PEMBUATAN LAMPU HIAS DENGAN MEDIA PEMANFAATAN
BAMBU PADA SISWA KELAS VIII MTS FARDILLAH
MONCONGLOE KABUPATEN MAROS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ST. UMRAH
NIM : 10541 00268 10
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
SKRIPSI
PEMBUATAN LAMPU HIAS DENGAN MEDIA PEMANFAATAN
BAMBU PADA SISWA KELAS VIII MTS FARDILLAH
MONCONGLOE KABUPATEN MAROS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ST. UMRAH
NIM : 10541 00268 10
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl.Sultan Alauddin no.259, tlp.(0411)866132, Fax.(0411)-860132
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : St. Umrah
Stambuk : 10541 00268 10
Jurusan : Pendidikan Seni Rupa
Judul Skripsi : Pembuatan Lampu Hias Dengan Pemanfaatan Bambu
Pada Siswa Kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe
Kabupaten Maros
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptakan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Febuarai 2016
Yang membuat pernyataan
St. Umrah
NIM: 10541 00268 10
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl.Sultan Alauddin no.259, tlp.(0411)866132, Fax.(0411)-860132
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : St. Umrah
Stambuk : 10541 00268 10
Jurusan : Pendidikan Seni Rupa
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skirpsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian surat perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Febuari 2016
Yang membuat pernyataan
St. Umrah
NIM: 10541 00268 10
vii
MOTTO :
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan ,
Maka apabila telah selesai (dari suatu urusan),
Maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan yang lain)”
(QS : Al Insyira 7-8)
“Aku persembahkan karya kecil ini pada
Almamaterku dan
Sebagai tanda baktiku kepada
Ibu dan Ayah tercinta….”
viii
ABSTRAK
ST. UMRAH. 2015. Pembuatan Lampu Hias dengan Pemanfaatan Bambu
pada Siswa Kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros.
Dibimbing oleh Muhammad Rapi dan Andi Baetal Mukaddas.
Lampu hias merupakan jenis lampu yang memiliki bentuk dan desain yang
unik dan menarik. Lampu hias ini sudah banyak dibuat dan ditemukan disentra
kerajinan. Sejauh ini telah banyak ragam lampu hias yang telah dibuat oleh
perajin, sebagian besar terbuat dari bahan plastik, kertas, kayu dan lain-lain. Dari
situlah banyak ide yang bermunculan untuk membuat ragam lampu hias dengan
berbagai macam bentuk, ukuran dan variasi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Metode ini
dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum atau deskripsi tentang Pembuatan
Lampu Hias dengan Pemanfaatan Bambu Siswa Kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe Kabupaten Maros. Penganalisasian data dilakukan dengan cara yaitu
hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dikumpulkan lalu diadakan
kategorisasi data dengan merangkum data-data yang dianggap penting, kemudian
disusun menjadi bagiaan-bagian untuk diperiksa kebenarannya dan selanjutnya
diadakan deskripsi data-data yang telah diperoleh.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pembuatan Lampu hias dengan
Pemanfaatan Bambu Siswa Kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten
Maros. Dalam pembuatanya harus melakukan beberapa proses menyiapkan alat
dan bahan yang terdiri dari pensil dan buku gambar digunakan membuat sket,
memotong bambu sesuai dengan yang di inginkan, bentuk potongan bambu sesuai
dengan desain yang telah di buat, potong bambu yang telah terbentuk selanjutnya
dipadukan satu sama lain dengan lem, lubangi pinggiran bambu agar cahaya bias
keluar, tambahkan lubang bagian bawah atau tengah untuk kabel, kemudian
pasangkan kabel, vitting lampu dan lampu di dalam bambu, kemudian cat bambu
tersebut. Alat yang digunakan Gergaji, pisau atau cutter, parang, pahat dan obeng.
Bahan yang digunakan bambu, lem korea,balon lampu, vitting, kabel listrik,
colokan dan piloks. Faktor penghambat dalam kegiatan pembuatan lampu hias
dengan pemanfaatan bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe
ialah kurangnya dukungan dari pihak sekolah dalam penyediian alat. Serta tidak
tersedianya ruang kerja selain di dalam kelas. Faktor Kesulitan dalam pembuatan
lampu hias dengan pemanfaatan bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe ialah kusulitan dalam memotong bambu serta melubangi pinggiran
bambu agar cahaya lampu bisa keluar.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis hanturkan kehadirat Allah
Azzawa Jalla, karena telah memberikan begitu banyak taufiq, hidayah, dan
rahmat-Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun
dalam bentuk yang sangat sederhana, begitu pula shalawat dan taslim semoga
tetap tercurah keharibaan junjungan Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya.
Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka
menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin. Namun, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Akan tetapi, penulis tidak pernah menyerah karena penulis yakin ada Allah SWT.
yang senantiasa mengirimkan bantuan-Nya dan dukungan dari segala pihak.
Penghargaan dan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya penulis
haturkan kepada:
1. Dr. H. Irwan Akib, M. Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Andi Baetal Mukaddas, S. Pd., M. Sn., Ketua Program Studi Pendidikan Seni
Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar sekaligus pembimbing II.
x
4. Muhammad Thahir. M, S. Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Seni
Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
5. Dr. Muhammad Rapi, M. Pd., pembimbing I yang senantiasa memberikan
masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan dan proses penyusunan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang telah
memberikan banyak ilmu dan berbagi pengalaman selama penulis menimba
ilmu di Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah
Makassar.
7. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Angkatan 2010, terima kasih
atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan, semoga
keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai di sini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
namun itulah usaha penulis yang maksimal. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
karya yang akan datang. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan tiada imbalan yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah
SWT. penulis menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama
ini bernilai ibadah disisi-Nya Amin.
Makassar, Februari 2016
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. v
SURAT PERJANJIAN ................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR SKEMA ......................................................................................... xv
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5
1. Proses ............................................................................ 5
2. Pembuatan .................................................................... 6
3. Alat ............................................................................... 6
xii
4. Bahan ............................................................................ 6
5. Lampu Hias .................................................................. 6
6. Pemanfaatan ................................................................. 12
7. Bambu ........................................................................... 13
B. Kerangka Pikir .......................................................................... 14
III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian ...................................................... 16
B. Variabel dan Desain Penelitian ............................................... 16
C. Defenisi Oprasional Variabel ................................................... 19
D. Instrumen Penelitian ................................................................. 19
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 21
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 23
B. Pembahasan .............................................................................. 35
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 44
B. Saran .................................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46
LAMPIRAN .................................................................................................. 47
1. Daftar Responden Penelitian ................................................................ 48
2. Format Wawancara .............................................................................. 49
3. Format Observasi ................................................................................. 50
4. Riwayat Hidup .................................................................................... 51
5. Dokumentasi Proses Berkarya Siswa ................................................... 52
xiii
DAFTAR GAMBAR
NO Uraian
Halaman
1 Gambar 2. 1. Lampu Hias
7
2 Gambar 2. 2. Lampu Langit-langit
8
3 Gambar 2. 3. Lamapu Hias Gantung
8
4 Gambar 2. 4. Lamapu Hias Lantai
9
5 Gambar 2. 5. Lampu Dinding
10
6 Gambar 2. 6. Lampu Tidur
10
7 Gambar 2. 7. Lampu Meja
11
8 Gambar 2. 8. Lampu Kayu
12
9 Gambar 4. 1. Peta Lokasi Penelitian
25
10 Gambar 4. 2. Menentukan Tema
26
11 Gambar 4. 3. Membuat Sketsa
26
12 Gambar 4. 4. Proses Pemotongan Bambu
27
13 Gambar 4. 5. Proses Melobangi Bambu
27
14` Gambar 4. 6. Proses Membentuk Lampu Hias
28
15 Gambar 4. 7. Proses Pengeleman Bambu
28
16 Gambar 4. 8. Pemasangan Kabel dan Lampu Hias
29
17 Gambar 4. 9. Pewarnaan Lampu Hias
29
18 Gambar 4. 10. Lampu Hias Karya Fitriani
30
19 Gambar 4. 11. Lampu Hias Karya Muh. Ilham
31
20 Gambar 4. 12. Lampu Hias Karya Geby Hamja
31
xiv
21 Gambar 4. 13. Lampu Hias Karya Suhardi
32
22 Gambar 4. 14. Lampu Hias Karya Isnawati
32
23 Gambar 4. 15. Lampu Hias Karya Sindi Ani
33
24 Gambar 4. 16. Lampu Hias Karya Ayu Ganna
33
25 Gambar 4. 17. Lampu Hias Karya Muh. Yahya
34
26 Gambar 4. 18. Lampu Hias Karya Nur Asya
34
27 Gambar 4. 19. Lampu Hias Karya Syahrianti
35
28 Gambar 4. 20. Lampu Hias Karya Tri Annisa Dewi
35
29 Gambar 4. 21. Lampu Hias Karya Amelia Putri
36
xv
DAFTAR SKEMA
Skema Halaman
Skema 1. Kerangka Pikir ............................................................................. 15
Skema 2. Desain Penelitian .......................................................................... 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehadiran seni kerajinan tidak lepas dari kebutuhan hidup manusia sehari-
hari. Karena dalam produksi barang-barang kebutuhan terdapat unsur keindahan,
kemenarikan, keunikan, dan kerajinan dipandang sebagai karya seni yang khas
dan diklasifikasikan sebagai benda pakai. Dalam pengembangan selanjutnya, seni
kerajinan bukan hanya dipandang sebagai benda pakai, tetapi ada juga yang hanya
sebagai hiasan dan cenderamata. Seni kerajinan berangkat dari latar belakang
historis yang berkembang dalam kategori tradisional. (di askes pada 29 juli 2015
di http//helloinspirasiku.blogspot.co.id.2014/12/prakaryakewirausahaan.htmi?=1).
Bagaimana manusia itu bertingkah laku.Bagaimana manusia berekspresi
dan menghasilkan apreasiasi dari setiap orang yang menjadi penikmat seni.
Manusia mampu menghasilkan berbagai macam karya yang mempunyai nilai
dimata masyarakat, sehingga banyak pengrajin yang mendapatkan tempat
istimewa dan spesial di tengah-tengah masyarakat sebagai seniman/maestro.
Intelegensi dan kemampuan berimajinasi perajin menjadi tolak ukur dari apa yang
mampu dihasilkan oleh perajin itu sendiri. Banyak karya yang dihasilkan perajin
dalam dunia seni. Di jaman sekarang ini salah satunya Lampu Hias turut
meramaikan jenis hasil karya yang banyak diminati oleh khalayak ramai.
Lampu hias ini sudah banyak dibuat dan ditemukan disentra kerajinan.
Sejauh ini telah banyak ragam lampu hias yang telah dibuat oleh perajin, sebagian
2
besar terbuat dari bahan plastik, kertas, kayu dan lain-lain. Dari situlah banyak ide
yang bermunculan untuk membuat ragam lampu hias dengan berbagai macam
bentuk, ukuran dan variasi. Selain ramah lingkungan bahan yang digunakan dalam
proses pembuatannyapun terbilang murah, terjangkau, dan mampu menghasilkan
jenis lampu hias yang bernilai eksotis di mata penikmat seni itu sendiri.
Seiring dengan perkembangan lampu hias yang semakin banyak diminati,
maka banyak guru-guru disetiap jenjang sekolah memasukkan lampu hias dalam
program pembelajaran seni budaya di sekolah, seperti jenjang, SMP dan SMA. Itu
memberi sisi positif dalam pengembangan skill siswa dalam berkarya. Lampu hias
dikembangkan dengan metode pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan hasil observasi di kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe,
berkaitan dengan pembelajaran yang diterapkan pada pelajaran seni budaya
diperoleh data bahwa hasil belajar seni budaya pada semester genap tahun ajaran
2014/2015 masih rendah, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian
murid yaitu 65 dan hanya 11 orang dari 18 murid yang tuntas sebelum diadakan
remedial (ulangan perbaikan nilai), di mana dari nilai rata-rata murid tersebut
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65,00. Keadaan
seperti ini disebabkan karena pembelajaran masih bersifat konvensional berpusat
pada guru. Siswa cenderung pasif dan sebagai pendengar ceramah guru tanpa
diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Pembelajaran konvensional
dalam belajar mengajar kurang fleksibel, kurang demokratis dan guru cenderung
menggunakan satu metode yang monoton. metode ini terkesan sangat lamban
dalam proses pentransferan ilmu dari guru ke murid. Di samping itu, guru hanya
3
berusaha memindahkan pengetahuan yang ada di kepalanya ke kepala murid,
tanpa memberikan kesempatan yang memadai kepada murid untuk
mengembangkan potensi dirinya.
Guru sebagai pengajar dan fasilitator di dalam proses pembelajaran,
dituntut dapat melakukan sesuatu yang kreatif dan inovatif agar mampu
merangsang kemampuan siswa dalam menerima setiap bahan ajar yang akan
disampaikan guru. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru untuk melakukan
analisis terhadap kemampuan murid dalam sebuah kelas agar bisa memberikan
solusi kreatif dan efektif dalam pengembangan ilmu dan skill alamiah dari murid
itu sendri. Khusus dalam bidang kesenian dalam hal ini seni rupa dan terkhusus
lagi kepada pembuatan lampu hias yang membutuhkan skill, imajinasi dan
kreatifitas lebih dari murid-murid di sekolah itu. Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “PROSES PEMBUATAN
LAMPU HIAS DENGAN MEDIA PEMANFAATAN BAMBU PADA SISWA
KELAS VIII MTS FARDILLAH MONCONGLOE KABUPATEN MAROS”.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini akan membahas kemampuan peserta didik menciptakan
karya kerajinan tangan (lampu hias) pada kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe.
Untuk terarahnya penelitian ini maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan lampu hias pada siswa kelas VIII MTs
Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros?
2. Bahan dan alat apa yang di gunakan dalam membuat lampu hias pada
siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros?
4
3. Faktor-faktor penghambat dan pendukung apa saja yang dialami oleh
siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros dalam
pembelajaran pembuatan lampu hias?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang jelas mengenai:
1. Mengetahui bagaimana proses pembuatan lampu hias dengan bahan
bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten
Maros.
2. Untuk mengetahui bahan dan alat yang di gunakan dalam berkarya
pembuatan lampu hias pada siswa kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe Kabupaten Maros.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam
pembelajaran pembuatan lampu hias.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan bagi guru kesenian di MTs Fardillah
Moncongloe Kabupaten Maros dalam mengintensifkan pelajaran seni
rupa khususnya pembuatan lampu hias.
2. Peneliti dapat mengetahui kemampuan siswa dalam pembuatan lampu
hias di MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros.
3. Sebagai bahan masukan bagi instansi (sekolah) serta bahan komparatif
bagi penelitian selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
Pada dasarnya tinjauan pustaka dilakukan untuk mengetahui sasaran
penelitian secara teoritis. Landasan yang dimaksud ialah teori yang merupakan
kajian kepustakaan dari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang akan
diteliti oleh penulis.
A. Tinjauan Pustaka
1. Proses
Proses adalah kegiatan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi.
Dengan bahan mentah yang ada, untuk tujuan tertentu, proses (material change)
mengubahnya menjadi barang jadi yang dikehendaki. Proses adalah kengiatan
sengaja mengolah bahan mentah (bahan baku dan penolong) menjadi barang jadi.
Oleh karena proses produksi merupakan aktivitas sengaja, meka proses bekerja di
dasarkan atas suatu perencanaan atau tujuan. (Dr. Purwanto, M. Pd, 2014 : 22).
Kata proses menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rangkaian
tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. Sedangkan
kata Pembuatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara atau
perbuatan membuat. Jadi Proses pembuatan adalah rangkaian tindakan secara
sistematis dalam membuat dan mengolah sesuatu sehingga menghasilkan
produk.(Depdiknas,2007:899 )
6
2. Pembuatan
Menurut W.J.S Poerwadarminta pembuatan adalah “cara yang dilakukan
untuk mengadakan sesuatu benda” (Poerwadarminta, 1982:155). Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia pengertian pembuatan adalah cara yang dilakukan untuk
mengadakan suatu benda. Jadi kesimpulan pembuatan adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan suatu benda atau barang.
3. Alat
Alat adalah benda yang di pakai untuk mengerjakan sesuatu”. moeliyono
(dalam Masuara, 1998 : 20). Dari pengertian tersebut, maka dapat diuraikan
bahwa alat adalah merupakan suatu benda atau perkakas yang dipakai untuk
menghsilkan suatu barang.
4. Bahan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pengertian bahan
adalah “barang yang akan dibuat menjadi barang lain. Atau barang yang diolah
untuk melalui proses menjadi barang jadi”. moeliyono (dalam Masuara, 1998 :
65).
5. Lampu Hias
Lampu hias merupakan jenis lampu yang memiliki bentuk dan desain yang
unik dan menarik. Lampu hias pada ruang tamu menjadi daya tarik tersendiri pada
ruang tamu. Aksesoris ini memang memiliki harga yang cukup mahal. Tak heran
jika lampu hias gantung hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki banyak
uang. (di akses pada 29 juli 2015 http://www.mentessobredotadas.blogspot.
com/2014/05/model-lampu-hiasgantung-untuk-ruang.htm1?m=1)
7
Adapun beberapa jenis lampu hias antara lain :
1. Lampu hias jenis ini lebih menonjolkan nilai estetika, lampu
hiasbiasanya berbentuk unik dan biasanya merupakan produk dari
kerajinan lampu dan di taruh pada sudut atau meja ruang.
Gambar 2.1 Lampu Hias
(Dokumentasi St. Umrah 30 Agustus 2015)
2. Lampu langit-langit (ceiling lamp) jenis ini dipasang dibawah langit-
langit dengan berbagai bentuk aksesoris yang bisa didapatkan di toko-
toko lampu. Jenis ini biasanya di pasang dengan tempat lampu yang
berfungsi sebagai reflektor, dan banyak yang cenderung digunakan
untuk perkantoran.
8
Gambar 2. 2 Lampu Langit-Langit
(Dokumentasi St. Umrah 30 Agustus 2015)
3. Lampu gantung lampu hias yang dipasang secara menjutai pada bagian
plafon rumah. Lampu ini biasanya ditempatkan di ruang-ruang utama,
juga bisa digunakan untuk mengisi langit-langit yang cukup tinggi,
misalnya di area void, tangga, dan sebagainya. Cahayannya bisa
digunakan untuk menerangi sebuah area khusus, misalnya meja makan.
Gambar 2. 3 Lampu Hias Gantung
(Dokumentasi St. Umrah 30 Agustus 2015)
9
4. Lampu lantai biasa digunakan untuk memberikan penerangan lebih,
atau memperkuat keindahan sebuah desain interior. Lampu kerajinan
sejenis ini bisa digunakan untuk lampu baca disebelah kursi baca
atausofa, bahkan menjadi penghias ruang tamu.
Gambar 2.4 Lampu Hias Lantai
(Dokumentasi St. Umrah 30 Agustus 2015)
5. Lampu dinding jenis ini di gunakan sebagai hiasan dinidng atau
memberi efek cahaya pada dinding. Sehingga, nilai estetrika lebih
menonjol dibanding fungsional sebagai penerang.
10
Gambar 2.5 Lampu dinding
(Dokumentasi St. Umrah 30 Agustus 2015)
6. Lampu tidur lampu ini memiliki lampu khas dengan cahayanya yang
redup. Itulah sebabnya, lampu tidur ini paling cocok untuk menemani
saat istirahat malam anda dan lampu tidur biasanya diletakkan dekat
kepala agar mudah dalam menyalakan atau mematikan alat ini.
Gambar 2. 6 Lampu Tidur
(Dokumentasi St. Umrah 30 Agustus 2015)
11
7. Lampu meja banyak digunakan untuk kegiatan membaca atau kegiatan
lain di meja atau juga bisa sebagai lampu hiasan, dan sebagian besar
merupakan lampu untuk area meja saja. Lampu sejenis ini biasanya bisa
diatur dari segi kuantitas cahaya dan bisa diatur arah cahayanya sesuai
kebutuhan kita.
Gambar 2.7 Lampu Meja
(Dokumentasi St. Umrah 30 Agustus 2015)
8. Lampu kayu lampu jenis ini merupakan suatu karya seni dari desain
lampu, biasanya lampu kayu diletakkan diruang tamu atau di manapun
untuk menambah nilai estetika dari ruangan dan lampu kayu merupakan
pilihan bagus jika anda ingin menambah nilai estetika rumah anda.
12
Gmbar 2. 8 Lampu Kayu
(Dokumentasi St. Umrah 30 Agustus 2015)
(Hetti Restianti 2009 : 3-13)
Dalam membuat lampu hias ada banyak bahan dasar yang dapat dipilih,
antara lain tempurung kelapa, sendok plastik bekas, bambu dan lain-lain. Dalam
skripsi ini saya mencoba melakukan penelitian proses lampu hias yang terbuat
dari bahan dasar bambu.
6. Pemanfaatan
Pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna, untung.
Sedangkan pemanfaatan mempunyai arti, proses, cara, perbuatan, memanfaatkan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2003-992) dijelaskan bahwa
pemanfaatan adalah proses, cara, dan pembuatan. Kata pemanfaatan berasal dari
kata manfaat yang berarti berguna.
Pengertian dari pemanfaatan dalam Kamus umum Bahasa Indonesia yaitu,
hal, cara, hasil kerja manfaat, membuat suatu menjadi berguna, memakai sesuatu
13
agar bermanfaat. (Badudu Zain, 1994:858). Jadi dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang memiliki
nilai guna dan nilai fungsi bagi manusia.
7. Bambu
Bambu adalah tumbuhan yang sebangsa dengan rumput. Tetapi bukan
rumput sembarang rumput. Bambu-bambu ini sangat banyak jenisnya dan mudah
tumbuh dimana-mana khususnya ditanah air kita. Di desa, tanaman bambu
memegang peranan penting, harganya cukup murah, dan gunanya cukup luar
biasa. Bambu sungguh- sungguh merupakan tumbuhan yang berfungsi serbaguna.
Adapun jenis-jenis bambu yang sering digunakan dalam pembuatan lampu hias
adalah sebagai berikut:
a. Bambu tali
Bambu Tali atau bambu apus mempunyai nama latin “gigan tochioa
Apus”, bambu ini umumya berumpun rapat, dan tingginya mencapai 15 sampai
20 meter. Kulit bambu ketika masih basah berwarna hijau dan setelah kering
warnanya berubah menjadi kuning keputih- putihan. Buku-bukunya tampak
menonjol berwarna kuning dengan miang coklat kehitam-hitaman yang melekat.
Dan pelapahnya tak mudah lepas meskipun bulunya sudah tua. Ia tumbuh di
dataran rendah dan pegunungan sampai ketinggian 1000 meter diatas pemukiman
laut, dan tersebar diseluruh Indonesia.
14
b. Bambu betung
Bambu betung atau bambu petung mempunyai nama latin
“Dendrocalaimus Asper” bambu betung mempunyai batang yang lebih besar dan
lebih tinggi dibanding dengan bambu-bambu lain. Tingginya bisa mencapai 20
meter lebih, dan garis tengahnya sampai 20 cm. Buku-bukunya sering berakar
pendek yang bergerombol. Panjang ruasnya ada yang mencapai 50 cm bahkan ada
sampai 60 cm. Pelepah bulu yang panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm mudah
jatuh, dan miangnya berwarna coklat keputih-putihan. Daun pelapah bulu sempit
dan melipat ke bawah. (Margono G, 1992 : 1-2).
8. Kerangka Pikir
Kerajinan tangan merupakan hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau
kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan
tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai
bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang
pakai. Kerajinan tangan bisa terbuat dari barang-barang bekas seperti botol bekas,
kardus, dan plastik makanan. arti lain yaitu usaha yang berterusan penuh
semangat ketekunan, kegigihan, dedikasi dan berdaya maju dalam melakukan
sesuatu perkara kerajinan tangan bisa juga disebut suatu kegiatan dalam
menciptakan suatu bentuk produk yang dominan menggunakan tangan manusia,
yang sangat minim dalam penggunaan mesin atu alat otomatis.
Berikut skema kerangka pikir yang merupakan acuan dalam melakukan penelitian
ini, sebagai berikut:
15
Gambar 2. 4 Skema kerangka pikir penelitian
Mata Pelajaran proses pembuatan
Lampu Hias
Pembelajaran
Lampu Hias
Metode
Pembelajaran
Proses Berkarya
Faktor
Pendukung Faktor
Penghambat
Bahan dan alat yang digunakan
dalam membuat lampu Hias
Hasil Penelitian
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat deskriptif artinya suatu
penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum atau deskripsi
tentang apa yang diteliti melalui pengolahan data secara kualitatif.
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian berada di Dusun Manjalling Desa Bonto Bunga Kecamatan
Moncongloe Kabupaten Maros.
Keterangan :
: MTs. Fardillah
: Kantor POLSEK Moncongloe
: Kantor Camat Moncongloe
17
: Politeknik Negeri Ujung Pandang
: Ke arah Maros
: Ke arah BTP dan Daya
Gambar 4. 1
B. Variabel Dan Desain Penelitian
1. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini ada tiga variabel utama yang akan diteliti yaitu:
1. Proses berkarya siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe
Kabupaten Maros dalam pembelajar proses pembuatan lampu hias.
2. Bahan dan alat pembuatan lampu hias pada siswa kelas VIII MTs
Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros.
3. Faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pembelajaran proses
pembuatan lampu hias kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe
Kabupaten Maros.
Penelitian deskriftif yaitu berusaha mengungkapkan dan menggambarkan
apa adanya dalam proses pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bambu
siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros
2. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif-deskriftif
yaitu rancangan yang hanya menggambarkan suatu hal. Dalam artian rancangan
18
penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan tentang proses pembuatan
lampu hias dengan pemanfaatan bambu pada kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe Kabupaten Maros.
Gambar 3. 1 Skema Desain Penelitian
Proses pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan
bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe kabupaten Maros
proses pembuatan
lampu hias pada siswa
kelas VIII MTs
Fardillah Moncongloe
kabupaten maros
Analisis data
Deskripsi Data
Kesimpulan
Penyajian data
Faktor-faktor penghambat
dan pendukung apa saja
yang dialami oleh siswa
kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe kabupaten
maros dalam pembelajaran
pembuatan lampu hias
Bahan dan alat apa yang di
gunakan dalam membuat
lampu hias pada siswa kelas
VIII MTs Fardillah
moncongloe kabupaten
maros
Teknik Pengumpulan
Data
19
Skema di atas dapat diterjemahkan bahwa untuk mendapatkan data tentang
proses berkarya lampu hias terlebih dahulu disusun instrumen penelitian,
selanjutnya instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan data, kemudian
data diolah dan dianalisis hasilnya yang dituangkan dalam kesimpulan.
C. Defenisi Oprasional Variabel
Menurut Rusadi Ruslan (2004:255) dalam bukunya metode penelitian
publics relations dan komunikasi “ depenisi oprasional variabel adalah penjelasan
mengenai cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur
(operasionalisasi) construct menjadi variabel penelitian yang dapat diuji. “ oleh
karena itu definisi operasional sangat penting dalam sebuah penelitian. Berikut ini
akan dirumuskan definisi operasional tersebut:
1. Proses yang dimaksud di sini adalah untuk mengetahui bagaimana cara
pembuatan lampu hias dari awal sampai terbentuk menjadi sebuah
karya lampu hias.
2. Bahan dan alat yang di maksud adalah bahan-bahan dan alat yang
digunakan pada saat pembuatan lampu hias.
3. Faktor-faktor penghambat dan pendukung maksudnya sesuatu kondisi
yang memperlihatkan ciri-ciri hambatan dalam proses pembuatan
lampu hias.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:134), instrumen pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
20
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya. Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat
ukur yanag digunakan untuk mendapatkan informasi kualitatif tentang variasi
karakteristik variabel secara objek.
Instrumen pengumpulan data menurut Sumadi Suryabrata (2008:52) adalah
alat bantu yang digunakan untuk merekam pada umumnya secara kualitatif
keadaan dan aktivitas.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
informasi kuantitatif tentang variabel yang sedang diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data guna mencari jawaban atas permasalah yang
diajukan, maka peneliti menggunakan metode kajian pustaka dan studi lapangan.
1. Tinjauan pustaka (library research)
Hal ini dimaksudkan untuk pengetahuan tambahan dan dasar teori yang
berhubungan dengan objek yang diteliti, misalnya dengan membaca buku-buku
ilmiah makalah ilmiah, dokumen sejarah dan laporan penelitian.
2. Studi lapangan (field research)
Cara ini dilakukan dengan berbaur dan berinteraksi dengan siswa agar
penulis dapat mengamati dan mendapatkan informasi tentang Pembuatan Lampu
Hias Dengan Pemanfaatan Bambu Pada Siswa Kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe Kabupaten Maros. Untuk maksut tersebut maka metode yang dipakai
adalah.
21
a. Observasi
Teknik dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap
objek. Penelitian mengamati langsung fenomena yang ada di lapangan secara rinci
kemudian akan diketahui beberapa fakta di lapangan dan didapat data yang
nantinya akan dikumpulkan untuk dianalisis lebih lanjut. Teknik observasi
dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian seperti
proses pemilihan dan pengolahan bahan baku, alat atau sarana yang digunakan,
dan proses pembuatan lampu hias sampai selesai.
b. Wawancara
Merupakan suatu metode pengumpulan data yang berupa pertemuan dua
orang atau lebih secara langsung untuk memperoleh informasi dan ide dengan
tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam topik tertentu.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
berupa foto-foto proses pembuatan lampu hias di MTs Fardillah Moncongloe
Kabupaten Maros. Data ini merupakan data yang dapat menunjang dan berkaitan
dengan penelitian. Alasan pemilihan cara ini karena dianggap sebagai salah satu
cara untuk memperoleh data secara tepat, cepat dan efisien.
d. Tes Praktik
Tes dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data tentang proses
pelaksanaan pembuatan lampu hias dengan media pemanfaatan bambu. Dengan
tes, kualitas menggambar peserta didik dapat diketahui. Tes praktik dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam proses menggambar. Penilaian
22
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan : Membuat desain lampu hias yang akan di buat. Adapun bentuk
instrumen yang diberikan adalah peserta didik diminta membuat satu buah karya
lampu hias.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dianggap tepat dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif yaitu dengan menggunakan fakta (menguarikan data) yang ada di
lapangan, untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang dibahas dalam
penelitian serta dikembangkan berdasarkan teori yang ada.
Setelah semua data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah
pengelolahan data. Yang dimaksud dengan pengolahan data pada penelitian ini
adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang diperoleh dari hasil
penelitian (observasi, wawancara, dan dokumentasi) dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, memilih mana yang penting dan akan
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh dirinya
sendiri atau orang lain.
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini dimaksudkan untuk menguraikan secara objektif tentang
pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bambu pada peserta atau penelitian
yang diperoleh di lapangan melalui prosedur yang digunakan dalam penelitian
ini.
Penelitian ini tidak menggunakan data kuantitatif melainkan
menggunakan data kualitatif. Data yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk
deskriptif, sesuai dengan indikator dalam variabel penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Kegiatan pembelajaran pemanfaatan bambu dalam pembuatan lampu
hias
Lokasi penelitian adalah MTs Fardillah Moncongloe merupakan sekolah
berlokasi di Dusun Manjalling Desa Bonto Bunga Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros. Sekolah ini didirikan pada 24 Maret 2011 didirikan oleh
Haeruddin S. Ag yayasan bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan sosial yang
sekaligus menjadi visi dari yayasan MTs Fardillah. Adapun visi Mts Fardillah,
mencetak generasi yang cerdas, berakhlat dan berprestsi dan berlandaskan iman
dan takwa. Misi Mts Fardillah, 1, membentuk perilaku yang berprestasi, pola
pikir yang keritis dan kreatif pada siswa. 2. Mengembangkan pola pembelajaran
yang inivatif dan tradisi berfikir ilmiah didasari oleh kemantapan penghayatan
dan pengalaman nilai-nilai agama islam. 3. Menumbuhkan sikap disiplin dan
bertanggung jawab serta pengahayatan dan pengalaman nilai-nilai agama islam
24
untuk membentuk siswa berakhlakul karimah. Dan Tujuan, 1. Memperoleh
perestasi yang baik. 2. Membentuk siswa menjadi cendikiawan muslim yang
menguasai ilmu, pengetahuan, teknologi, seni, dan berakhlakul karimah. 3.
Memebentuk pola pengajaran yang dapat mengaktifkan dan melibatkan siswa
secara maksimal. 4. Membentuk kegiatan yang dapat membangun kreatifitas
individu siswa. 5. Membentuk lingkungan islami yang kondisif bagi anak. 6.
Membangun kompetensi berilmu, beramal dan berfikir ilmiah, 7. Membentuk
lingkungan islami berwawasan ilmiah. Saat ini yang bertanggung jawab sebagai
Kepala Yayasan dan Kepala Sekolah ialah Haeruddin S. Ag. Pembelajaran
seni budaya kelas VIII ini memiliki jadwal satu kali dalam seminggu yaitu setiap
hari rabu pukul 07.30 wita selama dua jam pelajaran. Proses pembelajaran lampu
hias bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Tujuan kegiatan belajar mengajar pada satuan pendidikan adalah untuk
menunjukan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik, agar
dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan
pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.
25
2. Proses pembuatan karya dengan pemanfaatan bambu
Gambar 4. 2 : Menentukan Tema
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015)
Gambar 4. 3 : Membuat Sketsa
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015)
26
Gambar 4. 4 : Proses Pemotongan Bambu
(Dokumentasi St. Umrah 5 November 2015)
Gambar 4. 5 : Proses Melubangi Bambu
(Dokumentasi St. Umrah 5 November 2015)
27
Gambar 4. 6 : Proses Membentuk Lampu Hias
(Dokumentasi St. Umrah 5 November 2015)
Gambar 4. 7 : Proses Pengeleman Bambu
(Dokumentasi St. Umrah 6 November 2015)
28
Gambar 4. 8 : Pemasangan Kabel dan Lampu Hias
(Dokumentasi irwan 6 November 2015)
Gambar 4. 9 : Pewarnaan Lampu Hias
(Dokumentasi Irwan 11 November 2015)
29
3. Jenis-jenis karya yang dihasilkan
Dalam pembahasan ini akan diuraikan tentang jenis-jenis karya yang
dihasilkan dalam pemanfaatan bambu dalam membuat lampu hias, pada dasrnya
jenis-jenis lampu yang dihasilkan tidak lepas dari pertimbangan pola piker dan
inspirasi seni siswa-siswi kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten
Maros yang diterapkan dalam pembuatan karya yang terbuat dari bambu.
Sebelum dimulai pembuatan lampu hias ini terlebih dahulu melihat referensi
sebagai acuan untuk berkarya agar karya yang diciptakan nantinya lebih kreatif
dari referensi yang dilihat karena sudah ada perbandingan karya.
Adapun jenis-jenis karya yang dihasilkan dalam pemanfaatan bambu
sebagai berikut:
Gambar 4. 10 : Hasil Karya Fitrianti
Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015)
30
Gambar 4. 11 : Hasil Karya Ilham Jayadi
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015)
Gambar 4. 12 : Hasil Karya Geby Hamja
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015)
31
Gambar 4. 13 : Hasil Karya Suhardi
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015)
Gambar 4. 14 : Hasil Karya Isnawati
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015)
32
Gambar 4. 15 : Hasil Karya Sindi Ani
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015)
Gambar 4. 16 : Hasil Karya Ayu Ganna
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015)
33
Gambar 4. 17 : Hasil Karya Muh. Yahya
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015
Gambar 4. 18: Hasil Karya Nur Asya
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015
34
(
Gambar 4. 19 : Hasil Karya Syahrianti
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015
Gambar 4. 20 : Hasil Karya Tri Annisa Dewi
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015
35
Gambar 4. 21 : Hasil Karya Amelia Putri
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015
B. Pembahasan
1. Proses pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bambu
a. Pemahaman estetika seni rupa dalam bentuk pelaksanaanya merupakan
apresiasi seni.
Apresiasi seni merupakan proses sadar yang dilakukan penghayat dalam
menghadapi dan menghargai karya seni. Dalam pembuatan karya lampu hias
dengan memanfaatkan bambu tentu dibutuhkan beberapa langkah-langkah sebagai
berikut yaitu menyiapakan alat dan bahan yang terdiri dari pensil dan buku
gambar digunakan membuat sket, memotong bambu sesuai dengan yang di
inginkan, bentuk potongan bambu sesuai dengan desain yang telah di buat, potong
bambu yang telah terbentuk selanjutnya dipadukan satu sama lain dengan lem,
lubangi pinggiran bambu agar cahaya bias keluar, tambahkan lubang bagian
36
bawah atau tengah untuk kabel, kemudian pasangkan kabel, vitting lampu dan
lampu di dalam bambu, kemudian cat bambu tersebut.
b. Menurut Subekti (2010:139) Tema ialah pokok pikiran atau gagasan
bersumber dari bahan yang akan diilustrasikan. Setelah ada gagasan, peserta didik
dapat menentukan adegan apa yang akan digambar, siapa saja tokohnya,
bagaimana suasananya, tentukan pula corak gambar dan media yang akan kamu
gunakan. Jadi tema yang di ambil lampu hias pada siswa kelas VIII.
c. Proses menggambar yang paling awal adalah sketsa gambar atau membuat
rancangan gambar dengan menggunakan media pensil warna. Menurut Yoyok
(2007:25) menyatakan bahwa sketsa ialah lukisan cepat (hanya garis-garis
besarnya) gambar rancangan. Menggambar sketsa adalah salah satu proses dalam
mendesain sebuah gambar pada kertas dengan tema yang sudah ditentukan.
Dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam membuat objek gambar secara
utuh.
2. Alat dan bahan yang digunakan
Dalam penganalisasian data bahwa kegiatan yang paling pertama yang harus
dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan, karena tanpa alat dan bahan
untuk mengerjakan sesuatu kerajinan tidak akan berhasil. Oleh karena itu alat dan
bahan merupakan hal yang sangat penting dalam melalkukan suatu kegiatan
dalam hal ini pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bambu pada siswa kelas
VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros.
37
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari bambu cukup mudah
didapatkan begitu pula dengan alat yang digunakan sehinggah memudahkan siswa
melakukan aktivitas berkarya.
a. Alat
1. Gergaji, berfungsi untuk memotong atau mengurangi ketebalan suatu
benda tertentu. Gergaji ini sangat berguna untuk memotong benda seperti
kayu, balok, bambu dan yang lain. dalam pembuatan lampu hias sangat
diperlukan gergaji untuk memotong bambu dalam pembuatan lampu hias.
Gambar 4. 22 : Gergaji
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
2. Pisau cutter, berfungsi untuk menghaluskan bambu yang sudah dilubangi
agar bambunya kelihatan rapih.
38
Gambar 4. 23 : Katter
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
3. Parang, berfungsi untuk memotong suatu bambu yang akan dijadikan
sebagai suatu benda yang nantinya akan memiliki nilai keindahan dalam
pembuatan lampu hias.
Gambar 4. 24 : Parang
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
39
4. Pahat, berfungsi untuk melubangi pinggiran-pinggiran bambu agar cahaya
lampu bias keluar dan nantinya akan memiliki nilai keindahan tesendiri.
Gambar 4. 25 : Pahat
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
5. Obeng, berfungsi sebagai alat untuk mengencangkan dan mengendorkan
baut.
Gambar 4. 26 : Obeng
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
40
b. Bahan
1. Bambu, adalah bahan utama yang akan dijadikan suatu karya lampu hias
oleh siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros.
Gambar 4. 27 : Bambu
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
2. Lem korea, berfungsi untuk perekat untuk satu sama lain agar tidak mudah
lepas.
Gambar 4. 28 : Lem Korea
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
41
3. Balon lampu dan Vitting, fungsinya untuk memberikan cahaya pada
bambu agar lampu hiasnya semakin indah dan menarik.
Gambar 4. 29 : Lampu hias dan Vitting
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
4. Kabel listrik dan colokan, berfungsi untuk menghantarkan energy listrik
agar lampu hias bisa menyala.
Gambar 4. 30 : Kabel Listrik dan Colokan
(Dokumentasi St. Umrah 4 November 2015
42
5. Piloks berfungsi untuk memberikan warna lampu hias supaya lampu
hiasnya memiliki nilai semakin tinggi.
Gambar 4. 31 : Piloks
(Dokumentasi St. Umrah 11 November 2015
3. Faktor Penghambat dan Kesulitan dalam membuat karya lampu hias.
Faktor penghambat dalam pembuat karya lampu hias dengan pemanfaatan
bambu ini merupakan hal yang dapat mengganggu kelancaran proses pembuatan
lampu hias. Adapun factor-faktor penghambat dalam pembuatan lampu hias
antara lain :
1. Kurangnya dukungan pihak sekolah dalam penyediaan alat kerja.
2. Tidak tersedianya ruang kerja selain di kelas.
3. Kurangnya pemahaman dan kesadaran siswa dalam pemanfaatan
bambu.
4. Kurangnya pemahaman pihak sekolah dan siswa tentang nilai estetik
yang terkandung dalam karya seni.
5. Kesulitan dalam memotong bambu
6. Kesulitan saat melubangi bambu
43
Faktor Pendukung dalam pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan
Bambu antara lain:
1. Semangat dan antusias siswa dalam pembuatan lampu hias
2. Bambu sangat muda didapat.
3. Pihak sekolah sangat mendukung dalam pembuatan lampu hias ini.
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul “Pembuatan
Lampu Hias dengan Pemanfaatan Bambu pada siswa kelas VIII MTs
Fardillah Moncongloe Kabupaten Maros”.
1. Proses pemanfaatan bambu dalam pembuatan lampu hias pada siswa kelas
VIII dimana peserta didik masih perlu bimbingan dan arahan dalam proses
pembuatan lampu hias, serta memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengapresiasi karya-karya seni lainnya.
2. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemanfaatan bambu dalam
pembuatan lampu hias dari bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah
Moncongloe kabupaten Maros. Dengan bahan dan alat yang digunakan, siswa
dapat mengekspresikan diri melalui pembuatan lampu hias.
3. Faktor penghambat dalam kegiatan pembuatan lampu hias dengan
pemanfaatan bambu pada siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe ialah
kurangnya dukungan dari pihak sekolah dalam penyediian alat. Serta tidak
tersedianya ruang kerja selain di dalam kelas.
4. Faktor pendukung dalam pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bambu
pada siswa kelas VIII MTs Fardillah Moncongloe ialah Semangat dan
antusias siswa dalam pembuatan lampu hias, bambu sangat muda didapat,
pihak sekolah sangat mendukung dalam pembuatan lampu hias ini.
44
45
B. Saran
Untuk meningkatkan Pemanfaatan bambu dalam pembuatan Seni maka
disarankan:
1. Kepada kepala sekolah, tenaga pengajar, dan pihak-pihak terkait di
lingkungan Mts Fardillah Moncongloe dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan sangat perlu memerhatikan kelebihan dan kekurangan proses
pembelajaran.
2. Sebaiknya Pendidik memberikan bimbingan khusus kepada peserta didik
yang dianggap mengalami kesulitan dalam proses penciptaan karya dengan
benar.
3. Kepada Pendidik, agar hasil penelitian ini dijadikan refrensi guna
menemukan cara yang efektif dan bervariasi dalam usaha untuk menarik
perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran, khususnya
pembelajaran pembuatan lampu hias.
4. Kepada peneliti yang akan mengadakan penelitian lanjutan, agar penelitian
ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya guna meningkatkan
kualitas pembelajaran pembuatan lampu hias.
46
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: PT. Rineka Cipta,
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Badudu Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Hadjar ibnu. 1996, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam
Pendidikan, Jakarta : Raja.
Ismiyanto. 2003. “Metode Penelitian”. Handout Mata Kuliah Metode Penelitian.
Jurusan Seni Rupa. Unnes.
Koentjaraningrat.1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT
Gramedia.
Margono G. 1992. Keterampilan Anyaman Bambu dan Rotan. Semarang: Aneka
Ilmu.
Masuara. 1998. Proses Pembuatan Kerajinan Batu Nisan di Desa Lolloe
kecamatan lababata kabupaten soppeng. Skripsi. Makassar. UNM.
Michael Huberman dan Mills, 1992. Analisis Data Kualitatif
Jakarta: UI-Press.
Poerwadarminta W.J.S 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan kedua:
Jakarta. Balai Pustaka
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Cetakan IV. Jokjakarta: PT. Bumi
Askara.
Restianti Hetti, 2009. kreasi lampu cantik dan unik. Bandung Barat : CV
Pringgandani.
Rosady, Ruslan. 2004, Manajemen Public Relations&Media Komunikasi. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Subekti, Ari dkk. 2010. Seni Budaya dan Keterampilan. Jakarta: PT Intan
Pariwara
47
Suryabrata Sumadi. 2008, Metodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo.
Yoyok RM, Siswandi. 2007. Pendidikan Seni Budaya 3. Jakarta: Yudhistira. PT
Ghalia Indonesia Printing.
(online)(https//www.mentessobredotadas.blogspot.com/2014/05/model-lampu-
hias-gantung-untuk-ruang.html?m=1 di akses pada 29 juli 2015).
48
LAMPIRAN
49
Lampiran 1
DAFTAR RESPONDEN PENELITIAN PADA SISWA KELAS VIII MTS
FARDILLAH MONCONGLOE KABUPATEN MAROS
NO Nama Responden Umur Kelas Alamat
1 Fitrianti 14 Tahun VIII Dusun Biringje’ne
2 Ilham Jaya 14 Tahun VIII Dusun Manjalling
3 Geby Hamja 14 Tahun VIII Dusun Biringje’ne
4 Suhardi 14 Tahun VIII Dusun Manjalling
5 Isnawati 13 Tahun VIII Dusun Manjalling
6 Sindiani 14 Tahun VIII Dusun Biringje’ne
7 Ayu Ganna 14 Tahun VIII Dusun Biringje’ne
8 Muh. Yahya 14 Tahun VIII Dusun Manjalling
9 Nur Asya 14 Tahun VIII Dusun Biringje’ne
10 Syahrianti 14 Tahun VIII Dusun Manjalling
11 Triannisa Dewi 14 Tahun VIII Dusun Manjalling
12 Amelia Putri 14 Tahun VIII Dusun Je’netallasa
50
Lampiran 2
FORMAT WAWANCARA
Wawancara ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data proses
pembuatan lampu hias dengan pemanfaatan bamboo pada siswa kelas VIII MTs
Fardillah Moncongloe kabupaten Maros. Karena data ini sangat penting dan kami
butuhkan, maka kami memohon kesediaan anda untuk menjawab pertanyaan secara
objektif, jujur dan sadar. Adapun rumusan pertanyaan dasar yang diajukan oleh
peneliti, adalah :
1. Dari mana saja bambu didapatkan?
2. Berapa lama waktu yang digunakan untuk membuat suatu karya lampu hias?
3. Selain bambu bahan dan alat apa saja yang harus dipersiapkan?
4. Apa faktor penghambat dan kesulitan yang di alami dalam membuat karya
lampu hias ?
5. Berapa lama waktu yang digunakan dalam menyelesaikan satu karya?
51
Lampiran 3
FORMAT OBSERVASI
NO Nama Pembuat Media Hasil Karya
1 Fitrianti Bambu Lampu Tidur
2 Ilham Jaya Bambu Lampu Tidur
3 Geby Hamja Bambu Lampu Tidur
4 Suhardi Bambu Lampu Tidur
5 Isnawati Bambu Lampu Tidur
6 Sindiani Bambu Lampu Tidur
7 Ayu Ganna Bambu Lampu Tidur
8 Muh. Yahya Bambu Lampu Tidur
9 Nur Asya Bambu Lampu Tidur
10 Syahrianti Bambu Lampu Tidur
11 Triannisa Dewi Bambu Lampu Tidur
12 Amelia Putri Bambu Lampu Tidur
52
Lampiran 4
RIWAYAT HIDUP
St. Umrah, lahir di Maros pada tanggal 01 Oktober 1992, penulis
merupakan anak ke empat dari empat bersaudara, anak dari Ayahanda
H. Sangkala dan Ibu Hj. Intang. Penulis menamatkan pendidikan di
SDN No 11 Manjalling pada tahun 2004, pada tahun yang sama
melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Mandai dan tamat pada tahun 2007, melanjutkan
pendidikan di SMA Neg 7 Makassar tamat pada tahun 2010. Di tahun yang sama
melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar pada program studi
Pendidikan Seni Rupa. Berkat lindungan Allah SWT, dan iringan Do’a kedua orang
tua serta saudaraku, juga berkat bimbingan para dosen dan support dari teman-teman
seperjuangan, sehingga dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi berhasil
menyusun skripsi yang berjudul : “Pembuatan Lampu Hias Dengan Pemanfaatan
Bambu Pada Siswa Kelas VIII MTs FARDILLAH Moncongloe Kabupaten Maros”.
53
Lampiran 5
DOKUMENTASI
Proses berkara siswa kelas VIII
54
55
56
57
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH : MTS Fardillah Moncongloe
MATA PELAJARAN : Seni Budaya
KELAS/SEMESTER : VIII/1
ALOKASI WAKTU : 4x40 Menit (2x Pertemuan)
STANDAR KOMPOTENSI : 1. Mengapresiasi Karya Kerajinan Tangan
KOMPOTENSI DASAR : 1.2 Menampilkan sikap apresiatif bagaimana cara
berkarya lampu hias dengan media
pemanfaatan bambu
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa Mampu :
1. Proses pembuatan lampu hias dengan media pemanfaatan bambu
2. Alat dan bahan yang digunakan siswa dalam berkaya lampu hias dengan
media pemanfaatan bambu
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline)
Tekun (Diligence)
Tanggung Jawab (Responsibility)
ketelitian (Carefulness)
Kerja Sama (Cooperation)
Percaya diri (Confidence)
Kecintaan (Lovely)
B. MATERI POKOK
Menampilkan sikap apresiatif berkarya lampu hias dengan media pemanfaatan
bambu
C. METODE PEMBAYARAN
Pendekatan CTL : Demonstrasi dan penugasan
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
Pertemuan pertama dan kedua:
1. Kegiatan pendahuluan
Langkah-langkah membuat lampu hias dengan media pemanfaatan
bambu
Tahap proses pembuatan lampu hias dengan media pemanfaatan
bambu
Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai
materi yang akan diajarkan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Bagaimana cara membuat lampu hias dengan media pemanfaatan
bambu
Melibatkan Peserta didik mencari informasi yang luas dan dan
dalam tentangan topic/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
aneka sumber.
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran dan sumber belajar lain.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis.
Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan
kolaboratif.
Memfasilitasi peserta didik berkompotensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
Membuat karya lampu hias dengan media pemanfaatan bambu
Menampilkan sikap apresiatif terhadap kerajinan tangan
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tulisan, secara individual maupun
kelompok.
Konfirasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpaman balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik.
Memberikan konfirasi terhadap hasil eksplorasi dan elabolasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompotensi dasar:
Berfungsi sebagai narasumber dan fasilator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar:
Membantu menyelesaikan masalah
Memberian acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi.
Member informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutupan
Dalam kegiatan penutup, guru:
Siswa dapat mengumpulkan tugas hasil karya pembuatan lampu
hias dengan media pemanfaatan bambu
Menyimpulkan materi pembelajaran.
E. SUMBER BELAJAR
Buku seni budaya
Media elektronik laptop
F. PENILAIN
Penilain dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajar
Indikator pencapain
kompotensi
Penilain
Tekni Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Teknik berkarya
pembuatan lampu hias
dengan media
pemanfaatan bambu
Penugasa
individu/
kelompok
Tugas
proyek
Menampilkan karya
siswa setelah
melakukan proses
pembuatan lampu
hias dengan media
pemanfaatan
bambu.
Mengetahui,
Kepala MTS
……………………….
Maros,
Guru Mata Pelajaran Seni Budaya,
…………………...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH : MTS Fardillah Moncongloe
MATA PELAJARAN : Seni Budaya
KELAS/SEMESTER : VIII/1
ALOKASI WAKTU : 4x40 Menit (2x Pertemuan)
STANDAR KOMPOTENSI : 1. Mengapresiasi Karya Kerajinan Tangan
KOMPOTENSI DASAR : 1.1 Mengidentifikasi jenis karya Lampu Hias
dengan media pemanfaatan bambu
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa Mampu :
1. Mengetahui pengertian lampu hias
2. Menyebutkan jenis-jenis lampu hias
3. Menyebutkan tata cara berkarya lampu hias
4. Membuat atau menggambar desain lampu hias
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline)
Tekun (Diligence)
Tanggung Jawab (Responsibility)
ketelitian (Carefulness)
Kerja Sama (Cooperation)
Percaya diri (Confidence)
Kecintaan (Lovely)
B. MATERI POKOK
Karya Lampu hias
C. METODE PEMBAYARAN
Pendekatan CTL : Demonstrasi dan penugasan
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
Pertemuan pertama dan kedua:
1. Kegiatan pendahuluan
Apresiasi dan motivasi
Memberikan informasi kompotensi dasar yang akan dicapai siswa
Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai
materi yang akan diajarkan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Peserta didik membaca referensi jenis karya lampu hias.
Peserta didik melihat contoh gambar karya lampu hias di terapkan
oleh gurunya.
Peserta didik mendeskripsikan karya berdasarkan teknik
pembuatannya.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis.
Member kesempatan untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran koperatif dan
kolaboratif.
Memfasilitasi peserta didik berkompotensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tulisan, secara individual maupun
kelompok.
Konfirasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpaman balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik.
Memberikan konfirasi terhadap hasil eksplorasi dan elabolasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompotensi dasar:
Berfungsi sebagai narasumber dan fasilator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar:
Membantu menyelesaikan masalah
Memberian acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi.
Member informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
4. Kegiatan Penutupan
Dalam kegiatan penutup, guru:
Mengumpulkan berupa gambar desain lampu hias
Menyimpulkan materi pembelajaran.
E. SUMBER BELAJAR
Buku seni budaya
Media elektronik laptop
F. PENILAIN
Penilain dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajar
Indikator pencapain
kompotensi
Penilain
Tekni Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Mengedintifikasi jenis
karya lampu hias
Mendeskripsikan karya
lampu hias berdasarkan
teknik pembuatannya
Penugasa
individu/
kelompok
Tugas
Rumah
Membuat gambar
lampu hias
Mengetahui,
Kepala MTS
……………………….
Maros,
Guru Mata Pelajaran Seni Budaya,
…………………...