Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangUndang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan
bahwa Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dalam rangka
menyelenggarakan pemerintahannya harus menyusun perencanaan
pembangunan. Perencanaan pembangunan sebagaimana dimaksud,
disusun secara berjangka yang meliputi Rencana Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dimana selanjutnya setiap
dokumen rencana pembangunan tersebut harus mampu dijabarkan oleh
setiap SKPD yang berfungsi melaksanakan kebijakan teknis terkait
pencapaian RPJMD dan RKPD.
Menindaklanjuti hal tersebut, maka setiap Satuan Kerja Pemerintah
Daerah (SKPD) wajib untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD
sebagai tindak lanjut dari RPJMD dan Rencana Kinerja Tahunan SKPD
yang merupakan tindak lanjut dari dokumen RKPD. Dinas Sosial Kota
Bandung sebagai salah satu SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota
Bandung berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Sosial Kota Bandung dan Rencana Kerja (Renja) yang merupakan
dokumen rencana kerja per tahun.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2013-
2018 ini merupakan pedoman Dinas Sosial Kota Bandung dalam
menyelenggarakan urusan kesejahteraan sosial di Kota Bandung selama
5 (lima) tahun ke depan, sehubungan dengan telah dilantiknya Walikota
Bandung dan Wakil Walikota Bandung periode 2013-2018 maka Dinas
Sosial wajib untuk menyusun Rencana Strategis SKPD yang dapat
mendukung program pembangunan yang telah ditetapkan oleh Kepala
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
2
Daerah selama 5 (lima) tahun yang akan datang, sebagaimana tertuang
dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.
Mekanisme penyusunan Renstra SKPD ini mengacu pada ketentuan
yang tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan
penjabaran dari Visi dan Misi serta Program Dinas Sosial Kota Bandung
yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun. Penyusunan Renstra
Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2013-2018 berpedoman pada RPJMD
Kota Bandung Tahun 2013-2018 serta memperhatikan sumber daya dan
potensi yang dimiliki, faktor-faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan,
serta isu-isu strategis yang berkembang dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial di Kota Bandung.
1.2 Landasan HukumLandasan penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota
Bandung Tahun 2009-2013 ini adalah :
1. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34;
2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980 tentang
Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha
Kesejahteraan Sosial bagi Penderita Cacat;
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
3
8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha
Kesejahteraan Sosial bagi Anak yang Bermasalah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
15. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 20/HUK/99 tentang Rehabilitasi
Sosial Bekas Penyandang Masalah Tuna Sosial;
19. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 50/HUK/2004 tentang
Standarisasi Panti Sosial;
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Perlindungan Anak;
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
4
21. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2006
tentang Perlindungan Anak;
22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 29 Tahun 2002 tentang
Penanganan dan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung;
24. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan, serta Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009;
25. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;
26. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 24 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan dan Penanganan Kesejahteraan Sosial;
27. Peraturan Walikota Bandung No. 475 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota
Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan1.3.1 MaksudRencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2013-2018
dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan guna
mewujudkan Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Bandung dalam menunjang
Visi dan Misi Walikota Bandung dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
1.3.2 TujuanTujuan penyusunan Renstra Dinas Sosial Kota Bandung adalah :
1. Untuk dijadikan sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan
program pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Kota Bandung
periode 2013-2018;
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
5
2. Sebagai pedoman bagi Dinas Sosial Kota Bandung dalam menyusun
Rencana Kerja (Renja) periode 2009-2013;
3. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Walikota Tahunan dan Akhir Masa Jabatan.
1.4 Sistematika PenulisanSistematika penulisan Renstra Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2009-
2013 yakni :
BAB I PENDAHULUANMenjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan,
hubungan antar dokumen perencanaan, sistematika penulisan,
serta maksud dan tujuan penyusunaan Renstra Dinas Sosial
Kota Bandung.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPDBab ini menjelaskan tentang peran (tugas dan fungsi) Dinas
Sosial Kota Bandung dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas sumber daya
yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Bandung dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-
capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan
Rencana Strategis periode sebelumnya, capaian program
prioritas Dinas Sosial yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan akan mengulas
hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai
perlu diatasi melalui Renstra Dinas Sosial Kota Bandung.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSIBab ini memuat berbagai isu strategis yang akan menentukan
kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DANKEBIJAKANBab ini menjelaskan visi dan misi Dinas Sosial Kota Bandung
untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, yang disertai
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
6
dengan tujuan dan sasarannya, strategi dan arah kebijakan
pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Kota Bandung
untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Selain itu juga
diuraikan mengenai kebijakan umum yang akan diambil dalam
pembangunan jangka menengah dan disertai dengan program
pembangunan kesejahteraan sosial yang akan direncanakan.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIFDalam bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
yang diperlukan selama 5 (lima) tahun.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUANDAN SASARAN RPJMDDalam Bab ini diuraikan indikator yang akan dicapai melalui
sejumlah program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada
tahun 2013-2018 sesuai target capaian kinerja pada Revisi
RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018.
BAB VII PENUTUPPada bagian ini merupakan ringkasan dari Rencana Strategis
Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2013-2018.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
7
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial KotaBandungBerdasarkan Peraturan Walikota Bandung No. 475 Tahun 2008
tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas
Daerah Kota Bandung, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota
Bandung yakni :
A. Kepala Dinas1. Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang sosial berdasarkan asas otonomi dan
pembantuan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas Sosial
mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis lingkup partisipasi sosial dan
masyarakat, rehabilitasi sosial, pelayanan sosial, dan pembinaan
rawan sosial;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang partisipasi sosial dan masyarakat, rehabilitasi sosial,
pelayanan sosial, dan pembinaan rawan sosial;
c. pembinaan dan pelaksanaan di bidang partisipasi sosial dan
masyarakat, rehabilitasi sosial, pelayanan sosial, dan pembinaan
rawan sosial;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
e. pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan
kegiatan Dinas.
B. Sekretariat1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kepala Dinas Sosial lingkup kesekretariatan.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
8
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai
fungsi :
a. perencanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;
b. pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan Dinas yang
meliputi administrasi umum dan kepegawaian, program dan
keuangan;
c. pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas
Bidang;
d. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi
dan pelaporan kegiatan Dinas;
e. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; dan
f. pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
kesekretariatan.
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi umum
dan kepegawaian.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup
administrasi umum dan kepegawaian;
b. pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas, penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan
kerumahtanggaan Dinas, pengelolaan perlengkapan dan
administrasi perjalanan dinas;
c. pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan,
pengusulan dan pengelolaan data mutasi, cuti, disiplin,
pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai; dan
d. evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi umum dan
kepegawaian.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
9
b. Sub Bagian Keuangan dan Program1. Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan
program;
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Sub Bagian Keuangan
dan Program mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi
keuangan dan program kerja Dinas;
b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan,
pengusulan dan pengelolaan data anggaran, koordinasi
penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian
keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas;
c. pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyusunan
rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan
pengelolaan data kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana
dan program dinas serta koordinasi pengendalian program; dan
d. pelaporan pelaksanaan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi
keuangan dan program kerja Dinas.
C. Bidang Partisipasi Sosial dan Masyarakat1. Bidang Partisipasi Sosial dan Masyarakat mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Sosial lingkup partisipasi
sosial dan masyarakat.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Partisipasi Sosial
dan Masyarakat mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan program lingkup penyuluhan,
pemberdayaan dan partisipasi sosial, pengumpulan dan
pengawasan undian dan sumbangan sosial;
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
10
b. penyusunan petunjuk teknis lingkup penyuluhan, pemberdayaan
dan partisipasi sosial, pengumpulan dan pengawasan undian dan
sumbangan so sial;
c. pelaksanaan lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan partisipasi
sosial, pengumpulan dan pengawasan undian dan sumbangan
sosial;
d. pengkajian pemberian rekomendasi dan pemantauan
penyelenggaraan lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan
partisipasi sosial, pengumpulan dan pengawasan undian dan
sumbangan sosial; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
penyuluhan, pemberdayaan dan partisipasi sosial, pengumpulan
dan pengawasan undian dan sumbangan sosial.
a. Seksi Penyuluhan, Pemberdayaan dan Partisipasi Sosial1. Seksi Penyuluhan, Pemberdayaan dan Partisipasi Sosial mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Partisipasi Sosial
dan Masyarakat lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan partisipasi
sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Seksi Penyuluhan,
Pemberdayaan dan Partisipasi Sosial mempunyai fungsi:
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyuluhan,
pemberdayaan dan partisipasi sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyuluhan,
pemberdayaan dan partisipasi sosial;
c. pelaksanaan lingkup penyuluhan, pemberdayaan dan partisipasi
sosial yang meliputi penyuluhan, pembinaan dan pendayagunaan
partisipan sosial, lembaga sosial, dan organisasi sosial
kemasyarakatan dalam penyelenggaraan pembangunan sosial,
pendayagunaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial PSKS),
fasilitasi pemberian penghargaan di bidang sosial, serta
pengembangan jaringan sistem informasi sosial; dan
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
11
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyuluhan,
pemberdayaan dan partisipasi sosial.
b. Seksi Pengumpulan, Pengawasan Undian dan Sumbangan Sosial1. Seksi Pengumpulan, Pengawasan Undian dan Sumbangan Sosial
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Partisipasi Sosial dan Masyarakat lingkup pengumpulan dan
pengawasan undian dan sumbangan sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Pengumpulan,
Pengawasan Undian dan Sumbangan Sosial mempunyai fungsi:
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengumpulan,
pengawasan undian dan sumbangan sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengumpulan,
pengawasan undian dan sumbangan sosial;
c. pelaksanaan lingkup pengumpulan, pengawasan undian dan
sumbangan sosial yang meliputi fasilitasi, pembinaan dan
pengawasan pengumpulan sumbangan sosial, serta fasilitasi,
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan undian;
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengumpulan,
pengawasan undian dan sumbangan sosial.
D. Bidang Rehabilitasi Sosial1. Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Dinas Sosial lingkup tuna sosial serta
penyandang cacat, anak nakal dan korban narkotik.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Rehabilitasi Sosial
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan program lingkup tuna sosial serta
penyandang cacat, anak nakal dan korban narkotik;
b. penyusunan petunjuk teknis lingkup rehabilitasi tuna sosial serta
penyandang cacat, anak nakal dan korban narkotik;
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
12
c. pelaksanaan dan fasilitasi rehabilitasi tuna sosial serta penyandang
cacat, anak nakal dan korban narkotik; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup tuna
sosial serta penyandang cacat, anak nakal dan korban narkotika.
a. Seksi Tuna Sosial1. Seksi Tuna Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Rehabilitas Sosial lingkup tuna sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Tuna Sosial
mempunyai fungsi:
a. pengumpulan dan penganalisaan data rehabilitasi tuna sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis rehabilitasi tuna sosial;
c. pelaksanaan rehabilitasi tuna sosial yang meliputi pembinaa tuna
sosial, fasilitasi, kerjasama, koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi
tuna sosial; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup tuna sosial.
b. Seksi Penyandang Cacat, Anak Nakal dan Korban Narkotik1. Seksi Penyandang Cacat, Anak Nakal dan Korban Narkotik
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Rehabilitas Sosial lingkup penyandang cacat, anak nakal dan korban
narkoba
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Penyandang Cacat,
Anak Nakal dan Korban Narkotik mempunyai fungsi:
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup penyandang cacat,
anak nakal dan korban narkotik;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyandang cacat,
anak nakal dan korban narkotik;
c. pelaksanaan rehabilitasi penyandang cacat, anak nakal dan korban
narkotik yang meliputi pembinaa rehabilitasi penyandang cacat,
anak nakal dan korban narkotik, fasilitasi, kerjasama, koordinasi
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
13
dan pelaksanaan rehabilitasi penyandang cacat, anak nakal dan
korban narkotik; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup penyandang cacat,
anak nakal dan korban narkotik.
E. Bidang Pelayanan Sosial1. Bidang Pelayanan Sosial mempunnyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Dinas Sosial lingkup pelayanan sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Pelayanan Sosial
mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan program lingkup pelayanan sosial dan
bantuan korban bencana, serta bantuan dan perlindungan sosial;
b. penyusunan petunjuk teknis lingkup pelayanan sosial dan bantuan
korban bencana, serta bantuan dan perlindungan sosial;
c. pelaksanaan lingkup pelayanan sosial dan bantuan korban
bencana, serta bantuan dan perlindungan sosial; dan
d. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pelayanan
sosial dan bantuan korban bencana, serta bantuan dan
perlindungan sosial.
a. Seksi Pelayanan Sosial dan Bantuan Korban Bencana1. Seksi Pelayanan Sosial dan Bantuan Korban Bencana mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan Sosial
lingkup pelayanan sosial dan bantuan korban bencana.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Pelayanan Sosial
dan Bantuan Korban Bencana mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pelayanan sosial dan
bantuan korban bencana;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pelayanan sosial dan
bantuan korban bencana;
c. pelaksanaan lingkup pelayanan sosial dan bantuan korban
bencana yang meliputi pelayanan sosial terhadap balita anak dan
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
14
lansia dan advokasi terhadap korban tindak kekerasan, serta
penyandang masalah kesejaterahaan sosial (PMKS), pemetaan
daerah rawan bencana, fasilitasi penyelenggaraan bantuan bagi
korban bencana, peningkatan kualitas sumber daya manusia
penanganan bencana; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan sosial dan
bantuan korban bencana.
b. Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial1. Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan Sosial lingkup
bantuan dan perlindungan sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Bantuan dan
Perlindungan Sosial mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup bantuan dan
perlindungan sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bantuan dan
perlindungan sosial;
c. pelaksanaan lingkup bantuan dan perlindungan sosial yang
meliputi pembinaan dan fasilitasi bantuan terhadap panti sosial
asuhan anak, panti jompo, dan rumah perlindungan sosial anak,
kerjasama dan fasilitasi perlindungan sosial bagi perempuan, anak,
remaja, lansia, korban tindak kekerasan serta peningkatan kualitas
sumber daya manusia panti asuhan/jompo; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup bantuan dan
perlindungan sosial.
F. Bidang Pembinaan Rawan Sosial1. Bidang Pembinaan Rawan Sosial mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Sosial lingkup pembinaan
rawan sosial.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
15
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Pembinaan Rawan
Sosial mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan rawan sosial
anak dan remaja, serta pembinaan rawan sosial keluarga fakir
miskin dan usaha kesejahteraan sosial;
b. penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan rawan sosial anak
dan remaja, serta pembinaan rawan sosial keluarga fakir miskin
dan usaha kesejahteraan sosial;
c. pelaksanaan lingkup pembinaan rawan sosial anak dan remaja,
serta pembinaan rawan sosial keluarga fakir miskin dan usaha
kesejahteraan sosial; dan
d. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan
rawan sosial anak dan remaja, serta pembinaan rawan sosial
keluarga fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial.
a. Seksi Pembinaan Rawan Sosial Anak dan Remaja1. Seksi Pembinaan Rawan Sosial Anak dan Remaja mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan Rawan Sosial
lingkup pembinaan rawan sosial anak dan remaja.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Pembinaan Rawan
Sosial Anak dan Remaja mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan rawan
sosial anak dan remaja;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan rawan
sosial anak dan remaja;
c. pelaksanaan lingkup pembinaan rawan sosial anak dan remaja
yang meliputi pembinaan dan fasilitasi penanggulangan rawan
sosial bagi anak terlantar, anak jalanan, gelandangan, dan remaja
putus sekolah;
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan rawan
sosial anak dan remaja.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
16
b. Seksi Pembinaan Rawan Sosial Keluarga Fakir Miskin dan UsahaKesejahteraan Sosial
1. Seksi Pembinaan Rawan Sosial Keluarga Fakir Miskin dan Usaha
Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Pembinaan Rawan Sosial lingkup pembinaan rawan
sosial keluarga fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Seksi Pembinaan Rawan
Sosial Keluarga Fakir Miskin dan Usaha Kesejahteraan Sosial
mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan rawan
sosial keluarga fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial;
b. penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan rawan
sosial keluarga fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial;
c. pelaksanaan lingkup pembinaan rawan sosial keluarga fakir miskin
dan usaha kesejahteraan sosial yang meliputi pembinaan dan
fasilitasi penanggulangan keluarga rawan sosial, fakir miskin, serta
dan nilai-nilai kejuangan/kepahlawanan; dan
d. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan rawan
sosial keluarga fakir miskin dan usaha kesejahteraan sosial.
Sedangkan struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2008
tentang Susunan Organisasi Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota
Bandung dapat dilihat pada bagan berikut :
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
17
Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Bandungberdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
17
Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Bandungberdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
17
Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Bandungberdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
18
2.2 Sumber Daya SKPDDinas Sosial Kota Bandung sebagai organisasi perangkat pemerintah
daerah yang bertanggungjawab dan memiliki kewenangan dalam
menyelenggarakan pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Kota
Bandung dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tentunya perlu
mengoptimalkan berbagai sumber daya baik sumber daya manusia
maupun sarana penunjang yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Bandung
dalam mencapai target kinerja selama 5 (lima) tahun. Jumlah pegawai
yang ada pada Dinas Sosial Kota Bandung saat ini sebanyak 42 orang.
Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran tentang Data
dan Komposisi Pegawai Dinas Sosial Kota Bandung sebagai berikut :
Komposisi Pegawai Dinas Sosial Kota Bandungberdasarkan Jabatan Struktural
NO SKPD Eselon Fungsional Pelaksana JumlahII III IV IV III II I
1. DinasSosial 1 5 10 - - 20 6 1 43
Komposisi Pegawai Dinas Sosial berdasarkan Pendidikan
NO SKPD Pendidikan JumlahS3 S2 S1 D3 SMA SMP SD1. Dinas Sosial - 6 24 2 10 1 - 43
Adapun sarana dan prasarana dimiliki oleh Dinas Sosial Kota
Bandung dalam menunjang kinerja penyelenggaraan tugas dan fungsi
sebagai berikut :
1. Bangunan gedung kantor sebanyak 2 (unit), yang terletak di Jl.
Sindangsirna No. 40 Bandung yang merupakan gedung kantor utama
yang berfungsi sebagai kegiatan operasional kantor sehari-hari, dan
bangunan kantor yang terletak di Jl. Cipamokolan yang berfungsi
sebagai gudang dan operasional kegiatan kantor sewaktu-waktu.
2. Kendaraan operasional Dinas Roda 4 sebanyak 10 (sepuluh) unit;
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
19
3. Kendaraan operasional Dinas Roda 2 sebanyak 10 (sepuluh) unit;
4. Komputer yang digunakan untuk keperluan operasional kantor
sehari-hari, serta peralatan kantor lainnya seperti filling cabinet, meja,
kursi, lemari, dll.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPDKualitas hidup dan kesejahteraan umum Kota Bandung yang
ditandai dengan relatif tingginya Indeks Pembangunan Manusia (dalam
hal ini pendidikan dan kesehatan), tidak serta merta melepaskan Kota
Bandung dari berbagai permasalahan sosial di tingkat mikro. Berbagai
permasalahan sosial yang berkembang di Kota Bandung masih relatif
tinggi, hal ini terlihat pada masih tingginya jumlah Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung sebagai berikut :
Tabel 1.1Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Di Kota Bandung pada Tahun 2012
No Jenis PMKS Jumlah1 Anak Balita Terlantar 354 org2 Anak Terlantar 5.848 org3 Anak Berhadapan dengan Hukum 57 org4 Anak Jalanan 2.162 orang5 Penyandang Disabilitas Anak 1.060 org6 Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus 151 org7 Lanjut Usia Terlantar 2.108 org8 Penyandang Disabilitas 5.069 org9 Tuna Susila 319 org10 Gelandangan 618 org11 Pengemis 766 org12 Pemulung 388 org13 Kelompok Minoritas 153 org14 Bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan 153 org15 Orang dengan HIV/Aids 2.690 org16 Korban penyalahgunaan Napza 103 org17 Pekerja migran bermasalah sosial 17 org18 Korban bencana alam 111 org19 Korban bencana sosial -20 Perempuan rawan sosial ekonomi 3.487 org21 Keluarga Miskin 78.751 KK
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
20
22 Keluarga bermasalah psikologis 2.603 KK23 Keluarga berumah tidak layak huni 3.606 KKSumber : Pendataan Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2012
Sampai dengan saat ini penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang sosial Tingkat Kota untuk Kota Bandung masih belum
disahkan/ditetapkan oleh Walikota Bandung walaupun telah ditetapkan
oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia mengenai SPM Bidang Sosial
melalui Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 129/HUK/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota sehingga tingkat keberhasilan atau capaian
kinerja pelayanan Dinas Sosial Kota Bandung didasarkan pada Indikator
Kinerja Kunci (IKK). Adapun capain kinerja pelayanan Dinas Sosial Kota
Bandung berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Dinas Sosial Kota
Bandung, sebagai berikut :
1. Jumlah sarana dan prasarana kesejahteraan sosial yang ada di Kota
Bandung sampai dengan tahun 2013 sebanyak 63 buah yang terdiri
atas 48 buah Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA), 5 buah Panti Sosial
Tresna Whredha (PSTW), 1 unit Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat
(PRPC), dan 9 buah Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA);
2. Penanganan atau pembinaan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada tahun 2013 sebesar 17,84% dari
jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di
Kota Bandung;
3. Prosentase bantuan stimulan yang tersalurkan kepada para
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung
pada tahun 2013 sebesar 17,84% dari jumlah keseluruhan PMKS.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
21
Tabel 2.1Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Sosial
Kota Bandung
No Indikator Kinerja TargetSPM
TargetIKK
TargetIndikatorLainnya
SatuanTarget Renstra Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (%)
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 20131 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 Tingkat kepedulian masyarakat terhadap
PMKS; Tingkat partisipasi dalampenanggulangan PMKSa. Fakir Miskin KK 125 225 325 250 300 57 160 384 950 561 46 71 118 380 187b. Penyandang Cacat orang 90 140 200 275 325 154 866 1066 668 380 171 619 533 243 117c. Tuna Susila orang 120 180 240 1000 1160 140 269 389 972 937 117 149 162 97 81d. Wanita Rawan Sosial Ekonomi orang 200 300 400 125 150 240 300 440 100 100 120 100 110 80 67e. Lanjut Usia orang 300 450 600 200 200 300 479 1087 275 273 100 106 181 138 137f. Anak Terlantar orang 900 1350 1800 200 250 969 2616 3160 100 840 108 194 176 50 336g. Korban Trafficking dan kekerasan dalamrumah tangga (KDRT)
orang 80 120 160 25 40 90 125 145 10 30 113 104 91 40 75
2 Jumlah lembaga sosial yang berperan aktifdalam pembangunan kesejahteraan sosial
PSKS 75 90 105 105 60 151 115 151 60 60 201 128 144 57 100
3 Jumlah pekerja sosial profesional(akumulasi)
orang 50 60 70 100 100 50 70 70 70 100 100 117 100 70 100
4 Jumlah penyerapan informasipembangunan kesejahteraan sosial
lokasi 15 22 30 30 10 22 30 30 30 30 147 136 100 100 300
*Catatan : Capaian kinerja di atas tidak hanya bersumber dari APBD Kota, akan tetapi termasuk penanganan yang bersumber dari APBD Provinsi dan APBN
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
22
Tabel 2.2Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Sosial Kota Bandung
UraianAnggaran pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 20131 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PenangananPenyandang MasalahKesejahteraan Sosialdan PeningkatanKualitas PSKS
4.313.133.778 4.281.140.000 10.236.410.000 16.499.457.201 20.492.927.500 4.058.320.587 4.078.205.932 8.145.068.859 15.477.647.841 14.115.919.204
UraianRasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata Pertumbuhan
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 20131 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PenangananPenyandang MasalahKesejahteraan Sosialdan PeningkatanKualitas PSKS
94% 95% 80% 94% 69% 265% -1% 139% 61% 24%
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
23
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPDPenyelenggaraan kesejahteraan sosial merupakan kewajiban dari
setiap pemerintah kepada warga masyarakatnya, namun demikian
penyelenggaraan kesejahteraan sosial bukanlah suatu hal yang mudah
karena permasalahan yang terjadi di dalamnya jauh sangat kompleks.
Sebagaimana kita ketahui bahwa sasaran garapan dari Dinas Sosial Kota
Bandung ialah para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
yang sebagaian besar diantara mereka merupakan penduduk miskin yang
tidak mampu menjalankan peran dan fungsi sosialnya di masyarakat
secara wajar. Penyebab terjadinya berbagai permasalahan sosial yang
diderita oleh para PMKS ini sangat bervariasi, hal tersebut kita dapat
kelompokan ke dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu yang dikarenakan
faktor eksternal dan internal, faktor eksternal diantaranya kejadian
bencana alam/sosial, kebijakan pemerintah, serta pengaruh lingkungan,
sedangkan faktor internal diantaranya tingkat pendidikan yang rendah
serta keterbatasan fisik atau mental yang dimiliki oleh seorang individu.
Tuntutan masyarakat terhadap pemerintah terkait pelayanan dalam
bidang kesejahteraan sosial ini sangatlah tinggi karena selain dirasakan
langsung oleh masyarakat juga berhasil atau tidaknya suatu proses
pembangunan yang dilakukan oleh suatu pemerintahan ialah semakin
berkurangnya jumlah penduduk miskin pada daerah tersebut atau
dengan kata lain warga masyarakatnya sejahtera. Tuntutan terhadap
kinerja Dinas Sosial Kota Bandung tidak hanya muncul dari masyarakat
akan tetapi juga dari pihak pemerintah pusat maupun provinsi, hal
tersebut tercermin dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Sosial
Republik Indonesia tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesejahteraan Sosial, dimana tujuan dari SPM tersebut ialah
menselaraskan penyelenggaraan pembangunan bidang kesejahteraan
sosial sekaligus dalam rangka percepatan penuntasan permasalahan
sosial di seluruh daerah di Indonesia sehingga menuntut pihak
pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran serta sumber daya
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
24
lainnya secara memadai guna mencapai target Standar Pelayanan
Minimal.
Seluruh permasalahan yang dikemukakan di atas merupakan
tantangan sekaligus peluang bagi Dinas Sosial Kota Bandung dalam
melaksanan tugas dan fungsinya sebagai organisasi perangkat daerah
yang memiliki tugas dan fungsi penyelenggaraan kesejahteraan sosial di
Kota Bandung, karena dengan adanya berbagai permasalahan tersebut
Dinas Sosial Kota Bandung diharapkan akan mendapatkan berbagai
kemudahan dalam upaya peningkatan jumlah anggaran maupun sarana
dan prasarana guna peningkatan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial
yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
25
BAB IIIISU-ISU SRATEGIS
3.1 Identifikasi PermasalahanKualitas hidup dan kesejahteraan umum Kota Bandung yang
ditandai dengan relatif tingginya Indeks Pembangunan Manusia (dalam
hal ini pendidikan dan kesehatan), tidak serta merta melepaskan Kota
Bandung dari berbagai permasalahan sosial di tingkat mikro. Berbagai
permasalahan sosial yang berkembang di masyarakat pada tahun 2013
adalah balita terlantar (360 jiwa), anak terlantar (6.643 jiwa), anak
korban tindak kekerasan (19 jiwa), anak jalanan (4.821 jiwa), anak cacat
(484 jiwa), wanita rawan sosial ekonomi (5.868 jiwa), tuna susila (116
jiwa), pengemis (4.126 jiwa), gelandangan (948 jiwa), korban narkotika
(363 jiwa), keluarga berumah tidak layak huni (27.041 keluarga),
pengidap HIV-Aids (1.268 jiwa), dsb. Beberapa hal yang cukup menonjol
anatara lain :
a. Peningkatan jumlah anak terlantar, keluarga miskin, keluarga dengan
rumah tidak layak huni, dan pengidap HIV-Aids;
b. Penurunan jumlah anak jalanan, anak nakal, tuna susila, pengemis,
gelandangan, dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana;
Dengan beberapa kecenderungan tersebut, beberapa tantangan
permasalahan sosial di Kota Bandung masih relatif sangat besar. Adapun
data jumlah Penyandang Masalkah Kesejahteraan Sosial di Kota Bandung
sampai dengan Tahun 2009, sebagai berikut :
Tabel 3.1Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tahun 2012
No Jenis PMKS Jumlah1 Anak Balita Terlantar 354 org2 Anak Terlantar 5.848 org3 Anak Berhadapan dengan Hukum 57 org4 Anak Jalanan 2.162 orang5 Penyandang Disabilitas Anak 1.060 org6 Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus 151 org
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
26
7 Lanjut Usia Terlantar 2.108 org8 Penyandang Disabilitas 5.069 org9 Tuna Susila 319 org10 Gelandangan 618 org11 Pengemis 766 org12 Pemulung 388 org13 Kelompok Minoritas 153 org14 Bekas warga binaan lembaga pemasyarakatan 153 org15 Orang dengan HIV/Aids 2.690 org16 Korban penyalahgunaan Napza 103 org17 Pekerja migran bermasalah sosial 17 org18 Korban bencana alam 111 org19 Korban bencana sosial -20 Perempuan rawan sosial ekonomi 3.487 org21 Keluarga Miskin 78.751 KK22 Keluarga bermasalah psikologis 2.603 KK23 Keluarga berumah tidak layak huni 3.606 KKSumber : Pendataan tahun 2012.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil WalikotaBandungSebagaimana diketahui bahwa Visi Kota Bandung Tahun 2013-2018
ialah “Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, DanSejahtera”, yang dijabarkan sebagai berikut :
Bandung : adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota
Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu
kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak
tahun 1811 hingga sekarang.
Unggul : adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi
daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi
kenyaman dan kesejahteraan warga Kota Bandung.
Nyaman : adalah terciptanya suatu kondisidimana kualitas lingkungan
terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran
dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah
suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia
seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga
nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
27
infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai
aktifitas dan perilaku penghuninya.
Sejahtera : yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada
pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar
manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil
Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota
Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada
ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar
pengokohan sosial masyarakat.Masyarakat sejahtera
tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materisaja,
melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah.Kesejahteraan
dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang
merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk
memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya,
meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini
diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan
masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan
antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah sebuah
manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna.
Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk
kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung
untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik,
hingga menjaditeladan bagi kota lainnya.
Berdasarkan Visi Kota Bandung tersebut kemudian dijabarkan ke
dalam Misi Kota Bandung Tahun 2009-2013, adapun Misi tersebut yaitu :
1. Menata Kota Bandung melalui penataan ruang, pembangunan
infrastruktur, dan fasilitas publik yang berkelanjutan (sustainable)
dan nyaman.
2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan
melayani
3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
28
4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.
Berdasarkan penjabaran atas Visi dan Misi Kota Bandung Tahun
2009-2013 di atas, penyelenggaraan pelayanan dalam kesejahteraan
sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung terkait dengan
misi ke-3 yaitu Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan
berdaya saing yang memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Mewujudkan Pendidikan yang merata, unggul, terjangkau dan
terbuka.;
b. Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan;
c. Peningkatan kualitas Hidup Masyarakat;
d. Meningkatkan pelestarian seni budaya peran pemuda prestasi olah
raga;
e. Mewujudkan Toleransi dan Pembinaan Umat Beragama.
Berdasarkan paparan mengenai tujuan dari Misi ke-3 di atas, Dinas
Sosial secara langsung terkait dengan tujuan pada huruf c yaitu
“Peningkatan kualitas hidup masyarakat” dengan sasaran yaitu
meningkatnya penanggulangan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS). Adapun indikator dari sasaran tersebut ialah prosentase
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terlayani.
Dengan adanya sasaran dan indikator sasaran tersebut, maka Dinas
Sosial Kota Bandung sebagai penyelenggara pelayanan bidang sosial
menitikberatkan seluruh program dan kegiatan guna mencapai indikator
sasaran tersebut. Pencapaian suatu indikator sasaran tentunya tidak
terlepas dari berbagai faktor pendorong dan penghambat yang baik secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pencapaian tujuan.
Dalam upaya meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Dinas Sosial Kota
Bandung masih mengalami beberapa hambatan diantaranya masih
rendahnya penyerapan informasi kesejahteraan sosial oleh warga
masyarakat, peningkatan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) yang relatif tinggi setiap tahunnya, ketidaksinergisan
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
29
penanganan masalah sosial yang dilaksanakan oleh para pemangku
jabatan, dan penanganan masalah sosial yang masih secara parsial.
Di samping faktor penghambat di atas, faktor pendorong pencapaian
tujuan dan sasaran pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial
diantaranya ialah peranan mitra kerja Dinas Sosial Kota Bandung yang
dikenal dengan sebutan PSKS (Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial)
yang terdiri dari Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat, Organisasi
Sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, Taruna Siaga Bencana,
dan lain sebagainya yang cukup besar dalam membantu penanggulangan
masalah sosial di lapangan.
3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian Sosial RepublikIndonesia
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh
Kementerian Sosial Republik Indonesia diarahkan pada pelaksanaan
rehabilitasi Sosial, Perlindungan Sosial, Jaminan Sosial, dan
Pemberdayaan Sosial sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Peningkatan akses dan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial dilakukan melalui empat fokus prioritas,
yakni (1). Peningkatan Program Keluarga Harapan (PKH); (2) Peningkatan
pelayanan dan rehabilitasi sosial; (3) Peningkatan bantuan sosial; dan (3)
Pemberdayaan fakir miskin dan Komunitas Adat Terpencil (KAT). Keempat
fokus prioritas tersebut juga didukung oleh: (a) peningkatan kualitas
rancangan dan pengelolaan program; (b) penyempurnaan kriteria, proses
penargetan, serta proses seleksi penerima bantuan sosial; (c) peningkatan
jumlah dan perluasan cakupan sasaran program; (d) penataan
kelembagaan untuk pengelolaan program secara efektif dan efisien; (e)
peningkatan kemampuan dan kualitas lembaga pendidikan dan
penelitian; dan (f) pengembangan sistem informasi manajemen yang
berkualitas.
Strategi dan arah kebijakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
tahun 2010-2014 dirumuskan berdasarkan pada (i) RPJMN Tahun 2010-
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
30
2014, (ii) evaluasi capaian pembangunan kesejahteraan sosial sampai
tahun 2009, (iii) kebijakan sebelas prioritas nasional Kabinet Indonesia
Bersatu Jilid II, dan (iv) komitmen pemerintah pada konvensi
internasional mengenai kemiskinan, khususnya tentang penurunan
separuh penduduki miskin dunia hingga tahun 2015 yang termuat dalam
konvensi Millenium Development Goals (MDGs), dan (v) Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, serta Perpres Nomor
47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara. Memperhatikan arah kebijakan umum pembangunan nasional
pada RPJMN 2010-2014 yang melanjutkan pembangunan mencapai
Indonesia yang sejahtera, kondisi ketercapaian ini tercermin dari
peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, pengurangan
kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran, perbaikan infrastruktur
dasar, serta terjaga dan terpeliharanya lingkungan hidup secara
berkelanjutan.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup StrategisRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung yang ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung Tahun 2011-2031 yang merupakan
arahan kebijakan dan strategi ruang wilayah Kota Bandung yang bersifat
spasial. Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Bandung memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota;
serta
b. acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan
masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun
program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang
kota.
Adapun kedudukan dari RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031
yaitu sebagai pedoman bagi :
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
31
a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;
b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;
c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar
sektor, antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;
d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
e. penataan ruang kawasan strategis kota.
Kebijakan penataan ruang kota yang ditetapkan melalui RTRW
merupakan suatu kebijakan yang bersifat spasial yang perlu
ditindaklanjuti dengan kebijakan atau ketentuan-ketentuan lain yang
bersifat non-spasial seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), dan Rencana Strategis (Renstra) pada SKPD. Dengan
ditetapkannya RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031 tentunya baik
secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap
berbagai kebijakan yang ada di bawahnya, salah satunya Rencana
Strategis (Renstra) SKPD Tahun 2013-2018. Begitu pula halnya dengan
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung, dimana secara langsung atau tidak
langsung akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan atau ketentuan yang
ada dalam dokumen RTRW Kota Bandung, karena ketentuan RTRW pasti
akan berdampak terhadap kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu kita cermati dengan adanya dokumen RTRW
ini adalah faktor penghambat dan pendorong terkait pelayanan bidang
sosial di Kota Bandung. Adapun faktor pendorong dengan adanya
dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031 terhadap pelayanan
bidang sosial, antara lain :
a. peningkatan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana pemadam
kebakaran di beberapa lokasi di Kota Bandung, hal ini diharapkan
dapat mengurangi jumlah kerugian yang diderita dari bencana
kebakaran
b. Pembagian wilayah kota menjadi 8 (delapan) sub wilayah kota yang
diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
32
informasi tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui
aparatur kewilayahan setempat, sehingga dapat terjadi pemerataan
kesejahteraan masyarakat.
c. Pengembangan jalur evakuasi bencana beserta langkah-langkah
rencana penanganan kawasan rawan bencana longsor/gerakan tanah,
kebakaran, banjir, gempa bumi, dan letusan gunung api.
d. Pengembangan dan peningkatan jaringan drainase yang dapat
diharapkan mengurangi jumlah kawasan rawan banjir yang ada di
Kota Bandung
e. Adanya pengembangan kawasan yang mengatur tentang sektor
informal.
f. Pengembangan wilayah kota yang terkonsentrasi di bagian timur,
memungkinkan Dinas Sosial untuk membangun sarana sosial berupa
panti pelayanan terpadu kesejahteraan sosial yang berlokasi di
Keluarahan Derwati, Kecamatan Rancasari.
Selain adanya faktor pendorong terhadap pelayanan bidang sosial,
dokumen RTRW juga memiliki faktor penghambat terhadap pelayanan
bidang sosial, antara lain :
a. Dengan adanya rencana pengembangan jalan Tol Soreang dan
Pasirkoja, tentunya hal ini akan mengakibatkan pergerakan ekonomi
atau masyarakat di daerah kabupaten bandung ke Kota Bandung
akan semakin intensif, sehingga persaingan ekonomi antara warga
Kota Bandung dengan warga di Luar Kota Bandung akan semakin
tinggi. Yang pada akhirnya dapat menambah permasalahan sosial
yang ada di Kota Bandung.
b. Kota Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat sekaligus sebagai
pusat perekonomian Jawa Barat akan memberikan daya tarik
tersendiri bagi masyarakat sekitar Kota Bandung (cekungan Bandung)
bahkan di luar cekungan Bandung untuk berusaha memperoleh
penghidupan yang layak di Kota Bandung. Hal ini juga tentunya dapat
meningkatkan permasalahan sosial yang ada di Kota Bandung,
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
33
terutama permasalahan PMKS Jalanan (Gelandangan, pengemis, anak
jalanan, dan Wanita Tuna Susila) di Kota Bandung.
3.5 Penentuan Isu-isu StrategisBerdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, dikemukakan bahwa
pelayanan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota
Bandung sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun
eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal disini ialah kebijakan
pemerintah Kota Bandung dalam bidang lain yang sekiranya memiliki
dampak atau mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap kinerja pelayanan sosial yang dilaksanakan Dinas
Sosial Kota Bandung serta sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Sosial
Kota Bandung, sedangkan yang dimaksud dengan faktor eksternal disini
ialah kebijakan pemerintah pusat atau provinsi menyangkut
pembangunan atau penyelenggaraan kesejahteraan sosial atau faktor-
faktor lain di luar faktor internal.
Setelah mempelajari beberapa dokumen rencana yang diyakini dapat
mempengaruhi terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota
Bandung diantaranya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018, Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Daerah (RTRWD) Kota Bandung Tahun 2011-2031 diketemukan
beberapa faktor pendorong dan penghambat terhadap penyelenggaraan
kesejahteraan sosial sebagaimana telah diungkapkan pada bagian
sebelumnya.
Hasil penelaahan terhadap beberapa dokumen perencanaan yang
terkait terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial berupa faktor
pendorong dan faktor penghambat yang perlu disikapi dengan cara
menerapkan strategi guna menindaklajuti faktor-faktor penghambat dan
memanfaatkan faktor-faktor pendorong dalam mengoptimalkan
penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung atau dengan kata lain hal-
hal tersebut merupakan isu-isu strategis yang perlu ditindaklanjuti oleh
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
34
Dinas Sosial Kota Bandung. Isu-isu strategis yang perlu ditindaklajuti
oleh Dinas Sosial Kota Bandung terkait penyelenggaraan kesejahteraan
sosial melalui Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Bandung
Tahun 2013-2018 sebagai berikut :
1. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial
melalui pembangunan Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial Terpadu.
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan sosial terhadap
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terutama
permasalahan PMKS Jalanan.
3. Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan terhadap PMKS yang
dilaksanakan oleh Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),
khususnya pembinaan terhadap Karang Taruna, PSM, dan Organisasi
Sosial yang jumlah sangat besar di Kota Bandung.
4. Perwujudan Misi Walikota Bandung untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial di Kota Bandung;
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
35
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG
4.1 Visi dan Misi Dinas Sosial Kota BandungSebagaimana diketahui bahwa Visi Kota Bandung yaitu
“Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Dan Sejahtera”,
maka untuk mewujudkan cita-cita tersebut salahsatunya diperlukan
suasana yang kondusif dan kehidupan sosial kemasyarakatan yang
berkeadilan sosial serta ditandai dengan adanya kesejahteraan sosial
masyarakat yang semakin meningkat dan pada gilirannya dapat
menunjang peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan dan
program pembangunan daerah.
Berdasarkan hal tersebut, maka Visi Dinas Sosial Kota Bandung
adalah “Kesejahteraan Sosial dari, oleh, dan untuk Masyarakatmenuju Bandung yang Unggul, Nyaman, dan Sejahtera “Visi Dinas Sosial Kota Bandung tersebut dijabarkan sebagai berikut :
Kesejahteraan Sosial mengandung pengertian suatu tata kehidupan
dan penghidupan sosial, materi maupun spiritual yang diliputi oleh
rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, yang
memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang
sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai
Pancasila
Dari Masyarakat mengandung pengertian bahwa sumber
pembiayaan untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung secara tidak langsung
bersumber dari masyarakat melalui mekanisme APBD Kota Bandung .
Oleh Masyarakat mengandung pengertian bahwa Dinas Sosial Kota
Bandung mengupayakan agar masyarakat tidak hanya berperan
sebagai objek penyelenggaraan kesejahteraan sosial akan tetapi juga
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
36
dapat berfungsi sebagai subjek penyelenggaraan kesejahteraan sosial
melalui Pembinaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Untuk Masyarakat mengandung pengertian bahwa penyelenggaraan
kesejahteraan sosial ditujukan sebesar-sebesarnya untuk
kemakmuran masyarakat Kota Bandung.
Unggul mengandung pengertian Kota Bandung sebagai kota yang
terbaik dan terdepan sebagai contoh bagi daerah lain dalam upaya
terobosan perubahan ke arah yang lebih baik
Nyaman mengandung pengertian sebagai upaya terciptanya suatu
kondisi terpeliharanya kualitas lingkungan serta dapat memberikan
kesegaran dan kesejukan bagi warga kota dan dapat memberikan
pemenuhan atas kebutuhan dasar seperti tanah, air, dan udara.
Sejahtera mengandung pengertian mengarahkan semua
pembangunan kota pada pemenuhan lahir dan batin warganya agar
dapat menjalankan fungsi sosialnya. .
Untuk mencapai Visi tersebut, Dinas Sosial Kota Bandung merumuskan
misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan partisipasi
sosial dan masyarakat, dimana terdapat peran aktif dari masyarakat
dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial
2. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan rehabilitasi
sosial guna memulihkan ketidakberdayaan masayarakat dalam
melaksanakan fungsi sosialnya
3. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pelayanan
sosial, yang mengandung pengertian optimalisasi pelayanan terhadap
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
4. Mewujudkan kesejahteraan sosial melalui pembinaan terhadap rawan
sosial keluarga dan anak, rawan sosial memiliki makna golongan
masyarakat yang beresiko tinggi menjadi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
5. Mewujudkan sistem birokrasi yang handal dan akuntabel.
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
37
Penjelasan arti dan makna misi Dinas Sosial sebagaimana dimaksud di
atas, yakni :
a. Meningkatkan peran serta/partisipasi masyarakat dalam penanganan
masalah kesejahteraan sosial melalui Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS) yang berada di lingkungan masyarakat
b. Peningkatan rehabilitasi sosial mengandung makna pemulihan fungsi
sosial para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (Gelandangan,
pengemis, Wanita Tuna Susila, Korban Narkotika, HIV-Aids,
Penyandang Cacat, dan Eks-Narapidana) melalui pola penanganan
dalam panti dan luar panti, sehingga memiliki kembali fungsi
sosialnya dan dapat bermasyarakat secara wajar.
c. Peningkatan pelayanan sosial, mengandung pengertian optimalisasi
pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
melalui penanganan dalam panti maupun luar panti, bantuan bagi
korban bencana, dan bantuan bagi orang terlantar dalam perjalanan.
d. Pembinaan terhadap rawan sosial keluarga dan anak, mengandung
pengertian pemberian pelatihan keterampilan dan bantuan usaha
bagi keluarga dan anak sehingga dapat melaksanakan fungsi sosial
secara wajar.
e. Peningkatan kapasitas kinerja pegawai dan sistem administrasi
pemerintahan yang akurat dan akuntabel
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial KotaBandung
4.2.1 TujuanBerbagai usaha penyelenggaraan pembangunan bidang
kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung
memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
38
2. Meningkatkan upaya-upaya rehabilitasi sosial bagi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial;
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan sosial bagi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;
4. Meningkatkan pembinaan terhadap kelompok rawan sosial keluarga,
anak dan remaja.
5. Meningkatkan kapasitas kinerja pegawai serta sistem administrasi
pelaporan kinerja dan keuangan.
5.2.2 SasaranAdapun sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Sosial Kota Bandung,
yang merupakan penjabaran dari tujuan penyelenggaraan pembangunan
bidang kesejahteraan sosial sebagai berikut :
1. Meningkatnya partisipasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
2. Meningkatnya penanganan penyandang cacat
3. Meningkatnya penanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum
4. Meningkatnya penanganan Gelandangan dan Pengemis
5. Meningkatnya penanganan Wanita Tuna Susila
6. Meningkatnya penanganan korban bencana alam/sosial
7. Meningkatnya penanganan Lanjut Usia Terlantar di Luar dan Dalam
Panti
8. Meningkatnya kualitas pelayanan pada Lembaga Kesejahteraan Sosial
9. Meningkatnya penanganan Keluarga Miskin
10. Meningkatnya penanganan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)
11. Meningkatnya penanganan Korban Trafficking dan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT)
12. Meningkatnya penanganan anak jalanan
13. Meningkatnya administrasi penyelenggaraan pemerintahan SKPD
14. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur
15. Meningkatnya kapasitas kinerja aparatur
16. Meningkatnya kualitas sistem pelaporan kinerja dan keuangan SKPD
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
39
Untuk lebih jelasnya mengenai keterkaitan antara tujuan, sasaran,
indikator sasaran serta target capaian kinerja dari penyelenggaraan
kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Sosial Kota Bandung
TUJUAN SASARAN INDIKATORKINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1(2014)
2(2015)
3(2016)
4(2017)
5(2018)
Meningkatkanperan sertamasyarakatdalampenangananPenyandangMasalahKesejahteraanSosial
MeningkatnyapartisipasiPotensi danSumberKesejahteraanSosial
JumlahPotensi danSumberKesejahteraanSosial yangmengikutiprogrampemberdayaan
998PSKS
1.387PSKS
1.387PSKS
1.392PSKS
1.392PSKS
Meningkatkanupaya-upayarehabilitasisosial bagiPenyandangMasalahKesejahteraanSosial
Meningkatnyapenangananpenyandangcacat
Prosentasepenyandangcacat yangterlayani
6,53% 8,16% 9,79% 11,42% 13,05%
MeningkatnyapenangananAnak yangBerhadapandengan Hukum
Jumlah AnakyangBermasalahdenganHukum yangdilakukanpembinaan
35orang
35orang
35orang
35orang
35orang
MeningkatnyapenangananGelandangandan Pengemis
Jumlahgelandanganpengemisyangmenerimapembinaan
150orang
150orang
150orang
150orang
150orang
MeningkatnyapenangananWanita TunaSusila
JumlahWanita TunaSusila yangmenerimapembinaan
100orang
100orang
100orang
100orang
100orang
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
40
Meningkatkankualitas dankuantitaspelayanansosial bagiPenyandangMasalahKesejahteraanSosial
Meningkatnyapenanganankorban bencanaalam/sosial
Prosentasekorbanbencana alam/sosial yangmendapatkanbantuansosial
100% 100% 100% 100% 100%
MeningkatnyapenangananLanjut UsiaTerlantar diLuar dan DalamPanti
JumlahLanjut UsiaTerlantar yangterlayani
100orang
100orang
100orang
150orang
200orang
Meningkatnyakualitaspelayanan padaLembagaKesejahteraanSosial
jumlah pantisosial yangmenda[atkanbantuansosial
200orang
10PSAAdan 5PSTW
13PSAAdan 7PSTW
20PSAAdan 7PSTW
23PSAAdan 7PSTW
Meningkatkanpembinaanterhadapkelompokrawan sosialkeluarga,anak danremaja
MeningkatnyapenangananKeluarga Miskin
Jumlahkeluargamiskin yangmenerimaprogrampemberdayaan
14.554RTSM
14.554RTSM
14.554RTSM
14.554RTSM
14.554RTSM
MeningkatnyapenangananWanita RawanSosial Ekonomi(WRSE)
Jumlah WRSEyangmenerimaprogrampemberdayaan
200orang
200orang
200orang
200orang
200orang
MeningkatnyapenangananKorbanTrafficking danKekerasanDalam RumahTangga (KDRT)
Jumlahkorbantrafficking danKDRT yangterlayani
40orang
40orang
40orang
40orang
40orang
Meningkatnyapenanganananak jalanan
Prosentasepenanganananak jalananyangmenerimaprogrampemberdayaan
4,77% 4,77% 4,77% 4,77% 4,77%
Meningkatkankapasitaskinerjapegawai sertasistemadministrasipelaporankinerja dankeuangan
MeningkatnyaadministrasipenyelenggaraanpemerintahanSKPD
Cakupanpelayananadministrasiperkantoran
12bulan
12bulan
12bulan
12bulan
12bulan
Meningkatnyasarana danprasaranaaparatur
Cakupanpelayanansarana danprasaranaaparatur
100% 100% 100% 100% 100%
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
41
Meningkatnyakapasitaskinerja aparatur
Prosentasepegawai yangmenguasaipekerjaan
100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnyakualitas sistempelaporankinerja dankeuangan SKPD
Nilai EvaluasiAKIP
baik baik baik baik baik
ProsentaseTemuanPengelolaanAnggaranBPK/Inspektoratyangditindaklajuti
100% 100% 100% 100% 100%
ProsentaseTertibAdministrasiBarang /asset daerah
100% 100% 100% 100% 100%
5.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Sosial Kota BandungGuna mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Sosial
Kota Bandung melalui Rencana Strategis Tahun 2013-2018, maka Dinas
Sosial Kota Bandung menerapkan strategi yaitu :
1. Meningkatkan pelayanan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) melalui upaya-upaya rehabilitasi sosial, pemberdayaan
sosial, jaminan sosial, dan perlindungan sosial bagi PMKS
2. Peningkatan kualitas dan kuantitas bantuan/jaminan sosial bagi
PMKS.
3. Peningkatan kapasitas kinerja SKPD
Dalam merealisasikan strategi penyelenggaraan kesejahteraan
sosial, tentunya Dinas Sosial Kota Bandung perlu menentukan arah
kebijakan selama 5 (lima) tahun yang sekiranya menunjang terhadap
strategi penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Adapun arah kebijakan
yang diambil oleh Dinas Sosial Kota Bandung selama tahun 2013-2018 :
1. Penyediaan Rumah Singgah, Rumah Rehabilitasi, dan Bangsal
Gelandangan
2. Pembentukan Tim Razia Rutin guna melakukan penertiban terhadap
PMKS Jalanan di Kota Bandung
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
42
3. Pemberdayaan Ekonomi bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial
4. Penanganan Anak Jalanan melalui Kolaborasi dengan Komunitas
Peduli Anak Jalanan
Berbagai bentuk kebijakan yang ditetapkan oleh Dinas Sosial Kota
Bandung guna mencapai sasaran yang telah disepakati, maka
diimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Program dan kegiatan
pada Dinas Sosial Kota Bandung terbagi menjadi 2 (dua), yaitu
Program/Kegiatan Urusan Wajib Sosial dan Program/Kegiatan Non-
Urusan (Administrasi Umum). Adapun jenis program dan kegiatan yang
diterapkan oleh Dinas Sosial Kota Bandung yaitu :
A. Program/Kegiatan Urusan Wajib Sosial
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT),
dan Penyandang Masalah Sosial lainnya, yang terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu :
a. Kegiatan peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan
pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT, dan PMKS
lainnya
b. Kegiatan pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin
c. Kegiatan pengadaan sarana dan prasaran pendukung usaha bagi
keluarga miskin
d. Kegiatan pelatihan keterampilan bagi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
e. Kegiatan monitoring, Evaluasi dan pelaporan
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial yang terdiri
dari beberapa kegiatan yaitu :
a. Pelayanan dan perlindungan sosial hukum bagi korban
perdagangan perempuan dan anak
b. Pelaksanaan KIE Konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
43
c. Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi
PMKS
d. Penanganan masalah-masalah strategis cepat tanggap darurat dan
kejadian luar biasa
e. Kajian Identifikasi dan Inventarisasi Data Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
3. Program Pembinaan Anak Terlantar, yang terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu :
a. Kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi
anak terlantar
b. Kegiatan penyusunan data dan analisis permasalahan anak
terlantar
c. Kegiatan pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar
d. Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pembinaan anak
terlantar
e. Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
f. Kegiatan pelayanan sosial bagi anak jalanan melalui
pemberdayaan orang tua anak
g. Kegiatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan
sosial anak
h. Kegiatan pelatihan keterampilan dan prtaktek belajar kerja bagi
remaja putus sekolah
4. Program pembinaan para penyandang cacat dan eks-trauma yang
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
a. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks-trauma
b. Pendayagunaan penyandang cacat dan eks-trauma
c. Peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik
5. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo, yang terdiri dari
atas :
a. Kegiatan Operasi dan pemeliharaan saranan dan prasarana panti
asuhan/jompo
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
44
b. Kegiatan Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti
asuhan/panti jompo
c. Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik
d. Kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
e. Kegiatan pengadaan prasarana panti persinggahan
6. Program Pembinaan Eks-Penyandang Penyakit Sosial (Eks-
Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya), yang terdiri
dari beberapa kegiatan yaitu :
a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan berusaha bagi eks penyandang
penyakit sosial Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial
b. Kegiatan pembangunan pusat bimbingan/konseling bagi eks
penyandang penyakit sosial
c. Kegiatan pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks
penyandang penyakit sosial
d. Kegiatan pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial
e. Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
7. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, yang
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
a. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
b. Peningkatan jaringan kerjasama pelaku-pelaku usaha
kesejahteraan sosial
c. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat
d. Kegiatan pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial
e. Penyuluhan sosial keliling
f. Kegiatan penertiban dan pengawasan undian dan sumbangan
sosial
g. Kegiatan pendataan dan penilaian pelaksanaan program
kepedulian sosial (CSR)
h. Kegiatan jasa konsultasi pelaksanaan undian gratis berhadiah dan
sumbangan sosial di Kota Bandung
8. Program Peningkatan Pelayanan Lanjut Usia, dengan kegiatan sebagai
berikut :
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
45
a. Kegiatan peningkatan pelayanan sosial lanjut usia luar panti
B. Program dan Kegiatan Non-Urusan (Administrasi Umum)
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, yang terdiri atas :
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
b. Penyediaan Jasa kebersihan
c. Penyediaan alat tulis kantor
d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
e. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
f. Penyediaan peralatan rumah tangga
g. Penyediaan Bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
h. Penyediaan makanan dan minuman
i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, yang terdiri
atas :
a. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
c. Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur
d. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
e. Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan dinas/operasional
f. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, yang terdiri atas :
a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
b. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yakni :
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal
b. Kegiatan Pembinaan Kinerja Aparatur
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, yang terdiri atas :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
b. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
46
BAB VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Sebagaimana dijelaskan pada Bab sebelumnya bahwa untuk
mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, Dinas
Sosial Kota Bandung menerapkan berbagai program dan kegiatan yang
dapat menunjang tercapainya tujuan tersebut. Pada Bab ini akan
dijelaskan mengenai keterkaitan antara tujuan, sasaran, indikator
sasaran dan program serta kegiatan Dinas Sosial Kota Bandung beserta
jumlah besaran dana yang diperlukan guna menunjang pelaksanaan
kegiatan dan pencapaian target kinerja Dinas Sosial Kota Bandung
melalui tabel berikut:
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
47
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Sosial Kota Bandung
Tujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator KinerjaProgram (Outcome) dan
Indikator KinerjaKegiatan (Output)
Data Capaianpada Tahun
AwalPerencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanSKPD
PenanggungJawab
20132014 2015 2016 2017 2018 Target Kinerja pada akhir periode
RPJMDTarget Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Meningkatkanpembinaanterhadapkelompokrawan sosialkeluarga,anak danremaja
MeningkatnyapenangananKeluarga Miskin
Jumlahkeluargamiskin yangmenerimaprogrampemberdayaan
1 13 15 ProgramPemberdayaan FakirMiskin, KomunitasAdat Terpencil (KAT)dan PMKS lainnya
Prosentase penanganankeluarga miskin
2,93%
19,05% 1.320.000.000 19,68% 1.452.000.000 20,32% 1.597.200.000 20,95% 1.756.720.000 21,59% 1.932.612.000 21,59% 8.058.532.000 Dinas Sosial
1 13 15 Kegiatan peningkatankemampuan (capacitybuilding) petugas danpendamping sosialpemberdayaan fakirmiskin, KAT, dan PMKSlainnya
Jumlah pendamping yangmenerima bimbingansosial dan insentif
- - 76 orang 412.800.000 76 orang 454.080.000 76 orang 499.488.000 76 orang 549.436.800 76 orang 1.915.804.800
1 13 15 Kegiatan pelatihanketerampilan berusahabagi keluarga miskin
Jumlah keluarga miskinyang mengikuti pelatihanketerampilan serta danapendamping PKH
420 KK dan14.554 RTSM 960.000.000 300 KK dan
14.554 RTSM 331.870.000 300 KK dan14.554 RTSM 365.057.000 300 KK dan
14.554 RTSM 401.363.000 300 KK dan14.554 RTSM 441.719.200 1.620 KK dan
14.554 RTSM 2.500.009.200
1 13 15 Kegiatan pengadaansarana dan prasaranpendukung usaha bagikeluarga miskin
Jumlah keluarga miskinyang menerima bantuanmodal usaha - - 300 KK 300.000.000 300 KK 330.000.000 300 KK 363.000.000 300 KK 399.300.000 1.200 KK 1.392.300.000
MeningkatnyapenangananWanita RawanSosial Ekonomi(WRSE)
Jumlah WRSEyangmenerimaprogrampemberdayaan
1 13 15 Kegiatan pelatihanketerampilan bagiPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial
Jumlah Perempuan RawanSosial Ekonomi (PRSE)yang mengikuti bimbingansosial
200 orang 360.000.000 200 orang 396.000.000 200 orang 435.600.000 200 orang 479.160.000 200 orang 527.076.000 1.000 orang 2.197.836.000
1 13 15 Kegiatan monitoring,Evaluasi dan pelaporan
Terlaksananya monitoringdan evaluasi peserta hasilpelatihan
- - 1 kegiatan 11.330.000 1 kegiatan 12.463.000 1 kegiatan 13.709.000 1 kegiatan 15.080.000 4 kegiatan 52.582.000
MeningkatnyapenangananKorbanTrafficking danKekerasanDalam RumahTangga (KDRT)
Jumlah korbantrafficking danKDRT yangterlayani
1 13 16 Pelayanan danperlindungan sosialhukum bagi korbanperdaganganperempuan dan anak
Terselengaranyapelayanan dan bimbingansosial bagi korbantrafficking
40 orang 150.000.000 40 orang 165.000.000 40 orang 181.500.000 40 orang 199.650.000 40 orang 219.615.000 40 orang 915.765.000
Meningkatnyapenanganananak jalanan
Prosentasepenanganananak jalananyangmenerimaprogrampemberdayaan
1 13 17 Program PembinaanAnak Terlantar
Prosentase penanganananak terlantar dan anakjalanan
25,51%
4,77% 2.560.000.000 4,77% 2.816.000.000 4,77% 3.097.600.000 4,77% 3.407.360.000 4,77% 3.748.096.000 23,83% 15.629.056.000 Dinas Sosial
1 13 17 Kegiatan pelatihanketerampilan danpraktek belajar kerjabagi anak terlantar
Terselenggaranyapelatihan keteramilan bagianak terlantar 100 orang 271.000.000 150 orang 250.000.000 150 orang 250.000.000 150 orang 250.000.000 150 orang 250.000.000 700 orang 1.271.000.000
1 13 17 Kegiatan penyusunandata dan analisispermasalahan anakterlantar
Tersedia dan tersusunnyadatabase anak terlantardan anak jalanan - - 1 kegiatan 75.000.000 1 kegiatan 75.000.000 1 kegiatan 75.000.000 1 kegiatan 75.000.000 4 kegiatan 300.000.000
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
48
1 13 17 Kegiatanpengembangan bakatdan keterampilan anakterlantar
Terselenggaranya kegiatanpengembangan bakat danketerampilan bagi anakterlantar
300 orang 1.772.500.000 150 orang 1.600.000.000 150 orang 1.800.000.000 150 orang 1.900.000.000 150 orang 1.900.000.000 8.972.500.000
1 13 17 Kegiatan peningkatanketerampilan tenagapembinaan anakterlantar
Meningkatnya kapasitaspara tenaga pembina anakterlantar (Sakti Peksos danPengurus RPSA) sertapenyebarluasan informasipenanganan anak terlantar
100 orang 516.500.000 300 orang 366.000.000 300 orang 366.000.000 300 orang 366.000.000 300 orang 366.000.000 1.980.500.000
1 13 17 Kegiatan monitoring,evaluasi dan pelaporan
Terselenggaranya kegiatanmonitoring, evaluasi danpelaporan - - 30
kecamatan 50.000.000 30kecamatan 50.000.000 30
kecamatan 50.000.000 30kecamatan 50.000.000 30
kecamatan 200.000.000
1 13 17 Kegiatan pelayanansosial bagi anak jalananmelalui pemberdayaanorang tua anak
Permberdayaan orang tuaanak jalanan
- - 100 orang 150.000.000 100 orang 150.000.000 100 orang 150.000.000 100 orang 207.096.000 400 orang 657.096.000
1 13 17 Kegiatan peningkatankualitas sarana danprasarana pelayanansosial anak
Pemberian bantuan saranadan prasarana bagi RumahPerlindungan Sosial Anak - - 21 RPSA 250.000.000 21 RPSA 331.600.000 21 RPSA 366.360.000 21 RPSA 400.000.000 21 RPSA 1.347.960.000
1 13 17 Kegiatan pelatihanketerampilan danprtaktek belajar kerjabagi remaja putussekolah
Terselenggaranya kegiatanpelatihan keterampilan danpraktek belajar kerja bagiremaja putus sekolah - - 50 orang 75.000.000 50 orang 75.000.000 50 orang 250.000.000 50 orang 500.000.000 200 orang 900.000.000
Meningkatkankualitas dankuantitaspelayanansosial bagiPenyandangMasalahKesejahteraanSosial
Meningkatnyapenanganankorban bencanaalam/sosial
Prosentasekorbanbencana alam/sosial yangmendapatkanbantuan sosial
1 13 16 Program Pelayanandan RehabilitasiKesejahteraan Sosial
Prosentase cakupanpenanganan korbantrafficing, korbanbencana dan orangterlantar dalamperjalanan yangditangani
100%
100% 2.129.691.000 100% 2.892.660.100 100% 2.576.926.110 100% 2.834.618.721 100% 3.718.080.593 100% 14.151.976.524 Dinas Sosial
1 13 16 Penyusunan kebijakanpelayanan danrehabilitasi sosial bagiPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial
Tersedianya dokumenperumusan kebijakanpenanganan masalahkesejahteraan sosial 5 Dokumen 1.044.691.000 5 Dokumen 1.149.160.100 5 dokumen 1.264.076.110 5 dokumen 1.390.483.721 5 dokumen 1.529.532.093 25 dokumen 6.377.943.024
1 13 16 Penanganan masalah-masalah strategis yangmenyangkut tanggapcepat darurat dankejadian luar biasa
Tersalurkannya barangbantuan bagi korbanbencana serta pemulanganorang terlantar dalamperjalanan
100%
100% 685.000.000 100% 753.500.000 100% 828.850.000 100% 911.735.000 100% 1.002.908.500 100% 4.181.993.500
Meningkatnyakualitaspelayanan padaLembagaKesejahteraanSosial
Jumlah pantisosial yangmenda[atkanbantuan sosial
1 13 19 Program PembinaanPanti Asuhan/PantiJompo
Jumlah Penghuni Pantiyang ditangani
3554 orang
3554 orang 2.211.010.000 3554 orang 1.562.000.000 3554 orang 1.718.200.000 3554 orang 1.890.020.000 3554 orang 2.079.022.000 3554 orang 9.460.252.000 Dinas Sosial
1 13 19 Kegiatan operasi danpemeliharaan saranadan prasarana pantiasuhan/jompo
Pemberian bantuanoperasional kepada pantiasuhan/jompo
200 oranganak dan
lansia dalampanti
250.000.000 10 PSAA dan5 PSTW 150.000.000 13 PSAA dan
7 PSTW 200.000.000 20 PSAA dan7 PSTW 250.000.000 23 PSAA dan
7 PSTW 300.000.000 60 PantiSosial 1.150.000.000
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
49
1 13 19 Kegiatan peningkatanketerampilan tenagapelatih dan pendidik
Diklat bagi pekerja sosialdan pengurus panti sosial 50 orang
pekerja sosial 70.000.000 50 orangpekerja sosial 100.000.000
50 orangPengurus
panti sosialdan peksos
150.000.00050 orangPengurus
panti sosialdan peksos
120.000.000200 orangpenguruspanti danpeksos
440.000.000
1 13 19 Kegiatan pendidikandan pelatihan bagipenghuni pantiasuhan/jompo
Terselenggaranyapelatihan keterampilanbagi penghuni panti
200 orangpenghuni
panti310.000.000
200 orangpenghuni
panti400.000.000
200 orangpenghuni
panti450.000.000
200 orangpenghuni
panti500.000.000
200 orangpenghuni
panti500.000.000 1000 orang 2.160.000.000
1 13 19 Kegiatan monitoring,evaluasi, dan pelaporan
Monitoring pendistribusianbantuan bagi panti sosial 60 panti
sosial 50.000.000 60 pantisosial 60.000.000 60 panti
sosial 70.000.000 60 pantisosial 100.000.000 60 panti
sosial 280.000.000
1 13 19 Kegiatan pengadaanprasarana pantipersinggahan
Tersedianya sarana pantipersinggahan
1 unit 1.651.010.000 1 unit 892.000.000 1 unit 908.200.000 1 unit 920.020.000 1 unit 1.059.022.000 1 unit 5.430.252.000
MeningkatnyapenangananLanjut UsiaTerlantar di Luardan Dalam Panti
Jumlah LanjutUsia Terlantaryang terlayani
1 13 22 Program PeningkatanPelayanan Lanjut Usia
Prosentase penangananLanjut Usia Terlantar
77,32%15,42% 100.000.000 18,03% 125.000.000 20,87% 150.000.000 23,96% 175.000.000 27,28% 200.000.000 27,28% 750.000.000 Dinas Sosial
1 13 22 Kegiatan peningkatanpelayanan sosial lanjutusia luar panti
Pemberian jaminan sosialbagi lanjut usia terlantar diluar panti 100 orang 100.000.000 100 orang 125.000.000 100 orang 150.000.000 150 orang 175.000.000 200 orang 200.000.000 650 orang 750.000.000
1 3 16 Kajian Identifikasi danInventarisasi DataPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial
Tersedianya data PMKSdan PSKS yang akurat danvalid - - 100% 550.000.000 - - 100% 600.000.000 1.150.000.000
Meningkatkanupaya-upayarehabilitasisosial bagiPenyandangMasalahKesejahteraanSosial
Meningkatnyapenangananpenyandangcacat
Prosentasepenyandangcacat yangterlayani
1 13 18 Program Pembinaanpara PenyandangCacat dan Eks-Trauma
Prosentase penangananpenyandang cacat
37,70%
6,53% 1.014.125.000 8,16% 874.500.000 9,79% 961.950.000 11,42% 1.058.145.000 13,05% 1.163.959.500 13,05% 5.072.679.500 Dinas Sosial
1 13 18 Kegiatan pendidikandan pelatihan bagipenyandang cacat daneks trauma
Terselenggaranyabimbingan sosial danpelatihan keterampilanbagi penyandang cacat
90 orang 420.000.000 50 orang 242.000.000 50 orang 266.200.000 50 orang 292.820.000 50 orang 322.102.000 290 orang 1.543.122.000
1 13 18 Kegiatanpendayagunaan parapenyandang cacat daneks trauma
Terselenggaranyarangkaian kegiatan dalamrangka Hari DisabilitasInternasional (Seminar,Gerak Jalan, Pentas Senidan Pameran)
4 kegiatan 369.125.000 4 kegiatan 385.000.000 4 kegiatan 423.500.000 4 kegiatan 465.850.000 4 kegiatan 512.435.000 20 kegiatan 2.155.910.000
1 13 18 Kegiatan peningkatanketerampilan tenagapelatih dan pendidik
Meningkatnya kapasitastenaga TKSK dan PekerjaSosial Masyarakat dalammenangani permasalahankecacatan
90 orang 225.000.000 90 orang 247.500.000 90 orang 272.250.000 90 orang 299.475.000 90 orang 329.422.500 450 orang 1.373.647.500
MeningkatnyapenangananWanita TunaSusila
Jumlah WanitaTuna Susilayangmenerimapembinaan
1 13 20 Program PembinaanEks-PenyandangPenyakit Sosial (Eks-Narapidana, PSK,Narkoba, dan PenyakitSosial Lainnya)
Prosentase penangananGelandangan, Pengemis,WTS dan KorbanPenyalahgunaan Napza
18,11%
9,93% 9.060.532.000 11,91% 21.759.500.000 13,90% 21.836.200.000 15,88% 21.900.720.000 17,87% 21.983.192.000 17,87% 96.540.144.000 Dinas Sosial
1 13 20 Kegiatan pendidikandan pelatihan berusahabagi eks penyandangpenyakit sosial
Jumlah gelandangan,Pengemis, WTS, danPemulung yang mengikutibimbingan sosial
120 orang 410.425.000 140 orang 667.500.000 150 orang 717.500.000 160 orang 757.500.000 180 orang 797.500.000 610 orang 3.350.425.000
MeningkatnyapenangananGelandangandan Pengemis
Jumlahgelandanganpengemisyangmenerima
1 13 20 Kegiatan pembangunanpusatbimbingan/konselingbagi eks penyandangpenyakit sosial
Terbangunnya saranaPuskesos di Bandung
19%
6% 7.556.082.000 18,75% 19.500.000.000 18,75% 19.500.000.000 18,75% 19.500.000.000 18,75% 19.500.000.000 100% 85.556.082.000
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
50
pembinaan 1 13 20 Kegiatan pemantauankemajuan perubahansikap mental ekspenyandang penyakitsosial
Jumlah penjangkauandalam rangka penertibanPMKS Jalanan 180 kali 974.025.000 180 kali 1.450.000.000 180 kali 1.463.500.000 180 kali 1.473.500.000 180 kali 1.500.000.000 900 kali 6.861.025.000
MeningkatnyapenangananAnak yangBerhadapandengan Hukum
Jumlah AnakyangBermasalahdenganHukum yangdilakukanpembinaan
1 13 20 Kegiatanpemberdayaan ekspenyandang penyakitsosial
Terselenggaranyabimbingan sosial bagi anakbermasalah denganhukum/korban narkotika
35 orang 120.000.000 35 orang 132.000.000 35 orang 145.200.000 35 orang 159.720.000 35 orang 175.692.000 175 orang 732.612.000
1 13 20 Kegiatan monitoring,evaluasi dan pelaporan
Terselenggaranyamonitoring, evaluasi danpelaporan hasilpelaksanaan kegiatan
- - 1 kegiatan 10.000.000 1 kegiatan 10.000.000 1 kegiatan 10.000.000 1 kegiatan 10.000.000 4 kegiatan 40.000.000
Meningkatkanperan sertamasyarakatdalampenangananPenyandangMasalahKesejahteraanSosial
MeningkatnyapartisipasiPotensi danSumberKesejahteraanSosial
JumlahPotensi danSumberKesejahteraanSosial yangmengikutiprogrampemberdayaan
1 13 21 ProgramPemberdayaanKelembagaanKesejahteraan Sosial
Jumlah Potensi SumberKesejahteraan Sosialyang ikut serta dalampenanganan masalahsosial
500 PSKS
998 PSKS 1.820.000.000 1.387 PSKS 2.002.000.000 1.387 PSKS 2.202.200.000 1.392 PSKS 2.422.420.000 1.392 PSKS 2.664.662.000 2500 PSKS 11.111.282.000 Dinas Sosial
1 13 21 Kegiatan peningkatanperan aktif masyarakatdan dunia usaha
Jumlah perusahaan dantokoh masyarakat yangmengikuti sosialisasitentang CSR
200 orang 360.000.000 200 orang 300.000.000 200 orang 330.000.000 200 orang 375.420.000 200 orang 400.000.000 1000 orang 1.765.420.000
1 13 21 Kegiatan peningkatanjaringan kerjasamapelaku-pelaku usahakesejahteraan sosialmasyarakat
Sosialisasi pelaksanaanundian gratis dansumbangan sosial 151
kelurahan 300.000.000 1 kegiatan 75.000.000 1 kegiatan 87.200.000 1 kegiatan 97.000.000 1 kegiatan 100.662.000 5 kegiatan 659.862.000
1 13 21 Kegiatan peningkatankualitas SDMkesejahteraan sosialmasyarakat
Jumlah SDM kesos yangmengikuti bimbingan teknis
197 orang 800.293.050 197 orang 800.000.000 197 orang 850.000.000 197 orang 900.000.000 197 orang 990.000.000 197 orang 4.340.293.050
1 13 21 Kegiatanpengembangan modelkelembagaanperlindungan sosial
Jumlah kajian tentangmodel kelembagaanperlindungan sosial - - 1 dokumen 75.000.000 - - - - - - 75.000.000
1 13 21 Kegiatan penyuluhansosial keliling
Jumlah pesertapenyuluhan sosial keliling 450 orang 359.706.950 450 orang 352.000.000 450 orang 400.000.000 450 orang 440.000.000 450 orang 480.000.000 2250 orang 2.031.706.950
1 13 21 Kegiatan penertibandan pengawasanundian dan sumbangansosial
Jumlah lokasi pengawasandan penertiban undiangratis dan sumbangansosial
500 lokasi 225.000.000 500 lokasi 275.000.000 500 lokasi 325.000.000 500 orang 375.000.000 2000 lokasi 1.200.000.000
1 13 21 Kegiatan pendataandan penilaianpelaksanaan programkepedulian sosial (CSR)
Terinventarisirnya dataperusahaan yang telahmelaksanakan programCSR
30kecamatan 100.000.000 30
kecamatan 160.000.000 30kecamatan 175.000.000 30
kecamatan 194.000.000 30kecamatan 629.000.000
1 13 21 Kegiatan jasa konsultasipelaksanaan undiangratis berhadiah dansumbangan sosial diKota Bandung
10 75.000.000 10 100.000.000 15 110.000.000 15 125.000.000 50 410.000.000
1 13 16 Pelaksanaan KIE,Konseling dankampanye sosial bagiPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial
Tersebarluaskannyainformasi kepadamasyarakat mengenaipenanggulangan PMKSdan penyelenggaraankesejahteraan sosial
se-KotaBandung 250.000.000 se-Kota
Bandung 275.000.000 se-KotaBandung 302.500.000 se-Kota
Bandung 332.750.000 se-KotaBandung 366.025.000 se-Kota
Bandung 1.526.275.000
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
51
Non-Urusan 3.484.642.000 3.386.836.200 3.725.519.820 4.098.071.802 4.507.878.982 19.202.948.804
Meningkatkankapasitaskinerjapegawai sertasistemadministrasipelaporankinerja dankeuangan
MeningkatnyaadministrasipenyelenggaraanpemerintahanSKPD
Cakupanpelayananadministrasiperkantoran
1 13 01 Program PelayananAdministrasiPerkantoran
Cakupan Pelayananadminsitrasi perkantoran
12 bulan 12 bulan1.182.794.000
12 bulan1.301.073.400
12 bulan1.431.180.740
12 bulan1.574.298.814
12 bulan1.731.728.695
12 bulan7.221.075.649
Dinas Sosial
1 13 01 Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik
Terpenuhinya kebutuhanjasa komunikasi, air danlistrik
12 bulan170.974.000
12 bulan188.071.400
12 bulan206.878.540
12 bulan227.566.394
12 bulan250.323.033
12 bulan1.043.813.367
1 13 01 Penyediaan Jasakebersihan
Terpenuhinya kebutuhantenaga kebersihan dankeamanan kantor
12 bulan/21orang 175.190.000
12 bulan/21orang 192.709.000
12 bulan/21orang 211.979.900
12 bulan/21orang 233.177.890
12 bulan/21orang 256.495.679
12 bulan/21orang 1.069.552.469
1 13 01 Penyediaan alat tuliskantor
Terpenuhinya kebutuhanalat tulis kantor
1 paket47.000.000
1 paket51.700.000
1 paket56.870.000
1 paket62.557.000
1 paket68.812.700
1 paket286.939.700
1 13 01 Penyediaan barangcetakan danpenggandaan
Terpenuhinya kebutuhanjasafotocopy/penggandaan danbarang cetakan
12 bulan36.000.000
12 bulan39.600.000
12 bulan43.560.000
12 bulan47.916.000
12 bulan52.707.600
12 bulan219.783.600
1 13 01 Penyediaan peralatandan perlengkapankantor
Penyediaan peralatan danperlengkapan kantor
1 paket442.830.000
1 paket487.113.000
1 paket535.824.300
1 paket589.406.730
1 paket648.347.403
1 paket2.703.521.433
1 13 01 Penyediaan peralatanrumah tangga
Penyediaan peralatanrumah tangga
1 paket40.000.000
1 paket44.000.000
1 paket48.400.000
1 paket53.240.000
1 paket58.564.000
1 paket244.204.000
1 13 01 Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang-undangan
Terpenuhinya kebutuhankoran dan buku-bukubacaan
12 bulan15.000.000
12 bulan16.500.000
12 bulan18.150.000
12 bulan19.965.000
12 bulan21.961.500
12 bulan91.576.500
1 13 01 Penyediaan makanandan minuman
Terpenuhinya kebutuhanmakanan dan minumanbagi tamu dan rapat dinas
12 bulan50.000.000
12 bulan55.000.000
12 bulan60.500.000
12 bulan66.550.000
12 bulan73.205.000
12 bulan305.255.000
1 13 01 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi keluardaerah
Terpenuhinya rapat-rapatkoordinasi dan konsultansike luar daerah
12 bulan205.800.000
12 bulan226.380.000
12 bulan249.018.000
12 bulan273.919.800
12 bulan301.311.780
12 bulan1.256.429.580
Meningkatnyasarana danprasaranaaparatur
Cakupanpelayanansarana danprasaranaaparatur
1 13 02 Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur
Cakupan pelayanansarana dan prasaranaaparatur
100% 100%1.797.770.000
100%1.531.277.000
100%1.684.404.700
100%1.852.845.170
100%2.038.129.687
100%8.904.426.557
Dinas Sosial
1 13 02 Pengadaan kendaraandinas/operasional
Tersedianya kendaraandinas operasional berupa 1mobil ambulance
2 unitkendaraan
roda 4405.700.000
- - 2 unitkendaraan
roda 4405.700.000
1 13 02 Pengadaan PeralatanGedung Kantor
Tersedianya saranapendukung rumah singgah
1 paket250.000.000
1 paket275.000.000
1 paket302.500.000
1 paket332.750.000
1 paket366.025.000
1 paket1.526.275.000
1 13 02 PengadaanPerlengkapan PeralatanAparatur
Tersedianya peralatankantor
1 paket362.430.000
1 paket398.673.000
1 paket438.540.300
1 paket482.394.330
1 paket530.633.763
1 paket2.212.671.393
1 13 02 Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor
Terpeliharanya gedungkantor
1 unitbangunan 237.640.000
1 unitbangunan 261.404.000
1 unitbangunan 287.544.400
1 unitbangunan 316.298.840
1 unitbangunan 347.928.724
1 unitbangunan 1.450.815.964
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
52
1 13 02 Pemeliharaanrutin/berkala Kendaraandinas/operasional
Terpenuhinya kebutuhanBBM, jasa service dansuku cadang kendaraanoperasional dinas
10 unit mobildan 8 unit
motor500.000.000
10 unit mobildan 8 unit
motor550.000.000
10 unit mobildan 8 unit
motor605.000.000
10 unit mobildan 8 unit
motor665.500.000
10 unit mobildan 8 unit
motor732.050.000
10 unit mobildan 8 unit
motor3.052.550.000
1 13 02 Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor
Terpeliharanya peralatankantor
12 bulan42.000.000
12 bulan46.200.000
12 bulan50.820.000
12 bulan55.902.000
12 bulan61.492.200
12 bulan256.414.200
Meningkatnyakapasitas kinerjaaparatur
Prosentasepegawai yangmenguasaipekerjaan
1 13 03 Program PeningkatanDisiplin Aparatur
Jumlah pelanggaranPegawai Negeri Sipil
0% 0%121.310.000
0%133.441.000
0%146.785.100
0%161.463.610
0%177.609.971
100%740.609.681
Dinas Sosial
1 13 03 Pengadaan pakaiandinas besertaperlengkapannya
Tersedianya seragam PDHuntuk pegawai
50 stel36.340.000
50 stel39.974.000
50 stel43.971.400
50 stel48.368.540
50 stel53.205.394
50 stel221.859.334
1 13 03 Pengadaan pakaiankhusus hari-hari tertentu
Tersedianya pakaianolahraga, PDH bebas, danpakaian adat tradisionaluntuk pegawai
150 stel84.970.000
150 stel93.467.000
150 stel102.813.700
150 stel113.095.070
150 stel124.404.577
150 stel518.750.347
1 13 04 Program PeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur
Prosentase pegawaiyang memilikikompetensi sesuaibidangnya
100% 100%165.000.000
100%181.500.000
100%199.650.000
100%219.615.000
100%241.576.500
100%1.007.341.500
Dinas Sosial
1 13 04 Pendidikan danPelatihan Formal
Jumlah pegawai yangmengikuti pelatihan formal
50 orang40.000.000
50 orang44.000.000
50 orang48.400.000
50 orang53.240.000
50 orang58.564.000
50 orang244.204.000
1 13 04 Kegiatan PembinaanKinerja Aparatur
Meningkatnya kinerjaaparatur
50 orang125.000.000
50 orang137.500.000
50 orang151.250.000
50 orang166.375.000
50 orang183.012.500
50 orang763.137.500
Meningkatnyakualitas sistempelaporan kinerjadan keuanganSKPD
ProsentaseTemuanPengelolaanAnggaranBPK/Inspektoratyangditindaklajuti
1 13 06 Program Peningkatandan PengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan
Tingkat ketepatanmenyerahkan laporankinerja dan keuangan
60% 70%217.768.000
80%239.544.800
90%263.499.280
100%289.849.208
100%318.834.129
100%1.329.495.417
Dinas Sosial
Nilai EvaluasiAKIP
1 13 06 Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaSKPD
Penyusunan laporankinerja & Kuangan perbulan, triwulan, dansemester
17 dokumen157.768.000
17 dokumen173.544.800
17 dokumen190.899.280
17 dokumen209.989.208
17 dokumen230.988.129
17 dokumen963.189.417
ProsentaseTertibAdministrasiBarang / assetdaerah
1 13 06 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun
Penyusunan laporankinerja dan keuangan akhirtahun
2 dokumen60.000.000
2 dokumen66.000.000
2 dokumen72.600.000
2 dokumen79.860.000
2 dokumen87.846.000
2 dokumen366.306.000
JUMLAH 23.700.000.000 36.870.496.300 37.865.795.930 39.543.075.523 41.997.503.075 179.976.870.828
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
53
BAB VIINDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Bandung
tentunya harus mengacu pada Rencana Jangka Menengah Daerah Kota
Bandung Tahun 2013-2018, dimana pada beberapa program dan
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung selama
tahun 2013-2018 (periode RPJMD) harus mampu mencapai target yang
ditetapkan dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung Tahun 2013-2018. Adapun indikator kinerja Dinas Sosial Kota
Bandung yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Bandung
Tahun 2013-2018 dapat kita lihat pada tabel berikut :
Tabel 6.1Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018
No.INDIKATOR
KINERJASASARAN
KONDISI KINERJAPADA AWAL RPJMD TARGET KINERJA SASARAN
TARGETKINERJA
PADAAKHIR
PERIODERPJMD2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 ProsentasePMKS yangterlayani
Jumlah PMKS yangditangani sebanyak19.572 orang dariJumlah PMKS yangada sebanyak110.574 (17,84%)
20,0% 22,0% 24,0% 26,0% 28,0% 28,0%
Renstra Dinas Sosial Kota Bandung 2013-2018
54
BAB VIIPENUTUP
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Bandung Tahun
2013-2018 ini merupakan sebuah produk rencana kerjasama dari
seluruh komponen organisasi melalui pembahasan-pembahasan yang
melibatkan lintas sektoral dan lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Rencana Strategis yang telah tersusun ini tidak dapat semata-mata
dijadikan sebuah komitmen, tetapi sangat penting yang mengandung arti
dijadikan pedoman dan acuan kerja bagi seluruh unsur Dinas Sosial Kota
Bandung dalam mewujudkan pencapaian Visi dan Misi Dinas.
Kondisi objektif organisasi mengisyaratkan betapa pentingnya
implementasi sebuah komitmen, oleh karenanya Rencana Strategis yang
tersusun ini harus dapat dijadikan fungsi sebagai berikut :
1. Secara konsisten dijadikan pedoman dan acuan dasar serta
diimplementasikan ke dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, baik
dalam lingkungan internal maupun eksternal;
2. Sebagai pengikat yang sinergis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Dinas Sosial Kota Bandung;
3. Merupakan landasan bagi Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung
periode tahun 2013 s.d. 2018.
Upaya maksimal dari seluruh potensi sumber daya organisasi
dalam mengaktualisasikan Rencana Strategis ini ini sangat diharapkan,
yang pada gilirannya akan mampu mendorong perwujudan Visi, Misi, dan
Tupoksi Dinas Sosial Kota Bandung.
Bandung, 20 Juni 2014KEPALA DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG
Drs. KELLY SOLIHIN, M.Si.Pembina Tingkat I
NIP. 19610912 198503 1 006