Transcript

2006/2007

1. Perbedaan PIH dan PHI

2. Hukum dalam masyarakat

3. Pengetian dasar sistem hukum

4. Sumber Hukum

5. Klasifikasi/Pembedaan Hukum

6. Asas Konkordansi

7. Pluralisme di Indonesia

8. Pembidangan Tata Hukum Indonesia

Hukum dan masyarakat• Zoonpoliticon

• Homo Homini Lupus

• Ubi Cocietas Ibi Ius

kembali

Perbedaan PIH dengan PHI• PIH

Obyek:

Hukum pada umumnya yang tidak terbatas pada hukum positif negara tertentu.

Fungsi:

Mendasari dan menumbuhkan motifasi bagi yang akan mempelajari hukum

• PHI

Obyek:

Hukum positif Indonesia (Ius Constitutum)

Fungsi:

Mengantar setiap orang yang akan mempelajari hukum positif Indonesia.

PENGERTIAN PHIHartono Hadisoeprapto

Pengantar Hukum Indonesia (Pengantar Tata

Hukum Indonesia) dipergunakan untuk

mengantar setiap orang yang ingin

memperlajari aturan-aturan hukum yang

berlaku di Indonesia.

Soediman Kartohadiprojo

Tata Hukum Indonesia adalah hukum yang

sekarang berlaku di Indonesia.

Tata Hukum memiliki persamaan dengan beberapa kata yakni:

Tata Hukum = Hukum Positif = Ius Constitutum

Artinya, hukum yang berlaku pada saat ini (SEKARANG), pada suatu tempat atau negara.

kembali

Soal

Pengertian dasar sistem hukum1. Masyarakat Hukum

2. Subyek Hukum

3. Peranan Hukum

4. Peristiwa Hukum

5. Hubungan Hukum

6. Obyek Hukum

kembali

SUMBER HUKUM1. Perundang-undangan

2. Hukum kebiasaan

3. Yurisprudensi

4. Perjajian internasional

5. Pendapat ahli/doctrine

kembali

Klasifikasi Hukum

• Pembagian Klasik

Hukum Publik dan

Hukum Privat/perdata

• Kriterium Fungsi

Hukum Materiil (Subtative law) dan Hukum

Formil (adjective law)

Hukum Publik dan Hukum Privat

Van Apeldoorn• Hukum Publik

Kepentingan-kepentingan hukum yang diatur berupa kepentingan-kepentingan umum/publik

(Peraturan-peraturan hukum yang obyeknya ialah kepentingan-kepentingan umum, oleh karena itu soal mempertahankanya dilakukan oleh pemerintah)

• Hukum Privat

Kepentingan-kepentingan hukum yang diatur berupa kepentingan-kepentingan khusus/perdata

(Peraturan-peraturan hukum yang obyeknya ialah kepentingan-kepentingan khusus (individu), oleh karena itu dipertahankan atau tidak diserahkan kepada yang berkepentingan)

Soal

Kritik terhadap pembagian Hukum

Publik dan Privat

• Kepentingan umum menyangkut tiap-tiap peratutan hukum. Segala hukum tertuju

kepada kepentingan umum.

• Tidak dapat ditariknya batasan yang tajam

antara kepentingan umum dan kepentingan

khusus.

Mengatur hubungan

hukum atara individu

Mengatur hubungan

antara negara dengan

individu

Tujuannya melindungi

kepentingan perorangan

Tujuannya melindungi

kepentingan umum

Kedua belah pihaknya

adalah perorangan

Salah satu pihaknya

adalah penguasa

Bersifat melengkapiBersifat memaksa

PrivatPublik

kembali

Tata Hukum di Indonesia1. Hukum Tantara (negara)

a. Hukum Tata Negara (Materiil dan Formil)

b. Hukum Administrasi Negara (Materiil dan Formil)

2. Hukum Perdataa. Materiil

-Hukum Pribadi

-Hukum Keluarga

-Hukum Harta Kekayaan

-Hukum Waris

b. Formil (Hukum Acara Perdata)

3. Hukum Pidanaa. Materiil

-Kejahatan

-Pelanggaran

b. Formil (Hukum Acara Pidana)

4. Hukum Internasional

kembali

• Burgerlijk Wetboek (BW) atau

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

(KUHS/KUHPer)

• Wetboek van Strafrecht atau

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

(KUHP)

• Wetboek van Koophandel (WvK) atau

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

(KUHD)

• Reglement op de Burgerlijke Rechtsvordering (RV) atau

peraturan tentang Acara Perdata

Soal

Asas KonkordansiMerupakan suatu asas penyesuaian, yakni memberlakukan hukum-hukum yang berlaku pada pemerintahan belanda di Indonesia, setelah Indonesia merdeka dengan cara disesuaikan dengan keadaannnya.

Dasar hukum:

Pasal I dan Pasal II UUD 1945 setelah perubahan.

Tujuannya:

Untuk mengisi kekosongan hukum. (Rechtsvacuum)

kembali

Soal

Corak

1. Unifikasi artinya, berlakunya satu sistem hukum bagi setiap orang dalam satu kesatuan kelompok/negara.

Con: KUHP, BW, UUPA

2. Dualistis artinya, berlakunya dua sistem hukum bagi dua kelompok dalam satu kesatuan kelompok/negara.

Con: Hukum Tanah sebelum UUPA

3. Pluralistis artinya, berlakunya beberapa sistem hukum bagi beberapa kelompok dalam satukesatuan kelompok/negara.

Con: Hukum Waris

Corak

Unifikasi Dualistis Pluralistis

Soal

Politik Hukum Belanda

Pasal 163 IS (Indische Staatsregeling )

Penduduk Hindia Belanda dibedakan atas tiga golongan, yakni :

1. Golongan Eropa

2. Golongan Timur Asing.

3. Golongan Bumi Putera

Pasal 131 IS (Indische Staatsregeling )

– Menghendaki supaya hukum itu ditulis tetap di dalam ordonansi.

– Memberlakukan hukum belanda bagi warga negara belanda yang tinggal di hindia belanda berdasarkan asas konkordansi.

– Membuka kemungkinan untuk unifikasi hukum yakni menghendaki penundukan bagi golongan bumiputra dan timur asing untuk tunduk kepada hukum Eropa.

– Memberlakukan dan menghormati hukum adat bagi golongan bumi putera apabila masyarakat menghendaki demikian.

Kedua pasal tersebut merupakan politik hukum belanda, serta menjelasakan mengapa sistem hukum Indonesia terdapat yang bersifat plural

kembali


Top Related