Download - Pemekeran lantai dasar samudra
Kelompok 5Pradana Adi W.Farid Nurul Y.Endah S.Fitri Damayanti
Harry Hess (1960) dalam tulisannya yang
berjudul “Essay in Geopoetry Describing Evidence
for Sea-loor Spreading”. Dalam tulisannya
diuraikan mengenai bukti-bukti adanya
pemekaran lantai samudera yang terjadi di
pematang tengah samudera (Mid Oceanic
Ridges), Guyots, serta umur kerak samudera
yang lebih muda dari 180 juta tahun.
MOR (Mid-Ocean Ridge) adalah rantai
gugusan gunungapi di bawah laut yang
mengelilingi bumi dimana kerak bumi
baru terbentuk dari leleran magma dan
aktifitas gunung berapi
Guyots / table mount merupakan gunung
bawah laut yang terisolasi dengan rata-
rata tinggi lebih dari 200 m di bawah
permukaan laut. Puncak guyot berbentuk
datar dan berdiameter hingga 10 km.
Guyot merupakan bekas gunung api.
Oleh Herry Hess (1960), bagian kulit
bumi yang ada di dasar samudra Atlantik
tepatnya di Pematang Tengah Samudra
mengalami pemekaran yang diakibatkan
oleh gaya tarikan (tensional force) yang
digerakan oleh arus konveksi yang berada
di bagian mantel bumi (astenosfir).
Akibat dari pemekaran yang terjadi
disepanjang sumbu Pematang Tengah
Samudra, maka magma yang berasal
dari astenosfir kemudian naik dan
membeku.
Arus konveksi bergerak ke mantel atas
melalui bagian tengah dari kerak benua
dan lama kelamaan membentuk zona
pemekaran . Mekanisme dari arus
konveksi diperkirakan mirip dengan
mekanisme konveksi ketika pemanasan
air pada panci .
Arus konveksilah yang menggerakkan
lantai samudera (litosfir), membentuk
material baru di Pematang Tengah
Samudera (Midoceanic ridge) dan yang
menyebabkan penyusupan lantai
samudera kedalam interior bumi
(astenosfir) pada zona subduksi.
Arus konveksi ini berfungsi sebagai
penggerak dan litosfer sebagai ban
berjalan (conveyor belt).
pegunungan tengah laut (mid-ocean ridges)
Aliran panas tinggi (dari magma) kegempaan dangkal (<70 km di bawah
MOR)
Contoh dari punggungan samudra
adalah Mid-Atlantic Ridge. Ini
adalah salah satu bagian dari
sistem mid-laut pegunungan yang
membentang untuk 50.000 mil
melalui lautan di dunia.
Terbentuk akibat kenaikan lantai dasar
samudra dan proses pemekaran samudra
kemudian terjadi peunjaman dengan
garis tepian lantai benua. Lantai dasar
samudra menunjam kebawah lantai
dasar benua.
Mineral-mineral yang menyusun batuan (mineral
magnetit) akan merekam arah magnet-bumi saat
mineral tersebut terbentuk, yaitu pada temperatur
lebih kurang 5800 C. Hasil studi kemagnetan purba
yang dilakukan terhadap sampel batuan yang
diambil di bagian Pematang Tengah Samudra
hingga ke bagian tepi benua menunjukkan
terjadinya polaritas arah magnet bumi yang
berubah rubah (normal dan reverse) dalam selang
waktu setiap 400.000 tahun sekali .
Polaritas tersebut dipakai untuk
merekontruksi posisi dan proses pemisahan
antara benua Amerika dan Afrika yang
semula berimpit dan data ini didukung oleh
hasil penentuan umur batuan yang
menunjukkan umur yang semakin muda ke
arah pematang tengah samudra
Salah satu lempeng samudra menunjam ke
bawah lempeng samudra lainnya,
menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut,
dan deretan gunung berapi yang pararel
terhadap parit tersebut, juga di dasar laut.
Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang
timbul sampai ke permukaan,
membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic
island chain).
Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke
bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke
lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi,
kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat
di atasnya, terbentuklah deretan gunung
berapi (volcanic mountain range). Sementara
di dasar laut tepat di bagian terjadi
penunjaman, terbentuklah parit
samudra (oceanic trench).
Pegunungan Andes di Amerika Selatan
adalah salah satu pegunungan yang
terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini
terbentuk dari konvergensi antara
Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika
Selatan.
Pemekaran lantai samudera terjadi ketika adanya arus
konveksi yang mengakibatkan pematang tengah samudera
mengalami pemekaran.
Teori konveksi - material yang dingin dan lebih padat bergerak
ke bawah, sementara material yang lebih ringan dan lebih
panas naik ke atas.
Gaya akibat konveksi ini di tambah dengan gaya dorong
lempeng akibat intrusi magma di punggungan tengah
samudera merupakan penyebab dinamika lempeng tektonik.
Hasil dari pemekaran lantai dasar
samudra adalah mid-oceanic ridge
sebagai tenaga pendorong lempeng ke
arah luar dari punggungan tersebut. Akibat batas lempeng konvergen, atau
daerah subduksi, merupakan tempat dimana lempeng yang terdorong akibat adanya pemekaran lantai samudera tersebut tertelan bumi.
Jadi, pemekaran lantai samudera
merupakan mekanisme utama yang
menjadi pemicu keseluruhan dinamika
bumi. Sementara proses subduksi di
anggap sebagai akibat dari proses
dinamika tersebut.