i
PEMETAAN
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GORONTALO
BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (BPPKI) MANADO
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN GORONTALO
2017
INFRASTRUKTUR TIK KABUPATEN GORONTALO
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah,
rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan hasil “Pemetaan Infrastruktur TIK
Kabupaten Gorontalo” dapat diselesaikan. Dengan selesainya laporan final ini
adalah wujud pertanggung jawaban atas kerjasama Balai Pengkajian dan
Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Manado dengan Dinas
Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gorontalo dan Badan
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Gorontalo.
Tujuan pemetaan ini adalah untuk mendeskripsikan hasil pemetaan
infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo beserta analisisnya. Diharapkan laporan
hasil pemetaan ini dapat memberikan informasi kepada segenap stakeholders yang
terkait dengan infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Akhirnya atas perhatian, peran aktif kita semua kami tim penyusun laporan
hasil Pemetaan Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo, mengucapkan terima kasih.
Manado, November 2017
Tim Peneliti
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan selesainya laporan hasil “Pemetaan Infrastruktur TIK Pemerintah
Kabupaten Gorontalo”, maka sepatutnya menaikan ucapan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa. Dalam pelaksanaan kegiatan ini begitu banyak melibatkan
bantuan dari institusi maupun personil sehingga kami menyampaikan penghargaan
dan ucapan terima kasih kepada :
1. Bupati Kabupaten Gorontalo Prof. DR. Ir. Hi. Nelson Pomalingo, M.Pd,
2. Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo H. Fadli Hasan, ST, M.Si,
3. Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo RI Dr. Ir. Basuki Yusuf
Iskandar, MA,
4. Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo Ir. Hj. Hadijah U Tayeb, MM,
5. Sekretaris Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo RI Ir. Sri Cahaya
Khoironi,
6. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gorontalo Drs. R. Azis Nurhamidin,
M.Pd,
7. Kepala Balitbang Kabupaten Gorontalo Dr. Zainal Abidin Umar, M.Si
8. Kepala BPPKI Manado Bapak Drs N. Kenda, M.Si,
9. Para Narasumber ; DR. Ir. Hedi M. Idris, M.Sc (Kepala Puslitbang SDPPPI),
Stanley Karouw, ST, MTI (Relawan TIK Sulawesi Utara), Rahman La Ode,
M.Si (IPB), DR. Nusirwan, M.Si (BPPTIK Cikarang), Jafri Masakke ST,
M.Si (Kepala Loka Monitor Spektrum Frekuensi Gorontalo), Ir. Ruslan
Harun, MM (BBPPKI Makasar).
10. Segenap pejabat struktural, fungsional peneliti, karyawan karyawati
Diskominfo kabupaten Gorontalo dan BPPKI Manado yang telah ikut
melaksakan pengumpulan data dalam kegiatan ini.
11. Para pimpinan SKPD/Satker sekabupaten Gorontalo yang telah memberi
akses kepada peneliti/pengumpul data untuk mewawancarai para responden
dilingkungan kerja masing-masing.
iv
12. Seluruh responden pengelolah infrastruktur TIK pemerintah kabupaten
Gorontalo yang telah berpartisipasi penuh dan objektif dalam melaksanakan
pengisian kuesioner pemetaan ini.
Manado, November 2017
Tim Peneliti
v
PENGANTAR KEPALA BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (BPPKI) MANADO
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa oleh tuntunan dan
pertolonganNya sehingga laporan hasil “Pemetaan Infrastruktur TIK Kabupaten
Gorontalo” telah diselesaikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak DR. Ir. Basuki Yusuf
Iskandar, MA, selaku kepala Badan Litbang SDM Kemkominfo yang telah
memberi ruang, tantangan dan peluang yang besar untuk melakukan kegiatan
pemetaan dengan pihak daerah di wilayah kerja sebagai upaya menghandirkan
badan Litbang SDM melalui UPT Balai Pengkajian dan Pengembangan
Komunikasi dan Informaika (BPPKI) Manado berkontribusi langsung dalam
pelaksaan kegiatan di bidang komunikasi dan informatika di daerah.
Disampaikan terima kasih kepada bapak Bupati Kabupaten Gorontalo Prof.
DR. Ir. Hi. Nelson Pomalingo, M.Pd, kepala Dinas Kominfo kabupaten Gorontalo
bapak Drs. R. Azis Nurhamidin, M.Pd, dan kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan kabupaten Gorotalo bapak Dr. Zainal Abidin Umar, M.Si yang telah
bersedia melakukan kerjasama dalam kegiatan pemetaan ini, demikian pula kepada
para pejabat dan personil Dinas Kominfo Kabupaten Gorontalo yang telah
berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan ini.
Kepada segenap karyawan karyawati khususnya tim peneliti BPPKI Manado
disampaikan terima kasih atas pengabdian dan kerja kerasnya. Diharapkan laporan
hasil pemetaan ini memberikan manfaat dan informasi yang konstruktif bagi pihak-
pihak yang berkepentingan khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo) kabupaten Gorontalo dalam kerangka pengembangan e-
Pemerintahan kabupaten Gorontalo dan sebagai informasi kepada Kementerian
Kominfo melalui Badan Litbang SDM tentang keberadaan peta infrastruktur TIK
pemerintah kabupaten Gorontalo.
Manado, November 2017
Drs. N. Kenda, M.Si
vi
SAMBUTAN BUPATI KABUPATEN GORONTALO
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Alhamdulillah, segala
puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas
karunia, anugerah dan rahmat-Nya sehingga kerjasama tentang pelaksanaan Survei
Literasi TIK Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pemetaan Infrastruktur TIK
kabupaten Gorontalo, antara Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten
Gorontalo dengan Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Inforatika
(BPPKI) Manado dan Badan Penelitian dan Pengembangan kabupaten Gorontalo
telah selesai dilaksanakan dan dapat dituangkan dalam laporan hasil “Literasi ASN
Kabupaten Gorontalo” dan “Pemetaan Infrastruktur Kabupaten Gorontalo”.
Survei Literasi TIK Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pemetaan
Infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo merupakan sebuah upaya untuk untuk
menciptakan pelayanan publik yang lebih baik dan untuk mendukung pemerintah
yang baik (Good Governance) dan sejalan dengan kemajuan teknologi, mau tidak
mau pemerintah di Indonesia lebih khusus pemerintah kabupaten Gorontalo
dituntut untuk menerapkan e-government. Implementasi e-government
membutuhkan sistem pengelolaan informasi dan TI yang efektif dan efisien. Kita
semua tentu juga telah menyadari bahwa efektivitas dan efisiensi pengelolaan
informasi dan TI dalam organisasi dapat diwujudkan bila semua aktivitas itu
direncanakan dan dikoordinasikan dengan baik sehingga terintegrasi secara
harmonis dan mampu membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasi, maka
keberadaan dan peran seorang pengelola TIK dalam organisasi pemerintah tentu
sangat dibutuhkan.
Seperti yang kita ketahui IT ini mempermudah dalam hidup baik dalam segi
pemerintahan , untuk binsis, untuk komunikasi dan sebagainya. Sejak bulan januari
Dinas Kominfo telah berdiri sendiri tidak lagi bergabung dengan Dinas Pariwisata
dan sampai saat ini telah banyak kegiatan yang telah dibuat. Kami akan terus
memfasilitasi dan mendorong tidak hanya ditingkat kabupaten tetapi sampai ke
tingkat desa. Baik dalam segi perbaikan, pengembangan dan pembangunan
vii
Infrastrukutur baru yang menjadi kebutuhan maupun dalam mengembangkan
kompetensi SDM.
Saya sangat mengapresiasi kegiatan kerjasama terkait survei dan pemetaan
ini karena dapat memberikan data/masukan terkait SDM dan infrastruktur TIK
terkini yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten Gorontalo. Semoga hasil riset ini
memunculkan/menetapkan sebuah kebijakan. Karena dalam setiap kebijakan harus
berdasarkan pada data dan riset yang jelas, supaya arah kita membangun kebijakan
kita lakukan itu tepat dan benar, insya’allah laporan hasil ini dapat menjadi dasar
kita melaksanakan kebijakan-kebijakan selanjutnya khususnya bidang Komunikasi
dan Informatika.
Akhir kata, perkenankan saya atas nama pemerintah kabupaten Gorontalo
mengucapkan terima kasih kepada kepala Badan Litbang SDM Kominfo RI bapak
Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, MA melalui kepala BPPKI Manado bapak Drs. N.
Kenda, M.Si dan kepada pihak-pihak terkait yang telah berpartisipasi aktif dalam
melakukan kerjasama ini dalam rangka pengembangan e-Pemerintahan di
kabupaten Gorontalo. Wassalamual’aikum Waramatullahi Wabarokatuh.
viii
SAMBUTAN KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
(DISKOMINFO) KABUPATEN GORONTALO
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat, rahmat dan kuasaNya
kegiatan pemetaan terhadap infrastruktur TIK di lingkungan pemerintahan
kabupaten Gorontalo kini telah diwujudkan dalam bentuk laporan hasil “Pemetaan
Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo”, ini merupakan wujud dari kerja sama
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI)
Manado dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kabupaten
Gorontalo dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) kabupaten
Gorontalo.
Saya ucapkan terima kasih kepada tim peneliti Balai Pengkajian dan
Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Manado dibawah pimpinan
bapak Drs. N. Kenda, M.Si yang didukung oleh personil dari Dinas Komunikasi
dan Informatika (Diskominfo) kabupaten Gorontalo dan Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) kabupaten Gorotalo yakni melalui bapak kepala badan
Dr. Zainal Abidin Umar, M.Si yang telah bersedia melakukan kerjasama dalam
kegiatan pemetaan ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan penghargaan atas terselesaikannya
seluruh rangkaian kegiatan kerjasama “Pemetaan Infrastruktur TIK Kabupaten
Gorontalo” semoga hasil dan laporan pemetaan ini akan menjadi rujukan dalam
perencanaan pengembangan Infrastruktur TIK dalam kerangka pengembangan e-
Pemerintahan kabupaten Gorontalo terutama terkait penyusunan Rencana
Strategis/Rencana Induk Pengembangan TIK di kabupaten Gorontalo.
ix
Judul Penelitian : PEMETAAN INFRASTRUKTUR TIK KABUPATEN
GORONTALO
Tim Kerja : Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan
Informatika (BPPKI) Manado, Dinas Komunikasi dan
Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gorontalo dan
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
Kabupaten Gorontalo.
Satuan Kerja : Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan
Informatika (BPPKI) Manado, Dinas Komunikasi dan
Informatika (Diskominfo) Kabupaten Gorontalo dan
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
Kabupaten Gorontalo.
Sifat Kegiatan : Sharing
KERJA SAMA
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GORONTALO
DENGAN
BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA (BPPKI) MANADO
DAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN
GORONTALO
TAHUN 2017
x
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... iii
PENGANTAR KEPALA BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (BPPKI) MANADO .............................. v
SAMBUTAN BUPATI KABUPATEN GORONTALO ........................................ vi
SAMBUTAN KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
(DISKOMINFO) KABUPATEN GORONTALO ................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv
EXECUTIVE SUMMARY ...................................................................................... xv
ABSTRAK ............................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ................................................................ 3
1.4. Batasan Penelitian ..................................................................................... 3
1.5. Kontribusi/Signifikansi Penelitian (instrumen kebijakan yang akan
diusulkan) .................................................................................................. 3
1.6. Kerangka Teori .......................................................................................... 4
1.7. Metodologi Penelitian .............................................................................. 18
1.7.1. Populasi dan Sampel ..................................................................... 19
1.7.2. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 19
1.7.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 20
xi
1.7.4. Teknik Analisis Data ..................................................................... 20
1.8. Pelaksanaan Tahap Persiapan ............................................................... 21
1.8.1. Pelaksanaan Tahap Disain Penelitian............................................ 21
1.8.2. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 23
1.8.3. Penyusunan Laporan dan Presentasi Hasil Survei ........................ 24
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ...................................................... 25
2.1. Kondisi Geografis .................................................................................... 25
2.2. Kondisi Pemerintahan dan Kependudukan .......................................... 25
2.3. Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi ..................................... 28
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 44
3.1. Karakteristik Informan .......................................................................... 44
3.2. Pemetaan Infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo ...... 44
3.2.1. Pemetaan Infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo:
Aplikasi dan Sistem Informasi ...................................................... 44
3.2.2. Pemetaan Infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo:
Infrastruktur Jaringan dan Akses Internet ..................................... 55
3.2.3. Pemetaan Infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo:
Tata Kelola TI dan Sumber Daya Manusia ................................... 57
3.3. Pemetaan Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo berdasarkan
Orientasi Pengguna dan Blok Fungsi Infrastruktur ........................... 64
3.4. Pemetaan Infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo berdasarkan
Kompleksitas dan Manfaat .................................................................... 70
3.5. Pemetaan Infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo berdasarkan
McFarlan Grid ........................................................................................ 73
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 76
7.1. Kesimpulan .............................................................................................. 76
xii
7.2. Rekomendasi ............................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 80
LAMPIRAN .............................................................................................................. 81
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pelaksanaan Tahap Persiapan ................................................................. 21
Tabel 2. Kegiatan Desain Penelitian ..................................................................... 22
Tabel 3. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 23
Tabel 4. Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di setiap Kabupten/Kota di
Kabupaten Gorontalo Tahun 2015 ........................................................................ 26
Tabel 5. Jumlah PNS Menurut Dinas/Instansi Pemerintah dan Jenis Kelamin di
Kabupaten Gorontalo tahun 2015 ......................................................................... 27
Tabel 6. Daftar Penyelengara Siaran Radio .......................................................... 29
Tabel 7. Daftar Penyelenggara Siaran Televisi ..................................................... 29
Tabel 8. Daftar Tower Telekomunikasi Seluler .................................................... 30
Tabel 9. Daftar Pengguna Komunikasi Radio Dinas Bergerak Darat, Penerbangan,
Meterologi Dan Satelit .......................................................................................... 42
Tabel 10. Profil Infrastruktur TIK (Aplikasi/Sistem Informasi) Kabupaten
Gorontalo .............................................................................................................. 44
Tabel 11. Infrastruktur TIK Pemkab Gorontalo berdasarkan Tipe Penyedia ....... 49
Tabel 12. Pengelola Infrastruktur Aplikasi Kabupaten Gorontalo........................ 58
Tabel 13. Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo berdasarkan Orientasi
Pengguna ............................................................................................................... 65
Tabel 14. Pemetaan Infrastruktur TIK Kab Gorontalo berdasarkan Kerangka
Fungsi Kepemerintahan ........................................................................................ 68
Tabel 15. Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo berdasarkan Kompleksitas dan
Manfaat ................................................................................................................. 71
Tabel 16. Peta Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo berdasarkan McFarlan
Grid ....................................................................................................................... 75
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Transformasi Menuju e-Pemerintahan .................................................. 7
Gambar 2. Kerangka Arsitektur e-Pemerintahan .................................................... 8
Gambar 3. Peta Solusi Aplikasi e-Pemerintahan .................................................... 9
Gambar 4. Infrastruktur e-Pemerintahan Berdasarkan Orientasi Pengguna ......... 11
Gambar 5. Infrastruktur e-Pemerintahan Berdasarkan Kompleksitas Dan Manfaat
................................................................................................................................ 14
Gambar 6. Kerangka Metodologi Penelitian ......................................................... 19
Gambar 7. Peta Kabupaten Gorontalo .................................................................. 25
Gambar 8. Base Station Penyelenggara Telekomunikasi Selular Kabupaten
Gorontalo .............................................................................................................. 30
Gambar 9.Topologi Infrastruktur Jaringan Kabupaten Gorontalo ........................ 55
Gambar 10. Cakupan Jaringan 2G/3G/4G dari ISP Telkomsel ............................ 56
Gambar 11. Cakupan Jaringan 2G/3G dari ISP XL .............................................. 56
Gambar 12. Cakupan Jaringan 2G/3G dari ISP Indosat ....................................... 57
Gambar 13. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan ........................................ 67
xv
EXECUTIVE SUMMARY
Instruksi Presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan e-Pemerintahan, telah mengamanatkan,
diantaranya kepada setiap Gubernur dan Bupati/Walikota untuk mengambil
langkah-langkah nyata yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangannya
masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Pemerintahan secara nasional.
Pengembangan e-Pemerintahan merupakan upaya untuk mengembangkan
penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam
rangka meningkatkan kualitas infrastruktur publik secara efektif dan efisien.
Implementasi TIK yang cukup besar dalam sektor pemerintahan di Indonesia,
belum terlihat adanya peningkatan dalam infrastruktur publik secara nyata.
Terdapat ketidakseimbangan dalam hal demand informasi dan supply TIK (Indrajit,
2008). Hal ini menunjukkan perlunya dilakukan assesment terkait pemetaan TIK
terutama dalam sektor pemerintahan. Pengukuran terhadap tingkat keselarasan
kebutuhan organisasi terhadap implementasi TIK diperlukan sebagai bagian dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi, dimana pemerintah daerah
berperan untuk meningkatkan infrastruktur publik. Langkah awal untuk
mengetahui tingkat keselarasan TIK dengan organisasi yakni dengan melakukan
pemetaan TIK pada pemerintah daerah tersebut.
Pemetaan infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo sebagai
keniscayaan untuk mendapatkan gambaran, kekuatan, kelemahan, maupun peluang
dan tantangannya terhadap pemanfaatan dan pengembangannya. Temuan data dan
fakta terhadap pemetaan TIK ini, dapat menginformasikan kondisi riil infrastruktur
TIK pada pemerintah di kabupaten Gorontalo dalam kerangka pengembangan e-
Pemerintahan, terutama terkait dengan melakukan assessment guna menyusun
Rencana Strategis/Rencana Induk TIK kabupaten Gorontalo.
Instrumen pemetaan menggunakan kuesioner dengan pengisian oleh
surveyor kepada responden secara aksidental ataupun melalui email, online dan
telepon pada pengelola infrastruktur TIK dalam setahun terakhir, informan
diidentifikasi sebagai pihak yang mengetahui persis kondisi infrastruktur TIK yang
ada. Peran dan fungsi seorang informan dikonfirmasi dengan adanya surat
keputusan dari pimpinan yang menunjukkan bahwa informan adalah pihak yang
bertanggung terhadap infrastruktur TIK tertentu. Selain itu, data primer
dikumpulkan dari teks literature terkait infrastruktur TIK seperti: peraturan-
peraturan, monografi, kepustakaan, potensi dan Renstra kabupaten Gorontalo
maupun dokumen dan data-data lainnya yang terkait dengan penelitian ini yang
didapatkan dilokasi penelitian maupun secara online.
Teknis analisis data dilakukan dengan menggunakan beberapa metode.
Metode Context Analysis digunakan untuk mengolah data yang ada pada dokumen-
dokumen terkait. Sedangkan untuk pengolahan data kuisioner dilakukan dengan
xvi
menggunakan teknik analisis kuantitatif didukung oleh data kualitatif dengan
menggunakan aplikasi SPSS Statistics 17.0 Release 17.0.0 dan Microsoft Office
Excel 2010.
Hasilnya pemerintah kabupaten Gorontalo kini memiliki 80 aplikasi/sistem
informasi sebagai bagian dari infrastruktur TIK pemerintah kabupaten Gorontalo,
teridentifikasi sebanyak 55 infrastruktur TIK telah digunakan dan dikembangkan
sendiri oleh pemerintah kabupaten Gorontalo dan 25 infrastruktur TIK lainnya
digunakan, tapi dikembangkan secara nasional (misalnya dikembangkan oleh
Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kementrian Keuangan, dan lainnya).
Infrastruktur TIK berdasarkan orientasi pengguna terbagi dalam empat kategori
yakni 48 sistem aplikasi bersifat G2G di 9 SKPD, 13 bersifat G2E di 5 SKPD, 1
bersifat G2B di 1 SKPD dan 18 bersifat G2C di 18 SKPD. Infrastruktur TIK
berdasarkan kompleksitas dan manfaat dibagi atas 3 kategori yakni sebanyak 15
sistem aplikasi berkategori publish, 37 berkategori interact dan 25 berkategori
transact, ini berarti infrastruktur TIK yang dikembangkan pemerintah kabupaten
Gorontalo memiliki kompleksitas yang tinggi dan pemanfaatannya meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kinerja, seperti mempercepat proses pengurusan data atau
mengurangi fraud (kesalahan data). Sedangkan dari sudut pandang McFarlan Grid
infrastruktur TIK menunjukkan bahwa terdapat 5 (plus 1) infrastruktur berkategori
strategic, yakni infrastruktur TIK Sipamor, Emonep, Sirefka, Tepra dan dan LPSE.
Infrastruktur yang bersifat strategic perlu untuk mendapat perhatian serius dari
stakeholders dalam hal peningkatan kapasitas, baik dari sisi hardware,
pengembangan fitur aplikasi dan pengelola sumber daya manusianya. Plus satunya
adalah infrastruktur TIK Pusat Data (Command Centre atau Data Center) yang
sudah sangat mendesak untuk dibangun oleh pemerintah kabupaten Gorontalo.
Infrastruktur berkategori high potensial adalah infrastruktur dikembangkan lanjut,
diintegrasikan dan disosialisasikan secara menyeluruh kepada semua stakeholder.
Infrastruktut ini diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan
kepemerintahan kabupaten Gorontalo. Berdasarkan McFarlan Grid juga dapat
ditunjukkan bahwa infrastruktur TIK yang sekarang ini dimiliki oleh kabupaten
Gorontalo dapat diintegrasikan menjadi 17 sistem-aplikasi, yang dapat
dikembangkan menjadi layanan TIK. Salah satu keberhasilan pengelolaan
infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo adalah adanya SDM penangungg jawab
yang sangat terperinci mengelola satu per satu infrastruktur TIK dilengkapi dengan
Surat Keputusan dan/atau Surat Tugas.
Hasil review atas topologi jaringan yang mendukung Infrastruktur TIK
kabupaten Gorontalo ditemukan bahwa deskripsi topologi jaringan layanan TIK
kabupaten Gorontalo hanyalah topologi high level design atau gambaran umum dari
infrastruktur yang dibangun. Tidak ditemukan adanya data tentang rancangan low
level design mulai dari tingkat kabupaten hingga ke masing-masing SKPD. Meski
xvii
belum memiliki gambar topologi jaringan pada level detail, secara eksisting
infrastruktur jaringan kabupaten Gorontalo sudah terkoneksi dengan internet.
Akses internet melalui masing-masing SKPD dengan penyedia ISP. Akses internet
ini tidak dilakukan secara terpusat, melainkan terdistribusi langsung pada lokasi
masing-masing SKPD. Selain akses internet yang terdistribusi langsung ke masing-
masing SKPD, kabupaten Gorontalo juga telah memiliki dukungan infrastruktur
wireless dengan teknologi 2G/3G dan 4G.
Dari sisi regulasi menunjukkan terdapat tiga buah peraturan hukum dan
surat keputusan yang terkait dengan aspek tata kelola TI kabupaten Gorontalo.
Peraturan Gubernur Provinsi Gorontalo No. 25 Tahun 2014 tentang Struktur
Organisasi Diskominfo, Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Provinsi Gorontalo, Peraturan Daerah No.9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
Susunan Daerah Kabupaten Gorontalo dan Surat Keputusan terkait Pengelolaan
Infrastruktur Aplikasi. Surat Keputusan ini berisi pengorganisasian, pembagian
tanggung jawab dan struktur biaya terkait pengeolaan infrastruktur aplikasi. Namun
demikian, terkait dengan pengelolaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo,
masih diperlukan adanya peraturan-peraturan yang mengatur hal-hal yang lebih
teknis, misalnya terkait Service Level Agreement (SLA) infrastruktur TIK
kabupaten Gorontalo.
Melihat hasil pemetaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo
direkomendasikan untuk melakukan riset untuk mengukur level pemanfaatan
infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo. Hasil pemetaan infrastruktur TIK
kabupaten Gorontalo dapat menjadi bahan pertimbangan pengambil keputusan
untuk pengembangan infrastruktur TIK di masa mendatang dan dapat menjadi
masukan untuk pengembangan renstra TIK pemerintah kabupaten Gorontalo.
Disarankan juga untuk melakukan peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan,
bimtek dan sertifikasi di level nasional dan internasional. Pembanggunan data
center atau command centre, mendesak untuk dilakukan demi efisiensi, integrasi
dan perlindungan/pemeliharaan data sebagai aset strategis.
xviii
ABSTRAK
Pemetaan Infrastruktur TIK pemerintah kabupaten Gorontalo merupakan bagian dari proses
asessment untuk mendapatkan gambaran peta TIK dalam kerangka pengembangan e-Pemerintahan,
terutama terkait dengan penyusun rencana strategis/rencana induk pengembangan TIK kabupaten.
Pendekatan pemetaan dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam
pemetaan ini adalah data primer. Terdapat 80 aplikasi/sistem informasi sebagai bagian dari
infrastruktur TIK pemerintah kabupaten Gorontalo, yakni sejumlah 55 digunakan dan
dikembangkan secara lokal dan 25 infrastruktur digunakan tapi dikembangkan secara nasional.
Infrastuktur TIK dari sudut pandang orientasi pengguna, terdapat 48 sistem aplikasi bersifat G2G,
13 bersifat G2E, 1 bersifat G2B dan 18 Bersifat G2C. Dari sudut pandang kerangka fungsi
pemerintahan hampir 70% sudah menggunakan infrastruktur TIK. Di lihat dari sudut pandang
kompleksitas manfaat terdapat 15 berkategori publish, 37 berkategori interact dan 28 berkategori
transact yang berarti infrastruktur yang dikembangkan pemerintah kabupaten Gorontalo memiliki
kompleksitas tinggi. Infrastruktur TIK dari sudut McFarlan Grid menunjukan 4 infrastruktur pada
kategori strategic, 7 high potensial, 3 key operational dan 3 support. SDM penanggung jawab
infrastruktur TIK terperinci mengelola satu per satu infrastruktur TIK yang ada, dilengkapi dengan
surat keputusan dan/atau surat tugas. Untuk topologi jaringan masih berupa gambaran umum (high
level desain) belum ditemukan topologi low level desain. Melihat hasil pemetaan infrastruktur TIK
kabupaten Gorontalo, maka direkomendasikan untuk melakukan riset untuk mengukur level
pemanfaatan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo, pembanggunan data center atau command
centre yang mendesak untuk dilakukan demi efisiensi, integrasi dan perlindungan/pemeliharaan data
sebagai aset strategis. Peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan, bimtek dan sertifikasi di
level nasional dan internasional. Hasil pemetaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo dapat
menjadi bahan pertimbangan pengambil keputusan untuk pengembangan infrastruktur TIK di masa
mendatang. Hasil pemetaan ini juga dapat menjadi masukan untuk pengembangan Renstra/RIPTIK
pemerintah kabupaten Gorontalo.
Kata Kunci : Pemetaan, Infrastruktur TIK, Kabupaten Gorontalo
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah
menjadi kebutuhan di segala aspek baik individual, kelompok/organisasi
bahkan lembaga pemerintahan (Yosef Yudha, 2010) . Infrastruktur yang
baik merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat dalam bidang
pemerintah. Dengan perkembangan TIK yang sangat pesat memungkinkan
setiap lembaga pemerintahan menempatkan TIK sebagai modal utama
dalam terlaksananya roda pemerintahan yang baik untuk menciptakan
infrastruktur yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel (Depkominfo,
2005).
Instruksi Presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan
dan Strategi Nasional Pengembangan e-Pemerintahan, telah
mengamanatkan, diantaranya kepada setiap Gubernur dan Bupati/Walikota
untuk mengambil langkah-langkah nyata yang diperlukan sesuai tugas,
fungsi dan kewenangannya masing-masing guna terlaksananya
pengembangan e-Pemerintahan secara nasional. Menurut Inpres tersebut,
pengembangan e-Pemerintahan merupakan upaya untuk mengembangkan
penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik
dalam rangka meningkatkan kualitas infrastruktur publik secara efektif dan
efisien. Melalui pengembangan e-Pemerintahan dilakukan penataan sistem
manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan
mengoptimalkan pemanfaatan TIK. Selain itu, implementasi TIK dalam
pemerintahan juga diperkuat dengan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Infrastruktur Publik, yang menjelaskan bahwa dalam infrastruktur publik
diterbitkan untuk membangun kepercayaan masyarakat atas infrastruktur
publik yang dilakukan oleh para penyelenggara negara seiring dengan
harapan dan tuntutan seluruh warga negara. Selain itu juga sebagai upaya
untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara serta
2
terwujudnya tanggung jawab penyelenggara negara dalam
menyelenggarakan infrastruktur publik.
(Indrajit, 2008) mengatakan bahwa meskipun terdapat implementasi
TIK yang cukup besar dalam sektor pemerintahan di Indonesia, belum
terlihat adanya peningkatan dalam infrastruktur publik secara nyata.
Terdapat ketidakseimbangan dalam hal demand informasi dan supply TIK.
Hal ini menunjukkan perlunya dilakukan assesment terkait pemetaan TIK
terutama dalam sektor pemerintahan. (Boar, 2012) menyebutkan bahwa
assesment terkait pemetaan TIK merupakan salah satu tahapan penting
dalam penyusunan rencana strategis/rencana induk pengembangan TIK
pada organisasi. Singkatnya, pengelolaan TIK harus dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek keseimbangan atau keselarasan. Pengukuran
terhadap tingkat keselarasan kebutuhan organisasi terhadap implementasi
TIK diperlukan sebagai bagian dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi, dimana dalam hal pemerintah daerah adalah untuk
meningkatkan infrastruktur publik. Langkah awal untuk mengetahui tingkat
keselarasan TIK dengan organisasi adalah dengan melakukan pemetaan
infrastruktur TIK pada pemerintah daerah tersebut.
Sebagai salah satu upaya mengetahui pembangunan di bidang TIK
dalam konteks daerah/lokal, maka penting dilakukan pemetaan terkait
kondisi riil, dengan melihat kemungkinan pengembangan infrastruktur TIK
pemerintah kabupaten Gorontalo. Pemetaan infrastruktur TIK pemerintah
kabupaten Gorontalo sebagai keniscayaan untuk mendapatkan gambaran,
kekuatan, kelemahan, maupun peluang dan tantangannya terhadap
pemanfaatan dan pengembangannya. Temuan data dan fakta terhadap
pemetaan TIK ini, dapat menginformasikan kondisi riil infrastruktur TIK
pada pemerintah di kabupaten Gorontalo.
1.2. Perumusan Masalah
Pemetaan infrastruktur TIK merupakan langkah awal dalam
menyusun rencana strategis/rencana induk pengembangan TIK e-
Pemerintahan kabupaten Gorontalo. Pemetaan infrastruktur TIK ini
3
diharapkan memberikan gambaran kondisi terkini terkait keberadaan
infrastruktur TIK yang terbangun sesuai dengan karakteristik pemerintah
kabupaten Gorontalo. Gambaran kondisi terkini menjadi dasar, bagi para
pengambil keputusan untuk menentukan arah, program dan kegiatan yang
akan dilakukan, terkait pengembangan e-Pemerintahan di kabupaten
Gorontalo.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dilaksanakannya penelitian bersama dengan judul
“Pemetaan Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo” adalah untuk
memetakan profil TIK pemerintah kabupaten Gorontalo dalam kerangka
pengembangan e-Pemerintahan, terutama terkait dengan melakukan
assessment guna menyusun rencana strategis/rencana induk pengembangan
TIK kabupaten Gorontalo. Tujuan kegiatan ini adalah mendapatkan
gambaran peta TIK pemerintah kabupaten Gorontalo (dalam bentuk teks
dan grafis).
1.4. Batasan Penelitian
Pelaksanaan kegiatan pemetaan terhadap infrastruktur TIK
pemerintah kabupaten Gorontalo dilakukan dengan menggunakan beberapa
pendekatan, yakni pendekatan Model Arsitektur Sistem Aplikasi e-
Pemerintahan, Pendekatan Orientasi Pengguna Infrastruktur TIK,
Pendekatan Aspek Kompleksitas dan Manfaat Infrastruktur TIK dan
Pendekatan McFarlan Grid.
1.5. Kontribusi/Signifikansi Penelitian (instrumen kebijakan yang akan
diusulkan)
a) Menyajikan hasil kajian (dalam bentuk teks dan grafis) terkait peta
infrastruktur TIK pemerintah kabupaten Gorontalo. Peta
infrastruktur ini dapat menjadi masukan dalam penyusunan rencana
strategis/rencana induk pengembangan TIK e-Pemerintahan
kabupaten Gorontalo.
b) Memberikan saran rekomendasi untuk penyempurnaan dokumen
rencana strategis/rencana induk pengembangan TIK kabupaten
4
Gorontalo yang bermanfaat untuk penguatan implementasi e-
Pemerintahan pemerintah kabupaten Gorontalo.
1.6. Kerangka Teori
(Tallon dan Kremer, 2003) mendefinisikan keselarasan TI
mendukung dan didukung oleh strategi bisnis istilah didukung menjelaskan
strategi bisnis yang mengarah ke pemafaatan teknologi untuk menggali
kesempatan - kesempatan bisnis yang baru, sedangkan istilah mendukung
menjelaskan pemanfaatan sepenuhnya dari kapabilitas TIK yang ada.
(Luftman, 2000) mendefinisikan keselarasan TIK adalah keselarasan antara
bisnis dengan TIK, yang ditunjukkan melalui implementasi TIK yang benar
dan tepat waktu, harmonisasi dengan strategi bisnis, tujuan dan kebutuhan.
Dapat ditarik kesimpulan dari beberapa pendapat di atas bahwa strategi
bisnis akan lebih berkembang dan maju apabila di dukung oleh strategi
Sistem Informasi (disingkat SI) dan strategi TIK. Strategi SI berbicara
tentang bagaimana dia memberikan data dan informasi yang berguna untuk
di implementasikan ke strategi bisnis dan strategi TIK mengambil peran
dalam hal penyedia infrastrukur dan layanan guna menjalankan dan
mencapai target dari suatu strategi bisnis tersebut. Pemetaan infrastruktur
TIK merupakan salah satu metode untuk mengukur tingkat keselarasan TIK
dengan strategi organisasi, dalam hal ini pemerintah kabupaten Gorontalo.
Konsep penyelarasan TIK telah berkembang luas dalam tata kelola
organisasi, termasuk dalam pemerintahan. Terdapat beberapa kerangka
kerja terkait penyelarasan TIK dalam organisasi. (Zachman, 2003) Zachman
Framework, dikeluarkan oleh Zachman Institut for Framework
Advancement (ZIFA) sebagai hasil pemikiran dari John Zachman.
Framework Zachman bukan sebuah metodologi karena kerangka kerja ini
tidak menyebutkan metoda dan proses spesifik untuk mengumpulkan.
Hampir dua dekade yang lalu John Zachman, telah meningkatkan suatu
bagan yang universal. Untuk melukiskan dan menggambarkan sistem
perusahaan secara kompleks dimasa sekarang dan untuk mengatur berbagai
perspektif dari suatu organisasi infrastruktur pengetahuan dan informasi.
5
John Zachman mendefinisikan kolom dalam matriks untuk menggambarkan
data, fungsi, lokasi (dimana bisnis berada), orang-orang yang seharusnya
ada dan terlibat dalam organisasi, waktu untuk peristiwa yang terjadi dan
motivasi yang menentukan bagaimana bisnis berjalan. Kemudian, pada
bagian baris digambarkan mengenai aspek-aspek development process yaitu:
ruang lingkup, model bisnis, model sistem informasi, model teknologi,
komponen model, dan sistem fungsi.
(Open Group, 2009) The Open Group Architecture Framework
(TOGAF) merupakan framework dan metode untuk arsitektur enterprise
yang menyediakan metodologi untuk menganalisis arsitektur bisnis secara
keseluruhan. Terdapat empat domain arsitektur yang diterima secara umum
sebagai bagian dari keseluruhan arsitektur enterprise. Keempat domain
tersebut telah telah didukung oleh TOGAF yaitu:
a. Arsitektur bisnis mendefinisikan strategi bisnis, peraturan,
organisasi, dan kunci dari proses bisnis.
b. Arsitektur data mendeskripsikan struktur dari aset data pada
organisasi.
c. Arsitektur aplikasi menyediakan cetak biru sistem aplikasi untuk
dideploy, interaksinya dan hubungannya kepada inti bisnis proses
dari organisasi.
d. Arsitektur teknologi mendeskripsikan komponen perangkat lunak
perangkat keras yangdibutuhkan untuk mendukung arsitektur bisnis,
data dan aplikasi.
TOGAF juga menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang
bagaimana melakukan pengembangan arsitektur enterprise, prinsip tersebut
digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan dari pengembangan
arsitektur enterprise oleh organisasi (Open Group, 2009), prinsip-prinisip
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Prinsip Enterprise: Pengembangan arsitektur yang dilakukan
diharapkan mendukung seluruh bagian organisasi, termasuk unit-
unit organisasi yang membutuhkan.
6
b. Prinsip Teknologi Informasi (TI): Lebih mengarahkan konsistensi
penggunaan TI pada seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit
organisasi yang akan menggunakan.
c. Prinsip Arsitektur: Merancang arsitektur sistem berdasarkan
kebutuhan proses bisnis dan bagaimana mengimplementasikannya.
(ISACA, 2013) COBIT 5 merupakan seperangkat kerangka kerja
tata kelola teknologi informasi yang memungkinkan para pengambil
keputusan untuk memangkas jarak (gap) antara resiko bisnis (business risk),
masalah teknis (technical issue) dan control requirement. COBIT
merupakan standar tata kelola TIK yang dikembangkan oleh IT Governance
Institute (ITGI), yaitu sebuah organisasi yang melakukan studi tentang
model tata kelola TIK yang berbasis di Amerika Serikat. COBIT adalah
kerangka kerja tata kelola TIK (IT governance framework) dan kumpulan
alat yang mendukung dan memungkinkan para manajer untuk
menjembatani jarak (gap) yang ada antara kebutuhan yang dikendalikan
(control requirements), masalah teknis (technical issues) dan risiko bisnis
(business risk). Berbeda dengan standar-standar tata kelola TIK lainnya,
COBIT mempunyai cakupan yang lebih luas, komprehensif dan mendalam
dalam melihat proses pengelolaan TIK. Selain sebagai framework tata
kelola TIK, COBIT juga dapat digunakan sebagai framework untuk
melakukan audit dan evaluasi TIK. (ISACA, 2013) COBIT 5 merupakan
sebuah perkembangan strategis yang menyediakan panduan generasi
berikutnya dari ISACA pada tata kelola dan manajemen untuk aset TIK
organisasi. COBIT 5 membantu organisasi menciptakan nilai TIK yang
optimal dengan menjaga keseimbangan antara mewujudkan manfaat dan
mengoptimalkan identifikasi tingkat risiko dan sumber daya yang
digunakan. The COBIT 5 principles and enablers bersifat umum dan
bermanfaat untuk semua ukuran organisasi, baik itu komersil atau penyedia
layanan publik. COBIT 5 didasarkan pada lima prinsip kunci tata kelola dan
manajemen TIK organisasi yaitu:
a. Pemenuhan kebutuhan stakeholder,
7
b. Melindungi titik-titik penting organisasi,
c. Penggunaan sebuah framework terintegrasi,
d. Memungkinkan pendekatan secara keseluruhan, dan
e. Memisahkan tata kelola dengan manajemen, untuk mendukung
pencapaian prinsip kunci tata kelola dan manajemen TIK tersebut.
Instruksi Presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan
dan Strategi Nasional Pengembangan e-Pemerintahan, telah
mengamanatkan, diantaranya kepada setiap Gubernur dan Bupati/Walikota
untuk mengambil langkah-langkah nyata yang diperlukan sesuai tugas,
fungsi dan kewenangannya masing-masing guna terlaksananya
pengembangan e-pemerintahan secara nasional. Menurut Inpres tersebut,
pengembangan e-Pemerintahan merupakan upaya untuk mengembangkan
penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik
dalam rangka meningkatkan kualitas infrastruktur publik secara efektif dan
efisien. Melalui pengembangan e-Pemerintahan dilakukan penataan sistem
manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan
mengoptimalkan pemanfaatan TIK.
Dokumen Cetak Biru (blue-print) Sistem Aplikasi E-Pemerintahan
Bagi Lembaga Pemerintah Daerah [Kemkominfo, 2003] menyatakan bahwa
melaksanakan e-Pemerintahan berarti menyelenggarakan roda
pemerintahan dengan bantuan (memanfaatkan) teknologi TIK. Dalam arti
kata lain, adalah melakukan transformasi dengan proses kerja ke sistem
berbasis elektronik. (Lihat Gambar 1).
Gambar 1. Transformasi Menuju e-Pemerintahan
8
Beberapa contoh fungsi kepemerintahan yang penyelenggaraannya
dapat dibantu melalui sistem elektronik adalah infrastruktur masyarakat,
kepegawaian, keuangan daerah, pengelolaan aset dan sebagainya.
Pemanfaatan TIK adalah kunci dalam konsep dan implementasi e-
Pemerintahan. Ini artinya bahwa akan ada unsur-unsur TIK seperti sistem
aplikasi, sistem infrastruktur, jaringan telematika dan lain-lain yang dipakai
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Beberapa hal mendasar
tentang pemanfaatan TIK ini berkaitan dengan : penggunaan internet,
penggunaan infrastruktur telematika, penggunaan sistem aplikasi,
standarisasi metadata, transaksi dan pertukaran data elektronik dan sistem
dokumentasi elektronik. Selanjutnya untuk menjamin keterpaduan serta
interoperabilitas inter komponen dalam sistem e-Pemerintahan dan juga
antar sistem e-Pemerintahan itu sendiri, maka perencanaan dan
pengembangan e-Pemerintahan perlu dirumuskan dalam kerangka arsitektur
e-Pemerintahan, seperti diilustrasikan dalam Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Arsitektur e-Pemerintahan
Cetak biru sistem aplikasi e-Pemerintahan disusun berdasarkan
pendekatan fungsional infrastruktur dari sistem kepemerintahan yang harus
diberikan oleh suatu pemerintah daerah kepada masyarakatnya, dan urusan
administrasi serta fungsi lain yang berhubungan dengan kelembagaan
9
pemerintah daerah, yang diperlukan guna terselenggaranya sistem
kepemerintahan daerah. Dengan menggunakan pendekatan fungsi
infrastruktur, maka fungsi kepemerintahan yang ada dikelompokkan
menjadi blok-blok fungsi dasar umum (seperti infrastruktur, administrasi,
manajemen, pembangunan, keuangan dan kepegawaian) dan fungsi lainnya,
khususnya yang berkaitan dengan fungsi kedinasan dan kelembagaan.
Cetak biru sistem aplikasi e-Pemerintahan juga disusun berdasarkan
pendekatan terhadap orientasi infrastruktur yang disediakan sistem, apakah
untuk internal pemerintahan atau masyarakat. Juga apakah fungsi utama
sistem tersebut terutama disajikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik
instansi pemerintah tertentu atau untuk kebutuhan yang sifatnya umum
dan/atau mendasar.
Untuk menampung semua kepentingan dan fungsi kepemerintahan
dan keperluan pelayanan infrastruktur kepada masyarakat, maka diusulkan
suatu peta solusi aplikasi e-Pemerintahan. (Lihat Gambar 3)
Gambar 3. Peta Solusi Aplikasi e-Pemerintahan
Peta solusi aplikasi e-Pemerintahan melihat TIK sebagai layanan.
Layanan TIK memiliki dua aktor, yakni penyedia layanan dan pengguna
layanan. Penyedia layanan adalah organisasi pemerintah, sedangkan
pengguna layanan adalah pemerintah dan masyarakat, serta stakeholder
terkait (misanya pelaku bisnis). Acuan kerangka kerja e-Pemerintahan
10
sebagai layanan TIK mengikuti definisi dari kerangka kerja ITIL
(Information Technology Infrastructure Library), yang pada tahun 2007
sudah berkembang menjadi ITIL versi 3. Dalam ITIL maka layanan
diartikan sebagai: “Means of delivering value to the customer by facilitating
the outcomes customer want to achieve, without the ownership of specific
costs and risks”, atau dapat diartikan sebagai cara untuk memberikan
manfaat kepada pengguna (atau customer) dengan memberikan fasilitas
sehingga pengguna dapat mencapai tujuannya, tanpa harus mengeluarkan
biaya tertentu dan menanggung resiko tertentu. Sehingga dalam konsep e-
Pemerintahan, layanan TIK itu melibatkan dua unsur, yakni unsur bentuk
(atau jenis, tipe, purwarupa atau model) dari layanan TIK dan unsur
penyedia layanan TIK. Unsur bentuk layanan TIK ini dapat berupa
infrastruktur TIK (yakni perangkat lunak, perangkat keras, perangkat
jaringan, sistem informasi dan lainnya). Pemetaan infrastruktur TIK
merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi salah satu bentuk
layanan TIK, yang disediakan oleh, penyedia layanan TIK, dalam hal ini
pemerintah kabupaten Gorontalo.
Pada peta solusi aplikasi e-Pemerintahan, sistem aplikasi
dikelompokkan melalui pendekatan matrik antara orientasi fungsi
infrastruktur dan sifat fungsi sistem aplikasi tersebut. Melalui pendekatan
ini, sistem aplikasi dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok sebagai berikut:
1. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya langsung
memberikan infrastruktur kepada penggunanya (aplikasi front office)
2. Kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya lebih banyak
ditujukan untuk memberikan bantuan pekerjaan yang bersifat
administrasi kepemerintahan, serta fungsi-fungsi kedinasan dan
kelembagaan (aplikasi back-office).
3. Kelompok sistem aplikasi yang fungsi infrastrukturnya bersifat
mendasar dan umum, diperlukan oleh setiap pengguna, atau setiap
sistem aplikasi lain yang lebih spesifik. Sifat infrastruktur aplikasi
dasar biasanya back-office.
11
Gambar 4. Infrastruktur e-Pemerintahan Berdasarkan Orientasi Pengguna
Untuk setiap kelompok sistem tersebut diatas, masing-masing dibagi
lagi ke dalam empat sub-grup berdasarkan orientasi pengguna yang
dilayaninya sebagai berikut:
1. Kelompok sistem aplikasi e-Pemerintahan yang orientasi fungsinya
melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat (G2C atau
Government to Citizen). Tipe G2C ini merupakan aplikasi e-
Pemerintahan yang paling umum, yaitu dimana pemerintah
membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi
informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan
interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama
dari dibangunnya aplikasi e-Pemerintahan bertipe G2C adalah untuk
mendekatkan pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal
akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah
menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan
infrastruktur sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:
Kepolisian membangun dan menawarkan jasa infrastruktur
perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor
Kendaraan (STNK) melalui internet dengan maksud untuk
mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas para
12
pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang
bersangkutan tidak harus bersusah payah datang ke kantor polisi dan
antre untuk memperoleh infrastruktur;
2. Kelompok sistem aplikasi e-Pemerintahan yang orientasi fungsinya
melayani kebutuhan dan kepentingan kalangan bisnis (G2B atau
Government to Business). Salah satu tugas utama dari sebuah
pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan bisnis yang
kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya,
entiti bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak
sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Disamping
itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai
lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban
organisasinya sebagai sebuah entiti berorientasi profit.
Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan
bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis
dalam menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi
banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi
interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta. Contoh dari
aplikasi e-Pemerintahan berjenis G2B ini adalah sebagai berikut:
Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan
aplikasi berbasi web untuk menghitung besarnya pajak yang harus
dibayarkan ke pemerintah dan melakukan pembayaran melalui
internet. Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan
sejumlah pihak swasta dapat dilakukan melalui website (sehingga
menghemat biaya transportasi dan komunikasi), mulai dari proses
pengambilan dan pembelian formulir tender, pengambilan formulir
informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan mekanisme
pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman
pemenang tender. Proses pengadaan dan pembelian barang
kebutuhan sehari-hari lembaga pemerintahan (misalnya untuk back
13
office dan administrasi) dapat dilakukan secara efisien jika konsep
semacam e-procurement diterapkan (menghubungkan antara kantor-
kantor pemerintah dengan para supplier-nya).
3. Kelompok sistem aplikasi e-Pemerintahan yang orientasi fungsinya
melayani kebutuhan internal lembaga pemerintahan atau kebutuhan
dari pemerintah daerah lainnya (G2G atau Government to
Government). Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan
bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens
dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu pemerintah
dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal
yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk
memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-
entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan,
proses-proses politik, mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan
lain sebagainya. Berbagai penerapan e-Pemerintahan bertipe G2G ini
yang telah dikenal luas antara lain: Hubungan administrasi antara
kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan-
kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan
data dan informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara
asing yang sedang berada di tanah air; Aplikasi yang
menghubungkan kantor-kantor pemerintah setempat dengan bank-
bank asing milik pemerintah di negara lain dimana pemerintah
setempat menabung dan menanamkan uangnya; Pengembangan
suatu sistem basis data intelijen yang berfungsi untuk mendeteksi
mereka yang tidak boleh masuk atau keluar dari wilayah negara
(cegah dan tangkal);
4. Kelompok sistem aplikasi e-Pemerintahan yang orientasi fungsinya
melayani kebutuhan internal antar pegawai dalam lingkup
pemerintahan (G2E atau Government to Employee). Pada akhirnya,
aplikasi e-Pemerintahan juga diperuntukkan untuk meningkatkan
14
kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan
pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi sebagai pelayan
masyarakat. Berbagai jenis aplikasi yang dapat dibangun dengan
menggunakan format G2E ini antara lain: Sistem pengembangan
karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk meyakinkan
adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga
sebagai penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh
karyawan pemerintahan; Aplikasi terpadu untuk mengelola berbagai
tunjangan kesejahteraan yang merupakan hak dari pegawai
pemerintahan sehingga yang bersangkutan dapat terlindungi hak-hak
individualnya; Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para
pegawai pemerintahan yang telah terintegrasi dengan lembaga-
lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik, dan lain
sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan
tinggi, kejuruan, dan lain-lain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan
karyawan beserta keluarganya; Aplikasi yang dapat membantu
karyawan pemerintah dalam membantu untuk melakukan
perencanaan terhadap aspek finansial keluarganya termasuk di
dalamnya masalah tabungan dan dana pensiun; dan lain sebagainya.
Gambar 5. Infrastruktur e-Pemerintahan Berdasarkan Kompleksitas Dan
Manfaat
15
Dalam implementasinya, dapat dilihat sedemikan beragam tipe
infrastruktur yang ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakatnya
melalui e-Pemerintahan. Salah satu cara mengkategorikan jenis-jenis
infrastruktur tersebut adalah dengan melihatnya dari dua aspek utama:
a) Aspek Kompleksitas, yaitu yang menyangkut seberapa rumit
anatomi sebuah aplikasi e-Pemerintahan yang ingin dibangun dan
diterapkan; dan
b) Aspek Manfaat, yaitu menyangkut hal-hal yang berhubungan
dengan besarnya manfaat yang dirasakan oleh para penggunanya.
Berdasarkan dua aspek di atas, maka jenis-jenis infrastruktur e-
Pemerintahan dapat dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu: Publish, Interact,
dan Transact.
a) Publish
Jenis ini merupakan implementasi e-Pemerintahan yang termudah
karena selain infrastrukturnya yang berskala kecil, kebanyakan aplikasinya
tidak perlu melibatkan sejumlah sumber daya yang besar dan beragam. Di
dalam kelas Publish ini yang terjadi adalah sebuah komunikasi satu arah,
dimana pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi yang
dimilikinya untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan melalui internet. Biasanya kanal
akses yang dipergunakan adalah komputer atau handphone melalui medium
internet, dimana alat-alat tersebut dapat dipergunakan untuk mengakses
situs (website) departemen atau divisi terkait dimana kemudian user dapat
melakukan browsing (melalui link yang ada) terhadap data atau informasi
yang dibutuhkan. Contoh aplikasi e-Pemerintahan di dalam kelas ini adalah
sebagai berikut: Masyarakat dapat melihat dan mendownload berbagai
produk undang-undang maupun peraturan pemerintah yang ditetapkan oleh
lembaga-lembaga legislatif (DPR), eksekutif (Presiden dan Kabinet),
maupun yudikatif (Mahkamah Agung); Para pengusaha dapat mengetahui
syarat-syarat mendirikan sebuah perusahaan terbatas seperti yang diatur
dalam undang-undang dan bagaimana prosedur pendirian harus
16
dilaksanakan; Peneliti dapat mengakses berbagai data statistik hasil
pengkajian berbagai lembaga pemerintahan untuk dipergunakan sebagai
data sekunder; Ibu-ibu dapat memperoleh informasi mengenai cara hidup
sehat dari situs Departemen Kesehatan; Pelajar sekolah menengah dapat
mengetahui berbagai program studi yang ditawarkan oleh perguruan tinggi
negeri dan akademi milik pemerintah beserta persyaratannya; Rakyat secara
online dan real-time dapat mengetahui hasil sementara pemilihan umum
melalui situs yang dimiliki KPU (Komisi Pemilihan Umum);
b) Interact
Berbeda dengan kelas Publish yang sifatnya pasif, pada kelas
Interact telah terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah dengan mereka
yang berkepentingan. Ada dua jenis aplikasi yang biasa dipergunakan. Yang
pertama adalah bentuk portal dimana situs terkait memberikan fasilitas
searching bagi mereka yang ingin mencari data atau informasi secara
spesifik (pada kelas Publish, user hanya dapat mengikuti link saja). Yang
kedua adalah pemerintah menyediakan kanal dimana masyarakat dapat
melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu yang berkepentingan, baik
secara langsung (seperti chatting, tele-conference, web-TV, dan lain
sebagainya) maupun tidak langsung (melalui email, frequent ask questions,
newsletter, mailing list, dan lain sebagainya). Contoh implementasinya
adalah sebagai berikut: Pasien dapat berkomunikasi gratis dengan dokter
melalui keluhan penyakit yang dideritanya melalui web-TV (konsep tele-
medicine); Departemen-departemen di pemerintahan dapat melakukan
wawancara melalui chatting atau email dalam proses perekrutan calon-
calon pegawai negeri baru; Rakyat dapat berdiskusi secara langsung dengan
wakil-wakilnya di DPR atau MPR melalui email atau mailing list tertentu;
Perusahaan-perusahaan swasta dapat melakukan tanya jawab mengenai
persyaratan tender untuk berbagai proyek yang direncanakan oleh
pemerintah; Dosen perguruan tinggi dapat menanyakan dan mencari
informasi spesifik mengenai beasiswa melanjutkan studi di luar negeri yang
dikoordinir oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
17
c) Transact
Yang terjadi pada kelas ini adalah interaksi dua arah seperti pada
kelas Interact, hanya saja terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan
perpindahan uang dari satu pihak ke pihak lainnya (tidak gratis, masyarakat
harus membayar jasa infrastruktur yang diberikan oleh pemerintah atau
mitra kerjanya). Aplikasi ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan dua
kelas lainnya karena harus adanya sistem keamanan yang baik agar
perpindahan uang dapat dilakukan secara aman dan hak-hak privacy
berbagai pihak yang bertransaksi terlindungi dengan baik. Contoh
aplikasinya adalah sebagai berikut: Masyarakat dapat mengurus
permohonan memperoleh KTP baru atau memperpanjangnya melalui
internet; Para wajib pajak dapat melakukan pembayaran pajak individu atau
perusahaan secara online melalui internet; Melalui aplikasi e-procurement,
rangkaian proses tender proyek-proyek pemerintah dapat dilakukan secara
online melalui internet; Para praktisi bisnis dapat membeli sejumlah hasil
riset yang relevan dengan kebutuhannya yang ditawarkan dan dijual oleh
Badan Pusat Statistik melalui internet (download); Petani yang baru saja
melakukan panen dapat langsung menjual padinya ke Badan Urusan
Logistik melalui internet; Para pengusaha perkebunan, pertanian, maupun
kehutanan dapat secara aktif melakukan jual beli produknya melalui bursa
berjangka dari komputernya masing-masing.
Pada dasarnya, infrastruktur TIK pemerintah kabupaten Gorontalo
diperuntukan sebagai upaya mendekatkan infrastruktur kepada publik
secara cepat, mudah, efisien dan efektif. Penata kelolaan infrastruktur TIK
itu adalah bagaimana melakukan pengelolaan yang optimal bagi sumber
daya TIK yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten Gorontalo. Pengelolaan
yang optimal ini berkaitan dengan peranan TIK, yang dapat memberikan
manfaat bagi pemerintah kabupaten Gorontalo termasuk mengendalikan
setiap resiko yang ada. Untuk dapat menata kelola TI dengan baik, maka
diperlukan proses perencanaan strategis infrastruktur TIK kabupaten
Gorontalo, harus mencakup keseluruhan aspek dari kegiatan pemerintahkan
18
kabupaten Gorontalo meliputi infrastruktur publik baik pemerintahan,
pebisnis maupun masyarakat umum.
McFarlan Strategic Grid digunakan untuk memetakan infrastruktur
TIK, khususnya aplikasi dan/atau system informasi berdasarkan kontribusi
manfaat yang diberikan. Secara terperinci, McFarlan Grid membagi peta
Infrastruktur TIK berdasarkan kategori: Strategic, High Potential, Key
Operational dan Support. Yang termasuk dalam kategori Strategic adalah
implementasi yang signifikan untuk mendukung strategi bisnis ke depannya.
Implementasi yang High potential akan penting untuk mencapai sukses di
masa yang akan datang. Key operational berarti pada saat ini organisasi
bergantung kepada implementasi terkait dalam pencapaian suksesnya.
Sedangkan implementasi yang berkategori Support adalah yang valuable
tetapi tidak terlalu kritis untuk pencapaian sukses organisasi.
Untuk menentukan tindak lanjut terhadap hasil pemetaan McFarlan
Grid tersebut, digunakan kriteria penilaian yang terdiri atas Optimize,
Integrasi, Exist, New, serta Replace. Optimize berarti aplikasi, sistem, atau
infrastruktur telah ada dan harus dioptimalisasi untuk memenuhi kebutuhan
yang diidentifikasi. Integrasi berarti agar aplikasi, sistem, atau infrastruktur
sesuai dengan kebutuhan, harus diintegrasikan dengan aplikasi, sistem, atau
infrastruktur lainnya. Akan tetapi sistem yang berlabel integrasi tersebut
dapat diakses secara terpisah oleh kepentingan yang berbeda. Exist berarti
aplikasi, sistem, atau infrastruktur telah ada dan mencukupi kebutuhan. New
berarti pemerintah kabupaten Gorontalo harus membeli atau membuat
aplikasi, sistem, atau infrastruktur baru sesuai kebutuhan, baik dibuat
sendiri maupun dengan outsourcing. Sedangkan Replace menandakan
bahwa aplikasi, sistem, atau infrastruktur terkait tidak signifikan dan dapat
digantikan dengan fungsi lain atau perluasan aplikasi, sistem, atau
infrastruktur lainnya.
1.7. Metodologi Penelitian
Kerangka konsep metodologi penelitian (lihat Gambar 6)
menjelaskan tentang apa yang akan dilakukan, yakni urutan tahapan
19
kegiatan penelitian, yang dijelaskan dengan masukan, metode yang akan
digunakan pada tahapan tersebut dan keluaran atau hasil dari tahapan itu.
Gambar 6. Kerangka Metodologi Penelitian
1.7.1. Populasi dan Sampel
Sebagai populasi lokus dalam penelitian ini adalah infrastruktur TIK
yang telah dikembangkan oleh pemerintah kabupaten Gorontalo. Penentuan
sampelnya dilakukan dengan sistem penyaringan berdasarkan tujuan
penelitian dengan melakukan identifikasi dan pengorganisasian
infrastruktur TIK yang telah dibangun pemerintah kabupaten Gorontalo.
1.7.2. Instrumen Pengumpulan Data
Kuesioner yang digunakan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
pertanyaan umum mengenai identitas informan, aplikasi TIK terkini yang
digunakan sehari-hari, aplikasi TIK yang sedang dibangun, file basis data
organisasi, infrastruktur TIK terkini yang dimiliki dan tata kelola TIK.
Teknik survei yang digunakan adalah surveyor mendatangi langsung lokasi
tempat informan, yang dianggap mengetahui kondisi infrastruktur TIK
(1)
Tahap Persiapan
MASUKAN
•Dokumen Terkait
•Masukan daristakeholders
METODE
•Koordinasi
•Observasi
KELUARAN
•Persiapan Pemetaan
•Mekanisme Kerja
(2)
Tahap Disain Penelitian
MASUKAN
• Laporan Tahap Persiapan
•Masukan Pendapat Ahli
METODE
•Pembahasan Bersama/Diskusi
• Studi Literatur
KELUARAN
•Dokumen Disain Riset Pemetaan
•Kuisioner
•Panduan in-depth interview
(3)
Tahap Pengumpulan dan Analisa Data
(Quality Kontrol)
MASUKAN
• Literatur
•Kuisioner
•Panduan Wawancara
METODE
•Observasi
• FGD
•Kuisioner
•Wawancara Semi-Terstruktur
• Survey Sekunder
•Analisis Konteks/Isi
KELUARAN
• Draft Laporan Sementara
(4)
Tahap Penyusunan Laporan
MASUKAN
•Proposal Penelitian
•Gambar Hasil Pemetaan
• Saran Rekomendasi
METODE
• Pembahasan Bersama
• Pendapat Ahli
KELUARAN
• Laporan Hasil Pemetaan
•Artikel/Makalah
•Presentasi Hasil Penelitian
20
sekabupaten Gorontalo secara aksidental kemudian peneliti membagikan
kuesioner serta memandu proses pengisian kuesioner.
1.7.3. Teknik Pengumpulan Data
Data primer berupa hasil olah data kuisioner dari informan yang
dilakukan dengan teknik aksidental berupa kunjungan langsung ataupun
melalui email, online dan telepon bagi pengelola infrastruktur TIK dalam
setahun terakhir. Informan diidentifikasi sebagai pihak yang mengetahui
persis kondisi infrastruktur TIK yang ada. Peran dan fungsi seorang
informan dikonfirmasi dengan adanya Surat Keputusan dari pimpinan yang
menunjukkan bahwa informan adalah pihak yang bertanggung terhadap
infrastruktur TIK tertentu. Selain itu, data primer dikumpulkan dari teks
literature terkait infrastruktur TIK seperti peraturan-peraturan, monografi,
kepustakaan, potensi dan renstra kabupaten Gorontalo maupun dokumen
dan data-data lainnya yang terkait dengan penelitian ini yang didapatkan
dilokasi penelitian maupun secara online.
1.7.4. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode. Metode Context Analysis digunakan untuk mengolah data yang ada
pada dokumen-dokumen terkait. Dokumen-dokumen terkait dikumpulkan,
dan diperiksa dengan teliti keterkaitannya dengan materi infrastruktur TIK.
Hasil data yang diperoleh dari dokumen-dokumen acuan tersebut kemudian
didiskusikan bersama dengan tenaga ahli.
Sedangkan untuk pengolahan data dari kuisioner dilakukan dalam
beberapa tahapan kegiatan: tahap pertama melakukan Quality Control (QC)
data dimaksudkan untuk memastikan bahwa informan benar-benar ada
(bukan informan fiktif) dan proses pengisian kuisioner (dan/atau wawancara)
benar-benar telah dilakukan (bukan rekayasa interviewer). QC data ini
merupakan filter kedua terhadap lembar kuesioner yang telah diisi oleh
responden. Proses QC data diperlukan setelah pengumpulan data dan tahap
pemasukan (entry) data dan analisis data. QC data meliputi kegiatan,
pemeriksaan terhadap kesalahan dalam pengisian kuesioner, kelengkapan
21
pengisian kuesioner (completeness) dan kekonsistenan jawaban
(consistency). Pemeriksaan ini dilakukan pada semua kuesioner yang
diterima. Setelah kuesioner melewati proses QC data, maka tahap
selanjutnya adalah menyiapkan komputer entry melalui SPSS.
Tahap kedua adalah Coding dan Entry Data serta Cleaning Data.
Coding merupakan kegiatan untuk memberikan kode numeric tertentu
terhadap jawaban responden guna keperluan entry. Entry data merupakan
proses pemasukan data ke program komputer menggunakan aplikasi
pengolah data SPSS Statistics 17.0 Release 17.0.0 dan Microsoft Office
Excel 2010. Cleaning Data merupakan proses untuk mendeteksi kesalahan
pada saat entry data dan melakukan proses perbaikan atas kesalahan yang
terjadi. Sedangkan tahap ketiga adalah melakukan pemetaan infrastruktur
TIK menggunakan data kuisoner/angket sebagai alat bantu pengumpulan
informasi/data pengguna infrastruktur.
1.8. Pelaksanaan Tahap Persiapan
Mendahului kegiatan penelitian ini telah dilakukan: Koordinasi dan
kerjasama, pembahasan kerangka acuan kerja dan membangun
kesepahaman, identifikasi ruang lingkup kegiatan penelitian, diskusi/rapat
dengan narasumber terkait model dan bentuk instrumen survei, dan
persetujuan lingkup kegiatan penelitian-survei dan pemetaan antara BPPKI
Manado dan Dinas Kominfo kabupaten Gorontalo, dengan kegiatan pada
tabel berikut:
Tabel 1. Pelaksanaan Tahap Persiapan
No. Tanggal Kegiatan
1 25 Januari 2017 Rapat koordinasi persiapan pelaksanaan kegiatan penelitian
bersama dengan Dinas Kominfo dan Badan Litbang
Kabupaten Gorontalo.
Pembuatan dan Penandatanganan PKS (Perjanjian Kerja
Sama)
2 1 Februari 2017 Rapat Pembahasan Penyusunan Konsep KAK Penelitian
Bersama
1.8.1. Pelaksanaan Tahap Disain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang
ditunjang dengan kerangka pikir deskriptif kualitatif. Pendekatan kuantitatif
22
sebagai paradigma penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian
dari sebuah fenomena serta hubungan antar bagian tersebut. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model
matematis, teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam,
sosial, politik dan ekonomi. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan
pertimbangan untuk mendapatkan sajian data dalam bentuk angka-angka
statistik. Contoh penelitian kuantitatif adalah survei lapangan menggunakan
kuesioner. Sementara itu, deskriptif kualitatif digunakan untuk memberikan
deskriptif dalam bentuk narasi (kata-kata) sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya objek yang dikaji. Paradigma deskriptif kualitatif cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(perspektif subyek) cenderung lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan, juga untuk memberikan gambaran umum tentang
latar belakang penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Contoh penelitian kualitatif adalah dengan melakukan Focus Group
Discussion (FGD) dan Indepth Interview (IDI).
Pendekatan riset kuantitatif pada kegiatan penelitian “Pemetaan
Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo” adalah survei langsung ke
lapangan (field survei) dengan menggunakan kuesioner kepada informan.
Kekuatan teknik survei terletak di butir-butir pertanyaan yang ada pada
kuesioner. Sedangkan pendekatan riset kualitatif pada kegiatan penelitian
ini adalah Focus Group Discussion (FGD) maupun wawancara terkait.
Topik yang dibahas dalam FGD adalah butir-butir pertanyaan dalam
kuesioner survei.
Tabel 2. Kegiatan Desain Penelitian
No. Tanggal Kegiatan
1 2 Februari 2017 Rapat Draft Penyusunan Proposal /Riset Desain
2 10 Maret 2017 Rapat Penelitian Aspirasi Daerah oleh Tim BPPKI
Manado
3 17 Maret 2017 Perbaikan Draft Proposal /Riset Desain
4 5 Mei 2017 Rapat Persiapan Penelitian di Gorontalo
5 8 Mei 2017 Finalisasi Instrumen dan Proposal
6 10 Mei 2017 Diskusi Proposal, Riset Desain dan Instrumen Penelitian
23
No. Tanggal Kegiatan
5 12 Mei 2017 Seminar Proposal Penelitian di Kantor Dinas Kominfo
Kab. Gorontalo
1.8.2. Pelaksanaan Penelitian
Sebelum kegiatan survei lapangan, terlebih dahulu dilakukan uji
reliabilitas instrumen selanjutnya setelah mendapatkan hasil uji yang valid
dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data yang didahului dengan
pelatihan/pembekalan (coaching), ini dimaksudkan untuk melengkapi para
surveyor agar memahami isi kuesioner dan mendapatkan pemahaman
konteks budaya lokal dalam wilayah kabupaten Gorontalo. Kegiatan
pembekalan ini dilakukan di kantor Diskominfo kabupaten Gorontalo pada
tanggal 19 Mei 2017 yang diikuti oleh peneliti BPPKI Manado dan personil
pendamping pengumpul data dari Dinas Kominfo kabupaten Gorontalo.
Untuk menjaga objektivitas pengumpulan data diikuti dengan monitoring
pimpinan BPPKI Manado pada proses pengumpulan data dan observasi
langsung oleh narasumber.
Kegiatan survei lapangan dilakukan selama 8 hari pada tanggal 21
s/d 28 Mei 2017, dilakukan di kabupaten Gorontalo. Berikut tabel kegiatan
pelaksanaan penelitian.
Tabel 3. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
No. Tanggal Kegiatan
1 9 Mei 2017 Uji Reliabilitas Instrumen
2 19 Mei 2017 Coaching Pengumpulan Data Lapangan
3 21 s/d 28 Mei 2017 Pengumpulan Data Lapangan
4 30 Mei s/d 12 Oktober 2017 Melakukan pemeriksaan kuesioner oleh Quality
Control (QC) dan coding data
Analisis Data
Pengolahan dan analisis data
Penyusunan Draft Laporan
5 6 Juli 2017 Koordinasi Penelitian bersama Dinas Kominfo
Gorontalo di Kantor BPPKI Manado
6 6 September 2017 Rapat Koordinasi dan Cleaning Data Kuesioner
Penelitian bersama Dinas Kominfo Kabupaten
Gorontalo
Persiapan Seminar Draft Hasil Pemetaan
7 13 Oktober 2017 Pelaksanaan Seminar Draft Laporan di
Kabupaten Gorontalo
8 7 November 2017 Pelaksanaan Seminar Hasil Pemetaan di
Kabupaten Gorontalo
24
1.8.3. Penyusunan Laporan dan Presentasi Hasil Survei
Laporan akhir survei terdiri dari:
1. Abstrak
2. Executive Summary
3. Pendahuluan : Latar Belakang, Maksud dan Tujuan Penelitian dan
Output
4. Pendekatan dan Metodologi
5. Pembahasan Hasil Pemetaan Infrastruktur TIK kabupaten
Gorontalo
6. Kesimpulan dan Rekomendasi
25
BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
2.1. Kondisi Geografis
Wilayah Kabupaten Gorontalo terletak pada posisi di antara 00.24"–
10.02 Lintang Utara (LU) dan 1212.59"–123o.32 Bujur Timur (BT) dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan
kabupaten Gorontalo Utara, Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk
Tomini, Sebelah Barat berbatasan dengan kabupaten Boalemo dan Sebelah
Timur berbatasan dengan kabupaten Bone Bolango dan kota Gorontalo.
Kabupaten Gorontalo memiliki luas wilayah 1.750,83 km², dengan
jumlah penduduk terbanyak di provinsi Gorontalo yakni sebanyak 355.988
jiwa atau 34,22% dari total penduduk.
Sumber : http://gorontalokab.go.id/profil-daerah/sejarah-daerah/
Gambar 7. Peta Kabupaten Gorontalo
2.2. Kondisi Pemerintahan dan Kependudukan
Setelah ditetapkannya provinsi Gorontalo sebagai wilayah mekaran
dari Sulawesi Utara pada tanggal 22 Desember 2000, daerah ini kemudian
secara resmi menjadi bagian dari provinsi Gorontalo. Kabupaten Gorontalo
telah mengalami tiga kali pemekaran. Pemekaran pertama pada tahun 1999
yang melahirkan kabupaten Boalemo, pemekaran ke dua pada tahun 2003
yang melahirkan kabupaten Bone Bolango, dan terakhir pada tahun 2007
yang melahirkan kabupaten Gorontalo Utara.
26
Kabupaten Gorontalo dibentuk berdasarkan Undang-Undang nomor
29 tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi
dengan ibu kota di Isimu. Pada tahun 1978 ibu kota daerah ini dipindakan
di Limboto.
Berdasarkan penandatanganan perjanjian ikatan kekeluargaan
u’dulowo lim lo pohalaa (Kerjaan Gorontalo, Kerjaan Limboto, Kerajaan
Suwawa, Kerajaan Boalemo dan Kerjaan Atinggola), ditetapkan hari lahir
kabupaten Gorontalo pada tanggal 26 November 1673.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk
Kabupaten Gorontalo mencapai 355.988 jiwa dengan kepadatan penduduk
bervariasi disetiap kecamatan, terendah, sebesar 2,14 persen di kecamatan
Biluhu hingga yang tertinggi sebesar 12,82 persen di kecamatan Limboto.
Agama mayoritas yang dianut penduduk kabupaten Gorontalo adalah Islam
(99,42%). Terdapat 19 kecamatan di kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4. Jumlah Kecamatan, Kelurahan dan Desa di setiap Kabupten/Kota
di Kabupaten Gorontalo Tahun 2015
No. Kecamatan Luas
Wilayah
(km2)
Jarak dari
Ibu kota
(km)
Jlh. Desa/Ibu kota
1. Asparaga 534,99 84 10/Karya Indah
2. Tolangohula 149,30 58 15/Sukamakmur
3. Mootilango 185,39 60 10/Paris
4. Boliyohuto 60,59 55 13/Sidomulyo
5. Bilato 112,34 54 10/Totopo
6. Pulubala 247,04 19 11/Pulubala
7. Tibawa 137,56 11 16/Isimu Selatan
8. Limboto Barat 93,35 4 10/Huidu
9. Limboto 86,61 0 14/Kel. Kayubulan
10. Telaga Biru 57,86 6 15/Tuladenggi
11. Telaga 100,47 9 9/Luhu
12. Telaga Jaya 4,98 9 5/Luwoo
13. Tilango 5,15 10 8/Tilote
14. Batudaa 208,23 10 8/Payunga
27
15. Batudaan Pantai 50,58 35 9/Kayubulan
16. Biluhu 99,03 35 8/Lobuto Timur
17. Bongomeme 114,16 15 15/Dulamayo
18. Tabongo 36,34 10 9/Tabongo Timur
19. Dungaliyo 46,62 13 10/Dungaliyo
Sumber: Bagian Ekonomi dan PM Kabupaten Gorontalo Tahun 2016
(https://gorontalokab.go.id/profil-daerah/kecamatan/)
Pada tahun 2015 menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten
Gorontalo terdapat sebanyak 6.379 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan pemerintah daerah kabupaten. Jumlah PNS berdasarkan jenis
kelamin di kabupaten Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Jumlah PNS Menurut Dinas/Instansi Pemerintah dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Gorontalo tahun 2015
Instansi/ Unit Kerja Jenis Kelamin/ Jumlah
Pria/ Wanita/ Sekretariat : Sekretariat Daerah 87 56 143 Sekretariat DPRD 15 20 35 Sekretariat KPUD 10 3 13 Sekretariat Badan Narkotika 4 8 12
Sekretariat Korpri 2 5 7
Badan/Inspektorat :
Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan &
Pelatihan 23 17 40
BAPPPPEDA 16 14 30 Badan Kesbang, Politik Dan Linmas 22 9 31 Badan Lingkungan Hidup 13 14 27
Badan Pelaks. Penyuluhan Pertanian Perikanan
Kehutanan 86 70 156
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan KB 16 36 52 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemdes 16 16 32 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Mm. Dunda 90 247 337 Badan Penanggulangan Bencana 29 14 43 Inspektorat 19 17 36 Badan Percepatan Pemb. Wilayah Panipi 0 0 0 Badan Percepatan Pemb. Wilayah Boliyohuto 0 0 0 Badan Ketahanan Pangan 11 18 29
Dinas :
Dinas Kesehatan 30 45 75 Dinas Kehutanan, Pertambangan, dan Energi 31 13 44 Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan 19 14 33 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 11 16 27
Dinas Koperasi UMKM & Perindustrian
Perdagangan 21 22 43
Dinas Pariwisata, Seni Kebudayaan, dan
Komunikasi Informasi 23 18 41
28
Dinas Pekerjaan Umum 31 30 61 Dinas Pemuda dan Olah Raga 15 10 25
D. Pendapatan, Pengelolaan Keuangan & Aset
Daerah 38 38 76
Dinas Pendidikan Nasional 64 57 121 Dinas Perhubungan 37 12 49
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan
Perkebunan 27 38 65
Dinas Sosial 13 14 27
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 22 11 33
Kantor Pelayanan Terpadu 8 10 18 Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi 5 9 14 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 28 1 29 Kantor Pelayanan Pengaduan Masyarakat 7 5 12
Kantor Unit Layanan Pengadaan Barang Dan Jasa 11 8 19
Kantor Camat Se Kabupaten Gorontalo:
Kantor Camat Asparaga 16 1 17 Kantor Camat Batudaa 12 11 23 Kantor Camat Batudaa Pantai 16 6 22 Kantor Camat Biluhu 16 4 20 Kantor Camat Boliyohuto 10 9 19 Kantor Camat Bongomeme 13 11 24 Kantor Camat Limboto 30 36 66 Kantor Camat Limboto Barat 17 13 30 Kantor Camat Mootilango 10 8 18 Kantor Camat Pulubala 9 17 26 Kantor Camat Tabongo 12 10 22 Kantor Camat Talaga Jaya 9 14 23 Kantor Camat Telaga 11 16 27 Kantor Camat Telaga Biru 14 15 29 Kantor Camat Tibawa 16 17 33 Kantor Camat Tilango 10 12 22 Kantor Camat Tolangohula 14 8 22 Kantor Camat Bilato 16 2 18
Kantor Camat Dungaliyo 12 8 20
Guru / Pamong Belajar Se Kabupaten Gorontalo: Taman Kanak-kanak se-Derajat 0 212 212 Sekolah Dasar se- Derajat 445 1 138 1 583 Sekolah Menengah Pertama se-Derajat 237 724 961
Sekolah Menengah Atas se-Derajat 203 413 616
Upt Cabang Dinas Diknas Se Kabupaten Gorontalo 72 72 144
Sanggar Kegiatan Belajar Sekabupaten Gorontalo 16 29 45
PKM Se Kabupaten Gorontalo: 97 405 502
JUMLAH 2 233 4 146 6 379
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gorontalo
2.3. Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kabupaten Gorontalo dalam menunjang kebutuhan informasi dan
komunikasi masyarakat terus meningkatkan sarana dan infrastrukturnya.
Kabupaten Gorontalo memiliki 2 lembaga penyiaran publik radio yakni
29
siaran Radio Poliyama dan Radio Komunitas Channel Keuangan. Jumlah
kanal radio siaran FM wilayah layanan kabupaten Gorontalo sejumlah 21
kanal tersebar di daerah Limboto sejumlah 12 kanal, Batudaa 6 kanal dan
Tibawa 3 kanal.
Tabel 6. Daftar Penyelengara Siaran Radio No. Nama
Penyelenggara
Nama Udara Alamat
1 Radio Poliyama,PT. Radio Poliyama Jl.Raya Limboto No.58
Gorontalo,Gorontalo Kota Utara
2 Radio Komunitas
Channel Keuangan
Chek-FM Radio Jl. Jend. D.I. Panjaitan, Kel.
Kayubulan, Kec. Limboto, Kab.
Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Limboto 96211
Sumber : Data Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Gorontalo 2017
Berdasarkan data dari Loka Monitor Spektrum Radio Gorontalo di
kabupaten Gorontalo juga beroperasi kanal siaran televisi UHF. Jumlah
kanal master plan berjumlah 19 kanal sedangkan yang baru digunakan
sebanyak 14 kanal selebihnya untuk penyediaan siaran televisi di kabupaten
Gorontalo dan sekitarnya santer beroperasi TV kabel berbayar. Untuk daftar
penyelengara siaran televisi dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Daftar Penyelenggara Siaran Televisi No. Nama
Penyelenggara
Nama Udara Alamat
1 Semilir Gita Insani,
PT
B Channel
Gorontalo
Jl. Limboto Raya No. 58, Kel. Tula
Denggi, Kec. Telaga Biru, Kota
Gorontalo Telaga Biru 96181
2 Semesta Sulawesi
Televisi, PT
Sindotv
Gorontalo
Jl. Limboto Raya No. 58, Kel. Tula
Denggi, Kec. Telaga Biru, Kota
Gorontalo Telaga Biru 96181
3 GTV Palu, PT Global TV
Gorontalo
Jl. Limboto Raya No. 58, Kel. Tula
Denggi, Kec. Telaga Biru, Kota
Gorontalo Telaga Biru 96181
4 TPI Lintas Kalteng,
PT
TPI Lintas
Kalteng
Jl. Limboto Raya No. 58, Kel. Tula
Denggi, Kec. Telaga Biru, Kota
Gorontalo Telaga Biru 96181
5 RCTI Gorontalo,
PT.
RCTI Network Jl. Limboto Raya No. 58, Kel. Tula
Denggi, Kec. Telaga Biru, Kota
Gorontalo Telaga Biru 96181
Sumber : Data Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Gorontalo 2017
30
Sedangkan infrastruktur telekomunikasi bergerak lebih didominasi
operator-operator seluler seperti PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
sebanyak 89 BTS, PT. Indosat, Tbk (Indosat) sebanyak 16 Buah BTS, PT.
XL Axiata, Tbk (Pro XL) sebanyak 11 BTS, dan PT. Telekomunikasi
Indonseia, Tbk (Telkom) dengan jumlah 2 BTS selain itu terdapat juga satu
tambahan penyelengara baru yang rencananya akan beroperasi pada tahun
2018 yakni PT. Hutchison 3 Indonesia. Pembanggunan jaringan
telekomunikasi mengikuti jalan trans Sulawesi dan sebaran
penduduk/perluasan wilayah penduduk. Untuk lokasi sebaran base station
penyelenggara telekomunikasi selular kabupaten Gorontalo dapat dilihat
pada Gambar 8 dan Tabel 8.
Sumber : Data Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Gorontalo 2017
Gambar 8. Base Station Penyelenggara Telekomunikasi Selular Kabupaten
Gorontalo
Tabel 8. Daftar Tower Telekomunikasi Seluler
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
1 PT.
Telekomunikasi
Selular
Bilatu Desa/Kel. Ilomata
Kec. Boliyohuto
Kab. Boalemo
Propinsi
Gorontalo
Boliyohuto Ilomata
31
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
2 PT.
Telekomunikasi
Selular
Repeater
Bilatu 1
Biluhu Huwongo
3 PT.
Telekomunikasi
Selular
Repeater
Bilatu 2
Kabupaten
Boalemo,
Sulawesi Tengah
Batudaa
Pantai
Olimoo'o
4 PT.
Telekomunikasi
Selular
Satria 1 Jl. Pramuka 8,
Dsn Buade, Ds
Molas, Kec
Bongomeme, Kab
Gorontalo, Prop
Gorontalo
Bongomeme Molas
5 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Luluo
Desa Lulou, Kota
Gorontalo
Biluhu Luluo
6 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Pesisir
Luluo
Desa Lebuto
Kec.Biluhu
Kab.Gorontalo
Biluhu Luluo
7 PT.
Telekomunikasi
Selular
Combat
Fun
Bandara
Gorontal
o
Jl Bandara
Gorontalo
Tibawa Tolotio
8 PT.
Telekomunikasi
Selular
Combat
Menara
Limboto
Kantor Bpk
Gorontalo, Jl.
Tina Loga No.3,
Dulomo Sel.,
Kota Utara, Kota
Gorontalo,
Gorontalo
Limboto Kayubulan
9 PT.
Telekomunikasi
Selular
Combat
Fun
Bandara
Gorontal
o 2
Gorontalo Tibawa Tolotio
10 PT.
Telekomunikasi
Selular
Asparage Dsn 5, Ds.Tilote
Gang. Merpati
Kota Gorontalo
Kec Telaga
Tilango Tilote
11 PT.
Telekomunikasi
Selular
Limboto
2
Jl. Teladan,
Kel.Tenilo,
Kec.Limboto,
Kab.Gorontalo,
Gorontalo
Limboto Tenilo
12 PT.
Telekomunikasi
Selular
Limboto
3
Desa Lupoyo
Kecamatan
Telaga Biru
Kabupaten
Gorontalo
Telaga Biru Pentadio
Barat
13 PT.
Telekomunikasi
Selular
Pilohaya
nga
Jl. Mujair
Desa/Kel. Hulawa
Kec. Telaga Kab.
Telaga Doluhupa
32
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
Kota Gorontalo
Propinsi
14 PT.
Telekomunikasi
Selular
Polda
Gorontal
o
Jl. Raya Limboto,
Kec. Limboto,
Kota Gorontalo,
Prop. Gorontalo
Telaga Biru Pantungo
15 PT.
Telekomunikasi
Selular
Kayu
Merah
Desa Ulapato.A
Kecamatan
Telaga Biru
Kabupaten
Gorontalo
Limboto Kayumera
h
16 PT.
Telekomunikasi
Selular
Lakeya Jl. P.G.
Tolangohula,
Desa Lakeya, Kec
Tolangohula
Tolangohula Lakeya
17 PT.
Telekomunikasi
Selular
Pongolail
a
Dsn
Helomohengu, Ds
Pongongaila, Kec.
Pulubala, Kab.
Gorontalo, Prop
Gorontali
Pulubala Pongongail
a
18 PT.
Telekomunikasi
Selular
Telaga
Jaya
Dusun 1 Desa
Luwoo
Kecamatan
Telaga Jaya Kab.
Gorontalo
Telaga Jaya Luwoo
19 PT.
Telekomunikasi
Selular
SKP
Pantai
Bongo
Desa Bongo
Kecamatan
Batudaa Pantai,
Kab: Gorontalo
Batudaa
Pantai
Bongo
20 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Tilango
Jl. Desa Aluwonu,
Desa Lauwonu,
Kec. Tilango,
Kab. Gorontalo
Tilango Tenggela
21 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Hulawa
Jl. M
Pilohayangan,
Desa Hulawa,
Kec. Telaga, Kab.
Gorontalo
Telaga Hulawa
22 PT.
Telekomunikasi
Selular
Protelind
o Duwila
Jl. Pgri Kel.
Duwila Kec
Telaga Kab
Gorontalo
Telaga Mongolato
23 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Telaga
Dusuntig
a
Desa Luwoo
Kecamatan
Telaga Jaya
Kabupaten
Gorontalo
Telaga Mongolato
24 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Dusun 5
Talaga
Jaya
Dusun V, Desa
Hutada ,
Kecamatan
Talaga Jaya,
Telaga Jaya Hutadaa
33
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
Kotamadya
Gorontalo
25 PT.
Telekomunikasi
Selular
MCR
Telaga
Indah
Gorontalo,
Gorontalo
Telaga Bulila
26 PT.
Telekomunikasi
Selular
STP
Lumba
Utara 1
Gorontalo,
Gorontalo
Tilango Tenggela
27 PT.
Telekomunikasi
Selular
STO
Isimu
Telkom Kancatel
Isimu Jl.Siswa
Kota Isimu Kec.
Tibawa
Tibawa Tolotio
28 PT.
Telekomunikasi
Selular
Limboto
STO
Telkom Kancatel
Limboto
Jl.A.I.Nasution 4
Kota Isimu Kec
Limboto Kab.
Limboto Kayubulan
29 PT.
Telekomunikasi
Selular
Telaga Jl.Limboto Raya
Kel.Ulapato.A
Kota Isimu Kec
Telaga
Telaga Biru Ulapato.A
30 PT.
Telekomunikasi
Selular
Yosoneg
oro
Jl.Kyai Maja
Kel.Umbulo Kota
Isimu Kec
Limboto Barat
Limboto
Barat
Ombulo
31 PT.
Telekomunikasi
Selular
Paguyam
an
Ds/Kel.Diloniyoh
u Kota Isimu Kec
Boliyohuto
Boliyohuto Diloniyohu
32 PT.
Telekomunikasi
Selular
Batudaa Dsn.Yilantala
Ds/Kel.Motilango
Kota Isimu Kec
Tibawa
Tibawa Motilango
33 PT.
Telekomunikasi
Selular
Payunga Desa/Kel. Limehe
Timur Kec.
Batudaa Kab.
Gorontalo
Propinsi
Gorontalo
Tabongo Teratai
34 PT.
Telekomunikasi
Selular
Bantula Ds. Toyidito, Kec.
Pulubala,
Tibawa Iloponu
35 PT.
Telekomunikasi
Selular
Tumba Kab. Gorontalo
Prop. Gorontalo
Pulubala Pongongail
a
36 PT.
Telekomunikasi
Selular
Repeater
Kayu
Bulan
Batudaa
Pantai
Biluhu
Timur
37 PT.
Telekomunikasi
Selular
18_Dem
e
Tibawa Deme Ii
38 PT.
Telekomunikasi
Selular
Mall
Limboto
Limboto Hepuhula
wa
34
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
39 PT.
Telekomunikasi
Selular
Parungi Jl. Trans Sulawesi
Ds/Kel. Parungi
Kec Boliyohuto
Kab. Gorontalo
Prop Gorontalo
Boliyohuto Parungi
40 PT.
Telekomunikasi
Selular
Bongom
eme
Desa/Kel.
Pilolalenga Kec.
Bongomeme Kab.
Gorontalo
Bongomeme Kaliyoso
41 PT.
Telekomunikasi
Selular
Telaga 2 Dusun Iii, Desa
Bulota, Kec.
Telaga, Kab.
Gorontalo
Telaga Jaya Bulota
42 PT.
Telekomunikasi
Selular
Padengo Jl Samratulangi
Dusun IV Ds
Haya-Haya Ex
Padengo Kec
Limboto Barat,
Gorontalo
Limboto
Barat
Haya-Haya
43 PT.
Telekomunikasi
Selular
Satria 2 Jl. Satria Dsn
Buhade I Ds
Puncak Kec.
Pulubala Kab.
Gorontalo
Pulubala Pongongail
a
44 PT.
Telekomunikasi
Selular
Mohiyol
o
Jl. Dusun
Modelidu Desa
Mohiyolo
Kec.Asparaga
Kab.Gorontalo
Propinsi
Gorontalo
Asparaga Mohiyolo
45 PT.
Telekomunikasi
Selular
Tobango Desa Ilumangga
Kec. Tobango
Kab. Gorontalo
Tabongo Moahudu
46 PT.
Telekomunikasi
Selular
Batudaa
2
Jl. Raya Batudaa,
Desa Iluta Kec
Batudaa Kab.
Gorontalo
Batudaa Iluta
47 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Boliyohu
to
Jl. Desa Dusun 1
Sidodadi
Boliyohuto Kab.
Gorontalo,
Gorontalo
Boliyohuto Monggolit
o
48 PT.
Telekomunikasi
Selular
SKP
Dutulana
a
Jl.Hayati
Lingkungan Ii
Kel:Dutulanaa
Kec : Limboto
Kab: Gorontalo
Limboto Hepuhula
wa
49 PT.
Telekomunikasi
Selular
SKP
Luhu
Dusun Iv Desa
Luhu Kecamatan
Telaga Kabupaten
Gorontalo
Telaga Luhu
35
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
50 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Telaga
Biru
Jl. Limboto Raya,
Desa Pantungo,
Kec. Telaga Biru,
Kab. Gorontalo
Telaga Biru Pantungo
51 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Ulapato
Jl. Desa Ulapato,
Desa Ulapato,
Kec. Telaga Biru,
Kab. Gorontalo
Telaga Biru Ulapato.A
52 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Limboto
City
Jl. Belut, Desa
Dutulanaa, Kec.
Limboto, Kab.
Gorontalo
Limboto Dutulanaa
53 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Limboto
4
Jl. Yos Sudarso,
Desa
Hunggulawa,
Kec. Limboto,
Kab. Gorontalo
Limboto Hunggalu
wa
54 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Tunggul
o
Dusun III, Desa
Tunggulo, Kec.
Limboto Barat,
Kab. Gorontalo
Limboto
Barat
Tunggulo
55 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Padengo
2
Jl. Sam
Ratulangi,Desa
Padengo, Kec.
Limboto Barat,
Kab. Gorontalo
Limboto
Barat
Padengo
56 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Paris
Dusun
Bendungan, Desa
Paris, Kec.
Mootilango, Kab.
Gorontalo
Mootilango Paris
57 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Labanu
Jl. Trans
Sulawesi/Desa
Labanu/Kec.Tiba
wa/
Tibawa Labanu
58 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Bongohu
lawa
Desa Dulamayo -
Kec Bongomeme
- Kab Gorontalo
Bongomeme Bongohula
wa
59 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Batumop
utih
Desar Haya Haya
Kecamatan
Limboto Barat
Tibawa Botumoput
i
60 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Datahu
Desa Datahu
,Kecamatan
Tibawa
Kabupaten
Gorontalo
Pulubala Molalahu
61 PT.
Telekomunikasi
Selular
Protelind
o
Basangib
umela
Ds Bumela Kec
Bilato Kab
Gorontalo Prov
Gorontalo
Boliyohuto Bumela
62 PT.
Telekomunikasi
Selular
Protelind
o Telaga
Jl.Adam
Poliyama,Dusun I
,Desa
Telaga Biru Tuladenggi
36
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
Tuladeng
gi
Tuladenggi,Kec.T
alaga
Biru,Kab.Goronta
lo
63 PT.
Telekomunikasi
Selular
Protelind
o
Pentadio
Timur
Jl. Hasan Bunga
Kel, Kayumerah
Kec, Limboto
Kab. Gorontalo
Limboto Kayumera
h
64 PT.
Telekomunikasi
Selular
Protelind
o
Ulapato
Sentral
Ds Ulapato.A Kec
Telaga Biru Kab
Gorontalo Prov
Gorontalo
Limboto Kayubulan
65 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG_Hu
taboho
Ds Tenilo Kec
Limboto Kab
Gorontalo
Provinsi
Gorontalo
Limboto
Barat
Hutabohu
66 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Bakti
Desa Bakti,
Kab.Gorontalo,
Kec.Pulubala,
Provinsi
Gorontalo
Pulubala Bakti
67 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Bongom
eme
Dusun Dulango,
Desa Balahu,
Kecamatan
Tibawa,
Kabupaten
Gorontalo
Tibawa Balahu
68 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Merpatili
ng3
Ds Ulapato.A Kec
Telaga Biru Kab
Gorontalo
Provinsi
Gorontalo
Limboto Bulota
69 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Ulapato.
A
Desa Ulapato.A
Kecamatan
Telaga Biru
Kabupaten
Gorontalo
Limboto Kayubulan
70 PT.
Telekomunikasi
Selular
TBG
Isimu
Selatan
Dusun Polia, Ds
Botumoputi, Kec.
Tibawa, Kab.
Gorontalo,
Prov.Gorontalo
Tibawa Botumoput
i
71 PT.
Telekomunikasi
Selular
STP
Talumop
atu
Gorontalo,
Gorontalo
Limboto Hepuhula
wa
72 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
ISAT
Payanga
Gorontalo,
Gorontalo
Telaga Biru Pentadio
Timur
73 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Limboto
Barat
Limboto Barat,
Kec. Limboto
Barat, Kab.
Gorontalo,
Limboto
Barat
Huidu
37
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo,
Limboto Barat,
Gorontalo
74 PT.
Telekomunikasi
Selular
MC
Hunggal
uwa
Gorontalo,
Gorontalo
Limboto Bolihuang
ga
75 PT.
Telekomunikasi
Selular
MC
Hepuhul
awa
Gorontalo,
Gorontalo
Limboto Kayubulan
76 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Tenggela
Jalan Sunpit Desa
Luwoo, Kec.
Telaga Jaya, Kota
Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo, Talaga
Jaya, Gorontalo
Telaga Jaya Luwoo
77 PT.
Telekomunikasi
Selular
TGM
Isimu
Jl. Trans
Sulawesi, Isimu
Selatan, Kec.
Tibawa, Kab.
Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo,
Tibawa,
Gorontalo
Tibawa Isimu
Selatan
78 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Tolotio
Gorontalo,
Gorontalo
Tibawa Datahu
79 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Bongom
eme
Ds. Dulamayo,
Kec.
Bongomeme,
Kab. Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo,
Bongomeme,
Gorontalo
Bongomeme Dulamayo
80 PT.
Telekomunikasi
Selular
Protelind
o
Hepuhul
awa
Jl. Gunung
Tilongkabila
Link.Ii Jaya
Rt.012/004 Kel.
Hepuhulawa, Kec.
Limboto, Kab.
Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo,
Limboto,
Gorontalo
Limboto Hepuhula
wa
38
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
81 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Huntu
Batudaa
Huntu Batudaa,
Kec. Batudaa,
Kota Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo,
Batudaa,
Gorontalo
Batudaa Huntu
82 PT.
Telekomunikasi
Selular
STP
Sudirma
n
Limboto
Gorontalo,
Gorontalo
Limboto Hunggalu
wa
83 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Tibawa
Jalan Trans
Gorontalo-Isimu
Kel Botumoputi,
Kec. Tibawa,
Kab. Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo,
Tibawa,
Gorontalo
Tibawa Batumoput
i
84 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Hippy
Hulawa
Hippy Hulawa,
Kec. Telaga, Kab.
Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo,
Telaga, Gorontalo
Telaga Hulawa
85 PT.
Telekomunikasi
Selular
MC
Wahab
Limboto
Jln. Aa Wahab
Limboto, Kel.
Tinelo, Kec.
Telaga Biru, Kab.
Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo, Telaga
Biru, Gorontalo
Tinelo Telaga
Biru
86 PT.
Telekomunikasi
Selular
MC
Hulawa
Telaga
Jl. P. Hippy
Ds/Kel. Hulawa,
Kec. Telaga, Kab.
Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo,
Telaga, Gorontalo
Telaga Hulawa
87 PT.
Telekomunikasi
Selular
MC
Kayu
Bulan
Gorontalo,
Gorontalo
Limboto Kayubulan
88 PT.
Telekomunikasi
Selular
DMT
Biyonga
Lingkungan Iii,
Rt.11, Rw.04 Ds.
Biyonga, Kec.
Limboto, Kab.
Limboto Biyonga
39
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
Gorontalo,
Provinsi
Gorontalo,
Gorontalo,
Limboto,
Gorontalo
89 PT.
Telekomunikasi
Selular
MC
Telaga
Biru
Gorontalo,
Gorontalo
Telaga Biru Pentadio
Timur
90 PT. XL Axiata,
Tbk
Telaga
Biru
Jl. Petangga
No.33, Kel. Tilote
Kec. Telaga Kab.
Gorontalo Telaga
Tilango Tilote
91 PT. XL Axiata,
Tbk
Tuladeng
gi
Dusun I, Desa
Iauwono, Kel.
Tabumela Kec.
Telaga
Kab.Gorontalo
Telaga
Tilango Tenggela
92 PT. XL Axiata,
Tbk
Ipilo
Gorontal
o
Dsn. I, Ds.
Mongolato
Telaga 96271
Telaga Mongolato
93 PT. XL Axiata,
Tbk
Limboto Jl. Beringin Iii,
Rt.01,01 No.180,
Ds. Kayu Bulan
Limboto Kayubulan
94 PT. XL Axiata,
Tbk
Ombulo Jl. Kh. Dewantara
No.78, Ds.
Yosonegoro, Kec.
Limboto, Kab.
Gorontalo
Limboto Barat
Limboto
Barat
Yosonegor
o
95 PT. XL Axiata,
Tbk
Isimu Linkungan 1, Ds.
Isimu Utara, Kec.
Tibawa, Kab.
Gorontalo
Tibawa
Tibawa Isimu
Utara
96 PT. XL Axiata,
Tbk
PT. Bess
Finance_
Isimu
Gorontal
o
Jl. Trans Sulawesi
No.28 Datahu,
Ds. Hutabohu,
Kec. Limboto,
Kab. Gorontalo
Tibawa
Tibawa Datahu
97 PT. XL Axiata,
Tbk
Tumba Dsn. Tumba, Ds.
Pulubawa, Kec.
Tibawa, Kab.
Gorontalo
Tibawa
Pulubala Pongongail
a
98 PT. XL Axiata,
Tbk
Huidu
Bolongg
a
Dsn. Cingkeh, Ds.
Daenaa, Kec.
Limboto, Kab.
Gorontalo
Tibawa
Tibawa Motilango
40
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
99 PT. XL Axiata,
Tbk
Pabrik
Gula
Gorontal
o
Komplek Pabrik
Gula Gorontalo,
Lakeya, Kel.
Mutiara, Kec.
Paguyaman, Kab.
Gorontalo
Tolangohula
Tolangohula Lakeya
100 PT. XL Axiata,
Tbk
Karya Dsn. Karya, Ds.
Iloponu Tibawa
Tibawa Iloponu
101 PT. Indosat,
Tbk.
27ISM00
5_Ombul
o XL
Kel. Yosonegoro
Kec. Limboto
Barat Kab
Gorontalo.Prov.G
orontalo Limboto
Barat
Limboto
Barat
Yosonegor
o
102 PT. Indosat,
Tbk.
Batudaa Desa Limehe
Timur, Kec.
Batudaa Kab.
Gorontalo
Gorontalo
Sulawesi Utara
Tabongo
Bongomeme Pilolalenga
103 PT. Indosat,
Tbk.
Telaga
Biru
(MBTS)
Jl. Raya Limboto
Gor 23 Januari
Kec. Telaga
Gorontalo Telaga
Telaga Hulawa
104 PT. Indosat,
Tbk.
Isimu Jl. Trans
Sulawesi, Isimu,
Gorontalo,
Sulawesi Utara
Tibawa
Tibawa Isimu Raya
105 PT. Indosat,
Tbk.
Limboto Jl. Achmad
Dahlan, Limboto,
Gorontalo,
Sulawesi Utara
Limboto Hunggalu
wa
106 PT. Indosat,
Tbk.
Telaga
Biru -
Limboto
Jl. Lorong Waktu
Ds. Pentadio
Timur Kec.
Telaga Biru
Gorontalo
Sulawesi Utara
Telaga Biru
Telaga Biru Pentadio
Timur
107 PT. Indosat,
Tbk.
M_Pabri
k Gula
Kec. Tolangobola
Kab. Gorontalo
Tolangohula
Tolangohula Lakeya
108 PT. Indosat,
Tbk.
RD. To
Bone
Pantai
Jl, Poros
Gorontalo -
Bilungala,
Sulawesi Utara
Batudaa Pantai
Batudaa
Pantai
Biluhi
Timur
109 PT. Indosat,
Tbk.
Toyodito Jl. Trans
Sulawesi,
Botumoputi
Tibawa Batumoput
i
41
No Penyelenggara Nama
Site Alamat Stasiun Kecamatan Desa
110 PT. Indosat,
Tbk.
27ISM00
9_Bontul
a
Dusun Karya;
Desa Iloponu;
Kec. Tibawa Kab.
Gorontalo
Tibawa
Tibawa Iloponu
111 PT. Indosat,
Tbk.
Alfamart
Kasmat
Lahay
Limboto
[Kaso]
Jl. Kasmat
Lahay,Kel.
Hunggaluwa Kec.
Limboto Limboto
Limboto Hunggalu
wa
112 PT. Indosat,
Tbk.
Alfamart
Telaga
Biru Gtlo
[Tebi]_L
M
Jl. Aa Wahab
Limboto,Kel.
Ulapato Kec.
Telaga Biru
Telaga Biru
Telaga Biru Ulapato A
113 PT. Indosat,
Tbk.
Alfamart
Limboto
Gorontal
o Lilo
_LM
Jl. Aa Wahab
Limboto,Kel.
Hutuo Kec.
Limboto Bulango
Utara
Limboto Hutuo
114 PT. Indosat,
Tbk.
Alfamart
Raya
Telaga
Gtlo
[RTEL]_
LM
Jl. Aa Wahab
Limboto,Desa
Luhu Kec. Telaga
Telaga
Telaga Luhu
115 PT. Indosat,
Tbk.
Bank
Muamala
t Kcp
Gorontal
o -
Limboto
_LM
Jl Jend Sudirman
No. 60 Kel.
Kayubulan, Kab.
Gorontalo
Limboto
Limboto Kayu
Bulan
116 PT. Indosat,
Tbk.
BTS
Payanga
_LM
Jl. Dutalabotu,
Desa Pentadio
Timor, Dusun Iii,
Kec. Telaga Biru,
Kab. Gorontalo
Telaga Biru
Telaga Biru Pentadio
Timur
117 PT.
Telekomunikasi
Indonseia, Tbk.
STO
Isimu
Telkom Kancatel
Isimu Jl.Siswa
Kota Isimu Kec.
Tibawa
Tibawa Tolotio
118 PT.
Telekomunikasi
Indonseia, Tbk.
Limboto
STO
Telkom Kancatel
Limboto
Jl.A.I.Nasution 4
Kota Isimu Kec
Limboto Kab.
Limboto Kayubulan
Sumber : Data Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Gorontalo
42
Selain layanan telekomunikasi selular, infrastruktur penyedia jasa
internet di kabupaten Gorontalo juga telah tersedia seperti Malindo, Gomets
dan Sapnet. Di kabupaten Gorontalo juga memiliki 20 pengguna
komunikasi radio dinas bergerak darat, penerbangan, meterologi dan satelit.
Tabel 9. Daftar Pengguna Komunikasi Radio Dinas Bergerak Darat,
Penerbangan, Meterologi Dan Satelit No. Nama Pengguna Alamat Pita Frekuensi Frekuensi Panjang
Gelombang
1 Balai Wilayah
Sungai Sulawesi II
DITJEN SDA
Dep. PU
Kel.
Hepuhulawa
Kec.
Limboto
Kab.
Gorontalo
Limboto
96211
HF 3-30 MHz 10m-100 m
2 PLN Wilayah
SULUTTENGGO,
PT.
Ds. Isimu
Tibawa
VHF/UHF 30-
300MHz/
300-
3000MHz
1m-10 m/
100mm-1m
3 Kantor Unit
Penyelenggara
Bandara Udara
Djalaluddin
Bandar
Udara
Jalaluddin
Tibawa
UHF 300-
3000MHz
100mm-1m
4 PT. Lion Air Bandar
Udara
Jalaluddin
Tibawa
UHF 300-
3000MHz
100mm-1m
5 Sriwijaya Air, PT. Bandar
Udara
Jalaluddin
Tibawa
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
6 Pemerintah
Kabupaten
Gorontalo
Kel.
Kayubulan,
Kec.
Limboto
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
7 Kodim TNI
Angkatan Darat
Tinelo, Kec.
Telaga Biru
HF/UHF 3-30 MHz/
300-
3000MHz
10-100 m/
100mm-1m
8 Polda Gorontalo Pantungo,
Kec. Telaga
Biru
VHF/UHF 30-
300MHz/
300-
3000MHz
1m-10 m/
100mm-1m
9 Harvest Gorontalo
Indonesia, PT.
Jl. Limboto
Raya, Km. 8
No. 88 Desa
Pantungo
Telaga Biru
96181
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
43
No. Nama Pengguna Alamat Pita Frekuensi Frekuensi Panjang
Gelombang
10 PG. Gorontalo,
PT.
Ds. Gandaria
Tolangohula
96214
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
11 RSUD DR. M.M
Dunda Limboto
Kabupaten
Gorontalo
Jl. Achmad
A Wahab
(Jl.Jend. A.
Yani No. 53)
Kec.
Limboto
Kab.
Gorontalo
Limboto
96211
UHF 300-
3000MHz
100mm-1m
12 Total Anugerah
Teknik Pratama,
PT.
Jl. Limboto
Raya No. 88
Telaga
96181
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
13 Badan
Meteorologi,
Klimatologi Dan
Geofisika
Stamet
Jalaludin
Gorontalo
SHF 3-30GHz 10mm-
100mm
14 Badan Nasional
Penanggulangan
Bencana
Bs.
Kabupaten
Gorontalo
Utara
HF 3-30 MHz 10-100 m
15 Satuan Polisi
Pamong Praja
Kabupaten
Gorontalo
Kel.
Kayubulan,
Kec.
Limboto
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
16 Dinas
Perhubungan
Kabupaten
Gorontalo
Kel.
Kayubulan,
Kec.
Limboto
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
17 Bank Rakyat
Indonesia (BRI)
KC. Limboto
Kel.
Kayubulan,
Kec.
Limboto
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
18 Perum LPPNPI Bandar
Udara
Jalaluddin
Tibawa
HF/VHF/UHF 3-30 MHz/
30-
300MHz/
300-
3000MHz
10-100 m/
1m -10m/
100mm-1m
19 Saronde Sukses
Mulia, PT.
Pentadio
Tim., Telaga
Biru,
Gorontalo
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
20 Imani Prima, PT. Gorontalo
Telaga Biru
VHF 30-
300MHz
1m-10 m
Sumber : Data Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Gorontalo 2017
44
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Karakteristik Informan
Karakteristik informan merupakan faktor yang sangat menentukan
terkait survei dengan menggunakan kuesioner. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, maka penelitian ini difokuskan pada para pengelola TIK
kabupaten Gorontalo. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:85). Arikunto (2010:183)
juga menyebutkan perlunya syarat pertimbangan tertentu dalam penentuan
sampel.
Jumlah kuisioner yang diberikan adalah sejumlah 15 informan. Data
kuisioner kemudian disanitasi (quality control) dan diolah dengan
menggunakan aplikasi SPSS Statistics 17.0 Release 17.0.0 dan Microsoft
Excel.
3.2. Pemetaan Infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo
3.2.1. Pemetaan Infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo:
Aplikasi dan Sistem Informasi
Berikut disajikan tabel infrastruktur TIK (aplikasi dan sistem
informasi) pemerintah kabupaten Gorontalo sampai dengan pelaksanaan
penelitian ini.
Tabel 10. Profil Infrastruktur TIK (Aplikasi/Sistem Informasi) Kabupaten
Gorontalo
No Pengelola Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi
1 Dinas Kominfo siMAYA Pengeloaan tata naskah
dinas elekronik
2 i-Report Informasi potensi data dan
infrastruktur informasi
pemerintahan desa
3 Website Pemda Kabupaten
Gorontalo
Informasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
4 Website Desa Informasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
45
No Pengelola Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi
5 Sekretariat DPRD
Kabupaten
Gorontalo
Aplikasi TERAS SMS-
masking
Informasi Undangan
Kegiatan Pimpinan dan
Anggota DPRD Kabupaten
Gorontalo
6 Bagian Kehumasan
dan Keprotokolan
Kabupaten
Gorontalo
Literacy Corner Giat Informasi Penyelenggaraan
Kegiatan Pemerintahan
Daerah Kabupaten
Gorontalo
7 Inspektorat
Kabupaten
Gorontalo
Aplikasi Microsoft Office Pengelolaan administrasi
perkantoran
8 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA KEUANGAN Pengelolaan Keuangan
Daerah
9 SIMDA BMD Pengelolaan Barang Milik
Daerah
10 SIMDA Pendapatan Pengelolaan Pajak
11 SISMIOP Pengelolaan Sistem
Informasi Pajak
12 SIMDA Gaji Pengelolaan Gaji PNS
13 SIMVER Verifikasi Tagihan PPK
(Pejabat Penatausahaan
Keuangan)
14 Aplikasi Persediaan Penginputan Barang Habis
Pakai
15 Website Badan Keuangan Penyebaran Informasi
Badan Keuangan
16 Web Prodabut Informasi Daftar Tagihan
yang sudah diverifikasi
17 Web Transparansi Anggaran
Daerah
Informasi Tranparansi
Anggaran (RKA, DPA,
Perda APBD, LRA, Opini
WTP)
18 Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten
Gorontalo
SIMDA BMD Informasi Barang Milik
Daerah
19 E-MONEP Realisasi Fisik dan
Keuangan
20 SIREFKA Realisasi Pengadaan
21 PERSEDIAAN Pengelola Data Persediaan
22 SIMDA KEUANGAN Penmbuatan Tagihan LS,
LU dan GU
23 E-Kinerja Pembuatan dan Penilaian
SKP PNS
24 SIMPEG Penginputan Data Pegawai
25 ANJAB Penginptan Analisis
Jabatan
26 ` E-PEDA Laporan PPD Kabupaten
24 Blog Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten
Gorontalo
Informasi Kegiatan Dinas
Ketahanan Pangan
46
No Pengelola Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi
25 Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi (SKPG)
Informasi Kewaspadaan
pangan dan gizi
27 E-BILLING Pajak APBN Penyetoran Pajak APBN
28 Aplikasi Manajemen
Ketahanan Pangan
Menganalisis Konsumsi
Pangan berbasis PPH
29 Dinas Perumahan
dan Kawasan
Pemukiman
E-mon DAK / APBN Pengelolaan Evaluasi
Laporan DAK/APBN
30 E-mon PIP (Pengembangan
Infrastruktur Perdesaan)
Pengelola Laporan PIP
31 SAIBA Informasi Keuangan PIP
APBN
32 SAS Informasi Tagihan DAK
PIP
33 OMSPAM Informasi Tagihan DAK
PIP
34 E-monep APBD Informasi Pelaporan Dana
APBD
35 E-rekon Informasi Rekonsiliasi
Keuangan
36 E-proposal DAK APBN Informasi Perencanaan
APBN
37 E-verifikasi Informasi Keuangan
APBD
38 E-planning INformasi Pengelolaan
DAK
39 SIHARKA Informasi Laporan Harta
Kekayaan Aparatur Sipil
Negara (ASN)
40 Dinas Perhubungan Blog Dishub Kabupaten
Gorontalo
Informasi Penyelenggaraan
Pembangun Bidang
Perhubungan
41 e-musrembang bappenas Informasi data dan usulan
perancangan pembangunan
tingkat nasional
42 SIREPDA Informasi data dan usulan
perancangan pembangunan
di daerah
43 SIM VERIFIKASI PKD Melakukan verifikasi
tagihan oleh PK-SKPD
44 SKP (e-Kinerja) Melakukan penilaian
prestasi kerja ASN
45 SIMPEG Sistem Informasi
Kepegawaian
46 ANJAB (atau e-SISTA) Melakukan analisis jabatan
47 SIMDA Sistem Penylenggaraan
Keuangan Daerah
48 Emonep Sistem Pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi
Keuangan Fisik Daerah
49 Si-RUP Sistem Informasi Rencana
Umum Pengadaan
47
No Pengelola Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi
50 Si-HARKA Memudahkan ASN dalam
menyampaikan Data
LHKSN
51 Setda Kab Gorotalo
– Bagian Pengadaan
Barang dan Jasa
LPSE Pengadaan Barang dan
Jasa Pemkab Gorontalo
52 Setda Kab
Gorontalo – Bagian
Ekonomi dan
Pembangunan
Emonep Sistem Pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi
Keuangan Fisik Daerah
53 Sirefka System informasi realisasi
fisik dan keuangan pemkab
Gorontalo
54 Aplikasi TEPRA Aplikasi yang
menghubungkan eMONEP
dan Sirefka
55 Badan
Kepegawaian
Daerah
Web BKD bkdkabgtlo.info Informasi BKD
56 Web Bappeda Informasi Bappeda
57 Dinas Pertanian
Kabupaten Gorontal
Web Dinas Pertanian Informasi dinas pertanian
58 Dinas Pemuda dan
Olahraga
Web Dinas Pemuda dan
Olahraga
Informasi Dinas Pemuda
dan Olahraga
59 Dinas Sosial Web Dinas Sosial Informasi Dinas Sosial
60 Dinas
Kependudukan dan
Catatan Sipil
Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan
(SIAK)
Database Kependudukan
61 Dinas Kesehatan Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas
(SIMPUS)
Infrastruktur Jaringan
Puskesmas Kab Gorontalo
62 Pemkab Gorontalo
Kecamatan
Bongomeme
SIMDA Sistem Keuangan Daerah
63 Email Kantor Kecamatan Pengiriman Data secara
elektronik
64 e-KTP (Benroller 2.2.7) Perekaman Identitas
Penduduk (KTP
elektronik)
65 Iumk.bri.co.id Pengiriman Data Izin
Usaha Mikro dan Kecil
66 Pemkab Gorontalo
Kecamatan Tibawa
e-kinerja Pengelolaan Sasaran
Kinerja Pegawai Pemkab
Gorontalo
67 e-monep Elektronik monitoring
evalasi dan pelaporan
anggaran pemkab
Gorontalo
68 Sirekfa System informasi realisasi
fisik dan keuangan pemkab
Gorontalo
69 SIRUP Sistem infomasi rencana
umum pengadaan
48
No Pengelola Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi
70 SIMPEG Sistem Informasi
Kepegawaian
71 Subsidi.djk.esdm.go.id Aplikasi Pengaduan
Kepertaan Subsidi Listrik
untuk Rumah Tangga
72 Epeda.gorontalokab.go.id Elektronik Data
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Kab
Gorontalo
73 siMAYA Pengelolaan Tata Naskah
Dinas
74 Anjab.gorontalokab.go.id Sistem Informasi
Elektronik Jabatan (e-sista)
Pemkab Gorontalo
75 Sim verifikasi Aplikasi Verifikasi
Tagihan oleh Verifikator
PPKD
76 [email protected] Aplikasi Pemgelolaan
Tagihan Belanja Langsung
dan Belanja Tidak
Langsung
77 e-billing Surat Elektronik (SSE)
Pajak Tagihan
78 SIMDA Barang Aplikasi Pengelolaan
Barang Pemerntah Kab
Gorontalo
79 SIMDA Persediaan Barang Aplikasi Sistem Informasi
Persediaan
80 Tim Pembina
SAMSAT
Kabupaten
Sipamor Sistem Informasi PKB,
BBN-KB, STNK dan Jasa
Raharja
Tabel 10 menunjukkan bahwa terdapat 80 aplikasi/sistem informasi
sebagai bagian dari infrastruktur TIK pemerintah kabupaten Gorontalo
hingga tahun 2017. Meski demikian terdapat beberapa Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang dilaporkan belum memiliki aplikasi/sistem
informasi, yakni Badan Perencanaan Kabupaten Gorontalo, Badan
Kepagawaian Diklat Kabupaten Gorontalo, Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupatn Gorontalo, Badan Narkotika
Kabupaten Gorontalo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Gorontalo, Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo, Dinas Pertanian Kabupaten
Gorontalo, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Gorontalo, Badan Kesbang dan Politik Kabupaten Gorontalo, Dinas
Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Gorontalo, Dinas
49
Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Gorontalo, Dinas Lingkungan
Hidup dan SDM Kabupaten Gorontalo, Dinas Koperasi UMKM Kabupaten
Gorontalo, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat, Dinas Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sekretariat Daerah Pemerintah
Kabupaten Gorontalo (yakni Satuan Pamong Praja, Bagian Ortala, Bagian
Hukum, Bagian Kesra, dan Bagian Kerja Sama Global).
Tabel 11. Infrastruktur TIK Pemkab Gorontalo berdasarkan Tipe Penyedia
No Pengelola Sistem
Aplikasi Manfaat Aplikasi
Tipe
Lokal Nasional
1 Dinas Kominfo siMAYA Pengeloaan tata
naskah dinas
elekronik
2 Dinas Kominfo i-Report Informasi potensi
data dan
infrastruktur
informasi
pemerintahan desa
3 Dinas Kominfo Website
Pemda
Kabupaten
Gorontalo
Informasi
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
4 Dinas Kominfo Website Desa Informasi
Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
5 Sekretariat
DPRD
Kabupaten
Gorontalo
Aplikasi
TERAS SMS-
masking
Informasi
Undangan
Kegiatan Pimpinan
dan Anggota
DPRD Kabupaten
Gorontalo
6 Bagian
Kehumasan dan
Keprotokolan
Kabupaten
Gorontalo
Literacy
Corner Giat
Informasi
Penyelenggaraan
Kegiatan
Pemerintahan
Daerah Kabupaten
Gorontalo
7 Inspektorat Kab
Gorontalo
Aplikasi
Perkantoran
Pengelolaan
administrasi
8 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA
KEUANGAN
Pengelolaan
Keuangan Daerah
9 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA BMD Pengelolaan
Barang Milik
Daerah
10 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA
Pendapatan
Pengelolaan Pajak
50
No Pengelola Sistem
Aplikasi Manfaat Aplikasi
Tipe
Lokal Nasional
11 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SISMIOP Pengelolaan
Sistem Informasi
Pajak
12 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA Gaji Pengelolaan Gaji
PNS
13 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMVER Verifikasi Tagihan
PPK (Pejabat
Penatausahaan
Keuangan)
14 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
Aplikasi
Persediaan
Penginputan
Barang Habis
Pakai
15 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
Website Badan
Keuangan
Penyebaran
Informasi Badan
Keuangan
16 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
Web Prodabut Informasi Daftar
Tagihan yang
sudah diverifikasi
17 Badan Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
Web
Transparansi
Anggaran
Daerah
Informasi
Tranparansi
Anggaran (RKA,
DPA, Perda
APBD, LRA,
Opini WTP)
18 Dinas Ketahanan
Pangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA BMD Informasi Barang
Milik Daerah
19 E-MONEP Realisasi Fisik dan
Keuangan
20 SIREFKA Realisasi
Pengadaan
21 PERSEDIAA
N
Pengelola Data
Persediaan
22 SIMDA
KEUANGAN
Penmbuatan
Tagihan LS, LU
dan GU
23 E-Kinerja Pembuatan dan
Penilaian SKP
PNS
24 SIMPEG Penginputan Data
Pegawai
25 ANJAB Penginptan
Analisis Jabatan
26 ` E-PEDA Laporan PPD
Kabupaten
24 Blog Dinas
Ketahanan
Pangan
Kabupaten
Gorontalo
Informasi Kegiatan
Dinas Ketahanan
Pangan
51
No Pengelola Sistem
Aplikasi Manfaat Aplikasi
Tipe
Lokal Nasional
25 Sistem
Kewaspadaan
Pangan dan
Gizi (SKPG)
Informasi
Kewaspadaan
pangan dan gizi
27 E-BILLING
Pajak APBN
Penyetoran Pajak
APBN
28 Aplikasi
Manajemen
Ketahanan
Pangan
Menganalisis
Konsumsi Pangan
berbasis PPH
29 Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Pemukiman
E-mon DAK /
APBN
Pengelolaan
Evaluasi Laporan
DAK/APBN
30 E-mon PIP
(Pengembanga
n Infrastruktur
Perdesaan)
Pengelola Laporan
PIP
31 SAIBA Informasi
Keuangan PIP
APBN
32 SAS Informasi Tagihan
DAK PIP
33 OMSPAM Informasi Tagihan
DAK PIP
34 E-monep
APBD
Informasi
Pelaporan Dana
APBD
35 E-rekon Informasi
Rekonsiliasi
Keuangan
36 E-proposal
DAK APBN
Informasi
Perencanaan
APBN
37 E-verifikasi Informasi
Keuangan APBD
38 E-planning Informasi
Pengelolaan DAK
39 SIHARKA Informasi Laporan
Harta Kekayaan
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
40 Dinas
Perhubungan
Blog Dishub
Kabupaten
Gorontalo
Informasi
Penyelenggaraan
Pembangun
Bidang
Perhubungan
41 e-musrembang
bappenas
Informasi data dan
usulan
perancangan
pembangunan
tingkat nasional
52
No Pengelola Sistem
Aplikasi Manfaat Aplikasi
Tipe
Lokal Nasional
42 SIREPDA Informasi data dan
usulan
perancangan
pembangunan di
daerah
43 SIM
VERIFIKASI
PKD
Melakukan
verifikasi tagihan
oleh PK-SKPD
44 SKP (e-
Kinerja)
Melakukan
penilaian prestasi
kerja ASN
45 SIMPEG Sistem Informasi
Kepegawaian
46 ANJAB (atau
e-SISTA)
Melakukan analisis
jabatan
47 SIMDA Sistem
Penylenggaraan
Keuangan Daerah
48 Emonep Sistem
Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi Keuangan
Fisik Daerah
49 Si-RUP Sistem Informasi
Rencana Umum
Pengadaan
50 Si-HARKA Memudahkan ASN
dalam
menyampaikan
Data LHKSN
51 Setda Kab
Gorotalo –
Bagian
Pengadaan
Barang dan Jasa
LPSE Pengadaan Barang
dan Jasa Pemkab
Gorontalo
52 Setda Kab
Gorontalo –
Bagian Ekonomi
dan
Pembangunan
Emonep Sistem
Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi Keuangan
Fisik Daerah
53 Sirefka System informasi
realisasi fisik dan
keuangan pemkab
Gorontalo
54 TEPRA Konektivitas data
eMONEP dan
Sirefka
55 Badan
Kepegawaian
Daerah
Web BKD
bkdkabgtlo.inf
o
Informasi BKD
53
No Pengelola Sistem
Aplikasi Manfaat Aplikasi
Tipe
Lokal Nasional
56 Bappeda
Kabupaten
Gorontalo
Web Bappeda Informasi Bappeda
57 Dinas Pertanian
Kabupaten
Gorontal
Web Dinas
Pertanian
Informasi dinas
pertanian
58 Dinas Pemuda
dan Olahraga
Web Dinas
Pemuda dan
Olahraga
Informasi Dinas
Pemuda dan
Olahraga
59 Dinas Sosial Web Dinas
Sosial
Informasi Dinas
Sosial
60 Dinas
Kependudukan
dan Capil
Sistem
Informasi
Administrasi
Kependudukan
(SIAK)
Pendataan
penduduk
61 Dinas Kesehatan Sistem
Informasi
Manajemen
Puskesmas
(SIMPUS)
Jaringan
Infrastruktur
Puskesmas Kab
Gorontalo
62 Pemkab
Gorontalo
Kecamatan
Bongomeme
SIMDA Sistem Keuangan
Daerah
63 Email Kantor
Kecamatan
Pengiriman Data
secara elektronik
64 e-KTP
(Benroller
2.2.7)
Perekaman
Identitas Penduduk
(KTP elektronik)
65 Iumk.bri.co.id Pengiriman Data
Izin Usaha Mikro
dan Kecil
66 Pemkab
Gorontalo
Kecamatan
Tibawa
e-kinerja Pengelolaan
Sasaran Kinerja
Pegawai Pemkab
Gorontalo
67 e-monep Elektronik
monitoring evalasi
dan pelaporan
anggaran pemkab
Gorontalo
68 Sirekfa System informasi
realisasi fisik dan
keuangan pemkab
Gorontalo
69 SIRUP Sistem infomasi
rencana umum
pengadaan
70 SIMPEG Sistem Informasi
Kepegawaian
54
No Pengelola Sistem
Aplikasi Manfaat Aplikasi
Tipe
Lokal Nasional
71 Subsidi.djk.esd
m.go.id
Aplikasi
Pengaduan
Kepertaan Subsidi
Listrik untuk
Rumah Tangga
72 Epeda.gorontal
okab.go.id
Elektronik Data
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
Kab Gorontalo
73 siMAYA Pengelolaan Tata
Naskah Dinas
74 Anjab.gorontal
okab.go.id
Sistem Informasi
Elektronik Jabatan
(e-sista) Pemkab
Gorontalo
75 Sim verifikasi Aplikasi Verifikasi
Tagihan oleh
Verifikator PPKD
76 Simda@bpkp.
go.id
Aplikasi
Pemgelolaan
Tagihan Belanja
Langsung dan
Belanja Tidak
Langsung
77 e-billing Surat Elektronik
(SSE) Pajak
Tagihan
78 SIMDA
Barang
Aplikasi
Pengelolaan
Barang Pemerntah
Kab Gorontalo
79 SIMDA
Persediaan
Barang
Aplikasi Sistem
Informasi
Persediaan
80 Tim Pembina
SAMSAT Kab
Gorontalo
Sipamor Pengelolaan PKB-
BBNKB
Total Infrastruktur TIK (perangkat lunak/system aplikasi) 55 25
Tabel 11 menunjukkan bahwa terdapat 55 infrastruktur TIK
(aplikasi dan sistem informasi) yang teridentifikasi telah dikembangkan
sendiri dan digunakan oleh pemerintah kabupaten Gorontalo hingga tahun
2016. Terdapat 25 infrastruktur TIK yang digunakan, tapi dikembangkan
secara nasional (misalnya dikembangkan oleh Kementrian Komunikasi dan
Informatika, Kementrian Keuangan, dan lainnya; sehingga infrastruktur
TIK ini digunakan secara nasional). Infrastruktur yang dikembangkan
55
sendiri (penyedia lokal, oleh kabupaten Gorontalo) memiliki potensi untuk
diintegrasikan dan dikelola, secara terpusat, misalnya dalam command
centre TIK kabupaten Gorontalo. Pengelolaannya tentu saja mengacu pada
tugas dan fungsi organisasi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten
Gorontalo. Untuk infrastruktur TIK yang disediakan secara nasional,
berpotensi untuk dikembangkan layanan Government–Internet–Service–
Bus, atau layanan interkoneksi dengan menggunakan teknologi VPN.
Kerjasama pengelolaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo
dapat dilakukan dengan memperhatikan pengelolaan infrastruktur TIK itu
sendiri. Untuk infrastruktur TIK yang disediakan secara nasional, tentu saja
tidak dapat dihilangkan karena bersifat mandatory atau vertikal dengan
level pemerintahan yang lebih tinggi. Sedangkan untuk infrastruktur TIK
yang dikembangkan secara lokal, dapat dihilangkan, dipertahankan,
diintegrasikan, diganti dengan yang baru ataupun ditingkatkan fitur-fiturnya.
3.2.2. Pemetaan Infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo:
Infrastruktur Jaringan dan Akses Internet
Review atas topologi jaringan kabupaten Gorontalo, data gambar
yang ditemukan hanyalah topologi High Level Design, atau gambaran
umum dari infrastruktur yang dibangun. Tidak ditemukan adanya data
tentang rancangan Low Level Design topologi jaringan, mulai dari tingkat
kabupaten hingga ke masing-masing SKPD.
Gambar 9.Topologi Infrastruktur Jaringan Kabupaten Gorontalo
56
Meski belum memiliki gambar topologi jaringan pada level detail,
secara eksisting, infrastruktur jaringan kabupaten Gorontalo sudah
terkoneksi dengan internet. Akses internet melalui masing-masing SKPD
dengan penyedia ISP. Akses intenet ini tidak dilakukan secara terpusat,
melainkan terdistribusi langsung pada lokasi masing-masing SKPD.
Selain akses internet yang terdistribusi langsung ke masing-masing
SKPD, kabupaten Gorontalo juga telah memiliki dukungan infrastruktur
wireless dengan teknologi 2G/3G dan 4G. Infrastruktur ini disediakan oleh
ISP. Terdapat beberapa ISP dengan network coverage tertentu di wilayah
kabupaten Gorontalo. Gambar berikut menunjukkan kondisi infrastruktur
jaringan yang telah terkoneksi dengan internet pada setiap SKPD yang ada
dalam lingkungan pemerintahan kabupaten Gorontalo.
Gambar 10. Cakupan Jaringan 2G/3G/4G dari ISP Telkomsel
Gambar 11. Cakupan Jaringan 2G/3G dari ISP XL
57
Gambar 12. Cakupan Jaringan 2G/3G dari ISP Indosat
Gambar infrastruktur jaringan pita lebar 2G, 3G dan 4G
menunjukkan distribusi infrastruktur yang tidak merata. Dukungan 3G dan
4G hanya tersebar pada wilayah kota Limboto, dan jalur komunikasi ke arah
Kota Gorontalo. Sebagian besar, wilayah Kabupaten Gorontalo, hanya
didukung dengan infrastruktu jaringan pita lebar 2G saja.
3.2.3. Pemetaan Infrastruktur TIK Pemerintah Kabupaten Gorontalo:
Tata Kelola TI dan Sumber Daya Manusia
Hasil studi literatur menunjukkan terdapat dua buah peraturan
hukum yang terkait dengan aspek Tata Kelola TI kabupaten Gorontalo.
Peraturan tersebut adalah:
1) Peraturan Gubernur Provinsi Gorontalo No. 25 Tahun 2014 tentang
Struktur Organisasi Diskominfo
2) Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pemerintahan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Provinsi Gorontalo
3) Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan
Susunan Daerah Kabupaten Gorontalo
4) Surat Keputusan terkait Pengelolaan Infrastruktur Aplikasi. Surat
Keputusan ini berisi pengorganisasian, pembagian tanggung jawab
dan struktur biaya terkait pengeolaan infrastruktur aplikasi.
Peraturan Gubernur (Pergub) No. 25 Tahun 2014 tentang Struktur
Organisasi Diskominfo memberikan dasar hukum yang sangat jelas bahwa
58
terkait kegiatan pengawasan dan pengendalian yang berkenaan dengan
aplikasi informatika di kabupaten Gorontalo, menjadi tanggung jawab dari
Diskominfo, khususnya Seksi Aplikasi Informatika. (Pasal 42 butir c dan f).
Ini berarti, Diskominfo wajib untuk meningkatkan sumber daya yang
dimiliki, agar dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai Peraturan
Gubernur tersebut. Peraturan Daerah (Perda) No. 3 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi Provinsi Gorontalo telah menjelaskan hal yang mendasar
terkait penyelenggaraan pemerintahan berbasis TIK dalam lingkup
kabupaten Gorontalo. Perda menjadi dasar legalitas utama, yang menjamin
amanat masyarakat, agar pemerintah kabupaten Gorontalo, melaksanakan
pemerintahan dengan menggunakan TIK. Selain itu, Perda juga menjadi
payung hukum, agar setiap stakeholders penyelenggara pemerintahan,
makin pasti dalam melakukan implementasi TIK.
Ketiga peraturan tersebut diatas, menjadi modal besar pemerintah
kabupaten Gorontalo untuk melakukan implementasi penyelenggaraan
pemerintahan berbasis TIK (atau e-Pemerintahan). Namun demikian, terkait
dengan pengelolaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo, masih
diperlukan adanya peraturan-peraturan yang mengatur hal-hal yang lebih
teknis, misalnya terkait Service Level Agreement (SLA) infrastruktur TIK
kabupaten Gorontalo.
Tabel 12. Pengelola Infrastruktur Aplikasi Kabupaten Gorontalo
No SKPD Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi Admin
Pengelola 1 Dinas Kominfo siMAYA Pengeloaan tata
naskah dinas
elekronik
Untung
Taduga, SE
2 Dinas Kominfo i-Report Informasi potensi
data dan
infrastruktur
informasi
pemerintahan desa
Zulkifli Mohi,
S.Pd
3 Dinas Kominfo Website Pemda
Kabupaten
Gorontalo
Informasi
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
Zukifli Mile
4 Dinas Kominfo Website Desa Informasi
Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Zulkifli Moi,
S.Pd
59
No SKPD Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi Admin
Pengelola 5 Sekretariat
DPRD
Kabupaten
Gorontalo
Aplikasi TERAS
SMS-masking
Informasi Undangan
Kegiatan Pimpinan
dan Anggota DPRD
Kabupaten
Gorontalo
6 Bagian
Kehumasan dan
Keprotokolan
Kabupaten
Gorontalo
Literacy Corner Giat Informasi
Penyelenggaraan
Kegiatan
Pemerintahan
Daerah Kabupaten
Gorontalo
Zaman M.
Alulu, ST
7 Inspektorat
Kabupaten
Gorontalo
8 Badan
Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA
KEUANGAN
Pengelolaan
Keuangan Daerah
Arman
Mahmud, SE
9 Badan
Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA BMD Pengelolaan Barang
Milik Daerah
Lukmanul
Hakim, S.Kom
10 Badan
Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA Pendapatan Pengelolaan Pajak Antoni Safri
Yendra, ST
11 Badan
Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SISMIOP Pengelolaan Sistem
Informasi Pajak
Antoni Safri
Yendra, ST
12 Badan
Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA Gaji Pengelolaan Gaji
PNS
Ismail
Mardhani, SE
13 Badan
Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMVER Verifikasi Tagihan
PPK (Pejabat
Penatausahaan
Keuangan)
Marlen Potale,
SE
14 Badan
Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
Aplikasi Persediaan Penginputan Barang
Habis Pakai
Haris Noki, SE
15 Badan
Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
Website Badan
Keuangan
Penyebaran
Informasi Badan
Keuangan
Yasmin
Masaliha
16 Badan
Keuangan
Kabupaten
Gorontalo
Web Prodabut Informasi Daftar
Tagihan yang sudah
diverifikasi
Wim Permana,
S.Kom
17 Badan
Keuangan
Web Transparansi
Anggaran Daerah
Informasi
Tranparansi
Anggaran (RKA,
Wim Permana,
S.Kom
60
No SKPD Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi Admin
Pengelola Kabupaten
Gorontalo
DPA, Perda APBD,
LRA, Opini WTP)
18 Dinas
Ketahanan
Pangan
Kabupaten
Gorontalo
SIMDA BMD Informasi Barang
Milik Daerah
Sara H. Ali,
A.Md
19 E-MONEP Realisasi Fisik dan
Keuangan
-sda-
20 SIREFKA Realisasi Pengadaan -sda-
21 PERSEDIAAN Pengelola Data
Persediaan
-sda-
22 SIMDA
KEUANGAN
Penmbuatan
Tagihan LS, LU dan
GU
Lilik I Nante,
SE
23 E-Kinerja Pembuatan dan
Penilaian SKP PNS
Isna R. Katili,
S.Pd
24 SIMPEG Penginputan Data
Pegawai
Isna R. Katili,
S.Pd
25 ANJAB Penginptan Analisis
Jabatan
Lilik I Nante,
SE
26 ` E-PEDA Laporan PPD
Kabupaten
Sara H. Ali,
A.Md
24 Blog Dinas
Ketahanan Pangan
Kabupaten
Gorontalo
Informasi Kegiatan
Dinas Ketahanan
Pangan
Rahmat Paneo,
A.Md
25 Sistem
Kewaspadaan
Pangan dan Gizi
(SKPG)
Informasi
Kewaspadaan
pangan dan gizi
-sda-
27 E-BILLING Pajak
APBN
Penyetoran Pajak
APBN
Yanti Hala
28 Aplikasi Manajemen
Ketahanan Pangan
Menganalisis
Konsumsi Pangan
berbasis PPH
Saripa B, S.
Agr
29 Dinas
Perumahan dan
Kawasan
Pemukiman
E-mon DAK /
APBN
Pengelolaan
Evaluasi Laporan
DAK/APBN
Iswanto Pido,
S.Ars
30 E-mon PIP
(Pengembangan
Infrastruktur
Perdesaan)
Pengelola Laporan
PIP
-sda-
31 SAIBA Informasi Keuangan
PIP APBN
Misni H.
Hunowu, SE
32 SAS Informasi Tagihan
DAK PIP
-sda-
33 OMSPAM Informasi Tagihan
DAK PIP
-sda-
61
No SKPD Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi Admin
Pengelola 34 E-monep APBD Informasi Pelaporan
Dana APBD
Hendra Pateda
35 E-rekon Informasi
Rekonsiliasi
Keuangan
Misni
H.Hunowu, SE
36 E-proposal DAK
APBN
Informasi
Perencanaan APBN
-sda-
37 E-verifikasi Informasi Keuangan
APBD
-sda-
38 E-planning INformasi
Pengelolaan DAK
-sda-
39 SIHARKA Informasi Laporan
Harta Kekayaan
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
Uein M. Niati,
SE
40 Dinas
Perhubungan
Blog Dishub
Kabupaten
Gorontalo
Informasi
Penyelenggaraan
Pembangun Bidang
Perhubungan
Budiono
41 e-musrembang
bappenas
Informasi data dan
usulan perancangan
pembangunan
tingkat nasional
-sda-
42 SIREPDA Informasi data dan
usulan perancangan
pembangunan di
daerah
-sda-
43 SIM VERIFIKASI
PKD
Melakukan
verifikasi tagihan
oleh PK-SKPD
-sda-
44 SKP (e-Kinerja) Melakukan
penilaian prestasi
kerja ASN
Evendi
Bahuwa, SE
45 SIMPEG Sistem Informasi
Kepegawaian
-sda-
46 ANJAB (atau e-
SISTA)
Melakukan analisis
jabatan
-sda-
47 SIMDA Sistem
Penylenggaraan
Keuangan Daerah
Sasudin
Himelo
48 Emonep Sistem Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi Keuangan
Fisik Daerah
-sda-
49 Si-RUP Sistem Informasi
Rencana Umum
Pengadaan
Risno
Tomuko, ST
50 Si-HARKA Memudahkan ASN
dalam
menyampaikan Data
LHKSN
-sda-
62
No SKPD Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi Admin
Pengelola 51 Setda Kab
Gorotalo –
Bagian
Pengadaan
Barang dan Jasa
LPSE Pengadaan Barang
dan Jasa Pemkab
Gorontalo
52 Setda Kab
Gorontalo –
Bagian
Ekonomi dan
Pembangunan
Emonep Sistem Pelaksanaan
Monitoring dan
Evaluasi Keuangan
Fisik Daerah
53 Sirefka System informasi
realisasi fisik dan
keuangan pemkab
Gorontalo
54 TEPRA Aplikasi yang
menghubungkan
eMONEP dan
Sirefka
55 Badan
Kepegawaian
Daerah
Web BKD
bkdkabgtlo.info
Informasi BKD
56 Bappeda
Kabupaten
Gorontalo
Web Bappeda Informasi Bappeda
57 Dinas Pertanian
Kabupaten
Gorontal
Web Dinas
Pertanian
Informasi dinas
pertanian
58 Dinas Pemuda
dan Olahraga
Web Dinas Pemuda
dan Olahraga
Informasi Dinas
Pemuda dan
Olahraga
59 Dinas Sosial Web Dinas Sosial Informasi Dinas
Sosial
60 Dinas
Kesehatan
Sistem Informasi
Manajemen
Puskesmas
Jaringan
infrastruktur
Puskesmas
Dainel
61 Dinas
Kependudukan
dan Catatan
Sipil
Sistem Informasi
Administrasi
Kependudukan
(SIAK)
Pendataaan
penduduk
Femi Susanti
62 Pemkab
Gorontalo
Kecamatan
Bongomeme
SIMDA Sistem Keuangan
Daerah
Umar Hudopi,
SIP
63 Email Kantor
Kecamatan
Pengiriman Data
secara elektronik
Staf
64 e-KTP (Benroller
2.2.7)
Perekaman Identitas
Penduduk (KTP
elektronik)
Dedi Kadir
65 Iumk.bri.co.id Pengiriman Data
Izin Usaha Mikro
dan Kecil
-sda-
63
No SKPD Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi Admin
Pengelola 66 Pemkab
Gorontalo
Kecamatan
Tibawa
e-kinerja Pengelolaan Sasaran
Kinerja Pegawai
Pemkab Gorontalo
Sudianto
Usman, S.IP
67 e-monep Elektronik
monitoring evalasi
dan pelaporan
anggaran pemkab
Gorontalo
-sda-
68 Sirekfa System informasi
realisasi fisik dan
keuangan pemkab
Gorontalo
-sda-
69 SIRUP Sistem infomasi
rencana umum
pengadaan
-sda-
70 SIMPEG Sistem Informasi
Kepegawaian
-sda-
71 Subsidi.djk.esdm.go.
id
Aplikasi Pengaduan
Kepertaan Subsidi
Listrik untuk
Rumah Tangga
Nurhayati
Djubaid, SE
72 Epeda.gorontalokab.
go.id
Elektronik Data
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
Kab Gorontalo
Sudianto
Usman, SIP
73 siMAYA Pengelolaan Tata
Naskah Dinas
-sda-
74 Anjab.gorontalokab.
go.id
Sistem Informasi
Elektronik Jabatan
(e-sista) Pemkab
Gorontalo
-sda-
75 Sim verifikasi Aplikasi Verifikasi
Tagihan oleh
Verifikator PPKD
Nurhaila AG
Hiola, SIP
76 [email protected] Aplikasi
Pemgelolaan
Tagihan Belanja
Langsung dan
Belanja Tidak
Langsung
Michael
Mamahit, SE
77 e-billing Surat Elektronik
(SSE) Pajak
Tagihan
-sda-
78 SIMDA Barang Aplikasi
Pengelolaan Barang
Pemerntah Kab
Gorontalo
Yulan Isa
79 SIMDA Persediaan
Barang
Aplikasi Sistem
Informasi
Persediaan
Yulan Isa
64
No SKPD Sistem Aplikasi Manfaat Aplikasi Admin
Pengelola 80 SAMSAT
Kabupaten
Gorontalo
Sipamor Pengelolaan PKB-
BBNKB
Tim Pembina
SAMSAT
3.3. Pemetaan Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo berdasarkan
Orientasi Pengguna dan Blok Fungsi Infrastruktur
Pemetaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo berdasarkan
orientasi pengguna adalah pemetaan infrastruktur TIK pada pengguna
berdasarkan kategori G2G, G2E, G2B dan G2C. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo dapat
dibedakan menjadi penyedia layanan TIK dan pengguna layanan TIK.
Penyedia layanan adalah organisasi pemerintah, sedangkan pengguna
layanan adalah pemerintah dan masyarakat, serta stakeholder terkait
(misanya pelaku bisnis). Acuan kerangka kerja e-Pemerintahan sebagai
layanan TIK mengikuti definisi dari kerangka kerja ITIL (Information
Technology Infrastructure Library), yang pada tahun 2007 sudah
berkembang menjadi ITIL versi 3. Dalam ITIL maka layanan diartikan
sebagai: “Means of delivering value to the customer by facilitating the
outcomes customer want to achieve, without the ownership of specific costs
and risks”. Atau dapat diartikan sebagai cara untuk memberikan manfaat
kepada pengguna (atau customer) dengan memberikan fasilitas sehingga
pengguna dapat mencapai tujuannya, tanpa harus mengeluarkan biaya
tertentu dan menanggung resiko tertentu. Sehingga dalam konsep e-
Pemerintahan, layanan TIK itu melibatkan dua unsur, yakni unsur bentuk
(atau jenis, tipe, purwarupa atau model) dari layanan TIK dan unsur
penyedia layanan TIK. Unsur bentuk layanan TIK ini dapat berupa
infrastruktur TIK (yakni perangkat lunak, perangkat keras, perangkat
jaringan, system informasi dan lainnya). Pemetaan infrastruktur TIK
merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi salah satu bentuk
layanan TIK, yang disediakan oleh, penyedia layanan TIK, dalam hal ini
pemerintah kabupaten Gorontalo.
65
Hasil pemetaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo berdasarkan
orientasi pengguna dapat dilihat pada tabel 13 berikut. Hasil pemetaan
menunjukkan bahwa terdapat 9 infrastruktur TIK yang bersifat G2G, 5
infrastruktur TIK yang bersifat G2E, 1 infrastruktur TIK yang bersifat G2B
dan 18 infrastruktur TIK yang bersifat G2C.
Tabel 13. Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo berdasarkan Orientasi
Pengguna Orientasi
Pengguna SKPD Sistem Aplikasi
Jumlah
(80)
G2G
Dinas Kominfo SiMAYA, i-Report [2]
48
Badan Keuangan
Simda Keuangan, Simda BMD,
Simda Pendapatan, SISMIOP,
Simver, Aplikasi Persediaan [6]
Dinas Ketahanan Pangan
Simda BMD, eMONEP,
SIREFKA, Aplikasi Persediaan,
Simda Keuangan, e-PEDA,
Sistem Kewaspadaan Pangan
dan Gizi (SKPG), Apliksi
Manajemen Ketahanan Pangan
[8]
Dinas Perumahan dan
Kawasan Pemukiman
eMONEP, e-REKON, e-
PROPOSAL DAK APBN, e-
Verifikasi, e-Planning, e-MON
PIP, SAIBA, SAS, OMSPAM
[9]
Dinas Perhubungan
e-Musrembang Bappenas,
Sirepda, Simver, Simda
Keuangan, eMONEP, Si-RUP
[6]
Setdakab – Bagian
Ekonomi dan
Pembangunan
eMONEP, SIREFKA, TEPRA
[3]
Dinas Kesehatan SIMPUS [1]
Kecamatan Bongomeme Simda Keuangan [1]
Kecamatan Tibawa
eMONEP, SIREFKA, Si-RUP,
SiMAYA, ePEDA, Simver,
Simda Barang, Simda
Persediaan Barang,
[email protected] [10]
G2E
Sekretariat DPRD
Kabupaten Gorontalo
Aplikasi TERAS SMS-masking
[1]
13
Dinas Ketahanan Pangan
e-Kinerja (SKP), Simpeg,
ANJAB (e-SISTA), e-Billing
Pajak APBN [4]
66
Orientasi
Pengguna SKPD Sistem Aplikasi
Jumlah
(80)
Dinas Perumahan dan
Kawasan Pemukiman SIHARKA [1]
Dinas Perhubungan e-Kinerja (SKP), Simpeg,
ANJAB (e-SISTA), SIHARKA
[4]
Kecamatan Tibawa e-Kinerja (SKP), ANJAB (e-
SISTA), e-billing [2]
G2B
Setakab – Bagian
Pengadaaan Barang dan
Jasa
LPSE 1
G2C
Dinas Kominfo Website Pemda Kab Gorontalo,
Website Desa
18
Setdakab Gorontalo Literacy Corner Giat
Badan Keuangan Website Badan Keuangan,
Website Prodabut, Web
Transparansi Anggaran Daerah
Dinas Perhubungan Blog Dinas Perhubungan
Kabupaten Gorontalo
Badan Kepegawaian
Daerah
Website BKD bkdkabgtlo.info
Bappeda Website Bappeda
Dinas Pertanian Website Dinas Pertanian
Dinas Pemuda dan
Olahraga
Website Dinas Pemuda dan
Olahraga
Dinas Sosial Website Dinas Sosial
Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil
Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan
Kecamatan Bongomeme Email Kantor Kecamatan, e-
KTP, iumk.bri.co.id
Kecamatan Tibawa Subsidi.djk.esdm.go.id
Tim Pembina SAMSAT
Kab Gorontalo
Sipamor
Pemetaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo berdasarkan Blok
Fungsi Infrastruktur adalah pemetaan infrastruktur TIK pada Kerangka
Fungsional Sistem Kepemerintahan. Pemetaan ini dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran terkini terkait pengembangan infrastruktur TIK
kabupaten Gorontalo menuju Smart Government atau Pemerintahan Cerdas.
Semakin lengkap infrastruktur TIK pada table ini, maka makin mendekati
sasaran pencapaian Pemerintahan Cerdas. Gambar kerangka fungsional
sistem kepemerintahan dapat dilihat pada gambar berikut:
67
Gambar 13. Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan
Berdasarkan kerangka fungsi kepemerintahan, maka terdapat blok
fungsi dan modul sistem aplikasi e-Pemerintahan. Pemetaan sistem aplikasi
infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo pada Kerangka Fungsi Sistem
Kepemerintahan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 14. Berdasarkan data,
maka terdapat 19 modul fungsi kepemerintahan yang belum dikembangkan
menjadi infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo. Jadi teridentifikasi, banyak
potensi untuk dikembangkan, terkait infrastruktur TIK dalam lingkungan
pemerintahan kabupaten Gorontalo.
68
Tabel 14. Pemetaan Infrastruktur TIK Kab Gorontalo berdasarkan
Kerangka Fungsi Kepemerintahan Kerangka Fungsi Kepemerintahan
Infrastruktur TIK Blok Fungsi 1 Pelayanan
Sub Blok
Fungsi -
Modul
Sistem
Informasi
1.1 Kependudukan SIAK
1.2 Perpajakan dan Restribusi Sipamor
1.3 Pendaftaran dan Perizinan 1.4 Pengaduan Masyarakat
1.6 Publikasi Informasi
Umum dan Kepemerintahan
Website Resmi Kabupaten
Gorontalo
2. Administrasi dan Managemen
Sub Blok
Fungsi -
Modul
Sistem
Informasi
2.1 Surat Elektronik 2.2 Sistem Dokumen
Elektronik SiMAYA
2.3 Sistem Pendukung
Keputusan
2.4 Kolaborasi dan Koordinasi
2.5 Manajemen Pelaporan
Pemerintahan i-Report
Blok Fungsi 3. Legislasi
Sub Blok
Fungsi -
Modul
Sistem
Informasi
3.1 Sistem Administrasi
DPRD TERAS sms-masking
3.2 Sistem Pemilu Kabupaten
3.3 Katalog Hukum, Peraturan
dan Perundang-Undangan
Blok Fungsi 4. Pembangunan
Sub blok
fungsi -
Modul
Sistem
Informasi
4.1 Sistem Informasi dan
Manajemen Data
Pembangunan
TEPRA
4.2 Perencanaan
Pembangunan Daerah eMONEP
4.3 Sistem Pengadaan Barang
dan Jasa LPSE
4.4 Pengelolaan dan
Monitoring Proyek
4.5 Sistem Evaluasi dan
Informasi Hasil Pembangunan SIREFKA
Blok Fungsi 5. Keuangan
Sub blok
fungsi -
Modul
Sistem
Informasi
5.1 Surat Anggaran
5.2 Sistem Kas dan
Perbendaharaan
Simda Keuangan, Simda
Pendapatan, SimVer,
SIHARKA 5.3 Sistem Akuntansi Daerah -sda-
69
Blok Fungsi 6. Kepegawaian
Sub blok
fungsi
-
Modul
Sistem
Informasi
6.1 Pengadaan PNS
6.2 Sistem Absensi dan
Penggajian
6.3 Sistem Penilaian Kinerja
PNS
e-Kinerja, ANJAB (e-
Sista) 6.4 Sistem Pendidikan dan
Latihan Simpeg
Blok Fungsi 7. Dinas dan Lembaga
Sub Blok
Fungsi
7.1
Kepem
erintah
an
7.1.1 Pengelolaan Barang
Daerah
Simda Persediaan,
Aplikasi Persediaan
Modul
Sistem
Informasi
7.1.2 Katalog Barang Daerah
7.1.3 Pengelolaan Pendapatan
Daerah Simda Pendapatan
7.1.4 Pengelolaan Perusahaan
Daerah
Sub Blok
Fungsi
7.2
Kewila
yahan
7.2.1 Tataruang dan
Lingkungan Hidup
Modul
Sistem
Informasi
7.2.2 Potensi Daerah Website Desa 7.2.3 Kehutanan
7.2.4 Pertanian, Peternakan
dan Perkebunan
Website Dinas Pertanian
7.2.5 Perikanan dan Kelautan 7.2.6 Pertambangan dan
Energi
7.2.7 Pariwisata 7.2.8 Industri Kecil dan
Menengah (IKM) Iumk.bri.co.id
Sub Blok
Fungsi
7.3
Kemas
yarakat
an
7.3.1 Kesehatan SIMPUS
Modul
Sistem
Informasi
7.3.2 Pendidikan 7.3.3 Ketenagakerjaan
7.3.4 Industri dan
Perdagangan
7.3.5 Jaring Pengaman Sosial
Sub Blok
Fungsi
7.4
Sarana
dan
Prasara
na
7.4.1 Transportasi
Modul
Sistem
Informasi
7.4.2 Jalan dan Jembatan
7.4.3 Terminal dan Pelabuhan 7.4.4 Sarana Umum
70
3.4. Pemetaan Infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo berdasarkan
Kompleksitas dan Manfaat
Pemetaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo berdasrkan
kompleksitas dan manfaat, adalah pemetaan berdasarkan kategori publish,
interact dan transact. Ketiga kategori tersebut menggambarkan derajat
kerumitan infrastruktur TIK dan sedikit banyaknya manfaat yang dapat
diperoleh. Makin rumit infrastruktur TIK, maka makin besar manfaat yang
bisa diperoleh oleh pengguna infrastruktur. Tabel Peta Infrastruktur TIK
berdasarkan kategori publish, interact, transact dapat dilihat pada Tabel 15.
Berdasarkan data yang ada, maka terdapat 15 infrastruktur TIK kabupaten
Gorontalo yang berkategori publish, 37 infrastruktur TIK berkategori
interact, dan 25 infrastruktur TIK berkategori transact.
Infrastruktur TIK yang berkategori publish, adalah aplikasi web,
aplikasi email dan aplikasi blog. Platform aplikasi ini, semuanya ditujukan
untuk penyebaran informasi resmi. Sayangnya, tidak semua SKPD memiliki
aplikasi berkategori publish ini. Selain itu, infrastruktur berkategori publish
yang dimiliki oleh kabupaten Gorontalo, tidak terpusat pengelolaannya.
Penyatuan infrastruktur ini, sebaiknya dilakukan dalam konteks penyatuan
platform aplikasi, rancangan arsitektur aplikasi dan pengelola infrastruktur
tersebut. Penyatuan infrastruktur berkategori publish, sangat diperlukan
untuk menyamakan informasi yang diinformasikan ke publik. Infrastruktur
berkategori interact berjumlah 37 aplikasi/sistem informasi. Jumlah ini
cukup banyak untuk mendukung proses kepemerintahan kabupaten
Gorontalo. Meskipun jumlahnya banyak, dari pengamatan diperoleh banyak
database infrastruktur tersebut tidak terpusat, baik jumlahnya dan jenisnya.
Pengembangan selanjutnya adalah penyatuan back-office (misalnya:
database server) dari seluruh infrastruktur interact tersebut, sehingga
memudahkan pengelolaan. Infrastruktur berkategori transact berjumlah 25
aplikasi/sistem informasi. Kebanyakan infrastruktur ini pengelolaannya di
level nasional. Kabupaten Gorontalo hanya menyediakan admin dan
infrastruktur penunjang seperti bandwith dan local server. Pengembangan
71
kedepan adalah pelatihan untuk para sys-admin pengelola di tingkat lokal,
dan menambah besarnya bandwith untuk kelancaran pertukaran data.
Tabel 15. Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo berdasarkan
Kompleksitas dan Manfaat
No Pengelola Sistem Aplikasi Publish Interact Transact
1 Dinas Kominfo siMAYA
2 Dinas Kominfo i-Report
3 Dinas Kominfo Website Pemda
Kabupaten
Gorontalo
4 Dinas Kominfo Website Desa
5 Sekretariat DPRD
Kabupaten
Gorontalo
Aplikasi SMS-
gateway
6 Bagian Kehumasan
dan Keprotokolan
Kabupaten Gorontalo
Literacy Corner Giat
7 Inspektorat
Kabupaten Gorontalo
Aplikasi
Perkantoran
8 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
SIMDA
KEUANGAN
9 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
SIMDA BMD
10 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
SIMDA Pendapatan
11 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
SISMIOP
12 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
SIMDA Gaji
13 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
SIMVER
14 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
Aplikasi Persediaan
15 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
Website Badan
Keuangan
16 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
Web Prodabut
17 Badan Keuangan
Kabupaten Gorontalo
Web Transparansi
Anggaran Daerah
18 Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten
Gorontalo
SIMDA BMD
19 E-MONEP
20 SIREFKA
21 PERSEDIAAN
22 SIMDA
KEUANGAN
23 E-Kinerja
24 SIMPEG
25 ANJAB
72
No Pengelola Sistem Aplikasi Publish Interact Transact
26 ` E-PEDA
24 Blog Dinas
Ketahanan Pangan
Kabupaten
Gorontalo
25 Sistem
Kewaspadaan
Pangan dan Gizi
(SKPG)
27 E-BILLING Pajak
APBN
28 Aplikasi Manajemen
Ketahanan Pangan
29 Dinas Perumahan dan
Kawasan Pemukiman
E-mon DAK /
APBN
30 E-mon PIP
(Pengembangan
Infrastruktur
Perdesaan)
31 SAIBA
32 SAS
33 OMSPAM
34 E-monep APBD
35 E-rekon
36 E-proposal DAK
APBN
37 E-verifikasi
38 E-planning
39 SIHARKA
40 Dinas Perhubungan Blog Dishub
Kabupaten
Gorontalo
41 e-musrembang
bappenas
42 SIREPDA
43 SIM VERIFIKASI
PKD
44 SKP (e-Kinerja)
45 SIMPEG
46 ANJAB (atau e-
SISTA)
47 SIMDA
48 Emonep
49 Si-RUP
50 Si-HARKA
51 Setda Kab Gorotalo –
Bagian Pengadaan
Barang dan Jasa
LPSE
52 Setda Kab Gorontalo
– Bagian Ekonomi
dan Pembangunan
Emonep
53 Sirefka
73
No Pengelola Sistem Aplikasi Publish Interact Transact
54 TEPRA
55 Badan Kepegawaian
Daerah
Web BKD
bkdkabgtlo.info
56 Bappeda Kabupaten
Gorontalo
Web Bappeda
57 Dinas Pertanian Web Dinas
Pertanian
58 Dinas Pemuda dan
Olahraga
Web Dinas Pemuda
dan Olahraga
59 Dinas Sosial Web Dinas Sosial
60 Dinas Kesehatan SIMPUS
61 Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil
62 Pemkab Gorontalo
Kecamatan
Bongomeme
SIMDA
63 Email Kantor
Kecamatan
64 e-KTP (Benroller
2.2.7)
65 Iumk.bri.co.id
66 Pemkab Gorontalo
Kecamatan Tibawa
e-kinerja
67 e-monep
68 Sirekfa
69 SIRUP
70 SIMPEG
71 Subsidi.djk.esdm.go.
id
72 Epeda.gorontalokab.
go.id
73 siMAYA
74 Anjab.gorontalokab.
go.id
75 Sim verifikasi
77 e-billing
78 SIMDA Barang
79 SIMDA Persediaan
Barang
80 Tim Pembina
SAMSAT Kabupaten
Sipamor
Jumlah [80] 15 37 28
3.5. Pemetaan Infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo berdasarkan
McFarlan Grid
Selanjutnya adalah pemetaan infrastruktur TIK kabupaten
Gorontalo berdasarkan McFarlan Grid. McFarlan Grid membagi peta
Infrastruktur TIK berdasarkan kategori: Strategic, High Potential, Key
74
Operational dan Support. Yang termasuk dalam kategori strategic adalah
implementasi yang signifikan untuk mendukung strategi bisnis ke depannya.
Implementasi yang high potential akan penting untuk mencapai sukses di
masa yang akan datang. Key operational berarti pada saat ini organisasi
bergantung kepada implementasi terkait dalam pencapaian suksesnya.
Sedangkan implementasi yang berkategori support adalah yang valuable
tetapi tidak terlalu kritis untuk pencapaian sukses organisasi.
Untuk menentukan tindak lanjut terhadap hasil pemetaan McFarlan
Grid tersebut, digunakan kriteria penilaian yang terdiri atas optimize,
integrasi, exist, new, serta replace. Optimize berarti aplikasi, sistem, atau
infrastruktur telah ada dan harus dioptimalisasi untuk memenuhi kebutuhan
yang diidentifikasi. Integrasi berarti agar aplikasi, sistem, atau infrastruktur
sesuai dengan kebutuhan, harus diintegrasikan dengan aplikasi, sistem, atau
infrastruktur lainnya. Akan tetapi sistem yang berlabel integrasi tersebut
dapat diakses secara terpisah oleh kepentingan yang berbeda. Exist berarti
aplikasi, sistem, atau infrastruktur telah ada dan mencukupi kebutuhan. New
berarti Pemerintah kabupaten Gorontalo harus membeli atau membuat
aplikasi, sistem, atau infrastruktur baru sesuai kebutuhan, baik dibuat
sendiri maupun dengan outsourcing. Sedangkan replace menandakan
bahwa aplikasi, sistem, atau infrastruktur terkait tidak signifikan dan dapat
digantikan dengan fungsi lain atau perluasan aplikasi, sistem, atau
infrastruktur lainnya.
Setelah dipetakan dengan kriteria-kriteria tersebut, didapatkan hasil
seperti pada Tabel 16. Data menunjukkan bahwa terdapat beberapa
infrastruktur berkategori Strategic, yakni infrastruktur TIK Emonep,
Sipamor, Sirefka dan LPSE. Pada gambar peta, juga dimasukkan Pusat Data
(Datadenter atau Command Center), karena meskipun belum berfungsi
secara optimal (karena baru saja dioperasikan), infrastruktur yang akan
diberikan oleh Pusat Data (Datacenter atau Command Center) tersebut akan
bernilai strategic. Keempat infrastruktur TIK yang bernilai strategic ini,
haruslah menjadi fokus pemeliharaan dan pengembangan guna mendukung
75
proses penyelenggaraan kepemerintahan berbasis TIK di kabupaten
Gorontalo. Keempat infrastruktur TIK yang bernilai strategic ini, akan
menjadi kunci kesuksesan implementasi e-Pemerintahan di kabupaten
Gorontalo. Infrastruktur TIK Emonep dan LPSE, harus di-optimize dan
diintegrasikan. Di-optimize dalam arti diupdate dan ditambah fiturnya agar
lebih mudah dioperasikan dan lebih handal. Diintegrasikan, dalam artian,
infrastruktur TIK ini harus diintegrasikan dengan pusat data/data centre.
Khusus untuk Sipamor diberikan saran untuk dibuat baru dan diintegrasikan,
dalam artian dikembangkan menggunakan teknologi web dan diintegrasikan
dengan pusat data/data centre.
Tabel 16. Peta Infrastruktur TIK Kabupaten Gorontalo berdasarkan
McFarlan Grid
Strategic High Potential
Sipamor Optimize,
Integrasi
Portal Web Resmi,
Web Desa
Exist, Optimize,
Integrasi
Simpeg Exist, Optimize,
Integrasi
eMONEP, Sirefka,
TEPRA
Optimize,
Integrasi ANJAB, e-Sista
Exist, Optimize,
Integrasi
LPSE Optimize,
Integrasi
e-Kinerja (SKP) Exist, Optimize,
Integrasi
SIAK Exist, Optimize,
Integrasi
Pusat Data
(Datacenter atau
Command Center)
New
Simda Keuangan, SimVer,
Simda Barang, Simda
Persediaan Barang
Exist, Optimize,
Integrasi
SIMPUS
Exist, Optimize,
Integrasi
SiMAYA
Exist,
Optimize,
Integrasi
Aplikasi TERAS sms-
masking
Exist, Optimize,
Integrasi
i-Report
Exist,
Optimize,
Integrasi
Website Resmi dan Blog Exist, Optimize,
Integrasi
e-PEDA
Exist,
Optimize,
Integrasi
Aplikasi Perkantoran Umum
seperti Microsoft Office dan
sejenisnya
Exist, Optimize,
Integrasi
Key Operational Support
76
BAB IV
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Hasil pemetaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Jumlah infrastruktur TIK yang aktif dikelola oleh pemerintah
kabupaten Gorontalo adalah sebanyak 80 infrastruktur.
2. Infrastruktur TIK yang dikembangkan pemerintah kabupaten
Gorontalo terbagi atas: 55 infrastruktur TIK yang dikembangkan
secara lokal, yakni oleh masing-masing SKPD dan 25
dikembangkan secara nasional, misalnya dari Kementrian Kominfo
atau Kementrian Keuangan. 55 infrastruktur TIK lokal, adalah
infrastruktur yang dapat diintegrasikan, dipadukan, dan dikelola
oleh Dinas Kominfo kabupaten Gorontalo sesuai tugas dan fungsi
yang berlaku. Integrasi dan penyatuan infrastruktur tersebut dapat
dilakukan dengan mengembangkan infrastruktur Pusat Data (dalam
bentuk Command Centre misalnya). 25 infrastruktur TIK yang
dikembangkan secara nasional, perlu untuk disosialisasikan ke
seluruh SKPD, sehingga penggunaannya makin menyeluruh. Selain
itu diperlukan adanya peningkatan bandwith untuk menjamin
kelancaran penggunaan infrastruktur tersebut.
3. Pemetaan infrastruktur TIK kabupaten dari sudut pandang Orientasi
Pengguna, maka terdapat 48 infrastruktur TIK yang bersifat G2G,
13 infrastruktur TIK yang bersifat G2E, 1 infrastruktur TIK yang
bersifat G2B dan 18 infrastruktur TIK yang bersifat G2C. Ini berarti,
pemerintah kabupaten Gorontalo cenderung membangun
infrastruktur TIK yang bersifat untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kinerja proses pemerintahan kabupaten Gorontalo. Meski
demikian, infrastruktur TIK yang berorientasi G2G ini belum merata
digunakan atau diterapkan kepada semua SKPD. Kabupaten
77
Gorontalo disarankan untuk menambah infrastruktur TIK yang
berhubungan dengan pelayanan publik dan pelayanan bisnis
investasi, seperti misalnya Portal Web Resmi Kabupaten Gorontalo
yang berisi seluruh web resmi SKPD dan potensi unggulan daerah
sesuai visi dan misi Bupati Gorontalo, Portal Sistem Informasi Desa
dan Portal Investasi Daerah.
4. Pemetaan infrastruktur TIK dari sudut pandang Kerangka Fungsi
Pemerintahan, maka hampir 70% fungsi pemerintahan sudah
menggunakan infrastruktur TIK. Dukungan infrastruktur TIK ini
menjadi modal dasar untuk kabupaten Gorontalo mengembangkan
Pemerintahan Cerdas (atau Kabupaten Cerdas).
5. Pemetaan infrastruktur TIK dari sudut pandan Kompleksitas dan
Manfaat, maka terdapat 15 infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo
yang berkategori Publish. 37 infrastruktur TIK berkategori Interact,
dan 28 infrastruktur TIK berkategori Transact. Ini berarti
infrastruktur TIK yang dikembangkan pemerintah kabupaten
Gorontalo memiliki kompleksitas yang tinggi. Tingginya
kompleksitas infrastruktur TIK menunjukkan besarnya potensi
manfaat dari adanya infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo di masa
kini dan mendatang. Sehingga disarankan untuk melanjutkan
kegiatan penelitian untuk mengukur manfaat terkait adanya
infrastruktur TIK ini. Pemanfaatan e-Pemerintahan misalnya
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja, seperti mempercepat
proses pengurusan data atau mengurangi fraud (kesalahan data).
Kompleksitas yang tinggi, menunjukkan bahwa sumber daya
manusia pengelola infrastruktur TIK tersebut perlu dilengkapi
dengan kompetensi TIK level menengah ke atas (misalnya
kompetensi sebagai sys-admin dan programmer tingkat lanjut).
Kompleksitas tinggi menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten
Gorontalo sudah harus membangun Pusat Data (misalnya Command
Center) untuk mengelola infrastruktur TIK secara terpusat.
78
6. Pemetaan infrastruktur TIK dari sudut pandang McFarlan Grid
menunjukkan bahwa terdapat 5 (plus 1) infrastruktur berkategori
Strategic, yakni infrastruktur TIK Sipamor, eMONEP, SIREFKA,
TEPRA dan dan LPSE. Infrastruktur yang bersifat strategic perlu
untuk mendapat penhatian serius dari stakeholders dalam hal
peningkatan kapasitas, baik dari sisi hardware, pengembangan fitur
aplikasi dan pengelola sumber daya manusianya. Plus 1 adalah
infrastruktur TIK Pusat Data (misalnya Command Centre atau Data
Center) yang sudah sangat mendesak untuk dibangun oleh
pemerintah kabupaten Gorontalo. Untuk infrastruktur berkategori
High Potensial adalah infrastruktur dikembangkan lanjut,
diintegrasikan dan disosialisasikan secara menyeluruh kepada
semua stakholder. Infrastruktur ini diperlukan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pelayanan kepemerintahan kabupaten
Gorontalo. Berdasarkan McFarlan Grid juga dapat ditunjukkan
bahwa infrastruktur TIK yang sekarang ini dimiliki pemerintah
kabupaten Gorontalo, dapat diintegrasikan menjadi 17 sistem-
aplikasi, yang dapat dikembangkan menjadi layanan TIK.
7. Salah satu keberhasilan pengelolaan infrastruktur TIK kabupaten
Gorontalo adalah adanya sumber daya manusia penangungg jawab
untuk setiap infrastruktur TIK. SDM penanggung jawab
infrastruktur TIK sangat terperinci mengelola satu per satu
infrastruktur TIK yang ada. SDM penanggung jawab juga
dilengkapi dengan Surat Keputusan dan/atau Surat Tugas. Fakta ini
menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten Gorontalo memberikan
perhatian serius dalam mengelola infrastrukturnya dari segi alokasi
sumber daya manusia. Disarankan untuk melakukan pemetaan
kompetensi SDM tersebut, sehingga dapat diketahui pelatihan
seperti apa yang dibutuhkan agar SDM tersebut makin ahli dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
79
7.2. Rekomendasi
Melihat hasil pemetaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo,
maka direkomendasikan untuk melakukan riset untuk mengukur level
pemanfaatan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo.
Hasil pemetaan infrastruktur TIK kabupaten Gorontalo dapat
menjadi bahan pertimbangan pengambil keputusan untuk pengembangan
infrastruktur TIK di masa mendatang. Hasil pemetaan ini juga dapat
menjadi masukan untuk pengembangan rencana strategis/rencana induk
pengembangan TIK pemerintah kabupaten Gorontalo.
Peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan, bimtek dan
sertifikasi di level nasional dan internasional
Pembanggunan data center atau command centre, mendesak untuk
dilakukan demi efisiensi, integrasi dan perlindungan/pemeliharaan data
sebagai aset strategis.
80
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta.
Depkominfo (2005). Peluang Indonesia Untuk Bangkit Melalui
Implementasi E-Government.
Indrajit (2008). Teori Dan Implementasi E-Goverrnment
ISACA (2013). COBIT ®5 : Enabling Proceses. IT Governance Intitute
(ITGI), Rolling Meadows, USA
ISACA (2013). COBIT ®5: Tool-kit. IT Governance Intitute (ITGI), Rolling
Meadows, USA
Luftman (2000). Assessing Business-IT Alignment Maturity,
communications of the information systems.
Kemkominfo (2012). Pedoman Peyusunan Pengembangan Rencana
strategis TIK.
Luftman (2000). Managing IT Leadership.
Republik Indonesia (2003). Intruksi Presiden (Inpres) No 3 Tahun 2003
tentang Kebijakan dan strategi National Pengembangan E-
Goverment, Jakarta.
Republik Indonesia (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Lembaran Negara RI Tahun
2009, Jakarta.
Sugiono (2009). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan (pendekatan
kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Taloon and Kenneth L. Kraemer. (2003). Investigating the relationship
bettwen strategic aligment and IT business value: the discovery of a
paradox. Creating Business Value with Tecnology: Challenges and
Solutions. Hershey, PA:Idea Group Publishing
Zackman (2003). Zackman Framework
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gorontalo, https://gorontalokab.bps.go.id
ISACA, Cobit 5, http://www.isaca.org/cobit/pages/default.aspx
Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Gorontalo (2017). Daftar Tower
Telekomunikasi Seluler Kabupaten Gorontalo 2017
Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Gorontalo (2017). Daftar
Pengguna Komunikasi Radio Dinas Bergerak Darat, Penerbangan,
Meterologi Dan Satelit Kabupaten Gorontalo 2017
Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Gorontalo (2017). Daftar
Penyelenggara Televisi Siaran Dan Radio Siaran Kabupaten
Gorontalo 2017
Open Group, The Open Group Architecture Framework (TOGAF).
http://www.opengroup.org/subjectareas/enterprise/togaf