Download - Pemeliharaan Servis Sistem Rem
OPKR-40-002B 1
BAB. I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul pemeliharaan/servis sistem rem dengan kode 40-002 B berisi
materi dan informasi tentang cara kerja sistem rem, sistem rem dan
komponennya yang perlu dipelihara/diservis dan langkah kerja pemeliharaan/
servis rem dan komponennya. Materi ini diuraikan dengan pendekatan praktis
disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami materi yang
disampaikan.
Modul ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar
berisi materi, dan di akhir materi disampaikan rangkuman yang memuat
intisari materi, dilanjutkan tes formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test
tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban tes kemudian
diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih ketrampilan dan sikap kerja
yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan pedoman lembar kerja yang
ada.
Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai
kompetensi pemeliharaan/servis sistem rem dan komponennya. Siswa dapat
melanjutkan ke modul berikutnya bila memenuhi kriteria kelulusan.
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini siswa dipersyaratkan mempelajari dahulu modul:
OPKR – 10 – 016 B tentang mengikuti prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja.
OPKR – 10 – 017 B tentang penggunaan dan pemeliharaan peralatan
dan perlengkapan tempat kerja.
OPKR-40-002B 2
OPKR – 10 – 018 B tentang kontribusi komunikasi di tempat kerja.
OPKR – 40 – 001 B tentang perakitan dan pemasangan sistem rem dan
komponen-komponennya.
Modul ini juga menjadi prasyarat untuk mempelajari modul-modul berikutnya,
sesuai dengan diagram pencapaian kompetensi dan peta kedudukan modul.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Siswa
a. Lakukan cek kemampuan untuk mengetahui kemampuan awal yang
anda kuasai, sebelum membaca modul lebih lengkap.
b. Bacalah modul secara seksama setiap kegiatan belajar, bila ada uraian
yang kurang jelas silahkan bertanya pada guru/instruktur
c. Kerjakan setiap tes formatif pada setiap kegiatan belajar, untuk
mengetahui seberapa jauh/besar pemahaman saudara terhadap materi
yang disampaikan, klarifikasi hasil jawaban saudara pada kumpulan
lembar jawaban yang ada.
d. Lakukan latihan setiap sub kompetensi sesuai dengan lembar kerja.
e. Perhatikan petunjuk keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila
terjadi kecelakaan kerja yang termuat pada lembar kerja.
f. Lakukan latihan dengan cermat, teliti dan hati-hati. Jangan melakukan
pekerjaan yang belum anda pahami dengan benar.
g. Bila saudara siap mintalah guru untuk menguji kompetensi saudara.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru/instruktur berperan untuk:
a. Membantu perserta diklat/siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta diklat/siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
OPKR-40-002B 3
c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik dan
menjawab pertanyaan peserta diklat/siswa mengenai proses belajar.
d. Membantu peserta diklat/siswa untuk menentukan dan mengakses
sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
D. TUJUAN AKHIR
Tujuan akhir dari modul ini adalah siswa mempunyai kompetensi:
Memelihara/servis sistem rem dan komponen-komponennya.
OPKR-40-002B 4
E. KOMPETENSI
KOMPETENSI : Pemeliharaan/Servis Sistem Rem
KODE : OPKR-40-002 B
DURASI PEMELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G
1 - 3 - 1 2 1
KONDISI KINERJA
1. Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan. Pada unit ini tidak menggunakan komponen elektrikal/electronik rem ABS.
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
Spesifikasi pabrik kendaraan
SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
Spesifikasi produk/komponen pabrik
Kebutuhan pelanggan
Kode area tempat kerja
Perundang-undangan pemerintah
Lembaran data keamanan bahan
1. Pelaksanaan K3 harus memenuhi:
Undang-unadang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Penghargaan di bidang industri
2. Sumber-sumber dapat termasuk:
Peralatan tangan/hand tools, peralatan bertenaga/power tools, perlengkapan penghisap debu
Perlengkapan pengangkat dan penunjang, penguji rem, skid pan.
OPKR-40-002B 5
5. Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
Tes jalan, tes tekanan, tes sistem kelistrikan
Penilaian pendengaran, visual dan cara kerja fungsi (meliputi: kebocoran oil, keausan, kerusakan dan korosi)
Pengukuran
6. Persyaratan spesifik
Cairan, mekanis, pengoperasian pneumatis dan vacum, tekanan, sistem rem ganda
Sistem kestabilan
7. Variabel lain termasuk:
Brake pad, silinder utama, sepatu rem, kaliper rem, pipa/selang rem, perlengkapan penggerak mekanis rem
Surat ijin mengemudi yang berlaku.
OPKR-40-002B 6
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Memelihara/ servis
sistem rem dan
komponen-
komponennya.
Pemeliharaan/servis sistem
rem dan komponen-
komponennya dilaksanakan
tanpa menyebabkan keru-
sakan terhadap komponen/
sistem lainnya.
Informasi yang benar di-
akses dari spesifikasi pabrik
dan dipahami.
Sistem rem dan komponen-
nya dipelihara/servis
dilaksa-nakan dengan
menggunakan metode,
perlengkapan dan material
yang ditetapkan
berdasarkan spesifikasi
pabrik.
Data yang tepat dilengkapi
sesuai hasil pemeliharaan/
servis.
Cara kerja sistem rem
Sistem rem dan komponen-
nya yang perlu dipelihara/
diservis
Data spesifikasi pabrik.
Langkah kerja
pemeliharaan/ servis sistem
rem dan komponennya
sesuai SOP, K 3, peraturan
dan prosedur/ kebijakan
perusahaan.
Mematuhi langkah kerja
pemeliharaan/servis
sistem rem dan kompo-
nennya sesuai SOP, K 3,
peraturan dan prosedur/
kebijakan perusahaan
Melaksanakan kegiatan
yang kompleks dan
tidak rutin; menjadi
mandiri dan
bertanggung jawab
untuk pekerjaan yang
lainnya
Prinsip-prinsip kerja sistem
rem.
Prosedur pemeliharaan/
servis termasuk inspeksi
visual, membuang udara
dan penyetelan.
Jenis cairan rem dan peng-
gunaannya.
Informasi teknik yang
sesuai.
Tanda peringatan terhadap
debu rem.
Persyaratan keamanan
perlengkapan kerja.
Persyaratan keamanan
kendaraan.
Persyaratan lingkungan
untuk pembuangan limbah.
Tipe dari bahan rem dan
potensi bahayanya.
Melaksanakan pemeliha-
raan/servis sistem rem
dan komponen-
komponennya secara
berkala
OPKR-40-002B 7
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul OPKR-40-002B, isilah dengan cek list () kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat dengan
sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan:
Sub Kompetensi Pernyataan Jawaban Bila jawaban
‘Ya’, kerjakan Ya Tidak
Memelihara/servis
sistem rem dan
komponennya
1. Saya mampu menjelaskan tentang prosedur:
a. Memeriksa tinggi permukaan minyak rem
b. Pengeluaran udara dari saluran rem hidraulis
c. Mengganti minyak rem
d. Memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem
Soal Tes Formatif 1
2. Saya mampu menjelaskan tentang prosedur:
a. Mengganti pad rem piringan
b. Mengganti sepatu rem
Soal Tes Formatif 2
3. Saya mampu menjelaskan tentang pemeriksaan
dan penyetelan gerakan tuas rem tangan
Soal Tes Formatif 3
Apabila peserta diklat menjawab Tidak pada salah jawaban, maka pelajari modul ini.
OPKR-40-002B 8
BAB. II
PEMELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA
Rencanakan kegiatan belajar saudara dengan baik, silahkan konsultasi dengan
guru/instruktur untuk menentukan rencana belajar sesuai tingkat kesulitan
saudara berdasarkan hasil cek kemampuan awal yang telah anda lakukan.
Mintalah paraf guru/instruktur sebagai tanda persetujuan terhadap rencana
belajar saudara.
Jenis
Kegiatan Tanggal Waktu Tempat
Alasan
perubahan
Paraf
guru
Mempelajari
kegiatan
belajar 1
Mempelajari
kegiatan
belajar 2
Mempelajari
kegiatan
belajar 3
Uji
kompetensi
OPKR-40-002B 9
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Kegiatan Belajar
Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 1, peserta
diklat/siswa harus dapat:
1). Menjelaskan fungsi rem.
2). Menjelaskan prinsip kerja rem.
3). Memeriksa tinggi permukaan minyak rem.
4). Mengeluarkan udara dari saluran rem hidraulis.
5). Mengganti minyak rem.
6). Memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem.
7). Memeriksa dan menyetel gerak bebas pedal rem.
8). Memeriksa jarak cadangan pedal rem.
b. Uraian Materi
Gambar 1. Sistem rem
BOOSTER REM
TUAS REM PARKIR
KATUP P
REM PIRINGAN MASTER SILINDER
PEDAL REM
KABEL REM PARKIR
TEROMOL REM
OPKR-40-002B 10
Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk memperlambat
jalannya kendaraan mengurangi kecepatan, berhenti atau memarkir
kendaraan pada jalan yang mendaki. Dengan kata lain melakukan
kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan
dan merupakan alat pengaman yang berguna untuk menghentikan
kendaraan secara berkala. Oleh karena itu baik atau tidaknya
kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan yang sangat
penting bagi pengemudi di waktu mengendarai kendaraan. Jadi fungsi
rem harus dapat mengatasi kecepatan kendaraan yang meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas maka rem dipasangkan
pada keempat rodanya. Adapun rem yang digunakan untuk kendaraan
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b. Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya
pengeremannya harus sama besar pula, bila tidak harus sebanding
dengan muatan yang diterima oleh roda-roda tersebut.
c. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.
d. Rem itu harus mudah diperiksa dan disetel.
PRINSIP REM
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin
dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan
cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan
maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga
berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi
gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah
energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan
kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem
gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman
OPKR-40-002B 11
(braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara
dua objek.
Gambar 2. Prinsip rem
TIPE REM
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan
menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya.
Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaraan.
Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkir
kendaraan.
Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem
biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.
PUSH
PUTARAN
PANAS
PANAS
PANAS
PANAS
PANAS
PANAS
SEPATU REM
TROMOL
OPKR-40-002B 12
PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN MINYAK REM
1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder
adalah diantara garis MIN dan MAX.
2. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis
minimum, periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem
hidrolis dan tambahkan minyak rem hingga garis MAX.
a. Jangan menggunakan minyak rem yang telah lama disimpan
karena minyak rem adalah bahan yang mudah dipengaruhi
cuaca. Jangan lupa menutup dan memberi perapat pada tutup
tempat minyak rem.
b. Usahakan agar reservoir master silinder tidak kemasukkan
kotoran.
c. Bersihkan dengan air setiap minyak rem yang mengenai bagian
yang bercat karena minyak rem akan merusak cat.
MEMBUANG UDARA DARI SALURAN REM HIDROLIS
Mengapa Tinggi Permukaan Minyak Rem Menurun Walaupun Tidak Ada Kebocoran
Karena terjadi pembesaran volume di silinder roda. Pipa-pipa rem dan rem piringan menjadi aus karena pemakaian rem. Sebagai akibat mekanisme
rem piringan yang dapat menyetel dengan sendirinya, sehingga kapasitas silinder kaliper bertambh dengan bertambahnya keausan dari pad rem, piringan dan piston terdorong keluar.
Kemudian minyak rem mengalir dari master silinder ke silinder roda sehingga menyebabkan
turunnya tinggi minyak rem di dalam reservoir. Karena itulah perlu diperiksa secara berkala tinggi permukaan minyak rem dan kalau perlu ditambah. Hati-hati jangan menambah minyak
rem sebelum memeriksa komponen-komponen rem yang bocor. Berbahaya karena rem menjadi panas.
Untuk Referensi
MASTER CYLINDER
PISTON
KALIPER REM PIRINGAN
Isi Silinder bertambah karena pad mengecil
Minyak rem didalam reservoir berkurang
Isi silinder sedikit karena pad masih baru
Sebelum Pad Aus Setelah Pad Aus
OPKR-40-002B 13
1. Angkat kendaraan
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang; sisten duduk di tempat
pengemudi.
2. Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di
bawah garis MAX (maksimum).
3. Buang udara
a. Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda yang
terjauh dari master silinder. Pasang slang plastik pada
sumbat pembuang sedangkan ujung satu lagi dimasukkan
ke dalam penampung minyak yang bersih.
1). Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam
silinder roda, ujung slang harus selalu dimasukkan ke dalam
minyak rem yang bersih.
2). Buang udara dimulai dari roda yang terjauh dari master
silinder dan terakhir di roda yang terdekat ke master.
Gambar 3. Mengeluarkan udara
b. Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi
aba-aba pada teknisi saat pedal sedang ditekan.
c. Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira ¼ putaran,
membuang udara kemudian menutup sumbat sementara
asisten memompa pedal berulang-ulang.
OPKR-40-002B 14
Tutup sumbat pembuang secepat mungkin, kalau tidak udara
akan masuk kembali ke dalam sistem rem
d. Ulangi prosedur b. dan c. sampai tidak terlihat lagi
gelembung-gelembung udara yang keluar dari slang.
Periksa tinggi minyak rem tangki cadangan master silinder
selama melakukan pekerjaan tersebut. Jangan dibiarkan reservoir
menjadi kosong.
e. Lepas slang dari sumbat pembuang dan pasang kembali
tutupnya.
f. Buang udara dari silinder-silinder roda yang lain dengan
cara sama.
4. Atur tinggi permukaan minyak rem dengan menambah minyak
sampai garis MAX pada reservoir.
Gambar 4. Menambah minyak rem
5. Periksa apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan
sempurna.
Pembuangan udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila
pada waktu pedal rem ditekan terus, tinggi pedal yang cukup
serta reaksi pedal harus kuat dan tidak terlalu dalam.
OPKR-40-002B 15
6. periksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Periksa
setiap kebocoran dari sistem hidrolis sementara pedal rem
ditekan.
Untuk kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan
pemeriksaan dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.
MENGGANTI MINYAK REM
Kecuali untuk hal-hal berikut, prosedur penggantian minyak persis
sama dengan prosedur pembuangan udara yang diuraikan
sebelumnya:
1. Setelah sumbat pembuang minyak diputar ½ putaran, pedal rem
ditekan sampai isi reservoir master silinder tinggal kira-kira ¼ nya.
Jangan sampai reservoir kosong, apabila reservoir sampai kosong
pekerjaan tersebut harus dilanjutkan dengan pembuangan udara. Karena
itulah tinggi permukaan minyak di dalam reservoir harus sering diperiksa.
2. Apabila tinggi permukaan minyak sudah sampai ¼ nya, tambahlah
minyak sampai dengan garis atau tanda MAX. (pada waktu
menambah minyak, sumbat pembuang ditutup).
3. pemompaan dilanjutkan sampai minyak baru mulai keluar sedikit
dari sumbat pembuang.
4. Pada waktu minyak baru mulai keluar dari sumbat pembuangan
tutuplah sumbat pembuang dan suruh asisten tetap menekan pedal
setelah dipompa beberapa kali.
OPKR-40-002B 16
Gambar 5. Mengganti minyak rem
5. Kendorkan sumbat pembuang ¼ putaran untuk memeriksa bahwa
tidak ada lagi gelembung udara yang keluar dari sumbat
pembuang. Kemudian sumbat dikencangkan.
Pengecekan seperti ini minimum harus dilakukan 2 kali.
6. Lakukan hal yang sama terhadap roda-roda yang lain.
7. Periksa reaksi pedal dan tinggi pedal ke lantai seperti diuraikan
sebelumnya. Jika tidak betul periksa kemungkinan terhadap udara
di dalam sistem rem.
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN TINGGI PEDAL REM
1. Ukur tinggi pedal
a. Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan
penggaris, ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.
OPKR-40-002B 17
Gambar 6. Mengukur tinggi pedal
b. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun
apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan
penyetelan menurut prosedur dibawah ini.
2. Stel tinggi pedal
a. Lepaskan soket yakni kabel untuk swit lampu rem .
b. Kendorkan mur pengunci swit lampu rem dan putar swit
beberapa putaran .
c. Kendorkan mur pengunci push rod dan stel tinggi pedal
dengan memutar push rod.
d. Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit
menyentuh pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.
Gambar 7. Tinggi pedal rem
OPKR-40-002B 18
3. Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.
4. Stel gerak bebas pedal rem. Lihat tentang pemeriksaan gerak
bebas pedal rem pada halaman berikutnya.
PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAK BEBAS PEDAL REM
1. Periksa gerak bebas pedal rem
a. Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang
terdapat di dalam booster rem dengan jalan menginjak pedal
rem sampai jarak cadangan pedal tidak berubah lagi dengan
tekanan pedal yang sama.
Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem
yang sebenarnya tidak dapat diketahui.
b. Dengan perlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa
ada tahanan kemudian ukurlah langkah pedal.
2. Stel gerak bebas pedal rem
a. Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi kendorkan
mur (A) dari push rod pada master silinder (B). penyetelan
dilakukan dengan memutar-mutar push rod.
b. Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
c. Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan dan
lampu rem mati apabila pedal dibebaskan
Gambar 8. Memeriksa gerak bebas pedal
OPKR-40-002B 19
PEMERIKSAAN JARAK CADANGAN PEDAL REM
1. Hidupkan mesin (hanya untuk kendaraan yang menggunakan
booster rem).
Tempatkan ganjalan-ganjalan di bawah roda-roda depan dan
belakang. Bebaskan rem tangan dan hidupkan mesin.
2. Periksa jarak cadangan pedal rem, tekan pedal rem (dengan
kekuatan sekitar 50 kg) kemudian ukur jarak antara bagian atas
pedal dan lantai.
3. Jika jarak cadangan kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan
celah antara sepatu rem dan teromol rem terlalu besar.
4. Stel celah sepatu dengan menarik tuas rem tangan beberapa kali.
Gambar 9. Menyetel celah sepatu rem
Cara penyetelan celah sepatu berbeda-beda menurut modelnya. Ikuti
selalu petunjuk dalam buku pedoman reparasi.
5. Jika jarak cadangan masih juga tidak dalam harga spesifikasi
mungkin disebabkan salah satu hal berikut, konsultasikan dengan
instruktur saudara.
Kemungkinan penyebab:
Tinggi pedal kurang tinggi.
Gerak bebas pedal berlebihan.
OPKR-40-002B 20
Terdapat udara di dalam sistem hidraulis.
Mekanisme penyetel celah sepatu tidak bekerja.
Kabel rem tangan tersangkut.
c. Rangkuman
1. Tujuan dipasangnya sistem rem pada kendaraan untuk mengikuti
kemauan dalam mengurangi kecepatan, berhenti ataupun
memarkirkan kendaraan pada jalan yang mendaki.
2. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi
gerak) untuk menggerakkan kendaraan, sebaliknya rem mengubah
energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan
kendaraan.
3. Perlu diperiksa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder
diantara jarak MIN dan MAX.
4. Pada saat membuang udara dari saluran rem hidraulis untuk
kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan
pemeriksaan dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.
5. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun
apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan.
d. Tugas
Lakukan pemeriksaan tinggi minyak rem yang ada pada master
silinder dan tinggi pedal rem pada sebuah kendaraan ringan. Catat
kondisinya, diskusikan bersama, tanyakan hal-hal yang belum anda
pahami pada guru/instruktur.
e. Tes Formatif
1. Jelaskan tujuan dipasangnya sistem rem pada kendaraan!
2. Sebutkan empat syarat rem yang harus dipenuhi yang dipasangkan
pada kendaraan!
OPKR-40-002B 21
3. Jelaskan prosedur membuang udara dari saluran rem hidraulis!
4. Jelaskan prosedur & penyetelan gerak bebas pedal rem!
OPKR-40-002B 22
f. Kunci Jawaban Formatif
1. Tujuan dipasangnya sistem rem pada kendaraan untuk mengikuti
kemauan pengemudi dalam mengurangi kecepatan, berhenti atau
memarkir kendaraan pada jalan yang mendaki. Dengan kata lain
melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk
menghindari kecelakaan dan merupakan alat pengaman yang
berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala.
2. Adapun system rem yang digunakan untuk kendaraan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b. Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya
pengeremannya harus sama besar pula, bila tidak harus
sebanding dengan muatan yang diterima oleh roda-roda
tersebut.
c. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.
d. Rem itu harus mudah diperiksa dan disetel.
3. Prosedur membuang udara dari saluran rem hidraulis sebagai
berikut:
a. Angkat kendaraan
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang; sisten duduk ditempat
pengemudi.
b. Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di
bawah garis MAX (maksimum).
c. Buang udara.
1). Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda yang
terjauh dari master silinder. Pasang slang plastik pada
sumbat pembuang sedangkan ujung satu lagi dimasukkan
ke dalam penampung minyak yang bersih.
a). Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam
silinder roda, ujung slang harus selalu dimasukkan ke dalam
minyak rem yang bersih.
OPKR-40-002B 23
b). Buang udara dimulai dari roda yang terjauh dari master
silinder dan terakhir di roda yang terdekat ke master.
2). Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi
aba-aba pada teknisi saat pedal sedang ditekan.
3). Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira ¼ putaran,
membuang udara kemudian menutup sumbat sementara
asisten memompa pedal berulang-ulang.
Tutup sumbat pembuang secepat mungkin, kalau tidak udara
akan masuk kembali ke dalam sistem rem.
4). Ulangi prosedur b. dan c. sampai tidak terlihat lagi
gelembung-gelembung udara yang keluar dari slang.
Periksa tinggi minyak rem tangki cadangan master silinder
selama melakukan pekerjaan tersebut. Jangan dibiarkan reservoir
menjadi kosong.
5). Lepas slang dari sumbat pembuang dan pasang kembali
tutupnya.
6). Buang udara dari silinder-silinder roda yang lain dengan
cara sama.
d. Atur tinggi permukaan minyak rem dengan menambah minyak
sampai garis MAX pada reservoir.
e. Periksa apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan
sempurna.
Pembuang udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila pada
waktu pedal rem ditekan terus, terdapat jarak yang cukup serta
reaksi pedal harus kuat dan tidak terlalu dalam.
f. Periksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Periksa
setiap kebocoran dari sistem hidraulis sementara pedal rem
ditekan.
4. Prosedur & penyetelan gerak bebas pedal rem sebagai berikut:
OPKR-40-002B 24
a. Periksa gerak bebas pedal rem
1). Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang
terdapat di dalam booster rem dengan jalan menginjak
pedal rem sampai jarak cadangan pedal tidak berubah lagi
dengan tekanan pedal yang sama.
Jika masih terdapat vakum didalam booster, gerak bebas pedal
rem yang sebenarnya tidak dapat diketahui.
2). Dengan perlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai
terasa ada tahanan kemudian ukurlah langkah pedal.
b. Stel gerak bebas pedal rem
1). Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi
kendorkan mur (A) dari push rod pada master silinder (B).
penyetelan dilakukan dengan memutar-mutar push rod.
2). Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
3). Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan
dan lampu rem mati apabila pedal dibebaskan.
g. Lembar Kerja
Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem.
Pengeluaran udara dari saluran rem hidraulis.
Mengganti minyak rem.
1. Alat dan Bahan
a. Minyak rem
b. Slang plastik bening
c. Botol penampung
d. Kunci ring
e. Lap/Majun
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
OPKR-40-002B 25
b. Ikuti instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang
tertera pada lembar kerja.
c. Mintalah ijin instruktur bila akan melakukan pekerjaan yang
tidak tertulis pada lembar kerja.
d. Hati-hati dengan minyak rem jangan sampai tumpah.
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan
efisien.
b. Lakukan prosedur:
1). Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem.
2). Mengeluarkan udara dari saluran rem hidraulis.
3). Mengganti minyak rem.
(lakukan semua prosedur di atas sesuai dengan SOP dan
perhatikan K3)
c. Mintalah penjelasan pada instruktur hal yang belum jelas.
d. Buat catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.
e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan dan bahan
ke tempat yang telah ditentukan.
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas!
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari kegiatan belajar 1!
OPKR-40-002B 26
Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Kegiatan Belajar
Peserta diklat memiliki kemampuan:
1). Mengganti pad rem piringan
2). Mengganti sepatu rem
3). Memeriksa dan menyetel gerakan tuas
b. Uraian Materi
REM PIRINGAN
Walaupun terdapat banyak jenis rem piringan, prinsip kerjanya adalah
bahwa sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang
berputar menggunakan tekanan hidraulis, menyebabkan terjadinya
gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.
Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran
udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang
air segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin
walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self
energieing effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar
dibandingkan dengan rem teromol. Karena alasan inilah maka booster
rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.
Karena pad akan aus, perlu diperiksa secara berkala. Kalau keausannya
melebihi limit atau mendekati limit, pad harus ganti.
OPKR-40-002B 27
BENTUK KHUSUS REM PIRINGAN (KALIPER LUNCUR)
( TERLETAK PADA BAGIAN
PALING TINGGI )
Gambar 10. Rem Piringan
MENGGANTI PAD REM PIRINGAN
Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem
piringan. Misalnya cara mengganti pad jenis PS kaliper luncur dapat
dilakukan tanpa harus membuka rakitan kaliper, tetapi untuk jenis
kaliper luncur AD (Tipe Full floating), rakitan kaliper harus dibuka.
Prosedur berikut ini adalah untuk jenis AD. Untuk jenis PS (Tipe Semi
floating), lihat petunjuk pada pedoman reparasi.
Kapan pad rem harus diganti?
Jika : 1. Nilai gesek turun.
2. Ketebalan sudah melewati batas limit;
Ada angka keamanan pada pad
Kedalaman alur pendingin
Sensor keausan
PEN UTAMA
LOBANG PEMBUANG
KALIPER REM PIRINGAN
SUB PEN
PLAT PENAHAN
PAD REM PIRINGAN PIRINGAN
OPKR-40-002B 28
Gambar 11. Pad rem
MELEPAS
1. Angkat kendaraan dan lepaskan semua roda
Kendorkan mur-mur roda sebelum mengangkat kendaraan
2. Buka kaliper
a. Bersihkan kaliper dengan udara
b. Amankan kepala sub-pen dengan kunci dan buka baut kaliper
c. Tarik kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukkan baut
yang telah lepas ke dalam plat penahan agar kaliper tidak
terjatuh.
1) Jangan melepas slang rem
1. Jangan melepas kaliper dari plat penahan
2. Jangan menginjak pedal rem pada waktu kaliper tidak
terpasang
Gambar 12. Melepas baut sub-pen
OPKR-40-002B 29
3. Buka pad rem
a. Buka pad dalam
b. Buka pad luar bersama dengan simnya
Gambar 13. Membuka pad dalam
Gambar 14. Membuka pad luar dan sim
PEMERIKSAAN
1. Periksa keausan pad rem
a. Ukuran ketebalan pad rem
Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-padnya.
OPKR-40-002B 30
b. Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah
petunjuk pada instruktur.
2. Periksa mekanisme pen luncur kaliper.
Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhaul mintalah petunjuk
pada instruktur anda.
3. Periksa tebal piringan
a. Bersihkan permukaan piringan dengan menggunakan kain lap.
b. Ukur tebal piringan. Jika kurang dari minimum, piringan harus
diganti baru. Mintalah petunjuk dari instruktur anda.
Gambar 15. Mengukur piringan
PEMASANGAN
1. Pasanglah pad rem
a. Bersihkan permukaan plat penahan dimana pad piringan akan
dipasang.
b. Pasanglah dengan betul plat penunjang (1), plat pengantar pad
(2), dan plat pegas anti berisik (3), pada plat momen (4).
OPKR-40-002B 31
Gambar16 a. Pemasangan pad rem
c. Bersihkan permukaan pad rem menggunakan amplas tetapi
jangan terlalu keras.
d. Sambil mendorong pegas (3) ke atas, pasang pad luar beserta
simnya (5) pada plat penahan.
e. Pasang pad dalam pada plat momen sama seperti memasang
pad luar.
Gambar 17 b. Pemasangan pada rem
2. Pasang kembali kaliper
a. Apabila pad baru akan dipasang keluarkan sebagian minyak
rem pada reservoir karena kalau tidak, minyak rem akan
meluap pada waktu piston didorong masuk kembali dan minyak
rem bertambah pada reservoir.
OPKR-40-002B 32
b. Dengan menggunakan gagang palu, tekan piston masuk.
Gantilah pad satu persatu sebab ada kemungkinan piston yang ada dibagian
lain kaliper akan keluar.
c. Masukkan kaliper secara hati-hati sehingga boots piston tidak
terjepit.
d. Pegang kepada subpen dengan kunci kemudian kencangkan
baut-baut kaliper pada momen spesifikasi.
e. Setelah kaliper dipasang perhatikan bahwa boots pada pen
utama dan sub pen terpasang dengan sempurna tanpa
terpuntir.
Gambar 18. Pemasangan kaliper
3. Stel ketinggian minyak rem di dalam reservoir master silinder.
Lihat bagian pemeriksaan dan penyetelan tinggi permukaan minyak
rem pada pasal sebelum ini.
4. Periksa pemasangan pad rem. Tekan pedal rem sekali dan
lepaskan. Roda harus berputar dengan bebas.
Walau pad sedikit menyentuh piringan pada waktu rem dilepas, hal ini tidak
menyebabkan keausan yang berarti.
5. Pasang roda dan turunkan kendaraan.
OPKR-40-002B 33
Kencangkan semua mur roda baik-baik setelah kendaraan
diturunkan.
REM TROMOL
Rem tromol (drum) menggunakan sepasang sepatu yang menahan
bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda,
untuk menghentikan kendaraan.
Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading
dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang
dan kendaraan komersial.
Rem tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar
diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit
dibandingkan dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak
tertutup. Karena itu, rem tromol hanya dipakai pada roda-roda
belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.
Berhubung kanvas sepatu rem dan tromol aus sejalan dengan
pemakaian rem, periksa secara berkala perlu dilakukan, dan
penggantian perlu dilakukan apabila keausan melebihi limit atau
mendekati limit.
Gambar 19. Rem tromol
MENGGANTI SEPATU REM
MELEPAS
1. Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda.
2. Bebaskan rem tangan.
3. Stel celah sepatu rem.
PLAT PENAHAN
SEPATU REM
SILINDER RODA
KABEL REM TANGAN
PEGAS PEMBALIK SEPATU
PENYETEL OTOMATIS
TUAS PENYETEL OTOMATIS
PEGAS TUAS PENYETEL
PEN PEGAS PENAHAN SEPATU
TROMOL REM
TUAS SEPATU REM TANGAN
PEGAS JANGKAR
OPKR-40-002B 34
Gambar 21. Mengukur keausan tromol
Tromol rem mungkin sulit dilepaskan karena sepatu rem mencekam
bagian lengkung dari tromol bagian dalam. Karena itu kecilkan
lingkaran sepatu untuk mendapatkan celah yang lebih besar,
dengan cara sebagai berikut:
a. Buka sumbat lubang service pada plat penahan.
b. Masukkan obeng melalui lubang service dan tahan tuas pawl
penyetel otomatis untuk memudahkan gerakkan alat penyetel.
c. Dengan menggunakan alat penyetel rem SST, tambahkan celah
antara sepatu rem dan tromol rem dengan jalan memutar roda
gigi pawl pada penyetel otomatis.
4. Buka tromol rem.
Dengan menggunakan
dua buah baut yang
cocok dengan lubang
service yang ada pada
tromol masukkan dua
baut tersebut ke dalam
ulirnya untuk menarik
keluar tromol rem.
Jangan menekan rem setelah
melepas tromol rem
5. Periksa pelapis sepatu rem
a. Ukur tebal pelapis rem
Jika tebal pelapis rem kurang
dari minimum atau mendekati
minimum, ganti sepatu rem
pada kedua roda.
b. Ukur diameter dalam tromol
rem. Jika diameter lebih besar
Gambar 20. Melepas tromol dengan memasukan baut
OPKR-40-002B 35
dari spesifikasi, tromol harus
diganti.
c. Jika permukaan tromol yang
bersinggungan dengan pelapis
sepatu rem tergores dalam,
tromol harus diganti.
6. Lepaskan pegas pembalik rem. Gunakan alat pembuka pegas
pembalik sepatu rem, gunakan SST untuk melepaskan.
7. Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem
pada silinder roda.
Jika ada kebocoran atau minyak rem merembes, silinder roda harus
overhoul. Mintalah petunjuk instruktur anda.
Gambar 22. Membuka pegas pembalik sepatu rem
8. Lepaskan sepatu rem
a. Dengan menggunakan SST yakni alat penggerak pegas
penahan sepatu rem, putar pen pegas penahan sepatu 900
sementara ujung pen ditarik dengan jari.
OPKR-40-002B 36
b. Buka pegas jangkar sepatu rem
Gambar 23. Melepas sepatu rem
9. Lepaskan kabel rem tangan dari tuas
sepatu rem tangan.
a. Buka pegas tuas penyetel
otomatis.
b. Dengan menggunakan tang
lancip, tekanlah pegas koil kabel
rem tangan.
Gambar 24. Melepas kabel
rem tangan
10. Buka washer C dan lepaskan tuas
sepatu rem tangan dan penyetel
otomatis dari sepatu rem.
Untuk membuka washer C ungkit
dengan obeng.
Hati-hati jangan sampai shim dan washer C
hilang
Gambar 25. Melepas washer C
OPKR-40-002B 37
11. Bersihkan plat penahan dan komponen-komponen yang lain
menggunakan kain lap yang bersih serta bersihkan debu-debu
dengan tiupan udara kompressor.
Jangan membersihkan komponen-komponen rem dengan zat-zat yang
melarutkan bagian-bagian yang terbuat dari karet (tiner, bensin, dan lain-lain).
Gambar 26. Membersihkan plan penahan
PEMASANGAN
Rem teromol terdiri dari beberapa bagian yang kecil dan sebagian dari
bagian ini yang kiri dan kanan tidak dapat dipertukarkan. (Misalnya,
arah ulir sekrup adjuster (penyetel) otomatis berbeda-beda tergantung
pada sistem penyetelannya).
OPKR-40-002B 38
Juga walaupun salah satu bagian hilang atau salah pasang, rem tidak
dapat bekerja dengan sempurna. Karena itu, apabila menangani model
yang lain, selalu memperhatikan buku Pedoman Reparasai yang sesuai.
Gambar 26. Rem tromol
Gambar 26. Rem tromol
1. Pasang tuas sepatu rem tangan dan tuas penyetel otomatis pada
sepatu rem belakang.
a. Pasang untuk sementara washer C beserta shim, lalu ukur
celahnya dengan alat pengukur ketebalan. (thickness gauge).
b. Jika ternyata celah di luar spesifikasi, pilih shim yang sesuai
agar terdapat celah yang tepat.
c. Oleskan sedikit gemuk yang tidak mudah meleleh pada pen lalu
amankan washer C dengan tang.
Pakailah washer C yang baru.
d. Periksa bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.
Jika gerak tuas terlalu berat, penyetel otomatis tidak akan
bekerja dengan sempurna atau rem tangan tidak bisa
dibebaskan.
DEPAN
DEPAN
RODA KIRI
RODA KANAN
OPKR-40-002B 39
Gambar 27. Memeriksa gerakan tuas
2. Oleskan sedikit gemuk yang tidak meleleh karena pada plat
penahan dimana sepatu rem bersinggungan dan penyetel otomatis.
Gemuk tidak boleh terlalu banyak karena gemuk yang berlebihan
dapat melekat pada sepatu rem
3. Hubungkan kabel rem tangan ke tuas sepatu rem tangan dengan
menekan pegas koil kabel dengan tang lancip
Gambar 28. Memasang kabel rem tangan
OPKR-40-002B 40
4. Hubungkan penahan sepatu (salah satu alat rakitan otomatis)
dengan tuas penyetel dan sepatu rem belakang.
Gambar 29. Memasang penahan sepatu
5. Pasang pegas tuas penyetel otomatis pada tuas penyetel dan
sepatu. Hati-hati untuk tidak menyebabkan sepatu terdorong
keluar.
Gambar 30. Memasang pegas tuas pengatur
OPKR-40-002B 41
6. Pasang sepatu belakang pada plat penahan. Dengan menggunakan
alat penggerak pegas penahan sepatu SST, pasangkan sepatu rem
beserta pegas penahan dan pennya.
Gambar 31. Memasang sepatu belakang
7. Pasang pegas pembalik sepatu rem pada penunjang sepatu
penyetel dan masukkan penyetel (adjuster) ke penahan sepatu
yang terpasang pada sepatu belakang.
8. Hubungkan sepatu depan dan belakang dengan pegas jangkar
sepatu dan pasang sepatu depan pada plat penahan.
9. Dengan menggunakan SST, yakni alat penggerak penahan sepatu,
pasang sepatu beserta pegas penahan sepatu, dan penahannya.
10. Kaitkan pegas pembalik sepatu depan dan belakang menggunakan
SST, alat khusus untuk membalik sepatu rem.
perhatikan bahwa sepatu rem dan rakitan penyetel otomatis
terpasang dengan sempurna.
OPKR-40-002B 42
Gambar 32. Memasang pegas pembalik
11. Periksa dari penyetel otomatis. Dengan menggunakan obeng,
gerakkan tuas sepatu rem tangan beberapa kali dan periksa bahwa
penyetel menjadi panjang secara otomatis.
Gambar 33. Memeriksa penyetel otomatis
12. Bersihkan pelapis sepatu rem menggunakan amplas, bila perlu
bersihkan permukaan bagian dalam tromol rem.
Gambar 34. Membersihkan pelapis sepatu rem
OPKR-40-002B 43
13. Pasang teromol rem
Stel celah diantara tromol dan sepatu sebagai berikut:
a. Ukur diameter bagian dalam menggunakan kaliper (jangka
sorong).
b. Stel kaliper (jangka sorong) dengan ukuran 1 mm lebih kecil
dari ukuran drum yang telah diukur.
c. Ukur diameter luas sepatu rem.
Periksa bahwa sepatu tepat pada posisinya, tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu rendah.
d. Stel penyetel otomatis sehingga diameter luar sepatu sesuai
dengan panjang kaliper yang telah ditentukan sebelum ini.
e. Pasang tromol rem pada hub poros as.
14. Stel celah sepatu rem
a. Tarik dan bebaskan tuas rem tangan beberapa kali sampai tidak
melebihi spesifikasi bunyi “klik” yang telah ditentukan. Dengan
demikian celah antara tromol dan sepatu akan terstel dengan
sendirinya.
15. Tekan pedal rem beberapa kali dan cek hal-hal sebagai berikut:
a. Periksa bahwa semua tromol pada kedua bagian berputar
dengan bebas tanpa suatu gesekan atau tahanan yang terlalu
besar.
b. Perhatikan bahwa jarak cadangan pedal rem harus lebih dari
yang telah ditentukan.
16. Pasang roda dan kencangkan semua mur baik-baik setelah
kendaraan diturunkan.
c. Rangkuman
1. Prinsip kerja rem piringan adalah bahwa sepasang pad yang tidak
berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan
OPKR-40-002B 44
tekanan hidraulis, menyebabkan terjadinya gerakan yang
memperlambat atau menghentikan kendaraan.
2. Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem
piringan. Misalnya cara mengganti pad jenis PS kaliper luncur (Tipe
Semi Floating) dapat dilakukan tanpa harus membuka rakitan
kaliper, tetapi untuk jenis kaliper luncur AD (Tipe Full Floating),
rakitan kaliper harus dibuka.
3. Rem tromol menggunakan sepasang sepatu rem yang menahan
bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan
roda, untuk menghentikan kendaraan.
4. Jangan menekan pedal rem setelah melepas tromol rem.
d. Tugas
Lakukan pengamatan terhadap sebuah kendaraan ringan, catat jenis
remnya untuk roda depan dan roda belakang. Uraikan jenisnya dan
diskusikan bersama. Tanyakan hal-hal yang belum anda pahami pada
guru/instruktur anda.
e. Tes Formatif
1. Jelaskan prinsip kerja jenis rem piringan!
2. Jelaskan bagian-bagian dari rem piringan yang perlu diperiksa!
3. Jelaskan prosedur melepas sepatu rem!
OPKR-40-002B 45
f. Kunci Jawaban Formatif
1. Prinsip kerja rem piringan adalah bahwa sepasang pad yang tidak
berputar menjepit piringan yang berputar menggunakan tekanan
hidraulis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat
memperlambat atau menghentikan kendaraan.
2. Bagian-bagian dari rem piringan yang perlu diperiksa adalah:
a. Periksa keausan pad rem.
1). Ukuran ketebalan pad rem.
Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-
padnya.
2). Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan,
mintalah petunjuk pada instruktur.
b. Periksa mekanisme peluncur kaliper.
Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhoul mintalah petunjuk
pada instruktur anda.
c. Periksa tebal piringan.
1). Bersihkan permukaan piringan dengan menggunakan kain
lap.
2). Ukur tebal piringan. Jika kurang dari minimum, piringan
harus diganti baru. Mintalah petunjuk dari instruktur anda.
3. Prosedur melepas sepatu rem adalah sebagai berikut:
a. Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda.
b. Bebaskan rem tangan.
c. Stel celah sepatu rem.
Tromol rem mungkin sulit dilepaskan karena sepatu rem
mencekam bagian lengkung dari tromol bagian dalam. Karena
itu kecilkan lingkaran sepatu untuk mendapatkan celah yang
lebih besar, dengan cara sebagai berikut:
1). Buka sumbat lubang service pada plat penahan.
OPKR-40-002B 46
2). Masukkan obeng melalui lubang service dan tahan tuas
pawl penyetel otomatis untuk memudahkan gerakkan alat
penyetel.
3). Dengan menggunakan alat penyetel rem SST, tambahkan
celah antara sepatu rem dan teromol rem dengan jalan
memutar roda gigi pawl pada penyetel otomatis.
d. Buka tromol rem.
Dengan menggunakan dua buah baut yang cocok dengan
lubang service yang ada pada tromol masukkan dua baut
tersebut ke dalam ulirnya untuk menarik keluar tromol rem.
e. Periksa pelapis sepatu rem.
1). Ukur tebal pelapis rem.
Jika tebal pelapis rem kurang dari minimum atau mendekati
minimum, ganti sepatu rem pada kedua roda.
2). Ukur diameter dalam tromol rem. Jika diameter lebih besar
dari spesifikasi, tromol harus diganti.
3). Jika permukaan tromol yang bersinggungan dengan pelapis
sepatu rem tergores dalam, teromol harus diganti.
f. Lepaskan pegas pembalik rem. Gunakan alat pembuka pegas
pembalik sepatu rem, gunakan SST untuk melepaskan.
g. Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak
rem pada silinder roda.
h. Lepaskan sepatu rem.
1). Dengan menggunakan SST yakni alat penggerak pegas
penahan sepatu rem, putar pen pegas penahan sepatu 900
sementara ujung pen ditarik dengan jari.
2). Buka pegas jangkar sepatu rem.
i. Lepaskan kabel rem tangan dari tuas sepatu rem tangan.
1). Buka pegas tuas penyetel otomatis.
OPKR-40-002B 47
2). Dengan menggunakan tang lancip, tekanlah pegas koil
kabel rem tangan.
j. Buka washer C dan lepaskan tuas sepatu rem tangan dan
penyetel otomatis dari sepatu rem.
Untuk membuka washer C ungkit dengan obeng.
k. Bersihkan plat penahan dan komponen-komponen yang lain
menggunakan kain lap yang bersih serta bersihkan debu-debu
dengan tiupan udara kompressor.
g. Lembar Kerja
Mengganti pad rem piringan
Mengganti sepatu rem
1. Alat dan Bahan
a. Dongkrak
b. Penyangga mobil
c. Kunci roda
d. Tool box set
e. Amplas
f. Jangka sorong
g. Gemuk/Grease
h. Lap/Majun
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang
tertera pada lembar kerja.
c. Mintalah ijin kepada instruktur bila akan melakukan pekerjaan
yang tidak tertulis pada lembar kerja.
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan
efisien.
OPKR-40-002B 48
b. Lakukan prosedur:
1). Mengganti pad rem piringan
2). Mengganti sepatu rem
(Lakukan semua prosedur di atas sesuai dengan SOP dan
perhatikan K3)
c. Mintalah penjelasan pada instruktur hal-hal yang belum jelas.
d. Buat catatan penting kegiatan praktik secara ringkas.
e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan dan
bahan ke tempat yang telah ditentukan.
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas!
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari Kegiatan Belajar 2!
OPKR-40-002B 49
Kegiatan Belajar 3
a. Tujuan Kegiatan Belajar
Peserta diklat/siswa memiliki kemampuan:
Melakukan penyetelan rem tangan
b. Uraian Materi
REM TANGAN
Kendaraan dilengkapi dengan dua jenis sistem pengereman. Yang
pertama untuk pengereman kendaraan yang sedang meluncur
menggunakan rem kaki hidraulis. (ini sudah dibahas sebelum ini.
Yang kedua sistem pengereman untuk menjaga kendaraan agar tetap
berhenti pada waktu parkir menggunakan rem tangan mekanis. Rem
tangan mengerem kedua roda belakang melalui kabel. Cara kerja rem
tangan dapat dilihat pada gambar di bawah. Gerakan tuas rem tangan
yang kurang sama saja tidak ada gerak bebas pada rem belakang yang
akan menyebabkan sepatu rem belakang tertarik serta akan
menimbulkan panas yang berlebihan pada rem belakang dan
penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros.
Sebaliknya, gerakan tuas rem tangan yang berlebihanpun tidak akan
dapat memberikan kekuatan pengereman yang cukup untuk menjaga
agar kendaraan tetap pada tempatnya. Karena itu, gerakan rem tangan
harus pada harga spesifikasi.
OPKR-40-002B 50
Gambar 35. Rem tangan
KERJA REM TANGAN
Rem dalam keadaan bebas. Apabila tombol pembebas rem ditekan.
Lidah roda (pawl) terlepas tidak mengkait dan ini memungkinkan tuas
kembali. Pada teromol rem, pegas pembalik kabel mendorong sepatu
rem tangan yang mengakibatkan kedua sepatu rem mengecil oleh
adanya pegas pembalik sepatu.
Gambar 36. Rem tangan dalam keadaan bebas
TUAS REM TANGAN
KODE MODUL
KABEL REM TANGAN NO. 2
PENGIMBANG (EQUALIZER)
TROMOL REM BELAKANG
PEGAS PEMBALIK SEPATU
STRUT ( PENUNJANG )
TUAS SEPATU REM TANGAN
PEGAS PEMBALIK KABEL
PAWL
OPKR-40-002B 51
Rem dalam keadaan kerja. Pada waktu tuas ditarik, lidah roda (pawl)
mengkait gigi-gigi pasak (ratchet dudukan tuas rem tangan) dan
menahan tuas pada posisinya.
Kabel rem menarik tuas sepatu depan ke tromol melalui strut (penyetel
otomatis), sementara sepatu belakang juga tertarik ke tromol dengan
strut berfungsi sebagai penggalang.
Gambar 37. Rem tangan dalam keadaan bekerja
PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAKAN TUAS REM TANGAN
Untuk memeriksa dan menyetel gerakan tuas rem tangan, celah sepatu
rem belakang harus dalam keadaan tersetel dengan sempurna.
Pada rem tromol yang dilengkapi dengan penyetel (adjuster otomatis),
celah sepatu rem belakang ini dapat distel dengan jalan menarik-narik
tuas rem tangan beberapa kali.
1. Periksa gerakan tuas rem tangan.
Tarik tuas rem tangan dengan kekuatan tertentu sambil
menghitung beberapa bunyi “klik” terjadi.
OPKR-40-002B 52
Gambar 38. Menghitung jumlah klik
2. Jika jumlah “klik” tidak berada dalam spesifikasi, ambil dua kunci
pas untuk mengendorkan mur pengunci pada tutup penyetel.
Gambar 39. Mengendorkan mur
3. Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas rem tangan pada
jumlah bunyi “klik” yang telah ditentukan.
Putar ke kanan mengurangi gerakan
Putar ke kiri menambah gerakan
4. Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan mur
menggunakan dua kunci pas.
OPKR-40-002B 53
Gambar 40. Menyetel gerakan tuas
c. Rangkuman
1. Rem tangan memberikan pengereman pada roda-roda belakang
pada waktu parkir dan dalam keadaan darurat.
2. Untuk memeriksa dan menyerel gerakan tuas rem tangan, celah
sepatu rem belakang harus dalam keadaan tersetel dengan
sempurna.
d. Tugas
Lakukan pengamatan terhadap sebuah kendaraan ringan, perhatikan
dan diskusikan konstruksi dan cara kerja rem tangan. Tanyakan hal-hal
yang belum anda pahami pada guru/instruktur.
e. Tes Formatif
1. Jelaskan cara kerja dari rem tangan!
2. Jelaskan cara pemeriksaan dan penyetelan gerakan tuas rem
tangan!
OPKR-40-002B 54
f. Kunci Jawaban Formatif
1. Cara kerja rem tangan.
Pada waktu tuas ditarik, lidah roda (pawl) mengkait gigi-gigi pasak
(ratchet dudukan tuas rem tangan) dan menahan tuas pada
posisinya. Kabel rem menarik tuas sepatu depan ketromol melalui
srut (penyetel otomatis), sementara sepatu belakang juga tertarik
ketromol dengan strut berfungsi sebagai penggalang.
2. Cara pemeriksaan dan penyetelan gerakan tuas rem tangan adalah
sebagai berikut:
a. Periksa gerakan tuas rem tangan.
Tarik tuas rem tangan dengan kekuatan tertentu sambil
menghitung beberapa bunyi “klik” terjadi
b. Jika jumlah “klik” tidak berada dalam spesifikasi, ambil dua
kunci pas untuk mengendorkan mur pengunci pada tutup
penyetel.
c. Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas rem tangan pada
jumlah bunyi “klik” yang telah ditentukan.
Putar ke kanan mengurangi gerakan
Putar ke kiri menambah gerakan
d. Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan mur
menggunakan dua kunci pas.
g. Lembar Kerja
Pemeriksaan dan penyetelan rem tangan
1. Alat dan Bahan
a. Tool box set
b. Lap/Majun
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Ikuti instruksi dari instruktur.
OPKR-40-002B 55
c. Mintalah ijin pada instruktur bila akan melakukan pekerjaan
yang tidak tertulis pada lembar kerja.
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif
dan efisien.
b. Lakukan prosedur pemeriksaan dan penyetelan rem tangan.
c. Mintalah penjelasan pada instruktur, ha-hal yang belum
jelas.
d. Buat catatan penting kegiatan praktik yang belum jelas.
e. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan peralatan dan
bahan ke tempat yang telah ditentukan.
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktik secara ringkas dan jelas.
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah
mempelajari Kegiatan Belajar 3.
OPKR-40-002B 56
BAB. III
EVALUASI
A. Instrumen Penilaian
Pertanyaan
1. Jelaskan tujuan dipasangnya rem pada kendaraan!
2. Jelaskan prinsip kerja jenis rem piringan!
3. Jelaskan dan lakukan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tinggi pedal
rem!
4. Jelaskan dan lakukan prosedur pemeriksaan dan penyetelan tuas rem
tangan!
OPKR-40-002B 57
B. Kunci Jawaban
1. Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk menuruti kemauan
dalam mengurangi kecepatan, berhenti atau memarkir kendaraan pada
jalan yang mendaki. Dengan kata lain melakukan kontrol terhadap
kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat
pengaman yang berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala.
2. Prinsip kerjanya adalah bahwa sepasang pad yang tidak berputar
menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidraulis,
menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau
menghentikan kendaraan.
3. Prosedur pemeriksaan dan penyetelan tinggi pedal rem:
1) Ukur tinggi pedal
a. Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan
penggaris, ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.
b. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis.
Namun apabila tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan
penyetelan menurut prosedur di bawah ini.
2) Stel tinggi pedal
a. Lepaskan soket yakni kabel untuk swit lampu rem .
b. Kendorkan mur pengunci swit lampu rem dan putar swit
beberapa putaran .
c. Kendorkan mur pengunci push rod dan stel tinggi pedal
dengan memutar push rod.
d. Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit
menyentuh pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.
3) Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.
4) Stel gerak bebas pedal rem.
OPKR-40-002B 58
4. Prosedur pemeriksaan dan penyetelan tuas rem tangan:
a. Periksa gerakan tuas rem tangan.
Tarik tuas rem tangan dengan kekuatan tertentu sambil
menghitung beberapa bunyi “klik” terjadi.
b. Jika jumlah “klik” tidak berada dalam spesifikasi, ambil dua kunci
pas untuk mengendorkan mur pengunci pada tutup penyetel.
c. Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas rem tangan pada
jumlah bunyi “klik” yang telah ditentukan.
Putar ke kanan mengurangi gerakan
Putar ke kiri menambah gerakan
d. Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan mur
menggunakan dua kunci pas.
C. Kriteria Kelulusan
Aspek Skor
(1–10) Bobot Nilai Keterangan
Kognitif 2
Syarat lulus,
nilai minimal 70
dengan skor
setiap aspek
minimal 7
Ketelitian pemeriksaan
pendahuluan
1
Ketepatan prosedur
pemeriksaan dan
penyetelan tinggi pedal
rem
2
Ketepatan prosedur
pemeriksaan dan
penyetelan tuas rem
tangan
3
Ketepatan waktu 1
Keselamatan kerja 1
Nilai Akhir
OPKR-40-002B 59
Kriteria kelulusan:
70 s.d. 79 : Memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : Memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : Di atas minimal tanpa bimbingan.
.
No. Tanda Tangan Tanggal Kelulusan
1. Instruktur :
2. Peserta Diklat:
OPKR-40-002B 60
BAB. IV
PENUTUP
Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke
modul berikutnya. Sebaliknya, apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus, maka
peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan untuk
mengambil modul selanjutnya.
Jika peserta diklat telah lulus menempuh modul ini, maka peserta diklat berhak
memperoleh sertifikat kompetensi pemeliharaan/servis sistem rem.
OPKR-40-002B 61
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1987). Dasar-dasar Automative. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Groups Step 2. Jakarta: PT. Toyota
–Astra Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota–Astra
Motor.
Anonim. (1995). Teknik-teknik servis dasar. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
Anonim. (2001). Training Manual Basic 1. Jakarta: PT. Toyota–Astra Daihatsu
Motor.