Transcript

Pemeriksaan Glukosa dalam cairan tubuh

Muhammad Aswad

Sumber energi glukosa

#

Sumber Glukosa Diperoleh dari pemutusan karbohidrat dalam makanan (gandum, pati-pati tumbuhan dan biji-bijian) Cadangan tubuh (glikogen)

#

Polisakarida

#

glikoprotein

#

Metabolisme Karbohidrat Untuk menyediakan glukosa sebagai sumber energi utama Setelah proses pencernaan glukosa & absorbsi glukosa, konsentrasi gula darah dikontrol melalui aksi beberapa hormon Glukosa akan disimpan sebagai glikogen#

Enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat

Hasil metabolisme1. Produksi energi melalui konversi menjadi karbondioksida dan air 2. Cadangan gula sebagai glikogen dalam hati dan otot atau trigliserida dalam jaringan adipose 3. Konversi menjadi asam-asam keto, asam amino atau protein#

#

Regulasi konsentrasi glukosa darah oleh insulin Diatur dalam suatu jalur yang kompleks dengan bantuan beberapa hormon Konversi glukosa menjadi glikogen disebut glikogenesis Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenolisis Proses pembentukan glukosa dari sumber non karbohidrat seperti asam amino, gliserol atau laktat, disebut glukogenesis Konversi glukosa menjadi laktat atau piruvat disebut glikolisis #

Selama puasa, penurunan gula darah dicegah dengan pemecahan glikogen menjadi glukosa oleh hati Sebaliknya, setelah makan glukosa yang terabsorbsi diubah menjadi glikogen (disimpan dalam hati dan otot) atau lemak (disimpan dalam jaringan adiposa) Konsentrasi glukosa dalam darah secara normal diatur hormon seperti glukagon, epinefrin, kortisol dan growth hormon.#

Insulin Merupakan protein yang dihasilkan oleh sel pangkreas Human insulin (BM 6000 Dalton) mengandung 51 asam amino dalam 2 rantai (A & B) yang dihubungkan oleh 2 jembatan sulfida

#

Mekanisme aksi insulin

Insulin reseptor

IRS : Insulin receptor Substrate PI3K : Phosphotidylinositol 3-kinase Grb2 : growth factor receptorbound protein GLUT : Glucose transpotter

Diabetes Mellitus Merupakan sekelompok gangguan metabolik dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa tidak dapat digunakan sehinggan menyebabkan hiperglikemia. Keberlanjutan penyakit ini akan meningkatkan resiko berkembangnya komplikasi seperti retinopati, neuropati, aterosklerosis, stroke, gangren dan penyakit arteri koronaria

#

#

Pemeriksaan glukosa dalam cairan tubuh Beberapa prosedur dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi glukosa dalam cairan tubuh Hampir seluruh teknik pemeriksaan saat ini dilakukan secara enzimatik (contohnya : heksokinase atau glukosa oksidase Metode fotometrik atau oksidasi reduksi # sudah jarang digunakan

Pengumpulan dan penyimpanan spesimen Darah Serum Plasma Whole blood (SMBG) Selama puasa konsentrasi glukosa darah kapiler 2-5 mg/dL lebih tinggi dibanding vena Setelah loading glukosa, konsentrasi glukosa kapiler lebih tinggi 20-70 mg/dL dibanding sampel darah vena #

Spesimen darah Glikolisis dapat menurunkan glukosa serum sekitar 5-7% per jam (5-10 mg/dL) pada keadaan normal tanpa sentrifugasi pada suhu kamar. Kecepatan glikolisis in vitro meningkat dengan adanya leukositosis atau kontaminasi bakteri#

Spesimen darah Pada Serum steril tanpa hemolisis, konsentrasi glukosa stabil selama 8 jam pada suhu 25C atau 72 jam pada suhu 4C Untuk sampel plasma, dilakukan sentrifugasi untuk menghilangkan selsel#

Spesimen darah Glikolisis dapat dihambat dan glukosa dapat distabilkan selama 3 hari pada suhu kamar dengan penambahan Natrium iodoasetat atau natrium fluorida (NaF) pada spesimen. Ion fluorida mencegah glikolisis melalui penghambatan enolase, suatu enzim yang membutuhkan Mg2+#

Spesimen darah Penghambatan tersebut karena pembentukan suatu ion kompleks yang mengandung Mg2+, posfat anorganik dan ion fluorida. Kompleks tersebut mempengaruhi interaksi enzim dengan substrat Fluorida juga merupakan antikoagulan lemah karena dapat mengikat Ca#

Spesimen darah Pembekuan darah dapat terjadi setelah beberapa jam Campuran kombinasi fluorida-oksalat ; 2 mg K2C2O4 dan 2 mg NaF per mL darah disarankan untuk mencegah pembekuan darah Ion fluorida dalam konsentrasi tinggi menghambat aktivitas urease dan beberapa enzim sehingga spesimen tidak cocok untuk penentuan urea dan untuk pengukuran beberapa enzim serum secara langsung K2C2O4 menyebabkan kehilangan air dalam # sel sehingga plasma menjadi encer

Spesimen darah Dalam analisis rutin, penggunaan tabung yang mengandung fluorida kemungkinan tidak penting jika plasma telah dipisahkan dari sel atau glukosa diukur dalam rentang waktu 60 setelah pengambilan spesimen darah. Inhibitor glikolisis penting untuk individu yang menunjukan peningkatan jumlah leukosit karena observasi menunjukan perbedaan hingga 65 mg/dL pada sampel tanpa inbitor glikolisis #

Cairan Serebrospinal (CSF) Dapat terkontaminasi dengan bakteri atau sel lain Sebaiknya analisis dilakukan secepatnya Jika pengukuran tertunda dan tidak dapat dihindari , sampel sebaiknya disentrifuse dan disimpan pada suhu 4C hingga 20C#

Urin Dalam pengumpulan urin 24 jam, glukosa dapat diawetkan dengan penambahan 5 mL asam asetat glasial pada wadah sebelum pengumpulan dimulai. Pengawet lain yang dapat digunakan yaitu 5 g Natrium benzoat per 24 spesimen atau klorheksidin dan 0,1% natrium nitrat dengan 0,01% benzetonium klorida #

Urin Penggunaan pengawet tersebut dapat saja tidak mencukupi untuk spesimen urin Spesimen urin sebaiknya disimpan pada suhu 4C selama masa pengumpulan spesimen karena dapat menghilangkan sejumlah 40% glukosa setelah 24 jam pada suhu kamar#

#


Top Related