Download - pena pendidikan 06

Transcript

COVER 1.pmd 10/5/2006, 6:41 PM1

Cyan Magenta Yellow Black

Direktur JenderalManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional

Prof. Suyanto, PhD.NIP. 130 606 377

Direktur jenderalPendidikan Islam

Departemen Agama

Jahja Umar PhD.NIP. 130 885 522

Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan bagian dari ProgramKompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) BidangPendidikan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan layananpendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tujuan BOS:Tujuan BOS:Tujuan BOS:Tujuan BOS:Tujuan BOS:

Program BOS adalah program pemberian bantuan bagi anak sekolah baik negerimaupun swasta pada tingkat pendidikan dasar dan menengah pertama.

Tujuan dari program ini adalah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswatidak mampu dan meringankan bagi siswa yang lain, agar mereka memperolehlayanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangkapenuntasan wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

Sasaran dan Besar Dana BOSSasaran dan Besar Dana BOSSasaran dan Besar Dana BOSSasaran dan Besar Dana BOSSasaran dan Besar Dana BOS

Besar dana BOS yang diterima oleh sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswadengan ketentuan:1. SD/MI/SDLB/Salafiyah/sekolah keagamaan non Islam setara SD sebesar Rp.

235.000,-/siswa/tahun

2. SMP/MTs/SMPLB/sekolah keagamaan non Islam setara SMP sebesar Rp.324.500,-/siswa/tahun

Partisipasi Pemerintah Daerah dan MasyarakatPartisipasi Pemerintah Daerah dan MasyarakatPartisipasi Pemerintah Daerah dan MasyarakatPartisipasi Pemerintah Daerah dan MasyarakatPartisipasi Pemerintah Daerah dan Masyarakat

Sekolah yang telah menyatakan menerima BOS harus mengikuti ketentuan sebagaiberikut:a. Apabila di sekolah tersebut terdapat siswa miskin, maka sekolah diwajibkan

membebaskan iuran seluruh siswa miskin yang ada di sekolah tersebut. Sisadana BOS (bila masih ada) digunakan untuk mensubsidi siswa lain.

b. Bagi sekolah yang tidak mempunyai siswa miskin, maka dana BOS digunakanuntuk mensubsidi seluruh siswa, sehingga dapat mengurangi iuran yangdibebankan kepada orang tua siswa minimal senilai dana BOS yang diterimasekolah.

Oleh karena dana bOS belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan sekolah, makaPemerintah Daerah dan masyarakat yang mampu harus ikut berpartisipasi untukmemenuhi kebutuhan biaya pendidikan.

Penggunaan Dana BOSPenggunaan Dana BOSPenggunaan Dana BOSPenggunaan Dana BOSPenggunaan Dana BOS

Penggunaan dana BOS di sekolah/madrasah harus didasarkan pada kesepakatandan keputusan bersama antara Kepala Sekolah/Dewan Guru dan Komite sekolah/Madrasah, yang harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalamRAPBS, disamping dana yang diperoleh dari Pemda atau sumber lain (hibah, hasilunit produksi, sumbangan lain, dsb). Khusus untuk pesantren Salafiyah,penggunaan dana BOS didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antaraPenanggungjawab Program dan Pengasuh Pondok Pesantren dan disetujui olehKasi PEKA PONTREN (Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren) KantorDepartemen Agama Kabupaten/Kota. Bagi sekolah keagamaan non islam dalampenggunaan dana BOS, Kepala Sekolah/Penanggungjawab Program harus memintapersetujuan dari Kasi PEMBIMAS (Pembinaan Masyarakat) Departemen AgamaKabupaten/Kota.

1. Dana BOS digunakan untuk :

a. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka Penerimaan Siswa Baru: biayapendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, danpendaftaran ulang.

b. Pembelian buku teks pelajaran dan buku referensi untuk dikoleksi diperpustakaam.

c. Pembelian bahan-bahan habis pakai, misalnya buku tulis, kapur tulis, pensil,bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran, gula,kopi dan teh untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.

d. Pembiayaan kegiatan kesiswaan : program remedial, program pengayaan,olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dansejenisnya.

e. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasilbelajar siswa.

f. Pengembangan profesi guru: pelatihan, KKG/MGMP dan KKS/MKKS.

g. Pembiayaan perawatan sekolah: pengecatan, perbaikan atap bocor,perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler dan perawatan lainnya.

h. Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon, termasuk untukpemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah.

i. Pembayaran honorarium guru dan tenaga kependidikan honorer sekolah yangtidak dibiayai dari pemerintah dan atau Pemerintah Daerah. Tambahan insentifbagi kesejahteraan guru PNS ditanggung sepenuhnya oleh PemerintahDaerah.

j. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin.

k. Khusus untuk pesantren salafiyah dan sekolah keagamaan non islam, danaBOS dapat digunakan untuk biaya asrama/pondokan dan membeli peralatanibadah.

l. Pembiayaan pengelolaan BOS: ATK, penggandaan, surat-menyurat danpenyusunan laporan.

m. Bila seluruh komponen di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS danmasih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakanuntuk membeli alat peraga, media pembelajaran dan mebeler sekolah.

2.Dana BOS tidak boleh digunakan untuk :

a. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.

b. Dipinjamkan kepada pihak lain

c. Membayar bonus, transportasi, atau pakaian yang tidak berkaitan dengankepentingan murid.

d. Membangun gedung/ruangan baru

e. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.

f. Menanamkan saham

g. Membaiayai segala jenis kegiatan yang telah dibiayai dari sumber danapemerintah dan atau Pemerintah Daerah, misalnya guru kontrak/guru Bantudan kelebihan jam mengajar.

Semua pengelola pendidikan dari tingkat pusat sampai tingkat sekolah/madrasah/pondok pesantren salafiyah di seluruh Indonesia baik di lingkungan Depdiknasmaupun Depag agar memahami dan melaksanakan program tersebut dengansebaik-baiknya. Dimohon agar masyarakat ikut berpartisipasi melakukanpengawasan dan melaporkan jika ada penyelewengan melalui tlp: (021) 5725980atau 0800-140-1299 (bebas pulsa) atau fax: (021) 5731070.

IKLAN 2.pmd 10/5/2006, 6:29 PM2

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 20063

123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234

123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234123456789012345678901234567890121234

Edisi 06/Tahun I/Oktober 2006

penapendidikan

Pena Pendidikan Oktober 2006 3

EDITORIALEDITORIALEDITORIALEDITORIALEDITORIAL

PEMIMPIN UMUMIwan Qodar Himawan

PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN PERUSAHAAN

Saiful Anam

REDAKTUR PELAKSANADipo Handoko

SIDANG REDAKSIIwan Qodar Himawan

Saiful AnamDipo Handoko

Budi KurniawanVina FirmaliaYudi Iswanto

KORESPONDEN DALAM NEGERISuhartono (Balikpapan)

Mukti Ali (Malang)M. Arief Fathoni (Jogjakarta)

Imam Bukhori (Surabaya)

KORESPONDEN LUAR NEGERIMiranti Hirschmann (Jerman), AsmayaniKusrini (Belgia), Jenni Wang (Spanyol),

Frieska Evita Ayurananda (Thailand),Alfian (Belanda)

SEKRETARIAT REDAKSICamelia Martini Iskandar

ARTISTIK & DESAIN KOM. VISUALArif Wahyudi

IKLANSari Hidayat

KEUANGANAhadian Febrie

PENERBITPT Reka Gagas Cipta

DIREKTUR UTAMAIwan Qodar Himawan

DIREKTURSaiful Anam

GENERAL MANAJER OPERASIONALDipo Handoko

BANKPT Reka Gagas Cipta

Bank Niaga cab. BEJ JakartaRek. 064.01.63285.006

Surat untuk seluruh bagian dialamatkan:Pena Pendidikan

Jl Pengadegan Barat Raya 22 JAKARTA12770

Telp/Faks: +6221 797 3957E-mail: [email protected]

PI S S N 1 9 0 7 - 4 2 3 9 Pertengahan September lalu, Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Depdiknas meresmikan kegiatan esktra kurikuler baru di SMA. Namanya pendidikankesehatan reproduksi. Kegiatan ini bagian dari kerjasama Depdiknas dengan WorldPopulation Council dan Yayasan Pelita Ilmu.

Kegiatan siswa di luar jam belajar reguler ini memang beda. Sebagai bahan pelajaranadalah modul pelajaran berlabel Dunia Remajaku Seru! (DAKU!). DAKU berisi kurikulumpendidikan kesehatan reproduksi remaja dalam bentuk 14 keping CD. Isinya selainmateri pendidikan kesehatan reproduksi, perkembangan remaja, komunikasi perubahanperilaku, juga pendekatan HAM.

Pada tahap pertama, DAKU! diujicobakan di SMKN 27, SMA Angkasa 2, dan SMAN100 Jakarta. Selain itu juga di sejumlah SMA di provinsi Jambi, Lampung, SumateraUtara, Jawa Timur, Jawa Tengah dan NTT. Ada apa dengan kesehatan reproduksi?Tak lain karena menyimak perkembangan data aktivitas seksual remaja yang kianmengkhawatirkan.

Coba simak sebuah survei kecil oleh Pusat Studi Seksual PKBI Jogjakarta, misalnya,terhadap perilaku seksual SMP di kota dan desa di Jogjakarta, pada 2004. Lebih dariseparuh responden ABG desa dan kota di sana mengatakan pernah melakukan:berpelukan, berciuman pipi, meraba bagian tubuh, berciuman bibir, petting, hinggahubungan seksual. Sepertiga responden ABG pedesaan pernah berciuman bibir, siswaperkotaan bahkan 66,7%. Petting, bagi 84,2% ABG perkotaan sudah biasa, sedangkanmurid di desa yang melakukan 15,8%. Yang paling parah, responden perkotaanmengatakan 88,9% pernah berhubungan seksual. Yang di desa “hanya” 11,1% pernahberhubungan intim.

Gawat! Meski survei terhadap 187 remaja itu belum bisa dijadikan acuan kebenaran.Betapa miris para orangtua bila menyimak data itu. Lahirnya DAKU! bolehlah disambutgembira. Setidaknya, remaja semakin diberi bekal mengenai pendidikan seksual agartak terlena dengan nikmat sesaat bersebadan dengan jalan haram. Sebab, data siswihamil jumlahnya semakin banyak. Memang, bila bertanya pada sekolah data aib itutersimpan rapat.

Yang jelas di lapangan, di PKBI Jogjakarta, sekira 50-an remaja tanggung usia datangberkonsultasi mengenai kehamilan tak dikehendaki. Data BKKBN menyatakan remajausia 15-24 tahun yang melakukan aborsi jumlahnya 2-2,6 juta per tahun. Mata semakinmembelalak saat menyimak bahwa sepertiga dari jumlah itu dilakukan remaja usia SMP-SMA.

Ironisnya, sekira 90% siswi hamil itu diminta mengundurkan diri oleh sekolah. Kononkatanya semua siswa sudah meneken kesanggupan untuk tidak hamil selama disekolah. Benarlah bahwa perilaku seksual kebablasan siswi itu benar-benar aibsekolah. Namun, kemana tanggung jawab terhadp muridnya? Mengapa jika siswiberprestasi dipuja dan sanjung. Begitu hamil dicampakkan?

Pertanyaan besar juga ditujukan kepada pemerintah: mengapa menutup mata terhadapratusan ribu siswi hamil di luar nikah? Mengapa menyerahkan semua kebijakan itu kesekolah. Mengapa tak memberi ruang agar siswi yang telanjur berbuat salah itu tidaksemakin terhubung, setelah dihukum keluarganya, teman-temannya, tetangganya,bahkan mungkin secara psikis ia menjadi siwa yang tak percaya diri, labil. Bisa jadi iaperilaku seks bebas itu bakal keterusan, karena merasa masa depannya telah hancur.

Keberadaan sekolah yang mau menampung remaja hamil di luar nikah, sepanjang yangkami ketahui hanya di Jogjakarta, sejak dua tahun seilam gulung tikar. Padahal, diJerman, justru ada aturan buat sekolah agar memberi kesempatan siswi hamilbersekolah kembali setelah ia melahirkan. Bahkan pemerintah membuka kesempatanagar sang bayi mendapat tunjangan sosial.

Lagi-lagi: kita cuma bisa terus berharap. PPPPP

Editorial 03.pmd 10/5/2006, 6:30 PM3

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 20064

DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI

BAHASAN

UTAMAUTAMAUTAMAUTAMAUTAMA

Bicara pendidikan, Inez Tagor rada-rada gemes. Ia menilai pemerintah

belum optimal menangani persoalanpendidikan. Misalnya pemerataan

kualitas sekolah. “Semakin banyaksekolah bagus, tapi yang bisa bersekolah

di sana hanya orang berduit. Istilahnyaorang enggak mampu enggak bisa pinter,” kata

presenter cantik bernama asli Tinezia Sri Cendaniini. “Tidak perlu menyekolahkan anak ke tempatyang mahal.”

Kongres Ikapi memilih ketuanya yang baruuntuk periode 2006-2010. Kadonyamendapat tudingan Wapres Jusuf Kallabahwa penerbit telah mematikan toko buku.Kini Ikapi merancang outlet buku pelajarandi seluruh kota dan kabupaten. Ikapi sendiribelum punya cabang di semua kota/kabupaten. Tengah memperjuangkankebijakan harga kertas buku.

MUSIBAH melubernya lumpur panas di areapenambangan PT Lapindo Brantas, diPorong, Sidoarjo, sudah berjalan empatbulan lebih. Setelah ditunggu-tunggu, solusimenghentikan semburan lumpur itu adalah:dibuang ke laut. Sepele. Selain lambatnyapenanganan terhadap warga, sekolah dansiswa juga terabaikan. Siswa baru sebatasdapat bantuan ongkos transport ke sekolahsebesar Rp 10.000 per hari. Relokasigedung sekolah masih menunggu negosiasi.

SISWI HAMILMENANTI KEBIJAKAN

Siswi yang mengalami kehamilantak dikehendaki belum jugamendapat perhatian serius darisekolah dan pemerintah. Sekira90% siswi hamil diminta mundurdari sekolah. Bahkan data siswibunting sebelum nikah itudisimpan rapi sekolah: hanya jadiarsip rahasia. Praktisi hukummenilai aturan sekolah hanyaberlindung di balik moral dan budipekerti. Padahal aktivitas seksualremaja berseragam putih abu danputih biru sudah semakin berani.Apakah pemerintah masihmenutup mata?

APA

SIAPASIAPASIAPASIAPASIAPA

IBU UTAMA,PRESENTER

SAMPINGAN

61

10

INEZ TAGOR

DASARDASARDASARDASARDASAR 21TERENDAM LUMPURLAPINDO

WAWANCARAWAWANCARAWAWANCARAWAWANCARAWAWANCARA 36

HANYA MENGIKUTISISTEM

SETIA DARMA MADJIDKetua Ikatan Penerbit Indonesia

Dok.

Priba

di

Foto

: Didi

Sub

andi/

Dipe

raga

kan

Mod

el

Dipo

Han

doko

Repr

o Ja

wa P

os

DAFTAR ISI 04-05.pmd 10/5/2006, 6:31 PM4

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 20065

3 EDITORIAL

4 DAFTAR ISI

6 SUARA PEMBACA

8 TEKNOLOGI

10 BAHASAN UTAMA

21 DASAR

----- TERENDAM LUMPURTERENDAM LUMPURTERENDAM LUMPURTERENDAM LUMPURTERENDAM LUMPURLAPINDOLAPINDOLAPINDOLAPINDOLAPINDO

25 MENENGAH

----- MENCETAK AGUSMENCETAK AGUSMENCETAK AGUSMENCETAK AGUSMENCETAK AGUSSALIM MUDASALIM MUDASALIM MUDASALIM MUDASALIM MUDA

26 KOLOM

----- AHMAD SONHADJI:AHMAD SONHADJI:AHMAD SONHADJI:AHMAD SONHADJI:AHMAD SONHADJI:POLITIK DANPOLITIK DANPOLITIK DANPOLITIK DANPOLITIK DANPENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKAN

27 KEJURUAN

----- EMAS SETELAH ENAMEMAS SETELAH ENAMEMAS SETELAH ENAMEMAS SETELAH ENAMEMAS SETELAH ENAMTAHUNTAHUNTAHUNTAHUNTAHUN

----- MENJAWABMENJAWABMENJAWABMENJAWABMENJAWABKETERBATASANKETERBATASANKETERBATASANKETERBATASANKETERBATASANDUNIADUNIADUNIADUNIADUNIAPENERBANGANPENERBANGANPENERBANGANPENERBANGANPENERBANGAN

----- GUDANGGUDANGGUDANGGUDANGGUDANGKAMPIUNNYAKAMPIUNNYAKAMPIUNNYAKAMPIUNNYAKAMPIUNNYAMONTIR PESAWATMONTIR PESAWATMONTIR PESAWATMONTIR PESAWATMONTIR PESAWAT

34 GURU

----- BEREBUT KLOTERBEREBUT KLOTERBEREBUT KLOTERBEREBUT KLOTERBEREBUT KLOTERPERTAMAPERTAMAPERTAMAPERTAMAPERTAMA

36 WAWANCARA

----- HANYA MENGIKUTIHANYA MENGIKUTIHANYA MENGIKUTIHANYA MENGIKUTIHANYA MENGIKUTISISTEMSISTEMSISTEMSISTEMSISTEM

40 INTERNASIONAL

----- AMERIKA: GERBANGAMERIKA: GERBANGAMERIKA: GERBANGAMERIKA: GERBANGAMERIKA: GERBANGPRIA MULAI DIBUKAPRIA MULAI DIBUKAPRIA MULAI DIBUKAPRIA MULAI DIBUKAPRIA MULAI DIBUKA

44 KOLOM

----- DODY NANDIKA:DODY NANDIKA:DODY NANDIKA:DODY NANDIKA:DODY NANDIKA:MEMBANGUNMEMBANGUNMEMBANGUNMEMBANGUNMEMBANGUNPERGURUAN TINGGIPERGURUAN TINGGIPERGURUAN TINGGIPERGURUAN TINGGIPERGURUAN TINGGIRISETRISETRISETRISETRISET

45 PERISTIWA

----- JARDIKNAS :JARDIKNAS :JARDIKNAS :JARDIKNAS :JARDIKNAS :MERAPATKANMERAPATKANMERAPATKANMERAPATKANMERAPATKANKOMUNITASKOMUNITASKOMUNITASKOMUNITASKOMUNITASPENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKANPENDIDIKAN

----- ADU GENGSIADU GENGSIADU GENGSIADU GENGSIADU GENGSIPROVINSI JAWARAPROVINSI JAWARAPROVINSI JAWARAPROVINSI JAWARAPROVINSI JAWARA

----- KETIKA AMANDAKETIKA AMANDAKETIKA AMANDAKETIKA AMANDAKETIKA AMANDADILARANGDILARANGDILARANGDILARANGDILARANGBERAKTINGBERAKTINGBERAKTINGBERAKTINGBERAKTING

56 KRONIKA

58 BUKU

59 EDUKASIANA

60 APASIAPA

62 CATATAN PENA

----- SAIFUL ANAM:SAIFUL ANAM:SAIFUL ANAM:SAIFUL ANAM:SAIFUL ANAM:REPUBLIK KLOBOTREPUBLIK KLOBOTREPUBLIK KLOBOTREPUBLIK KLOBOTREPUBLIK KLOBOT

INILAH satu-satunya SMK penerbangan di Jakarta Selatan.Sekolah ini juga satu-satunya yang khusus bergerak dibidang Teknologi Pesawat Udara di Jakarta. Boleh jugaberbangga lantaran pengajarnya tentara dan ahli teknologipesawat. Siswanya bisa meraih sertifikat basic licencestandar internasional.

KEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUAN

GUDANGNYA KAMPIUNMONTIR PESAWAT

31SMK Negeri 29Jakarta

3425 GURUGURUGURUGURUGURUMENENGAHMENENGAHMENENGAHMENENGAHMENENGAH

GERBANG PRIAMULAI DIBUKA

40INTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONAL

Sekolah khusus untuk perempuan diAmerika Serikat makin berkurangjumlahnya. Dari 300-an menjadi sekira 60sekolah. Karena tuntutan pasar,Randolph-Macon Woman’s College,perguruan tinggi perempuan yang berdiripada 1893, itu mulai 2007 menerimamahasiswa laki-laki. Survei mutakhir jugamenyatakan hanya 3% lulusan SMA yangingin melanjutkan ke Randy-Mac.

JALAN TOLPENDIDIKANBermula dari merintis Jaringan Internet,kemudian menjadi Jaringan InformasiSekolah di SMK. Kini menjelmamenjadi jaringan pusat ke dinaspendidikan daerah dan sekolah.

46

Yudi

Iswan

to

DAFTAR ISI 04-05.pmd 10/5/2006, 6:31 PM5

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 20066

SUARA SUARA SUARA SUARA SUARA PEMBACAPEMBACAPEMBACAPEMBACAPEMBACA

* Ongkos kirim per edisi: JabodetabekRp 2.000, Pulau Jawa Rp 5.000, danluar Pulau Jawa Rp 7.000

Nomor 06/Tahun 1/Oktober 2006Foto : Didi SubandiDesain: Arif W.

DI MANA MENDAPATKANPENA?

Saya sudah beberapa kali membacaMajalah PENA Pendidikan. Sayamendapatkan majalah ini dari seorang temandi kantor Departemen Pendidikan Nasional,Jakarta. Cukup bagus dan terlihat berbedadengan majalah lain. Kesan saya isinya sangatmenekankan pada bahasan soal kebijakandan masalah di seputar dunia pendidikannasional.

Namun, saya sangat kesulitanmendapatkan majalah ini. Sebenarnya di manasaya bisa mendapatkan majalah ini? Danbagaimana cara yang paling mudah untukmendapatkannya?

Dina AsmaraKayu Manis, Jakarta Pusat

Redaksi: Terima kasih atas perhatianAnda. Sampai edisi PENA PENDIDIKAN lalumemang baru sebatas beredar di jajaranDepdiknas dan Dinas Pendidikan di hampir400 kota dan kabupaten provinsi. Sebagiankecil lagi beredar di sekolah-sekolah. Namun

mulai edisi ini Anda bisa mendapatkannya dijaringan toko buku Gramedia dan GunungAgung. Jika Anda tak ingin repot, cukupdengan berlangganan saja. Majalah dijaminsampai ke alamat Anda.

KISAH PARA GURU

Saya senang bisa menemukan majalahseperti PENA Pendidikan. Setahu saya belumada majalah berita pendidikan. Mungkin temapendidikan oleh sebagian orang dianggapbukan tema populer sehingga kurang dilirikpengusaha media. Semoga PENAPENDIDIKAN bisa mematahkan keyakinansemacam itu.

Namun, menurut saya, agar majalah inibisa lebih mudah diterima khalayak, alangkahbaiknya jika berita yang ditulis lebih menyentuh.Misalnya dengan berkisah tentang nasib paraguru kita di daerah-daerah terpencil. Merekaadalah contoh orang-orang yang bisa dan maumengabdi dengan ikhlas, tanpa berpikirtentang segala kemewahan yang disediakankota besar. Dari mereka saya kira kita bisa

SUARA PEMBACA 06-07.pmd 10/5/2006, 6:41 PM6

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 20067

belajar banyak.

MagdalenaBelitung, Provinsi Bangka Belitung

Redaksi: Terima kasih usulan danpendapatnya. Kami senantiasa memperbaikidiri. Mengenai profil guru sengaja akan kamitulis panjang pada edisi November mendatang,bertepatan dengan Hari Guru.

PROFIL SISWABERPRESTASI

Membaca PENA Pendidikan serasabercermin dan pantulannya menunjukkankondisi objektif pendidikan kita. Kondisipendidikan kita memang penuh karut marutdan perlu penyelesaian yang lebih objektif danmenyeluruh. Namun, walau kondisinyademikian, saya berharap kondisi pendidikanakan membaik. Terutama jika melihat apa yangsudah dicapai para siswa-siswa kita di berbagaiajang lomba ilmu pengetahuan di berbagaikesempatan dan tempat. Baik di dalammaupun luar negeri.

Nah, masukan saya kepada PENAPendidikan, alangkah baiknya jika kisah parasiswa-siswa kita itu dibeberkan panjang lebardan lengkap sehingga bisa memberikaninspirasi untuk para siswa yang lain agar lebihberprestasi. Selain itu juga bisa jadi energi bagipara pendidik, agar bisa memberikan yangterbaik bagi dunia pendidikan kita.

SunarniKomp. Puri Anjasmoro, Semarang.

Redaksi: Terima kasih usulannya. Akankami pertimbangkan untuk menulis profil parasiswa berprestasi.

DATA SEKOLAH RUSAK

Sepanjang tahun ini tak pernah berhentiberbagai media menulis soal banyaknyasekolah yang rusak, ambruk dan kondisinyasungguh sangat tidak layak untuk dijadikantempat belajar. Sayangnya, hingga kini, datayang komprehensif tentang itu belum ada.Selain itu saya kira juga masih belum jelaslangkah apa yang diambil pemerintah untukmengatasi itu.

Saya berharap PENA Pendidikan maumengupas soal itu dengan kritis dan membuatpara pengambil kebijakan turun mengatasi soalrusak dan ambruknya sekolah-sekolah dinegeri kita tercinta ini.

Hamidah,Warung Buncit, Jakarta Selatan

PENGHARGAAN GURU

Dari semua elemen yang terlibat dalamdunia pendidikan kita, guru adalah elemenutama. Tanpa mereka, pastilah semua desainpelaksanaan dunia pendidikan tak akan bisaberjalan. Sayangnya nasib para guru dari dulutak pernah berubah. Sama saja.Kesejahteraannya tetap minim. Penghargaanjarang sekali diberikan kepada para guru.

Dimasa Orde Baru, setiap tahun adapemilihan guru teladan. Beberapa waktu lalu,Departemen Pendidikan Nasional jugamenggelar ajang pemberian penghargaan bagiguru berprestasi dan berdedikasi. Ini langkahbaik. Sayangnya, langkah semacam ini sayakira masih kurang. Harusnya Depdiknas,sebagai departemen yang mengurusi paraguru, sering-sering menggelar ajang pemberianpenghargaan bagi para guru. BagaimanaDepdiknas?

Eva Rina DewiBojong Gede, Jawa Barat

NASIB SEKOLAH DIPORONG

Sudah lebih dari tiga bulan ini beberapadesa di Kabupaten Sidoarjo dihajar lumpurpanas yang terus menyembur pascapenge-boran yang dilakukan PT Lapindo Brantas.Luberan lumpur sudah menenggelamkanbanyak desa. Rumah-rumah terpaksaditinggalkan warga dan menjadi aset yang tidakbernilai apa-apa.

Pemerintah sendiri sibuk mencari alasan.Dan ujung-ujungnya pemerinah tak bisa jugamenyelesaikan masalah lumpur panas diSidoarjo. Yang bisa pemerintah lakukan hanyamembuang lumpur ke laut, menyatakan desa-

desa yang sudah terendam itu tak layak huni,para penghuninya harus pindah entah ikutprogram transmigrasi atau apa.

Yang pemerintah lupakan adalahbagaimana dengan nasib para murid, guru,dan gedung sekolah yang sudah direndamlumpur itu? Kemana mereka? Bagaimanamasa depan para generasi muda kita? Terpikirkah oleh pemerintah yang punya kekuasaansangat besar itu terhadap nasib mereka?

Drs Timbul Sukerto,Jl. Jemur Andayani , Surabaya

TERPENCIL DANMENYEDIHKAN

Dalam sebuah perjalanan ke desaterpencil di daerah Sulawesi Selatan, sayamenemukan banyak hal yang sungguhmenyedihkan. Beberapa guru di daerah ituharus menggunakan perahu menentangombak menuju sekolah tempat merekamengajar. Tiba di sekolah mereka juga harus“membelah diri” mengajar dua kelas berbedadalam satu ruangan. Papan tulisnya koyakmoyak. Beberapa ruangan malah “disegel”penduduk setempat karena konon gantiruginya belum selesai.

Namun yang saya kagum adalah semuaitu tak membuat para guru patah arang.Mereka tetap bersemangat mengajar.Tantangan mereka anggap hiburan. Lalu sayapikir dalam kondisi begitu di mana pemerintahberada? Apa yang telah pemerintah lakukanuntuk mereka?

Bagus [email protected] Kapten Tendean, Jakarta Selatan

PENA Pendidikan pernah membahas tentangbuta aksara yang ternyata jumlah warga butaaksara masih banyak. Bahasan itu saya kira sudahkonstruktif.

Tapi saya ingin mengetahui, bagaimanasebenarnya cara yang sistematis untuk mengatasi,atau menghilangkan sekaligus, buta aksara itu?Bagaimana metode untuk mengatasi buta aksarayang selama ini dikembangkan?

Hartati, Kayutangan - [email protected]

Redaksi: Pada Bahasan Utama edisi butaaksara sudah diulas mengenai berbagai model daninovasi pemberantasan buta aksara. Berbagaimodel dan inovasi itu oleh sejumlah negara AsiaPasific ingin diadopsi sebagai prorgram di negaramasing-masing.

MENGATASIBUTAAKSARA

SUARA PEMBACA 06-07.pmd 10/5/2006, 6:41 PM7

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 2006

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGI

8

TIDUR BUAT KATA

MURID Anda tertidur di kelas? Jangan buru-buru marah.Barangkali Anda harus mensyukurinya, karena bila si muridkurang tidur, pikirannya ngelantur. Tak hanya itu,

kemampuan murid Anda dalam belajar bahasa, juga bisa terganggu.Setidaknya inilah hasil riset ilmuwan Universitas Chicago, yang ditulisdi jurnal Nature, September lalu.

Tiga peneliti dari universitas itu, yakni Kimberly Fenn, HowardNusbaum (keduanya profesor psikologi), serta profesor biologi dan

anatomi Daniel Margoliash menulis, kemampuan murid untukmengingat kata membaik setelah mereka tidur. Bahkan, kata-kataterlupa yang diajarkan bapak dan ibu guru, bisa muncul kembali dimemori setelah si murid tidur.

Kata para profesor itu, tidur paling tidak punya dua khasiat untukpembelajaran: menata kembali ingatan yang terlupa, sertamelindunginya dari gangguan luar agar tetap kokoh. Studi itu, yangsecara khusus ditujukan untuk meneliti manfaat tidur bagi pelajarankata-kata, membuktikan bahwa tidur betul-betul bermanfaat dalampelajaran kata-kata.

Jurnal Sekolah Kesehatan, Amerika, setelah mempelajari 21penelitian juga menemukan hubungan antara tidur yang kurangoptimal dengan nilai akademik. Beberapa murid yang tidurnya selalugelisah akibat gangguan pernapasan, merasa membaik setelah sipengganggu dienyahkan. Tak hanya itu, nilai akademiknya jugamembagus.

Jurnal Sekolah mengutip American Journal of Epidemiology yangmemuat penelitian terhadap 669 pria dewasa. Hasilnya, sebagianresponden besar merasa jam tidurnya harusnya lebih panjang lagi.Warga kulit hitam tidur lebih sedikit ketimbang kulit putih. Orangmiskin tidurnya lebih pendek ketimbang yang kaya.

Dalam kaitannya dengan mengoptimalkan memori, Jurnalmenyarankan agar bila kita ingin hasil ujian kita optimal, jangansegan-segan untuk selalu tidur tepat waktu. Tidur pada jam yangteratur juga akan memudahkan kerja bagian otak yang mengaturmemori.

TULANG PUNGGUNG KAREN

MULAI November ini, murid sekolah di NewZealand mendapat fasilitas konferensi jarak

jauh yang berbasis internet ekstra cepat. Sebagaitulang punggung adalah jaringan internet dengnjalur luar biasa lebar, 10 Giga bytes per detik.Dengan kemampuan sebesar itu, si internet bisamengantarkan gambar, suara, dan data dalamwaktu bersamaan, tanpa selang waktu.

Fasilitas itu diberi nama KAREN, kependekandari Kiwi Advanced Research and Education Net-work. Fasilitas ini disuplai oleh Intranel,perusahaan jasa telekomunikasi dari Christchurch,New Zealand. KAREN membuat seorangpembicara di Seattle, Amerika Serikat, bisaberdiskusi dengan koleganya di Auckland, NewZealand, seolah-olah mereka tengah bersua diwarung kopi, dengan tarif telepon lokal.

Selama ini, teknologi internet sudah dikenalamat mengiritkan ongkos bicara. Kitamengenalnya sebagai VOIP. Namun, di balikkemurahannya, teknologi ini kadang masihmembuat frustrasi: komunikasi sering putus tiba-tiba, suara tidak jelas, serta suara sampai kepembicara dengan jeda waktu cukup lama.Pemakai pun frustrasi.

“KAREN menjawab itu semua,” kataAndreiko Kerdemelidis, Managing DirectorIntranel.

MEMVETO SOTO

SEBAGAI bintang film, Arnold Schwarzenegger dikenal sebagai aktor tayangankeras. Film-filmnya menunjukkan keterampilannya dalam merawat kebugaran

tubuh, dan menjaga agar ototnya tetap lentur.Sebagai Gubernur California, Schwarzenegger ternyata juga bersikap keras. Ia

menolak petisi yang diajukan anggota DPRD dari Partai Demokrat, Nell Soto. Sangsenator ingin agar pemerintah mengkaji lagi apakah pemerintah perlu mengawasipemakaian teknologi oleh sekolah dan murid. “Sekolah dan murid tidak perlu memberilaporan dan meminta persetujuan pemerintah untuk mendapatkan bantuan,” kataSenator Soto.

Schwarzenegger bergeming. Ia memandang, pemakaian teknologi di kalangansekolah tetap harus diawasi. Selama ini, setelah mengisi formulir yang disebarkanlewat internet, data dikirim balik dengan media yang sama. Schwarzeneggermengatakan, proses pengumpulan data akan ia perbaiki bersama polisi.

Nell Soto Arnold Schwarzenegger

PPPPP

PPPPP PPPPP

TEKNOLOGI 08-09.pmd 10/5/2006, 6:32 PM8

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 20069

BERMIMPI 100 Juta MANDARIN

KEN Carroll, 45 tahun, betul-betul guru yang pintar membacapeta nasib. Bertahun-tahun ia tinggal di Taiwan, mengajar

bahasa Inggris. Empat tahun lalu ia pindah ke Shanghai, salahsatu kota di China dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Iamendirikan kurus bahasa Inggris. Laku. Ia kini sudah memilikilima tempat kursus.

Pergaulannya dengan para murid menyeretnya keperuntungan lain: kursus bahasa Mandarin secara on-line. Iamembuat situs internet www.chinesepod.com, disediakan bagipara peminat bahasa Mandarin di seluruh dunia. Sejak ditayangkanSeptember tahun lalu, sudah 5 juta orang yang mengakses materikursusnya. Setiap hari, sekitar 20.000 orang masuk ke situsnya.Paling banyak dari Amerika. Setelah itu, dari China.

Di situsnya, Carroll menyediakan program yang bisa diunduhgratis. Bila ingin mendapatkan materi kuliahnya, kita barumembayar. “Kuliah dengan podcast semacam ini mudah dan tidakmenghabiskan waktu,’’ kata Pak Carroll. Untuk menyiapkan materikursusnya, wanita asal Irlandia itu dibantu empat orang, yangmembicarakan dari kurikulum hingga materi percakapan. Merekamasih dibantu 30 orang di tim produksi.

Ekonomi China yang makmur membuat peminat kursusbahasa Mandari membludak. Dewasa ini sekitar 30 juta pendudukdunia memakai Mandarin sebagai bahasa kedua mereka.Pemerintah China berharap, tak lama lagi angkanya akan menjadi100 juta. Ini bukan target sulit, mengingat dewasa ini terdapat2.500 perguruan tinggi dari 100 negara telah menawarkan studibahasa Mandarin.

Untuk mempercepat penyebaran bahasa Mandarin,pemerintah China meluncurkan situs www.linese.com. Di sini,program untuk memainkan bahasanya bisa diunduh gratis.

Serge Melnyk, 31 tahun, direktur sekolah internasional dwi-bahasa di Shanghai, rupanya melakukan hal serupa denganCarroll. Sejak 15 tahun lalu ia belajar bahasa Mandarin. Bahkan,ia sudah meraih master. Ia mendirikan situs melnyiks.com, yangmenawarkan kursus bahasa Mandarin dengan cara gampang.

“Teknologi podcast merupakan cara cepat dan mudah untukbelajar bahasa,” katanya. Memang, yang ideal adalah bila gurudan murid bisa saling ketemu. Kalau tidak, teknologi podcastlayak jadi pertimbangan.

Henning Baars, 35 tahun, profesor di Universitas Cologne,Jerman, sangat terbantu oleh chinesepod.com. Ia mulaimengakses situs itu sejak April lalu. “Kita bisa mencapai tingkatintermediate dengan cepat,” kata pengajar yang punya istri dariChina itu.

IWAN QODAR HIMAWAN/[email protected]

iPOD UNTUK KULIAH

TAK perlu mencatat pelajaran dosen. Kalau bingung terhadapucapan pak atau bu guru, tinggal pencet tombol rewind.

Suara dosen juga bisa didengar. Berbagai kemudahan inidinikmati para mahasiswa Jurusan Seni dan Sastra UniversitasAtkinson, York, Kanada. Yang mempunyai ide ini adalah DianeZorn, ibu dosen di sekolah itu.

Berbagai penjelasan Bu Diane bisa diakses lewat internet,untuk diputar dengan iPod buatan Apple, komputer meja, laptop,atau piranti lain yang bisa memainkan program MP3. Untuk bisamengambil naskah yang tersimpan di server itu, para mahasiswaharus mendaftar dulu. Mereka mendapat kata sandi untuk masukjaringan, dan memungut naskah via internet. iPod merupakanproduk buatan produsen komputer dan peranti lunak dariAmerika, Apple, yang bisa mengakses suara, data, dan gambar.

Diane Zorn mengakui, tak selamanya tanggapan yang iaterima positif. Banyak koleganya yang mengritik, pemberian materikuliah lewat iPod banyak negatifnya. Misalnya, mengurangikeakraban guru dengan murid. Terhadap hal ini, Zornmempersilakan para koleganya itu menyimak materi kuliah yangia berikan, baru berkomentar. “Yang tak kalah penting, pikirankita terhadap perkembangan teknologi baru harus selaluterbuka,” kata Zorn.

Zorn mengemas materi kuliahnya dengan serius. Di bagianawal, ia memberi ucapan selamat datang, lalu pengantar. Setelahitu, ia bertindak seperti layaknya pelatih yang menerangkansetiap proses dengan detail. “Apa yang saya lakukan jauh lebihrinci ketimbang para profesor pada umumnya,” kata Zorn. Iaberharap muridnya bisa menikmati kuliahnya dengan gamblangdan riang. “Kalau pelajaran diberikan di kelas, murid tinggalbertanya.”

Sebagai dosen, Zorn memang terbilang kreatif. Sebelummenggunakan teknologi MP3, ia pernah memasang materikuliahnya di situs internet. Para mahasiswanya tinggal mendaftarke situs itu. Mereka kan mendapat naskah kuliah dalam bentukPDF. Setelah Apple menjual perangkat iPod, Zorn terpikir untukmengubah materinya ke dalam bentuk MP3. Ia pun menghubungiperancang perangkat lunak di universitasnya. Atas kreativitasnyaitu, Zorn diunggulkan sebagai penerima anugerah “guru kreatif”dari Universitas Ontario, Kanada.

Laurie Foley, salah satu mahasiswa Zorn amat senangterhadap kreatifitas gurunya. “Seharusnya, semua guru kitakreatif seperti Bu Zorn,” katanya. PPPPP

PPPPP

www.

lej-jp

.com

TEKNOLOGI 08-09.pmd 10/5/2006, 6:32 PM9

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200610

BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN UTAMAUTAMAUTAMAUTAMAUTAMA

“Wajahnya imut dan lugu. Tubuhnya

mungil. Usianya baru akan memasuki17 tahun. Orang sering salahmenganggap bahwa bayi kecil berusia

1,5 tahun yang sering merengek-rengek digendongannya, adalah adik bungsunya. Tapipercayalah, bayi itu adalah putri pertama WiwiekAndini, si gadis berwajah imut kekanakan itu.

Wiwiek sering tersipu kalau ditanya tentang ihwalpunya bayi yang diberi nama Yanti itu. Ketikamengandung Yanti, Wiwiek baru berusia 15 tahun,menjelang 16. Wiwiek masih duduk dikelas tiga SMPkala itu, menjelang ujian akhir. Punya pacar cakepanak pemilik wartel yang suka datang menjemputnyadi sekolah dengan motor Yamaha.

Wiwiek berasal dari keluarga kurang mampu.Bapaknya buruh kebun di Kalimantan sana. Ibunyatak punya kerjaan lain selain menunggu kiriman duitdari sang bapak. Saudaranya ada empat. Walaupun

mereka semua tinggal di Bulukumba, sebuah kotakabupaten di daerah Sulawesi Selatan, semuanyatersebar, dititip kepada keluarga-keluarga ibunya yanglebih berkecukupan. Wiwiek sendiri kebetulan tinggalbersama ibunya yang juga numpang dirumah sangnenek.

Punya pacar anak pemilik wartel yang punya mo-tor Yamaha adalah suatu kebanggaan tersendiri bagiWiwiek. “Waktu itu, hanya pacar saya yang punyamotor. Bangga rasanya bisa keliling Bulukumbadibonceng motor itu,” kata Wiwiek polos. Wiwiekmengaku pacaran tanpa batas. Ibu dan neneknyaikut senang mengetahui Wiwiek punya pacar orangberpunya. Maka urusan ketemu dan kencan punmulus.

Paling sering, mereka kencan di rumah Wiwiek.Tanpa perlu sembunyi-sembunyi, mereka sering“ngamar” di kamar Wiwiek. Maklum, ibunya banyakmenghabiskan waktu bergaul dengan tetangga, atau

SISWI HAMILMenanti Kebijakan

Siswi hamil belummendapat perhatiandari sekolah danpemerintah. Sekira90% diminta mundur.Aturan sekolahdituding hanyaberlindung di balikmoral dan budipekerti. Pendidikankesehatan reproduksidigulirkan di SMA.

Didi

Suba

ndi/P

ENA,

dipe

raga

kan

mod

el

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM10

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200611

keluarga-keluarga dekat di sekitar mereka.Begitu pula dengan sang nenek. Rumah jaditempat asyik buat kencan. Kadang merekamenyontek gaya kencan di film-film romantisyang sering mereka tonton bareng. Mulai dariciuman bibir malu-malu ala Dawson’s Creek,sampe raba-meraba gaya Sharon Stone diBasic Insting.

Dari hasil coba-coba dan meniru adeganpanas di film-film itu, mereka kebablasan. “Kamitidak pernah memakai kondom. Pacar sayamalu kalau harus beli kondom,” kata Wiwiek.Enam bulan pacaran, Wiwiek hamil. Gadis itumenangis begitu tahu perutnya berisi. Bukantangis haru, juga bukan tangis bahagia. Lebihtepat dibilang, tangis bingung. Mau bilang ibu,takut. Mau bilang bapak, yang sedang bekerjasebagai buruh nun jauh di Kalimantan, jugatidak terbayang. Mau bilang ke sang pacar —yang baru kelas tiga SMA dan orang yang jugaturut andil dalam kehamilannya— juga terasamenakutkan.

Singkat cerita, ibunya akhirnya tahu. Sangibu lantas menghadiahi tamparan keras dipipinya. Sang pacar yang juga akhirnya tahudari ibu Wiwiek, sempat menghilang hampirsebulan sebelum akhirnya muncul dengansetengah diseret ke hadapan penghulu.Mereka memang menikah. Tapi setelah itu,sang pacar dikirim keluarganya jauh keMakassar. Mereka dinyatakan cerai secarasepihak. Sementara Wiwiek dengan sang bayiyang sekarang berusia 1,5 tahun tetap tinggaldi Bulukumba.

Selepas SMP, Wiwiek tidak melanjutkanlagi. “Malu!” katanya. Selain itu, dia tidak punyabiaya untuk sekolah. Biaya hidupnya dengansang bayi sangat tergantung dari belas kasihansanak keluarga. Kalau ditanya, apa yang akandilakukan selanjutnya, Wiwiek cuma angkatbahu.

Pintu Hubungan SeksualPintu Hubungan SeksualPintu Hubungan SeksualPintu Hubungan SeksualPintu Hubungan SeksualKasus Wiwiek, melakukan hubungan

seks di luar nikah, hanyalah segelintir kasusyang terkuak. Penelitian PerkumpulanKeluarga Berencana Indonesian (PKBI)Jakarta menyatakan dari 2.479 respondenberusia 15-24 tahun, mereka yang mengakuberhubungan seksual saat berpacaransebanyak 14,73%. Kebanyakanmelakukannya dengan pacar (74,89%).

Sebagian besar responden berpacaran dirumah (61,54%). Selain itu, sekolah, kampus,tempat rekreasi, bioskop, tempat bekerja,rumah teman dan rumah saudara menjadipilihan berasyik masyuk berdua-duaan. Pintu-pintu menuju hubungan seksual bahkanmenjangkau rumah kos dan hotel, motel, atawalosmen.

Meski remaja yang berpacaran di hoteljumlahnya kecil, tapi di tempat itu pula merekaselalu berhubungan seksual. Hal itu sepertidialami Ayu, 23 tahun. Warga Depok IITengah, Jawa Barat, ini berhubungan intimkali pertama dengan pacarnya ketika ia dudukdi kelas III SMK di Depok. “Di hotel ituberhubungan yang kedua kali,” kata Ayu.

Perbuatan terlarang itu terulang lagi.Menurut pengakuan Ayu, ia sebenarnyaberusaha untuk tidak sampai hamil. Pacarnyamemakai kondom saat hubungan kali pertama.“Tapi, bagaimana yah saya enggak betah.Saya merasa risih kalau cowok saya memakaialat kontrasepsi,” kata Ayu.

Persebadanan berulang kali itu membuatAyu hamil. Ia baru tahu setelah perutnya makinmembuncit, di usia kehamilan empat bulan.Beruntung pacarnya menikahinya selangbeberapa bulan. Pernikahan dan kehamilanAyu akhirnya sampai juga ke telinga teman-teman dan para guru. Masih beruntung walikelas dan sejumlah guru memberi kesempatan

STUDI TENTANGKESEMPATANPELAJAR HAMILMELANJUTKANSEKOLAH

Siswi yang mengalami kehamilan takdikehendaki merasa takut: tidak dinikahpasangannya dan kesulitan merawatanak setelah melahirkan.Sikap masyarakat takut terhadapkelanjutan studi siswi hamil ditinjau darifaktor penyebab kehamilan, dari faktorkonflik perasaan, dari faktor kebutuhanbimbingan bagi siswi, dari faktorpendidikan seks, dari faktor solusi yangmemadai.Muncul pola pendidikan alternatif bagisiswi hamil: cuti hamil kemudian pindahke sekolah lain, mengikuti ujianpersamaan (Program Paket), atau kursusketrampilan.Rekomendasi: Departemen PendidikanNasional menyusun peraturan bakumengenai kasus siswi hamil:1) Siswi hamil diperkenankan

melanjutkan studi baik di sekolah asalmaupun di sekolah lain

2) Sekolah perlu menerapkan multi exit-entry system

Departemen Agama menambah porsipendidikan agama tidak hanya aspekkognitif tetapi juga aspek afektif danpsikomotorik pada tingkat SMP danSMA.Kantor Menteri Negara PemberdayaanPerempuan lebih mengintensifkansosialisasi dan implementasi kesetaraandan keadilan jender mulai darilingkungan keluarga, sekolah danmasyarakat.

Sumber: Studi Kementerian Negara PemberdayaanPerempuan di Jambi, Jakarta, Denpasar, danJogjakarta (2004)

Ayu menuntaskan studinya. Ia dibolehkanmengikuti Ujian Akhir Nasional.

Survei PKBI Jakarta juga mencatat bahwaresponden yang mengaku telah berhubunganseksual, 40% di antaranya tidak memakai alatkontrasepsi. Alasannya, hampir 60%mengatakan tidak nyaman menggunakan alatkontrasepsi. Persis yang dikatakan Ayu.

90% Dikeluarkan Sekolah90% Dikeluarkan Sekolah90% Dikeluarkan Sekolah90% Dikeluarkan Sekolah90% Dikeluarkan SekolahAyu boleh jadi masih “beruntung,” bisa ikut

ujian dan mengantungi ijasah SMK-nya.Pacarnya menikahinya. Ayu berpendapat,sekolah mestinya punya kebijakan untuk tidak

PPPPP

Ibu muda usia belasan tahun di Jerman

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM11

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200612

BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN UTAMAUTAMAUTAMAUTAMAUTAMA

mengeluarkan siswinya yang hamil. “Siswa berhakmendapatkan ijasah, bisa mencapai prestasi danmembahagiakan orangtua. Tidak adil jika sekolahmengeluarkan siswi hamil,” katanya.

Tapi, nyatanya hanya segelintir saja siswi hamilyang “lolos” dari hukuman dikeluarkan dari sekolah.“Saya kira sekitar 90% siswi hamil yang berkonsultasidi sini sudah dikeluarkan sekolah,” kata Maezur Zaky,peneliti Pusat Studi Seksual PKBI Jogjakarta.

Modus yang dilakukan sekolah, kata Zaky, siswihamil disodori surat pengunduran diri. Padahal, tidakada aturan yang melarang siswa hamil tidak bolehsekolah. “Kalau sampai dikeluarkan, itu kebijakansekolah. Aturan yang ada hanya melarang siswamenikah selama menjadi murid,” kata Zaky.

PKBI Jogjakarta tergolong getol memperjuangkannasib siswi hamil. Setidaknya sejak 2003, PKBIJogjakarta memperjuangkan aturan mengenai cutihamil bagi siswi yang mengalami kasus kehamilan takdihendaki (unwanted pregnancy alias KTD). Pada2003 itu, PKBI pernah mengadakan poling mengenaicuti hamil. Respondennya ratusan siswa, guru danjajaran pemerintahan daerah di kota Jogjakarta, Bantul,dan Kulonprogo. Hasilnya: 84% responden Jogjakartasetuju. Sedangkan pendukung cuti hamil di Bantul72,5% dan di Kulon Progo 78,7%.

Mereka yang menolak beralasan, jika cuti hamilbagi siswi dikhawatirkan justru memperbanyak kasusKTD. Kalangan yang menolak cuti hamil berpendapat,siswi hamil merasa aman-aman saja bersekolah.Sebaliknya dengan meniadakan cuti hamil, siswi akanberfikir ulang untuk hamil.

Perjuangan PKBI Jogjakarta itu hingga kini belummembuahkan hasil. Departemen Pendidikan Nasionalmemang menyerahkan perkara siswi hamil, apalagi

cuti melahirkan, sepenuhnya kepada kebijakansekolah masing-masing. “Hal itu menjadi kewenangansekolah. Namun secara pribadi saya berpendapat apahak sekolah mengeluarkan siswi hamil,” kata BambangWasito Adi, Kepala Pusat Informasi dan HumasDepdiknas.

Sikap Dinas Pendidikan daerah kurang lebihsama. Dinas Pendidikan Provinsi Daerah IstimewaJogjakarta, misalnya. “Soal siswi hamil tergantung padaaturan masing-masing sekolah. Setiap sekolah memilikiaturan yang telah disetujui siswa. Biasanya siswasudah menandatangani aturan sekolah dengan semuakonsekuensi jika melanggar,” kata Drs Tarwadi,Kepala Humas Dinas Pendidikan Provinsi DaerahIstimewa Jogjakarta.

Apalagi, pihak dinas provinsi saat ini hanyamengatur pendidikan sekolah luar biasa. Sedangkanpendidikan dasar dan menengah menjadi wewenangdinas pendidikan kota dan kabupaten. Tarwadi punmenegaskan pihak dinas pendidikan selama ini tidakturut campur pada kebijakan setiap sekolah mengenaisiswi hamil. Ia berpegang pada prosedur bahwa jikakomplain di sekolah tak terselesaikan, barulah dinaspendidikan kota/kabupaten turun tangan. Jika belumjuga ada keputusan maka persoalan baru dibawa kedinas pendidikan provinsi.

Bagaimana nasib kelanjutan studi siswi hamil yangterpaksa keluar dari sekolah? “Saat ini sudah adaujian Paket A, Paket B, dan Paket C. Mereka bisabelajar mandiri. Sebab kondisi mereka bukan lagi siswatetapi seorang ibu. Solusi pendidikan sudah teratasibagi mereka,” kata Tarwadi.

Cuti Hamil dan TunjanganCuti Hamil dan TunjanganCuti Hamil dan TunjanganCuti Hamil dan TunjanganCuti Hamil dan TunjanganSungguh berbeda kebijakan yang diterapkan

pemerintah Jerman, misalnya. Sekolah-sekolah diJerman meminta siswi hamil merujuk organisasipenyuluhan semacam Project fuer Maedcehn undJunge Frauen. Konsultasi bagi para calon ibu mudaini dilakukan pada jam-jam rampung sekolah. Siswihamil tetap bersekolah hingga waktu melahirkan tiba.

Sekolah juga wajib memberi ijin cuti hamil hinggasang ibu muda siap kembali ke sekolah. Aturan disana menegaskan sekolah merupakan kewajiban.Hingga batasan umur tertentu —setiap negara bagianberbeda batasan umur sekolahnya— siapa pun dapatmeneruskan pendidikan dasar hingga menengah atas.

Pada beberapa kasus, remaja 16 tahun yang hamildan punya anak dapat memohon tunjangan sosialkepada pemerintah. Misalnya memohon fasilitasapartemen dan tunjangan anak. Asal tahu saja, setiapanak di Jerman, usia 0-26 tahun, mendapat tunjanganKindergeld dari pemerintah. Besarnya 100-150 Europer bulan. Anak kedua dan seterusnya mendapattunjangan 10-20% lebih besar. (Lihat: Saat BeliaBerbadan Dua).

Tak ada salahnya pemerintah, juga wakil rakyat,mencontoh apa yang dilakukan pemerintah Jermanitu. Sudah seharusnya mengakhiri respon banyakkalangan terhadap siswi hamil yang cenderung sinis:Ah...mereka remaja-remaja yang melanggar aturan,ngapain mikirin mereka? Seakan sekolah danpemerintah sengaja mengingkari kenyataan bahwaperilaku seksual remaja sudah sedemikianmengkhawatirkan.

Padahal, tak kurang banyak penelitian, angketatau jajak pendapat yang menyuguhkan perlaku

“ ..tidak ada aturanyang melarang siswahamil tidak bolehsekolah. Kalausampai siswi hamildikeluarkan, itukebijakan sekolah....

Maezur Zaky

VCD Porno - Pintu menuju kegiatan seksual

Didi

Sub

andi

/PEN

A

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM12

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200613

Secara hukum, aturan yangmembolehkan sekolah menge-

luarkan siswi yang mengalami kehamilantidak dikehendaki (KTD) tidak ada.Misalnya kajian hukum menurut ImmaIndra Dewi W, dosen Fakultas HukumUniversitas Atma Jaya Jogjakarta.Menurut Imma, tidak ada aturan hukumyang bisa dijadikan alasan mengeluarkansiswi hamil dari sekolah. Oleh karena itu,jika ada sekolah yang mengeluarkan siswimereka yang kedapatan hamil sangatmungkin diajukan ke PTUN.

Namun, sekolah biasanya tidakmengambil putusan mengeluarkan si siswihamil. Sekolah biasanya menyodoranformulir pengunduran diri siswi darisekolah. Kebanyakan sekolah jugamenyodorkan aturan yang harusditandatangi siswi bahwa siswi akanmengundurkan diri jika hamil. Namunmenurut Imma, kesanggupan sepihak inibisa dikatakan melawan hukum lantarandemi hukum sekolah berlindung di balikkata moral dan budi pekerti.

Peristiwa hamilnya 5 orang siswiSMAN 1 Wonosari, Klaten, bisa jadicontoh menarik. Kasus menjelang UjianAkhir Nasional 2004 itu sempat menjadipembicaraan hangat, khususnya di Klatendan Jawa Tengah. Sampai-sampaimuncul sejumlah talkshow bertemapendidikan seks remaja dan kehamilan

seksual remaja yang sudah kelewat batas. Ciumansudah menjadi hal wajar di kalangan pasangan remajalawan jenis. Kegiatan pacaran pun biasa diisi denganciuman erotis, pelukan, meraba, petting hinggahubungan seksual. (Lihat: Ciuman Mah Biasa, Pet-ting Itu Beda).

Tak kurang data aborsi di kalangan remaja jugasemakin bertumpuk jumlahnya. Menurut catatanBKKBN, diperkirakan setiap tahun terjadi 2 juta-2,6juta kasus aborsi. Sekira sepertiganya dilakukanperempuan usia 15-24 tahun.

DAKU! Cegah KehamilanDAKU! Cegah KehamilanDAKU! Cegah KehamilanDAKU! Cegah KehamilanDAKU! Cegah KehamilanPemerintah memang tidak menutup mata sama

sekali. Setidaknya ada upaya pemerintah untukmengurangi perilaku seksual remaja yang kelewatbatas. Depdiknas bekerja sama dengan World Popu-lation Council dan Yayasan Pelita Ilmu meluncurkanprogram pendidikan kesehatan reproduksi berbasiskomputer untuk remaja SMA berlabel Dunia RemajakuSeru! (DAKU!). DAKU adalah modul berisi kurikulumpendidikan kesehatan reproduksi remaja dalambentuk 14 keping CD. Isinya selain materi pendidikankesehatan reproduksi, perkembangan remaja,komunikasi perubahan perilaku, juga pendekatanHAM.

Kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kesehatanreproduksi itu diresmikan Prof Suyanto DirjenManajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepdiknas, pertengahan September lalu. Pada tahappertama, DAKU! diujicobakan di SMKN 27, SMAAngkasa 2, dan SMAN 100 Jakarta. Selain itu juga disejumlah SMA di provinsi Jambi, Lampung, SumateraUtara, Jawa Timur, Jawa Tengah dan NTT.

“Semoga dapat memberikan pengetahuan danketerampilan siswa SMA dalam kesehatan reproduksi,khususnya untuk mencegah kehamilan saat masihbersekolah,” kata Suyanto.

Masuknya pendidikan kesehatan reproduksidalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah sudahseharusnya disebarluaskan di semua sekolah. Bukansaja SMA, tapi juga SMP. Namun, siswi berseragamsekolah yang telanjur hamil butuh uluran tangansekolah dan pemerintah. Sampai kapan merekadibiarkan memutuskan sendiri pengasuhan bayi dankelanjutan studinya?DIPO HANDOKO, ASMAYANI KUSRINI, DIDISUBANDI, MIRANTI SOETJIPTO-HIRSCHMANN(Jerman), DAN M ARIEF FATHONI (Jogjakarta)

tak dikehendaki.Awalnya kehamilan lima siswi kelas

III itu tersimpan rapi. Siswi hamil dalamusia kandungan yang rata-rata empatbulanan itu tersamar dengan memakaibaju longgar yang sengaja dikeluarkandari rok. Ada juga yang sengaja menutupperut buncitnya dengan mengenaikanjilbab. Namun guru-guru tetap curigadengan perubahan fisik seperti pinggangyang makin mekar. Apalagi mereka seringijin tak mengikuti pelajaran olahraga.

Akhirnya kehamilan merekaterbongkar. Seorang siswa yangmengakui telah berhubungan seksdengan satu di antara lima siswi hamil itu,juga harus keluar dari sekolah. Persoalantimbul saat sekolah akan mengambilkeputusan terhadap seorang siswi hamilyang masih kerabat dekat petinggi DinasPendidikan Kabupaten Klaten.

Semua teman sekelasmenandatangani keberatan bila Bunga,sebut saja siswi hamil itu, dikeluarkan darisekolah. Akhirnya, diadakanlah rapatDewan Guru yang dipimpin petinggi DinasPendidikan Klaten, sang kerabat Bunga.Hasilnya, 18 guru setuju Bunga diberikesempatan mengikuti ujian akhir. Namun57 guru menolak. Bunga, siswi maniskelas III IPA yang pandai bahasa Inggrisitu akhirnya dikeluarkan, hanya dua harimenjelang UAN 2004 lalu.

BERLINDUNG DI BALIK MORAL

PPPPP

PPPPP

Pendidikan seks di sekolah menengah pertama di Jerman

Ciuman menjadi hal wajar dikalangan remaja. Kegiatanpacaran pun biasa diisidengan ciuman erotis,pelukan, meraba, pettinghingga hubungan seksual.

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM13

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200614

BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN UTAMAUTAMAUTAMAUTAMAUTAMA

Wiwiek Andini takmembayangkan kemesraandan kenikmatan hubunganintim yang direguk bersama

pacarnya berakhir duka. Dua ABG lawan jenis,yang sama-sama siswa kelas III SMP diBulukumba, Sulawesi Selatan, itu hanya sesaatbisa bermesra-mesraan. Setelah Wiwiek hamil,pacarnya malah ngabur.

Selang sebulan baru ketemu, lantasmenikah. Tapi belum sampai sang jabang bayilahir, pacar Wiwiek pindah sekolah keMakassar. Lantaran tak pernah lagi nongol danmemberi nafkah, status pernikahannya pundianggap telah bercerai. Bayi mungil yang kiniberusia 1,5 tahun itu pun belum mengerti dimana ayahnya.

Kasus serupa juga dialami Astuti, pelajarSMA di Jogjakarta. Astuti juga hamil di luarnikah. Abraham Panumbangan, pacarnya, maumenikahi Astuti. Tapi, suami-istri belia itu taktinggal serumah. Astuti tinggal di rumahorangtuanya. Setelah bayi lahir, biduk rumahtangga mereka tenggelam. “Kami memangbelum siap berumah tangga,” kata Abraham.

Kasus perceraian pada pasangan mudayang menikah karena kehamilan takdikehendaki itu menggelitik Yulia S. Singgihdan Meiske Y. Suparman dari UniversitasTarumanegara, Jakarta menelitinya. Merekamelakukan riset dengan teknik wawancara

pada Maret-Juli 2005. Subjek mereka adalahremaja pria yang menikahi pasangannyakarena kehamilan pranikah.

Mengapa hanya remaja pria? Selama inipenelitian pernikahan karena kehamilanpranikah lebih terfokus pada remajaperempuan. “Padahal kehamilan pranikahpada remaja punya dampak tak ringan. Salahsatunya adalah pernikahan yang tidakdirencanakan,” kata Yulia seperti dikutip situsFakultas Psikologi Universitas Tarumanegara.

Pernikahan tak direncanakan itumenyebabkan beberapa masalah padapasangan belia itu. Bukan saja sang ibu mudayang didera stres. Remaja pria juga menghadapiberbagai kesulitan. Sebab, seringkali merekakurang mempersiapkan diri menerima peranbaru dan bertanggung jawabnya memberinafkah pada keluarga barunya. Padahal, iasendiri sedang menyelesaikan tugas-tugasperkembangannya.

Jika remaja pria merasa dituntut terlalubanyak oleh lingkungan, maka mereka akanmengalami kesulitan dalam menjalankankewajiban-kewajibannya. Situasi ini akanmenyebabkan konflik peran pada remaja pria.Hasil penelitian itu meneguhkan betapadampak pernikahan karena kehamilanpranikah pada remaja pria jadi merasakehilangan kebebasan bersenang-senang.Peran mereka sebagai ayah menuntut merekabersama dengan keluarganya. “Situasi inimenyebabkan mereka mengalami konflikperan,” kata Yulia.

14 REMAJA ABORSI?14 REMAJA ABORSI?14 REMAJA ABORSI?14 REMAJA ABORSI?14 REMAJA ABORSI?Fragmen kehidupan yang dialami Wiwiek

dan Astuti itu tampaknya kian hari bertambahbanyak jumlahnya. Berapa persisnya agak sulittercatat secara akurat. Tak banyak siswi yang

mau membuka aib kehamilannya? Berapayang tetap merawat sang jabang bayi? Berapapula yang menggugurkan kandungannya?

Menurut catatan Keluarga Berencana danKesehatan Reproduksi, diperkirakan setiaptahun terjadi 2 juta hingga 2,6 juta kasus aborsi.Sekira sepertiganya dilakukan perempuan usia15-24 tahun. Angka kasarnya setiap 100kehamilan ada 43 kasus aborsi. “Tidak adadata komprehensif tentang aborsi. Berbagaidata adalah berdasarkan survei dengancakupan relatif terbatas,” kata Dr SiswantoAgus Wilopo, SU, MSc, ScD Deputi KeluargaBerencana dan Kesehatan Badan KoordinasiKeluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat.

Sungguh bikin trenyuh. Data PerhimpunanKeluarga Berencana Indonesia (PKBI)Yogyakarta juga cukup mencengangkan.Remaja yang berkonsultasi mengenaikehamilan tak dihendaki di program LenteraSahaja (sabahat remaja) rata-rata setiap bulanberkisar 30-50 remaja.

DARI ONANI HINGGA HUSDARI ONANI HINGGA HUSDARI ONANI HINGGA HUSDARI ONANI HINGGA HUSDARI ONANI HINGGA HUSJogjakarta sendiri pernah menjadi sorotan

nasional saat Iip Wijayanto merilis penelitianmengenai keperawanan mahasiswi Jogjakarta.Penelitian itu dirilis di banyak media massa padaAgustus 2002. Menurut hasil survei Iip dariLembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan itu,tercatat 97,05% mahasiswi Jogjakarta telahkehilangan keperawanannya sewaktu belajardi “Kota Pelajar” itu. Ketika itu penelitian Iipbanyak menuai protes kalangan perempuandan dituding penelitiannya tak sahih.

Benar tidaknya survei Iip itu menyisakandebat panjang. Namun setidaknya membikinorangtua waswas. Coba simak data PusatStudi Seksual PKBI Jogjakarta. Tim LitbangPKBI pernah mengadakan penelitian mengenaipengetahuan kesehatan reproduksi danperilaku seksual remaja SMP di desa dan kotapada 2004. Subjek penelitian mereka 187remaja, 80 laki dan 107 perempuan. Separuhresponden berasal dari kota Jogjakarta.Sisanya tersebar di Kulon progo, Bantul, danSleman.

MITOS

Perawan/tidakperawan bisadilihat dari fisik

Masturbasi bisamembuat cacat/mandul

Minum soft drinkmempercepatmenstruasi

Petting tidakberesiko hamil

Remajadi kota

(%)

45,9

40,6

52,1

48,1

Remajadi desa

(%)

54,1

59,4

47,9

51,9

Tabel 1. KEPERCAYAAN TERHADAPMITOS SEKSUALITAS

Remaja semakin berani melakukan hubunganseksual. Ciuman di bibir harus ada dalampacaran. Hanya untuk gengsi dan having fun.Sebanyak 88,9% responden Jogjakarta pernahberhubungan seksual, 75% di antaranyamelakukan dua tiga kali. Remaja hamil takdihendaki diduga jumlahnya semakin banyak.

Ciuman Mah Biasa,PETTING ITU BEDA

Foto-

foto

: Didi

Sub

andi/

PENA

, dipe

raga

kan

mode

l

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM14

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200615

Mengenai perilaku berboncengan sudahseringkali dilakukan remaja SMP. “Merekalakukannya saat kondisi kerja organisasi,seperti pramuka dan kegiatan OSIS,” kataMaezur Zaky, peneliti Pusat Studi SeksualPKBI Jogjakarta.

Pertukaran informasi seksual para siswaterjadi di sekolah. Menurut hasil wawancaradengan responden informasi seksual berupagambar porno dan situs porno mendorongremaja melakukan aktivitas seksual sepertidisebut di atas. Sungguh mengkhawatirkanmenyimak data 88,9% responden asalperkotaan pernah melakukan hubunganseksual, 75% di antaranya melakukan dua tigakali.

Anggapan wajar terhadap aktivitasseksual itu menambah keberanian mereka.Di depan teman-teman mereka, aktivitasseksual itu tak malu dipertontonkan.Pasangan pacaran tak malu bermesraandi sekolah. “Rangsangan seksual akibatseringnya mereka melakukan kontak fisikmenjadi pemicu ciuman pada daerah-daerah erotis,” kata Yuni Astuti.

Jika aktivitas pacaran hasil riset YuniAstuti benar adanya, bisa diduga aktivitashubungan seksual menjadi hal yang sangatmungkin dilakukan dalam berpacaran.Data PKBI Jogjakarta mencatat rata-ratasetiap bulan ada 30-50 remaja yangberkonsultasi mengenai kehamilan takdihendaki.

Rifka Annisa, lembaga yang peduliterhadap kasus kekerasan perempuan,juga punya data lain. Kehamilan takdihendaki menjadi bagian dari kekerasanterhadap perempuan. Simak data yangdihimpun Rifka Annisa selama kurun 1994-2005 (tabel 6.).

Tentu, data itu hanya berasal darimereka yang mau membuka diri. Ibaratpermukaan gunung es, kehamilan takdihendaki, bahkan aborsi di kalanganremaja, jumlah sesungguhnya diperkirakanlebih besar lagi.

DIPO HANDOKO DANM ARIEF FATHONI (Jogjakarta)

Asal Responden

Kota

Desa

Pernah

(%)

67,3

32,7

TidakPernah

(%)

41,6

58,4

Tabel 2. MELAKUKAN ONANI PERUBAHAN ORIENTASI PACARANPERUBAHAN ORIENTASI PACARANPERUBAHAN ORIENTASI PACARANPERUBAHAN ORIENTASI PACARANPERUBAHAN ORIENTASI PACARANYuni Astuti, alumnus Fisipol Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta juga pernah melakukan risetmengenai perubahan orientasi pacaran remaja diJogjakarta. “Dulu remaja pacaran untuk mencaricalon pasangan suami-istri. Kini pacaran hanyauntuk gengsi, fantasi, bahkan eksploitasi seks,”kata Yuni Astuti.

Yuni melakukan riset kualitatif pertengahan2005. Dari wawancara terlontar jawaban tujuanremaja berpacaran adalah having fun, agar tidakketinggalan zaman, dan eksploitasi seksualmerupakan sebagian tujuan mereka. Sebagianremaja mengatakan pacaran dimak-nai sebagaiajang adu gengsi, demi men-jauhkan diri dari sta-tus jomblo. Maklum jomblo dipandang status negatifalias tidak laku.

1 Bergandengan 100 9,1 60,6 30,32 Cium pipi 81,8 11,1 55,6 33,33 Cium bibir 66,7 18,2 59,1 22,74 Pelukan 87,9 13,8 62,1 24,15 Saling Meraba 45,5 13,3 60 26,76 Petting 21,2 14,3 57,1 28,67 Hubungan seksual 12,1 25 75 0,0

Perilaku SeksualNo

Pernah Frekuensi1 kali 2-3 kali < 3 kali

%%

% %

Tabel 4. FREKUENSI KEGIATAN SEKSUAL

3 20 24 54 51 50 92 103 97 58 48 35 632

2 3 3 9 6 9 - - - - - - 30

1 4 8 5 11 31 28 29 42 31 33 27 249

2 - 3 4 13 18 25 13 13 19 19 18 145

18 82 102 188 206 333 370 381 399 318 338 306 3021

Pelecehan seksual(sexualharrasment)Jumlah kasus

Kekerasan dalam pacaran(datingviolence)Kehamilan takdikehendaki(unwanted pregnancy)

Perkosaan (rape)

94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05Kategori Kasus

TahunJumlah

Tabel 5.

Apa saja kegiatan pacaran remaja eraApa saja kegiatan pacaran remaja eraApa saja kegiatan pacaran remaja eraApa saja kegiatan pacaran remaja eraApa saja kegiatan pacaran remaja erasekarang?sekarang?sekarang?sekarang?sekarang?1. Meminta pacar menjemput pulang sekolah atau

ada kegiatan di sekolah.2. Pacar harus selalu tahu ke mana dan apa saja

kegiatan pasangannya hari ini.3. Ada kebanggaan bila mereka selalu berdua, atau

paling tidak, tahu pasti apa dan di mana posisipasangannya berada.

4. Malam Minggu makan malam sampai nongkrongdi mal atau kafe.

5. Berharap selalu bersama dalam segala waktu danaktivitas.

6. Sekadar berpegangan tangan bukan hubunganpacaran tapi teman.

Apa pendapat remaja tentang ciuman?Apa pendapat remaja tentang ciuman?Apa pendapat remaja tentang ciuman?Apa pendapat remaja tentang ciuman?Apa pendapat remaja tentang ciuman?1. Ciuman pada awalnya untuk menunjukkan rasa

hormat kepada pasangannya. Seperti, menciumtangan pasangannya ketika akan berpisah pulang.Ciuman seperti ini biasa dilakukan setiap hari.

2. Ciuman adalah hal lumrah dan harus ada dalampacaran untuk menyatakan rasa cinta kepadapasangannya. “Ciuman pertama pacar dikeningku, tapi itu enggak lama kok. Sebulankemudian, bibir ini sudah merasakan ciumannya,”kata seorang responden.

3. Mencium di leher dan ciuman di bibir pasanganadalah hal yang harus ada dalam pacaran. Bukanpacaran namanya bila hanya berciuman di pipi ataukening.

7. Ciuman di dahi dan pipi sebagai pelepas kangen.8. Ciuman di leher dan bibir menjadi alasan pengikat

cinta.

Apa aktivitas selain ciuman?Apa aktivitas selain ciuman?Apa aktivitas selain ciuman?Apa aktivitas selain ciuman?Apa aktivitas selain ciuman?1. Meraba tubuh pasangan di luar pakaian2. Meraba tubuh pasangan di dalam pakaian3. Petting masih memakai pakaian.

Aktivitas Seksual

Bergandengan,berboncengan

Berpelukan

Berciuman pipi

Meraba-rababagian tubuh

Petting

Berciuman bibir

Hubunganseksual

Respondendi kota

(%)

56,6

57,8

57,7

75

84,2

66,7

88,9

Respondendi desa

(%)

43,4

42,2

42,3

25

15,8

33,3

11,1

Tabel 3. MELAKUKAN AKTIVITAS SEKSUAL

Tabel 6.

PPPPP

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM15

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200616

BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN UTAMAUTAMAUTAMAUTAMAUTAMA

Lima tahun lalu, di kala usianya masih14 tahun, Anna mendapat“kecelakaan.” Perutnya membuncit.Cewek muda dari Jerman itu hamil. Ia

galau. Di tahun itu pula, ia melahirkan Chantal,yang kini menjadi bocah lincah berumur 5tahun. “Saya tak ingin semenit pun kehilanganwaktu dengannya,” kata Anna.

Hamil di usia 14 tahun sungguh mere-potkan. Di kala perkembangan tubuh belumselesai, dan hasrat bermain masih menggelora,Anna dipaksa memadamkan gejolak itu. Itupulalah yang dialami Patricia Falls.

Sementara anak-anak sebayanya bermainlego —permainan menyusun kepingan menjadianeka benda— memuja bintang pop ataubintang film, Patricia, cewek muda berusia 12tahun asal kota Hamburg, harus sibuk menjadiibu. Ia melahirkan bayi laki-laki sehat ke duniaFebruari2006 ini. Patricia pun menjadi ibutermuda di Jerman.

Dua tahun lalu, 2004, 469 remaja berumur15 tahun telah menjadi ibu. Di tahun yang sama,8.000 remaja putri di bawah 18 tahunmelakukan aborsi. Sementara yang melahirkansebanyak 868 orang.

Ratusan tahun lalu, hal ihwal seks adalahsesuatu yang hanya pantas dibincangkansecara bisik-bisik, itu pun lewat percakapanrahasia di balik tirai. Saat itu, sistem reproduksiremaja puteri baru matang pada umur 16 tahun.Kini, di usia 11 tahun, remaja puteri Jermansudah akil balik. Repotnya, bila di masa lalubanyak yang menjaga kesuciannya hinggagerbang pernikahan, dewasa ini banyak yanggawangnya ‚”kegolan” di usia belia.

Menurut data Badan PenyuluhanKesehatan Jerman, 11 persen remaja berumur14 tahun telah berhubungan seks. Mereka tahuteknik kontrasepsi. Aborsi pada perempuanbelia berumur 10-14 tahun meningkat dua kalilipat, sepuluh tahun terakhir ini, sekitar 20 aborsisetahunnya. Sementara sekitar 10% darikelompok ini keguguran.

Kritik pun meluncur ke Diakonie Werk,semacam organisasi gereja yang mengadakanpenyuluhan kesejahteraan dan kesehatanmasyarakat, termasuk untuk remaja.Kelambatan penyuluhan seks di sekolah-sekolah, juga disoal. Seorang pastor Diakonie

Bila terdapat pelajar hamil, sekolah-sekolah di Jerman akan merujuk sang

murid untuk menghubungi organisasi pe-nyuluhan semacam Project fuer Maedcehnund Junge Frauen. Konsultasi bagi paracalon ibu muda ini dilakukan pada jam-jamrampung sekolah. Si Hamil tetap dapatbersekolah hingga waktu melahirkan tiba.

Saat sang jabang melahirkan, sekolahwajib memberikan ijin cuti hingga sang ibu

Seorang bocahberumur 12 tahunmelahirkan. Usia ibuhamil di Jerman makinmuda. Bagaimanamenolongnya?

“Saat BeliaBERBADANDUA

HAMIL TETAP SEKOLAHmuda siap kembali ke sekolah. Sekolahmerupakan kewajiban di Jerman. Hingga umur26 tahun, siapapun dapat meneruskanpendidikan dasar hingga menengah atasnya.Namun, setiap negara bagian punya batasanumur berbeda.

Pada beberapa kasus, remaja berumur 16tahun yang hamil dan punya anak telah dapatmemohon tunjangan sosial kepada pemerintah.Seperti minta fasilitas apartemen dan tunjangan

anak. Setiap anak usia 0-26 tahun diJerman mendapat tunjangan Kindergeld daripemerintah. Besarnya 100-150 Euro perbulan. Anak kedua dan seterusnya menda-pat tunjangan lebih besar, sekitar 10-20%.

Tunjangan-tunjangan ini menjadiandalan bagi si ibu muda untuk tetapmempertahankan bayinya, dan mampuuntuk membesarkannya.

Miranti Soetjipto-HirschmannPPPPP

Saat BeliaBERBADANDUA

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM16

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200617

untuk remaja mengatakan, “Bila penyuluhanseks baru diberikan pada kelas 7 dan 8 (setaraSekolah Menengah Pertama), ya telat.”Orangtua dan sekolah dituntut lebihmempererat kerjasamanya.

Minimnya Pendidikan SeksMinimnya Pendidikan SeksMinimnya Pendidikan SeksMinimnya Pendidikan SeksMinimnya Pendidikan SeksPunya bayi di masa remaja memang

menakutkan. Gelap membayangi masa depanmereka. Catatan Badan PBB untuk Pendi-dikan, UNICEF, tahun 2001 menunjukkan, di13 negara Uni Eropa rata-rata perempuan yangmelahirkan saat remaja memiliki kemungkinandua kali lebih besar untuk hidup miskin.

Kemungkinan mereka putus sekolah lebihbesar. Mereka juga tidak punya keahlian untukbekerja. Kalaupun punya, amat pas-pasansehingga gajinya rendah.

Para ibu muda cenderung tinggal di rumahdengan kondisi mengenaskan, menderitadepresi, dan hidup serba kekurangan. Sejalandengan itu, si bayi tumbuh dalam kemiskinan,tanpa ayah, disia-siakan, atau jadi korbanpenganiayaan. Di sekolah, mereka tidak dapatmaju. Bahkan memicu kriminalitas danpenggunaan narkotika. Kadang mereka punmenjadi orang tua di usia yang sangat muda.Siklus pun berulang.

Badan Penyuluhan Kesehatan Jermanmenemukan beberapa penyebab mengapakehamilan pada remaja makin sering terjadi.Tiga faktor utama adalah tiadanya alatkontrasepsi, kurangnya informasi mengenaipenggunaan alat kontrasepsi, dan pengaruhalkohol dan narkoba.

Para ahli Jerman berpendapat, remajasebaiknya paham ihwal pubersitas sejak dini:apa itu seks, bagaimana tubuh dan alat alatreproduksi bekerja, serta beraneka kontrasepsidan cara memakainya. Sayangnya, informasiseperti ini tidak dijumpai pada majalah-majalahremaja seperti Bravo dan Maedchen, apalagipada majalah wanita.

Pelajaran biologi dan pengetahuan seksdi sekolah sering hanya memberi informasi pas-pasan mengenai hal ini. Itu pun disampaikandengan pelajaran yang lebih banyak teorinya.

Maka, peran orangtua kembali diharapkan.Mereka diminta memberi pengarahan bagianaknya sejak dini. Bila tidak, si remaja akanmendapat ilmu dari obrolan konco mainnya.Infomasi yang diterima pun sebatas apa yangmereka baca di majalah remaja.

Untuk menanggulangi masalah kehamilanpada remaja, gereja dan pemerintah kotamembentuk berbagai badan penyuluhaninformasi mengenai remaja dan seks. Merekamembuka situs internet, layanan telepon gratis24 jam, serta alamat email untuk melayanikonsultasi tentang seks seluas mungkin. Bilasi belia ingin menggunakan pil KB untukmenghindari hamil, website, halaman kuningbuku telepon, dan rumah sakit, telah merujukbagian atau organisasi tersendiri untukberkonsultasi.

Ada juga organisasi yang membantu remajayang terlanjur berbadan dua dengan memberi

PPPPP

Pada 22 September 1848, pakar teologiasal Hamburg, Johann Hinrich

Wichern berpidato pada sebuah pertemuangereja-gereja. Ia mengungkapkangagasannya tentang pentingnya memberiperhatian pada masalah-masalah yangtimbul di masyarakat, dan perlunya memberibantuan untuk mereka. Inisiatif ini kemudianberkembang dengan mengutamakanmemberi bantuan bagi mereka yang papadan sakit di negara-negara bagian yanglebih kecil. Kegiatan organisasi ini langsungmendapat sambutan dari masyarakat,apalagi setelah gereja-gereja kristen diJerman saling bekerja sama.

Setelah Perang Dunia II, organisasibantuan bentukan gereja Kristen Jerman,resmi berdiri. Mereka mengarahkan

Jaringan 6000 Cabangperhatian pada masalah masalah yangtimbul di luar Jerman, lewat kontak dengangereja di berbagai negara. Di dalam negeri,mereka tetap membina kontak denganjaringan gereja, terutama untukpenggalangan dana.

Pada 1975, Diakonie Werk di JermanBarat berdiri. Runtuhnya tembok pemisahJerman Barat dan Jerman Timur menyatu-kan organisasi gereja di dua negara yangterpisah itu, dan kini memiliki 6.000 cabang.Pekerja organisasi ini adalah relawan.Kegiatannya, antara lain, banyakmembantu anak cacat, rehabilitasipengguna narkoba, serta kampanyepenanggulangan masalah remaja dankehamilan. Di kerja yang terakhir inilahDiakonie Werk menuai kritik.

penyuluhan mengenai kehamilan, persiapanmenjadi ibu, dan latihan mengurus bayi. SeperiProject fuer Maedchen und Junge Frauen(Proyek untuk Anak Perempuan dan IbuMuda), di kota Muenchen.

Organisasi ini membuat selebaran dengangaya khas remaja, antara lain berbunyi Bayisaya memiliki ibu remaja”. Lewat brosur ituorganisasi ini mengajak mereka yang terlanjurhamil untuk mencari jalan memecahkanmasalah yang terjadi dengan orang tua mereka.Mereka juga diajak bicara ihwal problem disekolah, bagaimana mencari duit biaya hidup,serta mengatasi ketakutan menghadapikelahiran. Mereka juga diberi tahu, andaiketemu dokter kandungan, apa saja yang harus

ditanyakan.Project fuer Maedchen und Junge Frauen

diprakarsai empat psikolog perempuan. SiProject aktif mengampanyekan programnyapada berbagai sekolah dengan membagikanpamflet-pamflet. Mereka memberi konsultasigratis setiap hari, dan rajin mengadakanpertemuan dan diskusi kelompok bagi sesamabelia bunting. Tema diskusinya meliputibagaimana remaja sebaya yang mengalamimasalah sama bersikap. Diskusi kelompok inibertujuan agar para calon ibu muda tidakmerasa tersisihkan, depresi. Mereka dilatih agarsiap menjadi ibu.

MIRANTI SOETJIPTO-HIRSCHMANN (Bonn)[email protected]

PPPPP

Calon ibu mudadi Jerman

“Penyebabkehamilanremaja: tiada alatkontrasepsi,kurang pahamalat kontrasepsi,dan pengaruhalkohol &narkoba.

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM17

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200618

BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN UTAMAUTAMAUTAMAUTAMAUTAMA

“Cowok saya tidak mau pakaikondom.” Kalimat itu disampaikandengan sedikit berbisik oleh Wilai.Usianya kurang dari 17 tahun. Ia

murid sebuah SMA di Bangkok, Thailand. Di usiamudanya itu, ia harus menerima kenyataan: hamil!Untuk mencegah agar dirinya tidak berbadan dua,Wilai sebenarnya sudah menggunakan pil sakti. Or-ang menyebutnya sebagai “morning-after pill”. Toh iabobol juga.

Aturannya sebetulnya jelas. Setelah pada malamhari berhubungan sex, Wilai harus menelan dua pil.Hamil pun bakal ngacir. Keampuhan akan khasiat pil“setelah esok” sudah dikenal luas di kalangan remajaseperti Wilai dan konco-konconya. Faktanya, jumlahremaja seusianya yang harus jadi ibu di kala remaja,tak juga berkurang. Banyak di antaranya menimpapelajar.

Nasib Wilai itu sesuai dengan hasil survei yangdimuat Koran The Nation, Bangkok, 31 Agustus 2006lalu. Hasil polingnya cukup mengejutkan. Riset itudiselenggarakan Passanant Assawarak, dosen Uni-versitas Teknologi Thon Buri, Thailand, dengan biayadari Komisi Kebudayaan Nasional.

Passanant menemukan, dari ibu-ibu muda yangpunya anak karena “kecelakaan,” sebanyak 78% diantaranya adalah pelajar. Sebanyak 12% hamil karenajadi korban kekerasan seksual. Sisanya berbadan duasetelah melakukan hubungan seks suka sama sukadengan pacarnya, senior di SMA. Mereka, 43%berusia 14-20 tahun. Sebanyak 35% usianya di bawah14 tahun.

Yang lebih menyesakkan, banyak di antaramereka yang tidak takut untuk melakukan aborsi.Malah, satu di antara ibu muda itu sudah mengerahkanberagam upaya untuk menggugurkan kandungannya.Tapi gagal. Beberapa dari mereka kemudianmenghubungi Lembaga Perlindungan Anak,mengonsultasikan kehamilannya. Sebagian lainnyasempat berpikir untuk menenggak racun gunamenamatkan hidupnya.

KENAPA MESTI HAMIL?KENAPA MESTI HAMIL?KENAPA MESTI HAMIL?KENAPA MESTI HAMIL?KENAPA MESTI HAMIL?Inilah yang jadi soal. Pil “setelah esok” sudah

terlanjur dianggap sebagai racikan ampuh untukmengenyahkan kehamilan. Si remaja pun merasa takperlu memasang alat kontrasepsi ekstra, sepertikondom. Mereka kurang memahami bahwa tak adaobat yang mujarab 100%, termasuk si pil “setelahesok.”

Beberapa tahun terakhir ini muncul laporankehamilan pada para pemakai pil. Sebuah klinikKeluarga Berencana di Bangkok menemukan 4-5kasus tiap bulan. “Obat ini tidak sepenuhnya manjuruntuk mencegah kehamilan,” kata NattayaBoonpakdee, asisten program pada DewanPenduduk, LSM yang bergerak dalam bidangkesehatan reproduksi.

Nattaya menyimpulkan, para pemakai pil “setelahesok” banyak yang salah paham. Awalnya karena sipil punya berbagai nama alias, mulai dari “pil setelahsenggama,” “pembunuh sperma,” “kontrasepsisementara.” Penyebutan yang beraneka itu membuatsi pil dipakai secara berlebihan. Dan disalahpahamikasiatnya. Banyak yang menelannya secaraberlebihan, misalnya tiap pekan tiga pil, meskisebenarnya sedang tidak memerlukan. Inimenimbulkan efek samping bagi kesehatan. Badanbisa terasa limbung, atau pusing.

Sebuah klinik yang dikelola WaranyaPitaktepsombat menemukan, beberapa murid SMAyang jadi pasiennya menenggak 10 pil sebulan.Padahal, menurut rekomendasi dokter, maksimumempat pil sebulan.

Pemakaian pil hanya diijinkan tatkala si wanitajadi korban pemerkosaan, melakukan hubungan sekstanpa pengaman, atau si kondom lepas ketika sedangbertugas. Sebaik apapun pemakaiannya, si pilmaksimum hanya bisa melindungi 75-85% saja. Lainhalnya dengan kondom, yang bisa sampai 99%.“Sungguh, jauh lebih aman memakai kondom. Tapianak-anak remaja itu tidak mau menggunakannya,”keluh Waranya.

TAHU PAKAI KONDOMTAHU PAKAI KONDOMTAHU PAKAI KONDOMTAHU PAKAI KONDOMTAHU PAKAI KONDOMRemaja saat ini merupakan sepertiga dari total

populasi di Thailand. Untuk mengetahui pandangan

Pendidikan seks disekolah-sekolahThailand dinilai terlaluteoritis. Dicari guruyang tak malu bicarasoal seks di depankelas.

THAILAND

Mengajar IlmuDI BALIK TIRAI

“Suasana kelas di sebuah sekolah menengah Thailand saat mendapat materi pendidikan seks.

www.

thai-

blogs

.com

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM18

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200619

mereka ihwal seks, sekelompok peneliti dari Universi-tas Chulalongkorn, Bangkok, mengadakan riset bagipara murid kelas 7-12, setara dengan SMP dan SMAdi Indonesia. Lebih dari 4.300 murid yang menjadisasaran penelitian. Tujuan riset itu adalah untuk tahupengetahuan para murid mengenai reproduksi.

Sebagian besar murid mengakui bahwapendidikan seks di kelas merupakan hal penting.Sebagian besar dari mereka mendapatkan ilmuseks dari majalah. Hanya sedikit yang mengandalkanilmu dari konco main atau gurunya.

Sebagian besar murid pria (86%), sudah tahubagaimana memakai kondom dan fungsinya.Sementara murid cewek juga paham ihwalperkembangan organ reproduksinya. Si murid tahubahwa berhubungan seks bisa membuat hamil.Bahkan, mereka sudah tahu mengenai tanda-tandakehamilan. Mereka juga paham, cara paling ampuhuntuk mencegah kehamilan adalah menggunakankondom.

TAK MALU BICARA SEKSTAK MALU BICARA SEKSTAK MALU BICARA SEKSTAK MALU BICARA SEKSTAK MALU BICARA SEKSSalah satu yang dituding sebagai biang banyaknya

kehamilan di antara para murid di Thailand adalahburuknya cara pendidikan seks di sekolah. KoranBangkok Post melaporkan, kebanyakan pak dan buguru terjebak pada pelajaran teori. “Padahalpendidikan seks haruslah bukan sekadar membacabuku,” kata Praewpilas Ruangthong, mahasiswaUniversitas Pangeran Songkhla, Pattani, ThailandSelatan.

Ia mengeluhkan, selama ini paling banter guruberdiri di depan kelas, menggambar bagian-bagian

tubuh, lalu berkata: Anak-anak, ini lho ovarium, va-gina, saluran untuk jalannya pembuahan, dsb. “Itusemua sudah kita dapat di buku. Kenapa sih kamitidak diajari bagaimana seks yang aman?”

Seks yang aman itu, dalam pengertian Praewpilasdan konco-konconya memang selama ini hanyadibincangkan di “balik tirai.” Jarang disampaikan didepan publik secara terbuka. Misalnya, teknikberhubungan seks yang tidak membuat hamil, caramenghindari AIDS, memakai kondom, serta apakahmasturbasi bisa meredakan gelegak nafsu. “Caranyamengajar juga harus menarik, misalnya menggunakanVCD dan memakai model,” kata Praewpilas. Iamemberi contoh: andai di VCD itu ada model cakepyang menunjukkan cara pemakaian kondom denganbenar, tentu pelajaran di kelas jadi lebih hidupketimbang bila pak atau bu guru sekadarmenunjukkan gambar di buku.

Praewpilas mengusulkan: pak atau bu guruharuslah seorang yang bersifat terbuka. Jangan maluuntuk menjawab pertanyaan ihwal seks. Mereka harusaktif, sehingga tak ogah mengundang LSM, dokter,atau tokoh masyarakat yang paham.

Sophon Thongpat, guru di Sekolah Bang Kapi,Bangkok, mengakui, selama ini cara guru mengajarmemang kurang kreatif. “Ilmu yang diberikan takmemenuhi harapan murid,” katanya. Ia setuju, bilayang disampaikan adalah sesuatu yang aplikatif, dandisampaikan dengan menarik, murid-murid akansenang.

Kalau murid dan guru senang, kelas tentu menjadiriang.

IWAN QODAR HIMAWAN/[email protected]

Chili, negara yang lebih kita kenal karenakedigdayaan sepak bolanya, hingga

kini masih kondang sebagai negarakonservatif. Baru dua tahun lalu negeri itumenghalalkan perceraian. Pengguguranjanin, untuk alasan apapun, dilarang dinegara yang warganya mayoritas beragamaKatolik itu. Namun, sejak akhir Septemberlalu, negara itu mengeluarkan kebijakanmenggegerkan.

Presiden Michelle Bachelet, yang naikdi tampuk kepresidenan sejak Maret lalu,melegalkan beredarnya kontrasepsi untukanak-anak belia hingga usia 14 tahun.

punya pilihan. Tidak semata-mata menggu-gurkan kandungannya.”

Tindakan pemerintah untukmembagikan kontrasepsi cuma-cuma inidilakukan setelah pengadilanmengijinkannya. Semula, rencanapemerintah itu digugat ke pengadilan olehPablo Zalaquet, walikota Santiago, sebuahkota dengan tingkat ekonomi kelasmenengah. Pablo juga aktivis pada AsosiasiOrangtua Katholik. Kata Pablo, “Keputusanpengadilan ini seperti noda yang dipercikkandi wajah setiap ayah dan ibu di negeri ini.”Pablo berjanji akan terus menggugat lewatpengadilan.

Keputusan Bu Presiden yang dinilai lib-eral itu dinilai bisa mengurangi dukunganpolitik terhadapnya, di negeri yangkonservatif itu. Kata pihak gereja, remaja14 tahun belum punya hak suara. Jugabelum boleh punya SIM. “Kok sekarang maudikasih gratis pil setelah esok.” Tapi, BuPresiden tetap keukeuh. “Ini semata-matapilihan dan demi kesehatan.”

Kesehatan memang penting, demi hariesok. Tapi pil setelah esok pagi?

Mereka tak perlu ijin orangtuanya bila inginmembeli alat pencegah kehamilan. Kata BuMichelle, penyebaran alat kontrasepsi inisebagai wujud emansipasi.

Negara membagikan secara gratis pil anti-hamil untuk anak perempuan usia 14 tahun.Termasuk dalam paket ini adalah pil “setelahesok” (morning after pill). Selama ini, pil “setelahesok” hanya diijinkan bagi wanita korbanperkosaan. Pil ini berisi hormon levonorgestrel,yang menghindarkan kehamilan dengan caramencegah pembuahan atau kematangan seltelur. Agar mangkus. Pil ini harus diberikan palingtelat 72 jam setelah pembuahan.

Kata Menteri Kesehatan Maria SoledadBarria, kontrasepsi gratis ini diharapkan bisamemangkas kehamilan di kalangan remaja,terutama yang ekonominya reot. CatatanDepartemen Kesehatan menunjukan, buntingdi kalangan wanita 15-19 tahun tiap tahunmencapai 17% dari total kehamilan.

Setiap tahun, sekitar 32.000 wanitamenggugurkan kandungannya ke rumah sakit,tindakan ilegal di Chili. Karena itu, kata BuMichelle, “Pemerintah membagikan pil gratis,termasuk pil “setelah esok,” biar kaum wanita

Ribut Pil Setelah Esok

Presiden MichelleBachelet

PPPPP

PPPPP

Salah satu biangbanyaknya kehamilanmurid di Thailandadalah buruknyapendidikan seksdi sekolah....

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM19

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200620

BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN UTAMAUTAMAUTAMAUTAMAUTAMA

Saat memasuki pelataran bangunansederhana di Ndalem NotoyudanGT II/1303 Jogjakarta, di bilanganJalan Letjen Soeprapto, PENA

PENDIDIKAN kecele. Plang bercat putihbertuliskan SMA “YUB” Yogyakarta, statusterdaftar, yang sebagian mengelupas catnya,rupanya tidak lagi klop dengan fungsibangunan itu sekarang. Bangunan model hurufL, yang menyisakan pelataran sekira 100 meterpersegi itu dulunya sekolah. Sekolah itu beralihfungsi menjadi kantor administrasi desa.

“Sudah dua tahunan sekolah itu gulungtikar,” kata Drs Tarwadi, Kepala Humas DinasPendidikan Daerah Istimewa Jogjakarta kepadaM Arief Fathoni dari PENA PENDIDIKAN.

Tanah dan bangunan itu memang bukanmilik Yayasan Universitas Buruh (YUB),pengelola SMA YUB. SMA YUB hanyanumpang di tanah milik Keraton Jogjakarta.Rumah itu dulu-dulunya ditempati BRAYudonegoro, tokoh pencipta tari klasikJogjakarta.

SMA YUB menjadi spesial lantaransekolah ini, agaknya satu di antara segelintirsekolah, yang sebagian siswanya dalamkeadaan hamil. Sekolah ini pernah saya tulisdi Majalah Gatra, edisi Maret 2001, kala sayamenjadi wartawan di majalah berita mingguanitu.

Ketika itu, SMA YUB adalah satu-satunyasekolah di Jogjakarta yang menerima siswayang kesandung kasus KTD alias kehamilan

tak dikehendaki. Siswa laki-lakinya sebagianadalah “pelaku” atawa penyebab siswi hamilyang juga terdepak dari sekolah “biasa.”Sisanya, siswa gaek berusia 30 tahun hingga40 tahun sudah berkeluarga. Pasangan suami-istri boleh-boleh saja bersekolah di sana.

Tak heran bila SMA YUB ini pernah“berjaya” karena kelonggaran aturan itu tadi.Pada era 1980-an, siswanya hingga 500 or-ang yang terbagi dalam 11 kelas. Kala itu,siswanya bukan saja mereka yang“bermasalah,” atau pindahan dari sekolah laindan siswa “kadaluwarsa.” Lulusan SMP regulerpun tak sedikit yang mendaftar di sana.

Cuti Jelang KelahiranCuti Jelang KelahiranCuti Jelang KelahiranCuti Jelang KelahiranCuti Jelang Kelahiran“Kami tak keberatan disebut sekolah

khusus pelajar hamil,” kata Muryono, KepalaSMA YUB ketika itu. Menurut Muryono, siswihamil dan pelajar bermasalah punya hak samamenuntaskan pendidikan. Maka siswi yangtengah hamil diperlakukan sama dengan pelajarlain. Cuti hamil diberikan menjelang kelahiran.Tapi, ujian akhir harus tetap diikuti sebagaisyarat lulus. Jika pas melahirkan bertepatandengan ujian akhir? Mau tidak mau merekamengulang kelas.

Banyak siswi bersyukur bisa bersekolahmeski dalam keadaan perut membuncit.Setidaknya seperti Lindawati, yang berumur20 tahun ketika saya temui pada 2001. “Sayabisa menuntaskan pendidikan di sini tanpamasalah,” kata siswi kelas tiga itu.

Lindawati berkisah, ihwal kehamilannyaterjadi saat ia kelas dua di SMA swasta diJogjakarta. Untung, pacarnya, teman satusekolah, mau bertanggung jawab. Merekakemudian menikah. “Saya tak merasacanggung, karena teman-teman di sini bisamenerima keadaan saya,” tutur Linda, yangsejak masuk SMA YUB mengubahpenampilannya dengan berkerudung.

Teman sekelas Lindawati, AbrahamPanumbangan punya cerita lain. Abrahamberumur 17 tahun saat wawancara itu. Iamenikahi kekasihnya Astuti, yang hamil setelahmereka berhubungan layaknya suami-istri.Astuti tinggal di rumah hingga bayinya lahir.Sedangkan Abraham melanjutkan ke SMAYUB. Pasangan belia itu akhirnya bercerai.“Ya... kami memang belum siap berumahtangga,” kata Abraham.

Turun Status Hilang PamorTurun Status Hilang PamorTurun Status Hilang PamorTurun Status Hilang PamorTurun Status Hilang PamorTampaknya aturan longgar SMA YUB itu

tak disukai jajaran Kantor Wilayah (Kanwil)Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DIYogyakarta. Mungkin dinilai “mencemari” citrasekolah “Kota Pelajar.” Status SMA YUB punditurunkan setingkat: dari diakui menjaditerdaftar pada 1987. Kanwil Depdikbud jugamenginstruksikan pengelola segeramenertibkan aturan sekolah.

Sejak perubahan status itu, SMA YUBmembagi siswanya menjadi kelas sore dankelas malam. Kelas sore (pukul 13.00-17.30)untuk siswa usia berkisar 20 tahunan.Sedangkan kelas malam (pukul 16.00-20.30)buat siswa “sepuh.”

Pamor SMA YUB terus menurun. Muridnyakian sedikit. Pada tahun ajaran 2000/2001jumlah muridnya tinggal 150 orang. Menjelang“tutup buku”, pada 2004/2005, muridnya taklebih dari 100 orang, tiap kelas sore dan malam,rata-rata 15-an siswa.

Meski bubar, nama SMA YUB Sore danSMA YUB Malam masih tercatat dalampanduan formulir pendaftaran untuk UjianSaringan Masuk Institut TeknologI Bandung.Kodenya 34713917 dan 34713956. Entahkemana lagi siswi senasib Lindawati danAbraham mesti melanjutkan sekolah.

DIPO HANDOKO

Sekolah Hamil ItuGULUNG TIKAR

SMA YUB JOGJAKARTA

Setengah abad mendidik siswayang kesandung kasuskehamilan tak dikehendaki.Disyukuri banyak siswa“bermasalah.” Siswa boleh cutimelahirkan. Belum ada lagipenggantinya.

“PPPPP

M. A

rif F

atho

ni/PE

NA

BAHASAN UTAMA 10-20.pmd 10/5/2006, 6:33 PM20

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200621

DASARDASARDASARDASARDASAR

Lewat empat bulan Banjar Panji Porong,Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur digenangilumpur. Semburan lumpur itu kali pertamamuncrat dari lahan gas milik PT Lapindo

Brantas pada 29 Mei. Kini diperkirakan volumenya120.000 meter kubik per hari, lebih deras dua kali lipatdibanding awal semburan. Sedikitnya 19 sekolah, 12di antaranya berada di Kecamatan Porong, lokasi areapenambangan, tenggelam.

“Sampai akhir September, 19 gedung sekolahterendam luberan lumpur panas. Beberapa sekolahlainnya kondisinya rusak parah,” kata Kepala DiknasKabupaten Sidoarjo MG Hadi Sutjipto, SH, MM.

Akibatnya, tak kurang dari 200 guru dan 3.500siswa di Porong mengungsi sejak Juni lalu. Kegiatanbelajar mengajar dilakukan seadanya. Ada yangmenempati sebagian lokasi Pasar Baru Porong, yangkebetulan belum difungsikan. Ada yang menumpangdi sekolah-sekolah yang belum tersentuh lumpur.Sekolah lain mengunakan Balai RW dan Balai Desasebagai tempat belajar. Sisanya, belajar di halamandan pekarangan warga. Sebagian siswa dititipkan disekolah-sekolah yang aman dari kejaran sang lumpur.

Yang mengherankan, meski data sekolah rusakdan yang terendam lumpur dicatat, belum adapenangangan serius terhadap kelangsung pendidikandi sana. Soal penghitungan kerugian buat sekolah-sekolah korban lumpur Lapindo saja hingga kini takjelas. “Secara teknis sedang ditangani Tim NasionalPenanggulangan Lumpur Lapindo,” kata Sutjipto.

KE LAUT SETELAH TENGGELAMKE LAUT SETELAH TENGGELAMKE LAUT SETELAH TENGGELAMKE LAUT SETELAH TENGGELAMKE LAUT SETELAH TENGGELAMTim Nasional sendiri masih sibuk “berdiskusi”

bagaimana menangani luberan lumpur dan

menghentikan semburannya. Ujung diskusi itu ternyatacuma membuahkan kesimpulan sepele: membuanglumpur ke sungai Porong dan mengalirkannya ke lautJawa.

Padahal selama lebih dari empat bulan terakhir,orang-orang dibuat kalang kabut membangun tanggulpembatas dari tanah hingga setinggi 7-10 meter.Tengok saja tanggul tanah menjulang mengelilingitujuh desa di kecamatan Porong, Jabon danTanggulangin. Lahan seluas 450 hektare itu bakdikepung lumpur.

Namun desa-desa dengan ketinggian tanahrendah lenyap digulung lumpur. Setidaknya 142 rumahdi desa Siring, 480 rumah di Kelurahan Jatirejo, 428rumah di di Desa Renokenongo, 590 rumah di DesaKedungbendo, dan 170 rumah di Desa Besuki taklagi bisa dihuni. Selain itu 15 bangunan masjid danmushalla, 20 pabrik dan puluhan home industry, kantorKoramil Porong dan Kelurahan Jatirejo juga tak luputdari terjangan lumpur.

DPRD Jawa Timur yang turut diajak rembugansetiap pertemuan Tim Nasional dan Lapindo juga takmampu mendesak Lapindo dan pemerintah segeramemberikan solusi penanganan ribuan korban lumpuritu. Bantuan dana yang dikucurkan Lapindo barusebatas biaya kontrak rumah selama dua tahun, uanglauk pauk dan biaya pindah rumah. Namun sayang,besarnya belum mencukupi kebutuhan. (Lihat: MasihUntung Ada Ganti Rugi).

SEBATAS UANG TRANSPORSEBATAS UANG TRANSPORSEBATAS UANG TRANSPORSEBATAS UANG TRANSPORSEBATAS UANG TRANSPORBagaimana dana bantuan buat sekolah dan

pelajar? “Lapindo baru sebatas memberikan uangtransportasi anak-anak ke sekolah yang besarnya Rp

TERENDAM LUMPUR LAPINDO

“Penanganan buatsekolah dan siswayang menjadi korbanlumpur LapindoBrantas terbaikan.Baru sebatas bantuanongkos transport kesekolah sebesar Rp10.000/hari. Relokasigedung sekolahmasih menunggunegosiasi.

Budi

Kurn

iawan

/PEN

A

DASAR 21-24.pmd 10/5/2006, 6:34 PM21

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200622

DASARDASARDASARDASARDASAR

10.000 per hari. Cuma, bertahan sampaikapan?” kata Imam Ghozali Aro, anggota KomisiE DPRD Jawa Timur dari Fraksi KebangkitanBangsa ini.

Padahal, menurut Ghozali, pemulihankondisi kejiwaan anak sekolah juga penting.Ghozali menyaksikan betapa wajah-wajahsiswa yang berada di penampungan dan harusbelajar seadanya menyiratkan beban mentalyang tinggi. “Mereka traumatik. Banyak yangterbayang-bayang kejadian ketika lumpurmenggenangi bahkan menenggelamkansekolah mereka,” ujar Ghozali.

Ghozali mencontohkan apa yang terjadi diSMPN 2 Porong. Sekolah itu hanya tinggalkenangan. Gedung yang kokoh itu lindapseolah ditelan dataran lumpur. Panoramamemilukan pada akhir September lalu, bagianbangunan sekolah yang masih nampakhanyalah bubungan atap. “Nasib pendidikan

anak-anak yang tidak menentu itu harus jadiperhatian dan penanganan serius,” katanyategas.

Relokasi SMPN 2 Porong pun sudahsangat mendesak. “Kami tidak bisa terusmenerus menitipkan anak didik ke SMPN 1Porong meskipun sama sekolah negeri,” kataM. Kayis, SPd, Kepala SMPN 2 Porong kepadaPENA PENDIDIKAN.

Selain tak nyaman belajar dengan status“murid titipan”, banyak murid SMPN 2 Porongtinggal di kawasan timur sepanjang Jalan RayaPorong. Sedangkan letak SMPN 1 Porong dibilangan barat jalan. Akibatnya, banyak muridyang telat lantaran terjebak macet Jalan RayaPorong.

Menurut penjelasan Kayis, SMPN 2 Porongmemiliki aset tanah seluas satu hektar denganluas bangunan gedung 1.300 meter persegi.Sekolah itu menampung 686 murid didukung41 guru dan 7 pegawai tata usaha. Lokasibangunan baru yang cukup ideal, menurutKayis, di lahan pertanian seluas satu hektar diDusun Beringin, Desa Pamotan, KecamatanPorong. Harga tanahnya berkisar antara Rp60.000 - Rp 70.000/meter persegi.

Kepala Dinas Sidoarjo MG Hadi Sutjiptomemperkirakan untuk membangun gedungbaru SMPN 2 setidaknya butuh dana lebih dari

Rp 10 Miliar lebih. “Jumlah ini belum termasukbiaya pembebasan tanah. Kami akanbicarakan dengan Lapindo Brantas,” kataSutjipto.

Sayangnya, pihak Lapindo Brantas belummemberi jawaban apa-apa. Dalam pertemuandengan para kepala sekolah yang menjadikorban lumpur Lapindo di Kantor DinasPendidikan Sidoarjo, 21 September lalu,Lapindo tak menjanjikan apa-apa. Bahkansekadar memperjuangkan pun tidak.Alasannya, semua hal berkait denganpenanggulangan musibah lumpur Lapindoditangani Tim Nasional. Mereka hanya berjanjibila Tim Nasional menyetujui pembangunangedung-gedung sekolah, Lapindo pun siapmengucurkan dana.

“Kami mohon maaf. Ini masalah skalaprioritas. Selama ini fokus perhatianpenanggulangan lebih ke pemukiman warga.Kami mengakui masalah pendidikanterabaikan,” kata Sabastian Ja’far, HumanResources and Service Manager LapindoBrantas.

Sabastian juga tak bisa memastikanapakah besaran dana yang diminta sekolahdikabulkan semuanya atau tidak. Ia cumamengatakan, secara prinsip Lapindo akanmengganti semua kerugian. “Namun kalau pun

Repr

o Ja

wa P

osRe

pro

Jawa

Pos

www.

detik

.com

- Seorang anak sekolah di Jatirejo Porongmemandangi rumahnya yang ditenggelamkanlumpur panas Lapindo (atas kiri).

- Kegiatan belajar mengajar SMPN 2 Porong di SMPN1 Porong (atas kanan).

- Gedung SMPN 2 Porong Sidoarjo yang tenggelamdan tinggal atap. (bawah).

DASAR 21-24.pmd 10/5/2006, 6:34 PM22

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200623

nanti disetujui, tetap harus melalui verifikasilebih dulu,” kata Sabastian.

Jawaban itu rasanya sudah jadi tradisiberurat berakar di Bumi Pertiwi. Penangananmusibah saja mesti menunggu pendataanhingga verifikasi, yang butuh waktu taksingkat. Saat dana turun pun prosesnyaberbelit. Tengok saja penanganan musibahgempa bumi yang melanda Jogjakarta dansebagian Jawa Tengah. Hingga kini masihbanyak warga korban gempa belum menerimadana bantuan yang dijanjikan pemerintah.

Kasus lumpur Lapindo juga sami mawon.Baik pemerintah, melalui Tim Nasional, maupunLapindo lebih sibuk berdiskusi ketimbangmelakukan langkah nyata. Urusan denganwarga dan pengusaha yang dirugikan belumjuga menemui titik temu. Apalagi membahaspenanganan sekolah dan siswa. Padahal,ribuan orangtua siswa tak sedikit yangkehilangan pekerjaan.

Alih-alih menggagas kelanjutan pendidikananak-anak mereka, memikirkan bagaimanamenanggung biaya kehidupan rumah tanggasaja tak mampu. Ghozali Aro dan koleganya diDewan pun mendesak pemulihan traumatikanak-anak sekolah harus segera dilakukan.Ia juga meminta pemerintah merelokasi gedungsekolah yang rusak dan tenggelam.

Sayangnya, yang juga membuat DPRDgeregetan, sampai saat ini Lapindo Brantasdan Tim Nasional baru memetakan danmendata aset-aset warga yang diterjanglumpur. Apakah sekolah mendapat prioritas?

Belum jelas. “Relokasi mestinya serentak, yatempat tinggal, ya sekolah,” kata Ghozali.“Menyelamatkan jiwa manusia samapentingnya dengan menyelamatkan masadepan pendidikan anak-anak.”

Ratusan, mungkin ribuan siswa di desa-desa yang masih terlindung tanggul, pun setiaphari dicekam waswas. Misalnya 50-an anakpenghuni Panti Asuhan Nurul Azhar, Desa Sir-ing, Porong. Panti yang tak jauh dari tanggulyang membentengi rel KA Siring itu hampir pastiditerjang lumpur bila tanggul jebol. AwalAgustus lalu, ketika tanggul penahan lumpurdi dekat rel jebol, lumpur meluber menggenangiKantor Koramil Porong di Desa Siring. AktivitasKA Jurusan Surabaya–Banyuwangi danSurabaya–Malang sempat lumpuh sekira duajam.

M. Mirdasy, SIP, warga Desa Siringmenjadi saksi kejadian jebolnya tanggul itu.Keluarga Mirdasy pun kini diungsikan kePandaan, Pasuruan. “Jika musim hujan tiba,tanggul penahan jebol, hampir dipastikanlumpur menerjang panti asuhan dan MasjidNurul Azhar,” kata putra ketiga mantan KetuaDPW Muhammadiyah Jawa Timur AbdurrahimNur itu.

SEMUA TANGGUNGAN LAPINDOWaswas anak-anak panti asuhan,

Mirdasy, juga warga Desa Siring dan desa lainbisa jadi bertambah panjang bila Lapindo danTim Nasional tak jua mencapai kata sepakat.Pemerintah sendiri menyatakan

penanggulangan lumpur plus segala ganti rugiadalah tanggung jawab Lapindo.

Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden JusufKalla menegaskan segala kerugian sosialakibat semburan lumpur panas di sidoarjomenjadi tanggung PT Lapindo Brantas. “Samasekali tidak boleh menggunakan sepeser pundana bencana di Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (APBN),” kata Wapres JusufKalla. “Itu tanggung jawab dia (LapindoBrantas) untuk tanggung secara total.”

Namun menurut Mirdasy, musibah lumpurLapindo, mestinya menjadi persoalan nasional.“Ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal,ribuan anak-anak kehilangan sekolah, danribuan buruh kehilangan pekerjaan.Pemerintah mestinya adil,” kata Mirdasy, yangsejak kecil tinggal di Desa Siring.

Sampai kapan mereka yang mengungsibisa hidup normal? Sampai kapan waswaswarga di balik tanggul tak bakal kena terjanganlumpur panas? Cemas agaknya kian menderawarga. Sebab, menurut prediksi Dr Edy Sunardi,Ketua Tim Peneliti Lumpur Sidoarjodiperkirakan pada Desember nanti kawasandi sekitar pusat semburan lumpur panas bakaltenggelam.

“Melihat kondisi semburan lumpur saat iniditambah derasnya debit air hujan yang turunnanti pada Desember maka genangan lumpurakan meluas ke mana-mana. Bukan tidakmungkin kawasan ini, terutama Porong akantenggdam,” kata Edy.

IMAM BUKHORI (Surabaya)

Budi

Kurn

iawan

/PEN

A

Tol Gempol diapit danau lumpur

PPPPP

DASAR 21-24.pmd 10/5/2006, 6:34 PM23

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200624

DASARDASARDASARDASARDASAR

Dengar pendapat Komisi VIIDPR dengan Tim NasionalPenanggulangan Lumpur

Lapindo, pertengahan September lalu,belum juga mencapai titik temu soalbatas minimal pembelian aset wargakorban lumpur panas di Porong,Sidoarjo. Memang, soal semua asetwarga yang tenggelam oleh lumpurLapindo disepakati menjadi tanggungjawab Lapindo.

“Lapindo Brantas harus membelisemua aset warga,” kata Ketua TimNasional Basuki Hadi Mulyono.

Menurut Basuki, kawasan yangterendam lumpur Lapindo sudah tidaklayak huni. Upaya mengembalikanlahan itu sebagai kawasan huniansudah sangat sulit. Tingkat keber-hasilannya juga rendah sekali. Setelahempat bulan terkatung-katung di barakpengungsian, Lapindo akhirnyamemberikan tambahan bantuan danaberupa uang kontrak dan uang pindahrumah. Sebelumnya Lapindo hanyamengucurkan uang lauk pauk sebesarRp 300.000 per bulan.

Bantuan biaya buat kontrak rumahselama dua tahun diberikan setiapKepala Keluarga sebesar Rp5.000.000. Biaya pindah rumahsebesar Rp 500.000. Hingga 22 Sep-tember, dana bantuan Lapindo buat2.908 KK di Kecamatan Porong danTanggulangin mencapai Rp18.808.961.667. Tapi, setelah duatahun berlalu, belum ada kepastianwarga mendapat ganti rugi apa lagi.“Oleh karena itu, Lapindo harusmembeli semua aset warga,” kataBasuki.

Komisi E DPRD Jawa Timur punmendesak Tim Nasional segeramengambil tindakan realistis. “Bukanwaktunya lagi berdiskusi dari meja kemeja. Kasihan warga. Kondisi luapanlumpur sudah sangat berbahaya bagimasyarakat di sekitar KecamatanPorong, sebagian Kecamatan Jabondan Kecamatan Tanggulangin,” kataDrs Kuswiyanto, anggota Komisi EDPRD Jawa Timur.

Menurut Kuswiyanto, wargaberharap Lapindo bisa bergerak cepatdalam proses negosiasi. “Yangdiharapkan warga adalah ganti rugisesuai harga tanah umumnya dipasaran,” kata Kuswiyanto. Kabarsanter yang sampai ke telinga warga,pihak Lapindo hanya bersediamemberikan ganti rugi tanah senilai Rp15.000/meter persegi. Padahal, hargatanah paling murah di KecamatanPorong sekira Rp 50.000/meterpersegi. Harga segitu biasanya untuktanah di lokasi yang jauh dari keramaianpenduduk.

Sejauh ini Lapindo selainmemberikan bantuan uang lauk pauk,uang kontrak rumah selama dua tahundan uang pindah rumah, jugamemberikan biaya kompensasi sewalahan untuk kolam penampung lumpur.Di Kecamatan Jabon, Lapindomembayar sewa lahan seluas 30,4712hektar untuk dua tahun sebesar lebihdari Rp 1,3 miliar. Lapindo juga memberiganti upah sebesar Rp 700.000 per or-ang kepada 3.614 tenaga kerja di 20perusahaan yang pabriknya diterjanglumpur. Santunan upah itu hingga Sep-tember lalu mencapai Rp 2,5 miliar.

Hitungan RugiLAPINDO

No Nama SekolahJumlah

Pengungsi

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, 19 Septemher 2006

DAFTAR SEKOLAH YANG MENGUNGSIDI PASAR BARU PORONGDAFTAR SEKOLAH YANG MENGUNGSIDI PASAR BARU PORONG

Repr

o KO

MPAS

1. TK DW Persatuan Jatirejo 4 anak 2. RA Raudatul Ulum Jatirejo - 3. TK DW Persatuan Renokenongo - 4. TK DW Persatuan Siring 14 anak 5. TK DW Persatuan Kedungbendo 3 anak 6. RA Kedungbendo - 7. SDN Jatirejo II 4 anak 8. SDN Siring I 95 anak 9. SDN Siring II 71 anak10. SDN Kedungbendo III -11. SDN Kedungbendo II -12. SDN Renokenongo I dan II 22 anak13. SDN Jarirejo I 21 anak14. SDN Mindi I dan II 1 anak15. SDN Glagaharum 1 anak16. SD Bhayangkari 1 anak17. SD TPI Porong 2 anak18. MI Ma’arif Jatirejo 4 anak19. Ml Kedungbendo 2 anak20. Mi Renokenongo I dan II lO anak21. SDLB 2 anak22. SMP Negeri 2 Porong 37 anak23. SMP Negeri 3 Porong 10 anak24. SMP Negeri 1 Porong 22 anak25. SMP Bhayangkari 7 anak26. SMP PGRI 2 anak27. SMP Negeri 2 Jabon 1 anak28. SMP Muhaminadiyah 3 anak29. SMP Walisongo 9 anak30. SMP Candi I, II, dan III 3 anak31. MTs Al-Fudlola 13 anak32. MTs AHAS Jatirejo 6 anak33. MTs Tanggulangin 9 anak34. MTs Renokenongo 2 anak35. SMAN 1 Porong 20 anak36. SMA PGRI Porong 6 anak37. SMA Bhayangkari 17anak38. SMA Yapenas Japanan 2 anak39. SMA 1 Sidoarjo 4 anak40. SMU Muhammadiyah 1 anak41. SMK Walisongo Gempol 9 anak42. SMK PGRI 8 anak43. STM Walisongo Gempol 12 anak44. STM Antartika 13 anak45. MA AHAS Jatirejo 1 anak46. MA Renokenongo 2 anak

J u m l a h 476 anak

www.

detik

.com

PPPPP

DASAR 21-24.pmd 10/5/2006, 6:34 PM24

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200625

MENENGAHMENENGAHMENENGAHMENENGAHMENENGAH

Jika Anda beranggapan siswa-siswaSMA kita belepotan dalam berbahasaInggris, pasti akan kecele. Tengok sajakemahiran mereka dalam lomba debat

bahasa Inggris tingkat nasional, yang rutindigelar saban tahun. Mereka sangat fasihbercas-cis-cus. Tahun ini, lomba yang dikenaldengan nama Indonesian School DebatingChampionship (ISDC) itu bakal dikonteskan diJakarta Desember nanti.

Menurut Dr. Sungkowo Mudjiamanu,Direktur Pembinaan SMA DepartemenPendidikan Nasional, lomba ini merupakanturunan dari kegiatan serupa di tingkat dunia:World Schools Debating Championship(WSDC). Kita mulai berpartisipasi sejak 2001,di ajang WSDC ke-18 yang digelar di AfrikaSelatan. Sejak itu, siswa-siswa SMA kita takpernah absen mengikutinya. Pada 2002 yangdigelar di Singapura, Indonesia masih beradadi peringkat bawah. Tetapi, pada 2003 yangdilangsungkan di Peru, Indonesia mendudukiperingkat 11 dari 48 negara peserta. “Inilahprestasi terbaik yang pernah ditorehkan anak-anak SMA kita hingga kini. Saat itu kitamengalahkan sejumlah negara top sepertiAmerika Serikat dan sejumlah egara Eropadaratan,” ujar Sungkowo. Berikutnya, padatahun 2004 (Jerman) berada di peringkat 16,dan tahun 2005 (Kanada) di peringkat 13.Tahun ini, yang digelar di Inggris, agak melorotke peringkat ke 19.

Dibanding olimpiade sains, prestasi Indo-nesia di ajang WSDC memang masih kalahpamor. “Tapi hal itu tidak bisa dibandingkankarena pola penilaiannya sangat berbeda,”timpal Muchlis Catio, M.Ed, Kepala SubditKesiswaan Direktorat Pembinaan SMA. Jikapada olimpiade sains, baik fisika, matematika,biologi, kimia, dll, siswa hanya mengerjakansoal sendiri dan setelah mencapai skor tertentuakan mendapat medali, sehingga yangmemperoleh medali emas terdiri dari beberapapeserta. Sementara dalam debat bahasaInggris, kemampuan siswa benar-benar diadu

beragumentasi dan berdiplomasi. Pasalnya,mereka berhadap-hadapan dengan siswa-siswa dari penjuru dunia, yang kelak akanmemainkan peran penting di negara masing-masing. Karena itu, kata Sungkowo, denganlomba ini juga sekaligus mencari bibit calondiplomat handal seperti almarhum Agus Salim,diplomat ulung yang pernah dimiliki RI danpernah menjadi menteri luar negeri pada awalkemerdekaan.

SAIFUL ANAM

Siswa-siswa SMA Indonesiamenorehkan prestasi lumayanmoncer di ajang Lomba DebatBahasa Inggris Internasional.Harus pintar beragumentasi danmeyakinkan pendapat. Melatihcalon diplomat seperti almarhumAgus Salim.

PPPPP

Mencetak Agus Salim MudaDebat Bahasa Inggris

berlawanan. Mereka yang terbaik itulah yangmenduduki peringkat atas.

Usai mengikuti WSDC di Afrika Selatan,lantas dikembangkan program serupa dalamnegeri. Ternyata, sambutan dari para guru,siswa, dan pemerintah daerah luar biasa.Untuk itu, kemudian digelar lomba serupa ditingkat provinsi. Bahkan ISDC juga merang-sang pembentukan klub-klub bahasa Inggrisdi SMA.

Rosyid, Koordinator ISDC, menambahkanbahwa dari kurang lebih 9.000 SMA di Indone-sia, saat ini sudah ada sekitar 10 % yangmemiliki klub bahasa Inggris. Beberapa yangklub debat bahasa Inggris-nya dikenal bagusantara lain SMA Negeri 8, SMA Al-Azhar, danSMA Negeri 34 Jakarta. Di Bandung yangterkenal adalah SMA Negeri 3 dan SMA Negeri5. Di Yogyakarta ada SMA Negeri 3, SMANegeri 6, dan SMA Muhammadiyah I.Sementara di Jawa Timur, yang popular adalahSMA Negeri 3 Malang dan SMA Negeri 1 Batu.

Sebagai program turunan, sistemnya punmengacu pada WSDC, mulai dari pola seleksi,model penjurian, hingga topik-topik yangdiperdebatkan. Komponen penilaiannya terdiridari penguasaan materi, gaya bicara, dan etika.Topik yang diperdebatkan juga hangat-hangat,mulai dari penggunaan obat-obatan terlarang,HIV/AIDS, perkawinan sejenis, sampai politikperbedaan warna kulit. Dengan tema-temaseperti itu, anak-anak sejak muda sudahdiperkenalkan pada isu-isu global. Satu topikyang diperdebatkan bisa ditinjau dari aspekekonomi, budaya, politik, geografi, dan lain-lain.

Setiap tahun, ratusan peserta dari seluruhprovinsi mengikuti lomba ini. Empat terbaikpemenang ISDC itulah yang nanti dikirim keajang WSDC. Tentu, sebelum dikirim ke sana,mereka digembleng lagi selama beberapa haridi Jakarta.

Jagoan debat yang dikirim di ajang WSDCini bukan saja dituntut lancar berbahasaInggris, tapi juga harus pintar dalam

Dr. Sungkowo Mudjiamanu

Peserta debat dari Indonesia berfotobersama peserta dari negara lain

Saifu

l Ana

m/P

ENA

Dok.

Depd

iknas

MENENGAH 25.pmd 10/5/2006, 6:42 PM25

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200626

KOLOMKOLOMKOLOMKOLOMKOLOM

PPPPPPAGI itu, 1 Oktober 1965, saya bersama teman-temanmengayuh sepeda pancal menyusuri jalan menujusekolah (STM) di kota Malang, Jawa Timur. Seorangteman berujar lumayan keras: “Son, ada kudeta diJakarta!” Sontak saya menoleh ke arahnya. Sayapenasaran. “Siapa yang melakukan?” tanya saya.“Katanya sih Dewan Jenderal,” jawab teman tadimeyakinkan.

Setibanya di sekolah, guru dan siswa nampakberkerumun. Mereka asyik menggunjingkan berita yangmasih simpang siur itu. Memang, saat itu kami semuatidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di negeriini. Baru sore hari, saya mendapat penjelasan dari ayahbahwa ada kudeta yang dilakukan oleh PKI, bukanDewan Jenderal. Peristiwa ini dikenal dengan G30S/PKI.

Hari-hari berikutnya, kami belajar dalam situasipolitik yang tidak menentu. Kegiatan belajar mengajartidak normal. Di luar sekolah terjadi demonstrasi dimana-mana. Malam harinya, keadaan di sekitar rumahjuga mencekam. Situasi ini berlangsungberbulan-bulan, sampai Maret 1966.Dampaknya adalah penundaan ujianakhir dan perubahan awal tahun ajarandari Januari ke Juni. Kisah nyata inisekedar ilustrasi, betapa situasi politiksangat berpengaruh pada prosesmaupun kebijakan pendidikan.

Hubungan ResiprokalHubungan ResiprokalHubungan ResiprokalHubungan ResiprokalHubungan ResiprokalTak bisa dimungkiri, pendidikan

berkait erat dengan politik. Adahubungan resiprokal (timbal balik)antara pendidikan dan politik.Kebijakan-kebijakan pendidikan dibuat berdasarkansuasana politik (political atmospher), yang tercermindalam peraturan perundang-undangan (regulationsand laws) pada saat itu. Sebaliknya, pendidikan,melalui isi kurikulum (curriculum content) dan kegiatanpembelajaran (instructional activities), dapat dijadikanwahana untuk pembentukan format politik di masadepan.

Dengan kata lain, politik merupakan landasanuntuk merumuskan kebijakan dan program-programpendidikan. Pada sisi lain, pendidikan menjadi basisbagi pembangunan karakter (character building) setiapwarga negara sesuai arah politik kebangsaan yangdicita-citakan. Hubungan pertama merupakan ranah“politik pendidikan,” sedangkan hubungan keduamasuk dalam wilayah “pendidikan politik.”

Kebijakan pendidikan pada dasarnya merupakankebijakan publik yang bersifat otoritatif dan mengikatbagi masyarakat. Menurut Grant Harman, dalampembuatan kebijakan publik harus diperhatikan aspekproses, konteks, dan aktor kebijakan.

Proses kebijakan mencakup tahap-tahap:pemunculan isu dan identifikasi masalah, formulasi danotorisasi, implementasi, serta penghentian dan

perubahan kebijakan. Kebijakan publik juga tak lepasdari konteks tataran nilai, norma, tekanan, kendala,dan struktur sosial-politik. Sedangkan aktor kebijakanadalah semua orang yang terlibat dalam proseskebijakan, baik yang resmi (pemerintah), maupun tidakresmi (kelompok-kelompok kepentingan, akademisi,dan media massa).

Apa pun kebijakan publik yang dibuat —termasukdalam dunia pendidikan— tak bisa lepas dari aspekpolitik. Keterkaitan kebijakan publik dan politik jugasangat menarik perhatian para ilmuwan. Merilee SGrindle, misalnya, saat melakukan studi di negara-negara Dunia Ketiga (antara lain Zambia, Peru, India,Kolumbia, Mexiko, Nairobi, dan Brazilia) menemukanbahwa implementasi kebijakan dalam berbagai bidangsangat ditentukan oleh politik pemerintah yangbersangkutan.

Pilar RepublikPilar RepublikPilar RepublikPilar RepublikPilar RepublikDalam pembentukan rasa kebangsaan,

pendidikan memiliki peran signifikan.Karena itu, tidak berlebihan jika Kaestlemenyatakan bahwa sekolahmerupakan pilar republik. MenurutKaestle, dalam melakukanpembaharuan pendidikan dapat diisidengan seperangkat nilai-nilai dominanuntuk menuju perubahan sosial,ekonomi, dan ideologi suatumasyarakat tertentu yang dicita-citakan. Sedangkan David Tyackmenamakan misi pendidikan semacamini sebagai dimensi politik, yangmenganggap bahwa pendidikan

sebagai wahana membina orang agar berwawasannasional, patriotik, dan memiliki legitimasi sebagai warganegara yang baik.

Menurut hemat penulis, warga negara yang baikadalah bermoral tinggi, bangga sebagai bangsa Indo-nesia, jujur dan berperilaku terpuji, taat hukum,menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan keadilan,menghormati keberagaman etnis, agama, budaya, dankewilayahan, serta peka dan tanggap terhadaplingkungan sosial-ekonomi di sekelilingnya. Maka,politik pendidikan dan pendidikan politik kita harusdiarahkan ke sana.

Uraian di atas mengingatkan betapa perlunyapolitik pendidikan dan pendidikan politik yang benardan tepat. Artinya, dalam merumuskan danmenerapkan kebijakan pendidikan harus senantiasamerujuk pada politik kenegaraan kita yang sedangberlangsung. Misalnya, dalam Pidato KenegaraanPresiden 16 Agustus lalu, dinyatakan bahwa dalampenggunaan anggaran 2007 pemerintah memfokuskanpada tiga hal, yaitu peningkatan kesempatan kerja,penanggulangan kemiskinan, dan peningkatankesejahteraan rakyat. Jika kita salah arah, implikasinyajauh ke depan dan sulit untuk kembali.

Penulis adalah Guru BesarUniversitas Negeri Malang dan

Direktur Children MulticulturalCenter Jakarta

Dok.

Priba

di

POLITIK DAN PENDIDIKANOleh : Ahmad Sonhadji

PPPPP

Arif

KOLOM 26.pmd 10/5/2006, 6:43 PM26

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200627

KEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUAN

Kabar gembira dibeberkan MenteriPendidikan Nasional BambangSudibyo. Indonesia meraih juara kedua

dalam Asean Skills Competition, yakni lombaketerampilan buat siswa Sekolah MenengahKejuruan (SMK). ASC diselenggarakan di In-ternational Convention Center dan StadionOlahraga Hassanal Bolkiah Brunei Darussalampada 3-12 September 2006.

Ajang ini telah enam kali digelar. Arenaunjuk keterampilan siswa SMK ini turunan darieven sejenis yang diselenggarakan di tingkatinternasional, yakni World Skills Competition(WSC). Tes dan lomba di 14 bidang itumengadopsi ajang WSC yang telahdiselenggarakan 38 kali. Tahun ini WSC digelardi Helsinki, Finlandia, Mei lalu.

Tujuannya untuk mempromosikanpengembangan kualitas keterampilan kejuruandan nilai kerja di antara pemuda dan pekerja.Selain itu untuk meningkatkan kerjasamapendidikan kejuruan antarnegara anggota,menumbuhkan kerjasama pemerintah, industri,pekerja dan institusi kejuruan. Jugamemberikan pengakuan dan penghargaanbagi para pekerja yang memiliki ketrampilanterbaik.

Peta tenaga kerja di Brunei sendiri, kuranglebih separuhnya adalah pekerja asing darinegeri Asean plus negara lain. Brunei punmerasa kontribusi tenaga kerja asing untukpembangunan negeri kerajaan ini sangatsignifikan.

Perhelatan ASC kali ini diikuti 10 negaraAsean. Yakni Kamboja, Indonesia, Laos, Ma-laysia, Filipina, Thailand, Myanmar, VietnamSingapura, dan tuan rumah Brunei Darussalamdengan jumlah peserta mencapai 400 orang.

Indonesia meraih enam medali emas, duaperak dan dua perunggu. Perolehan medali inihanya selisih satu perunggu dari perolehanVietnam. Selisih satu perunggu inilah yangmenempatkan Indonesia di urutan kedua.Walau di peringkat kedua, prestasi kali ini dinilaimembanggakan. Sebab pada ajang yang samasebelumnya, Indonesia tak pernah sekali punmeraih medali emas.

“Sebagian besar wakil Indonesia adalahalumni SMK dan merupakan juara LombaKompetensi Siswa SMK tingkat Nasional yangpernah diadakan di Yogya, Semarang danBali,” kata Kepala Pusat Humas DepartemenTenaga Kerja dan Transmigrasi IriantoSimbolon

Emas SetelahENAM TAHUN

Mereka yang berjaya di Brunei itu adalah24 duta yang mengikuti 12 bidang kejuruanyang dilombakan. Yakni lomba bidangautommobile technology, commercial wiring,plumbing, information technology, electronicapplication, bricklaying, welding, cabinet mak-ing, cookery, restaurant service dan ladiesdress making.

Medali emas diraih Firdaus dan JakaMulyadi (SMK 6 Bandung) untuk bidangautommobile technology. Eko Irawanto (SMKN1 Ponorogo) menyabet emas bidang bricklay-ing. Asbai (SMK Salatiga) menjadi yang terbaikdi bidang pertukangan. Andreas Kurniawanjuaranya bidang information teknology, danemas lomba ladies dress making diraih NellySopia Talan.

Sedangkan medali perak dipersembahkanHendri Yanuar (SMKN Jakarta) untuk bidanginformation technology dan I Wayan HerdiIrawan pada bidang restaurant service. Medaliperunggu dicapai masing-masing AgungWidodo (bricklaying ) dan I Made Rai Arsa(plumbing).

Selain medali, Indonesia juga meraih duapenghargaan diplome of excellent melalui DianNugraha untuk bidang electronic aplication danMulyawati Ichsan untuk ladies dress making.

Jaka Mulyadi dan Firdaus, peraih emasbidang teknologi otomotif, merasa surprise.Pada menit akhir perlombaan ia masih nampaksibuk sehingga tak mengira bisa meraih hasilterbaik. “Meskipun peralatan lomba di sininampak agak beda dengan yang biasa kamipakai di pelatihan, namun tetap ada kesamaan.Kami bisa membiasakan diri dengan cepat,”kata Jaka Mulyadi seperti dikutip situs lombawww.aseansklis.org.

Keberhasilan Jaka Mulyadi dkk jelasmenjadi kebanggaan dunia tenaga kerja,khususnya lulusan SMK. Saat pesawat RoyalBrunei yang membawa rombongan tiba diBandara Soekarno-Hatta, Jakarta, MenteriTenaga Kerja Erman Suparno menyambutnyadengan suka cita. Jajaran Depdiknas punmenyambut gembira.

Lompatan besar prestasi di tingkat Aseanini semoga berlanjut di ajang WSC tahundepan.

BUDI KURNIAWAN DAN SAIFUL ANAM

Indonesia menduduki peringkatkedua di Asean Skills Competi-tion. Masih kalah dengan Viet-nam. Peralatan lomba berbedadibanding saat pelatihan.

PPPPPSuasana lomba - Mendulang emas: Cabinet Making (atas), Automobile Technology (bawah kiri), InformationTechnology (bawah kanan).

Foto

-foto

: GIM

Dep

dikn

as

KEJURUAN 27-33.pmd 10/5/2006, 6:44 PM27

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200628

KEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUAN

“Mariance, 23 tahun, sangat menyukai

dunia penerbangan. Usai lulus dariSekolah Menengah Ilmu Pariwisata TriTunggal Rawamangun, jurusan

Kepariwisataan, Mariance hanya mencari perguruantinggi kedirgantaraan, tempat kuliah yang cocokdengan kesukaannya. Tapi tidak mudah. Sebabternyata perguruan tinggi bidang kedirgantaraan takbanyak.

Untung saja Mariance tak lama-lama mencaritempat kuliah yang tepat. Itu kisah tiga tahun lampau,saat ia mendaftar di Sekolah Tinggi Penerbangan(STP) Aviasi. Di sekolah yang berlokasi di WismaAldiron Dirgantara Lantai II Jalan Gatot Subroto,Jakarta Selatan ini, Mariance merasa cocok.“Pelajaran yang diberikan nyambung dengan yangpernah saya pelajari di SMIP. Kalau dulu kan cumabasic-nya. Nah, di sini pelajarannya lebih meningkat,”katanya.

Materi kuliah di STP Aviasi, kata Mariance, lebihlengkap dibanding di kampus lain. Terutama yangberhubungan dengan manajemen penerbangan.“Saya sering sharing dengan teman saya yang kuliahdi kampus lain, ternyata pelajaran manajemen di sinijauh lebih bagus.”

Berbekal pengetahuan yang didapatnya di STPAviasi, Mariance bercita-cita bekerja digroundhandling bandara, di perusahaan perjalananatau maskapai penerbangan. “Kalau bisa saya inginbekerja di luar negeri. Beberapa kakak kelas sayabekerja di Malaysian Airlines,” kata Mariance.

Diah, mahasiswa lain yang kini juga kuliah di STPAviasi karena merasa kampusnya unik, beda darikampus lain. “Unik aja, beda dari yang lain. Kalaumilih manajemen di universitas lain kan biasa, di sinibeda karena manajemen kebandarudaraan,” katacewek alumni SMA 9 Halim Perdanakusuma Jakartayang mengaku sama sekali tidak mengenal duniapenerbangan sebelum kuliah di STP Aviasi.

Menjawab KebutuhanMenjawab KebutuhanMenjawab KebutuhanMenjawab KebutuhanMenjawab KebutuhanSTP Aviasi didirikan dan diselenggarakan oleh

Yayasan Aviasi Indonesia (YAVI). Pendiri YAVI ialahbeberapa mantan purnawirawan senior TNI-AU.

STP Aviasi menurut Ketuanya Marsda (purn) Dr IrH S Suharsa M Eng Sc, memang unik dan punyakelebihan. Terutama dalam materi pelajaran dankonsentrasinya untuk menjawab kebutuhan awak danpengendali pesawat yang jumlahnya relatif sangatterbatas.

Awalnya, pada 20 April 1993 berdasarkankeputusan Mendikbud RI Nomor 37/D/O/1993berdirilah STP Aviasi. Sekolah ini kemudian membukaSekolah Penerbang Avindo Angkasa (Avindo Angkasa

MENDULANG REJEKI BANDARA

Sekolah ini menyediakan tenaga untukdunia penerbangan. Peminat banyak.Sebagian besar lulusan bekerja.

Foto

-foto

: Yud

i Isw

anto

/PEN

A

STP Aviasi Jakarta

KEJURUAN 27-33.pmd 10/5/2006, 6:44 PM28

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200629

Pilot School) di bandar udara HalimPerdanakusuma dengan beberapa tingkatpendidikan seperti PPL (Privat Pilot Licence),CPL (Civil Pilot Licence), dan CPL-TINGKAT(Civil Pilot Licence-Multi Engine). Namunkarena dana yang digunakan untukpendidikan sangat tinggi –bisa mencapai Rp200 juta hingga selesai pendidikan— sekolahini pun tak beroperasi lagi. Beberapa pesawatyang digunakan untuk latihan dan belajardisewakan pada Deraya Flying School.

Selain sekolah yang tak beroperasi itu,pada tahun 1995 STP Aviasi membuka jurusanManajemen Bandar Udara (MBU) danManajemen Transportasi Udara (MTU) untukjenjang Diploma 3. Jurusan ini hingga kini masihaktif. Selain karena minat mahasiswamemasuki jurusan ini tinggi, biaya yangdibutuhkan pun relatif kecil, yaitu Rp12-15 jutaselama tiga tahun pendidikan. Pada tahun2000 STP Aviasi membuka jurusanPenanganan Operasi Darat (Ground Handling)di gedung Aldiron Dirgantara, Jakarta.

Kelebihan STP Aviasi, kata Suharsa,adalah para lulusannya bisa membukalapangan kerja sendiri atau bekerja di bandarudara dan angkutan udara. Ini diperkuat lagidengan jalinan kerjasama yang baik antarasekolah dengan perusahaan-perusahaanpenerbangan, sehingga para lulusan STPAviasi bisa lebih mudah diterima bekerja.

Tahun ini misalnya sebanyak 59 ahli madyayang diwisuda pada November, , , , , lebih dariseparuhnya sudah bekerja. . . . . Beberapa lulusanSTP Aviasi, kata Suharsa, kini bekerja di Ma-laysia (Bandar Udara Internasional KualaLumpur) dan Singapura (Changi Airport).“Tahun lalu 7 lulusan kami diminta bekerja diMalaysia, tapi kami hanya bisa mengirimkan 4orang.”

Dua Kampus dan SaranaDua Kampus dan SaranaDua Kampus dan SaranaDua Kampus dan SaranaDua Kampus dan SaranaSTP Aviasi memiliki dua kampus, Kampus

I di gedung Aldiron Dirgantara Jalan GatotSubroto 72 dan Kampus TINGKAT bertempatdi gedung terminal Bandar Udara HalimPerdana Kusuma Jakarta. Kampus I digunakanuntuk proses pembelajaran program studibidang Manajemen Bandar Udara, sedangkanKampus TINGKAT untuk bidang ManajemenTransportasi Udara.

Di dua kampus ini setiap ruang kuliahberkapasitas 40 tempat duduk. STP Aviasimemiliki enam ruang kelas dan satu auladengan luas keseluruhan 2.000 M2.

Perpustakaan yang berdekatan denganruang kelas juga turut memudahkanmahasiswa untuk mencari literatur yang akandigunakan. Di perpustakaannya, STP Aviasimenyediakan buku-buku penerbangan yangrelatif sulit ditemukan di dalam perpustakaankampus pada umumnya, yaitu mengenai materibidang penerbangan.

STP Aviasi juga memiliki laboratoriumbahasa dan komputer yang membantumahasiswa dalam penguasaan materi ajar.Selain memiliki materi dasar atau umum,

laboratorium komputer dan bahasa ini memilikibahan ajar program khusus tentang materipenerbangan.

Ruang bimbingan bagi mahasiswa jugadisediakan dekat ruang staf pengajar. Diruangan ini, mahasiswa dapat menemuianggota staf atau dosen untuk bimbingan, baikbidang akademik, administrasi, maupun hal-hal khusus seperti penyelesaian tugas akhiratau masalah pribadi mahasiswa.

Kampus STP Aviasi juga dilengkapi denganruang percetakan untuk mempermudahmahasiswa menggandakan bahan-bahan ajar.Pada ruang ini pula mahasiswa dapatmemperoleh kebutuhan alat-alat tulis tertentusecara mendadak bila diperlukan.

Sertifikasi dan OutboundSertifikasi dan OutboundSertifikasi dan OutboundSertifikasi dan OutboundSertifikasi dan OutboundMenurut Suharsa yang menyelesaikan

kuliahnya di Universitas Naval PostgraduatedSchool, Monterey, California, Amerika ini, selainmenjalankan proses perkuliahan, STP Aviasijuga memfasilitasi para mahasiswanya untukmengambil sertifikasi yang diberikan olehDepartemen Perhubungan. Misalnya sertifikasiuntuk pendaratan Helikopter (Helicopter Land-ing Officer), penyelamatan helikopter jikamengalami kecelakaan di laut, pesawat jatuhdan terjebak dihutan dan laut, serta sertifikasiuntuk cara bertahan hidup.

Untuk melengkapi berbagai kemampuanyang bersertifikasi itu, STP Aviasi bekerjasamadengan Dirgantara Outbound (DOB) melaksa-nakan outbound untuk para mahasiswanya.DOB dibangun bersama oleh Induk KoperasiTNI-AU dan PT Sucofindo di atas lahan seluas28 hektar di daerah Leuwiliang, Bogor padatahun 1999. Selain untuk unit latihan outdoor/indoor untuk mahasiswa, DOB juga digunakanoleh pegawai/karyawan swasta, TNI/Polri,awak pesawat, awak kapal, dan karyawanperusahaan minyak dan gas.

Pada 20 April 1993 berdasarkankeputusan Mendikbud RI Nomor

37/D/O/1993 berdirilah STP Aviasi.Sekolah ini kemudian membukaSekolah Penerbang Avindo Angkasa(Avindo Angkasa Pilot School) dibandar udara Halim Perdanakusumadengan beberapa tingkat pendidikanseperti PPL (Privat Pilot Licence), CPL(Civil Pilot Licence), dan CPL-TINGKAT(Civil Pilot Licence-Multi Engine).Namun karena dana yang digunakanuntuk pendidikan sangat tinggi –bisamencapai Rp200 juta hingga selesaipendidikan— sekolah ini pun takberoperasi lagi. Beberapa pesawat yangdigunakan untuk latihan dan belajardisewakan pada Deraya Flying School.

Tahun 1995: Tahun 1995: Tahun 1995: Tahun 1995: Tahun 1995: STP Aviasimembuka Program Studi Diploma 3Manajemen Transportasi Udara.Tahun 1998: Tahun 1998: Tahun 1998: Tahun 1998: Tahun 1998: Program StudiManajemen Transportasi Udaradibuka dengan dua jurusan, yaituTransportasi Udara dan BandarUdara.Tahun 1999: Tahun 1999: Tahun 1999: Tahun 1999: Tahun 1999: Program StudiManajemen Transportasi Udarauntuk jenjang Diploma 3 mendapatakreditasi Diakui.Tahun 2000: Tahun 2000: Tahun 2000: Tahun 2000: Tahun 2000: Program Studi Di-ploma 1 Penanganan Operasi Darat(Ground Handling) dibuka.Tahun 2002: Tahun 2002: Tahun 2002: Tahun 2002: Tahun 2002: Manajemen STPAviasi mendapat peringkatakreditasi A.

Jejak LangkahSTP Aviasi

Siswa-siswa STP Aviasi Jakarta

KEJURUAN 27-33.pmd 10/5/2006, 6:44 PM29

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200630

KEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUAN

Untuk Program Diploma III ManajemenTransportasi Udara mata kuliah yang harusdipelajari para mahasiswa adalah :

1. Town Office dan Sale Agenta) Reservatios :- dapat membukukan penumpang secara

manual dan dengan komputer- dapat merevisi rencana perjalanan

menurut kebutuhan- dapat melayani kebutuhan supplementary- dapat mengatur seat selection

b) Ticketing- dapat membuat (issued) tiket domestik dan

internasional- dapat menghitung tarif

2. Ground Handlinga) Load Controlb) Ramp Handlingc) Passenger Handling- dapat melaksanakan prosedur check-in

secara manual (domestik daninternasional)

- dapat mengurus barang dan dokumenkelompok free baggage allowance, excessbaggage, and unaccompanied baggage.

- dapat mengurus check in untuk irregulari-ties passenger

- dapat melayani penumpang yangberangkat dan datang

3. Air Cargo

4. Flight Operation

5. Financial Control- dapat menghitung pendapatan dan biaya

operasi perusahaan angkutan udara

Untuk Diploma III Manajemen Bandar Udara,para mahasiswa mempelajari:

1. Air Operation and Services- Apron Movement Control (AMC)- Pertolongan Kecelakaan Penerbangan

- dapat menunjukkan jenis danpenyebab kecelakaan penerbangan

- dapat menunjukkan cara memberipertolongan

- Pemadam Kebakaran- Pengamanan Bandar Udara

2. Air Traffic Controller (ATC)- Aerodrome dan Approach Control

- dapat menunjukkan pola lalu-lintasudara di sekitar bandar udara

- dapat menunjukkan cara kerjapengawas (LLU) bandar udara (towercontrolling)

- Area Control dan Flight Information- dapat menunjukkan pola lalu-lintas

udara antar terminal- dapat menunjukkan jenis dan jaring

informasi penerbangan- dapat menunjukkan jenis dan cara kerja

fasilitas pengawasan dan informasi- Sanitasi dan Hygiene- Financial Control

Para mahasiswa baru wajibmengikuti outbound management train-ing selama tiga hari dengan materi SeaSurvival Training/Jungle Survival Train-ing (bagaimana cara bertahan hidup jikapesawat terjatuh di hutan atau di laut),Helicopter Underwater Escape Train-ing (helikopter yang bisa mendarat diair) dan Fire Fighting and First Aid Re-sponder (kemampuan memadamkanapi dan menanggulangi bahaya).

Dalam perjalannya, DOBbekerjasama dengan Prinkop PusdiklatDephan RI pada tahun 2002membentuk Dharma Seta Karya,sebuah institusi untuk menanganipenerbang-an, pelayaran, sertamahasiswa.

Pusat pelatihan tersebut dilengkapidengan alat bantu instruksional yangaman, terpercaya, dengan akreditasidari Dinas Keamanan Kerja dan Pener-bangan TNI AU. Sejak tahun 2005 parainstruktur diregistrasi oleh badan interna-sional yang memberikan pengakuanterhadap fasilitas pelatihan dankompetensi instruktur di bidang BasicOffsore Safety Induction dan Emer-gency Response Training (BOSIET).

Kurikulum dan PengajarKurikulum dan PengajarKurikulum dan PengajarKurikulum dan PengajarKurikulum dan PengajarKurikulum STP Aviasi selain sesuai

dan memenuhi standar yang diterapkanDitjen Dikti, juga memenuhi standarpenerbangan dari DepartemenPerhubungan dan ICAO (International

Yang Dipelajaridi STP Aviasi

Consultative Aviation Organization).“Kita harus selalu berpegang kepadastandar internasional itu. Kalau tidak,ya mereka tidak bisa bekerja dipenerbangan,” kata Suharsa yang lahirdi Yogyakarta 24 Januari 1949 itu.

Yang membedakan STP Aviasidengan perguruan tinggi lain adalahpemberian kredit pada mata kuliahBahasa Inggris yang lebih besar (20SKS). Biasanya di perguruan tinggi lainSKS Bahasa Inggris hanya 2. Itu karenaBahasa Inggris sangat penting untukpara pekerja di bandara. “Pada 2010kami memprogramkan STP Aviasi gointernasional dengan menggunakanbahasa Inggris sebagai bahasapengantar kuliah,” kata Suharsa.

Untuk mendukung perkuliahanyang berkualitas, dosen-dosen di STPAviasi, menurut Suharsa, adalah orang-orang yang memiliki latarbelakang danpernah bekerja di perusahaan-perusahaan penerbangan dan TNI-AU.

Beberapa dosen adalah lulusanluar negeri seperti Hemi PamuraharjoSH DESS (Alumni S2 Universitas DePau Et Des Pays El Ador, Prancis),Dodiek Ary Setyono MSc (Alumni S2dari European University, Belgia), ArifBoediman SE MBA (S2 dari UniversitasConcordia, Canada) dan BobbyMohammad (saat ini tengah menyele-saikan program doktornya di Kedah,Malaysia).

YUDI ISWANTOPPPPP

Suasana perkuliahan di STP Aviasi Jakarta

KEJURUAN 27-33.pmd 10/5/2006, 6:44 PM30

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200631

Letnan Satu Gunadi membuka sebuah bukutebal. Isinya pelajaran Gas Turbine Engine.Hari itu anggota TNI Angkatan Udara (TNI-AU) dari Skuadron Teknik 021 duduk di depan

sebuah ruangan yang dipenuhi banyak mesin pesawatudara. Dengan suara lantang, sang Letnan Mekanikini menjelaskan fungsi dari tiap bagian-bagian mesinpesawat jenis turbo jet. Sementara itu, 25 orangpemuda berseragam biru-biru duduk rapi dan penuhkonsentrasi mendengarkan semua penjelasan sangletnan.

Tak hanya Letnan Satu Gunadi yang anggotaTNI-AU yang senantiasa hadir memberi materipelajaran di ruang-ruang kelas SMK Negeri 29 Jakarta.Sekolah yang dulu bernama Sekolah TeknologiMenengah (STM) Penerbangan ini memangmenggunakan tenaga pengajar dari para praktisi duniapenerbangan, seperti TNI AU dan PT Garuda Indo-nesia.

Saat ini di SMK Negeri 29 Jakarta ada tiga pengajardari kesatuan TNI-AU. Menyusul para pengajar dariTNI-AU ini, pada November 2006 sebanyak 10pengajar dari Garuda Indonesia akan bergabung. Kinimereka sedang mengikuti pelatihan di Garuda Indo-nesia.

Keberadaan pengajar dari kalangan praktisipenerbangan itu berkat kerjasama dengan PT GarudaMaintenance Facility yang diteken pada 1998. Hal inimerupakan kelanjutan kesepakatan sebelumnya,antara Dirjen Dikmenti, Dirjen Perhubungan Udara,dan Garuda Maintenance tentang peningkatankualitas sekolah menengah penerbangan. Terobosanini dilakukan dalam rangka menjadikan SMK Negeri

29 sebagai Approve School, yaitu sekolah yangmelaksanakan pendidikan dan evaluasi, sertalulusannya dapat diakui di dunia penerbangan.

Melalui kerjasama itu, guru-guru yang terpilih bisamengikuti pendidikan di Garuda Maintenance selamasetahun. Pada 1998, terpilih lima guru belajar di sana,bersama guru dari STM Penerbangan Bandung.Mereka ini kini mengantongi basic licence.

Sertifikat basic licence dikeluarkan DepartemenPerhubungan untuk tenaga yang memenuhi syaratbekerja sebagai teknisi perawatan pesawat udara dimana pun, dalam dan luar negeri. Mereka yangmengantungi sertifikat ini juga bisa mengajar dimaskapai penerbangan mana pun di dunia.

Walau menjadi syarat mutlak untuk menjadi teknisipesawat terbang dan berlaku di seluruh dunia, namundi maskapai penerbangan Indonesia basic licence inibelum sepenuhnya bisa dilakukan. Alasannya,sekolah-sekolah penerbangan belum mampumelakukan itu. Guru-gurunya saja masih banyak yangbelum memiliki, apalagi siswanya. Akhirnya yang terjadikemudian para teknisi di maskapai penerbangandomestik disekolahkan kembali untuk mendapatkanbasic licence.

Drs Asep Gunawan adalah salah seorang guruyang menggenggam lisensi itu. Ia mengajar SistemPesawat Terbang di jurusan Air Frame & Power Plane(Motor dan Rangka Pesawat Terbang). Walau bisamengajar di mana pun, Asep tak tergiur pindah. “Sayamendapatkannya karena dibiayai sekolah. Karena itusaya ingin mengaplikasikan ilmu untuk memajukansekolah dan mendorong siswa bisa meraih basic li-cence setelah lulus,” kata pria lulusan Fakultas Teknik

Dirancang jadi ahliperawatan mesinpesawat terbang.Pengajarnya tentaradan ahli mesin.Kerjasama melahirkanbasic licence.Mengejar sertifikasiinternasional.

Gudangnya KampiunMONTIR PESAWAT

SMK Negeri 29 Jakarta “Fo

to-fo

to : Y

udi Is

wan

to/P

ENA

KEJURUAN 27-33.pmd 10/5/2006, 6:44 PM31

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200632

KEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUANKEJURUAN

IKIP Bandung ini.Sertifikat basic licence itu sendiri menjadi salah

satu bagian dari aturan dalam CASR (Civil AviationSafety Regulations) nomor 4147. CASR jugamensyaratkan sekolah penerbangan harus memilikisarana dan prasarana lengkap. Yakni laboratorium,bengkel, perpustakaan, dan hanggar plus pesawatterbang masih lengkap instrumen dan avioniknya sertamesin masih berfungsi.

Jumlah Murid DiaturJumlah Murid DiaturJumlah Murid DiaturJumlah Murid DiaturJumlah Murid DiaturCASR 4147 juga membatasi jumlah murid per kelas.

Sebagai approve school, tiap kelas sekolahpenerbangan di Amerika hanya diisi 24 siswa.Sedangkan di Eropa, tiap kelasnya sampai 28 orang.Jumlah instruktur praktikum juga dibatasi satu oranguntuk enam siswa. Tapi Indonesia belum menentukanbatas jumlah murid per kelas di sekolah penerbangan.

SMK 29 boleh berbangga karena telah memenuhisyarat-syarat CASR 4147. Sekolah ini memiliki limaruang bengkel, dengan peralatan lengkap. Adabengkel umum, system, airframe, engine, dan work-shop CNC (Computer Numerical Control).

Optimalisasi penggunaan hanggar dan pesawatterbang terus dilakukan. Pesawat Hercules jenis pis-ton engine yang dimiliki sekolah dirasa tidak memadai.Instrumen dan kelengkapan avionik kurang lengkap.Untuk mengatasi hal itu, pihak sekolah tengahmempelajari tawaran dari Garuda untuk membelisebuah pesawat Boeing 737-200. “Rencananya tahundepan kami akan membeli pesawat baru,” kata DrsRusnan Saragih, Ketua Pengembangan SMK Negeri29, yang juga pengajar Gas Turbine Engine.

Selain kekurangan itu, jumlah instruktur praktikumdi sana juga belum memenuhi standar. Satu kelasdengan 30 siswa, saat ini hanya dibimbing satu guru.

Saat ini sekolah telah menjalin kerjasama dengansejumlah institusi untuk studi para guru.

Seragam KebesaranSeragam KebesaranSeragam KebesaranSeragam KebesaranSeragam KebesaranKebanggaan juga membusung di dada siswa

karena seragam yang mereka kenakan tak jauhberbeda dengan yang dipakai TNI AU. Baju dancelana seragam berwarna biru persis seragam harianTNI AU. Ada tanda kepangkatan di bahu yangmenunjukkan tingkat kelas. Siswa kelas tigamengenakan tiga strip balok, seperti pangkat kapten.Sedangkan kelas dua hanya dua strip balok dan kelassatu hanya satu strip.

Di sisi kiri lengan terpasang logo sekolahbergambar propeller (baling-baling pesawat terbang).Di dada sebelah kiri menempel wing, sebagai ciri khasdunia penerbangan. Sementara di dada kiri melekatnametag siswa.

Seragam model tentara itu baru dikenakan siswaSMK 29 sejak tiga tahun lalu. Bila Anda berkunjungke sana, suasanannya tak ubahnya berada dilingkungan TNI Angkatan Udara. Sebelum 2000, siswamemakai seragam putih abu, sama dengan seragamsiswa SMA. Perbedaan itu memberi ciri khas sekolahpenerbangan.

“Saya bangga memakainya. Kalau di jalanan seringdilihatin orang. Disangka Angkatan Udara barangkali,”kata Riyan Hidayatullah, siswa kelas 2 jurusan Air-frame and Powerplane.

Kelas UnggulanKelas UnggulanKelas UnggulanKelas UnggulanKelas UnggulanSMK Negeri 29 membuka empat jurusan bidang

studi perawatan pesawat terbang. Ada jurusan Air-frame and Powerplane, Electrical Aviation Instrumen,Elektronika Komunikasi, dan Teknik Pendingin danTata Udara.

Tiap tahun ajaran baru, jurusan Airframe &Powerplane membuka empat kelas, Electrical Avia-tion Instrumen membuka 3 kelas, serta masing-masingsatu kelas Elektronika Komunikasi dan kelas TeknikPendingin dan Tata Udara.

Selain kelas reguler itu, SMK Negeri 29 jugamembuka kelas unggulan yang diisi 25 siswa jempolan.Setiap jurusan mempunyai satu kelas unggulan.Mereka yang bisa masuk kelas unggulan adalah siswayang telah naik tingkat dari kelas satu. Syaratnya jelas,nilainya harus tinggi.

Jika di kelas unggulan, ada siswa yang penurunanprestasinya, atau tidak sanggup mengikutipembelajaran mereka akan dikembalikan ke kelasreguler. Sebaliknya, siswa kelas reguler yangmenunjukkan prestasi bagus, bisa menggantikan “naiklevel” ke kelas unggulan.

Murid-murid kelas unggulan itu, kata RusnanSaragih, dipersiapkan untuk memenuhi permintaantenaga kerja bagus di perusahaan penerbangan.Maklum, jumlah maskapai penerbangan saat inisemakin banyak. “Tahun ini kami mendapat tawarandari beberapa maskapai penerbangan untuk mengirimlulusan berprestasi,” kata Saragih, guru yang telahmengajar di SMK Negeri 29 sejak 1984.

Penerimaan siswa baru SMK Negeri 29menggunakan sistem Real Time Online, sesuai standarnasional. Artinya, sekolah tinggal menerima siswa-siswa yang terseleksi secara otomatis via jaringaninternet di jalur PSB On-Line. Melalui situs PSB Onlineini, masyarakat akan mendapatkan informasi secara

“Gedung SMK Negeri 29 Jakarta

Selain kelas reguler,SMK Negeri 29 jugamembuka kelasunggulan yang diisi 25siswa jempolan.Setiap jurusanmempunyai satu kelasunggulan.

KEJURUAN 27-33.pmd 10/5/2006, 6:44 PM32

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200633

up to date proses pelaksanaan penerimaansiswa baru secara transparan dan kompetitif.Selain itu, masyarakat juga dapat memantauproses penerimaan siswa baru mulai dari datapendaftaran, proses perankingan, dan urutanpenerimaan siswa setiap waktu.

Kurikulum IstimewaKurikulum IstimewaKurikulum IstimewaKurikulum IstimewaKurikulum IstimewaSoal kurikulum, materi pelajarannya

berdasar kurikulum khusus yang disusunGaruda Indonesia, yang disesuaikankebutuhan perusahaan penerbangan.Kerjasama menyusun kurikulum ini sejak duatahun lalu.

Secara teknis, kedua belah pihak mengirimtim kurikulum yang terdiri masing-masing limaorang. Tim perumus kurikulum bertugasmenentukan pelajaran-pelajaran apa saja yangperlu diajarkan, menentukan alokasi waktuuntuk tiap mata pelajaran, dan menentukanstandar kompetensi yang harus dimiliki siswa.Semuanya dikondisikan dengan kebutuhanmaskapai penerbangan.

Sebagai contoh, untuk mendapatkan ba-sic licence, dalam CASR 4147 disebutkanbahwa siswa harus mengantongi sebanyak3.000 jam pelajaran plus praktik. Dalam aturanCASR satu jam adalah 60 menit, sedangkanpada pembelajaran di sekolah umum satu jamadalah 45 menit. Maka, untuk menyiasati agarsetelah lulus siswa bisa mendapat basic li-cence, dibuatlah kurikulum tersebut.

Kerjasama antara SMK 29 dengan GarudaMaintenance itu tentunya menguntungkankedua pihak. Garuda sebagai perusahaan

Siapa sangka bermula dari ruanghanggar pesawat udara

Kemayoran, Jakarta kemudian tumbuhmenjadi sekolah megah. TepatnyaAgustus 1954 berdirilah STMPenerbangan, cikal bakal SMK 29.Lokasi belajar mengajar kemudianberpindah. Pada 1958 STMPenerbangan boyongan ke Jalan ProfDjoko Sutono SH Nomor 1 KebayoranBaru, Jakarta Selatan.

Di lokasi baru ini, STM Penerbanganberdiri di lahan seluas 20.980 m2. Sekolahini menjadi satu-satunya SMK NegeriKelompok Teknologi Industri Udara diJakarta Selatan. Sekolah ini juga satu-satunya yang khusus bergerak di bidangTeknologi Pesawat Udara di Jakarta.Pada 1996 STM Penerbangan inibersalin nama menjadi SMK Negeri 29,sampai sekarang.

Tahun ini SMK Negeri 29 baru sajamerehabilitasi gedung-gedung. Hasilnya,bangunan bertingkat tiga seluas 2.000meter persegi berdiri mentereng.Bangunan baru itu digunakan sebagairuang kelas dan kantor guru. Total danarehabilitasi gedung sebesar Rp 2,2 miliardan sepenuhnya dibiayai PemerintahDKI Jakarta.

Tahun depan mereka akanmerenovasi berbagai fasilitas bengkeldan lapangan. Saat ini ada 22 ruang:lima ruang bengkel (workshop),perpustakaan, lapangan upacara,hanggar pesawat terbang, ruang gambar,ruang guru, ruang kepala sekolah, kantin,ruang OSIS, mushola, telepon umum, dansatu gedung bulu tangkis yang terdiri daritiga lapangan.

BERMULADARI HANGGAR

yang merekrut para lulusan tidak perlumenyekolahkan kembali. Mereka akanmemakai tenaga kerja siap pakai yang sudahbersertifikasi. Lulusan SMK 29 tak repot-repotmencari pekerjaan.

“Saya yakin setelah lulus, saya bisamendapatkan pekerjaan sesuai. Materi yangdiajarkan sekolah juga sudah sangatmemadai,” ujar Jeppy Hidayat, siswa kelas 2jurusan Airframe and Powerplane.

Selain bekerjasama di bidang pengadaaninstruktur dan penyusunan kurikulum, SMKNegeri 29 juga bekerjasama di bidangpelatihan siswa. Program Praktik KerjaLapangan rutin diadakan setiap tahun. PraktikKerja ini selalu melibatkan maskapaipenerbangan, juga pihak Angkatan Udara,tepatnya di Skuadron Teknik 021 HalimPerdanakusuma.

Siswa diwajibkan mengikuti praktik padasemester II di kelas 2. Sekolah memfasilitasisiswa dengan mengirim mereka ke tempatsesuai. Biasanya, sekolah memilih tempatpraktik yang tidak terlalu jauh dari tempattinggal mereka.

SMK Negeri 29 bersama sekolah-sekolahpenerbangan lain di Indonesia telah mendirikanForum Komunikasi Sekolah Penerbangan se-Indonesia. Organisasi ini baru dibentuk bulanFebruari tahun 2006, diketuai oleh Ir. Saragih,Guru SMKN 29 Jakarta. Saat ini sudah bebe-rapa sekolah yang bergabung, misalnya dariJawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta,Medan, Makasar, Padang, dan Jambi.

YUDI ISWANTOPPPPP

PPPPPMesin pesawat yang digunakan untuk praktik siswa

KEJURUAN 27-33.pmd 10/5/2006, 6:44 PM33

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200634

GURUGURUGURUGURUGURU

“Setelah hampir setahun ditunggu sejak

keluarnya UU No 14/2005 tentang Gurudan Dosen, Desember lalu, kesempatanitu akhirnya datang juga. Rencananya,

mulai November ini peserta program sertifikasi gurukloter pertama dilaksanakan. Kuota yang disediakan20.000 kursi. “Jumlahnya akan terus ditambah. Tahundepan kita rencanakan kurang lebih 300.000 guru,”kata Dr. Fasli Jalal, Direktur Jenderal PeningkatanMutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Depdiknas,akhir September lalu.

Kabar yang dihembuskan Fasli itu tentu sangatmelegakan para guru, yang selama setahun ini merasadeg-degan menunggu kejelasan. Semula, Faslimerencanakan program sertifikasi sudah bisa dimulaipertengahan 2006. Eh, ternyata penggodokan PPGuru yang merupakan pengejawantahan dari UU Gurudan Dosen itu berlarut-larut. Diperkirakan PP Guru itubaru diketok palu Oktober ini, setelah melewati empatkali uji publik di berbagai kota. Begitu disahkan,langsung dilanjutkan dengan sertifikasi. “Soalnya, pro-gram sertifikasi untuk 20.000 guru itu sudahdianggarkan dari APBN-P (Perubahan) 2006,” timpalDr. Sumarna Supranata, Direktur Pendidikan danPelatihan, Ditjen PMPTK Depdiknas.

Program sertifikasi guru merupakan pekerjaanraksasa Depdiknas dalam satu dekade ke depan.Pasalnya, lanjut Fasli, dari kurang lebih 2,7 juta guru,baru sekitar 900.000 yang berijazah sarjana (S-1) atau

Diploma Empat (D-4). Padahal, sesuai UU Guru danDosen, peserta sertifikasi harus sarjana atau D-4.Namun, dalam PP Guru itu juga diatur, bagi merekayang belum memiliki ijazah S-1 atau D-4 tapi mempunyaikompetensi dan pengalaman matang sebagai gurusudah, maka akan diberlakukan audit kompetensiyang dilaksanakan oleh lembaga penyelenggarasertifikasi yang ditunjuk. Audit kompetensi itu akanmenentukan perlu berapa lama lagi guru tersebut untukbisa langsung mengikuti sertifikasi.

Kompetensi MemprihatinkanKompetensi MemprihatinkanKompetensi MemprihatinkanKompetensi MemprihatinkanKompetensi MemprihatinkanJumlah guru di Indonesia memang lumayan besar.

Dari sekitar 2,7 juta guru berdasarkan data Depdiknastahun 2004, terdiri dari guru TK sekitar 137.000 orang,sekitar 1,4 juta guru SD/MI, sekitar 662.000 guruSMP/MTs, dan kurang lebih 452.000 guru SMA/MA/SMK. Khusus guru SD/MI, dari kurang lebih 1,4 jutaitu, yang sekitar 200.000 adalah guru MI.

Kualifikasi para guru itu memang berat sekali. GuruTK, misalnya, sekitar 90% hanya lulusan setingkatSMA. Guru SD/MI, sekitar 50% berpendidikan dibawah D-2, dan hanya sekitar 8,3 % yang bergelarsarjana. Di tingkat SMP/MTs, kira-kira 33 % gurunyaberpendidikan di bawah D-3. Sedangkan di tingkatSMA/MA/SMK, kurang lebih 32 % bukan sarjanaatau D-4.

Karena kualifikasi sering berkorelasi dengankompetensi, hal itu memperlihatkan betapa mutu guru

BerebutKLOTER PERTAMA

Sekitar 20.000 gurubakal berebutmengikuti programsertifikasi gelombangpertama, yang digelarNovember ini.Padahal jumlah gurusarjana atau D-4kurang lebih 900.000guru. Bagaimanamenyiasatinya?

Foto

-foto

: Do

k GI

M D

epdik

nas

GURU 34-35.pmd 10/5/2006, 6:45 PM34

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200635

kita memang sangat memprihatinkan. Padahal,mereka merupakan ujung tombak mutupendidikan. Maka, apapun inovasi digulirkan,baik kurikulum, teknologi pembelajaran, hinggabahan ajar, tapi kalau gurunya sebagian besartak berkompeten, tentu akan sulit mengerekmutu pendidikan.

Kemerosatan mutu guru secara nasionalsebenarnya sudah lama dirasakan, terutamasejak pengangkatan guru besar-besaran padatahun 1980-an, yang dikenal dengan GuruInpres. Kebijakan itu untuk meresponkebutuhan guru yang meningkat tajammenyusul dibangunnya SD Inpres secara besar-besaran pada awal 1970-an hinggapertengahan 1980-an. Jumlah SD yang padatahun 1974 baru sekitar 56.000, melonjakdrastis menjadi lebih dari 120.000 pada tahun1984.

Mau tidak mau, jumlah guru juga digenjothabis. Data di Badan PerencanaanPembangunan Nasional (Bappenas)menunjukkan, pengangkatan guru baruterutama banyak terjadi pada awal hinggapertengahan 1980-an. Pada 1982/1983,misalnya, terjadi pengangkatan guru SD121.100 orang. Berikutnya, pada 1985/1986sebanyak 141.324 guru baru diangkat. Barusetelah 1987 jumlahnya menurun, kurang dari60.000 per tahun.

Pengangkatan guru secara massal saatitu tak luput dari praktik-praktik kurang terpuji.KKN merebak di mana-mana. Selain itu, tidaksedikit mereka yang tidak memiliki latarbelakang pendidikan guru, diangkat menjadiguru. Inilah awal kehancuran mutu pendidikankita. Untuk mengatasinya, lantas digenjot pro-gram pelatihan dan penataran guru. Tapi,pelatihan-pelatihan itu ternyata tak bisamenjadi resep manjur. Bahkan, saat itu banyakdisinyalir kegiatan pelatihan tersebut dijadikan

sebagai ajang menghambur-hamburkan duit.Lebih memprihatinkan lagi, kegiatan

pelatihan tersebut seringkali hanya diikuti guru-guru tertentu saja. Sehingga ada guru yangspesialis mengikuti pelatihan dari satu tempatke tempat yang lain. Sementara hasilpelatihannya sendiri tak memberikan implikasipositif bagi guru yang bersangkutan, apalagiditularkan ke guru-guru yang lain. Model-modelpelatihannya pun berjalan monoton, sehinggamembosankan.

Rupanya, buruknya mutu guru itu masihterus menular hingga sekarang. Hal itu palingtidak terlihat saat pemerintah menggelar tesbagi calon guru, tahun 2004 lalu. Saat itutersedia 64.000 formasi lowongan, sementarayang melamar sekitar 1,2 juta orang. Yangmembuat Fasli Jalal merasa prihatin, ada calonguru bahasa Inggris untuk SMP hanya mampumenjawab satu soal dengan benar dari 40 soalyang dikerjakan. “Ini benar-benar merisaukan,padahal mereka sarjana pendidikan bahasa

Inggris,” ujarnya. Selain itu, ada pulacalon guru matematika yang hanyamampu mengerjakan dua soaldengan benar, meski merekamengantongi sarjana pendidikanmatematika. Oleh karena itu, lanjutFasli, kehadiran UU Guru dan Dosendiharapkan menjadi senjatapamungkas untuk mengatasipersoalan mutu guru ini.

Berdasarkan DUKBerdasarkan DUKBerdasarkan DUKBerdasarkan DUKBerdasarkan DUKUntuk melaksanakan program

sertifikasi kloter pertama ini,Depdiknas nampak tidak khawatir.Menurut Sumarna Supranata, yangakrab dipanggil Pranata, saat ini 12perguruan tinggi eks IKIP tengahmenggodok kurikulum bersama. Adajuga forum FKIP (Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan) dari 19 univer-sitas yang menyatakan siap. Selainitu, 150 PTS (perguruan tinggiswasta) juga siap ditunjuk, di bawahkoordinasi IKIP PGRI Semarang.Universitas Terbuka (UT) juga tak

mau ketinggalan, yang mengandalkan modelpendidikan jarak jauh. Lembaga Penjamin MutuTenaga Kependidikan (LPMP) maupun PusatPengembangan dan Penataran Guru (PPG)juga akan ikut ambil bagian. “Jadi kami tidakkhawatir,” katanya.

Meski begitu, kepastian mereka jaditidaknya sebagai penyelenggara sertifikasi,akan ditunjuk oleh Depdiknas setelah PP Gurudisahkan. Pranata tidak menampik, beberapabulan terakhir ini ada sejumlah perguruan tinggiswasta di daerah yang melakukan tindakanngawur. Mereka menawarkan programsertifikasi kepada para guru. “Padahal, PP-nyasaja belum jadi, kok mereka berani sekalimenipu,” katanya.

Karena kewenangan pengelolaan guru kiniberada di bawah pemerintah daerah(kabupaten/kota), maka peserta programsertifikasi itu juga diusulkan oleh mereka. Agartidak terjadi rebutan, pengaturannya dilakukanberdasarkan DUK (Daftar UrutanKepangkatan). Guru yang kepangkatannyasenior dan pengalaman mengajarnya lebihlama, akan lebih diutamakan untuk mengikutisertifikasi gelombang pertama ini. “Yangmenentukan semua itu pemerintah daerah,kami hanya menfasilitasi dari segi pembiayaan,”kata Pranata.

Peserta sertifikasi yang lulus, akanlangsung mendapatkan tunjangan profesi yangbesarnya satu kali gaji pokok setiap bulan.Sedangkan bagi mereka yang tidak lulus,dipersilahkan mengikuti program remedial diLPMP, PPPG, KKG (Kelompok Kerja Guru),atau MGMP (Musyawarah Guru MataPelajaran).

Terkait program sertifikasi ini, Rektor Uni-versitas Negeri Jakarta Bedjo Sujanto danRektor Universitas Terbuka Atwi Suparmanmenyatakan kesiapan institusi yangdipimpinnya. “Bersama-sama dengan 12 LPTKeks IKIP, kami secara intensif sudahmenyiapkan model-model program pendidikanprofesi,” kata Bedjo.

Nampaknya, segalanya kini sudah siap,tinggal ditabuh saja. Jadi tunggu apa lagi.

SAIFUL ANAMPPPPP

Dr. Fasli Jalal

...ada calon gurubahasa Inggris SMP hanyamampu menjawab benarsatu soal dari 40 soal yangdikerjakan...

GURU 34-35.pmd 10/5/2006, 6:45 PM35

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200636

WAWANCARAWAWANCARAWAWANCARAWAWANCARAWAWANCARA

“Kritik pedas menjadi kado buat Ikatan

Penerbit Indonesia (Ikapi), saat pembukaanKongres XVI Ikapi di Hotel Sultan, Jakarta,13-15 September lalu. Adalah Wakil

Presiden Jusuf Kalla yang menuding para penerbit bukuyang menjual buku-buku produksi mereka ke sekolah-sekolah mengakibatkan banyak toko buku tutup.“Kenapa toko-toko buku mati? Karena dimatikan parapenerbit sendiri dengan menjual buku-buku langsungke sekolah-sekolah,” kata Wapres kala membukakongres.

Menurut pengamatan Wapres Jusuf Kalla, saat iniorang sulit sekali mencari toko buku termasuk di mal-mal. “Penerbit banyak, percetakan banyak, tapikelemahan kita adalah akses untuk mendapat bukusulit karena toko buku sulit dijumpai,” katanya. “Tidakada industri yang maju tanpa toko, outlet atau dealeryang banyak.”

Tudingan Wapres mungkin ada benarnya. Namun,bangkrut tidaknya toko buku tidak sepenuhnya “dosa”penerbit” yang bergerilya ke sekolah. “Selama ini out-let masih terbatas di kota-kota tertentu. Mengapapenerbit-penerbit buku pelajaran harus langsung kesekolah. Sebab di beberapa kota/kabupaten tidakada outlet penjualan buku pelajaran. Kalau pun ada,outlet itu “semi”, mereka menjual kelontong tapi jugabuku pelajaran,” kata Setia Darma Madjid, KetuaUmum Ikapi periode 2006-2010.

Setia Darma pun menjelaskan bahwa Ikapi sendiriberusaha untuk bersinergi dengan Gabungan TokoBuku Indonesia. “Paling tidak nantinya ada outlet disetiap kota/kabupaten,” kata Setia Darma, yang telah

Hanya IkutSISTEM

Setia Darma Madjid,Ketua Ikatan Penerbit Indonesia

Ikapi dituding mematikan tokobuku.Tengah dirancang outletbuku pelajaran di seluruhkota dan kabupaten.Ikapi sendiri belum punyacabang di semua kota/kabupaten.Memperjuangkan kebijakanharga kertas buku.

Hanya IkutSISTEM

Dipo

Han

doko

/PEN

A

WAWANCARA 36-39.pmd 10/5/2006, 6:46 PM36

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200637

“menjadi pengurus Ikapi sejak menjabat wakil sekretarisumum pada 1982.

Kepada Dipo Handoko dari PENA PENDIDIKAN,pria kelahiran Manado, 58 tahun silam ini menjelaskanpanjang lebar seputar perbukuan di Tanah Air. Apasaja persoalan yang melingkupi organisasi yang berdiripada 17 Mei 1950 ini? Bagaimana Setia Darma danpengurus baru ini membawa Ikapi bersama 766anggotanya? Mampukah Ikapi mendongkrak produksibuku lebih dari yang sekarang (10.000 judul per tahun,30 juta eksemplar (buku umum) dan 50 juta eksemplar(buku pelajaran)? “Kami akan buat program yangcerdas supaya organisasi ini tertata,” kata Setia Darmamantap.

Berikut petikan wawancara lengkapnya:

Soal kritik Wapres Jusuf Kalla bukankah iniSoal kritik Wapres Jusuf Kalla bukankah iniSoal kritik Wapres Jusuf Kalla bukankah iniSoal kritik Wapres Jusuf Kalla bukankah iniSoal kritik Wapres Jusuf Kalla bukankah inikasus lama sejak fase blockgrant perbukuankasus lama sejak fase blockgrant perbukuankasus lama sejak fase blockgrant perbukuankasus lama sejak fase blockgrant perbukuankasus lama sejak fase blockgrant perbukuandimulai 2000? Lalu muncul aturan Mendiknasdimulai 2000? Lalu muncul aturan Mendiknasdimulai 2000? Lalu muncul aturan Mendiknasdimulai 2000? Lalu muncul aturan Mendiknasdimulai 2000? Lalu muncul aturan MendiknasNomor 11 Tahun 2005 yang melarang guruNomor 11 Tahun 2005 yang melarang guruNomor 11 Tahun 2005 yang melarang guruNomor 11 Tahun 2005 yang melarang guruNomor 11 Tahun 2005 yang melarang gurumenjual buku di sekolah. Apakah Ikapimenjual buku di sekolah. Apakah Ikapimenjual buku di sekolah. Apakah Ikapimenjual buku di sekolah. Apakah Ikapimenjual buku di sekolah. Apakah Ikapisengaja membiarkan anggotanya melanggarsengaja membiarkan anggotanya melanggarsengaja membiarkan anggotanya melanggarsengaja membiarkan anggotanya melanggarsengaja membiarkan anggotanya melanggaraturan ini?aturan ini?aturan ini?aturan ini?aturan ini?

Memang kami memakai jalur koperasi sekolahuntuk distribusi buku pelajaran. Selain itu jelas melaluitoko buku. Di kota-kota besar yang ada toko bukuoke, ya tidak masalah. Mereka ambil buku, bayarsesuai nilainya. Tapi, persoalannya tidak mungkinpenerbit memberikan buku-buku ke toko-toko kecilyang pembayarannya susah.

Selain itu, di kota-kota kecil, tidak usah jauh-jauh,di Lebak, Banten, tidak ada toko buku. Penerbit harusturun, jemput bola. Kalau tidak, ya, siswa tidak dapatbuku. Di sinilah terjadi hukum ekonomi: kebutuhandan permintaan, sehingga dimungkinkan adapermainan harga. Nah, ini yang harus disepakatidengan Depdiknas.

Soal permainan harga buku pelajaran itu padaera Menteri Pendidikan Fuad Hasan, beliau pernahmenegur Ikapi: apakah Ikapi tidak bisa mengaturanggotanya? Kami menjawab, sebenarnya Ikapi bisamengatur anggotanya. Tapi yang penting jajaranBapak harus bisa diatur juga? Ini erat kaitannyadengan bisnis. Kalau jajaran Depdiknas punyaidealisme, Ikapi ikut.

Tampaknya pekan ini Anda sibuk denganTampaknya pekan ini Anda sibuk denganTampaknya pekan ini Anda sibuk denganTampaknya pekan ini Anda sibuk denganTampaknya pekan ini Anda sibuk denganrapat-rapat. Apa saja yang tengah dibahasrapat-rapat. Apa saja yang tengah dibahasrapat-rapat. Apa saja yang tengah dibahasrapat-rapat. Apa saja yang tengah dibahasrapat-rapat. Apa saja yang tengah dibahaskepengurusan Anda?kepengurusan Anda?kepengurusan Anda?kepengurusan Anda?kepengurusan Anda?

Dalam beberapa hari ini kami sedang rapat untukmenjabarkan beberapa keputusan utama konggresIkapi. Pengurus yang terbentuk nanti harusmenjalankan amanat kongres. Di antaranya, yangpenting adalah memberdayakan anggota danpengembangan organisasi. Hingga saat ini beberapaorganisasi di luar Pulau Jawa masih berupa perwakilan.Mengapa kok sekian lama menjadi organisasiperwakilan, mengapa tidak ada perkembanganpengusaha daerah, khususnya di era otonomi daerah?Kami mengadakan penelitian apa penyebabnya.

Sekarang ini hanya ada perwakilan Riau,Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan,Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Organisasiperwakilan ini sudah cukup lama jumlahnya seginiterus. Tahun pertama ini kami akan memberikanpendanaan dan evaluasi. Saya ini orangnya saben,membawa organisasi selalu berkesinambungan. Jadi

yang sudah dilakukan pengurus lalu, yang memangsudah diprogramkan, kita kembangkan.

Adakah penambahan bidang baru dalamAdakah penambahan bidang baru dalamAdakah penambahan bidang baru dalamAdakah penambahan bidang baru dalamAdakah penambahan bidang baru dalamkepengurusan mendatang?kepengurusan mendatang?kepengurusan mendatang?kepengurusan mendatang?kepengurusan mendatang?

Kami memang akan menambah bidang-bidang.Pada kongres Ikapi lalu ditetapkan pengurus harian,sampai ketua kompartemen. Pada pleno akandilengkapi ketua-ketua bidang.

Program utama lainnya?Program utama lainnya?Program utama lainnya?Program utama lainnya?Program utama lainnya?Kurang lebih itu. Yang lain-lain, mengenai promosi,

hubungan luar negeri, pameran adalah agenda rutin.Oh, ya, program penting lainnya adalahmemperjuangkan undang-undang perbukuan danmengenai kertas buku. Kalau ada kertas koran,mengapa tidak ada kertas buku.

Mengenai RUU Perbukuan apa saja suaraMengenai RUU Perbukuan apa saja suaraMengenai RUU Perbukuan apa saja suaraMengenai RUU Perbukuan apa saja suaraMengenai RUU Perbukuan apa saja suaraIkapi yang merasa perlu didengarIkapi yang merasa perlu didengarIkapi yang merasa perlu didengarIkapi yang merasa perlu didengarIkapi yang merasa perlu didengarpemerintah?pemerintah?pemerintah?pemerintah?pemerintah?

Kami maunya, jangan sampai muatannyapemerintah sentris. Harus menampung kepentinganmasyarakat perbukuan, bukan hanya Ikapi, tapi jugatoko buku, perpustakaan, penerjemah, danpercetakan. Ikapi sedang membuat naskah akademikyang nantinya akan diserahkan ke pemerintah sebagaibahan pertimbangan.

Percakapan terputus tatkala Setia Darmamenerima panggilan dari telepon selulernya selamabeberapa menit. Ia serius membicarakan mengenaikegiatannya ke depan. Misalnya, menyebut sejumlahorang yang bakal masuk dalam kepengurusan 2006-2010. Juga mengenai kerjasama dengan GATBI dandaerah untuk membuka outlet, juga semacam fran-chise toko buku atau penerbit.

Buku-buku pelajaran dan umum juga dijual di lapak-lapak.

Didi

Sub

andi

/PEN

A

...kami akanmemperjuangkanundang-undangperbukuan dankertas buku. Kalauada kertas koran,mengapa tidak adakertas buku....

WAWANCARA 36-39.pmd 10/5/2006, 6:46 PM37

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200638

WAWANCARAWAWANCARAWAWANCARAWAWANCARAWAWANCARA

Mengenai BOS Buku yang hingga kini belumMengenai BOS Buku yang hingga kini belumMengenai BOS Buku yang hingga kini belumMengenai BOS Buku yang hingga kini belumMengenai BOS Buku yang hingga kini belumterlaksana. Mengapa suara Ikapi berbedaterlaksana. Mengapa suara Ikapi berbedaterlaksana. Mengapa suara Ikapi berbedaterlaksana. Mengapa suara Ikapi berbedaterlaksana. Mengapa suara Ikapi berbedayang ditangkap Mendiknas dan DPR?yang ditangkap Mendiknas dan DPR?yang ditangkap Mendiknas dan DPR?yang ditangkap Mendiknas dan DPR?yang ditangkap Mendiknas dan DPR?

Itu bukan suara Ikapi. Masalahnya, saat penilaianbuku yang menentukan Badan Standar NasionalPendidikan (BSNP). Namun rupanya patokan hargamemang bukan wewenang BSNP. Pengurus lamatelah mengirim surat ke Menteri Pendidikan Nasionalmengenai sikap Ikapi terhadap kesepakatanMendiknas dengan DPR tentang BOS Buku. Namunsampai sekarang surat Ikapi itu belum mendapattanggapan. Kami bisa meminimalkan biaya denganmenurunkan harga dengan mempertipis kertas, dariyang 80 gram menjadi 70 gram. Sedangkan jilidnyacukup sistem kawat saja.

Intinya kami ingin mengikuti apa yang diinginkanpemerintah. Namun pemerintah juga harus transparan,terbuka, sebenarnya perhitungan di pasar seperti apa.Kalau penerbit terlalu memaksakan diri, namun tidakpunya margin lebih, kan repot.

“Sikap Ikapi mengenai BOS Buku telah ditegaskan dalam

surat bertanggal 16 Juni 2006 yang ditujukan kepadaMendiknas Bambang Sudibyo. Ketika itu surat bernomor 317/PP/IKAPI/VI/2006 diteken Makfudin Wirya Atmaja, Ketua UmumIkapi periode sebelum ini. Butir-butir sikap Ikapi, di antaranya,menegaskan kebijakan pematokan harga buku senilai Rp20.000 per eksemplar pada program BOS Buku 2006 sulitditerapkan. Pasalnya, harga buku-buku hasil penilaian BSNPberada di kisaran Rp 40.000, bahkan tak sedikit yang di atasRp 40.000. Variasi harga buku sendiri ditentukan sejumlahfaktor, misalnya spesifikasi halaman, kertas, ukuran dan warna.

Ikapi juga menyampaikan rincian komponen harga buku,yang terdiri dari royalti 10%, editorial 15%, pencetakan 25%,biaya marketing dan overhead 10%, biaya distribusi toko buku/distributor 30%, dan keuntungan penerbit 10%. Selain itu, jikapemerintah tetap mematok harga BOS Buku sebesar Rp20.000 per eksemplar, Ikapi menyarankan agar biaya distribusidapat ditekan, setiap sekolah membeli buku dari perwakilanpenerbit di ibu kota provinsi tidak melalui toko buku. Tak lainkarena tidak semua kota/kabupaten mempunyai toko buku.

DPR menyebut harga Rp 20.000 per bukuDPR menyebut harga Rp 20.000 per bukuDPR menyebut harga Rp 20.000 per bukuDPR menyebut harga Rp 20.000 per bukuDPR menyebut harga Rp 20.000 per bukusudah sesuai perhitungan Ikapi. Apakahsudah sesuai perhitungan Ikapi. Apakahsudah sesuai perhitungan Ikapi. Apakahsudah sesuai perhitungan Ikapi. Apakahsudah sesuai perhitungan Ikapi. ApakahIkapi tidak satu suara, adakah penerbitIkapi tidak satu suara, adakah penerbitIkapi tidak satu suara, adakah penerbitIkapi tidak satu suara, adakah penerbitIkapi tidak satu suara, adakah penerbitkecewa yang membisiki DPR?kecewa yang membisiki DPR?kecewa yang membisiki DPR?kecewa yang membisiki DPR?kecewa yang membisiki DPR?

Saya belum tahu, belum dapat info soal itu. Kamiberusaha satu suara. Tapi namanya persaingan bisnis,antara penerbit besar dan kecil perhitungan bisa sajabeda. Dengan hitungan penerbit besar bisa saja hargarendah. Ibaratnya beli barang di pasar dan supermar-ket, kan berbeda.

Coba: menghitung harga itu kan mudah. Kertasberapa, komponen lainnya berapa, keuntunganberapa. Kan semua sudah ada rumusnya. Kok tidakbisa diselesaikan? Ini yang tanda tanya.

Bagaimana Ikapi memandang kebijakanBagaimana Ikapi memandang kebijakanBagaimana Ikapi memandang kebijakanBagaimana Ikapi memandang kebijakanBagaimana Ikapi memandang kebijakanblockgrant, khususnya blockgrant buku. Diblockgrant, khususnya blockgrant buku. Diblockgrant, khususnya blockgrant buku. Diblockgrant, khususnya blockgrant buku. Diblockgrant, khususnya blockgrant buku. Diera Buku Paket, Balai Pustaka memonopoli,era Buku Paket, Balai Pustaka memonopoli,era Buku Paket, Balai Pustaka memonopoli,era Buku Paket, Balai Pustaka memonopoli,era Buku Paket, Balai Pustaka memonopoli,sekarang ini tampaknya monopoli berpindahsekarang ini tampaknya monopoli berpindahsekarang ini tampaknya monopoli berpindahsekarang ini tampaknya monopoli berpindahsekarang ini tampaknya monopoli berpindahke segelintir anggota Ikapi yang menguasaike segelintir anggota Ikapi yang menguasaike segelintir anggota Ikapi yang menguasaike segelintir anggota Ikapi yang menguasaike segelintir anggota Ikapi yang menguasaipasar?pasar?pasar?pasar?pasar?

Memang, hal itu dilakukan anggota Ikapi sebagaibagian langkah pengusaha. Kami memandangsebenarnya apa kebijakan pemerintah denganblockgrant. Jangan dilihat hanya soal sebarannya kesepuluh, dua puluh daerah. Apa dulu maksudkebijakan penentuan daerah yang mendapatkanblockgrant. Kalau pemerintah mau pemerataan,menurut saya sendiri tidak mungkin. Ada perbedaankualitas dan kecepatan setiap daerah. Oleh karenaitu setiap blockgrant mestinya ada kriteria.

Dalam setiap pelaksanaan blockgrant, memangtidak bisa dihindari, ada… bukan monopoli, tapiberulang-ulangnya pemain (penerbit) yang menguasai.Pemain yang unggul, ya penerbit yang siap tempur.Penerbit buku pelajaran yang kecil harus profesional,sedangkan yang besar selalu menjaga kualitas.Namun yang mengendalikan tetap Depdiknas.

Kebijakan perbukuan masa laluKebijakan perbukuan masa laluKebijakan perbukuan masa laluKebijakan perbukuan masa laluKebijakan perbukuan masa lalumemunculkan permainan antara penerbit danmemunculkan permainan antara penerbit danmemunculkan permainan antara penerbit danmemunculkan permainan antara penerbit danmemunculkan permainan antara penerbit danDepdiknas, sekarang ini penerbit berkolusiDepdiknas, sekarang ini penerbit berkolusiDepdiknas, sekarang ini penerbit berkolusiDepdiknas, sekarang ini penerbit berkolusiDepdiknas, sekarang ini penerbit berkolusidengan daerah dan sekolah-sekolah?dengan daerah dan sekolah-sekolah?dengan daerah dan sekolah-sekolah?dengan daerah dan sekolah-sekolah?dengan daerah dan sekolah-sekolah?

Ya, itu dia. Kalau pemerintah menyebarkan kedaerah, apakah sudah siap SDM di daerah. Jangan-jangan hal-hal yang terjadi di pusat terjadi di daerah.Kemungkinan kolusi di semua lini selalu ada. Makanya,saya bilang, tinggal aparatnya mau tidak mengikutiaturan. Kalau sistem dipegang dengan baik,pengusaha mengikuti.

Yang namanya pengusaha, harus selalu berupayaproduknya goal, tidak hanya buku, begitu jugapengusaha elektronik dan macam-macam. Memangyang kerap disorot di pendidikan soal buku, kok adakolusi. Padahal, di setiap dada pengusaha pasti adakeinginan perusahaannya hidup, produknya berhasil.Ego semacam itu pasti ada, kalau tidak ya percumajadi pengusaha penerbitan.

Soal penilaian buku pelajaran oleh BadanSoal penilaian buku pelajaran oleh BadanSoal penilaian buku pelajaran oleh BadanSoal penilaian buku pelajaran oleh BadanSoal penilaian buku pelajaran oleh BadanStandar Nasional Pendidikan apakah adaStandar Nasional Pendidikan apakah adaStandar Nasional Pendidikan apakah adaStandar Nasional Pendidikan apakah adaStandar Nasional Pendidikan apakah adacelah BSNP main mata dengan penerbit?celah BSNP main mata dengan penerbit?celah BSNP main mata dengan penerbit?celah BSNP main mata dengan penerbit?celah BSNP main mata dengan penerbit?

Kita tidak bisa menilai. Kita tidak bisa su’uzhon,berprasangka buruk, kepada BSNP dan anggotaIkapi sendiri. Kecuali bila Ikapi diikutsertakan dalamproses seleksi.

....kami inginmengikuti apa yangdiinginkan pemerintah.Namun pemerintahjuga harus transparan,terbuka, sebenarnyaperhitungan di pasarseperti apa....

WAWANCARA 36-39.pmd 10/5/2006, 6:46 PM38

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200639

Adakah anggota Ikapi yang tak puas karenaAdakah anggota Ikapi yang tak puas karenaAdakah anggota Ikapi yang tak puas karenaAdakah anggota Ikapi yang tak puas karenaAdakah anggota Ikapi yang tak puas karenatak lolos seleksi BSNP?tak lolos seleksi BSNP?tak lolos seleksi BSNP?tak lolos seleksi BSNP?tak lolos seleksi BSNP?

Ada, sih ada. Tapi mereka tidak bisa berbicarabanyak. Yang penting, begini, menurut saya, barangitu harus berkualitas, harganya masuk hitungan. Kalausampai barang tidak berkualitas, bisa di-sue. Menurutsaya kembali soal clean governance.

Menurut Anda, perbukuan nasional sudahMenurut Anda, perbukuan nasional sudahMenurut Anda, perbukuan nasional sudahMenurut Anda, perbukuan nasional sudahMenurut Anda, perbukuan nasional sudahmencerminkan clean governance?mencerminkan clean governance?mencerminkan clean governance?mencerminkan clean governance?mencerminkan clean governance?

Saya tidak bisa tebak.

Penerbit yang gagal lolos penilaian BSNPPenerbit yang gagal lolos penilaian BSNPPenerbit yang gagal lolos penilaian BSNPPenerbit yang gagal lolos penilaian BSNPPenerbit yang gagal lolos penilaian BSNPadakah yang protes?adakah yang protes?adakah yang protes?adakah yang protes?adakah yang protes?

Sampai sekarang belum dengar. Baru angin-anginsaja. Secara resmi protes ke BSNP belum ada. Kalaumemang punya bukti, ya dikeluarin. Tapi saya sendiribersifat netral.

Selain buku wajib yang mesti lolos seleksiSelain buku wajib yang mesti lolos seleksiSelain buku wajib yang mesti lolos seleksiSelain buku wajib yang mesti lolos seleksiSelain buku wajib yang mesti lolos seleksiBSNP, masih ada buku pengayaan yangBSNP, masih ada buku pengayaan yangBSNP, masih ada buku pengayaan yangBSNP, masih ada buku pengayaan yangBSNP, masih ada buku pengayaan yangpengadaannya mengundang sejumlahpengadaannya mengundang sejumlahpengadaannya mengundang sejumlahpengadaannya mengundang sejumlahpengadaannya mengundang sejumlahpenerbit yang ditunjuk Depdiknas. Apakahpenerbit yang ditunjuk Depdiknas. Apakahpenerbit yang ditunjuk Depdiknas. Apakahpenerbit yang ditunjuk Depdiknas. Apakahpenerbit yang ditunjuk Depdiknas. Apakahprosesnya melalui Ikapi atau lobi-lobi penerbitprosesnya melalui Ikapi atau lobi-lobi penerbitprosesnya melalui Ikapi atau lobi-lobi penerbitprosesnya melalui Ikapi atau lobi-lobi penerbitprosesnya melalui Ikapi atau lobi-lobi penerbitsendiri ke Depdiknas?sendiri ke Depdiknas?sendiri ke Depdiknas?sendiri ke Depdiknas?sendiri ke Depdiknas?

Tidak ada pembelian buku melalui Ikapi. Ikapitidak pernah diajak pembicaraan.

Kecuali mengenai BOS Buku?Kecuali mengenai BOS Buku?Kecuali mengenai BOS Buku?Kecuali mengenai BOS Buku?Kecuali mengenai BOS Buku?Kami justru komplain setelah keluar kesepakatan

Mendiknas dan DPR mengenai BOS Buku. Makanyadalam kebijakan buku pelajaran kami berharappemerintah mengajak serta masyarakat perbukuan,seperti Ikapi dan pengarang, sebelum menggulirkankebijakan.

Pemerintah melalui Jaringan PendidikanPemerintah melalui Jaringan PendidikanPemerintah melalui Jaringan PendidikanPemerintah melalui Jaringan PendidikanPemerintah melalui Jaringan PendidikanNasional, berencana menyertakan modul-Nasional, berencana menyertakan modul-Nasional, berencana menyertakan modul-Nasional, berencana menyertakan modul-Nasional, berencana menyertakan modul-modul pelajaran di website milik Depdiknas.modul pelajaran di website milik Depdiknas.modul pelajaran di website milik Depdiknas.modul pelajaran di website milik Depdiknas.modul pelajaran di website milik Depdiknas.Modul pelajaran itu bisa diakses sekolah-Modul pelajaran itu bisa diakses sekolah-Modul pelajaran itu bisa diakses sekolah-Modul pelajaran itu bisa diakses sekolah-Modul pelajaran itu bisa diakses sekolah-sekolah dan boleh diperbanyak. Apasekolah dan boleh diperbanyak. Apasekolah dan boleh diperbanyak. Apasekolah dan boleh diperbanyak. Apasekolah dan boleh diperbanyak. Apakomentar Ikapi?komentar Ikapi?komentar Ikapi?komentar Ikapi?komentar Ikapi?

Kalau itu melanggar hak cipta.

Depdiknas membeli hak cipta pengarang?Depdiknas membeli hak cipta pengarang?Depdiknas membeli hak cipta pengarang?Depdiknas membeli hak cipta pengarang?Depdiknas membeli hak cipta pengarang?Lain soal kalau pengarang yang menjual hak

ciptanya. Kalau pengarang tidak mau menjualnya?

Pasti banyak penulis buku yang mau dibeliPasti banyak penulis buku yang mau dibeliPasti banyak penulis buku yang mau dibeliPasti banyak penulis buku yang mau dibeliPasti banyak penulis buku yang mau dibelihak ciptanya..hak ciptanya..hak ciptanya..hak ciptanya..hak ciptanya..

Sekarang begini. Nilainya berapa. Saya akanmenyarankan tidak kepada pengarang. Rugi kalaupengarang menjual hak cipta. Depdiknas sebenarnyabisa membuat sendiri modul-modul itu. Selain itu, kalaupemerintah maunya begitu, itu akan mematikan swasta.Kalau tidak ada penerbitan, pemerintah mau apa?Pemerintah mestinya mengawal penerbitan, bukanbikin buku.

Kecuali buku-buku yang telah lewat hakKecuali buku-buku yang telah lewat hakKecuali buku-buku yang telah lewat hakKecuali buku-buku yang telah lewat hakKecuali buku-buku yang telah lewat hakciptanya, Ikapi tidak keberatan?ciptanya, Ikapi tidak keberatan?ciptanya, Ikapi tidak keberatan?ciptanya, Ikapi tidak keberatan?ciptanya, Ikapi tidak keberatan?

Buku pelajaran itu tidak ada yang lewat hakciptanya, karena selalu diperbarui, dikembangkan.Kalau buku bacaan mungkin hak ciptanya lewat. Nah,itu sebenarnya tugas Balai Pustaka. Buku bacaanbagus, yang no name, bisa dicetak ulang.

Kalau kebijakan Jardiknas dan buku digitalKalau kebijakan Jardiknas dan buku digitalKalau kebijakan Jardiknas dan buku digitalKalau kebijakan Jardiknas dan buku digitalKalau kebijakan Jardiknas dan buku digitalitu tetap jalan, apa sikap Ikapi?itu tetap jalan, apa sikap Ikapi?itu tetap jalan, apa sikap Ikapi?itu tetap jalan, apa sikap Ikapi?itu tetap jalan, apa sikap Ikapi?

Jelas kami akan berupaya memperingatkan bahwakebijakan itu sama saja monopoli pemerintah. Sudahada Undang-Undang Persaingan Usaha, mengapajustru pemerintah melakukan monopoli.

Bukankah hal itu menguntungkan sekolahBukankah hal itu menguntungkan sekolahBukankah hal itu menguntungkan sekolahBukankah hal itu menguntungkan sekolahBukankah hal itu menguntungkan sekolahdan menurunkan biaya pengadaan buku?dan menurunkan biaya pengadaan buku?dan menurunkan biaya pengadaan buku?dan menurunkan biaya pengadaan buku?dan menurunkan biaya pengadaan buku?

Belum tentu. Apa benar naskah buku dariDepdiknas itu berkualitas. Apakah naskah buku yangdibeli dari pengarang juga betul-betul bermutu?Bagaimana mengawasinya, siapa yangmengendalikannya? BSNP? Berarti itu kolusi, karenaBSNP juga bagian pemerintah. Pasti diloloskan BSNP.Diujicoba saja. Soal kualitas, dari dulu, naskah yangdibuat pemerintah selalu kalah dibanding yang dibuatswasta. Karena swasta lebih variatif.

Bagaimana bila pengarang berkualitas ituBagaimana bila pengarang berkualitas ituBagaimana bila pengarang berkualitas ituBagaimana bila pengarang berkualitas ituBagaimana bila pengarang berkualitas itumau dibeli karyanya oleh pemerintah?mau dibeli karyanya oleh pemerintah?mau dibeli karyanya oleh pemerintah?mau dibeli karyanya oleh pemerintah?mau dibeli karyanya oleh pemerintah?

Kita lihat saja. Kalau memang karakter pengarangseperti itu. Ya, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Dibeberapa negara tidak terjadi seperti itu. Menurut sayakebijakan seperti itu tidak memecahkan persoalan,justru menambah masalah. Sepertinya mempercepatproses. Tapi, sama saja mengajari orang mencuri.

Bagaimana kebijakan perbukuan nasional diBagaimana kebijakan perbukuan nasional diBagaimana kebijakan perbukuan nasional diBagaimana kebijakan perbukuan nasional diBagaimana kebijakan perbukuan nasional dinegara tetangga, ada studi banding?negara tetangga, ada studi banding?negara tetangga, ada studi banding?negara tetangga, ada studi banding?negara tetangga, ada studi banding?

Terus terang Ikapi belum pernah mengadakanprogram studi banding, di negara Asean misalnya.

Bagaimana peta penerbit anggota Ikapi,Bagaimana peta penerbit anggota Ikapi,Bagaimana peta penerbit anggota Ikapi,Bagaimana peta penerbit anggota Ikapi,Bagaimana peta penerbit anggota Ikapi,berapa persen perbukuan pelajaran dikuasaiberapa persen perbukuan pelajaran dikuasaiberapa persen perbukuan pelajaran dikuasaiberapa persen perbukuan pelajaran dikuasaiberapa persen perbukuan pelajaran dikuasaipenerbit besar?penerbit besar?penerbit besar?penerbit besar?penerbit besar?

Saya tidak pernah punya data. Kalau sudahterbentuk pengurus, saya baru bisa bicara data. Kalaubesar, besar apanya. Yang jelas, 30% anggota Ikapiadalah penerbit buku pelajaran.

...Soal kualitas, daridulu, naskah yangdibuat pemerintahselalu kalah dibandingyang dibuat swasta.Karena swasta lebihvariatif...

Perpustakaan

PPPPP

Didi

Sub

andi

/PEN

A

WAWANCARA 36-39.pmd 10/5/2006, 6:46 PM39

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200640

INTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONAL

“Dari udara, yang tampak adalah warna hijau

resik, dengan pohon-pohon nan teratur.Jalanannya berkelok-kelok, menyusurikampus yang berbukit. Di beberapa tempat,

sejumlah bangunan berdiri. Ada yang usianya lebihdari seabad. Namun semuanya terawat apik dannyaman dipandang.

Kawasan 100 hektare lebih itu terletak di kotaLychnburg, Virginia, Amerika Serikat. Di situlah berdiriRandolph-Macon Woman’s College, perguruan tinggiyang akrab dipanggil dengan nama Randy Mac. Diantara julangan pepohonan, Blue Ridge Mountain –gunung yang dipopulerkan penyanyi country JohnDenver lewat lagunya Take Me Home Country Roads—tampak membiru. Ia kokoh berdiri diselimuti awan yangmelayang bagai kapas.

Tapi, ketenangan kampus di kaki gunung itutengah terusik. Para alumni, juga mahasiswanya,jengkel terhadap keputusan Dewan Pengurus. Dalamsidangnya pada 6 September lalu, merekamemutuskan mulai tahun ajaran baru 2007mendatang, mereka akan menerima mahasiswa pria.Tradisi “hanya perempuan” yang sudah bertahan lebihdari seabad, punah.

Di luar ruang rapat, ratusan gadis cantik mahasiswiCollege, dan para alumni, berkumpul. Mereka memakaikaos kuning bertuliskan: Better Dead Than Coed –lebih baik mati daripada bercampur. Begitu hasil rapatdiumumkan, mereka kontan berteriak. Protes. GingerWorden, rektor sementara universitas, hanya terdiamtermangu. Air mata menggulir lewat pipinya. “Saya

minta maaf,” kata alumni Randolph-Macon ini. Sesaatkemudian, Worden dan para pemrotes berkumpul.Mereka berpegangan tangan untuk mengungkapkanrasa sedih yang mendalam. Pembela Randy Mac kalahtelak: 25-2.

Dengan demikian, mulai tahun ajaran depan,Randy Mac akan masuk kelompok coed. Inimerupakan kependekan dari co-education, sistempendidikan yang mencampur laki-laki dan perempuandalam satu kelas. Bila Anda membuka statuta rencanake depan perguruan Randy Mac (bisa diakses di http://www.rmwc.edu), Anda akan menemui di bagian pal-ing atas “visi, nilai, dan tujuan.” Sejak awal Septem-ber ini akan kita jumpai kalimat: “Perguruan ini akanmengutamakan para murid, baik pria maupun wanita,yang menyiapkan dirinya secara serius dengan tujuanuntuk memimpin atau berperan serta dalam masyarakatglobal.”

DARI PENULIS HINGGA JAKSARandy Mac berdiri di akhir abad ke-19. Ia lahir

hampir bersamaan dengan perguruan-perguruankhusus untuk perempuan lainnya, yang kini dikenalsebagai “tujuh perempuan bersaudara.” Enam lainnyaadalah Vassar College, Radcliffe College, WellesleyCollege, Smith College, Mount Holyoke College, BryanMawr College, dan Barnard College. Masa-masa itudikenal sebagai era kelam bagi kaum wanita, karenasebagian besar perguruan tinggi belum menerima kaumhawa sebagai mahasiswa.

William Waugh Smith, tokoh masyarakat Virginia,

Gerbang PriaMULAI DIBUKA

Sekolah khusus untukperempuan makinberkurang jumlahnya.Tuntutan pasarmembuat merekamenerima murid darijenis kelamin lain.

Kampus Randolph-MaconWoman’s College

INTERNASIONAL 40-43.pmd 10/5/2006, 6:46 PM40

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200641

PPPPP

tatkala merintis pendirian Randy Macsebetulnya meniatkan lembaga pendidikannyaakan menerima murid pria dan wanita. Namundalam pemungutan suara di kalangan dewanpendiri, ia kalah. Selama ratusan tahunkemudian Randy Mac hanya menerima muridperempuan. Adapun Smith kemudian memilihmendirikan sekolah sendiri, bernama RandolphMacon College, yang hanya menerima muridpria.

Maka, selama ratusan tahun tradisi untukhanya menerima murid perempuan, terusdipertahankan. Salah satu alumni yang cukuptenar adalah Pearl S. Buck, pengarangkondang yang mungkin novelnya jadikegemaran Anda. Buck masuk Randolph-Macon pada 1914. Pemenang nobel sastra itumenulis, “Saya masih terngiang-ngiang akanmasa indah tatkala sekolah di sana.Suasananya betul-betul nyaman. Dan ketikakami keluar kampus, kami sudah siap untukterjun ke dunia nyata.”

Buck, sebagaimana para alumni lainnya,amat membanggakan sistem kelas hanyaperempuan. Karena itu, ketika dewan pengurussekolah memutuskan akan menerima muridlaki-laki, para alumni ikut berteriak. Merekamenentang keras.

“Saya betul-betul merasa dikhianati. Sayasangat kecewa,” kata Elizabeth Carter, 23tahun, salah satu alumni yang baru lulus tahunlalu. Ia merencanakan menggugat dewanpengurus serta menggelar aksi protes.

Melanie West, lulusan tahun 1990, kinisudah berkarier sebagai jaksa. Ibu dua anakini juga marah kepada para pengurus dewansekolah. “Ini bukan karena sekolah perempuantak layak dipertahankan lagi. Masing-masingada kelebihannya,” kata West. Ia jengkelkarena para pengurus tidakmempertimbangkan alumni dan murid. Merekajuga berjanji akan mengadakan sosialisasi.Nyatanya tidak. “Padahal, kalaudipertahankan, sekolah kelamin tunggal sepertiRandolph ini akan selamat,” kata West.

HANYA 3% KE RANDOLPHSecara kualitas, Randolph memang

membanggakan. Pendidikannya termasuk diperingkat atas di antara berbagai perguruantinggi di Amerika. Di deretan alumninya, banyakyang tercatat menduduki kursi penting,semacam senator, pengusaha, ahli hukum,atau sastrawan. Sekolah ini juga bisamembiayai dirinya dengan baik.

Muridnya stabil, 700-800, selama sepuluhtahun terakhir. Pernah mencapai 900 orang,itu pada 1960-an, tatkala Amerika mendapatkelahiran bayi-bayi baru. Sementarasumbangan yang berhasil dikumpulkan selalubesar. Tahun lalu Randolph berhasil meraihUS$ 133 juta, lebih dari Rp 1 triliun, alias sekitarRp 1,5 miliar tiap siswa, sebagian besarsumbangan alumni.

Bahkan, Juni lalu, dewan pengurus suksesmenggelar kegiatan pengumpulan dana untuk

riset dan perbaikan kualitas sekolah. Dari US$100 juta yang dicari, mereka mendapat US$105 juta. “Tak ada alasan bagi dewanpengurus untuk menerima murid pria,” kataWest. Apalagi, kata West, pilihan untuk tetapsingle sex atau co-ed bukanlah semata-mataurusan jenis kelamin. “Sekolah single sexterbukti kualitasnya lebih bagus,” katanya.

Keputusan Randy Mac untukmembongkar tradisinya makin memangkasjumlah sekolah khusus perempuan. Kalau pada1960 sekolah seperti ini ada 300 buah, tahunini tinggal 60. Mereka kebanyakan mengubahbentuk demi menyesuaikan dengan

Dewasa ini, menerima murid pria danwanita merupakan hal umum. Bahkan

terasa janggal bila sebuah lembagapendidikan hanya menerima murid dari jeniskelamin tertentu. Di masa lalu, ini merupa-kan hal biasa. Yang jadi pertimbanganutama sikap ini adalah moral. Bercampur-nya murid pria dan wanita dalam satusekolah dikhawatirkan akan berakibatburuk bagi perilaku mereka.

Amerika dan Inggris, dua negara yangkini pendidikannya dinilai terkemuka didunia, pada awalnya banyak menganutsistem sekolah untuk jenis kelamin tertentu:hanya perempuan atau laki-laki.Pendidikan resmi di Inggris sudah berusialebih dari 500 tahun. Tetapi sekolahcampuran berasrama, baru ada pada 1898,yakni Bedales School, yang didirikan tokohpendidikan John Haden lima tahun

sebelumnya. Ada pula sekolah yangratusan tahun ngotot hanya menerima mu-rid laki-laki. Tak kuat menahan gempuranjaman, akhirnya pintu dibuka untuk muridperempuan. Termasuk di kelompok iniadalah Clifton College, yang mengijinkankaum hawa jadi murid pada 1987.

Di Amerika, lembaga pendidikan tinggipertama yang menerima murid campuranadalah Franklin College, di Lancaster, Penn-sylvania, yang berdiri pada 1787. Tahunitu pula, Franklin langsung menerima 78mahasiswa pria dan 36 cewek. Tapi nasibFranklin kurang moncer. Sekolah ini sempattutup karena masalah keuangan. Tatkalabuka lagi, sempat hanya menerima muridlaki-laki. Baru pada 1969 salah satuperguruan tinggi papan atas di Amerika inikembali menerima murid perempuan.

IWAN QODAR HIMAWAN

Kisah Inggris dan Amerika

perkembangan pasar, yang lebih menghendakisekolah campuran.

Salah satu yang lebih dulu mengubahbentuk adalah Hood College, di Frederick,Madison. Empat tahun lalu, demi alasanekonomi, sekolah ini menghilangkan rambuverboden bagi murid pria. Sukses.Pendaftarnya membengkak tiga kali. Saat ini,jumlah murid barunya mencatat rekor baru.

Namun, sejumlah sekolah memilih bentuklamanya. Sweet Briar, Hollins, and MaryBaldwin, keduanya di negara bagian Virginia,memilih tetap hanya menerima muridperempuan. Sementara Hampden-Sydney,

Demo menolak Randolph-Macon Woman’s College menjadi kampus campur.

PPPPP

INTERNASIONAL 40-43.pmd 10/5/2006, 6:46 PM41

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200642

INTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONALINTERNASIONAL

juga hanya akan menerima murid pria. Dewasaini masih ada empat perguruan tinggi yanghanya dikhususkan bagi kaum adam.

Pengubahan bentuk menjadi sekolahcampuran, sesungguhnya amat berisiko.Alumni yang kesal bisa-bisa menghentikansumbangan, salah satu sumber utamapembiayaan sekolah. Para murid yang jengkelbisa pergi, lalu mencari sekolah baru.

Bagi dewan pengurus Randy Mac,keputusan yang mereka ambil memang terasapahit. Mereka terpaksa mengambil sikap inisetelah menurut survei yang mereka lakukan,hanya 3% gadis lulusan SMA yang inginmelanjutkan ke sekolah semacam Randolph.Turun dibanding 5% pada 10 tahun lalu. Salahsatu alasannya, di era modern, janggal bilacowok dan cewek berjalan sendiri-sendiri.

Bahkan jajak pendapat terhadap paramurid yang sudah masuk menyebutkan,mereka memilih Randolph bukan karenasekolah itu khusus untuk perempuan. Adaalasan lain, seperti kualitas dan kedekatandengan tempat tinggal. “Pasar sudah takmeminati lagi sekolah seperti ini,” kata BuWorden.

Maka, si tujuh perempuan bersaudara itu,mulai minggat, satu demi satu. Vassar sudahlama membuka gerbang bagi pria. Radcliffesudah bergabung dengan Universitas Harvard.Tinggallah empat yang setia pada ikrar awal.

IWAN QODAR HIMAWAN/[email protected]

Selama ribuan tahun, hanya priayang boleh masuk sekolah, diChina. Di negeri “seribu dewa” ini,

tugas kaum wanita terbatas untuk urusandapur, rias, dan keturunan, atau tiga Mdalam bahasa Jawa: macak, masak, danmanak. Baru pada 1910 berdiri Universi-tas Perempuan Ginling dan SekolahTinggi Perempuan Peking. Namun,aturan negeri itu masih melarang perem-puan berbaur dalam satu sekolah dengankaum pria.

Situasi baru berubah pada 7Desember 1919. Dalam pertemuanLembaga Pendidikan Tinggi Nanjing,penggagas sekolah campuran di China,Tao Xingzhi, mengajukan rancanganyang meninjau ulang aturan perempuandi sekolah-sekolah. Ia mengusulkan agarLembaga Pendidikan Tinggi Nanjingmengijinkan perempuan menjadimahasiswanya. Rektor sekolah, danbeberapa profesor, mendukung. Namun,intelektual pria yang melarang tak kalahbanyaknya. Namun, gagasan TaoXingzhi diterima.

Setahun kemudian, sekolah itu

menerima mahasiswi. Sekolah TinggiPerempuan Peking, mengambilputusan serupa pada tahun yangsama. Setelah 1949, tahun mulaiberkuasanya Partai Komunis di Chinadaratan, pendidikan campuranmenjadi hal biasa. Baru akhir-akhir inisekolah khusus untuk satu gendermuncul kembali, demi alasan pasar.

Hong Kong, pulau yang barulepas dari Inggris pada 1995, memulaipendidikan campuran empat tahunlebih dulu dari China daratan. Pada1915 berdiri St. Paul’s Co-educationalCollege. Semula, sekolah itu hanyauntuk kaum perempuan.

Di Indonesia, dewasa ini masihbanyak sekolah yang dikhususkanbagi kaum perempuan. Di Yogya-karta, SMA Muhammadiyah 5, yangberdiri pada 1980, hanya untuk kaumperempuan. Di Jakarta, SMA Taraka-nita, juga di Bogor, SMA Regina Pacis,sampai sekarang belum membukagerbangnya untuk kaum pria. Inimemang sebuah pilihan, yang masing-masing ada plus dan minusnya.

Perempuan di Seribu Dewa

PPPPP

Vassar College - Satu di antara tujuh kampus khusus wanita “bersaudara”

Universitas Ginling, China 1912

www.

libra

ry.ya

le

Dok.

Vass

ar C

olleg

e

INTERNASIONAL 40-43.pmd 10/5/2006, 6:47 PM42

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200643

Sekolah campur atau khusus, masing-masing memiliki pendukung. DiAmerika, para pengusung sekolah

khusus untuk jenis kelamin tertentu iniberkumpul di Columbia, untuk pertemuannasional. Tema yang mereka bahas adalah“Membangun Jaringan-Membangun Sekolah.”Dalam brosurnya, panitia mengatakan,kesadaran akan pentingnya sekolah untukjenis kelamin tertentu, saat ini makin tinggi.Diperlukan jaringan luas dan ilmu cukup untukmeningkatkan kualitas pendidikan sekolahkhusus.

Pengelola sekolah khusus memang harussemakin merapatkan barisan. Anggota merekacopot satu demi satu. Koran New York Timesmenulis, kini memang bukan masanya lagiwanita dan pria berjalan sendiri-sendiri. Merekasudah bisa berjalan bergandengan tangan.

Bahkan, pemerintah Amerika pada 1972mengeluarkan peraturan yang mengharamkan

sekolah khusus di lembaga pendidikan negeri.Salah satu alasannya, dibutuhkan biaya amatmahal bila pria dan wanita memiliki sekolahsendiri-sendiri. Namun, pada 2002 undang-undang itu dibatalkan. Pemerintah Amerikamenganggarkan US$ 3 juta untuk mendukungsekolah yang memilih murid berkelamin tertentu.

Termasuk di antara pendukung sekolahkhusus adalah Hillary Clinton, ketika itu sudahmenjadi senator mewakili New York. “Sekolahharus dibebaskan untuk memilih, maumenerima murid campuran atau hanya jeniskelamin tertentu. Aneh bila sekolah khusushanya untuk orangtua yang kaya,” katanya.

Namun, menurut pendukungnya, tidak adabukti signifikan bahwa hanya kaum kaya yangmenyekolahkan anaknya ke sekolah khusus.Yang jelas, kata pendukung kelompok ini,pemisahan murid pria dari wanita terbuktimeningkatkan kualitas pendidikan. Salah satuyang dipakai sebagai argumentasi adalahpenelitian para periset dari Fakultas PaedagogiUniversitas Cambridge, Inggris, yangdiumumkan pada Juni 2005.

Laporan itu dibuat berdasar penelitianselama empat tahun terhadap ratusan sekolah,yang mewakili keragaman etnik dan ekonomi.Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktoryang bisa meningkatkan kualitas murid, sertamengurangi kesenjangan antara muridperempuan dengan laki-laki.

Sejumlah sekolah masuk kelompok “origi-nator.” Mereka berhasil meningkatkan kualitaspara muridnya. Gap antara murid pria danwanita, juga mengecil. Menurut riset ini, kelasyang hanya khusus untuk laki-laki, terbukti bisameningkatkan kualitas mereka dalam pelajaran

Campur vs Tunggalbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya.Sedang untuk kelas perempuan, perbaikanmutu ditemukan dalam pelajaran matematikadan fisika. Laporan lengkap setebal 162halaman ihwal hal ini dapat diakses cuma-cumalewat www.singlesexschool.org.

Argumentasi lain yang diangkat parapengusung kelas homogen adalah hasilpenelitian pengamat pendidikan, MarleneHamilton, di Jamaica. Hasil risetnyamembandingkan kualitas murid di sekolahheterogen yang yang homogen. Murid disekolah khusus ternyata jauh lebih kinclongketimbang yang di sekolah biasa, untuk semuabidang pelajaran.

Versi Hamilton, untuk bidang pelajaranyang sama dengan kecerdasan sama, nilaitertinggi diperoleh murid wanita di sekolahkhusus cewek. Di tempat kedua adalah muridpria di sekolah pria; ketiga adalah murid pria disekolah campuran; dan terjelek adalah muridwanita di sekolah campuran.

Namun, pendapat sedikit berbedadikemukakan Departemen PendidikanAmerika. Tahun lalu, lembaga ini mengadakanpenelitian untuk mengetahui kebenaranberbagai klaim itu. Dalam laporannyadisebutkan bahwa memang benar bahwakelas homogen bisa memicu kualitas akademismurid, baik laki-laki maupun perempuan. Tapiuntuk hal lainnya, tidak diketahui apakah bisamembantu atau malah merugikan. PenelitianDepartemen Pendidikan juga menyebutkan,hanya ditemukan sedikit kaitan terhadappendapat bahwa sekolah homogen akanmengganggu siswa, atau sekolah campuranlebih menguntungkan. PPPPPHillary Clinton

Kelas Perempuan di Summit View Middle School, Kentucky

PPPPP

INTERNASIONAL 40-43.pmd 10/5/2006, 6:47 PM43

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200644

KOLOMKOLOMKOLOMKOLOMKOLOM

DDDDDDEWASA ini terjadi pergeseran visi perguruan

tinggi dari berbasis pengajaran ke berbasis penelitian.Negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika, telahlama mengalami transisi ini. Proses transformasiperguruan tinggi di Amerika dari yang semula sangattradisional ke perguruan tinggi modern terjadi padaakhir abad ke-19, yang diinspirasi oleh beberapa uni-versitas di Eropa, terutama Jerman. Sejak abad ke-19pula universitas-universitas di Amerika mulai merubahorientasinya ke arah pendidikan yang berbasispenelitian.

Entah karena latah atau telah melaluipertimbangan matang, beberapa perguruan tinggi diIndonesia juga telah mendeklarasikan diri sebagaiuniversitas berbasis penelitian. Perubahan visi tersebutharusnya berdampak pada perubahan kinerja, sikapmental, dan etos kerja para profesional yang ada diuniversitas atau perguruan tinggi bersangkutan.Namun demikian, jika dilihat dari karakter umumperguruan tinggi kita, terutama dari aspek pendanaan,belum ada satu pun yang memiliki cirisebagai universitas riset mengingatketergantungannya yang sangatbesar pada subsidi pemerintah.

Sejauh ini, hampir semuaperguruan tinggi kita sulitmengembangkan diri sebagai univer-sitas berbasis riset. Sejumlahperguruan tinggi yang telah eksis dantelah berumur cukup dewasa untukukuran Indonesia, seperti UI, UGM,ITB, dan IPB, juga sulit bergeser dariparadigma lama. Selain karenaketergantungan dari subsidipemerintah, penyebab lain yang juga tak kalah pentingadalah faktor sosial budaya.

Berbeda dengan perguruan tinggi di negara-negaramaju seperti Amerika yang telah memiliki konseppengembangan jelas, baik dari segi kebijakan maupundukungan pendanaan, pengembangan perguruantinggi di Indonesia mengalami pasang surut mengikutipola dan perkembangan ekonomi dan politik nasional.Hal ini menyebabkan konsep pengembanganperguruan tinggi yang digagas terutama oleh sebagianperguruan tinggi negeri yang sudah berpengalamanmengalami stagnasi atau tidak berjalan sama sekali.Bahkan pola pengembangan perguruan tinggi yangdilakukan pun dapat dikatakan berjalan kurangseimbang, terutama antar bidang maupun programyang dikembangkan.

Dalam kurun 1950 - 1975, pendidikan tinggi kitatumbuh pesat, meskipun pertumbuhannya tidak secarasistematis. Pada 1976 - 1985, Direktoral JenderalPendidikan Tinggi mulai menerapkan RencanaPendidikan Jangka Panjang. Isu sentralnya meliputirendahnya produktivitas, keterbatasan daya tampung,keterbatasan kapasitas untuk berkembang, tidak

meratanya kualitas dan kondisi universitas, danketimpangan penyebaran disiplin ilmu. Oleh karenaitu, pada masa awal perkembangan perguruan tinggiini isu-isu tersebut menjadi target program.

Pada tahun 1985, rencana pengembangan jangkapanjang kedua dicanangkan pemerintah, dengansasaran meningkatkan produktivitas, peningkatandaya tampung, perbaikan relevansi dan peningkatankesempatan untuk memperoleh pendidikan. Tahun1996 kembali diluncurkan Rencana PengembanganPendidikan Jangka Panjang (1996-2005) denganmengadopsi paradigma baru dalam manajemen danotonomi perguruan tinggi. Perubahan paradigma inipada gilirannya menuntut perubahan sikap mental, dansemangat pada semua tingkatan manajemen. Ini berartipeningkatan mutu pendidikan harus dapat sejalandengan peningkatan profesionalisme sumberdayamanusia perguruan tinggi dalam berbagai jenjang danposisi masing-masing.

Pelajaran berharga dapat dipetik dari perubahanstatus empat perguruan tinggiterkemuka di Indonesia dari perguruantinggi negeri menjadi perguruan tinggiberbadan hukum (BHMN), yangternyata masih sangat sulit melepaskandiri dari ketergantungan padaanggaran dan subsidi pemerintah.Berbagai cara telah ditempuh untukmenggali dana guna mendukung misidan program yang dikembangkan,seperti efisiensi sistem manajemen,pengembangan unit-unit usahakomersial, pengadaan uang bangkubagi mahasiswa baru, dan upaya-

upaya lain yang tujuannya untuk penggalian dana daripartisipasi masyarakat dalam pengembangan prosespendidikan.

Ke depan, fungsi universitas yang secara fisikmerupakan tempat komunitas kaum terpelajar danpusat transformasi budaya, diharapkan makin mantapmenjadi pusat sekaligus agen perubahan. Teknologiinformasi harus dikembangkan untuk memperkayakehidupan akademis. Dengan demikian, dalampelaksanaan pendidikan mahasiswa dapat memilihantara pendidikan di kampus seperti yang sekarangdikembangkan atau memilih alternatif seperti di uni-versitas virtual.

Dengan tidak adanya batas dan ruang di erateknologi seperti ini, diharapakan pengembanganpendidikan tinggi menjadi semakin pesat seiring denganperkembangan kualitas dan kuantitas penelitian diperguruan tinggi. Oleh karena itu, misi pengembanganPerguruan Tinggi yang berbasis pada penelitian, harusmampu menciptakan iklim penelitian yang mampumenjadi sumber penggalian dana bagi kepentinganpembangunan pendidikan yang lebih berkualitas.Semoga.

MEMBANGUNPERGURUAN TINGGI RISET

Oleh : Prof. Dr. Dodi Nandika, MS

Penulis adalah Guru BesarInstitut Pertanian Bogor,

Sekretaris JenderalDepartemen Pendidikan

Nasional

ARIF

Dok.

PENA

PPPPP

KOLOM 44.pmd 10/5/2006, 6:47 PM44

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200645

PERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWA

Terobosan penting ditorehkanDepartemen Pendidikan Nasionalsetelah 27 September lalu, institusiini meluncurkan Jejaring Pendidikan

Nasional (Jardiknas). Program berbasisteknologi informasi ini menghubungkan kantorDepdiknas Pusat dengan Dinas PendidikanProvinsi hingga Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Selain itu, sejumlah lembaga otonom dibawah Depdiknas seperti PPPG (PusatPengembangan dan Penataran Guru) danLPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan),juga terhubung. Bahkan ke depan, diharapkansebagian besar sekolah tersambung.

Sekretaris Jenderal Depdiknas, Prof. Dr.Ir. Dodi Nandika, MS, menegaskan bahwaprogram ini sejalan dengan tiga pilar kebijakanDepdiknas, yaitu perluasan dan pemerataanakses, peningkatan mutu dan relevansi, sertapeningkatan good governance dan pencitraan

publik. Kehadiran Jardiknas sangat pentinglantaran negara kita merupakan negarakepulauan yang amat luas, dengan disparitassosial, ekonomi, dan teknologi yang cukuptinggi. “Tanpa Jardiknas akan banyak waktudan tenaga yang dibutuhkan untukperencanaan pembangunan bidangpendidikan,” katanya.

Kepala Biro Perencanaan dan KerjasamaLuar Negeri, Depdiknas, Dr. Gatot HariPriowirjanto, menambahkan bahwa kehadiranJardiknas ditujukan untuk mengatasi berbagaipersoalan pelik yang menyerimpungpendidikan kita selama ini. Komponen yangtercakup dalam Jardiknas ini antara lain meliputidata jumlah sekolah, guru, siswa, pegawai,anggaran, dan lain-lain. Berbagai kebijakanterbaru Depdiknas maupun modul-modulpembelajaran juga bisa dengan cepatdisosialisasikan melalui Jardiknas.

Nomor Induk NasionalNomor Induk NasionalNomor Induk NasionalNomor Induk NasionalNomor Induk NasionalSaat ini, Jardiknas menghubungkan dinas

pendidikan di 411 kabupaten/kota yangtersebar di 33 provinsi. Beberapa kabupatenyang belum terhubung, dalam waktu dekattersambung online. Jaringan ini jugamenghubungkan 3000 SMA/SMK/MA, 30LPMP, 12 PPPG, 5 Balai Pengembangan LuarSekolah dan Pemuda (BPLSP), dan 10Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

Menurut Gatot, Jardiknas sangatbermanfaat antara lain untuk mempercepatproses pembuatan Nomor Pokok SekolahNasional (NPSN), Nomor Induk Siswa Nasional(NISN), dan Nomor Induk Guru Nasional(NIGN). “Nantinya, siswa akan punya satunomor induk nasional yang dapat digunakansampai kapan pun,” tuturnya.

Dengan adanya data yang akuratmenyangkut profil sekolah, siswa dan guru,hal itu sekaligus untuk menghindari kebocorandalam memberikan bantuan dana. “MisalnyaBantuan Operasional Sekolah (BOS). Kankemarin disinyalir ada kebocoran di sana-sinikarena pihak sekolah memanipulasi jumlahsiswa. Setelah adanya Jardiknas, hal itu tidakakan bisa lagi dilakukan,” ujar Gatot.

Sebagai tahap awal, Jardiknas melakukanpendataan NPSN. Saat ini, dari kurang lebih220.000 sekolah SD/MI sampai SMA/MA/SMK, sudah sekitar 182.000 yang memilikiNPSN. “Jardiknas ini seperti jalan tol.Manfaatnya luar biasa bagi penyelenggaraanpendidikan kita,” tambah Gatot yang merupakantokoh penting dibalik lahirnya programJardiknas ini (Lihat: “Inilah Jalan TolPendidikan).

Beberapa hari sebelumnya, tema Jardiknasjuga diperbincangkan dalam diskusi terbatasdi Kantor Menteri Negara Komunikasi danInformasi. Pembicaranya adalah Ir. CahyanaAhmadjayadi, MH (Dirjen Aplikasi Telematika,Kantor Meneg Kominfo), Dr. Arif Rahman, MPd(pengamat pendidikan), dan Dr. Gatot HariPrioworjanto (Depdiknas). Cahyana sangatmendukung program Jardiknas, karena untukkemajuan anak-anak bangsa. Bahkan hal itusejalan dengan program Meneg Kominfo yangmencanangkan 2007 sebagai Tahun ICT (In-formation and Communications Technology).“Kita harapkan ICT menjadi perhatianmasyarakat kita, termasuk masyarakatpendidikan,” ujarnya.

Arif Rahman juga menyatakan, kehadiranICT tak bisa ditolak. “Mau tidak mau, sukatidak suka, kita harus masuk dalam era ICT.Masalahnya, jangan sampai ICT membuat or-ang merasa cemas sehingga terjadi penolakan,termasuk dari masyarakat pendidikan,”katanya. Karena itu, kata Arif, Jardiknas harusbisa memperkuat lima variablel utama tujuanpendidikan kita, yaitu membentuk manusiabertaqwa, nasionalisme, berbudi pekerti luhur,berilmu, dan berwawasan global.

SAIFUL ANAM

MERAPATKANKomunitas Pendidikan

Jejaring Pendidikan Nasional:

Jaringan Pusat kita terhubung online dengan kabupaten/kota, lembaga otonom Depdiknas hingga sekolah dansanggar. Setiap siswa dan guru punya nomor induknasional. Pada 2007 dicanangkan sebagai Tahun TeknologiKumunikasi dan Informasi.

Dodi Nandika - “Tanpa Jardiknas akan banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk perencanaanpembangunan bidang pendidikan”

PPPPP

Dok.

GIM

Dep

dikna

s

PPPPP

peristiwa 45-52.pmd 10/5/2006, 6:48 PM45

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200646

PERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWA

“Penyelenggaraan pendidikan nasional

memasuki babak baru setelahdiresmikannya program Jejaring PendidikanNasional (Jardiknas), 27 September lalu.

Tokoh penting yang sejak awal terlibat program iniadalah Dr. Gatot Hari Priowirjanto, 55 tahun, pria asalMalang, Jawa Timur, yang sejak tahun 2005 menjabatsebagai Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama LuarNegeri.

Jauh sebelum mengusungnya sebagai programnasional, Gatot sudah melaksanakan lebih dulu diDirektorat Sekolah Menengah Kejuruan sejak 1999,saat ia menjabat Direktur Pendidikan SMK (1997-2005). Mengapa program ini penting dan apasumbangannya bagi pendidikan nasional? Berikutwawancara Saiful Anam dan Yudi Iswanto dari PENAPENDIDIKAN dengan lulusan ITB yang pernahmenjadi Atase Pendidikan di Jerman itu. Petikannya:

Mengapa Jardiknas begitu penting danMengapa Jardiknas begitu penting danMengapa Jardiknas begitu penting danMengapa Jardiknas begitu penting danMengapa Jardiknas begitu penting danmutlak dilakukan?mutlak dilakukan?mutlak dilakukan?mutlak dilakukan?mutlak dilakukan?

Ini kan zamannya teknologi komunikasi daninformasi, harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,termasuk untuk penyelenggaraan pendidikan.Lagipula, penggunaan ICT (Informatiaon and Com-munication Technology) sangat mendukung tiga pilarpendidikan nasional, baik untuk perluasan danpemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi,maupun good governance dan pencitraan publik.

Kita tahu kondisi pendidikan kita masihmemprihatinkan, baik akses, mutu, maupun goodgovernance. Kesenjangan akses pendidikan antardaerah masih tinggi. Begitu pula ketimpangan mutupendidikan antarsekolah maupun antar daerah masihlebar. Inilah tugas Jardiknas untuk mengatasipersoalan tersebut. Kebijakan-kebijakan terbaru kitamasukkan ke Jardiknas, dan silahkan daerah atau

sekolah men-download-nya secara gratis. Begitu pulamodul-modul pembelajaran mutakhir, tinggal kitamasukkan saja. Sehingga diharapkan kesenjanganmutu bisa diminimalisir. Kalau semua yang kita lakukanini dipaparkan dalam Jardiknas, kan jadi transparansemua. Ini sangat mendukung good governance.

Kita memiliki 530 titik yang menghubungkan 441kabupaten/kota, 33 provinsi, 30 LPMP, 12 PPPG,15 Lembaga Pendidikan Nor Formal, 3000 SMA/MA/SMK, dan 32 perguruan tinggi. Pusat server-nya adadi Depdiknas. Jadi Jardiknas ini benar-benar jalan tolkomunikasi untuk mempercepat pembangunanpendidikan kita dalam segala aspek, makanya haruskita manfaatkan.

Apa saja yang tercakup di dalam Jardiknas?Apa saja yang tercakup di dalam Jardiknas?Apa saja yang tercakup di dalam Jardiknas?Apa saja yang tercakup di dalam Jardiknas?Apa saja yang tercakup di dalam Jardiknas?Banyak. Di dalamnya mencakup integrasi SIM

(Sistem Informasi dan Manajemen) keuangan,pegawai, sarana dan prasarana, guru, siswa, dan lain-lain. Semuanya lewat jalan tol Jardiknas itu.

Melalui Jardiknas, kita juga bisa melakukanpendataan dan pemetaan tentang sekolah, guru,siswa, sarana dan prasarananya, dan lain-lain.Misalnya untuk sekolah, kita dorong mereka memilikiNPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional). Jadi kitamelakukan sentralissasi terhadap nomor pokoksekolah. Dulu memang ada yang namanya NSS(Nomor Statistik Sekolah), tapi setelah berlakunyaotonomi daerah bubar semua.

Begitu pula siswa, mereka memiliki Nomor IndukSiswa Nasional (NISN), dan guru memiliki Nomor IndukGuru Nasional (NIGN). Setiap sekolah, guru, atausiswa itu memiliki nomor yang unik, masing-masingpunya nomor tersebut sampai bubar atau meninggal.Nomor ini benar-benar sebuah Single Identity Num-ber, bisa dipakai untuk banyak keperluan. Ini lebihdari sekedar Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat

Bermula dari merintisJaringan Internet,kemudian menjadiJaringan InformasiSekolah di SMK. Kinimenjelma menjadijaringan pusat ke dinaspendidikan daerah dansekolah. Undang-undang, kurikulum,hingga modul pelajaranbisa mudah diaksessemua sekolah.

Inilah Jalan TolPENDIDIKAN

WawancaraDr. Gatot Hari Priowirjanto

Saifu

l Ana

m/P

ENA

peristiwa 45-52.pmd 10/5/2006, 6:48 PM46

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200647

Izin Mengemudi (SIM).Kalau terjadi pemekaran kabupaten,

nomor sekolah tersebut tetap saja. MisalnyaProvinsi Jawa Timur, dulu kan hanya 37kabupaten/kota. Begitu ada tambahanpemerintahan kota baru, bingung kan? DenganJardiknas ini kita berpikirnya untuk jangkapanjang. Kalau ada sekolah baru, ya tinggaldaftar saja. Sekolah juga harus meng-updatedatanya secara periodik, setiap enam bulansekali. Saat ini, dari sekitar 220.000 SD/MIhingga SMA/MA/SMK, sudah ada 182.000sekolah yang punya NPSN. Memang belumsemua, kan proses.

Jadi untuk keperluan apa pun siswaJadi untuk keperluan apa pun siswaJadi untuk keperluan apa pun siswaJadi untuk keperluan apa pun siswaJadi untuk keperluan apa pun siswabisa menggunakan NISN, misalnyabisa menggunakan NISN, misalnyabisa menggunakan NISN, misalnyabisa menggunakan NISN, misalnyabisa menggunakan NISN, misalnyauntuk mengajukan beasiswa atauuntuk mengajukan beasiswa atauuntuk mengajukan beasiswa atauuntuk mengajukan beasiswa atauuntuk mengajukan beasiswa ataukuliah ke luar negeri?kuliah ke luar negeri?kuliah ke luar negeri?kuliah ke luar negeri?kuliah ke luar negeri?

Ya. Dia harus mencantumkan NPSN danNISN-nya dalam proposal. Kalau tidak adaNPSN ya tidak bisa, berarti sekolahnya ilegal.

Siapa saja yang bisa melihat dataSiapa saja yang bisa melihat dataSiapa saja yang bisa melihat dataSiapa saja yang bisa melihat dataSiapa saja yang bisa melihat dataJardiknas?Jardiknas?Jardiknas?Jardiknas?Jardiknas?

Semua orang bisa. Tapi begitu ada 100data, yang boleh keluar hanya tiga, yaitunomor, nama sekolah, dan alamat. Adapunberapa kepala sekolah, berapa jumlah siswa,dan lain-lain, tidak semua orang perlu tahu. Inikan untuk keperluan statistik.

Apa saja manfaat Jardiknas?Apa saja manfaat Jardiknas?Apa saja manfaat Jardiknas?Apa saja manfaat Jardiknas?Apa saja manfaat Jardiknas?Yang utama adalah kita bisa

mengefisiensikan proses, dan memberikaninformasi secepatnya dengan akurat ke seluruhkomponen penyelenggara pendidikan.Misalnya UU Guru dan Dosen, atau KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang baruberlaku, kan langsung bisa disosialisasikanlewat Jardiknas. Sehingga daerah atau sekolahtidak perlu menunggu lama-lama, merekatinggal buka Jardiknas dan men-download-nya.

Begitu pula kalau ada kebijakan yang akankita bikin, bisa didiskusikan lewat Jardiknas.Masyarakat silahkan memberi masukan,usulan, atau kritik. Saya saja juga seringdiprotes kok. Tapi kan nggak apa-apa, inibagian dari keterbukaan dan pembelajarankita.

Jardiknas juga mendata profil sekolahsecara akurat. Jumlah guru, siswa, kondisisarana dan prasarana, akan ketahuan semuasecara detail. Ini juga sekaligus untukmenghindari terjadinya double counting kalaukita memberikan bantuan ke mereka, misalnyaBOS (Bantuan Operasional Sekolah). Kankemarin disinyalir ada kebocoran di sana-sinikarena pihak sekolah memanipulasi jumlahsiswa. Setelah adanya Jardiknas, hal itu tidakakan bisa lagi dilakukan.

Modul-modul pembelajaran juga bisadimasukkan lewat Jardiknas. Anak-anaktinggal download saja secara gratis, mereka

bisa belajar sendiri. Misalnya pelajaran tentangtransfer panas (fisika) atau proses terjadinyapenyerbukan (biologi), kan modulnya tinggalkita masukkan ke server Jardiknas, laludigunakan sebagai bahan pembelajaran diSMA. Kan semua sekolah di Indonesia jugabelajar materi itu. Itu yang kita inginkan, denganJardiknas ini supaya disparitas pendidikan bisakita kurangi. Anak-anak di Merauke danJakarta harus sama kalau belajar soalmatematika integral.

Kalau modul-modul pembelajaranKalau modul-modul pembelajaranKalau modul-modul pembelajaranKalau modul-modul pembelajaranKalau modul-modul pembelajarandimasukkan lewat Jardiknas, kan tidakdimasukkan lewat Jardiknas, kan tidakdimasukkan lewat Jardiknas, kan tidakdimasukkan lewat Jardiknas, kan tidakdimasukkan lewat Jardiknas, kan tidakperlu lagi ada buku teks pelajaranperlu lagi ada buku teks pelajaranperlu lagi ada buku teks pelajaranperlu lagi ada buku teks pelajaranperlu lagi ada buku teks pelajaranterstandar yang sering menjadi keluhanterstandar yang sering menjadi keluhanterstandar yang sering menjadi keluhanterstandar yang sering menjadi keluhanterstandar yang sering menjadi keluhanmasyarakat? Perusahaan penerbitanmasyarakat? Perusahaan penerbitanmasyarakat? Perusahaan penerbitanmasyarakat? Perusahaan penerbitanmasyarakat? Perusahaan penerbitanbisa gulung tikar dong?bisa gulung tikar dong?bisa gulung tikar dong?bisa gulung tikar dong?bisa gulung tikar dong?

Ha…ha….ha… Ngawur sampean, nantipenerbit pada marah. Ya kita sinergikanlahdengan mereka, ha..ha…

Sejak kapan program Jardiknas iniSejak kapan program Jardiknas iniSejak kapan program Jardiknas iniSejak kapan program Jardiknas iniSejak kapan program Jardiknas inidirancang?dirancang?dirancang?dirancang?dirancang?

Awalnya kita mulai dulu di SMK sejak tahun1999, saat saya masih direktur di sana.Namanya Jarnet (Jaringan Internet). Kemudian,tahun 2000, berkembang menjadi JIS (JaringanInformasi Sekolah). Jadi saya punya network-ing untuk Dikmenjur (Pendidikan MenengahKejuruan). Saya rasakan betul manfaatnya.Mereka membangun milis sendiri, dan salingbertukar pikiran untuk kemajuan bersama.

Lewat Jardiknas, Anda bisa langsungLewat Jardiknas, Anda bisa langsungLewat Jardiknas, Anda bisa langsungLewat Jardiknas, Anda bisa langsungLewat Jardiknas, Anda bisa langsungberkomunikasi dengan kepala sekolahberkomunikasi dengan kepala sekolahberkomunikasi dengan kepala sekolahberkomunikasi dengan kepala sekolahberkomunikasi dengan kepala sekolahdan guru?dan guru?dan guru?dan guru?dan guru?

Iya, memang aspirasi grass root yang sayacari. Saya mendapatkan laporan langsung daribawah. Walaupun setelah berlakunya otonomidaerah kewenangan pengelolaan sekolah ada

di tangan pemerintah daerah, tapi dengansarana Jardiknas ini tidak ada halangan yangmembatasinya. Kalau ada kepala dinaspendidikan yang arogan, atau kepala sekolahyang ngaco, saya bisa langsung dapat laporan.

Apa saja hambatan program ini?Apa saja hambatan program ini?Apa saja hambatan program ini?Apa saja hambatan program ini?Apa saja hambatan program ini?Peralatan dan sumberdaya manusia

(SDM). Untuk penyiapan SDM, saya siapkantenaga-tenaga lulusan D3. Namanya TeknisiKomputer Jaringan dan Web. Kita butuh 6000orang sampai akhir tahun ini. Kita kerjasamadengan 50 universitas dan politeknik untukmenyiapkannya. Satu politeknik melayani 2sampai 3 kabupaten. Tenaga-tenaga itu nantiditempatkan di dinas-dinas pendidikankabupaten/kota dan provinsi. Mereka kitasekolahkan D3, tapi harus berjanji mau kerja10 tahun di dinas. Jalan tol kan harus adatukang karcisnya. Kalau Jardiknas ini jalan tol,tenaga-tenaga itu sebagai tukang karcisnya.

Bagaimana respon dari daerah?Bagaimana respon dari daerah?Bagaimana respon dari daerah?Bagaimana respon dari daerah?Bagaimana respon dari daerah?Mereka senang sekali. Siapa yang tidak

senang, sudah dikasih jalan tol, penjagakarcisnya disediakan pula.

PPPPP

www.

gem

anur

ani-b

ks.s

ch.id

Siswi SMP sedang menggunakan internet

Setiap sekolah mempunyainomor pokok sekolah nasional,siswa pun memilkinomor induk siswa nasional...

PPPPP

peristiwa 45-52.pmd 10/5/2006, 6:48 PM47

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200648

PERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWA

Kegembiraan itu bukan saja milik Nafis UlinNuha, peraih medali perunggu bidangmatematika tingkat SD, Olimpiade SainsNasional (OSN) V di Semarang, 4-9 Sep-

tember lalu. Parjan, pembimbingnya di sekolah, luarbiasa senang. “Ini untuk pertama kalinya sekolah kamimeraih medali, bahkan Banjarnegara baru kali ini pulaberhasil meraih medali dan satu-satunya medali yangdicapai,” kata guru SDN 1 Wanadadi Banjarnegara,Jawa Tengah ini.

Prestasi yang digapai Nafis tentu bukanbandingannya dengan Nathan Darius. Siswa SDKTirta Marta, Jakarta itu bukan hanya meraih emas,tapi juga memborong penghargaan sebagai terbaikkategori teori dan eksplorasi matematika. Nathan jugadinobatkan sebagai peserta terbaik bidang matematikatingkat SD.

SD 1 Wanadadi pun bukan bandingannyadengan SD Tirta Marta. SDK Tirta Marta merupakansekolah di bawah naungan Yayasan BPK PENABUR.Asal tahu saja, sekolah-sekolah yang tergabung dalamYayasan BPK Penabur, pada OSN tahun ini meraih29 medali, 9 di antaranya emas. Artinya, BPK Penaburmenyumbang hampir 40% perolehan medali kontingenDKI Jakarta yang memperoleh 17 emas, 21 perak,

dan 36 perunggu. Bahkan emas Jakarta, separuhnyadigapai siswa BPK PENABUR.

Kedigdayaan DKI Jakarta yang menjuarai OSNIV di Jakarta tahun lalu dihentikan oleh tim tuan rumah,Jawa Tengah. Jawa Tengah melengkapi suksessebagai penyelenggaraan plus juara umum dengancapaian 19 emas, 31 perak, 40 perunggu.

Peserta dan pembimbing dari sekolah-sekolahdaerah yang belum bisa berbicara banyak, hanya bisaberdiam diri saat pengumuman hasil-hasil. “Kami tidakberharap banyak. Paling mereka-mereka yangberjaket oranye itu yang mendominasi medali,” kataBontor, pejabat dari Dinas Pendidikan ProvinsiKalimantan Barat, saat ditanya PENA PENDIDIKAN,mengenai peluang kontingen mereka meraih medali.

Duta-duta Jakarta memang mengenakan seragamjaket oranye. Mereka kian menyolok, lantaran setiapnama siswa Jakarta diumumkan meraih medali, soraksorai dari tim oranye memenuhi ruang Gedung SerbaGuna di Akademi Kepolisian, Semarang, arenapembukaan dan penutupan OSN.

Prestasi tim Kalimantan Barat sebenarnya tidaklahburuk: 2 emas, 2 perak, 4 perunggu. Posisinya diperingkat delapan dari 33 provinsi. Apalagi Kalbarhanya diperkuat 32 siswa. Tak sebanding dengan

ADU GENGSIPROVINSI JAWARA

Olimpiade SainsNasional masihmenjadi pertarunganJawa Tengah dan DKIJakarta. Dominasijumlah peserta danmedali. Pencapaianprovinsi lain masihsangat timpang. Tujuhprovinsi pulang tanpamedali.

Dok.

Dina

s Pe

ndidi

kan

Jate

ng

peristiwa 45-52.pmd 10/5/2006, 6:48 PM48

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200649

DKI Jakarta yang didukung 118 siswa atawaJawa Tengah yang memboyong 168 murid.

Kebanggaan luar biasa juga dirasakanIrene Cindy Sanur. Siswi SMP Mater InviolataFlores Timur ini menyumbang medali perunggubuat Nusa Tenggara Timur dari total medaliyang diraih satu perak dan dua perunggu.Begitu juga kebahagiaan Reza Auliandra,peraih perunggu matematika —satu-satunyamedali yang dibawa pulang kontingenNanggroe Aceh Darussalam. “Saya tidakmenyangka bisa meraih medali. Saya benar-benar bangga dan senang,” kata Reza, siswaSMAN 2 Modal Bangsa, Aceh Besar.

MASIH TIMPANGMASIH TIMPANGMASIH TIMPANGMASIH TIMPANGMASIH TIMPANGSekeping perunggu yang digapai Reza,

juga Cindy sungguh amat berarti bagi provinsimereka. Tampak sekali kesenjanganpencapaian Reza dan Cindy dibanding siswa-siswa Jateng dan Jakarta. Dari jumlah pesertasaja, tergambar betapa provinsi di luar PulauJawa, hanya mampu mengirim satu dua siswauntuk satu bidang lomba. Seperti ProvinsiBangka Belitung, hanya membawa satu siswadi setiap bidang lomba tingkat SMP dan SMA.

Begitu juga kontingen Bengkulu,Gorontalo, dan Irian Jaya Barat maju dengansatu orang siswa tiap bidang lomba. Hasilnyamemang belum bisa mengangkat gengsiprovinsi itu. (Lihat: Mengejar Gengsi,Mendamba Medali).

Jika menyimak jumlah peserta saja,peluang Jateng dan Jakarta jelas lebih besarketimbang daerah lain yang cuma mengirimsatu-dua orang siswa per bidang lomba.Memang, peserta OSN dari tahun ke tahunmeningkat. Tahun lalu, OSN di Jakarta diikuti987 siswa. Di Semarang pesertanya 1.154siswa. Tapi tambahan peserta itu, ya dikuasaiJateng dan Jakarta juga.

Wajar juga bila perolehan medali sangattidak merata, khususnya untuk tingkat SMA.Medali emas untuk tujuh bidang lomba ditingkat SMA hanya dikuasai DKI Jakarta (10emas) dan Jawa Tengah (12 emas) dari 35emas yang diperebutkan. Bandingkan denganprovinsi Bangka Belitung, Gorontalo, Maluku,Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara,dan Sulawesi Barat, yang pulang ke daerahtanpa sekeping pun medali.

Penguasa perhelatan hingga lima kalidigelar hanya Jateng dan DKI Jakarta. Jatengmenjadi yang terbaik di OSN I 2002 diJogjakarta dan OSN III 2004 di Pekanbaru.Sedangkan DKI Jakarta jawaranya OSN II2003 di Balikpapan dan OSN IV 2005 diJakarta. Di luar Jawa Tengah dan Jakarta,hanya Jawa Timur, Jawa Barat, dan SumateraUtara —satu-satunya provinsi luar Pulau Jawa—yang bisa bersaing di tiga besar. (Lihat:Dominasi Jakarta & Jawa Tengah)

PERSAINGAN SEGELINTIR DAERAHPERSAINGAN SEGELINTIR DAERAHPERSAINGAN SEGELINTIR DAERAHPERSAINGAN SEGELINTIR DAERAHPERSAINGAN SEGELINTIR DAERAHLagu Mars Olimpiade Sains Nasional

menjadi pembuka ajang tahunan OlimpiadeSains Nasional V. Tarian Gambang Semarangturut menyemarakkan seremoni pembukaandisusul parade peserta. Hadir dalam acarapembukaan adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla,Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar danMenengah Prof Suyanto, Gubernur JatengMardiyanto, dan sejumlah pejabat Depdiknasdan Dinas Pendidikan Provinsi, Kota danKabupaten.

“Dunia ini maju dengan persaingan.Karenanya, harus ada persaingan antardaerah,antarsekolah dan antarsiswa,” kata WapresJusuf Kalla ketika membuka Olimpiade SainsNasional V di Semarang.

Harapan Wakil Presiden Jusuf Kalla agarpersaingan antardaerah, antarsekolah, danantarsiswa terus ditingkatkan, tampaknyamasih sekadar harapan. Hasil OSN menjadibukti, betapa hanya provinsi yang mempunyai“tradisi” sekolah unggulan yang bisa meraupmedali emas. Lebih dari dua pertiga pesertaOSN masih tertatih-tatih hanya sekadar meraihperunggu saja.

Mendiknas Bambang Sudibyo, dalamsambutan yang dibacakan Dirjen ManajemenPendidikan Dasar dan Menengah Suyanto,mengakui bahwa siswa yang berhasil berasaldari sekolah dengan sistem pembinaan baikdan ditunjang guru dan kepala sekolahberkualitas.

OSN 2006 diikuti 1.154 peserta dari SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA dari 33 provinsidi Indonesia. Jawa Tengah sebagai tuan rumahdengan dukungan 168 siswa menjadi yang

OSN 2003 BalikpapanOSN 2003 BalikpapanOSN 2003 BalikpapanOSN 2003 BalikpapanOSN 2003 BalikpapanDKI Jakarta : 9 emas, 10 perak,

9 perungguJawa Tengah : 5 emas, 13 perak,

16 perungguJawa Timur : 5 emas, 4 perak,

10 perunggu

OSN 2004 PekanbaruOSN 2004 PekanbaruOSN 2004 PekanbaruOSN 2004 PekanbaruOSN 2004 PekanbaruJawa Tengah : 9 emas, 16 perak,

23 perungguJawa Timur : 9 emas, 12 perak,

21 perungguSumatera Utara : 7 emas, 5 perak,

9 perunggu

OSN 2005 JakartaOSN 2005 JakartaOSN 2005 JakartaOSN 2005 JakartaOSN 2005 JakartaDKI Jakarta : 33 emas, 27 perak

dan 22 perungguJawa Barat : 5 emas, 12 perak

dan 15 perungguSumatera Utara : 5 emas, 7 perak dan

5 perunggu

OSN 2006 SemarangOSN 2006 SemarangOSN 2006 SemarangOSN 2006 SemarangOSN 2006 SemarangJawa Tengah : 19 emas, 31 perak,

40 perungguDKI Jakarta : 17 emas, 21 perak,

36 perungguJawa Timur : 6 emas, 12 perak,

18 perunggu

DOMINASI JAKARTA& JAWA TENGAH

WAKTU SEMPIT & SULITWAKTU SEMPIT & SULITWAKTU SEMPIT & SULITWAKTU SEMPIT & SULITWAKTU SEMPIT & SULITKetimpangan kualitas peserta antarprovinsi

masih nampak hingga penyelenggaraan OSNkali kelima ini. Di tingkat SD, misalnya, baikpeserta maupun pendamping menilai soal-soalteori I IPA terlalu berat. Soal sebanyak 63nomor hanya diberi waktu 60 menit.

“Dibanding OSN tahun lalu, soal teori IPAuntuk SD tahun ini terlalu berat. Sebanyak 63

terbanyak. Di tingkat SD melombakan bidangmatematika dan IPA. Untuk tingkat SMPmenguji kemampuan bidang matematika, fisikadan biologi. Sedangkan tingkat SMA mengadukompetensi bidang matematika, fisika, biologi,kimia, komputer, astronomi dan ekonomi.

Medali yang disediakan untuk masing-masing bidang lomba tingkat SMA, terdiri dari5 emas, 10 perak, dan 15 perunggu. Di jenjangSMP membagikan 5 emas, 10 perak, dan 20perunggu untuks etiap bidang lomba.Sedangkan lomba tingkat SD membagi 5emas, 10 perak, dan 15 perunggu.

Reza Auliandra (Aceh), Ridwan S. Sanad (Bali),Irene Cindy Sanur (NTT), Nafis Ulin Nuha(Jateng) : kebanggaan sekeping perak & perunggu

Dipo

Han

doko

/PEN

A

PPPPP

peristiwa 45-52.pmd 10/5/2006, 6:48 PM49

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200650

PERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWA

soal dicampur antara jenis pilihan ganda, isian,dan esai. Ini membuat siswa terpecahkonsentrasinya,” kata Nanang Hidayat,pendamping tim Jawa Timur. “Semestinyabentuk soal seperti ini ditinjau kembali.”

Sedangkan soal teori II IPA SD soalsebanyak 60 nomor diberi waktu mengerjakan90 menit. Sekretaris Dewan Juri OSN V BidangIPA Dr Umar Fauzi mengakui tingkat kesulitansoal OSN tahun ini lebih sulit dibanding tahunlalu. “Soal tahun ini memang lebih panjangdengan harapan siswa dapat memahami soaldengan lebih rinci. Dengan waktu 60 menitmemang lebih kompetitif. Kami ingin adapeningkatan kemampuan sehingga dapat lebihbersaing dalam kompetisi internasional,”katanya.

Lima anak juara Matematika dan IPA diOSN V memang diproyeksikan mengikuti ajangInternational Mathematics and Science Olym-piad (IMSO) 2006 di Jakarta, Novembermendatang.

Menurut Umar, semua soal sudahdirancang dan diperhitungkan betul jumlah,waktu pengerjaan dan bobot kesulitan.Harapannya dengan mempersempit waktupengerjaan, jawaranya benar-benar siswaberbobot. Meski sejumlah pembimbingmengeluh soal kali ini berat, toh menurut Umar,80 persen soal-soal mampu dijawab denganbaik oleh para peraih medali emas.

Elvira, staf Subbidang Program DirektoratPembinaan TK dan SD Depdiknas menilaikeluhan para pendamping itu menunjukkansiswa tak dipersiapkan maksimal untukmenyelesaikan soal dan mengatur waktu.Mungkin Elvira benar. Sekolah-sekolah yangpunya tradisi emas setidaknya meraih medalidi OSN, memang tampak siap segalanya.

Coba simak perjuangan Martin Hepiosel,siswa kelas VI SDN Mononutu I Ternate,Maluku Utara. Ia mengaku hanya bisamengerjakan dua soal dari enam soal ekserimenIPA. “Sisanya saya jawab sebisanya. Soalnya

sulit sekali dan belum pernah ditemui dalambeberapa tes yang pernah saya ikuti di Ter-nate,” kata Martin. Namun bocah kelahiran 17Maret 1995 itu tidak gundah. Dengansantainya, dia ngeloyor keluar dari RuangPoncowati Patra Convention Hotel arenamengerjakan eksperimen IPA.

Beda halnya dengan Novan Riantosa,siswa SDN 16 Mangkubumen, Surakarta,Jawa Tengah. Menurutnya, dia sudah siapmengikuti lomba. Ia tak merasa grogi harusbersaing dengan puluhan peserta lain. Dia jugatak canggung mengutak-atik beberapa alatperaga di hadapannya. “Tapi ada beberapaalat eksperimen yang belum saya kenal.Sempat bingung juga saat eksperimen fisika,”kata Novan, peraih emas bidang IPA.

Menurut Jaka Santosa, guru pendamping,sekolah memang mempersiapkan calonpeserta OSN jauh-jauh hari. “Siswa yangmenonjol sejak kelas I diperhatikan. Memasukikelas IV murid-murid cerdas itu mendapatperhatian khusus,” katanya.

Mengenai materi soal eksperimen IPA,kata Umar Fauzi, sebenarnya lebih menon-jolkan nilai-nilai edukatif dan membangun.“Fasilitas, peralatan, dan bahan uji di sinimenekankan prinsip tiga M. Yakni, murah,

1988, 18 tahun lampau. Indonesia kalipertama mengikuti ajang OlimpiadeInternasional Matematika (IMO). Lantasberpartisipasi di Olimpiade FisikaInternasional (IPhO) pada 1993, OlimpiadeBiologi Internasional (IBO) pada tahun2000, Olimpiade Kimia Internasional (IChO)tahun 1997 dan Teknologi Komputer (IOI)tahun 1995. Kemudian Olimpiade AstronomiInternasional (IAO) tahun 1995 hinggadebat bahasa Inggris berlabel WorldSchool Debating Championship (WSDC).

Barulah pada 2002, Olimpiade SainsNasional lahir kali pertama dan digelar diJogjakarta. Sebelum kelahiran OSN, ajangilmiah yang diperlombakan adalah Lomba

Penelitian Ilmiah Remaja oleh DepartemenPendidikan Nasional dan Lomba Karya IlmiahRemaja oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan In-donesia.

Konsep olimpiade melombakankemampuan peserta secara individual terhadappemahaman konsep ilmu dasar, baik secarateori dan praktik. Sedangkan lomba penelitiandan karya ilmiah lebih mengarah padapenerapan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.Pada kriteria tertentu, peserta lomba karya tulisdan olimpiade adalah kelompok.

Peserta lomba penelitian dan karya tulisjuga hanya siswa SMP dan SMA. Yang lebihmencolok lagi pada olimpiade juara pertamaatawa peraih medali emas jumlahnya tidak

hanya satu. Jumlahnya tergantungkesepakatan antara penyelenggara dansponsor pemberi hadiah.

Pada OSN I masih terbatas pada lombamata pelajaran tingkat SMA: fisika, kimiadan matematika. Pada OSN II 2003 diBalikpapan, murid SD dan SMP dilibatkan.Seterusnya OSN diikuti siswa SD/MI hinggaSMA/MA. Pada OSN IV 2005 di Jakartaterjadi penambahan bidang lomba yakniastronomi. Sedangkan pada OSN V diSemarang ini, ekonomi dan komputer mulaidiperlombakan. Yang juga perlu dicatat.Peserta perempuan dalam lomba bidangkomputer rupanya cukup besar: 30% dari113 peserta.

KARYA ILMIAH DOELOE, OLIMPIADE KINI

mudah didapat, dan mengandung kontensains yang tinggi,” kata dosen FMIPA JurusanFisika Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Contohnya soal prinsip pemanfaatanenergi. Siawa diminta bereksperimenmenentukan lampu jenis dan warna apa yanghemat listrik dan sesuai kebutuhan. Melaluiserangkaian uji coba siswa akan mengetahuipenggunaan jenis lampu yang sesuai dengankebutuhan. Soal macam ini mengajak siswamenghargai energi.

Peningkatan kualitas soal jelas menjadituntutan penting bila ingin bersaing di tingkatinternasional. Namun, yang perlu digenjot lagiadalah pemerataan kualitas peserta setiapprovinsi. Harapannya, tak ada lagi dominasiemas oleh Jakarta dan Jawa Tengah saja.Sehingga Maluku Utara, Irian Jaya Barat atawaBangka Belitung bisa pulang ke daerah denganmedali di leher.

Tugas yang tak ringan buat sekolah-sekolah di daerah. Saatnya pemerintah daerahkota dan kabupaten mengucurkan danapendidikan esktra lebih. Tentu bukan sekadarmengejar gengsi, melainkan untukmeningkatkan kemampuan semua siswa.

DIPO HANDOKO (Semarang)

PPPPP

PPPPP

Gambang Semarang memeriahkan pembukaan Olimpiade Sains Nasional V SemarangDo

k. Di

nas

Pend

idika

n Ja

teng

peristiwa 45-52.pmd 10/5/2006, 6:48 PM50

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200651

Di tingkat SD/MI : 10 emas diraih 5 provinsi, 20 perak diraih 13 provinsi30 perunggu diraih 17 provinsi

Di tingkat SMP/MTs : 15 emas diraih 7 provinsi, 30 perak diraih 7 provinsi60 perunggu diraih 15 provinsi

Di tingkat SMA/MA : 35 emas diraih 9 provinsi, 65 perak diraih 13 provinsi105 perunggu diraih 18 provinsi

Provinsi tanpa medali satu: Bangka Belitung, Gorontalo, Maluku, KalimantanSelatan, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat.

1 Jawa Tengah 3 2 1 4 7 16 12 22 23 19 31 402 DKI Jakarta 3 2 4 7 14 10 12 22 17 21 363 Jawa Timur 2 1 1 2 8 6 2 3 11 6 12 184 Jawa Barat 2 4 2 3 5 3 6 9 5 11 185 D.I. Jogjakarta 1 3 1 3 6 2 6 12 3 12 196 Banten 1 1 1 1 1 4 3 3 5 47 Bali 2 1 2 2 4 3 2 6 68 Kalimantan Barat 1 1 1 1 1 1 2 2 2 49 Sumatera Barat 3 2 2 1 2 1 510 Sumatera Utara 4 1 1 2 2 1 3 611 Sulawesi Selatan 1 2 2 0 3 212 Sumatera Selatan 2 1 2 0 3 213 Jambi 3 1 1 4 0 1 814 Lampung 1 2 2 2 0 1 615 Riau 1 1 1 1 0 1 316 NTT 1 1 1 0 1 217 Bengkulu 1 0 1 018 Kalimantan Timur 2 1 2 0 0 519 Papua 4 0 0 420 NTB 1 1 0 0 221 Kalimantan Tengah 1 0 0 122 Kepulauan Riau 1 0 0 123 NAD 1 0 0 124 Sulawesi Tengah 1 0 0 125 Sulawesi Tenggara 0 0 026 Sulawesi Utara 1 0 0 127 Bangka Belitung 0 0 028 Gorontalo 0 0 029 Irian Jaya Barat 0 0 030 Kalimantan Selatan 0 0 031 Maluku 0 0 032 Maluku Utara 0 0 033 Sulawesi Barat 0 0 0

10 20 30 15 30 60 35 65 105 60 115 195

E PR PU E PR PU E PR PU E PR PU

SD SMP SMA Total MedaliPROVINSINo.

MENGEJAR GENGSIMENDAMBA MEDALI

PPPPP

peristiwa 45-52.pmd 10/5/2006, 6:48 PM51

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200652

PERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWAPERISTIWA

Bintang Amanda sedang berbinar.Aktingnya yang apik di sebuah filmlayar lebar bertajuk I Love You Om(2006) dipuji banyak orang. Jalan

Amanda menuju tenar dan sukses, tampaknyalempang dan mudah. Namun semua itumendadak boleh jadi tak berlangsung lama.

Sebuah beleid baru berupa RancanganPeraturan Daerah Pendidikan sedangdibicarakan di gedung DPRD DKI Jakarta.Raperda ini berbeda dengan perda-perda lain.Karena di dalamnya terdapat beberapa aturanyang bisa jadi akan mengekang keinginanAmanda, juga artis-artis belia lain, untukmembintangi berbagai sinetron dan terusberkarier di jalur hiburan.

Rancangan Perda Pendidikan ini bermuladari penyampaian pandangan umum FraksiPartai Persatuan Pembangunan DPRD DKIJakarta akhir Agustus lalu. Hizbiyah Rochim,juru bicara F-PPP dalam sidang paripurnaDPRD DKI waktu itu mengatakan, “Kepalasekolah harus melarang siswanya untuk tidak

menjadikan lingkungan sekolah sebagai tempatsyuting sinetron atau film yang memvisualisa-sikan pelajar secara seronok, vulgar, sensual,brutal, kriminal, pelaku seks bebas, dansebagainya.”

Fraksi PPP juga meminta agar setiapkepala sekolah di Jakarta melarang siswanyaberprofesi sebagai artis. Alasannya, bisamerusak citra sekolah dan demoralisasi dikalangan pelajar.

Keruan saja rencana pembahasan PerdaPendidikan ini membuat Amanda yang jugamembintangi sinetron berjudul Nirmala kecewa.“Saya nggak setuju perda yang melarang anak-anak main sinetron. Kalau prestasi sekolahtidak terganggu yang kenapa nggak. Aku inginterus eksis kerja,” kata Amanda awal Septem-ber lalu.

Bukan Substansi PendidikanBukan Substansi PendidikanBukan Substansi PendidikanBukan Substansi PendidikanBukan Substansi PendidikanBukan hanya Amanda yang berteriak

menentang. Sebagian kalanganmenganggap usulan F-PPP itu bukan halprinsipil dan penting. Sebab masalahyang dihadapi masyarakat lebih luas danbanyak dari sekadar melarang siswamenjadi artis. Tapi, usulan F-PPP itu takurung menyulut debat terbuka dimasyarakat. Beberapa pelaku hiburanterlanjur resah.

Menurut Dani Anwar, Ketua KomisiE DPR DKI Jakarta yang juga Ketua TimPerumus Perda Pendidikan mengatakanmasyarakat tidak perlu resah karenausulan pelarangan siswa main sinetronitu tidak ada dalam Raperda Pendidikan.

Menurutnya, usulan dari PPP itu

Ketika AmandaDILARANG BERAKTING

bukanlah hal yang substansial untuk dibahasdalam Raperda Pendidikan. “Jangan terjebakhal-hal tidak substansial, urusan-urusan yangkayak gitu itu urusan recehan, dia tidaksubstansial dalam raperda pendidikan. Yangsubstansial itu misalnya mewajibkan pemerintahdaerah menyediakan dana yang cukup dalamrangka menyukseskan wajib belajar sembilantahun,” kata Dani Anwar kepada PENAPENDIDIKAN, akhir September lalu.

Dani Anwar boleh saja menganggap usulanF-PPP itu tidak substansial. Tapi menurut HMohammad Rusly, Wakil Ketua F-PPP DPRDDKI Jakarta justru mengatakan akan terusmemperjuangkan usulan mereka. MenurutRusly, usulan tersebut sangat penting untukmenjaga moral generasi muda akibat tayangansinetron yang menjadikan pelajar bergaya hidupglamour, konsumtif, dan tidak produktif.“Pola hidup konsumtif kan tidak bagus. Apalagibagi mereka yang kurang iman, bisa berbahayabuat umat.”

Bermain sinetron, kata Rusly, bukanlahsatu-satunya sarana mengembangkankreativitas. Generasi muda masih bisamengembangkan kreativitas di bidang lain,misalnya di bidang sains atau teknologi yanglebih bersifat produktif. “Negara kita kankonsumtif, makanya rakyatnya juga konsumtif.Banyak yang mencari uang dengan jalan pintas,yang mudah menghasilkan uang banyakadalah dari bermain sinetron itu,” kata Rusly.

Tapi menurut Hj Emma Ruchaemah,anggota komisi E DPRD DKI Jakarta, yangpenting pendidikan harus mengacu padakecerdasan dan ketakwaan. “Jika bermainsinetron tidak mengganggu kecerdasan danketakwaan pelajar, ya tidak usah dilarang,”katanya.

Jalan Raperda Pendidikan menjadi Perdamemang masih panjang. Seperti yangdikatakan Kepala Dinas PendidikanMenengah Tinggi DKI Jakarta H MarganiMustar, masih sangat jauh perjalanan raperdaini untuk bisa disahkan menjadi perda.Tahapan yang dilalui pun masih banyak. Tapipaling tidak usulan F-PPP ini sudah membuatAmanda, dan artis ABG lain, waswas.

BUDI KURNIAWAN DAN YUDI ISWANTO

DPRD dan Pemprov DKI tengahmenggodok Perda Pendidikan.Muncul usulan siswa dilarangmain sinetron. Dianggap bukansubstansi pendidikan.

“Sidang Komisi E DPRD DKI Jakarta

PPPPP

Dok.

Sine

mAr

t

Yudi

Iswan

to

peristiwa 45-52.pmd 10/5/2006, 6:48 PM52

Cyan Magenta Yellow Black

Iklan Sendiri 53.pmd 10/5/2006, 6:49 PM53

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200654

KRONIKAKRONIKAKRONIKAKRONIKAKRONIKA

Pada 8 September lalu Hari AksaraInternasional Ke-41 diperingati.Untuk tahun ini peringatan yang

bertemakan “Tingkatkan KepedulianMasyarakat dalam Gerakan NasionalPercepatan Pemberantasan Buta Aksara”diselenggarakan di Kabupaten Probolinggo,Jawa Timur.

Menurut Direktur Pendidikan Masya-

Untuk membentuk kepribadian siswamelalui olahraga, pada 13-21 Sep-

tember lalu Pekan Olahraga Pelajar SMA(POPSMA) tahun 2006 digelar di GORKarate Pondok Gede Jakarta Timur,Gelanggang Olah Raga Atletik RagunanJakarta Selatan, dan di Pusat Olah RagaPersahabatan Korea-Indonesia (POPKI)Cibubur Jakarta Timur.

Berbagai pertandingan yangbertujuan untuk membina generasi mudaagar menjadi manusia yang sehat jasmanidan rohani, serta mampu berkompetisisecara sehat, fair dan sportif, digelardalam ajang POPSMA.

Menurut Direktur Pembinaan SMADepdiknas Sungkowo Mujiamanupeserta POPSMA seluruhnya berjumlah622 orang dengan jumlah atlet yangberagam untuk berbagai cabang. Cabangatletik misalnya diikuti 330 atlet puteradan puteri dari 33 provinsi. Karate (132atlet putera dan puteri dari 33 provinsi),dan bola voli (148 atlet putera dan puteridari 12 provinsi).

Berbagai pertandingan itu dibantuoleh juri atau wasit yang berasal dari PBPASI, PB FORKI, dan PB PBVSIsebanyak 120 orang ditambah offisialsebanyak 148 orang dari 33 provinsi.

HARI AKSARA INTERNASIONAL DIPERINGATI

POPSMA BENTUKKEPRIBADIAN SISWA

rakat Pendidikan Luar Sekolah(PLS) Sudjarwo, peringatan yangdibuka Mendiknas BambangSudibyo itu dilakukan melaluiberbagai kegiatan baik di tingkatpusat dan daerah. Hadir dalamacara itu para gubernur, bupati/walikota pene-rima AnugerahAksara, instansi terkait, organisasiinternasional, kepala-kepala dinaspendidikan provinsi, para kasubdinPLS seluruh Indonesia, penilik,pamong belajar, tenaga lapangandiknas, pers, dan berbagai lapisanmasyarakat lainnya.

Selain menunjukkan kepe-dulian pemerintah, peringatan itu jugamemperlihatkan komitmen Indonesia padapengembangan berbagai model inovasi untukmempercepat pemberantasan buta aksara.

Menurut Direktur Jenderal PLS DepdiknasAce Suryadi Indonesia mempunyai kebijakanberupa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5Tahun 2005 tentang Gerakan PercepatanPenuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun dan Pemberantasan ButaAksara. “Inpres ini yang tidak dimiliki negarapeserta lainnya sehingga mereka ingin In-donesia menjadi model internasional.”

Model-model inovasi pemberantasanbuta aksara, antara lain, melalui PusatKegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),pembelajaran seperti iqra bahasa latin,permainan karakter, kata, kalimat dan ang-ka, Sanggar Pendidikan Anak Soleh. Selainitu juga inovasi “reach the unreach”(menjangkau yang tidak terjangkau), danmenjangkau masyarakat adat. Kuliah KerjaNyata tematik sudah dilakukan UniversitasGadjah Mada (UGM) dengan pendekatanbahasa ibu (Jawa, Madura, Bugis danSunda).

Menurut Ace, sebagai komitmen dalampercepatan pemberantasan buta aksara,pemerintah menargetkan pada akhir 2009buta aksara usia 15 tahun ke atas menjadihanya 5%. Pada tahun 2005, buta aksaramencapai 9,55% atau 14.595.008 orang.Lalu pada semester pertama 2006 turunmenjadi 8,36% atau 13.182.492 orang.

Mendiknas Bambang Sudibyo membuka peringatan HariAksara Internasioanal ke-41.

PPPPP

Sejumlah PejabatEselon I dan II di

lingkungan SekretariatJenderal DepartemenPendidikan Nasionalmengikuti Uji KemahiranBahasa Indonesia (UKBI)27 September lalu di ge-dung Depdiknas, Jakarta.UKBI diselenggarakanuntuk menguji kemampuanseseorang berkomunikasilisan dan tulis dalam bahasaIndonesia.

Menurut Kepala PusatBahasa Depdiknas DendySugono, UKBI merupakantes untuk mengukur mutu penggunaanbahasa Indonesia. “UKBI merupakan tesberbahasa Indonesia yang berstandarnasional dan berpeluang internasional,”kata Dendy.

Sekretaris Jenderal Depdiknas DodiNandika, yang turut mengikuti tesmenyatakan, metode yang digunakansangat bagus. “Metode sudah standar dandiakui. Soal-soalnya cukup variatif danmemiliki karakteristik dalam strukturkalimatnya,” kata Dodi.

Menurut Dodi, orang yang kemampuan

TES UKBI PEJABAT DEPDIKNAS

berbahasanya lemah maka dipastikanlogika berpikirnya juga kurang bagus. “Bagipeserta yang belum lulus akan diikutkandalam klinik untuk memperdalamkemampuan bahasanya,” kata Dodi.

Beberapa pejabat Depdiknas yangmengikuti tes diantaranya adalah KepalaBiro Umum I Dewa Gede Oka Wiwaha,Kepala Pusat Informasi dan HumasBambang Wasito Adi, Kepala PustekkomLilik Gani, serta Kepala Pusat Pendidikandan Pelatihan Agus Dharma.

Sekjen Depdiknas Dodi Nandika sedang mengikuti UKBI

Dok.

GIM

Dep

dikna

s

Dok.

GIM

Dep

dikna

s

PPPPP

PPPPP

KRONIKA 54-55.pmd 10/5/2006, 6:49 PM54

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200655

Persaingan yang tinggi di berbagaibidang, membuat lembaga-lembaga

kursus sebagai bagian penyedia tenagakerja yang siap pakai harus berbuatbanyak. Untuk meningkatkan tenagayang kompetitif, Dirjen PLS Depdiknasbekerjasama dengan Kamar Dagang danIndustri Indonesia (Kadin) menanda-tangani kesepakatan bersama pada 26September lalu.

Menurut Ace Suryadi, Dirjen PLS,kesepakatan dengan Kadin itudiharapkan dapat meningkatkan mutuLembaga Kursus dan Pelatihan sesuaidengan standar Kompetensi yangdikeluarkan Badan Nasional SertifikasiProfesi. “Dari kesepakatan bersama inijuga diharapkan dapat mengisi lowonganpasar kerja,” katanya.

Sementara itu, Anthon Riyanto,Wakil Ketua Umum Kadin IndonesiaBidang Sumber Daya Manusia danKetenagakerjaan, mengemukakanpeningkatan kualitas lulusan lembagakursus dan pelatihan mutlak dilakukanuntuk mengantarkan para lulusanberwiraswasta dan mandiri sejak awalkarier.

“Kerjasama ini bentuk sinergi salingmenguntungkan dan bermanfaat. Paralulusan akan mendapatkan sertifikat resmiberdasarkan keahlian masing-masing,”ujar Anthon.

Kesepakatan kerjasama Depdiknas-Kadin ini memuat beberapa hal. Pertama,mewujudkan lembaga kursus danpelatihan yang bermutu, sesuai standarkompetensi dari Badan NasionalSertifikasi Profesi (BNSP).

Kedua, menciptakan tenaga kerjayang kompetitif dalam skala nasionalmaupun internasional. Ketiga,mendayagunakan lulusan lembagakursus dan pelatihan dalam rangkamengisi lowongan pasar kerja. Keempat,memberikan kesempatan dalammemanfaatkan fasilitas badan usaha/industri.

Kesepakatan ini ditindaklanjutidengan membentuk tim teknis dari keduabelah pihak untuk program kerja tigatahun ke depan. Tim teknis ini akanmembuat program kerja, baik secarakualitatif maupun kuantitatif. Pelaksanaanprogram melibatkan KADIN daerah, mulaiprovinsi, hingga kabupaten dan kota.Tim teknis juga bakal menyusunkurikulum bersama yang nantinya akandipergunakan sebagai acuan lembagakursus dan pelatihan.

Untuk ikut membantu keberhasilanprogram Wajib Belajar PendidikanDasar 9 Tahun, Panitia Penerbit

Buku Anak-Komisi Nasional Indonesiauntuk UNESCO (PPBA-KNIU) membagikanribuan buku gratis kepada siswa-siswa SD.Program ini sudah berjalan selama 11 tahun,sejak tahun 1995 atau setahun setelah pro-gram wajib belajar 9 tahun dicanangkan.Program ini terselenggara atas kerjasamaantara Depdiknas, PPBA-KNIU, danpuluhan donatur dari dalam dan luar negeri.

Sebagai ucapan terima kasih kepadapara donatur, pada 19 September laludigelar acara pembagian buku secarasimbolis kepada para siswa, bertempat diGedung A Departemen PendidikanNasional. “Kepercayaan dari para donaturtelah tumbuh dengan baik. Ini merupakan

KERJASAMA KADINDAN DEPDIKNAS

BUKU TULIS BANTUAN UNESCO

Dalam rangka melestarikan danmengamankan nilai budaya, makna

pernaskahan, adat istiadat, substansibudaya dan sejarah, sebuah lokakaryadigelar di Ruang Serba Guna ArsipNasional, Cilandak, Jakarta Selatan, padapertengahan September lalu.

Dalam lokakarya itu hadir Ketua HarianKomisi Nasional Indonesia untuk Unesco(Ka KNIU) Arief Rahman, Kepala LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Umar

MELESTARIKAN WARISAN DOKUMENTER DUNIA

modal yang harus kita jaga agar kegiatantersebut terus berlanjut,” kata Poppy KaharSastranegara Mokoginta, Ketua PPBA-KNIU. PPBA merupakan kepanjangantangan dari KNIU. Acara tersebut dihadirisejumlah tokoh bidang pendidikan danpuluhan donatur.

Menurut Dr. Arif Rahman, MPd, KetuaHarian KNIU, pembagian buku-buku tulisgratis itu merupakan bagian dari kepedulianterhadap pendidikan, terutama menyuk-seskan wajib belajar. “Kita berusahamenyapa anak-anak lapisan paling bawahmelalui butu tulis,” katanya Di buku tulis iniada pesan-pesan bermakna tinggi, seperti“Anak Indonesia Harus Sekolah”, “Yuk KitaBelajar agar Pintar”, “Menjunjung TinggiSportivitas”, “Tekun Belajar adalah KunciKeberhasilan”, dan lain-lain.

Anggara Jenie, dan Kepala Pusat BahasaDepartemen Pendidikan Nasional(Depdiknas) Dendy Sugono.

Menurut Ketua Panitia SunartotoGunadi, lokakarya ini diselenggarakan untukmensosialisasikan Program Memory of theWorld yang diluncurkan Unesco. Programini bertujuan memfasilitasi pelestariandokumen dan membantu akses padawarisan dokumenter dunia.

Dok.

PPBU

-KNI

U

PPPPP

PPPPP

BUDI KURNIAWAN DAN SAIFUL ANAM

Para siswa penerima sumbangan buku dari UNESCO

KRONIKA 54-55.pmd 10/5/2006, 6:49 PM55

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 2006

BUKUBUKUBUKUBUKUBUKU

56

Never judge a book by it’s cover. Begituorang-orang biasa mengingatkan parapembaca agar jangan melihat isi buku darisampulnya. Sampul ternyata bisa menipu.

Kadang sampulnya bagus dan eksklusif, eh setelahdibuka dan dibaca, isinya tak sebagus kemasanluarnya. Hal sebaliknya juga sering terjadi.

Namun sejak tersedianya fasilitas electronic book(e-book) di internet, pesan bagi para pembaca bukuitu jadi ketinggalan zaman dan usang. Jangankanmelihat-lihat sampul buku lalu kemudian memutuskanuntuk membeli, kini mereka yang ingin memiliki bukuitu sudah tak perlu lagi menyentuh sampulnya.

Kini mereka cukup membuka PDA, laptop, palmtopatau komputer, nongkrong ngopi di berbagai café dimal yang adem dan nyaman, sambil membacaberbagai buku yang tersedia di jaringan internet. Bukuyang dibaca pun beragam. Dari soal bisnis, politik,manajemen, keuangan, hingga komik dan kisah parasuper hero. Semua buku itu kadang diunduh gratis.

E-book gratisan ini kian marak ketika pada 30Agustus 2006, Google, situs pencari terkemuka dunia,meluncurkan produk jasa terbaru bertajuk GoogleBook Search. Produk jasa yang telah dirintis sejak2002 itu adalah semacam toko buku atauperpustakaan digital yang menyediakan jasa layananuntuk mengunduh buku secara digital, gratis dan dalamformat PDF. Jasa layanan ini juga menyediakan fasilitasfull view untuk membaca buku yang diunduh.

Dengan jasa layanan seperti itu para peseluncurinternet bisa mengunduh puluhan ribu buku yangdisediakan Google. Tinggal mengetik kata kuncinya–bisa judul, topik atau penulisnya— di kolom pencarian,buku yang diminati untuk diunduh pun muncul dan

langsung bisa dimiliki.Namun, buku-buku yang dapat diunduh secara

gratis tersebut hanya buku yang telah habis masahak ciptanya. Oleh karena itu buku-buku gratisandalam format PDF itu masih dalam jenis buku-bukuklasik. Untuk buku yang dilindungi hak cipta hanyabisa dibaca dalam bentuk snippet view.

Tidak Memiliki Hak CiptaTidak Memiliki Hak CiptaTidak Memiliki Hak CiptaTidak Memiliki Hak CiptaTidak Memiliki Hak CiptaGoogle Book Search terwujud atas kerjasama

dengan berbagai universitas ternama seperti Oxford,Harvard, University of California dan University of Michi-gan. Selain itu Google juga telah menjalin kerjasamadengan perpustakaan seperti The New York PublicLibrary.

Keberadaan buku digital gratis itu mengancambookseller seperti Amazon. Bahkan Google jugamendapat perlawanan dari The Association of Ameri-can Publishers yang beranggotakan para penerbitterkenal seperti McGraw Hill, John Willey & Sons,Simon & Schuster, Pearson Education dan PenguinGroup USA. Hingga kini jasa layanan Google ini belummemperoleh copyright holder dari para penerbit itu.American Publishers menilai pengopian buku itumelanggar hak cipta dan berusaha melawan Googlemelalui jalur hukum.

Akibatnya, untuk sementara sampai soal hukumini selesai, buku-buku yang bisa diunduh bukan buku-buku bestseller yang baru dirilis. Hanya sebatas buku-buku lawas yang gratis diunduh. Tapi paling tidakapa yang dilakukan Google bisa memudahkan parapeminat buku yang selama ini sulit memiliki buku yangdiminati secara gratis.

BUDI KURNIAWAN

Ribuan buku bisadimiliki tanpa mestibeli.Era buku digital danperpustakaan digital.Asosiasi penerbitternama menudingsebagai pembajakan.

Buku GratisDUNIA MAYA

BUKUBUKUBUKUBUKUBUKU

“PPPPP

BUKU 56-58.pmd 10/5/2006, 6:50 PM56

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200657

Gutenberg Project, sebuahperpustakaan digital

tertua yang selama ini dikenalmenyebarkan buku-buku ilmupengetahuan secara gratis, kinitersaingi dengan hadirnyaGoogle Book Search. Takseperti Gutenberg, parapengelola Google masih belummenyebutkan berapa banyakjumlah buku digital mereka yangbisa diunduh. Tapi melihatbeberapa universitas danperpustakaan terkemuka diInggris dan Amerika yangmemiliki hubungan kerjasamadengan Google, bisa didugabuku digital yang bisa diunduhgratis itu mencapai ribuan buku.

Dengan masuknya Googledi ranah penyediaan jasalayanan buku gratis inimembuat persaingan di antarainstitusi sejenis kian terbukalebar. Sebelumnya, selainGutenberg Project –berdiri pada1971—ada Perpustakaan Chris-tian Classics Ethereal dan Per-seus Project yang menyediakanbuku-buku digital secara gratis.

Setiap perpustakaan digi-tal memiliki sisi pilihan koleksidan format buku masing-masingyang saling berbeda satu samalain. Gutenberg misalnyamenawarkan buku-bukudengan pilihan topik yang luasdalam format teks. ChristianClassics hanya menyediakanbuku-buku dengan topiktertentu dalam format teks danPDF. Sedangkan PerseusProject memfokuskan diri padapublikasi naskah-naskah kunodari era renaisans.

Google yang terhitungsebagai pemain baru di ranahpenyediaan buku digital gratisini lebih memilih menyajikanbuku-buku dengan topik yangsangat luas dan seluruhnyadalam bentuk PDF.

Format yang disediakan

Gutenberg memang lebihunggul dalam kemudahanpengunduhan karena ukuranfile-nya lebih kecil. Melalui for-mat teks, dalam beberapa menitratusan halaman langsung bisadiunduh. Dalam format teks,buku juga mudah diedit.Kelemahannya, format tekstidak bisa menampilkan gambar-gambar dalam sebuah buku.Selain itu buku tidak bisa dicetakulang seperti aslinya.

Sedangkan Google memilihformat PDF karena semua bukudigital koleksinya berasal daripemindaian buku asli. Dengandemikian tampilan buku digital-nya 100% sama dengan bukucetakan aslinya sehinggasangat baik untuk pencetakanulang. Namun ini masih memilikikelemahan, yaitu ukuran fileyang disimpan dalam format PDFlebih besar dan memerlukanwaktu pengunduhan yang relatiflama.

Dan karena berasal daripindaian yang tidak diedit, saatmengunduh akan ikut terkirimantara lain tanda perpustakaanatau coretan yang dibuat olehpeminjam sebelumnya.

Menurut Adam Smith,Manajer Produk Google BookSearch, pengunjung Googledapat memilih koleksi judul yangtelah menjadi domain publik darikarya-karya klasik Dickens,Shakespeare, Dante dan karya-karya yang belum dikenal samasekali. “Sebetulnya koleksi bukuhanya bisa dinikmati segelintirorang berduit. Sekarang setiaporang bisa membaca buku-bukuyang sudah habis masa hakciptanya,” kata Adam.

Yang pasti dengan kemu-dahan yang diberikan Googlekali ini, selain persaingan kianterbuka era baru telah datangdi jagad perbukuan.

BUDI KURNIAWAN

PERSAINGANPERPUSTAKAANDIGITAL

PPPPP

intitle:”Da Vinci”intitle:”Da Vinci”intitle:”Da Vinci”intitle:”Da Vinci”intitle:”Da Vinci”

Vinci OR CodeVinci OR CodeVinci OR CodeVinci OR CodeVinci OR Code

“Da Vinci Code” –payment“Da Vinci Code” –payment“Da Vinci Code” –payment“Da Vinci Code” –payment“Da Vinci Code” –payment

Google Book SearchGoogle Book SearchGoogle Book SearchGoogle Book SearchGoogle Book Search benar-benar memberi ruang benar-benar memberi ruang benar-benar memberi ruang benar-benar memberi ruang benar-benar memberi ruangsangat luas bagi para pembaca yang ingin memilikisangat luas bagi para pembaca yang ingin memilikisangat luas bagi para pembaca yang ingin memilikisangat luas bagi para pembaca yang ingin memilikisangat luas bagi para pembaca yang ingin memilikibuku secara gratis atawa sekadar membaca buku.buku secara gratis atawa sekadar membaca buku.buku secara gratis atawa sekadar membaca buku.buku secara gratis atawa sekadar membaca buku.buku secara gratis atawa sekadar membaca buku.Beberapa jurus untuk mencari buku, Beberapa jurus untuk mencari buku, Beberapa jurus untuk mencari buku, Beberapa jurus untuk mencari buku, Beberapa jurus untuk mencari buku, sebagai berikut:

Mencari judul yang dengan kata berurutan, sama denganGoogle Search biasa, pakailah tanda petik untukmengapit kata berurutan tersebut.

Mencari buku dengan kata-kata tertentukata-kata tertentukata-kata tertentukata-kata tertentukata-kata tertentu, tanpa kata.Misal kita mencari suatu buku tetapi kita menghindarikata tertentu, pakailah tanda minustanda minustanda minustanda minustanda minus untuk membuatrule-nyaContoh:

“Da Vinci Code”“Da Vinci Code”“Da Vinci Code”“Da Vinci Code”“Da Vinci Code”

Contoh:

Mencari kata yang ada pada salah satunya. Gunakanoperator ORContoh:

Mencari kata yang ada pada Judul/Title bukuTuliskan saja operator Google yang ini => intitle:intitle:intitle:intitle:intitle:Contoh:

Mencari buku dengan author tertentu, atau, kita mencariauthor buku saja juga bisa, dengan Google OperatorInauthor:Contoh:

Mencari buku dengan Publisher tertentu, pakailah op-erator inpublisher:Contoh:

”Da Vinci Code” inauthor: Amy Welborn

Mencari buku berdasar nomer ISBN: pake operator ISBN:Contoh:

”Da Vinci Code” inpublisher: Loyola Press

ISBN : 08294XXXISBN : 08294XXXISBN : 08294XXXISBN : 08294XXXISBN : 08294XXX

BUKU 56-58.pmd 10/5/2006, 6:50 PM57

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 2006

BUKUBUKUBUKUBUKUBUKU

58

Buku saku ini mungkin hanya satu diantara ribuan buku tentangpendidikan dan psikologi anak.Bahkan pembahasan mengenai

pendidikan dan psikologi anak banyak ditulisdi buku, juga di berbagai media. Media cetakyang bergerak di lingkup pendidikan anakcukup banyak. Simak saja: majalahAyahbunda, Anakku, Parenting, Parent’sGuide, hingga model tabloid seperti Nakita. Dilayar kaca juga bertebaran pembahasanseputar anak.

Karya terjemahan ini menjadi berbedalantaran ditulis oleh ahli pendidikan danpsikologi muslim. Bertepatan di bulanRamadhan, sungguh pas kita meluangkanwaktu membaca buku ini. Dari pembagian babpembahasan saja, karya Ibnu Hasan Najafidan Mohamed A Khalfan ini sudahmencerminkan apa isi buku kecil tapi berbobot.

Mereka membagi dua bahasan besar:pendidikan dan psikologi. Pada bagianpendidikan, dibuka dengan bab “Semuaberasal dari sini.” Bab ini orangtua diajakmemahami makna kehadiran anak. Orangtuaakan merenung saat menyimak pertanyaan-pertanyaan: Apakah kita menyadari hak-hakanak? Sebagai kepala keluarga apakah kitamemahami kewajiban kita? pernahkah kitameningkatkan standar intelektual anak kita?Pernahkah kita mencoba menganalisis danmengevaluasi sikap dan tradisi yang kitawariskan pada anak-anak kita? Apakahsemua syarat pembangunan karakter anaksudah terpenuhi?

Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan itu,bab selanjutnya lebih dirinci. Dari mengenaikewajiban anak, kewajiban orangtua,mempersiapkan pendidikan, seni mendidik,akhlak dan adab, penghargaan danpenerimaan, cinta dan kasih sayang,pengetahuan dan kemampuan, ketulusan dankeadilan, dan kerja.

Mengenai kewajiban orangtua, penulis

menyuguhkan ayat penggugahhati bagi orangtua, Surah Ibrahimayat 39: Segala puji bagi Allahyang telah menganugerahkanpadaku di harituaku Ismail danIshaq. Sesungguhnya Tuhankubenar-benar Maha Mendengar(memperkenankan) doa.

Kewajiban pertama orangtuaadalah memberi rasa aman padaanak, dan membentukintelektualitas seraya memenuhikebutuhan fisik mereka. Orangtuayang menyiakan anak, membuang,bahkan ada yang membunuhnya, sungguhtak pernah menyimak pesan Quran: Dan tidakada satu makhluk hidup pun di bumi melainkanAllah yang memberi rezeki.

Pendidikan anak menjadi bagai terpentingdalam kewajiban orangtua. Orangtua bukansemata wajib menanggung biaya keperluananak, biaya perawatan dan keperluan hidup,tapi yang terpenting adalah mempersiakanmasa depan anak yang cemerlang.

Simak riwayat berikut. Dikisahkan di antarakaum Anshar ada orang yang cukup uangdengan beberapa anak. Ketika mendekati ajal,demi mendapat pahala, ia memberikan seluruhharta kekayaannya untuk jalan Allah.Sepeninggal ayah mereka, anak-anak ituhanya bisa bergantung pada orang lain.Rasullah pun bersabda, “Seandainya aku tahu,aku melarangnya dikuburkan di pemakamanmuslim. Orang itu telah memberikan seluruhsimpanannya sembari meninggalkan anak-anaknya menjadi pengemis.”

PSIKOLOGI ANAKPada bagian psikologi anak, penulis

merinci dalam banyak bab. Di antaranyamengajar anak berfikir, perlakukan anaksecara dewasa, biarkan anak berbicara,sentuh dan peluklah anak, biarkan anaksebagaimana umumnya, jagalah anak dari

kompleks rendah diri, akibatpemberi perintah berulang,

pengalaman pertama shalat berjamaah, ajarkananak tentang waktu, biasakan anak sukamembaca, anak dan konsep tentang Allah,dan budaya berbicara kepada Allah.

Ibnu Hasan dan Khalfan mengingatkanmengenai bahaya memberi perintah berulang.Sejumlah indikasi menyebutkan pengulanganperintah, sebagaimana yang menimpa istri,bawahan, karyawan atawa pembantu,berakibat munculnya gangguan jiwa. Studikasus membuktikan anak yang terbiasadengan perintah sama yang berulang-ulangkemungkinan besar akan tumbuh dewasadengan kelemahan lebih besar lagi. Diakemungkinan besar baru mengabulkanpermintaan seseorang hanya setelah diulangberkali-kali meskipun untuk hal kecil dansederhana saja.

Seseorang akan menjadi pasangan yangkurang perhatian, atau menjadi anak yang takbaik pada orang tua bila terbiasa memerlukanpengulangan permintaan sebelummemenuhinya.

DIPO HANDOKO

Judul : PENDIDIKAN &PSIKOLOGI ANAK

Judul Asli : The Principle of Educationand Child Psychologi,Terbitan Intisyarat al Nur,Iran, Cetakan pertama,2002

Penulis : Ibnu Hasan Najafi danMohamed A Khalfan

Penerbit : Cahaya, Jakarta, CetakanI, Juni 2006

Tebal : 305 halaman

MENDIDIK SESUAI HAK ANAKBetapa banyak orangtua hanyabisa “memproduksi” anak tapi takbisa mengelola kewajiban danmemenuhi hak-hak anak.Padahal, Rasulullah tidak pernahberbicara tidak jelasmengenai pendidikananak.

PPPPP

BUKU 56-58.pmd 10/5/2006, 6:50 PM58

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200659

EDUKASIANAEDUKASIANAEDUKASIANAEDUKASIANAEDUKASIANA

KEMASUKAN MALING

MURID kelas 1 C sebuah SMP sedang belajar peribahasa BahasaIndonesia.

Guru : Dita, dari kalimat yang tertulis di papan tulis yang berbunyi“seorang pencuri telah memasuki rumah Pak Tri di Bogor,” cobakamu tunjukkan mana kata yang menjadi subyek dan obyek dalamkalimat itu?

Dita : Saya sih tidak tahu mana subyek dan obyek kalimat tersebut.Tapi setahu saya Pak Tri rumahnya belum pernah kemasukan maling.Apa coba yang mau diambil dari rumah Pak Tri. Orang isinya nggakada apa-apa gitu!

PESAWAT DIBAJAK

SUATU hari, Dani memandang gurunya dengan wajah penuhkesedihan.

“Ada apa, Dani?” tanya gurunya. “Ibu harap bukan tentang PRmu lagi, ya…”

“Hmm... ta...ta...piii...Emang ini tentang PR Dani, Bu Guru,” kataDani terbata. “Dani nggak sengaja pakai kertas yang ada PR nyauntuk buat pesawat terbang Bu ...”

“Itu bukan hal yang baik untuk dilakukan. Untuk kali ini Ibu kasihkesempatan. Ibu tidak akan menghukum kamu. Kamu bolehmembuka lipatan kertas PR yang kamu buat pesawat terbang itu lalukumpulkan.”

“Maaf Bu, nggak bisa,” kata Dani dengan wajah yang tambahsedih. “Kenapa?”

“Justru itu Bu, pesawatnya sedang dibajak...”

BUKU YANG SIA-SIA

SEORANG guru sedang berdiri di depan kelas dan bertanyapada murid-muridnya. “Anak anak buku apa yang dibuat mahal,memuat ribuan nama orang tapi tak pernah memberi manfaat buatmurid sekolah dasar di desa terpencil?”

“Buku komik Bu,” jawab Sandy.“Salah. Coba kamu Ryan.”“Buku telepon Pak.”“Benar. Pintar kamu.”

TIDAK BAKAL DIHUKUM

SEORANG murid kelas I SD malam itu bertanya pada Ibunya.“Bu, apakah seseorang bertanggung-jawab pada apa yang tidakdilakukannya?”

“Sudah jelas tidak Anakku. Kan ada peribahasa yang mengatakan:Tangan mencencang, bahu memikul, Nak.”

“Lalu apakah seseorang tadi patut dimarahi, karena tidakmelakukannya satu perbuatan?” Ibunya langsung menjawab: Tentusaja tidak.

“Terimakasih Tuhan, ternyata aku tidak bakalan dihukum apapun dan oleh siapa pun, walau malam ini aku tidak mengerjakanpekerjaan rumahku...”

PENGALAMAN

SEORANG guru kelas I SD sedang memberi pelajaran kata-katamutiara. “Anak-anak, pengalaman adalah guru yang paling baik.”

“Mengapa pengalaman kok disebut guru yang paling baik, Bu?”tanya seorang murid.

“Coba anak-anak, apa jawabannya?”“Karena pengalaman tidak pernah memberikan PR,” jawab murid

yang lain.Serentak semua murid berteriak, “Ya… betul…”

ENGGAK BELAJAR

SEORANG siswa SD yang di kelasnya terkenal pintar ditanyagurunya. “Siapa presiden Amerika Serikat sekarang?”

“George Walker Bush, Pak.”“Bagus. Kalau begitu di mana ibukota Malaysia?”“Kuala Lumpur.”“Pintar. Mata uang Malaysia apa?”“Ringgit Malaysia, Pak.”“Bagus sekali. Canberra ibukota negara?”“Australia.”“Kamu pintar banget. Terus mata uang Filipina apa?”Sang siswa rupanya sudah mulai bosan ditanya terus. “Ah, Bapak

nanya terus. Tadi malam Bapak enggak belajar ya?”

PPPPP

PPPPP

PPPPP

PPPPP

PPPPP

PPPPP

wwwwwwwwww

wwwwwwwwww wwwww

ggggg

Kalian harus tahu letaktempat-tempat penting dunia,letak negara, nama laut dll...Coba tunjukkan dimana letakAmerika, Lia..

Ini Amerika, Pak..diapit samudraAtlantik dan Pasifik.

Sekarang giliranmu, nak......Siapa penemu benuaAmerika...!??

Loh...‘kan barusan LiayangmenemukanAmerika...Lupa yaPak?

Oleh : Doedy AW

EDUKASIANA 59.pmd 10/5/2006, 6:51 PM59

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200660

APA APA APA APA APA SIAPASIAPASIAPASIAPASIAPA

Belakangan ini, preschool kian bertaburan diJakarta, dan kota-kota besar lainnya.

Tampaknya para orangtua semakin sadar untukmenyekolahkan buah hatinya sejak usia dini. Begitujuga yang dilakukan Arzeti Bilbina Huzaimi, 32tahun, model yang juga presenter dan aktris film.

Bagas Wicaksono, anak sulung buahpernikahan Arzeti dan Adhitya Setyawan, yangbelum genap dua tahun, sudah masuk preschool.Belum juga Bagas dan Dimas Wicaksono, putrakeduanya, memasuki usia sekolah, Arzeti jauh-jauhhari sudah pilah-pilih sekolah. Yang penting sekolahbernuansa Islam, katanya. Ia tidakmempermasalahkan berapa pun besarnya biayauntuk sekolah anak-anaknya kelak.

“Daripada habis untuk beli barang, lebih baikinvestasi untuk pendidikan anak,” kata sarjanaEkonomi Universitas Pembangunan Nasional,Jakarta, yang ingin melanjutkan studi S-2 jurusanpsikologi ini.

Pilihan Arzeti di sekolah Islam itu karena iaingin anak-anaknya punya bekal agama yang baik.Ia merasakan betul kehidupan di dunia modelingyang ditekuninya banyak menjumpai hal buruk.“Dunia modeling akrab dengan minum minumanberalkohol, wine, bahkan narkoba. Alhamdulillahsaya tidak pernah tergoda,” kata aktris yang pernahmain di sinetron Kasih dan Kekasih, Romantika,Jasmine dan filam layar perak Angel’s Cry (2006).

Keteguhan Arzeti itu erat kaitannya dengandidikan ibu-bapaknya, Rasyidah dan Huzaimi(almarhum). Masa remajanya ia jalani hingga usiaSMP di Lampung. Ia ingat betul selepas pulangsekolah, ia rutin ikut pengajian di masjid dari pukul14.00 hingga 16.00. Tak heran bila anak kelimadari tujuh bersaudara ini sangat mengidolakan sangBunda.

Kini Arzeti mendidik dua anaknya denganmemberi teladan. Misalnya, untuk mengajar shalat,ia dan suaminya selalu mengajak kedua anaknyamelihat mereka shalat. Akhirnya, Bagas, si sulungsudah ikut-ikutan shalat.

Waktu Arzeti di luar rumah banyak dihabiskandi Kawanku Modeling and Entertainment Class,sekolah model hasil kerjasama dengan MajalahKawanku, yang terletak di Tendean Square,Jakarta Selatan. Selain itu ia juga sibuk di agensimodel Zema Management miliknya.

Toh, rumah bagi seorang Arzeti segalanya.Rumah di matanya sebagai tempat mendidik anakyang utama. Oleh karena itu waktu luangnya lebihsuka ia manfaatkan dengan bercanda bersamaanak-anaknya di rumah. “Pendidikan awalnya darirumah. Kalau pendidikan di rumah sejak kecilberhasil, insyaAllah ke depan akan mudah,”katanya kepada Yudi Iswanto dari PENAPENDIDIKAN. PPPPP

RUMAH ADALAH SEKOLAHARZETI BILBINA

Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKIJakarta, Sylviana Murni sadar betul

penyelenggaraan pendidikan dasar di Jakartaharus menjadi contoh bagi daerah-daerah lain.Bukan hanya aspek manajemen, pelaksanaankurikulum, mutu, partisipasi masyarakat, jugapelayanan pendidikan. Apalagi di Jakartamasyarakatnya beragam, tingkat pendidikannyatinggi, dan rata-rata ekonominya lumayan. Wajarkalau mereka kerap protes jika merasa kurangsreg.

Banjir protes biasanya muncul bergelombangbertepatan momen tertentu. Yakni saatpenerimaan siswa baru (PSB), pemberlakuankurikulum baru, hingga ujian nasional. Karena itu,ia membuka layanan khusus pengaduan, yaituPO BOX 0808 atawa email [email protected].

Bahkan Sylviana membuka akses komplainmelalui ponsel yang hidup 24 jam sehari. Guru,kepala sekolah, orangtua siswa, hingga parasiswa pun bisa mengadu atau protes.

“Sehari saya minimal menerima 200 sms, dansemuanya saya balas. Isinya ada yang pujian,tapi banyak juga berupa keluhan,” kata doktormanajemen pendidikan dari Universitas NegeriJakarta ini kepada Saiful Anam dari PENAPENDIDIKAN.

Isi pesan pendek (SMS) di ponsel Sylvianaitu misalnya ada yang mau titip anak atau kerabat

agar diterima di sekolah tertentu. Pesanmodel beginian tentunya tidak mungkin ialayani lantaran PSB memakai layananonline. “Saya bersyukur PSB sudah onlinesehingga tak ada yang bisa main-main.Semua transparan. Tidak bisa titip-titipan,”kata wanita asli Betawi kelahiran 11Oktober 1958 ini.

Praktik curang itu memang sudahmenjadi rahasia umum. Para kepala sekolahdan guru pun mnegakui sering mendapattekanan agar anak pejabat A atau B mintamasuk sekolah favorit.

Sylvi pun berusaha memberangushandicap yang melekat pada birokrasi masalalu “kalau bisa dipersulit mengapa mestidipermudah.” “Sekarang harus dibalik:kalau bisa dipermudah mengapa harusdipersulit,” kata Sylvi yang pernah menjadianggota DPRD DKI Jakarta periode 1997-1999.

Apa untungnya mempersulitmasyarakat karena malah bikin stres,Sylviana menambahkan. Setuju, Bu!

BANJIR 200 SMS SEHARISYLVIANA MURNI

PPPPP

Dok

Prib

adi

Dok.

Prib

adi

Dok.G

IM D

epdik

nas

APA SIAPA 60-61.pmd 10/5/2006, 6:51 PM60

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200661

Berbagai informasi ia sampaikan setiap muncul di “Jelang Siang,”tayangan berita yang dikemas santai di stasiun televisi Trans

TV. Tak heran bila wawasan Tinezia Sri Cendani alias Inez Tagor,sang presenter itu, bertambah banyak.

Bicara pendidikan, misalnya. Inez, 33 tahun, menilai pemerintahbelum optimal menangani persoalan pendidikan, seperti pemerataankualitas sekolah. “Semakin banyak sekolah bagus, tapi yang bisabersekolah di sana hanya orang berduit. Istilahnya orang enggakmampu enggak bisa pinter,” kata puteri bungsu pasangan dokterAdi Tagor Harahap dan Soemanti TH ini kepada Yudi Iswanto dariPENA PENDIDIKAN.

Celakanya, tak sedikit sekolah mahal sekadar cari untung.Padahal, kata Inez, sekolah-sekolah mahal itu belum bisa menjaminkualitas pendidikannya bagus. “Oleh karena itu menyekolahkananak tidak perlu ke tempat yang mahal. Yang penting sesuai dengankondisi dan kemampuan anak, tidak memaksa anak masuk sekolahtertentu,” kata ibunda Adi Nugraha —putera semata wayang hasilpernikahan Inez dan Adi Prabudi.

Tak heran bila Inez begitu perhatian dengan pendidikan AdiNugraha, yang disapa Aa. Misalnya, saban pagi ia mengantaranaknya ke sekolah yang terletak di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.Usai mengantar Aa, ia meluncurke butik busana hamil miliknya,Solonel Maternity, di JalanSenopati Raya, Jakarta Selatan.Jelang siang, tugas sebagai pre-senter berita sudah menantinya.

Tugas menemani anak belajardan bermain juga dilakukansuaminya dengan baik. Acap kali,anak-bapak itu asyik di depan layarkomputer mengutak-atik programgames pendidikan. Misalnya,program permainan guru danmurid dan program belajarberhitung. Inez sengajamenjauhkan Aa daripermainan modelplaystation (PS). “Kalau anaksudah kecanduan PS, susahdisuruh belajar sendiri,”katanya.

Boleh deh ditiru. Inezbahkan memandangprofesinya sebagai pre-senter, bintang iklan,dan pemain sinetronhanyalah pekerjaans a m p i n g a n .Baginya, pekerjaanutamanya adalahibu rumah tangga.Duh, senangnyaAa punya ibundayang cantik danperhatian…

IBU UTAMA,PRESENTER SAMPINGAN

INEZ TAGOR

PPPPP

November ini bisa jadi menjadi bulan sangatmenyenangkan bagi Angelina Patricia Pingkan Sondakh.

Puteri Indonesia tahun 2001 yang kini anggota Fraksi PartaiDemokrat (FPD) DPR RI itu bergabung dengan berbagaiorganisasi lingkungan di Kalimantan Tengah menyusun danmengambil langkah pelestarian dan pengembangan orangutan.

“Ini membanggakan. Karena di forum itu berbagai kalanganakan bergabung. Beberapa profesor yang sejak lama pedulipada pelestarian orangutan akan datang,” kata Angie, begituanggota Komisi X DPR ini biasa disapa.

Salah satu profesor yang hadir, kata Angie, adalah ProfesorGaldikas yang selama ini dikenal konsisten berjuangmelestarikan orangutan di kawasan Taman Nasional TanjungPutting, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Ikut sertanya Angie dalam pelestarian orang utan ini dikarenaia ditunjuk sebagai Duta Orangutan oleh sebuah lembagaswadaya masyarakat yang berpusat di Santa Monica, AmerikaSerikat. “Ini mengasyikkan. Saya jadi banyak mengerti soalorangutan,” kata Angie yang kini sibuk mengikuti kuliah programS-2 bidang Komunikasi Politik Universitas Indonesia

Kesibukan Angie yang lahir di Australia pada 28 Desember1977 ini juga bertambah sejak ia ditunjuk menjadi Duta LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada akhir Agustus lalu.Terpilihnya Angie jadi Duta LIPI tak lepas dari keakrabannyapada dunia ilmu pengetahuan. Sang ayah, Lucky Sondakh,pernah menjadi peneliti yang dikenal luas di Universitas SamRatulangi, Manado, Sulawesi Utara.

“Jadi sejak lama saya kenal dengan dunia kepenelitian. Danbeberapa peneliti di LIPI adalah teman ayah saya,” kata Angiekepada Budi Kurniawan dari PENA PENDIDIKAN.

Menjadi Duta LIPI, kata Angie, juga merupakan bentukdukungannya pada pencanangan Tahun Ilmu Pengetahuanoleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Presidenmencanangkan tahun 2005-2006 sebagai Tahun IlmuPengetahuan. Artinya kita semua harus mendukung danmembangun dunia ilmu pengetahuan kita menjadi jauh lebihbaik,” kata Angie.

ANTARALIPI DAN

ORANGUTAN

ANGELINA SONDAKH

Dok.

Prib

adi

Dok.

Prib

adi

PPPPP

Pena Pendidikan Oktober 200661

APA SIAPA 60-61.pmd 10/5/2006, 6:51 PM61

Cyan Magenta Yellow Black

Pena Pendidikan Oktober 200662

CATATANCATATANCATATANCATATANCATATAN PENAPENAPENAPENAPENA

J JABATAN resminya adalah Wakil Kepala Biro PusatStatistik (BPS). Tetapi, ia lebih dikenal sebagai seorangcendekiawan muslim yang santun, sejuk, njawani, murahsenyum, berwawasan luas, pergaulannya lintas batas, dangagasan-gagasannya sering menjadi rujukan. Ia juga dikenalsebagai kolumnis top, yang tulisan-tulisannya runtut dan enakdibaca. Dialah Soetjipto Wirosardjono.

Pak Tjip, demikian pria berkacamata tebal itu biasadisapa, memang termasuk segelintir dari birokrat yang tidaklazim. Kebanyakan birokrat justru merasa rikuh atau tidakpunya nyali untuk melontarkan ide-ide yang menghentak.Khawatir ditegur atasannya, atau bahkan dicopot darijabatannya. Tapi Pak Tjip melakukannya seolah tanpabeban. Meski berkecimpung di dunia statistika, tapi ia dikenalsebagai seorang pengamat sosial yang handal. Ia seorangbintang di forum pertemuan ilmiah pada tahun 1980-an hingga1990-an. Gagasan-gagasannyamencerahkan, dan melihat persoalan tidakdengan kacamata hitam putih.

Saya tak mengenal Pak Tjip daridekat. Saya hanya cukup sering mengikutigagasan-gagasan segarnya lewat mediamassa. Pak Tjip termasuk salah seorangcendekiawan yang saya kagumi, lantaranpunya integritas dan sikapnya sangatmatang. Cara melontarkan kritik santuntapi mengena.

Salah satu pengamatan tajam Pak Tjipyang masih saya ingat adalah ketika iamelontarkan maraknya budaya klobotismeyang menjangkiti masyarakat kita.Pernyataan kritis itu ia kemukakan dalamsebuah seminar di Jakarta pada tanggal5 Maret 1986, dan mendapat liputan luas di media massakeesokan harinya. Klobotisme dipandang menggambarkankeadaan perwacanaan dan komunikasi verbal dalammasyarakat waktu itu.

Saat itu saya masih mahasiswa semester tiga JurusanPsikologi Pendidikan dan Bimbingan IKIP Malang (sekarangUniversitas Negeri Malang). Dr. Munandir, dosen senior kami,lantas membawa tema klobotisme itu dalam diskusiperkuliahan yang mengasyikkan. Cara mengajar PakMunandir yang dialogis, kritis, dan humoris, membuat suasanaperkuliahan menjadi sangat mengasyikkan, tidak sepertidalam penjara yang mencekam.

Semasa kuliah, Pak Munandir adalah dosen idola saya.Sejak lulus dari IKIP Malang tahun 1989, saya jarang sekaliberkomunikasi dengannya. Terakhir saya membacatulisannya di Kompas, Juni lalu. Artikelnya berjudul “DuaDasa Warsa Klobotisme” mengingatkan kembali padaperistiwa di bangku perkuliahan 20 tahun lalu itu.

Seperti dikemukakan Pak Munandir, ideologi klobotismediambil dari kata klobot, yaitu lembar kulit tongkol jagungyang kering dan apabila dipegang mengeluarkan bunyi ramaigemerisik, kemresek karena gesekan, tetapi ringan jikadiangkat —kiasan untuk omongan banyak, tetapi tidak ada isiatau makna.

Bagaimana setelah 20 tahun istilah tersebut dilontarkanPak Tjip? “Kelihatannya klobotisme masih berlangsung sampaisekarang dan dalam banyak hal semakin menjadi-jadi, dalamberbagai bentuk, versi, dan dimensi,” tulis Pak Munandir, yangkini menjadi Guru Besar Purnatugas IKIP Malang/UM.“Komunikasi klobot berisi kata-kata kosong, mengabaikanesensi, membuahkan kedangkalan dan ketumpulan nalar,kemalasan berpikir, termasuk dalam berbahasa,” tambahnya.

Jika Anda berasal dari pelosok desa, mungkin dulu pernahmenjumpai orang tua, tetangga, atau kakek yang sehari-hari

merokok dengan menggunakan klobotsebagai pembungkusnya, yang dikenaldengan rokok klobot. Saat itu, rokokbuatan pabrik masih tergolong barangmewah. Menu rokok klobot mengiringisuasana ngobrol ngalor ngidul pada waktusenggang, biasanya sehabis maghribsampai tengah malam. Karena tema yangdibicarakan berganti-ganti tanpa tujuan,lantas dikenal dengan omong klobot.Sekarang, cukup sulit menjumpai orangyang masih doyan rokok klobot, setelahdibombardir oleh rokok buatan pabrik.

Namun, budaya omong klobot aliasklobotisme tak hanya monopoli orang-or-ang petani desa untuk mengisi waktuluangnya, melainkan juga merambah ke

masyarakat metropolitan. Bahkan, budaya klobotisme banyakdijumpai di berbagai tempat dan waktu. Mulai pagi hinggamalam, televisi saling bergantian menyajikan acara-acaraberbau klobot. Begitu pula media massa, tak lepas dari jebakanberita-berita klobot.

Sekali-sekali, coba Anda ikuti forum rapat di DPR RImaupun DPRD, di dalamnya tak jarang dijumpai pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan berkelas klobot.Bahkan kadang sulit dibedakan, yang mereka lontarkan itupertanyaan, pernyataan, atau pesanan. Para pejabat eksekutifmaupun pemimpin organisasi massa, juga tak luput daricengkeraman klobotisme. Mereka berasyik-asyik dalamperwacanaan kosong. Jika dikritik kinerjanya, lantas dibalasdengan iklan pepesan kosong bertubi-tubi di media massa.Iklan klobot.

Apakah budaya klobotisme juga merambah duniapendidikan? Silahkan Anda menjawab sendiri.

[email protected]

REPUBLIK KLOBOTOleh : Saiful Anam

Dok.

PENA

ARIF

CATATAN PENA 62.pmd 10/5/2006, 6:52 PM62

Cyan Magenta Yellow Black

Di bawah 20 th30 th ke atas

20 - 30 th

Sarjana S1 ke atas

Di bawah Sarjana S1Pria

Wanita

60 %

30 %

10 %

70 %

30 %

60 %

40 %

PROFIL PEMBACA

Pena Pendidikan adalahmajalah berita pendidikanpertama yang mengupas

permasalahan hangat duniapendidikan secara

menyeluruh, jernih danberimbang, disajikan

dengan standar jurnalistikyang teruji

IKLAN 63-64.pmd 10/5/2006, 6:53 PM63

Cyan Magenta Yellow Black

IKLAN 63-64.pmd 10/5/2006, 6:53 PM64

Cyan Magenta Yellow Black


Top Related