Pengajaran Profesional danPembelajaran Bermakna 3
Desember 2009
Modul Pelatihan
Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agencyfor International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini merupakan tanggung jawabkonsorsium proyek Decentralized Basic Education 3 (DBE3) dan tidak mencerminkan pandangan USAIDatau pemerintah Amerika Serikat.
Daftar Isi
USAID DBE3 Relevant Education for Youth
Kata Pengantar
- Unit 1 : Telaah Kurikulum
- Unit 2A : Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Unit 2B : Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Unit 2C : Penilaian
- Unit 3 : Jurnal Reflektif
- Unit 4 : Persiapan dan Praktik Mengajar
- Unit 5 : Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
- Unit 6 : Mendorong Perubahan di Kelas
Daftar Isi
i
3
25
47
73
117
135
151
165
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth8
Kata Pengantar
USAID DBE3 Relevant Education for Youth
Decentralized Basic Education 3 (DBE3) Project, yang didanai USAID, bertujuan untukmendukung Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama dalam meningkatkanmutu dan relevansi pendidikan menengah pertama. Untuk mencapai tujuan ini, DBE3 telahmengembangkan dan melaksanakan program pelatihan guru di enam propinsi yaitu propinsiSumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Untuk keperluan pelatihan tersebut dikembangkanlah modul pelatihan dengan nama“Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 3”. Modul pelatihan ini, yang lebih dikenaldengan nama ‘Better Teaching and Learning 3’ (BTL3), merupakan lanjutan dari modul“Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 2” (BTL2). Modul ini terdiri atas enam unit(Unit 1–6). Unit 1—5 digunakan pada setiap tingkatan pelatihan (TOT Nasional, TOT Provinsi,dan Pelatihan Kabupaten/Sekolah), sedangkan Unit 6 selain digunakan dalam TOT Nasional danTOT Provinsi juga secara khusus digunakan untuk pelatihan kepala sekolah dan pengawas.
Unit 1: Telaah Kurikulum. Unit ini mengajak peserta untuk mengkaji Standar Isi, memetakanstandar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) serta mengaitkannya dengan suatukonteks/tema/teks/unit untuk membuat perencanaan pembelajaran jangka menengah (silabus)yang kontekstual. Kegiatan ini akan berpengaruh positif pada efektivitas pembelajaran.Pengembangan ide-ide pembelajaran yang beragam untuk mencapai suatu KD adalah bagianpenting dari unit ini.
Unit 2: Unit ini terdiri atas tiga sub unit, yaitu sub Unit 2A: Bagaimana Merancang LembarKerja yang Baik? Unit ini membelajarkan bagaimana merancang LK yang lebih menantang siswauntuk menganalisis, mengevaluasi, berkreasi, dan memecahkan masalah daripada sekedar mengisi’titik-titik’ dengan kalimat singkat. Struktur pokok Lembar Kerja pada unit ini terdiri dariinformasi/pernyataan konteks permasalahan dan pertanyaan. Pertanyaan yang digunakan adalahpertanyaan tingkat tinggi seperti yang dipelajari pada unit 2A-BTL2. Sub Unit 2B: BagaimanaMemanfaatkan Media dalam Pembelajaran? Fokus unit ini adalah pada bagaimana mediapembelajaran digunakan sebanyak-banyaknya oleh siswa untuk bereksplorasi daripada hanyaoleh guru untuk menjelaskan suatu konsep. Sub Unit 2C: Penilaian. Bagian ini memberipemahaman dan keterampilan bagaimana merancang alat penilaian yang lebih objektif denganmenggunakan rubrik penilaian.
Unit 3: Jurnal Reflektif. Dalam unit ini peserta belajar bagaimana menulis jurnal belajar yangreflektif yaitu menuliskan pelajaran yang dapat dipetik dalam pembelajaran yang telah dialaminyadalam pelatihan daripada hanya sekedar menceritakan apa yang telah dilakukannya (deskriptif).Kemampuan menulis jurnal yang reflektif ini diharapkan dapat digunakan guru dalam menuliskanjurnal mengajarnya. Jurnal mengajar yang reflektif bermanfaat memberikan masukan bagi guruuntuk memperbaiki proses pengajaran dan pembelajaran di kelas.
i
Kata Pengantar
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth
Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar. Unit ini memfasilitasi peserta dalam membuatpersiapan mengajar untuk mengimplementasikan aspek-aspek yang telah dilatihkan, sepertiimplementasi hasil telaah kurikulum, rancangan lembar kerja, identifikasi media pembelajaranyang terjangkau dan relevan, rubrik penilaian, dan jurnal refleksi. Termasuk di dalamnyapenerapan hal yang telah dilatihkan pada modul BTL 1 dan BTL 2, seperti pertanyaan yangmendorong siswa berpikir tingkat tinggi, pemecahan masalah, pengelolaan kelas, dan penciptaanlingkungan belajar yang mendorong siswa belajar aktif yang diimplementasikan denganpendekatan kontekstual. Unit ini mengajak guru untuk sekaligus mengintegrasikan semua halyang telah dilatihkan kemudian mempraktikannya dalam konteks pembelajaran yang nyata.
Unit 5: Bagaimana Membuat Rencana Tindak Lanjut. Keberhasilan suatu pelatihanbukanlah hanya diukur dari seberapa banyak pengetahuan dan keterampilan yang diperolehpeserta dari pelatihan tersebut melainkan seberapa besar dampak pelatihan pada perubahan ditingkat kelas/sekolah. Rencana tindak lajut (RTL) merupakan salah satu alat untuk ’menjamin’bahwa pengetahuan dan keterampilan tersebut akan diterapkan di kelas/sekolah. Dalam RTLpeserta akan menuliskan kegiatan konkret apa saja yang akan dilakukan sebagai wujudpenerapan gagasan yang diperoleh dalam pelatihan, baik oleh guru, kepala sekolah, pengawas,fasilitator daerah, forum guru sekolah mitra, dan MGMP. RTL pada BTL3 ini lebih dipacupelaksanaannya dengan adanya ’tagihan’ enam minggu setelah pelatihan, yaitu terwujudnyaProgram Jangka Menengah (hasil penerapan unit 1), Lembar Kerja (unit 2A), Media Pem-belajaran (unit 2B), Rubrik Penilaian (unit 2C), Jurnal Reflektif (unit 3), dan Hasil Karya Siswa.
Unit 6: Mendorong Perubahan di Kelas. Guru yang telah mendapat pelatihan memerlukandukungan dari orang-orang di sekelilingnya agar mereka lebih berani menerapkan hasilpelatihannya. Kepala Sekolah dan Pengawas merupakan dua unsur lain kunci pembaharuan disekolah, selain guru. Unit ini khusus diperuntukkan bagi Pengawas dan Kepala Sekolah danmenawarkan bagaimana kiat mendorong, memicu, bahkan memacu perubahan positif di sekolah.
Modul ini menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa dan guru. Metodepembelajaran interaktif yang digunakan modul ini tidak hanya untuk memotivasi peserta dalampelatihan, namun juga untuk menyediakan model berbagai metode yang dapat digunakan olehguru di dalam kelas. Suasana pelatihan yang banyak mengaktifkan peserta juga dimaksudkanmemberi pesan bahwa suasana seperti itulah yang diharapkan terjadi di sekolah nanti.
Penyusunan pembelajaran di tiap sesi, modul ini menggunakan kerangka sederhana yang disebutICARE. Pendekatan ini meliputi lima unsur kunci dari pengalaman pembelajaran yaituIntroduction (Kenalkan), Connection (Hubungkan), Application (Terapkan), Reflection(Refleksi), dan Extension (Kegiatan Lanjutan). Penggunaan kerangka ICARE dimaksudkan untukmemastikan bahwa para peserta memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telahmereka pelajari. Pendekatan ini adalah pendekatan yang hanya digunakan selama pelatihan.Pendekatan pengajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas tidak harus menggunakanpendekatan ini.
ii
Kata Pengantar
USAID DBE3 Relevant Education for Youth iii
Akhirnya keberhasilan peningkatan mutu pendidikan berada di semua tingkatan dengansemangat “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin”, “Keberanian mencoba hal baru tanpatakut salah”, dan “Memulai oleh diri sendiri tanpa menunggu contoh dari orang lain”.
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth
iv
Waktu Topik/Kegiatan Keterangan
Check-in
Makan Siang
Pembukaan Penjelasan Program Pelatihan
Unit 1: Telaah Kurikulum
Unit 2A: Bagaimana Merancang Lembar Kerja yangBaik?
Unit 2B: Bagaimana Memanfaatkan Media dalamPembelajaran?
Istirahat Makan Siang
Unit 2C: Penilaian
Unit 3: Jurnal Reflektif, termasuk penulisan
Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar1. Diskusi integrasi Unit 3A, 3B & 3C dalam pembelajaran2. Penyusunan Langkah-Langkah Pembelajaran
Istirahat Makan Siang
Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar (lanjutan)3. Presentasi Hasil Penyusunan Langkah-Langkah4. Sumulasi Pembelajaran dan Pendampingan
Penulisan Jurnal Reflektif
Unit 4 (lanjutan) : Praktik Mengajar
Unit 4 (lanjutan) : Diskusi Praktik Mengajar
Istirahat Makan Siang
Unit 5: Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Unit 6: Mendorong Perubahan di Kelas
Pembacaan dan Diskusi Modul
Pembahasan persiapan dan pelaksanaan pelatihansekolah
Penutupan
Hari 1
JADWAL PELATIHAN BTL3 – Pelatihan Fasilitator Daerah
Hari 3
Hari 2
Hari 4
Hari 5
60’
180’
120’
120’
60’
120’
90’
210’
75’
150’
30’
150’
60’
75’
90’
120’
Pagi-Siang
12.00 – 13.00
13.00 – 14.00
14.00 – 17.00
08.00 – 10.00
10.00 – 12.00
12.00 – 13.00
13.00 – 15.00
15.00 – 16.30
08.00 – 12.15
12.15 – 13.30
13.30 – 16.00
16.00 – 16.30
07.30 – 10.00
10.00 – 11.00
12.00 – 13.00
13.00 – 14.30
14.30 – 16.30
08.00 – 11.00
11.00 – 12.00
Kata Pengantar
USAID DBE3 Relevant Education for Youth
JADWAL PELATIHAN BTL3 – Pelatihan Sekolah
v
Waktu Topik/Kegiatan Keterangan
Hari 1
Check-in
Makan Siang
PembukaanPenjelasan Program Pelatihan
Unit 1: Telaah Kurikulum
Unit 2A: Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Unit 2B: Bagaimana Memanfaatkan Media dalamPembelajaran?
Istirahat Makan Siang
Unit 2C: Penilaian
Unit 3: Jurnal Reflektif, termasuk penulisan
Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar1. Diskusi integrasi Unit 3A, 3B & 3C dalam pembelajaran2. Penyusunan Langkah-Langkah Pembelajaran
Istirahat Makan Siang
Unit 4: Persiapan dan Praktik Mengajar (lanjutan)3. Presentasi Hasil Penyusunan Langkah-Langkah4. Sumulasi Pembelajaran dan Pendampingan
Penulisan Jurnal Reflektif
Unit 4 (lanjutan) : Praktik Mengajar
Unit 4 (lanjutan) : Diskusi Praktik Mengajar
Istirahat Makan Siang
Unit 5: Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Penutupan
Hari 4
Hari 2
Hari 3
Kegiatan ini harus dilaksanakan dengan penuh, tetapi penjadwalan boleh disesuaikan dengankeadaan daerah, misal,• Hari pertama dan kedua dilaksanakan terlebih dahulu, hari ketiga dan keempat beberapa
hari kemudian• Hari pertama s.d. hari ketiga dilaksanakan pada hari Kamis s.d. hari Sabtu, kemudian hari
keempat (praktik mengajar) pada hari Senin.• dsb.
Pagi-Siang
12.00 – 13.00
13.00 – 14.00
14.00 – 17.00
08.00 – 10.00
10.00 – 12.00
12.00 – 13.00
13.00 – 15.00
15.00 – 16.30
08.00 – 12.15
12.15 – 13.30
13.30 – 16.00
16.00 – 16.30
07.30 – 10.00
10.00 – 11.00
12.00 – 13.00
13.00 – 14.30
14.30 – 15.00
60’
180’
120’
120’
60’
120’
90’
210’
75’
150’
30’
150’
60’
75’
90’
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth
Presentasi Penjelasan Umum Program BTL3
Kata Pengantar
USAID DBE3 Relevant Education for Youth vii
UNIT 1
Telaah Kurikulum
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 3
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Unit 1Telaah Kurikulum
Pendahuluan
Unit ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengkaji secara mendalam StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar (SK dan KD) yang terdapat dalam Standar Isi (SI) melaluisuatu proses yang dikenal dengan ‘Pemetaan Kompetensi’ atau ’Competency Mapping/Scanning’.Dengan proses ini, para peserta diharapkan memperoleh gambaran menyeluruh tentangkompetensi-kompetensi yang ada dan ditemukan cara mengorganisasikannya dengan baik.Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu peserta menyusun rencana pembelajaran jangkamenengah (silabus) dengan lebih sistematis, lebih efisien, dan lebih kontekstual.Proses pemetaan kompetensi dimulai dengan mengumpulkan kompetensi-kompetensi yangmemiliki “kesamaan” aspek tertentu. Kesamaan-kesamaan ini selanjutnya dikemas menjadi tema/konteks/teks/unit. Selanjutnya, konteks/ tema/teks/unit ini dijadikan wadah bagi pengembanganpembelajaran yang lebih bermakna, dan lebih kontekstual.Di dalam sesi ini, pengorganisasian SK dan KD akan dilakukan di setiap mata pelajaran sesuaidengan ciri khasnya masing-masing. Namun demikian, pengorganisasian SK dan KD lintas matapelajaran pun tidak tertutup kemungkinan dilakukan.
Tujuan
Setelah pelatihan ini peserta diharapkan mampu:• mengorganisasi peta kompetensi untuk satu semester/tahun,• menghasilkan konteks/tema/teks/unit yang menarik dan relevan,• mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran berbasis konteks/tema/teks/unit.• mengembangkan rencana pembelajaran jangka menengah berdasarkan hasil peta
kompetensi SK & KD.
Pertanyaan Kunci
• Bagaimana mengorganisasi kompetensi-kompetensi yang memiliki “kesamaan” ke dalamkonteks/tema/teks/unit yang relevan dengan kebutuhan siswa?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth4
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
• Bagaimana mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran yang dapat membantu menyusunsilabus (rencana jangka menengah).
• Bagaimana menyusun rencana pembelajaran jangka menengah (silabus) agar lebih sistematis,lebih efisien dan lebih kontekstual?
Petunjuk Umum
• Peserta dibagi berdasarkan kelompok-kelompok mata pelajaran.• Setiap peserta mengerjakan pemetaan kompetensi untuk semester/tahun yang sedang
berjalan (kelas VII dan VIII).• Sebelum kegiatan pemetaan dilakukan, peserta sebaiknya membaca dengan seksama SK dan
KD dalam Standar Isi.• Peserta diharapkan berusaha memahami maksud kompetensi dasar tersebut dan
karakteristik setiap mata pelajaran.• Kegiatan pemetaan hendaknya dilakukan selangkah demi selangkah, dengan memberikan
waktu yang cukup untuk para peserta menyelesaikan setiap langkah. Fasilitator perlumemper-kenalkan proses di setiap langkah, mendampinginya, dan memonitor kemajuanpada waktu mereka menyelesaikan setiap langkah (lihat: panduan pemetaan kompetensidasar dari masing-masing mata pelajaran pada handout 1.1a-e).
• Menentukan salah satu konteks/tema/teks/unit yang akan dijadikan acuan untukmengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran (handout 1.2.) sebagai bahan yangmembantu penyusunan Silabus (rencana jangka menengah) dan RPP.
Sumber dan Bahan
• Tayangan pemetaan kompetensi• ATK, kertas plano, gunting, lem, spidol• Bahan cetak Standar Isi SMP/MTS untuk 5 mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
IPA, Matematika, dan IPS).• Handout peserta 1.1a – e : Panduan Pengorganisasian Kompetensi dalam Konteks/Tema/
Teks/Unit dari 5 (lima) mata pelajaran.• Gambar/skema Pemetaan Kompetensi.• Handout peserta 1.2 : Ide-ide Kegiatan Pembelajaran• Handout peserta 1.3a – e : Contoh : Ide-ide Kegiatan Pembelajaran
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 5
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Waktu
Waktu yang digunakan untuk menyampaikan sesi ini adalah 180 menit. Rincian alokasipenggunaan waktu tersebut dapat dilihat pada setiap tahapan dari sesi ini.
ICT
Berikut ini adalah peralatan ICT yang harus disediakan, namun apabila tidak bisa ditemukan ditempat pelatihan, fasilitator dapat menggantikannya dengan OHP atau kertas flip chart.• Proyektor LCD• Komputer desktop atau laptop.• Layar proyektor LCD
Ringkasan Sesi
Introduction10 menit
Connection40 menit
Application120 menit
Reflection10 menit
Extension
Menyampaikanlatar belakangperlunya telaahkurikulum danmenyampaikantujuan sertapertanyaankunci dari unitini.
MendiskusikanSK dan KDmatapelajarandanmendiskusikanpentingnyatelaahkurikulum.
• Mengembang-kan konteks/tema/teks/unit
• Mengembang-kan ide-idekegiatanpembelajaran
Tanyakankepadapesertamengenaiketercapaiantujuan.
Pesertamenindaklan-juti telaahkurikulum.Mengem-bangkan ide-idepembelajaranuntukpembuatanSilabus danRPP.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth6
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Perincian Langkah-langkah Kegiatan
Introduction (10 menit)
(1) Sampaikan latar belakang perlunya telaah kurikulum.(2) Jelaskan tujuan dan hasil belajar yang akan dicapai pada sesi ini.(3) Sampaikan juga pertanyaan kunci yang harus dijawab setelah sesi ini selesai.(4) Kelompokkan peserta dalam kelompok mata pelajaran.
Connection (40 menit)
(1) Fasilitator mendistribusikan Standar Isi kepada peserta untuk dibaca.(2) Fasilitator memberikan pertanyaan panduan kepada peserta untuk mengajak peserta
berurun gagasan tentang mengapa dan untuk apa pemetaan kompetensi ini dilakukan.Jawaban ditulis di kertas flipchart.
(3) Fasilitator meminta peserta mendiskusikan jawaban dalam kelompok.(4) Fasilitator meminta peserta saling menukar hasil diskusi dengan kelompok lain, dan
mengomentarinya. Fasilitator bisa menambahkan dengan menggunakan alternatif jawabanpada Catatan Fasilitator.
(5) Fasiliator menjelaskan tugas berikutnya, yaitu melakukan pemetaan kompetensi.
1
Catatan untuk Fasilitator:
Pertanyaan:1. Mengapa kita melakukan pemetaan kompetensi?2. Untuk apa dilakukan pemetaan kompetensi? Mengapa pemetaan kompetensi
menanyakan apa yang menjadi penyebab/alasan kita perlu melakukanpemetaan kompetensi. Jadi menanyakan fakta yang ada tentang penulisankompetensi dalam standar isi Untuk apa pemetaan kompetensi menanyakan setelah dipetakan – lalu untuk apa dan apa manfaatnya.
Alternatif jawaban untuk pertanyaan curah pendapat pada Connection:1. Alasan melakukan pemetaan kompetensi:
a.. Amanat dalam kurikulum (IPA/IPS)b. Karena KD-KD dalam SI disusun berdasarkan aspek-aspek belum
diintegrasikan.c. Peta kompetensi sesuai dengan pola pikir siswa yang cenderung
holistik/menyeluruh.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 7
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Application (120’)
Kegiatan 1 (60’)
(1) Fasilitator membagikan gambar peta kompetensi kepada setiap pasangan atau kelompokkecil, dan jelaskan tugas yang harus diselesaikan saat ini.
(2) Fasilitator memberikan Handout 1.1. (sesuai dengan mata pelajaran masing-masing),dan beri kesempatan membaca sejenak, kemudian diskusikan.
(3) Fasilitator meminta peserta memotong dan menempelkan SK, KD berikut tema/konteks/teks/unit pada kertas plano sehingga dihasilkan suatu peta kompetensi
(4) Fasilitator meminta peserta menempelkan hasil kerjanya di dinding dan informasikan bahwahasil kerja ini akan digunakan untuk mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran.
Kegiatan 2 (60’)
(1) Fasilitator meminta peserta membaca dan cermati contoh Ide kegiatan pembelajaran dalamhandout 1.3 a – e
(2) Fasilitator meminta peserta secara individual dilanjutkan berpasangan untukmengembangan ide-ide kegiatan pembelajaran, bukan langkah-langkah pembelajaran, dari satukonteks/tema/ teks/unit yg terpilih (Handout 1.2.).
(3) Fasilitator meminta setiap kelompok melakukan kunjung karya antar kelompok kecil(berpasangan) dalam satu mata pelajaran. Masing-masing kelompok wajib menjelaskan hasil
2. Pemetaan SK dan KD membantu guru dalam;a) memahami makna mendasar dari setiap pernyataan kompetensi,b) mendapatkan gambaran hubungan antara SK dan KD,c) mendapatkan gambaran menyeluruh tentang bangun kompetensi yang
akan dicapai dalam satu semester,d) mengenali karakteristik dari tiap mapel,e) mengorganisir kompetensi-kompetensi dalam unit-unit bahasan untuk
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran,f) menghasilkan konteks/ tema/ teks/ unit yang menjadi payung/ wadah
bahasan untuk unit-unit kompetensig) membuat draft untuk menyusun silabush) membuat perencanaan pembelajaran yang sistematis,
3. Hasil Pemetaan Kurikulum dapat dijadikan sebagai acuan utk pembagianalokasi waktu guna menyusun silabus dan program semester.
*) Bila pemetaan kompetensi dilakukan antar mapel, guru mapel akan salingmemahami, bekerjasama dalam menggunakan sumber belajar, pengalamanbelajar akan lebih kaya, pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth8
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
kerjanya pada kelompok yang dikunjungi dan kelompok yang dikunjungi diberi kesempatanbertanya/ mempertanyakan dan memberi masukan terhadap hasil kerja kelompok lainnnya.
Reflection (10’)
(1) Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapatmencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(2) Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menuliskan hasil pembelajaran.
Extension
(1) Fasilitator mendorong semua peserta menindaklanjuti semua kegiatan yang sudah dibuatdalam unit Telaah Kurikulum di sekolah masing-masing dengan menelaah kompetensi padakonteks/tema/teks/unit lain pada semester yang sedang berjalan dan semester lainnya.
(2) Fasilitator mendorong peserta untuk mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran padakonteks/tema/teks/unit lain untuk memudahkan pembuatan Silabus dan RPP.
Pesan Utama
Pelatihan ini akan lebih bermanfaat apabila peserta menindaklanjutinya dengan pelaksanaankegiatan pemetaan kompetensi yang lengkap di semester/tahun yang sedang berjalan dan padatingkat/kelas lain di sekolah masing-masing. Untuk memudahkan penyusunan RPP hendaknyadiperbanyak diskusi antar kelompok mata pelajaran untuk mengembangkan ide-ide kegiatanpembelajaran.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 9
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Handout Peserta 1.1a
Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalamKonteks/Tema/Teks/Unit
1. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Dasar yang menjadikan KD-KD dapat dijadikan dalam satu konteks pembelajaran1. Produk KD tertentu dapat menjadi materi kegiatan KD lain
Contoh: Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam, produk KD ini menjadimateri KD Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesikyang sesuai dengan isi puisi
2. KD tertentu dapat dijadikan sumber belajar bagi KD lain dalam pembelajaran Contoh: KDMembaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuaidengan isi puisi menjadi sumber belajar KD Menanggapi cara pembacaan puisi
3. KD-KD dapat dirangkai dalam satu konteks moment tertentuContoh: Moment sekitar peringatan proklamasi. KD-KD yang bisa dibelajarkan dengankonteks peristiwa tersebuta. Menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat
dan bahasa bakub. Menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benarc. Menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benard. Menanggapi isi laporan
USAID DBE3 Relevant Education for Youth10
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Handout Peserta 1.1b
Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalamKonteks/Tema/Teks/Unit
1. Mata Pelajaran Matematika
1. Konteks dalam pelajaran matematika jarang atau tidak harus berangkat dari pemetaan KD,karena banyak materi matematika yang bersifat hirarkis. Satu materi harus dikuasai terlebihdahulu sebelum yang lainnya. Karena itu, konteks dalam matematika boleh ditetapkan terlebihdahulu tanpa menganalisis KD.
2. Akan lebih baik kalau konteks tersebut sesuai dengan konteks/tema yang berlaku di suatusekolah. Karena itu, melihat konteks yang telah ditetapkan oleh mata pelajaran lain mungkinakan lebih baik. Dengan begitu, konteks akan dikaji dari berbagai mata pelajaran, danpemahaman anak akan konteks menjadi lebih komprehensif.
3. Setelah konteks ditetapkan, analisis KD-KD yang mungkin dibelajarkan melalui kontekstersebut. Kemampuan menganalisis konteks sangat menentukan kemampuanmengelompokkan KD-KD dalam suatu konteks. Catatan: satu KD bisa saja muncul dalambeberapa konteks
4. KD-KD matematika yang bersifat prosedural, seperti operasi Aljabar, boleh diletakkan terpisahdari konteks, dan diajarkan secara tersendiri.
5. Upayakan agar banyaknya konteks dalam satu semester paling sedikit 4.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 11
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Handout Peserta 1.1c
Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalamKonteks/Tema/Teks/Unit
1. Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Kompetensi Dasar (KD) dalam KTSP bahasa Inggris sebaiknya tidak diajarkan satu persatu.Satu KD dapat dipadukan dengan KD lain dalam satuan/unit pembelajaran. Pengorganisasian/pemaduan KD-KD dalam unit-unit bahasan sebaiknya mempertimbangkan hal-hal berikut:a. Jenis teks yang diajarkan sama. Pembelajaran teks recount untuk kelas VIII, misalnya,
ada dalam beberapa KD (KD 2.2 , KD 4.2, KD 5.3, KD 6.2 dan sebagainya). Kompetensi-kompetensi dasar tersebut dapat dipadukan dalam penyajiannya sesuai dengan tujuanpembelajaran.
b. Ada beberapa KD yang pembelajarannya sebaiknya diintegrasikan denganpembelajaran KD lain. Sebagai contoh, ada keterkaitan erat antar ketrampilan berbahasa,sehingga pembelajarannya dapat diintegrasikan. Pembelaran listening dapat diintegrasikandengan pembelajaran speaking dan reading dengan writing. Contoh lain, membaca nyaringdan pembelajarannya sebaiknya diintegrasikan dengan membaca pemahaman (meresponmakna ).
c. Ada beberapa KD yang pembelajarannya sebaiknya dipisahkan. Ada KD yangberisi lebih dari satu jenis kompetensi teks. Untuk kelas VII misalnya, dalam KD 10.2,kompetensi teks yang harus diajarkan adalah kompetensi teks deskriptif dan prosedur. KDini dapat dipisah menjadi KD 10.2 A, yaitu pembelajaran teks deskriptif, dan KD 10.2 B,yaitu pembelajaran teks prosedur.
d. Ada beragam bentuk dalam satu jenis teks yang pembelajaran nya sebaiknyadirinci. Sebagai contoh adalah teks fungsional pendek. Teks fungsional pendek terdiri atasbermacam-macam bentuk, antara lain instruction, announcement, invitation, advertisement,brochure. Guru sebaiknya tidak mengajarkan semua bentuk sekaligus. Guru dapat merincipembelajarannya menurut bentuk teks tersebut.
e. Kegiatan berkomunikasi sebaiknya dilakukan dalam suatu konteks atau temayang relevan dengan siswa. Tema dibuat oleh guru sendiri. Beberapa contoh ide temadari kurikulum 2004 yang bisa dipakai diantarnya adalah self identity, school life, my family,profession, shopping, friendship, health, recreation, nature, mass media, technology, dansebagainya.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth12
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Handout Peserta 1.1d
Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalamKonteks/Tema/Teks/Unit
1. Mata Pelajaran IPA Terpadu
a. Tema dapat dibentuk melalui bangun jaringan 2 atau 3 KD dan/atau menentukan tematerlebih dahulu kemudian mencari KD yang dapat diintegrasikan ke dalamnya.
b. Pilih KD-KD yang terdapat dalam satu semester kemudian berkembang ke KD dalam satutahun ajaran
c. Jika tema dapat dibentuk dari jaringan KD lintas tingkat kelas, maka tema disajikan padatingkat kelas yang lebih tinggi.
d. Jika tidak semua komponen KD dapat diintegrasikan dalam membangun tema, lepaskankomponen KD tersebut, tetapi beri catatan pada tema tersebut.
e. Komponen KD yang belum dapat diintegrasikan dalam tema, dicoba untuk dipadukan dengankomponen sejenis pada KD lain.
f. Jika KD atau komponen KD benar-benar tidak dapat dipadukan dengan KD lain, makapadukan KD atau komponen KD tersebut dipadukan dengan kerja ilmiah.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 13
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Handout Peserta 1.1e
Panduan Pengorganisasian Kompetensi Dasar dalamKonteks/Tema/Teks/Unit
1. Mata Pelajaran IPS Terpadu
a. Tema/konteks dikemas dari beberapa KD yang berasal dari struktur keilmuan geografi,sejarah, ekonomi, hukum dan politik, sosiologi, dari berbagai masalah sosial yang dirumuskandengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
b. Tema/konteks bisa berupa peristiwa/perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebabakibat, kewilayahan, adaptasi & pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosialserta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,keadilan dan jaminan keamanan.
c. KD-KD yang jadi satu dalam tema/konteks pembelajaran: harus memperhatikan dimensiruang, waktu dan nilai/norma yang memungkinkan siswa baik secara individual maupunkelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secaraholistik dan otentik.
d. KD-KD mapel IPS dapat dirangkai dalam satu konteks/tema dari moment/ isu/peristiwadan permasalahan yang berkembang Contoh: hari bumi, koperasi, kunjungan wisata. KD-KD bisa dibelajarkan dengan tema/konteks peristiwa.
e. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplinatau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK,dinamika sosial, modernisasi dikaji secara interdisipliner.
f. Hasil tema/konteks dijabarkan dalam beberapa kegiatan pembelajaran, agar siswa memperolehpengalaman langsung, sehingga menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, danmemproduksi kesan-kesan hal yang dipelajarinya. Siswa terlatih menemukan sendiri berbagaikonsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth14
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Stan
dar
Kom
pete
nsi
Stan
dar
Kom
pete
nsi
Stan
dar
Kom
pete
nsi
Stan
dar
Kom
pete
nsi
Tem
a/K
onte
ks/T
eks/
Uni
tTe
ma/
Kon
teks
/Tek
s/U
nit
Kom
pete
nsi D
asar
yan
gda
pat
mas
uk d
alam
bebe
rapa
tem
a/ko
ntek
s/te
ks
Kom
pete
nsi
Das
ar y
ang
dapa
t m
asuk
dal
am b
eber
apa
tem
a/ko
ntek
s/te
ks
KD
......
.K
D...
....
KD
......
.
KD
......
.K
D...
....
KD
......
.
Tem
a/K
onte
ks/T
eks/
Uni
t
KD
......
.K
D...
....
KD
......
.
KD
......
.K
D...
....
KD
......
.
Tem
a/K
onte
ks/T
eks/
Uni
t
PE
ME
TAA
N
KO
MP
ET
EN
SI
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 15
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Han
dout
Pes
erta
1.2
Ide
Keg
iata
n Pe
mbe
laja
ran
Mat
a Pe
laja
ran
:...
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
Stan
dar
Kom
pete
nsi
:...
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
Kon
teks
/Tem
a/Te
ks:
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.
KOM
PET
ENSI
DA
SAR
IDE-
IDE
KEG
IATA
N P
EMB
ELA
JAR
AN
LEM
BA
R K
ERJA
/T
UG
AS
PEN
ILA
IAN
ME
DIA
(di
isi
pada
USAID DBE3 Relevant Education for Youth16
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Mat
a Pe
laja
ran
:B
ahas
a In
done
sia
Stan
dar
Kom
pete
nsi:
Men
gung
kapk
an k
eind
ahan
ala
m d
an p
enga
lam
an m
elal
ui k
egia
tan
men
ulis
kre
atif
puis
i
Kon
teks
/Tem
a/Te
ks:
Kei
ndah
an A
lam
Han
dout
Pes
erta
1.3
a
Ide
Keg
iata
n Pe
mbe
laja
ran
KOM
PET
ENSI
DA
SAR
(diis
i pa
da u
nit
1)
IDE-
IDE
KEG
IATA
N P
EMB
ELA
JAR
AN
(diis
i pa
da u
nit
1)LE
MB
AR
KER
JA/T
UG
AS
(diis
i pa
da u
nit
2a)
PEN
ILA
IAN
(diis
i pa
da 2
c)M
EDIA
(diis
i pa
da u
nit
2b)
16.1
. Men
ulis
kre
atif
puis
i te
ntan
gke
inda
han
1.M
enul
is p
uisi
ber
dasa
rkan
pen
gam
atan
foto
/gam
bar
kein
daha
n al
am.
2.M
enul
is p
uisi
ber
dasa
rkan
ber
ita y
ang
berk
aita
n de
ngan
kei
ndah
an a
lam
.3.
Men
ulis
pui
si b
erda
sark
an a
nalis
isbe
bera
pa p
uisi
yan
g be
rtem
a ke
inda
han
alam
4.M
enul
is p
uisi
ber
dasa
rkan
ana
lisis
bebe
rapa
lag
u ya
ng b
erte
ma
kein
daha
nal
am.
Dis
edia
kan
foto
/gam
bar
kein
daha
n al
am.
Dis
kusi
kan
ide
yang
dapa
t di
kem
bang
kan
Men
data
are
a ka
ta y
ang
berh
ubun
gan
deng
anfo
to/g
amba
rM
enyu
sun
&m
enge
mba
ngka
n ka
tam
enja
di l
arik
pui
si.
Men
yunt
ing
Foto
/gam
bar
kein
daha
n al
amPe
nila
ian
prod
ukde
ngan
kri
teri
a;pe
ngga
rapa
n id
e da
npe
ngol
ahan
ba
hasa
.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 17
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Mat
a Pe
laja
ran
:M
atem
atik
aSt
anda
r K
ompe
tens
i:K
onte
ks/T
ema/
Teks
:R
enov
asi
Ban
guna
n
Han
dout
Pes
erta
1.3
b
Con
toh
Ide
Keg
iata
n Pe
mbe
laja
ran
KOM
PET
ENSI
DA
SAR
(diis
i pa
da u
nit
1)
IDE-
IDE
KEG
IATA
N P
EMB
ELA
JAR
AN
(diis
i pa
da u
nit
1)LE
MB
AR
KER
JA/T
UG
AS
(diis
i pa
da u
nit
2a)
PEN
ILA
IAN
(diis
i pa
da 2
c)M
EDIA
(diis
i pa
da u
nit
2b)
16.1
. Men
ulis
kre
atif
puis
i te
ntan
gke
inda
han
1.M
enul
is p
uisi
ber
dasa
rkan
pen
gam
atan
foto
/gam
bar
kein
daha
n al
am.
2.M
enul
is p
uisi
ber
dasa
rkan
ber
ita y
ang
berk
aita
n de
ngan
kei
ndah
an a
lam
.3.
Men
ulis
pui
si b
erda
sark
an a
nalis
isbe
bera
pa p
uisi
yan
g be
rtem
a ke
inda
han
alam
4.M
enul
is p
uisi
ber
dasa
rkan
ana
lisis
bebe
rapa
lag
u ya
ng b
erte
ma
kein
daha
nal
am.
Dis
edia
kan
foto
/gam
bar
kein
daha
n al
am.
Dis
kusi
kan
ide
yang
dapa
t di
kem
bang
kan
Men
data
are
a ka
ta y
ang
berh
ubun
gan
deng
anfo
to/g
amba
rM
enyu
sun
&m
enge
mba
ngka
n ka
tam
enja
di l
arik
pui
si.
Men
yunt
ing
Foto
/gam
bar
kein
daha
n al
amPe
nila
ian
prod
ukde
ngan
kri
teri
a;pe
ngga
rapa
n id
e da
npe
ngol
ahan
ba
hasa
.
. Menentukan luas, keliling suatubangun datar
USAID DBE3 Relevant Education for Youth18
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Mat
a Pe
laja
ran
:B
ahas
a In
ggri
sSt
anda
r K
ompe
tens
i:
Mem
aham
i da
n m
engu
ngka
pkan
mak
na d
alam
tek
s lis
an f
ungs
iona
l da
n m
onol
og p
ende
ksa
ngat
sed
erha
na y
ang
berb
entu
k pr
osed
ur u
ntuk
ber
inte
raks
i de
ngan
lin
gkun
gan
terd
ekat
.K
onte
ks/T
ema/
Teks
/Uni
t:
Teks
Pro
sedu
r de
ngan
tem
a Fu
n A
ctiv
itie
s
8.2.
Mer
espo
n m
akna
yan
gte
rdap
at d
alam
mon
olog
sang
at s
eder
hana
den
gan
men
ggun
akan
rag
am b
ahas
alis
an s
ecar
a ak
urat
, lan
car,
dan
bert
erim
a un
tuk
beri
nter
aksi
dal
amlin
gkun
gan
terd
ekat
dal
amte
ks b
erbe
ntuk
pro
sedu
r.
10.2
.Men
gung
kapk
an m
akna
yang
ter
dapa
t da
lam
mon
olog
san
gat
sede
rhan
ade
ngan
men
ggun
akan
raga
m b
ahas
a lis
an s
ecar
aak
urat
, lan
car,
dan
bert
erim
aun
tuk
beri
nter
aksi
dal
amlin
gkun
gan
terd
ekat
dal
amte
ks b
erbe
ntuk
pro
sedu
r.
•M
embu
at o
riga
mi s
esua
ipe
tunj
uk.
•M
engi
kuti
petu
njuk
mem
buat
sua
tu m
asak
ande
ngan
men
guru
tkan
gam
bar.
•M
enje
lask
an s
ambi
lm
ende
mon
stra
sika
n ca
ram
embu
at o
riga
mi b
entu
kla
in.
•M
enje
lask
an s
ambi
lm
ensi
mul
asik
an c
ara
mem
buat
sua
tu m
asak
an.
•G
amba
r te
ntan
gla
ngka
h-la
ngka
h da
lam
mem
buat
ori
gam
i
•G
amba
r ac
ak t
enta
ngla
ngka
h m
embu
at s
uatu
mas
akan
.
•K
ata-
kata
kun
ci u
ntuk
mem
buat
pet
unju
km
embu
at o
riga
mi
•K
ata-
kata
kun
ci u
ntuk
mem
buat
pe
tunj
ukm
emas
ak.
Gam
bar
Kert
as li
pat
•K
etep
atan
dal
amm
eres
pon
teks
pro
sedu
r.
•K
ejel
asan
, ket
epat
anba
hasa
dan
lan
gkah
reto
rika
dal
am m
embu
atpe
tunj
uk m
elak
ukan
sesu
atu.
KDId
e-id
eLK
Med
iaPe
nila
ian
Han
dout
Pes
erta
1.3
c
Con
toh
Ide
Keg
iata
n Pe
mbe
laja
ran
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 19
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Han
dout
Pes
erta
1.3
d
Con
toh
Ide
Keg
iata
n Pe
mbe
laja
ran
Mat
a Pe
laja
ran
:IP
ASt
anda
r K
ompe
tens
i:
Kon
teks
/Tem
a/Te
ks:
Air
Kom
pete
nsi D
asar
IDE-
IDE
KEG
IATA
N P
EMB
E-LA
JAR
AN
(di
isi
dari
uni
t 1)
LEM
BA
R K
ERJA
/TU
GA
S(d
iisi
dari
uni
t 2a
)M
ED
IA (
diis
i da
riun
it 2
b)P
EN
ILA
IAN
(di
isi d
ari
unit
2c)
•K
D 1
.3: M
elak
ukan
peng
ukur
an .
. da
lam
kehi
dupa
n se
hari
-ha
ri
•K
D 2
.1:
Men
gelo
mpo
kkan
sifa
t as
am, b
asa,
dan
gara
m
•K
D 4
.2: M
elak
ukan
pem
isah
an
•M
enen
tuka
n m
assa
jeni
s ai
r•
Men
guku
r su
hu a
ir
•M
enge
lom
pokk
an k
easa
man
berb
agai
air
•M
embu
at a
lat
peny
arin
g•
Mem
band
ingk
an k
eefe
ktiv
an
•M
emba
ndin
gkan
mas
sa j
enis
berb
agai
jen
is a
ir y
ang
ada
dise
kelil
ing
rum
ah.
•M
enge
lom
pokk
an s
ifat
asam
/ ba
sa d
ari
berb
agai
jeni
s ai
r di
sek
itar
•M
emba
ndin
gkan
kua
litas
hasi
l be
rbag
ai a
lat
•Be
rbag
ai a
ir d
ise
kita
r ru
mah
,ge
las
ukur
,
Ase
smen
kin
erja
:
USAID DBE3 Relevant Education for Youth20
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Han
dout
Pes
erta
1.3
e
Con
toh
Ide
Keg
iata
n Pe
mbe
laja
ran
Mat
a Pe
laja
ran
:IP
SSt
anda
r K
ompe
tens
i:
Mem
aham
i lin
gkun
gan
kehi
dupa
n m
anus
ia
Kon
teks
/Tem
a/Te
ks:
Feno
men
a A
lam
& K
ehid
upan
Eko
nom
i
Kom
pete
nsi
Das
ar (
diis
ida
ri U
nit
1)ID
E-ID
E K
EGIA
TAN
PEM
BEL
AJA
RA
N(d
iisi
dari
uni
t 1)
LEM
BA
R K
ERJA
/TU
GA
S(d
iisi
dari
uni
t 2a
)M
EDIA
(diis
i da
ri u
nit
2b)
PEN
ILA
IAN
(diis
i da
ri u
nit
2c)
1.1.
Men
desk
rips
ikan
kera
gam
an b
entu
k m
uka
bum
i, pr
oses
pem
bent
ukan
, dan
dam
pakn
ya t
erha
dap
kehi
dupa
n.
3.2
.Men
gide
ntifi
kasi
tin
daka
nek
onom
i be
rdas
arka
nm
otif
dan
prin
sip
ekon
omi
dala
m b
erba
gai
kegi
atan
seh
ari-h
ari.
1.1.
Mer
anca
ngpe
nang
gula
ngan
benc
ana
alam
.
1.2.
Mem
anfa
atka
n la
han
deng
an d
iver
sifik
asi
tana
man
.
1.3.
Men
gem
bang
kan
pote
nsi o
byek
wis
ata.
1.1
Sedi
akan
ber
ita/a
rtik
el d
anga
mba
r be
ncan
a al
am
Pert
anya
an:
1.A
pa s
aja
peny
ebab
ben
cana
ala
m?
2.Ke
rusa
kan
apa
saja
yan
gdi
akib
atka
n be
ncan
a al
am?
3.Ke
siag
aan
apa
yang
har
us k
itala
kuka
n ag
ar t
erhi
ndar
dar
ibe
ncan
a al
am.
4.M
enga
pa p
rose
s ev
akua
si s
erin
gte
rlam
bat
& t
erha
mba
t?5.
Cob
a ra
ncan
g ol
eh k
alia
n,ba
gaim
ana
men
angg
ulan
gibe
ncan
a, a
gar
korb
an n
yaw
a &
keru
gian
mat
eria
l tid
ak m
akin
bany
ak.
•A
rtik
el/b
erita
ten
tang
benc
ana
alam
•Fo
to k
ejad
ian
benc
ana
alam
•D
afta
r ko
rban
nya
wa
dan
keru
gian
mat
eria
l /b
angu
nan
yang
rus
ak.
Ase
smen
kin
erja
:
Kem
ampu
anm
enje
lask
an d
anm
eres
pon
pert
anya
ante
rkai
t de
ngan
LK
/LT
Ase
smen
pro
duk:
Kel
engk
apan
dan
kete
pata
n da
lam
men
uang
kan
jaw
aban
& k
reat
ivita
s m
eran
-ca
ng
pena
nggu
lang
anbe
ncan
a.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 21
Unit 1 - Telaah Kurikulum
Presentasi Unit 1
USAID DBE3 Relevant Education for Youth22
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
UNIT 2A
Bagaimana MerancangLembar Kerja yang Baik?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 25
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Pendahuluan
Lembar kerja (LK) dimaksudkan untuk memacu dan membantu siswa melakukan kegiatanbelajar dalam rangka menguasai suatu pemahaman, keterampilan, dan/atau sikap. Selain itu,penggunaan LK dapat membantu mengarahkan pembelajaran sehingga lebih efisien dan efektif.
Beberapa kenyataan menunjukkan LK digunakan hampir di akhir suatu sesi, yaitu setelah gurumenjelaskan suatu konsep/pemahaman, sehingga LK lebih terasa sebagai ‘soal latihan’ ataubahkan sebagai ‘soal tes’ terhadap konsep yang telah dijelaskan guru. Pada saat siswa memahamisuatu konsep, mereka tetap mengalami pembelajaran yang tidak mengaktifkan mereka; merekahanya ‘menyimak’ penjelasan guru. Pertanyaan yang diajukan dalam LK pun sering berupapertanyaan yang kurang memacu siswa berpikir tingkat tinggi (menganalisis, mengevaluasi, atau,mengkreasi). Lembar kerja yang ada sering meminta siswa hanya mengisi ‘titik-titik’ dengan kataatau kalimat pendek (walaupun dalam pelajaran Bahasa Inggris, pengisian ‘titik-titik’ dalam LKuntuk beberapa hal masih diperlukan, misal untuk keperluan kosa kata baru).
Lembar kerja/lembar tugas merupakan bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) danmerupakan sebagian ‘alat’ yang digunakan guru dalam mengajarnya. Oleh karena itu, LK tidakdimaksudkan untuk mengganti guru. Guru masih memiliki peran, yaitu menjadikan suasanapembelajaran menjadi interaktif. Selain menggunakan LK, guru masih harus mengajukanpertanyaan tambahan kepada siswa yang berkemampuan lebih serta menyederhanakanpertanyaan bagi siswa yang berkemampuan di bawah rata-rata.
Tidak setiap mengajar diperlukan LK dalam bentuk lembaran. Pengertian LK sebaiknya tidakterpaku pada ‘lembarannya’ melainkan pada isi, yaitu struktur yang ada pada LK tersebut;sehingga bila tidak memungkinkan untuk memperbanyaknya, ‘isinya’ cukup ditulis di papan tulis.Bahkan jika singkat, isi LK cukup dikemukakan secara lisan oleh guru.
Di dalam sesi ini, peserta akan diajak untuk menemukan ciri-ciri dari LK yang baik, danmengembangkan LK sebagai kelanjutan dari ide kegiatan pembelajaran yang telah dikembangkanpada unit 1.
Unit 2ABagaimana Merancang
Lembar Kerja yang Baik?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth26
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Tujuan
Setelah mengikuti unit ini, peserta pelatihan mampu:• Mengidentifikasi komponen lembar kerja yang baik;• Mengidentifikasi ciri-ciri komponen LK yang baik;• Merancang lembar kerja/lembar tugas sesuai kemampuan dasar yang akan dikembangkan.
Pertanyaan Kunci
• Apa saja komponen LK yang baik?• Apa saja ciri-ciri komponen LK?• Bagaimana merancang LK yang baik?
Petunjuk Umum
Sesi ini dilaksanakan dalam pleno sampai dengan ‘Connection’ dan kelompok mata pelajaranmulai ‘Application’.
Sumber dan Bahan
• Kertas flip chart, spidol, selotip• Handout Peserta 2a.1a.1: Contoh Lembar Kerja MAT - 1• Handout Peserta 2a.1a.2: Contoh Lembar Kerja MAT - 2• Handout Peserta 2a.1a.3: Contoh Lembar Kerja MAT – 3• Handout Peserta 2a.1b: Contoh Lembar Kerja B. INDONESIA• Handout Peserta 2a.1c.1: Contoh Lembar Kerja B. INGGRIS – 1• Handout Peserta 2a.1c.2: Contoh Lembar Kerja B. INGGRIS – 2• Handout Peserta 2a.1d: Contoh Lembar Kerja IPA• Handout Peserta 2a.1e: Contoh Lembar Kerja IPS• Handout Peserta 2a.2: Komponen Lembar Kerja• Standar Isi: Kemampuan Dasar MAT, IPA, B. IND, IPS, B. ING.
(Bisa menggunakan SI yang digunakan pada unit 1: Telaah Kurikulum)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 27
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Waktu
Waktu 120 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan penyampaian unit ini.
ICT
Berikut ini adalah peralatan yang harus disediakan:• Projektor LCD• Komputer desktop atau laptop.• Layar proyektor LCDNamun apabila peralatan tersebut tidak dapat ditemukan di tempat pelatihan, fasilitator dapatmenggantikannya dengan OHP atau kertas flip chart.
Ringkasan Sesi
Introduction5 menit
Connection45 menit
Application60 menit
Reflection10 menit
Extension
Fasilitatormenyampaikanisu jenis danpenggunaan LKselama ini.Menyampaikantujuan sesiyang ingindicapai.
UngkapPengalaman/Pengetahuanpesertatentang LK:
• Apa LK?• Apa saja
komponenLK?
• Menyelesai-kan tugas
• engidentifi-kasi kompo-nen danciri LK
• MerancangLK
• Bertukarhasil kerjakelompok
• Pesertamerenungkanapakahtujuan sesitercapaiatau belum;
• Pesertamenuliskanhal-halyang masihmembingung-kan
Fasilitatormemintapeserta untukberlatih terusmerancang LKutk KD yanglain.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth28
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Perincian Langkah-langkah Kegiatan
Introduction (5 menit)
(1) Fasilitator menyampaikan praktik penggunaan LK selama ini yaitu:
• Lembar kerja/tugas merupakan salah satu alat guru mengajar;• LK lebih mirip lembar tes;• LK lebih bersifat sebagai pelengkap penjelasan guru tentang suatu konsep daripada
sebagai pemacu penemuan konsep itu sendiri atau pemecahan masalah oleh siswa;• Banyak LK menuntut siswa hanya mengisi ‘titik-titik’ dengan kalimat singkat daripada
mendorong siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri seluas mungkin.
(2) Fasilitator menyampaikan tujuan sesi, yaitu:
Setelah mengikuti sesi unit ini, peserta pelatihan mampu:
• Mengidentifikasi komponen dan ciri-cirilembar kerja/lembar tugas yang baik;• Merancang lembar kerja/lembar tugas sesuai kemampuan dasar (KD) yang akan
dikembangkan.
Connection (45 menit)
Ungkap Pengalaman/Pengetahuan (5’)
(1) Fasilitator mengajukan pertanyaan kepada peserta satu-persatu:
• Apa yang Saudara ketahui tentang lembar kerja?• Apa saja komponen dan ciri-ciri LK?
(Pertanyaan pada Power Point dimunculkan satu per satu. Apa pun isinya, jawaban pesertaditulis di papan tulis atau kertas lebar oleh fasilitator).
Menyelesaikan Tugas dan Mengidentifikasi Komponen LK (30’)
(2) Peserta menyelesaikan tugas pada LK yang diberikan fasilitator (Handout 2a.1a ----------------------------------- 10’);
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 29
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Catatan untuk Fasilitator• Tidak harus semua rangkaian 6 persegi ditemukan peserta. Dua atau tiga
rangkaian sudah cukup; karena kegiatan ini dimaksudkan agar pesertamerasakan dampak pertanyaan pada pikiran mereka, yaitu mendorong’penyelidikan’; bukan agar peserta menemukan semua rangkaian 6 persegi.1
(4) Peserta mengidentifikasi komponen LK yang digunakan dan ciri-cirinya -— (10’);(5) Diskusi kelas berpandu pada pertanyaan: ———— (10’)
• Apa saja komponen LK?• Apa saja ciri-ciri komponen LK yang baik?(Ajukan pertanyaan satu persatu. Jawaban peserta ditulis pada kertas flipchart)
Penguatan (10’)
(6) Fasilitator menayangkan komponen LK dan ciri-cirinya satu-persatu;
Catatan untuk Fasilitator
Komponen LK yang dikenalkan adalah ’Informasi’/’Konteks Permasalahan’ dan’Pertanyaan’/’Perintah’ dengan ciri-ciri sbb:
• Informasi/Konteks Permasalahan, hendaknya ‘menginspirasi’ siswauntuk menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelassehingga siswa ‘tak berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi jugatidak terlalu banyak sehingga mengurangi ‘ruang kreativitas’ siswa.
Informasi/Konteks Permasalahan dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel,atau benda konkret.
• Pertanyaan/Perintah, hendaknya memacu siswa untuk menyelidiki, me-nemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi (IngatPertanyaan Tingkat Tinggi yang kita telah pelajari di BTL2).
Jumlah pertanyaan sebaiknya dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LTtidak seperti ‘hutan belantara’ sehingga menjadi beban baca bagi siswa. Bilaguru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebuthendaknya disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisankepada siswa sebagai tambahan bila diperlukan.
• Pada saat akan menayangkan ciri komponen LK, fasilitator dapat memintapendapat peserta terlebih dahulu sebelum menayangkan power pointbagian ciri-ciri masing-masing komponen LK.
2
USAID DBE3 Relevant Education for Youth30
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
(7) Fasilitator menayangkan contoh-contoh LK dari berbagai mata pelajaran (IPA, IPS, MAT, BIND, B ING).
(8) Fasilitator membagikan handout 2a.2: Komponen Lembar Kerja. Beri waktu untuk merekamembacanya dengan seksama.
Application (60 menit)
Merancang LK - di KELOMPOK MATA PELAJARAN (45’)
(1) Peserta mengamati kembali contoh LK berbagai mata pelajaran, terutama pada komponen-nya (Informasi dan Pertanyaan);
(2) Fasilitator mata pelajaran dan peserta membahas penyesuaian komponen LK dengankarakter mata pelajaran masing-masing;
Catatan untuk Fasilitator
• Jika dianggap penting, masing-masing mata pelajaran dapat menambahkomponen LK, selain ’informasi dan ’pertanyaan’, sesuai dengan karaktermata pelajarannya. Prinsip: Kita rancang LK ‘minimalis’ tapi berdampak padasiswa menghasilkan/menemukan banyak gagasan.
• Untuk Bahasa Inggris, karakter LK ditambah dengan ‘Making meaning’/menciptakan makna/berkomunikasi.
• Untuk IPS, LK baik juga mendorong siswa untuk menghasilkan karya 3dimensi seperti replika artefak benda sejarah, replica lipatan tanah, dansebagainya.
3
(3) Peserta memilih 1 Kemampuan Dasar (KD) yang ada pada kegiatan di unit 1: TelaahKurikulum – Ingat tema yang dipilih apa?;
(4) Peserta merancang LK, yang mengandung komponen, terutama, “Informasi/Kontekspermasalahan” dan “Pertanyaan/Perintah” – seperti yang telah dipelajari, yang dapatmengembangkan KD yang dipilih (individual atau berpasangan).
Bertukar Hasil Kerja (15’) - di KELOMPOK MATA PELAJARAN
(5) Peserta bertukar hasil kerja dan mengomentarinya dengan berpandu pada pertanyaaan:- Apakah informasi yang ada pada LK cukup menginspirasi siswa untuk menjawab /
mengerjakan tugas?- Apakah pernyataan masalah dalam LK betul-betul menuntut siswa menemukan cara/
strategi memecahkan masalah tersebut?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 31
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
- Apakah pertanyaan/suruhan memicu siswa melakukan penyelidikan, penemuan, pemecahanmasalah, atau berimajinasi/mengkreasi?
(6) Tampilkan 1 atau 2 LK hasil peserta, yang baik dan belum baik, (jika memungkinkan padapower point) kemudian minta peserta lain untuk mengomentari.
(Setelah sesi ini berakhir, usahakan LK hasil peserta dipajangkan)
Reflection (10 menit)
(1) Fasilitator meminta peserta untuk memeriksa apakah tujuan dari sesi ini telah tercapai.(2) Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan hal-hal yang masih membingungkan.
Extension
Peserta diminta untuk berlatih terus merancang LK untuk Kemampuan Dasar lain pada StandarIsi.
Pesan Utama
Lembar kerja sebaiknya lebih mendorong siswa untuk berbuat dan berpikir KREATIF,memproduksi gagasannya yang banyak dengan kata-katanya sendiri, tidak sekedar mengikutipetunjuk/arahan pada LK.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth32
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Handout Peserta 2a.1a.1
Contoh Lembar Kerja MAT - I
Rangkaian Persegi
Enam buah persegi dapat disusun sehingga membentuk bangun-bangun berikut:
• Bangun mana lagi yang dapat kamu bentuk?Gambarkan hasilnya pada kertas bertitik/polos.
• Dari bangun yang terbentuk, bangun mana sajakah yang merupakan jaring-jaringkubus?
Bangun-bangun ini sama,hanya berbeda letak/posisi
Rangkaian persegi sepertiini tidak diperkenankan.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 33
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Susunan Keramik Manakah yang Dipilih?
Sebagai seorang yang mencintai matematika, Pak Asari bermaksud membuatpengubinan berukuran 1m x 1m di lantai kamarnya yang berukuran 3m x 4m. Diaakan menggunakan keramik khusus, yaitu keramik yang setiap 4 keramiknya sudahterhubungkan sehingga membentuk pola di antara pola-pola berikut:
atau atau
(1) (2) (3)
Keramik-keramik ini memiliki harga khusus.Setiap 4 keramik berwarna ungu (1) berharga Rp50.000Setiap 4 keramik berwarna hijau (2) berharga Rp60.000Setiap 4 keramik berwarna biru (3) berharga Rp40.000
Setiap 1 keramik yang tidak bisa dikombinasikan menjadi 4 keramik di atas berhargaRp50.000Pak Asari menginginkan biaya serendah mungkin dalam pembuatan ubin tersebut.
Jika Anda dimintai nasihat oleh Pak Asari tentang susunan keramik yang harus dibuatdi kamarnya, bagaimanakah susunan yang akan Anda sarankan?Jika ongkos merancang ubin tersebut Rp500.000, berapakah uang yang harusdisediakan oleh Pak Asari?
Handout Peserta 2a.1a.2
Contoh Lembar Kerja MAT - 2
USAID DBE3 Relevant Education for Youth34
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Handout Peserta 2a.1a.3
Contoh Lembar Kerja MAT - 3
Bagaimana Cara Lain Membagi Dua Sama Besar?
Dua orang, A dan B, memiliki lahan tanah yang berdekatan. Dalam bentuk gambar,lahan mereka dapat digambarkan seperti berikut:
Tampak bahwa garis yang membatasi lahan A dan lahan B terdiri dari dua ruas garis.Mereka menginginkan agar batas mereka hanya terdiri dari 1 ruas garis saja dengansyarat luas lahan masing-masing tidak ada yang berkurang.
Kalau Anda diminta untuk mengusulkan batas yang dikehendaki, seperti apakahgambar baru yang akan terjadi? Berikan alasan bahwa luas keduanya memang tetaptidak berubah!
A
B
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 35
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Handout Peserta 2a.1b
Contoh Lembar Kerja Bahasa Indonesia
Sampah
Temukan data/fakta dari gambar di atas dan tulislah sebuah teks berita singkat, padat,dan jelas!
Jawaban terhadap pertanyaan berikut mungkin akan membantumu.
• Apa saja yang kamu lihat dalam gambar di atas?• Siapa saja yang terlibat?• Di mana kira-kira kejadian peristiwa tersebut?• Kapan peristiwa itu terjadi? (Pagi, siang, sore, atau malam?)• Mengapa kira-kira peristiwa itu terjadi?• Bagaimana cara mengatasi?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth36
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
The Bogor Botanical Garden
Bogor Botanical Garden is a national park. It is located in Bogor, West Java. TheBritish Governor General, Sir Thomas Stamford Rafles in 1928, built it.
Bogor Botanical Garden is a large park where plants are grown. There are alot of kinds of plants are planted there. Because of this, many visitors come there tostudy about the plants. Among of the plants are the Giant Water Lily and the RaflesiaArnoldi.
We can also see some animals in Bogor Botanical Garden. Among of themare monkeys and birds. They like to live there because the area is a shady garden.There are many big trees there.
The visitors can stroll down the beautiful path. The path looks beautifulbecause there are beautiful flowerbeds on the right and left sides. They can also sitdown on the benches there and enjoy the beautiful plants. They usually like to enjoythe beautiful voice of the birds’ chirping there.
Handout Peserta 2a.1c.1
Contoh Lembar Kerja B. Inggris - 1
Read the following text, then answer the questions.
1. What is described in the text above?2. What can people see there?3. Why do the monkeys and the birds like to live there?4. What do you think of Bogor Botanical garden?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 37
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Handout Peserta 2a.1c.2
Contoh Lembar Kerja B. Inggris - 2
WHAT IS IT?
Look at the picture below. What is it ? Is it a beach ? Is it a river? Or, is it a lake?
1. List “adjectives” relating to the above picture For example: beautiful, …2. List “noun” found in the above picture
For example: scene, …3. Make some noun phrase For example: beautiful scene, interesting place4. Make some sentences to describe the picture above For example: This is Toba lake.
It has beautiful scene. There is ….
There are …..5. Compose a simple text describing the picture above.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth38
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Memompa Air dengan Api
Sebuah lilin yang menyala diletakkan dalam wadah yang berisi air seperti padaGambar 1 di bawah ini. Lilin tersebut kemudian ditutup dengan sebuah gelas kosongseperti pada Gambar 2.
1. Apa yang dapat kamu amati dengan nyala lilin dan air setelah beberapa saat?Mengapa hal itu terjadi?
2. Apakah peristiwa yang terjadi pada air akan terjadi juga jika lilin tidak dinyalakan?3. Kalau demikian, apa fungsi nyala lilin?
Lakukan percobaan kemudian buatlah laporan yang memuat:
• Tujuan percobaan• Alat dan bahan yang digunakan• Langkah-langkah kegiatan percobaan• Data dan analisis• Kesimpulan
Handout Peserta 2.a.1d
Contoh Lembar Kerja IPA
Gambar 1 Gambar 2
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 39
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
URBANISASI
(Kompas: 7 Oktober 2008)
Gambar di atas menunjukkan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Banyak hal yang menjadi pendorong dan penarik terjadinya urbanisasi.Pendorong berkaitan dengan keadaan desa dan penarik berkaitan dengan keadaan kota.Urbanisasi tampaknya tidak dapat dicegah.
• Apa sajakah pendorong dan penarik terjadinya urbanisasi?• Apa sajakah yang mungkin terjadi, baik di kota maupun desa, sebagai akibat/dampak
dari urbanisasi?• Upaya apa sajakah yang dapat dilakukan pemerintah agar urbanisasi lebih
menguntungkan daripada merugikan kehidupan?
Diskusikanlah pertanyaan di atas dengan temanmu dan tulislah hasil diskusimu padakertas terpisah.
Handout Peserta 2a.1e
Contoh Lembar Kerja IPS
LK IPS-SMP Kls.VIII/1 (KD 1.2: Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth40
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Handout Peserta 2a.2
Komponen Lembar Kerja
Komponen Lembar Kerja
Komponen LK/LT yang dikenalkan adalah ’Informasi’/’Konteks Permasalahan’ dan’Pertanyaan’/’Perintah’ dengan ciri-ciri sbb:
• Informasi/Konteks Permasalahan, hendaknya ‘menginspirasi’ siswa untukmenjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehinggasiswa ‘tak berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi juga tidak terlalubanyak sehingga mengurangi ‘ruang kreativitas’ siswa.
Informasi dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel, atau benda konkret.
• Pertanyaan/Perintah, hendaknya memicu siswa untuk menyelidiki, menemukan,memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi.
Usahakan jumlah pertanyaan dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT tidakseperti ‘hutan belantara’ yang menjadi beban baca bagi siswa. Sering kita mengajukanbanyak pertanyaan padahal ada pertanyaan yang sudah terkandung/’implisit’ dalampertanyaan lain. Misal, bila sudah ada pertanyaan: “Manakah bangun yang palingpanjang kelilingnya?” tidak perlu lagi ada pertanyaan: “Manakah bangun yang palingpendek kelilingnya?”
Bila guru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebuthendaknya disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada siswasebagai tambahan bila diperlukan.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 41
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
Presentasi Unit 2a
USAID DBE3 Relevant Education for Youth42
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 43
Unit 2A - Bagaimana Merancang Lembar Kerja yang Baik?
UNIT 2B
Bagaimana MemanfaatkanMedia Dalam Pembelajaran?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 47
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Pendahuluan
Pemanfaatan media pembelajaran yang relevan dalam kelas dapat mengoptimalkan prosespembelajaran. Bagi guru, media membantu mengkonkritkan konsep atau gagasan dan membantumemotivasi peserta belajar aktif. Bagi siswa, media dapat menjadi jembatan untuk berpikir kritisdan berbuat. Dengan demikian media dapat membantu tugas guru dan siswa mencapaikompetensi dasar yang ditentukan. Akan tetapi, seringkali media pembelajaran hanyasekadar menjadi alat bantu guru, dan jarang digunakan oleh siswa.
Agar media pembelajaran dapat dimanfaatkan dengan baik, guru perlu mengetahui kebutuhanpembelajarannya dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa tentang materi yang akandiajarkan. Terkait dengan itu, media perlu dikembangkan berdasarkan relevansi, kompetensi dasar,materi dan karakteristik siswa. Guru dapat berperan sebagai kreator yaitu menciptakan danmemanfaatkan media yang tepat, efisen, dan menyenangkan bagi siswa. Namun dalam pe-manfaatannya di kelas, perlu ditekankan bahwa siswalah yang seharusnya memanfaat-kan media pembelajaran tersebut.
Media pembelajaran yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan guru sangat bervariasi.Beberapa contoh media pembelajaran yang dimaksud adalah: foto, karikatur, poster, koran, bagan,grafik, peta, benda model, permainan, slide, proyeksi komputer, overhead transparansi, radio,televisi, lingkungan (fisik, alam, sosial, dan peristiwa). Beberapa media, seperti media sederhanayang terjangkau, kadang perlu dikembangkan, dimodifikasi, dikombinasikan dengan media lain,atau dicari alternatif media lainnya yang juga relevan untuk membantu pencapaian tujuanpembelajaran. Media dari alat dan bahan sederhana seringkali menarik dan menantang karenadapat merangsang kreativitas guru dalam mengidentifikasi dan siswa dalam menggunakannya.Media sederhana dan terjangkau sangat disarankan meskipun media-media yang lebih modernseperti komputer dapat dimanfaatkan jika tersedia.
Unit 2BBagaimana Memanfaatkan
Media Dalam Pembelajaran?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth48
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Tujuan
Setelah mengikuti unit ini, peserta pelatihan diharapkan mampu:• Mengidentifikasi media pembelajaran yang relevan dengan kompetensi dasar mata pelajaran.• Memanfaatkan media pembelajaran yang dapat mendorong siswa belajar aktif.
Pertanyaan Kunci
• Bagaimana mengidentifikasi dan memanfaatkan media pembelajaran yang relevan dengankompetensi dasar, relevan dengan materi dan karakteristik siswa, yang terjangkau, sertadapat mendorong siswa belajar aktif.
Petunjuk Umum
• Unit ini mulai kegiatan “Connection” sampai “Extension” dilakukan pada kelompok matapelajaran.
• Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang digunakan untukmenyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar.
• Bahan tercetak, alat peraga, bahan praktikum, alat praktikum, lingkungan, dan segala sesuatuyang digunakan dalam proses pembelajaran dapat berfungsi sebagai media pembelajaranbila digunakan dalam pembelajaran.
• Fokus unit ini adalah identifikasi pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran yangdapat dikembangkan sendiri oleh guru dan siswa, relevan dengan pencapaian KD,digunakan oleh siswa untuk belajar aktif, dan keberadaannya dapat meningkatkan aktivitasdan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
• Pemanfaatan media pembelajaran yang bervariasi dapat menghidupkan suasana belajar,memotivasi dan memudahkan peserta memahami dan membangun konsep-konsep yangrumit, mempercepat dan memperkaya terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 49
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Sumber dan Bahan
• Kertas flip chart, Spidol, Selotip.• Handout Peserta 2b.1: Identifikasi Relevansi Media Pembelajaran dengan Kompetensi
Dasar, Kelebihan dan Kekurangannya, serta alternatif perbaikannya• Handout Peserta 2b.2: Mengidentifikasi Media Pembelajaran yang Relevan• Handout Peserta 2b.3: Mengidentifikasi dan Memanfaatkan Media Pembelajaran• Informasi Tambahan 2b.1: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia• Informasi Tambahan 2b.2: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran Bahasa Inggris• Informasi Tambahan 2b.3: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran IPA• Informasi Tambahan 2b.4: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran IPS• Informasi Tambahan 2b.5: Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Mata
Pelajaran Matematika• Informasi Tambahan 2b.6: Beberapa Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Pengembangan
dan Memanfaatkan Media Pembelajaran
Waktu
Waktu yang digunakan untuk menyampaikan sesi ini adalah 120 menit. Perincian alokasipemanfaatan waktu tersebut dapat dilihat pada setiap tahapan dari sesi ini.
ICT
Berikut ini adalah peralatan ICT yang harus disediakan, namun apabila tidak bisa ditemukan ditempat pelatihan, fasilitator dapat menggantikannya dengan OHP atau kertas flip chart.• Proyektor LCD• Komputer desktop atau laptop.• Layar proyektor LCD
USAID DBE3 Relevant Education for Youth50
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Introduction10 menit
Connection30 menit
Application75 menit
Reflection5 menit
Extension
Fasilitatormemandusharingpemanfaatanmedia olehguru. Menyam-paikan isupemanfaatanmedia dalampembelajaran,Menyampaikantujuan yangakan dicapai.
Fasilitatormemberikansimulasi peng-gunaan mediadalam pembe-lajaran yangsering dilaku-kan, danpeserta mengi-dentifikasikelemahanyang munculdalam pemi-lihan danpemanfaatanmedia tersebutdan mengusul-kan perbaikan-nya.
Mengidentifikasidan Memanfaat-kan MediaPembelajaran,MendeskripsikanMedia Pembe-lajaran tersebutagar digunakanoleh siswa danmendorongproses belajaraktif. Mengiden-tifikasi mediapembelajaranlain sertaaktivitas pem-belajarannya,dan mem-presentasikanhasilnya.
Merangkumkegiatan untukmemastikanketercapaiantujuan danmenentukanapakah tujuandari sesi inisudah tercapaioleh pesertaatau belum.
Pesertadiharapkanmenemukanmedia pem-belajaran lainyang lebih baikdan sederhana,cocok dengankompetensidasar mapeldan menerap-kannya.
Perincian Langkah-langkah Kegiatan
Introduction (10 menit)
(1) Fasilitator meminta 2 sampai 3 peserta dari mata pelajaran berbeda untuk menyampaikanpendapatnya atau pengalamannya dalam memanfaatkan media pembelajaran.
(2) Fasilitator menyampaikan latar belakang terkait pemanfaatan media dalam pembelajaran,yaitu (a) media pembelajaran yang relevan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran, (b)bagi guru, media membantu mengkonkritkan konsep/gagasan abstrak. dan membantu. Bagisiswa, media dapat memotivasi peserta untuk belajar aktif dan menjadi jembatan untukberpikir kritis dan berbuat. Dengan demikian, media dapat membantu guru dan siswamencapai kompetensi dasar yang ditentukan.
Ringkasan Sesi
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 51
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
(3) Sampaikan tujuan yang akan dicapai pada unit ini.
Connection (30 menit)
(1) Kegiatan ini dilakukan di setiap kelompok mata pelajaran.(2) Fasilitator menyiapkan satu simulasi pembelajaran sederhana yang menggunakan media (per
mapel)
Catatan untuk Fasilitator
Kreativitas dan keberanian guru sangat menentukan dalam mengidentifikasidan memanfaatkan media pembelajaran. Yang paling penting adalah bahwamedia yang dipilih harus relevan dengan pencapaian KD, materi pembelajaran,karakteristik siswa, dan penggunaannya dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar,bukan hanya digunakan oleh guru. Selain itu media yang dipilih harusdiperhatikan aspek keterjangkauannya oleh guru atau sekolah.
1
Catatan untuk Fasilitator
Simulasi yang ditampilkan kali ini memang belum merupakan sebuah simulasidari praktik pemanfaatan media yang baik. Simulasi ini dimaksudkan untukmembuka wawasan peserta agar berpikir lebih kritis terkait perbaikanpemanfaatan media. Jadi dalam simulasi ini, media yang dipilih memang belumdimanfaatkan secara efektif/maksimal dan masih berpusat pada guru. Usaikegiatan simulasi, peserta melakukan diskusi yang difokuskan padamengidentifikasi kelebihan-kekurangan dalam pemanfaatan media pem-belajaran dan mengusulkan perbaikannya terutama untuk mendorongsiswa belajar aktif.
2
(3) Fasilitator meminta peserta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang muncul dalampemanfaatan media tersebut dan mengusulkan perbaikan-perbaikannya. Gunakan HandoutPeserta 2b.1. Identifikasi Relevansi Media dalam Pembelajaran Kelebihan dan Kekurangandalam Pemanfaatannya, serta Alternatif Perbaikannya
Application (75 menit)
Kegiatan 1: Mengidentifikasi dan Memanfaatkan Media Pembelajaran (15 menit)(1) Fasilitator meminta peserta untuk secara berpasangan menggunakan Handout 2b.2
USAID DBE3 Relevant Education for Youth52
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
3
Mengidentifikasi dan Memanfaatkan Media Pembelajaran yang diambil berdasarkan hasilUnit 1 tentang Telaah Kurikulum dan Unit 2a tentang Lembar Kerja/Tugas.
(2) Berdasarkan ide-ide kegiatan pembelajaran unit 1, fasilitator meminta peserta untuk meng-identifikasi media Pembelajaran yang Relevan dan Terjangkau, kemudian mendeskripsikanMedia Pembelajaran tersebut agar digunakan oleh siswa dan mendorong proses belajar aktif.
Kegiatan 2: mengidentifikasi alternatif media lainnya (30 menit)(1) Fasilitator meminta setiap pasang peserta mengidentifikasi alternatif media lainnya yang
diidentifikasi pada handout 2b.2 serta menuliskan pemanfaatan media tersebut dalam pem-belajaran yang membuat siswa belajar aktif. Tuliskan hasilnya dalam Handout 2b.3: AlternatifMedia Pembelajaran Lainnya.
(2) Menggunakan Informasi Tambahan 2b.6: fasilitator memberikan penekanan tentangBeberapa Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Pengidentifikasian dan Pemanfaatan MediaPembelajaran.
Catatan untuk Fasilitator
Media yang dikembangkan sebaiknya menggunakan alat atau bahan yangsederhana yang terjangkau dan mudah diperoleh di sekitar tempat pelatihan.
Kegiatan 3: Presentasi (30 menit)(3) Fasilitator meminta setiap pasangan mempresentasikan hasil kerja (handout 2b.2 dan 2b.3)
dalam kelompok mata pelajaran untuk mendapatkan umpan balik.
Reflection (5 menit)
(1) Fasilitator meminta peserta untuk memeriksa apakah tujuan dari sesi ini telah tercapai.(2) Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menulis hal-hal penting yang
sudah dipelajari dari unit ini.
Extension
• Peserta diharapkan terus mengidentifikasi ragam media pembelajaran untuk mendorongsiswa belajar aktif.
• Berikan tugas kepada setiap kelompok untuk merancang media pembelajaran yang akandigunakan pada kegiatan praktik pembelajaran.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 53
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Pesan Utama
Pemanfaatan media pembelajaran sangat diperlukan terutama untuk mendorong siswa belajar.Oleh sebab itu pastikan bahwa media yang dikembangkan atau yang dipilih memberikankesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk memanfaatkannya sebagai sumber belajar,dan bukan sekedar alat bantu guru. Banyak dampak positif yang dapat diperoleh, misalnyatujuan pembelajaran dapat dicapai dengan lebih mudah, memotivasi peserta, menciptakan iklimbelajar yang kondusif. Media pembelajaran tidak harus media yang mahal dan rumit, tetapi yangpaling utama adalah kecocokan dengan pencapaian KD serta merangsang siswa untuk berpikirdan berbuat. Apapun media yang dipilih, pastikan aman dari risiko kecelakaan pengguna.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth54
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Han
dout
Pes
erta
2b.
1
Iden
tifik
asi R
elev
ansi
Med
ia d
alam
Pem
bela
jara
nK
eleb
ihan
dan
Kek
uran
gan
dala
m P
eman
faat
anny
a, S
erta
Alt
erna
tif P
erba
ikan
nya
Mat
a Pe
laja
ran
: ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
..K
elas
/Sem
este
r: .
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.....
KD
Pem
bela
jara
nM
edia
ya
ngK
eleb
ihan
dan
Kek
uran
gan
Pem
anfa
atan
Med
iaA
lter
nati
f Pe
rbai
kan
Pem
anfa
atan
Med
ia U
ntuk
Bag
i gu
ruB
agi s
isw
a
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 55
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
H
ando
ut P
eser
ta 2
b.2
Men
gide
ntifi
kasi
dan
Mem
anfa
atka
n M
edia
Pem
bela
jara
n
Mat
a Pe
laja
ran
: ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
Kel
as/S
emes
ter
: ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
Stan
dar
Kom
pete
nsi
: ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
Kon
teks
/Tem
a/Te
ks*)
: ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.....
Ket
eran
gan:
*)
Liha
t ha
sil
Uni
t 1
Tela
ah K
urik
ulum
dan
2a
Lem
bar
Kerj
a/Tu
gas.
Perb
aiki
ide
keg
iata
n pe
mbe
laja
ran
yang
ses
uai
deng
anid
entif
ikas
i Le
mba
r Ke
rja/
tuga
s da
n M
edia
Pem
bela
jara
n ya
ng R
elev
an d
an T
erja
ngka
u
KD
Ide
Keg
iata
nPe
mbe
laja
ran
yang
No
Lem
bar
Med
ia P
embe
laja
ran
yang
Rel
evan
dan
Des
krip
si P
eman
faat
an M
edia
Pem
bela
jara
n un
tuk
Men
doro
ng S
isw
a
USAID DBE3 Relevant Education for Youth56
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Han
dout
Pes
erta
2b.
3 –
(Keg
iata
n 2)
Alt
erna
tif M
edia
Pem
bela
jara
n La
inny
a
Kete
rang
an:
Tulis
kan
kem
bali
med
ia p
embe
laja
ran
yang
tel
ah d
iiden
tifik
asi
sebe
lum
nya
pada
H.O
2b.
2, k
emud
ian
iden
tifik
asi
kem
bali
alte
rnat
if m
edia
pe
mbe
laja
ran
lain
nya.
Se
lanj
utny
a ke
mba
ngka
n ak
tivita
s pe
mbe
laja
ran
yang
m
eman
faat
kan
med
iape
mbe
laja
ran
ters
ebut
unt
uk m
endo
rong
sis
wa
bela
jar
aktif
.
Med
ia P
embe
laja
ran
yang
tela
h D
iiden
tifik
asi
Iden
tifik
asi
Alt
erna
tif
Med
iaPe
mbe
laja
ran
Lain
nya
Akt
ivit
as P
embe
laja
ran
yang
Men
doro
ngSi
swa
Bel
ajar
Akt
if ya
ng M
eman
faat
kan
Med
ia
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 57
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Informasi Tambahan 2b.1
Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalamPembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2Standar kompetensi : Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis
kreatif naskah dramaKompetensi Dasar : Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan
kaidah penulisan naskah dramaMedia : Model teks drama, gambar seri
Langkah Pembelajaran
Pendahuluan1. Motivasi : dialog kebermaknaan menulis naskah drama.2. Apersepsi: cara menulis kalimat langsung.
Kegiatan Inti3. Guru dan beberapa siswa membacakan cuplikan teks drama.4. Guru mengidentifikasi kaidah-kaidah penulisan naskah drama.5. Guru membimbing siswa menulis naskah drama berdasarkan gambar seri yang dipajang
guru di papan tulis.6. Guru menyunting naskah drama siswa.
Penutup7. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran dan memberi penguatan.8. Guru minta siswa menulis naskah drama dengan tema yang lain.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth58
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Bidan : Nama Anda siapa tadi?”
Pasien : “Bu Sally”
Bidan : “Nama kepanjangannya!” Perempuan itu sekali lagi menghindari pandangan Bu Bidan
Pasien : “Saliyem”
Bidan : “Oooo Allaaaah!”
Dicarinya lagi kartunya!” Namanya Saliyem!”
Bidan : Siapa nama suaminya?” (dan sebelum pasien itu memberi jawaban, pembantuperawat menambahkan) Pembantu
Bidan : Nama lengkap! Nama aslinya
Bidan : Nama desa, Nama yang dibawa dari desa!
Pasien : Samijo,suara pasen itu tetap perlahan
Bidan : Sekarang siapa namanya? Nama kota?
Tanpa mengenali nada ejekan atau sindiran dari bu bidan, perempuan yang berbaring di tempatpemeriksaan.
Pasien : Pak sammi
Bidan : Mengapa mulutnya begitu rapat? Apa Ibu tahu caranya menulis? Dengan huruf emdua atau bagaimana?
Pasien : Saya tidak bisa menulis, bu tapi katanya memang pakai huruf em dua
Bidan dan pembantu perawat saling memandang, masing-masing mengulum senyum
Bidan : Kalu begitu, Sally itu el-nya juga dua?
Pasien : Ya bu katanya begitu
Bidan : Katanya, katanya, siapa to itu yang mengatakan begitu?
Pasien : Ya, anak-anak sekolah. Orang-orang pandai yang datang ke warung saya, Bu
Dialog Bidan dan Pasien
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 59
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Gambar – Gambar Berseri
Gambar 1. Tulislah latar/setting dari gambar ini. Setiapdetail gambar yang kamu tulis akan sangat berarti.
Gambar 2. Ciptakan tokohmu! Beri nama, umur, cirifisik dan karakter tokoh! Buatlah monolognya.
Gambar 3: Tokoh-tokoh anda berbicara (dialog antartokoh), mulailah ciptakan konflik.
Gambar 4: Ciptakan konflik setajam mungkin antaratokoh protagonis dengan tokoh antagonis.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth60
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Gambar 5: Konflik mulai reda, situasi mulai terkontrol.
Gambar 6: Selesaikan konflik. Ingat, akhiri cerita denganbaik.
Catatan :Berilah judul pada naskah dramamu tersebut.
Refleksi :apakah kamu puas dengan hasil kerjamu, bila puas berikan naskah dramamu pada guru, jikabelum, kamu boleh meminta waktu kira-kira dua menit lagi untuk menyempurnakan hailkerjamu.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 61
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Kelas/Semester : VII/ 2Standar kompetensi : Mengungkapkan makna dalam teks lisan fungsional dan monolog
pendek sangat sederhana berbentuk descriptive dan procedure untukberinteraksi dengan lingkungan terdekat
Kompetensi Dasar : Mengungkapkan makna dalam monolog pendek sangat sederhanadengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, danberterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat dalam teksberbentuk descriptive dan procedure
Media : Kertas lipat
Langkah Pembelajaran
Pendahuluan1. Memotivasi siswa dengan mengatakan bahwa kertas dapat menjadi media yang menarik
dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Kegiatan Inti2. Guru menunjukkan kertas lipat dan mengatakan tujuan pembelajaran, yaitu berlatih
memberi petunjuk untuk membuat origami sederhana dengan menggunakan bahasa Inggris3. Guru memberi petunjuk cara membuat pesawat terbang dengan kertas lipat sambil
memperagakan langkah-langkah tersebut.4. Guru meminta siswa menerangkan cara membuat pesawat terbang.
Penutup5. Guru meminta siswa merangkum beberapa ungkapan yang digunakan dalam membuat
origami sederhana.
Informasi Tambahan 2b.2
Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalamPembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Perhatian: Skenario ini belum baik
USAID DBE3 Relevant Education for Youth62
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Contoh origami
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 63
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Kelas/Semester : VIII/2Standar kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hariKompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapan
nya dalam kehidupan sehari-hariMedia : Botol dari gelas, stirofoam
Langkah Pembelajaran
Pendahuluan1. Memotivasi siswa dengan bertanya bagaimana pesawat terbang yang berat bisa terangkat.
Kegiatan Inti2. Guru mendemonstrasikan percobaan meniup permukaan botol gelas yang ujungnya
terdapat sebutir stirofoam.3. Guru menunjukkan kepada siswa bahwa stirofoam tidak dapat masuk ke dalam botol
ketika ditiup4. Guru menjelaskan alasan kenapa stirofoam tidak dapat masuk ke dalam botol ketika ditiup.
Penutup5. Guru menjelaskan hubungan percoban ini dengan daya angkat pesawat terbang6. Guru meminta siswa menulis ringkasan hasil pengamatan dan mengulangi demonstrasi guru
di rumah masing-masing.
Informasi Tambahan 2b.3
Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalamPembelajaran Mata Pelajaran IPA
Perhatian: Skenario ini belum baik
USAID DBE3 Relevant Education for Youth64
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Langkah-langkah:
Pendahuluan1. Guru menggali pengertian siswa tentang peta.
Kegiatan inti2. Guru mengukur jarak Surabaya – Jakarta di atas peta.3. Guru mengkonversi jarak Surabaya – Jakarta pada peta ke jarak sebenarnya melalui
perhitungan skala peta.4. Guru menulis jarak sebenarnya Surabaya – Jakarta di papan tulis.5. Murid menyalin perhitungan jarak yang telah dicontohkan.
Penutup6. Guru menyimpulkan tentang penggunan peta untuk perhitungan jarak sebenarnya.
PETA INDONESIA
Perhatian: Skenario ini belum baik
Informasi Tambahan 2b.4
Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalamPembelajaran Mata Pelajaran IPS
Kelas/Semester : VII / 2Standar Kompetensi : Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan ling
kungannya.Kompetensi Dasar : Menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi
keruangan.Media : Pemanfaatan peta untuk mendapatkan informasi keruangan.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 65
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Informasi Tambahan 2b.5
Skenario Simulasi Pemanfaatan Media dalamPembelajaran Mata Pelajaran Matematika
Perhatian: Skenario ini belum baik
Langkah Pembelajaran
Pendahuluan1. Guru menggali pengertian siswa tentang bangun ruang yang bersisi datar.
Kegiatan inti2. Guru menunjukkan contoh kotak kue dan menjelaskan cara mencari luas permukaan
balok (aktifitas didominasi guru).3. Guru menggunakan beberapa kotak dengan ukuran berbeda dan menghitung luas
permukaannya.4. Murid diperintahkan menyebutkan luas permukaan balok yang telah dihitung.
Penutup2. Guru menyimpulkan cara menghitung luas permukaan balok.
Kelas/Semester : VIII/2Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.Kompetensi Dasar : Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan
limas.Media : Kotak kue berbentuk balok
USAID DBE3 Relevant Education for Youth66
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan media dalam pembelajaran perlu mempertimbangkanbeberapa hal agar bisa digunakan dengan efektif sesuai dengan fungsinya, di antaranya:
1. Gunakan alat dan bahan yang tidak membahayakan siswa. Hindari penggunaan bahan kimia,baik padat, cair dan gas, berbahaya. Jika terpaksa harus menggunakan bahan kimia, guruharus memberi pengawasan ketat, atau percobaan cukup didemonstrasikan oleh guru.
2. Hindari penggunaan alat/bahan yang beresiko menimbulkan kebakaran sehingga dapatmembahayakan keselamatan siswa. Jika dalam percobaan menggunakan api, pastikan bahwapembakaran yang dikehendaki dapat dikendalikan dan dilakukan di tempat aman (tidakmenyulut pembakaran benda di sekitarnya).
3. Gunakan sumber energi listrik dari batu baterai untuk media terkait rangkaian listriksederhana. Jangan menggunakan sumber PLN 220 V secara langsung karena sangat berisikoterjadi hubungan singkat yang membahayakan keselamatan siswa dan kebakaran.
4. Gunakan alat dan bahan yang mudah diperoleh di sekitar sekolah atau tempat tinggal. Tidaksemua alat-bahan perlu dalam keadaan baru. Banyak alat/bahan bekas yang dapat digunakanlagi atau dialihfungsikan. Seringkali, alat/bahan bekas dan terjangkau serta dikenal siswasering merangsang inspirasi mereka.
5. Perhatikan tingkat kerumitan media yang dikembangkan. Tingkat kerumitan harus sesuaidengan jenjang kelas. Media yang terlalu rumit tidak selalu berhasil merangsang siswaberpikir kritis dan lebih mengkongkritkan gagasan abstrak, bahkan dapat menimbulkan rasafrustasi siswa. Pastikan bahwa media yang dipakai dapat ditiru, direkayasa atau diciptakanulang oleh siswa.
6. Kembangkan media yang merangsang siswa berpikir dan berbuat sehingga lebih berpusatpada siswa. Media yang memungkinkan siswa, memanipulasi, modifikasi, membongkar danmembangunnya lagi jauh lebih bermanfaat ketimbang media yang indah tetapi tidakmemungkinkan siswa melakukan investigasi cara kerja (black box).
7. Kembangkan dan gunakan media yang paling sesuai dengan KD yang ingin dicapai.
Informasi Tambahan 2b.6
Beberapa Aspek yang Harus Diperhatikan dalamMengidentifikasi dan Memanfaatkan Media Pembelajaran
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 67
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
Presentasi Unit 2B
USAID DBE3 Relevant Education for Youth68
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 69
Unit 2B - Bagaimana Memanfaatkan Media dalam Pembelajaran?
UNIT 2C
Penilaian
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 73
Unit 2C - Penilaian
Pendahuluan
Sesuai dengan standar isi, pembelajaran harus diarahkan untuk pencapaian kompetensi siswa.Untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa, guru perlu melakukan penilaian.
Pada umumnya sebagian guru terbiasa menilai kompetensi siswa dengan menggunakan tes tulis.Padahal sebaik apa pun tes tulis, ia tidak akan pernah mampu menilai seluruh kompetensi siswapada suatu mata pelajaran. Oleh sebab itu, penggunaan teknik penilaian selain tes tulis mutlakperlu dikuasai oleh guru-guru.
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan kompetensi siswa terhadap matapelajaran. Pada tahap awal guru melakukan pengumpulan data, pengumpulan contoh, danpencatatan amatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, dan berkelanjutan serta digunakanuntuk mengetahui penguasaan siswa. Selanjutnya guru membuat simpulan, pemaknaan,pengambilan keputusan berdasarkan data, contoh, dan hasil amatan. Akhirnya guru membuatlaporan yang merupakan pensintesaan, penerjemahan, dan pengkomunikasian hasil penilaian.
Penilaian memiliki beberapa manfaat. Penilaian memberikan umpan balik mengenai kemajuanbelajar siswa. Selain itu, penilaian juga membantu guru untuk membuat keputusan-keputusanmengenai kebutuhan-kebutuhan siswa, dan perencanaan program pembelajaran selanjutnya.Oleh sebab itu, penilaian harus menjadi bagian tidak terpisah dari program pembelajaran itusendiri.
Sesi ini memperkenalkan berbagai teknik penilian yang sesuai dengan lingkup mata pelajaran.Peserta akan berlatih mengembangkan dan menggunakan rubrik penyekoran untukmengumpulkan dan mencatat informasi tentang kemampuan siswa.
Tujuan
Setelah pelatihan ini peserta akan mampu:• Mengidentifikasi berbagai lingkup/aspek/komponen kemampuan mata pelajaran.• Memilih dan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan lingkup/aspek/
Unit 2CPenilaian
USAID DBE3 Relevant Education for Youth74
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
komponen kemampuan mata pelajaran yang hendak diukur.• Mengidentifikasi indikator-indikator kompetensi dasar.• Membuat rubrik penyekoran untuk berbagai teknik penilaian.
Pertanyaan Kunci
(1) Bagaimanakah menentukan teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang ingindicapai?
(2) Bagaimana membuat rubrik penyekoran untuk penilaian?(3) Bagaimana menggunakan rubrik penyekoran untuk menilai kompetensi siswa?
Petunjuk Umum
Dalam pelaksanaan pelatihan Unit 2C ini peserta dikelompokkan dalam kelompok mapel sejakdari tahap introduction sampai dengan tahap application.
Sumber dan Bahan
• Handout Peserta 2C.1: Teknik Penilaian dan Kompetensi yang diukur• Handout Peserta 2C.2: Teknik-teknik Penilaian• Handout Peserta 2C.3: Hasil Karya Siswa• Handout Peserta 2C.4: Rubrik Penyekoran Karya Siswa• Handout Peserta 2C.5: Identifikasi Indikator• Handout Peserta 2C.6: Rubrik dan Tugas-tugas Kinerja• Handout Peserta 2C.7: Format Rubrik Penyekoran• Kertas flipchart atau kertas plano, spidol, dan isolasi
Waktu
Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 120 menit. Perincian penggunaan waktu untuk sesiini dapat dilihat pada ringkasan sesi.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 75
Unit 2C - Penilaian
ICT
Penggunaan TIK dalam sesi ini sifatnya pilihan dan tergantung pada peralatan yang tersedia.Beberapa kemungkinannya adalah:(1) Proyektor LCD(2) Laptop untuk presentasi
Ringkasan Sesi
Introduction10 menit
Connection30 menit
Application70 menit
Reflection10 menit
Extension
Fasilitatormenyampaikantujuan sertapertanyaanpendahuluanpada peserta..
Pesertaberdiskusitentang teknik-teknikpenilaian.
• Pesertamengembang-kan rubrikpenyekoran.
Pesertamenilaiketercapaiantujuan danmenjawabpertanyaan-pertanyaankunci.
Pesertamengembang-kan danmenggunakanrubrikpenyekoran
Perincian Langkah-langkah Kegiatan
Introduction (10 menit)
(1) Fasilitator menjelaskan sepintas tentang apa itu penilaian. Penje-lasan yang terdapat diPengantar dapat digunakan sebagai bahan tayangan dalam sesi ini.
(2) Fasilitator menyampaikan tujuan sesi ini.(3) Fasilitator meminta peserta mendiskusikan secara berpasangan pertanyaan “Aspek/lingkup/
komponen kemampuan apa saja yang harus dinilai dalam matapelajaran Anda?”(4) Fasilitator meminta beberapa pasangan melaporkan hasil diskusi, fasilitator menekankan
bahwa seluruh aspek/lingkup/komponen tersebut tidak mungkin dinilai dengan tes tulis saja.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth76
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Connection (30 menit)
(1) Peserta dikelompok berdasarkan mata pelajaran.(2) Fasilitator membagikan sebuah amplop kepada masing-masing kelompok. Amplop tersebut
berisi potongan-potongan kertas yang mendeskripsikan berbagai teknik penilaian yangdilakukan guru untuk mengetahui kompetensi siswa. Deskripsi tersebut seperti termuatpada Handout Peserta 2C.1.
(3) Fasilitator meminta kelompok-kelompok peserta mendiskusikan dan menamai teknik-teknikpenilaian yang dilakukan guru. Fasilitator menayangkan slide power point nomor 7 tentangteknik penilaian.
(4) Fasilitator meminta beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya.(5) Fasilitator memberi umpan balik dengan menayangkan melalui slide power point nomor 8
tentang teknik-teknik penilaian serta kompetensi yang diukur.(6) Fasilitator membagikan Handout Peserta 2C.2 yang berupa bahan bacaan tentang teknik-
teknik penilaian kepada kelompok-kelompok. Lihat catatan fasilitator berikut ini.
Catatan untuk Fasilitator
1. Teknik-teknik penilaian (lihat Hand out 2c.1)• penilaian kinerja: deskripsi 1• penilaian sikap: deskripsi 5• penilaian tertulis: deskripsi 2• penilaian proyek: deskripsi 3• penilaian produk: deskripsi 4• penggunaan portofolio: deskripsi 6, dan• penilaian diri: deskripsi 7.
1
Application (70 menit)
Pengembangan Rubrik Penyekoran
(1) Fasilitator menjelaskan bahwa sebagian besar teknik penilaian memerlukan rubrikpenyekoran. Oleh sebab itu, fokus pelatihan adalah pengembangan rubrik penyekoran.
(2) Fasilitator memberikan kepada masing-masing kelompok mata pelajaran Handout Peserta2C.3, hasil karya siswa sebanyak 3 buah, kemudian peserta secara individual diminta untukmenilai hasil karya siswa tersebut (tanpa rubrik penyekoran). Bandingkan hasil penilaianAnda dengan hasil anggota kelompokmu.
(3) Fasilitator memberikan peserta Handout Peserta 2C.4, sebuah rubrik penyekoran untukmenilai karya siswa tersebut.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 77
Unit 2C - Penilaian
(4) Fasilitator meminta peserta untuk membandingkan hasil penilaiannya pada langkah (2)dengan langkah (3). Fasilitator menanyakan: “Cara manakah yang menghasilkan skor lebihakurat?”
(5) Fasilitator meminta peserta berdiskusi untuk menemukan indikator-indikator darikompetensi dasar yang dipilih dari Unit 1, kemudian menuliskannya pada Handout Peserta2C.5. Lihat catatan fasilitator berikut ini.
Catatan untuk Fasilitator
1. Fasilitator harap menjaga agar diskusi tentang indikator tidak berlarut-larutkarena bagian ini merupakan jembatan untuk latihan mengembangkanrubrik penyekoran.
2. Fasilitator cukup memberikan waktu sekitar 10-15 menit pada pesertauntuk mengembangkan indikator
2
(6) Berdasarkan indikator-indikator yang telah dibuat, fasilitator mendorong kelompok-kelompokmata pelajaran diminta untuk menyepakati kriteria penyekoran yang digunakan dalam menilaihasil karya siswa.
(7) Fasilitator membagikan kepada peserta Handout Peserta 2C.6, bahan bacaan tentangPengembangan Rubrik Penyekoran. Kemudian, Fasilitator menayangkan slide power pointnomor 11 tentang format pengembangan rubrik. Lihat catatan fasilitator berikut ini.
Catatan untuk Fasilitator
1. Fasilitator mengemukakan kunci-kunci pengembangan rubrik, yakni kriteriadan tingkat kualitas.
2. Jika peserta telah menemukan banyak kriteria maka fasilitator perlumenekankan bahwa peserta harus melengkapi deskripsi tingkat kualitasuntuk satu kriteria terlebih dahulu.
3. Jika waktu tidak mencukupi maka peserta cukup menuliskan deskripsitingkat kualitas untuk satu atau dua kriteria saja.
3
(8) Fasilitator mendorong kelompok-kelompok matapelajaran mendiskusikan dan menuliskankriteria serta tingkat kualitas rubrik penyekoran dengan menggunakan Handout Peserta2C.7.
(9) Fasilitator meminta peserta memajangkan hasil pengembangan rubrik penyekoran.(10) Fasilitator meminta kelompok lain mengunjungi pajangan dan membuat catatan-catatan
untuk perbaikan rubrik penyekoran.(11) Fasilitator memberi penguatan tentang pengembangan rubrik penyekoran.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth78
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Reflection (10 menit)
Fasilitator menayangkan kembali tujuan kegiatan. Peserta melakukan evaluasi diri denganmemikirkan seberapa jauh tujuan kegiatan yang telah disebutkan di awal bisa dicapai. Selain itu,peserta mengevaluasi diri untuk mengenali kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan menemukanalternatif-alternatif penyelesaiannya.
Extension
Peserta membaca sekali lagi bahan-bahan bacaan tentang pengembangan rubrik penyekoran.Peserta menggunakan pemahamannya untuk mengembangkan rubrik penyekoran danmenggunakannya untuk penilaian pada pembelajaran selanjutnya di sekolah masing-masing.
Pesan Utama
Penilaian yang baik dan benar terjadi apabila penilaian itu sesuai dengan kompetensi yang ingindicapai dan menggunakan teknik penilaian yang tepat. Untuk mengetahui ketercapaiankompetensi, tes tulis saja masih belum cukup. Oleh sebab itu, guru harus menggunakan teknik-teknik penilaian lainnya untuk melengkapi tes tulis.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 79
Unit 2C - Penilaian
Handout Peserta 2C.1
Teknik Penilaian dan Kompetensi yang diukur
Teknik Penilaian Kompetensi yang DiukurDeskripsi
1
2
3
4
5
6
7
Dalam kelompok, bacalah dengan cermat perian teknik penilaian berikut ini. Tentu-kanlah teknik penilaian yang digunakan guru dan kompetensi siswa yang diukur.
Deskripsi 1
Bu Ida, seorang guru bahasa Inggris MTs “Maju Terus”, ingin mengetahui kemampuansiswanya dalam menceritakan pengalaman liburannya secara lisan. Untuk itu, Bu Idamemberi waktu selama 5 menit kepada setiap siswanya untuk menceritakan pengalamanliburnya nya di depan kelas. Dalam melakukan penilaian tersebut Bu Ida mengamatisiswanya dengan menggunakan rubrik penyekoran yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Deskripsi 2
Pak Rahman, seorang guru IPS SMP “Pantang Mundur”, ingin mengetahui pemahamansiswanya tentang pengembangan wisata daerah. Ia membuat soal tes pilihan ganda danpara siswa diminta untuk menuliskan jawabannya pada lembar jawaban. Selanjutnya, PakRahman menghitung jawaban benar setiap siswanya dan memberikan nilai pemahamansiswa sesuai dengan jumlah jawaban benar tersebut.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth80
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Deskripsi 3
Pak Priyo, seorang guru IPA SMP “Siap”, ingin mengetahui kemampuan siswanya dalammenerapkan konsep perubahan energi dengan membuat alat pengubah energi. Pak Priyomenilai kemampuan tersebut terhadap rencana pembuatan alat, proses selamapembuatan alat, dan hasil akhir yang berupa alat pengubah energi. Dalam penilaian iniPak Priyo menetapkan tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain,pengumpulan data, analisis data, dan laporan tertulis. Pak Priyo menggunakan alat/instrumen penilaian berupa skala rentang (rating scale).
Deskripsi 4
Bu Sumi, seorang guru Bahasa Indonesia MTs “Mengejutkan”, ingin mengetahuikemampuan siswanya dalam menulis cerita pendek yang terdiri atas 4 paragraf. Untukitu, siswa ditugasi menulis cerita pendek dalam dua kali pertemuan dan Bu Sumimenyiapkan rubrik penyekoran untuk menilai hasil karya siswa yang berupa ceritapendek. Kemudian Bu Sumi menilai kemampuan menulis cerita pendek denganmenggunakan rubrik penyekoran.
Deskripsi 5
Bu Inrum, seorang guru Bahasa Inggris SMP “Inovasi”, ingin mengetahui sikap siswanyaterhadap materi pelajaran membaca. Untuk itu, Bu Inrum memberi angket kepada setiapsiswanya untuk mengungkapkan perasaannya terhadap materi tersebut. Hasil tersebutdigunakan Bu Inrum untuk mengetahui kecenderungan sikap masing-masing siswa.
Deskripsi 6
Pak Ngari, seorang guru Bahasa Indonesia SMP “Berdikari”, ingin mengetahui kemampuanmengarang siswanya. Dalam rangka menilai kemampuan mengarang para siswa, pak Ngarimeminta siswa untuk menyimpan semua karangan yang dibuat setiap siswa dalam satusemester di dalam sebuah map. Pada setiap karangan tersebut, siswa diminta untukmenuliskan tanggal pembuatannya. Selanjutnya, pak Ngari bersama dengan setiapmuridnya memilih 5 karangan yang menunjukkan perkembangan kemampuanmengarangnya. Berdasarkan kumpulan karangan tersebut, pada akhir semester, pak Ngarimenilai kemampuan mengarang siswanya.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 81
Unit 2C - Penilaian
Deskripsi 7
Pak Nuwu, seorang guru Matematika SMP “Pantang Mundur”, ingin mengetahuikemampuan siswanya dalam memecahkan masalah berdasarkan dengan memberipedoman penilaian kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk mengukur kemampuanmasalahnya sendiri. Hasil pengukuran tersebut kemudian diserahkan kepada Pak Nuwu.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth82
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Untuk mengetahui kompetensi siswa, guru dapat melakukan penilaian dengan beberapa teknik.Teknik-teknik penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut .
• penilaian kinerja,• penilaian sikap,• penilaian tertulis,• penilaian proyek,• penilaian produk,• penggunaan portofolio, dan• penilaian diri.
Penerapan dari teknik-teknik penilaian tersebut diuraikan di bawah ini .
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kinerja siswa. Penilaian kinerjadilakukan melalui pengamatan. Kinerja yang dapat diamati seperti: bermain peran, memainkan alatmusik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasi-kan suatu alat, dan lain-lain. Alat pengamatan yang digunakan dapat berupa Daftar Cek atauSkala Rentang.
Penilaian Sikap
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: komponen afektif (perasaan), komponen kognitif(keyakinan), dan komponen konatif (kecenderungan berbuat) . Objek sikap yang perlu dinilaidalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah:
– Sikap terhadap subjek– Sikap positif terhadap belajar– Sikap positif terhadap diri– Sikap terhadap seseorang yang berbeda
Teknik penilaian sikap dapat berupa: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporanpribadi. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatankhusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta.
Handout Peserta 2C.2
Teknik-teknik Penilaian
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 83
Unit 2C - Penilaian
Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Dalam menjawab soal siswa tidak selalumerespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, sepertimemberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
Dalam mengembangkan instrumen penilaian ini, guru perlu mencermati kesesuian antara soal(materi) dengan indikator pada kurikulum. Selain itu, rumusan soal atau pertanyaan (konstruksi)harus jelas dan tegas. Rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat (bahasa) yang menimbulkanpenafsiran ganda.
Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas (suatu investigasi sejak dari perencanaan,pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data) yang harus diselesaikandalam periode/waktu tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman danpengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan tersebutdalam penyelidikan tertentu, dan kemampuan siswa dalam menginformasikan subyek tertentusecara jelas
Penilaian cara ini dapat dilakukan terhadap perencanaan, proses selama pengerjaan tugas, danhasil akhir proyek. Dalam penilaian ini guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perludinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, kemudian menyiap-kan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitiannya juga dapat disajikan dalam bentukposter. Pelaksanaan penilaian ini dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek(checklist) ataupun skala rentang (rating scale)
Penilaian Produk
Penilaian produk meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk-produkteknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pada umumnya pengembangan produkmeliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan penilaian.
Penilaian Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, danmengembangkan gagasan, dan mendesain produk; Penilaian Tahap pembuatan (produk),meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, danteknik. Penilaian Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan siswa membuatproduk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth84
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Penilaian Portofolio
Penilaian Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulaninformasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karya siswa,antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik, penelitian, dan lain-lain.
Dalam mengembangkan penilaian portofolio, guru perlu melakukan hal-hal berikut.
• Menjelaskan maksud penggunaan portofolio.• Menentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.• Mengumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap siswa dalam satu map/folder/wadah.• Memberi tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa sehingga
dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu• Menentukan kriteria penilaian sampel-sampel portofolio siswa beserta pembobotannya
bersama para siswa agar dicapai kesepakatan• Meminta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan• Setelah suatu karya dinilai dan ternyata nilainya belum memuaskan, memberi kesempatan
kepada siswa untuk memperbaiki lagi• Bila perlu, menjadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio.
Penilaian Diri
Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengankompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam menerapkan penilaian diri ini, guru perlumelakukan hal-hal berikut.
• Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai• Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan• Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau
skala rentang• Meminta siswa untuk melakukan penilaian diri• Mendorong siswa supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 85
Unit 2C - Penilaian
Handout Peserta 2C.3
Hasil Karya Siswa
A. Karya Siswa 1 (Bahasa Indonesia)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth86
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Karya Siswa 2 (Bahasa Indonesia)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 87
Unit 2C - Penilaian
Karya Siswa 3 (Bahasa Indonesia)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth88
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
B. MatematikaKarya Siswa 1 (Matematika)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 89
Unit 2C - Penilaian
Karya Siswa 2 (Matematika)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth90
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Karya Siswa 3 (Matematika)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 91
Unit 2C - Penilaian
C. Bahasa InggrisKarya Siswa 1 (Bahasa Inggris)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth92
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Karya Siswa 2 (Bahasa Inggris)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 93
Unit 2C - Penilaian
Karya Siswa 3 (Bahasa Inggris)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth94
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
D. IPAKarya Siswa 1 (IPA)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 95
Unit 2C - Penilaian
Karya Siswa 2 (IPA)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth96
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Lanjutan Karya Siswa 2 (IPA)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 97
Unit 2C - Penilaian
Karya Siswa 3 (IPA)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth98
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
E. IPSKarya Siswa 1 (IPS)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 99
Unit 2C - Penilaian
Karya Siswa 2 (IPS)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth100
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Karya Siswa 3 (IPS)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 101
Unit 2C - Penilaian
Rubrik PenilaianMenulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam
(Kelas VII/I)
Handout Peserta 2C.4
Rubrik Penyekoran Karya Siswa
Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.
SkorNoAspek yangdinilai/Kriteria
Tingkat Kualitas
4 3 2 1Gagasankurangbermaknadan tidakmenimbulkankesan
Penggarapanide tidaklengkap dantidakterfokus
Lebih darisetengahlarik kurangpadat dantidakbervariasi
Tidakmenimbulkanimajinasi
Gagasankurangbermaknadan kurangmenimbulkankesan
Penggarapanide kuranglengkap dankurangterfokus
Setengahlarik kurangpadat dankurangbervariasi
Menimbulkanimajinasitetapi tidakbervariasi
Total
Gagasanbermaknatetapi kurangmenimbulkankesan
Penggarapanide lengkaptetapi kurangterfokus
Sedikit larikyang kurangpadat dankurangbervariasi
Menimbulkanimajinasitetapi kurangbervariasi
Gagasanbermakna danmenimbulkankesan
Penggarapanide lengkapdan terfokus
Semua lariktergarapdengan padatdan sangatbervariasi
Menimbulkanimajinasi danbervariasi
Ide/gagasana. Kemenarikan
b. Keutuhan
Pengolahan bahasaa. Variasi lirik
b. Diksi
1
2
A. Rubrik Bahasa Indonesia
USAID DBE3 Relevant Education for Youth102
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
B. Rubrik Matematika
Nama Kelompok :Materi Pelajaran :Kelas :
SkorNo Kriteria Tingkat Kualitas
4 3 2 1Ada langkahsistematikakegiatanyang meng-arah kepenyelesaianmasalah
Ada langkahsistematikakegiatan tapibelummengarah kepenyelesaian
Total
Ada langkahkegiatan tapitidaksistimatisdan tidakmengarah kepenyelesaian
Tidak adalangkahkegiatan
Langkah kegiatan1
2 Proses Penyelesaian Masalah
Sketsa Tidak adasketsa
Ada sketsatapi tidakmendukungpenyelesaianmasalah
Ada sketsatapi kurangmendukungpenyelesaianmasalah
Ada sketsa/gambar yangmendukungpenyelesaianmasalah
Langkahperhitungan
Tidak adalangkahperhitungan
Langkahperhitungantidaksistematis tapihasil benar
Langkahperhitungansistematis tapihasil salah
Langkahperhitungansistimatis danhasil benar
Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 103
Unit 2C - Penilaian
Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.
C. Rubrik Bahasa Inggris
Rubric for Descriptive Text for Semester 2
The object isless sufficientlydescribed givingreadersincompletepicture/description ofthe object.
Description mayor may not startwithidentification ofobject and manyof the supportingsentences areirrelevant.
There are manyerrors in the useof subject verbagreement,present tense,adjective, andnoun phrase.
There is onlylittle variety ofwords and manyerrors are foundin the use of thewords.
There are manyerrors in wordspelling,punctuation, andcapitalization.
PerformanceArea Rating = 4 Rating = 3 Rating = 2 Rating = 1 Score
The object ispoorly describedfailing to givereaders picture/description aboutthe object.
Description hasno clearorganization andmost of thesentences areirrelevant.
Almost allsentences containerrors insubject-verbagreement,present tense,and noun phrase.
There is novariation ofwords and mostof them areincorrectly used.
Almost allsentences containerrors in wordspelling,punctuation, andcapitalization.
The object isadequatelydescribed givingreader sufficientpicture/descriptionabout the object.
Description mayor may not startwithidentification ofobject andsome of thesupportingsentences arenot relevant.
There are fewerrors in the useof subject verbagreement,present tense,adjective, andnoun phrase.
There is anadequate varietyof words andmost of them arecorrectly used
There are fewerrors in wordspelling,punctuation, andcapitalization.
The object iswell describedgiving readersvery clearpicture/descriptionabout the object.
Descriptionstarts withidentification ofobject which issupported withrelevantsupportingsentences.
There is almostno error in theuse of subjectverb agreement,present tense,adjective, andnoun phrase.
There is a richvariety of wordsand almost all ofthem arecorrectly used.
There is almostno error inword spelling,punctuation, andcapitalization.
Content
Organization
Grammar
Vocabulary
Mechanics
Total
USAID DBE3 Relevant Education for Youth104
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
SkorKriteria
Ditulis kurangfokus, kalimattidak baku,sebagian tidakterkait dengantopik yangditugaskan
Mencantumkansebagian kecilalat dan bahanyang diperlukanpercobaan.
Langkahkegiatan tidakurut dan/atautidak lengkap.
Data ditabulasisembarangandan dianalisiskurang tepat.
Ditulis tidakberdasarkanhasil analisis
Total
Tujuan
Alat dan Bahan
LangkahKegiatan
Data danAnalisis Data
Kesimpulan
Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.
D. Rubrik IPA
Rubrik Karya Siswa IPA: Laporan Percobaan
Tingkat Kualitas
4 3 2 1Ditulis kurangspesifik,kalimat tidakbaku, tidakterkait dengantopik yangditugaskan.
Tidakmencantumkanalat danbahan yangdigunakan.
Tidak adalangkahkegiatan.
Data tidakditabulasi dantidakdianalisis.
Tidak adakesimpulan.
Ditulis dengankalimat baku,terkait dengantopik yangditugaskan
Mencantumkansebagian besaralat dan bahanyangdiperlukanpercobaan.
Langkahkegiatanlengkap danurut
Data ditabulasisecara logisdan dianalisisdengan tepat.
Ditulisberdasarkanhasil analisis
Ditulis denganrinci, terkaiterat dengantopik yangditugaskan
Mencantumkansemua alat danbahan yangdiperlukanpercobaan
Langkahkegiatanlengkap, urut,dan rinci.
Data ditabulasisecara logisdan dianalisisdengan tepatdan rinci
Ditulisberdasarkanhasil analisisdan akurat
Sempurna Baik Cukup Kurang
/20
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 105
Unit 2C - Penilaian
E. Rubrik IPS
Mata Pelajaran : IPS TerpaduKompetensi Dasar : Mengidentifikasi ciri-ciri negara berkembang dan majuIndikator : Mengidentifikasi Negara-negara maju beserta alasannyaBentuk Tugas : Menuangkan gagasan agar Indonesia menjadi Negara maju
Cara menentukan nilai: skor total yang diperoleh dibagi skor total maksimal kali 100%.
Kriteria 4 3 2 1Tingkatan
SkorNo
Memilih tidaktepat negaramaju (mis. India,Mesir)
Mengungkapkan1 – 2 cirinegara maju
Mengungkapkan1 – 2 gagasanyang rasional
Dari gagasanyang diungkapdisertaiargumen yangkurang rasional
Cukup memper-hatikan aspekpolsosbud msy
Memilih kurangtepat negaramaju (mis.Korea, Malaysia)
Mengungkapkan3 – 5 cirinegara maju
Mengungkapkan3 – 5 gagasanyang rasional
Dari gagasanyang diungkapdisertai argu-men yang cukuprasional
Memperhatikanaspek polek danbudaya
Memilihdengan tepatnegara maju(Inggris, AS,Jepang, Swiss)
Mengungkap-kan 6 – 9 cirinegara maju
Mengungkap-kan 6 – 9gagasan yangrasional
Dari gagasanyang diungkapdisertai argu-men yangrasional
Memperhati-kan aspekpoleksosbuddan hukum
Ketepatandalammemilihnegara maju
Kelengkapandalammenentukanciri-cirinya
Kreativitasdalam meng-ungkapkangagasan
Kemampuandalammengungkap-kan argumen
Gagasan yangdikemukakanaplikatif
Tidak menentu-kan negara maju
Tidak mengung-kapkan ciri-cirinegara maju
Tidak mampumengungkapkangagasan yangrasional
Tidak mengung-kapkan argumen
Tidak memper-hatikan aspekpoleksosbudhum
1.
2.
3.
4.
5.
Total
USAID DBE3 Relevant Education for Youth106
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Handout Peserta 2C.5
Identifikasi Indikator
IndikatorNo Kompetensi Dasar
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 107
Unit 2C - Penilaian
Handout Peserta 2C.6
Rubrik dan Tugas-tugas Kinerja
Kurikulum berbasis Kompetensi menuntut siswa mendemonstrasikan apa yang sudah merekapelajari dengan berbagai cara. Siswa harus mendemonstrasikan kompetensi atau kemajuanmereka ke arah kompetensi. Hal ini tidak selalu bisa dilakukan dengan menggunakan tes tulis,oleh karenanya cara-cara baru untuk melakukan penilaian diperlukan.
Apa Tugas Kinerja dan Rubrik?
Tidak seperti tes benar-salah atau pilihan ganda yang mengharuskan siswa memilih salah satujawaban yang tersedia, suatu penilaian kinerja menuntut siswa untuk melakukan satu tugas ataumenghasilkan sendiri jawabannya. Sebagai contoh, penilaian kinerja menulis menuntut siswauntuk benar-benar menulis sesuatu, bukan hanya sekedar menjawab pertanyaan pilihan gandatentang tata bahasa atau tanda baca.
Penilaian kinerja terdiri dari 2 bagian, yaitu: satu tugas dan satu set kriteria penyekoran atau“rubrik.” Tugas itu dapat menghasilkan satu produk, kinerja, atau uraian jawaban dari satupertanyaan yang menuntut siswa menerapkan keterampilan berpikir.
Karena penilaian kinerja tidak mempunyai kunci jawaban seperti tes pilihan ganda, penskorankinerja dapat menghasilkan penilaian yang subjektif mengenai kualitas dari hasil kerja siswa. Kitabiasa melihat guru yang memeriksa tulisan siswa dan memberikan sekor dengan rentang 0sampai 10. Tetapi kita tidak mengetahui kriteria yang digunakan untuk memberi sekor. Siswatidak mendapat informasi yang berguna tentang mengapa angka tersebut diberikan kepadanyadan tidak ada umpan balik mengenai bagian mana dari tugas yang telah dikerjakan dengan baikdan bagian mana yang memerlukan perbaikan.
Contoh berikut ini bukanlah rubrik karena tidak mencantumkan kriteria kinerja.
Penilaian dengan menggunakan skala di atas bergantung pada penafsiran guru mengenai istilah-istilah seperti “cukup” atau “bagus”. Kalau siswa dinilai “cukup”, siswa, orang tuanya, atau gurulain tidak mempunyai gambaran mengenai apa yang sudah bisa dilakukan oleh siswa tersebut,dan apa yang belum/tidak bisa dilakukannya.
Rubrik adalah kunci penyekoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dariyang sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, keterampilan, proyek, esai, laporan
1 2 3 4 Kurang Cukup Bagus Sempurna
USAID DBE3 Relevant Education for Youth108
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
penelitian, atau kinerja spesifik. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik tentangkemajuan kerja siswa dan memberikan evaluasi yang rinci mengenai produk akhir.
Berikut adalah satu contoh rubrik untuk menilai karangan fiksi.
Rubrik untuk Karangan Fiksi
Dalam contoh di bawah ini kriteria yang dinilai adalah: plot, seting, dan tokoh. Rincian untukkriteria tersebut adalah: siapa, apa, dimana, kapan dan mengapa dari cerita. Tabel di bawah inimerupakan contoh dari rubrik. Dengan membahas rubrik langkah demi langkah, siswa lebihmudah memahami standar penilaian pekerjaan mereka.Guru dapat menentukan standar kelulusan. Misalnya, kalau ketiga kriteria ingin ditekankan gurudapat menentukan skor 3 sebagai standar kelulusan untuk semua kriteria. Dengan demikian,kalau dalam salah satu kriteria siswa mendapatkan skor kurang dari tiga, maka konsep dalamkriteria tersebut harus diajarkan kembali dan siswa harus menulis ulang cerita tersebut denganbimbingan khusus dari guru.
Kriteria4 3 2 1
Tingkatan
Kedua bagianplotdigaraptetapitidakdikembangkansecara penuh.
Kedua bagianseting digaraptetapi tidakdikembangkansecara penuh.
Tokoh-tokohutamadiidentifikasikanhanya dengannama saja.
Satu dari bagianplot dikembang-kan penuh, danyang kurangdikembangkandigarap sedikit.
Satu dari bagianseting dikem-bangkan penuh,dan yangkurangdikembangkandigarap sedikit.
Tokoh-tokohutamadikembangkandengan deskripsiyang agak rinci.Pembacamempunyaiimaginasi yangagak kurangjelas mengenaitokoh-tokoh.
Bagian-bagianplot kedua-duanyadikembangkanpenuh.
Kedua bagiansetingdikembangkanpenuh.
Tokoh-tokohutamadikembangkanpenuh, dengandeskripsi yangrinci. Pembacamempunyaiimaginasi yanghidup mengenaitokoh-tokoh.
PLOT:”Apa” dan“Mengapa”
SETING:”Kapan” dan“Di mana”
TOKOH-TOKOH:”Siapa”dideskripsikan melaluiperilaku, wujud/penampilan,kepribadian, sifat-sifatkhusus
Bagian-bagiandari plot tidakada yangdikembangkansecara penuh.
Bagian-bagiandari seting tidakada yangdikembangkansecara penuh.
Tidak satu puntokoh-tokohdikembangkanatau diberinama.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 109
Unit 2C - Penilaian
Apabila guru hanya menekankan pada salah satu konsep, misalnya pengembangan karakter/tokoh, maka siswa harus mendapatkan minimal skor 3 untuk pengembangan karakter agarmemenuhi standar kelulusan. Sedangkan tujuan melatih siswa untuk menuliskan ketigakomponen cerita adalah agar siswa mendapatkan pengalaman menulis dan umpan balik untuktugas mendatang.
Guru perlu membahas rubrik dengan para siswa sebelum mereka memulai tugas. Rubrik dapatdipajangkan pada papan pajangan atau dibagikan kepada siswa. Rubrik dapat pula memfokuskanproses belajar-mengajar melalui penekanan pada konsep-konsep kunci dan standar yang harusdipenuhi siswa.
Semua rubrik biasanya mempunyai 2 ciri yang sama, yaitu: satu daftar kriteria dan gradasiatau tingkat pencapaian. Kriteria dipilih untuk memberi pedoman belajar-mengajar. Setiapkatagori di dalam rubrik memuat acuan kinerja dan dijadikan dasar untuk menilai respon siswa.Kategori-kategori juga memuat definisi-definisi dan contoh-contoh untuk memperjelas maknadari setiap tingkat. Rubrik adalah pedoman kerja untuk siswa dan guru. Idealnya, rubrikdiberikan kepada siswa sebelum tugas dilakukan agar siswa memahami kriteria yang digunakanuntuk menilai hasil kerja mereka.
Semua rubrik memiliki skala pemeringkatan. Rubrik di atas menggunakan skala pemeringkatanempat tingkat, skala 1 untuk tingkat kinerja terendah dan skala 4 untuk tingkat kinerja tertinggi.Tidak ada skala pemeringkatan terbaik untuk sebuah rubrik, tetapi sebaiknya menghindarirubrik yang memiliki skala pemeringkatan lebih dari 6 tingkatan. Hal ini perlu dihindari karenaskala pemeringkatan lebih dari 6 tingkatan akan mempersulit untuk membedakan dengan jelasantar tingkat kinerja dan mempersulit untuk mengukur perbedaan antara kriteria kinerja.Guru menentukan skor akhir dan angka kelulusan untuk tugas kinerja. Sebagai contoh, dalamrubrik di atas, skor maksimumnya adalah 12. Guru boleh memilih untuk mengkoversikan skormenjadi persentase untuk nilai akhir.
Mengapa menggunakan rubrik?
Banyak ahli pendidikan percaya bahwa rubrik meningkatkan hasil akhir siswa dan oleh karenaitu meningkatkan belajarnya. Ketika para guru menilai makalah atau proyek dengan menggunakanrubrik, mereka dapat melihat dengan jelas dan juga mengukur kualitas produk siswa. Kalau parasiswa sudah menerima rubrik sebelum memulai tugas, mereka memahami bagaimana kinerjamereka akan dievaluasi, dan mereka dapat menyiapkan untuk itu. Dengan mengembakan kisi-kisidan memberikannya kepada para siswa, guru memberikan panduan yang diperlukan untukmeningkatkan kualitas kerja mereka dan meningkatkan pengetahuan mereka.
Sekali rubrik sudah dibuat, rubrik dapat digunakan untuk berbagai kegiatan. Rubrik tersebutdapat diubah sedikit dan digunakan untuk berbagai kegiatan berikutnya. Sebagai contoh, standarmutu dalam rubrik karangan fiksi dapat tetap digunakan selama satu tahun ajaran. Hal yang
USAID DBE3 Relevant Education for Youth110
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
berubah adalah kompetensi siswa dan strategi pembelajaran guru. Oleh karena itu, guru tidakperlu membuat rubrik baru untuk setiap kegiatan.
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh bila guru menggunakan rubrik, diantaranya:
• Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memberikan focus, penekanan danperhatian pada rincian tertentu sebagai model untuk siswa.
• Siswa mempunyai pedoman yang jelas mengenai apa yang diharapkan guru.• Siswa dapat menggunakan rubrik sebagai alat untuk mengembangkan kemampuannya.• Guru dapat menggunakan kembali rubrik tersebut untuk berbagai kegiatan berikutnya
yang sejenis.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 111
Unit 2C - Penilaian
Handout Peserta 2C.7
Format Rubrik Penyekoran
*Kriteria diisi berdasarkan atas Handout Peserta 2C.5
Kriteria4 3 2 1
Tingkatan KualitasSkorNo
1.
2.
3.
4.
5.
Total
USAID DBE3 Relevant Education for Youth112
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Presentasi Unit 2C
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 113
Unit 2C - Penilaian
USAID DBE3 Relevant Education for Youth114
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 115
Unit 2C - Penilaian
UNIT 3
Jurnal Reflektif
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 117
Unit 3 - Jurnal Reflektif
Unit 3Jurnal Reflektif
Pendahuluan
Kemampuan merefleksikan pelaksanaan belajar mengajar sehari-hari di kelas merupakanketerampilan yang sangat penting untuk dikembangkan guru. Guru yang dapat berefleksi,merenungkan dan menganalisis apa saja yang dilakukannya dan pengaruhnya pada pembelajaranmurid, akan dapat menemukan kelebihan dan kelemahan proses belajar mengajar mereka. Guruakan terbantu untuk meneruskan dan memperbaharui hal-hal yang sudah baik, tidak mengulangikesalahan yang sama, dan mencari jalan keluar untuk memecahkan kelemahan mengajar yangditemukannya dan masalah belajar yang dihadapi siswanya.
Sarana yang dapat membantu guru melakukan refleksi adalah Jurnal Reflektif. Jurnal Reflektifmerupakan kumpulan catatan perenungan dan analisis guru tentang proses belajar mengajarsehari-hari di kelas serta rencana tindak lanjut untuk hal-hal yang ditemukan dalamperenungannya.
Pada waktu diminta berefleksi dan menuliskan hasil refleksinya, banyak guru yang hanyamendeskripsikan apa yang terjadi dan menilai peristiwa-peristiwa pada kulitnya saja. Dalam unit 1ini guru akan berlatih berefleksi dan menuliskan hasil refleksi mereka dalam Jurnal Reflektif.Dengan mempelajari cara refleksi dan mempraktikkannya selama dan sesudah pelatihan,diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuan berefleksi tentang proses dan hasil belajarmengajar di kelas.
Tujuan dan Hasil Belajar
Diakhir kegiatan ini peserta mampu:• Membedakan tulisan dalam Jurnal yang deskriptif dan reflektif,• Melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang dialami selama pelatihan dan
menuliskannya dalam Jurnal Reflektif,• Menggunakan Jurnal Refleksi sebagai salah satu sarana pengembangan profesionalisme
guru.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth118
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Pertanyaan Kunci
Apakah yang harus ada dalam Jurnal Reflektif guru supaya Jurnal Reflektif tersebut bermanfaatbagi perbaikan proses belajar mengajar guru?
Petunjuk Umum
Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok mata pelajaran.
Sumber dan Bahan
1. Buku tulis, satu untuk setiap peserta untuk menuliskan jurnal reflektif mereka2. Kertas plano3. Spidol4. Tayangan5. handout 2.1 dan 2.26. 3 potongan kertas pendek untuk tiap peserta (untuk menulis YA atau TIDAK)
Waktu
Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 90 menit.
ICT
1. Proyektor LCD2. Laptop atau personal computer untuk presentasi3. Layar proyektor LCD4. Fasilitator harus tetap siap dengan persiapan alternatif apabila peralatan yang diharapkan
tidak tersedia.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 119
Unit 3 - Jurnal Reflektif
5. Scanner6. LCD yang berprojector
Energizer
Ringkasan Sesi
Introduction10 menit
Connection15 menit
Application60 menit
Reflection5 menit
Extension
Menjelaskanlatar belakangdan tujuan sesi
• Curahpendapattentangpengembanganprofesio-nalismeguru
• Curah pen-dapat ten-tangkegiatanrefleksi
• Membahasdiagramsiklus refleksi
• Membedakanjurnalreflektif dariyangdeskriptif
• Menulisjurnal belajar
• Mendiskusi-kan jurnalyang ditulis
• Memperbaikijurnal
Pesertamenilai dirisendiriseberapa jauhtujuan unit initercapai danpertanyaankunciterjawab.
• Menulisjurnalreflektif diakhirkegiatanpelatihansetiap haridan setelahkembali kesekolah
• MembahaskemungkinansiswamenulisJurnalRefleksisecarainfomalselamapelatihan, diMGMP, disekolah.
Perincian Langkah-langkah Kegiatan
Introduction (10 menit)
(1) Peserta duduk berdasarkan mata pelajaran.(2) Fasilitator menjelaskan latar belakang, tujuan sesi, dan pertanyaan kunci yang sebaiknya
USAID DBE3 Relevant Education for Youth120
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
diingat peserta selama mengikuti sesi ini. Tujuan dan pertanyaan kunci membimbing pesertamengevaluasi diri pada akhir sesi untuk mengetahui apakah mereka telah bisa mencapaitujuan sesi.
Catatan untuk Fasilitator
Banyak guru yang telah menulis Jurnal Mengajar atau Agenda Kelas. JurnalMengajar atau Agenda Kelas selama ini lebih bersifat administratif, yaitu berisihari/tanggal mengajar, kelas, jam ke..., uraian kegiatan, ketidakhadiran siswa, dancatatan. Kolom catatan biasanya lebih sering kosong. Jurnal Mengajar atauAgenda Kelas tersebut bisa dibuat lebih inspiratif dengan cara menuliskanrefleksi guru pada kolom catatan. Catatan yang reflektif akan menjadi pembim-bing guru untuk bisa mengajar lebih baik dan tidak mengulang kesalahan yang sama.
Atau, catatan reflektif tersebut bisa juga dilampirkan pada RPP yang telahlewat sehingga setiap RPP yang telah digunakan memiliki catatan prosespelaksanaannya. Hal ini akan sangat berguna sebagai masukan ketika gurumenyusun dan melaksanakan ulang RPP tersebut. RPP menjadi lebih bagusdan pelaksanaan proses belajar mengajar lebih efektif karena guru telah belajardari kelebihan dan kekurangan proses yang telah lewat.
1
Connection (15 menit)
1) Fasilitator memulai diskusi dengan mengajak peserta menjawab pertanyaan berikut.
a. Sejak pertama mengajar hingga saat ini, apakah anda telah berkembang menjadi guru yangsemakin baik atau profesional dari segi:1. penguasaan bidang studi,2. kemampuan mengajar,3. kepribadian sebagai pendidik?
Peserta menjawab dengan jujur YA atau TIDAK sebanyak 3 kali secara individual tanpa diskusi.Jawaban ditulis di potongan kertas pendek tanpa nama. Kertas pendek kemudian dikumpulkandi tengah meja kelompok dan dihitung jumlah ’YA’ dan ’TIDAKNYA’ nya. Kemudian Jumlah’YA’ dibandingkan dengan jumlah ’TIDAK’. Fasilitator kemudian meminta kelompokmenyimpulkan apakah mereka termasuk orang-orang yang beruntung atau merugi dalamhidupnya.(kesimpulan: jumlah YA>TIDAK = beruntung, jumlahTIDAK < YA = merugi)
2) Fasilitator memberikan pertanyaan selanjutnya, yaitu:
b. Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang telah dilakukan guru sehingga mereka bisa berkembangmenjadi guru yang lebih baik atau profesional?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 121
Unit 3 - Jurnal Reflektif
Fasilitator membimbing guru curah pendapat singkat tentang kegiatan-kegiatan yang bisamembuat mereka berkembang lebih profesional (lihat catatan 2).
Catatan untuk Fasilitator
Beberapa kegiatan yang bisa menjadi sarana bagi guru untuk mengembangkandiri adalah mengikuti kegiatan MGMP, banyak membaca bacaan yangbermanfaat, mengikuti pelatihan, seminar, dan lokakarya, menulis karya ilmiah,melakukan penelitian tindakan kelas, berdiskusi dengan sejawat, melakukanstudi banding, bergantian mengamati dan diamati ketika mengajar, lesson study,melaksanakan refleksi terhadap tindak pembelajarannya, korespondensi denganpakar dan sejawat, dan yang lain).
2
3) Fasilitator menyampaikan bahwa pada sesi ini peserta akan belajar melakukan kegiatan yangbisa dilakukan secara pribadi yang bisa membantu guru menjadi lebih profesional, yaitukegiatan refleksi. Kumpulan catatan hasil refleksi bisa disebut sebagai Jurnal Reflektif.
4) Fasilitator bertanya:
• Apa yang dilakukan seorang guru ketika dia melakukan refleksi? Peserta melakukan curahpendapat. (alternatif jawaban: berpikir, bercermin secara lahir dan batin, mengamati, merenung,mempertanyakan, menganalisis berbagai kemungkinan, dsb).
Fasilitator menyampaikan bahwa pada dasarnya refleksi berkaitan dengan kegiatan merenung,memikirkan dengan sungguh-sungguh suatu peristiwa, mengevaluasi kebermanfaatannya , danmerencanakan tindak lanjut untuk perbaikan.
Application (60 menit)
1. Memperkenalkan Siklus Refleksi (15 menit)
a. Fasilitator menyampaikan bahwa beberapa jurnal yang telah ditulis guru kebanyakan masihberupa deskripsi perisiwa saja. Jurnal yang bermanfaat bagi perkembangan profesionalismeguru adalah jurnal yang mengandung unsur refleksi.
b. Fasilitator membagikan handout 3.1 yang berisi diagram siklus refleksi dan meminta pesertauntuk membandingkannya dengan ide yang muncul pada curah gagasan kemudianmenndiskusikannya. Wakil kelompok menyampaikan hal-hal yang sebaiknya dilakukan seorangguru ketika melakukan refleksi (lihat catatan 3).
USAID DBE3 Relevant Education for Youth122
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
3
Catatan untuk Fasilitator
Apakah yang dilakukan seorang guru ketika berefleksi?
Alternatif jawaban:
• mendeskripsikan peristiwa yang dialami.Yang disebut peristiwa misalnya adalah mengikuti kegiatan pelatihan, sedangmelaksanakan kegiatan belajar mengajar, mencoba tehnik mengajar baru,murid-murid malas tidak mau belajar, murid-murid antusias mengikuti pem-belajaran, mengikuti kegiatan MGMP, dll.
• mengungkapkan perasaan atau pikiran guru tentang peristiwa yang dialami
• mengevaluasi peristiwa tersebut: apakah peristiwa tersebut merupakan halyang baik/buruk, bermanfaat/tidak bermanfaat?
• Menganalisis untuk memahami mengapa peristiwa tersebut terjadi, menyim-pulkan apakah yang seharusnya atau sebaiknya dilakukan kalau peristiwatersebut terjadi lagi, dan merencanakan suatu tindak lanjut untuk perbaikan.(Lihat handout 3.2)
2. Membahas contoh refleksi (15 menit)
a. Fasilitator menayangkan/membagikan “contoh jurnal belajar”, sebagian bersifat deskriptifdan yang lain lebih reflektif. Secara berpasangan, peserta diminta membaca, menemukan,dan membahas perbedaan di antara contoh jurnal tersebut dengan menemukan kata/frase/kalimat yang menunjukkan berpikir reflektif. Fasilitator meminta peserta untuk menggunakansiklus refleksi untuk menilai contoh-contoh tersebut.
b. Setelah berpasangan, kelompok menyimpulkan jurnal manakah yang lebih reflektif yangmemberikan inspirasi perbaikan pembelajaran. Fasilitator meminta setiap wakil kelompokuntuk menyampaikan kesimpulannya.
c. Fasilitator menyampaikan bahwa yang penting dari jurnal reflektif adalah adanya evaluasikebermanfaatan/kelemahan-kelebihan, analisis penyebab, dan rencana ke depan karenaorientasi jurnal reflektif adalah semakin meningkatnya kemampuan guru saat ini dan esok.
3. Praktik menulis refleksi di Jurnal Reflektif (15 menit)
a. Fasilitator membagikan notebook / buku tulis dan meminta peserta menulis jurnal reflektifatas pengalaman belajar mereka pada UNIT 2C.
b. Fasilitator meminta peserta mengingat status mereka sebagai peserta dalam pelatihan danmenggunakan diagram siklus refleksi sebagai panduan menulis.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 123
Unit 3 - Jurnal Reflektif
4. Sharing Jurnal Reflektif (15 menit)
a. Fasilitator meminta peserta saling bertukar jurnal dan membahas apakah Jurnal yang dibacasudah reflektif berdasar atas siklus refleksi.
b. Fasilitator meminta peserta untuk saling mengembalikan jurnal Reflektif kepada pemiliknyadan pemilik memperbaiki jurnal berdasarkan masukan teman.
c. Fasilitator menayangkan salah satu contoh refleksi yang dibuat peserta dan mengkaji tingkatreflektifnya berdasarkan siklus refleksi (untuk penguatan)
d. Fasilitator meminta peserta memperbaiki bagian jurnal (aspek analisis).
Reflection (5 menit)
Fasilitator menayangkan tujuan dan pertanyaan kunci sesi ini dan meminta peserta mengevaluasidiri untuk mengukur seberapa jauh mereka telah mencapai tujuan sesi.
Extension
1. Selama pelatihan, setiap hari di akhir pelatihan peserta menuliskan refleksinya atas prosesbelajar yang mereka alami dikaitkan dengan status mereka sebagi guru yang selalu belajaruntuk menjadi lebih baik.
2. Peserta membahas di antara mereka (di MGMP atau secara informal pada jam-jam istirahatselama pelatihan) kemungkinan penerapan Jurnal Reflektif untuk para siswa dan manfaatyang bisa dimunculkan dari penerapan itu.
Pesan Utama
Jurnal reflektif dapat menjadi sumber inspirasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Padadasarnya penulisan jurnal reflektif yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan mutuproses pembelajaran dan sekaligus profesionalisme mereka .
USAID DBE3 Relevant Education for Youth124
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Handout Peserta 3.1
Siklus Refleksi
1. DeskripsiDeskripsikan apa yangterjadi/apa yang andalihat/apa yang andaalami/apa yang andalakukan.
6. Rencana ke depanKalau mengalami/melaku-kan lagi, apa yang akandilakukan?
5. KesimpulanApa yang seharusnyadilakukan/sebaiknyadilakukan?
4. AnalisisApa yang anda pahamidari peristiwa/peng-alaman itu? Mis: Menga-pa hanya beberapa anakyang aktif bekerja dalamkerja kelompok?
3. EvaluasiApa yang baik/tidak baik,bermanfaat/tidakbermanfaat dari peristiwa/pengalaman tersebut?
2. Rasa dan PikiranApa yang anda rasakan/pikirkan sehubungandengan yang anda alami?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 125
Unit 3 - Jurnal Reflektif
Berikut ini adalah contoh refleksi dari beberapa guru. Manakah dari beberapa contoh berikutyang reflektif yang memberikan inspirasi bagi yang menulis untuk berkembang menjadi guru/fasilitator yang lebih baik.
Contoh 1:
Juni 2009
Aku memfasilitasi kegiatan whole school training sesi 1 dengan peserta 60 orang yang terdiri atas 5 kelompokdari 4 sekolah mitra beserta KS, pengawas, dan ketua MGMP. Peserta sangat antusias dan aktif mengikutisesi. Terbukti mereka luar biasa aktif mereaksi yel-yel dan menjawab pertanyaan individual dan kelompok. Tapiaku belum merasa puas.
Ada beberapa hal yang mestinya bisa dilaksanakan lebih maksimal, yaitu penataan ruang dan pengelolaanwaktu. Aku kurang bisa bergerak leluasa terutama ketika mendampingi peserta dalam berdiskusi karena jarak kursiyang terlalu dekat. Akibatnya aku tidak bisa betul-betul mengetahui mutu pekerjaan peserta.
Besok pagi aku berharap tempat pelatihan betul bisa pindah ke ruang aula. Besok aku akan ajak teman-temanmenata ruang sedemikian rupa supaya fasilitator bisa bergerak lebih leluasa dan bisa mendampingi pesertadalam kerja kelompok dengan lebih intensif.
(Catatan refleksi seorang guru yang juga menjadi fasilitator pelatihan)
Contoh 2:
23 Maret 2009
Yang menarik dalam pelajaran ini adalah adanya tukar pendapat dan argumentasi karena peserta saling bisaberlatih mengungkapkan gagasan/idenya serta berlatih menggunakan argumentasi yang masuk akal kepada pesertalain. Di samping itu juga ada hal-hal baru yang dapat kita terima.
(Catatan refleksi seorang peserta pelatihan)
Contoh 3:
15 Juni 09
Hari ini saya terapkan Jigsaw. Bagus, anak-anak 4" lumayan aktif. Tapi, beberapa yang lain kurang sekalipartisipasinya dalam diskusi kelompok ahli. Kalau diam saja kan mereka bisa ketinggalan. Setelah saya dekatiternyata mereka tidak paham bahwa nanti mereka harus menerangkan pada kelompok asalnya sendiri-sendiri dan itudinilai. Begitu tahu itu mereka kaget lalu mau ikut berdiskusi dan membaca bab yang didiskusikan. Jadi yangpasif itu karena tidak mengira akan harus menerangkan pada temannya nanti. Kenapa mereka tidak paham perintah
Handout Peserta 3.2
USAID DBE3 Relevant Education for Youth126
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
saya untuk kegiatan jigsaw? Memang agak rumit, tapi saya merasa cukup jelas menerangkan alur kerja jigsaw. Apakarena perintah saya sampaikan secara lisan saja? Mungkin. Oke, lain kali coba saya bikin saja poster ataucarta alur kerja jigsaw yang bisa saya pakai berulang kali kalau saya menerapkan jigsaw. Akan saya lihat apakahitu bisa membuat tiap anak aktif. Selain itu sepertinya kalau dalam diskusi kelompok anak-anak harus diberibeban pribadi. Kalau tidak enak-enakan saja mereka seperti tadi. Jadi dalam diskusi kelompok tetap harus adatugas pribadi. Itu berarti saya harus tetapi merancang tugas individu untuk tiap kegiatan kelompok.
(Catatan refleksi seorang guru setelah menggunakan pembelajaran kelompok model jigsaw.)
Contoh 4:
Pelatihan berjalan lancar, meskipun peserta adalah pejabat. Semua kegiatan pelatihan terutama pengisianhand out dan pemajangan hasil kerja dilaksanakan sesuai dengan skenario pelatihan. Sayang, tidak semuasekolah mitra dihadiri KSnya. Selain itu handout 5.1. tentang bedah kasus KS tidak jelas. Akibatnyadiskusi tidak langsung fokus. Muter-muter kesana kemari dulu..
(Catatan refleksi guru yang juga seorang pelatih)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 127
Unit 3 - Jurnal Reflektif
Bacaan Tambahan
Jurnal Reflektif oleh Siswa
Jurnal Reflektif adalah semacam buku catatan yang digunakan oleh para siswa untukmenuangkan pendapat / perasaan mereka tentang proses belajar tentang suatu hal (misalnya:perumpamaan, berat jenis, past tense, dll).
Contoh:
Minggu ini saya belajar tentang teks deskripsi. Sulit. Saya tidak betul-betul ngerti bagaimana sihmenulis teks deskripsi. Saya tahu kata bu guru pokoknya nulis ciri-ciri binatang. Warnanya, besarnya,berapa kakinya, dll. Tapi dapat kata-katanya dari mana. Bu guru sudah menerangkan tapi saya tetepndak ngerti karena Bu Diah bicara terlalu banyak bhs. Inggrisnya dan cepaaaat sekali. Yangditerangkan banyak lagi. Bingung ah. Saya akan minta Bu Diah menerangkan lagi dalam bahasaIndonesia. Saya juga akan minta contoh. Dapat kata-katanya itu dari mana.
Kebiasaan menulis Jurnal Refleksi oleh siswa (biasa disebut sebagai Jurnal Belajar) memilikibeberapa manfaat. Pertama, dengan adanya tradisi menulis Jurnal Refleksi siswa akan terbiasamenuangkan pikiran dan perasaannya secara tertulis. Dengan demikian kemampuan menulissiswa mendapatkan sarana untuk berkembang secara alami.
Kedua, dengan membaca Jurnal Refleksi siswa, gur (wali kelas, guru mapel, dan juga guru BK),bisa lebih memahami pikiran dan perasaan siswa tentang proses belajar yang diikutinya. Sebagaipendidik yang baik guru perlu lebih banyak memahami siswanya dengan baik dengan caramengamati dan mendengarkan siswa, serta membaca perasaan dan proses berpikir siswa sepertiyang tertuang dalam Jurnal Refleksi siswa. Pengetahuan guru tentang siswa akan membimbingguru menghasilkan pembelajaran yang lebih tepat sasaran, cocok dengan keadaan riil siswa.
Ketiga, dengan menulis jurnal refleksi, siswa belajar mengevaluasi proses belajar yang sedang diaalami. Jurnal Refleksi membantu siswa mengidentifikasi apa yang sudah dia ketahui / pahami, apayang belum dan seharusnya masih perlu dia ketahui serta merencanakan langkah-langkah untukmendapatkan apa yang seharusnya dia ketahui.
Ketika merasa bingung, misalnya, siswa tidak sekedar larut dalam kebingungannya tapi jugamencoba mencari sebab mengapa dia bingung dan jalan keluar apa yang bisa dia usahakan ataupertolongan apa yang dia butuhkan dan kemana atau kepada siapa dia bisa meminta tolong.Ketika membaca refleksi siswa ini guru bisa memberikan bantuan yang tepat.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth128
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Mengelola Jurnal Reflektif Siswa
Kapankah siswa menulis Jurnal Refleksi? Apakah setiap saat selesai pembelajaran setiap mapel?Ataukah setiap minggu untuk setiap mapel? Hal ini bisa dibicarakan dalam rapat guru mapel,guru BK, dan KS. Sebagai langkah awal, guru bisa mencoba untuk meminta siswa menulis JurnalRefleksi seminggu sekali. Siswa tidak perlu menulis untuk setiap mapel kecuali kalau semua gurumapel dan siswa setuju. Namun, sebaiknya Jurnal Refleksi tidak menjadi sesuatu yangmembebani. Wali kelas membaca Jurnal Refleksi dan memberikan tanggapan terhadap isinya, dankalau perlu menyampaikan permasalahan pembelajaran siswa pada guru yang relevan. Tanggapandilandasi niat untuk memotivasi, membantu mencari jalan keluar, dan memberikan layananpendidikan terbaik.
Apakah Jurnal Reflektif diberi nilai?
Apresiasi atau penghargaan yang paling tepat atas Jurnal Refleksi siswa adalah dalam bentuktanggapan-tanggapan tulus guru yang ditulis di Jurnal Refleksi siswa, misalnya dalam bentukpujian, motivasi, dorongan untuk lebih giat atau tindak lanjut nyata yang bisa membantu siswamendapatkan jalan keluar atas masalah yang dia tuliskan, dan lain-lain.
Pertanyaan Refleksi apa yang bisa diberikan?
Para guru bisa merancang sendiri pertanyaan-pertanyaan yang bisa mendorong siswa untukmerenungkan proses belajar mereka. Pertanyaan bisa diubah-ubah sesuai dengan kondisi dansituasi setempat. Berikut ini hanyalah beberapa contoh yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
1. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar hari ini (atau, seminggu) ini?2. Apa saja yang telah kamu pahami? Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik?3. Seandainya kamu diminta melakukan lagi, kira-kira bagaimana kamu akan melakukannya?
(pertanyaan diberikan setelah siswa melakukan suatu kinerja tertentu.4. Hal apa yang masih membingungkan? Kira-kira mengapa kamu masih bingung?5. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu? Bantuan apa yang kamu
perlukan?
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 129
Unit 3 - Jurnal Reflektif
Presentasi Unit 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth130
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 131
Unit 3 - Jurnal Reflektif
UNIT 4
Persiapan danPraktik Mengajar
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 135
Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar
Pendahuluan
Persiapan dan praktik mengajar adalah salah satu unit yang penting dalam setiap tahapanpelatihan. Unit ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan, di kelas nyata,hal-hal yang dipelajari pada unit-unit sebelumnya. Melalui unit ini, guru diharapkan dapatmendemonstrasikan perubahan-perubahan dalam pola pembelajaran ke arah yang lebih baiksekaligus mendapatkan umpan balik yang memadai dari fasilitator dan sesama peserta. Dengandemikian, kualitas pembelajaran kontekstual dapat ditingkatkan dan dipraktikkan secaraberkelanjutan.
Dalam mempersiapkan pembelajaran kontekstual kali ini, aspek-aspek yang sudah dibahas padapelatihan sebelumnya tetap perlu diterapkan. Di samping itu keterampilan menggunakan lembarkerja, media pembelajaran, dan rubrik penyekoran perlu diintegrasikan, sesuai dengan indikator-indikator yang dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang dipilih.
Penekanan pembelajaran pada tiap mata pelajaran masih sama dengan pelatihan sebelumnya,yaitu IPA menekankan aspek kerja ilmiah, IPS menekankan aspek keterampilan informasi,pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Matematika menekankan aspek pemecahanmasalah, sedangkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris menekankan aspek komunikasi.
Kegiatan pada unit ini diawali dengan persiapan praktik mengajar yang meliputi penyusunanlangkah-langkah pembelajaran berdasarkan standar kompetensi (SK), KD dan Indikator yangdipilih, termasuk pengembangan lembar kerja, media, dan rubrik penyekoran yang sesuai. Se-lanjutnya, guru melakukan simulasi, memperbaiki langkah-langkah pembelajaran, mengujicobakanlangkah-langkah pembelajaran tersebut pada kelas nyata kemudian menuliskan jurnal refleksi.
Tujuan
Tujuan dari sesi ini adalah memberikan pemahaman dan ketrampilan kepada peserta agar dapat:• Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan SK, KD dan Indikator yang
dikembangkan.
Unit 4Persiapan dan
Praktik Mengajar
USAID DBE3 Relevant Education for Youth136
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
• Mengimplementasikan pembelajaran kontekstual dengan mengintegrasikan keterampilanpenggunaan media pembelajaran dan lembar kerja dan rubrik penyekoran.
• Menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam sebuah simulasi dan kelas nyata.• Melakukan simulasi pendampingan dalam proses pengembangan pembelajaran kontekstual
dan mempratikkan penulisan jurnal refleksi.
Pertanyaan Kunci
• Bagaimana mengembangkan langkah-langkah pembelajaran yang dapat menunjukkanindikator-indikator yang ditetapkan dengan mengintegrasikan keterampilan bertanya,menyusun langkah pemecahan masalah, pembelajaran kooperatif, pengelolaan kelas yangoptimal, lembar kerja, penggunakan media, dan rubrik penyekoran dalam pembelajaran?
• Bagaimana menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang dipersiapkan pada kelas nyata?• Bagaimana memperoleh dan memberi umpan balik langkah-langkah pembelajaran
kontekstual serta cara menerapkannya dalam kelas nyata?• Bagaimana membuat jurnal refleksi yang mendorong perbaikan terus-menerus tentang
kualitas pembelajaran?
Petunjuk Umum
• Sesi ini akan berlangsung secara paralel di setiap kelompok mata pelajaran.• Praktik mengajar di kelas dilaksanakan pada hari berikutnya. Pastikan bahwa sekolah
tempat melakukan praktik mengajar telah dihubungi agar kelas yang diperlukan tersediadalam jumlah yang cukup.
• Gunakan alat, bahan dari lingkungan sekitar serta media pembelajaran yang sesuai danmudah diperoleh/dibuat. Pastikan bahwa alat/bahan yang digunakan terjangkau.
Sumber dan Bahan
Sumber-sumber berikut ini harus dipersiapkan dengan baik oleh fasilitator agar prosespelatihan dapat berjalan dengan lancar.• Standard isi sesuai semester yang berlangsung.• Alat dan bahan sesuai mata pelajaran• Kertas flipchart, spidol, pulpen, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 137
Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar
Waktu
Sesi ini membutuhkan waktu 615 menit yang terbagi atas dua hari. Perincian alokasi waktudapat dilihat pada setiap tahapan penyampaian sesi ini.
ICT
Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bukan merupakan keharusan tetapi kalaumemungkinkan dapat disediakan:
• Proyektor LCD• Laptop atau desktop untuk presentasi• Layar proyektor LCD
Jika alat/bahan yang disarankan di atas tidak tersedia, fasilitator dapat menyiapkan presentasidengan menggunakan OHP atau dengan menggunakan kertas flipchart.
Ringkasan Unit 5
Introduction10 menit
Connection60 menit
Application515 menit
Reflection10 menit
Extension
Menyampaikanpertanyaankunci, tujuandan hasilbelajar.Mengingatkanpenekananyang dipilihpada setiapmata pelajaran
Menunjukkanhubungankegiatan unitini dengankegiatansebelumnya.
Menyusun RPP,melakukansimulasi dandiskusi,praktikpembelajarandi kelas dandiskusi tentangpraktikmengajar
Menanyakanketercapaiantujuan.Apa yangperludiperhatikandalampembelajarankontekstual.pemberianpenguatan.
Manfaatkanhasil kerjakelompok lainterkait per-siapan RPP,perbaiki sesuaikondisi sekolahdan keadaanlingkunganserta kembang-kan RPP laindengan carayang sama
USAID DBE3 Relevant Education for Youth138
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
1
Perincian Langkah-langkah Kegiatan
Introduction (10 menit)
(1) Fasilitator mengangkat isu yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran antaralain: (a) Pemahaman dan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran kon-tekstual dan pelaksanaannya. (b) Pengalaman-pengalaman yang terkait dengan persiapandan praktik pembelajaran pada kegiatan pelatihan sebelumnya, (c) pentingya lembar kerja,media, dan penilaian rubrik dalam pembelajaran.
(2) Fasilitator menyampaikan pertanyaan kunci, tujuan dan hasil belajar dan diskusikan secarasingkat bagaimana mencapai tujuan serta hasil belajar tersebut.
(3) Fasilitator menyampaikan beberapa hal utama yang terdapat dalam pendahuluan dari sesiini.
Catatan untuk Fasilitator
Unit ini berlangsung secara pleno dari awal sampai dengan tahapan Connection.Selanjutnya peserta dibagi dalam kelompok mata pelajaran.
Aspek yang dibahas pada unit 2 dan 3 pada paket sebelumnya serta unit 2a,2b dan 2c pada paket ini akan diterapkan dalam penyusunan langkah pem-belajaran. Di samping itu perlu disampaikan kembali penekanan yang dipilihuntuk setiap mapel, yaitu:
• IPA Kerja Ilmiah.• IPS Informasi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan.• Matematika Pemecahan masalah.• Bahasa Indonesia Komunikasi.• Bahasa Inggris Komunikasi: memahami dan menciptakan teks.
Connection (60 menit)
(1) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan Kaji ulang terhadap Handout 1.2. Ide-ideKegiatan Pembelajaran dan perbaiki sesuai hasil kajian.
(2) Fasiliator mendorong peserta untuk memastikan bahwa isian pada kolom lembar kerja/tugas, media, dan penilaian pada Handout 1.2 telah selaras dan saling terkait.
(3) Fasilitator meminta peserta untuk menggunakan pengalaman ini dalam mengembangkanrencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada kegiatan selanjutnya.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 139
Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar
Application (230 menit)
Kegiatan 1: Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (80 menit)
(1) Fasilitator meminta peserta bekerja secara team (2-3 orang).(2) Fasilitator selanjutnya meminta masing-masing kelompok menyusun satu rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk 2 jam pelajaran. RPP ini memuat rencanapemanfaatan lembar kerja (LK), media pembelajaran dan rubrik penyekoran yang menjadiciri khas RPP ini.
Catatan untuk Fasilitator
• Pembelajaran kontekstual seperti yang telah dibahas pada paketsebelumnya tetap diperhatikan.
• Meintegrasikan semua aspek yang dibahas pada paket dan unit sebelumnyadalam satu rencana pembelajaran dan satu pertemuan memang tidak selalumudah. Jika tidak memungkinkan, jangan memaksakan semua aspek munculdalam satu rencana pembelajaran yang disampaikan dalam satu kali tatapmuka.
• Mata pelajaran dan topik tertentu memerlukan alat/bahan untuk uji cobaselama proses pengembangan langkah pembelajaran dan simulasi. Hindarialat/bahan yang sulit ditemukan di sekitar tempat pelatihan dan mahal. Alat/bahan sederhana atau terjangkau sangat disarankan.
2
Catatan untuk Fasilitator
Pelatih nasional/fasilitator daerah perlu membantu para peserta saat perbaikanRPP dengan membaca rencana tersebut dan memberi masukan kritis.
3
Kegiatan 2: Simulasi pembelajaran dan pendampingan (150 menit)
(1) Fasilitator meminta setiap kelompok (2-3 orang) melakukan simulasi. Pada saat simulasi, 2orang peserta berperan sebagai pengamat untuk melakukan observasi menggunakanHandout Peserta 4.1: Lembar Observasi Persiapan RPP. Peserta lain berperan sebagaisiswa. Satu rencana pembelajaran disimulasikan selama 10-15 menit dan ditindaklanjutidengan komentar dan disusi selama 5-10 menit.
(2) Fasilitator mengupayakan agar diskusi dilangsungkan dengan suasana yang salingmembangun. Sebaiknya beri kesempatan terlebih dahulu peserta yang melakukan simulasi
USAID DBE3 Relevant Education for Youth140
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
untuk menyampaikan hal-hal yang ia rasakan perlu, kemudian dilanjutkan dengan komentarpengamat berdasarkan Handout Peserta 4.1.
(3) Di akhir diskusi tiap RPP, fasilitator memberikan masukan untuk perbaikan danpenyempurnan langkah-langkah pembelajaran. Pastikan RPP tersebut layak dicobakan padakelas nyata.
Catatan untuk Fasilitator
Peserta harus menyadari bahwa simulasi ini bertujuan untuk memberikanumpan balik atas langkah-langkah pembelajaran yang dibuat dan merupakanlatihan dalam praktik mengajar di kelas nyata. Oleh sebab itu, peserta harusdiyakinkan bahwa simulasi ini bukan merupakan tempat untuk mepermalukanpeserta dengan menonjolkan kelemahan-kelemahannya.
Kegiatan 3 merupakan akhir dari sesi hari ini. Fasilitator dapat langsungmelanjutkan pada kegiatan Reflection.
Kegiatan 4 akan ditunda pada hari berikutnya (lihat jadwal pelatihan)
4
Kegiatan 3: Praktik pembelajaran di kelas (240 menit)
(1) Fasilitator mendorong setiap peserta untuk melakukan praktik pembelajaran di sekolah(pada kelas nyata).
(2) Fasilitator mendorong peserta agar pembelajaran dilakukan secara team sesuai skenariopada RPP.
(3) Fasilitator sedapat mungkin berupaya agar melibatkan guru/kepala sekolah/pengawas yangada di kelas sebagai bagian dari team.
(4) Fasilitator mengingatkan peserta agar mereka meminta refleksi siswa beberapa menitsebelum pembelajaran selesai.
(5) Fasilitator mendorong peserta untuk mengumpulkan (beberapa) karya siswa yang akandinilai menggunakan rubrik pada Kegiatan 4.
(6) Fasilitator meminta peserta untuk membagikan Handout 4.2: Lembar ObservasiPembelajaran kepada guru/kepala sekolah/pengawas yang terlibat dalam praktik mengajardikelas sebagai panduan dalam diskusi. Mintalah mereka mengomentari berdasarkan butir-butir pada Handout tersebut .
Catatan untuk Fasilitator
Persiapkan jumlah sekolah dan kelas sesuai dengan jumlah kelompok yangakan melakukan praktik mengajar. Untuk melakukan ini, fasilitator perlumelakukan koordinasi dengan sekolah atau petugas pelatihan beberapa harisebelumnya.5
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 141
Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar
Guru, kepala sekolah dan pengawas sedapat mungkin dilibatkan dalam praktikmengajar sebagai bagian dari team ketika mereka memilih kelas yang akandijadikan fokus pengamatan. Keterlibatan ini tidak dimaksudkan mengambil alihsebagian atau seluruh tugas team yang diskenariokan ketika menyusun RPP.Langkah ini dilakukan agar guru kelas tidak merasa ditandingi oleh guru praktik.Dengan demikian guru praktik dapat lebih terbuka dalam menerima danmengkritik secara positif praktik pembelajaran.
Setelah pembelajaran selesai, guru, kepala sekolah dan pengawas berkumpuldengan peserta pelatihan yang telah melakukan praktik mengajar untukmendiskusikan apa yang telah mereka amati dan memberi saran perbaikan.Ketika berdiskusi, jangan lupa berpatokan pada Handout Peserta 4.2.
Kegiatan 4: Penulisan jurnal refleksi dan diskusi tentang hasil kegiatan praktikmengajar (45 menit)
(1) Fasilitator mendorong setiap peserta yang melakukan praktik untuk menuliskan jurnalreflektif secara individual (bukan team).
(2) Fasilitator juga meminta peserta yang melakukan praktik untuk menilai karya siswa yangdibawa menggunakan rubrik penyekoran yang telah dikembangkan.
(3) Fasilitator bersama dengan para peserta pelatihan, dalam kelompok mapel, berkumpulbersama guru dan kepala sekolah di suatu ruangan yang disediakan sekolah.
(4) Fasilitator meminta peserta pelatihan memajangkan RPP, beberapa hasil karya siswa, danrubrik pensekoran yang digunakan.
(5) Fasilitator mendorong guru kelas dan kepala sekolah mencermati dan mengomentaripajangan secara tertulis, pada kertas kecil, dan tempelkan kertas tersebut di sekitarpajangan.
(6) Fasilitator mendorong peserta yang melakukan praktik mengemukakan perasaan tentangapa yang telah dicapai dan apa yang belum serta bagaimana memperbaikinya.
(7) Fasilitator mempersilahkan pengamat memberi komentar berdasarkan Handout Peserta 4.2dan mengemukakan fakta-fakta dan menyampaikan saran konkret yang membangun.
Reflection (10 menit)
(1) Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah mereka sudah mampu menjawab pertanyaankunci dan sudah mencapai tujuan yang diharapkan pada sesi ini.
(2) Fasiliator menanyakan kepada peserta apa yang perlu mereka perhatikan jika pembelajarankontekstual diterapkan dalam pembelajaran mereka sehari-hari.
(3) Fasilitator memberikan penguatan kepada peserta agar mereka termotivasi untukmengembangkan dan menerapkan pembelajaran kontekstual ini di kelasnya.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth142
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Extension
RPP yang telah dikembangkan dan dipraktikkan oleh kelompok lain sangat bemanfaat. Olehsebab itu, peserta dapat saling menukar rencana pembelajaran tersebut dan memperbaikinyasesuai dengan keadaan sekolah atau kelas sehingga dapat digunakan secara lebih efektif dikelasnya masing-masing.
Pesan Utama
Untuk mewujudkan pembelajaran kontekstual, guru tidak hanya berhenti pada pembuatanlangkah-langkah pembelajaran selama pelatihan. Langkah-langkah pembelajaran harus dapatdikembangkan sendiri untuk rencana pembelajaran yang lain. Rencana pembelajaran kontekstualyang baik harus dapat diimplementasikan di kelas nyata dan memiliki fleksibilitas dalammelakukan penyesuaian dengan kondisi kelas dan alat/bahan yang tersedia di lingkungan sekolah.Akhirnya rancangan pembelajaran kontekstual harus dapat melatih siswa meningkatkankecakapan hidup.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 143
Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar
Handout Peserta 4.1
Lembar Observasi Persiapan RPP
No Aspek yang Diobservasia Komentar
Pertanyaan yang merangsang siswa berpikirtingkat tinggi
Langkah-langkah pemecahan masalah
Pembelajaran kooperatif yang digunakan
Kesesuaian pengelolaan kelas
Kesesuaian penggunaan media
Kesesuaian penggunaan lembar kerja
Cara mendorong siswa sehingga menghasilkankarya siswa
Kesesuaian indikator dengan rubrikpenyekoran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Catatan khusus:
USAID DBE3 Relevant Education for Youth144
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Handout Peserta 4.2
Lembar Observasi Pembelajaran
No. Aspek yang Diamati Deskripsi
Memberi pertanyaan yang mendorong siswaberbuat
Memberi pertanyaan tingkat tinggi
Memberikan pertanyaan klasikal dalam konteksyang tepat
Memberikan pertanyaan secara individual
Melakukan langkah pembelajaran untukmencapai kecakapan sosial
Melakukan langkah pembelajaran untukmencapai kecakapan akademik
Memfasilitasi siswa untuk mengemukakan solusi
Mengatur perabot kelas yang mendukungpembelajaran koorperaif
Menggunakan karya siswa sebagai sumberbelajar
Menggunakan sumber belajar yang bervariasi
Memberi pembelajaran yang menghasilkankarya siswa
Rubrik penyekoran yang digunakan sesuaidengan KD, indikator dan proses pembelajaran
Lembar Kerja siswa menopang pencapaian KDdan merangsang anak untuk berpikir aktif danberkreasi.
Media yang digunakan sesuai dengan KD danberpusat pada siswa (siswa aktif menggunakan-nya sebagai sumber belajar)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 145
Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar
Presentasi Unit 4
USAID DBE3 Relevant Education for Youth146
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 147
Unit 4 - Persiapan dan Praktik Mengajar
UNIT 5
Membuat RencanaTindak Lanjut (RTL)
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 151
Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Unit 5Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Pendahuluan
Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan.Peran kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat penting, karena mereka inilah yang akanberperan secara langsung dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang menjaditanggung-jawab mereka.
Agar hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap peningkatan mutupendidikan, maka perlu diadakan usaha-usaha nyata pasca pelatihan yang dituangkan dalamRencana Tindak Lanjut (RTL). Dengan kata lain, RTL merupakan bentuk komitmen dari parastakeholder untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam RTL tersebut.Pelatihan putaran ketiga ini mempunyai materi yang berbeda dengan pelatihan pada putaranyang kedua. Pola pembuatan RTL juga berbeda dengan pola pembuatan RTL pada periodesebelumnya. Pelatihan yang baru saja diselenggarakan harus ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang kongkret yang merupakan cerminan komitmen dari pengawas sekolah (PS), kepalasekolah (KS), dan guru.
Namun demikian, PS, KS, dan Guru dalam melaksanakan kegiatan yang tertuang dalam RTLsering dihadapkan pada berbagai kendala baik kendala yang bersifat akademis maupun kendalanon akademis. Oleh karena itu, DBE3 menyedikan fasilitator yang akan memberikanpendampingan kepada mereka. MGMP sebagai organisasi guru dalam meningkatkanprofesionalisme juga akan mendapatkan pendampingan secukupnya agar organisasi bisamemberikan kontribusi yang lebih besar. Mengingat kondisi MGMP di setiap wilayah jugaberbeda-beda, maka fasilitator akan memberikan pendampingan sesuai dengan kebutuhanmereka.
Pada kesempatan ini semua peserta dari masing-masing sekolah baik guru maupun kepalasekolah diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan RTL. Perlu diingatkan bahwahasil implementasi RTL yang berupa tagihan-tagihan akan dipamerkan dalam acara “Lokakaryadan Pameran” di tingkat kabupaten/kota masing-masing.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth152
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Tujuan
Unit ini membantu sekolah dalam mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi olehguru, pengawas, dan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah maupun diorganisasi MGMP. Secara khusus, setelah unit ini selesai diharapkan peserta mampu untuk:• Berbagi pengalaman tentang implementasi RTL pada periode sebelumnya.• Membuat rencana kegiatan guru di tingkat MGMP.• Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan oleh stakeholder agar
sekolah dapat mempersiapkan tagihan-tagian tepat pada waktunya.
Pertanyaan Kunci
• Bagaimana pelaksanaan RTL pada periode sebelumnya dan apa saja kendala yang dihadapisekaligus bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?
• Apa saja kegiatan yang harus dilakukan MGMP untuk mendiseminasikan hasil-hasilpelatihan ke sekolah-sekolah non-mitra yang ada di wialayah mereka masing-masing?
• Apa saja yang harus dilakukan oleh PS, KS, Fasilitator Daerah, dan guru agar bisamenyiapkan tagihan tepat pada waktunya?
Petunjuk Umum
• Fasilitator memahami alur atau skenario kegiatan dari unit ini yang dimulai dari berbagipengalaman pelaksanaan RTL periode sebelumnya, diikuti dengan identifikasi kegiatan-kegiatan MGMP untuk diseminasi hasil pelatihan, dan akhirnya mengidentifikasi peran-peran stakeholder untuk membantu sekolah dalam menyiapkan tagihan-tagihan.
• Sebaiknya fasilitator memahami terlebih dahulu peran kepala sekolah sebagai pemimpinakademis dan pengawas sebagai partner kerja para guru dalam rangka peningkatan prosespembelajaran.
Sumber dan Bahan
• Handout Peserta 5.1: Laporan Implementasi RTL Periode Sebelumnya
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 153
Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
• Handout Peserta 5.2: Rencana Kegiatan MGMP• Handout Peserta 5.3: Identifikasi Peran PS, KS, dan Fasilitator Daerah dalam Implementasi
RTL• Kertas Flipchart, spidol, pulpen, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan gunting.
Waktu
Unit ini membutuhkan waktu 90 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiaptahapan penyampaian unit ini. Penyempurnaan RTL dilakukan di sekolah masing-masing danmenjadi tagihan Fasilitator Daerah dan Distrik Koordinator masing-masing.
ICT
Penyajian unit ini membutuhkah beberapa peralatan ICT yaitu Laptop atau Desktop, proyektorLCD, dan Layar LCD. Namun demikian, fasilitator harap menyiapkan penyajian denganmenggunakan OHP atau flipchart.
Ringkasan Sesi
Introduction5 menit
Connection25 menit
Application55 menit
Reflection5 menit
Extension
Menyampaikanlatar belakang,tujuan danpertanyaankunci dariunit ini.
Pesertamenyampaikanlaporan imple-mentasi RTLdari periodesebelumnya.
• Peserta ber-sama peng-urus MGMPmenyusunRencanaKegiatanMGMP.
• Pesertamembuatkegiatan un-tuk memban-tu sekolahmenyediakantagihan.
Menanyakanpencapaiantujuan.Mencatat hal-hal pentingyang harusdilakukandalam imple-mentasi RTL.
Menindak-lanjuti RTLyang sudahdibuat bersamadi sekolahmaupun diMGMP.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth154
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Perincian Langkah-langkah Kegiatan
Introduction (5 menit)
(1) Fasilitator menyampaikan informasi dari pendahuluan unit ini. Poin-poin informasi tersebutberada di catatan untuk fasilitator nomor 1.
(2) Fasilitator menyampaikan tujuan dan pertanyaan kunci dari unit ini.
Catatan untuk Fasilitator
• Peningkatan mutu pendidikan di sekolah harus dilakukan secara terus-menerus dengan melibatkan semua stakeholder.
• Agar hasil pelatihan dapat dilaksanakan di sekolah, maka diperlukanRencana tindak lanjut (RTL) yang selengkapnya ditagih 1 (satu) minggusetelah pelatihan.
• RTL merupakan cerminan komitmen dari pengawas sekolah, kepala sekolahdan guru untuk melaksanakan kegiatan kongkret setelah pelatihan selesai.Hasil dari pelaksanaan RTL akan dipamerkan dalam Lokakarya dan Pameranyang diselenggarakan di Kabupaten/Kota masing-masing.
• Dalam mengimplementasikan RTL, tidak jarang PS, KS, dan guru mengalamikendala baik yang bersifat akademis maupun non-akademis. Oleh karena itu,program DBE3 menyediakan fasilitator agar implementasi RTL dapatdilakasanakan dengan baik dan dapat memberikan dampak yang diharapkan.
1
(3) Fasilitator menjelaskan bahwa peserta diharapkan menyusun RTL yang realistis yang sesuaikeadaan sekolah maupun MGMP. Agar RTL nya lebih lengkap datanya, maka satu minggusetelah pelatihan Fasilitator Daerah dan Distrik Koordinator mendatangi sekolah danMGMP untuk menagih RTL yang dibuat rangkap 3 (tiga) untuk Dinas Pendidikan, DC dansekolah/ MGMP sebagai pertinggal/arsip.
(4) Fasilitator menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan RTL kurang lebih enam minggu setelahpelatihan.
Connection (25 menit)
(1) Fasilitator mengkondisikan agar peserta duduk dalam kelompok sekolah.(2) Fasilitator menjelaskan bahwa RTL mempunyai tagihan yang harus disampaikan.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 155
Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
(3) Fasilitator membagikan Handout Peserta 5.1: Laporan Implementasi RTL PeriodeSebelumnya dan diharapkan untuk dikerjakan di Handout.
(4) Fasilitator memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok sekolah untukmenyampaikan hasil implementasi RTL pelatihan periode sebelumnya.
(5) Fasilitator memberikan penguatan bahwa kegiatan pelatihan ini juga akan membuat RTLyang memerlukan beberapa tagihan yang akan dipamerkan pada acara Lokakarya danPameran di tingkat Kabupaten/Kota.
Application (55 menit)
Kegiatan 1: Menyusun Rencana Kegiatan MGMP (20 menit)
(1) Fasilitator mengkondisikan agar peserta duduk dalam kelompok mata pelajaran. PengurusMGMP masuk ke mata pelajaran yang sesuai. Untuk melaksanakan kegiatan ini silahkanmelihat catatan fasilitator berikut ini.
Catatan untuk Fasilitator
• Kegiatan ini pada ToT Nasional dan Provinsi hanya dilakukan untuk simulasicara menyajikan unit ini, tetapi pada pelatihan di tingkat kabupaten/kotapeserta diharapkan benar-benar membuat RTL yang sesungguhnya.
• Kelompok MGMP pada pelatihan tingkat kabupaten/kota diharapkan bisamembuat perencanaan diseminasi hasil-hasil pelatihan pada sekolah-sekolahnon-mitra yang ada di kabupaten tersebut. Pengurus MGMP yang dimak-sud di sini adalah MGMP yang berada di bawah Departemen Pendidikanmaupun MGMP di bawah Departemen Agama.
2
(2) Fasilitator membagikan dan menjelaskan Handout Peserta 5.2: Rencana Kegiatan MGMP(3) Fasilitator meminta pengurus MGMP dan guru mata pelajaran (anggota MGMP) membuat
rencana kegiatan MGMP selama kurang lebih enam minggu untuk menindaklanjutipelatihan ini. Diaharapkan pengurus MGMP memimpin diskusi ini.
(4) Fasilitator selalu berkeliling ke setiap kelompok untuk memberikan fasilitasi yang diperlu-kan oleh peserta.
(5) Fasilitator meminta agar Rencana kegiatan MGMP yang telah disepakati harap diserahkankepada Fasilitator Daerah (Fasda) atau District Coordinator.
Kegiatan 2: Menyusun Rencana Tindak Lanjut (35 menit)
(1) Fasilitator mengkondisikan agar peserta dibagi berdasarkan kelompok sekolah. PengurusMGMP, Pengawas, dan Fasda harap menyebar ke semua kelompok.
(2) Fasilitator menjelaskan bahwa setelah enam minggu implementasi RTL, sekolah akanmendapatkan tagihan beberapa dokumen dari lima mata pelajaran, yaitu:
USAID DBE3 Relevant Education for Youth156
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
a. Telaah Kurikulum (Pemetaan KD-KD)b. Jurnal yang berisi catatan guru tentang perubahan-perubahan yang mereka lakukanc. Lembar Kerja/Lembar Tugasd. Media yang digunakan dalam proses pembelajarane. Rubrik penilaianf. Kumpulan Karya siswa
(3) Fasilitator memberikan Handout Peserta 5.3: Kegiatan PS, KS, FD, dan Guru dalamImplementasi RTL.
(4) Fasilitator menjelaskan kepada peserta bahwa mereka harus melakukan kegiatan-kegiatantertentu sesuai dengan peran stakeholder masing-masing agar setelah minggu ke enamimplementasi RTL, sekolah bisa menyampaikan beberapa tagihan. Jelaskan kembali bahwatagihan-tagihan tersebut akan dipamerkan pada acara Lokakarya dan Pameran diKabupaten/Kota masing-masing.
(5) Fasilitator meminta peserta untuk mengerjakan Handout Peserta tersebut dan hasilnyaditulis di kertas flipchart lalu dipajangkan.
(6) Fasilitator menunjuk dua kelompok untuk presentasi dan kelompok lain memberikantanggapan seperlunya.
Reflection ( 5 menit)
(1) Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah kegiatan yang dilakukan sudah dapatmencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(2) Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menuliskan kegiatan-kegiatan apasaja yang harus dilakukan oleh peserta dalam implementasi RTL.
Extension
(1) Peserta menindaklanjuti semua kegiatan yang sudah dibuat dalam Rencana Kegiatan MGMPmapun RTL sekolah masing-masing.
(2) Semua stakeholder terus melakukan monitoring dan mengevaluasi terhadap implementasikegiatan di MGMP maupun di sekolah.
Pesan Utama
Setelah peserta selesai mengikuti pelatihan, mereka diharapkan dapat membuat RTL yangtujuannya adalah menindaklanjuti hasil-hasil pelatihan. Tidak lanjut tersebut dilakukan di MGMPdan sekolah. Dalam melakukan implementasi kegiatan, sekolah akan dibantu oleh beberapastakeholder agar sekolah dapat menyiapkan tagihan-tagihan yang telah disepakati.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 157
Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Handout Peserta 5.1
Laporan Implementasi RTL Periode Sebelumnya
No Kegiatan-Kegiatan yang SudahDiimplementasikan
Kendala yangDiahadapi
Pemecahan yangsudah Dilakukan
1
2
3
4
5
6
USAID DBE3 Relevant Education for Youth158
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Han
dout
Pes
erta
5.2
Ren
cana
Keg
iata
n M
GM
P
Min
ggu
Keg
iata
n1
2 3
4 5
6 7
8
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 159
Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Handout Peserta 5.3
Kegiatan PS, KS, FD, dan Gurudalam Implementasi RTL
Pengawas Sekolah
Kepala Sekolah
Fasilitator Daerah
Guru
Forum Guru SekolahMitra
1
2
3
4
5
No Kegiatan yang harus Dilakukan dalamMengimplementasikan RTL
Stakeholder
USAID DBE3 Relevant Education for Youth160
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Presentasi Unit 5
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 161
Unit 5 - Membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL)
UNIT 6
MendorongPerubahan di Kelas
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 165
Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas
Unit 6Mendorong Perubahan di Kelas
Pendahuluan
Dalam banyak kesempatan, ide-ide perubahan pembelajaran telah dikenalkan. Akan tetapi, idetersebut seakan-akan hanya menjadi milik peserta pelatihan dan tidak diterapkan di dalam kelas.Uang, tenaga, dan waktu yang tak ternilai harganya hanya disia-siakan saja. Pembelajaran tetaptidak tersentuh perubahan, dan berjalan seperti biasanya (business as usual).
Untuk mendorong terjadinya perubahan, kehadiran seorang pemimpin sangat diperlukan.Pemimpin yang baik mampu menumbuhkembangkan keberanian orang yang dipimpin untukmencobakan ide tanpa takut salah. Pemimpin yang baik juga mampu menciptakan suasanakolegialitas dan persaudaraan yang baik di sekolah.
Di negeri seberang, ada seorang Kepala Sekolah yang mengembangkan program “Make NewMistakes”. Dengan kesadaran bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dia mendorong guru-gurunya melakukan sesuatu yang baru dan melakukan kesalahan. Dia mengungkapkan kata-kataberikut: “Saya tidak ingin melihat pelajaran yang sempurna. Saya hanya ingin melihat Andamelakukan sesuatu yang baru dan mengalami kesalahan. Tidak perlu takut dengan kesalahan itu. Yangpeling penting adalah apa yang bisa kita petik dari melakukan sesuatu yang baru tersebut”.Akibatnya, sungguh luar biasa. Guru-guru di sekolah itu, termotivasi melakukan hal-hal barusehingga inovasi pembelajaran seakan berlangsung tiada henti. Sekolah yang dahulunya berstatus“under achiever” berubah menjadi sekolah yang maju.
Di negeri sendiri, seorang Kepala Sekolah mengembangkan berbagai program antara lain: WhoAm I, Kolaborasi Atas Bawah, Fleksidi, dll. Tujuannya hanya satu, yaitu tumbuhnya kesejawatanyang mendorong terjadinya perubahan dalam pembelajaran di sekolah. Hasilnya juga sungguhmenakjubkan. Proses belajar mengajar berubah dari biasanya. Pembelajaran menjadi bermutu.Sekolah yang semula “tidak terdengar” berubah menjadi sekolah rujukan.
Karena itu, pada sesi ini, para kepala sekolah, pengawas, dan para pemimpin lainnya di sekolah,perlu memiliki kiat-kiat kepemimpinan yang mampu mendorong terjadinya perubahan prosesbelajar mengajar di kelas. Untuk itu, di dalam sesi ini, para peserta diharapkan menggali berbagaiide yang mampu mendorong terjadinya perubahan dalam proses belajar mengajar di kelas.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth166
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu mendorong terjadinya perubahan. Secarakhusus, peserta pelatihan diharapkan mampu:• Mengidentifikasi ucapan, tingkah laku, atau program yang mendorong perubahan proses
pembelajaran di kelas• Menyusun program yang bisa mendorong terjadinya perubahan pembelajaran di kelas.
Pertanyaan Kunci
Beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapatkan jawaban dari kegiatan ini antara lain:• Ucapan dan tingkah laku yang bagaimana yang harus ditampilkan Kepala Sekolah/ Kepala
Madrasah (Fasilitator, Pengawas, Pimpinan Dinas Pendidikan/Departemen Agama) kepadapara guru agar guru mau melakukan perubahan secara konsisten
• Tradisi apa yang harus diadakan di sekolah/madrasah agar Kepala Sekolah/Kepala Madrasah,Fasilitator, Pengawas, Pimpinan Dinas Pendidikan/Departemen Agama mampu menampilkanucapan/tindakan yang mendorong perubahan.
Petunjuk Umum
Agar pelaksanaan sesi ini dapat berjalan baik, berikut disampaikan beberapa petunjuk umum.• Hendaknya dicari nara sumber (Kepala Sekolah) yang memang sudah terbukti mendorong
terjadinya perubahan di sekolahnya.• Fasilitator hendaknya mendorong peserta untuk aktif menyimak pengalaman para
pemimpin (nara sumber) yang telah mampu mendorong perubahan di kelas danmenemukan aspek positif yang memotivasi perubahan.
• Fasilitator hendaknya mendorong peserta untuk mengeluarkan pendapatnya secaraobjektif sehingga menghasilkan pemikiran yang tepat sasaran.
Sumber dan Bahan
• Handout Peserta 6.1: Identifikasi Hal Positif dari Program “...........” yang MendorongPerubahan Pembelajaran di Kelas
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 167
Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas
• Handout Peserta 6.2: Kiat Mendorong Perubahan di Kelas• Handout Peserta 6.3: Program Sekolah Untuk Mendorong Terjadinya Perubahan
Pembelajaran di Kelas• Kertas Flipchart, spidol, pulpen, post it berwarna, kertas catatan, penempel kertas, lem, dan
gunting.
Waktu
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Perincian alokasi waktu dapat dilihatpada setiap tahapan penyampaian sesi ini.
ICT
Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bukan merupakan keharusan tetapi kalaumemungkinkan dapat disediakan:• Proyektor LCD• Laptop atau personal computer untuk presentasi• Layar proyektor LCDNamun demikian, fasilitator harus tetap siap apabila peralatan yang diharapkan tidak tersedia.Fasilitator harus menyiapkan presentasi dengan menggunakan OHP atau dengan menggunakankertas flipchart.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth168
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Application60 menit
Ringkasan Sesi
Introduction10 menit
Connection40 menit
Reflection40 menit
Extension
Pesertamenyimak isyuperubahan,faktorpenyebab, dantujuan sertahasil yangdiharapkandalam sesi ini.
Pesertamenyimakpenjelasannara sumbertentang kiat-kiatkepemimpinanyang telahdilakukanberikutdampaknya(dan bertanyabila perlu)
Pesertamerenungkanhal positif darikegiatanConnection& Application,mengaitkannyadengan tujuandan menyusunrencanatindaklanjutnyasendiri
Membacasumber lain• Peserta dalam
kelompok kecilmengidentifikasihal-hal positifdari penjelasannara sumber
• Peserta mem-baca KiatMendorongPerubahan
• Dalam kelom-pok kecil,pesertamerumuskanprogram untukmendorongperubahan dikelas
• Sharing (karyakunjung, dua s/d3 putaran) ...selesaidipajangkan
Perincian Langkah-langkah Kegiatan
Introduction (10 menit)
(1) Fasilitator menyampaikan isyu-isyu yang terkait dengan tradisi pelatihan dan pascapelatihan (perubahan seringkali berhenti hanya sampai di tempat pelatihan saja, tidaksampai ke kelas. Murid tidak tersentuh oleh perubahan)
(2) Fasilitator menyampaikan tujuan dan hasil yang diharapkan dari kegiatan sesi ini
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 169
Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas
Connection (40 menit)
(1) Fasilitator memandu nara sumber menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil danterbukti berhasil mengakibatkan terjadinya perubahan di sekolah. Masing-masing propinsidiharapkan menyediakan dua atau tiga orang nara sumber.
Application ( 60 menit)
(1) Identifikasi Hal-Hal Positif dari Presentasi Nara Sumber (15 menit).Fasilitator mendorong peserta berdiskusi untuk mengidentifikasi hal-hal positif yangdisajikan oleh nara sumber dalam mendorong gurunya melakukan perubahan dalampembelajaran (gunakan HANDOUT 5.1)
(2) Membaca Kiat-Kiat Kepemimpinan (10 menit)Fasilitator mempersilahkan para peserta untuk membaca kiat-kiat mendorong terjadinyaperubahan (bagikan HANDOUT 5.2)
(3) Diskusi Kelompok Merumuskan Program Untuk Mendorong Perubahan. (20 menit)Fasilitator meminta kelompok peserta berdiskusi untuk merumuskan program dalamrangka mendorong terjadinya perubahan pembelajaran di kelas. (gunakan HANDOUT 5.3)
(4) Sharing Hasil Karya Antar Kelompok. (15 menit)Fasilitator memfasilitasi sharing program antar kelompok sekolah dengan model kunjungkarya (dilakukan dalam 2 atau tiga kali putaran), dan diakhiri dengan memajangkan karyatersebut di dinding.
Reflection (10 menit)
(1) Fasilitator meminta peserta untuk mengidentifikasi temuan penting dari kegiatan belajar ini,memikirkan kembali mengapa hal itu tidak ditemukan sebelumnya, dan menuliskannya dikertas refleksi
(2) Fasilitator meminta peserta untuk melakukan evaluasi “Apakah Tujuan Belajar di sesi initercapai?” dan memberikan alasan mengapa hal itu bisa terjadi.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth170
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Extension
Fasilitator mendorong peserta untuk membaca Bahan Bacaan tentang program-program yangdikembangkan oleh Kepala Sekolah untuk mendorong perubahan pembelajaran di kelas diinternet atau di tempat lain.
Pesan Utama
Perubahan tidak boleh berhenti hanya di level pelatihan saja. Hal yang paling penting adalah“Terjadinya Perubahan Pembelajaran di Kelas”. Siswa harus mengalami perubahan pembelajaranyang signifikan. Pimpinan harus sigap dengan itu dan mampu mengembangkan program yangmendorong guru melakukan perubahan. Kata-kata, tingkah laku, dan program yang tepatmerupakan pemicu utama terjadinya perubahan pembelajaran di kelas.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 171
Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas
Handout Peserta 6.1
Identifikasi Hal Positif yang MembuatGuru Terdorong Melakukan Perubahan di Kelas
HAL POSITIF KONTRIBUSINYA KEPADAMOTIVASI MELAKUKANPERUBAHAN
HAL POSITIF YANGPALING ESENSIALUNTUK DITAMPILKANDI SEKOLAH ANDA
USAID DBE3 Relevant Education for Youth172
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Handout 6.2.
Kiat-Kiat Mendorong PerubahanPembelajaran Di Kelas
Kepala Sekolah merupakan kunci keberhasilan usaha-usaha sekolah. Kepala Sekolah merupakanpenentu bagi terciptanya iklim sekolah yang lebih kondusif untuk meningkatnya mutupendidikan. Kepala Sekolah tidak hanya dituntut mahir mengelola sarana, prasarana, tetapi jugaharus memiliki kiat-kiat menarik yang mendorong guru-gurunya mau secara ikhlas dan penuhpercaya diri meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Karena itu, kiat-kiat yang dilakukanoleh seorang Kepala Sekolah di Kabupaten Probolinggo berikut layak untuk dijadikan pelajaranbagi kita bersama.
Berikut beberapa kiat kepala sekolah tersebut.
• Supervisi Klinis
Kegiatan ini dilakukan dengan cara Kepala Sekolah melakukan supervisi atau pengamatanterhadap guru-guru/kelas maupun terhadap aktivitas sekolah secara keseluruhan. Hasiltemuan baik positif maupun negatif dibahas di dalam pertemuan/rapat dewan guru. Jika didalam pertemuan/rapat tersebut masalah tidak dapat di atasi maka kepala sekolah segeramengambil inisiatif untuk mencari bantuan pemecahan ke luar sekolah.
Misalnya guru kelas 1 sulit untuk membuat pembelajaran tematik. Dalam pertemuan/rapatdewan guru tidak ada yang bisa memberi contoh. Satu-satunya jalan yaitu mendatangkanfasilitator atau nara sumber kelas awal. Tetapi setelah rencana akan mendatangkan fasilitatorkelas awal sekolah tidak memiliki dana untuk mengadakan pelatihan tersebut, maka jalankeluarnya adalah mengadakan kerja sama dengan beberapa sekolah untuk mendatangkanfasilitator tersebut. Masalah pendanaan sudah barang tentu di pikul bersama-sama.
• Curhat Nonformal
Curhat nonformal adalah mencurahkan isi hati atau uneg-uneg yang dilakukan secaranonformal. Waktu dan tempat sudah barang tentu tidak terikat. Waktu bisa dilakukan padajam-jam santai atau waktu luang. Masalah tempat bisa di sekolah maupun di luar sekolah.Topik bahasannya berkisar aktivitas sekolah. Jika kepala sekolah ingin menyampaikan ide-idetentang model pembelajaran atau aktivitas sekolah, kepala sekolah tidak langsungmenyampaikannya pada pertemuan/rapat resmi dewan guru. Tetapi kepala sekolah dapatmelakukan lobi-lobi ke beberapa guru untuk didiskusikan terlebih dahulu.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 173
Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas
• Kolaborasi Atas-Bawah
Kolaborasi ‘Atas – Bawah’ merupakan model kerja sama antara kepala sekolah selakusupervisor dan guru selaku yang disupervisi. Bentuk kerja sama itu contohnya adalah jikaada salah satu guru sulit dalam menerapkan model PAKEM/CTL pada materi tertentu,maka kepala sekolah bersama-sama membuat skenario pembelajaran. Setelah selesai,skenario tersebut dijalankan secara bersama-sama oleh guru dan kepala sekolah. Jika sekalipelaksanaan ternyata belum cukup bagus, maka perlu dilakukan kolaborasi sekali lagi,sampai diperoleh hasil yang bagus.
• Who am I
Jika kepala sekolah dalam melakukan supervisi melihat ada beberapa guru telah berhasilmelakukan model PAKEM/CTL dan manajemen kelas yang kreatif, kepala sekolah segeramemberitahu kepada guru tersebut bahwa kelasnya akan dijadikan sasaran studi bandingantarkelas. Dalam acara studi banding antar kelas tersebut para pengunjungnya adalahteman-temannya sendiri. Setelah harinya disepakati, guru yang menjadi sasaran studibanding tersebut menjelaskan berbagai hal yang telah dilakukan, baik itu tentang modelpembelajarannya, skenario pembelajarannya, manajemen kelasnya, dan hasil karya anak,terutama yang dilakukan selama satu minggu sebelumnya. Selain itu, guru tersebut dimintauntuk menyampaikan berbagai hal dan ide-ide satu minggu ke depan. Masalah-masalah ataukendala-kendala yang dihadapinya juga turut disampaikan pada acara tersebut. Dalam acaraini kepala sekolah posisinya sebagai pendamping guru yang menjadi sasaran studi banding.Tetapi pembicaraan hak penuh guru tersebut.
• Fleksidi
Hampir jarang dilakukan oleh kebanyakan guru adalah melakukan refleksi diri setelahmelakukan kegiatan pembelajaran. Cara untuk melakukan refleksi diri ini dapat dilakukandengan berbagai macam cara. Misalnya, jika sekolah memiliki perangkat keras seperti handycam, kepala sekolah dapat mengambil gambar beberapa kegiatan guru, khususnya dalammelakukan pembelajaran. Setelah itu, hasil rekaman tersebut diamati bersama-sama. Hal-halapa saja yang seharusnya perlu dilakukan dan hal-hal yang tidak perlu dilakukan, biar guruyang bersangkutan yang merefleksi dirinya sendiri. Guru-guru yang lain mencobamembahas hal-hal positif yang dapat diadopsi dan diterapkan di kelasnya.
• Kontes Hasil Karya Siswa dan Kelas
Untuk memotivasi agar guru-guru dan para siswanya kreatif maka dalam setiap minggusekolah perlu mengadakan kontes. Macam-macam kontes di antaranya adalah lomba pidato,bercerita, drama, menggambar, mengarang, menyanyi/karaoke, kerapian dan kebersihan kelas,dan display atau pameran hasil karya siswa. Para pemenang dapat diumumkan pada saatupacara bendera hari Senin.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth174
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
• Kultum Bergilir
Dalam setiap pertemuan/rapat dewan guru atau kegiatan apa saja selalu diawali kegiatansantapan rohani atau dinamakan kultum (kuliah tujuh menit). Orang yang menyampaikankultum tersebut tidak harus guru agama atau guru senior. Kultum ini disampaikan siapa sajasecara bergilir, baik guru senior maupun junior. Tujuannya agar semuanya dapat belajar ataumendidik diri sendiri sebelum memberitahu orang lain. Materi kultum bebas, bisa masalahagama, rumah tangga, sekolah, pekerjaan, dan kehidupan lainnya.
• Go Public atau Open School
Untuk memperkuat dan mendorong guru-guru agar mau berbuat lebih meningkat lagi,kepala sekolah dapat bekerja sama dengan sekolah lain. Artinya sekolah lain diminta untukmengadakan kunjungan ke sekolahannya. Tapi ingat: guru-guru tidak perlu diberitahustrategi ini, karena ini merupakan rahasia strategi kepala sekolah dengan kepala sekolah lain.Mereka diharapkan melakukan kunjungan, khususnya berkunjung ke kelas mengamatimodel PAKEM/CTL yang diterapkan oleh guru-gurunya. Dengan demikian guru-guru yangakan dikunjungi akan berbenah diri, karena mereka akan dikunjungi oleh sekolah lain.
• Retreat
Makan biasanya dilakukan di rumah pada tempat dan situasi yang sama. Suatu saatdilakukan di tempat lain dengan suasana lain pula. Jika perlu dilakukan dengan seluruhanggota keluarga (anak dan istri/suami mereka). Di sini biasanya muncul ide-ide segar danfress. Retreat merupakan wisata di waktu liburan yang dilakukan kepala sekolah, guru, danstaf lainnya di suatu tempat. Di sana mereka merancang suatu kegiatan tentang pendidikandi sekolah sambil berlibur.
• Napak Tilas
Sekolah dan kelas sering mendapat kunjungan guru-guru hampir di seantero nusantara.Suka duka telah banyak dialami guru-guru dan warga sekolah lainnya. Kecapekan dankebosanan kadang-kadang menghantui guru-guru dan warga sekolah lainnya. Mengapatidak? Karena hampir setiap saat mereka dituntut harus menemukan berbagai hal inovasidalam pembelajarannya. Hal ini tampak di saat awal tahun pelajaan baru tiba. Guru-guruseakan tampak tidak bergairah lagi untuk berinovasi, seakan kehabisan daya kreativitas lagi.Maka kepala sekolah di saat-saat inilah sangat dibutuhkan daya kreativitasnya. Melaluidiskusi kelompok, guru-guru diajak untuk mengingat kembali berbagai inovasi dan hal-halpositif yang dulu pernah sukses dilakukannya. Lalu mereka membuat kesepakatan untukpengembangan inovasi dan bahkan mencoba inovasi baru lagi. Hasilnya sungguh luar biasa.Guru-guru bergairah kembali, karena mereka merasa tersuntik dan termotivasi kembaliuntuk melakukan tugasnya.
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 175
Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas
Handout Peserta 6.3
Program Sekolah Untuk MendorongTerjadinya Perubahan dalam Proses Pembelajaran di Kelas
No Program Deskripsi Pelaksanaan ProgramTersebut Dalam Kenyataan
1
2
3
4
5
USAID DBE3 Relevant Education for Youth176
Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna - Paket Pelatihan 3
Presentasi Unit 6
USAID DBE3 Relevant Education for Youth 177
Unit 6 - Mendorong Perubahan di Kelas