PENDIDIKAN, PERPUSTAKAAN & PROFESI PUSTAKAWAN
oleh
Drs H. Zulfikar Zen, MADosen Dep. Ilmu Perpustakaan Univ. IndonesiaSekretaris Jenderal IPI, Dewan Eksekutif Pustakawan ASEAN (CONSAL) ExHp: 0818945958, 081382184888 e-mail [email protected]
Seminar SosialisasiUU No. 43 TH 2007 Tentang
PERPUSTAKAAN
Diselenggarakan Kerjasama antaraBADAN PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN PROP. SUMBAR
dengan
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR
Batu Sangkar, 27 Juli 2009
MENUNTUT ILMU
Wajib Hukumnya Mulai dari ayunan sampai liang lahat Kualitas manusia ditentukan oleh ilmu Ilmu diberikan bertambah, harta
diberikan berkurang. Ilmu menjaga, harta dijaga
ILMU digali melalui ….
PENDIDIKAN.FORMAL: TK, SD, SMP/SMA, PT
PENDIDIKAN NON-FORMAL : Kursus, Pelatihan, Magang, dsb.
PENDIDIKAN INFORMAL : Belajar Mandiri, Membaca
PERPUSTAKAANKU SEKOLAHKU
BUKUKUGURUKU,GURUKUBUKUKU
Beda PERPUSTAKAAN dg SEKOLAH
PERPUSTAKAAN Tanpa kurikulum, Tanpa ijazah, Tanpa kelas, Tanpa ujian, Tanpa bayar, Tanpa jadwal/waktu Tanpa kenal usia
SUMUR ILMU
GURU : Pendidik, Pengajar, Dosen, Ustaz, Instruktur, Penatar, Pelatih, Supervisor, Pamong, dsb.
BUKU : Buku, Majalah, Surat Kabar, Bahan Pandang Dengar, Multimedia (CD-ROM, kaset, e-books, dsb.
ALAM : Pengalaman, pengamatan dsbnya. “Alam takambang jadi guru”
GURU
Guru memberikan ilmu pengetahuan kepada sesorang (anak didik, mhs, dsb). Lazimnya dilakukan secara tatap muka.
Kemampuan guru memberikan ilmu, menentukan jumlah ilmu yg dimiliki anak didik.
Guru proaktif, dapat menyesuaikan dg lingkugan, dapat berdiskusi, tanya jawab, dsb
Guru memiliki keterbatasan, waktu, tenaga dan daya ingat, memburu ilmu-ilmu, dsb
MENJADI GURU
“Kun ‘Aaliman, aw Muta’aliman, aw Mustami’an, wala takun Robi’an”
(Jadilah kamu menjadi GURU atau MURID atau PENDENGAR, dan jangan menjadi
ORANG KEEMPAT)
--- Jadilah sbg GURU
KATA BIJAK DARI CINA
Kalau anda merencanakan untuk :
1 tahun tanamlah biji-bijian,
10 tahun tanamlah pepohonan,
100 tahun didiklah manusia Biji-bijian anda hanya panen sekali,
tetapi pendidikan akan panen ratusan kali
------ Jadilah sbg GURU
Hadits Nabi Muhammad SAW
Ketika seseorang meninggal, putus semua amalan, kecuali 3 (tiga):
1. Anak Shaleh
2. Amal Jariah
3. Ilmu bermanfaat yang diajarkan
---- Jadilah sbg GURU
BUKU
Adalah media komunikasi untuk menyampaikan ilmu, ide, pengalaman, keahlian dsb kepada orang lain secara tertulis.
Bersifat pasif, tetapi dapat dimanfaatkan kapan dan dimana saja.
Penulis adalah Guru , tetapi tidak diketahui siapa muridnya, kapan dan dimana terjadinya proses pembelajaran.
Melalui buku jumlah muridnya lebih banyak dan dapat dari satu generasi ke generasi
BUKU DAN AGAMA
Zabur (Nabi Daud AS) Taurat (Nab Musa AS) Injil (Nabi Isya AS) Al Quran (Nabi Muhammad SAW)
BUKU dan ISLAM
Ayat Pertama turun IQRA’ -- dibukukan ALQURAN (Alkitab), terdapat pada awal surat
Al Baqarah dan terdapat pada surat lain Islam agama SAMAWI, memiliki kitab suci Isi Al Quran tidak semata persoalan Ibadah,
tetapi semua aspek kehidupan manusia Di samping Al Quran, terdapat Hadits Nabi
SAW dibukukan.
ORANG BIJAK BERKATA
Opening a book is like flying to the blue sky, reaching the bright star for
lighting our mind.
It is like diving into deep blue ocean,
exploring the hidden treasure for enriching our soul
Membaca
Bagaikan terbang ke langit biru, meraih bintang yang bersinar,
menerangi pikiran kita
Bagaikan menyelam ke laut dalammemperoleh harta karun yang tersembunyi , memperkaya jiwa
kita
4 CARA MENDAPATKAN BUKU
Beli atau Sewa Minta Pinjam Curi
Perpustakaan adalah lembaga PEMINJAMAN resmi
BELI DAN SEWA
Memerlukan dana di samping tempat untuk membeli dan menyewa.
Kadangkala buku yang dibeli tidak dimanfaatkan maksimal, buku “nganggur” atau sbg “pajangan” di rumah.
Sebagian besar ummat pada posisi ekonimi lemah
MINTA
Hanya sewaktu-waktu Terbatas jumlah dan mutu Tidak berkelanjutan Memberi lebih baik dari meminta
(Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah)
Pinjam
Hampir sama dengan MINTA, terbatas jumlah dab mutu
Tidak mudah meyaknkan orang tempat meminjam
Tidak berkelanjutan
Curi
Na’uzubillah, berdosa Meminjam tak mengembalikan sama
dengan mencuri.
Perpustakaan
Lembaga peminjaman
Melayani yang tidak mampu
TO’AMUL MISKIN
LAYANI PEMBACA
Buku dan Pembaca tak (belum) seperti Gula dan Semut
Tugas kita:
Memasyarakatkan Perpustakaan
dan
Meperpustakakan Masyarakat
Memasyarakatkan Perpustakaan
Tugas
1. Pustakawan
2. Organisasi Profesi
3. Lembaga Pendidikan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Meperpustakakan Masyarakat
Tugas:
1. Orang Tua dan Keluarga
2. Guru, Dosen, Ustaz
3. Pejabat Pemerintah
4. Pemimpin Masyarakat (formal dan informal)
UU NO. 43
TENTANG
PERPUSTAKAAN
UNDANG-UNDANG TERKAIT
1. UUD 1945 : Hak Memperoleh Informasi
2. Deklerasi Umum PBB (1948): Hak Meperoleh Informasi
3. UU No. 7 Tahun 1971 Tentang Keasipan
4. UU No. 4 Tahun 1990 Tentang Wajib Simpan Kaya Rekam dan Karya Cetak
5. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas
PERPUSTAKAAN
Institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka
(Bab 1, ps 1, ayat 1)
PERPUSTAKAAN
Gerbang pengetahuan, sarana belajar sepanjang hayat, pengembangan kebebasan dan budaya, baik pribadi maupun kelompok.(Unesco, 1995)
JENIS PERPUSTAKAAN (1)
1. PERPUSTAKAAN NASIONAL
2. PERPUSTAKAAN UMUM
3. PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH
4. PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
5. PERPUSTAKAAN KHUSUS
JENIS PERPUSTAKAAN (2)
Perp. Sekolah, Perp. Perguruan
Tinggi, Perp. Khusus, Perp. Nasional Perp. Internasional Perp. Daerah /
Badan Perp. Daerah Perp. Pribadi/kel. Perp. Kepresidenan
Perp. Umum, Perp. Masjid Perp. Keliling, Mobil Pintar Perp. Kecamatan
/Desa/Nagari/Kelurahan
Taman Bacaan, Rumah Baca
KEPEMILIKAN
1. PERPUSTAKAAN PEMERINTAH
2. PERPUSTAKAAN PROVINSI
3. PERPUSTAKAAN KABUPATEN/KOTA
4. PERPUSTAKAAN KECAMATAN
5. PERPUSTAKAAN DESA - NAGARI
6. PERPUSTAKAAN MASYARAKAT
7. PERPUSTAKAAN KELUARGA
8. PERPUSTAKAAN PRIBADI
PERPUSTAKAAN
ASAS FUNGSI TUJUAN HAK DAN KEWAJIBAN
ASAS
1. Demokrasi
2. Keadilan,
3. Keprofesionalan
4. Keterbukaan
5. Keterukuran
6. Kemitraan
FUNGSI
1. Pendidikan
2. Penelitian
3. Pelestarian,
4. Informasi
5. Rekreasi
TUJUAN
1. Memberikan layanan kepada pemustaka
2. Meningkatkan kegemaran membaca
3. Memperluas wawasan dan pengetahuan
4. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
HAK dan KEWAJIBAN
MASYARAKAT PEMERINTAH
HAK MASYARAKAT (1)
1. Memperoleh layanan, memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas Perpustakaan
2. Daerah terpencil, terisolasi, terkebelakang mendapat layanan khusus
3. Masyarakat cacat, kelainan fisik dan mendapat layanan yg sesuai dg kemampuan dan keterbatasan
KEWAJIBANMASYARAKAT
1. Menjaga & memelihara kelestarian koleksi perpustakaan
2. Menyimpan, merawat dan melestarikan naskah kuno dan mendaftarkannya ke Perpustakaan Nasional
3. Menjaga dan melestarikan sumberdaya perpustakaan di lingkungannya
4. Mendukung upaya penyediaan fasilitas layanan di lingkungannya
5. Mematuhi seluruh peraturan dan ketentuan perpustakaan
6. Menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamaman lingkungan perpustakaan
KEWAJIBAN PEMERINTAH (Pusat)
1. Mengembangankan Sistem Nasional Perpustakaan.2. Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan
pengelolaan Perpustakaan.3. Menjamin ketersediaan perp secara merata4. Menjamin ketersediaan keragaman koleksi5. Menggalakkan promosi perp.6. Mingkatkan kuantitas dan kualitas koleksi7. Membina dan pengembangkan kompetensi
profesionalisme pustakawan dan tenaga teknis8. Mengembangkan Perpustakaan Nasional9. Memberikan penghargaan kepada setiap orang yg
menyimpan, merawat, dan melestarikan naskah kuno
KEWAJIBAN PEMERINTAH (Daerah)
1. Menjamin penyelenggaraan dan pengembangan Perpustakaan di daerah
2. Menjamin ketersediaan layanan perp secara merata di wilayah masing-masing
3. Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sbg pusat sumber belajar masyarakat
4. Menggalakkan promosi gemar membaca dg memanfaatkan perpustakaan
5. Menfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah6. Menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan
umum daerah berdasarkan kekhasan daerah
KEWENANGAN PEMERINTAH (Daerah)
1. Menetapkan kebijakan daerah dalam pembinaan, dan pengembangan perpustakaan di wilayah masing2
2. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan perp. di wilayah masing2
3. Mengalih mediakan naskah kuno yg dimiliki masyarakat di wilayah masing2 untuk dilestarikan dan didayagunakan
KEWENANGAN PEMERINTAH (Pusat)
1. Menetapkan kebijakan nasional dalam pembinaan, dan pengembangan semua jenis perpustakaan
2. Mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan perp.
3. Mengalih mediakan naskah kuno yg dimiliki masyarakat untuk dilestarikan dan didayagunakan
PERPUSTAKAAN
TENAGA PERPUSTAKAAN, PENDIDIKAN ORGANISASI PROFESI
TENAGA PERPUSTAKAAN
Pustakawan Tenaga Teknis Perpustakaan
PUSTAKAWAN
Seorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan
(UU No 43 Tahun 2007)
TENAGA TEKNIS PERPUSTAKAAN
Tenaga nonpustakawan yang secara teknis mendukung pelaksanaan fungsi perpustakaan, misalna tenaga teknis komputer, audiovisual, ketatausahaan
HAK TENAGA PERPUSTAKAN
1. Penghasilan di atas kebutuhhan hidup minimum dan jaminan kesejahhteraan sosial
2. Pembinaan karir sesuai dg tuntutan pengembangan kualitas
3. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas perpustakaan untuk kelancaran tugas
KEWAJIBAN TENAGA PERPUSTAKAAN
1. Memberikan layanan prima terhadap pemustaka
2. Menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif
3. Memberikan keteladanan dan menjaga nama baik lembaga dan kedudukan sesuai dg tugas dan tanggungjawabnya.
PENDIDIKAN
Pendd untuk pembinaan dan pengembangan tanggung jawab penyelenggara perp.
Dilaksanakan melalui pendd formal atau nonformal
Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan.
ORGANISASI PROFESI
1. Pustakawan membentuk Organisasi Profesi
2. Berfungsi memajukan dan memberikan perlindungan profesi kepada pustakawan
3. Setiap pustakawan menjadi anggota profesi
4. Organisasi Profesi dibina, dikembangkan, difasilitasi oleh Pemerintah, Pemda da/atau masyarakat.
WEWENANG ORGANISASI PROFESI
1. Menetapkan dan melaksanakan AD/ART2. Menetapkan dan menegakkan kode etik3. Memberi perlindungan hukum4. Menjalin kerjasama dg asosiasi
Pustakawan di tingkat daerah nasional dan internasional
KODE ETIK
Berupa norma atau aturan yang harus dipatuhi oleh setiap pustakawan untuk menjaga kehormatan, martabat, citra dan profesionalisme
Memuat secara spesifik sanksi pelanggaran kode etik dan mekanisme penegakan kode etik
Penegakan kode etik dilaksanaan oeh Mjelis Kehormatan Pustakawan
DEWAN PERPUSTAKAAN
Anggota 15 orang (3 pemerintah, 2 org profesi, 2 pemustaka, masing-masing 1 or (akademisi, org penulis, org sastrawan, org penebit, org perekam, org toko buku, tokoh pers)
Tugas: 1. Memberikan pertimbangan, nasihat, dan saran2. Menampung dan menyampaikan aspirasi
masy.3. Melakukan pengawasan dan penjaminan mutu
layanan
SANKSI
Pelanggar UU No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan hanya sanksi ADMINISTRATIF
Bentuknya akan diatur dalam PP
IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA (IPI)
Sebagai
Organisasi Profesi Pustakawan Indonesia
IPI
Lahir 6 Juli 1973, di Ciawi Bogor Berazaskan Pancasila dan UUD 1945 Merupakan gabungan atau fusi dari
berbagai organisasi pustakawan, antara lain pustakawan perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dsbnya
Pustakawan
Pegawai yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan pada unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi baik di instansi pemerintah maupun swasta.
(Pasal 1, AD-IPI)
TUJUAN
Meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia
Mengembangkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi
Mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian untuk bangsa dan negara RI
(Pasal 8 AD-IPI)
KEGIATAN
Mengusahakan keikutsertaan dalam pelaksanaan program pemerintah dan pembangunan nasional di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi
(Pasal 9, sub b. AD –IPI)
6 SIKAP PUSTAKAWAN
1. Berupaya melaksanakan tugas sesuai dengan harapan masyarakat.
2. Berupaya mempertahakna keunggulan kompetensi setinggi mungkin dan berkewajiban mengikuti perkembangan
3. Berupaya membedakan antara pandangan atau sikap hidup pribadi dan tugas profesi
4. Menjamin bahwa tindakan dan keputusannya, berdasarkan pertimbangan profesional
5. Tidak menyalah-gunakan posisinya dengan mengambil keuntungan kecuali atas jasa profesi
6. Bersifat sopan dan bijaksana dalam melayani masyarakat, baik dalam ucapan maupun perbuatan
(Bab III pasal 3 Kode Etik Pustakawan Indonesia)
IPI SBG PEREKAT
Keanggotaan IPI adalah individu dan lembaga Forum-forum ( FPUI, FPKI, FPPTI, FPSI) yg
lahir > 2000an keanggotaannya institusi IPI mengikat semua pustakawan, tanpa
membedakan tempat bekerja dan latar belakang
ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perp.Sekolah Indonesia)
IPI (nasional CONSAL (regional)- IFLA (internasional)
PERAN IPI dalam UU 43/2007
1. Penyusun standar nasional tenaga perpustakaan (kualitas, akademik, kompetensi, sertifikasi)
2. Memajukan profesi pustakawan (peningkatan kompetensi. Karir, wawasan kepustakawan
3. Memberikan perlindungan profesi dan perlindungan hukum bagi pustakawan
4. Menyusun kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan
PERAN IPI dalam UU 43/2007
5. Memberikan pertimbangan, nasihat dan saran bagi perumusan kebijakan dalam bidang perpustakaan
6. Menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap penyelenggaraan perpustakaan
7. Melakukan pengawasan dan penjaminan mutu layanan perpustakaan
8. Pembudayaan gemar membaca masyarakat
PERAN IPI dalam UU 43/2007
9. IPI berperan sebagai pemberi sertifikasi seperti halnya PII (Persatuan Insinyur Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia)
10. Mitra kerja IPI, adalah Perpustakaan Nasional, lembaga pendidikan, asosiasi dan instansi terkait lainnya.
11. Sertifikasi diberikan setelah pustakawan lulus uji kompetensi oleh lembaga sertifikasi yang dibetuk IPI dan mitranya.
-Wassalam-
Iqra’ wa salam
KONGRES XI
IKATAN PUSTAWAN INDONESIA (IPI)
di BATAM KEPRI
Tanggal 19 – 23 Oktober 2009
Wisata (pilihan):
1. Pulau Galang (Eks Pengungsi Vietnam)
2. Pulau Penyengat Makam Raja Ali Haji (Gurindam 12)
3. Perpustakaan Nasional Singapura