1
PENANAMAN NILAI KEDISIPLINAN MELALUI PEMBIASAAN SALAT
ZUHUR BERJAMAAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2
KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
ISLAMIYAH
NIM 111-13-008
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)
2018
iv
MOTTO
شعين هىة وإنها نكبيزة إل عهى ٱنخ بز وٱنص وٱستعينىا بٲنص
Artinya : Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu dan sesungguhnya
yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu' (Q.S Al Baqarah : 45).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku (Ridwan dan Tumini) tercinta yang telah
membesarkanku dan selalu mendoakan serta mengusahakan
keberhasilanku.
2. Kepada suamiku Mas Agus Rifai yang selalu menyemangati dan
mendukungku baik material atau immaterial, dan Anaku Azzam Malik
Hamizan yang membuatku semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Bapak dan Ibu mertuaku yang selalu membantuku dalam mengurus anak
dan mendoakan keberhasilanku.
4. Teman-teman PAI angkatan 2013 yang senatiasa menghiasi rutinitas di
kampus menjadi menyenangkan terutama sahabatku Bella dan mbak Laili
yang selalu membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. IAIN Salatiga yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, yang senantiasa memberikan rahmat hidayah dan
inayah-Nya. Sepantasnya kita untuk lebih bersyukur dan selalu mengingat akan
kuasa Allah yang begitu luas akan segala sesuatu, yang atas ridlo-Nya, penulis
dimudahkan segala urusannya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “ Penanaman Nilai Kedisiplinan Melalui Pembiasan Shalat Dhuhur
Berjamaah Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018”.
Selain sebagai tugas wajib untuk memperoleh gelar sarjana, skripsi ini
tentunya saja berkat bantuan banyak pihak. Rasa hormat penulis sampaikan
kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan membantu dalam pembuatan
skripsi ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi. M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
sekaligus dosen pembimbing skripsi, yang selalu sabar membimbing
penulis sampai selesai skripsi ini.
2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan FTIK
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Jurusan PAI
4. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Keluarga besar SMP Negeri 2 Suruh, atas kesediannya untuk penulis
melakukan penelitian di sana serta banyak membantu penulis dalam
mengumpulkan data selama proses penelitian.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya adik-adik di IAIN Salatiga. Penulis minta maaf apabila dalam
vi
penulisan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Penulis hanyalah
manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa.
Salatiga, 28 Februari 2018.
Penulis
vii
ABSTRAK
Islamiyah. 2018. Penanaman Nilai Kedisiplinan Melalui Pembiasaan Salat Zuhur
Berjamaah Siswa Kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing Dr. H. Rahmat Hariyadi. M.Pd.
Kata Kunci: nilai kedisiplinan dan salat berjamaah.
Penelitian ini membahas tentang Penanaman Nilai Kedisiplinan Melalui
Pembiasaan Salat Zuhur Berjamaah Siswa Kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh Kab.
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Rumusan masalah yang dikaji dalam
penelitian ini adalah Bagaimana pembiasaan shalat dhuhur berjamaah siswa kelas
VII di SMP Negeri 2 Kec. Suruh Kab. Semarang, nilai-nilai kedisiplinan apa
sajakah yang ditanamkan melalui pembiasaan shalat berjamaah. Pendekatan dari
penelitian ini bersifat kualitatif dan jenis penelitian ini merupakan penelitian
lapangan (field research ) yang mana penelitian ini metode yang dipakai untuk
mengumpulkan data yaitu melalui metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Peneliti bertindak langsung sebagai instrumen dan sebagai pengumpul data
dari hasil pengamatan. Data yang terbentuk kata-kata diambil dari para responden
pada waktu mereka diwawancarai. Dengan kata lain data tersebut berupa
keterangan para key informen, sedangkan data tambahan berupa catatan lapangan.
Keseluruhan data tersebut selain diperoleh melalui wawancara, juga didapatkan
dari observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara menelaah
data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, menyajikan data, menarik
kesimpulan. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber, triangulasi
teknik, triangulasi waktu.
Dari penelitian yang dilaksanakan, diperoleh hasil penelitian sebagai
berikut: proses pembiasaan salat zuhur berjamaah melalui cara mewajibkan anak
mengikuti salat berjamaah dengan diawasi guru, apabila guru melihat siswa yang
tidak mengikuti shalat zuhur berjamaah, siswa dikejar-kejar untuk melaksanakan
salat, tidak ada absensi bagi siswa, bagi siswa yang tidak mengikuti salat zuhur
berjamaah tidak ada sangsi atau hukuman dari pihak sekolah. Nilai kedisiplinan
yang ditanamkan melalui pembiasaan salat zuhur berjamaah adalah disiplin taat
waktu, kebersaman atau solidaritas, taat kepada aturan, taat kepada pemimpin,
pembiasaan dan pada rasa tanggungjawab sebagai seorang muslim kepada Tuhan
dan jamaah.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN DAN PUBLIKASI ............................................iii
HALAMAN MOTTO........................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR....................................................................................... v
ABSTRAK........................................................................................................vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Fokus Penelitian................................................................................. ..5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ ..........5
D. Manfaat Penelitian..................................................................................5
E. Penegasan Istilah....................................................................................8
ix
F. Sistematika Penulisan.......................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................11
A. Penanaman Nilai Kedisiplinan........................................................11
B. Pembiasaan Shalat Berjamaah.........................................................27
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................42
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.......................................................42
B. Lokasi Penelitian..............................................................................43
C. Sumber data.....................................................................................43
D. Prosedur Pengumpulan Data............................................................44
E. Analisis Data....................................................................................47
F. Pengecekan Keabsahan Data............................................................48
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN .................................53
A. Gambaran Umum Sekolah................................................................53
B. Penyajian Data...................................................................................53
C. Hasil Temuan.....................................................................................60
D. Analisis Data......................................................................................78
E. Keabsahan Data.................................................................................77
x
BAB V PENUTUP.......................................................................................97
A. Kesimpulan........................................................................................97
B. Saran..................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Wawancara dengan kepala sekolah
Gambar 2. Wawancara dengan siswa
Gambar 3. Kegiatan shalat dhuhur berjamaah
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identitas Sekolah
Tabel 3.2 Alamat Sekolah
Tabel 3.3 Dokumen dan Penyajian
Tabel 3. 4 Sarana Prasana Belajar
Tabel 3.5 Data Guru
Tabel 3.6 Data siswa
Tabel 4.1 Daftra nama informen
Tabel 5.1 . catatan lapangan kepala sekolah
Tabel 5.2 catatan lapangan wakil kepala sekolah
Tabel 5.3 catatan lapangan observasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman modern setiap orang hendaknya memiliki sikap dan
mental yang tangguh untuk memghadapi tantangan dalam kehidupan yang
semakin kompleks. Untuk itu diperlukan landasan keagamaan yang kuat.
Landasan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. sangat penting,
meskipun secara teknologi telah memiliki kompetensi yang kuat. Tanpa
keimanan dan jiwa taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan,
pangkat, kedudukan dan kekayaan akan dapat membahayakan,
menyengsarakan dan mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat
( Drajat, 2006:47).
Salat merupakan azaz fundamental yang dijadikan tolak ukur
kualitas keimanan dalam diri seseorang. Maka dari itu mempelajari shalat
sejak dini sangatlah penting, dipahami dan diamalkan sebaik mungkin dan
benar, agar manfaatnya dapat dinikmati dan dirasakan dengan sungguh-
sungguh. Sejak kecil rajin shalat maka sampai besar nanti pasti selalu
memelihara ketaqwaannya, serta selalu menjauhkan diri dari hal-hal yang
tidak baik serta menumbuhkan sikap pribadi yang disiplin.
Salat juga merupakan sebab seseorang dapat meningkatkan sumbu
keimanan dan kebaikan sesuai dengan kehadiran hati, pikiran dan
2
kekhusukan, serta menyebabkan seseorang dapat memperkuat akhlaknya
yang mulia dan menjauhkan perbuatan keji dan munkar. (Tharsyah,
2006:6).
Shalat juga merupakan salah satu media yang mampu
mengembangkan daa pikir seseorang menjadi luas tak terbatas. Artinya,
seseorang yang mampu menyelami makna di balik rahasia salat itu, cara
pandangnya tidak lagi sempit. Ia sanggup menjamah hal-hal yang tidak
bisa dinalar oleh otak kiri. (Ahmad. 2015:38) Dengan salat kita juga akan
dihindarkan dari pikiran ataupun perbuatan yang tidak baik. Firman Allah
swt :
Artinya : Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.( QS. Al-Ankabut
45.)
Sebagai orang tua membimbing anak itu merupakan sebuah
kewajiban yang harus dilakukan. Di dalam konteks membimbing anak-
anak tentu saja para orang tua wajib memiliki tanggung jawab di dalam
mengerjakan salat. Karena anak memang salah satu amanah yang ditipikan
Allah sebagai tanggung jawab dunia dan akhirat oleh orang tuannya.
Dalam rangka mengerjakan shalat kepada anak sendiri memang
sangat tidak mudah dari sekerdar mengajarkan huruf abjat atau
3
mengenalkan angka-angka kepada anak. Tanggung jawab atas shalat yang
sangat besar pastinya akan menghadirkan beragam cobaan dan ujian ketika
orang tua mengerjakan shalat kepada anak.
Anak terbiasa megerjakan shalat jika bapak dan ibu mengerjakan
shalat. Orang tua menjadi teladan yang sangat diperlukan oleh anak. Cara
pembiasaan anak mengerjakan shalat melalui orang tua menjadi teladan
bagi anak, wujudkan suasana yang agamis dan selalu ajak anak untuk
shalat.
Untuk berhasil menanam kebiasaan shalat berjamaah perlu memilih
metode yang cocok. Menurut Arimai Arif (2002:110) metode pembiasaan
merupakan cara yang sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral
ke dalam jiwa anak. Nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya ini kemudian
akan termanifestasikan dalam kehidupannya semenjak ia mulai melangkah
keusia remaja dan dewasa.
Menurut Mulyasa (2014:166) pembiasaan adalah sesuatu yang
sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi
kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintinkan pengalaman, yang
dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan menempatkan
manusia sebagai sesuatu yang istimewa, yang dapat menghemat kekuatan,
karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spontan, agar kekuatan
itu dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan, dan
aktivitas lainnya. Pembiassan dalam pendidikan hendaknya dimulai sejak
dini.
4
Rasulullah SAW memerintahkan kepada orang tua, dalam hal ini
para pendidik agar mereka menyuruh anak-anak mengerjakan shalat,
tatkala mereka berumur tujuh tahun. Rasulullah SAW bersabda:
بن عمز وبن انعا ص قال : قال رسىل للا صهى للا عهيه وسهم مزوا أول دك م عن عبذ للا
الة وهم أبناء سبع سنين واضزبى هم عهيها وهم أبناء عشز وفز قىا بينه م في انمضا حع بانص
artinya “perintahkanlah anak kalian shalat ketika berusia tujuh tahun, dan
pukullah mereka agar shalat ketika berusia sepuluh tahun, dan pisahlah
tempat tidur mereka”. (HR. Abu Dawud) ( Al Albani, 2012.198)
Upaya untuk menanamkan sikap disiplin dalam pendidikan shalat
tidak terlepas dari motivasi seorang guru kepada siswanya, yaitu upaya
seorang guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa sejak dini untuk
tekun, rajin, dan tertib melaksanakan shalat secara ikhlas terhadap Allah
swt. dalam sepanjang hidupnya. Pada prinsipnya mengajarkan shalat
terlebih dahulu dimulai dari orang tua dan pengasuh (guru) untuk
mengajarkan teori disertai dengan memberi contoh yang baik bacaan dan
gerakannya (A.F. Jaelani, 2000.5)
Pada pembelajaran tingkat menengah pertama di SMP shalat fardhu
menjadi salah satu kurikulum sehingga keharusaan bagi setiap muslim
untuk menjalankannya, dan mengamalkannya. Salah satu shalat fardhu
yang bertepataan dengan kegiataan pembelajaran di SMP adalah shalat
dhuhur, hal ini menginspirasi peneliti untuk mengarahkan risetnya
terhadap sejauh mana nilai kedisiplinan siswa dalam shalat jama‟ah baik di
sekolah maupun di rumah.
5
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Penanaman Nilai Kedisiplinan
Melalui Pembiasaan Salat Zuhur Berjamaah Siswa Kelas VII SMP Negeri
2 Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, di antaranya:
1. Bagaimana pembiasaan salat zuhur berjamaah siswa kelas VII di SMP
Negeri 2 Kec. Suruh Kab. Semarang?
2. Nilai-nilai kedisiplinan apa sajakah yang ditanamkan melalui
pembiasaan salat berjamaah?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pembiasaan shalat dhuhur berjamaah di SMP Negeri 2
Kec. Suruh Kab. Semarang.
2. Mengetahui nilai-nilai kedisiplinan yang tertanam melalui pembiasaan
shalat berjamaah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
kontribusi atau untuk memberikan informasi dalam pengembangan
penelitian selanjutnya, sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dan
pendidikan.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Murid
Dengan hasil riset ini berharap murid lebih disiplin dalam
menjalankan ibadah dan belajar.
b. Bagi Guru
Melalui penelitian ini diharapkan guru dapat mengetahui kadar
kedisiplinan beribadah maupun belajar.
E. Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian yang relevan digunakan sebagai bahan perbandingan
terhadap penelitian yang ada, baik mengenai kekurangan dan kelebihan
yang ada sebelumnya. Selain itu juga mempunyai andil besar dalam
rangka mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori-
teori yang ada kaitannya dengan judul yang digunakan untuk mendapatkan
landasan teori ilmiah. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji beberapa
penelitian yang pernah diteliti oleh beberapa penelitian lain, penelitian
tersebut digunakan sebagai bahan kajian pendukung dalam penelitian ini.
Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembahasan
skripsi ini, yakni:
1. Skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN PEMBIASAAN JAMAAH
SHALAT DHUHUR TERHADAP KEDISIPLINAN DALAM
BELAJAR SISWA KELAS VI DI MI NYATNYONO 01 UNGARAN
BARAT KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.
7
Yang ditulis oleh Siti Muawanah (11410065) Jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga Tahun 2012, menjelaskan bahwa :
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan yang
positif antara pembiasaan jamaah sholat dhuhur terhadap kedisiplinan
dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil penghitungan statistik
pada taraf signifikansi 1% yang menunjukkan bahwa nilai r tabel =
0,537 dengan nilai r hitung = 0,623 dengan N: 22 responden. Ternyata
r hitung lebih besar daripada r tabel.
2. Tesis yang berjudul “KEEFEKTIFAN SHALAT BERJAMAAH
DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA” yang ditulis
Mamik Wahyuni NIM : 1755144018 PROGRAM STUDI ILMU
PENDIDIKAN DASAR ISLAM PASCASARJANA IAIN
TULUNGAGUNG 2016, menjelaskan bahwa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifan shalat
berjamaah dalam meningkatkan kedisiplinan siswa merupakan cara
yang praktis efektif dan efisien dalam meningkatkan kedisiplinan
siswa baik dalam beribadah maupun dalam kehidupan sehari-hari baik
di sekolah, dirumah maupun di lingkungan masyarakat.
Kesamaan antara dua skripsi di atas adalah sama-sama
membahas tentang shalat berjamaah dan kedisiplinan siswa.
Perbedaanya adalah skripsi yang satu memcari hubungan
antara shalat berjamaah dengan kedisiplinan belajar siswa dan jenis
penelitiannya kuantitatif membuktikan teori, sedangkan yang tesis
8
apakah shalat berjamaah dapat meningkatkan kedisiplinan dan jenis
penelitiannya kualitatif dengan cara mengembangkan teori dan
menemukan teori.
Perbedaan judul skripsi peneliti dengan skripsi yang sudah ada
adalah nilai kedisiplinan yang terkandung dalam shalat berjamaah.
F. Penegasan Istilah
1. Penanaman
Penanaman adalah proses, perbuatan dan cara menanamkan.
(penanaman secara etimologi berasal dari kata tanam yang berarti
benih, yang semakin jelas ketika mendapat imbuan me-kan menjadi
“menanamkan” yang berarti menaburkan ajaran, paham, dan lain
sebagainya, serta berarti pula memasukkan, membangkitkan, atau
memelihara perasaan, cinta kasih, dan sebagainya. DepDikBud. 1990.
895).
2. Kedisiplinan
Menurut Suharsimi Arikunto (1993:114) memberikan disiplin
sebagai bentuk kepatuhan seseorang terhadap aturan-aturan atau tata
tertib yang berlaku atas dorongan dari dalam diri seseorang yang
sesuai dengan kata hatinya.
Menurut Qonita Alya (2011:163) disiplin yaitu tata tertib,
ketaatan kepada peraturan dan merupakan bidang studi yang memiliki
objek,sistem, dan metode tertentu.
9
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan tertiban.
3. Metode pembiasaan
Secara etimology pembiasaan berasal dari kata “biasa”. Dalam
kamus buku besar Bahasa Indonesia, “biasa” berarti lazim, seperti
sedia kala, sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan
sehari-hari. Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan
arti proses membuat sesuatu seorang menjadi terbiasa ( Arif,
2002:110)
Menurut Mulyasa (2014:166) pembiasaan adalah sesuatu yang
sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat
menjadi kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintinkan pengalaman,
yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan
menempatkan manusia sebagai sesuatu yang istimewa, yang dapat
menghemat kekuatan, karena akan menjadi kebiasaan yang melekat
dan spontan, agar kekuatan itu dapat digunakan untuk berbagai
kegiatan dalam setiap pekerjaan, dan aktivitas lainnya. Pembiassan
dalam pendidikan hendaknya dimulai sejak dini.
4. Shalat jamaah
Shalat jamaah adalah rukun-rukun khusus dan bacaan-bacaan
tertentu dengan ikatan waktu yang sudah ditentukan, dapat ditentukan
10
ucapan dan perbuatan yang dibuka dengan niat dan takbir serta diakhiri
dengan salam. (Saldan, 2006: 27)
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh orang
banyak, bersama-sama, sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang,
satu orang didepan bertindak sebagi imam dan yang lainnya berdiri
dibelakangnya sebagi makmum.( Adzan, 2006:15
G. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran keseluruhan pada penelitian ini, maka
peneliti akan sampaikan garis-garis besar dalam sistematika penelitian
yang memuat 5 (lima) bab atau pembahasan, sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan. Pada bab pendahuluan ini berisi tentang:
Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Kajian Penelitian Terdahulu, Penegasan Istilah, dan Sistematika
Penulisan Skripsi. Bab pendahuluan ini dimaksudkan sebagai kerangka
acuan dalam penulisan skripsi, sehingga dapat dijelaskan secara
sistematika sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
Bab II : Kajian Pustaka. Pada bab kajian pustaka ini, dikupas
berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian.
Sesuai dengan judul skripsi maka pembahasan pada bab ini berisi : definisi
penanaman, definisi kedisiplinan, definisi shalat, definisi berjamaah,
definisi pembiasaan.
Bab III : Metode Penelitian. Pada bab ini akan dilaporkan
pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur
11
pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan data
mengenai pembelajaran nilai kedisiplinaan melalui pembiasaan shalat
dhuhur berjamaah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kec. Suruh Kab
Semarang dan penyajian data.
Bab IV : Paparan data dan Analisis Data. Pada bab ini akan
dilaporkan hasil penelitian tentang paparan data, yaitu gambaran umum
sekolah dan temuan penelitian. Analisis data pada bab ini, penulis akan
memaparkan analisis data dari pembelajaran nilai kedisiplinaan melalui
pembiasaan shalat dhuhur berjamaah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kec.
Suruh Kab Semarang
Bab V : Penutup. Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan
sebagai jawaban atas fokus penelitian dan saran-saran. Bagian akhir dari
skripsi ini juga dicantumkan daftar pustaka dan berbagai lampiran.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penanaman Nilai Kedisiplinan
1. Pengertian Penanaman Nilai Kedisiplinan
Penanaman adalah proses, perbuatan dan cara menanamkan.
(penanaman secara etimologi berasal dari kata tanam yang berarti
benih, yang semakin jelas ketika mendapat imbuan me-kan menjadi
“menanamkan” yang berarti menaburkan ajaran, paham, dan lain
sebagainya, serta berarti pula memasukkan, membangkitkan, atau
memelihara perasaan, cinta kasih, dan sebagainya. DepDikBud. 1990.
895).
Sedangkan arti nilai menurut Zakiyah Daradjat adalah suatu
perangkat keyakinan atau perasaan yang diyakini sebagai identitas
yang memberikan ciri khusus pada pemikiran, perasaan, kriteria
maupun perilaku. (Daradjat, 1996: 59)
Konsep populer dari “disiplin” adalah sama dengan
“hukuman” . menurut konsep ini, disiplin digunakan hanya bila anak
melanggar peraturan dan perintah yang diberikan orang tua, guru atau
orang dewasa yang berwenang mengatur kehidupan bermasyarakat,
tempat anak itu tinggal.
Disiplin berasal dari kata yang sama dengan “disciple.” Yakni
orang yang belajar dari atau secara suka rela mengikuti seorang
pemimpin. (Hurlock, 1993: 82). Dalam bahasa Inggris “discipline”
13
berarti: tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan diri,
kendali diri, latihan membentuk, meluruskan, atau menyempurnaka
sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral, hukuman
yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki kumpulan atau sistem
peraturan-peraturan bagi tingkah laku. (Dictionary, 1979:289)
Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin kerapak kali terkait dan
menyatu dengan istilah tata tertib dan ketertiban. Istilah ketertiban
mempunyai arti kepatuhan seseorang daalam mengikuti peraturan atau
tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh sesuatu yang datang
dari luar dirinya. Sebaliknya disiplin sebagai kepatuhan dan ketaatan
yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam diri
orang tua itu istilah tata tertib berarti perangkat peraturan yang berlaku
untuk menciptakan kondisi yang tertib dan teratur. ( Tu‟us,2004:31)
Disiplin menurut para ahli sebagai berikut:
a. Menurut Suharsimi Arikunto (1993:114) memberikan disiplin
sebagai bentuk kepatuhan seseorang terhadap aturan-aturan
atau tata tertib yang berlaku atas dorongan dari dalam diri
seseorang yang sesuai dengan kata hatinya.
b. Menurut Qonita Alya (2011:163) disiplin yaitu tata tertib,
ketaatan kepada peraturan dan merupakan bidang studi yang
memiliki objek,sistem, dan metode tertentu.
14
c. Jika ditinjau dari sudut keagamaan, Nurcholis Madjid
(1997:87) menyatakan disiplin adalah sejenis perilaku taat dan
patuh yang sangat terpuji.
d. Menurut Soegeng Prijodarminto kedisiplinan sebagai kondisi
yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang mewujudkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah
menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu
tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan
pengalaman. (Soegeng P., 1004:23)
Bohar Soeharto menyebutkan tiga hal mengenai disiplin,
yaini disiplin sebagai latihan, disiplin sebagai hukuman, dan
disiplin sebagai alat pendidikan.
1. Disiplin sebagai latihan untuk menuruti kemamuan seseorang.
Jika dikatakan “melatih untuk menurut” berarti jika seseorang
memberi perintah, orang lain akan menuruti perintah itu.
2. Disiplin sebagai hukuman. Bila seseorang berbuat salah, harus
dihukum. Hukuman itu sebagai upaya mengeluarkan yang jelek
dalam diri orang itu sehingga menjadi baik.
3. Disiplin sebagai alat untuk mendidik. Seorang anak memiliki
potensi untuk berkembang melalui interaksi dengan lingkungan
untuk mencapai tujuan realisasi dirinya. (Soeharto. 1996:8-11)
15
Jadi disiplin adalah perilaku untuk taat kepada aturan atau tata
tertib yang berlaku atas dorongan dari dalam diri seseorang untuk
menjadi manusia yang baik dan terpuji. Adanya hukuman yang
diberikan bagi yang melanggar ketentuan ynag berlaku, dalam rangka
mendidik, melatih, mengendalikankan dan memperbaiki tingkah laku.
Disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku
sesuai dengan standar yang ditetapkan kelompok sosial mereka,
disiplin harus mempunyai empat unsur pokok (Hurlock, 1978:84)
yaitu :
1) Peraturan sebagai pedoman perilaku
2) Konsistensi dalam peraturan tersebut dan dalam cara yang
digunakan untuk mengajarkan dan memaksakannya
3) Hukuman untuk pelanggaran peraturan
4) Penghargaan untuk perilaku yang baik yang sejalan dengan
peraturan yang berlaku.
2. Fungsi disiplin
Menurut Tulus Tu‟us (2004: 38-43) ada enam fungsi disiplin,
enam fungsi tersebut adalah:
a. Menata Kehidupan Bersama
Disiplin berfungsi untuk menyadarkan seseorang bahwa
dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaatidan
mematuhi peraturan yang berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu
membatasi dirinya merugikan pihak lain, tetapi hubungan dengan
16
sesama menjadibaik dan lancar. jadi fungsi disiplin adalah
mengatur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu..
b. Membangun Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku dan pola
hidup seseorang yang tercermin dalam penampilan, perkataan dan
perbuatan sehari-hari.
Menurut Wardiman Djojonegoro mengatakan: penerapan
disiplin yang mantap dalam kehidupan sehari-hari berawal dari dari
disiplin pribadi. Disiplin pribadi dipengaruhi dari dua faktor, yakni
faktor dari dalam dan faktor dari luar. faktor luar berupa
lingkungan, sedangkan faktor dalam berupa kesadaran diri.
Lingkungan yang disiplin baik, sangat berpengaruh
terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang
sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang
tertib, teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam bangun
kepribadian yang baik.
c. Melatih Kepribadian
Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan
berdisiplin tidak terbentuk serta merta dalam waktu singkat.
Namun, terbentuk melalui suatu proses yang membutuhkan waktu
panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut
dilakukan melalui latihan.
17
Kepribadian yang tertib, teratu, taat, patuh, perlu dibiasakan
dan dilatih. Pola hidup seperti itu musthil dapat terbentuk begitu
saja. Hal itu memerlukan waktu. Perlu adanya latihan, pembiasaan
diri, mencoba, berusaha dengan gigih, bahkan dengan gamblengan
dan tempaan keras.
Soegeng Prijodarminto (1994:17-18) menyatakan: sikap,
perilaku seseorang tidak dibentuk dalam sekejap. Diperlukan
pembinan, tempaan yang terus-menerus sejak dini. Melalui
tempaan manusia akan menjadi kuat. Melalui tampan mental dan
moral seorang akan terpuji, melalui tempaan pula menjadi seorang
dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dengan penuh
ketabahan dan kegigihan. Melalui tempaan pula mereka
memperoleh nilai tambah. Disiplin tersebut akan terwujud melalui
pembinaan sejak dini, sejak usia muda, dimulai dari lingkungan
keluarga, melalui pendidikan yang tertanam sejak usia muda yang
semakin lama menyatu kuat dalam dirinya dengan bertambhanya
usia.
d. Pemaksaan
Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan
mamatuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku
dalam menunaikan tugas dan tanggung jawa. Faktor yang
mendorong terbentuknya kedisiplinan, yaitu dorongan dari dalam
(terdiri dari pengalaman, kesadaran, dan kemauan untuk berbuat
18
disiplin) dan dorongan dari luar (perintah, larangan, pengawasan,
pujian, ancaman, ganjaran)
Dari pendapat itu, disiplin terjadi karena dorongan
kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik
dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas
kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.
Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya
pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa
yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang kedisiplinan baik,
terpaksa harus menaati dan mematuhi tat tertib yang ada di sekolah
tersebut. dikatakan terpaksa, karena melakukannya bukan karena
kesadaran diri, akan memberi pengaruh kurang baik. Anak akan
stres, merasa kurang bebas dan mandiri, terpaksa dan hanya
memenuhi keinginan pihak laian.
Soegeng Prikodarminto mengatakan : disiplin yang
terwujud karena adanya paksaan atau tekanan dari luar akan cepat
pudar kembali bilamana faktor-faktor tersebut lenyap.
Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada
seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di
lingkungan itu. Memang disiplin seperti ini masih dangkal. Akan
tetapi, dengan pendampingan guru-guru, pemaksaan, pembiasaan
dan latihan disiplin seperti itu dapat menyadarkan siswa bahwa
disiplin itu penting baginya. Dari mula-mula karena paksaan, kini
19
dilakukan karena kesadaran diri., menyentuh kalbunya, merasakan
sebagai kebutuhan dan kebiasaan. Diharapkan juga, disiplin ini
meningkat menjadi kebiasaan, berfikir baik, positif, bermakna,
memandang jauh kedepan. Disiplin bukan hanya soal mengikuti
dan menaati aturan, melainkan sudah meningkat menjadi disiplin
berfikir yang mengatur dan mempengaruhi seluruh aspek
hidupnya.
e. Hukuman
Dorothy Irene Marx (1982:29) mengatakan “ Hukuman
memang mengandung empat fungsi yaitu: sebagai pembalasan atas
perbuatan salah yang telah dilakukan, sebagai pencegahan dan
adanya rasa takut orang melakukan pelanggaran, sebagai korelasi
terhadap perbuatan yang salah. Sebagai pendidikan yakni
menyadarkan orang untuk meninggalkan perbuatan tidak baik, lalu
mulai melakukana yang baik.
Karena itu, Hukuman sangat penting karena dapat memberi
dorongan dan kekuatan bagi seseorang untuk menaati dan
mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman atau sanksi, dorongan
ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah.
3. Macam-macam disiplin.
Macam-macam disiplin menurut Tulus Tu‟us. ( 2004:44-46)
a. Disiplin Otoritarian
20
Dalam disiplin otoritarian, peraturan dibuat sangat ketat dan
rinci. disiplin otoritarian selalu berarti pengendalian tingkah laku
berdasarkan tekanan, dorongan, pemaksanaan dari luar diri
seseorang. Hukuman dan ancaman kerapkali dipakai untuk
memaksa, menekan, mendorong seseorang mematuhi dan menaati
peraturan.
b. Disiplin Permisif
Dalam disiplin ini seseorang dibiarkan bertindak menurut
keinginannya. Kemudian dibebaskan untuk mengambil keputusan
sendiri dan bertindak sesuai dengan keputusan yang diambilnya
itu. Dampak teknik permisif ini berupa kebingungan dan
kemimbangan. Penyebabnya karena tidak tahu mana yang tidak
dilarang dan mana yang dilarang. Atau bahkan menjadi takut,
cemas, dan dapat juga menjadi agresif serta liar tanpa kendali.
c. Disiplin Demokratis
Pendekatan disiplin demokratis dilakukan dengan memberi
penjelasaan, diskusi dan penalaran untuk membantu anak
memahami mengapa diharapkan mematuhi dan menaati peraturan
yang ada. Teknik ini lebih menekankan aspek edukatif bekan aspek
hukuman. Sanksi atau hukuman dapat diberikan kepada yang
menolak dan melanggar tata tertib. Akan tetapi, hukuman
dimasudkan sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan
mendidik.
21
Demikian macam-macam disiplin. Disiplin otoritarian
sangat memaksa unuk menaati dan mematuhi peraturan, sanksi
hukuman bagi yang melanggar peraturan. Disiplin permisif
memberi kebebasan kepada sisiwa untuk mengambil keputusan
dan tindakan. Disiplin demokrasi menekankan kesadaran dan
tanggung jawab.
4. Aspek- aspek Kedisiplinan
Menurut Prijodarminto (1994), disiplin memiliki 3 (tiga)
aspek. Ketiga aspek tersebut adalah :
a. Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan
tertib sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian
pikiran dan pengendalian watak.
b. Pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku, norma,
kriteria, dan standar yang sedemikan rupa, sehingga pemahaman
tersebut menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran,
bahwa ketaatan akan aturan. Norma, dan standar tadi merupakan
syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan (sukses).
c. Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati,
untuk mentaati segala hal secara cermat dan tertib.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Siswa Dalam Belajar
Seperti halnya belajar perilaku disiplin juga dipengaruhi oleh
banyak faktor yang memberi motivasi kepada individu-individu
berperilaku disiplin.
22
Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin antara lain :
a. Faktor intern
Faktor ini adalah berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
yang mampu menberi dorongan kepada siswa untuk dapat
berdisiplin dengan baik, tanpa dorongan dari luar. Siswa mampu
membiasakan disiplin terus menerus dan sanggup mengerjakan
sesuatu dengan segala seneng hati.
b. Faktor ekstern
Faktor yang berasal dari luar diri siswa atau siswa mampu
memberi dorongan untuk berdisiplin. Antara lain:
a) Teman
Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas agama,
beribadah dan sebagainya, biasanya remaja itu sangat
dipengaruhi oleh teman-temannya, misalnya remaja yang ikut
dalam kelompok yang tidak sembahyang atau acuh tak acuh
terhadap ajaran agama, maka ia akan mau mengorbankan
sebagian keyakinannya demi untuk mengikuti kebiasaan teman
sebayanya ( Zakiah Daradjat, 2006:63)..
Dari pendapat diatas dapat dissimpulkan bahwa teman
itu sangat mudah terpengaruh oleh teman-temannya. Apabila
anak berteman atau bergaul dengan teman yang baik, anak itu
pasti berperilaku baik. Dan sebaliknya apabila anak berteman
23
atau bergaul dengan teman yang tidak baik atau kurang baik,
anak itu pasti berperilku tidak baik.
b) Kewibawaan Guru
Di mata anak, sosok guru merupakan figur dan suri
tauladan yang sempurna menurut mereka. Jika seorang guru
dapat memberi contoh yang baik, maka hal ini akan efektif
dalam pembentukan disiplin siswa. Karena kewibawaan dan
kepribadian guru adalah faktor yang terpenting untuk mencapai
disiplin yang baik (Mahali, 1994:37 ).
Jadi, guru sebagai suri teladaan bagi siswa-siswanya di
sekolah. Guru yang baik akan ditiru siswa-siswanya untuk
berbuat baik. Dan sebaliknya, guru yang tidak baik akan ditiru
siswa-siswanya tidak baik.
c) Orang tua
Menanamkan disiplin anak, sebaiknya dimulai dari
orang tua memberi contoh yang baik demi terlaksananya sikap
disiplin. Contoh sikap disiplin yang konsisten dan konsekwensi
harus ditujukan kepada orang tua melalui kekompakan mereka
dalam bertindak membina rumah tangga. Perbedaan persepsi
antara kedua orang tua merupakan hal yang wajar, namun di
atas semua itu, kepentingan anak tetap diutamakan. Idealnya
semua pihak yang berada dalam lingkungannya kelurga ikut
24
andil dan berperan penting dalam menanamkan disiplin pada
anak.
Sedangkan menurut pendapat (Madjid, 1997:88) diantara faktor-faktor
yang mempengaruhi disiplin adalah :
1. Taqwa kepada Allah atau keinsyafan yang mendalam akan makna ke-
Tuhan-an Yang Maha Esa.
Seseorang yang mempunyai komitmen terhadap keimanannya
kepada Allah akan selalu berbuat sesuai dengan norma dan aturan yang
diyakini kebenarannya. Karena ia sadar bahwa Allah akan selalu
menyertai dimanapun ia berada. Kesadaran itu akan membimbing kepada
perilaku yang baik yaitu akhlakul karimah (Madjid, 1997:87 ).
2. Keabsahan tatanan atau aturan
Ketika suatu tatanan dirasakan oleh masyarakat sebagai tatanan
tidak adil yang berarti tidak absah, maka sulit sekali diharapkan kepatuhan
mereka dengan sendirinya sulit terjadi perilaku yang disiplin. Jika faktor di
atas telah terpenuhi dan ditunjang dengan sarana yang baik, maka
kedisiplinan dari individu akan timbul dengan baik. Sarana-sarana
pendisplinan yang baik menurut Michael Fucoult dalam Sunu Hardiyanto
(1997:93) meliputi:
a. Pengawasan hierarkis atau suatu mekanisme yang tidak dapat dilihat
oleh pihak yang dipantau.
b. Normalisasi, suatu normalisasi hukuman di dalam inti disiplin. Istilah
yang dipakai untuk menyebut hukuman disiplin adalah sanksi.
25
Hukuman disiplin ini dimengerti sebagai suatu yang dapat membuat
anak-anak merasakan pelanggaran yang telah dibuatnya.
c. Pengujian, Pengujian merupakan paduan dari tehnik pengawasan
hierarkis dan normalisasi. Pengujian merupakan pemantauan
normalitatif yang mampu mengklasifikasikan menentukan mutu dan
menghukum yang dipanatu.
Selain memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
timbulnya sikap disiplin dan timbulnya sarana-sarana yang baik
diperlukan metode yang tepat. Dengan metode penerapan disiplin
yang tepat, maka individu tidak merasa diperintah dan dipaksa untuk
melaksanakan suatu aturan atau tatanan.
6. Nilai-nilai kedisiplinan
Nilai-nilai kedisiplinan sesuai yang dikemukakan Agus Wibowo
(2012: 84) yaitu:
a. Kegiatan rutin,
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan anak
didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contohnya
pemeriksaan kebersihan badan, beribadah bersama atau shalat
bersama setiap shalat dhuhur, berdoa waktu mulai dan selesai
pelajaran, mengucapkan salam bila bertemu guru, tenaga pendidik,
teman.
26
b. Kegiatan Spontan,
Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dilakukan
secara spontan pada saat itu juga. Contohnya ketika ada peserta
didik yang membuang sampah tidak pada tempatnya, berterik-
terik, berkelahi, berperilaku tidak sopan, mencuri. Guru langsung
menegurnya dan menasehatinya pada saat itu juga.
Kegiatan spontan ini tidak saja berlaku untuk perilaku dan
sikap peserta didik yang tidak baik, tetapi peilaku yang baik harus
direspon secara spontan dengan memerikan pujian.
c. Keteladanan,
Keteladan adalah peilaku dan sikap guru dan tenaga
kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindak-
tindakan yang baik, sehingga diharapkan menjadi panutan bagi
peserta didik untuk mencontohnya.
d. Pengkondisian.
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter
maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu.
Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa yang diinginkan.
27
B. Pembiasaan Salat Zuhur Berjamaah
1. Pengertian Salat Zuhur Berjamaah
Pengertian salat menurut bahasa Arab berarti do‟a. sebagaimana
pendapat yang dikemukakan oleh:
a. Shalat adalah rukun Islam yang kedua, berupa ibadah kepada Allah
swt. wajib dilakukan oleh setiap muslim, dengan syarat, rukun, dan
bacaan tertentu dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (
Alya, 2011:657).
b. Shalat adalah rukun-rukun khusus dan bacaan-bacaan tertentu
dengan ikatan waktu yang sudah ditentukan, dapat ditentukan
ucapan dan perbuatan yang dibuka dengan niat dan takbir serta
diakhiri dengan salam. (Saldan, 2006: 27)
Sedangkan shalat dhuhur adalah merupakan salah satu ibadah
shalat yang dilaksanakan di siang hari, awal waktunya setelah
tergelincirnya matahari dari petengahan langit dan akhir waktu apabila
bayang-bayang sesuatu telah sama dengan panjangnya atau ketika
matahari tepat di atas ubun-ubun (Rasjid, 2004:62)..
Shalat jamaah ialah shalat yang dilaksanakan bersama-sama,
paling tidak oleh dua orang, dan selebihnya tidak dibatasi dengan
jumlah.
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh orang
banyak, bersama-sama, sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang,
28
satu orang di depan bertindak sebagi imam dan yang lainnya berdiri di
belakangnya sebagai makmum.(Adzan, 2006:15)
Sedangkan menurut H. Sulaiman Rasjid yang dinamakan
shalat berjamaah ialah apabila dua orang shalat bersama-sama dan
salah seorang di antara mereka mengikuti yang lain. Orang yang
diikuti (yang dihadapan) dinamakan imam dan yang mengikuti di
belakang dinamakan makmum. (Rasjid, 2001:106)
Shalat dhuhur berjamaah adalah shalat dilaksanakan bersam-
sama paling sedikit dua orang, yang satu menjadi iman dan yang lain
menjadi makmun, yang dilaksanakan pada saat tergelincirnya
matahari dari petengahan langit.
2. Dasar shalat berjamaah
Sebagai bentuk ibadah khassah (khusus), shalat berjamaah
tentunya mempunyai dasar yang kuat, sehingga ketentuan dan
pelaksanaannya telah ditetapkan oleh nash, yaitu sesuai dengan firman
Allah dalam Annisa ayat 102 diatas.
29
Artinya:
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu)
lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka
hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan
menyandang senjata, Kemudian apabila mereka (yang shalat
besertamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat), Maka
hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh)
dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum
bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan
hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orangorang
kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta
bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan tidak ada
dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat
sesuatu kesusahan Karena hujan atau Karena kamu memang sakit; dan
siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah Telah menyediakan azab
yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu” (QS. An Nissa‟:102).
Pada ayat diatas kita diperintahkan untuk melaksanakan shalat
bersama-sama dengan berjamaah, karena hal ini dapat memperkokoh
jalinan tali silaturahim, menanamkan kepekaan sosial untuk
menumbuhkan solidaritas antara sesama manusia Inilah yang menjadi
dasar bahwa di dalam mengerjakan shalat alangkah baiknya jika kita
kerjakan bersama-sama.
firman Allah:
Artinya : “ Dan dirikanlah shalat olehmu akan shalat, dan tunaikan
zakat dan ruku‟lah bersama orang-orang yang ruku‟. (QS Al-
Baqarah:43)
30
Ayat inilah yang sebenarnya yang bermuatan perintah shalat
berjamaah kepada umat Nabi Muhammad, sekaligus perintah agar
umat Nabi Muhammad selalu “berjamaah” dalam konteks
keberagamaan (Sholikin, 2015. 113)
Ketika Rasulullah menyatakan bahwa shalat berjamaah
mendapatkan ganjaran 20 sampai 27 derajat, lalu al-Qur‟an
menyinggung seseorang yang mendapatkan kesempurnaan jamaahnya
saat ia mendapatkan ruku‟nya imam, dimana ini dinilai mendapatkan
ganjaran 20 derajat, maka hal-hal tersebut mengindikasikan adanya
hitung-hitungan real dari konsep angka dari 27 derajat tersebut.
Bahwa angka 27 derajat itu bukanlah merupakan hal yang mistis,
namun matematis, yakni wujudnya yang mencapai bilangan angka 27
derajat tersebut memang ada, dan itu harus kita perjuangkan agar nilai
sempurna 27 bisa kita dapatkan.
Berikut sabda Rasulullah tentang keutamaan shalat berjamaah,
dibandingkan shalat sendirian.
ع وعشزين درجت ب تفضم صالة انفذ بس صال ة انجما عت
Artinya :
“Shalat yang dilakukan secara berjamaah lebih utama daripada shalat
sendirian dengan nilai keutamaan 27 derajat”. ( al-Jami‟ al-Musnad al-
Shahih al-Bukhari 1/131)
Sedangkan hukum shalat berjamaah menurut banyak ulama
berbeda, sebagian ulama mengatakan shalat berjamaah itu fardlu „ain
(wajib „ain) sebagian lagi berpendapat bahwa shalat berjamaah itu
fardlu kifayah, sebagian lagi berpendapat sunah muakkad (sunah
31
istimewa). Yang akhir inilah hukum yang lebih layak selain salat
Jum‟at. Pendapat yang seadil-adilnya dan sehampir-hampirnya pada
yang betul ialah salat berjamaah itu sunat muakkad. ( Rasjid,
2001:107)
3. Tujuan Shalat Berjamaah
Tujuan utama atau sasaran pokok dari shalat adalah agar
manusia yang melakukannya senantiasa mengingat Allah. Dengan
mengingat Allah akan terbayang dan terlukis dalam hati sanubarinya
segala sifat-sifat Allah yang Maha Esa dan Maha Sempurna.
firman Allah
Artinya :
“Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingat aku” (Q.S Thoha : 14).
Menurut Mahir Mansur (2007:96) tujuan shalat berjamaah sebagai
berikut:
a. Untuk mengingat Allah SWT
b. Memperluas syiar-syiar Islam
c. Menjaga kita dari perbuatan keji dan munkar
d. Memperkuat hubungan sosial antar sesama muslim
e. Mengajari umat Islam masalah-masalah agama yang tidak
diketahuinya
32
f. Disiplin, taat waktu
g. Melenyapkan perbedaan sosial antar sesama umat Islam.
4. Kedudukan Shalat berjamaah
Dalam ajaran agama Islam shalat mempunyai kedudukan yang
sangat penting dan menduduki urutan kedua setelah tertanamnya iman
dan aqidah dalam hati. Shalat menjadi indikator bagi orang yang
bertaqwa dan shalat merupakan pembeda antara seorang mukmin
(percaya kepada Allah) dan yang tidak mukmin yaitu yang
meninggalkan shalat.
Untuk lebih jelasnya mengenai kedudukan shalat ini, terdapat
beberapa dampak positif bagi kehidupan individual dan social umat
islam, sebagian dampak tersebut adalah:
a. Dampak sepiritual yaitu berupa pahala yang banyak dan berlipat
ganda seperti pahala beribadah sepanjang masa.
b. Dampak sosial yaitu merupakan pendahuluan persatuan barisan,
kerapatan hati dan pengokohan jiwa persaudaraan.
c. Dampak politis yaitu shalat merupakan kekuatan kaum muslimin,
keterikatan hati, solidaritas barisan, menjauhkan perpecahan.
d. Dampak etis dan edukatif yaitu rasa kesatuan dalam barisan shalat
berjamaah dan mengesampingkan golongan, ras, bahasa, dan
ekonomi. (Muhsin Qiro‟ati, 1996:159).
5. Syarat-syarat dan Tata Cara shalat Berjamaah
33
Pada prakteknya, sebenarnya shalat berjamaah mempunyai dua
subjek pokok yaitu imam dan makmum yang pada setiap pribadi ini
sama-sama terikat oleh syarat dan rukun yang sama seperti
pelaksanaan shalat biasa.
Secara garis besar syarat dan tata cara shalat berjamaah adalah
seperti yang dijabarkan oleh H. Sulaiman Rasjid sebagai berikut:
a. Makmum hendaknya meniatkan mengikuti imam. Adapun imam
tidak menjadi syarat berniat menjadi imam, sunat agar ia mendapat
ganjaran berjamaah.
b. Makmum hendaknya mengikuti gerakan imamnya dalam segala
pekerjaannya. Maksudnya, makmum hendaknya membaca
takbiratul ihram sesudah imamnya, begitu juga permulaan segala
perbuatan makmum hendaklah terkemudian dari yang dilakukan
oleh imamnya.
c. Mengetahui gerak-gerik perbuatan imam Umpamanya dari berdiri
keruku‟ dari ruku‟ ke i‟tidal, dari i‟tidal ke sujud,dan seterusnya,
baik yang diketahui dengan melihat imam sendiri, melihat saf
(barisan) yang di belakang imam, mendengar suara imam atau suara
mubalighnya, agar makmum dapat mengikuti imamnya.
d. Keduanya (imam dan makmum) berada dalam satu tempat,
umpamanya dalam masjid atau satu rumah.
e. Tempat berdiri makmum tidak boleh lebih depan dari imamnya.
f. Imam hendaklah jangan mengikuti yang lain.
34
g. Hendaklah sama aturan shalat makmum dengan shalat imam, baik
jenis atau peraturannya, misal sama-sama zhuhur, qashar, jama‟ dan
sebaginya.
h. Laki-laki tidak sah mengikuti perempuan.
i. Seorang imam adalah yang banyak hafalan al-Qurannya.
j. Jangan makmum berimam kepada orang yang diketahuinya bahwa
shalatnya tidak sah (batal).
6. Hikmah shalat berjamaah
Shalat menjadi salah satu hasil yang terpenting dari Isra‟
Mi‟raj itu mengandung hikmah dan rahasia-rahasia yang
mendatangkan kebahagiaan bagi manusia di dunia dan di akherat.
Kebahagiaan di dunia dan di akherat hanya dinikmati oleh orang-
orang yang dinamakan muflihun sebagaimana Firman Allah
Artinya :
“Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan
merekalah orang-orang yang beruntung” (Q.S Al Baqarah : 5).
Adapun hikmah-hikmah yang terkandung dalam shalat
berjama‟ah dapat dilihat dari segi moral (rohani) dan dari segi
kesehatan (jasmani).
35
a. Ditinjau dari segi moral
Dari segi moral shalat berjamaah diantaranya:
1) Dapat mendidik jiwa kita agar terhindar dari sifat-sifat sombong,
tinggi hati, dan sebagainya, serta mengarahkan kita agar selalu
tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT.
2) Menjadi penghalang dari mengerjakan kemungkaran dan
keburukan.
3) Dapat memperteguh persatuan, membangun tali persaudaraan
antara umat Islam.
4) Mengajarkan bahwa semua manusia itu sama derajatnya.
5) Saling memberikan pertolongan dalam hal ibadah dan
kepentingan lainnya dan lain sebagainya. )Al Bukhori,1993, 75)
b. Ditinjau dari segi kesehatan.
Hikmah shalat menurut tinjauan kesehatan ini dijelaskan oleh
Madyo Wratsongko dalam bukunya “Mukjizat Gerakan Shalat”
sebagaimana dikutip oleh Amirulloh Syarbini dijelaskan hikmah
shalat dari segi kesehatan antara lain :(Syarbini, 2013, 35-55)
1) Takbiratul Ihram, ketika takbirotul ihram, kita mengangkat
tangan ke atas hingga sejajar dengan bahu. Pada saat kita
mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka
dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang
terdapat dilengan untuk dialirkan ke otak sebagai pengatur
36
keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita
sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
2) Ruku’, yaitu ruku‟ yang dilakukan dengan tenang dan
optimal dapat merawat kelenturan tulang belakang yang
berisi sumsum tulang belakang beserta aliran darah. Ruku‟
dengan membungkukkan badan dan meletakkan telapak
tangan diatas lutut sehingga punggung sejajar merupakan
suatu garis lurus. Sikap yang demikian ini akan mencegah
timbulnya penyakit yang berhubungan dengan ruas tulang
belakang, ruas tulang punggung, ruas tulang leher, ruas
tulang pinggang, dan sebagainya.
3) I’tidal. Saat berdiri dari ruku‟ dengan mengangkat tangan,
darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian
pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang
tekanan darahnya. Gerakan ini dapat menjaga saraf
keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara
tiba-tiba.
4) Sujud, bila dilakukan dengan benar dan lama, sikap ini
menyebabkan semua otot-otot bagian atas akan bergerak.
Hal ini bukan saja menyebabkan otot-otot menjadi besar
dan kuat, tetapi peredaran urat-urat darah sebagai pembuluh
nadi dan pembuluh darah serta limpa akan menjadi lancar di
tubuh kita.
37
5) Duduk Iftirasy (duduk antara dua sujud), cara duduk
diantara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik
serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, juga dapat
menjaga kelenturan saraf dibagian paha dalam, cekungan
lutut sampai jari-jari kaki.
6) Duduk tawaruk (tahiyat akhir), duduk seperti ini dapat
menghindarkan penyakit bawasir yang sering dialami
wanita yang hamil. Kemudian duduk tawaruk ini juga dapat
untuk mempermudah buang air kecil.21
7) Salam, diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hal
ini sangat berguna untuk memperkuat otot-otot leher dan
kuduk, selain itu dapat pula untuk menghindarkan penyakit
kepala dan kuduk kaku.
Dari penjelasan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa
shalat disamping merupakan ibadah yang wajib dan istimewa ternyata
juga mengandung manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan dan
kebahagiaan hidup umat manusia.
Imam Ibn Hajar al-Asqalani dalam kitab Fath al-Bari, yang
merupakan penjelasan (syarah) atas kitab Shahih al-Bukhari
menyatakan, bahwa faedah dari yang 27 derajat tersebut adalah.
1) Seketika itu ( saat mendatangi shalat jamaah) ia memenuhi
panggilan adzan.
2) Menuju shalat berjamaah di awal waktu,
38
3) Melangkah ke masjid dengan niat shalat berjamaah.
4) Masuk kedalam masjid dengan membaca doa.
5) Menerima shalawat dan istigfar para malaikat.
6) Mendapatkan kesaksian dari para malaikat.
7) Melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid
8) Menunggu shalat berjamaah.
9) Menjawab ucapan iqomah shalat.
10) Memperoleh keselamatan dari gangguan setan yang lari saat
iqamah dikumandangkan.
11) Beri‟tikaf menunggu takhbiratul ihram imam, ataupun masuk
dalam shalat untuk mengetahui imam.
12) Mengikuti takbiratul ihram imam dalam shalat jamaah.
13) Meluruskan barisan (shaf) dan menutup kerenggangan celah
barisan.
14) Memjawab bacaan imam saat membaca tasmi‟ bangkit dari ruku‟.
15) Terjaga dari lupa menurut adat dan memberi ingat dengan niat
dzikir kepada imam bila ia lupa.
16) Mendapatkan khusyu‟ dan kesejahteraan bagi yang lalai.
17) Mengupayakan kondisi yang bagus.
18) Dikelilingi oleh malaikat.
19) Membiasakan diri mentajwidkan bacaan, mempelajari rukun-rukun
shalat dan sebagainya dalam praktek.
20) Menampilkan keagungan dan kemuliaan islam (syi‟ar)
39
21) Menjegal tipu daya setan melalui ibadah berjamaah, bahu
membahu melaksanakan taat dan menghilangkan kemalasan.
22) Terhindar dari sifat munafik dan dari buruk sangka orang.
23) Menjawab salam imam.
24) Mengambil manfaat dengan cara berjamaah untuk berdoa,
berdzikir dan memperoleh berkah dari orang-orang sempuran oleh
orang-orang yang kurang sempurna.
25) Menghidupkan sendi-sendi persaudaraan antara para tetangga, dan
antara umat Islam.
26) Mendengarkan bacaan Imam.
27) Bersama-sama mengucapkan lafal “aamin” atau bacaan fatihah
Imam, yang menjadi salh satu sebab terkabulnya doa.
Yang terpenting, dari konsepsi 27 derajat tersebut, hendaklah
kita memusatkan kepada tiga hal di saat berangkat menuju tempat
shalat berjamaah:
i. Kita memenuhkan diri kita dengan tafakur dan adab beribadah
kepada Allah semata.
ii. Kita tinggalkan sejenak segala ingatan dan kegiatan serta rasa yang
mengenai dunia dan penghidupan, menuju keakhiratan dan
kehidupan sejati.
iii. Kita menghadapkan perasaan gemar, takut khusyu‟ dan khudu‟
(rendah diri) kepada Allah SWT. Jangan sampai terdapat rasa „ujub
40
riya‟ dan takabur, sebab riya‟ ujub dan takabur akan sanggup
menghapus semua amal shalih kita.
Lebih dari itu semua, syari‟at shalat berjamaah mengajarkan
kepada kita, tentang pentingnya kita memenuhi hak Allah saat waktunya
tiba, memelihara segala bentuk syi‟ar agama Allah, yang disertai dengan
ketertiban kita agar mampu menjadikan diri sebagai agen kemanfaatan dan
kemaslahatan kehidupan dunia ini.
Nilai-nilai kedisiplinan yang tertanam dalam proses menjalankan
ibadah shalat ( Syarbini, 2011 :63)antara lain:
1. Disiplin dalam kebersihan. Sebelum shalat setiap muslim disyaratkan
melakuakan wudhu. Berwudhu sebelum shalat merupakan sarana
melatih kedisiplinan dan kebersihan.
2. Disiplin dalam waktu. Shalat mengajarkan kita menghargai waktu. Ini
karena shalat harus dilakukan tepat pada waktunya. Jika disiplin waktu
ini diterapkan, kita akan membuang jauh-jauh budaya telat sekolah.
3. Disiplin dalam mengerjakan aturan. Dalam shalat ada aturanaturan
tertentu yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar. Kalau dilanggar
tidak sah shalatnya. Aturan salat berupa rukun, sunah, makruh atau
hal-hal yang membatalkan shalat. Jika disiplin terhadap aturan ini
dilaksanakan niscaya akan tercipta masyarakat yang tertata rapi.
4. Latihan kepemimpinan. Dalam salat berjamaah terdapat nilai
kepemimpinan, karena ada imam dan makmum. Imam simbol
pemimpin. Sedangkan makmum simbol yang dipimpin. Seseorang
41
tidak boleh menjadi imam kecuali memiliki integritas, moralitas dan
intelektualitas yang cukup. Demikian juga untuk menjadi pemimpin,
hendaklah ia memiliki kecakapan tertentu.untuk yang dipimpin
hendaklah selalu menaati perintah pemimpin selama tidak melanggar
etika dan agama.
5. Latihan kebersamaan. Dalam mengerjakan shalat sangat disarankan
untuk melakukannya secara berjamaah (bersama orang lain). Dari sisi
pahala, berdasarkan hadits Nabi SAW jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan ṣolat sendiri-sendiri.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan dari penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian
kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian. Secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam
bentuk kata-kata dfan bahasa, pada suatu konteks hkusus yang alamiah
dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong, 2011: 6)
Jenis Penelitian yang peneliti ambil, dilihat dari tempatnya
merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang
dilakukan dengan sasaran penelitinya siswa kelas VII SMP 2 kec. Suruh
kab Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
Ditinjau dari segi sifat-sifat data maka termasuk dalam penelitian
Kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam
arti, penelitian tersebut dilakukan untuk mengungkapkan segala sesuatu
atau berbagai aspek dari sasaran penelitiannya kedisiplinan siswa dalam
mengerjakan shalat berjamaah. ( Moleong, 2006: 6 )
43
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018. Di SMP N 2 Kec Suruh yang letaknya dekat
dengan lingkungan masyarakat dan berada di wilayah yang memiliki basis
agama yang kuat.
C. Sumber Data
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau
diwawancarai merupakan sumber data yang utama. Sumber data yang
utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video / audio
tapes, pengambilan foto, atau film. Pencatatan sumber data yang utama
melalui wawancara atau pengamatan berperanserta merupakan hasil usaha
gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya (Moleong,
2010: 157). Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau
diwawancarai dari penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP N 2 kec.
Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pengelompokan sumber data yakni:
a. Sumber Data Primer
Menurut S. Nasution, data primer adalah data yang dapat
diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan
menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata dan tindakan. (Moleong, 2011:157).
44
Dalam penelitian ini sumber data primernya yakni sumber data
yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari informan yang terdiri
dari kepala sekolah tenaga pendidik dan siswa di SMP N 2 kec. Suruh
Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data diperolehn dari dokumen-dokumen
grafis, foto-foto, rekaman video, dan benda-benda yang dapat
memperkaya data primer. ( Arikunto, 2013: 22)
Hal ini dilakukan karena data yang digali harus valid sehingga
peneliti harus melakukan pengamatan secara langsung dan
mengobservasi di lapangan yang menghasilkan data yang lengkap dan
dapat dipertanggung jawabkan. Peneliti menggunakan data sekunder
untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah
dikumpulkan melalui wawancara langsung.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. (Sugiyono,
2007: 308).
45
Metode atau teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Metode ini
digunakan untuk mengamati langsung keadaan siswa kelas VII SMP
N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam
melaksanakan shalat berjamaah dhuhur di sekolah.
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap segala yang tampak pada objek penelitian.
(Margono, 2005:159). Metode observasi pada penelitian ini digunakan
untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian.
Dalam hal ini peneliti berusaha melakukan suatu pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak di SMP
N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun
untuk pelakunya sendiri adalah pihak-pihak yang terlibat dalam
penelitian, dan untuk aktivitasnya yaitu kondisional.
2. Wawancara / Interview
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviwee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,
2011: 186).
46
Wawancara mendalam (indeep interview) ini dilakukan
dengan maksud untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang
tidak dapat diperoleh dari pengamatan. Peneliti melakukan wawancara
dengan mengajukan pertanyaan kepada subyek secara langsung
berhadapan muka secara bebas menuju fokus penelitian sekaligus
mencatat garis besar dari hasil wawancara.(Bungin, 2012:67)
Metode ini digunakan untuk mewawancarai kepala sekolah,
guru agama dan siswa untuk memperoleh informan yang
dipergunakan dalam melengkapi data penelitian teresbut.
Pewawancara harus memiliki konsep yang jelas mengenai
hal yang dia butuhkan, kerangka tertulis, daftar pertanyaan, atau daftar
check harus tertuang dalam rencana wawancara untuk mencegah
kemungkinan mengalami kegagalan memperoleh data. Metode ini
digunakan peneliti untuk mewawancarai kepala sekolah, guru agama
dan siswa kelas VII untuk memperoleh informasi-informasi tentang
kedisiplinan berjamaah siswa kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh Kab.
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 sehingga mudah memperoleh
informasi untuk melengkapi data penelitian.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto,
2002: 135). Metode dokumentasi untuk melengkapi data-data
47
sebelumnya yaitu observasi dan wawancara untuk membantu
menganalisis data.
E. Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain. (Moleong, 2010: 247)
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis kualitatif. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami
fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan.
Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari partisipan
dan melalui penguraian pemaknaan partisipan tentang situasi dan
peristiwa (Sukmadinata, 2009: 94).
Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2007: 337),
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
1. Reduksi data (Data reduction)
Reduksi data dilakukan untuk memfokuskan data pada hal-hal
yang penting dari sekian banyak data yang diperoleh dari data hasil
observasi, wawancara, dan catatan lapangan yang tidak terpola.
48
Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih
jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya.
2. Penyajian data (Data display)
Setelah data direduksi maka data yang diperoleh didisplay,
yakni dengan menyajikan sekumpulan data dan informasi yang sudah
tersusun dan memungkinkan untuk diambil sebuah kesimpulan.
3. Penarikan kesimpulan (Conclusion drawing/Verification)
Prosedur penarikan kesimpulan didasarkan pada data informasi
yang tersusun pada bentuk yang terpola pada penyajian data. Melalui
informasi tersebut peneliti dapat melihat dan menentukan kesimpulan
yang benar mengenai objek penelitian karena penarikan kesimpulan
merupakan kegiatan penggambaran yang utuh dari objek penelitian
(Sugiyono, 2010: 336-337).
F. Pengecekan Keabsahan Data
Dalam menguji keabsahan data diperlukan teknik triangulasi agar
data yang didapatkan dalam penelitian valid dan reliabel. Jenis teknik
Triangulasi yang digunakan antara lain :
a. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber. Triangulasi sumber yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kepala sekolah, beberapa guru, siswa kelas VII
49
SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
Siswa kelas VII yang berjumlah 192. Peneliti mengambil sempel 25-
30 siswa sebagai sumber untuk menggali informasi terkait dengan
kedisiplinan shalat dhuhur berjamaah.
b. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik pengumpulan data untuk menguji
kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam hal penelitian
ini dimana peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi pada seorang sumber dengan data permasalahan yang
sama.
1) Observasi
Peneliti mengamati langsung kegiatan shalat dhuhur
berjamaah pada siswa SMP N 2 Suruh umumnya, dan khususnya
siswa kelas VII. Di SMP 2 shalat dhuhur berjamaah sebagai
kewajiban yang harus di ikut baik guru kariyawan dan semua
siswa. Dalam pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah di SMP N 2
Suruh, meskipun tidak ada absensi untuk siswa, guru
mendisiplinkan siswa untuk berjamaah dengan cara guru di jam
istirahat kedua menyuruh siswanya untuk segera berjamaah di aula
sekolah. Dan guru menunggu semua siswa keluar dari kelas.
50
2) Wawancara
Peneliti melakukan wawancara terhadap siswa kelas VII
SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/2018
guna mengumpulkan data yang diperlukan dengan pedoman
seperti berikut dan hasil wawancaranya terlampir.
a) Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
b) Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
c) Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak melaksanakan
shalat dhuhur berjamaah?
d) Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
e) Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah?
f) Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
g) Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
h) Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
i) Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu?
j) Apa yang membuat Saudara malas shalat?
k) Apa yang membuat Saudara rajin shalat?
l) Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara?
51
m) Ketika Saudara shalat di rumah, apakah Saudara sering disuruh
orang tuamu atau kesandaran sendiri?
n) Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan shalat?
o) Nilai apa yang terkandung dalam shalat berjamaah?
3) Dokumentasi
Gambar 3.1
Shalat berjamaah siswa SMP N 2 Suruh
Gambar 3.2.
Wawancara dengan kepala sekolah
52
Gambar 3.3
wawancara dengan siswa
c. Triangulasi waktu
Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara yang
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, dan dokumen
dalam waktu yang berbeda yakni 2 bulan, dari awal desember 2017
hingga awal februari 2018. Penulis mengambil sempel 25 siswa Kelas
VII SMP N 2 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018.
53
BAB IV
PAPARAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Suruh
1. Sejarah berdirinya SMP Negeri 2 Suruh
Pada tahun 1991 berdirilah sekolah yang diberi nama SMP N 2
Suruh yang beralamatkan di jl. Salatiga-Dadapayam km. 11, tepatnya
di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Kepala
sekolah yang bernama Bpk Sunarto, beliau dulu juga menjabat sebagai
kepala sekolah SMP N 1 Suruh. Sebelum bangunan sekolah berdiri
sempurna, kegiatan belajar mengajar siswa smp juga pernah
menempati gedung sekolah SD N Cukilan 1 selama kurang lebih satu
tahun lamanya. Selama menempati gedung SD tersebut kegiatan
belajar mengajar berlangsung pada sore hari. Setelah satu tahun
berlangsung kemudian bangunan sekolah SMP sudah bisa ditempati
untuk kegiatan belajar dan kegiatan belajar dimulai pada pagi hari.
Bangunan sekolah dulu hanya terdiri dari tiga ruang kelas
untuk kegiatan belajar mengajar, Laboratorium IPA, ruang guru, dan
perpustakaan, tetapi sekarang sudah lengkap. Ruang kelas yang dulu
baru tiga kelas sekarang menjadi 15 kelas, sarana prasarana sekolah
sudah lengkap. Jumlah siswa di SMP N 2 Suruh berangsur-angsur
setiap tahun ajaran baru mengalami peningkatan, dan sampai saat ini
tahun ajaran 2016/2017 jumlah seluruh siswa di SMP N 2 Suruh
54
sebanyak 507 siswa. Jumlah guru dan karyawan di SMP N 2 Suruh
berjumlah 39 orang.
2. Profil Sekolah
a. Identitas Sekolah
Identitas sekolah dapat ditampilkan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Identitas Sekolah
No. Identitas sekolah Keterangan
1. Nama Sekolah SMP Negeri 2 Suruh
2. NSS 201032204093
3. NPSN 20320263
4. Status Sekolah Negeri
5. Waktu Belajar Pagi
Sumber: Dokumen Sekolah
b. Lokasi sekolah
Alamat sekolah dapat ditampilkan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Alamat sekolah
No. Alamat Keterangan
1. Jalan Salatiga-Dadapayam km. 11
2. Desa Cukilan
3. Kecamatan Suruh
4. Kabupaten/Kota Kab. Semarang
5. Propinsi Jawa Tengah
Sumber: Dokumen Sekolah
a. Informasi Dokumen dan Perijinan
Informasi dokumen dan perijinan sekolah dapat
ditampilkan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Dokumen dan Perijinan
No. Informasi
dokumen
Keterangan
1. Tahun Berdiri 1993
2. No. SK Pendirian
648/000493/1993
55
3. Tgl. SK Pendirian 4 februari 1993
4. Luas Tanah 15.475 m2
5. Luas Bangunan 1.660,8 m2
6. Status Akreditasi Terakreditasi A
Sumber: Dokumen Sekolah
3. Visi misi SMP Negeri 2 Suruh
1) Visi
“Unggul dalam Prestasi, Terampil dalam Karya dan Budaya Dilandasi
Iman dan Taqwa”
2) Misi
a) Mewujudkan lulusan yang cerdas, kompetitif dan berbudi pekerti
luhur
b) Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif
c) Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
d) Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki
kemampuan dan kreatifitas yang tinggi
e) Mewujudkan prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan
mencukupi
f) Mewujudkan manajemen sekolah yang tangguh
g) Mewujudkan pengelolaan keuangan yang akuntabel
h) Mewujudkan Sistem penilaian yang terstandar
56
4. Data sarana prasarana
a. Sarana Pendukung Belajar/Mengajar
Sarana dan prasarana sekolah yang mendukung dalam
kegiatan belajar mengajar banyak membantu dan memperlancar
jalannya pendidikan serta meningkatkan mutu dan kualitas
sekolah.Sarana dan prasarana yang dimaksud dalam konteks ini
adalah segala sesuatu yang tersedia sebagai sarana pelengkap
dalam aktivitas belajar mengajar di SMP N 2 Suruh. Sarana dan
prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.4
Sarana Pendukung Belajar/ Mengajar
No Sarana dan prasarana Jumlah Ket.
1. Ruang Kelas 15 Baik
2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3. Ruang Guru 1 Baik
4. Ruang Tata Usaha 1 Baik
5. Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
6. Ruang Laboratorium
Komputer 1 Baik
7. Ruang Laboratorium Bahasa 1 Baik
8. Ruang Perpustakaan 1 Baik
9. Ruang UKS 2 Baik
10. Ruang Keterampilan 1 Baik
11. Ruang Lab. Multimedia 1 Baik
12. Ruang Toilet Guru 2 Baik
13. Ruang Toilet kep. Sek. 1 Baik
14. Ruang Toilet Siswa 11 Baik
15. Ruang Laboratorium IPS 1 Baik
16. Ruang BK 1 Baik
57
5. Data guru
Guru di SMP N 2 Suruh berjumlah 28 orang, 4 orang pengurus
TU, dan 1 0rang penjaga perpustakaan, serta 3 orang penjaga. Data
guru dapat ditampilkan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Data Guru dan karyawan
NO. N a m a NIP KET
1. Umi Mazro'ah, S Pd 197410011999032004 Kepala Sekolah
2. Drs. Bahroni, M Pd I 196211101983041003 Guru Tetap
3. Drs. Miftahul Munir 196407071990031010 Guru Tetap
4. M. Salimi, S. Pd 195911041978021001 Guru Tetap
5. Sri Marjoko, S. Pd 196801031991031012 Guru Tetap
6. Agus Setiawan, S Pd 196808311991031007 Guru Tetap
7. Suharto, S. Pd 195812031983021002 Guru Tetap
8. Suparmi, S. Pd 196205161984032007 Guru Tetap
9. Urip Priyosusanto 196209171986111001 Guru Tetap
10. Siti Mutamimah, S. Pd 197008181997022002 Guru Tetap
11. Rofik Anis, S Pd 196907201994121003 Guru Tetap
17. Aula 1 Baik
18. Ruang OSIS 1 Baik
19. Computer 36 Baik
20. Microskop 25 Baik
21. Televisi 5 Baik
22. Almari 15 Baik
23. Meja guru 40 Baik
24. Meja siswa 275 Baik
25. Kursi guru 40 Baik
26. Kursi siswa 570 Baik
27. Papan tulis 25 Baik
58
12. Fitri Umiyati, S. Psi 197112131999032004 Guru Tetap
13. Moh. Suwarsana, S. Pd 196908062002121006 Guru Tetap
14. Miftah Ariyadi DH, S Pd 197310302006041007 Guru Tetap
15. Sukimin, S. Pd 196904112005011010 Guru Tetap
16. Eny Sudarti, S. Pd 197001042005012011 Guru Tetap
17. Windi Hastuti, S. Pd 196409272006042002 Guru Tetap
18. Ant. Hariadi S. S. Pd 197510052006041016
Guru
Perbantukan
19. Ulyati Ismail Liana, S Pd 198702142009022003 Guru Tetap
20. Mul Hidayah, S Pd 196807292006042004 Guru Tetap
21. Nuryati 196604032007012015
Guru
Perbantukan
22. Retno Wulandari 198303112010012025 Guru Tetap
23. Agus Susanto, S Pd 196708072005011004 Guru Tetap
24. Dra. Budi Nur Aini 196909022007012011 Guru Tetap
25 Imam Suprobo, S Pd 197008092007011009
Guru
Perbantukan
26. Kiptiyah, S. Ag - GTT
27. Tri Kusumaningrum, S Psi - GTT
28. Diah Retnaningtyas Utami, S Pd GTT
29. Joko Iswono 196007091992031004 KTU
30. Juharmi Dwi Palupi 197001302014062001 Staff TU
31. Sugiyarto 197105062014061001 Staff TU
32. Saliyo 198406052014061002 Staff TU
33. Wiwiek Tri Pudyastuti - Perpustakaan
34. Sugimin - Penjaga
35. Supardi - Penjaga
36. Pujiyono Penjaga
37. Suyati
38. Surati
39. Sriyono MS
Sumber: Dokumen Sekolah
59
6. Data siswa
Jumlah siswa di SMP N 2 Suruh pada tahun ajaran 2017/2018
berjumlah 514 orang. Adapun rincian dari setiap kelasnya adalah
sebagai berikut. Data jumlah siswa di SMP N 2 Suruh dapat
ditampilkan dalam tabel 3.6.
TABEL 3.6
JUMLAH SISWA
TAHUN PELAJARAN 2017-2018
NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. VII 102 78 180
2. VIII 90 85 175
3. IX 86 73 159
Jumlah Keseluruhan 514
7. Kegiatan sekolah
1) Pramuka
2) OSIS
3) Ekstra BTA
4) Ektra Menari
5) Ektra Paskibra
6) Ektra Tata Boga
8. Kurikulum
SMP Negeri 2 Suruh menggunakan kurikulum KTSP dan Kurikulum
2013. Kurikulum KTSP di gunakan kelas VIII dan IX. Kurikulum
60
2013 di gunakan kelas VII dan metode pembelajaraanya indoor dan
outdoor.
B. Temuan penelitian
1. Daftar nama informan siswa kelas VII SMP 2 Suruh Semaang Tahun
Pelajaran 2017/2018.
Tabel 4.1
Daftar nama informan siswa kelas VII SMP 2 Suruh Semaang
Tahun Pelajaran 2017/2018
NO NAMA Jenis kelamin
(P/L)
Kelas
1 Aulia Rahma Utami P VII F
2 Anis Mar‟atus P VII A
3 Desti Yuliyanti P VII A
4. M. Fauzan Mustofa L VII A
5. Adhi Yoga Irmansyah L VII A
6. Febriyanto L VII A
7. Muhammad Hanif L VII A
8. David Arya Saputra L VII A
9. Rizal Zamun Abidin L VII A
10. Bintang Kusuma W L VII A
11. Arshelia Agustina P VII A
12 Afifatul Auliyah P VII A
13. Endang Widiyastuti P VII A
14. Reza Adi Saputra L VII A
15. Suwarto L VII A
16. M. Agus Salim L VII A
17. Uli Lutfiana P VII A
18. Septyani Ryna U P VII A
19. Aliya Nur Safitri P VII A
61
20. Upik Nur Chasanah P VII B
21. Umi Nur Runnisa P VII A
22. Nugraheni Dwi S P VII A
23. Bangkit Restiawan L VII A
24. Siti Ruliyanti P VII B
25. Tri Astuti P VII D
2. Proses pembiasaan shalat dhuhur berjamaah di SMP N 2 Kec. Suruh
a. Hasil wawancara dengan Key Informen
1) Hasil wawancara dengan kepala sekolah.
Shalat merupakan ibadah yang terdiri dari perkataan
maupun perbuatan yang dimulai dengan takbirotul ikhrom dan
diakhiri dengan salam. Dalam agama Islam shalat merupakan
kewajiban setiap muslim baik pria maupun wanita. Shalat
merupakan tiang agama, maka jika tidak mengerjakan shalat,
akan termasuk orang yang meruntuhkan agama, maka dari itu
kebiasaan untuk melaksanakan shalat harus ditanamkan kepada
anak-anak kita sejak dini, karena latihan-latihan yang berbau
keagamaan yang merupakan ibadah kongkrit seperti shalat,
puasa, membaca al-Qur‟an dan berdo‟a, bila dibiasakan pada
anak-anak sejak dini, maka akan timbul rasa senang pada anak
untuk melakukannya.
Dengan cara mengerjakan pendidikan shalat, maka
diharapkan para siswa dapat melaksanakan shalat dengan
tertib, benar dan mampu memahami serta menghayati setiap
62
bacaan dan gerakan shalat itulah yang akhirnya akan
melahirkan sikap pribadi yang disiplin dalam melaksanakan
shalat maupun disiplin beribadah lainnya.
Sikap disiplin atau kedisiplinan siswa dalam shalat
berjamaah, siswa berbeda-beda. Ada siswa yang mempunyai
kedisiplinan tinggi, sebaliknya ada siswa yang mempunyai
kedisiplian rendah. Tinggi rendahnya kedisiplinan seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dalam diri
maupun yang berasal dari luar. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kedisiplinan tersebut, antara lain yaitu: 1) Sikap
siswa itu sendiri; 2). Lingkungan; dan 3). Tujuan.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Umi
Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara peneliti:
“Pembiasaan shalat dhuhur berjamaah dilaksankan
dengan baik sesuai dengan jadwal yang ditentukan
hampir 90% siswa mengikuti kegiatan tersebut.
Meskipun harus dikejar-kejar, lari kesana lari kesini,
shalat di sana shalat disini. Shalat berjamaah dhuhur
dilaksankan istirahat ke dua, dan dilaksanakan dua
tempat satu mushola, satu aula, karena masjidnya belum
dibuat dan siswanya yang cukup banyak.”
Salah satu tujuan shalat berjamaah adalah disiplin
waktu dan taat. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh
Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara
peneliti:
“Tujuan shalat jamaah mendidik, siswa memberikan
pemahaman kepada anak kewajiban sebagai orang
muslim, membiasakan diri untuk tertib, membiasakan
63
diri untuk bersih dan sehat, konsep ini bagian dari
pengembangan akhlakul karimah yaitu pembiasaan-
pembiasaan yang sifatnya pendidikan.”
Keantusiasan siswa dalam melaksanakan shalat dhuhur
berjamaah di SMP 2 Suruh Semarang. Hasil wawancara yang
disampaikan oleh Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd
“Pada dasarnya namanya anak, namanya kesadaran itu
dalam proses yang paling penting bagaimana kita
memberi contoh, bagaimana kita memobilitas anak,
walapun anak itu antusias apa tidak. kalau antusias
anak tidak bisa kita katakan, kalau berapa persen ya
mayoritas 80-90% anak shalat. meskipun dikejar-kejar
shalat sana shalat sini. wajar anak usia remaja. kalau
melihat gurunya shalat, temannya shalat pasti anak ikut
shalat. ya ada 1, 2 tidak mau karena di rumah tidak ada
contoh dari orang tua dan anak merasa tidak nyaman.
ya guru harus ada suara kencang untuk anak-anak
seperti itu. dan seharusnya guru agama ada penilaian
keaktifan anak jadi anak termotivasi untuk shalat,
kalau anak belum memiliki kesadaran ya kan niatnya
biar tidak dinilai jelek oleh guru agama ”.
Dalam pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah, minimal
satu minggu sekali ada briving, ya setiap bulan lah ada evalusi
pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah. Sebagaimana hasil
wawancara peneliti dengan kepala sekolah.
“Iya setiap bulan ada evaluasi berjamaah, minimlah
satu minggu lah ada briving. kekurangan dan
kelebihannya apa, sebenarnya dari saya ada perintah
untuk absensi siswa yang melaksankan shalat
berjamaah, tapi dari pihak guru tidak dilaksanakan
perintah itu”.
64
2) Hasil wawancara dengan guru PAI Drs. Bahroni, M.Pd.I
Di SMP N 2 Kec. Suruh ada kegiatan pembiasaan shalat
dhuhur berjamaah. sebagimana hasil wawancara peneliti
dengan guru PAI Drs. Bahroni, M.Pd.I.
“ Pembiasaan shalat ya baik sesuai jadwal yang telah
ditentukan yaitu hari senin sampai kamis pada jam
istirahat kedua. Dilaksanakan di dua tempat musola dan
aula, karena siswa yang cukup banyak dan masjidnya
belum di buat”.
Salah satu tujuan shalat berjamaah adalah disiplin
waktu dan taat. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh
Drs. Bahroni, M.Pd.I sebagaimana hasil wawancara peneliti:
“Latihan kedisiplinan, latihan pembiasaan, kalau siswa
sudah disiplin dan kebiasaan dampaknya pada perilaku.
Dulu siswa sini banyak yang nakal seperti beli di koprasi
tidak bayar, suka merokok, minuman keras. Semenjak
diadakannya shalat berjamaah siswa yang dulunya nakal
menjadi baik, jujur, dan memiliki kesadaran. “
Keantusiasan siswa dalam melaksanakan shalat dhuhur
berjamaah di SMP 2 Suruh Semarang. Hasil wawancara yang
disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I
“Kebanyak siswa antusias mengikuti kegiatan shalat
berjamaah karena mencontoh guru-gurunya. Tapi juga
ada yang tidak antusias karena orang tuanya tidak
pernah mendukung dan mengajari atau mengajak untuk
shalat, di sekolah ya jadi males-malesan untuk shalat.
Ada juga siswa memiliki kesadaran, orang tuanya tidak
shalat, di sekolah ia shalat tidak ingin seperti orang
tuanya. Bahkan ada siswa yang mengajak shalat orang
tuannya shalat.”
65
Dalam pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah tidak ada
absensi bagi siswa. Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat
berjamaah, tidak ada hukuman atau sangsi. Hal ini senada
dengan yang disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I
sebagaimana hasil wawancara peneliti:
“Siswa yang tidak melaksankan shalat berjamaah tidak
ada sangsi atau hukuman. Shalat berjamaah di sini tidak
ada absensi. siswa dikejar-kejar untuk shalat. setelah
shalat berjamaah selesai, bel masuk sudah berbunyi,
saya keliling ke kelas-kelas. tanya siapa yang belum
shalat, siswa dipaksa untuk jawab jujur. ada siswa yang
belum shalat lalu izin untuk shalat”.
Dalam pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah dari guru
PAI mengadakan evaluasi. Evaluasi dilaksanakan pada waktu
mata pelajaran PAI dan budi pekeri. Sebagaimana yang
disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I hasil wawancara
peneliti.
“Iya ada evalusi. setiap jam pelajaran PAI saya adakan
evaluasi tentang pelaksanaan shalat dhuhur berjmaah.
Saya tanya siapa yang kemarin tidak shalat, lalu saya tulis
di absensi. Kemudian saya nasehati, awalnya siswa takut-
takut, lama-lama menjadi sadar.
3) Hasil wawancara dengan siswa kelas VII SMP N 2 kec.
Suruh
Di SMP N 2 Kec. Suruh di biasaankan shalat dhuhur
berjamaah. Shalat dhuhur berjamaah dilaksanakan pada
istirahat ke dua yaitu jam 11.40 .
66
Ditambahkan oleh Nugraheni Dwi S pada tanggal 14
Desember 2017.
“ Iya, di sekolah saya dilaksanakan shalat dhuhur
berjamaah pada hari senin sampai kamis, pada isirahat
kedua yaitu jam 11.40”
Yang namanya siswa masih dalam proses pembiasaan
masih banyak siswa yang belum disiplin dengan adanya
pembiasaan shalat dhuhur berjamaah, Yang tertib
melaksanakan shalat berjamaah ya banyak. Di tambahkan
oleh Auli Rahma Utami pada tanggal 23 Desember 2017.
“Iya, saya setiap ada jadwal shalat berjamaah, saya
shalat berjamaah dan saya langsung ke tempat wudlu
lalu shalat dhuhur berjamaah”
Ditambahkan oleh Upik Nur Chasanah pada tanggal
23 Desember 2017.
“Iya, saya setiap ada jadwal shalat berjamaah, saya
shalat berjamaah dan saya langsung ke tempat wudlu
lalu shalat dhuhur berjamaah”
Ditambahkan oleh Tri Astuti pada tanggal 23
Desember 2017.
“Kadang saya shalat dhuhur berjamaah, terkadang
pergi kekantin dulu dan ngobrol sama teman dulu”.
Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat berjamaah
dari pihak ketua kelas dan wali kelas memberikan sangsi
kepada siswa tersebut. Di tambahkan oleh Auli Rahma Utami
pada tanggal 23 Desember 2017.
67
“Bagi siswa di kelas VIIF yang tidak shalat dhuhur
berjamaaah di beri sangsi membayar denda Rp. 2000
peraturan dari ketua kelas”.
Ditambahkan oleh Siti Ruliyanti pada tanggal 23
Desember 2017.
“Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat dhuhur
berjamaah, guru yang mengajar di jam terakhir
menyuruh untuk shalat di depan kelas”.
Ditambahkan oleh Bintang Kusuma W pada tanggal
14 Desember 2017.
“Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat dhuhur
berjamaah, membayar dendan Rp. 2000 dan
membersihkan kelas setelah pulang sekolah”
Salah satu tujuan dilaksanakannya shalat dhuhur
berjamaah yaitu untuk membiasakan siswa shalat berjamaah.
Di tambahkan oleh Bintang Kusuma W pada tanggal 14
Desember 2017.
“Tujuan dilaksanakan shalat dhuhur berjamaah yaitu
untuk melatih siswa terbiasa shalat berjamaah,
melatih siswa untuk disiplin waktu dan taat kepada
aturan”
Ditambahkan oleh Uli Lutfiana pada tanggal 11
Desember 2017.
“Tujuan dilaksanakan shalat dhuhur berjamaah yaitu
untuk melatih siswa terbiasa shalat berjamaah,
mendidik siswa untuk sadar akan kewajiban sebagai
seorang muslim untuk melaksankan shalat”.
68
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh
orang banyak, bersama-sama, sekurang-kurangnya terdiri dari
dua orang, satu orang didepan bertindak sebagai imam dan
yang lainnya berdiri dibelakangnya sebagi makmum.(
Danarta, Adzan, 2006:15)
Ditambahkan oleh Auli Rahma Utami, wawancara
pada tanggal 23 Desember 2017.
“Shalat berjamaah adalah shalat yang di lakukan
bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri atas
imam dan makmum.”
Ditambahkan oleh Umi Nur Runnisa, wawancara
pada tanggal 18 Desember 2017.
” Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara
bersam-sama di masjid yang di pimpin oleh imam dan
ada makmumnya “
Ditambahkan oleh Afifatul Aliyah, wawancara pada
tanggal 14 Desember 2017.
“Shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan dua
orang atau lebih dan ada imam dan makmun dengan
persyaratan tertentu.”
Pada dasarnya setiap muslim di perintahkan untuk
shalat berjamaah, sebagaimana firmana Allah dalam surat
An-Nisa‟ ayat 102. Yang artinya : “Dan apabila kamu berada
di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak
mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah
segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu …”.
69
Sebagaimana hasil wawancara dari responden, siswa
shalat berjamaah setiap hari, meskipun tidak shalat lima
waktu. Kebanyakan siswa shalat berjamaah shalat dhuhur,
maghrib dan isya‟.
Ditambahkan oleh Aulia Rahma Utami pada tanggal
11 Desember 2017.
” Iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika
disekolah, shalat asar kadang-kadang ketika mengaji
TPA, shalat maghrib berjamaah setiap hari, shalat isya‟
berjamaah. Saya tidak shalat berjamaah shalat subuh.”
Ditambahkan oleh Nuggraheni Dwi Saraswati pada
tanggal 11 Desember 2017
“ Iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika di
sekolah, shalat asar, shalat maghrib dan isya‟
berjamaah.”
Ditambahkan oleh Reza Adi Saputra pada tanggal 18
Desember 2017
“Sering, shalat yang saya kerjakan dengan berjamah
shalat dhuhur, maghrib, subuh, dan isya‟”.
Yang namanya anak baru menginjak usia remaja,
masih banyak hal yang belum sempurna atau lengkap seperti
halnya tentang shalat. Usia-usia ini anak masih ada yang
belum memiliki kesadaran akan kewajiban dan
tanggungjawabnya sebagai seorang muslim. Masih kurang
disiplin dalam melaksanakan shalat, masih ada yang bolong
70
dengan alasan telat shalat, capek karena pulang sekolah,
sibuk, banyak tugas sekolah dan lain-lain.
Ditambahkan oleh Suwarto pada tanggal 11 Desember
2017.
“ Saya kadang tidak melaksanakan shalat karena saya
sering lupa dan ketiduran, yang membuat saya males
shalat karena saya capek pulang sekolah, asik nonton
televisi, kadang sih telat-telat ya shalat. Yang membuat
saya rajin shalat di nasehati orang tua, saya
melaksanakan shalat masih di suruh orang tua”.
Ditambahkan oleh Uli Lutfiana pada tanggal 14
Desember 2017
“Saya pernah meninggalkan shalat, karena keasikan
nonton televisi, bermain dan kegiatan lain. Yang
membuat saya males shalat karena capek dan
mempunyai kesibukan sendiri. Yang membuat saya
rajin shalat karena shalat dapat menyenangkan hati dan
membuat pikiran menjadi tenang. Saya melaksanakan
shalat kadang kesadaran sendiri, kadang ya di suruh
orang tua”
Ditambahkan oleh Bangkit Restiawan pada tanggal
11 Desember 2017.
“ Saya pernah meninggalkan shalat, shalat subuh
karena kedinginan dan kesiangan. Yang membuat saya
males shalat karena kedinginan ketika mau ambil
wudlu shalat subuh. Yang membuat saya rajin shalat
karena takut dosa, agar masuk surga dan mendapat
pahala. Saya melaksanakan shalat kesadaran diri
sendiri”.
Ditambahkan oleh Davit Arya Saputra pada tanggal
14 Desember 2017.
“ Saya pernah meninggalkan shalat, karena lupa. Yang
71
membuat saya males shalat menonton televisi. Yang
membuat saya rajin shalat karena mendapat pahala dan
ingin masuk surga. Saya melaksanakan shalat sering di
suruh orang tua”.
Ditambahkan oleh Aliya Nur Safitri pada tanggal 14
Desember 2017.
” Saya pernah meninggalkan shalat karena sedang
berpergian, menonton televisi dan bermain. Yang
membuat saya malas shalat karena lagi asik menonton
televisi dan lagi jalan-jalan. Yang membuat saya
rajinshalat karena di beri sesuatu dan di manja orang
tua. Saya melaksanakan shalat di suruh orang tua”.
Di tambahkan oleh Adhi Yoga Irmasyah pada
tanggal 11 Desember 2017.
“Saya pernah meninggalkan shalat karena telat
melaksankan shalat dan sering lupa. Yang membuat
saya malas shalat karena keasikan main HP dan
menonton televisi. Yang membuat saya rajin shalat
mendapat pahala, bahagia di akhirat dan masuk surga.
Saya melaksanakan shalat kadang kesadaran diri
sendiri, kadang di suruh orang tua”.
Shalat berjamaah banyak mengandung manfaat baik
rohani maupun jasmani, sebagaimana di jelaskan oleh Al
imam Al Bukhori manfaat shalat berjamaah di lihat dari segi
rohani yaitu : mengarahkan kita agar selalu tawakal dan
berserah diri kepada Allah SWT, Menjadi penghalang dari
mengerjakan kemungkaran dan keburukan, Dapat
memperteguh persatuan, menjaga tali silaturrahmi.
72
Ditambahkan oleh Bintang Kusuma Wardhani pada
tanggal 21 Desember 2017.
“Shalat berjamaah bermanfaat karena Dapat
memperteguh persatuan, membangun tali silaturahmi,
Mengajarkan bahwa semua manusia itu sama
derajatnya dan membuat hati menjadi tenang”
Ditambahkan oleh Septyani Ryna Ufatlya pada
tanggal 14 Desember 2017.
“ Shalat berjamaah bermanfaat karena dapat
meningkatkan takwa kepada Allah SWT, Memepererat
tali persaudaraan, melatih disiplin dan taat kepada
pemimpin”.
Ditambahkan oleh Rizal Zainun Abidin pada tanggal
14 desember 2017.
“ Shalat berjamaah bermanfaat karena dengan shalat
kita akan menjadi sehat dan bugar, menjalin tali
silaturahmin antar sesama, menghindarkan dari sifat
sombong, dan membuat hati enjadi tenang”.
Ditambahkan oleh Muhammad Hanif pada tanggal 21
Desember 2017.
“ Shalat berjamaah bermanfat karena mempererat tali
silaturahmi, dapat bertemu dengan teman, dan
shalatnya lebih khusyu‟”.
Ditambahkan oleh Anis Mar‟atus S pada tanggal 18
Desember 2017.
“Shalat berjamaah bermanfaat karena mempererat tali
persaudaraan, saling menolong antar sesama muslim,
membuat hati menjadi tenang dan mendekatkan diri
kepada Allah”.
73
Ditambahkan oleh Upik Nur Chasanah pada tanggal
23 Desember 2017.
“ Shalat berjamaah bermanfaat karena mendapatkan
pahala, mempererat tali persaudaraan, Mengajarkan
bahwa semua manusia itu sama derajatnya dan
menjauhkan dari api neraka”
b. Hasil pengamatan
Hasil pengamatan penulis terhadap pelaksanaan shalat
dhuhur berjamaah di SMP N 2 Kec. Suruh berjalan sesuai jadwal
yang telah ditentukan yaitu pada hari senin sampai kamis pada
istirahat ke dua. Begitu bel berbunyi kebanyakan siswa langsung ke
tempat wudlu untuk berwudlu dan melaksanakan shalat dhuhur
berjamaah. Shalat dhuhur berjamaah dilaksanakan di dua tempat
yaitu mushola dan di Aula. Ada siswa yang dikejar-kejar untuk
shalat, katanya mau shalat di sana shalat di sini. Wajar lah usia
remaja belum memiliki kesadaran diri sendiri.
c. Temuan Peneliti
Dari hasil wawancara dan pengamatan peneliti, dengan
diadakannya pembiasaan shalat dhuhur berjamaah siswa dilatih
untuk disiplin dalam segala hal. Meskipun menamakan disiplin itu
tidak mudah dan prosesnya cukup panjang. Paling tidak siswa
sudah terbiasa melaksanakan shalat, lebih baiknya berjamaah,
minimal shalat lima waktu lengkap. Kebijakan waktu pelaksanaan
shalat dhuhur berjamaah yaitu 30 menit pada istirahat ke dua jam
74
11.40 dengan keterangan 15 menit untuk shalat dhuhur berjamaah
dan 15 menit untuk kekantin.
Tidak ada absensi untuk siswa yang melaksanakan salat
zuhur berjamaah. Bagi siswa yang tidak melaksanakan salat
berjamaah tidak ada sangsi atau hukuman dari pihak sekolah.
Sebagian guru yang melaksanakan salat berjamaah.
3. Nilai-nilai kedisiplinan yang terkandung dalam shalat berjamaah
a. Hasil wawancara
1). Hasil wawancara dengan kepala sekolah
Nilai-nilai kedisiplinan yang terkandung dalam proses
menjalankan ibadah shalat (Syarbini, 2011 :63)antara lain:
disiplin dalam kebersihan, disiplin dalam waktu, disiplin dalam
mengerjakan aturan, latihan kepemimpinan, Latihan
kebersamaan. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh
Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara
peneliti:
” Pembiasaan jadi orang islam itu harus bisa shalat,
membiasaan diri untuk bersih, membiasaan diri untuk
tertib, taat kepada pemimpin dan sosialisasi dengan
kelas lain”
2). Hasil Wanwancara dengan Guru PAI
Nilai-nilai kedisiplinan yang terkandung dalam proses
menjalankan ibadah shalat ( Syarbini, 2011 :63)antara lain: disiplin
dalam kebersihan, disiplin dalam waktu, disiplin dalam
mengerjakan aturan, latihan kepemimpinan, latihan kebersamaan.
75
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I
sebagaimana hasil wawancara peneliti:
“latihan kedisiplinan, latihan pembiasaan, kebersamaan
dan akhlak. Siswa yang shalat dengan yang tidak beda.
Dengan diadakan shalat berjamaah siswa bisa membagi
waktu, kapan shalat, kapan beli jajan. Nilai shalat
berjamaah pembiasaan dengan dibiasakan shalat
berjamaah di sekolah, di harapkan siswa di rumah juga
shalat berjamaah, minimal mengerjakan shalat. Latihan
kebersamaan, kumpul dengan banyak orang saling
mengenal, latihan menjadi pemimpin.”
Dengan dilaksanakannya shalat dhuhur berjamaah, ada
nilai positif yang didapatkan siswa. Siswa dilatih untuk disiplin
waktu, disiplin taat kepada aturan, latihan kebersihan, latihan
menjadi pemimpin dan solidaritas atau silaturahmin antar beda
kelas.
3). Hasil wawancara dengan siswa kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh
Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah menurut
Amirulloh Syarbini yaitu disiplin dalam kebersihan, disiplin dalam
waktu, disiplin dalam mengerjakan aturan, latihan kepemimpinan
dan latihan kebersamaan.
Ditambahkan oleh Bangkit Restiawan pada tanggal 18
Desember 2017.
“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu
disiplin waktu, dengan shalat berjamaah kita akan tepat
waktu dalam shalat dan menjalin silaturahmi”
76
Ditambahkan oleh Siti Ruliyanti pada tanggal 21 Desember
2017.
“ Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu
latihan menjadi pemimpin, kebersamaan bisa bertemu teman
dan tetangga dan latihan tertib terhadap aturan”
Ditambahkan oleh Tri Astuti pada tanggal 18 Desember
2017.
“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu latihan
kebersihan, dengan wudlu kita akan bersih dari kotoran.
Menjalin silaturrahmi dan latihan menjadi pemimpin”
Ditambahkan oleh Bintang Kusuma Wardhani pada tanggal
21 Desember 2017.
“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu latihan
menjadi pemimpin dan disiplin waktu, tepat waktu dalam
melaksanakan shalat, dan menjalin silaturrahmin”
Ditambahkan oleh Muhammad Agus Salim pada tanggal
24 Desember 2017.
“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu
disiplin waktu dan menjaga jalinan silaturarahmi dan tertib
terhadap aturan”.
Dengan dilaksanakannya shalat dhuhur berjamaah, ada
nilai positif yang didapatkan siswa. Siswa di latih untuk disiplin
waktu, disiplin taat kepada aturan, latihan kebersihan, latihan
menjadi pemimpin dan silaturahmin antar beda kelas.
77
b. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembiasaan
shalat dhuhur berjamaah. peneliti mengamati siswa yang shalat
berjamaah itu memiliki rasa kebersamaan dengan temannya baik
teman sekelasnya maupun bukan. belajar disipin taat waktu, latihan
kebersihan, latihan menjadi pemimpin dan taat kepada aturan.
c. Temuan Peneliti
Dengan dilaksanakannya shalat dhuhur berjamaah siswa
dapat merasakan nilai-nilai yang terkandung dalam shalat
berjamaah yaitu disiplin taat waktu, dengan diadakannya shalat
berjamaah siswa bisa shalat tepat waktu. Nilai kebersamaa, siswa
memiliki rasa kebersamaan sesama teman dan saling kenal temen
beda kelasnya. latihan kebersihan, siswa yang sering shalat terlihat
lebih bersih, wudlu selain membersihkan kotoran yang ada di tubuh
juga membersihkan dosa. Taat kepada aturan, shalat berjamaah
yaitu taat kepada imam, tidak boleh mendahului dan mengakhiri
harus mengikuti imam. Latihan menjadi pemimpin dan taat kepada
pemimpin.
78
C. Analisis Data
a. Analisis hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah dan guru PAI
Kegiatan shalat berjamaah, penulis merujuk pada keterangan
key informant yaitu kepala sekolah dan guru agama. Kedisiplinan
siswa dalam melaksanakan kegiataan shalat dhuhur berjamaah baik.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Umi
Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara peneliti:
“Pembiasaan shalat dhuhur berjamaah dilaksankan dengan
baik sesuai dengan jadwal yang ditentukan hampir 90%
siswa mengikuti kegiatan tersebut. Meskipun harus di
kejar-kejar, lari kesana lari kesini, shalat di sana shalat
disini. Shalat berjamaah dhuhur di laksankan istirahat ke
dua, dan dilaksanakan dua tempat satu mushola, satu aula,
karena masjidnya belum dibuat dan siswanya yang cukup
banyak.”
Dalam kontek ini siswa dilatih untuk disiplin dan terbiasa
untuk melaksanakan shalat. Dengan pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah supaya kepribadian siswa terbentuk dengan baik. Siswa
dikejar-kerja untuk shalat atau dipaksa supaya disiplin. disiplin yang
terwujud karena adanya paksaan atau tekanan dari luar akan cepat
pudar kembali bilamana faktor-faktor tersebut lenyap. Memang
disiplin seperti ini masih dangkal. Akan tetapi, dengan pendampingan
guru-guru, pemaksaan, pembiasaan dan latihan disiplin seperti itu
dapat menyadarkan siswa bahwa disiplin itu penting baginya.
79
Salah satu tujuan shalat berjamaah adalah disiplin waktu dan
taat. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Umi Mazro‟ah,
S.Pd sebagaimana hasil wawancara peneliti:
“Tujuan shalat berjamaah mendidik, siswa memberikan
pemahaman kepada anak kewajiban sebagai orang
muslim, membiasakan diri untuk tertib, membiasakan diri
untuk bersih dan sehat, konsep ini bagian dari
pengembangan akhlakul karimah yaitu pembiasaan-
pembiasaan yang sifatnya pendidikan.”
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Drs. Bahroni,
M.Pd.I sebagaimana hasil wawancara peneliti:
“Latihan kedisiplinan, latihan pembiasaan, kalau siswa
sudah disiplin dan kebiasaan dampaknya pada perilaku.
Dulu siswa sini banyak yang nakal seperti beli di koprasi
tidak bayar, suka merokok, minuman keras. Semenjak
diadakannya shalat berjamaah siswa yang dulunya nakal
menjadi baik, jujur, dan memiliki kesadaran. “
Dalam hal ini siswa dilatih untuk disiplin dengan tujuan
untuk membangun kepribadian yang baik. Siswa terus-menerus di
latih untuk pembiasaan-pembiasaan yang baik. Untuk menjadi
peribadi yang baik itu prosesnya sangat panjang. harus dilatih terus-
menerus supaya menjadi pribadi yang kuat, tanguh dan berakhlakul
karimah.
Ada faktor penghambat dan pendukung dalam pembiasaan
shalat dhuhur berjamaah. Sebagaimana hasil wawancara peneliti
dengan Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd.
“Tempatnya tidak terfokus pada satu tempat karena belum
ada tempat untuk shalat yang dapat menampung 500
siswa. Tempat untuk shalat dhuhur berjamaah terdapat dua
80
tempat dan sift-siftan. kalau masjidnya sudah ada akan
saya buat struktur yang pengawasannya ketat. Karena
gabung dengan jam istirahat tidak semua guru selalu siap
untuk mengawasi shalat berjamaah karena guru capek.
Kalau shalat ya sekedar shalat tidak sambil mengerajar-
ngejar siswa. kurangnya Dukungan dari orang tua, orang
tua yang kurang mempersiapkan kebutuhan sekolah
anaknya seperti menyiapkan mukena bagi siswa putri,
kalau siswa putra sudah pakai celana panjang tidak harus
bawa sarung. dan kapasitas mukena di sekolah tidak
memadai untuk 500 siswa. Belum kalau kemarau
distribusi air menipis, mahal untuk mendapatkannya dan
ada sumur, harus teliti mengatur air supaya tercukupi.
Banyak Guru yang peduli dan guru juga merawat mukena
dan sajadah kalau kotor ya dilaundrykan.
Keantusiasan siswa dalam melaksanakan shalat dhuhur
berjamaah di SMP 02 Suruh Semarang. Hasil wawancara yang
disampaikan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I
“Kebanyak siswa antusias mengikuti kegiatan shalat
berjamaah karena mencontoh guru-gurunya. Tapi juga ada
yang tidak antusias karena orang tuanya tidak pernah
mendukung dan mengajari atau mengajak untuk shalat, di
sekolah ya jadi males-malesan untuk shalat. Ada juga
siswa memiliki kesadaran, orang tuanya tidak shalat, di
sekolah ia shalat tidak ingin seperti orang tuanya. Bahkan
ada siswa yang mengajak shalat orang tuannya shalat.”
Di tambahkan oleh Ibu Umi Mazro‟ah, S.Pd pada tanggal
23 November 2017.
Pada dasarnya namanya anak, namanya kesadaran itu
dalam proses yang paling penting bagaimana kita
memberi contoh, bagaimana kita memobilitas anak,
walapun anak itu antusia apa tidak. kalau antusia anak
tidak bisa kita katakan, kalau berapa persen ya
mayoritas 80-90% anak shalat. meskipun dikejar-kejar
shalat sana shalat sini. wajar anak usia remaja. kalau
melihat gurunya shalat, temannya shalat pasti anak ikut
shalat. ya ada 1, 2 tidak mau karena di rumah tidak ada
contoh dari orang tua dan anak merasa tidak nyaman.
ya guru harus ada suara kencang untuk anak-anak
81
seperti itu. dan seharusnya guru agama ada penilaian
keaktifan anak jadi anak termotivasi untuk shalat,
kalau anak belum memiliki kesadaran ya kan niatnya
biar tidak dinilai jelek oleh guru agama ”.
Dalam kontek ini kebanyakan siswa di sekolah antusias
melaksanakan shalat berjamaah. Tetapi ada yang malas-malasan
melaksankan shalat berjamaah karena faktor lingkungan yang kurang
baik seperti orang tuanya di rumah tidak shalat atau tidak mendukung.
Seharusnya orang tua menanamkan disiplin pada anak-anaknya dan
menjadi orang tua yang mencontohkan anak-anaknya yang baik dalam
bertindak membina rumah tangga.
Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat berjamaah, tidak
ada hukuman atau sangsi. Hal ini senada dengan yang disampaikan
oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I sebagaimana hasil wawancara peneliti:
“Siswa yang tidak melaksankan shalat berjamaah tidak ada
sangsi atau hukuman. Shalat berjamaah di sini tidak ada
absensi. siswa di kejar-kejar untuk shalat. setelah shalat
berjamaah selesai, bel masuk sudah berbunyi, saya keliling
ke kelas-kelas. tanya siapa yang belum shalat, siswa dipaksa
untuk jawab jujur. ada siswa yang belum shalat lalu izin
untuk shalat”.
Dalam hal ini siswa yang tidak disiplin, harus dipaksa untuk
shalat dhuhur berjamaah meskipun tidak ada hukuman. Siswa dipaksa
untuk shalat berjamaah supaya terbiasa shalat dan sadar bahwa shalat
menjadi tanggungjawab sebagai seorang muslim.
82
Nilai-nilai kedisiplinan yang terkandung dalam proses
menjalankan ibadah shalat ( Syarbini, 2011 :63)antara lain: disiplin
dalam kebersihan, disiplin dalam waktu, disiplin dalam mengerjakan
aturan, latihan kepemimpinan, latihan kebersamaan.
Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Umi
Mazro‟ah, S.Pd sebagaimana hasil wawancara peneliti:
” Pembiasaan jadi orang islam itu harus bisa shalat,
membiasaan diri untuk bersih, membiasaan diri untuk
tertib, taat kepada pemimpin dan sosialisasi dengan kelas
lain”
Ditambahkan oleh Drs. Bahroni, M.Pd.I sebagaimana hasil
wawancara peneliti:
“Dengan diadakan shalat berjamaah siswa bisa membagi
waktu, kapan shalat, kapan beli jajan. Nilai shalat
berjamaah pembiasaan dengan di biasakan shalat
berjamaah di sekolah, di harapkan siswa di rumah juga
shalat berjamaah, minimal mengerjakan shalat. Latihan
kebersamaan, kumpul dengan banyak orang saling
mengenal.”
Dalam kontek ini siswa diharapkan disiplin waktu. Siswa
harus bisa membagi waktu atau manajemen waktu. kapan shalat,
kapan jajan, kapan belajar. disiplin menaati peraturan, disekolah ada
shalat dhuhur berjamaah harus mengikuti aturan tersebut.
83
b. Analisis hasil wawancara peneliti dengan siswa kelas VII
Kegiatan shalat berjamaah, penulis merujuk pada keterangan
key informant yaitu siswa kelas VII
Semua siswa melaksanakan shalat dhuhur berjamaah, Shalat
dhuhur berjamaah dilaksanakan pada hari Senin sampai Kamis pada
jam istirahat kedua atau jam 11.30 WIB. meskipun pada awalnya
harus dikejar-kejar, shalat sana shalat sini. Siswa dipaksa untuk shalat
dhuhur berjamaah. Awalnya siswa terpaksa, dengan paksaan itu siswa
menjadi disiplin dan sadar bahwa shalat menjadi kewajiban seorang
muslim. Rata-rata siswa di rumah juga melaksanakan shalat
berjamaah. Yang sering siswa shalat berjamaah adalah shalat dhuhur
ketika di sekolah, shalat maghrib dan isya‟, dan ada yang shalat ashar
berjamaah.
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan oleh orang
banyak, bersama-sama, sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang,
satu orang didepan bertindak sebagai imam dan yang lainnya berdiri
dibelakangnya sebagi makmum.( Adzan, 2006:15)
84
Ditambahkan oleh Auli Rahma Utami, wawancara pada
tanggal 23 Desember 2017.
“Shalat berjamaah adalah shalat yang di lakukan bersam-
sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri atas imam dan
makmum.”
Ditambahkan oleh Umi Nur Runnisa, wawancara pada tanggal
18 Desember 2017.
” Shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara
bersam-sama di masjid yang di pimpin oleh imam dan ada
makmumnya “
Ditambahkan oleh Afifatul Aliyah, wawancara pada tanggal
14 Desember 2017.
“Shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan dua
orang atau lebih dan ada imam dan makmun dengan
persyaratan tertentu.”
Dalam konteks ini, seperti yang dipaparkan oleh Danarta,
shalat jamaah adalah shalat yang dilaksanakan orang banyak,
sekurang-kurangnya dua orang, yang satu menjadi imam dan yang
lainnya jadi makmum. Jawaban dari responden sudah selaras dengan
apa yang dipapakan oleh danarta. siswa tahu tentang shalat
berjamaah.
Pada dasarnya setiap muslim di perintahkan untuk shalat
berjamaah, sebagaimana firmana Allah dalam surat An-Nisa‟ ayat
102. Yang artinya : “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah
mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-
85
sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri
(shalat) besertamu …”.
Sebagaiman hasil wawancara dari responden, siswa shalat
berjamaah setiap hari, meskipun tidak shalat lima waktu. Kebanyakan
siswa shalat berjamaah shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
Ditambahkan oleh Aulia Rahma Utami pada tanggal 11
Desember 2017.
” Iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika disekolah,
shalat asar kadang-kadang ketika mengaji TPA, shalat
maghrib berjamaah setiap hari, shalat isya‟ berjamaah. Saya
tidak shalat berjamaah shalat subuh.”
Ditambahkan oleh Nuggraheni Dwi Saraswati pada tanggal 11
Desember 2017
“ Iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika di sekolah,
shalat asar, shalat maghrib dan isya‟ berjamaah.”
Ditambahkan oleh Reza Adi Saputra pada tanggal 18
Desember 2017
“Sering, shalat yang saya kerjakan dengan berjamah shalat
dhuhur, maghrib, subuh, dan isya‟”.
Dalam kontek ini sesuai dengan dasar shalat berjamaah semua
siswa melaksanakan shalat berjamaah setiap hari. Jadi antara dasar
hukum shalat berjamaah dan praktinya dalam kehidupan sehari-hari
sudah sesuai dengan ketentuan syariat agama.
86
Yang namanya anak baru menginjak usia remaja, masih
banyak hal yang belum sempurna atau lengkap seperti halnya tentang
shalat. Usia-usia ini anak masih ada yang belum memiliki kesadaran
akan kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai seorang muslim.
Masih kurang disiplin dalam melaksanakan shalat, masih ada yang
bolong dengan alasan telat shalat, capek karena pulang sekolah, sibuk,
banyak tugas sekolah dan lain-lain.
Ditambahkan oleh Suwarto pada tanggal 11 Desember 2017.
“ Saya kadang tidak melaksanakan shalat karena saya sering
lupa dan ketiduran, yang membuat saya males shalat karena
saya capek pulang sekolah, asik nonton televisi, kadang sih
telat-telat ya shalat. Yang membuat saya rajin shalat di
nasehati orang tua, saya melaksanakan shalat masih di suruh
orang tua”.
Ditambahkan oleh Uli Lutfiana pada tanggal 14 Desember
2017
“Saya pernah meninggalkan shalat, karena keasikan nonton
televisi, bermain dan kegiatan lain. Yang membuat saya
males shalat karena capek dan mempunyai kesibukan
sendiri. Yang membuat saya rajin shalat karena shalat dapat
menyenangkan hati dan membuat pikiran menjadi tenang.
Saya melaksanakan shalat kadang kesadaran sendiri, kadang
ya di suruh orang tua”
Ditambahkan oleh Bangkit Restiawan pada tanggal 11
Desember 2017.
“ Saya pernah meninggalkan shalat, shalat subuh karena
kedinginan dan kesiangan. Yang membuat saya males shalat
karena kedinginan ketika mau ambil wudlu shalat subuh.
Yang membuat saya rajin shalat karena takut dosa, agar
masuk surga dan mendapat pahala. Saya melaksanakan
shalat kesadaran diri sendiri”.
87
Ditambahkan oleh Davit Arya Saputra pada tanggal 14
Desember 2017.
“ Saya pernah meninggalkan shalat, karena lupa. Yang
membuat saya males shalat menonton televisi. Yang
membuat saya rajin shalat karena mendapat pahala dan ingin
masuk surga. Saya melaksanakan shalat sering di suruh
orang tua”.
Ditambahkan oleh Aliya Nur Safitri pada tanggal 14
Desember 2017.
” Saya pernah meninggalkan shalat karena sedang
berpergian, menonton televisi dan bermain. Yang membuat
saya malas shalat karena lagi asik menonton televisi dan lagi
jalan-jalan. Yang membuat saya rajinshalat karena di beri
sesuatu dan di manja orang tua. Saya melaksanakan shalat di
suruh orang tua”.
Ditambahkan oleh Adhi Yoga Irmasyah pada tanggal 11
Desember 2017.
“Saya pernah meninggalkan shalat karena telat melaksankan
shalat dan sering lupa. Yang membuat saya malas shalat
karena keasikan main HP dan menonton televisi. Yang
membuat saya rajin shalat mendapat pahala, bahagia di
akhirat dan masuk surga. Saya melaksanakan shalat kadang
kesadaran diri sendiri, kadang di suruh orang tua”.
Dalam kontek ini sebagian siswa masih belum disiplin tentang
waktu, terutama waktu shalat. Mereka sering meninggalkan shalat
subuh dan ashar karena capek pulang sekolah, sering telat shalat.
Siswa belum bisa membagi waktu atau manajemen waktu, kapan
harus menonton televisi, kapan harus shalat, kapan harus bermain dan
kapan harus belajar. Siswa belum bisa disiplin waktu ketika di rumah..
Siswa belum disiplin ada dua faktor yaitu faktor intern dan faktor
88
ekstern. faktor intern yaitu karena males, capek dan telat. sedangkan
faktor ekstern yaitu lingkungan yang kurang baik, orang tua tidak
mengingatkan atau tidak menyontohkan.
Shalat berjamaah banyak mengandung manfaat baik rohani
maupun jasmani, sebagaimana di jelaskan oleh Al imam Al Bukhori
manfaat shalat berjamaah di lihat dari segi rohani yaitu :
mengarahkan kita agar selalu tawakal dan berserah diri kepada Allah
SWT, Menjadi penghalang dari mengerjakan kemungkaran dan
keburukan, Dapat memperteguh persatuan, menjaga tali silaturrahmi.
Ditambahkan oleh Bintang Kusuma Wardhani pada tanggal
21 Desember 2017.
“Shalat berjamaah bermanfaat karena Dapat memperteguh
persatuan, membangun tali silaturahmi, Mengajarkan bahwa
semua manusia itu sama derajatnya dan membuat hati menjadi
tenang”
Ditambahkan oleh Septyani Ryna Ufatlya pada tanggal 14
Desember 2017.
“ Shalat berjamaah bermanfaat karena dapat meningkatkan
takwa kepada Allah SWT, Memepererat tali persaudaraan,
melatih disiplin dan taat kepada pemimpin”.
Ditambahkan oleh Rizal Zainun Abidin pada tanggal 14
Desember 2017.
“ Shalat berjamaah bermanfaat karena dengan shalat kita akan
menjadi sehat dan bugar, menjalin tali silaturahmin antar
sesama, menghindarkan dari sifat sombong, dan membuat hati
enjadi tenang”.
89
Ditambahkan oleh Muhammad Hanif pada tanggal 21
Desember 2017.
“ Shalat berjamaah bermanfat karena mempererat tali
silaturahmi, dapat bertemu dengan teman, dan shalatnya lebih
khusyu‟”.
Ditambahkan oleh Anis Mar‟atus S pada tanggal 18 Desember
2017.
“Shalat berjamaah bermanfaat karena mempererat tali
persaudaraan, saling menolong antar sesama muslim,
membuat hati menjadi tenang dan mendekatkan diri kepada
Allah”.
Ditambahkan oleh Upik Nur Chasanah pada tanggal 23
Desember 2017.
“ Shalat berjamaah bermanfaat karena mendapatkan
pahala, mempererat tali persaudaraan, Mengajarkan bahwa
semua manusia itu sama derajatnya dan menjauhkan dari
api neraka”
Dalam kontek ini semua Siswa merasakan manfaatnya shalat
berjamaah selain pahalanya di lipat gandakan menjadi 27 derajat.
Shalat berjamaah bermanfaat baik dari segi rohani maupun jasmani.
Dari segi rohani manusia dapat mendekatkan diri dengan Allah dan
terhindar dari sifat sombong, tinggi hati. Saling mempererat tali
silaturrahmin antar sesama muslim, shalat berjamaah mengajarkan
bahwa semua umat manusia itu sama derajatnya di hadapan Allah,
yang membedakan hanya keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
Dari segi jasmani shalat dapat menyehatkan. Dengan shalat berjamaah
90
bacaan kita yang kurang fasih maupun ada yang belum hafal, akan di
tutupi oleh sang imam.
Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah menurut
Amirulloh Syarbini yaitu Disiplin dalam kebersihan, disiplin dalam
waktu, Disiplin dalam mengerjakan aturan, latihan kepemimpinan
dan latihan kebersamaan.
Ditambahkan oleh Upik Nur Chasanah pada tanggal 23
Desember 2017.
“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu
disiplin waktu, dengan shalat berjamaah kita akan tepat
waktu dalam shalat dan menjalin silaturahmi”
Ditambahkan oleh Siti Ruliyanti pada tanggal 21 Desember
2017.
“ Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu
latihan menjadi pemimpin, kebersamaan bisa bertemu teman
dan tetangga dan latihan tertib terhadap aturan”
Ditambahkan oleh Tri Astuti pada tanggal 18 Desember 2017.
“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu latihan
kebersihan, dengan wudlu kita akan bersih dari kotoran.
Menjalin silaturrahmi dan latihan menjadi pemimpin”
Ditambahkan oleh Bintang Kusuma Wardhani pada tanggal
21 Desember 2017.
“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu latihan
menjadi pemimpin dan disiplin waktu, tepat waktu dalam
melaksanakan shalat, dan menjalin silaturrahmin”
91
Ditambahkan oleh Muhammad Agus Salim pada tanggal 24
Desember 2017.
“Nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah yaitu
disiplin waktu dan menjaga jalinan silaturarahmi dan tertib
terhadap aturan”.
Dalam kontek ini seseorang yang sering shalat berjamaah akan
mengerti akan nilai shalat berjamaah. Seperti hasil wawancara penulis
dengan responden dan pengamatan peneliti, bahwa orang yang sering
berjamaah akan disiplin waktu, selalu menjaga kebersihan dengan
sering berwudlu selain membersihkan kotoran atau najis kecil juga
menghapuskan dosa. Latihan kebersamaan, menjaga jalinan
silaturrahmi antar sesama tetangga atau teman. Dengan shalat
berjamaah, shalat kita tambah khusyu‟ dan hati menjadi tenang.
Shalat berjamaah mengajarkan kita taat kepada aturan, seperti halnya
ketika lagi shalat berjamaah kita harus mengikuti imam, tidak boleh
mendahului ataupun mengakhiri, tidak boleh berisik di dalam Masjid.
Latihan menjadi pemimpin.
D. Pengecekan Keabsahan Data
1. Trigulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Triangulasi sumber yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kepala sekolah, guru agama, siswa kelas VII SMP N 2 Suruh.
92
a. Sudut pandang kepala sekolah
Tabel 5.1 catatan lapangan kepala sekolah
NO Topik Pembicaraan Waktu Tempat
1. Pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah
23 November
2017
SMP N 2 Suruh
2. Nilai-nilai yang ditanamkan
dalam shalat berjamaah
23 November
2017
SMP N 2 Suruh
Jawaban key Informant adalah Pembiasaan shalat berjamaah hampir
semua siswa antusias melaksankan kegiatan itu. Meskipun awalnya
terpaksa, lama-lama menjadi biasa dan lagi proses untuk kesadaran diri
sendiri. Bisa dikatakan 80-90% siswa mengikuti shalat berjamaah.
Nilai-nilai yang ditanamkan dalam shalat berjamaah ya pembiasaan,
latiahan kebersihan, taat kepada aturan, solidaritas dan latihan menjadi
pemimpin.
Tanggap peneliti dengan diadakan pembiasaan shalat berjamaah
diharapkan siswa dapat disiplin waktu dan taat kepada aturan nilai-
nilai shalat berjamaah latihan disiplin waktu, taat kepada aturan dan
latihan menjadi pemimpin.
b. Sudut pandang wakil kepala sekolah sekaligus guru agama
Tabel 5.2 catatan lapangan wakasek
NO Topik Pembicaraan Waktu Tempat
1. Pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah
23 November
2017
SMP N 2 Suruh
2. Nilai-nilai yang
ditanamkan dalam shalat
berjamaah
23 November
2017
SMP N 2 Suruh
Jawaban key Informant adalah Pembiasaan shalat berjamaah hampir
semua siswa antusia melaksankan kegiatan itu. Meskipun awalnya
terpaksa, lama-lama menjadi biasa dan lagi proses untuk kesadaran diri
sendiri.Bisa dikatakan 80-90% siswa mengikuti shalat berjamaah.
93
Nilai-nilai yang terkandung dalam shalat berjamaah ya pembiasaan,
latiahan kebersihan, taat kepada aturan, solidaritas dan latihan menjadi
pemimpin.
Tanggap penulis dengan diadakan pembiasaan shalat berjamaah
diharapkan siswa dapat disiplin waktu dan taat kepada aturan/ nilai-
nilai shalat berjamaah latihan disiplin waktu, latihan kebersihan, taat
kepada aturan dan latihan menjadi pemimpin.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik pengumpulan data untuk menguji
kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Dalam hal penelitian ini dimana peneliti menggunakan teknik
wawancara, observasi, dan dokumentasi pada seorang sumber dengan
data permasalahan yang sama.
a. Observasi
Penulis menyajikan dalam bentuk catatan lapangan seperti
berikut ini.
Tabel 5.3 catatan lapangan observasi
Waktu dan tempat kegiatan Rekonstruksi suasana
23 November 2017 di SMP
N 2 Suruh
Suasana kegiatan shalat
dhuhur berjamaah
Tanggapan peneliti yaitu dari segi peserta didik yang
mengikuti kegiatan shalat dhuhur berjamaah ini bahwa siswa
antusias.
94
Kegiatan observasi ini, peneliti sebagai pengamat
partisipan, yaitu peneliti ikut serta dalam kegiatan tersebut
yaitu sebagai peserta kegiatan.
b. Wawancara
Penulis menggunakan wawancara terhadap peserta
didik mengumpulkan data yang diperlukan dan hasil
wawancaranya terlampir.
c. Dokumentasi
Dokumentasi penulis kumpulkan selama penelitian
guna mendukung hasil penelitian.
Gambar 1. Wawancara dengan siswa kelas VII
Gambar 2 shalat dhuhut berjamaah
95
Dari ketiga teknik tersebut penulis mendapati bahwa
kredibilitas data dari key informant yaitu peserta didik melalui
pendekatan observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat
penulis anggap tidak ada suatu kecacatan.
3. Triangulasi Waktu
Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara yang
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, dan dokumen
dalam waktu yang berbeda. Terdapat dua puluh lima siswa yang
penulis jadikan key informant.
a. Hari Senin
Yaitu key informant ARU, AM, DY, MFM dan AYI penulis
lakukan pada hari Senin, 11 Desember 2017. Selanjutnya key
informant MF, F, DAS, RYA, dan BKW penulis lakukan pada
hari Senin 18 Desember 2017.
96
b. Hari Kamis
Yaitu key informant AA, EW, AA RAS, dan S penulis lakukan
pada hari Kamis 14 Desember 2017, Selanjutnya key informant
MAS, UL SRU, ANS dan UNC penulis lakukan pada hari Kamis
21 Desember 2017.
c. Hari Minggu
Yaitu key informant UNR, NDS, BR SR dan TA penulis lakukan
pada hari Minggu 23 Desember 2017.
Dari triangulasi waktu yaitu hari Senin, Kamis dan Minggu
penulis menyimpulkan tidak ada sesuatu yang menjadikan data
yang penulis peroleh sesuai dengan harapan.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang penulis teliti dari bab-bab sebelumnya, maka
penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut :
1. Proses pembiasaan shalat dhuhur berjamaah
Proses pembiasaan salat zuhur berjamaah melalui cara
mewajibkan anak mengikuti salat berjamaah dengan diawasi guru,
apabila guru melihat siswa yang tidak mengikuti shalat zuhur
berjamaah, siswa dikejar-kejar untuk melaksanakan salat berjamaah.
Salat zuhur berjamaah dilaksanakan mulai jam 11.45 sampai 12.15.
Ketika salat berjamaah sudah selesai bunyi bel masuk, guru agama
keliling kekelas-kelas tanya kepada siswa yang belum salat, siswa
harus jawab jujur, bagi yang belum salat disuruh salat terlebih dahulu.
Dalam pelaksanaan salat zuhur berjamaah tidak ada absensi,
bagi siswa yang tidak mengikuti salat zuhur berjamaah dari pihak
sekolah tidak ada sangsi atau hukuman. Ada kelas yang memberikan
sangsi bagi yang tidak salat zuhur berjamaah yaitu membayar dendan,
membersihkan kelas dan ada yang disuruh salat di depan kelas, itu
inisiatif dari ketua kelas dan disetujui wali kelas. Sebagian guru yang
melaksanakan salat berjamaah.
98
2. Nilai kedisiplinan yang ditanamkan melalui pembiasaan salat zuhur
berjamaah
Nilai kedisiplinan yang ditanamkan melalui salat zuhur
berjamaah adalah disiplin taat waktu, kebersaman atau solidaritas, taat
kepada aturan, taat kepada pemimpin, pembiasaan dan pada rasa
tanggungjawab sebagai seorang muslim kepada Tuhan dan jamaah.
B. Saran
1. Bagi sekolah
Sebagai lembaga pendidikan, guna meningkatkan kedisiplinan
siswa, maka perlu adanya komitmen bersama untuk menerapkannya.
Karena dengan adanya kebersamaan diharapkan tercipta suasana
kepemilikan yang pada akhirnya berlomba-lomba untuk menjadi yang
terbaik. Sehingga sekolah akan menciptakan lulusan-lulusan yang
memiliki akhlakul karimah.
2. Bagi siswa
Dengan dilaksankannya shalat dhuhur berjamaah diharapakan
siswa tertib menaati peraturan itu dan antusias melaksanakan shalat
berjamaah baik di sekolah maupun di rumah. Semoga Siswa mulai
sadar akan kewajiban seorang muslim untuk melaksanakan shalat.
3. Bagi penulis selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan
analisis yang lebih mendalam lagi mengenai nilai-nilai kedisiplinan
melalui pembiasaan shalat berjamaah untuk melengkapi penelitian
yang sudah dilakukan.
99
DAFTAR PUSTAKA
Al Albani, Muhammad Nashiruddin. 2012. Shahih Sunan Abu Daud. Jakarta:
Pustaka Azzam.
Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Isma‟il al-Jufi. 1987. Al-Jami al-
Shahih al-Muhtashar (Shahih Bukhari), Muraja‟ah : Dr. Musthafa Daib al-
Bagha. Beirut: Dar Ibn Katsir.
Ahmad, Ukasyah Habibu. 2015. Didiklah Anakmu ala Rasulullah. Yogyakarta:
Saufa.
Al-Asqalany, Abu al-Fadhl Ahmah ibn Ali ibn Hajar. 2003.Fath al-Bary bi Syarh
Shahih Bukhari. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
Alya, Qonita. 2011. Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar. Jakarta:
Indahjaya Adipratama.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta:
Rineka Cipta.
__________________. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Armai, Arief. 2002. Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Ciputra Pres.
As-Sadlan, Shalih bin Ghanim. 2008. Fiqh Sholat Berjamaah. Jakarta: Pustaka as
Sunnah.
Bungin, Burhan. 2002. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta; Kelapa
Gading Permai.
Danarta, Adzan 2006. Istiqomah & Sholat Berjama’ah. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.
Daradjat, Zakiah. 1996. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang..
_______________2006. Ilmu Pendiidkan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
DepDikBud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hardiyanto, P. Sunu. 1997. Disiplin Tubuh Bengkel Individu Moder. Yogyakarta:
LKIS.
Hurlock, Elisabeth Bregner. 1978. Penerjemah Meitasari Tjandrasa, Child
Development. Jakarta: Erlangga.
100
Madjid, Nurcholis. 1997. Masyarakat Religius. Jakarta: Paramida Paramadina.
Mahali,
Mahir, Mansur Abdurraziq. 2007. Mu’jizat Shalat Berjamaah. Yogyakarta: Mitra
Pustaka.
Margono, S.., 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta..
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitati, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
______________. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif cetakan ke 29.
Bandung: Remaja Rodakarya
Mujab. 1994. Untaian Mutiara Hukum Islam, Yogyakarta: Kota Kembang.
Mulyasa, E. 2014. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin, Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Abadi.
Qiro‟ati, Muhsin. 1996. Pancaran Cahaya Shalat. Bandung: Pustaka Hidayah.
Rasyid, Sulaiman. 2004. Fiqh Islam, Jakarta: Ath Thahiriyah.
Selameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta:Renika cipta.
Sholikhin, Muhammad. 2015. Fikih Tuntunan Shalat Jum’at, Jamaah dan Jama’
Qashar. Boyolali: Laksana Baja.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D . Bandung:
Alfabeta.
Syarbini, Amirulloh. 2011 Keajaiban Shalat, Sedekah, dan Silaturahmi,
Jakarta:Elex Media Komputindo.
Tharsyah, Adnan. 2005. Keajaiban shalat Bagi Kesehatah. Jakarta : Senayan
Publishing.
Tu‟us,Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Wibowa, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter
Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA
Hasil wawancara dari key informan siswa kelas VII SMP 2 Suruh
Semaang Tahun Pelajaran 2017/2018.
Nama : Aulia Rahma Utami.
Kelas : VII F
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat Berjamaah menurut Saudara?
Jawab: shalat berjamaah adalah shalat yang di lakukan
bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri atas
imam dan makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah?, jelaskan!
Jawab: iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur kadang-
kadang, shalat asar kadang-kadang ketika mengaji TPA,
shalat maghrib berjamaah setiap hari, shalat isya‟ kadang-
kadang berjamaah. Saya tidak shalat berjamaah shalat
subuh.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya, setiap hari saya shalat berjamaah.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya shalat sendirian, tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, ashar, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab: pernah ketika ketinggalan waktu dan ketika
berpergian.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : iya, untuk menjalin persaudaraan antar sesama dan
menjalin kerukunan.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kadang-kadang disuruh orang tua, katanya sudah
baliq. Kadang-kadang kesadaran sendiri karena sudah besar
dan harus rajin shalat.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : sudah bisa gerakan dan bacaan hafalan
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : kebersamaan, bisa shalat tepat waktu.
Nama : Umi Nur Runnisa
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan
secara bersam-sama di masjid yang di pimpin oleh imam
dan ada makmumnya
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : terkadang, shalat berjamaah shalat maghrib, isya‟
dan kadang dhuhur ketika di sekolah.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya saya setiap hari shalat berjamaah.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah, saya shalat sendirian.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena cepek.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : mendapatakan pahala lebih banyak, mendekatkan
kebersamaan, dan menjalin silaturahmi.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : disuruh orang tua kalau tidak shalat di marahi.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan sudah bisa kalau bacaannya kadang lupa.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : latihan patuh pada aturan meskipun kadang
terpaksa.
Nama : Nuggraheni Dwi Saraswati
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah
kalau tidak halangan.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari
ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan
secara bersama-sama yang dilakukan di masjid atau
mushola.
5. Apakah kamu melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab: iya, saya shalat berjamaah shalat dhuhur ketika di
sekolah, shalat asar, shalat maghrib dan isya‟ berjamaah.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya shalat sendirian, tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab: shalat dhuhur, ashar, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, waktu halangan haid.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : pahalanya dilipat gandakan 27 derajat, menjalin
kebersamaan.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kadang disuruh orang tua kadang kesadaran diri
sendiri.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : bacaaan dan gerakan shalat sudah hafal.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : kebersamaan, silaturrahmi dan saling mengenal
antar tetanga.
Nama :Reza Adi Saputra
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat Berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat yang di laksanakan lebih dari satu orang.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah?, jelaskan!
Jawab : kadang-kadang, shalat yang saya kerjakan dengan
berjamah shalat dhuhur, maghrib, subuh, dan isya‟.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah, saya shalat sendirian.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat subuh, dhuhur, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah karena sedang sakit dan di hasut syetan.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : bermanfaat karena bisa menjadi bekal kelak di
akhirat nanti, menjalin silaturahmin dan mempererat tali
persaudaraan.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : saya lebih sering kesadaran diri dari pada disuruh
orang tua karena takut mendapat azab dari Allah.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : InsyaAllah dengan ilmu yang saya miliki sekarang
saya sudah bisa semua gerakan dan bacaan shalat kecuali
shalat-shalat sunah yang sebagian bisa.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : patuh dan taat kepada perintah Allah yaitu shalat
tepat waktu.
Nama : Uli Lutfiana
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah
kalau tidak halangan
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari
ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang di kerjakan
secara bersama di suatu masjid dan terdiri dari imam dan
makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : saya sering melaksanakan shalat berjamaah shalat
dhuhur, maghrib dan isya‟.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya shalat sendirian, tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu, berikan
alasannya?
Jawab : pernah, karena keasikan nonton televisi, bermain
dan kegiatan lain.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : iya karena pahala kita akan dilipatkan 27 derajat dan
melatih kebersamaan antar sesama manusia.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
12. shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadaran sendiri karena disuruh kita shalatnya tidak
ikhlas.
13. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : sudah hafal bacaan dan gerakan shalat.
14. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : silaturrahmi antar sesama muslim.
Nama :Bangkit Restiawan
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari
ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan
minimal dua orang atau lebih yang terdiri dari imam dan
makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : kadang-kadang, saya shalat berjamaah shalat
dhuhur, asar, maghrib, dan isya‟.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya, meskipun hanya satu waktu shalat.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, ashar, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, shalat subuh karena malas mau bangun..
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagimu,
jelaskan?
Jawab : pahalanya dilipat gandakan menjadi 27 derajat,
menjalin kebersamaan, dan dapat bertemu dengan teman.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadaran diri sendiri dan kadang disuruh orang
tua.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan sudah bisa kalau bacaan sebagian belum
hafal, bacaan tahiyat akhir sebagian belum hafal.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : disiplin waktu.
2
Nama : Muhammad Agus Salim
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari
ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan
minimal dua orang atau lebih yang terdiri dari imam dan
makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : kadang-kadang karena saya kalau shalat tidak tepat
waktu. Saya shalat berjamaah shalat dhuhur, maghrib dan
isya‟.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
3
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena ketiduran.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : bermanfaat karena pahalanya dilipatkan gandakan
menjadi 27 derajat dari pada shalat sendirian.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : sering disurah oarang tua.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : sudah bisa semua kecuali doa qunut.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : disiplin waktu dan menjaga jalinan silaturarahmi
dan tertib terhadap aturan.
Nama :Davit Arya Saputra
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
4
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari
ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang di kerjakan
minimal dua oarang terdiri dari imam dan makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : tidak, saya melaksanakan shalat berjamaah shalat
dhuhur, maghrib dan isya‟.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah, saya shalat sendirian.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah karena lupa
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : bermanfaat karena pahalanya lebih banyak yaitu
27 derajat.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : disuruh orang tua karena sering lupa.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
5
Jawab : gerakan shalat sudah hafal kalu bacaan belum
lancar.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : disiplin waktu, shalat menjadi tepat waktu ketika
berjamaah.
Nama : Aliya Nur Safitri
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas. peraturan dari
ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan
minimal dua orang atau lebih terdiri dari imam dan
makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : tidak shalat berjamaah, saya shalat berjamaah
shalat dhuhur ketika di sekolah.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
6
Jawab : tidak, karena saya shalat berjamaah ketika di
sekolah saya yaitu hari senin sampai kamis.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah, bahkan kadang saya
tidak shalat.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, sedang berpergian, menonton televisi dan
bermain.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : bermanfaat mendapat pahala dan bisa bertemu
teman.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : sering disuruh orang tua karena sering lupa.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : bacaan dan gerakan shalat sudah bisa kecuali doa
qunut.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : menjalin silaturrahmi dengan sesama muslim
Nama :Bintang Kusuma Wardhani
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : Sahalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan
secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih dan terdiri
atas imam dan makmum dengan persyaratan tertentu.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : iya saya shalat berjamah shalat subuh, maghrib
isya‟ dan dhuhur ketika di sekolah.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya setiap hari saya shalat berjamaah.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya shalat sendirian.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat subuh, dhuhur, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : karena ketiduran.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : supaya mendapat pahala dan masuk surga
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadaran sendiri.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan sudah bisa kalu bacaan lumyan bisa.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : latihan menjadi pemimpin dan disiplin waktu, tepat
waktu dalam melaksanakan shalat, dan menjalin
silaturrahmi.
Nama :Septyani Ryna Ufatlya
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksankan
bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri dari
imam dan makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : sering, saya shalat berjamaah dhuhur berjamaah
kalau di sekolah, shalat asar berjamaaah ketika TPA,
magrib dan isya‟ kadang-kadang berjamaah.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya setiap hari saya berjamaah, meskipun sehari
satu waktu shalat.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar ketika
di TPA, shalat maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena ketiduran, lupa dan tidak tahu
waktu shalat.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : dapat meningkatkan takwa kepada Allah SWT,
Memepererat tali persaudaraan, melatih disiplin dan taat
kepadapemimpin.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : disuruh orang tua dan kesadaran diri sendiri.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
13. shalat?
Jawab : gerakan dan bacaan shalat sudah hafal.
14. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : disiplin waktu dan latihan menjadi pemimpin
Nama :Rizal Zainun Abidin
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan secara
bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri dari
imam dan makmum dengan persyaratan tertentu.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : kadang-kadang, saya shalat berjamaah shalat
maghrib dan isya‟ dan dhuhur ketika di sekolah.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shlat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab :shalat dhuhur ketika di sekolah, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena ketiduran.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : karena dengan shalat kita akan menjadi sehat dan
bugar, menjalin tali silaturahmin antar sesama,
menghindarkan dari sifat sombong, membuat hati menjadi
tenang.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadaran diri sendiri.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan dan bacaan sudah hafal.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : latihan menjadi pemimpin dan kebersamaan.
Nama : Muhammad Hanif
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan
bersama-sama di masjid atau mushola.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : saya shalat berjamaah dengan ibu saya di rumah
yaitu shalat asar, maghrib dan isya‟ kalau shalat dhuhur
kadang-kadang berjamaah di sekolah.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya, kadang di rumah kadang di masjid.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjanaah, banhkan saya tidak
shalat.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, shalat ashar kadang berjamaah sama
ibu, maghrib dan isya‟ di Masjid.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : saya meninggalkan shalat sekali waktu saya sakit
demam.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : mempererat tali silaturahmi, dapat bertemu dengan
teman, dan shalatnya lebih khusyu‟.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
12. shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : saya shalat di rumah kadang-kadang disuruh orang
tua tapi lebih sering kesadaran diri sendiri.
13. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan dan bacaan sudah hafal tapi belum fasih.
14. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : disiplin waktu, shalat tepat waktu, tertib dan patuh
kepada aturan.
Nama :Adhi Yoga Irmasyah
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan
minimal dua orang yang terdiri dari imam dan makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : kadang-kadang saya shalat berjamaah dengan ayah
saya, kadang-kadang shalat berjamaah maghrib dan isya‟
di masjid.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya, meskipun kadang saya shalat berjamaah di
rumah.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat maghrib
dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena lupa
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : shalat berjamaah banyak pahalanya 27 derajat.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : sering disuruh orang tua.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan sudah bisa bacaan belum lancar.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : latihan kebersihan dengan shalat kita pasti akan
mengambil air wudlu atau mandi.
Nama : Muhammad Fauzan Musthofa
Kelas :VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan
minimal dua orang atau lebih secara bersama-sama.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : kadanglakadang, biasanya yang saya lakukan
shalat berjamaah shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan salat berjamaah?
Jawab : saya tidaka shalat berjamah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : kadang-kadang karena kebanykan bermain.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : mendapat pahala dan masuk surga.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadaran diri sendiri ketika adzan berkumang
saya langsung ambil air wudhu lalu shalat.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : sudah hafal gerakan dan bacaan shalat tapi belum
fasih bacaannya.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : latihan menjadi pemimpin dan kebersamaan.
Nama :Desti Yuliyanti
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : Shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakn
minimal dua oranmg atau lebih yang salah satunya menjadi
imam yang lainnya menjadi makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : kadang-kadang, saya shalat berjamaah dhuhur
ketika di sekolah, shalat asar kadang berjamaah shalat
maghrib dan isya‟ kadang berjamaah kalau tidak hujan.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya setiap hari saya shalat berjamaah, meskipun
kadang sehari hanya shalat berjamaah satu waktu shalat.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar,
maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena ketiduran, malas dan menonton
televisi.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : mendapat pahala dan bertemu dengan teman-
teman.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadaran diri sendiri karena sudah dibiasankan
orang tua untuk shalat.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : sudah hafal gerakan dan bacaan shalat.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : latihan kebersihan, tertib terhadap aturan dan
menjaga jalinan silaturrahmi.
Nama : Anis Mar‟atus S
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : sahalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan
secara bersam-sama oleh dua orang atau lebih yang terdiri
dari imam dan makmum dengan persyaratan tertentu.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : sering berjamaah, saya shalat berjamaah kadang
subuh berjamaah, shalat dhuhur berjamaah, shalat asar
tidak berjamaah, shalat maghrib dan isya‟ berjamaah.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya saya setiap hari shalat berjamaah.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
8. melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah, saya shalat sendirian.
9. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib, isya‟ dan subuh kadang-
kadang.
10. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, ketika berhalangan haid.
11. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : mempererat tali persaudaraan, saling menolong
antar sesama muslim, membuat hati menjadi tenang dan
mendekatkan diri kepada Allah.
12. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah kamu sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadran diri sendiri.
13. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : sudah hafal gerakan dan bacaan shalat.
14. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : disiplin waktu
Nama : Upik Nur Chasanah
Kelas : VII B
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, saat guru jam terakhir masuk kelas ditanya,
jika ada siswa yang belum shalat disuruh shalat di depan
kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab: sahalt berjamaah adalah shalat yang dilakukan
secara bersam-sama minimal dua orang atau lebih
diantaranya imam dan makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : tidak, shalat yang saya lakukan dengan berjamaah
shalat dhuhur, asar dan maghrib.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya, meskipun hanya shalat dhuhur, ashar, maghrib
dan isya‟, shalat subuh kadang-kadang.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah, kadang saya tidak
shalat.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar ketika
TPA, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena capek dan menonton televisi.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : iya, mendapatkan pahala, mempererat tali
persaudaraan, Mengajarkan bahwa semua manusia itu
sama derajatnya dan menjauhkan dari api neraka.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadaran diri sendiri dan kadang-kadang disuruh
orang tua karena selalu menonton televisi.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan sudah bisa kalau bacaan ada sedikit yang
lupa yaitu bacaan atahiyat akhir.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : disiplin waktu, shalat kita akan tepat waktu dalam
shalat dan menjalin silaturahmi”
Nama : Siti Ruliyanti
Kelas : VII B
1. Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, saat guru jam terakhir masuk kelas ditanya,
jika ada siswa yang belum shalat disuruh shalat di depan
kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : sahalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih yang terdiri dari imam dan
makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : kadang-kadang, saya shalat berjamaah shalat
dhuhur ketika di sekolah, shalat asar ketika TPA dan shalat
maghrib.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya, meskipun shaalat yang berjamaah hanya shalat
dhuhur, Ashar, Maghrib dan isya‟.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah, kadang malah tidak
shalat.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar ketika
TPA, shalat maghrib dan shalat isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena menonton televisi dan bermain.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : iya, karena dapat menjalin tali silaturahmin antar
sesama teman dan orang-orang.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kadang-kadang disuruh orang tua, kadang
kesadaran diri sendiri karena takut dosa.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan sudah bisa kalau bacaan sedikit lupa pada
bacaan tahiyat akhir.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : latihan menjadi pemimpin, kebersamaan bisa
bertemu teman dan tetangga dan latihan tertib terhadap
aturan
Nama : Tri Astuti
Kelas : VII D
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih yang terdiri dari imam dan
makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : terkadang, saya shalat berjamaah shalat dhuhur,
asar dan maghrib.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya, kalau tidak halangan. Meskipun yang saya
shalat berjamaah hanya shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : ketika saya sibuk saya tidak shalat berjamaah, saya
sahalat sendiri.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur ketika di sekolah, shalat ashar ketika
TPA, shalat maghrib dan shalat isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena malas dan sedang halangan.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : iya, karena dengan shalat berjamaah bisa
melengkapi kekurangan kita dalam bacaan shalat.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kadang di suruh orang tua karena menonton
televisi, kadang kesadaran diri nsendiri karena sudah balig
dan sebagai kewajiban.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : sudah bisa gerakan dan bacaan shalat.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : latihan kebersihan, dengan wudlu kita akan bersih
dari kotoran. Menjalin silaturrahmi dan latihan menjadi
pemimpin.
Nama :Suwarto
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat yang di laksanakan lebih dari satu orang.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : tidak, saya melakukan shalat berjamaah hanya
shalat dhuhur dan maghrib.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah, bahkan saya tidak
shalat.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab: shalat dhuhur dan maghrib.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena saya sering lupa dan ketiduran.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : bermanfaat karena sehabis shalat hati menjadi
tenang.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : disuruh orang tua karena saya tidak pernah punya
kesadaran sendiri untuk shalat.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan sudah hafal dan bacaan shalat belum
lancar.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : disiplin waktu, dengan shalat jamaah shalat kita
akan tepat waktu.
Nama : Afifatul Aliyah
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah,
kalau tidak berhalangan
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000 dan membersihkan kelas . peraturan dari
ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dilaksanakan
dua orang atau lebih dan ada imam dan makmun dengan
persyaratan tertentu.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : tidak, karena telat untuk berjamaah, saya shalat
berjamaah hanya shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya, karena shalat berjamaah itu hukumnya wajib.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena bermain dengan teman dan
ketiduran.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : bermanfaat karena akan mendapat pahala yang
banyak 27 derajat.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : disuruh orang tua karena sering lupa.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : semua gerakan sudah hafal kalau bacaan belum
semua hafal.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : latihan menjadi pemimpin.
Nama :Arshelia Agustina
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan bersama-
sama di dalam satu majelis dan terdiri dari dua orang atau
lebih yang salah satu menjadi imam dan makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : tidak karena jarak rumah dengan masjid lumayam
jauh, saya shalat berjamaah shalat maghrib dan isya‟ dan
dhuhur krtika di sekolah.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya setiap hari saya shalat berjamaah.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : Pernah karena sedang main, sering lupa dan
ketiduran.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : bermanfaat, karena shalat dapat menenangkan hati
yang sedang susah.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadaran sendiri, terkadang kalau saya ada
kegiatan saya melakukan shalat tanpa disuruh orang tua.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : sudah bisa tetapi bacaannya belum bisa sedikit.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : disiplin waktu, shalat bisa tepat waktu dan
silaturrahmi
Nama : Febriyanto
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan
minimal dua orang yang satu jadi imam yang satu jadi
makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : tidak, saya shalat berjamaah hanya shalat dhuhur,
maghrib dan isya‟.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya setiap hari saya shalat berjamaah.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak shalat berjamaah.
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, karena sering lupa.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : pahalanya lebih banyak yaitu 27 derajat.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : sering disuruh orang tua.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : semua gerakan sudah bisa kalau bacaan belum
lancar.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : kebersamaan dan tertib
Nama :Endang Widiyastuti
Kelas : VII A
1. Apakah di sekolah saudara ada pembiasaan shalat dhuhur
berjamaah? Jelaskan.!
jawab : ada, shalat dhuhur berjamaah dilaksankan pada hari
senin sampai kamis pada istirahat kedua.
2. Apakah saudara melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di
sekolah?
jawab : Iya, saya melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
3. Ada sangsi atau hukuman bagi siswa yang tidak
melaksanakan shalat dhuhur berjamaah?
Jawab : ada, siswa yang tidak shalat berjamaah suruh bayar
denda Rp. 2000. peraturan dari ketua kelas.
4. Apa pengertian shalat berjamaah menurut Saudara?
Jawab : sahat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan dua
orang atau lebih secara bersama-sama dan salah satu orang
menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum.
5. Apakah Saudara melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjamaah, jelaskan?
Jawab : kadang-kadang saya shalat berjamaah shalat
dhuhur, maghrib dan isya‟.
6. Apakah saudara melakukan shalat berjamaah setiap hari?
Jawab : iya, setiap hari saya shalat berjamaah.
7. Bagaimana saudara memiliki kesibukan, kapan saudara
melaksanakan shalat berjamaah?
Jawab : saya tidak berjamaah, kadang kalau lagi sibuk saya
lupa shalat,
8. Biasanya kapan saudara melasanakan shalat berjamaah?
Jawab : shalat dhuhur, maghrib dan isya‟.
9. Pernahkah Saudara meninggalkan shalat lima waktu,
berikan alasannya?
Jawab : pernah, kaerna capek, lupa dan malas.
10. Apakah pelaksanaan shalat berjamaah bermanfaat bagi
Saudara, jelaskan?
Jawab : pahalanya 27 derajat.
11. Ketika Saudara di rumah, ketika sudah masuk waktunya
shalat, apakah Saudara sering disuruh orang tuamu untuk
shalat atau kesadaran sendiri, berikan alasannya!
Jawab : kesadaran diri sendiri karena menghilangkan hawa
nafsu dan mendapat pahala.
12. Apakah Saudara sudah bisa semua gerakan dan bacaan
shalat?
Jawab : gerakan sudah bisa bacaan belum hafal.
13. Menurut Saudara nilai apa yang terkandung dalam shalat
berjamaah?
Jawab : shalat tepat waktu
INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI
Judul Skripsi : Penanaman Nilai Kedisiplinan Melalui Pembiasaan Salat Zuhur
Berjamaah Siswa Kelas VII SMP N 2 Kec. Suruh Kab. Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018.
No Aspek-aspek ysng diamati Pemunculan Hasil Pengamatan
Iya Tidak
1. Tata tertib sekolah ya
2. Absensi siswa Tidak
3. Sangsi bagi yang tidak melaksanakan
salat zuhur berjamaah
Tidak
4. Siswa langsung ketempat wudhu
kemudian salat berjamaah
ya
5. Siswa tertib melaksanakan salat zuhur
berjamaah
ya
6. Siswa saling kenal dengan beda kelas ya
7. Guru mengawasi siswa ya
8. Guru melaksanakan salat zuhur
berjamaah
ya