pemberat kearah atas dan pastikan
Ekman grab dalam keadaan terbuka. Kemudian turunkan perlahan alat tersebut
sampai menyentuh dasar perairan. Ketika Ekman grab menyentuh dasar perairan
lepaskan pemberat sehingga secara otomatis tali pengait akan terlepas dan Ekman
grab akan menutup. Dengan begitu, sedimen dasar perairan akan terperangkap di
dalam alat kemudian diangkat dan dimasukkan kedalam kantong plastik kurang lebih
sebanyak 5 kg untuk analisa ukuran butir yang dianlisis di laboratorium teknik
pengairan, Universitas Brawijaya Malang.
Ekman Grab
Pengaitan Tali kanan kiri
yang ada di Ekman Grab
Turunkan perlahan
sampai dasar
Lepaskan Pemberat
Simpan pada kantong
plastik dan beri label
Gambar 4.Gambar Alur Pengambilan Sedimen
1.5 Metode Analisis Butiran dan Jenis Sedimen
Sempel sedimen yang diperoleh di lapang kemudian dibawa ke Laboratorium
Tanah dan Air Tanah, Fakultas Teknik Pengairan, Universitas Brawijaya
Malang.Tahapan saat pengukuran di laboratorium yaitu pengeringan sampel sedimen
dan pengayakan sampel sedimen.Pengeringan sampel sedimen dimulai dengan
menaruh sampel sedimen yang diperoleh di lapang di atas nampan. Nampan berisi
sampel sedimen dimasukkan dalam oven, dipanaskan dengan suhu 110ºC ± 5ºC
sampai kering/ berat tetap. Sampel sedimen dikeluarkan dari oven kemudian
didinginkan dan haluskan sesuai dengan bentuk aslinya dengan mortal dan alu agar
butiran sedimen dapat disaring. Tahapan kedua analisis butiran sedimen yaitu Analisa
menggunakan saringan bertingkat (ASTM Standart Test Sieve) dimana butiran
sedimen dipisahkan dengan saringan yang memiliki ukuran yang berbeda No. 4, No.
10, No.20, No.30, No.40, No.60, No. 100, No.200 dan Pan. Selanjutnya susun
saringan dimulai dari pan pada posisi paling bawah sampai ayakan 40. Timbang
masing-masing saringan dan Pan sebagai berat awal saringan kosong. Timbang
sampel sedimen sebagai berat awal.Kemudian masukkan sampel sedimen kedalam
susunan saringan dan ditutup saringan, kemudian saring dengan mengoyangkan
saringan.Setelah sampel sedimen tersaring oleh saringan timbang berat masing-
masing saringan dan Pan yang berisi tanah. Lalu hitung selisih berat saringan berisi
tanah dengan berat saringan kosong sebagai berat tertahan saringan. Hasil yang
diperoleh digunakan untuk mengisiisi Tabel data dan menghitung prosentase jumlah
tertahan saringan dan prosentase lolos saringan.
Tabel 4. Ukuran Ayakan
No. Ayakan Diameter lubang ayakan (mm)
4 4.75
10 2
20 0.84
30 0.6
40 0.425
60 0.3
100 0.15
200 0.075
Pan -
3.6 Analisa Data sampel sedimen
Data yang diperoleh dari pengujian laboraturium terhadap sampel sedimen
adalah dengan menggunakan metode uji butiran tanah (analisa saringan), uji berat
jenis tanah (specific gravity test) dan uji hidrometer.Data tersebut dimasukkan
kedalam Microsoft Office Excel 2007 yang selanjutnya dilakukan analisa untuk
mendapatkan jenis sedimen dan persentase (%) sedimen. Pembacaan karakteristik
jenis partikel sedimen untuk tiap stasiun menggunakan segitiga Shapard (gambar 6)
Gambar 5. Segitiga Sheppard
Pada segitiga shepard terlihat bahwa sudut kanan bawah segitiga
menggambarkan 0% Sand dan sudut kirinya 100% Sand. Pada sudut kanan atas
segitiga menggambarkan 0% lanau dan pada sudut kiri bawah segitiga
menggambarkan 0 % lempung serta sudut kiri atas segitiga 100 % lempung.
Pada analisa granulometri dipelukan data statistic meliputi mean, sortasi,
skwenes, dan kurtosis. Berikut adalah rumus-rumus dari:
Mean (Rata-rata)
Sebagai nilai rata-rata dari ukuran butir.Nilai tersebut menunjukkan nilai energi
yang disebabkan angin atau air yang menggerakkan sedimen. Rumus dari mean
sebagai berikut :
Mean= ∅16+∅50+∅84
3
Standar Deviasi (Sortasi)
Folk & Ward (1974), memasukkan range yang lebih luas dari kurva ukuran
distribusi komulatif ke dalam analisis sebagai berikut:
SF&W = ∅84−∅16
4+
∅95−∅5
6,6
Tingkat Kemencengan (Skewness)
Nilai terhitung untuk skewness didasarkan pada persamaan dari Folk & Ward
(1974) sebagai berikut :
Sk = ∅16+∅18−(2.∅50)
2(∅84−∅16) +
∅5+∅95−(2.∅50)
2(∅95−∅5)
Tingkat Keruncingan (Kurtosis)
Untuk distribusi ukuran partikel dalam satuan φ, Folk & Ward (1974)
mengusulkan untuk menghitung kurtosis menggunakan ekor dan kuartil dari distribusi
dengan menggunkan rumus:
Ku = ∅95−∅5
2,44(∅75−∅25)
Harga masing-masing dari nilai mean size, sorting, skewness, dan kurtosisdapat
dilihat pada Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7 dan Tabel 8.
Table klasifikasi ukuran butir sedimen:
Tabel 5. Klasifikasi Ukuran Butir
Ukuran butir
(mm)
Ukuran
butir
(unit 𝜑)
Klasifikasi
1,00-2,00 -1,00-0,00 Pasir sangat kasar
0,50-1,00 0,00-1,00 Pasir kasar
0,25-0,50 1,00-2,00 Pasir sedang
0,125-0,25 2,00-3,00 Pasir halus
0,0625-0,125 3,00-4,00 Pasir sangat halus
0,0039-0,0625 4,00-8,00 Lanau
<0,0039 <8,00 Lempung
(Sumber : Folk dan Ward (1957) dalam Sudarsono, 2006)
Sortasi adalah pilahan yang menunjukkan batas ukuran butir /
keanekaragaman, tipe ukuran butir, serta lamanya waktu sedimentasi dari suatu
populasi sedimentasi
Tabel 6. Klasifikasi Sortasi
Sorting (pemilahan)
(unit 𝜑) Klasifikasi
>4,00 Amat sangat buruk
2,00-4,00 Sangat buruk
1,00-2,00 Buruk
0,50-1,00 Sedang/menengah
0,35-0,50 Baik
<0,35 Sangat baik
(Sumber : Folk dan Ward (1957) dalam Sudarsono, 2006)
(Sumber : Folk & Ward, 1957)
Gambar 6. Penyebaran ukuran partikel sedimen ( sortasi)
Skweness Adalah penyimpangan distribusi ukuran butir terhadap distribusi
normal, distribusi normal adalah suatu distribusi ukuran butir dimana pada bagian
tengah dari sampel mempunyai jumlah butiran paling banyak.
Tabel 7. Klasifikasi Skewness
Skewness (kepencengan)
(unit 𝜑) Klasifikasi
-1,00-(-0,30) Sangat menceng ke butir kasar
-0,30-(-0,1) Menceng ke butir kasar
-0,10-0,10 Menceng simetris
0,10-0,30 Menceng ke butir halus
0,30-1,00 Sangat menceng ke butir halus
(Sumber : Folk dan Ward (1957) dalam Sudarsono, 2006)
Gambar 7. Kurva Skwenes
Kurtosis adalah perbandingan pemilahan bagian tregak terhadap bagian tepi.
Dalam distribusi butir sedimen akan mengalami keruncingan normal, tumpul, dan
runcing sekali
Tabel 8. Klasifikasi Kurtosis
Kurtosis (keruncingan)
(unit 𝜑) Klasifikasi
<0,67 Sangat platikurtis
0,67-0,90 Platikurtis
0,90-1,11 Mesokurtis
1,11-1,50 Leptokurtis
1,50-3,00 Sangat leptokurtis
>3,00 Amat sangat leptokurtis
(Sumber : Folk dan Ward (1957) dalam Sudarsono, 2006)
(Sumber : Folk and Ward, 1957)
Gambar 8. Macam- macam Kurva Kurtosis
Penentuan besaran dari persentil (𝛗𝟓, 𝛗𝟏𝟔, 𝛗𝟐𝟓, 𝛗𝟓𝟎, 𝛗𝟕𝟓, 𝛗𝟖𝟒, 𝐝𝐚𝐧 𝛗𝟗𝟓) sendiri
didapat dari hasil kurva gabungan distribusi ukuran butir sedimen pada analisa
saringan dan hidrometer.Grafik penentuan besaran persentil sebagai berikut:
Gambar 9. Grafik penentuan besaran persentil
3.7 Kurva Hjulstrom
Diagaram hjulstrom adalah yang menunjukkan hubungan antara kecepatan
aliran air dan ukuran butir (Hjulstrom dalam Pratomo 2010).Ada dua garis utama pada
grafik. Garis yang lebih rendah menunjukkan hubungan antara kecepatan aliran dan
partikel yang siap akan bergerak. Ini menunjukkan bahwa kerakal akan berhenti di
sekitar 20-30 cm/s, butirpasir sedang pada 2-3 cm/s, dan partikel lempung ketika
kecepatan aliran adalah secara efektif nol. Oleh karena itu ukuran butir partikel di
dalam aliran dapat digunakan sebagai petunjuk kecepatan pada waktu pengendapan
sedimen jika terendapkan sebagai partikel-partikel terisolasi. Garis kurva bagian atas
menunjukkan kecepatan aliran yang diperlukan untuk mengerakkan partikel dari
kondisi diam. Pada setengah bagian kanan grafik, garis ini sejajar dengan garis yang
pertama tapi untuk ukuran butir tertentu diperlukan kecepatan yang lebih besar untuk
memulai pergerakan daripada untuk menjaga partikel tetap bergerak.
Diagram hjulstrom, menunjukkan hubungan antara kecepatan aliran dan
transportasi butir-butir lepas.Ketika butir telah terendapkan, diperlukan energi yang
lebih tinggi untuk mulai menggerakkannya daripada menjaganya tetap bergerak ketika
telah bergerak.Sifat kohesif partikel lempung mengartikan bahwa sedimen berbutir
halus memerlukan kecepatan yang lebih tinggi untuk mengerosi kembali sedimen ini
ketika sedimen ini terendapkan, khususnya ketika terkompaksi.Diagram hjulstrom
belum tentu dapat digunakan atau diaplikasikan langsung pada setiap sediment,
diagram ini sangat cocok digunakan pada sediment silica dan butiran kuarsa dibawah
kondisi arus traksi.(Pratomo, 2010).
Partikel halus dalam aliran, sebagaimana yang ditunjukkan oleh diagram
hjulstrom, memiliki konsekuensi penting untuk pengendapan dalam lingkungan
pengendapan alami. Lempung dapat tererosi dalam semua kondisi kecuali air yang
menggenang, tapi lumpur dapat terakumulasi dalam semua kondisi dimana aliran
berhenti mengalir dengan waktu yang cukup untuk partikel lempung terendapkan
aliran yang kembali mengalir tidak akan menaikkan kembali endapan lempung kecuali
kecepatannya relatif tinggi.
Gambar 10. Diagram Hjulstrom
1. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1Hasil Data Sedimen
Pengambilan data sedimen dilakukan di sepanjang pantai Sine dengan
menggunakan alat Ekman Grab.Berikut adalah hasil dari pengayakan sedimen kering
menggunakan Shieve Shaker.
Tabel 1. Hasil Uji Sampel Sedimen
Stasiun Berat
Sedimen (gr)
Persentase Berdasarkan Ukuran Diameter Sedimen (%)
Kerikil Pasir
Sangat Kasar
Pasir Kasar
Pasir Sedang
Pasir Halus
Pasir Sangat Halus
Lanau
> 2 mm
1-2 mm
0,5-1 mm
0,25-5 mm
0,125-0,25 mm
0,0625-0,125 mm
< 0,0625
mm
1 496 0.00 0.00 2.02 0.00 2.02 87.10 8.87
2 818 0.00 0.00 0.49 1.23 77.94 20.34 0.00
3 606 0.00 0.00 0.33 0.00 0.99 91.09 7.59
4 916 0.00 0.00 1.51 2.63 79.00 16.63 0.22
5 1094 0.00 0.18 0.18 0.18 0.92 92.87 5.67
6 948 0.00 0.00 0.21 0.21 91.99 7.38 0.21
7 766 0.00 0.00 0.26 0.26 1.56 77.55 20.37
8 786 0.00 0.26 1.57 2.09 82.51 9.14 4.44
9 616 0.00 0.00 0.32 0.32 13.96 83.44 1.95
10 812 0.49 1.23 2.57 1.72 39.65 51.23 3.20
4.1.2 Nilai Phi(ɸ)
Hasil dari adalisa ukuran butir sedimen selanjutya adalah menentukan nilai
Phi(ɸ)untuk analisa Granulometri yang meliputi mean, sortasi, skweness,dan kurtosis
Tabel 2. Nilai Phi(ɸ)
Stasiun Phi (ɸ)
(ɸ) 5 (ɸ) 16 (ɸ) 25 (ɸ) 50 (ɸ) 75 (ɸ) 84 (ɸ) 95
1 3.9 3.6 3.4 3.2 3 2.9 2.7
2 3.2 3 2.7 2.3 2 1.7 1.4
3 3.7 3.6 3.5 3.3 3 2.9 2.8
4 3.4 2.8 2.5 2.2 1.8 1.5 1.2
5 3.7 3.6 3.5 3.3 3.2 2.9 2.8
6 2.9 2.7 2.5 2.3 2.2 2.1 2
7 4.6 3.9 3.6 3.3 3.1 3 2.8
8 3.9 2.7 2.5 2.1 1.8 1.6 1.3
9 3.7 3.5 3.4 3.1 2.9 2.7 1.7
10 3.7 3.5 3.3 2.8 2.3 2 1.2
Analisa granulometri membutuhkan nilai phi (Φ) untuk mencari nilai rata-rata
(Mean), deviasi standar (sorting), kepencengan (skewness) dan keruncingan kurva
(kurtosis). Nilai phi (Φ) yang dibutuhkan untuk analisa granulometri meliputi Nilai
persentase lolos ayakan yaitu 5%, 16%, 18%, 25%, 50%, 75%, 84%, dan 95% (Φ5,
Φ16, Φ18, Φ25, Φ50, Φ75, Φ84, Φ95). Nilai phi (Φ) diperoleh dari nilai presentase
butir sedimen yang lolos ayakan kemudian ditarik garis ke bawah pada grafik Sieve
Graph. .
4.1.3Hasil Data Arus
Pengambilan data arus dilakukan saat pasang dan surut, dimaksudkan untuk
mendapatkan karakteristik arah dan kecepatan arus pada dua kondisi tersebut.Hasil
pengukuran arus bisa dilihat pada table berikut.
Tabel 3.Arah Dan Kecepatan Arus Pada Saat Pasang
Stasiun Koordinat Kecepatan
(m/s) Arah (0)
Latitude Longitude
1 8016’46.77” S 111056’31.65” E 0.21 200 2 8016’49.22” S 111056’33.77” E 0.62 170 3 8016’53.46” S 111056’25.15” E 0.21 210 4 8016’55.38” S 111056’27.38” E 0.52 190 5 8017’04.50” S 111056’16.74” E 0.10 250 6 8017’05.55” S 111056’18.42” E 0.52 210 7 8017’15.67” S 111056’11.18” E 0.10 240 8 8017’16.81” S 111056’13.16” E 0.50 200 9 8017’31.29” S 111056’08.56” E 0.20 240
10 8017’31.21” S 111056’11.23” E 0.51 220
Data arus pada saat surut:
Tabel 4.Arah Dan Kecepatan Arus Pada Saat Surut
Stasiun Koordinat Kecepatan
(m/s) Arah (0)
Latitude Longitude
1 8016’46.77” S 111056’31.65” E 0.11 200 2 8016’49.22” S 111056’33.77” E 0.41 160
3 8016’53.46” S 111056’25.15” E 0.11 220 4 8016’55.38” S 111056’27.38” E 0.31 190 5 8017’04.50” S 111056’16.74” E 0.11 220 6 8017’05.55” S 111056’18.42” E 0.43 200 7 8017’15.67” S 111056’11.18” E 0.11 240 8 8017’16.81” S 111056’13.16” E 0.34 200 9 8017’31.29” S 111056’08.56” E 0.21 220
10 8017’31.21” S 111056’11.23” E 0.42 220
4.2 Pembahasan
4.2.1 Jenis Sedimen Pantai Sine
Presentasi dari hasil pengayakan di Laboratorium menunjukkan jika mayoritas
komposisi sedimen di pantai Sine adalah pasir, dimana pada stasiun 1 terdapat 100%
pasir karena lokasinya yang berada di mulut muara sungai dan presentase pasir
terendah ada pada stasiun 10 dengan 79.63% dimana lokasinya yang berada
menjorok ke laut, sedangkan di titik-titik lain presentasi pasir diatas 90%.
Tabel 5. Presentase Ukuran Butir Sedimen
Stasiun Fraksi Sedimen
Gravel Sand Silt
1 0 91.13 8.87
2 0 100 0
3 0 92.41 7.59
4 0 99.78 0.22
5 0 94.33 5.67
6 0 99.79 0.21
7 0 79.63 20.37
8 0 95.56 4.44
9 0 98.05 1.95
10 0.49 96.31 3.2
Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa fraksi sedimen di pantai Sine
didominasi oleh pasir, jenis sedimen ini diperoleh dari hasil klasifikasi masing-masing
fraksi sedimen tiap stasiun dan kemudian dimasukkan pada segitiga shepard pada
software Chemix 4. Pada segitiga shepard diketahui mayoritas jenis sedimen adalah
pasir, terbukti pada gambar titik-titik stasiun berada pada jenis pasir.
Gambar 1. Segitiga Shepard Stasiun 1-5
Berdasarkan pada segitiga shepard sedimen pada stasaiun 1-5 masuk dalam
kategori pasir.
Gambar 2. Segitiga Shepard Stasiun 6-10
Berdasarkan pada segitiga shepard sedimen pada stasaiun 6-10 masuk dalam
kategori pasir.
4.2.2 AnalisaGranulometri Sedimen Pantai Sine
Hasil dari analisa Granulometri pada pantai Sine yang meliputi nilai mean,
sortasi, skweness, dan kurtosis.
Tabel 6. Hasil Analisa Granulometri
Stasiun Statistik Sedimen
Mean Sortasi Skewness Kurtosis
Nilai
ɸ
Klasifikas
i
Nilai ɸ Klasifika
si
Nilai
ɸ
Klasifikasi Nilai
ɸ
Klasifikasi
1 3.23 Very fine
sand
-0.356 very well
sorted
0.15 fine skewed 1.23 Leptokurtic
2 2.23 fine sand -0.567 very well
sorted
-0.03 Symmetrical 0.73 Platikurtic
3 3.27 Very fine
sand
-0.311 very well
sorted
0.12 fine skewed 0.73 Platikurtic
4 2.17 fine sand -0.508 very well
sorted
-0.07 Symmetrical 1.28 Leptokurtic
5 3.27 Very fine
sand
-0.311 very well
sorted
0.12 fine skewed 1.22 Leptokurtic
6 2.36 fine sand -0.28 very well
sorted
-0.32 very coarse
skewed
1.23 Leptokurtic
7 3.4 Very fine
sand
-0.497 very well
sorted
-0.38 very coarse
skewed
1.47 Leptokurtic
8 2.13 fine sand -0.668 very well
sorted
-0.04 Symmetrical 1.52 Leptokurtic
9 3.1 Very fine
sand
-0.5 very well
sorted
0.2 fine skewed 0.73 Platikurtic
10 2.77 fine sand -0.753 very well
sorted
0.17 fine skewed 0.93 Mesokurtic
Pada hasil analisa granulometri didapatkan hasil dari tiap stasiun kedalam
statistik sedimen. Mean adalah rata-rata dari ukuran butir sedimen dimana rata-rata
terbesar ada pada stasiun 7 dengan 3.4 dengan klasifikasi pasir sangat halus dan
terendah pada stasiun 4 dengan 2.17 dengan klasifikasi pasir halus, sedangkan pada
stasiun lain tidak jauh beda nilai rata-ratanya dengan klasifikasi pasir halus dan sangat
halus.
Nilai sortasi pada pantai Sine termasuk dalam kategori very well sorted atau
tersortir sangat baik, hal itu menandakan arus di pantai sine konstan dengan
kecepatan arus yang cukup tinggi.
Nilai skewness atau kemiringan pada pantai Sine cukup bervariasi, dimana
didapatkan dari perhitungan ada 3 macam klasifikasi yaitu symmetrical yang berarti
kurva berada tepat tegak lurus, very coarse skewed yaitu kemiringan kurva kea rah
sangat miring kea rah partikel kasar, dan fine skewed yaitu kemiringan kurva kea rah
partikel halus.
Nilai kurtosis atau keruncingan, dimana keruncingan sedimen di pantai Sine
juga cukup bervariasi, dimana ada 3 macam klasifikasi yaitu platikurtic yang berarti
bentuk butir sedimen tumpul, mesokurtic yaitu bentuk butir sedimen mendekati
runcing, dan leptokurtic yaitu bentuk butir sedimen yang runcing.
4.2.3 Pola Dan Kecepatan Arus Pantai Sine
Dari hasil data lapang kemudian diolah kedalam bentuk peta kecepatan dan
arah arus menggunakan software Surfer 10 .Hasil pengolahan data arah dan
kecepatan arus menggunakan software surfer dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3. Pola arus dan kecepatan di pantai Sine saat pasang
Pada saat pengambilan sampel kecepatan arus di pantai Sine pada saat
pasang menunjukkan arus maksimal 0,59 dan arus minimal 0.0016, dengan pola
pergerakan arus mengarah kea rah timur, itu terjadi karena arah angin yang berasal
dari benua Australia bergerak menuju samudra pasifik (musim peralihan)
Gambar 4. Pola arus dan kecepatan di pantai Sine saat surut
Pada saat pengambilan sampel kecepatan arus di pantai Sine pada saat surut
menunjukkan arus maksimal 0,39 dan arus minimal 0.0035, dengan pola pergerakan
arus yang hamper sama dengan saat pasang.
4.3 Pengaruh Arus Terhadap Distribusi Butir Sedimen Pantai Sine
Faktor hidrooceanografi yang paling dominan dalam transprort sedimen adalah
arus laut, dimana kecepatan arus yang kuat akan membawa butir sedimen yang kasar
sedangkan arus yang lemah akan membawa butir sedimen yang halus.Diagram
Hjulström, menunjukkan hubungan antara kecepatan aliran dan transportasi butir-butir
lepas. Ketika butir telah terendapkan, diperlukan energi yang lebih tinggi untuk mulai
menggerakkannya daripada menjaganya tetap bergerak ketika telah bergerak.Sifat
kohesif partikel lempung mengartikan bahwa sedimen berbutir halus memerlukan
kecepatan yang lebih tinggi untuk mengerosi kembali sedimen ini ketika sedimen ini
terendapkan, khususnya ketika terkompaksi. Berikut adalah table kecepatan arus dan
ukuran butir sedimen:
Tabel 7. Hubungan Kecepatan Arus Dan Sedimen
Stasiun Diameter Butir Sedimen (mm) Kecepatan Arus (mm)
1 0.17 0.15
2 0.25 0.5
3 0.17 0.15
4 0.25 0.4
5 0.17 0.1
6 0.23 0.45
7 0.16 0.1
8 0.26 0.4
9 0.18 0.2
10 0.2 0.45
Berdasarkan data dari kecepatan arus dan ukuran butir sedimen di pantai
Sine, didapatkan hasil dari hubungan arus dan sedimen.Dengan menggunakan kurva
Hjulstrom maka bisa diketahui kondisi dari sedimen di pantai Sine.
Gambar 5. Diagram Hjulstrom Stasiun 1-5
Gambar 6. Diagram Hjulstrom Stasiun 6-10
Pada hasil analisa diagram Hjulstrom menunjukkan bahwa karakteristik
sedimen di pantai Sine masuk dalam kondisi erosion and consolidated mud di stasiun
st. 1
st. 2
st. 3
st. 4
st. 5
st. 6
st. 7
st. 8
st. 9
st. 10
2,4,6,8, dan 10 yang artinya pada kecepatan arus rata-rata di pantai Sine akan
mempengaruhi erosi dan transport sedimen pada karakteristik sedimen pasir halus /
fine sand. Sedangkan pada stasiun 1,3,5,7,9 masuk kedalam kondisi transport as
bedload yang artinya pada kecepatan arus rata-rata pantai Sine sedimen akan
bergerak secara rolling/saltation namun hanya cenderung tertransport pada kolom
perairanyang mempengaruhi karakteristik sedimen pasir sangat halus / very fine sand
disepanjang bibir pantai Sine.
Arus sangat berpengaruh terhadap transport butir sedimen di pantai. Surbakti
(2012) menyatakan Arus yang terjadi di perairan laut dapat dipisahkan menjadi arus
pasut dan arus residual, dimana peran arus pasut di daerah estuari cenderung lebih
dominan dibandingkan dengan arus residu. Material sedimen akan terendapkan oleh
proses mekanik arus yang berasal dari sungai dan atau oleh arus laut (Khatib et.al,
2013). Pola distribusi dan jenis sedimen dasar laut tergantung dari sumber dan kondisi
lingkungannya, sehingga dapat diketahui karakteristinya yang berbeda dengan laut
dalam.Mekanisme sedimentasi pada laut dangkal mempengaruhi jenis sedimen, yang
dipengaruhi oleh gelombang, arus, detrital sumber, sungai, interaksinya terhadap
kontinen, dan aktivitas organisme laut (Satriadi, 2004).Subardi dan Sidabutar (1994)
mengatakan bahwa hanya butir sedimen halus yang sampai ke laut sehingga makin
ke arah laut butir sedimennya makin halus.Selain karena faktor arus perubahan garis
pantai juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia, seperti adanya penambangan di
daerah sekitar garis pantai.
4.4 Peta Overlay Citra Satelit Google Earth Pantai Sine
Peta overlay pada penelitan ini menggunakan perbandingan tiga citra satelit
google earth yaitu citra satelit pada tahun 2010, tahun 2014, dantahun 2017. Overlay
bertujuan untuk mengetahui kondisi garis pantai selama kurun waktu tertentu
berdasarkan gambar citra satelit, dengan membandingkan citra tahun lama dengan
tahun terbaru. Dari perbandingan tiga citra satelit ini diketahui bahwa Pantai Sine
mengalami perubahan pada garis pantainya berupa erosi dan sedimentasi selama
kurun waktu 7 tahun.
Perhitungan perubahan garis Pantai Sine dilakukan dengan melakukan
deleniasi atau penarikan garis batas suatu objek atau wilayah menjadi peta. Kemudian
menghitung skala berasarkan panjang skala yang tertera pada software dan
membandingkannya dengan ukuran panjang pada google earthdengan
menggunakan tool “penggaris”.
Gambar 7. Laju Perubahan Garis Pantai Sine
Berdasarkan hasil overlay citra satelit google earth, Pantai Sine mengalami laju
perubahan garis pantai pada tiap 3 tahun. Perubahan garis pantai tersebut
dipengaruhi oleh pola dan kecepatan arus serta transport sedimen sepanjang garis
pantai. Proses sedimentasi cenderung berada pada sisi pantai sebelah timur,
sedangkan proses erosi terjadi pada sisi pantai sebelah barat.
Gambar 8. Peta Sedimentasi Dan Erosi Pantai Sine
Luas wilayah yang mengalami sedimentasi dari tahun 2010-2017 sebesar
41.224 m2 dan luas wilayah erosi sebesar 7.685 m2.Data - data yang telah
disampaikan sebelumnya dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan
manajemen wilayah pesisir. Dilihat dari faktor fisik langkah yang harus diambil di
Pantai Sine yaitu jika Pantai Sine dibangun suatu kawasan pelabuhan perikanan
maka pembangunan groin / bangunan pelindung pantai harus mempertimbangkan
faktor kecepatan arus dan sedimen karena untuk mengakomodasi adanya peristiwa
erosi yang disebabkan oleh anomali di laut dan gelombang tinggi serta sedimentasi
yang mungkin akan terjadi. Dari faktor antropogenik, langkah yang harus di ambil di
Pantai Sine yaitu membatasi aktivitas-aktivitas penambangan pasir di Pantai Sine
sehingga meminimalisir kerusakan yang akan terjadi. Dilihat dari faktor biotik,
pemisahan antara zona aktivitas manusia dengan zona perlindungan hewan harus
dilakukan sehingga pemanfaatan dan pembangunan di Pantai Sine dapat
berkelanjutan.
5.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kawasan pesisir pantai Sine didominasi oleh sedimen berpasir, dengan ukuran
butir sedimen berkisar antara 0,17-0,26 mm.
2. Kecepatan arus di pantai Sine relative sedang,pada saat surut kecepatan arus
maximal 0,39 m/s dan kecepatan minimal 0,0035, sedangkan pada saat pasang
kecepatan arus maximal 0,59 m/s dan kecepatan minimal 0,0016
3. Pada kurva Hjulstrom menunjukkan bahwa butir sedimen di pantai Sine berada
pada kondisi transport as bedload dan sebagian lagi pada kondisi erosion of
sandand gravel, yang artinya karakteristik sedimen Pantai Sine terdapat pada
daerah yang memiliki fakor untuk terjadi erosi ataupun hanya terdistribusi pada
kolom perairan.
4. Dari peta overlay citra satelit google earth, dalam kurun waktu 7 tahun dari 2010-
2017 terjadi perubahan garis pantai akibat erosi dan sedimentasi di sepanjang
pesisir pantai. Luas wilayah yang terjadi erosi sebesar 7.685 m2dan wilayah ter
sedimentasi sebesar 41.224 m2.
5.2 Saran
Agar penelitian tentang pengaruh arus terhadap distribusi butir sedimen di
Pantai Sine dapat dilanjutkan dengan penambahan data hidro-oceanografi lainnya
sebagai monitoring keadaan pantai untuk bisa menjadi rujukan pengembangan
potensi wisata di pantai Sine, Tulungagung.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Astrid, et al. 2008. Karateristik Fisik dan Pemanfaatan Pantai Karst Kabupaten Gunungkidul. Departemen Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia.
Darlan, Y. 1996. Geomorfologi Wilayah Pesisir. Aplikasi Untuk Penelitian
Wilayah Pantai. Pusat Pengembangan Geologi Kelautan. Bandung. Daulay.2015. Karakteristik Sedimen di Perairan Sungai Carang Kota Rebah Kota
Tanjung Pinang Provini Kepulauan Riau.FIKP Folk, R.L dan Ward W.C. 1957.BrazosRiver Bar: A Study of Significance ofGrain Size
Parameters. Journal of Sedimentary Petrology. 27:p. 3-26.
Friedman, G. M. dan Sanders, J. E. 1978. Principles od Sedimenology. John wiley & Sons, Inc, 792pp.
Gross, M. 1990. Oceanography Sixth Edition. New Jersey : Prentice-Hall.Inc
Hutabarat, Sahala. 2001. Penagruh Kondisi Oseanografi Terhadap Perubahan Iklim, Produktifitas dan Distribusi Biota Laut. Universitas Diponegoro. Semarang
Junaidi dan Wigati, Restu. 2011. Analisis Parameter Statistik Butiran Sedimen Dasar Pada Sungai Alamiah (Studi Kasus Sungai Krasak Yogyakarta). Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang.
Khotib, A., Y. Adriati, dan A. E. Wahyudi. 2013. Analisis Sedimentasi dan Alternatif Penanganannya di Pelabuhan Selat Baru Bengkalis. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 8 hlm.
Kurniawan.2011. Variasi Bulanan Gelombang Laut di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG : Jakarta.
Middleton, G.V. 1965. Antidune cross-bedding in a large flume. J. Sed. Petrol., 35, 922-927.
Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Cetakan Ke-5. PT Djambatan. Jakarta.
Pratomo, A. 2010.Bahan Kuliah Pengantar Oseanografi. Program Studi Ilmu Kelautan. FIKP. Umrah Tanjungpinang.
Poerbandono dan Djunarsjah, E. 2005.Survei Hidrografi. Refika Aditama. Bandung. 166 hlm.
Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai Beta Offset. Yogyakarta
Triatmodjo, B. 2008.Teknik Pantai. Beta Ofset Press: Yogyakarta p.1,166 Rifardi.2006. Studi Muatan Tersuspensi di Perairan Laut Paya Pesisir Pulau Kundur
Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan.Journal Ilmu Kelautan.Univ. Riau.21 (VI) 62-71.
Rifardi.2008.Ekologi Sedimen Laut Modern. Unri Press Pekanbaru, 145 halaman.
Rifardi, 2012.Ekologi Sedimen Laut Modern.Penerbit UR Press Pekanbaru.
Rulliyanto, Arief. Totok Suprijo dan Fitri Riandini. 2013.Pemodelan Transpor Sedimen Kohesif Di Muara Sungai Cimanuk, Indramayu. JTM Vol. XVII No. 2/1010
Satriadi, A. 2004.Analisa Pengaruh Faktor Oseanografi Terhadap Distribusi Sedimen di Muara Sungai Grindulu Kabupaten Pacitan Jawa Timur. [penelitian]. Semarang: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.
Shuhendry, R. 2004. Abrasi Pantai di Wilayah Pesisir Kota Bengkulu : Analisis Faktor Penyebab dan Konsep Penanggulannya.
Subardi dan S.M. Sidabutar. 1994. Transport Sedimen Dari Darat ke Lingkungan Bahari. Oseana 19(3):33-49.
Surbakti, heron.2012.Karakteristik Pasang Surut dan Pola Arus di Muara Sungai Musi, Sumatra Selatan. Universitas Sriwijaya : Sumatra Selatan.
Sugianto, nugroho dan Agus ADS. 2007. Studi Pola Sirkulasi Arus Laut di Perairan Pantai Provinsi Sumatera Barat. Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan FPIK UNDIP. Semarang
.