Hal. 1 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
P U T U S A N NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada pengadilan tingkat banding, menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara:
ALUSDIN TUMANGGOR, S.H., Pekerjaan Advokat, beralamat di Jalan Rawe-I
Nomor 7, Lingkungan 8, Kelurahan Tangkahan,
Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, yang diwakili
oleh kuasa hukumnya 1.JOHANSEN SIMANIHURUK,
SH.,MH., 2.JENNI SIBORO, SH. 3.GUNTUR PERANGIN
– ANGIN, SH. 4.JEKSON HUTASOIT, SH.dan 5.
TUMPAL H SIMANJUNTAK, SH. Masing – masing
Advokat / Konsultan Hukum pada Kantor Advokat “JO
SIMANIHURUK & REKAN” berkantor di Jalan Letjend
Sujino No.38 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 24 Februari 2015, Selanjutnya disebut sebagai
Pembanding semula Tergugat I;
MELAWAN
1. ISKANDAR ZULKARNAEIN: Umur + 67 Tahun, Pekerjaan Pegawai
Swasta, Agama islam, Beralamat di Jalan Asrama Gang Ampera No. 11
Kelurahan Sei Sikambing C-II, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan,
yang diwakili oleh kuasa hukumnya 1. AMELIA SYAHRENI, SH., 2. ZAINAL
IKHWAN, SH. 3. MARAIHUT SIMBOLON, SH.dan 4. ILWA PULITA,
SH.,para Advokat / Pengacara dari Kantor Hukum UA & CO berkantor di
Jln.Pasundan No. 78 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal
22 Maret 2014, Selanjutnya disebut Terbanding semula Penggugat;
2. HADI SUHARJA Alm., Dalam hal ini kedudukannya diwakili oleh ahli
warisnya: RANAWATI, istri, ibu rumah tangga, beralamat di Jalan Medan
Binjai KM 15, Paya Bakung Gang Famili, Kecamatan Hamparan Perak,
Kabupaten Deli Serdang, yang diwakili oleh INDRA GUNAWAN PURBA,
SH.,MH.Law Office INDRA GUNAWAN, SH.,MH. & PATNER, berkantor di
Komplek Taman Setia Budi Indah Blok F No.34-B Medan, berdasarkan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 2 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 Februari 2015. Selanjutnya disebut
sebagai: Turut Terbanding I semula Tergugat II;
3. ABIDIN. S. PANGGABEAN, S.H., Notaris di Medan, beralamat di Jalan
Palang Merah Nomor 82, Medan., yang diwakili oleh:1. BENYAMIN, SH.,
2.RATNO, SH., dan 3. DUPA SETIAWAN, SH.,Advokat/Pengacara &
Penasihat Hukum RATNO ASSOCIATES, berkantor di Jalan Bunga Melur
No.5 Kel.Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus 12 April 2015. Selanjutnya disebut sebagai: Turut
Terbanding II semula Tergugat III;
4. Negara Kesatuan RI yang diwakili oleh Pemerintah Negara RI di Jakarta Cq
Presiden RI di Jakarta Cq Kepala Badan Pertanahan Nasional di Jakarta
Cq Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara di
Medan Cq KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN, beralamat di
Jalan Karya Jasa Nomor.--, Kota Medan, yang diwakili oleh 1. ASWIN
TAMPUBOLON, SH.,MH. 2. ROTUA NOVIYANTI, SH., 3. HARRIS
SYAHBANA PASARIBU, SH., 4. SABIRIN, SH. dan 5. ROBERT SILALAHI.,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:120/SK-12.71/II/2015 dan Surat
Perintah Tugas Nomor:158/SPT-12.71/II/2015 masing – masing tanggal 18-
02-2015. Selanjutnya disebut sebagai: Turut Terbanding III semula Tergugat
IV;
Pengadilan Tinggi Tersebut
Setelah membaca:
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 26 September
2016 Nomor: 291/PDT/2016/PT MDN tentang penunjukan Hakim Majelis
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding;
2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti Nomor: 291/PDT/2016/ PT MDN
tanggal 27 September 2016 oleh Panitra Pengadilan Tinggi Medan untuk
membantu Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara tersebut;
3. Berkas perkara Nomor: 70/Pdt.G/2015/PN.Mdn. dan surat – surat yang
berhubungan dengan perkara ini;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa kuasa hukum para Terbanding semula Penggugat
dengan surat gugatannya tertanggal 09 Februari 2015 yang diterima dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 3 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dalam Register Nomor:
70/Pdt.G/2015/PN.Mdn., telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat adalah pemilik yang sah dari tanah yang dimaksud
dalam SK Gubernur Sumatera Utara No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal
03 Januari 1974, atas nama A. Feri Siregar, yang terletak di Propinsi
Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Labuhan (dahulu
Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Labuhan Deli), Kelurahan Besar,
Kampung Lalang Panjang, seluas + 18.636 M2 dengan batas-batas sebagai
berikut:
- Sebelah Utara dengan tanah M. Sjafii sepanjang + 63, 5 + 89,5 m;
- Sebelah Selatan dengan tanah Negara dan tanah Abdy Murniady
sepanjang + 110,5 + 50 m;
- Sebelah Timur dengan tanah A. Azis Siregar sepanjang +111,5 + 20
m;
- Sebelah Barat dengan parit/comp. Almunium sepanjang + 12 + 42,5 +
18,5 + 59,4 m;
2. Bahwa adapun historis perolehan Penggugat terhadap objek perkara dapat
diuraikan sebagai berikut:
- Bahwa objek perkara awalnya milik A. Feri Siregar yang diperolehnya
berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara No. SK: 1/DA/HML/DS/ 1974,
tanggal 03 Januari 1974;
- Bahwa A. Feri Siregar telah melaksanakan kewajiban-kewajiban yang
tertera dalam Diktum Kedua SK Gubernur, antara lain membayar
pelunasan tanah, sebagaimana yang tertera dalam Tanda Setoran,
tanggal 29 Mei 1974;
- Bahwa SK Gubernur Sumatera Utara No. SK: 1/DA/HML/DS/ 1974,
tanggal 03 Januari 1974 juga telah dilakukan pemeriksaan, dimana telah
dinyatakan SK Gubernur a quo ada terdaftar pada induk SK-nya,
sebagaimana yang tertera dalam Catatan Pemeriksaan atas SK
Landreform, tanggal 5 Maret 1984 yang ditandatangani oleh Elfachri
Budiman, BA;
- Bahwa kemudian pada tanggal 10 Mei 1984, A. Feri Siregar telah
mengajukan permohonan Hak terhadap objek perkara kepada
Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Medan, Up. Kepala Kantor
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 4 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Agraria Kotamadya Medan, sebagaimana yang tertera dalam Surat
tanggal 10 Mei 1984, perihal Permohonan Sertifikat Tanah yang ditujukan
kepada Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Medan, Up. Kepala
Kantor Agraria Kotamadya Medan, dan telah didaftar/diterima pada
Kantor Agraria Kotamadya Medan dengan No. 4228/AKM/1984, tanggal
23 Mei 1984;
- Bahwa dalam permohonan hak atas objek perkara, A. Feri Siregar telah
menyerahkan Asli SK Gubernur Sumatera Utara No. SK:
1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974 kepada Kantor Agraria
Kotamadya Medan, sebagaimana yang tertera dalam Surat tanggal 10
Mei 1984;
- Bahwa sebagai bukti diterimanya permohonan, maka Kantor Agraria
Kotamadya Medan juga telah memberikan bukti berupa “Resi” untuk
Sertifikat (Sementara) tanggal 04 Juni 1984;
- Bahwa kemudian objek perkara dialihkan oleh A. Feri Siregar melalui
Kuasanya Emrizal sesuai dengan Akte No. 4, tanggal 2 Juli 1982,
tentang “Kuasa”, yang dibuat dihadapan Raskami Sembiring, SH Notaris
di Medan kepada Muhammad Alinafiah Dalimunthe berdasarkan Akte
Nomor 37, tanggal 30 Oktober 1993, tentang “Melepaskan Hak atas
Tanah dengan Ganti Rugi”, yang dibuat dihadapan Raskami Sembiring,
SH, Notaris di Medan;
- Bahwa selanjutnya M. Alinafiah Dalimunthe mengalihkan objek perkara
kepada Penggugat berdasarkan Akte Nomor 38, tanggal 30 Oktober
1993 tentang “Melepaskan Hak atas Tanah dengan Ganti Rugi”, yang
dibuat dihadapan Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan;
- Bahwa setelah objek perkara beralih kepada Penggugat, maka
Penggugat menindaklanjuti proses permohonan peningkatan hak atas
objek perkara (SK Gubernur Sumatera Utara No. SK: 1/DA/HML/DS/
1974, tanggal 03 Januari 1974) yang telah dimohonkan oleh A. Feri
Siregar kepada Kantor Agraria Kotamadya Medan sebagaimana yang
diuraikan diatas;
Dimana kemudian Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Medan (ic.
Tergugat-IV) menerbitkan SHM No. 2064, tanggal 25 Juni 2001 atas
nama Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat), Surat Ukur No. 2/Besar/2001,
tanggal 8 Mei 2001 seluas 16.331 M2;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 5 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
(selisih luas yang tertera dalam SHM No. 2064 yaitu 16.331 M2, dengan
yang tertera dalam SK Gubsu No. 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03
Januari 1974 yaitu + 18.636 M2, dikarenakan adanya pelebaran jalan
Martubung seluas + 1.225 M2 dan telah terbitnya SHM No. 378 Desa
Besar Jalan Pancing I Nomor 1 atas nama Alusdin Tumanggor, SH (ic.
Tergugat-I), oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Medan, tanggal
11-5-1995 dengan Surat Ukur No. 5920/1995 luas 1.080 M2;
3. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, oleh karena SK Gubernur
Sumatera Utara No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974, atas
nama A. Feri Siregar diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan
diberikan kepada yang berhak yaitu A. Feri Siregar, dimana kemudian A.
Feri Siregar juga telah melaksanakan kewajiban-kewajiban yang tertera
dalam SK Gubernur, maka beralasan hukum kiranya Penggugat mohon
kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan
sah dan berkekuatan hukum SK Gubernur Sumatera Utara No. SK:
1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974, atas nama A. Feri Siregar;
4. Bahwa selanjutnya oleh karena A. Feri Siregar adalah yang berhak atas
tanah yang dimaksud dalam SK Gubernur Sumatera Utara No. SK:
1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974 (objek perkara), maka A. Feri
Siregar berhak untuk melakukan pengalihan hak objek perkara, sehingga
beralasan hukum kiranya Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan
Negeri Medan cq Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara ini untuk menyatakan sah dan berkekuatan hukum:
Akte No. 4, tanggal 2 Juli 1982, tentang “Kuasa”, yang dibuat dihadapan
Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan;
Akte Nomor 37, tanggal 30 Oktober 1993, tentang “Melepaskan Hak Atas
dengan Ganti Rugi”, yang dibuat dihadapan Raskami Sembiring, SH,
Notaris di Medan;
Akte Nomor 38, tanggal 30 Oktober 1993 tentang “Melepaskan Hak Atas
Tanah dengan Ganti Rugi”, yang dibuat dihadapan Raskami Sembiring,
SH Notaris di Medan;
SHM No. 2064, tanggal 25 Juni 2001 atas nama Iskandar Zulkarnain (ic.
Penggugat), Surat Ukur No. 2/Besar/2001, tanggal 8 Mei 2001 seluas
16.331 M2;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 6 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
5. Bahwa oleh karena pengalihan hak yang dilakukan oleh A. Feri Siregar
terhadap objek perkara sampai kepada Penggugat telah dilakukan sesuai
dengan tata cara dan prosedur yang ditentukan undang-undang, maka
beralasan hukum kiranya Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan
Negeri Medan cq Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa
dan mengadili perkara ini untuk menyatakan PENGGUGAT ADALAH
PEMILIK YANG SAH ATAS OBJEK PERKARA;
6. Bahwa pada tanggal 30 Oktober 2001, Tergugat-I (Alusdin Tumanggor, SH)
telah mengajukan gugatan terhadap Penggugat (Iskandar Zulkarnain), dkk
di Pengadilan Negeri Medan yang terdaftar dengan Perkara Perdata Reg.
No. 431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, dengan dalil yang pada pokoknya adalah
sebagai berikut:
- Bahwa Penggugat/Alusdin Tumanggor, SH (ic. Tergugat-I) mengaku
sebagai pemilik dari 2 (dua) bidang tanah yang merupakan satu kesatuan
(objek perkara), yang terletak di Jalan Pancing I, Martubung, Kelurahan
Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, yang terdiri dari:
a. Sebidang tanah yang dimaksud dalam Sertifikat Hak Milik No. 378,
tahun 1995 seluas 1.080 M2. dan;
b. Sebidang tanah yang dimaksud dalam Surat Petikan Keputusan
Gubernur Sumatera Utara No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03
Januari 1974, seluas 18.636 M2, yang diperoleh Alusdin Tumanggor,
SH berdasarkan Surat Pernyataan/Penyerahan tanggal 16 Juni 1986
dan Akta Nomor 26 tanggal 19 Agustus 1999, tentang “Penetapan
dan Penguatan Pelepasan Hak atas Tanah”, yang diperbuat
dihadapan Abidin Panggabean, SH, Notaris di Medan;
- Bahwa Alusdin Tumanggor, SH (ic. Tergugat-I) merasa keberatan
dengan pengalihan terhadap objek perkara yang dilakukan oleh Iskandar
Zulkarnain (ic. Penggugat) kepada Budi Panggabean sebagaimana yang
tertera dalam Akta Perjanjian Penglepasan Hak dan Ganti Rugi No. 66,
tanggal 14 Maret 2001, yang diperbuat dihadapan Idham, SH, sehingga
Alusdin Tumanggor mengajukan gugatan a quo;
- Bahwa dalam perkara No. 431/Pdt.G/2001/PN-Mdn Para Tergugat
(Iskandar Zulkarnain, CS), mengajukan jawaban yang pada pokoknya
menyangkal dalil gugatan Alusdin Tumanggor, SH tersebut, dengan dalil:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 7 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
a. Sebidang tanah yang dimaksud dalam Petikan SK Gubsu No. SK:
1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974, atas nama A. Feri
Siregar, seluas 18.636 M2, adalah milik Iskandar Zulkarnain yang
diperoleh dari M. Alinafiah Dalimunthe berdasarkan Akte Nomor 38,
tanggal 30 Oktober 1993, sedangkan M. Alinafiah Dalimunthe
memperolehnya berdasarkan Akte Nomor 37, tanggal 30 Oktober
1993 dari Emrizal selaku kuasa dari A. Feri Siregar berdasarkan Akte
No. 4, tanggal 2 Juli 1982, sedangkan A. Feri Siregar memperolehnya
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. SK:
1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974, beserta lampirannya
dan telah ditingkatkan menjadi hak milik sebagaimana termaktub
dalam Sertipikat Hak Milik (SHM) No. 2064, tanggal 25 Juni 2001,
Surat Ukur No. 2/Besar/2001 atas nama Iskandar Zulkarnain;
b. Sedangkan tanah yang dimaksud dalam SHM No. 378, tahun 1995
seluas 1.080 M2, berada diatas tanah yang dimaksud dalam SK
Gubsu No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974 atas
nama A. Feri Siregar atau dengan kata lain, tanah yang dimaksud
dalam SHM No. 378, seluas 1.080 M2 adalah merupakan satu
kesatuan (bahagian yang tidak terpisahkan) dengan tanah yang
dimaksud dalam SK Gubsu No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03
Januari 1974 atas nama A. Feri Siregar;
- Bahwa gugatan Alusdin Tumanggor, SH (Ic. Tergugat-I) telah
dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Medan, dalam Putusan Nomor
431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, tanggal 04 Juli 2002 , dengan salah satu
dasar pertimbangan hukumnya, yaitu:
“Menimbang, bahwa setelah meneliti dengan seksama Bukti T.V-6
bahwa tanah yang diganti rugikan kepada Muhammad Alinafiah
Dalimunthe luasnya + 18.636 M2 dan menurut pengamatan Majelis
adalah tanah yang dimaksud dalam Akta Melepaskan Hak Atas tanah
dengan Ganti Rugi tersebut adalah benar sebagaimana dimaksud
dalam Petikan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi
Sumatera Utara di Medan tanggal 3 Januari 1974 sebagaimana bukti P-
2, namun pengalihan hak dimaksud tidak disertai dengan adanya
SURAT KUASA yang jelas dari Feri Siregar dan A. Feri Siregar dengan
tegas telah menyerahkan tanah tersebut kepada Penggugat
sebagaimana bukti P-43,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 8 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
dan diperkuat lagi asli dari Petikan Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Propinsi Sumatera Utara tertanggal 3 Januari 1974
sebagaimana bukti P-2 tersebut ada di tangan pihak Penggugat” (Vide:
halaman 45 alinea ke-1 putusan PN Medan No. 431/Pdt.G/2001/PN-
Mdn, tanggal 04 Juli 2002)
- Bahwa adapun amar Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, tanggal 04 Juli 2002 sebagai berikut:
MENGADILI:
Dalam Konvensi:
Tentang Provisi:
- Menolak tuntutan provisi dari Penggugat;
Tentang Eksepsi:
- Menolak Eksepsi Tergugat I, III ,IV dan V untuk seluruhnya;
Tentang Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;
2. meyatakan perbuatan Tergugat I,II,III,IV dan Tergugat V adalah
merupakan perbuatan melawan hukum;
3. Menyatakan perbuatan Perjanjian Pelepasan Hak dengan Ganti
Rugi atas tanah yang terletak di Jl. Pancing I Martubung, Kelurahan
Besar, Kec. Medan Labuhan, antara Tergugat I dan II dengan
Tergugat III No. 66 tanggal 14 Maret 2001 yang diperbuat Tergugat
X tidak berkekuatan hukum;
4. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 2064 tanggal 25 Juni 2001 dan
Surat Ukur No.2/Besar/2001 seluas 16.331 M2, tanggal 8 mei 2001
atas tanah yang terletak di Jl. Pancing I Martubung, Kel Besar, Kec.
Medan Labuhan, yang diperbuat Tergugat V atas nama Tergugat I
tidak berkekuatan hukum;
5. Menyatakan tidak berkekuatan hukum segala surat-surat yang
dimiliki Tergugat–Tergugat maupun orang lain atas tanah terpekara;
6. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Sertifikat Hak Milik
No.378 tanggal 11 Mei 1995;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 9 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
7. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat Pernyataan
Penyerahan tanggal 16 Juni 1986 dan Penetapan dan Penguatan
Pelepasan Hak Atas Tanah No.26 tanggal 19 Agustus 1999;
8. Menyatakan penguasaan atas tanah terpekara seluas 18.636m2
yang terletak di Jl.Pancing I Martubung, Kel.Besar,Kec.Medan
Labuhan oleh Tergugat I, II dan Tergugat II tidak sah;
9. Menghukum Tergugat–Tergugat untuk membayar ongkos-ongkos
perkara yang ditaksir sebesar Rp.459.500,-(empat ratus lima puluh
sembilan ribu lima ratus rupiah);
10. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
Dalam Rekonvensi:
- Menolak gugatan Penggugat-Penggugat Rekonvensi untuk
seluruhnya;
- Menghukum Penggugat-Penggugat Rekonvensi untuk membayar
biaya–biaya perkara dalam bagian Rekonvensi ini yang ditaksir
sebesar Nihil
- Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Medan No: 431/Pdt.G/2001/ PN-Mdn
tanggal 04 Juli 2002 telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Medan yang
memeriksa perkara tersebut pada tingkat Banding dengan Putusan No.
410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17 Pebruari 2003;
- Bahwa kemudian dengan Putusan MARI No. 577 K/Pdt/2004, tanggal 11
Oktober 2005, Mahkamah Agung R.I. telah menolak permohonan Kasasi
yang diajukan Pemohon Kasasi-I: Pemerintah RI Cq. Gubernur KDH TK.I
Sumatera Utara Cq. Walikota Medan, Cq. Kepala Kantor Pertanahan Kota
Medan serta Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi-II 1.
Iskandar Zulkarnain 2. Ny. Chris Mont Binti Mustafa, 3. Budi Panggabean
dan 4. Mangasih Sidabutar;
7. Bahwa disisi lain oleh karena tanah yang dimaksud dalam Surat Keputusan
Gubernur Sumatera Utara No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari
1974, seluas 18.636 M2, telah diterbitkan SHM No. 2064 atas nama
Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat), maka Alusdin Tumanggor (ic.
Tergugat-I) juga telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha
Medan yang terdaftar dengan perkara Tata Usaha Negara Reg. No.
49/G/2001/PTUN-Mdn, untuk memohonkan pembatalan SHM No. 2064 atas
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 10 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
nama Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat), dimana terhadap gugatan
tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara Medan telah memberikan Putusan
No. 49/G/2001/PTUN-Mdn, tanggal 01 April 2002, yang pada pokoknya
menyatakan gugatan Alusdin Tumanggor, SH (ic. Tergugat-I) dinyatakan
tidak dapat diterima, dengan dasar pertimbangan pada pokoknya sebagai
berikut:
“Menimbang, bahwa dari kenyataan/fakta hukum tersebut di atas, maka
Majelis Hakim berpendapat kini sedang terjadi singgung antara sengketa
perdata/kepemilikan di satu pihak menyangkut tanah berikut SHM No.
2964 atas nama Iskandar Zulkarnain dengan sengketa Tata Usaha Negara
menyangkut Sertifikat Objek sengketa di lain pihak”
“Menimbang, bahwa karena sengketa a quo ternyata lebih cenderung
kepada sengketa kepemilikan atas tanah yang dimaksud dalam objek
sengketa, maka menurut majelis hakim adalah lebih tepat apabila
sengketa perdata/kepemilikan yang kini sedang berlangsung antara
Penggugat Alusdin Tumanggor, SH melawan Iskandar Zulkarnain di
Pengadilan Negeri Medan menyangkut tanah yang tersebut dalam
Sertifikat Hak Milik 2064 atas nama Tergugat II Intervensi tersebut
diselesaikan terlebih dahulu, barulah Penggugat mempersoalkan tentang
keabsahan objek sengketa a quo pada Pengadilan Tata Usaha Negara
Medan;
“Menimbang, bahwa berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan
tersebut terdapat cukup alasan menurut hukum untuk menerima eksepsi
tentang kewenangan absolut Pengadilan yang diajukan Tergugat I dan
Tergugat-II Intervensi;
(vide hal. 39-40 Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
49/G/2001/PTUN-Mdn, tanggal 01 April 2002);
Bahwa kemudian Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan tersebut
dikuatkan dalam Tingkat Banding dengan Putusan Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara Medan No. 63/BDG/2002/PT-TUNMDN, tanggal 23 Oktober
2002, serta dikuatkan pula oleh Mahkamah Agung R.I. dalam pemeriksaan
tingkat Kasasi sebagaimana Putusan Mahkamah Agung R.I. No. 162
K/TUN/2003, tanggal 5 Juli 2006;
Bahwa merujuk kepada pertimbangan Pengadilan Tata Usaha Negara
Medan tersebut di atas, kemudian setelah sengketa keperdataan (dalam
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 11 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
perkara No. 431/Pdt.G/2001/PN-Mdn) diputus sampai dengan tingkat
Kasasi (dimana dalam putusan perkara perdata tersebut pada pokoknya
menyatakan Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat) bukan yang berhak atas
tanah objek perkara), maka Alusdin Tumanggor, SH (ic. Tergugat-I)
mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali atas Putusan Mahkamah
Agung R.I. Nomor 162K/TUN/2003, tanggal 5 Juli 2006, jo Putusan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 63/BDG/2002/PT-
TUNMDN, tanggal 23 Oktober 2002 jo Putusan Pengadilan Tata Usaha
Negara Medan No. 49/G/2001/PTUN-Mdn, tanggal 01 April 2002, dengan
alasan Permohonan Peninjauan Kembali adanya Novum berupa: Putusan
MARI No. 577 K/ PDT/2004, tanggal 11 Oktober 205, jo Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn, jo Putusan
Pengadilan Negeri Medan No. 431/Pdt.G/2002, tanggal 04 Juli 2002,
Permohonan Peninjauan Kembali ini terdaftar dibawah register No. 6 PK/
TUN/2009, yang telah diputus oleh Mahkamah Agung R.I. pada tanggal 27
September 2010 yang pada pokoknya mengabulkan permohonan
Peninjauan Kembali yang diajukan Alusdin Tumanggor, SH (ic. Tergugat-I)
serta membatalkan SHM No. 2064;
8. Bahwa disaat berlangsungnya proses gugatan perdata dan gugatan tata
usaha negara yang diajukan oleh Alusdin Tumanggor, SH (ic. Tergugat-I)
terhadap Iskandar Zulkarnain, (ic. Penggugat) dkk, terungkap fakta tentang
cara Alusdin Tumanggor, SH memperoleh tanah yang dimaksud dalam SK
Gubernur No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974, atas nama
A. Feri Siregar adalah dengan melakukan perbuatan melawan hukum yaitu
dengan cara memalsukan identitas seorang yang bernama Hadi Suharja
menjadi A. Feri Siregar (pemilik SK. Gubernur) dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa sekitar bulan Maret 1986, Hadi Suharja bertemu dengan Alusdin
Tumanggor, SH, (i.c. Tergugat I) dimana Hadi Suharja (i.c. Tergugat II)
menceritakan ada memegang Asli SK Gubernur Sumatera Utara No.
1/DA/HML/DS/ 1974, tanggal 03 Januari 1974 atas nama A. Feri
Siregar, dan Hadi Suharja meminta bantuan Alusdin Tumanggor, SH
untuk mengurus agar SK Gubernur tersebut dapat dialihkan, dimana
Alusdin Tumanggor, SH, menyanggupi untuk mengurusnya;
- Bahwa selanjutnya Hadi Suharja dan Alusdin Tumanggor, SH membuat
Surat Pernyataan/Penyerahan tanggal 16 Juni 1986, seolah-olah A. Feri
Siregar telah menyerahkan objek perkara (tanah berdasarkan SK
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 12 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Gubernur No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974, atas
nama A. Feri Siregar) kepada Alusdin Tumanggor, SH;
- Bahwa selanjutnya Alusdin Tumanggor, SH dan Hadi Suharja telah
meminta bantuan Marjono Siregar agar nama A. Feri Siregar
dimasukkan kedalam Kartu Keluarga Marjono Siregar dan menerbitkan
KTP atas nama A. Feri Siregar dengan memakai foto Hadi Suharja;
- Bahwa Kemudian dengan modal KTP atas nama A. Feri Siregar yang
telah dipalsukan, maka Alusdin Tumanggor, SH dan Hadi Suharja
datang menghadap kepada Abidin Panggabean (Tergugat III) untuk
membuat Akta Nomor 26 tanggal 19 Agustus 1999, tentang “Penetapan
dan Penguatan Pelepasan Hak atas Tanah” sebagai pengukuhan atas
Surat Pernyataan/ Penyerahan tanggal 16 Juni 1986;
9. Bahwa dengan ditemukannya fakta-fakta tersebut, maka Iskandar
Zulkarnain telah melaporkan Alusdin Tumanggor, SH dan Hadi Suharja ke
Penyidik Poltabes Medan dan sekitarnya, laporan mana kemudian ditindak
lanjuti menjadi suatu perkara pidana yang disidangkan di Pengadilan Negeri
Medan, sebagaimana perkara pidana dibawah register :
a. Nomor 2876/Pid.B/2003/PN-Mdn, atas nama Terdakwa Hadi Suharja,
yang telah diputus pada tanggal 19 Desember 2003, dengan amar
Putusan pada pokoknya:
“menyatakan bahwa Terdakwa Hadi Suharja telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana membuat surat
palsu” ;
Terdakwa Hadi Suharja telah menerima dan tidak melakukan upaya
hukum selanjutnya, sehingga perkara tersebut telah memperoleh
kekuatan hukum tetap (Incracht Van Gewijde);
b. Nomor 1424/Pid.B/2004/PN-Mdn, Atas nama Terdakwa ALUSDIN
TUMANGGOR, SH yang telah diputus pada tanggal 22 Desember
2004, dengan amar Putusan pada pokoknya:
“menyatakan bahwa Terdakwa Alusdin Tumanggor, SH telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara
bersama-sama membuat surat palsu”;
Putusan tersebut telah dikuatkan pada tingkat Banding oleh
Pengadilan Tinggi Medan dalam Putusan No. 53/Pid/2005/PT-Mdn,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 13 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
tanggal 18 April 2005; Dan dikuatkan pula pada tingkat Kasasi oleh
Mahkamah Agung RI dalam Putusan No. 2204 K/Pid/2006, tanggal 16
Agustus 2007;
10. Bahwa putusan perkara pidana Nomor 2876/Pid.B/2003/PN-Mdn atas nama
Terdakwa Hadi Suharja, dijadikan Novum oleh Rusmanuddin, SH semula
Tergugat-VII dalam perkara perdata No. 431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, untuk
mengajukan Peninjauan Kembali terhadap putusan perkara perdata No.
577 K/ PDT/2004, tanggal 11 Oktober 2005, jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn, jo Putusan Pengadilan Negeri Medan
No. 431/Pdt.G/2002, tanggal 04 Juli 2002;
Permohonan Peninjauan Kembali mana terdaftar dibawah Reg. No. No.
214 PK/PDT/2008 dan telah diputus pada Tanggal 6 Januari 2009 yang
pada pokoknya sebagai berikut:
“Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan karena surat bukti
PK-8 berupa kutipan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
2876/Pid.B/2003/PN-Mdn, tanggal 19 Desember 2003 tidak ternyata
sebagai putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap, karena itu tidak
dapat dijadikan sebagai novum;
“Bahwa surat-surat bukti lainnya tidak bersifat menentukan sebagaimana
yang ditentukan dalam Pasal 67 huruf “b” UU No. 14 Tahun 1985
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU No. 5 Tahun 2004”
(Vide: halaman 18 alinea ke-3 putusan);
11. Bahwa kemudian setelah Putusan Pidana atas nama Terdakwa Alusdin
Tumanggor, SH (i.c. Tergugat I) dalam tingkat Kasasi telah diputus dan
telah berkekuatan hukum, maka Iskandar Zulkarnain (i.c. Pengugat)
mengajukan Peninjauan Kembali terhadap putusan perkara perdata No.
577 K/PDT/2004, tanggal 11 Oktober 205 jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn, jo Putusan Pengadilan Negeri Medan
No. 431/Pdt.G/2002, tanggal 04 Juli 2002, sebagaimana terdaftar dengan
Reg. No. 542 PK/PDT/2012, dengan Novum berupa:
- Putusan Mahkamah Agung RI No. 2204 K/Pid/2006, tanggal 16 Agustus
2007, atas nama Terdakwa Alusdin Tumanggor, SH
- Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 53/Pid/2005/PT-Mdn, tanggal 18
April 2005, atas nama Terdakwa Alusdin Tumanggor, SH
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 14 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
- Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1424/Pid.B/2004/PN-Mdn,
tanggal 22 Desember 2004, atas nama Terdakwa Alusdin Tumanggor,
SH.;
- Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2876/Pid.B/2003/PN-Mdn,
tanggal 19 Desember 2003, atas nama Terdakwa Hadi Suharja;
- Akte No. 4, tanggal 2 Juli 1982, tentang “Kuasa”, dari A. Feri Siregar
kepada Emrizal, yang dibuat dihadapan Raskami Sembiring, SH Notaris
di Medan;
Bahwa Peninjauan Kembali yang diajukan Tergugat-I juga telah diputusan
oleh Mahkamah Agung dalam putusan Peninjauan Kembali Reg. No. 542
PK/PDT/2012 Tanggal 18 Desember 2013 dengan alasan:
“Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut
Mahkamah Agung berpendapat:
Mengenai alasan ke-1 sampai dengan ke-5 tersebut:
Bahwa alasan-alasan tidak dapat dibenarkan dengan alasan sebagai
berikut:
Bahwa terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 577 K/PDT/2004, tanggal
27 Desember 2005 sudah pernah diajukan Permohonan Peninjauan
Kembali dalam perkara permohonan peninjauan kembali No. 214
PK/PDT/2008, tanggal 6 Januari 2009 yang amar putusannya menolak
permohonan peninjauan kembali dari pemohon peninjauan kembali
Rusmanuddin, SH dengan demikian permohonan peninjauan kembali
perkara a quo merupakan permohonan peninjauan kembali kedua;
Bahwa berdasarkan Pasal 66 ayat (i) UU No. 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dan ditambahkan
dengan UU No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan UU No. 3
Tahun 2009 menentukan bahwa, Permohonan peninjauan kembali dapat
diajukan hanya 1 (satu) kali;
12. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Bahwa Penggugat adalah pemilik atau setidaknya sebagai pihaky
yang berhak atas sebidang tanah yang dimaksud dalam Petikan SK
Gubsu No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974, atas
nama A. Feri Siregar, yang telah ditingkatkan alas hak kepemilikannya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 15 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
menjadi SHM No. 2064, tanggal 25 Juni 2001, Surat Ukur No.
2/Besar/2001 yang terletak di Jalan Pancing I, Martubung, Kelurahan
Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, yang Pengugat
peroleh dari M. Alinafiah Dalimunthe berdasarkan Akte Nomor 38,
tanggal 30 Oktober 1993, dan M. Alinafiah Dalimunthe
memperolehnya berdasarkan Akte Nomor 37, tanggal 30 Oktober
1993 dari Emrizal selaku kuasa dari A. Feri Siregar berdasarkan
Akte No. 4, tanggal 2 Juli 1982, sedangkan A.Feri Siregar
memperolehnya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera
Utara No. SK: 1/DA/HML/ DS/1974, tanggal 03 Januari 1974, beserta
lampirannya, yang telah ditingkatkan alas hak kepemilikannya menjadi
SHM No. 2064, tanggal 25 Juni 2001, Surat Ukur No. 2/Besar/2001
atas nama Iskandar Zulkarnain.
b. Bahwa hak atau kepemilikan Pengugat atas sebidang tanah tersebut
telah dibatalkan atau dipandang tidak sah berdasarkan Putusan
Putusan Mahkamah Agung RI No. 577 K/Pdt/2004, tanggal 11
Oktober 2005, jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.
410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17 Pebruari 2003, jo Putusan
Pengadilan Negeri Medan No. 431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, tanggal 04
Juli 2002;
c. Bahwa selanjutnya Bukti Kepemilikan Pengugat berupa SHM No.
2064 telah dibatalkan oleh pengadilan dengan Putusan MARI No. 6
PK/TUN/2009, tanggal 27 September 2010 jo No. 162K/TUN/2003,
tanggal 5 Juli 2006, jo Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Medan No. 63/BDG/2002/PT-TUNMDN, tanggal 23 Oktober
2002, jo Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
49/G/2001/PTUN-Mdn, tanggal 01 April 2002;
d. Bahwa alasan pembatalan atau menyatakan tidak sah kepemilikan
Penggugat atas objek perkara adalah berdasarkan keberatan atau
gugatan dari Alusdin Tumaggor, SH yang mendalilkan tanah tersebut
sebagai miliknya berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 577
K/Pdt/2004, tanggal 11 Oktober 2005, jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17 Pebruari 2003, jo
Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 431/Pdt.G/2001/PN-Mdn,
tanggal 04 Juli 2002;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 16 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
e. Bahwa berdasarkan Putusan Perkara Pidana No. 2876/Pid.B/2003
/PN-Mdn, tanggal 9 Desember 2003, atas nama Terdakwa Hadi
Suharja dan Putusan Mahkamah Agung RI No. 2204 K/Pid/2006,
tanggal 16 Agustus 2007, jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.
53/Pid/2005/PT-Mdn, tanggal 18 April 2005, jo Putusan Pengadilan
Negeri Medan No. 1424/Pid.B/2004/ PN-Mdn, tanggal 22 Desember
2004, atas nama Terdakwa Alusdin Tumanggor, SH, telah terbukti
secara sah dan meyakinkan Alusdin Tumanggor, SH telah
memalsukan surat berupa KTP atas nama A. Feri Siregar untuk
memperoleh objek perkara;
f. Bahwa perihal surat yang dipalsukan (KTP atas nama A. Feri Siregar)
yang dipergunakan oleh Tergugat I dan Tergugat II untuk mengalihkan
objek perkara a quo sama sekali belum pernah dijadikan pertimbangan
hukum oleh Lembaga Judikatif;
13. Bahwa berdasarkan alasan-alasan diatas sangat beralasan dan patut
kiranya bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan ini;
14. Bahwa sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, dari pemeriksaan
perkara pidana atas nama Tergugat-I dan II tersebut di atas, telah terbukti
Tergugat-I dan II telah melakukan pengalihan terhadap objek perkara (tanah
yang dimaksud dalam SK Gubernur) dengan cara sebagai berikut:
- Sekitar bulan Maret 1986, Tergugat-II bertemu dengan Tergugat-I,
dimana Tergugat-II menceritakan ada memegang Asli SK Gubernur
Sumatera Utara No. 1/DA/HML/DS/ 1974, tanggal 03 Januari 1974 atas
nama A. Feri Siregar, dan Tergugat-II meminta bantuan Tergugat-I
untuk mengurus agar SK Gubernur tersebut dapat dialihkan, dan
Tergugat-I bersedia mengurusnya;
- Lalu Tergugat-II dan Tergugat-I membuat Surat Pernyataan/
Penyerahan tanggal 16 Juni 1986, seolah-olah A. Feri Siregar telah
menyerahkan objek perkara (tanah SK Gubernur) kepada Tergugat-I;
- Selanjutnya Tergugat-I dan Tergugat-II meminta bantuan Marjono
Siregar agar nama A. Feri Siregar dimasukkan kedalam Kartu Keluarga
Marjono Siregar dan menerbitkan KTP atas nama A. Feri Siregar
dengan memakai foto Tergugat-II;
- Kemudian dengan adanya KTP atasnama A. Feri Siregar (yang telah
dipalsukan/memakai foto Tergugat-II), maka Tergugat-I dan Tergugat-II
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 17 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
datang menghadap kepada Tergugat-III untuk membuat Akta Nomor 26
tanggal 19 Agustus 1999, tentang “Penetapan dan Penguatan
Pelepasan Hak atas Tanah” sebagai pengukuhan atas Surat
Pernyataan/ Penyerahan tanggal 16 Juni 1986;
15. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas dan dengan adanya putusan
pidana terhadap Tergugat-I dan Tergugat-II, maka sangat jelas sejak awal
Tergugat-I SADAR DAN MENGETAHUI Tergugat-II bukan pihak yang
berhak atas tanah yang dimaksud dalam SK Gubernur Sumatera Utara No.
1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974 ic objek perkara;
16. Bahwa oleh karena Tergugat-II bukan yang berhak atas objek perkara dan
Tergugat-I juga mengetahui hal tersebut, maka beralasan hukum kiranya
Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini
untuk menyatakan perbuatan Tergugat-II yang melakukan pengalihan hak
atas objek perkara dengan memalsukan identitasnya menjadi A. Feri
Siregar dan perbuatan Tergugat-I yang menerima pengalihan hak dari
Tergugat-II atas objek, padahal Tergugat-I mengetahui bahwa Tergugat-II
bukan yang berhak atas objek perkara (bukan A. Feri Siregar), adalah
merupakan perbuatan melawan hukum (onrecht matige overheids daads);
17. Bahwa oleh karena peralihan hak atas objek perkara yang dilakukan oleh
Tergugat-II kepada Tergugat-I adalah merupakan perbuatan melawan
hukum, maka beralasan hukum pula kiranya Penggugat mohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan batal
demi hukum atau setidak-tidaknya menyatakan tidak sah dan/atau tidak
berkekuatan hukum Surat Pernyataan/Penyerahan, tanggal 16 Juni 1986;
18. Bahwa oleh karena Surat Pernyataan/Penyerahan tanggal 16 Juni 1986
adalah tidak sah dan tidak berkekuatan hukum, maka beralasan hukum pula
kiranya Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk menyatakan batal demi hukum atau setidak-tidaknya
menyatakan tidak sah dan/atau tidak berkekuatan hukum peralihan hak atas
objek perkara yang dilakukan oleh Tergugat-II kepada Tergugat-I;
19. Bahwa dengan demikian, beralasan hukum pula kiranya Penggugat mohon
kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim Pengadilan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 18 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menyatakan
perbuatan Tergugat-III yang membuat Akta Nomor 26, tanggal 19 Agustus
1999, tentang “Penetapan dan Penguatan Pelepasan Hak atas Tanah”,
sebagai pengukuhan atas Surat Pernyataan/Penyerahan tanggal 16 Juni
1986, tanpa meneliti kebenaran identitas Tergugat-II adalah merupakan
perbuatan melawan hukum (onrecht matige overheids daads), sehingga
beralasan hukum kiranya menyatakan batal demi hukum atau setidak-
tidaknya menyatakan tidak sah dan/atau tidak berkekuatan hukum Akta
Nomor 26 tanggal 19 Agustus 1999, tentang “Penetapan dan Penguatan
Pelepasan Hak atas Tanah” yang diperbuat dihadapan Tergugat-III;
20. Bahwa oleh karena asli “Petikan” SK Gubernur Sumatera Utara No.
1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974 atas nama A. Feri Siregar (ic.
alas hak objek perkara), sudah diserahkan oleh A. Feri Siregar kepada
Kantor Agraria Kotamadya Medan pada tanggal 10 Mei 1984
sebagaimana yang tertera dalam Surat bertanggal 10-5-1984 perihal
Permohonan Sertifikat Tanah, dan oleh karena telah terbukti perbuatan
Tergugat-I dan Tergugat-II yang melakukan pengalihan terhadap objek
perkara dengan cara melawan hukum, maka beralasan hukum kiranya
Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini
agar menghukum Tergugat-I untuk menyerahkan asli “Petikan” SK
Gubernur Sumatera Utara No. 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974
atas nama A. Feri Siregar kepada Penggugat secara baik dan utuh;
21. Bahwa selain itu, atas permohonan Tergugat-I, maka Tergugat-IV telah
menerbitkan SHM No. 378 Desa Besar Jalan Pancing I Nomor 1 atas nama
Tergugat-I (Alusdin Tumanggor, SH), tanggal 11-5-1995 dengan Surat Ukur
No. 5920/1995 luas 1.080 M2, diatas sebahagian objek perkara milik
Penggugat (tanah yang dimaksud dalam SK Gubernur Sumatera Utara No.
1/DA/HML/DS/ 1974, tanggal 03 Januari 1974 atas nama A. Feri Siregar);
22. Bahwa perbuatan Tergugat-IV menerbitkan SHM No. 378 atas nama
Tergugat-I diatas sebahagian objek perkara milik Penggugat adalah dengan
tidak memperhatikan Pasal 5 dari Permendagri No. 5 tahun 1973, tentang
“Ketentuan-ketentuan mengenai tata cara pemberian hak atas tanah”, yang
antara lain menyatakan:
“ c. Memerintahkan kepada Seksi-seksi Pendaftaran Tanah, Tata Guna
Tanah dan Pengurusan Hak Tanah agar menyelesaikan bahan-bahan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 19 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
yang diperlukan untuk mengambil keputusan atas permohonan tersebut
antara lain:
1. Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (kalau belum ada)
2. Gambar Situasi/surat ukur (kalau belum ada)
3. Pertimbangan apakah pemberian tanah untuk peruntukan ... dst
23. Bahwa oleh karena Tergugat-IV tidak memperhatikan syarat dan ketentuan
yang diatur dalam pasal 5 Permendagri No. 5 Tahun 1973, dimana
Tergugat-IV tidak memperhatikan bahwa letak tanah SHM No. 378 telah
tumpang tindih/berada diatas sebahagian objek perkara milik Penggugat,
maka beralasan hukum pula kiranya Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk untuk menyatakan
perbuatan Tergugat-I yang memohon penerbitan SHM No. 378 di atas
sebahagian objek perkara milik Penggugat, dan perbuatan Tergugat-IV
yang menerbitkan SHM No. 378 atas nama Tergugat-I tanpa
memperhatikan syarat dan ketentuan yang diatur dalam pasal 5
Permendagri No. 5 Tahun 1973 adalah merupakan perbuatan melawan
hukum (Onrecht Matige Overheids daads), sehingga beralasan hukum pula
kiranya untuk menyatakan tidak berkekuatan hukum Sertifikat Hak Milik No.
378 atas nama Tergugat-I;
24. Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat-I, II, III dan
Tergugat-IV sebagaimana yang diuraikan di atas, telah mengakibatkan
kerugian baik materil maupun immateril kepada Penggugat, dengan rincian
sebagai berikut:
a. Kerugian materil:
Karena akibat dari perbuatan Tergugat-I, II, III dan Tergugat-IV
tersebut, telah menimbulkan pengeluaran Penggugat yang seharusnya
tidak, antara lain: membuat surat-surat dan mendatangi pihak-pihak
maupun pejabat/instansi terkait serta membayar jasa advokat, yang
diperkirakan sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah);
b. Kerugian immateril:
Karena akibat dari perbuatan Tergugat-I, II, III dan Tergugat-IV
tersebut, Penggugat merasa harga dirinya telah dilecehkan dan telah
menimbulkan penderitaan bathin bagi Pengugat yang sudah barang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 20 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
tentu tidak dapat dinilai dengan sejumlah uang, namun untuk
mudahnya gugatan ini, kerugian immateril tersebut ditentukan sebesar
Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar Rupiah);
25. Bahwa untuk itu beralasan hukum kiranya Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang
memeriksa dan mengadili perkara ini menghukum Tergugat-I, II, III dan
Tergugat-IV secara tanggung renteng membayar kerugian materil dan
immateril sebagaimana yang diuraikan di atas, dengan jumlah keseluruhan
sebesar Rp. 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus jutajuta Rupiah), kepada
Penggugat secara tunai dan sekaligus sejak putusan dalam perkara ini
berkekuatan hukum yang tetap;
26. Bahwa agar gugatan ini kelak tidak hampa dan untuk menjamin nantinya
Tergugat-I, II, III dan Tergugat-IV membayar ganti kerugian yang
dimohonkan dalam perkara ini, maka beralasan hukum kiranya Penggugat
mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag), terhadap harta bergerak
maupun tidak bergerak milik Tergugat-I, Tergugat-II, Tergugat-III dan
Tergugat-IV;
27. Bahwa oleh karena gugatan ini telah didasarkan pada bukti authentik
berupa adanya putusan pidana yang telah berkekuatan hukum yang tetap
terhadap diri Tergugat-I dan Tergugat-II sebagaimana yang telah diuraikan
di atas, maka berdasarkan ketentuan pasal 191 Rbg/180 HIR jo.angka 4
huruf a SEMA No.3 Tahun 2000 beralasan hukum kiranya Penggugat
mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan dengan serta
merta (Uitvoerbaar Bij Voorrad) meskipun ada Perlawanan, Banding
maupun Kasasi;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, Penggugat mohon
kiranya Ketua Pengadilan Negeri Medan cq Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini dapat memanggil
para pihak dalam suatu hari persidangan yang ditentukan untuk itu, serta
berkenan menjatuhkan putusan dalam perkara ini dengan amar putusan
sebagai berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 21 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
M E N G A D I L I:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag) yang
diletakkan dalam perkara ini;
3. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum:
a. SK Gubernur Sumatera Utara No. SK: I/DA/HML/DS/1974 tanggal 03
Januari 1974 atas nama A.Feri Siregar;
b. Akte Nomor 4, tanggal Juli 1982, tentang “Kuasa”, yang dibuat oleh
Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan;
c. Akte Nomor 37, tanggal 30 Oktober 1993, tentang “Melepaskan Hak
Atas dengan Ganti Rugi”, yang dibuat oleh Raskami Sembiring, SH,
Notaris di Medan;
d. Akte Nomor 38, tanggal 30 Oktober 1993 tentang “Melepaskan Hak
Atas Tanah dengan Ganti Rugi”, yang dibuat oleh Raskami Sembiring,
SH Notaris di Medan;
e. SHM No. 2064, SHM No. 2064, tanggal 25 Juni 2001, Surat Ukur No.
2/Besar/2001 atas nama Iskandar Zulkarnain.
28. Menyatakan Penggugat adalah pemilik yang sah dari tanah yang dimaksud
dalam SK Gubernur Sumatera Utara No. SK: 1/DA/HML /DS/1974, tanggal
03 Januari 1974, atas nama A. Feri Siregar, yang terletak di Propinsi
Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Labuhan (dahulu
Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Labuhan Deli), Kelurahan Besar,
Kampung Lalang Panjang, seluas + 18.636 M2 dengan batas-batas sebagai
berikut:
- Sebelah Utara dengan tanah M. Sjafii sepanjang + 63, 5 + 89,5 m
- Sebelah Selatan dengan tanah Negara dan tanah Abdy Murniady
sepanjang + 110,5 + 50 m
- Sebelah Timur dengan tanah A. Azis Siregar sepanjang +111,5 + 20
m
- Sebelah Barat dengan parit/comp. Almunium sepanjang + 12 + 42,5
+ 18,5 + 59,4 m
4. Menyatakan perbuatan Tergugat-II yang melakukan pengalihan hak
atas objek perkara dengan memalsukan identitasnya menjadi A. Feri
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 22 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Siregar adalah merupakan perbuatan melawan hukum (onrecht matige
overheids daads);
5. Menyatakan perbuatan Tergugat-I yang menerima pengalihan hak dari
Tergugat-II atas objek perkara, padahal Tergugat-I mengetahui bahwa
Tergugat-II bukan yang berhak atas objek perkara (bukan A. Feri
Siregar), adalah merupakan perbuatan melawan hukum (onrecht matige
overheids daads);
6. Menyatakan batal demi hukum atau setidak-tidaknya menyatakan tidak
sah dan/atau tidak berkekuatan hukum peralihan hak atas objek perkara
yang dilakukan oleh Tergugat-II kepada Tergugat-I;
7. Menyatakan perbuatan Tergugat-III yang membuat Akta Nomor 26,
tanggal 19 Agustus 1999, tentang “Penetapan dan Penguatan
Pelepasan Hak atas Tanah”, tanpa meneliti kebenaran identitas
Tergugat-II adalah merupakan perbuatan melawan hukum (onrecht
matige overheids daads)
8. Menyatakan batal demi hukum atau setidak-tidaknya menyatakan tidak
sah dan/atau tidak berkekuatan hukum:
a. Surat Pernyataan/Penyerahan, tanggal 16 Juni 1986,
b. Akta Nomor 26, tanggal 19 Agustus 1999, tentang “Penetapan dan
Penguatan Pelepasan Hak atas Tanah”, yang diperbuat oleh
Tergugat-III;
9. Menghukum Tergugat-I untuk menyerahkan asli “Petikan” SK
Gubernur Sumatera Utara No. 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari
1974 atas nama A. Feri Siregar kepada Penggugat secara baik dan
utuh;
10. Menyatakan tanah yang dimaksud dalam SHM No. 378 Desa Besar
Jalan Pancing I Nomor 1 atas nama Tergugat-I (Alusdin Tumanggor,
SH), tanggal 11-5-1995 dengan Surat Ukur No. 5920/1995 luas 1.080
M2, adalah merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dari objek
perkara milik Penggugat (tanah yang dimaksud dalam SK Gubernur
Sumatera Utara No. SK: 1/DA/HML/DS/1974, tanggal 03 Januari 1974
atas nama A. Feri Siregar);
11. Menyatakan perbuatan Tergugat-I yang memohon penerbitan SHM
No. 378 Desa Besar Jalan Pancing I Nomor 1 atas nama Tergugat-I
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 23 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
(Alusdin Tumanggor, SH), tanggal 11-5-1995 dengan Surat Ukur No.
5920/1995 luas 1.080 M2, diatas sebahagian objek perkara milik
Penggugat adalah merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht
Matige Overheids daads);
12. Menyatakan perbuatan Tergugat-IV yang menerbitkan SHM No. 378
Desa Besar Jalan Pancing I Nomor 1 atas nama Tergugat-I (Alusdin
Tumanggor, SH), tanggal 11-5-1995 dengan Surat Ukur No.
5920/1995 luas 1.080 M2, diatas sebahagian objek perkara, tanpa
memperhatikan syarat dan ketentuan yang diatur dalam pasal 5
Permendagri No. 5 Tahun 1973 adalah merupakan perbuatan
melawan hukum (Onrecht Matige Overheids daads);
13. Menyatakan tidak berkekuatan hukum SHM No. 378 Desa Besar Jalan
Pancing I Nomor 1 atas nama Tergugat-I (Alusdin Tumanggor, SH),
tanggal 11-5-1995 dengan Surat Ukur No. 5920/1995 luas 1.080 M2;
14. Menghukum Tergugat-I, II, III dan Tergugat-IV secara tanggung
renteng untuk membayar kepada Penggugat secara tunai dan
sekaligus sejak putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum yang
tetap kerugian materil dan immateril sebesar Rp. 2.500.000.000,- (dua
milyar lima ratus juta Rupiah), dengan rincian sebagai berikut:
a. Kerugian materil:
Karena akibat dari perbuatan Tergugat-I, II, III, dan Tergugat-IV
tersebut, telah menimbulkan pengeluaran Penggugat yang
seharusnya tidak ada, antara lain: membuat surat-surat dan
mendatangi pihak-pihak maupun pejabat/instansi terkait serta
membayar jasa advokat yang diperkirakan seluruhnya sebesar
Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah);
b. Kerugian immateril:
Karena akibat dari perbuatan Tergugat-I, II, III dan Tergugat-IV
tersebut, Penggugat merasa harga dirinya telah dilecehkan dan
telah menimbulkan penderitaan bathin bagi Pengugat yang sudah
barang tentu tidak dapat dinilai dengan sejumlah uang, namun
untuk mudahnya gugatan ini, kerugian immateril tersebut
ditentukan sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar Rupiah);
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 24 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
15. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan dengan
serta merta (Uitvoerbaar Bij Voorrad) meskipun ada perlawanan
Banding maupun Kasasi;
16. Menghukum Tergugat-I, Tergugat-II, Tergugat III dan Tergugat-IV
secara tanggung renteng untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam perkara ini;
Atau: Bilamana Pengadilan Negeri Medan berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono);
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut di atas, kuasa hukum
Pembanding semula Tergugat I telah mengajukan jawaban sebagai berikut:
I. DALAM KONPENSI.
A.TENTANG EKSEPSI
1. Tentang Penggugat Tidak Memiliki Kapasitas dan Kualitas
Bahwa alas hak berupa Akta “Melepaskan Hak Atas Tanah
Dengan Ganti Rugi” sesuai Akta Notaris No. 37 dan No. 38 tertanggal
30 Oktober 1993 yang dibuat di hadapan Raskami Sembiring, SH
Notaris di Medan dan Akta No.4 tanggal 02 Juli 1982 tentang Kuasa
yang dibuat dihadapan Notaris Raskami Sembiring, SH Notaris di
Medan dan SHM No. 2064, tanggal 25 Juni 2001 atas nama Iskandar
Zulkarnaen (Ic. Penggugat), Surat Ukur No. 2/Besar/2001, tanggal 8
Mei 2001 seluas 16.331 M², yang menjadi alas hak dalam
mengajukan gugatan atas perkara a quo sudah tidak berlaku lagi,
berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.431/Pdt.G/
2001/PN-Mdn tanggal 04 Juni 2002, Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No.410/Pdt/2002/PT-Mdn tanggal 17 Pebruari 2003, dan
Putusan MARI No.577 K/Pdt/2004, tanggal 27 Desember 2005 dan
Putusan Permohonan Peninjauan Kembali dengan Register No.6
PK/TUN/2009, yang mana telah diputuskan Oleh MARI pada tanggal
27 September 2010 yang inti dari Amar Putusan yaitu mengabulkan
Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Alusdin
Tumanggor, SH (ic. Tergugat-I) serta membatalkan SHM No. 2064
milik Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat);”
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 25 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Bahwa berdasarkan dalil tersebut diatas tidak relevan untuk
dijadikan alas hak sebagai bukti kepemilikan atas objek perkara dalam
mengajukan gugatan dalam perkara a quo;
Bahwa dalam perkara a quo Pihak Penggugat tidak mempunyai
kepentingan terhadap objek perkara, hal tersebut dikarenakan
Penggugat tidak mempunyai kapasitas dan kualitas mengajukan
perkara aquo, karena tidak terdapat suatu dasar hukum yang jelas
yang menunjukkan adanya hubungan hukum antara Penggugat
dengan bidang tanah yang telah diterbitkan Sertifikat Hak Miliknya
yang telah dibatalkan tersebut;
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas maka Tergugat-I memohoan
kepada Majelis Hakim menyatakan Penggugat tidak berkapasitas dan
berkualitas mengajukan gugatan a aquo, maka sebagai konsekwensi
hukumnya, gugatan Penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke verklaard);
2. Tentang Gugatan Penggugat kurang pihak (Plurium litis consortium).
Bahwa setelah memperhatikan secara cermat dalil Gugatan
Penggugat pada posita halaman 2 sampai dengan halaman 4 point 2
sampai dengan Point 4, yang intinya mengatakan “bahwa historis
penggugat memperoleh objek perkara dari saudara A.Feri Siregar
dengan “Melepaskan Hak Atas Tanah Dengan Ganti Rugi” sesuai Akta
Notaris No. 37 dan No. 38 tertanggal 30 Oktober 1993 yang dibuat di
hadapan Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan dan akta No.4
tanggal 02 Juli 1982 tentang Kuasa yang dibuat dihadapan Notaris
Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan;
Bahwa seharusnya Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan selaku
pembuat Akta No. 4, tertanggal 02 Juli 1982, tentang Kuasa, Akta
nomor 37 dan Akta Nomor 38 tertnggal 30 Oktober 1993 tersebut
harus ditarik dalam arus perkara untuk mempertanggung-jawabkan
masalah keabsahan Akta tersebut;
Bahwa hal ini sejalan dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah
Agung RI No.151/K/Sip/1975 tanggal 13 Mei 1975 yang mengatakan
agar tidak cacat hukum yaitu kurang pihak (Plurium litis consortium)
maka yang ikut menjadi pihak dan menandatangani perjanjian harus
ikut ditarik sebagai Tergugat”;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 26 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa dalam perkara a
quo Penggugat dalam gugatannya tidak menarik pihak-pihak yang
disebutkan diatas dalam arus perkara yang mengakibatkan gugatan
kekurangan pihak (plurium litis consortium), maka sebagai
konsekwensi hukumnya, gugatan Penggugat harus ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
verklaard);
3. Tentang Gugatan Penggugat melanggar Asas Nebis In Idem (Execeptio
Rei Judicate/ Gewijsde Zaak).
Bahwa setelah diteliti dengan cermat Gugatan Penggugat dalam
perkara aquo sebelumnya sudah pernah diperiksa, dan diadili oleh
Pengadilan sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri Medan
No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn tanggal 04 Juni 2002, Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.410/Pdt/2002/PT-Mdn tanggal 17
Pebruari 2003, dan Putusan MARI No.577 K/Pdt/2004, tanggal 27
Desember 2005 dan Putusan Permohonan Peninjauan Kembali
dengan Register No.6 PK/TUN/2009, yang mana telah diputuskan
Oleh MARI pada tanggal 27 September 2010 yang diajukan oleh
Tergugat-I sebagai Penggugatnya, didalam gugatan Penggugat yang
mana objek sengketa yang diajukan adalah objek sengketa yang
sama, inti dalam Amar Putusan Pengadilan Negeri Medan
No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn tanggal 04 Juli 2002 yang Gugatannya
Diajukan oleh Tergugat-I (Alusdin Tumanggor) sebagai berikut:
mengabulkan Gugatan Alusdin Tumanggor, SH (Ic.Tergugat-I);
Bahwa Gugatan Penggugat Halaman 8 Point 3, yang intinya
mengatakan: Iskandar Zulkarnain pernah mengajukan Kasasi terhadap
Gugatan Alusdin Tumanggor (ic. Tergugat-I) dimana Kasasi yang
diajukan Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat) ditolak oleh Mahkamah
Agung sesuai dengan Putusan MARI No.577/K/Pdt/2004, tanggal 27
Desember 2005, sehingga Gugatan Penggugat dapat dikatakan sudah
pernah diajukan (Nebis In Idem) dan tidak dapat diterima;
Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan
No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, Putusan Pengadilan Tinggi Medan
No.410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17 Pebruari 2003, dan Putusan
MARI No.577/K/Pdt/2004, tanggal 27 Desember 2005, Iskandar
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 27 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Zulkarnain mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali sebanyak 2
kali dengan Novum oleh Rusmanuddin, SH semula Tergugat-VII dalam
perkara No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn;
Bahwa terhadap Permohonan Peninjauan Kembali oleh Iskandar
Zulkarnain (ic. Penggugat) yang diajukan sebanyak 2 kali telah diputus
oleh Mahkamah Agung pada Tanggal 06 Januari 2009 No. 214
PK/PDT/2008, dengan Amar Putusan yang intinya yaitu menolak
Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Iskandar
Zulkarnaian (Ic. Penggugat);
Bahwa Pertimbangan dalam Putusan Mahkamah Agung pada
Permohonan Peninjauan Kembali Pertama yaitu “bahwa alasan-
alasan tersebut tidak dapat dibenarkan karena surat bukti PK-8 berupa
Kutipan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.2876/Pid.B/2003/PN-
Mdn, tanggal 19 Desember 2003 tidak ternyata sebagai Putusan yang
sudah berkekuatan hukum tetap, karena itu tidak dapat dijadikan
Novum baru dan surat-surat bukti lainnya tidak bersifat menentukan
sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 67 huruf “b” UU No. 14
tahun 1985 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU No. 5
Tahun 2004;
Bahwa Pertimbangan Hukum dalam Putusan MARI pada Permohon
Peninjauan Kembali kedua oleh Iskandar Zulkarnain (Ic. Penggugat),
yang amar Putusan pada intinya yaitu menolak Permohonan
Peninjauan Kembali dari Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat) karena
sudah pernah diajukan Permohonan Peninjauan Kembali oleh
Iskandar Zulkarnain (Ic. Penggugat) dan Permohonan Peninjauan
Kembali dapat dilakukan hanya sekali sesuai dengan Pasal 66 ayat (1)
UU No. 14 tahun 1985 tentang MA sebagaimana telah diubah dan
ditambahkan dengan UU No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan UU No. 3 tahun 2009;
Bahwa Gugatan yang pernah diajukan oleh Alusdin Tumanggor, SH
(ic.Tergugat-I) sehingga Gugatan Penggugat (Ic. Iskandar Zulkarnain)
sudah pernah diajukan oleh Tergugat-I (Nebis In Idem) dan telah
mempunyai kekuatan hukum tetap dan Gugatan Penggugat tidak
dapat diterima;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 28 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Bahwa Tergugat-I juga pernah mengajukan Gugatan Ke Pengadilan
Tata Usaha Negara yang terdaftar dengan Perkara Tata Usaha
Negara Reg.No.49/G/2001/PTUN-Mdn tanggal 01 April 2002, dimana
gugatan tersebut telah diputus oleh Pengadilan Tata Usaha Negara
yang inti Amar Putusan tersebut menyatakan Gugatan Alusdin
Tumanggor, SH tidak dapat diterima;
Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Alusdin
Tumanggor, SH (Ic. Tergugat-I) mengajukan Banding, dimana
Permohonan Banding yang diajukan oleh Alusdin Tumanggor, SH (ic.
Tergugat-I) telah diputus oleh Pengadilan Tinggi PTUN Medan dengan
No. 63/BDG/2002/PT-TUN-MDN, tanggal 23 Oktober 2002 yang
intinya yaitu menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
serta Putusan Pengadilan Tinggi telah dikuatkan oleh Mahkamah
Agung dalam tingkat Kasasi sesuai dengan Putusan MARI No. 162
K/TUN/2003, tanggal 5 Juli 2006;
Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
No.49/G/2001/PTUN-Mdn, tanggal 01 April 2002, Putusan Pengadilan
Tinggi PTUN Medan dengan No. 63/BDG/2002/PT-TUNMDN, tanggal
23 Oktober 2002, dan Putusan MARI No. 162K/TUN/2003, tanggal 5
Juli 2006, Alusdin Tumanggor, SH (Ic. Tergugat-I) mengajukan
Permohonan Peninjauan Kembali dengan Register No.6
PK/TUN/2009, yang mana telah diputuskan Oleh MARI pada tanggal
27 September 2010 yang inti dari Amar Putusan yaitu mengabulkan
Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Alusdin
Tumanggor, SH (ic. Tergugat-I) serta membatalkan SHM No. 2064
milik Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat);
Bahwa Putusan MARI terhadap Permohonan Peninjauan Kembali
Oleh Alusdin Tumanggor, SH (Ic. Tergugat-I) dengan Register No. 6
PK/TUN/2009 telah memiliki kekuatan hukum tetap;
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas sudah jelas dan terang
bahwa perkara a quo telah bertentangan dengan asas nebis in idem,
yang mana berdasarkan asas tersebut telah menguraikan secara
tegas sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata,
apabila putusan yang dijatuhkan pengadilan bersifat positif (menolak
untuk mengabulkan), kemudian putusan tersebut memperoleh
kekuatan hukum tetap, maka dalam putusan melekat ne bis in idem.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 29 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Oleh karena itu, terhadap kasus dan pihak yang sama, tidak boleh
diajukan untuk kedua kalinya (dikutip dari buku “Hukum Acara
Perdata”, M. Yahya Harahap, S.H., hal. 42)
Bahwa Pelaksanaan asas ne bis in idem ini ditegaskan pula dalam
Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2002 tentang
Penanganan Perkara yang Berkaitan dengan Asas Nebis In Idem.
Dalam surat edaran tersebut Ketua Mahkamah Agung pada waktu itu,
Bagir Manan, mengimbau para ketua pengadilan untuk dapat
melaksanakan asas ne bis in idem dengan baik demi kepastian bagi
pencari keadilan dengan menghindari adanya putusan yang berbeda.
Jadi, suatu gugatan dapat dinyatakan ne bis in idem dalam hal telah
ada putusan berkekuatan hukum tetap sebelumnya yang memutus
perkara yang sama, dengan pihak yang sama, pada waktu dan tempat
kejadian yang sama (tempus dan locus delicti-nya sama) dan putusan
tersebut telah memberikan putusan bebas (vrijspraak), lepas (onstlag
van alle rechtsvolging) atau pemidanaan (veroordeling) terhadap orang
yang dituntut itu bahwa hal ini di pertegas kembali dalam Putusan MA
Nomor Register: 1226 K / Pdt / 2001 Tanggal 20 Mei 2002, KAIDAH
HUKUM: Meski kedudukan subyeknya berbeda, tetapi obyek sama
dengan perkara yang telah diputus terdahulu dan berkekuatan hukum
tetap, maka gugatan dinyatakan NEBIS IN IDEM;
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa dalam perkara a
quo Penggugat dalam gugatannya telah melanggar asas nebis in idem
(Execeptio Rei Judicate/ Gewijsde Zaak), maka sebagai konsekwensi
hukumnya, gugatan Penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke verklaard);
4. Tentang Identitas Penggugat ISKANDAR ZULKARNAIN selaku Pemberi
Kuasa kepada AMELIA SYAHRENI, SH dkk.
Bahwa Penggugat (Iskandar Zulkarnain) dalam mengajukan gugatan
telah memberikan surat Kuasa Khusus Kepada AMELIA SYAHRENI,
SH, DKK bertindak untuk dan atas nama Iskandar Zulkarnain sebagai
Penggugat yang mengajukan Gugatan Kepada Alusdin Tumanggor, SH
(Ic. Tergugat-I), dimana Penggugat tidak jelas alamat atau tempat
tinggalnya sebagai Penggugat, sehingga Surat Kuasa Khusus yang
diterima AMELIA SYAHRENI, SH tanggal 12 Januari 2015, tidak
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 30 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
memenuhi syarat secara Formil dan harus ditolak sebagai penerima
kuasa;
Bahwa hal tersebut (Tergugat-I) dapat memastikan bahwa Penggugat
tidak tinggal dialamat yang diuraikan dalam surat Kuasa Penggugat
tersebut karena sejak tanggal 10 Nopember 2008 Penggugat (Iskandar
zulkarnaen) telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)
berdasarkan Laporan Polisi No. Pol: LP/1567/K3/VIII/2001/ Ops/Tabes,
tanggal 16 Agustus 2001 tentang tindak pidana “ Pemalsuan Surat” dan
Laporan Polisi No. Pol: LP/76/V/2002/Kodal Ops, Tanggal 15 Mei 2002,
dimana Iskandar Zulkarnain sebagai terlapor, sedangkan yang melapor
adalah Alusdin Tumanggor, SH;
Bahwa sesuai dengan No. Pol: DPO/R/37/XI/2008/Dit Reskrim, tanggal
10 Nopember 2008, dimana Iskandar Zulkarnain merupakan DPO oleh
Kepolisian Negara R.I Daerah Sumatera Utara Direktorat Reserse
Kriminal sesuai dengan Laporan Polisi No. Pol:
LP/1567/K3/VIII/2001/Ops/Tabes, tanggal 16 Agustus 2001 dan
Laporan Polisi No. Pol: LP/76/V/2002/Kodal Ops, Tanggal 15 Mei 2002;
Bahwa berdasarkan fakta diatas, bagaimana Iskandar Zulkarnain yang
berstatus DPO memberikan Surat Kuasa Khusus Kepada AMELIA
SYAHRENI, SH, DKK untuk mengajukan Gugatan Terhadap Alusdin
Tumanggor, SH (Ic. Tergugat-I)? dan Kenapa AMELIA SYAHRENI, SH,
Dkk sebagai Kuasa Iskandar Zulkarnain tidak melaporkan keberadaan
Iskandar Zulkarnain (Ic. Penggugat) kepada pihak kepolisian karena
merupakan DPO (Daftar Pencarian Orang) oleh Kepolisian Negara R.I
Daerah Sumatara Utara dari tahun 2008 sesuai dengan Laporan Polisi
No. Pol: LP/1567/K3/VIII/2001/Ops/Tabes, tanggal 16 Agustus 2001
dan Laporan Polisi No. Pol: LP/76/V/2002/Kodal Ops, Tanggal 15 Mei
2002 karena melanggar Pasal 266 ayat (1) dan (2) Subs Pasal 263 ayat
(1) dan (2) dan Pasal 385 ayat (1e) KUHP dan No. Pol:
DPO/R/37/XI/2008/Dit Reskrim, tanggal 10 Nopember 2008, sehingga
patut diduga kuasa hukum (RENI SYAHRENI, SH dkk) dengan sengaja
menyembunyikan atau setidak-tidaknya tidak melaporkan ke
Kepolisian seseorang yang tersangkut tindak pidana, sedang
diketahuinya orang tersebut telah masuk dalam daftar pencarian orang
(DPO) oleh pihak Kepolisian;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 31 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Bahwa, berdasarkan uraian diatas muncul suatu pertanyaan didalam
benak penggugat, “ siapakah sebenarnya Iskandar Zulkarnain ?,
apakah nama Iskandar Zulkarnain sama dengan nama Iskandar
Zulkarnain Siregar, apakah mereka orang yang sama atau orang yang
berbeda? Dan mengapa ketika perkara aquo masih dalam tahap
Mediasi, oleh Hakim Mediator meminta agar menghadirkan masing-
masing principal yang berperkara, akan tetapi Iskandar Zulkarnain
(Penggugat inpersoon) tidak pernah dihadirkan???, begitu juga ketika
perkara-perkara sebelumnya bahwa Iskandar Zulkarnain juga tidak
pernah dihadirkan sama sekali, serta apakah Kuasa Hukum Penggugat
hanya mengada-ada mengenai identitas Penggugat yang tidak jelas,
apabila hal tersebut terjadi maka patut diduga Tanda tangan si
Pemberi kuasa dalam kuasa tersebut adalah dipalsukan”;
Bahwa, berdasarkan uraian diatas, dalam Perkara A quo Surat Kuasa
yang diterima AMELIA SYAHRENI, SH,Dkk sebagai Penerima Kuasa
dari Iskandar Zulkarnain (Penggugat) yang sampai saat ini DPO oleh
Kepolisian Negara R.I daerah Sumatera Utara tidak sah dan secara
tegas harus ditolak;
A. DALAM POKOK PERKARA.
1. Bahwa Tergugat I menolak semua dalil-dalil Penggugat yang diuraikan
dalam Gugatannya, kecuali apa yang tegas-tegas diakui kebenarannya
oleh Tergugat-I dalam jawaban ini;
2. Bahwa Tergugat-I tetap berpegang pada seluruh dalil Eksepsi diatas, oleh
karenanya seluruh dalil Eksepsi tersebut mohon dianggap sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dengan bagian ini secara mutatis-muta
3. Bahwa Tergugat-I menolak dalil Penggugat yang menyatakan Penggugat
merupakan pemilik yang sah atas sebidang tanah yang menjadi Objek
Sengketa dalam perkara ini karena telah ada Putusan yang berkekuatan
hukum yang disebutkan Pemilik sah Objek Perkara yaitu Tergugat-I;
4. Bahwa seandainyapun benar Penggugat sebagai pemilik atas tanah
tersebut berdasarkan Akta “Melepaskan Hak Atas Tanah dengan Ganti
Rugi” sesuai akta Notaris No. 37 dan No. 38 tertanggal 30 Oktober 1993
yang dibuat di hadapan Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan dan akta
No.4 tanggal 02 Juli 1982 tentang kuasa yang dibuat dihadapan Notaris
Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan dan SHM No. 2064, tanggal 25
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 32 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Juni 2001 atas nama Iskandar Zulkarnaen (Ic. Pengggugat), surat ukur No.
2/Besar/2001 tanggal 8 Mei 2001 seluas 16.331 M², yang menjadi alas
hak dalam mengajukan gugatan atas perkara a quo sudah tidak berlaku
lagi, berdasarkan Putusan Perkara No.577K/PDT/2004, Jo. Putusan
Pengadilan Tinggi No. 410/PDT/2002, Jo Putusan Pengadilan Negeri
Medan No 431/Pdt.G/2001/PN. Mdn yang telah berkekuatan hukum Tetap
yang pada poin 4. Menyatakan Sertifikat Hak milik Nomor 2064 tanggal 25
Juni 2001 dan Surat Ukur No.2/ Besar/ 2001 seluas 16.331 M², tanggal 8
Mei 2001 atas tanah yang terletak di Jl, Pancing I Martubung Kel Besar,
Kec. Medan Labuhan tidak sah dan berkekuatan hukum, dan Poin 5 ,
menyatakan tidak berkekuatan hukum segala surat-surat yang dimiliki
tergugat-tergugat maupun orang lain atas tanah terperkara, dan Putusan
Permohonan Peninjauan Kembali dengan Register No.6 PK/TUN/2009,
yang mana telah diputuskan Oleh MARI pada tanggal 27 September 2010
yang inti dari Amar Putusan yaitu mengabulkan Permohonan Peninjauan
kembali yang diajukan oleh Alusdin Tumanggor, SH (ic. Tergugat-I) serta
membatalkan SHM No. 2064 milik Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat)
sehingga permintaan Penggugat pada halaman 4 poin ”.
5. Bahwa didalam Gugatan Penggugat pada halaman 5 Poin 6 sampai
halaman 9 dalil gugatan Penggugat sudah mengakui dan membenarkan
bahwa objek perkara yang digugat oleh Penggugat telah mempunyai
putusan yang telah berkekuatan hukum Tetap, sesuai dengan Perkara
No.577K/PDT/2004, Jo. Putusan Pengadilan Tinggi No. 410/PDT/2002, Jo
Putusan Pengadilan Negeri Medan No 431/Pdt.G/2001/PN. Mdn yang
telah berkekuatan hukum Tetap, dan Putusan Permohonan Peninjauan
Kembali dengan Register No.6 PK/TUN/2009, yang mana telah diputuskan
Oleh MARI pada tanggal 27 September 2010, sehingga perkara ini telah
melanggar asas ne bis in idem, maka Tergugat-I mohon Kepada majelis
Hakim yang memeriksa dan Menadili perkara ini menjalankan Surat
Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2002 tentang Penanganan Perkara
yang Berkaitan dengan Asas Nebis In Idem. Dalam surat edaran tersebut
Ketua Mahkamah Agung pada waktu itu, Bagir Manan, mengimbau para
ketua pengadilan untuk dapat melaksanakan asas ne bis in idem dengan
baik demi kepastian bagi pencari keadilan dengan menghindari adanya
putusan yang berbeda. Jadi, suatu gugatan dapat dinyatakan ne bis in
idem dalam hal telah ada putusan berkekuatan hukum tetap sebelumnya
yang memutus perkara yang sama, dengan pihak yang sama, pada waktu
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 33 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
dan tempat kejadian yang sama (tempus dan locus delicti-nya sama)
bahwa hal ini di pertegas kembali dalam Putusan MA Nomor Register:
1226 K / Pdt / 2001 Tanggal 20 Mei 2002, KAIDAH HUKUM: Meski
kedudukan subyeknya berbeda, tetapi obyek sama dengan perkara yang
telah diputus terdahulu dan berkekuatan hukum tetap, maka gugatan
dinyatakan NEBIS IN IDEM;
6. Bahwa dengan adanya putusan Pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap maka hak kepemilikan tanah terperkara adalah sah dan
berkekuatan hukum tetap milik Tergugat-I, sehingga dalil Penggugat
sebagai Pemilik atas objek perkara merupakan akal-akalan dari Penggugat
dengan tujuan untuk memperlama proses eksekusi atas putusan
Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut, sehingga tidak
ada kepastian hukum, dan telah bertentangan dengan asas peradilan yang
cepat, sederhana dan biaya ringan, dengan demikian gugatan Penggugat
beralasan menurut hukum untuk di tolak untuk seluruhnya;
7. Bahwa, Gugatan Penggugat (Ic. Iskandar Zulkarnain) yang dibuat oleh
kuasa Penggugat AMELIA SYAHRENI, SH dihubungkan dengan perkara
pidana yang dilaporkan oleh Iskandar Zulkarnain Siregar terhadap Alusdin
Tumanggor, SH menjadi dasar dalil Penggugat mengajukan Gugatan a
qou karena Penggugat mengetahui adanya pemalsuan dan atau
mempergunakan surat-surat atas nama A.Feri Siregar yang dilakukan oleh
Tergugat-I dan Tergugat-II, yang telah dilaporkan oleh Iskandar Zulkarnain
Siregar yang dalam Dalil gugatannya dilaporkan oleh Penggugat (Iskandar
Zulkarnain) sekarang pertanyaannya apakah Iskandar Zulkarnain Siregar
yang melaporkan tersebut orang yang sama dengan Penggugt? yang
selanjunya telah di Putus oleh Pengadilan sesuai dengan Putusan
Mahkamah Agung RI. No. 2204 K/Pid/2006 tanggal 16 Agustus 2007, atas
nama Terdakwa Alusdin Tumanggor, Putusan Pengadilan Tinggi Medan
Nomor 53/Pid/2005/PT-Medan tanggal 18 April 2005, Purusan Pengadilan
Negeri Medan No. 1424/Pid.B/2004/PN-Mdn tanggal 06 Januari 2005 atas
nama Terdakwa Alusdin Tumanggor, dan Putusan Pengadilan Negeri
Medan No.2876/Pid.B/2003/PN-Mdn atas nama terdakwa Hadi Suharja,
sudah pernah diajukan sebagai Bukti Baru (NOVUM) untuk mengajukan
Permohonan Peninjauan Kembali oleh Penggugat sesuai dengan Register
No.542 PK/ PDT/2012 tanggal 18 Desember 2013, terhadap putusan
Perkara No.577K/PDT/2004, Jo. Putusan Pengadilan Tinggi No.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 34 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
410/PDT/2002, Jo Putusan Pengadilan Negeri Medan No 431/Pdt.G/
2001/PN, yang mana Putusan Peninjaun Kembali tersebut Mahkamah
Agung pada Permohon Peninjauan Kembali Kedua oleh Iskandar
Zulkarnain (Ic. Penggugat), yang amar Putusan pada intinya yaitu menolak
Permohonan Peninjauan Kembali dari Iskandar Zulkarnaian (ic.
Penggugat) karena Sudah pernah diajukan Permohonan Peninjauan
Kembali oleh Iskandar Zulkarnain (Ic. Penggugat) dan Permohonan
Peninjauan Kembali dapat dilakukan hanya sekali sesuai dengan Pasal 66
ayat (1) UU No. 14 tahun 1985 tentang MA sebagaimana telah diubah dan
ditambahkan dengan UU No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan
UU No. 3 tahun 2009, sedangkan mengenai Akta No. 04 tanggal 2 juli
1982 tentang “ KUASA” dari A.Feri Siregar kepada Emrizal yang dibuat
dihadapan Raskami Sembiring, Notaris di Medan, saling kontradiksi
dengan dalil yang lainnya yang mana pada tanggal 10 Mei 1984 A. Feri
Siregar yang Asli telah mengajukan Permohonan Peningkatan hak
terhadap objek perkara tersebut, apabila dikaitkan dengan kuasa tersebut
seharusnya A. Feri Siregar tidak memilki legalitas untuk mengajukan
permohonan tersebut karena pada tanggal 2 Juli 1982 telah memberikan
Kuasa kepada Emrizal, dengan demikian telah membuktikan Kebohongan
dan Rekayasa dari Penggugat yang membuat Akta No. 04 tanggal 2 Juli
1982 tersebut, karena pada tanggal 10 Mei 1984 A. Feri masih melakukan
tindakan hukum terhadap tanah tersebut dengan demikian secara hukum
tidak dapat dijadikan dasar untuk mengajukan Gugatan a quo;
8. Bahwa dasar kepemilikan atas objek Perkara yang di kalim oleh
Penggugat merdasarkan;
- Akta Nomor 4, tanggal 4 Juli 1982, tentang Kuasa, yang dibuat oleh
Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan;
- Akta Nomor 37, tanggal 30 Oktober 1993, tentang Melepaskan Hak
Atas Tanah Dengan Ganti Rugi”, yang dibuat oleh Raskami Sembiring,
SH Notaris di Medan;
- Akta Nomor 38, tanggal 30 Oktober 1993, tentang Kuasa, yang dibuat
oleh Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan;
- SHM No. 2064, SHM No. 2064, tanggal 25 Juni 2001, Surat Ukur No.
2/Besar/2001 atas nama Iskandar Zulkarnain
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 35 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Telah dinyatakan Batal sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Reg.
577 K/PDT/2004 dan Putusan MARI tertanggal 27 September 2010
sebagaimana dalam Permohonan Peninjauan Kembali oleh Alusdin
Tumanggor (Ic. Tergugat-I), maka Majelis hakim dalam Perkara a quo
tidak dapat membuat putusan diatas putusan;
9. Bahwa hubungan administrative Surat Keputusan Gubernur Sumatera
Utara No, SK:1/DA/HML/DS/1974 tanggal 03 Januari 1974 atas nama A.
FERI SIREGAR tidak ada pemalsuan surat karena tetap atas nama A. Feri
Siregar yang membuktian hal tersebut berarti ASLI, sedangkan Surat
Keputusan Gubernur Sumatera Utara No, SK:1/DA/HML/DS/1974 tanggal
03 Januari 1974 atas nama A. Feri Siregar yang menjadi dasar Penggugat
Asli tapi Palsu hal ini dibuktikan melalui Putusan Mahkamah Agung Reg.
577 K/PDT/2004;
10. Bahwa Penggugat dalam mengajukan Gugatan ini sengaja diajukan untuk
memperlama atau memperlambat Proses Eksekusi yang diajukan oleh
Tergugat-I, sehingga Penggugat bisa tetap menguasai Objek Perkara
walaupun Penggugat telah dikalahkan dalam Perkara Perdata pada
Perkara sebelumnya dengan demikian Tergugat-I tidak pernah melakukan
perbuatan melawan hukum kepada Penggugat sebagaimana dalil
Penggugat dalam gugatannya, akan tetapi Penggugat lah yang telah
melakukan Perbuatan melawan hukum kepada Tergugat-I yang telah
ditetapkan oleh Pengadilan berdasarkan Putusan yang telah berkekuatan
hukum tetap sebagai Pemilik Sah atas Objek Perkara dalam perkara
sebelumnya, yang telah menimbulkan kerugian baik materil maupun
immateril, kerugian mana akan Tergugat-I buktikan dalam bagian
Rekonpensi;
11. Bahwa dalil Penggugat poin 26 yang memohon untuk diletakkan Sita
jaminan ( conservatoir beslag) tergadap harta bergerak maupun tidak
bergerak milik Tergugat-I dan sekaligus memohon agar perkara ini dapat
dijalankan terlebih dahulu dengan serta merta ( uitoerbaar bij voorrad)
walau ada verzt, banding, maupun Kasasi, karena permohonan tersebut
tidak memilki dasar dan alasan hukum yang kuat maka beralasan menurut
hukum harus ditolak;
12. Bahwa jika mencermati secara seksama alur dari gugatan yang dimajukan
oleh Penggugat, semata-mata adalah hanya uapaya-upaya licik untuk
mengulur-ulur waktu atau setidak-tidaknya menunda-nunda agar objek
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 36 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
perkara tidak dapat di Eksekusi oleh pihak Pengadilan, dimana Penggugat
secara pasti sudah mengetahui bahwa Tergugat-I sudah mengajukan
permohonan Eksekusi pengosongan ke Pengadilan aquo;
DALAM REKONVENSI
1. Bahwa Tergugat-I Konvensi dengan ini mengajukan gugatan balik atau
Rekonvensi terhadap Penggugat Konvensi, mohon Majelis hakim
memposisikan pihak yang semula Tergugat-I Konvensi, dalam Rekonvensi
menjadi Penggugat Rekonvensi (eiser in reconventie), serta semula
Penggugat Konvensi (eiser in conventie) menjadiTergugat Rekonvensi.
2. Bahwa segala sesuatu yang didalilkan Penggugat Rekonvensi/ Tergugat
Konvensi dalam Eksepsi dan Jawaban atas Pokok Perkara Konvensi
menjadi satu kesatuan dalam Rekonvensi sepanjang diperlukan mohon
dianggap telah menjadi uraian pula dalam bagian Rekonvensi ini.
3. Bahwa dalam hal ini Penggugat dr/ Tergugat dk merasa sangat dirugikan
dengan adanya gugatan Tergugat Rekonvensi yaitu kerugian materiil
berupa biaya-biaya dan ongkos selama berperkara di pengadilan,
kemudian kerugian immaterial berupa hilangnya waktu dan tenaga dengan
percuma, kehormatan, kehidupan sosial, nama baik, martabat dan harga
diri, yang kesemuanya merupakan Perbuatan Melawan Hukum yang
dilakukan Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi.
4. Bahwa Penggugat dalam Rekovensi / Tergugat dalam Konvensi benar
sebagai pemilik sah atas tanah seluas 18.636 yang terletak di Jl. Pancing I
Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan sesuai dengan
Putusan Pengadilan Negeri Medan No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, tanggal
04 Juli 2002 Putusan Pengadilan Tinggi No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal
17 Pebruari 2003 dan Putusan MARI No. 577/K/Pdt/2004, tanggal 27
Desember 2005;
5. Bahwa Surat Pernyataan/ Penyerahan, tanggal 16 Juni 1986, dan Akta
Nomor 26, tanggal 19 Agustus 1999, tentang Penetapan dan Penguatan
Pelepasan Hak Atas Tanah” yang dibuat oleh Abidin S. Panggabean, SH
Notaris di Medan (Ic.Tergugat-III) atas dasar Surat Petikan Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara tanggal 03 Januari
1974, seluas 18.636 M² telah mempunyai kekuatan Hukum tetap sesuai
dengan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn,
tanggal 04 Juli 2002 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi No. 410/Pdt/2002 /PT-
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 37 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Mdn, tanggal 17 Februari 2003 Jo Putusan MARI No. 577/K/Pdt /2004,
tanggal 27 Desember 2005;
6. Bahwa Akta Nomor 4, tanggal 4 Juli 1982, tentang Kuasa, yang dibuat oleh
Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan, Akta Nomor 37, tanggal 30
Oktober 1993, tentang Melepaskan Hak Atas dengan ganti Rugi”, yang
dibuat oleh Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan, Akta Nomor 38,
tanggal 30 Oktober 1993, tentang Kuasa, yang dibuat oleh Raskami
Sembiring, SH Notaris di Medan, Sertifikat Hak Milik No.2064 tanggal 25
Juni 2001 dan Surat ukur No.2/Besar/2001 seluas 16.331 M² tanggal 08
Mei 2001, Perjanjian Penglepasan Hak dengan Ganti Rugi atas tanah yang
terletak di Jl. Pancing I Martubung, Kelurahan Besar, kecamatan Medan
Labuhan dinyatakan tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum tetap
sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.431/Pdt.G /2001/PN-
Mdn, tanggal 04 Juli 2002 Putusan Pengadilan Tinggi No.
410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17 Februari 2003 dan Putusan MARI No.
577/K/Pdt/2004, tanggal 27 Desember 2005;
7. Bahwa atas Gugatan Penggugat d/k / Tergugat d/r yang menggugat
Tergugat d/k /Penggugat d/r di Pengadilan Negeri Medan, Tergugat d/k /
Penggugat d/r sangat dirugikan maka Penggugat d/k / Tergugat d/r , wajar
dan patut membayar Ganti Rugi kepada Tergugat d/k / Penggugat d/r
dalam Rekovensi;
- Bahwa adapun kerugian yang dialami Penggugat d/r Tergugat d/k
sebagai berikut:
a. Kerugian Materil:
Karena akibat dari perbuatan Penggugat tersebut, telah menggugat
Tergugat-I, maka Tergugat-I telah mengeluarkan biaya-biaya,
ongkos-ongkos, biaya konsultasi hukum dalam menghadapi Gugatan
Penggugat, sebelum Perkara ini Tergugat-I juga sudah banyak
mengeluarkan biaya untuk menggugat Penggugat (Iskandar
Zulkarnain) dan melaporkan Iskandar Zulkarnain Ke Kepolisian
Negara R.I Daerah Sumatera Utara, dan Biaya yang dikeluarkan oleh
Tergugat-I untuk menjaga Tanah terpekara dan Membuat Plang
diatas tanah terpekara sehingga kerugian yang dialami Tergugat-I
sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);
b. Kerugian Immateril:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 38 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Adalah sebagai nilai wujud uang dalam pemulihan kehormatan dan
nama baik, yang akan ditanggung oleh Penggugat Rekonvensi/
Tergugat-I Konvensi sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
sesuai tingkat status sosial dan ekonomi serta kedudukan
kemasyarakatan Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi.
(Yurisprudensi MA.: tanggal 7 Oktober 1976 No.: 196K/SIP/1974).
8. Bahwa Total keseluruhan kerugian materiil dan immaterill yang diderita
Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi, yang harus diganti oleh
Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi sebesar Rp.2.000.000.000,-
(dua milyar rupiah), dengan tunai dan sekaligus diserahkan kepada
Penggugat Rekonvensi/ Tergugat-I Konvensi.
9. Bahwa agar gugatan ini tidak menjadi sia-sia / kosong (illusoir) kelak,
karena ada kekhawatiran yang didasarkan sangka beralasan bahwa
Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi akan mengalihkan,
memindahkan harta benda yang akan disebut dibawah, maka mohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan terlebih
dahulu meletakkan Sita Jaminan (conservatoir beslag) terhadap harta
benda milik Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi yaitu berupa:
Tanah dan bangunan yang Terletak di jalan Asrama Gang Ampera No.11
Kelurahan Sei Sikambing C-II, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan , dan
harta benda lainnya yang dilakukan terhadap semua harta kekayaan
Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi berdasarkan pasal 1131
KUHPerdata, sampai penyitaan diperkirakan mencukupi/ memenuhi jumlah
tuntutan dari Penggugat Rekovensi/ Tergugat Konvensi. (M. Yahya
Harahap, SH., HUKUM ACARA PERDATA, Sinar Grafika, halaman 302).
10. Bahwa penggugat dr/Tergugat-I dk kawatir, kelak Tergugat dr/Penggugat
dk akan lalai untuk menjalankan isi putusan yang berkekuatan hukum tetap
dalam perkara ini, maka beralasan menurut hukum apabila Penggugat
dr/Tergugat-I dk memohon kepada majelis Hakim yang mulia menghukum
Tergugat dr/Penggugat dk untuk membayar uang paksa ( Dwangsoom)
kepada Penggugat dr / Tergugat-I dk sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah/hari;
11. Bahwa oleh karena gugatan Rekonvensi a-quo dari Penggugat Rekonvensi
/ Para Tergugat Konvensi, di dasarkan atas bukti-bukti yang sah, yang
tidak dapat disangkal lagi kebenarannya, sehingga putusan ini memenuhi
syarat hukum untuk dinyatakan dapat dijalankan terlebih dahulu
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 39 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
(uitvoerbaar bij voorraad), walaupun ada bantahan, banding atau kasasi
dari Para Tergugat Rekonvensi/ Para Penggugat Konvensi.
KESIMPULAN:
Majelis Hakim Yang Terhomat, perkenankanlah Tergugat I / Penggugat
Rekonvensi menyampaikan kesimpulan dari eksepsi, jawaban dan gugatan
Rekonvensi, dengan tetap ME-RESERVIIR hak Tergugat / Penggugat
Rekonvensi untuk menyampaikan kesimpulan akhir dari jawab-menjawab
perkara a-quo. Adapun hal-hal yang perlu Tergugat-I / Penggugat Rekonvensi
simpulkan adalah sebagai berikut:
1. Gugatan Penggugat Dk/ Tergugat Rekonvensi adalah Gugatan Beritikad
Buruk, dibuat dari dasar yang tidak benar, manipulatif, memutar balikkan
fakta;
2. Gugata Penggugat dk/Tergugat Rekonvensi, Menyesatkan, tidak
berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya;
3. Gugatan Penggugat dk/Tergugat Rekonvensi Tidak Mempunyai
Kedudukan Hukum (Legal Standing); karena Akta “melepaskan Hak Atas
dengan Ganti Rugi” sesuai akta Notaris No. 37 dan No. 38 tertanggal 30
Oktober 1993 yang dibuat di hadapan Raskami Sembiring, SH Notaris di
Medan dan akta No.4 tanggal 02 Juli 1982 tentang kuasa yang dibuat
dihadapan Notaris Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan dan SHM No.
2064, tanggal 25 Juni 2001 atas nama Iskandar Zulkarnaen (Ic.
Pengggugat), surat ukur No. 2/Besar/2001 tanggal 8 Mei 2001 seluas
16.331 M², yang menjadi alas hak dalam mengajukan gugatan atas
perkara a quo sudah tidak berlaku lagi;
4. Gugatan Penggugat dk/Tergugat Rekonvensi Kekurangan Pihak karena
tidak menarik Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan selaku pembuat
Akta No. 4, tertanggal 02 Juli 1982, tentang Kuasa, Akta nomor 37 dan
Akta Nomor 38 tertnggal 30 Oktober 1993 tersebut dalam arus perkara
untuk mempertanggungjawabkan masalah keabsahan Akta tersebut;
5. Gugatan Penggugat melanggar Asas Nebis In Idem (Execeptio Rei
Judicate/ Gewijsde Zaak). Penggugat dalam perkara aquo sebelumnya
sudah pernah diperiksa, dan diadili oleh Pengadilan sesuai dengan
Putusan Pengadilan Negeri Medan No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17 Februari
2003, dan Putusan MARI No.577/K/Pdt/2004, tanggal 27 Desember 2005
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 40 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
diajukan oleh Tergugat-I sebagai Penggugatnya, didalam gugatan
Penggugat yang mana objek sengketa yang diajukan adalah objek
sengketa yang sama;
6. Bahwa dasar kepemilikan atas objek Perkara yang di klaim oleh
Penggugat berdasarkan;
- Akta Nomor 4, tanggal 2 Juli 1982, tentang Kuasa, yang dibuat oleh
Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan;
- Akta Nomor 37, tanggal 30 Oktober 1993, tentang Melepaskan Hak
Atas Tanah Dengan ganti Rugi”, yang dibuat oleh Raskami Sembiring,
SH Notaris di Medan;
- Akta Nomor 38, tanggal 30 Oktober 1993, tentang Melepaskan Hak
Atas Tanah Dengan ganti Rugi”, yang dibuat oleh Raskami Sembiring,
SH Notaris di Medan;
- SHM No. 2064, tanggal 25 Juni 2001, Surat Ukur No. 2/Besar/2001 atas
nama Iskandar Zulkarnain;
7. Telah dinyatakan Batal sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung Reg.
577 K/PDT/2004 dan Putusan MARI tertanggal 27 September 2010
sebagaimana dalam Permohonan Peninjauan Kembali oleh Alusdin
Tumanggor (Ic. Tergugat-I);
8. Penggugat dalam mengajukan Gugatan ini sengaja diajukan untuk
memperlama atau memperlambat Proses Eksekusi yang diajukan oleh
Tergugat-I, sehingga Penggugat bisa tetap menguasai Objek Perkara
walaupun Penggugat telah dikalahkan dalam Perkara Perdata pada
Perkara Sebelumnya;
9. Penggugat dalam Rekovensi / Tergugat dalam Konvensi benar sebagai
pemilik sah atas tanah seluas 18.636 yang terletak di Jl. Pancing I
Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan sesuai dengan
Putusan Pengadilan Negeri Medan No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, tanggal
04 Juni 2002 Putusan Pengadilan Tinggi No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn,
tanggal 17 Pebruari 2003 dan Putusan MARI No. 577/K/Pdt/2004, tanggal
27 Desember 2005;
Maka berdasarkan sanggahan tersebut di atas, memohon untuk
memutuskan sebagai mana yang telah diajukan dalam petitum gugatan
Terbanding I semula Penggugat tersebut;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 41 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut, Turut Terbanding semula
Tergugat III telah mengajukan jawaban sebagai berikut :
- Bahwa Tergugat III menolak segala gugatan dari pada Penggugat, yang
ditujukan kepada Tergugat III, kecuali yang diakui secara tegas dalam
Jawaban ini;
- Bahwa apa yang telah dilakukan oleh Tergugat III telah sesuai dengan
prosedur dan Undang-Undang Kenotariatan yang berlaku;
- Bahwa perbuatan yang dilakukan Tergugat III dalam pembuatan Akte No.
26 tentang Penetapan dan Penguatan Pelepasan Hak atas Tanah tersebut
merupakan perbuatan yang standart dalam Kenotariatan;
- Bahwa gugatan Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat III merupakan
imajinasi gugatan semata;
- Bahwa tegasnya perbuatan Tergugat III bukanlah perbuatan melawan
hukum sebagai mana yang telah dituduhkan Penggugat dalam gugatannya;
- Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas cukup alasan bagi Majelis Hakim
untuk menolak seluruh gugatan Penggugat terhadap Tergugat III;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Turut Terbanding III
semula Tergugat IV telah mengajukan jawaban sebagai berikut :
DALAM POKOK PERKARA:
1. Bahwa Tergugat IV dengan tegas membantah dalil – dalil gugatan
Penggugat, terkecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas didalam
jawaban ini;
2. Bahwa benar Tergugat IV pernah menerbitkan Sertipikat Hak Milik No.
2064 Kelurahan Besar berdasarkan Sertipikat Hak Milik No. 2064/Besar
terdaftar atas nama Iskandar Zulkarnain.
3. a). Bahwa terhadap Sertipikat Hak Milik No. 2064/Besar sebelumnya
menjadi objek perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan yang
telah diputus dengan Putusan No.49/G/2001PTUN-MDN tanggal 1
April 2002, antara lain sebagai berikut:
MENGADILI:
A. DALAM EKSEPSI
Menerima Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II Intervensi;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 42 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
2. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara sebesar
Rp. 239.000,- (dua ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah).
b). Bahwa terhadap putusan tersebut, Penggugat (Alusdin Tumanggor)
mengajukan upaya hukum banding dan telah mendapat putusan
sesuai putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
63/BDG/2002/ PT.TUN-MDN tanggal 23 Oktober 2002, dengan amar
putusannya sebagai berikut:
MENGADILI:
- Menerima permohonan banding dari Penggugat-Pembanding;
- Menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
No.49/G/ 2001/PTUN-MDN tanggal 01 April 2002, yang dimohonkan
banding;
- Menghukum Penggugat-Pembanding untuk membayar biaya
perkara dikedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding
ditetapkan sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).
c). Bahwa atas perkara tersebut telah dimohonkan Kasasi oleh Penggugat
dan telah mendapat putusan sesuai putusan Mahkamah Agung RI No.
162 K/TUN/2003 tanggal 5 Juli 2006, dengan amar putusan sebagai
berikut:
MENGADILI:
- Menolak permohonan kasasi dari pemohon Kasasi: Alusdin
Tumanngor, SH., tersebut;
- Menghukum permohon kasasi/Penggugat untuk membayar biaya
perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus
ribu rupiah).
d). Bahwa atas perkara tersebut telah dimohonkan Peninjauan Kembali
oleh Alusdin Tumanggor, SH. dan telah mendapat putusan sesuai
putusan Mahkamah Agung RI No. 06 PK/TUN/2009 tanggal 27
September 2010, dengan amar putusan sebagai berikut:
MENGADILI:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 43 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
- Mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari pemohon
Peninjauan Kembali: Alusdin Tumanngor, SH. tersebut;
- Membatalkan putusan Mahkamah Agung No. 162 K/TUN/2003
tanggal 5 Juli 2006;
MENGADILI KEMBALI:
- Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
- Menyatakan batal dan tidak sah Sertipikat Hak Milik No. 2064
tanggal 25 Juni 2001, Surat Ukur tanggal 8 Mei 2001 No.
2/Besar/2001, luas 16.331 M² atas nama Iskandar Zulkarnain.
- Memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut/ mencoret
Sertipikat Hak Milik No. 2064 tanggal 25 Juni 2001, Surat Ukur
tanggal 8 Mei 2001 No. 2/Besar/2001, luas 16.331 m² atas nama
Iskandar Zulkarnain.
- Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
- Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
perkara dalam peninjauan kembali yang ditetapkan sebesar Rp.
2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah)
e). Bahwa terhadap perkara Tata Usaha Negara No.49/G/2001PTUN-
MDN tanggal 1 April 2002 jo. No. 63/BDG/2002/ PT.TUN-MDN
tanggal 23 Oktober 2002 jo. No. 162 K/TUN/2003 tanggal 5 Juli 2006
jo. No. 06 PK/TUN/2009 tanggal 27 September 2010 telah
berkekuatan hukum tetap sebagaimana di jelaskan pada surat Ketua
Pengadilan Tata Usaha Negara No. W1-TUN 1/726/AT.02.07/X/2011
tanggal 27 Oktober 2011, yang ditujukan kepada Presiden RI yang
tembusannya antara lain disampaikan kepada Kepala Kantor
Pertanahan Kota Medan, perihal mohon diperintahkan Kepala Kantor
Pertanahan Kota Medan supaya melaksanakan putusan Peradilan
Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap.
3. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
No.49/G/2001/PTUN-MDN tanggal 1 April 2002 jo.Putusan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 63/BDG/2002/ PT.TUN-MDN
tanggal 23 Oktober 2002 jo. Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No.
162 K/TUN/2003 tanggal 5 Juli 2006 jo. Putusa Peninjauan Kembali No.
06 PK/TUN/2009 tanggal 27 September 2010, Sdr. Alusdin Tumanggor
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 44 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
telah mengajukan pembatalan atas tanah Sertipikat Hak Milik No.
2064/Besar berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang
telah berkekuatan hukum tetap dan telah ditindaklanjuti oleh Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara di
Medan sesuai dengan Surat Keputusan No. 1/Pbt/BPN.12.VIII/2014
tanggal 25 Agustus 2014.
4. Bahwa benar Tergugat IV telah menerbitkan Sertipikat Hak Milik No.
378/Besar tanggal 11-5-1995, terdaftar atas nama Alusdin
Tumanggoor Sarjana Hukum diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Prop. Sum. Utara
di Medan No. Sk. 129/HM/22.01/1995 tanggal 25 April 1995 sesuai
Surat Ukur No. 5920/1995 tanggal 5-5-1995 seluas 1.080 m2;
5. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Tergugat IV ( Ic. Kantor
Pertanahan Kota Medan ) meminta kepada Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara aquo, untuk
memberikan putusan dengan amar sebagai berikut:
Dalam Pokok Perkara:
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini.
Mengutip serta memperhatikan tentang hal – hal yang tercantum dan
terurai dalam salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:
70/Pdt.G/2015/PN.Mdn.,tanggal 22 Oktober 2015 yang amar selengkapnya
berbunyi sebagai berikut:
DALAM KONVENSI:
DALAM EKSEPSI:
- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum:
a. SK Gubernur Sumatera Utara No. SK: I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3
Januari 1974 Atas Nama A. Feri Siregar;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 45 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
b. Akte Nomor 4, tanggal 2 Juli 1982, tentang Kuasa yang dibuat oleh
Raskami Sembiring,SH, Notaris di Medan;
c. Akte Nomor 37, tanggal 30 Oktober 1993 tentang Melepaskan Hak
Atas Tanah dengan Ganti Rugi yang dibuat oleh Raskami
Sembiring,SH, Notaris di Medan;
d. Akte Nomor 38, tanggal 30 Oktober 1993 tentang Melepaskan Hak
Atas Tanah dengan Ganti Rugi yang dibuat oleh Raskami
Sembiring,SH, Notaris di Medan;
e. SHM Nomor 2064, tanggal 25 Juni 2001, Surat Ukur Nomor
2/Besar/2001 Atas Nama Iskandar Zulkarnain;
3. Menyatakan Penggugat adalah pemilik yang sah dari tanah yang
dimaksud dalam SK Gubernur Sumatera Utara No. SK:
I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974 Atas Nama A. Feri Siregar,
yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan
Medan Labuhan (dahulu Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Labuhan
Deli), Kelurahan Besar, Kampung Lalang Panjang, seluas ± 18.636 M2
dengan batas- batas sebagai berikut:
Sebelah Utara dengan tanah M. Sjafii sepanjang ± 63,5 + 89,5 m;
Sebelah Selatan dengan tanah Negara dan tanah Abdy Murniady
sepanjang ± 110,5 + 50 m;
Sebelah Timur dengan tanah A. Azis Siregar sepanjang ± 111,5 +
20 m;
Sebelah Barat dengan parit/ Komp. Aluminium sepanjang ± 12 +
42,5 + 18, 5 + 59,4 m”;
4. Menyatakan Perbuatan Tergugat II yang melakukan pengalihan hak atas
obyek perkara dengan memalsukan identitasnya menjadi A. Feri Siregar
adalah perbuatan melawan hukum;
5. Menyatakan perbuatan Tergugat I yang menerima pengalihan hak dari
Tergugat II atas obyek perkara adalah merupakan perbuatan melawan
hukum”;
6. Menyatakan peralihan hak atas obyek perkara dari Tergugat II kepada
Tergugat I tidak berkekuatan hukum;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 46 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
7. Menyatakan perbuatan Tergugat III adalah Perbuatan Melawan Hukum
oleh Pejabat;
8. Menyatakan tidak berkekuatan hukum:
a. Surat Pernyataan / Penyerahan tanggal 16 Juni 1986;
b. Akta Nomor 26, tanggal 19 Agustus 1999 tentang Penetapan dan
Penguatan Pelepasan Hak Atas Tanah yang diperbuat oleh Tergugat
III”;
9. Menyatakan Tanah yang dimaksud dalam SHM No. 378 Desa Besar Jl.
Pancing I Nomor 1 Atas Nama Tergugat I (Alusdin Tumanggor,SH)
tanggal 11 Mei 1995 dengan Surat Ukur Nomor 5920/1995 luas 1.080 M2
adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari obyek perkara milik
Penggugat ( tanah yang dimaksud dalam SK Gubernur Sumatera Utara
No. SK: I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974 Atas Nama A. Feri
Siregar);
10. Menyatakan Perbuatan tergugat I yang memohon penerbitan SHM
Nomor 378 Desa Besar Jl. Pancing I Nomor 1 atas nama Tergugat I
(Alusdin Tumanggor,SH) tanggal 11 Mei 1995 dengan Surat Ukur Nomor
5920/1995 luas 1.080 M2 di atas sebahagian obyek perkara milik
Penggugat adalah perbuatan melawan hukum”;
11. Menyatakan Perbuatan Tergugat IV yang menerbitkan SHM Nomor 378
Desa Besar Jl. Pancing I Nomor 1 atas nama Tergugat I (Alusdin
Tumanggor,SH) tanggal 11 Mei 1995 dengan Surat Ukur Nomor
5920/1995 luas 1.080 M2 di atas sebahagian obyek perkara, tanpa
memperhatikan syarat dan ketentuan yang diatur dalam Pasal 5
Permendagri Tahun 1973 adalah perbuatan melawan hukum oleh pejabat
(Onrechtmatige Overheidsdaad);
12. Menyatakan tidak berkekuatan hukum SHM Nomor 378 atas nama
Tergugat I (Alusdin Tumanggor,SH) tanggal 11 Mei 1995 dengan Surat
Ukur Nomor 5920/1995 luas 1.080 M2 “;
13. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
DALAM REKONVENSI:
- Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/ Tergugat 1 Konvensi untuk
seluruhnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 47 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
- Menghukum Tergugat 1 Konvensi / Penggugat Rekonvensi, Tergugat 2
Konvensi, Tergugat 3 Konvensi dan Tergugat 4 Konvensi untuk
membayar ongkos perkara secara tanggung renteng sebesar Rp. 2.
511.000,- (dua juta lima ratus sebelas ribu rupiah);
Membaca relaas pemberitahuan putusan Pengadilan Negeri Medan
pada tanggal 24 Nopember 2015 yang dibuat oleh Aminsyah, SH. Jurusita
Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan telah memberitahukan dengan sah
dan seksama putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
70/Pdt.G/2015/PN.Mdn. tanggal 22 Oktober 2015 kepada Negara Kesatuan RI
yang diwakili oleh Pemerintah Negara RI di Jakarta Cq. Presiden RI di Jakarta
Cq.Kepala Badan Pertanahan Nasional di Jakarta Cq.Kepala Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara di Medan Cq.Kepala Kantor
Pertanahan Kota Medan sebagai Turut Terbanding semula Turut Tergugat;
Membaca akta pernyatan permohonan banding No.:
171/Pdt.G/2015/PN.Medan yang dibuat oleh Sugeng Wahyudi, SH.,MM
Panitera Pengadilan Negeri Medan yang menyatakan bahwa pada tanggal 30
Oktober 2015 Jenni Siboro, SH., Kuasa hukum Tergugat I telah mengajukan
permohonan banding terhadap perkara Nomor: 70/Pdt.G/2015/PN.Mdn. yang
diputus pada tanggal 22 Oktober 2015 untuk diperiksa dan diputus dalam
peradilan tingkat banding;
Membaca relaas pemberitahuan pernyataan banding No.
70/PDT/2015/PN.MDN., yang dibuat oleh Aminsyah, SH., Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Medan yang menyatakan bahwa masing – masing
pada tanggal 25 Nopember 2015 permohonan banding tersebut telah
disampaikan dan diberitahukan secara sah dan seksama kepada Turut
Terbanding II semula Tergugat III dan Turut Terbanding III semula Tergugat IV
dan pada tanggal 26 Nopember 2015 kepada Erfan Effendi, SH.,Kuasa hukum
Turut Terbanding I semula Tergugat II dan pada tanggal 01 Desember 2015
kepada Amelia Syahreni, SH., kuasa hukum Terbanding semula Penggugat;
Membaca surat memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum
Pembanding semula Tergugat I yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Medan pada tanggal 10 Dember 2015 dan salinan surat memori banding
tersebut telah diberitahukan dan diserahkan secara sah dengan seksama
kepada kuasa hukum Terbanding semula Penggugat, kepada Turut Terbanding
II semula Tergugat III oleh Aminsyah, SH., Jurusita Pengganti pada Pengadilan
Negeri Medan., masing – masing pada tanggal 11 Januari 2016 dan kepada
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 48 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Turut Terbanding III semula Tergugat IV pada tanggal 12 Januari 2016 serta
kepada kuasa hukum Turut Terbanding I semula Tergugat II pada tanggal 27
Januari 2016;
Membaca surat kontra memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum
Terbanding semula Penggugat tanggal 25 Januari 2016 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 26 Januari 2016 dan
salinan surat kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dan
diserahkan secara sah dengan seksama oleh Aminsyah, SH. Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Medan kepada kuasa hukum Pembanding semula
Tergugat I pada tanggal 04 Februari 2016, kepada Turut Terbanding II semula
Tergugat III dan kepada Turut Terbanding III semula Tergugat IV masing –
masing pada tanggal 05 Februari 2016 serta kepada kuasa hukum Turut
Terbanding I semula Tergugat II pada tanggal 24 Februari 2016;
Membaca surat kontra memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum
Turut Terbanding I semula Tergugat II tertanggal 10 Februari 2016 yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 14 Maret 2016
dan salinan surat kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dan
diserahkan secara sah dengan seksama oleh Aminsyah, SH. Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Medan kepada kuasa hukum Pembanding semula
Tergugat I dan kepada kuasa hukum Turut Terbanding II semula Tergugat III
serta kepada kuasa hukum Turut Terbanding III semula Tergugat IV masing –
masing pada tanggal 05 April 2016, dan kepada kuasa hukum Terbanding
semula Penggugat pada tanggal 07 April 2016;
Membaca surat kontra memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum
Turut Terbanding III semula Tergugat IV yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 27 Juli 2016 dan salinan surat kontra
memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan dengan seksama
oleh Aminsyah, SH. Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan kepada
kuasa hukum Pembanding semula Tergugat I pada tanggal 29 Agustus 2016,
kepada kuasa hukum Terbanding semula Penggugat dan kepada kuasa hukum
Turut Terbanding I semula Tergugat II masing – masing pada tanggal 05
September 2016 dan kepada kuasa hukum Turut Terbanding II semula
Tergugat III pada tanggal 25 Agustus 2016;
Membaca relaas pemberitahuan kesempatan membaca berkas perkara
(Inzage) No.70/Pdt.G/2015/PN.Mdn kepada Terbanding II semula Tergugat III
dan kepada Turut Terbanding III semula Turut Tergugat IV yang dibuat oleh
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 49 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Aminsyah, SH., Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan, masing –
masing pada tanggal 25 Nopember 2015, dan kepada kuasa hukum Terbanding
semula Penggugat pada tanggal 01 Desember 2015, kepada Turut Terbanding I
semula Tergugat II pada tanggal 26 Nopember 2015, serta kepada kuasa
hukum Pembanding semula Tergugat I pada tanggal 21 Desember 2015, yang
menyatakan bahwa berkas perkara telah selesai diminutasi dan memberi
kesempatan untuk mempelajari berkas perkara selama 14 (empat belas) hari
terhitung sejak hari berikutnya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permohonan banding dari kuasa hukum
Pembanding semula Tergugat I telah diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta persyaratan yang ditentukan oleh Undang-undang, oleh
karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa kuasa hukum Pembanding semula Tergugat I dalam
memori bandingnya mengajukan alasan keberatan sebagai berikut:
I. DALAM KONPENSI;
a. DALAM EKSEPSI
Tentang Penggugat Tidak Memiliki Kapasitas dan Kualitas
Bahwa dalam Pertimbangan hukumnya pada halaman 58 alinea 4 Judex
Factie menyatakan keberatan ini adalah tidak beralasan hukum dan
dinilai apriori karena menyangkut pertanyaan siapakah yang berhak atas
objek sengketa? oleh karenanya sudah menyangkut materi perkarannya
sehingga haruslah dinyatakan ditolak;
Bahwa setelah dibaca dengan cermat dan teliti dalam pokok perkara
dalam putusannya Judex Factie sama sekali tidak ada
mempertimbangkan Bukti T-I/1, T-I/2, T-I/3, T-1/4, T-1/5, T-1/6, dan T-
1/10, T-I/11 yang diajukan oleh Pembanding, apabila Judex factie
mempertimbangkan Bukti yang diajukan oleh Pembading tersebut akan
diperoleh fakta hukum bahwa yang menjadi alas hak dalam mengajukan
gugatan atas perkara a quo berdasarkan Bukti P-1, P-6, P-7, P-8, P-9
sudah tidak berlaku lagi, telah dibatalkan oleh Pengadilan dan telah
ditarik oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Medan, sesui dengan Bukti
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 50 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
T-I/4, T-I/5, T-I/6 T-I/7, T-I/8, T-I/9, T-I/10T-I/16, T-I/19, T-I/20, T-I/21T-
I/22, T-I/25, T-I/26, artinya Sertifikat Hak Milik No. 2064 tanggal 25 Juni
2001 Jo SK Gubernur Sumatera Utara No. SK I/DA/HML/DS/1974
tanggal 3 Januari 1974, jauh- jauh sebelumnya sudah dinyatakan tidak
sah dan berkekuatan hukum, dan telah dibatalkan oleh Pejabat yang
berwenang dalam hal ini Pengadilan Tata Usaha Negara, dan telah Pula
ditarik oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Medan, sehingga tidak
dapat dijadikan sebagai alas hak kepemilikan atas objek perkara, karena
dalam hal ini Judixe Factie Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan
Putusan diatas Putusan, yang menimbulkan ketidakpastian hukum siapa
yang berhak atas objek sengketa;”.
Bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas tidak relevan untuk
dijadikan alas hak sebagai bukti kepemilikan atas objek perkara dalam
mengajukan gugatan dalam perkara a quo, karena tidak terdapat suatu
dasar hukum yang jelas yang menunjukkan adanya hubungan hukum
antara Penggugat dengan bidang tanah yang telah diterbitkan Sertifikat
Hak Miliknya yang telah dibatalkan tersebut berdasarkan Bukti T-1/4, T-
1/5, T-1/6, dan T-1/10;
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas maka Pembanding memohon
kepada Majelis Hakim Tinggi membatalkan Putusan tersebut dan
mengadili sendiri dengan menyatakan Terbanding/Penggugat tidak
berkapasitas dan berkualitas mengajukan gugatan a aquo, maka
sebagai konsekwensi hukumnya, gugatan Penggugat harus ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
verklaard);
5. Tentang gugatan Penggugat kurang pihak (Plurium litis consortium)
Bahwa dalam Pertimbangan hukumnya pada halaman 58 alinea 5 Judex
Factie menyatakan bahwa eksepsi kedua tentang” Gugatan kurang
pihak” adalah tidak beralasan karena menyangkut keleluasaan untuk
memilih siapa-siapa yang dijadikan pihak dalam gugatannya sehingga
gugatan cukup ditujukan kepada pihak yang secara nyata (Feilijk, Facts)
menguasai objek sengketa sehingga oleh karena itu Eksepsi Tergugat-I
harus ditolak;
Bahwa Pertimbangan Judex Factie tersebut salah dan keliru yang
menyatakan gugatan cukup ditujukan kepada pihak yang secara nyata
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 51 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
(Feilijk, Facts) menguasai objek sengketa, karena Tergugat-I, Tergugat-II,
Tergugat-III dan Tergugat-IV sama sekali tidak ada menguasai objek
sengketa yang menguasai adalah Penggugat/ Terbanding dengan
memagar objek sengketa dengan tembok setinggi lebih kurang 2 Meter,
akan tetapi setelah memperhatikan secara cermat dalil Gugatan
Penggugat/Terbanding pada posita halaman 2 sampai dengan halaman 4
point 2 sampai dengan Point 4, dan bukti surat yaitu Bukti P-6, P-7, P-8
seharusnya Raskami Sembiring, SH Notaris di Medan selaku pembuat
Akta No. 4, tertanggal 02 Juli 1982, tentang Kuasa, Akta nomor 37 dan
Akta Nomor 38 tertnggal 30 Oktober 1993 tersebut harus ditarik dalam
arus perkara untuk mempertanggungjawabkan masalah keabsahan Akta
tersebut;
Bahwa hal ini sejalan dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung
RI No.151/K/Sip/1975 tanggal 13 Mei 1975 yang mengatakan agar tidak
cacat hukum yaitu kurang pihak (Plurium litis consortium) maka yang ikut
menjadi pihak dan menandatangani perjanjian harus ikut ditarik sebagai
Tergugat”;
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas maka Pembanding memohoan
kepada Majelis Hakim Tinggi membatalkan Putusan tersebut dan
mengadili sendiri dengan menyatakan Penggugat dalam gugatannya
tidak menarik pihak-pihak yang disebutkan diatas dalam arus perkara
yang mengakibatkan gugatan kekurangan pihak ( plurium litis
consortium),, maka sebagai konsekwensi hukumnya, gugatan
Penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Onvankelijke verklaard);
6. Tentang Gugatan Penggugat melanggar Asas Nebis In Idem (Execeptio Rei
Judicate/ Gewijsde Zaak).
Bahwa dalam Pertimbangan hukumnya pada halaman 59 alinea 1 Judex
Factie menyatakan Eksepsi ketiga” gugatan Penggugat melanggar asas
nebis in idem” telah memasuki pokok perkaranya hal itu baru akan dapat
diketahui setelah memeriksa materi perkara dengan menilai alat-alat
bukti para pihak oleh karenanya eksepsi Tergugat-I harus dinyatakan
ditolak;
Bahwa setelah dibaca dengan cermat dan teliti Pertimbangan dan
Putusan dalam pokok perkara dalam putusannya Judex Factie sama
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 52 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
sekali tidak ada mempertimbangkan Bukti T-1/4, T-1/5, T-1/6, dan T-1/10
yang diajukan oleh Pembanding, apabila Judex factie
mempertimbangkan Bukti yang diajukan oleh Pembanding tersebut akan
diperoleh fakta hukum bahwa Gugatan Penggugat dalam perkara aquo
sebelumnya sudah pernah diperiksa, dan diadili oleh Pengadilan sesuai
dengan Bukti T-1/4, T-1/5, T-1/6, dan T-1/’10 yang diajukan oleh
Pembanding/Tergugat-I sebagai Penggugatnya, didalam gugatan
Penggugat yang mana objek sengketa yang diajukan adalah objek
sengketa yang sama, pihak yang sama;
Bahwa terhadap Bukti T-1/4, T-1/5, T-1/6, Iskandar Zulkarnain
mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali (Bukti T-I/11) dengan
Novum Bukti P-10,P-11,P-12, P-13 P-14 artinya yang menjadi dasar
Majelis Hakim untuk memutus perkara ini sudah pernah diajukan sebagai
Novum oleh Iskandar Zulkarnain (Ic. Penggugat) untuk mengajukan
Permohonan Peninjauan Kembali dan Bukti P-10,P-11,P-12, P-13 P-14
tersebut sudah dipertimbangkan di dalam Putusan Peninjuan Kembali
tersebut sesuai dengan Bukti T-I/11;
Bahwa Pertimbangan Hukum dalam Putusan MARI pada Pemohon
Peninjauan Kembali kedua oleh Iskandar Zulkarnain (Ic. Penggugat),
yang amar Putusan pada intinya yaitu menolak Permohonan Peninjauan
Kembali dari Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat) karena sudah pernah
diajukan Permohonan Peninjauan Kembali oleh Iskandar Zulkarnain (Ic.
Penggugat) dan Permohonan Peninjauan Kembali dapat dilakukan hanya
sekali sesuai dengan Pasal 66 ayat (1) UU No. 14 tahun 1985 tentang
MA sebagaimana telah diubah dan ditambahkan dengan UU No. 5 Tahun
2004 dan perubahan kedua dengan UU No. 3 tahun 2009;
Bahwa Pembanding/ Tergugat-I juga pernah mengajukan Gugatan Ke
Pengadilan Tata Usaha Negara sesuai dengan Bukti T-1/7, T-1/8, T-1/9,
terhadap putusan Tersebut Alusdin Tumanggor, SH (Ic. Tergugat-I)
mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali dengan Register No.6
PK/TUN/2009, yang mana telah diputuskan Oleh MARI pada tanggal 27
September 2010 ( vide Bukti T-1/10) Amar Putusan yaitu MENGADILI
KEMBALI mengabulkan Gugatan Penggugat sebagian, menyatakan batal
atau tidak sah Sertifikat Hak Milik No. 2064 tanggal 25 Juni 2001, surat
Ukur tanggal 8 Mei 2001 No.2/Besar/2001, luas 16.331 M², atas nama
Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat) dan memerintahkan kepada
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 53 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Tergugat untuk mencabut/mencoret Sertifikat Hak Milik No. 2064 tanggal
25 Juni 2001, surat Ukur tanggal 8 Mei 2001 No.2 /Besar/2001, luas
16.331 M², atas nama Iskandar Zulkarnain telah memiliki kekuatan
hukum tetap;
Bahwa sebutan MENGADILI KEMBALI menunjukkan bahwa
pemeriksaan Peninjauan Kembali oleh Mahkamah Agung bertindak
sebagai judex factie bukan semata-mata sebagai judex juris, dengan
demikian pada pemeriksaan Peninjauan Kembali Majelis Hakim dapat
mempertimbangkan fakta disamping dilakukannya upaya hukum
tersebut, sudah memperoleh kekuatan hukum tetap sehingga upaya
hukum biasa sudah tertutup bagi Terbanding/ Penggugat;
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas sudah jelas dan terang bahwa
perkara a quo telah bertentangan dengan asas nebis in idem, yang mana
berdasarkan asas tersebut telah menguraikan secara tegas sebagaimana
diatur dalam ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata, apabila putusan yang
dijatuhkan pengadilan bersifat positif (menolak untuk mengabulkan),
kemudian putusan tersebut memperoleh kekuatan hukum tetap, maka
dalam putusan melekat ne bis in idem. Oleh karena itu, terhadap kasus
dan pihak yang sama, tidak boleh diajukan untuk kedua kalinya (dikutip
dari buku “Hukum Acara Perdata”, M. Yahya Harahap, S.H., hal. 42)
Bahwa pelaksanaan asas nebis in idem ini ditegaskan pula dalam Surat
Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2002 tentang Penanganan
Perkara yang Berkaitan dengan Asas Nebis In Idem. Dalam surat edaran
tersebut Ketua Mahkamah Agung pada waktu itu, Bagir Manan,
mengimbau para Ketua Pengadilan untuk dapat melaksanakan asas ne
bis in idem dengan baik demi kepastian bagi pencari keadilan dengan
menghindari adanya putusan yang berbeda. Jadi, suatu gugatan dapat
dinyatakan nebis in idem dalam hal telah ada putusan berkekuatan
hukum tetap sebelumnya yang memutus perkara yang sama, dengan
pihak yang sama, pada waktu dan tempat kejadian yang sama (tempus
dan locus delicti-nya sama) hal ini di pertegas kembali dalam Putusan
MA Nomor Register: 1226 K / Pdt / 2001 Tanggal 20 Mei 2002, KAIDAH
HUKUM: Meski kedudukan subyeknya berbeda, tetapi obyek sama
dengan perkara yang telah diputus terdahulu dan berkekuatan hukum
tetap, maka gugatan dinyatakan NEBIS IN IDEM;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 54 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas maka Pembanding memohon
kepada Majelis Hakim Tinggi membatalkan Putusan tersebut karena
Judex Factie telah mengabaikan asas nebis in idem dan menimbulkan
ketidakpastian bagi pencari keadilan dengan mengeluarkan putusan
diatas putusan sehingga adanya putusan yang berbeda. dan mengadili
sendiri dengan menyatakan Penggugat dalam gugatannya telah
melanggar asas nebis in idem (Execeptio Rei Judicate/ Gewijsde Zaak),
maka sebagai konsekwensi hukumnya, gugatan Penggugat harus ditolak
atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
verklaard);
b. DALAM POKOK PERKARA
A. Tentang Pembuktian Oleh Pembanding;
1. Bahwa Judixe Factie Pengadilan Negeri Medan pada halaman 62
alinea 1,2,3, dalam pertimbangan hukum bahwa Bukti T-I/4, T-I/5, T-
I/6 dan T-I/10 berupa Putusan Pengadilan Negeri Medan
No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn tanggal 04 Juni 2002, Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.410/Pdt/2002/PT-Mdn tanggal 17
Pebruari 2003, dan Putusan MARI No.577 K/Pdt/2004, tanggal 27
Desember 2005 dan Putusan Permohonan Peninjauan Kembali
dengan Register No.6 PK/TUN/2009, yang mana telah diputuskan
Oleh MARI pada tanggal 27 September 2010, dasar dari terbitnya
surat-surat dan putusan-putusan Pengadilan tersebut diatas
didasarkan atas data yang tidak benar, adalah pertimbangan hukum
salah dan keliru karena berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di
Persidangan berdasarkan bukti-bukti yang dihadirkan di Persidangan
ternyata Penggugat dalam gugatan dan Repliknya telah memanipulir
fakta-fakta yang ada, dimana Bukti P-10,P-11,P-12, P-13 P-14 sudah
pernah diajukan sebagai Novum oleh Iskandar Zulkarnain (Ic.
Penggugat) untuk mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali dan
Bukti P-10,P-11,P-12, P-13 P-14 tersebut sudah dipertimbangkan di
dalam Putusan Peninjuan Kembali tersebut sesuai dengan Bukti T-
I/11 (diputus oleh Mahkamah Agung pada Tanggal 18 Desember
2013 No. 542PK/PDT/2012, );
2. Bahwa Pertimbangan Hukum dalam Putusan MARI pada Permohon
Peninjauan Kembali kedua oleh Iskandar Zulkarnain (Ic. Penggugat),
yang amar Putusan pada intinya yaitu menolak Permohonan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 55 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Peninjauan Kembali dari Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat) karena
sudah pernah diajukan Permohonan Peninjauan Kembali oleh
Iskandar Zulkarnain (Ic. Penggugat) dan Permohonan Peninjauan
Kembali dapat dilakukan hanya sekali sesuai dengan Pasal 66 ayat
(1) UU No. 14 tahun 1985 tentang MA sebagaimana telah diubah dan
ditambahkan dengan UU No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan UU No. 3 tahun 2009;
3. Bahwa Pranata Peninjuan Kembali adalah upaya hukum luar biasa
terhadap putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
selain mengadung arti mempunyai kekuatan eksekutorial, putusan
mempunyai kekuatan hukum tetap mengandung makna secara
normative atau yuridis perkara telah selesai, kalau ada koreksi
terhadap putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap bukan
terhadap fenomena yuridis yang menjadi sasaran melainkan koreksi
terhadap keadilan yang timbul akibat putusan yang telah berkekuatan
hukum tetap tersebut, berdasarkan pandangan ini maka tidak salah
apabila dalam putusan Peninjuan kembali mempertimbangkan factor
keadilan dari putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
sehingga persyaratannya juga ketat karena untuk menerapkan asas
keadilan terhadap pemberlakukan asas kepastian hukum oleh karena
itu Peninjauan Kembali beriorentasi pada tuntutan keadilan, putusan
Hakim adalah karya manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan secara manusiawi, fungsi Mahkamah Agung dalam
Peninjauan Kembali adalah untuk mengadakan koreksi terakhir
terhadap putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
tersebut, oleh karena itu walaupun pranata Peninjauan Kembali
semata-mata didasarkan pada syarat dan pertimbangan hukum tetapi
tujuannya adalah demi keadilan;
4. Bahwa berdasarkan Fakta hukum tersebut diatas Pertimbangan dan
Putusan Judixe Factie Pengadilan Negeri Medan jelas dan terang
telah bertentangan dengan asas nebis in idem, yang mana
berdasarkan asas tersebut telah menguraikan secara tegas
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata,
apabila putusan yang dijatuhkan pengadilan bersifat positif (menolak
untuk mengabulkan), kemudian putusan tersebut memperoleh
kekuatan hukum tetap, maka dalam putusan melekat nebis in idem.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 56 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Oleh karena itu, terhadap kasus dan pihak yang sama, tidak boleh
diajukan untuk kedua kalinya (dikutip dari buku “Hukum Acara
Perdata”, M. Yahya Harahap, S.H., hal. 42)
5. Bahwa hal ini dipertegas dalam Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3
Tahun 2002 tentang Penanganan Perkara yang berkaitan dengan
Asas Nebis In Idem. Dalam surat edaran tersebut Ketua Mahkamah
Agung pada waktu itu, Bagir Manan, mengimbau para Ketua
Pengadilan untuk dapat melaksanakan asas ne bis in idem dengan
baik demi kepastian bagi pencari keadilan dengan menghindari
adanya putusan yang berbeda. Jadi, suatu gugatan dapat dinyatakan
nebis in idem dalam hal telah ada putusan berkekuatan hukum tetap
sebelumnya yang memutus perkara yang sama, dengan pihak yang
sama, pada waktu dan tempat kejadian yang sama (tempus dan locus
delicti-nya sama) hal ini di pertegas kembali dalam Putusan MA
Nomor Register: 1226 K / Pdt / 2001 Tanggal 20 Mei 2002, KAIDAH
HUKUM: Meski kedudukan subyeknya berbeda, tetapi obyek sama
dengan perkara yang telah diputus terdahulu dan berkekuatan hukum
tetap, maka gugatan dinyatakan NEBIS IN IDEM;
6. Bahwa berdasarkan fakta tersebut telah jelas terungkap di
Persidangan bahwa tanah (objek sengketa) adalah milik ALUSDIN
TUMANGGOR, SH sesuai dengan Bukti T-I/1, T-1/2, T-I/3 dan Bukti
T-I/4, T-I/5, T-I/6 dan T-I/10 yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap yang melahirkan adanya kepastian hukum siapa sebenarnya
pemilik Objek sengketa tersebut;
7. Bahwa adanya kepastian hukum berarti dengan adanya hukum setiap
orang mengetahui yang mana dan seberapa haknya dan
kewajibannya, memang dalam prinsip yang terkandung dalam surat
edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2002 lebih mengedepankan
kepastian hukum, dan semata-mata melindungi hak asasi manusia
seseorang yang terdapat dalam Undang-undang R.I No. 39 Tahun
1999 Tentang hak asasi manusia dalam bab II tentang asas-asas
dasar, pasal 2 berbunyi: Negara Republik Indonesia mengakui dan
menjun-jung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia
secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang
harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 57 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
martabat kemanusian, kesejahteraan, dan kecerdasan dan
keterampilan”;
8. Bahwa Penerapan asas Nebis In Idem mempunyai suatu tujuan
tertentu. Adapun yang merupakan tujuan dari asas Nebis In Idem
adalah: Jangan sampai pemerintah berulang-ulang membicarakan
tentang peristiwa yang sama itu juga, sehingga dalam satu peristiwa
ada beberapa putusan yang kemungkinan akan mengurangkan
kepercayaan rakyat terhadap pemerintahnya. Dengan demikian jelas
bahwa tujuan Nebis In Idem adalah untuk memberikan perlindungan
hukum terhadap diri seseorang agar tidak dapat dituntut dan
disingkirkan kembali dalam peristiwa yang sama dan yang
sebelumnya telah pernah di putus dan juga menghindari agar
pemerintah tidak secara berulang-ulang memeriksa perkara yang
telah pernah diperiksa sebelumnya yang pada akhirnya menimbulkan
beberapa putusan yang berbeda-beda seperti dalam perkara a quo;
9. Bahwa Judixe Factie Pengadilan Negeri Medan dalam pertimbangan
hukum pada halaman 63 alinea 2 menyatakan sebaliknya dari Pihak
Penggugat-I konvensi/Tergugat Rekonvensi berdasarkan Bukti P-1,
Bukti P-7, Bukti P-8 dan Bukti P-9 seperti yang dipertimbangkan di
atas terbukti Iskandar Zulkarnain adalah pemilik tanah seperti yang
disebutkan dalam Sertifikat Hak Milik No.2064 tanggal 25 Juni 2001
Jo SK Gubernur Sumatera Utara No. SK I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3
Januari 1974, menimbang bahwa oleh karena itu petitum ke-3 dan
Petitum ke-4 dapat dikabulkan adalah pertimbangan yang salah dan
keliru, karena Bukti P-1, Bukti P-7, Bukti P-8 dan Bukti P-9 yang
diajukan oleh Penggugat berupa Sertifikat Hak Milik No.2064 tanggal
25 Juni 2001 Jo SK Gubernur Sumatera Utara No. SK
I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974, telah dibatalkan oleh
Pengadilan dan telah ditarik oleh Badan Pertanahan Nasional Kota
Medan, berdasarkan Bukti T-I/4, T-I/5, T-I/6 T-I/7, T-I/8, T-I/9, T-I/10T-
I/16, T-I/19, T-I/20, T-I/21T-I/22, T-I/25, T-I/26, artinya Sertifikat Hak
Milik No. 2064 tanggal 25 Juni 2001 Jo SK Gubernur Sumatera Utara
No. SK I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974, jauh-jauh
sebelumnya sudah dinyatakan tidak sah dan berkekuatan hukum, dan
telah dibatalkan oleh Pejabat yang berwenang dalam hal ini
Pengadilan Tata Usaha Negara, dan telah Pula ditarik oleh Badan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 58 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Pertanahan Nasional Kota Medan, sehingga tidak dapat dijadikan
sebagai alas hak kepemilikan atas objek perkara, karena dalam hal ini
Judixe Factie Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan Putusan
diatas Putusan, karena secara hukum Judixe Factie Pengadilan
Negeri Medan tidak mempunyai kewenangan untuk membatalkan
Putusan yang telah dijatuhkan oleh Pengadilan mulai Tingkat Pertama
sampai Tingkat Terakhir, apalagi dasarnya itu sudah pernah di
pertimbangkan dalam tingkat Peninjauan Kembali oleh Mahkamah
Agung sesuai dengan Reg. No. 542PK/PDT/2012, pada tanggal 18
Desember 2013;
10. Bahwa berdasarkan bukti dan uraian tersebut diatas perkara a quo
telah melanggar asas Nebis in idem sering disebut juga exceptie van
gewijsde zaak yang berarti bahwa sebuah perkara dengan obyek
sama, para pihak sama dan materi pokok perkara yang sama, yang
diputus oleh pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap yang
mengabulkan atau menolak, tidak dapat diperiksa kembali untuk
kedua kalinya; (M. Yahya Harahap, SH, Hukum Acara Perdata
tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan
Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm 439);
11. Bahwa dasar hukum dari Nebis In Idem adalah Pasal 1917 KUH
Perdata yang berbunyi:
”Kekuatan suatu Putusan Hakim yang telah memperoleh kekuatan
mutlak tidaklah lebih luas daripada mengenai soal putusannya Untuk
dapat memajukan kekuatan itu, perlulah bahwa soal yang dituntut
adalah sama; bahwa tuntutan didasarkan atas alasan yang sama; lagi
pula dimajukan oleh dan terhadap pihak-pihak yang sama didalam
hubungan yang sama pula”;
Intisari dari ketentuan tersebut, mengatakan:
1. Suatu putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap, daya kekuatan dan mengikatnya terbatas sekedar
mengenai subtansi putusan itu.
2. Gugatan (tuntutan) yang diajukan dengan dalil (dasar hukum)
yang sama dan diajukan oleh dan terhadap pihak yang sama
dalam hubungan yang sama pula dengan putusan hakim yang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 59 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
telah berkekuatan hukum tetap, maka dalam gugatan tersebut
melekat unsur ne bis in idem atau resn judicata;
3. Oleh karena itu, gugatan harus dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard);
12. Bahwa dalam perkara ini unsur ne bis in idem sudah TERPENUHI
karena memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 1917
KUH Perdata. Dimana syarat-syarat tersebut bersifat kumulatif yaitu:
a. Apa yang digugat sudah pernah digugat sebelumnya; Yang
berarti adalah, diajukan gugatan baru untuk kedua kalinya
sebagai ulangan terhadap kasus yang sama yang pernah
diperkarakan sebelumnya. Hal ini terdapat dalam Putusan
Makhamah Agung Putusan MARI No.577 K/Pdt/2004, tanggal
27 Desember 2005, terhadap perkara No Medan
No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn tanggal 04 Juni 2002, putusan ini
telah memperoleh kekuatan hukum tetap (resn judicata).
Selanjutnya, terjadi gugatan baru dengan pihak-pihak, objek
dan dalil gugatan yang sama dengan perkara No. 70/pdt.g/2015
tersebut. Dengan demikian, gugatan penggugat dalam perkara
sekarang No. 70/Pdt.g/2015 merupakan perkara yang bersifat
ne bis in idem, oleh karena itu gugatan dinyatakan tidak dapat
diterima.
b. Terhadap perkara terdahulu, telah ada putusan hakim yang
berkekuatan hukum tetap syarat berikutnya agar suatu perkara
bersifat nebis in idem sebagaimana Pasal 1917 KUH Perdata,
yaitu putusan terdahulu telah mempunyai kekuatan hukum
tetap. Sehingga, jika Putusan belum berkekuatan hukum tetap,
ne bis in idem belum melekat. Dalam Putusan Makhamah
Agung No. 647 K/Sip/1973 yang mengatakan, ada atau tidaknya
asas ne bis in idem dalam suatu putusan, tidak ditentukan oleh
faktor kesamaan pihak saja, terutama kesamaan objek
sengketa yang telah diberi status tertentu oleh putusan
pengadilan yang telah mempunyai hukum tetap.
c. Bahwa dalam perkara ini telah ada putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu Putusan Pengadilan
Negeri Medan No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn tanggal 04 Juni
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 60 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
2002, Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.410/Pdt/2002/PT-
Mdn tanggal 17 Pebruari 2003, dan Putusan MARI No.577
K/Pdt/2004, tanggal 27 Desember 2005 dan dan Putusan
Permohonan Peninjauan Kembali dengan Register No.6
PK/TUN/2009;
d. Putusan bersifat positif; Syarat berikutnya suatu perkara dapat
melekat ne bis in idem, putusan yang dijatuhkan dalam perkara
terdahulu, bersifat positif, apabila pertimbangan dan diktum
putusan telah menentukan dengan pasti status dan hubungan
hukum tertentu mengenai hal dan objek yang disengketakan.
Bisa dalam bentuk:
Bahwa Putusan yang dijatuhkan dalam perkara No.
431/Pdt.G/2001/PN-Mdn terdahulu, bersifat positif, yaitu;
Dalam Konvensi;
Tentang Provisi
- Menolak Tuntutan Provisi dari Penggugat;
Tentang Eksepsi
- Menolak Eksepsi Tergugat-I,II,IV, dan V untuk
seluruhnya’;
Tentang Pokok Pekara
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk
sebahagian;
2. Menyatakan Perbuatan Tergugat-I,II,III,IV dan
Tergugat-V adalah merupakan perbutan melawan
hukum;
3. Menytakan perbuatan Perjanjian pelepasan hak
dengan ganti ruugi atas tanah yang terletak di Jl.
Pacing I martubung, kelurahan besar, kec. Medan
labuhan< antara Tergugat-I dan II dengan Tergugat-
III No.66 tanggal 14 maret 2001 yang dibuat
Tergugat X tidak berkekuatan hukum;
4. Menyatkan Sertififikat hak Milik No.2064 tanggal 24
Juni 2001 dan surat ukur no.2/Besar/2001 seluas
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 61 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
16.331 M2, tanggal 8 mei 2001 atas tanah yang
terletak di Jl. Pancing I martubung, Kel. Besar, Kec.
Medan Labuhan, yang diperbuat Tergugat-V atas
nama Tergugat-I tidak berkekuatan hukum;
5. Menyatakan tidak berkekuatan hukum segala surat-
surat yang dimiliki Tergugat-Tergugat maupun orang
lain atas tanah terperkara;
6. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Sertifikat
hak Milik No.378 tanggal 11 Mei 1995;
7. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum surat
Pernyataan Penyerahan tanggal 16 Juni 1986 dan
Penetapan dan Pengutan Pelepasan Hak Atas
Tanah No.26 tanggal 19 agustus 1999;
8. Menyatakan penguasaan atas tanah terperkara
seluas 18.636 M2 yang terletak di Jl. Pancing I
martubung, Kel. Besar, Kec. Medan Labuhan oleh
Tergugat-I,II dan Tergugat-III tidak sah;
9. Menghukum Tergugat-Tergugat untuk membayar
ongkos-ongkos perkara yang ditaksir sebesar Rp
459.500 (empat ratus limapuluh Sembilan ribu lima
ratus rupiah);
10. Menolak gugtan Penggugat untuk selebihnya;
Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.410/Pdt/2002/PT-Mdn
tanggal 17 Pebruari 2003;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
431/Pdt.G/2001/PN-Mdn;
Putusan MARI No.577 K/Pdt/2004, tanggal 27 Desember 2005;
- Menolak Permohonan kasasi yang diajukan Pemohon
kasasi-I; Pemerintah RI Cq gubernur KHD TK.I Sumatera
Utara C/q walikota Medan, c/q kepala kantor Pertanahan
Kota Medan serta Menolak Permohonan Kasasi dari
Pemohon Kasasi –II 1. Iskandar Zulkarnain 2. Ny. Cris mont
Binti Mustafa, Budi Panggabean dan 4. Mangasih
Sidabutar;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 62 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Putusan Permohonan Peninjauan Kembali dengan Register
No.6 PK/TUN/2009;
- MENGADILI KEMBALI mengabulkan Gugatan Penggugat
sebagian, menyatakan batal atau tidak sah Sertifikat Hak
Milik No. 2064 tanggal 25 Juni 2001, surat Ukur tanggal 8
Mei 2001 No.2 ?besar5/2001, luas 16.331 M2, atas nama
Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat) dan memerintahkan
kepada Tergugat untuk mencabut/mencoret Sertifikat Hak
Milik No. 2064 tanggal 25 Juni 2001, surat Ukur tanggal 8
Mei 2001 No.2 ?besar5/2001, luas 16.331 M2, atas nama
Iskandar Zulkarnain telah memiliki kekuatan hukum tetap;
e. Subjek atau pihak yang berperkara sama; Syarat lain yang harus
dipenuhi agar suatu perkara melekat asas ne bis in idem adalah
putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, yaitu subjek yang
menjadi pihak dalam perkara terdahulu dengan yang diajukan
kemudian adalah sama. Yang dianggap pihaknya meliputi:
1. Orang yang mendapat hak dari putusan berdasarkan titel umum
dari pihak yang berperkara, seperti ahli waris;
2. Orang yang mendapat hak berdasarkan titel khusus dari para
pihak yang berperkara, seperti pembeli, penerima hibah dan
sebagainya.
f. Objek gugatan sama. Syarat lain yang disebut dalam Pasal 1917 KUH
Perdata adalah objek gugatan dalam perkara terdahulu dengan
belakangan adalah sama. Syarat ini tercantum dalam Putusan
Makhamah Agung No. 674 K/Sip/1973, dimana menurut tersebut,
untuk menentukan melekat atau tidaknya unsur asas ne bis in idem
dalam suatu gugatan tidak ditentukan oleh syarat pihak saja, tetapi
terutama ditentukan oleh objek yang sama yaitu sebidang tanah yang
terletak di Jl. Pancing I martubung, Kel. Besar, Kec. Medan Labuhan;
B. Legalitas Kepemilikan Tanah oleh Pembanding
Kepemilikan tanah mengandung 2 aspek pembuktian agar kepemilikan tersebut
dapat dikatakan kuat dan sempurna, yaitu:
a. Bukti Surat
1. Status/dasar hukum (alas hak kepemilikan).
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 63 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Hal ini untuk mengetahui/memastikan dengan dasar apa tanah
tersebut diperoleh berdasarkan Akta PENETAPAN DAN
PENGUATAN PELEPASAN HAK ATAS TANAH Nomor 26, Agustus
1999, yang dibuat oleh Abidin S. Pangabaen, SH Notaris di Medan
(Ic. Tergugat-III atas dasar Surat Petikan Keputusan Gubernur
Daerah Propinsi Sumatera Utara, Nomor SK:1/DA/HML/DS/1978
tanggal 03 Januari 1974, atas nama A. Feri Siregar, yang terletak di
Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Labuhan
(dahulu Kabupaten Deli Serdang), Kelurahan Besar, Kampung Lalang
Panjang, Seluas ± 18.636, yang mana A. FERI SIREGAR tidak
pernah memungkiri ISI DAN TANDA TANGANNYA maka yang diakui
kebenarannya oleh orang yang dihadapkan kepadanya atau secara
hukum dianggap telah dibenarkan olehnya, menimbulkan bukti
lengkap seperti suatu akta otentik bagi orang
yang menandatanganinya, ahli warisnya serta orang-orang yang
mendapat hak dari mereka ( Pasal 1875 KUHPerdata) dan sertifikat
Hak Milik Nomor 378 desa Besar Jl. Pancing I nomor 1 atas nama
ALUSDIN TUMANGGOR tanggal 11 Mei 1995 dengan Surat ukur
Nomor 5920/1995 luas 1.080 M2 telah mempunyai kekuatan Hukum
tetap sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri Medan
No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, tanggal 04 Juli 2002 Jo. Putusan
Pengadilan Tinggi No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17 Februari
2003 Jo Putusan MARI No. 577/K/Pdt/2004, tanggal 27 Desember
2005; dan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara No. 49 /
G/2001/PTUN-Medan, tanggal 01 April 2002”, Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 63/BDG/ 2002/
PT.TUN-MDN tanggal 23 Oktober 2002 Jo Putusan Mahkamah
Agung No. 162K/TUN/2003, tanggal 5 Juli 2006 serta Putusan
Peninjauan Kembali Tata Usaha Negara No. 06 PK/TUN/2009,
tanggal 27 September 2007;
2. Identitas pemegang hak (kepastian subyek).
Untuk memastikan siapa pemegang hak sebenarnya dan apakah
orang tersebut benar-benar berwenang untuk mendapatkan hak tanah
yang dimaksud telah jelas dan terang yaitu ALUSDIN TUMANGGOR,
SH sesuai dengan Bukti T-I/1, T-1/2, T-I/3 dan T-I/4, T-I/5, T-I/6 dan
T-I/10;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 64 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
3. Letak dan luas obyek tanah (kepastian obyek).
Yang diwujudkan dalam bentuk surat ukur/gambar situasi (GS) untuk
memastikan di mana letak/batas-batas dan luas tanah tersebut agar
tidak tumpang tindih dengan tanah orang lain, termasuk untuk
memastikan obyek tanah tersebut ada atau tidak ada (fiktif) sudah
jelas sesuai dengan dalil Gugatan Rekonpensi dan hasil Pemeriksaan
setempat.
4. Prosedur penerbitannya (prosedural).
Bukti kepemilikan yang dimiliki oleh Pembanding adalah Surat
Pernyataan/ Penyerahan, tanggal 16 Juni 1986, dan Akta Nomor 26,
tanggal 19 Agustus 1999, tentang Penetapan dan Penguatan
Pelepasan Hak Atas Tanah” yang dibuat oleh Abidin S. Panggabean,
SH Notaris di Medan (Ic.Tergugat-III) atas dasar Surat Petikan
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara
tanggal 03 Januari 1974, seluas 18.636 M²dan sertifikat Hak Milik
Nomor 378 desa Besar Jl. Pancing I nomor 1 atas nama ALUSDIN
TUMANGGOR tanggal 11 Mei 1995 dengan Surat ukur Nomor
5920/1995 luas 1.080 M² adalah sah menurut hukum, oleh karena
proses pembuatannya dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua
belah pihak, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1320 KUH
Perdata, sedangkan Pejabat berwenang dalam Surat ini sudah
terpenuhi oleh karena Abidin Panggabean, SH selaku Notaris/ PPAT
termasuk Pejabat Pemerintah dan Badan Pertanahan Nasioanal
Kota Medan yang berhak menerbitkan Sertifikat Hak Milik, yang
mana kedua dokumen tersebut telah dinyatakan sah dan
berkekuatan hukum berdasarkan putusan badan peradilan umum
dan Peradilan Tata Usaha Negara, sampai tingkat Peninjuan
Kembali sesuai dengan Putusan Peninjauan Kembali Tata Usaha
Negara No. 06 PK/TUN/2009, tanggal 27 September 2007. Hal ini
dapat membuktikan bahwa orang pemegang dokumen tersebut
adalah orang yang PERNAH menguasai atau memanfaatkan tanah
tersebut yaitu sejak tahun 1974 sampai dengan tahun 2000 an
dengan bercocok tanam dan mendirikan bangunan sebanyak 7 pintu
dan telah memiliki Sertifikat Hak Milik No.378/1995 dan Ijin
Membangun No.0358/648.1/M.L/568 tanggal 17 Juli 1995 ( Vide
Bukti T-I/3 dan Bukti T-I/18) yang telah dipertmbangakn dalam Bukti
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 65 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
T-I/10 halaman 15 alinea 1) yang patut diberikan hak atas tanah.
Karena Di dalam prakteknya, dokumen sejenis ini cukup kuat
dijadikan dasar permohonan hak atas tanah atau sertifikat, karena
pada dasarnya hukum tanah kita bersumber pada hukum tanah adat
yang tidak tertulis. Hal ini dapat dilihat pada pasal 5, Undang-Undang
Pokok Agraria tahun 1960.
b. Bukti Fisik
Ini untuk memastikan bahwa orang yang bersangkutan benar-benar
menguasai secara fisik tanah tersebut dan menghindari terjadi dua
penguasaan hak yang berbeda yaitu hak atas (fisik) dan hak bawah
(surat). Hal ini telah terbukti bahwa Pembanding yaitu sejak tahun
1974 sampai dengan tahun 2000 an dengan bercocok tanam dan
mendirikan bangunan sebanyak 7 pintu dan telah memiliki sertifikat
hak milik No.378/1995 dan ijin membangun No.0358/648.1/M.L/568
tanggal 17 Juli 1995 ( Vide Bukti T-I/3 dan Bukti T-I/18) yang telah
dipertimbangkan dalam Bukti T-I/10 halaman 15 alinea 1) yang patut
diberikan hak atas tanah hingga sekarang ini sudah mencapai 30
(tigapuluh) tahun lamanya dan selama itupula objek perkara secara
terus-menerus telah dikuasai dan diusahai Pembanding (Alusdin
tumanggor) Dan selama kurun waktu itu pula, Alusdin Tumanggor
(Pembanding) tidak pernah mendapat Klaim atau keberatan dari pihak
manapun terkait objek perkara, dan anehnya setelah 30 (tigapuluh)
tahun berlalu, baru pada tahun 2001 Iskandar Zulkarnaen (ic.
Penggugat) mengajukan keberatan dan mendaftarkan Gugatan terkait
objek perkara aquo maka berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku
berlakulah lewat waktu (daluwarsa) yang menghapuskan hak atau
memperoleh suatu hak;.
II. DALAM REKONPENSI
1. Bahwa Judixe Factie Pengadilan Negeri Medan yang menyatakan bahwa
Perbuatan Tergugat-I/ Pembanding adalah Perbuatan Melawan Hukum
adalah Pertimbangan yang salah dan Keliru serta Pertimbangan yang
mengandung Kontradiksi, karena didalam pertimbangan Majelis Hakim
dalam Putusannya tidak ada menjelaskan dalil-dalil yang menyatakan
perbuatan Tergugat-I/Pembanding merupakan Perbuatan Melawan
Hukum, majelis hakim dalam pertimbangannya pada halaman 64 alinea
kedua menyebutkan ternyata Penggugat Rekonpensi telah dinyatakan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 66 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
terbukti melakukan Perbuatan melawan hukum maka dengan demikian
harus dinyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi ditolak untuk
seluruhnya, merupakan pertimbangan yang salah dan keliru serta
Pertimbangan yang mengandung kontardiksi yang dilakukan oleh majelis
hakim;
2. Bahwa pertimbangan yang mengandung kontradiksi yang dilakukan oleh
majelis hakim tersebut, hukum memandang pada dasarnya dianggap
tidak memenuhi syarat sebagai putusan yang jelas dan rinci, sehingga
cukup alasan menyatakan putusan yang dijatuhkan melanggar asas yang
digariskan pada pasal 178 ayat (1) HIR, Pasal 189 ayat )1) Rbg dan
Pasal 19 UU No. 4 tahun 2004, demikian Penegasan yang terkandung
didalam Putusan Mahkamah Agung No. 3538 K/Pdt/1984 tertanggal 3
Pebruari 1986;
3. Bahwa Para Pembanding/ Para Tergugat sebagai pemilik sah atas tanah
seluas 18.636 yang terletak di Jl. Pancing I Martubung, Kelurahan Besar,
Kecamatan Medan Labuhan berdasarkan Akta PENETAPAN DAN
PENGUATAN PELEPASAN HAK ATAS TANAH Nomor 26, Agustus
1999, yang dibuat oleh Abidin S. Pangabaen, SH Notaris di Medan (Ic.
Tergugat-III atas dasar Surat Petikan Keputusan Gubernur Daerah
Propinsi Sumatera Utara, Nomor SK:1/DA/HML/DS/1978 tanggal 03
Januari 1974, atas nama A. Feri Siregar, yang terletak di Propinsi
Sumatera Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Labuhan (dahulu
Kabupaten Deli Serdang), Kelurahan Besar, Kampung Lalang Panjang,
Seluas ± 18.636, yang mana A. FERI SIREGAR tidak pernah
memungkiri ISI DAN TANDA TANGANNYA maka yang diakui
kebenarannya oleh orang yang dihadapkan kepadanya atau secara
hukum dianggap telah dibenarkan olehnya, menimbulkan bukti lengkap
seperti suatu akta otentik bagi orang yang menandatanganinya, ahli
warisnya serta orang-orang yang mendapat hak dari mereka ( Pasal
1875 KUHPerdata) dan Sertifikat Hak Milik Nomor 378 Desa Besar Jl.
Pancing I nomor 1 atas nama ALUSDIN TUMANGGOR tanggal 11 Mei
1995 dengan Surat ukur Nomor 5920/1995 luas 1.080 M² telah
mempunyai kekuatan Hukum tetap sesuai dengan Putusan Pengadilan
Negeri Medan No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, tanggal 04 Juli 2002 Jo.
Putusan Pengadilan Tinggi No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17
Pebruari 2003 Jo Putusan MARI No. 577/K/Pdt/2004, tanggal 27
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 67 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Desember 2005; dan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara No. 49 /
G/2001/PTUN-Medan, tanggal 01 April 2002”, Jo Putusan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 63/BDG/ 2002/ PT.TUN-MDN
tanggal 23 Oktober 2002 Jo Putusan Mahkamah Agung No.
162K/TUN/2003, tanggal 5 Juli 2006 serta Putusan Peninjauan Kembali
Tata Usaha Negara No. 06 PK/TUN/2009, tanggal 27 September 2007
dengan demikian Perbuatan Tergugat-I / Pembanding bukan merupakan
Perbuatan Melawan Hukum akan tetapi Kepemilikan yang dilindungi oleh
hukum;
4. Bahwa Judixe Factie Pengadilan Negeri Medan telah mengabaikan nilai-
nilai hukum terutama Keadilan dan Kepastian Hukum karena telah
mengambil PUTUSAN diatas PUTUSAN karena terhadap Bukti T-1/4, T-
1/5, T-1/6, Iskandar Zulkarnain mengajukan Permohonan Peninjauan
Kembali (Bukti T-I/11) dengan Novum Bukti P-10,P-11,P-12, P-13 P-14
artinya yang menjadi dasar Majelis Hakim untuk memutus perkara ini
sudah pernah diajukan sebagai Novum oleh Iskandar Zulkarnain (Ic.
Penggugat) untuk mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali dan
Bukti P-10,P-11,P-12, P-13 P-14 tersebut sudah dipertimbangkan di
dalam Putusan Peninjuan Kembali tersebut sesuai dengan Bukti T-I/11
serta Pembanding/ Tergugat-I juga pernah mengajukan Gugatan Ke
Pengadilan Tata Usaha Negara Sesuai dengan Bukti T-1/7, T-1/8, T-1/9,
terhadap putusan Tersebut Alusdin Tumanggor, SH (Ic. Tergugat-I)
mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali dengan Register No.6
PK/TUN/2009, yang mana telah diputuskan Oleh MARI pada tanggal 27
September 2010 ( vide Bukti T-1/10) Amar Putusan yaitu MENGADILI
KEMBALI mengabulkan Gugatan Penggugat sebagian, menyatakan batal
atau tidak sah Sertifikat Hak Milik No. 2064 tanggal 25 Juni 2001, surat
Ukur tanggal 8 Mei 2001 No.2 / besar/2001, luas 16.331 M², atas nama
Iskandar Zulkarnain (ic. Penggugat) dan memerintahkan kepada
Tergugat untuk mencabut/mencoret Sertifikat Hak Milik No. 2064 tanggal
25 Juni 2001, surat Ukur tanggal 8 Mei 2001 No.2/Besar/2001, luas
16.331 M², atas nama Iskandar Zulkarnain telah memiliki kekuatan
hukum tetap, sebutan MENGADILI KEMBALI menunjukkan bahwa
pemeriksaan Peninjauan Kembali oleh Mahkamah Agung bertindak
sebagai judex factie bukan semata-mata sebagai judex juris, dengan
demikian pada pemeriksaan Peninjauan Kembali Majelis Hakim dapat
mempertimbangkan fakta disamping dilakukannya upaya hukum
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 68 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
tersebut, sudah memperoleh kekuatan hukum tetap sehingga upaya
hukum biasa sudah tertutup bagi Terbanding/ Penggugat;
5. Bahwa Majelis Hakim tidak Cermat atas Putusan yang telah diterapkan
karena dalam Pertimbangan yang telah dibuat oleh hakim tidak sesuai
dengan fakta-fakta di Persidangan yaitu tidak melihat dan
mempertimbangkan bukti-bukti surat yang diajukan oleh Pembanding
bahkan tidak memasukkan dalam Putusannya tetapi hanya melihat dan
mempertimbangkan bukti- bukti surat i dari Penggugat/ Terbanding
sehingga Putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut telah bertentangan
dengan Asas Imparsialitas yaitu Hakim tidak memihak, bersikap jujur
atau adil, tidak bersikap diskriminatif, tetapi menempatkan dan
mendudukan para pihak yang berperkara dalam keadaan setara di depan
hukum (equal before the law) maka konsekwensi hukumnya Putusan
tersebut harus dibatalkan hal ini sejalan dengan Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia No. 638 k/Sip/1969, tanggal 22 Juli 1970 jo
No. 492 k/Sip/1970, tanggal 16 Desember 1970, menyatakan bahwa jika
suatu putusan pengadilan kurang cukup pertimbangannya, hal tersebut
dapat dijadikan alasan untuk mengajukan kasasi yang berakibat batalnya
putusan tersebut. Sedangkan putusan MARI No. 372 k/Sip/1970, tangal
01 September 1971 menyatakan bahwa putusan pengadilan yang
didasarkan atas pertimbangan yang menyimpang dari dasar gugatan
haruslah dibatalkan;
6. Bahwa Putusan Judixe Factie Pengadilan Negeri Medan hanya
menguaraikan Bukti surat yang diajukan Terbanding/ Penggugat,
langsung menyimpulkan gugatan Penggugat terbukti tanpa
mempertimbangkan dan menilai bantahan dan bukti lawan (tegen bewijs)
yang diajukan Tergugat-I/ Pembanding, maka putusan tersebut tidak
cukup pertimbangan, oleh karena itu harus dibatalkan hal ini sejalan
dengan Putusan mahkamah Agung No. 638 K/sip/1969 tertanggal 22 juli
1970;
7. Bahwa karena Judixe Factie Pengadilan Negeri Medan tidak mengadili
lagi bagian Rekonvensi dengan alasan Perbuatan Tergugat-I adalah
Perbuatan Melawan Hukum adalah Pertimbangan yang salah dan Keliru,
karena telah bertentangan dengan Putusan MARI No. 104 k/Sip/1968,
menyatakan bahwa hakim wajib mengadili semua bagian dari tuntutan,
baik dalam kopensi maupun dalam rekopensi, bila tidak maka putusan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 69 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
tersebut harus dibatalkan. Walaupun demikian hakim tidak boleh
menjatuhkan putusan terhadap sesuatu yang tidak di tuntut (pasal 178
HIR, MARI No. 399 k/Sip/1969 tanggal 21 Pebruari 1970 dan MARI No.
1245 k/Sip/1974, tanggal 9 November 1976).
8. Bahwa berdasarkan unsur-unsur diatas, maka Putusan Pengadilan
Negeri Medan No. 70/Pdt.G/2015/PN-Mdn, tanggal 22 Oktober 2015
tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dibatalkan.
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, Pembanding semula
Tergugat- I mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan Cq.
Majelis Hakim Tinggi berkenan untuk memeriksa serta mengadili sendiri
perkara ini selanjutnya memutuskan dengan amar sebagai berikut:
1. Menerima permohonan Banding dari Pembanding;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 70/Pdt.
G/2015/PN-Mdn, tanggal 22 Oktober 2015;
Mengadili Sendiri:
DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI:
Menerima Eksepsi Pembanding / Tergugat-I untuk seluruhnya.
Menyatakan Gugatan Penggugat/ Terbanding tidak dapat diterima
(Niet Onvankelijk Verklaard).
DALAM POKOK PERKARA:
Menolak Gugatan Penggugat / Terbanding untuk seluruhnya atau
setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima
(Niet Onvankelijk verklaard);
DALAM REKONPENSI
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Rekonvensi Penggugat
Rekonvensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat Rekonvensi merupakan Penggugat Rekonvensi
yang benar dan tepat;
3. Menyatakan Surat Pernyataan/ Penyerahan, tanggal 16 Juni 1986, dan
Akta Nomor 26, tanggal 19 Agustus 1999, tentang Penetapan dan
Penguatan Pelepasan Hak Atas Tanah” yang dibuat oleh Abidin S.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 70 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Panggabean, SH Notaris di Medan (Ic.Tergugat-III) atas dasar Surat
Petikan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Utara
tanggal 03 Januari 1974, seluas 18.636 M² sah dan telah mempunyai
kekuatan Hukum tetap sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri
Medan No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, tanggal 04 Juni 2002 Jo. Putusan
Pengadilan Tinggi No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17 Pebruari 2003
Jo Putusan MARI No. 577/K/Pdt/2004, tanggal 27 Desember 2005;
4. Menyatakan Penggugat dalam Rekovensi / Tergugat dalam Konvensi
sebagai pemilik sah atas tanah seluas 18.636 yang terletak di Jl.
Pancing I Martubung, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan
sesuai dengan Putusan Pengadilan Negeri Medan
No.431/Pdt.G/2001/PN-Mdn, tanggal 04 Juni 2002 Putusan Pengadilan
Tinggi No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn, tanggal 17 Pebruari 2003 dan
Putusan MARI No. 577/K/Pdt/2004, tanggal 27 Desember 2005;
5. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conservatoir beslag)
dalam perkara ini;
6. Menyatakan Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatig daad);
7. Menghukum Para Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti rugi
kepada Para Penggugat Rekonvensi sebesar Rp.2.000.000.000- (dua
milyar rupiah), dengan tunai sekaligus diserahkan kepada Para
Penggugat Rekonvensi dengan perincian sebagai berikut:
a. Kerugian Materiil, sebesar Rp.1.000.000.000- (satu milyar rupiah/.
sebagai pengganti biaya kerugian yang telah dan akan dikeluarkan
oleh Penggugat Rekonvensi, sejak adanya perkara ini tahun 2001
sampai dengan gugatan dari Tergugat Rekonvensi terhadap
Penggugat Rekonvensi;
b. Kerugian Immateriil, Rp.1.000.000.000,- (satu milyar) rupiah
ditanggung oleh Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi, adalah
sebagai nilai wujud uang dalam pemulihan kehormatan dan nama
baik Para Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi.
8. Memerintahkan kepada Tergugat-II dk, Tergugat-III dk, Tergugat-IV dk
untuk tunduk kepada putusan perkara ini;
9. Menghukum Tergugat dr/Penggugat dk untuk membayar uang paksa
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 71 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
(Dwangsoom) kepada Penggugat dr/Tergugat-I dk sebesar Rp
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)/hari;
10. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar
bij voorraad), walaupun ada bantahan, banding atau kasasi dari Para
11. Tergugat Rekonvensi/ Para Penggugat Konvensi;
DALAM KONPENSI / REKONPENSI:
- Menghukum Penggugat Konpensi / Tergugat Rekonpensi untuk membayar
biaya yang timbul dalam perkara ini.
Atau: Jika Majelis Hakim Tinggi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya;
Menimbang, bahwa kuasa hukum Terbanding semula Penggugat telah
mengajukan alasan – alasan kontra memori banding sebagai berikut:
I. DALAM KONPENSI
A. DALAM EKSEPSI
1. Tentang Penggugat Tidak Memiliki Kapasitas dan Kualitas
- Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
pada halaman 58 yang menolak eksepsi Pembanding/Tergugat-I dengan
alasan eksepsi tersebut sudah menyangkut materi perkara adalah sudah
tepat dan benar sehingga beralasan hukum untuk dipertahankan;
- Bahwa untuk membuktikan eksepsi Pembanding/Terugat-I yang
menyatakan Terbanding/Penggugat tidak memiliki kapasitas dan kualitas
mengajukan gugatan a quo, haruslah didasarkan pada bukti-bukti yang
diajukan para pihak di depan persidangan guna membuktikan adanya
hubungan hukum para pihak dengan tanah objek sengketa;
- Bahwa pembuktian tentang siapa yang berhak atas objek sengketa,
secara nyata telah menyangkut materi perkara, sehingga beralasan
hukum Judex Factie Pengadilan Negeri Medan dalam pertimbangan
hukumnya menyatakan keberatan tersebut tidak beralasan hukum dan
dinilai apriori karena menyangkut pertanyaan siapakah yang berhak atas
objek sengketa;
- Bahwa Terbanding/Penggugat menolak dengan tegas dalil
Pembanding/Tergugat-I yang menyatakan, Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan telah menjatuhkan putusan di atas putusan yang
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 72 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
menimbulkan ketidakpastian hukum siapa yang berhak atas obyek
sengketa;
- Bahwa untuk menjawab dalil Pembanding tersebut, Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan telah memberikan pertimbangan hukum yang
tepat dan benar pada halaman 62 sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa akan tetapi dasar dari terbitnya surat-surat dan
putusan-putusan pengadilan tersebut di atas sehingga atas nama
Alusdin Tumanggor/Tergugat-I Konvensi/Penggugat Rekonvensi
dinyatakan sebagai pemilik atas tanah yang disebutkan dalam SHM
Nomor 378 tanggal 11 Mei 1995 dan dalam SK Gubernur Sumatera
Utara No. SK.I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974 didasarkan
atas data yang tidak benar sebagaimana yang disebutkan dalam bukti:
1. Bukti P-10 berupa Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
2876/Pid.B/2003/PN.Mdn tanggal 18 Desember 2003 dengan amar
putusan menghukum Hadi Suharja karena memalsukan identitasnya
menjadi A. Feri Siregar selaku Pemilik Tanah yang disebutkan dalam
SK Gubernur Sumatera Utara No. SK.I/DA/HML/DS/1974 tanggal
3 Januari 1974;
2. Bukti P-11 berupa Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
1424/Pid.B/2004/PN.Mdn tanggal 6 Januari 2005 dengan amar
putusan menghukum Alusdin Tumanggor, SH karena memalsukan
identitas Hadi Suharja menjadi A. Feri Siregar selaku Pemilik Tanah
yang disebutkan dalam SK Gubernur Sumatera Utara No.
SK.I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974;
3. Bukti P-12 berupa Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor
53/Pid/2005/PT.Mdn tanggal 18 April 2005 yang menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1424/Pid.B/2004/PN.Mdn
tanggal 6 Januari 2005;
4. Bukti P-13 berupa Putusan Mahkamah Agung Nomor 2204
K/Pid/2006 tanggal 16 Agustus 2007 yang menolak Kasasi Alusdin
Tumanggor, SH atas Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor
53/Pid/2005/PT.Mdn tanggal 18 April 2005;
5. Bukti P-14 berupa KTP Palsu Hadi Suharja Nomor
1.0996/0136/KM/96 tanggal 6 Mei 1996 Atas Nama A. Feri Siregar
dengan pasfoto Hadi Suharja;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 73 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
- Bahwa oleh karena terbukti tanah objek perkara beralih kepada
Pembanding/Tergugat-I dengan cara melawan hukum sebagaimana
pertimbangan Judex Factie di atas, maka menurut hukum
Terbanding/Penggugat mempunyai kapasitas dan kualitas untuk
mengajukan gugatan a quo untuk mempertahankan hak
Terbanding/Penggugat atas tanah objek perkara yang diperoleh
Pembanding/Tergugat-I dengan cara melawan hukum tersebut;
- Bahwa di samping itu, fakta persidangan juga bersesuaian dengan
pertimbangan Judex Factie di atas, dimana jawaban Turut
Terbanding/Tergugat-II dengan tegas menyatakan semasa hidupnya
Tergugat-II (Alm. Hadi Suharja) tidak pernah memiliki tanah
sebagaimana dimaksud dalam SK Gubernur Sumatera Utara Nomor:
1/DA/HML/DS/1974 tanggal 03 Januari 1974 atas nama A. Feri
Siregar; Dan Alm. Hadi Suharja, telah dijatuhi hukuman pidana
berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:
287/Pid.B/2003/PN-Mdn tanggal 19 Desember 2003, karena terbukti
memalsukan atau merubah nama dari Hadi Suharja menjadi A. Feri
Siregar, hal mana sesuai dengan Bukti T-II-1 s/d Bukti T-II-7 serta Bukti
P-10, Bukti P-11, Bukti P-12, Bukti P-13, Bukti P-14, Bukti P-15 dan
Bukti P-27;
- Bahwa oleh karenanya, berdasarkan putusan peradilan pidana yang telah
berkekuatan hukum tetap tersebut, maka Terbanding/Penggugat
mengajukan gugatan perdata, hal mana bersesuaian dengan:
1. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 698 K/ Pdt/1995 tanggal 5 Maret
1996 yang menyatakan:
“…..putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap dapat dipakai sebagai dasar menggugat secara perdata atas
kerugian yang diderita sebagai akibat dari perbuatan terdakwa”;
2. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 199.K/ Sip/1973, tanggal 27
Nopember 1975 yang menyatakan:
”Suatu putusan Hakim Pidana mempunyai kekuatan bukti yang
sempurna dalam perkara Perdata, baik terhadap orang yang
dihukum pada putusan Hakim Pidana maupun terhadap pihak
ketiga, dengan membolehkan adanya pembuktian perlawanan (bukti
balasan)”;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 74 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
- Bahwa dari uraian di atas, maka berdasarkan putusan pengadilan pidana
yang telah berkekuatan hukum tetap yang menghukum
Pembanding/Tergugat-I dan Turut Terbanding/Tergugat-II karena terbukti
memalsukan identitas Hadi Suharja (Turut Terbanding/Tergugat-II)
menjadi A. Feri Siregar sehingga tanah objek perkara beralih kepada
Pembanding/Tergugat-I dengan cara melawan hukum, maka sangat
terang dan jelas Terbanding/Penggugat mempunyai kapasitas dan
kualitas untuk mengajukan gugatan a quo untuk mempertahankan hak
Terbanding/Penggugat atas tanah objek perkara yang diperoleh
Pembanding/Tergugat-I dengan cara melawan hukum tersebut;
- Bahwa lagi pula, terhadap putusan pidana yang telah berkekuatan hukum
tetap yang menghukum Pembanding/ Tergugat-I dan Turut
Terbanding/Tergugat II sama sekali belum dijadikan pertimbangan
hukum oleh peradilan manapun, sehingga menurut hukum
Terbanding/Penggugat berhak untuk mengajukan gugatan dalam perkara
a quo berdasarkan putusan pidana yang telah berkekuatan hukum tetap
tersebut, sehingga beralasan hukum kiranya Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan untuk menolak eksepsi ini;
2. Tentang Gugatan Penggugat Kurang Pihak.
- Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
pada halaman 58 yang menolak eksepsi “Gugatan Kurang Pihak” adalah
sudah tepat dan benar sehingga beralasan untuk dipertahankan;
- Bahwa pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan yang
menyatakan bahwa Terbanding/Penggugat mempunyai keleluasaan
untuk memilih siapa-siapa yang akan dijadikan pihak dalam gugatannya,
sehingga gugatan cukup ditujukan kepada pihak yang secara nyata
(feitelijk, facts) menguasai objek sengketa, telah bersesuaian dengan
Putusan MARI No. 1072 K/SIP/1982 tanggal 01-08-1983 yang
menyatakan: “Gugatan cukup ditujukan kepada yang secara feitelijk
menguasai barang-barang sengketa”;
- Bahwa Pembanding/Tergugat I telah keliru mengemukakan Yurisprudensi
MARI No. 151/K/Sip/1975 tanggal 13 Mei 1975 untuk diterapkan dalam
perkara ini, sebab Raskami Sembiring, SH, Notaris di Medan bukanlah
sebagai pihak dalam perjanjian, sebagaimana dimaksud dalam
yurisprudensi tersebut;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 75 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
- Bahwa berdasarkan uraian di atas, Terbanding/Penggugat mohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan
mengadili perkara banding a quo, untuk menolak eksepsi ini;
3. Tentang Gugatan Penggugat Melanggar Asas Nebis In Idem.
- Bahwa pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan pada
halaman 59 yang menolak eksepsi “Gugatan Penggugat melanggar asas
ne bis in idem” dengan alasan telah memasuki pokok perkara, karena hal
itu baru dapat diketahui setelah memeriksa materi pokok Perkara dengan
menilai alat-alat bukti para pihak, adalah sudah tepat dan benar sehingga
beralasan untuk dipertahankan;
- Bahwa dalil-dalil Pembanding sebagaimana diuraikan pada halaman 6-7
memori banding beralasan hukum untuk ditolak dan dikesampingkan,
sebab dalil-dalil tersebut sama sekali tidak dapat membuktikan bahwa
gugatan a quo ne bis in idem, dengan alasan sebagai berikut:
1. Bahwa yang menjadi dasar hukum dalam perkara a quo adalah
putusan perkara pidana yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht
van gewijsde), yang menghukum Pembanding/Tergugat-I dan Turut
Terbanding/Tergugat-II karena terbukti membuat surat palsu i.c.
memalsukan identitas Hadi Suharja (Turut Terbanding/Tergugat-II)
menjadi A. Feri Siregar sehingga tanah objek perkara beralih dari
Turut Terbanding/Tergugat-II kepada Pembanding/Tergugat-I;
2. Bahwa sebaliknya yang menjadi dasar hukum dalam perkara No.
431/Pdt.G/2001/PN-Mdn adalah keberatan Alusdin Tumanggor, SH
(Pembanding/Tergugat-I) yang mendalilkan tanah objek perkara
merupakan miliknya berdasarkan Surat Pernyataan/Penyerahan
tanggal 16 Juni 1986 dan Akta Nomor 26 tanggal 19 Agustus 1999;
3. Bahwa meskipun objek perkara dan pihak-pihak yang digugat sama
dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap,
namun dalam putusan perkara terdahulu belum diperoleh fakta-fakta
kecurangan dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
Pembanding/Tergugat-I dan Turut Terbanding/Tergugat-II;
4. Bahwa terhadap putusan Peninjauan Kembali (PK) No. 214
PK/PDT/2008 tanggal 6 Januari 2009 dan No. 542 PK/PDT/2012
tanggal 18 Desember 2013, sama sekali belum memeriksa putusan
pidana yang telah berkekuatan hukum tersebut, namun pemeriksaan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 76 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
kedua permohonan PK tersebut masih terkait formalitas permohonan
PK, dengan alasan sebagai berikut:
- Putusan Peninjauan Kembali No. 214 PK/PDT/2008 tanggal 6
Januari 2009 pada pokoknya menyatakan:
“Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan karena
surat bukti PK-8 berupa kutipan Putusan Pengadilan Negeri
Medan No. 2876/Pid.B/2003/PN-Mdn, tanggal 19 Desember
2003 tidak ternyata sebagai putusan yang sudah berkekuatan
hukum tetap, karena itu tidak dapat dijadikan sebagai novum;
- Putusan Peninjauan Kembali No. 542 PK/PDT/2012 tanggal 18
Desember 2013, pada pokoknya menyatakan:
“Bahwa terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 577 K/
PDT/2004, tanggal 27 Desember 2005 sudah pernah diajukan
Permohonan Peninjauan Kembali dalam perkara permohonan
peninjauan kembali No. 214 PK/PDT/2008, tanggal 6 Januari
2009 yang amar putusannya menolak permohonan peninjauan
kembali dari pemohon peninjauan kembali Rusmanuddin, SH
dengan demikian permohonan peninjauan kembali perkara a
quo merupakan permohonan peninjauan kembali kedua;
- Bahwa dari uraian di atas, maka gugatan Terbanding/Penggugat tidaklah
melanggar asas nebis in idem, karena yang menjadi dasar gugatan
adalah adanya putusan perkara pidana yang telah berkekuatan hukum
tetap yang menghukum Pembanding/Tergugat-I dan Turut
Terbanding/Tergugat-II, karena memperoleh tanah milik
Terbanding/Penggugat secara tidak sah dan melawan hukum, dimana
terhadap putusan pidana yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut
belum pernah diperiksa oleh lembaga peradilan manapun;
- Bahwa oleh karenanya, Terbanding/Penggugat mohon kepada Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara
a quo untuk menolak eksepsi ini;
Bahwa oleh karena pertimbangan dan putusan Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan yang menolak seluruh eksepsi Pembanding/Tergugat I telah
tepat dan benar, maka Terbanding/Penggugat mohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 77 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
untuk tetap mempertahankan dan menguatkan pertimbangan dan putusan
Judex Factie Pengadilan Negeri Medan yang dibanding ini;
B. DALAM POKOK PERKARA.
a. Pembuktian Pembanding Terkait Eksepsi Nebis In Idem;
- Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan Terbanding/Penggugat pada
bagian Eksepsi di atas, mohon secara mutatis mutandis dianggap telah
dimasukkan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan pada bagian
Pokok Perkara ini, sehingga tidak perlu diulangi kembali;
- Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan Pembanding/Tergugat I di dalam
memori bandingnya pada halaman 7 s/d 13 beralasan hukum untuk
ditolak dan dikesampingkan, sebab dalil-dalil tersebut tidak
menguraikan tentang keberatan Pembanding atas putusan Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan di dalam pokok perkara, namun kembali
menguraikan keberatannya terkait eksepsi tentang asas nebis in idem
yang telah dipaparkan Pembanding/Tergugat I pada bagian eksepsi di
atas;
- Bahwa oleh karena Pembanding/Tergugat I kembali menguraikan
keberatan tentang asas nebis in idem di dalam pokok perkara a quo,
tentunya telah melanggar hukum acara yang akan menyulitkan
pengadilan dalam mengambil putusannya apakah dalil-dalil keberatan
Pembanding tersebut merupakan eksepsi atau pokok perkara;
- Bahwa meskipun demikian, Terbanding/Penggugat akan mengajukan
argumentasi yuridis terhadap dalil-dalil keberatan Pembanding/
Tergugat I yang menyatakan gugatan Terbanding/Penggugat melangar
asas nebis in idem, sebagai berikut:
1. Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
pada halaman 62 merupakan pertimbangan hukum yang tepat dan
benar, sebab diperoleh berdasarkan fakta-fakta di persidangan,
sehingga beralasan bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
yang memeriksa dan mengadili perkara banding a quo untuk tetap
mempertahankannya;
2. Bahwa pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan pada
halaman 62 berbunyi sebagai berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 78 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
“Menimbang, bahwa akan tetapi dasar dari terbitnya surat-surat dan
putusan-putusan pengadilan tersebut di atas sehingga atas nama
Alusdin Tumanggor/Tergugat-I DK/Penggugat DR dinyatakan
sebagai pemilik atas tanah yang disebutkan dalam SHM Nomor 378
tanggal 11 Mei 1995 dan dalam SK Gubernur Sumatera Utara No.
SK.I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974 didasarkan atas data
yang tidak benar sebagaimana yang disebutkan dalam bukti:
1. Bukti P-10 berupa Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
2876/Pid.B/2003/PN.Mdn tanggal 18 Desember 2003 dengan
amar putusan menghukum Hadi Suharja karena memalsukan
identitasnya menjadi A. Feri Siregar selaku Pemilik Tanah yang
disebutkan dalam SK Gubernur Sumatera Utara No.
SK.I/DA/HML/DS/ 1974 tanggal 3 Januari 1974;
2. Bukti P-11 berupa Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
1424/Pid.B/2004/PN.Mdn tanggal 6 Januari 2005 dengan amar
putusan menghukum Alusdin Tumanggor, SH karena
memalsukan identitas Hadi Suharja menjadi A. Feri Siregar
selaku Pemilik Tanah yang disebutkan dalam SK Gubernur No.
SK.I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974;
3. Bukti P-12 berupa Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor
53/Pid/2005/PT.Mdn tanggal 18 April 2005 yang menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1424/Pid.B/
2004/PN.Mdn tanggal 6 Januari 2005;
4. Bukti P-13 berupa Putusan Mahkamah Agung Nomor 2204
K/Pid/2006 tanggal 16 Agustus 2007 yang menolak Kasasi
Alusdin Tumanggor, SH atas Putusan Pengadilan Tinggi Medan
Nomor 53/Pid/2005/ PT.Mdn tanggal 18 April 2005;
5. Bukti P-14 berupa KTP Palsu Hadi Suharja Nomor
1.0996/0136/KM/96 tanggal 6 Mei 1996 Atas Nama A. Feri
Siregar dengan pasfoto Hadi Suharja;
3. Bahwa bukti P-10, P-11, P-12, P-13, dan P-14 telah membuktikan
bahwa peralihan tanah obyek sengketa dari Turut Terbanding/
Tergugat II kepada Pembanding/Tergugat I didasarkan atas data
yang tidak benar, dan secara materil bukti-bukti tersebut tidak pernah
diperiksa dalam upaya hukum peninjauan kembali, sebab
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 79 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
pemeriksaan peninjauan kembali tersebut masih dalam tahap
pemenuhan syarat-syarat formalitas sebagaimana putusan
peninjauan kembali tersebut;
4. Bahwa untuk memberikan pemahaman yang sama atas putusan
Peninjauan Kembali tersebut, Terbanding/Penggugat akan uraikan
sebagai berikut:
- Bahwa terhadap putusan perkara pidana Nomor
2876/Pid.B/2003/PN-Mdn atas nama Terdakwa Hadi Suharja,
telah dijadikan Novum dalam permohonan PK No. 214
PK/PDT/2008 tanggal 6 Januari 2009 (Bukti P-21) oleh
Rusmanuddin, SH (Tergugat-VII) dalam perkara perdata No.
431/Pdt.G/ 2001/PN-Mdn (Bukti P-18) jo. Putusan Pengadilan
Tinggi Medan No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn (Bukti P-19) jo. Putusan
MARI No. 577 K/ PDT/2004, tanggal 11 Oktober 2005 (Bukti P-
20);
- Bahwa putusan PK No. 214 PK/PDT/2008, tanggal 6 Januari
2009 pada pokoknya sebagai berikut:
“Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan karena
surat bukti PK-8 berupa kutipan Putusan Pengadilan Negeri
Medan No. 2876/Pid.B/2003/PN-Mdn, tanggal 19 Desember
2003 tidak ternyata sebagai putusan yang sudah berkekuatan
hukum tetap, karena itu tidak dapat dijadikan sebagai novum;
- Bahwa terhadap putusan pidana atas nama Alusdin Tumanggor,
SH (Pembanding), telah diajukan Peninjauan Kembali oleh
Iskandar Zulkarnain (i.c. Terbanding/Pengugat) terhadap putusan
perkara perdata No. 577 K/PDT/2004, tanggal 11 Oktober 2005
jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 410/Pdt/2002/PT-Mdn,
jo Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 431/Pdt.G/2002,
tanggal 04 Juli 2002, sebagaimana terdaftar dengan Reg. No.
542 PK/PDT/2012, (Bukti P-22) dengan Novum berupa:
a. Putusan Mahkamah Agung RI No. 2204 K/Pid/2006, tanggal
16 Agustus 2007, atas nama Terdakwa Alusdin Tumanggor,
SH;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 80 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
b. Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 53/Pid/2005/PT-Mdn,
tanggal 18 April 2005, atas nama Terdakwa Alusdin
Tumanggor, SH;
c. Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1424/Pid.B/ 2004/PN-
Mdn, tanggal 22 Desember 2004, atas nama Terdakwa
Alusdin Tumanggor, SH;
d. Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 2876/Pid.B/ 2003/PN-
Mdn, tanggal 19 Desember 2003, atas nama Terdakwa Hadi
Suharja;
e. Akte No. 4, tanggal 2 Juli 1982, tentang “Kuasa”, dari A.
Feri Siregar kepada Emrizal, yang dibuat dihadapan Raskami
Sembiring, SH Notaris di Medan
- Bahwa putusan PK No. 542 PK/PDT/ 2012 tanggal 18 Desember
2013, pada pokoknya adalah:
“Bahwa terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 577
K/PDT/2004, tanggal 27 Desember 2005 sudah pernah
diajukan Permohonan Peninjauan Kembali dalam perkara
permohonan peninjauan kembali No. 214 PK/PDT/2008,
tanggal 6 Januari 2009 yang amar putusannya menolak
permohonan peninjauan kembali dari pemohon peninjauan
kembali Rusmanuddin, SH dengan demikian permohonan
peninjauan kembali perkara a quo merupakan permohonan
peninjauan kembali kedua”;
- Bahwa berdasarkan kedua putusan Peninjauan Kembali tersebut,
nyata dan jelas putusan Peninjauan Kembali a quo belum
memeriksa materi perkara berupa Bukti P-10, P-11, P-12, P-13
dan P-14, sehingga dalil Pembanding pada halaman 7 angka 1
dan halaman 8 angka 2 yang menyatakan bukti-bukti tersebut
telah diperiksa pada pemeriksaan Peninjauan Kembali beralasan
untuk ditolak dan dikesampingkan;
5. Bahwa Terbanding menolak dengan tegas dalil Pembanding pada
halaman 8 s/d 13 yang menyatakan, pertimbangan dan putusan
Judex Factie Pengadilan Negeri Medan telah bertentangan dengan
asas nebis in idem;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 81 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
6. Bahwa terhadap keberatan Pembanding yang menyatakan
pertimbangan dan putusan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
telah bertentangan dengan asas nebis in idem, telah terjawab oleh
pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan pada halaman
62, yang telah Terbanding uraikan pada angka 2 (dua) di atas;
7. Bahwa pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan pada
halaman 62 tersebut sangat berkaitan dengan pertimbangan
sebelumnya, yang semestinya difahami secara menyeluruh, sehingga
diperoleh gambaran yang utuh dan komprehensif atas pertimbangan
Judex Factie Pengadilan Negeri Medan atas gugatan a quo;
8. Bahwa sebelum Judex Factie Pengadilan Negeri Medan memberikan
pertimbangan bahwa dasar terbitnya putusan-putusan pengadilan
yang telah berkekuatan hukum tetap dan surat-surat yang
menyatakan Pembanding (i.c. Alusdin Tumanggor, SH) didasarkan
pada data yang tidak benar sebagaimana bukti P-10, P-11, P-12, P-
13 dan P-14, terlebih dahulu Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
telah memberikan pertimbangan terhadap pokok sengketa dan bukti-
bukti yang diajukan para pihak secara berimbang, yang akhirnya
Judex Factie memberikan pertimbangan yang tepat tentang siapa
yang berhak atas tanah obyek sengketa, sebagai berikut:
- Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie Pengadilan Negeri
Medan pada halaman 60 menyatakan:
“Menimbang, bahwa oleh karena telah diakui atau setidak-
tidaknya tidak disangkal, maka menurut hukum harus
dianggap terbukti adalah keberadaan SK Gubernur Sumatera
Utara No. SK. I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974
yang menyatakan pemegang hak atas tanah semula adalah
A. Feri Siregar”;
- Bahwa pertimbangan hukum Judex Factie Pengadilan Negeri
Medan pada halaman 61 alinea 3, terkait penentuan siapakah
yang berhak atas obyek sengketa yang dikutip sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa sebagaimana pertimbangan di atas
bahwa pokok permasalahan adalah menyangkut siapakah
yang berhak atas obyek sengketa sebagaimana terdapat
dalam SK Gubernur Sumatera Utara No. SK.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 82 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974 Atas Nama A.
Feri Siregar tersebut”;
- Bahwa selanjutnya Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
memberikan pertimbangan hukum pada halaman 61 alinea 5
dan 6 sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-9 berupa Sertipikat
Hak Milik Nomor 2064, tanggal 25 Juni 2001 yang diterbitkan
oleh Kantor Pertanahan Kotamadya Medan terbukti pemilik
adalah Iskandar Zulkarnain”;
“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-7 berupa Akta
Nomor 37 tanggal 30 Oktober 1993 tentang Pengalihan Hak
Atas Tanah dengan Ganti Rugi dari Emrizal selaku kuasa
dari A. Feri Siregar kepada M. Alinafiah Dalimunthe dan
bukti P-8 berupa Akta Nomor 8, tanggal 30 Oktober 1993
tentang pengalihan Hak Atas Tanah dengan Ganti Rugi dari
M. Alinafiah kepada Iskandar Zulkarnain”;
- Bahwa Judex Factie Pengadilan Negeri Medan juga telah
memberikan pertimbangan terhadap bukti-bukti yang diajukan
Pembanding/Tergugat I secara berimbang, sebagaimana
pertimbangan hukum pada halaman 61 alinea 8 dan 9 serta
halaman 62 alinea 2 dan 3, yang dikutip sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T.1/3 berupa
Sertipikat Hak Milik Nomor 0378 tanggal 11 Mei 1995
menyatakan bahwa pemilik tanah seluas 1.080 M2 adalah
Alusdin Tumanggor, SH”;
“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T.1/2 berupa Akte
Notaris Abidin S. Panggabean, SH tentang Penetapan dan
Penguatan Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor 26 tanggal
19 Agustus 1999 yang menyatakan Alusdin Tumanggor, SH
memperoleh tanah tersebut dari A. Feri Siregar dengan alas
hak SK Gubernur Sumatera Utara tanggal 3 Januari 1974;
“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T.1/4 berupa Putusan
Pengadilan Negeri Medan Nomor 431/Pdt.G/ 2001/PN.Mdn
tanggal 4 Juli 2002, Bukti T-1/5 Putusan Pengadilan Tinggi
Medan Nomor 410/Pdt/2002/ PT.Mdn tanggal 17 Februari
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 83 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
2003 dan bukti T.1/6 berupa Putusan Mahkamah Agung RI
Nomor 577 K/Pdt/2004 tanggal 27 Desember 2005
menyatakan Sertipikat Hak Milik Nomor 378 tanggal 11 Mei
1995 Atas Nama Alusdin Tumanggor, SH berkekuatan
hukum dan menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat
Pernyataan Penyerahan tanggal 16 Juni 1986 dan
Penguatan Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor 26 tanggal 19
Agustus 1999 seperti yang disebutkan dalam SK Gubernur
tanggal 3 Januari 1974;
“Menimbang, bahwa selanjutnya bukti T.1/10 berupa Putusan
Peninjauan Kembali Tata Usaha Negara Nomor
06 PK/TUN/2009, tanggal 27 September menyatakan batal
atau tidak sah Sertipikat Hak Milik Nomor 2064 tanggal 25
Juni 2001, Surat Ukur tanggal 8 Mei 2001 Nomor
2/Besar/2001, luas 16.331 M2 Atas Nama Iskandar
Zulkarnain, yang berarti Tergugat-1 Konvensi/Penggugat
Rekonvensi Alusdin Tumanggor, SH adalah Pemilik Atas
Tanah seperti yang dimaksud dalam SK Gubernur Sumatera
Utara No. SK. I/DA/HML/DS/ 1974 tanggal 3 Januari 1974;
- Bahwa dengan mencermati dan memahami secara utuh
pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan di atas,
maka diperoleh fakta-fakta bahwa meskipun Pembanding/
Tergugat-I telah dinyatakan sebagai pemilik tanah obyek
sengketa berdasarkan putusan-putusan pengadilan dan surat-
surat di atas, namun berdasarkan fakta-fakta di persidangan
perolehan tanah obyek sengketa didasarkan atas data yang
tidak benar;
- Bahwa berdasarkan pertimbangan Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan yang diperoleh berdasarkan fakta-fakta
persidangan, maka sudahlah tepat dan benar pertimbangan
hukum Judex Factie Pengadilan Negeri Medan pada halaman
62 yang pada pokoknya menyatakan:
“Menimbang, bahwa akan tetapi dasar dari terbitnya surat-
surat dan putusan-putusan pengadilan tersebut di atas
sehingga atas nama Alusdin Tumanggor /Tergugat-1
Konvensi/Penggugat Rekonvensi dinyatakan sebagai pemilik
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 84 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
atas tanah yang disebutkan dalam SHM Nomor 378 tanggal
11 Mei 1995 dan dalam SK Gubernur Sumatera Utara No.
SK.I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974 didasarkan
atas data yang tidak benar sebagaimana yang disebutkan
dalam bukti P-10, P-11, P-12, P-13, dan P-14”;
- Bahwa selanjutnya pada halaman 63 Judex Factie telah
memberikan pertimbangan hukum yang tepat, sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa diterbitkannya SHM No. 378 tanggal 11
Mei 1995 dan Pernyataan Hak SK Gubernur Sumatera Utara
No. SK. I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974 atas
nama Alusdin Tumanggor, SH didasarkan atas data yang
tidak benar atau data yang dipalsukan seperti yang diuraikan
dalam point 1 s/d 5 tersebut di atas maka Tergugat-I
Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidak berhak atas obyek
sengketa”;
“Menimbang, bahwa sebaliknya dari pihak Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi berdasarkan bukti P-1, bukti
P-7, bukti P-8 dan bukti P-9 seperti yang dipertimbangkan di
atas terbukti Iskandar Zulkarnain adalah pemilik tanah seperti
yang disebutkan dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 2064,
tanggal 25 Juni 2001 jo. SK Gubernur Sumatera Utara No.
SK. I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974;
- Bahwa di samping itu, fakta persidangan juga membuktikan
bahwa tindak pidana yang dilakukan oleh Pembanding/
Tergugat-I dan Turut Terbanding/Tergugat-II, telah diakui oleh
Turut Terbanding/Tergugat-II, hal mana sesuai dengan Bukti T-
II-1 s/d Bukti T-II-7, maupun Bukti P-10 s/d P-15 dan Bukti P-
27;
- Bahwa di persidangan, Pembanding/Tergugat-I juga tidak
menyangkal atau mengakui perbuatan pidana yang
dilakukannya dalam memperoleh obyek perkara, dan
pengakuan tersebut bersesuaian dengan ketentuan Pasal 1925
KUHPerdata menyatakan:
“Pengakuan yang diberikan di hadapan Hakim, merupakan
suatu bukti yang sempurna terhadap orang yang telah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 85 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
memberikannya, baik sendiri maupun dengan perantaraan
seseorang yang diberi kuasa khusus untuk itu”
- Bahwa dengan demikian, berdasarkan putusan pengadilan
pidana yang telah berkekuatan hukum tetap yang menghukum
Pembanding/Tergugat-I dan Turut Terbanding /Tergugat-II
karena terbukti secara bersama-sama membuat surat palsu
terkait tanah obyek sengketa, maka telah terbukti proses
peralihan tanah obyek sengketa milik Terbanding/Penggugat
dari Turut Terbanding/Tergugat-II kepada
Pembanding/Tergugat-I telah mengandung CACAT YURIDIS;
- Bahwa terkait peralihan obyek sengketa kepada
Pembanding/Tergugat I yang terbukti cacat yuridis tersebut,
yurisprudensi Mahkamah Agung RI telah membuat putusan
sebagai berikut:
1. Putusan MARI Nomor 663 K/SIP/1971, yang menyatakan:
“jual-beli tanah meskipun telah memenuhi prosedur
perundang-undangan agraria namun harus dinyatakan
batal, karena didahului dan disertai iktikad-iktikad yang
tidak jujur”;
2. Putusan MARI No. 080K/SIP/1975, yang menyatakan:
“perjanjian yang dibuat karena causa yang tidak
diperkenankan (ongeoor-loofdeoorzaak) adalah tidak
sah”;
3. Putusan MARI No.684K/SIP/1982, yang menyatakan:
“karena penguasaan tanah sengketa oleh tergugat adalah
secara melawan hukum, maka tanpa harus dibuktikan
lebih dulu siapa pemilik tanah itu, tanah harus
dikembalikan dulu dalam keadaan semula, yaitu harus
diserahkan lagi kepada penggugat dan jika tergugat
merasa sebagai pemilik tanah tersebut, harus
mengajukan gugatan terhadap penggugat di pengadilan
negeri”;
4. Putusan MARI No. 1974K/PDT/2001, yang menyatakan:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 86 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
“peralihan hak atas tanah dinyatakan cacat hukum karena
pemalsuan tanda tangan sehingga batal demi hukum jual
beli tanah harus dibuktikan melalui pemeriksaan dari
laboratorium kriminologi atau ada putusan pidana yang
menyatakan tanda tangan dipalsukan”;
5. Putusan MARI No. 1498K/PDT/2006, yang menyatakan:
“untuk membuktikan apakah jual-beli tanah sengketa
terjadi dengan cara yang benar, berdasarkan asas
billijkheid beginsel, maka yang harus membuktikan adalah
pembeli (i.c termohon kasasi/tergugat III);
karena apabila ia benar telah membeli tanah tersebut,
maka ia akan lebih mudah untuk membuktikannya,
menurut majelis kasasi, bukti-bukti yang diajukan oleh
termohon kasasi/tergugat III sebagai dasar telah
beralihnya hak atas tanah sengketa kepada termohon
kasasi/tergugat III mengandung cacat yuridis”;
- Bahwa sebagaimana telah Terbanding/Penggugat uraikan
diatas, walaupun Bukti P-6 dan Bukti P-10 s/d Bukti P-13 telah
diajukan sebagai Novum dalam permohonan Peninjauan
Kembali oleh Rusmanuddin, SH dan Iskandar Zulkarnain,
namun dalam pertimbangan hukum dari Bukti P-21 dan Bukti
P-22 telah ternyata Bukti P-6 dan Bukti P-10 s/d Bukti P-13
belum pernah dipertimbangkan dalam mengadili sengketa
kepemilikan atas obyek perkara, karena yang
dipertimbangkan/diperiksa hanya sebatas tidak terpenuhinya
syarat formil saja;
- Bahwa oleh karena putusan Peninjauan Kembali tersebut
terkait tidak terpenuhinya syarat formil, maka gugatan a
quo yang didasarkan pada putusan pidana yang telah
berkekuatan hukum tetap yang menghukum Tergugat-I dan
Tergugat-II beralasan untuk diterima dan dikabulkan,
sebagaimana diatur dalam:
1. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 698 K/ Pdt/1995
tanggal 5 Maret 1996 yang menyatakan:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 87 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
“…..putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dapat dipakai sebagai dasar
menggugat secara perdata atas kerugian yang diderita
sebagai akibat dari perbuatan terdakwa”;
2. Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 199.K/ Sip/1973,
tanggal 27 Nopember 1975 yang menyatakan:
”Suatu putusan Hakim Pidana mempunyai kekuatan
bukti yang sempurna dalam perkara Perdata, baik
terhadap orang yang dihukum pada putusan Hakim
Pidana maupun terhadap pihak ketiga, dengan
membolehkan adanya pembuktian perlawanan (bukti
balasan)”;
3. Pasal 1918 KUHPerdata, yang berbunyi:
“Gugatan hanya dapat diajukan kepada seorang yang
telah dijatuhkan hukuman karena suatu kejahatan atau
pelanggaran berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap”;
- Bahwa terkait Bukti T IV-2 = Bukti T-I/25, Bukti T IV-3 = Bukti
T-I/26 Bukti T IV-4 = Bukti-T-I/20, Bukti T IV-5, telah
membatalkan SHM No. 2064 atas nama Iskandar Zulkarnain,
namun putusan-putusan tersebut tidak menghalangi proses
sengketa kepemilikan yang diperoleh Pembanding/Tergugat-I
dari Turut Terbanding/ Tergugat-II secara melawan hukum;
Berdasarkan seluruh uraian dan argumentasi yuridis tersebut di atas,
mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan untuk menolak
permohonan banding yang diajukan Pembanding/ Tergugat -I,
sekaligus menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 70/Pdt.G/
2015/PN-Mdn tanggal 22 Oktober 2015 yang dibanding a quo;
b. Legalitas Kepemilikan Tanah oleh Pembanding Diperoleh Secara Melawan
Hukum
- Bahwa dalam memori banding pada halaman 14 s/d 16,
Pembanding/Tergugat I mendalilkan tentang legalitas kepemilikan tanah
obyek sengketa telah sesuai prosedur dan mengandung 2 (dua) aspek
pembuktian yaitu bukti surat dan bukti fisik;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 88 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
- Bahwa dalil-dalil Pembanding/Tergugat I tersebut beralasan hukum untuk
ditolak dan dikesampingkan, sebab di samping dalil-dalil tersebut
merupakan dalil pengulangan, fakta di persidangan juga telah terbukti
secara terang dan jelas bahwa perolehan tanah obyek sengketa oleh
Pembanding/Tergugat I telah dilakukan dengan cara melawan hukum;
- Bahwa oleh karenanya sudah tepat menurut hukum pertimbangan Judex
Factie Pengadilan Negeri Medan pada halaman 62 yang berbunyi
sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa akan tetapi dasar dari terbitnya surat-surat dan
putusan-putusan pengadilan tersebut di atas sehingga atas nama
Alusdin Tumanggor/Tergugat-1 Konvensi/Penggugat Rekonvensi
dinyatakan sebagai pemilik atas tanah yang disebutkan dalam SHM
Nomor 378 tanggal 11 Mei 1995 dan dalam SK Gubernur Sumatera
Utara No. SK.I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974 didasarkan
atas data yang tidak benar sebagaimana yang disebutkan dalam bukti:
a. Bukti P-10 berupa Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
2876/Pid.B/2003/PN.Mdn tanggal 18 Desember 2003 dengan
amar putusan menghukum Hadi Suharja karena memalsukan
identitasnya menjadi A. Feri Siregar selaku Pemilik Tanah yang
disebutkan dalam SK Gubernur Sumatera Utara No.
SK.I/DA/HML/DS/ 1974 tanggal 3 Januari 1974;
b. Bukti P-11 berupa Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
1424/Pid.B/2004/PN.Mdn tanggal 6 Januari 2005 dengan amar
putusan menghukum Alusdin Tumanggor, SH karena memalsukan
identitas Hadi Suharja menjadi A. Feri Siregar selaku Pemilik
Tanah yang disebutkan dalam SK Gubernur Sumatera Utara No.
SK.I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari 1974;
c. Bukti P-12 berupa Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor
53/Pid/2005/PT.Mdn tanggal 18 April 2005 yang menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1424/Pid.B/
2004/PN.Mdn tanggal 6 Januari 2005;
d. Bukti P-13 berupa Putusan Mahkamah Agung Nomor 2204
K/Pid/2006 tanggal 16 Agustus 2007 yang menolak Kasasi Alusdin
Tumanggor, SH atas Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor
53/Pid/2005/PT.Mdn tanggal 18 April 2005;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 89 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
e. Bukti P-14 berupa KTP Palsu Hadi Suharja Nomor 1.0996/
0136/KM/96 tanggal 6 Mei 1996 Atas Nama A. Feri Siregar dengan
pasfoto Hadi Suharja;
- Bahwa oleh karena dasar dari terbitnya surat-surat dan putusan-putusan
pengadilan tersebut sehingga atas nama Alusdin Tumanggor, SH
(Pembanding/Tergugat I) dinyatakan sebagai pemilik atas tanah yang
disebutkan dalam SHM Nomor 378 tanggal 11 Mei 1995 dan dalam SK
Gubernur Sumatera Utara No. SK.I/DA/HML/DS/1974 tanggal 3 Januari
1974 didasarkan atas data yang tidak benar sebagaimana yang
disebutkan dalam bukti P-10 s/d P-15, maka Pembanding/Tergugat I
tidak berhak atas obyek sengketa”;
Berdasarkan seluruh dalil dan argumentasi di atas, maka dalil
Pembanding/Tergugat I tentang legalitas kepemilikan tanah obyek sengketa
oleh Pembanding/Tergugat I beralasan hukum untuk ditolak dan
dikesampingkan, dikarenakan telah terbukti perolehan tanah obyek
sengketa oleh Pembanding/Tergugat I dilakukan secara melawan hukum
sebagaimana bukti P-10 s/d P-14;
II. DALAM REKONPENSI
- Bahwa pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan pada
halaman 64 yang menyatakan perbuatan Pembanding/Tergugat-I
DK/Penggugat DR adalah perbuatan melawan hukum merupakan
pertimbangan yang sudah tepat dan benar, sebab pertimbangan Judex
Factie Pengadilan Negeri Medan telah memberikan dalil-dalil yang
membuktikan perbuatan Pembanding/Tergugat-I DK/ Penggugat DR
merupakan perbuatan melawan hukum;
- Bahwa pertimbangan Judex Factie pada halaman 64 telah menguraikan
tentang perbuatan apa yang dilakukan Pembanding/Tergugat-I
DK/Penggugat DR tersebut merupakan perbuatan melawan hukum,
yang dikutip sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa karena perbuatan Tergugat I Konvensi
/Penggugat Rekonvensi dan Tergugat II telah memalsukan identitas
Hadi Suharja menjadi A. Feri Siregar dalam rangka bekerjasama
upaya mengambil alih hak atas tanah dalam obyek sengketa dan
telah diputus oleh pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
tetap, maka perbuatan Tergugat I Konvensi/ Penggugat Rekonvensi
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 90 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
dan Tergugat II Konvensi tersebut adalah merupakan Perbuatan
Melawan Hukum,.....dst”;
- Bahwa dengan demikian dalil Pembanding/Tergugat-I DK/ Penggugat
DR pada halaman 16 angka 1 dan 2 yang menyatakan pertimbangan
Judex Factie Pengadilan Negeri Medan merupakan pertimbangan yang
keliru dan salah serta mengandung kontradiksi, karena tidak
menjelaskan dalil-dalil yang menyatakan perbuatan
Pembanding/Tergugat-I DK/Penggugat DR merupakan perbuatan
melawan hukum, sangat beralasan untuk ditolak dan dikesampingkan;
- Bahwa demikian pula dengan dalil-dalil Pembanding/Tergugat-I DK
/Penggugat DR pada halaman 16 s/d halaman 18 beralasan untuk
ditolak dan dikesampingkan, dengan alasan dan argumentasi sebagai
berikut:
a. Bahwa dalil-dalil Pembanding/Tergugat-I DK/Penggugat DR
tersebut merupakan dalil pengulangan baik Dalam Eksepsi maupun
Dalam Pokok Perkara dalam Konvensi dan telah
Terbanding/Penggugat DK/Tergugat DR uraikan di atas;
b. Bahwa meskipun putusan-putusan pengadilan dan surat-surat
sebelumnya telah menyatakan Pembanding/Tergugat-I DK/
Penggugat DR sebagai pemilik atas obyek sengketa, namun fakta di
persidangan membuktikan terbitnya putusan pengadilan dan surat-
surat tersebut sebelum adanya putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap yang membuktikan
Pembanding/Tergugat-I DK/Penggugat DR dan Tergugat-II terbukti
melakukan tindak pidana memalsukan surat terkait peralihan tanah
obyek sengketa (vide: pertimbangan Judex Factie Pengadilan
Negeri Medan halaman 62);
c. Bahwa meskipun dalil-dalil Pembanding/Tergugat-I DK/ Penggugat
DR mendasarkan pada putusan yang telah berkekuatan hukum
tetap terkait kepemilikan tanah obyek sengketa, namun faktanya
Pembanding/Tergugat-I DK/ Penggugat DR dan Tergugat-II telah
dihukum berdasarkan putusan pengadilan pidana yang telah
berkekuatan hukum tetap, dikarenakan terbukti memalsukan
identitas Hadi Suharja menjadi A. Feri Siregar, dalam peralihan
tanah obyek sengketa kepada Pembanding/Tergugat-I
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 91 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
DK/Penggugat DR, sehingga terhadap fakta hukum a quo
perbuatan Pembanding/Tergugat-I DK/Penggugat DR merupakan
perbuatan melawan hukum;
d. Bahwa dalil Pembanding/Tergugat-I DK/Penggugat DR pada
halaman 17 angka 5 dan halaman 18 angka 6 juga beralasan untuk
ditolak dan dikesampingkan, sebab dalam putusan Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan telah memberikan pertimbangan yang
berimbang, baik terhadap bukti yang diajukan Terbanding/
Penggugat DK/Tergugat DR maupun bukti yang diajukan
Pembanding/Tergugat-I DK/Penggugat DR, sebagaimana
pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan pada
halaman 61 s/d 66;
e. Bahwa demikian pula dengan dalil Pembanding/Tergugat-I DK/
Penggugat DR pada halaman 18 angka 7 yang menyatakan
pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan telah salah
dan keliru karena tidak mengadili lagi bagian Rekonvensi dengan
alasan perbuatan Pembanding/Tergugat-I DK/ Penggugat DR
adalah perbuatan melawan hukum, juga beralasan untuk ditolak dan
dikesampingkan, sebagaimana pertimbangan Judex Factie
Pengadilan Negeri Medan pada halaman 67 yang menyatakan:
“Menimbang, bahwa oleh karena dalil-dalil rekonvensi pada
prinsipnya sama dengan dalil-dalil konvensi dan demikian pula
dengan alat buktinya dan pada bagian konvensi sudah
dipertimbangkan secara berimbang, maka dalil-dalil posita Gugat
Rekonpensi Penggugat dinilai tidak berdasar, oleh karenanya
gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut haruslah ditolak untuk
seluruhnya;
f. Bahwa oleh karena putusan Judex Factie Pengadilan Negeri Medan
telah memberikan pertimbangan yang berimbang terhadap bukti-
bukti surat yang diajukan oleh para pihak yang berperkara, maka
Terbanding/Penggugat DK/Tergugat DR mohon kepada Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili
perkara a quo untuk mempertahankan dan menguatkan putusan
Judex Factie Pengadilan Negeri Medan yang dibanding ini;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 92 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Berdasarkan alasan- alasan yang diuraikan di atas, mohon kiranya
Ketua Pengadilan Tinggi Medan cq Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
yang memeriksa perkara ini pada tingkat banding, berkenan memberi putusan
yang amarnya sebagai berikut:
1. Menolak Permohonan Banding Pembanding;
2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 70/Pdt.G/2015/PN-
Mdn tanggal 22 Oktober 2015 yang dimohonkan banding tersebut;
3. Menghukum Pembanding untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara
ini;
Menimbang, bahwa kuasa hukum Turut Terbanding I semula Tergugat II
mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya sependapat dengan
putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:70/Pdt.G/2015/PN.Mdn., tanggal 22
)ktober 2015.
Menimbang, bahwa kuasa hukum Turut Terbanding III semula Tergugat
IV mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya bahwa pada
petitum di dalam jawaban memohon untuk diputuskan: Menolak gugatan
Penggugat untuk seluruhnya atau menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima dan Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara
yang timbul dalam perkara ini, sedangkan dalam memori banding memohon
untuk diputuskan Menolak permohonan banding dan memori banding dari
Pembanding untuk seluruhnya dan Menghukum Pembanding untuk membayar
seluruh biaya yang timbul dalam perkara.
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mencermati dengan seksama
alasan – alasan keberatan memori banding Pembanding semula Tergugat I
tersebut di atas, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa alasan –
alasan keberatan DALAM KONVENSI: Dalam Eksepsi yang pada intinya sama
dengan eksepsi yang telah diajukan dalam jawaban, Majelis Hakim tingkat
pertama telah memberikan uraian pertimbangan dengan tepat dan benar, oleh
karena alasan keberatan dalam eksepsi ini merupakan pengulangan dan tidak
ada hal yang baru, Majelis Hakim tingkat banding sependapat dengan putusan
Majelis Hakim tingkat pertama tersebut, sehingga tidak perlu dipertimbangkan
lagi di tingkat banding.
Menimbang, bahwa terhadap alasan – alasan keberatan memori banding
Dalam Pokok Perkara, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan tidak ada kesalahan atau kekeliruan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 93 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
dalam mempertimbangkan bukti – bukti surat maupun kesalahan menerapkan
hukum pembuktian, sebab dengan adanya bukti putusan perkara Pidana yang
diajukan Terbanding semula Penggugat yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap yang menyatakan Terdakwa Alusdin Tumanggor SH.(Pembanding semula
Tergugat I dalam perka a quo) terbukti bersalah melakukan tindak pidana
secara bersama – sama membuat surat palsu dan Terdakwa Hadi Suharja
(Turut Terbanding I semula Tergugat II) terbukti melakukan tindak pidana
membuat surat palsu yang tidak dapat disangkal oleh Pembanding semula
Tergugat, maka semua bukti tentang alas hak kepemilikan Pembanding semula
Tergugat I terhadap tanah sengketa menjadi tidak mempunyai kekuatan hukum
lagi, karena terbitnya bukti hak kepemilikan Pembanding semula Tergugat I
terhadap tanah sengketa didasarkan pada tindak pidana memalsukan surat.
Menimbang, bahwa mengenai alasan – alasan keberatan dalam memori
banding Dalam Rekonvensi, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat karena
alasan tersebut pada intinya sama dengan alasan – alasan Dalam Pokok
Perkara sebagaimana yang telah dipertimbangkan di atas, maka alasan –
alasan keberatan Dalam Rekonvensi Pembanding semula Tergugat I tidak
berdasar oleh karenanya haruslah dinyatakan ditolak.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,
maka semua alasan keberatan memori banding Pembanding semula Tergugat I,
tidak berdasar dan haruslah ditolak untuk seluruhnya.
Menimbang, bahwa terhadap alasan keberatan Terbanding I semula
Penggugat, Turut Terbanding I semula Tergugat II oleh karena sependapat
dengan pertimbangan putusan Majelis Hakim tingkat pertama dan Majelis
Hakim tingkat banding juga sependapat dengan putusan tersebut, maka alasan
– alasan kontra memori banding tersebut tidak perlu dipertimbangkan lagi pada
tingkat banding.
Menimbang, bahwa selajutnya terhadap kontra memori banding dari
Turut Terbanding III semula Tergugat IV, menurut Majelis Hakim tingkat banding
bahwa oleh karena antara petitum pada jawaban dengan petitum pada memori
banding bertolak belakang atau berbeda, maka memori banding tersebut
haruslah dikesampingkan.
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti
secara cermat dan dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi
putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:70/Pdt.G/2015/ PN.Mdn., tanggal 22
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 94 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Oktober 2015 dan telah pula membaca serta memperhatikan dengan seksama
surat memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum Pembanding semula
Tergugat I, surat kontra memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum
Terbanding semula Penggugat, surat kontra memori banding dari kuasa Hukum
Turut Terbanding I semula Tergugat II, surat kontra memori banding dari Turut
Terbanding III semula Tergugat IV, sebagaimana yang telah dipertimbangkan di
atas, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan
membenarkan putusan Majelis Hakim tingkat pertama tersebut, oleh karena di
dalam pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan tepat
dan benar semua keadaan serta alasan – alasan yang menjadi dasar dalam
putusannya yang dianggap telah tercantum pula dalam putusan di tingkat
banding.
Menimbang, bahwa dengan demikian, maka pertimbangan putusan
Majelis Hakim tigkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan dasar didalam
putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi sendiri, sehingga putusan Pengadilan
Negeri Medan Nomor: 70/Pdt.G/2015/PN.Mdn, tanggal 22 Oktober 2015 dapat
dipertahankan dan dikuatkan dalam peradilan tingkat banding.
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat tetap
dipihak yang kalah, baik dalam Pengadilan tingkat pertama maupun dalam
Pengadilan tingkat banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat
pengadilan dibebankan kepadanya yang jumlahnya sebagaimana disebutkan
dalam amar putusan ini.
Mengingat dan memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947
Jo. Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009, R.Bg dan peraturan perundang-
undangan lain yang bersangkaitan.
M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari kuasa hukum Pembanding semula
Tergugat;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:
70/Pdt.G/2015/PN.Mdn. tanggal 22 Oktober 2015 yang dimohonkan
banding;
- Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar seluruh biaya
perkara yang timbul dalam kedua tingkat Pengadilan, untuk tingkat banding
ditetapkan sebesar Rp.150.000,00., (seratus lima puluh ribu rupiah).
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Hal. 95 dari 95 Halaman PUTUSAN NOMOR 291/PDT/2016/PT MDN
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Senin tanggal 7 November 2016 oleh kami: BENAR KARO–KARO, S.H.,M.H., sebagai Hakim Ketua, AGUSTINUS SILALAHI, S.H.,M.H., dan Dr. ALBERTINA HO, S.H.,M.H., masing-masing
sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
pada hari ini Senin tanggal 21 November 2016, oleh Hakim Ketua tersebut
dihadiri oleh kedua Hakim Anggota, dibantu KHAIRUL, S.H.,M.H., sebagai
Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak maupun kuasanya.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
TTD TTD
AGUSTINUS SILALAHI, S.H., M.H. BENAR KARO-KARO, S.H., M.H.
TTD
Dr. ALBERTINA HO, S.H., M.H.
Panitera Pengganti:
TTD
KHAIRUL, S.H., M.H.
Perincian Biaya: 1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN