Download - Pemeriksaan Laboratorium Parasit
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DALAM PENEGAKAN DIAGNOSA
PENYAKIT PARASITIK
DR. BETTA KURNIAWAN, S.KED, M.KES
TEKNIK PEMERIKSAAN
PARASIT PROTOZOA
MATERI MATERI
� METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA USUS- Pemeriksaan secara natif- Modifikasi Mertiolat-Iod-Formalin (MIF)
� METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH- Sediaan darah apus dengan pewarnaan Giemsa- Tetes darah tebal dengan pewarnaan Giemsa
� PEMERIKSAAN Trichomonas vaginalis� CARA PEMBUATAN PREPARAT PERMANEN (FIXED
PREPARAT)- Parasit darah- Trichomonas vaginalis- Ameba dengan pewarnaan menurut metoda Heidenhein
� PEMBUATAN LARUTAN-LARUTAN
� METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA USUS- Pemeriksaan secara natif- Modifikasi Mertiolat-Iod-Formalin (MIF)
� METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH- Sediaan darah apus dengan pewarnaan Giemsa- Tetes darah tebal dengan pewarnaan Giemsa
� PEMERIKSAAN Trichomonas vaginalis� CARA PEMBUATAN PREPARAT PERMANEN (FIXED
PREPARAT)- Parasit darah- Trichomonas vaginalis- Ameba dengan pewarnaan menurut metoda Heidenhein
� PEMBUATAN LARUTAN-LARUTAN
BAHAN DAN C
ARA MELAKSANAKAN
PEMERIKSAAN
BAHAN DAN C
ARA MELAKSANAKAN
PEMERIKSAAN
(1). Pemeriksaan secara natif(1). Pemeriksaan secara natif
Kegunaan :
Melakukan pemeriksaan secara cepatKegunaan :
Melakukan pemeriksaan secara cepat
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA USUSMETODA PEMERIKSAAN PROTOZOA USUS
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
- Bentuk trofozoit ameba, menggunakan larutan eosin 2%- Bentuk trofozoit ameba, menggunakan larutan eosin 2%
- Bentuk kista dan inti ameba dengan larutan lugol
(2% larutan Iodium + 3% larutan Iodkali)- Bentuk kista dan inti ameba dengan larutan lugol
(2% larutan Iodium + 3% larutan Iodkali)
• Dengan sebuah lidi, ambil tinja sebesar biji kacang polong, taruh di atas gelas obyek
• Bubuhi larutan NaCl physiologis/lugol/ larutan eosin 2% di atasnya
Cara membuat preparat :
• Dengan lidi tadi, ratakan dahulu sebelum diberi gelas penutup
• Periksa di bawah mikroskop
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA USUSMETODA PEMERIKSAAN PROTOZOA USUS
(1). Pemeriksaan secara natif
Zat yang dipergunakan :Larutan dasar (1) :– 250 ml aquadest
– 200 ml tinctur of merthiolate– 25 ml formaldehyde
Larutan dasar (2) : – lugol 5 % (tidak boleh disimpan > 3 minggu)
Kedua larutan disimpan dalam botol berwarna coklat
(2). Modifikasi Metoda Mertiolat-Iod-Formalin (MIF)
Kegunaan :Baik untuk diagnosa Ameba dan Giardia dalam tinja
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA USUS
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
Cara membuat preparat MIF
5 ml larutan dasar (1) + 0,5 ml larutan dasar (2)
5 ml LarutanDasar (1)
0,5 ml Larutan Dasar (2)
5 gr tinja
Masukkan 0,5 gr tinja, diaduk sampai homogen
larutan tinja
disaring
Tabungsetrifuge
Saring dengan dua lapis kain gas ke dalam tabung sentrifuge.
+ 7 ml eter40 C
Tambah 7 ml ether (temperatur 4o C)
ditutup+ kocok
• Tabung tutup rapat dengan sumbat karet, kocok keras-keras, campuran benar-benar homogen.
tutupdibuka
• Sumbat dibuka dan dibiarkan selama 2 menit.
Disetrifusi1menit
• Disentrifusi 1 menit (1.500 - 3.000) putaran/menit• Cairan dibuang, endapan diambil dengan pipet,
taruh di atas gelas obyek, tutup gelas penutup
• Bersifat asam (acid)
• Bau busuk (foul smelling)
• Lendir lebih sedikit daripada disentri basiler dan tidak begitu lengket
• Darah atau tanpa darah (darah mungkin didapat bersamaan dengan tinja yang padat)
• Pada beberapa kasus terdapat pengeluaran mukosa usus
• Bersifat asam (acid)
• Bau busuk (foul smelling)
• Lendir lebih sedikit daripada disentri basiler dan tidak begitu lengket
• Darah atau tanpa darah (darah mungkin didapat bersamaan dengan tinja yang padat)
• Pada beberapa kasus terdapat pengeluaran mukosa usus
CIRI TINJA MENGANDUNG AMEBA MAKROSKOPIS
Sumber :A Colour Atlas of Clinical Parasitology. Tomio Yamaguchi. Alih Bahasa : Lesmana Padmasutra, dkk.
Tinja penderita disentri ameba, banyak ditemukan trofozoit
Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977. W. Peters & H.M. Gillers
Tinja penderita disentri ameba, longgar, berisi lendir dan darah bercampur tinja,harus dibedakan dengan tinja disentri basiler
CIRI TINJA MENGANDUNG AMEBA MIKROSKOPIS
Kristal Charcot-Leyden(Kristal hasil penguraian eosinofil)
Kristal Charcot-LeydenSumber : Atlas of Medical Parasitology. Prayong Radomyos, dkk.Sumber : Atlas Parasitologi Kedokteran, Zaman P.
Alih Bahasa : Anwar C.; Mursal Y.
• Bakteri cukup banyak
• Entamoeba histolytica (+) mengandung eritrosit
• Eritrosit terdapat dalam bentuk reuleaux
• Kristal Charcot Leyden (tidak spesifik untuk disentri ameba karena terlihat pada parasit lain misalnya Strongyloides stercoralis) - hasil penguraian eosinofil
• Nanah lebih sedikit daripada disentri basiler, tanpa adanya infeksi sekunder
• Makrofag dalam disentri basiler menyerupai Entamoeba histolytica tetapi inti dan pseudopodi berbeda
• Kista dalam karier dan kasus ringan
• Bakteri cukup banyak
• Entamoeba histolytica (+) mengandung eritrosit
• Eritrosit terdapat dalam bentuk reuleaux
• Kristal Charcot Leyden (tidak spesifik untuk disentri ameba karena terlihat pada parasit lain misalnya Strongyloides stercoralis) - hasil penguraian eosinofil
• Nanah lebih sedikit daripada disentri basiler, tanpa adanya infeksi sekunder
• Makrofag dalam disentri basiler menyerupai Entamoeba histolytica tetapi inti dan pseudopodi berbeda
• Kista dalam karier dan kasus ringan
Preparat apus darah pewarnaan GIEMSA
Kegunaan :Untuk memeriksa protozoa darah, misal : Plasmodium,
Trypanosoma, Babesia dan lain-lain
Dilakukan dua tahap :(1). Membuat apus darah
(2). Melakukan pewarnaan
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH
• Permukaan kulit hapus dengan kapas alkohol 70%• Tusuk dengan vaccinostyle steril• Ambillah tetes darah kedua pada sebuah gelas obyek
• Bagian tepi gelas obyek lain tempelkan pada tetes darah• Diamkan, tetes darah melebar sepanjang tepi gelas obyek• Geserkan dengan cepat preparat gelas obyek (sudut � 45o)
sepanjang permukaan gelas obyek pertama, terbentuk lapisan darah tipis. Makin kecil sudutnya, darah apus makin tipis.
• Preparat diberdirikan, biarkan kering, jaga jangan kena debu atau dimakan insek dan lain-lain.
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH
Preparat apus darah pewarnaan GIEMSA
(1). Pembuatan apus darah
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH
Preparat apus darah pewarnaan GIEMSA
(2). Melakukan pewarnaan
Fiksir metil alkohol (3-5)
menit
Warnai dengan standar Giemsa 45 menit
Cuci air ledengperlahan
KERINGKAN
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH
Preparat tetes darah tebal denganpewarnaan GIEMSA
Kegunaan :Pemeriksaan protozoa darah secara cepat
(dapat dilakukan pada pemeriksaan masal)
Dilakukan dua tahap :(1). Membuat tetes tebal
(2). Melakukan pewarnaan
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH
(1). Pembuatan tetes tebal
Preparat tetes darah tebal denganpewarnaan GIEMSA
Pengambilan darah sama dengan pembuatan apus darah (1-2) tetes darah teteskan pada sebuah gelas obyek Tetes darah lebarkan, membentuk lingkaran dengan
diameter 1 - 1,5 cm Biarkan kering, jaga jangan kena debu atau insek
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH
(2). Melakukan pewarnaan
KERINGKAN
Warnai dengan standar Giemsa 45 menit
Cuci air ledengperlahan
TIDAK DIFIKSASI !!!
Preparat tetes darah tebal denganpewarnaan GIEMSA
TIDAK DIFIKSASI !!!TIDAK DIFIKSASI !!!TIDAK DIFIKSASI !!!TIDAK DIFIKSASI !!!TIDAK DIFIKSASI !!!TIDAK DIFIKSASI !!!TIDAK DIFIKSASI !!!TIDAK DIFIKSASI !!!
� APUS DARAH– Plasmodium sp. morfologi dan stadium jelas– Eritrosit utuh (difiksasi)– Pembuatan preparat tidak dapat cepat– Untuk infeksi sedang dan berat
� TETES DARAH TEBAL– Plasmodium sp. morfologi tidak jelas– Eritrosit lisis (tidak difiksasi), terlihat stroma-stroma dari eri
yang lisis– Pembuatan preparat cepat (dapat untuk pemeriksaan masal)– Dapat dipakai pada infeksi ringan
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN APUS DARAHDAN TETES DARAH TEBAL
METODA PEMERIKSAAN PROTOZOA DARAH
PEMERIKSAAN Trichomonas vaginalisPEMERIKSAAN Trichomonas vaginalis
Ada 2 cara :(1). Pemeriksaan langsung
(2). Kultur
Ada 2 cara :(1). Pemeriksaan langsung
(2). Kultur
Pemeriksaan langsung ada 2 cara :(1). Sediaan basah
(2). Diberi pewarnaan
Bahan Pemeriksaan :(1). Wanita : sekret vagina, sekret urethra
(menggunakan vaginal spikulum)(2). Pria : sekret urethra, sekret prostat, urin
disentrifusi
PEMERIKSAAN LANGSUNG
Alat yang dipergunakan :- Tabung reaksi berisi glukosa 5% dalam
garam fisiologis- Lidi kapas
Lidi kapas
Glukosa 5%
PEMERIKSAAN Trichomonas vaginalisPEMERIKSAAN Trichomonas vaginalis
PEMBUATAN PREPARAT PERMANENPEMBUATAN PREPARAT PERMANEN
Dibicarakan :(1). Preparat permanen pada parasit darah
(2). Preparat permanen pada T. vaginalis
(3). Preparat permanen pada ameba
(metoda Heidenhein)
(1). Preparat permanen pada parasit darah
Merupakan kelanjutan dari pembuatan preparat
protozoa darah, dilanjutkan sebagai berikut :
Sesudah diwarnai, lanjutkan dengan
memberi canada balsam
akhirnya ditutup dengan kaca penutup
PEMBUATAN PREPARAT PERMANENPEMBUATAN PREPARAT PERMANEN
KulturT. vaginalis
BIARKAN 30 MENIT
6 tetesOSO4 2%
5 ml medium
(2). Preparat permanen pada T. vaginalis
1-2 tetesserum drh
Tabungsentrifuge
SENTRIFUSI 3000 RPM(5-10 MENIT)
CUCI DENGANLAR. RINGER
(2-3) x
1 tetessuspensi
Gelasobyek
Buat sediaanapus
FIKSASI DENGAN METANOL(5-10 menit)
WARNAI GIEMSA(10-20) menit
PEMBUATAN PREPARAT PERMANENPEMBUATAN PREPARAT PERMANEN
Sediaan apus di atas
gelas obyek
(3). Preparat permanen pada amoeba(metoda Heidenhein)
Fiksasi sublimat
alkohol 20 menit
Dalam iodin
alkohol 30 menit
Alkohol 70%
1 menit
Cuci
dengan air
“Mordanting”
4 % amonium ferric alum
Cuci
dengan air
Warnai
Heidenhein’s
Haematoxylin
Cuci
2% ammonium
ferric alum
1-4 menit
Cuci
dengan air
30 menit
Cuci
melalui seri
alkohol, xylol
“Mounting”
canada balsam
Cuci
dengan air
PEMBUATAN PREPARAT PERMANENPEMBUATAN PREPARAT PERMANEN
Dibicarakan :(1). Larutan Buffer
(2). Field’s Stain
(3). Giemsa’s Stain
PEMBUATAN LARUTAN-LARUTANPEMBUATAN LARUTAN-LARUTAN
(1). Larutan Buffer
Terdiri atas :
0, 49 gr. KH2PO4
1,14 gr Na2HPO4
1.000 ml. aquadestSelesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
Larutan A :0,80 gr. Methylene Blue0,50 gr. Azure I5,00 gr. Na2HPO4 anhydrous
6,25 gr. KH2PO4 anhydrous
5.000 ml aquadest
Terdiri atas 2 larutan :a. Larutan Ab. Larutan B
(2). Field’s Stain
Larutan B :1,00 gr. Eosin0,50 gr. Na2HPO4 anhydrous
6,25 gr. KH2PO4
5,00 ml aquadest
PEMBUATAN LARUTAN-LARUTANPEMBUATAN LARUTAN-LARUTAN
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
0,6 gr Giemsa’s stain certified powder50,0 ml. Methyl alkohol absolute, acetone free50,0 ml. Glycerine, cp
(3). Giemsa’s Stain
PEMBUATAN LARUTAN-LARUTANPEMBUATAN LARUTAN-LARUTAN
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
TEKNIK PEMERIKSAAN
PARASIT CACING
TEKNIK PEMERIKSAAN LABORATORIUM PARASIT CACING
TEKNIK PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DIPILIH BERDASARKAN
HIDUP DI DALAM
USUS
HIDUP DI DALAM
DARAH
BAHAN PEMERIKSAAN :
TINJA
BAHAN PEMERIKSAAN :
DARAH
MAKROSKOPIK
MIKROSKOPIK
TEKNIK PEMERIKSAAN PARASIT CACING PADA TINJA
TEKNIK PEMERIKSAAN PARASIT CACING PADA TINJA
KUALITATIF
KUANTITATIF
Bau - amis A. lumbricoides
Ada/tidak nematoda keluar spontan
MIKROSKOPIK
KUALITATIF
METODA STOLL
METODA KATO - KATZ
KUANTITATIF
TEKNIK PEMERIKSAAN PARASIT CACING PADA TINJA
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
METODA LANGSUNG (DIRECT SLIDE)
METODA APUNG (FLOTATION METHOD)
MODIFIKASI MERTIOLAT IOD FORMALIN (MIF)
METODA SELOTIP (CELLOTAPE METHOD)
METODA KONSENTRASI
METODA KATO
Cepat Berguna untuk infeksi
berat Larutan yang
dipergunakan :- NaCl Fisiologis (0,9%), atau- Eosin 2%
METODA LANGSUNG (DIRECT SLIDE)
MIKROSKOPIKKUALITATIF
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
METODA LANGSUNG (DIRECT SLIDE)
MIKROSKOPIKKUALITATIF
Teteskan 1-2 tetes NaCl 0,9% atau Eosin 2% pada objek glass
Dengan lidi, ambil tinja sedikit, taruh pada larutan di atasDengan lidi diratakan/dilarutkanTutup dengan cover glassPeriksa di bawah mikroskop 40 x
atau 100 x1-2 tetes
NaCl 0,9%atau
eosin 2%
Taruh tinja pada larutandi atas gelas objek
Ratakan denganlidi
Tutup dengan cover glassSelesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
MIKROSKOPIKKUALITATIF
METODA APUNG (FLOATATION METHOD)
Berdasarkan BJ telur < BJ larutan
Berguna untuk infeksi ringan
Larutan yang dipergunakan :- NaCl jenuh, atau- Gula jenuh
TERDAPAT 2 CARADENGAN DISENTRIFUSI
TANPA DISENTRIFUSI
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
MIKROSKOPIKKUALITATIF
TANPA DISENTRIFUSI
NaCl jenuh/gula jenuhTinja
Gelaspengaduk
Ose
20 menit
10 gr tinja campur 200 ml NaCl jenuh, aduk sampai larutBiarkan 20 menit, larutan
permukaan ambil dengan oseTaruh larutan dari ose ke atas
permukaan objek glassTutup dengan cover glassLihat di bawah mikroskop
Ambil dengan osetaruh di atas objek glas
10 gr. tinja + 200 cc NaCl jenuh
Tutup cover glass
METODA APUNG (FLOATATION METHOD)
MIKROSKOPIKKUALITATIF
DENGAN DISENTRIFUSI
NaCl jenuh/gula jenuhTinja
Gelaspengaduk
Saring
Sentrifusi 100 x/mnt5 menit
10 gr tinja campur 200 ml NaCl jenuh, aduk sampai larutSaring dengan saringan tehTuangkan ke dalam tabung
sentrifusiSentrifusi 100 x per-menit selama 5
menitDari permukaan ambil larutan
dengan ose10 gr. tinja
+ 200 cc NaCl jenuh
METODA APUNG (FLOATATION METHOD)
MIKROSKOPIKKUALITATIF
DENGAN DISENTRIFUSI
Tutup dengan cover glassLihat di bawah mikroskopTaruh larutan di atas kaca objek
Taruh larutan di ataskaca objek Tutup cover glass
METODA APUNG (FLOATATION METHOD)
MIKROSKOPIKKUALITATIF
Untuk mengetahui adanya telur cacing, Ameba dan Giardia lamblia
Larutan Dasar 1 :- 250 ml aquadest- 200 ml thimerosal (1:1.000)- 25 ml formalin- 5 ml glycerin
Larutan Dasar 2 :- Larutan lugol 5% yang segar
MODIFIKASI MERTIOLAT IODIN FORMALIN (MODIFIKASI MIF)
Baik untuk pewarnaan sekaligus pengawetan kista protozoa usus dan telur cacing
di (+) 7 ml. ether(40 C)
MIKROSKOPIKKUALITATIF
MODIFIKASI MERTIOLAT IODIN FORMALIN (MODIFIKASI MIF)
Gelaspengaduk
5 ml lar. Dasar 10,5 ml lar. Dasar 2
0,5 gr tinja
Saring KOCOKsampai campuran
homogen
Sentrifusi 1.000-3.000 x/mnt1 menit
5 ml lar. dasar 1 (+) 0,5 ml lar. dasar 2 (+) 0,5 gr tinja, aduk homogen
Saring dengan 2 lapis kain gas ke dalam tabung sentrifusiTambah 7 ml ether (40 C)Tabung tutup sumbat karet, kocok keras-
keras sampai campuran homogenSumbat dibuka, biarkan 2 menit, sentrifusi 1 menit (1.000-3.000 putaran per-menit)
MIKROSKOPIKKUALITATIF
Tutup dengan cover glassLihat di bawah mikroskopTeteskan endapan ke ataskaca objek
MODIFIKASI MERTIOLAT IODIN FORMALIN (MODIFIKASI MIF)
Supernatan dibuangambil endapan dengan pipet
Supernatan buang,ambi endapandengan pipet
Teteskan di atasgelas objek
Tutup cover glass
MIKROSKOPIKKUALITATIF
METODA SELOTIP (CELLOTAPE METHOD)
Untuk pemeriksaan telur Enterobius vermicularis
Anak 1-10 tahun Dilakukan pagi sebelum cebok/mandi Plester plastik bening (2 x 1,5 cm) ditempelkan
ke kulit sekitar liang dubur Plester tekan-tekan, kemudian angkat perlahan-
lahan Tempelkan pada gelas objek, lihat mikroskop
Telur menempel pada daerah perianal sehingga
jarang di dapatkan bersama tinja (5 %), untuk
menemukan parasit ini diperlukan cara “Scotch
Adhesive Tape Swab” dari Graham atau metoda
selotip
Kriteria beratnya infeksi berdasarkan jumlah telur yang ditemukan per-lapang pandangan :- (1-5) telur +- (6-10) telur ++- (11-20) telur +++- >21 telur ++++
MIKROSKOPIKKUALITATIF
METODA SELOTIP (CELLOTAPE METHOD)
MIKROSKOPIKKUALITATIF
METODA KONSENTRASI
Praktis, sederhana, untuk pemeriksaan telur cacing pada tinja dengan cara sebagai berikut :- 1 gr tinja masukkan ke dalam tabung reaksi, beri
aquades, aduk sampai homogen, masukkan ke dalam tabung sentrifusi
- Sentrifusi dengan kecepatan 3.000 rpm selama 1 mnt- Supernatan dibuang, sedimen ambil dengan pipet- Teteskan pada gelas objek, tutup dengan cover glass
Larutan tinjadimasukkan ke dalam tabung sentrifusi
MIKROSKOPIKKUALITATIF
Sentrifusi 3.000 x/mnt,1 menit
1 gr tinja, tambah aquades, aduk homogen
Larutan tinja masukkan ke dalam tabung sentrifusi
Supernatan dibuang, endapan diambil dengan pipet
Sentrifusi 1 menit (3.000 putaran per-menit)
METODA KONSENTRASI
Aduk sampai homogen
1 gr tinja
Batangpengaduk
Aquades
MIKROSKOPIKKUALITATIF
Tutup dengan cover glassLihat di bawah mikroskopTeteskan endapan ke ataskaca objek
METODA KONSENTRASI
MIKROSKOPIKKUALITATIF
TEKNIK SEDIAAN TEBAL (METODA KATO)
Praktis, sederhana dan murah Dapat dipakai pada pemeriksaan masal Tinja yang dipergunakan banyak sehingga lebih
banyak telur yang diperiksa Morfologi telur cukup baik (jelas)
Bahan : Larutan
- 100 ml aquades/fenol 6%- 100 ml glycerin (supaya kotoran tinja jadi jernih)- 1 ml larutan hijau malachit (supaya mata tidak silau)
Selofan, 2,5 x 3 cm, rendam dalam larutan > 24 jam
Teknik :- Ambil 20-50 mg tinja (sebesar kacang merah)- Letakkan di atas kaca objek, ratakan- Tutup dengan selopan, tekan sehingga tinja rata
dan menyebar di bawah selopan- Keringkan cairan berlebihan dengan kertas saring- Biarkan 20-30 menit- Periksa di bawah mikroskop
MIKROSKOPIKKUALITATIF
TEKNIK SEDIAAN TEBAL (METODA KATO)
100 bag. Aquades/fenol 6%100 bag. Glycerin1 bag. Lar. Hijau malachit
Selofan dipotong2,5 x 3 cm
Dimasukkan(direndam)
Rendam
> 24 jam
20-50 grtinja
Selofan yangsudah direndam
Tinja
Larutan yang dipergunakan :- NaOH 0,1 N (pelarut tinja) atau- KOH 10%
Baik untuk infeksi berat dan sedang
Kurang baik untuk infeksi ringan
METODA STOLL
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
56 m l60 m l
56 m l60 m l
Butir Gelas
KOCOK
Diamkan 1 malam
ATAU cukup 3-4 jam tapi dikocok lebih lama
56 m l60 m l
Tinja
Larutan NaOH 0,1N
METODA STOLL
56 ml 60 ml
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
Kocok dan ambil 0,15 ml
56 m l60 m l
METODA STOLL
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
PENGHITUNGAN NaOH = 56 ml, tinja 4 ml ~ 4gr 4 gr tinja dalam 60 ml Atau 1 gr tinja dalam 15 ml Volume larutan tinja 0,15 ml
ditemukan y telur Maka volume 15 ml ditemukan y
x 100 (~ 1 gr tinja)
RUMUS :
Jumlah telur dalam 1 gram tinja = Jumlah telur yang terlihat (miroskopik) x 100
METODA STOLL
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
TINGKAT INFEKSI MENURUT JUMLAH TELUR DALAM TIAP GRAM TINJA DAN JUMLAH CACING
RINGAN SEDANG BERAT
Kurang 7.000 7.000-35.000 lebih 35.000
A. lumbricoides
5/kurang 6-25 lebih 25
RINGAN SEDANG BERAT
A. duodenale
Kurang 3.000 3.000-10.000 lebih 10.000
20/kurang 21-100 lebih 100
RINGAN SEDANG BERAT
N. americanus
Kurang 2.000 2.000-7.000 lebih 7.000
50/kurang 51-200 lebih 200
JUMLAH CACINGJUMLAH TELUR PER-GRAM TINJATINGKAT INFEKSIINFEKSI OLEH
SUMBER : PARASITIC DISEASES PROGRAME. WHO. GENEVA, 1981
METODA STOLL
METODA KATO-KATZ
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
ALAT :- Kaca objek- Selotip, tebal 40 m, ukuran 3 x 3 cm- Karton tebal, diberi lubang dengan
volume tertentu untuk mencetak tinja seberat 30 mg
- Lidi, kertas minyak dan kawat kasa
Larutan Malachite-Green :- 100 ml aquades- 100 ml glycerin (supaya kotoran tinja jadi
jernih)- 1 ml larutan hijau malachit (supaya mata
tidak silau) Selotip rendam dalam larutan >
24 jam
METODA KATO-KATZ
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
TATA KERJA :- Menyaring tinja. Letakkan 5 gr tinja di atas
kertas minyak, kawat kasa diletakkan di atasnya lalu tekan
- Mencetak tinja. Di atas kaca objek letakkan karton berlubang, tinja yang telah disaring dicetak sebesar lubang karton (berat tinja diketahui : 30 mg)
- Membuat preparat. Karton angkat, tinja tutup dengan selotip, sediaan tekan - ratakan
- Biarkan pada suhu kamar 30 menit- Lihat di bawah mikroskop
METODA KATO-KATZ
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
MENYARING TINJA
Kertasminyak
Kawat kasa
TEKAN
Tinja (5 gr)
TEKAN
Kawat kasa
Tinja (5 gr)
DARISAMPING
Kaca objek
Kartonberlubang
Tinja yangtelah disaring
- Letakkan 5 gr tinja di atas kertas minyak, kawat kasa diletakkan di atasnya lalu tekan
Dicetak
- Di atas kaca objek di letakkan karton berlubang, tinja yang sudah disaring di cetak pada lubang karton
- Karton di angkat- Tinja ditutup
selotip yang telah direndam
- Tekan, ratakan- Biarkan 30 mnt- Lihat di
mikroskop
Tinja yangdicetak
Gelasobjek
Selotip yangtelah direndam
LIHAT DI BAWAHMIKROSKOP
MENCETAK TINJA MEMBUAT PREPARAT
METODA KATO-KATZ
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
SUZUKI dkk. :C = jumlah telur yang didapat dalam preparatU = berat tinja yang dipakai (mg)
JTPG = Jumlah Telur Per Gram tinja
JTPG = 1.000 x X = X x 23Y
KOBAYASHI (1980) : (1-9) : + (10-99) : ++ (100-999) : +++ >1.000 : ++++
WHO (1981) PRODUKSI TELUR PER-HARI :
A. lumbricoides : 200.000 A. doudenale : 10.000-25.000 N. americanus : 5.000-10.000
BERAT TINJA PER-HARI Anak : 70 gram Dewasa : 2 x anak
METODA SEDIMENTASI FORMOL ETHER(RITCHIE)
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
(0,5 ml tinja) + (1-2 ml aquades), kocok, + (10-12 ml aquades), kocok
Saring Sentrifusi 1.000 rpm, 1 menit + (1 ml formalin 10%) + (formalin 10% sampai
volume 8 ml), diamkan 10 menit + (3ml ether), kocok 15-20 detik Sentrifusi 2.000 rpm, 1-2 menit Supernatan dibuang, sedimen pindahkan ke
kaca objek, lihat di bawah mikroskop
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
(0,5 ml tinja) + (1-2 ml aquades), kocok, + (10-12 ml aquades), kocok
KOCOK
0,5 ml. tinja
1-2 ml. aquades
KOCOK
10-12 ml. aquades
SARING
SENTRIFUSI1.000 rpm, 1 menit
Saring Sentrifusi 1.000 rpm, 1 menit
METODA SEDIMENTASI FORMOL ETHER(RITCHIE)
MIKROSKOPIKKUANTITATIF
+ (1 ml formalin 10%) + (formalin 10% sampai volume 8 ml), diamkan 10 menit
DIAMKAN(10 menit)
3 ml. ether
1 ml. Formalin 10%+ Formalin 10% sampai
volume 8 ml
KOCOK(15-20 detik)
SENTRIFUSI2.000 rpm, 1-2 menit
+ (3ml ether), kocok 15-20 detik
Sentrifusi 2.000 rpm, 1-2 menit
Supernatan dibuang, sedimen pindahkan ke kaca objek, lihat di bawah mikroskop
METODA SEDIMENTASI FORMOL ETHER(RITCHIE)
METODA PEMBIAKAN LARVAMENURUT BAERMANN
TEKNIK PEMERIKSAANSTADIUM LARVA
KEGUNAAN Untuk memeriksa larva cacing
tambang dalam tanah Untuk pembiakan larva dari tinja
METODA PEMBIAKAN LARVAMODIFIKASI HARADA - MORI
TEKNIK PEMERIKSAANSTADIUM LARVA
Untuk menentukan dan mengidentifikasi larva infektif cacing tambang : Strongyloides stercoralis Trichostrongylus sp
Telur cacing berkembang menjadi larva infektif pada kertas saring basah
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
PADA TINJA PENDERITA YANG SUDAH DIOBATI DILAKUKAN :(1) Pemeriksaan Kualitatif
(2) Pemeriksaan Kuantitatif
TEKNIK PEMERIKSAANCACING DEWASA
Semua tinja yang ditampung dalam pispot dimasukkan ke dalam gelas piala, larutkan dengan air, kocok
Saring dengan saringan kawat halus, kotoran dalam sarimgan siram air ledeng sehingga cacing tertinggal dalam saringan
Tampung dalam petri-dish besar, campur air Periksa dengan loupe di atas meja hitam, hitung Identifikasi di bawah mikroskop
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN FORMALIN 3,5 % ATAU 4%
CARA PENGAWETAN DAN PENYIMPANANTELUR DAN CACING DEWASA DALAM TINJA
Cara pembuatan larutan formalin 3,5% atau 4% :- 1 bagian larutan formalin 35% atau 40% dicampur
dengan 9 bagian air ledeng, masukkan ke dalam botol tertutup
Tinja dimasukkan ke dalam botol di atas dan tutup rapat
Untuk organ yang terserang penyakit parasit, sebelum dimasukkan ke dalam botol, cuci dulu sampai bersih
Selesai PenayanganKlik Tombol “Esc”
TERMASUK KE DALAM KELOMPOK FILARIA
CACING YANG HIDUP DI DALAM DARAH(BAHAN PEMERIKSAAN DARAH)
CARA LANGSUNG Darah diambil dari jari tangan Sediaan darah segar
- Kualitatif- Menentukan adanya mikrofilaria pada darah tepi- Tidak untuk identifikasi spesies
Sediaan darah tebal- Kuantitatif- Diukur darah yang keluar dari jari dengan
mikropipet (160 m), buat tetes tebal
CARA KONSENTRASI Diambil darah vena Lebih pekak daripada cara langsung
Alhmadulillah...