-
7/25/2019 Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal Di Kota Bandung
1/3
Pengaruh Transportasi dalam Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal di Kota Bandung
Latar Belakang
Parengkuan (1991) menyatakan masalah ketersediaan lahan semakin parah dengan adanya
kasus-kasus seperti lahan-lahan yang semula telah dialokasikan untuk suatu kegiatan tertentu
dalam rencana kota, pada saat akan diimplementasikan sering telah digunakan oleh jenis
kegiatan lainnya. Demikian pula pembangunan-pembangunan yang dilakukan masyarakat
kota sering tidak sesuai dan/atau searah dengan apa yang telah direncanakan dalam rencana
kota oleh karena masalah ketersediaan lahan. alah satu instrumen perangkat kebijakan lahan
kota untuk mengendalikan permasalahan tersebut adalah pajak lahan kota atau Pajak !umi
dan !angunan disingkat P!!. "asil analisis menunjukkan bah#a pajak bangunan lebih
mempunyai hubungan dengan pembentukan lahan kota dibandingkan dengan pajak bumi
untuk kasus kotamadya !andung (Parengkuan,1991)
$inarso (199%) menyatakan selama ini perubahan guna lahan mudah saja terjadi yang
kemudian disahkan pada e&aluasi rencana berikutnya. 'eadaan ini tentu tidak benar, bahkan
sering pula menyulut ketidak puasan masyarakat karena perubahan yang terjadi tidak sesuai
dengan rencana yang telah diketahui masyarakat. Perubahan juga mempunyai dampak yang
besar terhadap pengeluaran publik, terutama jika perubahan itu untuk guna lahan yang lebih
komersial seperti pusat perbelanjaan, pertokoan, perkantoran dan lain sebagainya.
elama kurun #aktu tahun 19-199 , kotamadya !andung memiliki tingkat pertumbuhan
penduduk rata-rata 1,*+ pertahun dengan jumlah penduduk tahun 199 berdasarkan hasil
sensus sebesar .%*.91% ji#a dengan kepadatan penduduk sekitar 1.9% ji#a perhektar.
ebagian besar penduduk yang tinggal di pinggiran kota dominan bekerja di kotamadya
!andung (tiap hari melakukan kegiatan penglaju/ komuting). !erdasarkan kondisi ini
diperkirakan jumlah penduduk siang di kotamadya !andung 1,% kali lebih besar dari jumlah
penduduk malam (!appeda, 199). ntara tahun 199-199%, kotamadya !andung memiliki
tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 1,*+ pertahun dengan jumlah penduduk tahun
199% sebesar .01.0% ji#a dengan kepadatan penduduk sekitar 100,0 ji#a per-hektar.
!erdasarkan proyeksi penduduk, maka jumlah penduduk akan mencapai .0%.%9 ji#a pada
tahun dengan laju pertumbuhan penduduk 1,1+ dan ..11 ji#a pada tahun 1
(laju pertumbuhan penduduk ,*+).
Pada tahun 199 (setelah perluasan) penggunaan dominan di kotamadya !andung adalahperumahan (%,%*+) , lahan kosong berupa tegalan atau sa#ah (1,%0+), industri (0,*%+),
-
7/25/2019 Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal Di Kota Bandung
2/3
asilitas sosial (0,00+) dan ekonomi perdagangan (,*+). Dilihat dari penyebaran kegiatan
komersial dan jasa, kegiatan tersebut cenderung menyebar ke arah utara (2l.3erdeka-Dago,
2l.ukajadi, 2l.etiabudi). dan ke arah selatan. Perkembangan industri pada ka#asan
perluasan tersebut dominan terkonsentrasi pada ka#asan 2l.4aya 5jungberung dan
6edebage. 7erdapat pula kecenderungan yang kuat pada perkembangan ka#asan perluasan
terutama ka#asan-ka#asan pinggiran dan kantong-kantong bagian #ilayah selatan dan timur
kota sebagai ka#asan tempat tinggal dan penempatan berbagai kegiatan ungsional
perkotaan. 8amun demikian dominasi kegiatan masih terlihat pada ka#asan kotamadya lama
terutama pada ka#asan pusat kota (!appeda, 199).
Perkembangan lanjut dari pusat-pusat kesempatan kerja baru terlihat dengan menjamurnya
ka#asan perumahan skala besar yang dibangun sejak a#al 19-an yakni dalam bentuk
beberapa pusat distrik dan lingkungan. elain bekerjanya daya tolak ka#asan pusat,
pertumbuhan ka#asan perumahan ini juga dipengaruhi oleh kebijaksanaan pembiayaan
pembangunan perumahan le#at asilitas kredit perbankan. Pada a#al tahun 199-an pusat-
pusat perkembangan semakin mantap bersama-sama dengan perkembangan beberapa pusat
sekunder di ka#asan pinggiran dalam, misalnya pusat sekunder 3askumambang, etrasari
dan pusat !uahbatu, yang terakhir ini tidak direncanakan sebelumnya. Di sepanjang jalan
oekarno "atta kemudian bermunculan kegiatan perdagangan dan jasa berskala besar,
menengah dan kecil serta beberapa kampus pendidikan tinggi.
Pengembangan kegiatan perkotaan lainnya dikembangkan berdasarkan kegiatan dominan,
kebijakan dan strategi pengembangan tata ruang yang ada, dengan menjelaskan ungsi dan
beberapa pembatas untuk mengendalikan dan mengoptimalkan penggunaan lahan dan
efisiensi aktivitas kegiatan secara keseluruhan. (Bappeda,1998.
!. Tu"uan
7ujuan dari penelitian ini adalah
.1. 3elakukan identiikasi aktor-aktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi tempat
tinggal.
.. 3embuat model yang menggambarkan karakteristiik perilaku pemilihan lokasi tempat
tinggal tersebut.
.0. 3engetahui karakteristik perilaku pemilihan lokasi tempat tinggal
-
7/25/2019 Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal Di Kota Bandung
3/3