Transcript
Page 1: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG

DI SANGGAR WIJAYA KUSUMA CIREBON

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh

Silmi Solihah

NIM 11150520000001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H. / 2020 M.

Page 2: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 3: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 4: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 5: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

ABSTRAK

Silmi Solihah, NIM 11150520000001, Pembinaan Akhlak

melalui Tari Topeng di Sanggar Wijaya Kusuma Cirebon, di

bawah bimbingan Drs. Azwar Chatib, M.Si.

Pembinaan akhlak menjadi perhatian utama dalam Islam,

sebagaimana tujuan daripada diutusnya Nabi Muhammad Saw.

ke bumi adalah untuk menyempurnakan akhlak. Dalam membina

akhlak tentunya banyak sekali cara yang dapat dilakukan

sehingga mampu membentuk akhlak yang baik atau mulia, salah

satunya melalui kesenian Tari Topeng Cirebon khususnya

Rumyang. Dalam tari Rumyang, termuat nilai-nilai akhlak yang

terdapat dalam unsur tari topeng, yakni gerak, iringan tari, dan

busana tari.

Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis pembinaan

akhlak (2) menganalisis muatan nilai-nilai akhlak yang terdapat

pada Tari Topeng Cirebon (3) menganalisis faktor yang

mempengaruhi proses pelaksanaan pembinaan akhlak melalui

Tari Topeng di sanggar Wijaya Kusuma Cirebon.

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah

deskriptif naratif dari Miles and Huberman yang terdiri dari

reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa: (1) pelaksanaan

pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2)

muatan nilai-nilai akhlak yang termuat di dalam tari topeng

adalah akhlak kepada Allah, diri sendiri, dan sesama manusia (3)

faktor yang mempengaruhi proses pembinaan akhlak melalui Tari

Topeng di sanggar Wijaya Kusuma Cirebon adalah terdiri dari

dua faktor, yakni pertama faktor umum, ini berdasarkan dari

tingkat semangat dari anak-anak. Kedua, yaitu faktor khusus

diukur dari waktu anak belajar tari.

Kata Kunci : Pembinaan Akhlak, Tari Topeng, Rumyang

Page 6: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan

limpahan nikmat serta anugerah-Nya, sehingga atas izin-Nya saya

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pembinaan Akhlak

melalui Tari Topeng di Sanggar Wijaya Kusuma Cirebon”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi

Muhammad Saw. semoga kita menjadi umatnya yang terbaik

sehingga kelak mendapat syafaatnya di hari kiamat. Amin.

Penulis senantiasa mengucap syukur atas banyaknya tahapan

yang telah dilewati dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih

terdapat banyak keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan,

maka dari itu penulis menerima berbagai saran dan kritik yang

membangun.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak

sekali dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Untuk itu,

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua yang

membantu dalam penyelesaian skripsi ini :

1. Suparto, M.Ed, Ph.D. Selaku Dekan sekaligus selaku Dosen

Penasihat Akademik Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam A angkatan 2015 yang selalu mendorong kami untuk

semangat dalam menyelesaikan perkuliahan dan tugas akhir.

Dr. Siti Nafsiyah, S.Ag, BSW, MSW. selaku Wakil Dekan

Akademik, Dr. Sihabuddin N, M.Ag. selaku Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum, Cecep Castrawijaya, M.A.

Page 7: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

ii

selaku Wakil Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi.

2. Ir. Noor Bekti Negoro, SE., M.Si. selaku Ketua Program

Studi serta Artiarini Puspita Arwan, M.Psi. selaku Sekretaris

Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

3. Drs. Azwar Chotib, M.Si. selaku pembimbing skripsi penulis

yang selalu membantu, membimbing, dan sabar kepada

penulis selama proses penyusunan skripsi.

4. Seluruh dosen dan staff di lingkungan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis selama

proses belajar di kampus

5. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memfasilitasi penulis untuk mencari referensi dalam

penyusunan skripsi.

6. Ketiga orang tua penulis, bapak Syafrudin (Alm), Mamah

Nina Nurhasanah, dan Ayah Latip yang selalu memenjatkan

do’a untuk penulis dan tidak hentinya memberikan semangat

dan dukungan kepada penulis. Serta Aa Idris Nur Iskandar

dan Adek Ahmad Dafi Al-Bukhori yang selalu membuat

penulis tersenyum.

7. Sanggar Wijaya Kusuma, khususnya Mas Inu Kertapati dan

Ibu Eti yang telah mengizinkan dan membantu penulis dalam

melakukan penelitian. Serta Febi, Mas Surya, Silvi, dan

Triyana yang telah membantu penulis selama proses

penelitian.

8. Kepada sahabat karib Khaerul Anwar, Aisyah Nur Firdausi

S.K., Mutiah Rabi’ah Al-Adawiyah, Vidia Himawan,

Page 8: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

iii

Sahvilla Meutia Sari, dan Sa’dulloh Amin yang senantiasa

membantu dan menyemangati penulis dalam penyusunan

skripsi. Serta kepada seluruh teman-teman BPI 2015 yang

selalu memberikan semangat dan do’a serta bantuannya

kepada penulis.

9. Kepada kakak-kakak penulis Abdul Muiz, Millah Robi’atul

Muthmainnah, Nur Alfi Laeli, Abidah, Khudzaefah,

Firokhmatillah, Dewi Rohmayanti, Munawaroh, Fiqih

Sampurna, dan Mubarok yang selalu memberikan motivasi

dan membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi.

10. Kepada Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati

Jabodetabek dan Himpunan Mahasiswa Cirebon Jakarta Raya

yang telah menjadi separuh kehidupan penulis selama masa

studi penulis di universitas.

11. Serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu.

Terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan, semoga

Allah membalas dengan yang lebih. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat

banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dan semoga skripsi ini bisa

memberikan manfaat bagi keilmuan BPI dan setiap pembaca.

Jakarta, 31 Januari 2020

Penulis,

Silmi Solihah

Page 9: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN

PENYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR …………………………………… i

DAFTAR ISI ………….………………………………….. iv

DAFTAR TABEL ……………….……………………….. vii

DAFTAR GAMBAR ………………………………….…. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………..………………. 1

B. Fokus masalah ………………………… 10

C. Rumusan masalah …………………….. 11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .………. 11

E. Tinjauan Kajian Terdahulu .................... 12

F. Metodologi Penelitian ………………… 21

G. Sistematika Penulisan ………………… 28

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori Pembinaan Akhlak .….. 31

1. Pengertian Pembinaan …….………. 31

2. Fungsi Pembinaan ………………… 32

3. Pengertian Akhlak ………………… 33

4. Pembinaan Akhlak ………………... 37

5. Ruang Lingkup Akhlak …………… 38

6. Metode Pembinaan Akhlak ………. 53

Page 10: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

v

B. Landasan Teori Tari Topeng …………… 55

1. Pengertian Tari Topeng ……...……… 55

2. Fungsi Tari …………………….......... 57

3. Unsur-Unsur Tari …………………… 58

4. Unsur Tari Topeng Rumyang ……….. 60

C. Kerangka Berpikir ……….…….…….…. 60

BAB III GAMBARAN LATAR PENELITIAN

A. Sejarah Sanggar Wijaya Kusuma ….….. 63

B. Letak Geografis ……………….….…… 64

C. Visi dan Misi………………..………..... 64

D. Struktur Organisasi ……………….…... 64

E. Pagelaran yang pernah diikuti…….…… 65

F. Jadwal Kegiatan ….…………………… 68

G. Sarana dan Prasarana ….…….….….….. 69

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Deskripsi Informan…………………….. 71

B. Pelaksanaan Pembinaan Akhlak melalui

Tari Topeng di Sanggar Wijaya Kusuma 78

C. Metode Pembinaan Akhlak ..………..… 84

D. Tari Topeng Cirebon …..…………….... 85

E. Unsur Tari Topeng Rumyang …….…… 89

BAB V PEMBAHASAN

A. Analisis Pelaksanaan Pembinaan Akhlak

melalui Tari Topeng di Sanggar Wijaya

Kusuma Cirebon …...…………………. 123

Page 11: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

vi

B. Analisis Nilai Akhlak pada Tari Topeng

Rumyang ……………………………… 124

C. Analisis Faktor yang Mempengaruhi

Pembinaan Akhlak melalui Tari Topeng

Cirebon …………………….………….. 144

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan …………………………….…. 147

B. Implikasi …………………………….…. 148

C. Saran …………………………………… 148

DAFTAR PUSTAKA …………………………………….. 151

LAMPIRAN

Page 12: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Mingguan …………….…………. 68

Tabel 3.2 Sarana Prasarana Sanggar Seni Wijaya

Kusuma ……………………………….… 69

Page 13: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir …………………… 60

Gambar 4.1 Topeng atau Kedok ……….…….….... 89

Gambar 4.1 Gerak Lembeyan Alon ……………….. 91

Gambar 4.2 Gerak Mincig ………………………… 92

Gambar 4.3 Gerak Buang Sumping ……………….. 93

Gambar 4.4 Gerak Banting Tangan …………...….. 94

Gambar 4.5 Gerak Incek Meneng …………………. 94

Gambar 4.6 Gerak Ngelarap ………………………. 95

Gambar 4.7 Gerak Incek Miring Banting Tangan … 96

Gambar 4.8 Gerak Ayun Tangan ………………….. 97

Gambar 4.9 Gerak Incek Meneng Nengok ………… 98

Gambar 4.10 Gerak Kenyut ……………………….. 99

Gambar 4.11 Gerak Tindak Tiga Maju Mundur ….. 99

Gambar 4.12 Gerak Sepak Soder ………………… 100

Gambar4.13 Gerak Pak Bang …………………….. 101

Gambar 4.14 Gerak Lembeyan Dua Tangan ……. 102

Gambar4.15 Gerak Godeg ...……………………… 102

Gambar 4.16 Gerak Incek Ngolah Sumping ………. 103

Gambar 4.17 Gerak Godeg Iya ……………………. 104

Gambar 4.18 Gerak Buka Topeng dan Salam ……... 105

Gambar 4.20 Kostum Penari Topeng ……………....106

Gambar 4.22 Sobra …………………………………106

Page 14: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

ix

Gambar 4.23 Kutang Penopengan .………………... 107

Gambar 4.24 Kain Lancar …………………………. 108

Gambar 4.25 Soder ………………………………... 108

Gambar 4.26 Kerodong ……………………………. 109

Gambar 4.27 Kace ……………………………….. 109

Gambar 4.28 Badong ……………………………… 110

Gambar 4.29 Tutup Prasa …………………………. 111

Gambar 4.30 Dasi …………………………………. 111

Gambar 4.31 Gelang ………………………………. 112

Gambar 4.32 Keris ………………………………… 112

Gambar 4.33 Alat Musik Saron …………………… 114

Gambar 4.34 Alat Musik Kenong dan Jengglong …. 115

Gambar 4.35 Alat Musik Penerus …….…………… 116

Gambar 4.36 Alat Musik Geblug ………………….. 117

Gambar 4.37 Alat Musik Kecrek ………………….. 118

Gambar 4.38 Alat Musik Kendang ………………... 118

Gambar 4.39 Alat Musik Bonang …………………. 119

Gambar 4.40 Alat Musik Gong ……………………. 120

Page 15: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di

dalam diri seseorang. Dari sifat yang ada itulah terpancar sikap

dan tingkah laku perbuatan seseorang seperti sifat sabar, kasih

sayang, atau sebaliknya pemarah, benci karena dendam, iri,

dan dengki, sehingga memutuskan tali silaturahmi.1 Sedangkan

menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa

melakukan pemikiran dan pertimbangan atau akhlak adalah

suatu sikap yang digerakkan oleh jiwa yang menimbulkan

tindakan dan perbuatan manusia baik terhadap Tuhan, sesama

manusia, atau diri sendiri.2

Menurut Mustofa, akhlak menurut bahasa ialah bentuk

jamak dari kata khuluq (khuluqun) yang berarti budi pekerti,

perangai, tingkah laku, atau tabi’at. Akhlak disamakan dengan

kesusilaan, sopan santun. Khuluq merupakan gambaran sifat

batin manusia, gambaran bentuk lahiriah manusia, seperti

wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa

Yunani pengertian khuluq ini disamakan dengan kata ethicos

atau ethos, artinya adab kebiasaan, perasaan batin,

1 KH Abdullah Salim, Akhlaq Islam (Jakarta: Media Dakwah, 1994)

Cet. Ke-4, h.5 2 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Akhlak (Jakarta: Salemba

Diniyah, 2018) h.13

Page 16: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

2

kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos

kemudian berubah menjadi etika.3

Berbicara mengenai akhlak, tak lepas dari pembahasan

etika, moral, dan susila. Etika berasal dari bahasa Yunani yakni

ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Etika menurut

istilah yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara adalah

ilmu yang mempelajari soal kebaikan (dan keburukan) di

dalam hidup mausia semuanya, teristimewa yang mengenai

gerak gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan

pertimbangan dan perasaan sampai mengenainya tujuannya

yang dapat merupakan perbuatan.4

Sedangkan moral berasal dari bahasa Latin, mores yaitu

jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Selanjutnya moral

dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk

menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak,

pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan

benar, salah, baik, atau buruk.5 Selanjutnya, susila atau

kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapatkan awalan

ke dan akhiran an. Kata tersebut berasal dari bahsa Sansekerta,

yaitu su dan sila. Su berarti baik, bagus, dan sila berarti dasar,

prinsip, peraturan hidup atau normal. Kata susila selanjutnya

digunakan untuk arti sebagai aturan hidup yang lebih baik.

Orang yang susila adalah orang yang berkelakuan baik,

3 M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Persepektif Alquran

(Jakarta: Amzah, 2007) h.2 4 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.88 5 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.90

Page 17: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

3

sedangkan orang yang a susila adalah orang yang berkelakuan

buruk. Para pelaku zina misalnya sering diberi gelar sebagai

tuna susila.6

Berdasarkan fungsinya, dapat dikatakan bahwa etika,

moral, susila, dan akhlak memiliki kesamaan, yaitu

menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang

dilakukan manusia untuk ditentukan baik dan buruknya.

Perbedaan diantaranya adalah terletak pada sumber yang

dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika

dalam etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal

pikiran, dan pada moral dan susila berdasarkan kebiasaan yang

berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak aturan yang

digunakan untuk menentukan baik dan buruk itu adalah al-

qur’an dan hadis. Perbedaan selanjutnya terletak pada sifat dan

kawasan pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat

teoritis, maka pada moral dan susila lebih banyak bersifat

praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum,

sedangkan moral dan susila bersifat lokal dan individual. Etika

menjelaskan ukuran baik buruk, sedangkan moral dan susila

menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan.

Selanjutnya, etika, moral, dan susila berasal dari produk rasio

dan budaya masyarakat, sedangan akhlak berasal dari Tuhan

(wahyu). Berdasarkan sifatnya, wahyu bersifat mutlak, absolut

6 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.94

Page 18: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

4

dan tidak dapat diubah, sementara etika, moral, dan susila

sifatnya terbatas dan dapat diubah.7

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

antara etika, moral, susila, dan akhlak memiliki kesamaan

objek yakni perbuatan manusia. Juga memiliki perbedaan

berdasarkan, sumber penilaian, sifat, dan kawasan

pembahasan. Terlepas dari itu semua, istilah tersebut memiliki

tujuan yang sama yakni untuk membentuk pribadi manusia

yang baik dan mulia. Bersamaan dengan tujuan tersebut,

ternyata Islam sudah lebih konsen terhadap pembentukan

pribadi manusia yang baik dan mulia, tercantum dalam hadis

bahwa Islam turun ke bumi dengan tujuan untuk

menyempurnakan akhlak manusia dengan diutusnya Nabi

Muhammad Saw. Secara umum, akhlak terbagi menjadi dua

yaitu akhlak mulia (akhlaqul karimah) dan akhlak tercela

(akhlaqul madzmumah), yang menjadi tujuan dari diutusnya

Nabi Muhammad adalah akhlak mulia. Seperti pada hadis

berikut :

ق )رواه البيهقي عن ابو هريرة(

لخ ارم ال

م مك

م تت ل

ما بعث ان

Artinya: ”Sesunggunya aku diutus tidak lain adalah untuk

menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Baihaqi dari Abu

Hurairah)8

7 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.94-95 8 KH Abdullah Salim, Akhlaq Islam (Jakarta: Media Dakwah, 1994)

Cet. Ke-4, h.4

Page 19: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

5

Ini menandakan bahwa Islam sangat serius dalam persoalan

akhlak, karena akhlak adalah pondasi kaum muslim. Akhlak

sendiri menempati kedudukan yang penting dalam kehidupan

manusia sebagai individu atau masyarakat dan bangsa, sebab

jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada

bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka

sejahteralah lahir dan batinnya, apabila akhlaknya rusak, maka

rusaklah lahir dan batinnya.9

Untuk mencapai akhlak yang mulia, Allah telah berfirman

dalam Al-Qur’an bahwasannya Nabi Muhammad Saw. adalah

suri tauladan yang baik. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an

surat Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi :

خر يوم ال

ه وال

ان يرجوا الل

من ك

ل حسنة

سوة

ه ا

م في رسول الل

كان ل

د ك

ق ل

ثيرا

ه ك

ر الل

ك ١٢ -وذ

Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang

banyak mengingat Allah. ” (Q.S. Al-Ahzab: 21)10

Kemudian Allah memuji akhlak nabi Muhammad Saw.

dalam surat Al-Qalam ayat 4 yang berbunyi :

ق عظيم لى خ

عل

ك ل ٤ –وان

9 M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Persepektif Alquran

(Jakarta: Amzah, 2007) h.1 10 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.420

Page 20: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

6

Artinya : “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-

benar berbudi pekerti yang luhur.” (Q.S.Al-Qalam:4)11

Berdasarkan ayat Al-Qur’an dan hadis di atas, kita dapat

menjadikan Nabi Muhammad Saw. sebagai role model umat

muslim untuk menuju akhlak yang mulia atau yang baik.

Tetapi, pada faktanya sampai saat ini umat Islam masih

mengalami krisis akhlak, khususnya remaja. Tak jarang sering

terjadi tawuran antar remaja sekolah, pergaulan bebas,

narkoba, kriminalitas dan sebagainya yang menandakan bahwa

masih minimnya akhlak remaja muslim, serta pengaruh dari

perkembangan zaman yang semakin tak menentu membuat

pengaruh buruk dapat dengan mudah merasuki para remaja

dengan mudahnya akses internet yang bisa diakses kapanpun

dan dimanapun.

Masa remaja merupakan sebuah fase peralihan dari masa

anak-anak ke masa dewasa. Saat di mana mereka mulai

mencari jati diri dan mencoba berbagai hal yang baru.

Sehingga sangat diperlukan bekal ilmu agama yang bisa

memberikan pengetahuan tentang hal baik dan buruk, terutama

pembinaan akhlak untuk membentengi mereka dari berbagai

masalah di atas.

Dalam melakukan pembinaan akhlak, banyak sekali cara

yang dilakukan, seperti di lingkungan keluarga, masyarakat

dan di sekolah. Tetapi pembinaan akhlak juga bisa dilakukan

dalam ruang lingkup seni. Seperti yang dilakukan oleh sanggar

11Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya Edisi Tahun

2005. Bandung: CV Penerbit J-ART. h.564

Page 21: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

7

tari Wijaya Kusuma yang melakukan kegiatan pembinaan

akhlak melalui seni tari topeng.

Sanggar tari Wijaya Kusuma tidak hanya mengajarkan tari,

namun sanggar ini melakukan kegiatan pembinaan akhlak

melalui pemaknaan Tarian Topeng yang diajarkan. Sehingga

anak binaan di sanggarnya tidak hanya bisa menari tapi bisa

menerapkan nilai-nilai akhlak sebagai bekal berkehidupan

nanti serta menghadapi siklus perkembangan zaman yang

semakin tak menentu arah.

Tari topeng merupakan seni tari yang diciptakan untuk

penyebaran agama Islam oleh Sunan Gunung Djati dan Sunan

Kalijaga, sehingga tari topeng ini lekat dengan nilai-nilai

akhlak. Tidak seperti seni tari lainnya, banyak seni tari yang

tidak memperhatikan muatan akhlak dalam tariannya.

Sehingga para pelaku kesenian hanya mendapat keterampilan

menari saja. Seni tari seharusnya tidak hanya memberikan

keterampilan menari kepada para pelakunya, tetapi haruslah

termuat di dalamnya nilai-nilai akhlak. Sehingga seni tari

sebagai bagian dari budaya tidak hanya menari tetapi juga

terdapat pembinaan akhlak bagi para pelaku seni tersebut.

Dalam dunia seni atau estetika, dikenal paham bahwa

estetika memberikan kebebasan seutuhnya kepada pelaku seni

untuk berkeskpresi sedemikian rupa tanpa adanya batasan nilai

maupun norma yang artinya estetika bebas dari agama dan

tanpa memperdulikan agama.12 Estetika cenderung kepada anti

12 Tri Yuliana Wijayanti, “Seni Tari dalam Pandangan Islam”. IAIN

Batusangkar: Jurnal Al-Fuad 2, no.2 (2018): 243.

Page 22: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

8

norma dan kesopanan, sedangkan agama cenderung kepada

moralitas dan kesopanan.

Tetapi tari topeng hadir dengan perbedaan, dalam seni tari

topeng estetik dihadirkan berlandaskan nilai maupun norma,

juga tak bebas dari agama, sehingga terdapat pertemuan antara

estetik dan agama yang termanifestasikan ke dalam gerakan

tari yang indah dan makna dari tarian tersebut.

Karena itulah Tari Topeng memiliki makna-makna yang

mengandung ajaran Islam, sehingga tarian ini sarat akan

makna. Tari topeng, menurut Pitutur (cerita orang terdahulu)

adalah sebuah kesenian yang benar-benar diciptakan untuk

membantu syiar Islam yang dipelopori oleh Sunan Kali Jaga

dan Sunan Gunung Djati. Pemilihan kesenian tari sebagai

media syiar utama pada masa itu adalah melihat atas dasar

masyarakat Cirebon terdahulu sangat menyukai kesenian dan

hal-hal yang menarik, maka dibuatlah kesenian tari topeng

yang dilandasi atas makna filosofi tahap kehidupan, agama,

sosial, dan karakter manusia yang harapannya melalui tari

topeng ini agama Islam dapat diterima dengan baik oleh warga

Cirebon.13

Tari topeng yang terdiri dari lima macam tarian, yaitu

Panji, Samba, Rumyang, Tumenggung dan Klana yang apabila

dilihat dari filosofi karakter manusia memiliki makna

tersendiri. Iringan gamelan dan gerakan tari yang sangat

13 Hasil wawancara dengan Inu Kertapati pada 01 Maret 2019

Page 23: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

9

berbeda mencerminkan keadiluhungan tari yang biasa ditonton

kalangan bangsawan keraton di masa lalu.14

Sosok yang sangat angkuh dan serakah digambarkan pada

tarian tersebut. Selain penggambaran karakter, kelima tarian

tersebut juga memiliki filosofi perkembangan hidup manusia.

Dimulai dari tarian pertama yaitu Panji yang menggambarkan

sosok manusia yang baru lahir ke dunia sampai Kelana yang

menggambarkan sosok manula yang kembali lagi ke masa

anak-anak yang lebih sensitif.15

Salah satu jenis tari topeng yang idenik dengan remaja

adalah Rumyang, yakni tarian yang memang menggambarkan

karakter seorang remaja yang cenderung labil dan sedang

mencari jati diri. Sehingga Rumyang menjadi fokus pada

penelitian ini.

Banyak juga diperdebatkan oleh kalangan muslim tentang

menari, khususnya untuk perempuan yang menari karena

sebaiknya dihindari, tetapi Islam sebenarnya menghidupkan

rasa keindahan dan mendukung kesenian, namun dengan

syarat-syarat tertentu, yakni jika kesenian itu membawa

perbaikan dan tidak merusak atau menghancurkan, tetapi

membangun.16

14 M.Noer Nurdin, Menusa Cerbon (Cirebon: Dinas Pemuda Olahraga

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, 2009) h.35 15 Hasil wawancara dengan Inu Kertapati pada 01 Maret 2019 16 Nur Aminah Nasution, “Seni Islam sebagai Media Dakwah” Studi

Kasus: Kesenian Tari Badui di Dusun Semampir, Desa Tambakrejo, Kecamatan

Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jurnal Sejarah Peradaban Islam Vol.

1 No. 2 (2017) ISSN 2580-8311. h.301

Page 24: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

10

Atas dasar uraian di atas, bisa diketahui bahwa seni Tari

Topeng di Sanggar Wijaya Kusuma ini menyangkut

pembinaan akhlak atau tidak karena ini menyangkut sebuah

hasil produk yang nantinya akan dipilih oleh masyarakat

sebagai pilihan sanggar tari yang memuat pembinaan akhlak,

sehingga remaja yang masuk ke sanggar tari tersebut dapat

memiliki keterampilan tari sekaligus akhlak yang baik. Jika

tidak diteliti, maka akan banyak anak remaja yang masuk ke

sanggar tari yang tidak memuat pembinaan akhlak, sehingga

anak remaja tersebut hanya memiliki keterampilan tari tanpa

mendapatkan pembinaan akhlak yang membuatnya berpotensi

untuk berakhlak buruk.

Berdasarkan itulah maka penulis bermaksud melakukan

penelitian lebih lanjut sekaligus dijadikan judul skripsi, yaitu :

“Pembinaan Akhlak melalui Tari Topeng di

Sanggar Wijaya Kusuma Cirebon”.

B. Fokus Masalah

Penulis memfokuskan permasalahan penelitian tentang

pembinaan akhlak pada keikutsertaan kegiatan seni dan budaya

seperti kesenian tari topeng di Sanggar Wijaya Kusuma

Cirebon. Adapun keterangan lebih lanjutnya adalah pertama,

pembinaan akhlak yang dimaksud adalah kegiatan yang

bertujuan untuk membina akhlak anak-anak binaan di Sanggar

Wijaya Kusuma melalui kegiatan Tari Topeng.

Kedua, Tari Topeng yang di maksud adalah kesenian tari

tradisional yang berasal dari Cirebon, jenis tari yang menjadi

fokus adalah Tari Rumyang. Dalam kesenian Tari Topeng

Page 25: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

11

didapati beberapa unsur, yakni gerakan tari, musik, topeng, dan

pakaian.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana

pembinaan akhlak melalui Tari Topeng di Sanggar Wijaya

Kusuma. Adapun turunan dari rumusan masalah adalah

sebagai berikut :

a. Bagaimana pelaksanaan pembinaan akhlak di Sanggar

Wijaya Kusuma Cirebon ?

b. Apa saja nilai akhlak yang terdapat pada Tari Topeng

Cirebon ?

c. Apa faktor yang mempengaruhi selama proses pelaksanaan

pembinaan akhlak di Sanggar Wijaya Kusuma Cirebon ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pembinaan akhlak melalui tari topeng di

Sanggar Wijaya Kusuma Cirebon. Adapun turunan dari

tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk menganalisis pelaksanaan pembinaan akhlak di

Sanggar Wijaya Kusuma Cirebon;

b. Untuk menganalisis nilai akhlak yang terdapat pada

Tari Topeng Cirebon;

c. Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi selama

proses pelaksanaan pembinaan akhlak di Sanggar

Wijaya Kusuma Cirebon.

Page 26: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

12

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Untuk menambah wawasan keilmuan Bimbingan

Penyuluhan Islam.

b. Empiris

Untuk menambah informasi bagi orang tua, guru,

dan siapapun dalam upaya pembinaan akhlak.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Tinjauan kajian terdahulu diperlukan untuk untuk dijadikan

rujukan penulis dalam penelitian, yakni bisa berupa skripsi

yang memiliki kemiripan dengan penelitian penulis. Namun

terdapat perbedaan dari segi objek dan subjek penelitian yang

menjadikan pembeda antara penelitian sebelumnya dengan

penelitian penulis. Berikut tinjauan kajian terdahulu yang

dipakai oleh penulis :

1. Judul : “Pembinaan Akhlak Terhadap Anak di

Yayasan Nanda Dian Nusantara

Ciputat Tangerang Selatan”

Nama : Zulkifli

NIM : 108052000020

Fakultas : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun : 2014

Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan

pembinaan akhlak, metode yang digunakan, serta faktor

yang menghambat dalam pembinaan akhlak terhadap anak

Page 27: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

13

di Yayasan Nanda Dian Nusantara. Dalam skripsi ini

diungkapkan bahwa permasalahan yang ada adalah

terkikisnya akhlak manusia di zaman modern ini yang

diawali dengan adanya pergeseran nilai baik dan buruk di

masyarakat, sehingga munculnya rasa kekhawatiran penulis

terhadap perubahan standar etika baik dan buruk yang

dianut manusia.

Teori yang digunakan adalah teori Pembinaan dari

Hendiyat Soetopo, Zakiyah Drajdat, Dr. M. Abdullah Daraz,

Abdullah Amin, Soegarda Poerbakawatja, Hamzah Yaqub,

Farid Ma’ruf, Ibnu Miskawaih, dan Imam Al-Ghazali.

Adapun hasil yang didapat dalam penelitian ini

adalah metode yang digunakan adalah metode ceramah,

keteladanan, tanya jawab, pengawasan, pembiasaan, dan

metode teguran atau hukuman. Materi yang disampaikan

yaitu pelajaran Al-Qur’an dan fiqh. Sedangkan faktor yang

mengahambat proses pembinaan akhlak meliputi dua aspek,

yakni internal dan eksternal. Skripsi tersebut memiliki

kesamaan dengan penelitian ini, yakni sama membahas

tentang pembinaan akhlak. Namun terdapat perbedaan,

yaitu pada penelitian di atas pembinaan akhlak dilakukan

melalui metode ceramah, keteladanan, tanya jawab,

pengawasan, pembiasaan, dan metode teguran atau

hukuman, sedangkan penelitian penulis pembinaan

akhlaknya melalui kesenian tari topeng.

2. Judul : “Efektivitas Metode Bimbingan Agama

dalam Membina Akhlak Remaja di

Page 28: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

14

Pondok Pesantren Nurul Hidayah

Pusat Leuwisadeng Bogor”

Nama : Fajriah Septiani

NIM : 1111052000022

Fakultas : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun : 2015

Skripsi ini mendeskripsikan tentang tingkat

efektifitas metode bimbingan agama dalam membina

akhlak remaja. Dalam skripsi ini diungkapkan bahwa

permasalahan yang ada adalah banyaknya kasus

penyimpangan moral yang dilakukan oleh remaja yang

disebabkan beberapa faktor, diantaranya lingkungan

masyarakat dan keluarga yang berdampak pada hilangnya

rasa empati terhadap orang lain, berkurangnya rasa hormat

terhadap orang tua, tidak mempunyai rasa toleransi, kurang

kontrol diri, dan tidak baik hati serta tidak adil dalam suatu

hal.

Teori yang digunakan adalah teori Metode

Bimbingan agama dari H. M. Arifin dan teori akhlak dari

Zakiyah Dradjat dan Al-Ghazali.

Hasil yang didapatkan adalah metode bimbingan

sebagai metode yang digunakan untuk membina akhlak

remaja di pondok pesantren Nurul Hidayah Pusat dinilai

efektif. Persamaan yang didapati dengan penelitian ini

adalah sama mebahas pembinaan akhlak, sedangkan

Page 29: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

15

perbedaannya penelitian di atas menitikberatkan tentang

efektifitas metode pembinaan yang digunakan, sedangkan

penelitian penulis menitikberatkan pada bagaimana

pembinaan akhlak melalui Tari Topeng.

3. Judul : “Tari Topeng Cirebon Kesenian yang

Diislamkan”

Nama : Nurul Fitri

NIM : 07120027

Fakultas : Adab dan Ilmu Budaya

Universitas : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

Kalijaga Yogyakarta

Tahun : 2013

Dalam skripsi ini menjelaskan tentang sejarah tari

topeng, fungsi Tari Topeng di masyarakat Cirebon, dan

nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya.

Permasalahan yang diangkat di dalam skripsi ini adalah

bagimana perkembangan sejarah Tari Topeng Cirebon,

apakah fungsi Tari Topeng Cirebon, dan adakah nilai—nilai

Islam pada kesenian Tari Topeng Cirebon.

Teori yang digunakan dalam skripsi tersebut adalah teori

akulturasi dengan pendekatan Antropologi budaya.

Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah kesenian

Tari Topeng yang merupakan sebuah kesenian daerah yang

berkembang di Jawa Timur yang biasa digunakan sebagai

seni pertunjukan rakyat, lalu dimodifikasi oleh Sunan

Kalijaga dengan memasukan nilai-nilai Islam di dalamnya

dan menjadikan Tari Topeng sebagai media dakwah dalam

Page 30: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

16

penyebaran ajaran agama Islam. Fungsi Tari Topeng di

masyarakat Cirebon adalah sebagai sarana media dakwah,

komunikasi, dan ekkonomis. Tari topeng juga memiliki

muatan nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya,

mulai dari gerakan dan pakaian.

4. Judul : “Ritus Penari Topeng Cirebon dalam

Membangun Identitas Sosial”

Nama : Ghina Amaliyah Sholihah

NIM : 12540008

Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

Kalijaga Yogyakarta

Tahun : 2015

Dalam Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana ritus

penari topeng Cirebon dalam membangun identitas sosial.

Permasalahan yang diungkap dalam skripsi ini adalah apa

makna ritual dalam pementasan tari topeng Cirebon dan

bagaimana penari topeng Cirebon mementuk identitasnya

sehari-hari.

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

pertama, terdapat dua macam ritual dalam pertunjukkan tari

topeng Cirebon, yaitu ritual fisik yang dimaknai sebagai

bentuk penghormatan kepada benda kuno dengan memberi

makan benda-benda yang disakralkan untuk mengeluarkan

energi lama dan digantikan dengan energi baru (mupuk).

Dan ritual batin yang dimaknai sebagai upaya untuk

memperoleh keselamatan sebagai bentuk pengosongan diri

Page 31: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

17

melalui tirakat-tirakat yang dijalankan agar penari topeng

selalu memiliki sifat ikhlas (menep) dan dilatih untuk

belajar prihatin agar penari selalu mendapatkan

keselamatan. Kedua, penari topeng keturunan dan non

keturunan memiliki identitas yang berbeda, penari topeng

keturunan lebih dikenal dengan mistiknya dibandingkan

dengan penari non keturunan. Perbedaan identitas tersebut

dapat dilihat dari motifnya menjadi penari, nilai historisnya,

dan nilai estetik dalam menyampaikan makna-makna

filosofis tari topeng. Penari topeng keturunan terikat oleh

syarat-syarat dan ritual khusus dari keturunannya, hal ini

sebagai bentuk untuk memelihara identitas kelompok penari

topeng Cirebon keturunan, berbeda dengan penari topeng

non keturunan yang tidak terikat oleh syarat-syarat dan

ritual khusus, identitas penari topeng non keturunan hanya

sebagai bentuk hiburan, menyalurkan hobi dan pelestarian

budaya.

5. Judul : “Peran Rumah Singgah Cahaya Anak

Negeri dalam Meningkatkan Akhlak

Anak Jalanan.”

Nama : Muhamad Sirojudin

NIM : 1110052000001

Fakultas : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun : 2015

Page 32: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

18

Dalam skripsi ini, mendeskripsikan tentang bagaimana

peran rumah singgah Cahaya Anak Negeri dalam

meningkatkan Akhlak Anak Jalanan. Permasalahan yang

diungkap pada skripsi ini adalah tentang anak jalanan yang

tak kunjung henti, bahkan bertambah kompleks dan perlu

perhatian semua pihak. Pada kenyataannya banyak pendapat

yang menyatakan bahwa anak jalanan adalah sampah

masyarakat. Selain itu anak jalanan sering meresahkan

warga, karena dengan sikap mereka yang bebas dan tanpa

aturan. Kurangnya penanganan terhadap permasalahan anak

jalanan terutama kurangnya pembinaan akhlak bagi anak

jalanan.

Teori yang digunakan teori peran dari Wirawan

Sarwono serta teori akhlak dari Abudin Nata. Hasil dari

penelitian tersebut adalah bahwa peran rumah singgah

tersebut sangat memiliki peranan yang sangat penting

terhadap upaya membina akhlak anak jalanan, dengan cara

mebaur dengan mereka, sehingga lebih mudah dalam

pelaksanaannya. Kesamaan yang ada pada penelitian ini

adalah sama-sama menggunakan pembahasan akhlak,

namun perbedaannya adalah bahwa penelitian ini

dilaksanakan di sebuah sanggar tari.

6. Judul : “Peran Pembimbing Agama dalam

Membina Akhlak Remaja di Rumah

Yatim Arrohman Cilandak Jakarta

Selatan”

Nama : Muhammad Dhano Purwanto

Page 33: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

19

NIM : 1080520000017

Fakultas : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun : 2015

Dalam skripsi ini penulis mendeskripsikan mengenai

bagaimana peran pembimbing agama dalam membina

akhlak remaja di rumah yatim. Permasalahan yang

diungkap pada skripsi ini bahwa tidak semua anak

mendapatkan keberuntungan masih memiliki orang tua

yang lengkap, beberapa ada yang dalam kondisi yatim.

Namun, anak yatim bukan berarti tidak berhak

mendapatkan pembinaan akhlak.

Teori yang digunakan adalah teori peran dari Soerjono

Soekanto, Kun Maryati, David Berry, Sarlito Sarwono,

Abu Ahmadi. Sedangkan untuk teori metode bimbingan

agama menggunakan teori dari M. Lutfi. Serta teori akhlak

dari Asep Usman Ismail, dan Asmaran As.

Adapun hasil yang didapat adalah bahwa peran

pembimbing agama dalam membina akhlak remaja di

Rumah Yatim Arrohman Cilandak Jakarta adalah berjalan

dengan baik dan memuaskan. Persamaan dengan penelitian

ini adalah sama-sama membahas tentang akhlak.

Perbedaannya, skripsi tersebut menitikberatkan pada peran

seorang pembimbing agama, sedangkan skripsi penulis

meitikberatkan pada pembinaan akhlak melalui Tari

Topeng Cirebon.

Page 34: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

20

7. Judul : “Peran Pembimbing Agama dalam

Pembinaan Akhlak Santri Remaja di

Pesantren Yatim Nurul Amanah

Jagakarsa Jakarta Selatan”

Nama : Sadam Husen

NIM : 1090520000006

Fakultas : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun : 2015

Dalam skripsi ini penulis mendeskripsikan mengenai

bagaimana peran pembimbing agama dalam membina

akhlak remaja di Pesantren Yatim Nurul Amanah Jagakarsa

Jakarta Selatan. Permasalahan yang diungkap pada skripsi

ini bahwa seiring majunya perkembangan zaman serta

majunya ilmu pengetahuan dan teknologi tak sedikit

dampak yang ditimbulkan bagi manusia, salah satunya

dampak yang paling berbahaya adalah menjadikan dunia

sebagai satu-satunya tujuan dari kebahagiaan hidup yang

diukur dengan nilai material yang dimiliki, sehingga sedikit

demi sedikit meninggalkan nilai-nilai spiritual yang

sebenarnya berfungsi untuk memelihara dan

mengendalikan akhlak manusia. serta kasus-kasus

kenaklan remaja yang kian tumbuh disebabkan oleh tidak

mengetahui bahkan mengenal persoalan akhlak. Teori yang

digunakan adalah teori peran dari Biddle & Thomas, Sarlito

Sarwono, dan Abu Hamdani.

Page 35: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

21

Adapun hasil yang dideskripsikan adalah bahwa peran

pembimbing agama dalam membina akhlak remaja di

Pesantren memiliki peran yang sangat penting. Persamaan

yang didapat dalam penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan akhlak sebagai bahasan. Perbedaannya,

skripsi tersebut menitikberatkan pada peran seorang

pembimbing agama, sedangkan skripsi penulis

meitikberatkan pada pembinaan akhlak melalui Tari

Topeng Cirebon.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Denzin dan Lincoln, penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang menggunakan latar alamiah

dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan

dilakuakan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang

ada dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki,

penelitian kualitatif memiliki keunikan tersendiri sehingga

berbeda dengan penelitian kuantitatif.17

Metode yang digunakan adalah studi fenomenologi.

Menurut Jhon W. Creswell, studi fenomenologi yakni

mencoba mencari arti pengalaman dalam kehidupan.

Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep,

pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian

makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan.

Tujuan dari pendekatan ini adalah mencari atau

17 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian

Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, 2013) cet. Ke-5, h.21-22

Page 36: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

22

menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau

mendasar dari pengalaman hidup.18

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sanggar Wijaya Kusuma

yang beralamat di Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun,

Kabupaten Cirebon. Adapun pengambilan data lapangan

dilakukan pada bulan 18 Oktober 2019 – 05 Januari 2020.

Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut :

a. Setelah melakukan survei di beberapa sanggar di

Kabupaten Indramayu dan Cirebon, didapatkan

hasil bahwa hanya sanggar Wijaya Kusuma yang

melakukan pembinaan akhlak, sedangkan sanggar

lainnya hanya melakukan kegiatan pembelajaran

tari seperti pada umumnya;

b. Melihat dari kredibilitas pelatih tari, yaitu Inu

Kertapati (Inusi) yang merupakan titisan langsung

dari kakeknya yang merupakan seniman gaya

slangit, serta diberi kepercayaan oleh keraton

kasepuhan, kanoman, dan objek wisata Goa

Sunyaragi untuk menjadi pelatih Tari Topeng.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai

subjek penelitian adalah ketua sekaligus pelatih

18 M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian

Kualitatif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016) h.57

Page 37: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

23

sanggar, pengelola sanggar, dan anak-anak binaan

di sanggar Wijaya Kusuma.

b. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang dijadikan objek

penelitian adalah pembinaan akhlak melalui Tari

Topeng di Sanggar Wijaya Kusuma Cirebon.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono dapat

dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview

(wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan

triangulasi/gabungan. 19

a. Observasi

Menurut Arikunto dalam Imam Gunawan

(2013) observasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan penelitian secara teliti, serta

pencatatan secara sistematis.20

Dalam penelitian ini peneliti melakukan

observasi dengan mengikuti berbagai kegiatan yang

ada di sanggar Wijaya Kusuma untuk mengetahui

aktivitas yang dilakukan oleh subjek penelitian dan

lebih mendalami penelitian, serta melakukan

pencatatan secara sistematis mengenai apa yang

dilihat dan didapatkan di setiap kegiatan observasi.

19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: CV Alfabeta, 2009) cet. Ke 8, h.225 20 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013) h.143

Page 38: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

24

Seperti kegiatan harian pembinaan akhlak yang

sekaligus pelatihan tari, latihan gabungan, serta

ujian tari.

b. Wawancara/Interview

Menurut Setyadin, wawancara adalah suatu

percakapan yang diarahkan pada suatu masalah

tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan

dimana dua orang atau lebih berhadapan secara

fisik.21

Dalam melakukan penelitian, peneliti

menggunakan wawancara sebagai teknik

pengumpulan data utama yang dilakukan secara

face to face dengan informan. Jenis wawancara

yang digunakan adalah wawancara terstruktur,

sehingga peneliti sudah menyiapkan daftar

pertanyaan. Juga peneliti menambahkan

pertanyaan-pertanyaan baru selama di lapangan

yang bertujuan untuk menggali informasi lebih

dalam.

c. Teknik pengumpulan data dengan dokumen

Menurut Sugiyono, dokumen merupakan

peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk

tulisan, gambar, atau karya monumental dari

seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap

dari penggunaan metode observasi dan wawancara.

21 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013) h.160

Page 39: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

25

Teknik dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data dari sumber noninsani.

Sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman. 22

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teknik dokumentasi sebagai alat instrumen dalam

pengumpulan sumber data, yang terdiri dari buku

seperti tentang akhlak dan tari, rekaman

wawancara, foto kegiatan sanggar, dan video

kegiatan sanggar dan tari topeng Rumyang.

d. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi

diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan ketiga teknik di atas,

yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Apabila peneliti menggunakan triangulasi dalam

pengumpulan data dalam penelitian, maka ia

mengumpulkan data sekaligus menguji

kredibilitas data. Triangulasi teknik adalah teknik

yang dilakukan dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk

mendapatkan data dari sumber yang sama. 23

Pada teknik triangulasi ini, yang dilakukan

peneliti adalah triangulasi data, yakni peneliti

22 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013) h.176 23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: CV Alfabeta, 2009) cet. Ke 8, h.236

Page 40: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

26

menggali sumber data dari satu informan, tetapi

dalam proses pengambilan data di lapangan

peneliti menggunakan teknik wawancara,

observasi dan dokumentasi. Dari ketiga teknik

tersebut peneliti dapat mengetahui data mana yang

valid.

5. Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua

sumber data, yaitu :

a. Primer

Sumber data primer dalam penelitian ini meliputi

kepala sanggar, pelatih, dan anak binaan di Sanggar

Wijaya Kusuma Cirebon.

b. Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini

meliputi dokumentasi, buku, jurnal atau yang lainnya

yang berkaitan dengan penelitian ini.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono adalah proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

Page 41: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

27

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data kualitatif bersifat induktif.24

Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif

naratif. Miles and Huberman (1984) mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas

dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi.25

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang penulis dapatkan di lapangan

jumlahnya cukup banyak, mulai dari buku rujukan,

observasi, dan data wawancara yang berasal dari

rekaman peneliti. Lalu penulis melakukan

pencatatan secara teliti dan rinci untuk dilakukan

analisis data melalui reduksi data dengan

merangkum dan memfilter data mana saja yang

diperlukan dan sesuai dengan penelitian. Dengan

demikian terlihat mana data yang diperlukan dan

mana yang tidak.

b. Penyajian data (Data Display)

Setelah melakukan reduksi data yang

bersumber dari buku, observasi, dan rekaman

wawancara, penulis melakukan display data yaitu

24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: CV Alfabeta, 2009) cet. Ke 8, h.244-245 25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

(Bandung: CV Alfabeta, 2009) cet. Ke 8, h.218-220

Page 42: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

28

memindahkan hasil rangkuman ke dalam tulisan

dengan menggunakan bahasa yang mudah

dipahami.

c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion

Drawing/Verification)

Langkah ketiga yang penulis lakukan adalah

penarikan kesimpulan/verifikasi. Penarikan

kesimpulan ini berdasarkan data yang sudah

didapatkan oleh penulis. Lalu penulis melakukan

verifikasi data yakni mencocokan kembali dengan

hasil data awal dan melakukan verifikasi terhadap

subjek penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian skripsi ini, penulis mengacu pada

pedoman penulisan karya ilmiah berdasarkan Keputusan

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun

2017 Tanggal 14 Juni 2017 yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Fokus Masalah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

F. Metodologi Penelitian

G. Sistematika Penulisan

Page 43: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

29

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori Pembinaan Akhlak

Pengertian Pembinaan, Fungsi Pembinaan,

Pengertian Akhlak, Pembinaan Akhlak, Ruang

Lingkup Akhlak, dan Metode Pembinaan

Akhlak.

B. Landasan Teori

Pengertian Tari Topeng, Fungsi Tari, Unsur

Unsur Tari, dan Unsur Tari Topeng.

C. Kerangka Berpikir

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR BELAKANG

PENELITIAN

A. Sejarah Sanggar Wijaya Kusuma

B. Letak Geografis

C. Visi dan Misi

D. Struktur Organisasi

E. Pagelaran yang Pernah Diikuti

F. Jadwal Kegiatan

G. Sarana dan Prasarana

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Deskripsi Informan

B. Pelaksanaan Pembinaan Akhlak melalui Tari

Topeng di Sanggar Wijaya Kusuma

C. Metode pembinaan akhlak melalui Tari

Topeng di Sanggar Wijaya Kusuma

D. Tari Topeng Cirebon

E. Unsur Tari Topeng Rumyang

Page 44: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

30

BAB V PEMBAHASAN

A. Analisis Pelaksanaan Pembinaan Akhlak

melalui Tari Topeng di Sanggar Wijaya

Kusuma Cirebon.

B. Analisis Nilai Akhlak yang Termuat pada

Unsur Tari Topeng Rumyang.

C. Analisis faktor yang mempengaruhi pembinaan

akhlak melalui tari topeng di sanggar Wijaya

Kusuma Cirebon.

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

B. Implikasi

C. Saran

Page 45: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

31

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori Pembinaan Akhlak

1. Pengertian Pembinaan

Pembinaan merupakan proses, perbuatan, cara

membina, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan,

dan kegiatan yang dilakukan secara efesien untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik.26

Menurut Maolani pembinaan didefinisikan sebagai

upaya pendidikan baik formal maupun nonformal yang

dilaksanakan secra sadar, berencana, terarah, dan

bertanggung jawab dalam rangka menumbuhkan,

membimbing, dan mengembangkan dasar-dasar

kepribadian yang seimbang, utuh, dan selaras pengetahuan

dan keterampilan sesuai bakat serta kemampuan-

kemampuannya sebagai bekal untuk selanjutnya atas

prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, dan

mengembangkan dirinya, sesamanya maupun

lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu, dan

kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi

mandiri.27

Dalam melakukan kegiatan pembinaan, perlu adanya

pendekatan yang harus diperhatikan oleh seorang pembina,

yakni :

26Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah,

(Yogyakarta: Belukar, 2006) h.54 27 Syaepul Manan, “Pembinaan Akhlak Mulia Melalui Keteladanan dan

Pembiasaan”. Ta’lim: Jurnal Pendidikan Agama Islam 15, no.1 (2017): 522

Page 46: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

32

a. Informative Approach (Pendektan Informatif)

Adalah cara pendekatan program dengan

menyampaikan informasi kepada peserta didik.

Dlam hal ini, peserta didik dianggap belum

mengetahui hal apapun terkait kegiatan pembinaan.

b. Participative Approach (Pendekatan Partisipatif)

Adalah peserta didik dimanfaatkan sehingga

lebih ke situasi belajar bersama.

c. Experienciel Approach (Pendekatan Eksperiensial)

Adalah menempatkan peserta didik langsung

terlibat di dalam pembinaan, ini disebut sebagai

belajar yang sejati, karena pengalaman pribadi dan

langsung terlibat dalam situasi tersebut.28

Jadi, pembinaan adalah sebuah proses membina yang

dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk

membimbing dan mengembangkan pengetahuan atau ilmu

yang sudah ada sehingga dapat mencapai hasil yang

diharapkan.

2. Fungsi Pembinaan

Fungsi pembinaan menurut Atina Mutsla adalah untuk

memelihara agar sumber daya manusia dalam organisasi

taat asas dan konsisten dalam melakukan rangkaian

kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Fungsi pembinaan ini mencakup tiga subfungsi, yaitu

28 Mangunhadjana, Pembinaan, Arti, dan Metodenya, (Yogyakarta:

Kanimus, 1986) h.17

Page 47: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

33

pengawasan (controling), penyeliaan (supervising), dan

pemantauan (monitoring).29

Djudju Sudjana menjelaskan tentang subfungsi dari

pembinaan, yaitu ;

a. Pengawasan, pada umumnya dilakukan terhadap

lembaga penyelenggara program;

b. Penyeliaan, dilakukan terhadap pelaksana kegiatan;

c. Pemantauan, dilakukan terhadap proses pelaksanaan

program.

Dengan demikian, fungsi pembinaan bertujuan untuk

memelihara dan menjamin bahwa pelaksana program

dilakukan secara konsisten sebagaimana direncanakan.30

3. Pengertian Akhlak

Menurut Al-Ghazali akhlak adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan dengan mudah

tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan,

sedangkan menurut Ibnu Miskawaih akhlak adalah sifat

yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk

melakukan perbuatan tanpa melakukan pemikiran dan

pertimbangan atau akhlak adalah suatu sikap yang

digerakkan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan

perbuatan manusia baik terhadap Tuhan, sesama manusia,

atau diri sendiri.31

29 Atna Mutsla “Manajemen Pembinaan Akhlak Narapidana di Rumah

Tahanan (Rutan) Kelas II B Boyolali” (Tesis, IAIN Surakarta, 2018) h.28 30 Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah

(Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2008) h.218 31 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Akhlak (Jakarta: Salemba

Diniyah, 2018) h.13

Page 48: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

34

Nurcholis Madjid menjelaskan tentang akhlak bahwa

kata akhlak atau khuluq merupakan akar yang sama dengan

khalq, khaliq, dan makhluq, di mana semuanya mengacu

dalam pandangan dasar Islam mengenai penciptaan

manusia, yaitu manusia diciptakan dalam kebaikan,

kesucian, dan kemuliaan (ahsan at-taqwim). Manusia akan

terbimbing ke arah akhlak yang mulia jika beriman kepada

Allah Swt. dengan syarat mereka menerjemahkan imannya

menjadi tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap

sesama manusia.32

Menurut Jamil Shaliba dalam buku Prof. Dr. H.

Abudinn Nata, M.A. yang berjudul Akhlak Tasawuf,

terdapat dua pendekatan dalam mendefinisikan akhlak,

yaitu linguistik (kebahasaan) dan terminologik

(peristilahan). Berdasarkan pendekatan kebahasaan, akhlak

berasal dari bahasa Arab yaitu isim mashdar (bentuk

infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai

dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu,

if’alan yang memiliki arti al-saliyah (perangai), ath-

thabi’ah (kelakuan. Tabi’at, watak dasar), al-‘adat

(kebiasaan, kelaziman) al-maru’ah (peradaban yang baik),

dan al-din (agama)33

Namun, menurut Abuddin Nata, pengertian di atas

terasa kurang tepat. Dilihat dari isim mashdar dari kata

32 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Akhlak (Jakarta: Salemba

Diniyah, 2018) h.14 33 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.1

Page 49: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

35

akhlaqa bukanlah akhlaq, tetapi ikhlaq. Berdasarkan hal

itu, maka terdapat pendapat yang mengatakan bahwa

secara linguistik kata akhlaq merupakan isim jamid atau

isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar

kata, melainkan kata yang benar adanya. Kata akhlaq

adalah jamak dari kata khilqun atau khuluqun yang

memiliki arti yang sama dengan menjelasan sebelumnya.

Kedua kata tersebut dapat kita jumpai di dalam al-Qu’an

maupun haidts, contohnya :

ق عظيم لى خ

عل

ك ل وإن

Artinya : “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi

pekerti yang agung.” (Q.S. Al-Qalam,68:4) 34

لين و ق ال

ل خ

ا إل

ذ إن ه

Artinya : “(Agama kami) ini tidak lain hanyalah adat

kebiasaan yang dahulu.” (Q.S. Al-Syu’ara,26:137) 35

قالحسنهم خ

منين إيمانا أ

مؤ

مل ال

ك أ

Artinya : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya

adalah yang terbaik akhlaknya” (HR At-Tirmidzi no

1162)36

Menurut Abudin Nata, terdapat lima ciri yang termuat

dalam perbuatan akhlak, yakni:

34 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.564 35 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.373

Page 50: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

36

a. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah

tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah

menjadi kepribadiannya;

b. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan

dengan mudah dan tanpa pemikiran;

c. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari

dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada

paksaan atau tekana dari luar;

d. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan

dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena

bersandiwara;

e. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan

karena ikhlas semata-mata karena Allah Swt. bukan

karena ingin dipuji orang atau karena ingin

mendapatkan suatu pujian.37

Dalam pengertian umum, akhlak merupakan sebuah

sistem lengkap yang terdiri atas karakteristik-karakteristik

akal atau tingkah laku yang membuat orang menjadi

istimewa. Karakteristik tersebut membentuk kerangka

psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai

dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam

kondisi yang berbeda-beda.terdapat 4 hal yang harus ada

apabila seseorang ingin dikatakan berakhlak, yaitu :

a. Perbuatan yang baik atau buruk;

37 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h. 4-6

Page 51: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

37

b. Kemampuan melakukan perbuatan;

c. Kesadaran akan melakukan perbuatan;

d. Kondisi jiwa yang membuat kecenderungan

melakukan suatu perbuatan.38

4. Pembinaan Akhlak

Pembinaan menurut Nanang Fattah adalah usaha,

tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan

efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.39

Sedangkan akhlak menurut Ibnu Miskawaih, akhlak

adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong

untuk melakukan perbuatan tanpa melakukan pemikiran

dan pertimbangan atau akhlak adalah suatu sikap yang

digerakkan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan

perbuatan manusia baik terhadap Tuhan, sesama manusia,

atau diri sendiri.40

Pembinaan akhlak merupakan perhatian utama dalam

Islam, sebagaimana dari tujuan Nabi Muhammad Saw.

diutus oleh Allah Swt. untuk menyempurnakan akhlak.

Fakta di lapangan, pembinaan akhlak telah dilakukan di

berbagai lembaga pendidikan dan melalui berbagai macam

metode yang digunakan. Ini menegaskan bahwa akhlak

haruslah dibina dan pembinaan ini ternyata membawa hasil

38 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Akhlak (Jakarta:Salemba

Diniyah, 2018) h.11 39 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), cet.III, h. 152. 40 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Akhlak (Jakarta:Salemba

Diniyah, 2018) h.13

Page 52: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

38

berupa terbentuknya pribadi muslim yang berakhlak mulia,

taqwa kepada Allah Swt. dan taat kepada Rasul-Nya.41

Sehingga dapat dipahami bahwa pembinaan akhlak

adalah upaya yang dilakukan secara efesien dan efektif

untuk memperoleh hasil yang lebih baik dalam hal akhlak.

Pembinaan akhlak juga dapat dikatakan sebagai usaha

untuk membentuk akhlak menjadi akhlak mulia, yang bisa

menjadikan yang dibina menjadi lebih baik lagi.

Dalam Pancasila sila ke-2 yang berbunyi

“Kemanusiaan yang adil dan beradab”, sejalan dengan

tujuan dilaksanakannya pembinaan akhlak yakni

membentuk manusia yang berbudi luhur, beradab, atau

berakhlak mulia.

5. Ruang Lingkup Akhlak

Akhlak Islam adalah sama dengan ajaran ruang lingkup

ajaran Islam itu sendiri yang mencakup berbagai aspek,

yaitu dimulai dari akhlak terhadap Allah, sesama manusia,

dan lingkungan.42 Ketiga aspek tersebut diuraikan sebagai

berikut :

a. Akhlak terhadap Allah

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai

sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan

41 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.163-164. 42 Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan,1998) h.261

Page 53: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

39

oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan

sebagai khalik.43

Bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk dalam

berakhlakul karimah ke pada Allah diantaraya

mencintai Allah, bertaubat, mensyukuri nikmat-

Nya, ridha dan ikhalas terhadap segala keputusan-

Nya, selalu berdo’a kepada-Nya, beribadah,

meniru-niru sifat-Nya, dan berusaha mencari

keridhaan-Nya dan sebagainya.44

Quraish Shihab menyatakan bahwa tolak ukur

berkahlak terhadap Allah adalah terwujud ke dalam

bentuk pengakuan dan kesadaran bahwa tidak ada

Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat terpuji,

demikian agung sifat itu, jangankan manusia,

malaikatpun tidak akan mampu menjangkau

hakikat-Nya. Berkanaan dengan akhlak terhadap

Allah dilakukan dengan banyak cara memuji-Nya,

dilanjutkan dengan senantiasa bertawakal kepada

Allah yakni menjadikan Tuhan sebagai satu-

satunya yang menguasai diri manusia.45

Menurut Veithzal dkk, menyatakan bahwa

bahwa di antara akhlak yang harus dimiliki seorang

43 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.149 44 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.262 45Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.151

Page 54: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

40

hamba ketika bermuamalah dengan Rabbnya antara

lain :

1) Ikhlas ketika beribadah kepada Allah

Dalam satu hadis disebutkan bahwa nabi

Muhammad SAW bersabda, dari sahabat

Mu’adz bin Jabal, berkata: “Suatu hari aku

dibonceng Rasulullah di atas keledai,beliau

berkata kepadaku: ‘Wahai Mu’adz, tahukah

kamu apa hak Allah atas hamba-Nya dan apa

hak hamba atas Allah?’ Akupun berkata: ‘Allah

dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’ Maka

beliaupun berkata: ‘Hak Allah atas hamban-

Nya adalah agar mereka beribadah hanya

kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya

dengan sesuatu apapun. Hak hamba atas Allah

adalah Dia tidak akan mengazab orang yang

tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu

apapun.” (HR. Muttafaqun ‘Alaihi). Lalu Allah

Swt. menjanjikan kepada para Hamba-Nya

yang bertauhid (memurnikan ibadah hanya

kepada Allah Swt.) berupa kenikmatan surga.

Rasulullah Saw. besabda: “Barang siapa yang

berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak

berbuat syirik kepada-Nya dengan sesuatupun,

Page 55: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

41

maka dia akan masuk al-jannah” (HR. Muslim,

dari sahabat Jabir bin ‘Abdillah).46

Karena kita manusia memang diciptakan untuk

beribadah kepada Allah, seperti firman Allah

sebagai berikut:

ليعبدون

س الن

جن والقت ال

ل٦٥ -وما خ

Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan

manusia melainkan agar mereka beribadah

kepada-Ku.” (Q.S. Az-Zariyat: 56)47

2) Menjauhi Perbuatan Syirik

Syirik merupakan salah satu dosa besar dan

tidak mengampuni dosa syirik, menjauhi

perbuatan syirik adalah hal yang wajib

dilakukan oleh umat muslim. Ganjaran bagi

umat islam yang berbuat syirik dapat

menghapus amal kebaikan yang telah

dikerjakan.48 Allah Swt. berfirman:

ن يحبط

ت ل

رك

ش

ن ا ى

ل

بلك

ذين من ق

ى ال

يك وال

وحي ال

د ا

ق ول

ك سرين عمل

خ

ن من ال

ون

تك

٥٦ -ول

Artinya: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan

kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang

sebelummu, ‘Sungguh jika kamu

mempersekutukan (Allah), niscaya akan

46 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Akhlak (Jakarta: Salemba

Diniyah, 2018) h.259 47 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.523 48 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Akhlak (Jakarta: Salemba

Diniyah, 2018) h.259

Page 56: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

42

hapuslah amalmu dan tentulah engkau

termasuk orang yang rugi.” (Q.S. Az-Zumar:

65)49

3) Bersukur kepada Allah

Bersyukur kepada Allah bisa dilakukan dengan

cara memperbanyak ibadah dan sebagainya.

Dalam Al-Qur’an, Alah Swt. berfirman tentang

orang yang bersyukur,

ام ان عذ

رت

فن ك ى

م ول

ك زيدن

م ل

رت

ك

ن ش ى

م ل

ك ن رب

ذا ت واذ

ديد ش

٧ –بي ل

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu

memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu

bersyukur, niscaya Aku akan menambah

(nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu

mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku

sangat berat.” (Q.S. Ibrahim:7)50

4) Bersabar karena Allah

Sabar terdiri dri tiga macam, yaitu sabar dlam

menjalankan ketaatan pada Allah Swt. sabar

dalam meninggalkan larangan Allah Swt. sabar

dalam menghadapi takdir Allah Swt. Allah

sudah menjanjikan pahala yang besar dan tidak

terbatas bagi orang yang bersabar. Allah

menyebutkan tetang sabar di sembilan puluh

tempat di dalam Al-Qur’an. Di antaranya ada

49 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.465 50 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.265

Page 57: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

43

tiga ayat yang menyatakan bahwa sabar

termasuk ‘azmul umur, yakni perkara yang

sangat dianjurkan dan ditekankan oleh Allah

Swt.51 Salah satu dari tiga itu adalah:

واوتذين ا

سمعن من ال

ت ول

م

فسك

نم وا

موالك

ا في

ونتبل

ل

م بلك

كتب من ق

ال

رك

ش

ذين ا

ثيرا وان ومن ال

ى ك

ذا ا

و

مور لك من عزم ال

ان ذ

قوا ف ت

صبروا وت

٢٨٥ -ت

Artinya: “Kamu pasti akan diuji dengan

hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan

mendengar banyak hal yang sangat

menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi

Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang

musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa,

maka sesungguhnya yang demikian itu

termasuk urusan yang (patut) diutamakan.”

(Q.S. Ali Imran:186)52

5) Bertaubat

Seorang muslim yang baik adalah yang selalu

melihat dan mengoreksi dirinya. Ketika melihat

dirinya telah berbuat kesalahan atau dosa, maka

diapun segera bertaubat dan meminta ampun

kepada Allah Swt. Begitulah perintah

Rasulullah Saw. kepada umatnya sebagaimana

dalam sabdanya. Dari sahabat al-Aghar bin

Yasar al-Muzani berkata: “Rasulullah Saw.

51 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Akhlak (Jakarta:Salemba

Diniyah, 2018) h.265 52 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.74

Page 58: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

44

bersabda: ‘Wahai kaum muslimin, bertaubatlah

kalian kepada Allah dan minta ampun kepada-

Nya seratus kali dalam sehari’”(HR. Muslim)53

Juga Allah berfirman dalam surat at-Tahrim

ayat 8 yang berbunyi:

منو ذين ا

ها ال ي

ام ي

ك ى رب عس

صوحا ن

وبة

ه ت

ى الل

ا ال

وبو

ا ت

حتهاجري من ت

ت ت م جن

كم ويدخل

تك

ا م سي

ر عنك

ف ك ن ي

ا

ورهم نمنوا معه

ذين ا

بي وال ه الن

زى الل

يخ

يوم ل

نهر

ال

ا يسعى ب ورن

نا ن

مم ل

ت انا ون رب

يمانهم يقول

يديهم وبا

ين ا

دير يء ق

ش

ل ى ك

ك عل ان

نافر ل

٨ -واغ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman!

Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang

semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan

kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu

dan memasukkan kamu ke dalam surga yang

mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada

hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan

orang-orang yang beriman bersama

dengannya; sedang cahaya mereka memancar

di hadapan dan di sebelah kanan mereka,

sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami,

sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan

ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa

atas segala sesuatu.” (Q.S. At-Tahrim:8)54

b. Akhlak terhadap Sesama Manusia

Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-

Qur’an berkaitan dengan perlakuakn terhadap

53 Veithzal Rivai Zainal, dkk, Manajemen Akhlak (Jakarta:Salemba

Diniyah, 2018) h.265 54 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.561

Page 59: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

45

sesama manusia. Petunjuk mengenai hal ini bukan

hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal

negatif seperti membunuh, meyakiti badan, atau

mengambil harta dengan alasan yang tidak benar,

melainkan juga sampai kepada menyakiti hati

dengan jalan menceritakan aib seseorang di

belakangnya, tidak peduli aib itu benar atau salah,

walaupun sambil memberikan materi kepada yang

disakiti hatinya itu.55

c. Akhlak terhadap lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan di sini

adalah segala sesuatu yang berada di sekitar

manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan,

maupun benda-benda tak bernyawa. Mereka

semuanya diciptakan oleh Allah Swt. dan menjadi

milik-Nya, semuanya memiliki ketergantungan

kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan seorang

muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah

“umat” Tuhan yang harus diperlakukan secara

wajar dan baik.56

d. Akhlak kepada diri sendiri

Selain ketiga ruang lingkup di atas, terdapat

akhlak terhadap diri. Dalam Islam, kita diwajibkan

55 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.151 56 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.152

Page 60: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

46

berakhlak yang baik terhadap diri sendiri.57 Karena

berbuat baik terhadap diri sendiri adalah salah satu

tanda kita mensyukri nikmat yang telah Allah Swt.

limpahkan kepada diri kita.

Wujud berakhlak kapada diri sendiri adalah

dengan memberinya hak-hak diri dan tidak

mengebirinya. Seperti memberinya makanan yang

halal dan baik, menjauhkannya dari makanan dan

minuman yang haram dan membawa mudharat,

serta menikah apabila sudah mampu. Ada hak diri

yang lebih penting, yaitu membiasakan untuk selalu

melkaukan kebagikan dan tidak menganiaya

denganb erbuat keburukan ataupun kemaksiatan.

Sebab, seseorang dikatakan telah berbuat ihsan

kepada dirinya sendiri apabila mampu

mengendalikan dan mengarahkan untuk ketaatan

kepada Allah dan Rasul-Nya.

ىه ما سو ( قد افلح من ٨( فالهمها فجورها وتقوىها )٧ا )ونفس و

(٠١( وقد خاب من دسىها )٩زكىها )

Artinya: “demi jiwa serta penyempurnaan

(ciptaan)nya,maka Dia mengilhamkan kepadanya

(jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh

beruntung orang yang menyucikannya (jiwa

itu),dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.”

(Q.S. Asy-Syams:7-10)58

57 Ummu Ihsan dan Abu Ihsan Al-Atsari, Aktualisasi Akhlak Muslim,

(Jakarta: PT. Pustaka Imam Asy-Syafii, 2014) Cet. ke-3, h.384 58 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya Edisi Tahun

2005. Bandung: CV Penerbit J-ART. h.595

Page 61: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

47

ـوا خرة ليس ان احسنتم احسنتم لنفسكم وان اسأتم فلها فاذا جاء وعد ال

ليتب روا ما علوا تتبيرا وجوهكم وليدخلوا ة و ل مر المسجد كما دخلوه او

(٧)

Artinya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu

berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu

berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk

dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman

(kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan

musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu

mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa),

sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama

kali dan mereka membinasakan apa saja yang

mereka kuasai.” (Q.S.Al-Isra:7)59

Menurut KH. Abdullah Salim, akhlak terhadap

diri sendiri meliputi:

1) Hindarkan minum racun

Setiap muslim yang menjaga dirinya sebai

suatu kewajiban, untuk tidak meacuni dirinya

dnegan minum alkohol, narkotika atau

kebiasaan buruk klainnya yang merugikan diri

sendiri dan bersifat merusak.

2) Hindarkan perbuatan yang tidak baik

Merupakan akhlak seorang muslim untuk

tidak menganjurkan melakukan sesuatu yang

taidak baik, tetapi dirinya sendiri tidak bersedia

melaksanakan apa yang dianjurkannya.

ون فعل

ت

وا ما ل

قول

ن ت

ه ا

بر مقتا عند الل

٣ -ك

59 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.262

Page 62: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

48

Artinya: “(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah

jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak

kamu kerjakan.” (Q.S. Ash-Shaff:3)60

3) Pelihara kesucian jiwa

Pembersihan dan pensucian diri dilakukan

secara terus menerus sebagai landasan amal

soleh mereka. Untuk keperluan memelihara

kebersihan diri dan kesucian jiwa secara teratur,

tersedia pelembagaan sebagai berikut :

a) Taubat

Senantiasa menyadari apabila seseorang

telah melakukan suatu kesalahan dan

merasa menyesal atas perbuatan yang salah,

karena telah melakukan pelanggaran

ketentuan ilahi, maka ia harus bertaubat.

Selanjutnya ia berjanji kepada dirinya untuk

tidak melakukan lagi kesalahan tersebut,

selama sisa umurnya.

Taubat pada hakikatnya adalah

dimaknai “kembali”. Kata taba berarti

kembali, maka tobat maknanya juga

kembali. Artinya kembali dari sesuatu yang

60 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.551

Page 63: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

49

dicela dalam syari’at menuju sesuatu yang

dipuji dalam syari’at.61

b) Muroqabah

Usaha pendekatan diri kepada Allah

Swt. senantiasa mengingat-Nya dalam tiap

detik kehidupannya sampai ia mencapai

suatu keyakinan bahwa Allah Swt. selalu

mengawasi dan menjaganya, memenuhi

segala keperluannya, mengetahui segala

rahasia dan membimbingnya dalam

pelaksanaan kewajiban amaliyah. Dengan

keyakinan tersebut ia akan tiba pada

menyadari kebesaran, keagungan,

kemurahan Allah yang Rahman dan Rahim.

c) Muhasabah

Selalu mengadakan perhitungan laba

dan rugi mengenai jalan hidupnya, dengan

mempergunakan norma-norma yang tetap

abadi dan azali, sesuai dengan petunjuk

agama.

d) Mujahadah

Sikap jihad, yaitu bekerja keras dengan

sungguh-sungguh adalah suatu sikap yang

harus selalu mengiringi tindak lkau

61 Abul Qasim Abdul Karim Hazawin Al-Qusyairi An-Naisaburi, Ar-

Risalatul Qusyairiyah fi ‘ilmi Tashawwuf, diterjemahkan oleh Umar Faruq,

(Jakarta: Pustaka Amani, 2007) h.115

Page 64: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

50

perbuatan seorang muslim. Ia sadar bahwa

musuh terbesarnya adalah dirinya sendiri,

hawa nafsunya yang selalu cenderung

kepada perbuatan buruk yang tidak terpuji.

ما رحم

ء الو بالس

ارة م

فس ل ي ان الن فس

ئ ن

بر ا وما

حيم فور ري غ

ي ان رب (٦٣) –رب

Artinya : “Dan aku tidak (menyatakan)

diriku bebas (dari kesalahan), karena

sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong

kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang

diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya

Tuhanku Maha Pengampun, Maha

Penyayang” (Q.S. Yusuf:53)62

e) Taat beribadah

Tiap kesempatan seorang muslim harus

memacu dirinya untuk berbuat sesuatu

dengan petunjuk dan bimbingan Allah dan

Rasul-Nya, bukan menurutkan dorongan

selera dan hasrat nafsunya.

مع ه ل

وان الل

ناهم سبل نهدين

ذين جاهدوا فينا ل

وال

حسنين ٥٦ - ال

Artinya : “Dan orang-orang yang berjihad

untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan

tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.

Dan sungguh, Allah beserta orang-orang

yang berbuat baik.” (Q.S. Al-

Ankabut:69)63

62 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.242 63 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.404

Page 65: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

51

4) Pemaaf dan memohon maaf

Menjadi umat yang pemaaf adalah mudah,

tetapi untuk minta maaf apabila seseorang

melakukan kekhilafan terhadap orang lain

sungguh sangat sukar, karena merasa malu.

Memberi maaf dan mohon maaf hanya ada pada

sifat umat yang berjiwa besar dan ikhlas.

ان ه ك

ان الل

ء ف

عفوا عن سو

و ت

فوه ا

خ

و ت

يرا ا

بدوا خ

ان ت

ديرا ا ق ٢٤٦ –عفو

Artinya : “Jika kamu menyatakan sesuatu

kebajikan, menyembunyikannya atau

memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka

sungguh, Allah Maha Pemaaf, Mahakuasa.”

(Q.S.Annisa :149)64

5) Sikap sederhana dan jujur

Di samping itu, setiap diri pribadi umat

Islam harus bersikap dan berakhlak yang

terpuji, sbb:

a) Sederhana dan rendah hati;

b) Terampil di dalam bertindak dan bercita-

cita tinggi dalam menuntut ilmu

c) Rajin untuk bekerja keras

d) Jujur, menepati janji dan dapat dipercaya

e) Pemberani dan teguh hati

f) Pandai bersyukur dan terimaksih

g) Disiplin dan bersikap optimis

64 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.102

Page 66: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

52

6) Hindarkan perbuatan tercela

Berikut beberapa mengenai menghindari

perbuatan buruk :

a) Perbuatan buruk ialah orang yang khianat

terhadap janji dan berkata dusta, maka

untuk menjadi orang yang berakhlak baik,

mereka harus menjauhkan perbutaan

menipu, menyogok, dan korupsi.

b) Hindarkan sifat buruk sangka dan mencari

kesalahan orang dengan merendahkan,

menggunjing, dan memfitnah.

c) Menghindarkan diri dari sifat pemabuk,

penjudi, serta melakukan zina.

d) Bersikap sombong, egois, atau zhalim, dan

bersikap keras atau suatu tindakan dengan

main paksa.

e) Sikap boros yang menghamburkan nikmat

Allah kepada tujuan yang salah, tetapi juga

tidak boleh bakhil, kikir yang tidak bersedia

menolong kesukaran orang lain.

f) Sifat tamak, selalu ingin mendapat lebih

dari yang lain, dengan menghalalkan

segala cara. Ia tidak lagi memperhatikan

peraturan dan undang-undang. Dan

termasuk sikap tamak adalah selalu

mengharapkan bantuan orang lain.

Page 67: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

53

g) Umat islam harus menghindarkan sifat

lemah, malas dan penakut.65

6. Metode Pembinaan Akhlak

Ada 6 (enam) metode pembinaan akhlak dalam

perspektif Islam; metode yang diambil dari al-Qur’an dan

Hadis, serta pendapat pakar pendidikan Islam, yakni

memberi teladan, pembiasaan, nasehat, ceritera,

perumpamaan, dan ganjaran. Berikut penjelasannya :

a. Metode Teladan (Uswah)

Metode Teladan adalah sesuatu yang pantas untuk

diikuti, karena mengandung nilai-nilai kemanusiaan.

Manusia teladan yang harus dicontoh dan diteladani

adalah Rasulullah Saw.

b. Metode Pembiasaan (Ta’widiyah)

Metode ta’widiyah atau pembiasaan secara

etimologi asal katanya adalah biasa. Dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesia, biasa artinya lazim atau

umum ; seperti sedia kala; sudah merupakan hal yang

tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Muhammad Mursyi dalam bukunya “Seni Mendidik

Anak”, menyampaikan nasehat Imam al-Ghazali :

“Seorang anak adalah amanah (titipan) bagi orang

tuanya, hatinya sangat bersih bagaikan mutiara, jika

dibiasakan dan diajarkan sesuatu kebaikan, maka ia

akan tumbuh dewasa dengan tetap melakukan kebaikan

65 KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam, (Jakarta: Media Dakwah, 1994)

h.66-71

Page 68: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

54

tersebut, sehingga ia mendapatkan kebahagiaan di

dunia dan akhirat”

c. Metode Nasehat (Mau’izhah)

Kata mau’izhah berasal dari kata wa’zhu, yang

berarti nasehat yang terpuji, memotivasi untuk

melaksanakannya dengan perkataan yang lembut.

d. Metode Cerita (Qishshah)

Qishshah dalam pendidikan mengandung arti, suatu

cara dalam menyampaikan materi pelajaran, dengan

menuturkan secara kronologis, tentang bagaimana

terjadinya sesuatu hal, baik yang sebenarnya terjadi

ataupun hanya rekaan saja. Dalam pendidikan Islam,

ceritera yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadis

merupakan metode pendidikan yang sangat penting,

alasannya, ceritera dalam al-Qur’an dan Hadis, selalu

memikat, menyentuh perasaan dan mendidik perasaan

keimanan, contoh, surah Yusuf, surah Bani Israil dan

lain-lain.

e. Metode Perumpamaan (Amtsal)

Metode perumpamaan adalah metode yang banyak

dipergunakan dalam al-Qur’an dan Hadis untuk

mewujudkan akhlak mulia. Allah Swt. berfirman dalam

surah al-Baqarah ayat 17 :

ه هب الل

ه ذ

ءت ما حول

ضا

اا م

لارا ف

د ن

ذى استوق

ل ال

مث

هم ك

ل مث

يبصرون

مت للهم في ظ

رك

٢٧ -بنورهم وت

Page 69: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

55

Artinya : “Perumpamaan mereka seperti orang-orang

yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya,

Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka

dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat

melihat.”.(Q.S. Al-Qr’an: 17)66

f. Metode Ganjaran (Tsawab)

Metode tsawab itu diartikan sebagai hadiah dan bisa

juga hukuman. Metode ini juga penting dalam

pembinaan akhlak, karena hadiah dan hukuman sama

artinya dengan reward and punisment dalam

pendidikan Barat. Hadiah bisa menjadi dorongan

spiritual dalam bersikap baik, sedangkan hukuman

dapat menjadi remote control, dari perbuatan tidak

terpuji.67

B. Landasan Teori Tari Topeng

1. Pengertian Tari Topeng

Menurut Bambang Pudjasmoro tari adalah suatu

bentuk pernyataan imajinatif yang terwujud melalui

kesatuan simbol-simbol, gerak, ruang, dan waktu.68

Tari merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan

yang kompleks. Tari uga bisa dikatakan sebagai media

66 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.4 67 Bayu Prafitri dan Subekti, “Metode Pembinaan Akhlak dalam

Peningkatan Pengamalan Ibadah Peserta Didik di SMPN 4 Sekampung

Lampung Timur” FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman 04, no.2

(2018): 342-344. 68 Supriyanto, “Tari Klana Alus Sri Suwela Gaya Yogyakarta

Perspektif Joged Mataram” ISI Yogyakarta: Jurnal Joged 3, no.1 (2012): 4.

Page 70: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

56

komunikasi, karena gerak yang ada di dalamnya adalah

bahasa tubuh.69

Menurut M.Jazuli tari adalah bentuk gerak yang

indah, lahir dari tubuh yang bergerak, berirama dan

berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan tari.

Menurut Soedarsono Tari merupakan ekspresi jiwa

manusia yang diungkapkan dengan gerak ritmis yang

indah. Tari adalah salah satu pernyataan budaya, oleh

karena itu maka sifat, gaya dan fungsi tari selalu tak

dapat dilepaskan dari kebudayaan yang

menghasilkannya (Sedyawati, 1986).70

Menurut Hawkins menyatakan bahwa tari adalah

ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan

diberi sebagai ungkapan si pencipta. Jadi tari dapat di

defesinikan sebagai keindahan bentuk dari anggota

tubuh manusia yang bergerak juga berekspresi.71 Tari

topeng dinamakan demikian karena dalam

pertunjukannya penari menggunakan topeng (kedok).72

Sehingga dapat dipahami bahwa Tari Topeng adalah

69 Rina Martiara dan Arie Yulia Wijaya “Tari Gandrung Terob Sebagai

Identitas Kultural Masyarakat Banyuwangi” ISI Yogyakarta: Jurnal Joged 3,

no.1 (2012): 51. 70 Nainul Khutnah, “Jurnal Seni Tari” UNNES: JST 1, no.1, (2012) :

12. 71 Hawkins, Mencipta Lewat Tari ( Yogyakarta: Institut Seni Indonesia,

1990) h.2 72 Anis Sujana, “Kajian Visual Busana Tari Topeng Tumenggung

Karya Satir Wong Bebarang pada Masa Kolonial” ISBI Bandung: Panggung 25,

no.2 (2015): 138.

Page 71: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

57

sebuah kesenian tari yang pemainnya menggunakan

topeng.

2. Fungsi Tari

Dalam kehidupan manusia, tari memiliki beberapa

fungsi, yakni kepentingan upacara, hiburan, seni

pertunjukan, dan media pendidikan. 73

a) Kepentingan Upacara

Fungsi tari sebagai kepentingan upacara adalah

tari yang dipersembahkan untuk acara adat,

keagamaan, atau acara lainnya. Contoh nya adalah

penampilan Tari Topeng pada acara Mapag Sri di

Cirebon.

b) Hiburan

Fungsi tari sebagai hiburan tujuannya adalah

untuk mengibur masyarakat. Contohnya, tari

Jaipong yang ditampilkan di acara pernikahan.

c) Seni pertunjukan

Fungsi tari sebagai pertunjukan adalah seni tari

yang dipersiapkan dengan matang, dari segi artistik,

koreografi, interpretasi,konsepsional, dan tema

yang menarik. Bisa juga tari sebagai pertunjukan

memiliki peran untuk mengembangkan pariwisata

daerah. Contohnya Sendratari Ramayana yang

dipertunjukan untuk menarik para wisatawan yang

datang ke Yogyakarta.

73 Nainul Khutnah, “Jurnal Seni Tari” UNNES: JST 1, no.1(2012) h:

12.

Page 72: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

58

d) Media pendidikan

Fungsi tari sebagai media pendidikan memiliki

tujuan untuk mendidik anak/masyarakat agar

bersikap dewasa dan terjaga dari pergaulan yang

melanggar norma-norma. Dalam sudut pandang

Bimbingan Penyuluhan Islam, ini bisa

dikategorikan sebagai media pembinaan akhlak.

Contohnya, pemaknaan filosofis Tari Topeng.

3. Unsur-unsur Tari

Dalam karya tari, ada unsur utama dan unsur

pendukung. Unsur utama karya tari adalah gerak. Hal

itu karena pada dasarnya, tari merupakan ekspresi jiwa

manusia yang diungkapkan melalui gerak tubuh

manusia. Adapun unsur pendukung karya tari

diantaranya adalah iringan tari, tatarias, dan busana tari.

Berikut penjelasan unsur—unsur tari :

a) Gerak

Gerak tari merupakan serangkaian gerak indah

dari anggota tubuh yang dapat dinikmati dalam

suatu ruang dan waktu tertentu. Selain itu, gerak-

gerak tari merupakan gerak yang bertenaga. Gerak

satu denga gerak yang lainnya memerlukan gerak

yang berbeda-beda, ada gerak tari yang

memerlukan tenaga kuat, namun ada juga gerak tari

yang memerlukan tenaga lemah.

Page 73: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

59

b) Iringan Tari

Gerak dan iringan dalam suatu karya tari

merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Iringan tari adalah suara atau bunyi-bunyian yang

mengiringi gerak tari. Iringan tari dapat berupa

iringan suara manusia atau bunyi-bunyian dari

benda dan alat musik yang dimainkan. Iringan

dalam karya tari mempunyai banyak fungsi, yaitu

sebagai pemandu irama gerak, pengiring gerak, dan

pembentuk suasana.

c) Tata Rias dan Busana Tari

Tata rias tari merupakan seni penggunaan alat-

alat make up pada wajah penari. Rias di dalam tari

bukan sekadar bertujuan untuk menjadikan

penarimenjadi cantik atau ganteng. Tata rias

memiliki beberapa fungsi yang benar-benar

membantu pertunjukan karya tari menjadi lebih

baik.

Adapun busana tari merupakan seni menata

segala pakaian yang dikenakan oleh penari untuk

mempertunjukkan karya tari. Pada prinsipnya,

busana tari harus enak dipakai, enak dipandang, dan

tidak menganggu gerak penari. Fungsi busana

dalam karya tari tidak berbeda jauh dengan fungsi

tata rias dalam karya tari.74

74 Ari Subekti dan Budiawan, Seni Tari,(Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementrian Pendidikan Nasional, 2010) h.12

Page 74: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

60

4. Unsur Tari Topeng Rumyang

a. Topeng

Karakter topeng Rumyang menggambarkan

sosok remaja dengan tidak banyak ukiran serta

berwarna merah muda yang melambangkan remaja.

b. Gerak

Gerak tari Rumyang terdiri dari tiga jenis

gerakan, yakni gerakan lambat, gerakan sedang,

dan gerakan cepat. Tahap awal gerakan tari

Rumyang cenderung lambat, masuk ke tahap tengah

gerakannya cenderung sedang, di tahap akhir

gerakan cepat, dan diakhiri dengan gerakan lambat

ketika tarian akan selesai.

c. Iringan Tari

Tari Rumyang diiringi dengan musik. Alat

musik yang digunakan adalah gamelan salendro

yang berjumlah 9 buah.

d. Tata Rias dan Busana Tari

Busana tari Rumyang atau kostum didominasi

oleh warna hijau tua. Mulai dari bagian atas sampai

bawah.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian yang

memiliki metode penelitian kualitatif. Penelitian ini berfokus

pada pembinaan akhlak yang dilakukan oleh Sanggar Wijaya

Kusuma melalui kegiatan Tari Topeng, di mana Tari Topeng

menjadi media pembinaan bagi anak-anak binaan di sanggar

Page 75: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

61

tersebut. Jenis tari yang menjadi fokus penelitian ini adalah

Tari Rumyang yang memiliki gambaran karakter seorang

remaja yang dalam masa peralihan dari masa anak-anak ke

ramaja, yang menggambarkan sosok yang labil. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembinaan

akhlak, nilai-nilai akhlak yang terkandung, dan apa saja faktor

yang bisa mempengaruhi proses pembinaan akhlak di sanggar

tersebut. Adapun kerangka berpikir sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Pembinaan Akhlak Remaja

Filosofi Topeng Gerak Iringan

Musik Tata

Rias dan

Busana

Tari

Tari Topeng Rumyang

Tari Topeng

Sanggar Wijaya Kusuma

Pancasila Sila ke-2

“Kemanusiaan yang adil dan beradab”

Page 76: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

62

Page 77: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

63

BAB III

GAMBARAN UMUM LATAR BELAKANG PENELITIAN

A. Sejarah Sanggar Wijaya Kusuma

Sanggar Seni Wijaya Kusuma merupakan sanggar yang

didirikan oleh Inu Kertapati (Inusi) yakni anak dari Maestro Sujana

Arja yang terkenal dengan Tari Topeng Gaya Slangit. Perencanaan

dalam mendirikan sanggar tersebut cukup memakan waktu yang

sangat panjang yakni bermula di tahun 2005, karena alasan satu

dan lain hal akhirnya terbentuklah Sanggar Seni Wijaya Kusuma

di tahun 2009.75

Nama sanggar Wijaya Kusuma terinspirasi dari kisah

pewayangan. Konon dalam kisah pewayangan, Wijaya Kusuma

adalah sebuah nama bunga yang memiliki banyak macam manfaat

yang hanya dimiliki oleh Sri Bathara Kresna dan hanya mekar di

malam hari dan konon katanya dapat mengidupkan orang yang

mati. Wijaya memiliki arti kemenangan dan kusuma memiliki arti

bunga yang berarti bunga kemenangan. Pada kisah pewayangan

tersebut, Kresna adalah sosok yang cerdas, cerdik dan terkenal

sebagai orang yang pintar ditambah memiliki bunga/kembang

Wijaya Kusuma yang mungkin pada saat itu disebut sebagai jimat.

Kembang Wijaya Kusuma ini disebut sebagai kembang yang bisa

memberi kehidupan, seperti memberikan kesembuhan bagi siapa

saja yang sakit dan banyak manfaatnya, sehingga kembang ini

banyak dicari oleh orang banyak. Serta, siapa saja yang memiliki

kembang tersebut akan mendapat banyak keberuntungan. 76

75 Wawancara Pribadi dengan Eti pada 18 Oktober 2019 76 Wawancara Pribadi dengan Inu Kertapati pada 18 Oktober 2019

Page 78: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

64

Atas dasar kisah pewayangan tersebutlah dipilih nama Wijaya

Kusuma sebagai nama sanggar, sehingga harapannya Sanggar

Wijaya Kusuma dapat memperoleh perhatian masyarakat luas

dalam keingintahuannya mengenai Tari Topeng serta mampu

untuk menebar banyak menfaat kepada orang lain dalam rangka

merawat, memelihara, dan melestarikan budaya daerah Cirebon,

khususnya Tari Topeng.77

B. Letak Geografis

Sanggar Seni Wijaya Kusuma terletak di Jl. Ki Badang

Samaran, Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten

Cirebon.78

C. Visi dan Misi

Dalam hal ini, narasumber hanya memberikan tujuan

didirikannya sanggar. Tujuan didirikannya sanggar ini adalah

berangkat dari pemilik sanggar yakni Inu Kertapati yang

merupakan keturunan dari maestro Sujana Arja di mana harus

meneruskan garis pewaris budaya untuk menjaga kelestarian

budaya daerah, serta atas dasar kepedulian untuk membentuk

karakter anak bangsa lewat kesenian dengan diberi dasar melalui

Tari Topeng. Maka, dibuatlah sanggar Wijaya Kusuma sebagai

media pewaris budaya dalam pelestarian budaya.79

D. Struktur Organisasi

Berikut struktur organisasi Sanggar Seni Wijaya Kusuma sebagai

berikut :

Pembina : Karini

Ketua : Inusi

77 Wawancara Pribadi dengan Inu Kertapati pada 18 Oktober 2019 78 Wawancara Pribadi dengan Eti pada 2 Oktober 2019 79 Wawancara Pribadi dengan Inu Kertapati pada 18 Oktober 2019

Page 79: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

65

Pengawas : Kartini

Sekretaris : Susianti

Bendahara : Eti

Bid.Pendidikan : Putri Sugiarti

Bid. Seni : Wira

Pelatih : Feby, Inu Kertapati, Wira, dan Ardy80

E. Pagelaran-pagelaran yang Pernah diikuti

Sanggar Wijaya Kusuma yang diketuai oleh Inu Kertapati

merupakan sanggar Seni Budaya Tradisional. Kini, Snggar Wijaya

Kusuma memiliki anak binaan sebanyak 30 anak yang terbagi ke

dalam tim tari dan gamelan. Selama sanggar ini berdiri, banyak

sekali prestasi yang sudah diraih, diantaranya :

1. Gelar Seni Sendratari “Semar Tandang” 2010

2. Gelar Seni Sendratari “Hanoman Duta” 2011

3. Gelar Seni Sendratari “Bebere Umbul-Umbul Waring”

2017

4. Gelar Seni Sendratari “Palagan Nyi Mas Gandasari” 2018

5. Gelar Seni Sendratari “Lintang Kerti Dederetan” 2018

6. Gelar Seni Sendratari “Bebere Umbul-Umbul Waring”

2017

7. Penata gending dalam IGF (internasional Gamelan

Festifal ) Solo 2018 utusan Cirebon feat Hollowy

University Inggris

8. Menjadi juara favorit dalam festival tari topeng se jawa

barat

9. Instruktur tari dalam kegiatan pelatihan tari oleh disbudpar

cirebon (2005)

80 Hasil Observasi pada 20 Oktober 2019

Page 80: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

66

10. Penggarap tari patih cirebon di festival kraton nusantara

yogyakarta (2006)

11. Penggarap dan penata musik tari “Bedaya Pakung

Wati”Keraton Kasepuhan

12. Penggarap materi pertunjukan FKN V 2006 Makassar

utusan keraton Kasepuhan

13. Penggarap materi pertunjukan FKN VI 2008 Solo utusan

keraton Kasepuhan

14. Penggarap materi pertunjukan FKN VII 2010 Palembang

utusan keraton Kasepuhan

15. Penggarap materi pertunjukan FKN VIII 2012 Bau Bau

Sulteng utusan keraton Kasepuhan

16. Penggarap materi pertunjukan FKN IX 2014 NTB utusan

keraton Kasepuhan

17. Penggarap materi pertunjukan FKN X 2016 Kuta

Waringin Kalteng utusan keraton Kasepuhan

18. Penggarap materi pertunjukan FKN XI 2017 utusan

keraton Kasepuhan81

19. Turut serta dalam Australia East Asia Festival 2018

20. Turut sera dalam IMF Bali 2018

21. Turut serta dalam Festival Keraton dan Masyarakat Adat

ASEAN di Sulawesi Tenggara 2019

22. Turut serta dalam Festival Topeng 2019 di Cirebon82

Selain prestasi di atas, Inu dan Sanggar Wijaya Kusuma juga

mencatat prestasi dunia sebagai Duta Seni Budaya ke Luar

Negeri, diantaranya :

81 Hasil wawancara dengan Inu Kertapati pada 17 Oktober 2019 82 Hasil wawancara dengan Inu Kertapati pada 17 Oktober 2019

Page 81: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

67

1. Duta Seni ke Taiwan (2004)

2. Duta seni budaya ke russia (2009)

3. Duta seni budaya utusan jawa barat ke australia (2011)

4. Duta seni budaya utusan jawa barat ke korea selatan

(2011)

5. Duta seni budaya utusan jawa barat ke amerika (2011)

6. Duta seni cirebon ke Thailand (2012)

7. Duta seni guru ke konferensi PECERA Korea Selatan

(2013)

8. Duta seni Cirebon ke Inggris (2014)

9. Duta seni Cirebon di Adelaide Australia ( 2015 )

10. Duta seni Cirebon ke YUNANI (2016)

11. Duta seni Cirebon ke Adelaide Australia(2018)

12. Mengadakan Work Shop tari topeng Cirebon di UPI

Bandung tahun 2017

13. Mengisi pagelaran rutin bulanan di Keraton Kasepuhan

dan Situs Gua Sunyaragi Cirebon.

14. Menyelenggarakan pelatihan tari tradisional dan Ujian

Tari rutin setiap 6 bulan. 83

Dalam penerimaan anak binaan baru, sanggar ini tidak

memiliki ketentuan khusus, seperti sudah belajar Tari Topeng atau

yang lainnya. Yang terpenting adalah mereka yang ingin belajar

dan serius. Yang menjadi pembeda dari sanggar lain bahwa

sanggar wijaya kusuma adalah adanya pemberian pengetahuan

tentang Tari yang dipelajari, seperti sejarah tarian tersebut, filosofi

gerakan, kegiatan evaluasi tari dan ujian tari. Dan apabila ada anak

83 Hasil wawancara dengan Inu Kertapati pada 17 Oktober 2019

Page 82: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

68

binaan yang ingin lebih intens belajar tari, maka akan diberi waktu

khusus. 84

F. Jadwal Kegiatan

Dalam setiap harinya, akan ada jadwal latihan sesuai dengan

jeis tariannya. Mulai dari Senin sampai Sabtu. Untuk hari Minggu,

akan ada tarian kreasi bagi siapa saja yang menginginkannya.

Spesial di hari minggu, semua anak binaan berkumpul di hari

Minggu untuk evaluasi dan latihan dengan diiringi gamelan

langsung, bukan dari rekaman. Berikut jadwal kegiatan di Sanggar

Wijaya Kusuma85 :

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

84 Wawancara Pribadi dengan Inu Kertapati pada 18 Oktober 2019 85 Hasil observasi pada 20 Oktober 2019

Hari Waktu Kegiatan Pelatih

Senin 15.30-16.00 Latihan Tari Panji dan Gamelan Inu dan

Ardy 16.00-16.15 Istirahat

16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari/Gamelan

Selasa 15.30-16.00 Tari Samba Feby

16.00-16.15 Istirahat

16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Rabu 15.30-16.00 Tari Klana Wira

16.00-16.15 Istirahat

16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Kamis 15.30-16.00 Tari Tumenggung Wira

16.00-16.15 Istirahat

16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Jum'at 15.30-16.00 Tari Rumyang Inu

16.00-16.15 Istirahat

16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Sabtu 15.30-16.00 Tari Kreasi Inu dan

Feby 16.00-16.15 Istirahat

16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Minggu 09.00-10.30 Latihan Tari Seluruh

pelatih 10.30-11.00 Evaluasi

11.00-12.00 Gamelan

Page 83: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

69

G. Sarana dan Prasarana

Sanggar Wijaya Kusuma memiliki sarana dan prasarana yang

cukup memadai untuk menunjang dalam berbagai kegiatan dapat

dilihat pada tabel 3.2 berikut86 :

Tabel 3.2 Sarana Prasarana Sanggar Seni Wijaya Kusuma

No. Barang Jumlah

1 Topeng Samba 15 pcs

2 Topeng Rumyang 15pcs

3 Topeng Tumenggung 15 pcs

4 Topeng Kelana 15 pcs

5 Topeng Panji 15 pcs

6 Satu set kostum Samba 8pcs

7 Satu set kostum Rumyang 8 pcs

8 Satu set kostum

Tumenggung

8 pcs

9 Satu set kostum Kelana 8pcs

10 Satu set kostum Panji 8 pcs

11 Satu set kostum Tari Kreasi 25 pcs

12 Saron 2 pcs

13 Bonang 1 pcs

14 Kendang 5 pcs

15 Klenong 1 pcs

16 Kebluk 2 pcs

17 Kecrek 3 pcs

18 Gong 4 pcs

19 Audio Speaker

1 pcs

86 Hasil observasi pada 20 Oktober 2019

Page 84: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

70

Page 85: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

71

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Deskripsi Informan

Berdasarkan hasil dari penelitian lapangan yang telah

penulis lakukan, bahwa ditemukan ada lima informan yang

terdiri dari seorang pengelola, seorang pelatih sekaligus

pembina kegiatan akhlak yang juga ketua sanggar, dan tiga

orang anak binaan yang telah merasakan manfaat kegiatan

pembinaan akhlak melalui tari topeng di sanggar Wijaya

Kusuma Cirebon. Berikut deskripsi mengenai informan

penelitian :

1. Inu Kertapati

Inu Kertapati atau Inusi merupakan pemilik

sekaligus pelatih di Sanggar Wijaya Kusuma sejak

tahun 2005. Saat ini, Inu tinggal di Desa Bulak

bersama anak dan isterinya. Isterinya bernama Eti,

putera pertamanya M. Zakky Arja dan puteri

bungsunya bernama Jihan Raihana. Selain konsen

di sanggar wijaya kusuma, Inu juga mengajar Tari

Topeng di SMK Pakungwati, yakni sekolah seni

yang ada di Cirebon, juga mengajar di objek wisata

Goa Sunyaragi, serta turut aktif dalam setiap

kegiatan di Keraton Kasepuhan dan masih banyak

aktivitas lainnya yang menyangkut Tari Topeng.

Tak jarang pula diundang di berbagai acara budaya

tingkat nasional maupun internasional baik di dalam

Page 86: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

72

dan luar negeri. Seperti mengisi workshop dan

perfom Tari Topeng.87

Tari topeng sudah seperti bagian dari hidup Inu,

yang mana ia merupakan anak dari Maestro Sujana

Arja yang sangat terkenal karena dedikasinya dalam

mempertahankan kesenian tari topeng khususnya

gaya Slangit. Baginya, menjadi anak dari Maestro

Sujana Arja merupakan sebuah amanah. Ia

memiliki kewajiban untuk melestarikan budaya

yang diperjuangkan betul oleh sang ayah, serta

kepeduliannya yang tinggi terhadap anak-anak

penerus bangsa bahwa mereka harus memiliki

karakter dan akhlak yang baik, maka ia mendirikan

sanggar Wijaya Kusuma sebagai salah satu media

untuk mewujudkan harapan-harapannya.88

2. Eti

Eti adalah isteri dari Inusi. Selain mengelola

sanggar, Eti berprofesi sebagai kepala Sekolah di

PAUD Wijaya Kusuma. Segala bentuk administrasi

sanggar dikelola olehnya, mulai dari pendaftaran,

pembiayaan, penyewaan kostum, tak jarang juga Eti

turut serta melatih dan mengawasi anak-anak dalam

kegiatan latihannya.89

Menurutnya, sebagai seorang isteri dari seorang

Inusi merupakan sebuah anugerah yang tidak setiap

87 Wawancara Pribadi dengan Inu Kertapati pada 01 Maret 2019 88 Wawancara Pribadi dengan Inu Kertapati pada 01 Maret 2019 89 Wawancara Pribadi dengan Eti pada 20 Oktober 2019

Page 87: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

73

wanita dapatkan, terlebih menjadi menantu seorang

maestro terkenal Sujana Arja. Eti setia mendampigi

Inu dalam setiap kegiatan Inu, meski tak jarang

banyak hambatan yang menghadang dan

permasalahan yang sering mucul dalam

menjalankan amanah mulia ini. Namun, itu tak

sedikitpun mengurangi sepasang suami isteri ini

untuk terus menjalankan amanah demi terlestarinya

Tari Topeng gaya slangit ini.90

3. Surya

Surya, seorang lelaki berumur 29 tahun yang

berprofesi menjadi guru di salah satu sekolah di

Cirebon. Bergabung di Sanggar Seni Wijaya

Kusuma kurang lebih 1 (satu) tahun lamanya. Surya

mengenal tentang tari topeng semenjak kelas 1

(satu) SD. Mulai tertarik dengan Tari Topeng

Cirebon mulai dari 3 (tiga) tahun belakangan ini.

Awalnya surya merupakan penari hip hop, tetapi dia

tertarik untuk mempelajari Tari Topeng Cirebon.

Bermula saat Surya mengetahui bahwa akan ada

acara di tempat wisata sejarah di Ga Sunyaragi yang

membutuhkan 50 (lima puluh) penari topeng, saat

itulah Surya memutuskan untuk mempelajari Tari

Topeng. Selain itu, Surya ingin melestarikan

budaya daerah, terlebih tarian ini sangat istimewa

menurutnya, karena sarat akan makna, nilai-nilai

90 Wawancara Pribadi dengan Eti pada 20 Oktober 2019

Page 88: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

74

kehidupan dan Islam. Sehingga ia memutuskan

untuk mempelajari Tari Topeng Cirebon dan

bergabung dengan Sanggar Wijaya Kusuma.

Seperti yang diungkapkan Surya berikut :91

“Menurut saya mempelajari Tari Topeng itu

sangat penting, satu kalo bukan kita yang

mengangkat, siapa lagi ? Yang kedua, lebih

cenderung ya buat disiplin dan jadi enak ya jam

sekian kita harus bisa meng-handle semuanya

dengan cepat. Yang paling penting ya tadi

adalah bahwasannya kita mumpung masih

muda, masih berkarya. Setelah itukan

regenerasi, kalo bukan kita yang menularkan

lagi ilmunya ke depannya siapa lagi ? jadi

intinya budaya kita jangan sampai mati. Itu aja

sih.”

Menurutnya, banyak sekali manfaat yang dia

dapatkan selama mengikuti kegiatan di Sanggar

Wijaya Kusuma ini, diantaranya mendapat keluarga

baru, ilmu baru. Dia merasakan bahwa kegiatan

yang dilaksanakan di Sanggar ini berlandaskan atas

dasar kekeluargaan, sehingga yang dirasakan adalah

sedang bermain dan belajar bersama keluarga.

Seperti yang surya ungkapkan sebagai berikut :92

“Di sini yang dijalin itu kekeluargaannya,

bukan antara guru dan murid. Tapi tetap ada

batasannya. Mereka itu Pa Inu dan Bu Eti

sangat humble, mereka kaya ngemong kita jadi

kita ga kerasa lagi belajar, tapi lagi main aja.”

91 Wawancara Pribadi dengan Dimas Surya pada 15 Desember 2019 92 Wawancara Pribadi dengan Dimas Surya pada 15 Desember 2019

Page 89: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

75

Ilmu yang didapatkan di Sanggar, mulai dari

ilmu tari sampai pemaknaannya. Menurutnya Tari

Topeng ini kesenian yang berebda dari yang

lainnya, karena terdapat makna-makna yang

tersembunyi di dalamnya. Seperti yang surya

ungkapkan berikut :

“Bahwa tari topeng ini tentu memiliki makna

yang meng-cover kehidupan manusia, fase

kehidupan manusia sejak dari lahir sampai tua.

Juga menggambarkan karakter atau sifat atau

akhlak manusia sesuai tingkatannya. Seperti

Kelana yang cenderung memiliki karakter

pemarah sampai Panji yang lembut dan suci.

Jadi perwujudan 5 (lima) wanda itu sudah ter-

cover dan memang kita manusia seperti itu. Jadi

fasenya ada semua, jadi kita harus bisa

menhandle itu semua dan mengambil pelajaran

dari makna filosofi dari Tari Topeng itu.”

4. Triyana

Anak perempuan berumur 14 tahun yang saat ini

sedang menempuh pendidikan di SMP 2

Arjawinangun. Triyana mengenal Tari Topeng

semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar, sudah

bergabung di sanggar Wijaya Kusuma hampir 3

(tahun) lebih. Ketertarikan sejak kecil terhadap tari

topeng membuatnya semangat dalam mengikuti

kegiatan di sanggar. Karena menurutnya, ini

merupakan salah satu bukti cintanya terhadap

budaya Cirebon dan melestarikannya.93

93 Wawancara Pribadi dengan Triyana pada 15 Desember 2019

Page 90: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

76

Yang dirasakan Triyana selama mengikuti

kegiatan di Sanggar adalah dia merasa bahagia

sekali, seperti tuturnya sebagai berikut :94

“Rasanya gabung di sini itu bahagia banget,

banyak momen yang menyenangkan. Kaya ikut

tampil di acara-acara festival, kebudayaan

dan banyak lagi.”

Dia menganggap bahwa mempelajari Tari

Topeng adalah hal yang sangat penting, karena

melalui ini lah dia dapat pengetahuan tentang

budaya Cirebon, seperti tuturnya sebagai berikut :95

“penting, karena ini merupakan bagian dari

warisan leluhur, terutama ini adalah Tarian

yang memang diciptakan langsung oleh Sunan

Gunung Jati untuk penyebaran agama Islam di

zaman dulu. Dan ini juga sudah menjadi

budaya Cirebon, jadi jangan sampe dilupakan,

gitu.”

Selain mahir menari, dia juga tau apa makna

tarian yang ditarikannya, meskipun masih dalam

garis besarnya. Ini juga membuatnya semakin

mendalami karakter yang ditarikannya sat menari.

Seperti tuturnya berikut :96

“Tari Topeng itukan ada maknanya, kaya bisa

liat panji itu kaya anak kecil yang baru lahir,

suci, lembut. Nah kita tuh harus mencontoh

panji buat kaya berperilaku lembut, kalo

kelana itu sosok yang pemarah jadi ya jangan

94 Wawancara Pribadi dengan Triyana pada 15 Desember 2019 95 Wawancara Pribadi dengan Triyana pada 15 Desember 2019 96 Wawancara Pribadi dengan Triyana pada 15 Desember 2019

Page 91: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

77

sampe kita itu kaya kelana. Rumyang tuh kaya

anak remaja yang labil, jadi kita tuh harus

punya pendirian gitu. Samba itu anak-anak

yang kaya lagi suka belajar, aktif jadi kita juga

harus mencontoh samba. Terus tumenggung

itu kaya sosok yang dewasa gitu, tenang tapi

ada tegas-tegasnya gitu, kita juga harus

mencontoh dia. Gitu sih.”

5. Silvi Aprilliyani

Anak perempuan berumur 14 tahun yang saat

ini sedang menempuh pendidikan di SMP 1

Arjawinangun. Sebelum bergabung di sanggar

wijaya kusuma, ia sudah Anak perempuan berumur

14 tahun yang saat ini sedang menempuh

pendidikan di SMP 2 Arjawinangun pernah

bergabung di salah satu sanggar tak jauh dari

rumahnya, namun karena merasa tidak nyaman,

akhirnya ia beralih ke Sanggar Wijaya Kusuma.97

Menurutnya belajar di Sanggar Wijaya Kusuma

memberikan pengalaman yang menarik, seperti

tuturnya sebagai berikut :98

“Belajar di sini itu seru, soalnya banyak kawan

dari desa-desa lain, kekeluargaannya dapet,

terus bisa lebih tau lagi tentang budaya

Cirebon. Juga dapet banyak manfaat, bisa ikut

pentas-pentas, dapet ilmu.”

Menurut Silvi, mempelajari Tari Topeng

Cirebon itu penting. Karena Tari Topeng

97 Wawancara Pribadi dengan Silvi Aprilliyani pada 15 Desember 2019 98 Wawancara Pribadi dengan Silvi Aprilliyani pada 15 Desember 2019

Page 92: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

78

merupakan kesenian khas Cirebon yang harus

dilestarikan. Seperti tuturnya sebagai berikut :99

“Tari Topeng Cirebon itukan budaya yang

harus dilestarikan, kalo bukan sama orang

Cirebonnya ya siapa lagi. Terus juga ini kan

apa ya bukan tarian biasa gitu, karena ada

sejarahnya sama filosofinya. Kaya yang tadi

disampein temen-temen lain kalo tari ini tuh

dibikin buat menyebarkan agama Islam waktu

dulu. Jadi spesial gitu.”

Silvi mengungkapkan bahwa selama ia

mengikuti kegiatan ini, dia mendapatkan banyak

manfaat, tuturnya sebagai berikut :100

“Manfaat yang didapetin di sini itu banyak

banget, kaya nambah rasa percaya diri,

disiplin, ilmu tari dan sejarah serta maknanya.

Kaya yang tadi disampaikan sama Mas Surya

dan Triyana, bahwa dari Tari Topeng ini kita

bisa belajar banyak hal dan mencontoh yang

baik-baiknya juga tidak mencontoh yang

buruknya.”

B. Pelaksanaan Pembinaan Akhlak melalui Tari Topeng

di Sanggar Wijaya Kusuma

Pelaksanaan kegiatan pembinaan akhlak di Sanggar

Wijaya Kusuma dilakukan bersamaan dengan proses

pembelajaran tari, mulai dari sejarahnya dan

filosofinya. Sehingga dalam satu waktu, anak-anak

memperoleh dua ilmu sekaligus, yakni ilmu tari dan

99 Wawancara Pribadi dengan Silvi Aprilliyani pada 15 Desember 2019 100 Wawancara Pribadi dengan Silvi Aprilliyani pada 15 Desember

2019

Page 93: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

79

nilai-nilai yang terkandung dalam tarian tersebut.

Kegiatan pembinaan ini dilakukan di sanggar saat

latihan tari berlangsung. Jadi, tidak ada waktu khusus

untuk mempelajari ini, karena untuk mempelajari ini

dengan lebih dalam butuh waktu khusus dan cukup

lama untuk benar-benar memahami. Sehingga materi

yang diberikan hanya sebatas garis besarnya saja.

Seperti tuturnya sebagai berikut :

“Proses kegiatan ini kita lakukan dengan cara

memberikan informasi kepada anak-anak saat

pelajaran berlangsung. Kita berikan informasi

seputar sejarahnya, filosofinya, sehingga seringkali

kegiatan pembinaan akhlak berjalan beriringan

dengan kegiatan menari. Seperti saat saya

mengajarkan tari Rumyang, saya juga

menceritakan bahwa tari ini seperti apa, maknanya

apa dan seterusnya. Kurang lebih sih begitu.”101

Dalam kegiatan ini yang terlibat di dalamnya hanya

Inu Kertapati dan anak-anak saja, karena hanya Inu

yang menguasai materi tersebut. Sedangkan pelatih

lainnya tidak begitu paham. Di mana Inu adalah

keturunan langsung dari ayahnya yang merupakan

penerus sejarah Tari Topeng Gaya Slangit, sehingga

keilmuannyapun lebih mumpuni dalam hal ini.102

Dalam pelaksanaannya, Inu menerangkan dengan

jelas bagaimana tari topeng itu, sejarahnya dan garis

besar filosofinya. Terlihat anak-anak antusias dan fokus

101 Wawancara Pribadi dengan Inu Kertapati pada 18 Oktober 2019 102 Hasil Observasi pada 18 Oktober 2019

Page 94: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

80

terhadap materi yang diberikan. Tak sedikit pula anak-

anak yang tidak fokus, karena bercanda dengan teman

di sebelahnya. Kemudian ditegur langsung oleh Inu

untuk kembali fokus.103

Dalam proses pembinaan ini, menurut Inu terdapat

beberapa faktor yang daat mempengaruhi jalannya

proses pembinaan. Terdiri dari faktor secara umum dan

khusus, yakni :

1. Faktor secara umum dapat diidentifikasi dari tingkat

semangat dari anak-anak. Jika semangat anak-anak

dinilai rendah, maka saat pembelajaran mereka

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam

menerima materi. Tetapi, jika semangat anak-anak

dinilai tinggi, maka saat pembelajaran mereka

membutuhkan waktu yang cepat dalam menerima

materi dan cenderung cepat tanggap.

2. Faktor secara khusus diukur dari waktu anak belajar

tari. Jika sang anak belum lama belajar tari, maka

otomatis mereka belum tau tentang menari,

sehingga mereka tidak tanggap saat diberikan

materi. Sedangkan, jika sang anak sudah cukup

lama, maka dia akan cepat tanggap saat diberikan

materi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Inu, dia

mengatakan bahwa dalam kegiatan pembinaan akhlak,

belum sepenuhnya disampaikan materinya secara

103 Hasil Observasi pada 18 Oktober 2019

Page 95: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

81

keseluruhan dan detail. Baru sebatas gambaran umum

atau garis besarnya saja. Seperti sejarah tari Topeng dan

makna secara umum dari kelima jenis tarian topeng.

Sehingga anak-anak binaan di sanggar Wijaya Kusuma

belum memahami secara menyeluruh mengenai tari

Topeng. Tentunya hal ini dikarenakan beberapa faktor

yang menyebabkan tidak tersampainya materi

pembinaan akhlak secara menyeluruh, yakni :

1. Minimnya Waktu Latihan

Waktu latihan yang singkat membuat pembina tidak

dapat memberikan pemaknaan secara menyeluruh.

Menurut pembina, untuk mempelajari makna

seluruh gerak tari membutuhkan waktu khusus dan

kesiapan dari anak-anak binaan. Sehingga

membutuhkan waktu yang cukup lama agar materi

yang diberikan dapat terserap betul oleh anak

binaan.

2. Berhentinya anak binaan dari sanggar

Mereka yang bersekolah di luar kota menyebabkan

mereka tidak lagi mengikuti kegiatan di sanggar

Wijaya Kusuma, karena faktor jarak dan akses.

3. Kurangnya Respon dari Anak-Anak Binaan

Tak jarang juga anak-anak binaan tidak merespon

tentang ilmu atau materi yang diberikan, mereka

hanya merespon pola gerak tarinya saja. Juga,

karena melanjutkan sekolah ke luar kota atau

merantau membuat mereka tidak lagi ikkut serta

Page 96: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

82

dalam pembinaan akhlak saat latihan, jadi mereka

tidak maksimal dalam menerima materi.

Meskipun baru hanya sebatas sejarah dan makna

jenis tari yang dipahami oleh anak-anak binaan

khususnya 3 informan yang diwawancarai oleh peneliti,

mereka memahami betul apa yang telah disampaikan

oleh sang pembina. Ilmu yang mereka dapatkan

dijadikan sebagai acuan dalam hidup mereka untuk

menjadi pribadi yang lebih baik bagi dirinya sendiri dan

orang lain. Mereka juga memahami bahwa tari topeng

bukan hanya sekedar seni tari belaka. Tapi mereka

memahami bahwa tarian in adalah tarian yang sarat

akan makna yang mana memang diciptakan untuk syiar

Islam pada zaman dahulu khususnya pada era Sunan

Gunung Jati. Mereka juga menganggap bahwa dengan

mengetahui sejarah dan makna tari yang mereka

bawakan, bisa membuat mereka lebih menjiwai tariann

yang mereka bawakan.

Sejauh ini, cara yang digunakan dinilai cukup

efektif menurutnya, karena saat anak sedang

mempelajari tari, saat itu juga mereka belajar

bagaimana sejarah dan menerima materi pembinaan,

sehingga bisa membuat mereka lebih mendalami peran

dan menyerap nilai apa yang terkandung di dalamnya.

Dalam mengidentifikasi apakah ini efektif atau tidak,

bisa dilihat dari anak-anak yang lebih memiliki anggah-

ungguh atau tata krama. Meskipun penyampaian dalam

Page 97: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

83

kegiatan pembinaan akhlak belum begitu dalam, masih

secara garis besar, tapi setidaknya anak-anak bisa

memahami apa yang mereka pelajari, seperti apa

ceritanya dan maknanya. Tak jarang juga anak-anak

yang cenderung tomboy saat mengikuti kegiatan di

sanggar menjadi sedikit lebih feminim, juga menjadi

lebih percaya diri dari sebelumnya. Tapi tak dapat

dipungkiri juga bahwasannya ada faktor-faktor lain

yang dapat mempengaruhi si anak, seperti lingkungan

dan keluarga. Seperti tuturnya sebagai berikut :104

“Terlihat dari anak-anak yang lebih memiliki

anggah-ungguh atau tata krama. Meskipun

penyampaian dalam kegiatan pembinaan akhlak

belum begitu dalam, masih secara garis besar,

tapi setidaknya anak-anak bisa memahami apa

yang mereka tarikan, seperti apa ceritanya dan

maknanya. Tak jarang juga anak-anak yang

cenderung tomboy saat mengikuti kegiatan di

sanggar menjadi sedikit lebih feminim, juga

menjadi lebih percaya diri dari sebelumnya. Tapi

tak dapat dipungkiri juga bahwasannya ada

faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi si

anak, seperti lingkungan dan keluarga. Tapi

sejauh mereka melakukan kegiatan di sanggar,

seperti di tadi lah yang disebutkan.”

Hal ini terlihat ketika sedang ada tamu, mereka

berjalan dengan sopan sambil membungkukkan badan.

Saling senyum dan sapa, serta patuh dan tunduk kepada

pelatih. Salah seorang orangtua dari anak sanggar

mengungkapkan bahwa anaknya terdapat

104 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati, pada 18/10/2019

Page 98: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

84

kemajuan,yang dulunya tomboy sekarang lebih

feminim dan percaya diri, juga menjadi lebih sopan

kepada orang tua. Di lingkungan sanggarpun anak-anak

tidak ada yang berbicara kasar, jika ada yang kathuan

seperti itu, mereka akan mendapat teguran langsung.105

Selain itu, ada evaluasi. Namun, ealuasi yang

lakukan biasanya dengan langsung menegur apabila

anak-anak melakukan hal yang tidak sesuai, jadi tidak

ada waktu khusus untuk evaluasi dalam kegiatan

pembinaan akhlak ini. Namun, untuk evaluasi tari kita

buat waktu khusus untuk kelancaran tari mereka.

Seperti tuturnya sebagai berikut :106

“Evaluasi yang kita lakukan biasanya dengan

langsung menegur apabila anak-anak melakukan

hal yang tidak sesuai, jadi tidak ada waktu khusus

untuk evaluasi dalam kegiatan pembinaan akhlak

ini. Namun, untuk evaluasi tari kita buat waktu

khusus untuk kelancaran tari mereka.”

C. Metode Pembinaan Akhlak

Dalam pelaksanaan pembinaan akhlak di sanggar

Wijaya Kusuma, Inu menggunakan beberapa metode

sebagai berikut :

a. Metode Ta’widiyah (pembiasaan)

Dalam setiap latihan, anak-anak dibiasakan

untuk salim tangan kepada pelatih yang ada di

sanggar. Baik sebelum dan setelah latihan.

105 Hasil observasi pada 27 Oktober 2019 106 Hasil observasi pada 27 Oktober 2019

Page 99: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

85

b. Metode Mau’izhah (nasehat)

Metode ini digunakan apabila ada anak-anak

yang berperilaku atau berkata yang buruk.

Untuk yang diketahui oleh para pelatih,

langsung diberikan teguran dan nasihat.

c. Metode Qishshah (cerita)

Ini menjadikan metode utama yang digunakan

oleh Inu dalam melaksanakan pembinaan

akhlak di sanggar Wijaya Kusuma. Melalui

metode ini, Inu menceritakan sejarah Tari

Topeng dan memberikan materi makna dari

filosofi tarian.

D. Tari Topeng Cirebon

1. Sejarah Tari Topeng Cirebon

Pada masa itu, ada sosok pangeran yang

namanya Pangerang Welang yang katanya dulu dia

memiliki pusaka Curug Sewu di Karawang. Dia

dikenal sangat sakti dan kuat karena pusaka yang

dia punya sehingga dia berani mengancam Sunan

Gunung Jati. Tapi di lain sisi, Sunan gunung jati

menanggapinya dengan kepala dingin. Lalu

dibuatlah siasat untuk mengalahkan pangeran

Welang dengan menggunakan kesenian Tari

Topeng. Dibuatlah skenario dengan sedemikian

rupa, dibuatlah pagelaran Tari Topeng di tanah

lapang yang tak jauh dari kediaman pangeran

Welang. Terdengarlah olehnya suara keramaian di

Page 100: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

86

luar, lalu akhirnya pangeran Welang keluar dan

melihat sosok yang cantik sedang menari yakni Nyi

Mas Gandasari. Karena kepiawannya dalam menari

serta parasnya yang cantik, masuklah pangeran

Welang dalam jebakan yang dibuat oleh Sunan

Gunung Jati. Akhirnya Nyi Mas Gandasari dibawa

ke kediaman pangeran Welang. Saat itu, peran Nyi

Mas Gandasari memiliki peranan yang sangat

penting untuk mengambil pusaka Curug Sewu yang

dimiliki pangeran Welang. Dengan kecerdikannya,

pusaka tersebut berhasil dibawa oleh Nyi Mas

Gandasari yang akhirnya pangeran Welang tidak

lagi memiliki kekuatan dan berserah diri kepada

Sunan Gunung Jati.107

Tahun demi tahun, akhirnya Tari Topeng terus

dilestarikan sebagai tontonan di keraton. Namun,

saat itu ada sebuah masalah yang terjadi, sehingga

membuat para seniman keluar dari lingkungan

keraton dan mengadu nasib di jalanan sehingga

mereka terpencar ke berbagai daerah, diantaranya di

Slangit, Losari, Palimanan, dan Gegesik. Yang pada

akhirnya inilah terbentuknya gaya Tari Topeng

berdasarkan letak geografisnya yang membuat Tari

Topeng memiliki versi yang berbeda namun tetap

dalam garis Tari Topeng.108

107 Wawancara Pribadi dengan Inu Kertapati pada 11 November 2019 108 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati pada 01 Maret 2019

Page 101: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

87

Tari topeng, menurut Pitutur (cerita orang

terdahulu) adalah sebuah kesenian yang benar-

benar diciptakan untuk membantu syiar Islam yang

dipelopori oleh Sunan Kali Jaga dan Sunan Gunung

Djati. Pemilihan kesenian tari sebagai media syiar

utama pada masa itu adalah melihat atas dasar

masyarakat Cirebon terdahulu sangat menyukai

kesenian dan hal-hal yang menarik, maka dibuatlah

kesenian tari topeng yang dilandasi atas kurang

lebih 2 filosofi, yakni tahap kehidupan dan karakter

manusia yang harapannya melalui tari topeng ini

agama Islam dapat diterima dengan baik oleh warga

Cirebon.109

2. Jenis Tari Topeng Cirebon

Tari topeng memiliki lima jenis tari atau yang

biasa disebut Topeng Panca Wanda, yakni :

Berikut jenis-jenis tari topeng Cirebon:

a. Panji

Panji adalah akronim dari kata mapan ning

kang siji Artinya tetap kepada yang satu atau

Esa. Tiada Tuhan selain Allah SWT...110 Tari

topeng panji diibaratkan sebagai anak manusia

yang baru lahir di dunia, masih suci dan bersih.

Mulai rentang umur 0-5 tahun atau yang biasa

109 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati pada 01 Maret 2019 110 Dicky Lesmana Nugraha, “Fotografi Tari Topeng Cirebon melalui

Nilai Islam” (Skripsi, Program Studi Fotografi dan Film, Fakultas Ilmu Seni dan

Sastra, Universitas Pasundan Bandung, 2014), h.13.

Page 102: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

88

disebut sebagi balita. Karena gerakannya yang

cenderung lembut dan pelan serta tidak banyak

berpindah tempat, tidak sama seperti tarian

lainnya. Ibarat bayi yang masih belum bisa

melakukan banyak gerak yang hanya bisa diam

di satu tempat.

b. Samba.

Merupakan bentuk tarian kedua dari topeng

Cirebon. Tarian ini menggambarkan sosok

anak-anak yang sedang aktif di masanya,

digambarkan dengan pola gerak yang sangat

lincah.

c. Rumyang.

Rumyang, digambarkan seperti remaja

dengan rentang usia 11-25. Sosoknya yang labil

sebagai ciri khas dari seorang remaja

digambarkan dengan pola gerak yang

bervariasi, kadang cepat dan kadang lambat.

d. Tumenggung.

Tumenggung, digambarkan seperti seorang

yang dewasa atau yang sudah berkeluarga.

Sosoknya yang sudah bisa tegas digambarkan

dengan pola gerakyang tegas dan tenang.

e. Kelana atau disebut Rahwana.

Kelana, menggambarkan sosok manula

yang kembali lagi ke masa anak-anak yang lebih

sensitif. Gerakannya sangat lincah dan keras,

Page 103: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

89

sehingga kelana ini sering digunakan untuk

pementasan tari Topeng. 111

E. Unsur Tari Topeng Rumyang

Dalam sebuah seni tari, didapati ada 3 unsur yang

menjadi bagian tari sebuah karya seni tari, yaitu ada

gerak tari, tata rias, iringan tari, dan busana tari. 112.

Adapun yang menjadi fokus adalah Tari Rumyang,

maka akan dijelaskan seputar Tari Rumyang, berikut

penjelasannya.

1. Topeng

Gambar 4.1 Topeng atau Kedok

Topeng atau Kedok itu istilahnya ambil dari

kata kedodokan dalam bahasa Indonesia yakni

kedudukan. Ini menandakan identitas tarian atau

karakter tarian, karena setiap tarian memiliki

kedok yang berbeda-beda. di bagian atas alis

terdapat hiasan yang dinamakan pilis, ini

menggambarkan sebagai kerutan di dahi yang

111 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati pada 01 Maret 2019 112 Ari Subekti dan Budiawan, Seni Tari (Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementrian Pendidikan Nasional, 2010) h.12

Page 104: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

90

menandakan umur seseorang. Apabila pilisnya

sedikit tandanya masih muda, apabila banyak

tandanya sudah berumur.

2. Gerakan Tari Rumyang

Tari Rumyang terletak di urutan ketiga, yakni

tengah tengah urutan. Rumyang merupakan karakter

topeng yang diibaratkan seperti remaja yang labil.

Rumyang terdiri dari 2 suku kata, rum = harum

yang= miyang (pergi). Bisa juga diartikan Rum itu

harum dan yang itu Tuhan. Artinya meninggalkan

sesuatu yang harum untuk menuju Tuhan. Jika kita

pergi wajib meninggalkan sesuatu yang harum.

Dalam islampun jika ingin bepergian sholat pakai

wewangian untuk sholat jum’at. Ini juga bermakna

apabila kita pergi, kita harus meninggalkan jejak

yang baik-baik. Rumyang diibaratkan sebagai sosok

orang dewasa yang labil. Harum yang dimaksud

adalah hal—hal yang baik, seperti karya, tingkah

laku, dan sebagainya. Berbeda dengan keempat

topeng yang lainnya. Keempat tarian lainnya di

awal tari topeng tidak menggunakan topeng terlebih

dahulu, tetapi Rumyang mulai menari dengan

menggunakan topeng langsung. Dalam konsep

pertunjukkan. Rumyang merupakan tarian lanjutan

dengan Samba.113

113 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati, pada 11 November 2019

Page 105: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

91

Setiap gerakan yang terdapat di dalam tarian

Rumyang merupakan satu kesatuan yang saling

terhubung, seperti dikatakan di atas bahwa tarian ini

adalah tarian yang menggambarkan sosok manusia

yang labil dalam menjalani kehidupan, maka setiap

gerakannya diibaratkan seperti sebuah perjalanan

hidup.114

Berikut tata gerak Tari Rumyang beserta maknanya

:

1) Lembeyan alon

Gambar 4.2 Gerak Lembeyan Alon

Dalam bahasa Indonesia lembeyan diartikan

dengan jalan dan alon diartikan pelan. Gerakan

ini dimaknai bahwa dalam memulai sesuatu

hendaknya untuk pelan-pelan terlebih dahulu,

melakukan adaptasi dengan hal-hal yang baru.

114 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati, pada 11 November 2019

Page 106: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

92

2) Mincig

Gambar 4.3 Gerak Mincig

Dalam bahasa Indonesia, Mincig bisa

diartikan sebagai gerak kaki yang cenderung

berjalan dengan cepat tetapi tidak normal.

Artinya telapak kakinya tidak menempel dengan

sempurna di tanah atau lantai. Gerakan ini

dimaknai sebagai sebuah larangan jangan ecla-

eclu, mancag-mincig (sembarangan) kudu

tunempel ning lema (harus menempel di tanah).

Artinya, bahwa jangan sampai kita dalam

kehidupan ini seperti orang yang tidak pasti

dalam melangkah dan tidak mantap, penuh

dengan keraguan. Sehingga nantinya kita akan

merugi.

Page 107: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

93

3) Buang Sumping

Sumping dalam bahasa Cirebon memiliki arti

yaitu kuping yakni dalam bahasa Indonesia

memiliki arti telinga. Gerakan ini dilakukan

dengan membuang Rawis (bola-bola kecil yang

terdapat di sobra yang dipakaikan di atas kepala,

yang terdapat di sisi kana dan kiri dekat dengan

telinga dan menjuntai sampai ke pinggul).

Gerakan ini dilakukan dengan cara tangan

meraba rawis tersebut dari atas sampai ke bawah

dengan ditarik dan apabila sudah mendapatkan

kedua rawis di tangan, lalu dibuang kedua rawis

itu ke arah depan. Gerakan ini dinamakan juga

ngerawis dimaknai sebagai gerakan untuk

berpikir dan memilah-milih apa yang harus

dilakukan setelah memulai dengan pelan

(lembeyan alon).

Gambar 4.4 Gerak Buang Sumping

Page 108: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

94

4) Banting Tangan

Gambar 4.5 Gerak Banting Tangan

Banting bisa diartikan dengan melemparkan

sesuatu ke arah abawah. Pada gerakan ini yang

dibanting adalah kedua tangan ke samping.

Gerakan ini memiliki makna seakan-akan sedang

membuang sesuatu yang ada di tangan atau

membuang sesuatu yang kotor atau perbuatan

dosa yang pernah kita lakukan yang hendaknya

ditinggalkan untuk melanjutkan ke tahapan

hidup selanjutya. Jadi diharapkan diri dalam

keadaan suci dan bersih.

5) Incek meneng

Gambar 4.6 Gerak Incek Meneng

Page 109: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

95

Gerakan ini dilakukan dengan cara kedua

tangan dan kaki dibuka dengan menginjakan

tumit ke lantai, badan tegak dan diam di satu

tempat. Incek yaitu menginjak dan meneng itu

diam. Gerakan ini sebagai gerakan yang seakan-

akan sedang berpikir keras.

Gerakan incek meneng memiliki makna

bahwa sebelum kita pergi jauh, kita harus

memperkirakan atau melakukan tolak ukur

apakah keputusan yang diambil akan baik atau

tidak.

6) Ngelarap

Gambar 4.7 Gerak Ngelarap

Gerakan ini dilakukan dengan cara

melangkahkan kaki ke depan diringi dengan

gerakan tangan lurus ke depan. Ngelarap

diartikan sebagai keinginanan atau cita-cita.

Gerak ini memiliki makna bahlwa keputusan

yang akan kita ambil haruslah dengan jelas dan

Page 110: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

96

harus fokus serta harus tertata agar tujuan kita

tercapai.

7) Incek Miring Banting Tangan

Gambar 4.8 Gerak Incek Miring Banting

Tangan

Gerakan ini melangkahkan kaki ke samping.

Gerakan ini memiliki makna bahwa kita harus

lebih konsentrasi dalam menjalani kehidupan,

karena di depan akan banyak rintangan yang

menghadang. Selain itu, pada umumnya kata

miring memiliki konotasi yang negatif,

sehingga perlu disikapi bahwa kita jangan

sampai terlalu percaya diri dalam bersikap dan

menganggap mudah apa yang akan terjadi.

Sehingga nanti akan miring, yang dimaksudkan

adalah akan mucul rasa sombong dan tidak

tercapainya suatu tujuan.

Dalam Islampun kita sebagai umat manusia

tidak boleh berlebihan dalam segala sesuatu,

Page 111: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

97

karena yang berlebihan pastilah tidak akan

berbuah baik. Optimis itu boleh, tetapi optimis

yang berlebihan dekat dengan kesombongan.

Sebaiknya dijalani dengan baik, bersungguh-

sungguh, tapi jika Tuhan tidak memberi restu,

maka kita tidak bisa berbuat apa-apa.

8) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna

yang sama.

9) Lembeyan Alon

Pengulangan gerak Lembeyan Alon dengan

makna yang sama.

10) Incek Miring Banting Tangan

Pengulangan gerak Incek Miring Banting

Tangan dengan makna yang sama.

11) Ayun Tangan

Gambar 4.9 Gerak Ayun Tangan

Gerakan ini dilakukan dengan mengayunkan

tangan. Gerakan ayun tangan diibaratkan seperti

kehidupan manusia yang mudah goyah akan

Page 112: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

98

sesuatu. Sehingga dalam menjalani kehidupan

kita tidak boleh terlena.

12) Incek Meneng Nengok

Gambar 4.10 Gerak Incek Meneng Nengok

Gerakan ini hampir sama dengan gerakan

incek meneng, perbedaannya di sini ditambah

gerakan nengok ke kanan dan ke kiri. Gerakan ini

mengisyaratkan bahwa sebelum melanjutkan ke

tahapan hidup selanjutnya untuk mengoreksi dan

melihat terlebih dahulu ke sekeliling kita untuk

berhati-hati. Dalam gerakan ini terdapat nengok

yang artinya juga mulai dari sini kita akan

melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

13) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna

yang sama.

14) Banting Tangan

Pengulangan gerak Banting Tangan dengan

makna yang sama.

Page 113: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

99

15) Kenyut

Gambar 4.11 Gerak Kenyut

Kenyut diartikan sebagai denyut/ perasaan/

emosi/nafsu manusia. Gerakan ini dimaknai

bahwa untuk melangkah ke tahapan hidup

selanjutnya kita sudah harus mulai menstabilkan

atau mengatur nafsu atau emosi kita.

16) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna

yang sama.

17) Tindak Tiga Maju Mundur

Gambar 4.12 Gerak Tindak Tiga Maju

Mundur

Page 114: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

100

Gerakan ini melambangkan gejolak

kehidupan manusia yang tidak menentu arahnya,

tidak yakin, tidak optimis, kadang maju dan

kadang mundur cendrung tidak stabil. Sehingga

sebaiknya kita harus pasti dan penuh perhitungan

dalam bertindak dan mengambil keputusan.

18) Incek Miring

Pengulangan gerak Incek Miring dengan

makna yang sama.

19) Sepak Soder

Gambar 4.13 Gerak Sepak Soder

Soder yakni selendang yang dikenakan penari

yang letaknya di samping pinggang. Soder

dilambangkan sebagai sifat teledor manusia,

diletakan di samping dimaknai bahwa sifat tersebut

harus dikesampingkan oleh manusia yang pada

dasarnya manusia sebagai makhluk yang sering

melakukan kesalahan dan lupa. Sehingga dalam

gerakan sepak soder ini dimaknai bahwa kita harus

Page 115: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

101

membuang jauh sifat teledor dalam menjalani

kehidupan.

20) Incek Meneng

Pengulangan gerak Incek Meneng dengan

gerakan yang lebih keras karena didahului dengan

gerakan Sepak Soder dari gerkan Incek Meneng

sebelumnya. Tetap dengan makna yang sama.

21) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna

yang sama.

22) Pak Bang

Gambar4.14 Gerak Pak Bang

Pak Bang merupakan singkatan dari memapak

perkembangan. Gerakan ini dimaknai sebagai

perilaku yang memprediksi perkembangan yang

akan terjadi nanti, sehingga mulai saat ini kita bisa

meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang

akan terjadi di keesokan hari,

Page 116: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

102

23) Lembeyan Dua Tangan

Gambar 4.15 Gerak Lembeyan

Gerakan lembeyan di sini menggunakan kedua

tangan dan gerakannya lebih cepat. Gerakan kedua

tangan yang membuka dimaknai bahwa kita harus

sudah muai membuka diri dan berjalan lebih cepat

untuk ke tahapan selanjutnya.

24) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna

yang sama.

25) Godeg

Gambar4.16 Gerak Godeg

Godeg berati menggerakan kepala ke kanan

dan ke kiri. Gerkaan ini dimaknai bahwa semua

Page 117: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

103

ini belum selesai, perjalanan masih panjang dan

jangan puas terlebih dahulu.

26) Incek Meneng

Pengulangan gerak Incek Meneng dengan

makna yang sama.

27) Incek Ngolah Sumping

Gambar 4.17 Gerak Incek Ngolah Sumping

Gerakan yang merupakan perpaduan antara

gerakan incek dan ngolah sumping. Gerakan

incek sama dengan gerakan incek sebelumnya,

yang membedakan adalah ada ngolah sumping,

yang dimaksud ngolah sumping adalah

memegang sumping. Gerakan ini dimaknai

sebagai gerakan yang sedang mengkaji diri,

introspeksi lebih dalam lagi bahwa segala

sesuatu yang terjadi dan didengar nanti harus

dicerna dan dipahami terlebih dahulu.

Page 118: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

104

28) Banting Tangan atau Seblak Tangan

Pengulangan gerak Banting Tangan atau

Seblak Tangan dengan makna yang sama. Pada

gerakan banting tangan yang ini, dimaknai

bahwa kita sudah tau mana yang harus di dengar

dan mana yang tidak. Jadi gerakan ini

membuang segala sesuatu yang tidak akan

bermanfaat.

29) Godeg Iya

Gambar 4.18 Gerak Godeg Iya

Gerakan ini dilakukan dengan

menganggukan kepala ke depan. Pada tahap

ditandai bahwa kita sudah mendapatkan apa

yang kita tuju untuk melanjutkan ke tahapan

hidup selanjutnya.

Page 119: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

105

30) Buka Topeng dan Salam

Gambar 4.19 Gerak Buka Topeng dan

Salam

Gerakan ini dilakukan dengan melepas

topeng yang dikenakan oleh penari, menjadi

tanda bahwa rangkaian Tari Topeng sudah

selesai.115

3. Tata Rias dan Busana TarI Topeng Rumyang

Kostum tentunya menjadi salah satu unsur

yang penting dalam penampilan sebuah tari, namun

kostum yang dikenakan oleh sang penari topeng

memiliki beberapa pesan dan arti.116 Berikut

ulasanannya:

115 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati, pada 13/12/2019 116 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati, pada 05/01/2020

Page 120: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

106

Gambar 4.20 Kostum Penari Topeng

Di atas merupakan gambaran secara

menyeluruh penari topeng lengkap dengan kostum.

Kostum yang dikenakan mulai dari atas yakni

kepala, dinamakan sobra, lalu kedok, kutang

penopengan/baju kutung, kain lancaran, krodong,

kace/kaweng, bodong, tutup prasa, dasi, gelang.

Adapun arti dari kostum di atas sebagai berikut

1) Sobra

Rambut

Tatahan kulit jamang

Sumping

Gambar 4.21 Sobra

Page 121: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

107

Sobra dilambangkan sebagai mahkota,

yakni aksesoris yang dipakai di kepala. Sobra

terbuat dari rambut asli, juga kulit. Dalam sobra

terdapat empat bagian, yakni ada rambut,

tatahan kulit, jamang, dan sumping. Sumping

ini mengambil kata dari kuping atau dalam

bahasa Indonesia berarti telinga. sama dengan

telinga yang letaknya di samping bagian kepala,

maka sumpingpun di letakkan di samping.

2) Kutang Penopengan/Baju dan Celana

Gambar 4.22 Kutang Penopengan

Baju yang digunakan adalah baju pendek

atau kutung dan celana tiga perempat atau

sontong. Model baju yang digunakan dalam

Tari Topeng ini dibuat sedimikian rupa

memenuhi standar aurat laki-laki, yakni dari

pusar sampai lutut yang harus ditutupi. Karena

dahulu tarian ini pertama kali ditarikan oleh

seorang laki-laki bernama Pangeran Panggung.

Tak jarang juga ada penari lain yang lebih

Page 122: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

108

memanjangkan celananya. Sebenarnya untuk

saat ini tidak ada aturan baku untuk pakaian

yang dikenakan penari topeng, lebih kepada

tingkat kenyamanan penari saja. Karena tingkat

kenyamanan memberikan dampak yang cukup

besar saat menari nanti.

3) Kain Lancar

Kain Lancar

Gambar 4.23 Kain Lancar

Kain lancar atau lancaran adalah kain yang

dibuat seperti rempel. Dinamakan lancar ini

diharapkan bahwa nantinya ketika sudah

memakai kain itu akan diberi kelancaran oleh

yang Maha Kuasa dalam hal apapun, ini ibarat

sebuah do’a yang dipanjatkan kepada yang

Maha Kuasa.

4) Soder

Soder

Gambar 4.24 Soder

Page 123: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

109

Soder ini dipasang di samping. Soder

berasal dai bahasa jawa yakni sleder artinya

sifat teledor manusia, maka dari itu soder di

pasang di samping karena sifat teledor manusia

memang harus dikesampingkan.

5) Kerodong

Kerodong

Gambar 4.25 Kerodong

Kerodong dalam bahasa jawa artinya tutup

atau menutup. Ini berfungsi untuk menutupi

lekukan-lekukan badan saat melakukan gerakan

tari, sehingga tidak akan terlihat dan tidak

mengundang hal-hal yang berbau sensual.

6) Kace/Kaweng

Kace

Gambar 4.26 Kace

Page 124: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

110

Kace dalam bahasa jawa berarti lebih. Ini

memberikan arti bahwa di dalam diri kita harus

memiliki nilai lebih, karena kita manusia

diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang

lebih dari yang lainnya. Lebih sempurna, lebih

cerdas dan lainnya.

7) Badong

Badong

Gambar 4.27 Badong

Penggunaan Badong sama dengan

penggunaan sabuk, fungsinya sebagai pengikat.

Badong memiliki makna sebagai pengukur

kelebihan kita sejauh mana. Badong itu sejenis

sabuk yang terbuat dari sejenis logam, ada yang

dari perak atau tembaga. Di dalam badong ini

terdapat motif-motif berukuran besar, ada yang

jumlahnya enam, sembilan, atau sepuluh.

Artinya badong ini sebagai ukuran seberapa

banyak kelebihanyang ada pada diri. Kelebihan

yang dimaksud jika dalam kesehatan adalah

makanan yang maksud dalam diri kita,

diharapkan kita tidak terlalu memasukan

makanan yang berlebihan, dalam konteks yang

Page 125: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

111

lain adalah makanan yang haram. Sehingga

badong bisa memberikan petunjuk tentang apa

yang ada pada diri kita.

8) Tutup Prasa

Tutup Prasa

Gambar 4.28 Tutup Prasa

Tutup prasa ini digunakan untuk menutupi

secara sempurna bagian yang harusnya ditutupi,

sehingga tidak mengundang hal-hal yang

berbau sensual.

9) Dasi

Dasi

Gambar 4.29 Dasi

Dasi itu diibaratkan sebagai pondasi dan

harus terisi. Yang mana apabila kita membuat

pondasi haruslah berisi.

Page 126: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

112

10) Gelang

Gambar 4.30 Gelang

Gelang ini bernama gelang sigar kangkung

dan terbuat dari logam. Namun, yang saat ini

digunakan oleh para penari topeng adalah sudah

dimodifikasi bentuknya. Gelang disimbolkan

sebagai ukuran sejahtera seseorang, orang yang

mapan. Dinamakan gelang sigar kangkung,

karena bentuknya yang bolong di tengah seperti

batang kangkung apabila dipotong, dan

transparan. Artinya bahwa kita itu harus

transparan terhadap harta yang dimiliki,

maksudnya bahwa harta yangada pada diri kita ini

adalah pemberian dari yang Maha Kuasa.

11) Keris

Gambar 4.31 Keris

Gelang

Page 127: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

113

Keris sebagai salah satu item dari kostum Tari

Topeng dijadikan sebagai pegangan. Pegangan

yang dimaksud adalah ke Islaman, artinya agama.

Dalam hidup, kita harus berpegang teguh dengan

agama kita, yakni Islam.117

4. Iringan Tari Topeng Rumyang

Dalam penampilan tari topeng, tentunya

terdapat alat musik sebagai pengiring tarian. Alat

musik tersebut bernama gamelan. Konon dulu

secara laras, laras gamelan ini adalah laras Prawa

secara umumnya disebut Salendro yang terdiri dari

lima nada dan berjumlah 9, yakni :

1) Saron

Saron terdiri dari dua alat, yakni saron satu

dan saron dua. Saron satu biasa disebut

penimbal dan saron dua biasa disebut penurut.

Untuk penentuannya dibebaskan kepada

penabuh, karena kedua alat ini bentuk dan

nadanya sama. Kedua alat musik ini dimainkan

secara berurutan, sehingga nada yang dihasilkan

seolah-olah seperti bersautan. Bunyi yang

dihasilkan adalah “nong ning nong”. Filosofi

yang dihasilkan adalah “Karon-karone lagi

ngerekening” artinya kedua alat ini sedang

bersautan. Diibaratkan seperti orang yang

117 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati, pada 05 Januari 2020

Page 128: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

114

sedang mengobrol untuk merencanakan

sesuatu. Saron dalam bahasa jawa juga bisa

diistilahkan dengan sebutan racik atau racikan

bisa diartikan sebagai sebuah perencanaan. Hal

ini bisa dimaknai bahwa dalam menjalani

kehidupan, kita harus memiliki perencanaan.

Gambar 4.32 Alat Musik Saron

2) Kenong dan Jengglong

Dalam memainkannya, biasanya kenong

dipasangkan dengan jengglong. Karena selain

alatnya yang mirip, alat ini dimainkan secara

bersamaan dan dimainkan oleh satu orang.

Tetapi, yang membedakan adalah bahwa

kenong itu nada tinggi dan jengglong nada

rendah. Istilah lain dari kenong dan jengglong

adalah engklog. Disebut engklog, karena

penabuhnya memainkan kenong jengglong

dengan tidak beraturan, dia harus mengarahkan

badannya ke segala arah untuk memainkannya.

Gerakan badan penabuh diibaratkan seperti

perilaku engklag-engklug atau artinya ke sana

Page 129: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

115

ke mari. Dalam memainkan alat ini, sama

seperti perilaku manusia yang selalu punya

banyak keinginan. Ingin itu dan ingin ini. Ini

memiliki arti bahwa jangan berperilaku seperti

itu, jika punya keinginan harus fokus.

Gambar 4.33 Alat Musik Kenong dan

Jengglong

3) Penerus

Dalam istilah musik, penerus adalah sebagai

ritem. Penerus adalah alat musik yang

merupakan gabungan dari alat musik saron,

kening, jengglong, dan bonang. Dalam

gamelan, penerus memiliki tugas untuk

meneruskan bunyi alat musik lainnya. Ibarat

melodi dalam musik, yang memainkan alat

musik ini biasanya orang yang sudah mahir

memainkan gamelan lain. Dilihat dari

fungsinya, alat ini bersifat meneruskan serta

menegaskan. Sehingga makna yang terkandung

dalam penerus ini adalah hampir keseluruhan

Page 130: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

116

dari makna yang terdapat dalam jenis gamelan

lainnya, serta menegaskan bahwa nilai-nilai

yang terkandung di dalamnya haruslah diingat

dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 4.34 Alat Musik Penerus

4) Keblug

Geblug dalam permainannnya diibaratkan

sebagai ketukan dalam sebuah lagu. Sehingga

pemusik lainnya dapat dengan mudah

memainkan alat musiknya karena dibantu

dengan ketukan tersebut. Bunyi yang dihasilkan

dari alat kebluk ini adalah “tuk bluk tuk bluk”

seolah-olah alat ini seperti sedang bersautan dan

mengingatkan. Tuk yakni ngetuk, yaitu perilaku

seseorang yang sedang memberi tahu dan bluk

yakni kebluk, yaitu seseorang yang diberitahu.

Ini dimaknai bahwa setiap kita baiknya saling

mengingatkan satu sama lain bahwa di dalam

Page 131: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

117

hidup ini ada aturan, baik itu aturan agama,

aturan di masyarakat, dan aturan di lingkungan.

Gambar 4.35 Alat Musik Keblug

5) Kecrek

Kecrek atau disebut juga sebagai kepak

apabila dimainkan akan menghasilkan bunyi

“crak tok crak tok”. Maksud dari bunyi tersebut

dalam bahasa Jawa memiliki arti “dicacak

sampe entok” dalam bahasa Indonesia artinya

adalah dicoba sampai habis. Maknanya bahwa

kita hidup sebagai manusia dalam menjalani

kehidupan harus pantang menyerah untuk

mencoba segala sesuatu, baik itu kesempatan

dan peluang yang ada sampai habis. Habis

maksudnya adalah sampai batas maksimal

usaha dan sampai habis usianya.

Page 132: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

118

Gambar 4.36 Alat Musik Kecrek

6) Kendang Topeng

Kendang topeng apabila dimainkan akan

menghasilkan suara “dang dang”. “Dang”

artinya tandang yang dalam bahasa Indonesia

maknanya menghadap ke depan. Kendang

topeng di letakan dihadapkan ke depan, tidak

seperti kendang pada umumnya. Tandang juga

bisa diartikan sebagai maju, sehingga makna

yang terdapat dalam ini adalah bahwa kita

dalam hidup harus maju ke depan, artinya

menatap masa depan bukan masa lalu,

sehingga kita bisa menjalani kehidupan yang

lebih baik.

Gambar 4.37 Alat Musik Kendang

Page 133: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

119

7) Bonang

Bunyinya biasanya “nang nong nang”.

Kita itu istilahnya kita itu wenang atau menang

artinya Sesuatu yang harus. Kita hidup di dunia

ini sudah seharusnya. Wenangnya kita sudah

seharusnya memuji kepada gusti yang maha

suci, memuja kepada yang maha agung. kan

kita wajib dan harus. Yang namnaya

mengimani, beribadah kepada yang maha

kuasa. Ngewenangi bahwa adanya Tuhan. Ini

adalah perwujudan kewenangan kepada

Tuhan.

Gambar 4.39 Alat Musik Bonang

8) Gong

Alat musik gong biasanya dimainkan di

akhir. Bunyi yang dihasilkan oleh gong

biasanya berbunyi “gerrrr”. makna yang

terkandung dari bunyi tersebut adalah “angger”

dalam bahasa Indonesia bisa diartikan stabil.

Artinya bahwa kita sebagai manusia harus

stabil dalam menjalani kehidupan, tidak

Page 134: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

120

terlalau berlebihan. Karena yang berlebihan

akan berakhir dengan keburukan.118

Gambar 4.39 Alat Musik Gong

Gamelan Salendro ini hanya memiliki

sebanyak lima tangga nada saja, karena

mengingat ini hanya sebatas alat musik

pengiring sebuah tarian saja bukan untuk

mengiringi penyanyi sehingga tangga nadapun

dibuat sesuai kebutuhan. Alasan dipilihnya

gamelan Salendro ini sebagai pengiring tari

topeng yang memiliki tangga nada sebanyak

lima saja adalah mengingat bahwa Tari Topeng

merupakan pokok dari syiar Islam para wali

sehingga tangga nadanya pun disesuaikan

dengan pokok ajaran Islam yaitu rukun Islam

yang berjumlah lima. Hal ini dapat kita ketahui

118 Wawancara pribadi dengan Inu Kertapati, pada 13 Desember 2019

Page 135: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

121

bahwa wali Sunan Gunung Djati sudah sangat

mempersiapkan dengan matang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa

dalam tari topeng Cirebon memadukan unsur estetika dan

agama. Menegaskan bahwa, seni tari juga bisa

mempertemukan estetika dan agama, sehingga tidak

semua estetika menganut paham sekuler. Estetika yang

biasanya cenderung anti norma dan kesopanan serta jauh

dari norma agama, tetapi dalam tari topeng justru menepis

hal tersebut.

Dalam tari topeng gerak tariannya tidak mengandung

unsur sensual, juga busana tari di desain untuk menutupi

lekukan tubuh. Tidak seperti seni tari lainnya yang justru

memunculkan unsur sensual dalam gerakan tari dan

busana tari, seperti tari jaipong. Selain itu, dalam

pertunjukan tari topeng Cirebon, tidak bercampur dengan

penari lain. Karena tari topeng Cirebon pada dasarnya

adalah tari tunggal yakni tari yang dibawakan oleh satu

orang, adapun apabila ada yang menarikannya secara grup

atau lebih dari satu, tetapi dalam pelaksanaan tarinya tetap

tari tunggal. Sehingga tidak ada percampuran antara

penari. Baik itu laki-laki atau perempuan.

Page 136: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

122

Page 137: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

123

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini memaparkan pembahasan analisis data yang diperoleh

dari lapangan, terkait pembinaan akhlak melalui Tari Topeng Cirebon

di Sanggar Wijaya Kusuma. Analisis lapangan terdiri dari :

A. Analisis Pelaksanaan Pembinaan Akhlak melalui Tari Topeng

di Sanggar Wijaya Kusuma Cirebon

Berlandaskan hasil pengamatan dan wawancara yang

dilakukan oleh penulis, menunjukan bahwa proses pembinaan

yang terdapat di sanggar Wijaya Kusuma Cirebon dilakukan oleh

pembina secara bersamaan dengan proses pembelajaran gerak

tarinya, sehingga dilakukan secara beriringan. Jadi, apabila sedang

mengajarkan gerakan tari, pembina juga menjelaskan apa makna

dari sejarah tari dan juga filosofi dari tarian tersebut. Sesuai dengan

tujuan didirikan sanggar ini adalah untuk membentuk anak-anak

bangsa, khususnya Cirebon agar mempunyai tingkah laku yang

baik. Maka dari itu, ini penting dilakukan, karena selain mereka

dapat menari dan melestarikan kesenian daerah, mereka juga

mendapatkan ilmu lain yang berguna bagi mereka di kehidupan ini.

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan pada tujuan dari Inu

Kertapati dalam mendirikan sanggar Wijaya Kusuma tersendiri,

yakni untuk membentuk karakter atau akhlak anak-anak bangsa,

khususnya Cirebon agar mempunyai tingkah laku yang baik. Maka

dari itu, menurutnya kegiatan ini penting dilakukan, karena selain

mereka dapat menari dan melestarikan kesenian daerah, mereka

juga mendapatkan ilmu lain yang berguna bagi mereka di

kehidupan ini. Hal ini sejalan dengan pengertian pembinaan itu

sendiri bahwasannya pembinaan adalah proses, perbuatan, cara

Page 138: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

124

membina, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan, dan

kegiatan yang dilakukan secara efesien untuk mendapatkan hasil

yang lebih baik. 119 Hasil yang dimaksudkan pada kegiatan ini

adalah akhlak anak-anak binaan yang diharapkan menjadi lebih

baik lagi. Seperti, dari mereka yang tidak memiliki sopan santun,

menjadi memiliki sopan santun dan seterusnya. Dalam kegiatan

ini, yang menyampaikan materi seputar pembinaan hanya Inu

Kertapati saja. Karena, pelatih yang lain belum begitu paham

mengenai materi pembinaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Inu, dijelaskan bahwa

pemberian materi tari topeng pada pembinaan akhlak dirasa belum

maksimal. Karena faktor-faktor yang menghambat membuatnya

tidak maksimal dalam proses pembinaan akhlak. Inipun

dibenarkan oleh 3 informan yang merupakan anak-anak binaan di

sanggar Wijaya Kusuma, bahwa mereka belum terlalu jauh

menerima materi pembinaan akhlak, hanya sampai sejarah dan

makna tiap tarian saja, belum menyentuh makna gerakan, kostum,

dan iringan tari.

B. Analisis Nilai Akhlak pada Tari Topeng Rumyang

Ruang lingkup pembahasan akhlak terbagi ke dalam akhlak

terhadap Allah, sesama manusia, diri sendiri dan lingkungan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, didapati bahwa

unsur-unsur yang terdapat pada tari topeng Rumyang terdapat nilai-

nilai akhlak. Berikut analisis nilai akhlak pada tari topeng

Rumyang :

119 Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah,

(Yogyakarta: Belukar, 2006) h.54

Page 139: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

125

1. Akhlak terhadap Allah

Akhlak terhadap Allah dapat diartikan sebagai sikap atau

perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai

makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.120 Berikut unsur tari

topeng Rumyang yang memuat nilai akhlak kepada Allah :

a. Ikhlas Beribadah kepada Allah

Ikhlas beribadah kepada Allah semata-mata hanya

mengharap ridho Allah. Hal ini termuat ke dalam unsur tari

Rumyang, yakni :

1) Keris

Pada zaman kerajaan Jawa yang diberitakan oleh

musafir Cina tahun 922 M., yang dikutip oleh Bambang

Harsrinuksmo (1988) bahwa keris sudah menjadi

budaya sebagai senjata yang telah berkembang

menjelang tahun 1000 M. Juga masyarakat Jawa

sebagian besar mereka masih mempercayai bahwa keris

mempunyai kekuatan magis. Namun, seiring

berkembangnya zaman dan perubahan sosial, fungsi

keris kini bermacam-macam, yakni sebagai senjata

pembunuh, pusaka, simbol atau lambang, alat

perlengkapan, dan benda seni.121

Keris yang digunakan pada tari topeng Rumyang

memiliki fungsi sebagai perlengkapan sebuah

pertunjukan yang memiliki makna penggunaannya

120 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011) h.149 121 Ahmad Arif Musadad,”Makna Keris dan Pengaruhnya terhadap

Masyarakat di Surakarta” UNS: MIIPS 2, no.2 (2008):152-154 .

Page 140: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

126

sebagai sebuah pegangan yang harus dimiliki oleh

manusia. Pegangan yang dimaksud adalah agama.

Makna yang terkandung dari penggunaan keris ini

adalah meberikan pesan kepada manusia untuk selalu

berpegang teguh terhadap agama Allah Swt. tidak

kepada selain Allah Swt.. Seperti benda pusaka,

makhluk ghaib dan yang serupanya. Seperti yang

termuat dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 103 yang

berbunyi :

م يك

ه عل

روا نعمت الل

كوا واذ

ق ر

ف ت

ل ه جميعا و

واعتصموا بحبل الل

م وبك

ل بين ق

ف

لاء ف

عدا

نتم ا

ك

صبحتم اذ

ا ف بنعمته

وانا

اخ

ا حفرة ف

ى ش

نتم عل

ه وك

ن الل

لك يبي ذنها ك

م م كذقناار ف ن الن

م

م تهتدون كعل

يته ل

م ا

ك ٢٠٣ -ل

Artinya :”Dan berpegang teguhlah kamu semuanya

pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai

berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika

kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah

mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya

kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu

berada di tepi jurang neraka, lalu Allah

menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu

mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali Imran: 103) 122

2) Bonang

Bonang merupakan salah satu alat musik pengiring

tari topeng Rumyang yang menghasilkan harmonisasi

suara dengan bunyi “nang nong nang.” Yang

dimaksudkan adalah wenang artinya sesuatu yang

122 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.63

Page 141: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

127

harus. Wenang disini adalah wenang terhadap Gusti

yang Maha Suci. Kita harus mengimani dan beribadah

kepada yang maha kuasa. Yang mana kita manusia

diciptakan untuk menyembah kepada Allah Swt.

Seperti firman Allah pada surat Az-Zariyat ayat 56

yang berbunyi :

ليعبدون

س الن

جن والقت ال

ل ٦٥ -وما خ

Artinya :”Aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.

Az-Zariyat: 56)123

Juga Allah Swt. menegaskan bahwa hanya Allah lah

yang harus disembah, ibadah hanya kepada-Nya, serta

tempat melabuhkan do’a dan pegharapan, seperti pada

surat Al-An’am ayat 162, Allah Swt. berfirman:

مين

عل

ال

ه رب سكي ومحياي ومماتي لل

تي ون

ل ان صل

٢٥١ -ق

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya

salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk

Allah, Tuhan seluruh alam.” (Q.S. Al-An’am; 162)124

2. Akhlak terhadap sesama

Akhlak terhadap sesama manusia hendaknya saling berbuat

kebaikan dan menjauhi saling berbuat buruk. Berikut nilai

akhlak yang termuat dalam unsur tari topeng Rumyang:

123 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.523 124 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.150

Page 142: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

128

a. Saling menasihati

Saling menasihati adalah perbuatan yang baik, karena pada

dasarnya manusia adalah tempatnya lupa dan salah,

sehingga kewajiban kita sebagai sesama muslim adalah

saling memberikan nasihat. Hal ini termuat ke dalam unsur

tari Rumyang, yakni :

a. Kebluk

Kebluk merupakan salah satu pengiring musik tari

topeng Rumyang yang menghasilkan harmonisasi suara

yang berbunyi “tuk bluk tuk bluk” seolah-olah alat ini

seperti sedang bersautan dan mengingatkan. Tuk yakni

mengetuk, yaitu perilaku seseorang yang sedang

memberi tahu dan bluk yakni kebluk, yaitu seseorang

yang diberitahu. Ini dimaknai bahwa setiap kita baiknya

saling mengingatkan dan menasihati satu sama lain

bahwa di dalam hidup ini ada aturan, baik itu aturan

agama, aturan di masyarakat, dan aturan di lingkungan.

Ini memberikan pesan kepada kita untuk saling

mengingatkan antara manusia dalam hal kebaikan

maupun keburukan. Seperti dalam surat Al-Maidah

ayat 2 yang berbunyi :

بر ى ال

وا عل

عاون

قوا وت عدوان وات

م وال

ث

ى الوا عل

عاون

ت

قوى ول والت

اب عق

ديد ال

ه ش

ه ان الل

١ -الل

Artinya : ”Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan

tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Page 143: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

129

Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat

berat siksaan-Nya.”(QS. Al-Maidah: 2)125

Juga ditegaskan dalam surat Al-‘Asr, Allah Swt.

berfirman:

عصر سر ٢ -وال

في خ

سان ل

ن

وا ١ -ان المنوا وعمل

ذين ا

ال

ال

بر ا واصوا بالص ە وت

حق واصوا بال

لحت وت ٣ - لص

Artinya: “Demi masa (1) Sungguh, manusia berada

dalam kerugian (2) Kecuali orang-orang yang beriman

dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati

untuk kebenaran dan saling menasihati untuk

kesabaran(3)” (Q.S. Al-‘Asr: 1-3)126

3. Akhlak terhadap diri sendiri

Akhlak terhadap diri sendiri adalah akhlak yang semestinya

dilakukan oleh manusia kepada dirinya sendiri, juga terhadap

Tuhannya. Berikut nilai akhlak yang termuat dalam unsur tari

topeng Rumyang:

1) Terampil dalam bertindak

Nilai tersebut termuat ke dalam unsur tari topeng sebagai

berikut:

1) Lembeyan Alon

Dalam gerakan ini temuat nilai akhlak yakni

jangan tergesa-gesa atau terburu-buru dalam

melakukan sesuatu, karena perilaku tergesa-gesa itu

datangnya dari syaitan. Seperti yang termuat dalam

Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 37 yang berbunyi :

125 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.106 126 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.601

Page 144: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

130

ون ستعجل

ت

ل

يتي ف

م ا

وريك

سان من عجل سا

ن

لق ال ٣٧ -خ

Artinya : “Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-

gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-

tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu

meminta Aku menyegerakannya.”(QS. Al-Anbiya:

37)127

2) Mincig

Dalam gerakan ini termuat nilai akhlak yakni

anjuran untuk meninggalkan rasa ragu-ragu dalam

melakukan sesuatu. Seperti dalam Al-Qur’an surat

Al-Baqoroh ayat 147 yang berbunyi:

رين ممت

ن من ال

ون

ك ت

ل

ك ف

ب حق من رل ٢٤٧ - ا

Artinya: ” Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka

janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk

orang-orang yang ragu.” (QS. Al-Bqoroh: 147)128

3) Buang Sumping (Gerak Penghubung)

Gerakan Buang Sumping diibaratkan sebagai

gerakan untuk berpikir dan memilah-milih apa yang

harus dilakukan setelah memulai dengan pelan

(lembeyan alon). Gerakan ini memiliki makna bahwa

setiap langkah yang akan diambil hendaknya harus

berpikir terlebih dahulu, tidak tergesa-gesa dalam

mengambil keputusan.

4) Incek meneng

Gerakan incek meneng memiliki makna bahwa

sebelum kita pergi jauh, kita harus memperkirakan

127 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.325 128 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.23

Page 145: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

131

atau melakukan tolak ukur apakah keputusan yang

diambil akan baik atau tidak.

5) Ngelarap (Gerakan Penghubung)

Ngelarap diartikan sebagai keinginanan atau cita-

cita. Gerak ini memiliki makna bahwa keputusan

yang akan kita ambil haruslah dengan jelas dan harus

fokus serta harus tertata agar tujuan kita tercapai.

6) Tindak Tiga Maju Mundur

Gerakan ini melambangkan gejolak kehidupan

manusia yang tidak menentu arahnya, tidak yakin,

tidak optimis, kadang maju dan kadang mundur

cendrung tidak stabil. Sehingga sebaiknya kita harus

pasti dan penuh perhitungan dalam bertindak dan

mengambil keputusan.

7) Pak Bang

Pak Bang merupakan singkatan dari memapak

perkembangan. Gerakan ini dimaknai sebagai

perilaku yang memprediksi perkembangan yang akan

terjadi nanti, sehingga mulai saat ini kita bisa

meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang

akan terjadi di keesokan hari.

Kelima gerakan di atas yakni Buang Sumping,

Incek Meneng, Ngelarap, Tindak Tiga Maju Mundur,

dan Pak Bang jika ditarik garis besarnya adalah

gerakan yang memiliki makna yang sama, yakni

berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil

keputusan dalam bertindak atau berucap, tidak

dianjurkan untuk melakukannya dengan buru-buru

Page 146: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

132

atau tergesa-gesa. Sehingga langkah yang diambil

baik ucapan atau tindakan bisa diputuskan dengan

baik. Meskipun pada dasarnya manusia itu memang

bersifat tergesa-gesa, seperti pada Al-Qur’an surat

Al-Isra’ ayat 11 yang berbunyi:

سان عجولن

ان الير وك

خ

ءه بال

دعا

ر سان بالش

ن

٢٢ -ويدع الArtinya: “Dan Manusia (seringkali) berdoa untuk

kejahatan sebagaimana (biasanya) dia berdoa untuk

kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-

gesa.” (Q.S. Al-Isra: 11)129

Berdasarkan dalil di atas, Allah melarang hamba-

Nya untuk melakukan suatu perkara dengan terburu-

buru. Termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya

ayat 37 yang berbunyi:

ون ستعجل

ت

ل

يتي ف

م ا

وريك

سان من عجل سا

ن

لق ال ٣٧ -خ

Artinya: “Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-

gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-

tanda (kekuasaan)-Ku. Maka janganlah kamu

meminta Aku menyegerakannya.” (Q.S. Al-Anbiya:

37)130

2) Taubat

Nilai tersebut termuat ke dalam unsur tari topeng sebagai

berikut:

1) Banting Tangan

Gerakan ini seakan-akan sedang membuang

sesuatu yang ada di tangan atau membuang sesuatu

yang kotor atau perbuatan dosa yang pernah kita

129 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.283 130 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.325

Page 147: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

133

lakukan yang hendaknya ditinggalkan untuk

melanjutkan ke tahapan hidup selanjutya. Jadi

diharapkan diri dalam keadaan suci dan bersih.

Taubat merupakan cara kita kembali pada Allah

Swt. setelah melakukan perbuatan dosa. Taubat yang

diterima oleh Allah Swt. adalah taubat yang benar-

benar atau yang bersungguh-sungguh. Syarat taubat

adalah menyesali perbuatan dosa yang telah

dilakukan, meninggalkan perbuatan dosa tersebut,

dan bertekad untuk tidak lagi mengulangi dosa

tersebuut. Gerakan ini memberikan pesan bahwa

hendaknya kita sebagai manusia untuk senantiasa

bertaubat dsalam menjalani kehidupan di dunia untuk

menjalani kehidupan di akhirat kita. Sehingga kita

harus mempersiapkan diri dengan berbekal amal

kebaikan untuk melangsungkan kehidupan di akhirat

nanti.

Orang yang sudah bertaubat diibaratkan seperti

orang yang tidak memilki dosa, seperti hadis yang

berikut, Sahabat Anas bin Malik r.a. berkata, ‘Saya

pernah mendengar Rasulullah Saw. Bersabda:

Artinya: “Seseorang yang tobat dari dosa seperti

orang yang tidak punya dosa, dan jika Allah

mencintai seorang hamba, pasti dosa tidak akan

membahayakannya.” (H.R. Ibnu Majah)131

131 Ali Ridho, “Konsep Taubat Menurut Imam Al-Ghazali dalam Kitab

Minhajul ‘Abidin” UIN Sunan Kali Jaga: Jurnal Aqidah 5, no.1 (2019): 24

Page 148: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

134

3) Hindarkan perbuatan tercela dan bersifat merugikan

Salah satu perbuatan tercela adalah bersikap

sombong, teledor, dan lain sebagainya. Nilai tersebut

termuat ke dalam unsur tari topeng sebagai berikut:

1) Incek Miring Banting Tangan

Gerakan ini memiliki makna bahwa kita harus

lebih konsentrasi dalam menjalani kehidupan, karena

di depan akan banyak rintangan yang menghadang.

Selain itu, pada umumnya kata miring memiliki

konotasi yang negatif, sehingga perlu disikapi bahwa

kita jangan sampai terlalu percaya diri dalam bersikap

dan menganggap mudah apa yang akan terjadi.

Sehingga nanti akan miring, yang dimaksudkan

adalah akan mucul rasa sombong dan tidak

tercapainya suatu tujuan.

Sifat sombong yang melekat pada manusia, akan

membuatnya terlena dalam keadaannya, yang

membuat manusia tersebut menuju ke arah yang

salah. Sehingga, dalam gerakan ini memberikan

pesan bahwa dalam menjalani kehidupan haruslah

jauh dari sikap sombong yang nantinya akan

merugikan diri sendiri.

Dalam Islampun kita sebagai umat manusia tidak

boleh berlebihan dalam segala sesuatu, karena yang

berlebihan pastilah tidak akan berbuah baik. Optimis

itu boleh, tetapi optimis yang berlebihan dekat

dengan kesombongan. Sebaiknya dijalani dengan

baik, bersungguh-sungguh. Juga, sifat sombong

Page 149: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

135

merupakan sifat yang Allah tidak suka. Seperti firman

Allah Swt. dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 18,

sebagai berikut:

صوات ر ال

كن ان ا

ضض من صوتك

يك واغ

صد في مش

واق

حمير صوت ال

٢٦ - ل

Artinya: “Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan

lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk

suara ialah suara keledai.” (Q.S. Luqman: 19)132

2) Sepak Soder

Soder yakni selendang yang dikenakan penari yang

letaknya di samping pinggang. Soder dilambangkan

sebagai sifat teledor manusia, diletakan di samping

dimaknai bahwa sifat tersebut harus dikesampingkan

oleh manusia yang pada dasarnya manusia sebagai

makhluk yang sering melakukan kesalahan dan lupa.

Sehingga dalam gerakan sepak soder ini dimaknai

bahwa kita harus membuang jauh sifat teledor dalam

menjalani kehidupan.

3) Soder

Soder ini dipasang di samping. Soder berasal dai

bahasa jawa yakni sleder artinya sifat teledor

manusia, maka dari itu soder di pasang di samping

karena sifat teledor manusia memang harus

dikesampingkan.

Gerakan sepak soder dan soder, memiliki makna yang

sama. Yakni mengesampingkan sifat teledor manusia.

132 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.314

Page 150: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

136

memang pada dasarnya manusia adalah tempatnya

salah dan lupa, tetapi itu semua harus dihindari,

karena akan merugikan diri sendiri yang nanti akan

disesali.

Untuk itu, melalui ini memberikan pesan kepada

manusia bahwa dalam melakukan suatu hal, harus

teliti dan tidak ceroboh.

4) Muhasabah

Muhasabah dikenal sebagai koreksi diri, introspeksi

diri mengenai kesalahan apa saja yang telah diperbuat,

perbuatan apa saja yang telah dilakukan dan sebagainya.

Nilai tersebut termuat ke dalam unsur tari topeng sebagai

berikut:

1) Incek Meneng Nengok

Gerakan ini mengisyaratkan bahwa sebelum

melanjutkan ke tahapan hidup selanjutnya untuk

mengoreksi dan melihat terlebih dahulu ke sekeliling

kita untuk berhati-hati. Dalam gerakan ini terdapat

nengok yang artinya juga mulai dari sini kita akan

melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

2) Incek Ngolah Sumping

Gerakan ini dimaknai sebagai gerakan yang sedang

mengkaji diri, introspeksi lebih dalam lagi bahwa

segala sesuatu yang terjadi dan didengar nanti harus

dicerna dan dipahami terlebih dahulu.

Kedua gerakan di atas memiliki makna yang

sama, yakni anjuran untuk muhasabah, ditandai

dengan istilah mengkaji diri, mengoreksi diri, dan

Page 151: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

137

itrospeksi diri. Dari kegiatan muhasabah ini kita dapat

mengetahui letak kesalahan, kekurangan, dan sesuatu

yang harus diperbaiki dalam diri manusia, sehingga

melalui muhasabah ini dapat menjadikan manusia

yang lebih baik lagi.

Seperti firman Allah SWT. dalam surat Al-Hasyr

ayat 18 yang berbunyi :

قوا د واتمت لغ د

ا ق فس م

ر ن

تنظ

ه ول

قوا الل منوا ات

ذين ا

ها ال ي

ا ي

ون عمل

بير بما ت

ه خ

ه ان الل

٢٨ -الل

Artinya :”Wahai orang-orang yang beriman!

Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap

orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada

Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang

kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Hasyr: 18) 133

5) Mujahadah

Sikap jihad, yaitu bekerja keras dengan sungguh-

sungguh adalah suatu sikap yang harus selalu mengiringi

tingkah laku perbuatan seorang muslim. Ia sadar bahwa

musuh terbesarnya adalah dirinya sendiri, hawa nafsunya

yang selalu cenderung kepada perbuatan buruk yang

tidak terpuji. Nilai tersebut termuat ke dalam unsur tari

topeng sebagai berikut:

1) Kenyut

Kenyut dapat dimaknai bahwa untuk melangkah

ke tahapan hidup selanjutnya kita sudah harus mulai

menstabilkan atau mengatur nafsu atau emosi. Dalam

133 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.548

Page 152: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

138

Islam, manusia diharuskan untuk bisa mengatur hawa

nafsu kita, karena musuh terbesar manusia adalah

hawa nafsunya. Seperti firman Allah dalam Al-

Qur’an surat Shad ayat 26 yang bunyinya :

حق

اس بال م بين الن

احك

رض ف

فى ال

ةليف

نك خ

ا جعل د ان يداو

ون عن ذين يضل

ه ان ال

ك عن سبيل الل

يضل

هوى ف

بع ال

ت ت

ول

حس سوا يوم ال

ديد بما ن

اب ش

هم عذ

ه ل

١٥ - اب سبيل الل

Artinya : (Allah berfirman), “Wahai Dawud!

Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah

(penguasa) di bumi, maka berilah keputusan

(perkara) di antara manusia dengan adil dan

janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena

akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh,

orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan

mendapat azab yang berat, karena mereka

melupakan hari perhitungan.”134

6) Rajin dan Kerja Keras

Nilai tersebut termuat ke dalam unsur tari topeng sebagai

berikut:

1) Kace

Kace dalam bahasa jawa berarti lebih. Ini

memberikan arti bahwa di dalam diri kita harus

memiliki nilai lebih, karena kita manusia diciptakan

oleh Tuhan sebagai makhluk yang lebih dari yang

lainnya. Lebih sempurna, lebih cerdas dan lainnya.

2) Kenong dan Jengglong

Gerakan badan penabuh diibaratkan seperti perilaku

engklag-engklug atau artinya ke sana ke mari. Dalam

134 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.454

Page 153: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

139

memainkan alat ini, sama seperti perilaku manusia

yang selalu punya banyak keinginan. Ingin itu dan

ingin ini. Ini memiliki arti bahwa jangan berperilaku

seperti itu, jika punya keinginan harus fokus dan

bekerja keras.

3) Kecrek

Kecrek atau disebut juga sebagai kepak apabila

dimainkan akan menghasilkan bunyi “crak tok crak

tok”. Maksud dari bunyi tersebut dalam bahasa Jawa

memiliki arti “dicacak sampe entok” dalam bahasa

Indonesia artinya adalah dicoba sampai habis.

Maknanya bahwa kita hidup sebagai manusia dalam

menjalani kehidupan harus pantang menyerah untuk

mencoba segala sesuatu, baik itu kesempatan dan

peluang yang ada sampai habis. Habis maksudnya

adalah sampai batas maksimal usaha dan sampai

habis usianya.

Ketiga unsur tari topeng Rumyang di atas memuat

nilai akhlak rajin dan bekerja keras. Dalam menjalani

kehidupan haruslah rajin dan bekerja keras, terutama

untuk urusan akhirat. Karena manusia tidak akan

selamanya kekal di dunia dan akan kekal di akhirat

nanti.

Dalam mencapai sebuah tujuan, melalui tiga unsur di

atas sudah seharusnya manusia berusaha semaksimal

mungkin, disertai dengan do’a dan di akhiri dengan

tawakal. Meskipun keputusan ada di tangan Allah,

tetaplah manusia sebagi hamba harus berusaha,

Page 154: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

140

berdo’a, tawakal. Karena Allah Swt. tidak akan

merubah suatu kaum, sampai mereka sendiri merubah

dirinya seniri. Hal ini sesuai dengan firman Allah

dalam surat Ar-Ra’du ayat 11, sebagai berikut:

ه ان مر الل

ه من ا

ون

ظ

فه يحف

ل بين يديه ومن خ

ن

بت م ه معق

ل

وم ه بق

راد الل

اا واذ

فسهم

نروا ما با

ي ى يغ وم حت

ر ما بق

ي يغ

ه ل

الل

ه مرد ل

ل

ءا ف

ن سو

هم م ال وما ل ٢٢ -دونه من و

Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat

yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan

belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah

Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah

keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka

tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada

pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d:

11)135

7) Sederhana dan Rendah Hati

Nilai tersebut termuat ke dalam unsur tari topeng sebagai

berikut:

1) Gelang

Gelang yang dipakai pada saat tari Rumyang memiliki

makna bahwa kita itu harus transparan terhadap harta

yang dimiliki, maksudnya bahwa harta yangada pada

diri kita ini adalah pemberian dari yang Maha Kuasa.

Melalui ini termuat akhlak untuk sederhana dan rendah

hati. Bahwa setiap yang ada pada diri kita dan apa yang

kita usahakan adalah semuanya pemberian Allah Swt.

135 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.250

Page 155: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

141

yang suatu saat nanti akan kembali kepada Allah Swt.

bersikap rendah hati tidak akan melukai harga diri

manusia, tetapi menjauhkan manusia dari sifat

sombong.

Seperti yang termaktub di dalam Al-Quran surat Al-Isra

ayat 37, sebagai berikut :

جبال ال

غبلن ت

رض ول

رق ال

خ

ن ت

ك ل ان

رض مرحا

مش فى ال

ت

ول

ول ٣٧ -ط

Artinya: “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini

dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak

akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu

menjulang setinggi gunung.” (Q.S. Al-Isra: 37)136

Berdasarkan ayat tersebut, diterangkan bahwa

sebagai manusia jangan berlaku sombong, harus

bersikap rendah hati kepada semua orang. Karena

manusia hanyalah manusia biasa tanpa ada kelebihan

yang dapat membuatnya bisa menembus bumi dan

setinggi gunung. Karena itu, melalui gelang ini

mengandung pesan bahwa manusia harus hidup dengan

kerendahan hati dan kesederhanaan agar termasuk ke

dalam hamba yang dicintai Allah Swt.

8) Pemberani dan teguh hati

Nilai tersebut termuat ke dalam unsur tari topeng sebagai

berikut:

136 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.285

Page 156: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

142

1) Kendang topeng

Berdasarkan harmonisasi suara yang dihasilkan dan

peletakan kendang topeng, memiliki makna bahwa

manusia dalam menjalani kehidupan harus maju ke

depan, artinya menatap masa depan bukan masa lalu,

sehingga kita bisa menjalani kehidupan yang lebih

baik.

Roda kehidupan tidak akan pernah berhenti, setiap

hari akan ada kehidupan baru yang mau tak mau harus

manusia hadapi dan jalani, apapun itu. Melalui

kendang topeng ini mengandung pesan untuk terus

menjalani kehidupan dengan baik tanpa terpengaruh

dari masa lalu. Masa lalu hanya boleh dijadikan

sebagai pembelajaran, bukan untuk selalu dikenang

sehingga kita akan menjadi manusia yang hanya

berkutat di masa lalu, sedangkan roda kehidupan akan

terus berputar. Untuk itu manusia hidup harus

menatap masa depan berani dan siap. Apapun yang

akan terjadi, Allah pasti sudah mempersiapkan yang

terbaik bagi hamba-Nya. Seperti pada surat Al-

Baqoroh ayat 286, sebagai berikut:

يهاسبت وعل

ها ما ك

وسعها ل

فسا ال

ه ن

الل

ف

ل يك

سبت ل

ت ما اك

نا ل اصرا ربينا

حمل عل

ت

نا ول ا رب

نأط

خ

و ا

اسينا

ان ن

اناخذ

ؤ ت

بلنا ذين من ق

ى ال

ته عل

ما حمل

ناك

لةاق

ط

نا ما ل

ل حم

ت

نا ول رب

وم قى ال

ا عل

صرن

انىنا ف

ت مول

ن وارحمنا ا

نافر ل

واغ

ا عن

واعف به

فرين ك ١٨٥ - ال

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang

melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia

mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang

Page 157: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

143

dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari

(kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa),

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika

kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan

kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban

yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada

orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami,

janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang

tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami,

ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah

pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi

orang-orang kafir.” (Q.S. Al-Baqoroh: 286)137

Setiap yang akan di alami oleh manusia dalam

kehidupannya, tidak akan melebihi ambang batas

kemampuannya, karena Allah Swt.. telah mengatur

dengan sedemikian rupa. Tugas manusia hanyalah

menjalani kehidupan dengan berani dan teguh hati.

9) Disiplin dan bersikap optimis

Nilai tersebut termuat ke dalam unsur tari topeng sebagai

berikut:

1) Gong

Berdasarkan harmonisasi suaranya, mengandung

makna yang berupa pesan bahwa kita sebagai

manusia harus stabil dalam menjalani kehidupan,

tidak terlalu berlebihan. Karena yang berlebihan akan

berakhir dengan keburukan.

Gong memberikan pesan bahwa kita harus disiplin

dalam menjalani kehidupan. Disiplin terhadap diri

sendiri merupakan hal yang wajib dilakukan, karena

dengan disiplin maka akan terbentuk kehidupan yang

137 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.49

Page 158: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

144

stabil. Disiplin juga diajarkan dalam Islam,

contohnya sholat. Sholat adalah ibadah yang

waktunya ditentukan dan memiliki batasan waktu,

sehingga umat muslim diajarkan untuk disiplin

sholat. Terutama disiplin waktu, Islam sangat begitu

menghargai waktuu, sampai Allah Swt.. bersumpah

menggunakan waktu. Berikut Allah bersumpah

dengan waktu dalam Al-Qur’an:

جر فر ٢ -وال

يال عش

١ -ول

Artinya: “Demi fajar(1) demi malam yang

sepuluh(2)” (Q.S. Al-Fajr: 1-2)138

حى ا سجى ٢ -والضيل اذ

١ -وال

Artinya: “Demi waktu duha (ketika matahari naik

sepenggalah) (1) dan demi malam apabila telah

sunyi(2)” (Q.S. Ad-Duha: 1-2)139

Masih banyak lagi ayat yang Allah bersumpah

dengan waktu, ini menandakan bahwa Islam sangat

menghargai waktu dan mengajarkan umatnya untuk

menjadi disiplin.

C. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak

melalui Tari Topeng Cirebon

Dalam proses pembinaan akhlak melalui tari topeng

Cirebon di sanggar Wijaya Kusuma terdapat dua faktor yang

mempengaruhi jalannya proses pembinaan. Terdiri dari faktor

secara umum dan khusus, yakni :

138 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h.593 139 Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit J-ART, 2005) h. 596

Page 159: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

145

1. Faktor secara umum

Faktor ini dapat diidentifikasi dari tingkat semangat

dari anak-anak. Jika semangat anak-anak dinilai

rendah, maka saat pembelajaran mereka membutuhkan

waktu yang cukup lama dalam menerima materi.

Tetapi, jika semangat anak-anak dinilai tinggi, maka

saat pembelajaran mereka membutuhkan waktu yang

cepat dalam menerima materi dan cenderung cepat

tanggap.

2. Faktor secara khusus

Faktor ini dapat diukur dari intensitas waktu anak

belajar tari. Jika sang anak belum lama belajar tari,

maka otomatis mereka belum tau tentang menari,

sehingga mereka tidak tanggap saat diberikan materi.

Sedangkan, jika sang anak sudah cukup lama, maka dia

akan cepat tanggap saat diberikan materi.

Dua faktor di atas adalah hal yang harus bisa

diperhatikan oleh pelatih tari, karena faktor di atas

merupakan faktor keberhasilan yang bisa mempengaruhi

pelaksanaan pembinaan akhlak di sanggar Wijaya Kusuma

Cirebon. Faktor pertama, jika anak-anak memiliki

semangat yang tinggi untuk belajar dan ditambah maka

proses pembinaan akhlak akan mudah dilaksanakan dan

diterima dengan mudah oleh anak-anak, tetapi jika tidak,

maka pembinaan akhlak tidak akan berjalan dengan lancar.

Faktor kedua, dapat dilihat dari intensitas waktu belajar

tari dari anak-anak. Apabila anak-anak tersebut sudah

cukup lama belajar tari di sanggar Wijaya Kusuma, maka

Page 160: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

146

mereka akan cepat tanggap dalam pembinaan akhlak.

Namun, apabila belum cukup lama, maka akan butuh

proses cukup lama dalam pembinaan akhlak.

Page 161: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

147

BAB VI

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis tentang Pembinaan Akhlak melalui Tari

Topeng di Sanggar Wijaya Kusuma Cirebon, penulis

menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pembinaan Akhlak pembinaan akhlak

melalui tari topeng di sanggar Wijaya Kusuma Cirebon

dilakukan di setiap sela pengajaran tari topeng

berlangsung. Saat pelatih mengajarkan sebuah tarian, di

saat itulah pelatih memberikan materi pembinaan meliputi

sejarah tari topeng dan makna tari topeng secara umum.

2. Muatan nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam Tari

Topeng sesuai dengan unsur tari, yaitu gerakan, iringan

tari, dan busana tari. Ketiga unsur tersebut memiliki

muatan akhlak yang terkandung di dalamnya, yakni :

a. Akhlak kepada Allah

b. Akhlak terhadap sesama

c. Akhlak terhadap diri sendiri

3. Faktor yang mempengaruhi kegiatan Pembinaan Akhlak

melalui tari topeng di sanggar Wijaya Kusuma terbagi ke

dalam dua fakor, yakni faktor umum dan khusus.

a. Faktor secara umum dapat diidentifikasi dari

tingkat semangat dari anak-anak.

b. Faktor secara khusus diukur dari intensitas waktu

anak belajar tari.

Page 162: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

148

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian, didapati bahwa dalam

membentuk akhlak anak dapat dilakukan melalui metode lain,

yakni melalui Tari Topeng. Dengan ini anak-anak dapat

memperoleh dua ilmu, pertama ilmu tari dan yang kedua ilmu

akhlak. Mempelajari ilmu akhlak akan sangat mudah

diterapkan dan menyenangkan melalui kesenian. Mengenalkan

budaya daerah sekaligus membentuk generasi yang

berkarakter.

Hal inipun menepis rumor yang beredar di masyarakat

bahwa tari topeng merupakan suatu hal yang dipandang

negatif. Padahal ini merupakan sebuah warisan dari Sunan

Gunung Jati yang memang diciptakan untuk penyebaran agama

Islam dan termuat nilai-nilai akhlak serta filosofi kehidupan

bagi manusia.

Juga memberikan sebuah pandangan baru bahwa tidak

selamanya estetika berpaham sekuler dan anti norma dan

kesopanan serta bebas dari agama. Melalui tari topeng

Cirebon, justru keduanya disatukan dalam satu kesatuan.

Sehingga membuat seni tari topeng Cirebon menjadi seni tari

yang berbeda dengan yang lainnya.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran

untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan akhlak di sanggar

Wijaya Kusuma Cirebon agar memberi fokus terhadap

pembinaan akhlak, sehingga semua materi bisa tersampaikan,

seperti makna gerakan, iringan musik, dan kostum. Sehingga

pembinaan akhlak yang dilakukan akan lebih maksimal dan

Page 163: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

149

memberikan dampak yang lebih kepada anak-anak. Yag mana

ketiga unsur tari tersebut sangat banyak nilai-nilai akhlak yang

termuat di dalamnya, sehingga tujuan dari sanggar Wijaya

Kusuma untuk membentuk generasi bangsa yang berkarakter

dapat tercapai.

Page 164: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

150

Page 165: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

151

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdullah, M. Yatimin. Studi Akhlak dalam Persepektif Alquran.

Jakarta: Amzah, 2007.

Azmi, Muhammad. Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah.

Yogyakarta: Belukar, 2006.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group,

2007.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almanshur. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2016.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik.

Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

Hawkins, Mencipta Lewat Tari. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia,

1990.

Ihsan, Ummu dan Abu Ihsan Al-Atsari. Aktualisasi Akhlak Muslim.

Jakarta: PT. Pustaka Imam Asy-Syafii, 2014.

Mangunhadjana. Pembinaan, Arti, dan Metodenya. Yogyakarta:

Kanimus, 1986.

Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Rahagrafindo Persada,

2011.

Nurdin, M.Noer. Menusa Cerbon. Cirebon: Dinas Pemuda Olahraga

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, 2009.

Zainal, Veithzal Rivai, dkk. Manajemen Akhlak. Jakarta: Salemba

Diniyah, 2018.

Salim, Abdullah. Akhlaq Islam. Jakarta: Media Dakwah, 1994.

Page 166: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

152

Satori, Djam’an dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: CV Alfabeta, 2013.

Shihab, Quraish. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan,1998.

Subekti, Ari dan Budiawan. Seni Tari. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementrian Pendidikan Nasional, 2010.

Sudjana, Djudju. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah.

Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta, 2009.

Jurnal

Musadad, Ahmad Arif. ”Makna Keris dan Pengaruhnya terhadap

Masyarakat di Surakarta” UNS: MIIPS 2, no.2 (2008):152-154.

Ridho, Ali. “Konsep Taubat Menurut Imam Al-Ghazali dalam Kitab

Minhajul ‘Abidin” UIN Sunan Kali Jaga: Jurnal Aqidah 5, no.1

(2019): 24.

Nasution, Nur Aminah. “Seni Islam sebagai Media Dakwah Studi

Kasus: Kesenian Tari Badui di Dusun Semampir, Desa

Tambakrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta”. Jurnal Sejarah Peradaban Islam 1, no.2 (2017):

301.

Khutnah, Nainul. “Jurnal Seni Tari” UNNES: JST 1, no.1(2012) : 12.

Manan, Syaepul. “Pembinaan Akhlak Mulia Melalui Keteladanan dan

Pembiasaan”. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim 15, no.1

(2017) : 522.Martiara, Rina dan Arie Yulia Wijaya. “Tari

Gandrung Terob Sebagai Identitas Kultural Masyarakat

Banyuwangi” ISI Yogyakarta: Jurnal Joged Vol.3, No.1

(2012):51

Page 167: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

153

Prafitri, Bayu dan Subekti. “Metode Pembinaan Akhlak dalam

Peningkatan Pengamalan Ibadah Peserta Didik di SMPN 4

Sekampung Lampung Timur” Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu

Keislaman 4, no.2 (2018): 342-344.

Sujana, Anis. “Kajian Visual Busana Tari Topeng Tumenggung Karya

Satir Wong Bebarang pada Masa Kolonial” ISBI Bandung:

Panggung Vol.25 No.2 (2015): 138.

Supriyanto. “Tari Klana Alus Sri Suwela Gaya Yogyakarta Perspektif

Joged Mataram” ISI Yogyakarta: Jurnal Joged Vol.3, No.1

(2012):4.

Wijayanti, Tri Yuliana “Seni Tari dalam Pandangan Islam”. IAIN

Batusangkar: Jurnal Al-Fuad 2, no.2 (2018): 243.

Skrisi dan Tesis

Nugraha, Dicky Lesmana. “Fotografi Tari Topeng Cirebon melalui

Nilai Islam”. Skripsi, Program Studi Fotografi dan Film,

Fakultas Ilmu Seni dan Sastra, Universitas Pasundan Bandung,

2014.

Mutsla, Atina. “Manajemen Pembinaan Akhlak Narapidana di Rumah

Tahanan (Rutan) Kelas II B Boyolali”. Tesis, IAIN Surakarta,

2018.

Page 168: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 169: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 170: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 171: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 172: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 173: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 174: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 175: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 176: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 177: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 178: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 179: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara untuk Pengelola Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

a. Nama :

b. Jabatan :

c. Tempat :

d. Waktu :

Pertanyaan :

1. Kapan Sanggar Wijaya Kusuma didirikan ?

2. Di mana letak geografis Sanggar Wijaya Kusuma ?

3. Mengapa dinamakan Sanggar Wijaya Kusuma ?

4. Apa visi dan misi didirikannya Sanggar Wijaya Kusuma ?

5. Bagaimana struktur kelembagaan Sanggar Wijaya Kusuma ?

6. Apa saja program kegiatan yang dilakukan di Sanggar Wijaya

Kusuma ?

7. Apa saja prestasi yang sudah diraih oleh Sanggar Wijaya Kusuma

?

8. Apa perbedaan Sanggar Wijaya Kusuma dengan Sanggar lainnya

?

9. Berapa banyak anak binaan yang terdapat di Sanggar Wijaya

Kusuma ?

10. Apakah ada kriteria tertentu untuk masuk ke Sanggar Wijaya

Kusuma ?

11. Bagaimana cara untuk masuk ke Sanggar Wijaya Kusuma ?

12. Kapan Sanggar Wijaya membuka pendaftaran anak binaan baru ?

13. Apakah sarana dan prasarana yang sudah dimiliki dinilai efektif

untuk

14. Bagaimana kondisi tempat untuk melakukan kegiatan di Sanggar

Wijaya

15. Dari mana saja sumber dana yang diperoleh untuk pelaksanaan

kegiatan ?

16. Bagaimana dana itu dikelola ?

17. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki di Sanggar Wijaya

Kusuma ?

Page 180: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Pedoman Wawancara untuk Pelatih Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

e. Nama :

f. Jabatan :

g. Tempat :

h. Waktu :

Pertanyaan :

1. Bagaimana proses kegiatan pembinaan akhlak dilakukan ?

2. Kapan kegiatan pembinaan akhlak di lakukan ?

3. Di mana kegiatan pembinaan akhlak dilakukan ?

4. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan pembinaan akhlak ?

5. Mengapa perlu dilakukan kegiatan pembinaan akhlak ?

6. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan

pembinaan akhlak ?

7. Apa yang menjadi faktor tidak tersampaikannya makna tari

kepada anak-anak binaan ?

8. Bagaimana mengetahui dampak dari kegiatan pembinaan akhlak ?

9. Apa saja bentuk evaluasi dari pelaksanaan kegiatan pembinaan

akhlak ?

Page 181: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Pedoman Wawancara untuk Pelatih Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

a. Nama :

b. Jabatan :

c. Tempat :

d. Waktu :

Pertanyaan :

1. Bagaimana sejarah singkat Tari Topeng Cirebon ?

2. Apa tujuan dari diciptakannya Tari Topeng Cirebon ?

3. Ada berapa jenis Tari Topeng Cirebon ?

4. Apa makna dari Rumyang ?

5. Bagaimana gerak tari Rumyang dan apa filosofi gerakannya ?

6. Alat musik apa yang dipakai untuk mengiringi tari Rumyang ?

7. Apa makna dari harmonisasi yang dihasilkan dari alat musik

tersebut ?

8. Apa makna dari kostum tari Rumyang ?

Page 182: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Pedoman Wawancara untuk Anak Binaan Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

a. Nama :

b. Jabatan :

c. Tempat :

d. Waktu :

Pertanyaan :

1. Dari mana tahu Sanggar Wijaya Kusuma ?

2. Kenapa memilih Sanggar Wijaya Kusuma ?

3. Sudah berapa lama bergabung di Sanggar Wijaya Kusuma ?

4. Bagaimana rasanya mengikuti kegiatan di Sanggar Wijaya

Kusuma ?

5. Menurut Anda, seberapa pentingkah mengikuti kegiatan tari

Topeng ?

6. Bagaimana kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan di

Sanggar Wijaya Kusuma ?

7. Selain sejarah dan maka tiap tarian, apakah Anda memahami

gerakan tariannya ?

8. Apakah materi pembinaan akhlak dapat dengan mudah dipahami

?

9. Menurut Anda, bagaimana penyampaian yang disampaikan oleh

pembina dalam kegiatan pembinaan akhlak ?

10. Apakah Anda merasakan manfaat setelah mengikuti kegiatan

pembinaan akhlak ?

Page 183: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

DAFTAR INFORMAN

No. Nama Umur Status Informan

1. Inu Kertapati 41 th

Ketua sekaligus

Pembina Sanggar

Seni

2. Ety 39 th

Bendahara sekaligus

pengelola Sanggar

3. Surya 29 th Anak Binaan Sanggar

4. Triyana 14 th Anak Binaan Sanggar

5. Silvi Aprilliyani 14 th Anak Binaan Sanggar

Page 184: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

TRANSKIP WAWANCARA

Transkip Wawancara untuk Pengelola Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

a. Nama : Inu Kertaparti (Inusi)

b. Jabatan : Ketua dan Pelatih

c. Tempat : Cirebon 18 Oktober 2019

d. Waktu : 17.00 – 17.30 WIB

Pertanyaan :

1. Kapan Sanggar Wijaya Kusuma didirikan ?

Jawab : Awal pijakan kita di tahun 2005, mulai dari

merencanakan dan mempersiapkan. Baru mulai mewujudkannya

di tahun 2009.

2. Di mana letak geografis Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Sanggar Seni Wijaya Kusuma terletak di Jl. Ki Badang

Samaran, Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten

Cirebon.

3. Mengapa dinamakan Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : sebenernya saya sih dulu simpel-simpel aja. Bingung juga

sih dulu mau bikin sanggar apa ya. Kalo saya pakai sanggar

orangtua saya dulu, biarlah itu sanggar orangtua saya tetap ada

dan berjalan. Akhirnya saya pengen mencoba mandiri dan bikin

nama ini, dan sebenernya ada beberapa nama, saya akhirnya

mengambil namanya Wijaya Kusuma, itu keputusannya. Karena

saya terinspirasi dari cerita pewayangan. Konon, dalam

pewayangan itu, jadi wijaya kusuma itu jimat atau bunga wijaya

kusuma atau kembang ini yang punya Bathara Kresna dalam

pewayangan. Kresna itu kan satu-satunya orang yang cerdas,

menurut saya orang pinterlah itu. Ya di mana-mana dalam

pewayangan tu Bathara Kresna iu orang yang paling cerdik dan

cerdas pokoknya pinterlah. Ditambah lagi dia memiliki itu, kalo

orang jawa ngomongnya jimat yang namanya Wijaya Kusuma itu

Page 185: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

yang kalo kita berbicara jimat itu ya bisa untuk menghidupi apa

saja, yang memberi simbol kehidupan atau kalo orang sakit itu

bisa menyembuhkan dan lain sebagainya dan konon banyak

fungsinya. Wijaya kusuma ini akhirnya banyak sekali yang

mencari konon pada waktu itu. Karena wijaya kusuma itu banyak

manfaat dankegunaan dan sampai sekarang juga bisa menandakan

sebagai keberuntungan dan mitosnya apabila ada yang melihat

kembang tersebut mekar konon katanya akan mendapatkan

keberuntungan. Dan memang kembang wijaya kusuma ini tidak

ada yang tau kapan dia akan mulai mekar, tidak bisa ditentukan.

Jadi intinya, wijaya kusuma itu kembang yang banyak disenangi,

disukai. Sebutlah kembang atau bunga yang banyak diburu, dicari

oleh seluruh kalangan. Sehingga saya mengambil inspirasi dari

kembang wijaya kusuma dengan harapan seperti itu, terus

melestarikan budaya dan tradisi kita, kesenian ini khususnya

topeng berharap bisa mengimbas terhadap apa yang kita lakukan.

Sehingga topeng itu banyak diburu orang, apa sih topeng itu dan

bagaimana. Sederhananya seperti itulah. Dan terjadilah sanggar

kita diberi nama Wijaya Kusuma.

4. Apa visi dan misi didirikannya Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : berangkat dari keturunan, kalau istilah itu kerajaan

dinasti, saya sebagai keturunan yang mana saya harus

menurunkan lagi, melestarikan lagi, berawal dari sana mau tidak

mau sepertinya di jaman ini kan mau tidak mau kita harus bikin

tempat agar kita bisa melestarikan lewat melatih lewat anak atau

orang lain atau disebut juga murid. Artinya kita harus bikin

tempat, kalaupun jaman dulu tidak menjadi persoalan mau

tempatnya di mana juga. Karena sekarang kita tidak mebendung

juga ada banyak orang yang pengen ikut. Nah memang dari sana

saya memang harus merasa melestarikan dan harus bikin tempat.

Akhirnya ya kita pikirkan untuk bikin tempat dan ya beginilah

kita bikin sanggar iini benar-benar untuk mengembangkan,

melestarikan kesenian yang saya warisi dari leluhur saya dinasti

saya.

5. Apa saja program kegiatan yang dilakukan di Sanggar Wijaya

Kusuma ?

Page 186: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

6. Apa saja prestasi yang sudah diraih oleh Sanggar Wijaya Kusuma

?

Jawab : Prestasi yang sudah kita raih diantaranya kita sudah

mengikuti banyak pagelaran budaya, diundang dalam banyak

event, bahkan sampai ke luar negeri. Untuk lengkapnya bisa

dilihat di blog kami.

7. Apa perbedaan Sanggar Wijaya Kusuma dengan Sanggar lainnya

?

Jawab : Perbedaannya, kalau secara mungkin kebiasaannya

mungkin sama. Yang namanya sanggar ada tempatnya,

kegiatannya, pelatihannya dan ada pentasnya serta yang lainnya.

Nah, saya sendiri bingung juga apa yang menjadikan perbedaan

dengan sanggar lainnya. Mungkin kalo kita ibaratkan severti

masakan mungkin olahannya yang berbeda. Karena saya

perhatkan juga di luaran saya, jika membuat program pelatihan

Hari Waktu Kegiatan Pelatih

Senin 15.30-16.00 Latihan Tari Panji dan

Gamelan

Inu dan

Ardy 16.00-16.15 Istirahat 16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi

Tari/Gamelan Selasa 15.30-16.00 Tari Samba Feby 16.00-16.15 Istirahat 16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Rabu 15.30-16.00 Tari Klana Wira 16.00-16.15 Istirahat 16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Kamis 15.30-16.00 Tari Tumenggung Wira 16.00-16.15 Istirahat 16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Jum'at 15.30-16.00 Tari Rumyang Inu 16.00-16.15 Istirahat 16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Sabtu 15.30-16.00 Tari Kreasi Inu dan

Feby 16.00-16.15 Istirahat 16.15-17.00 Latihan dan Evaluasi Tari

Minggu 09.00-10.30 Latihan Tari Seluruh

pelatih 10.30-11.00 Evaluasi 11.00-12.00 Gamelan

Page 187: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

asal ngumpulin anak secara massal, lalu menyampaikan tarian,

lalu anak-anaknya bisa dan menyerap sudah seperti itu saja tanpa

memberi informasi bahwa tarian ini ceritanya begini, maknanya

seperti ini, awalnya begini, itulah yang saya tahu. Kebanyakan di

luar sana ya hanya kaya orang senam aja, kita bergerak, ngumpul

kebanyakan seperti itu juga. Untuk saya pribadi, di sanggar saya

berikan informasi kepada mereka bahwa tarian ini tuh ibaratkan

kita gambarkan itu seperti ini, dalam tarian ini ada gerakan ini

yang nanti maksudnya bagaimana, filosofinya seperti apa dan

seterusnya. Saya juga dalam kegiatan khususnya pelatihan, kita

bikin evaluasi mungkin di sanggar lain sama. Kalau istilah

umumnya sih ujian, jadi kita uji juga mereka. Jadi selamasejauh

ini aak itu daya serapnya seperti apa gitu, namanya ujian.

Kemudian dari ujian itu kita beri kriteria nilai, kemudian secara

tertulis kita kasih sertifikat. Tapi setelah itu sebenernya bulan

langsung selesai, nah jika sudah dinyatakan lulus di sertifikat itu

mereka masih harus punya tanggungjawab untuk

keberlanjutannya, bahwa kalian ini bergerak menari secara

tertulisnya kamu memang sudah cukup, tetapi di luar kalian

menari ada yang perlu dipelajari lagi yaitu keilmuannya.

Kemudian akan kita buat program di luar yang sudah ada. Entah

barangkali itu perbedaannya, kurang lebih seperti itu.

8. Berapa banyak anak binaan yang terdapat di Sanggar Wijaya

Kusuma ?

Jawab : Kurang lebih ada 35 anak.

9. Apakah ada kriteria tertentu untuk masuk ke Sanggar Wijaya

Kusuma ?

Jawab : Tidak. Kita bebas, dari kategori apapun seperti latar

belakang pelajar ataupun yang lainnya bebas, kita menerima.

Selain itu kita juga tidak memandang anak sudah bisa nari atau

belumnya, silahkan aja.

10. Bagaimana cara untuk masuk ke Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : untuk mendaftar, kita ga membuat aturan yang

menyulitkan. Sehingga kita memudahkan bagi yang mau belajar

nari, tinggal datang dan mendaftar secara sederhana saja. Lalu,

akan kami arahkan mana yang sesuai.

Page 188: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

11. Kapan Sanggar Wijaya membuka pendaftaran anak binaan baru ?

Jawab : Kapanpun saja bisa bergabung dengan kita.

Page 189: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Transkip Wawancara untuk Pelatih Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

a. Nama : Inu Kertapati (Inusi)

b. Jabatan : Ketua Sanggar

c. Tempat : Cirebon, 18 Oktober 2019

d. Waktu : 17.30-18.00 WIB

Pertanyaan :

1. Bagaimana proses kegiatan pembinaan akhlak dilakukan ?

Jawab : Proses kegiatan ini kita lakukan dengan cara memberikan

informasi kepada anak-anak saat pelajaran berlangsung. Kita

berikan informasi seputar sejarahnya, filosofinya, sehingga

seringkali kegiatan pembinaan akhlak berjalan beriringan dengan

kegiatan menari. Seperti saat saya mengajarkan tari rumyang,

saya juga menceritakan bahwa tari ini seperti apa, maknanya apa

dan seterusnya. Kurang lebih sih begitu.

2. Kapan kegiatan pembinaan akhlak di lakukan ?

Jawab : kegiatannya dilakukan sama dengan kegiatan tari, ya tadi

beriringan.

3. Di mana kegiatan pembinaan akhlak dilakukan ?

Jawab : Di sanggar, saat latihan tari berlangsung. Jadi, kita ga ada

waktu khusus, karena untuk mempelajari ini dengan lebih dalam

butuh waktu khusus dan dengan waktu yang terbatas sehingga

kita memberikan informasi ini saat latihan berlangsung. Ditambah

lagi anak-anak yang jumlahnya cukup banyak, sehingga

memakan waktu yang banyak juga.

4. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan pembinaan akhlak ?

Jawab : Yang terlibat dalam kegiatan ini hanya saya dan anak-

anak saja. karena jika pelatih lain, mereka tidak memberikan

informasi seperti yang saya sampaikan.

Page 190: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

5. Mengapa perlu dilakukan kegiatan pembinaan akhlak ?

Jawab : Sesuai dengan tujuan saya mendirikan sanggar ini adalah

untuk membentuk anak-anak bangsa, khususnya Cirebon agar

mempunyai tingkah laku yang baik. Maka dari itu, ini penting

dilakukan, karena selain mereka dapat menari dan melestarikan

kesenian daerah, mereka juga mendapatkan ilmu lain yang

berguna bagi mereka di kehidupan ini.

6. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan

pembinaan akhlak ?

Jawab : tentunya kalo secara umum terkait anak itu lagi seneng,

semangat, atau lagi tidak semangat. Kalo anak lagi tidak

semangat, saat pembelajaran otomatis lama menerima materinya.

Tapi, kalo lagi semangat biasanya anak itu cepet tanggap. Itu

secara umumnya lah. Tapi mungkin secara khusus laginya

menurut saya sih diukur dari si anak itu, kalo dari waktu anak itu

sudah lama belum, kalau belum lama otomatis mereka belum tau

tentang menari, sehingga ketika dikasih materi mereka belum bisa

menerapkan. Jadi tetap saja anak itu ada yang cepet mengerti ada

yang yang lama juga.

7. Apa yang menjadi faktor tidak tersampaikannya makna tari

kepada anak-anak binaan ?

Jawab: Faktornya adalah karena waktu latihan yang singkat, juga

kebanyakan anak-anak yang latihan di sini kalo ngerasa udah bisa

nari ya udah, belum ada yang mau belajar lebih dalam lagi. Jadi

saya menyampaikan sebisa saya meskipun itu hanya sebatas

gambaran umumnya saja. Kadang juga mereka tidak merespon

tentang ilmunya, hanya respon pola gerak tarinya saja. Juga

karena kebanyakan pada mondok atau sekolah di luar kota yang

membuat mereka ga lagi ikut latihan, jadi mereka tidak maksimal

dalam menerima materi.

8. Bagaimana mengetahui dampak dari kegiatan pembinaan akhlak ?

Jawab : Terlihat dari anak-anak yang lebih memiliki anggah-

ungguh atau tata krama. Meskipun penyampaian dalam kegiatan

pembinaan akhlak belum begitu dalam, masih secara garis besar,

tapi setidaknya anak-anak bisa memahami apa yang mereka

tarikan, seperti apa ceritanya dan maknanya. Tak jarang juga

Page 191: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

anak-anak yang cenderung tomboy saat mengikuti kegiatan di

sanggar menjadi sedikit lebih feminim, juga menjadi lebih

percaya diri dari sebelumnya. Tapi tak dapat dipungkiri juga

bahwasannya ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi si

anak, seperti faktor keluarga dan lingkungan anak itu tingaal..

Tapi sejauh mereka melakukan kegiatan di sanggar, seperti di tadi

lah yang disebutkan.

9. Apa saja bentuk evaluasi dari pelaksanaan kegiatan pembinaan

akhlak ?

Jawab : Evaluasi yang kita lakukan biasanya dengan langsung

menegur apabila anak-anak melakukan hal yang tidak sesuai, jadi

tidak ada waktu khusus untuk evaluasi dalam kegiatan pembinaan

akhlak ini. Namun, untuk evaluasi tari kita buat waktu khusus

untuk kelancaran tari mereka.

Page 192: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Transkip Wawancara untuk Pengelola Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

a. Nama : Eti

b. Jabatan : Bendahara

c. Tempat : Cirebon 20 Oktober 2019

d. Waktu : 12.00-12.30 WIB

Pertanyaan :

1. Bagaimana struktur kelembagaan Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab :

Pembina : Karini

Ketua : Inu Kertapati

Pengawas : Kartini

Sekretaris : Susianti

Bendahara : Eti

Bid. Seni : Wira

Pelatih : Feby, Inu Kertapati, Wira, dan Ardy

2. Apakah sarana dan prasarana yang sudah dimiliki dinilai efektif

untuk pelaksanaan kegiatan ?

Jawab : Sejauh ini saya rasa efektif. Namun kita terbatas di

kostum, karena kita tidak memiliki banyak. Tapi saya rasa

efektiflah.

3. Bagaimana kondisi tempat untuk melakukan kegiatan di Sanggar

Wijaya Kusuma ?

Jawab : sejauh ini alhamdulillah, kita mempunyai fasilitas yang

cukup memadai, mulai dari tempat latihan dan sarana lainnya.

Sehingga dapat mendukung pelaksanaan kegiatan.

4. Dari mana saja sumber dana yang diperoleh untuk pelaksanaan

kegiatan ?

Page 193: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Jawab : Dana yang kita dapat, murni dari kita sendiri dan iuran

dari anak-anak. Karena, kami tidak mendapatkan bantuan dana

dari pemerintah sedikitpun.

5. Bagaimana dana itu dikelola ?

Jawab : Dana ini dikelola untuk keperluan sanggar, mulai dari

uang transportasi pelatih sampai kegiatan-kegiatan yang kita

lakukan, seperti ujian tari di akhir tahun.

6. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki di Sanggar Wijaya

Kusuma ? (jumlah kostum, topeng, alat musik)

Page 194: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

No

.

Barang Jumlah

1 Topeng Samba 15 pcs

2 Topeng Rumyang 15pcs

3 Topeng Tumenggung 15 pcs

4 Topeng Kelana 15 pcs

5 Topeng Panji 15 pcs

6 Satu set kostum Samba 8pcs

7 Satu set kostum Rumyang 8 pcs

8 Satu set kostum Tumenggung 8 pcs

9 Satu set kostum Kelana 8pcs

10 Satu set kostum Panji 8 pcs

11 Satu set kostum Tari Kreasi 25 pcs

12 Saron 2 pcs

13 Bonang 1 pcs

14 Kendang 5 pcs

15 Klenong 1 pcs

16 Kebluk 2 pcs

17 Kecrek 3 pcs

18 Gong 4 pcs

19 Audio Speaker

1 pcs

Page 195: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Transkip Wawancara untuk Pelatih Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

a. Nama : Inu Kertapati (Inusi)

b. Jabatan : Ketua dan Pelatih

c. Tempat : Cirebon 11 Nopember 2019

d. Waktu : 16.00-17.40 WIB

Pertanyaan :

1. Bagaimana sejarah singkat Tari Topeng Cirebon ?

Jawab : Pada masa itu, ada sosok pangeran yang namanya

Pangerang Welang yang katanya dulu dia memiliki pusaka Curug

Sewu di Karawang. Dia dikenal sangat sakti dan kuat karena

pusaka yang dia punya sehingga dia berani mengancam Sunan

Gunung Jati. Tapi di lain sisi, Sunan gunung jati menanggapinya

dengan kepala dingin. Lalu dibuatlah siasat untuk mengalahkan

pangeran Welang dengan menggunakan kesenian Tari Topeng.

Dibuatlah skenario dengan sedemikian rupa, dibuatlah pagelaran

Tari Topeng di tanah lapang yang tak jauh dari kediaman

pangeran Welang. Terdengarlah olehnya suara keramaian di luar,

lalu akhirnya pangeran Welang keluar dan melihat sosok yang

cantik sedang menari yakni Nyi Mas Gandasari. Karena

kepiawannya dalam menari serta parasnya yang cantik, masuklah

pangeran Welang dalam jebakan yang dibuat oleh Sunan Gunung

Jati. Akhirnya Nyi Mas Gandasari dibawa ke kediaman pangeran

Welang. Saat itu, peran Nyi Mas Gandasari memiliki peranan

yang sangat penting untuk mengambil pusaka Curug Sewu yang

dimiliki pangeran Welang. Dengan kecerdikannya, pusaka

tersebut berhasil dibawa oleh Nyi Mas Gandasari yang akhirnya

pangeran Welang tidak lagi memiliki kekuatan dan berserah diri

kepada Sunan Gunung Jati.

Tahun demi tahun, akhirnya Tari Topeng terus dilestarikan

sebagai tontonan di keraton. Namun, saat itu ada sebuah masalah

yang terjadi, sehingga membuat para seniman keluar dari

lingkungan keraton dan mengadu nasib di jalanan sehingga

mereka terpencar ke berbagai daerah, diantaranya di Slangit,

Losari, Palimanan, dan Gegesik. Yang pada akhirnya inilah

Page 196: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

terbentuknya gaya Tari Topeng berdasarkan letak geografisnya

yang membuat Tari Topeng memiliki versi yang berbeda namun

tetap dalam garis Tari Topeng.

2. Apa tujuan dari diciptakannya Tari Topeng Cirebon ?

Jawab : Tari topeng, menurut Pitutur (cerita orang terdahulu)

adalah sebuah kesenian yang benar-benar diciptakan untuk

membantu syiar Islam yang dipelopori oleh Sunan Kali Jaga dan

Sunan Gunung Djati. Pemilihan kesenian tari sebagai media syiar

utama pada masa itu adalah melihat atas dasar masyarakat

Cirebon terdahulu sangat menyukai kesenian dan hal-hal yang

menarik, maka dibuatlah kesenian tari topeng yang dilandasi atas

makna filosofi tahap kehidupan, agama, sosial, dan karakter

manusia yang harapannya melalui tari topeng ini agama Islam

dapat diterima dengan baik oleh warga Cirebon.

3. Ada berapa jenis Tari Topeng Cirebon ?

Jawab : ada lima jenis tari Topeng. Yakni Samba, Rumyang,

Tumenggung, Klana, dan Panji.

4. Apa makna dari Rumyang ?

Jawab : Rumyang terdiri dari 2 suku kata, rum = harum yang=

miyang (pergi). Bisa juga diartikan Rum itu harum dan yang itu

Tuhan. Artinya meninggalkan sesuatu yang harum untuk menuju

Tuhan. Jika kita pergi wajib meninggalkan sesuatu yang harum.

Dalam islampun jika ingin bepergian sholat pakai wewangian

untuk sholat jum’at. Ini juga bermakna apabila kita pergi, kita

harus meninggalkan jejak yang baik-baik. Rumyang diibaratkan

sebagai sosok orang dewasa yang labil. Harum yang dimaksud

adalah hal—hal yang baik, seperti karya, tingkah laku, dan

sebagainya.

Beda dengan keempat topeng yang lainnya. Keempat tarian

lainnya di awal tari topeng tidak menggunakan topeng terlebih

dahulu, tetapi Rumyang mulai menari dengan menggunakan

topeng langsung. Dalam konsep pertunjukkan. Rumyang

merupakan tarian lanjutan dengan Samba.

Page 197: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

5. Bagaimana gerak tari Rumyang dan apa filosofi gerakannya ?

Jawab : Setiap gerakan yang terdapat di dalam tarian Rumyang

merupakan satu kesatuan yang saling terhubung, seperti dikatakan

di atas bahwa tarian ini adalah tarian yang menggambarkan sosok

manusia yang labil dalam menjalani kehidupan, maka setiap

gerakannya diibaratkan seperti sebuah perjalanan hidup.

Berikut tata gerak Tari Rumyang beserta maknanya :

1) Lembeyan alon (Gerakan Inti)

Dalam bahasa Indonesia lembeyan diartikan dengan

jalan dan alon diartikan pelan. Gerakan ini dimaknai

bahwa dalam memulai sesuatu hendaknya untuk pelan-

pelan terlebih dahulu, melakukan adaptasi dengan hal-hal

yang baru.

2) Mincig

Dalam bahasa Indonesia, Mincig bisa diartikan sebagai

gerak kaki yang cenderung berjalan dengan cepat tetapi

tidak normal. Artinya telapak kakinya tidak menempel

dengan sempurna di tanah atau lantai. Gerakan ini

dimaknai sebagai sebuah larangan jangan ecla-eclu,

mancag-mincig (sembarangan) kudu tunempel ning lema

(harus menempel di tanah). Artinya, bahwa jangan sampai

kita dalam kehidupan ini seperti orang yang tidak pasti

dalam melangkah dan tidak mantap, penuh dengan

keraguan. Sehingga nantinya kita akan merugi.

3) Buang Sumping (Gerak Penghubung)

Sumping dalam bahasa Cirebon memiliki arti yaitu

kuping yakni dalam bahasa Indonesia memiliki arti

telinga. Gerakan ini dilakukan dengan membuang Rawis

(bola-bola kecil yang terdapat di sobra yang dipakaikan di

atas kepala, yang terdapat di sisi kana dan kiri dekat

Page 198: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

dengan telinga dan menjuntai sampai ke pinggul).

Gerakan ini dilakukan dengan cara tangan meraba rawis

tersebut dari atas sampai ke bawah dengan ditarik dan

apabila sudah mendapatkan kedua rawis di tangan, lalu

dibuang kedua rawis itu ke arah depan. Gerakan ini

dinamakan juga ngerawis dimaknai sebagai gerakan untuk

berpikir dan memilah-milih apa yang harus dilakukan

setelah memulai dengan pelan (lembeyan alon).

4) Banting Tangan

Banting bisa diartikan dengan melemparkan sesuatu

ke arah abawah. Pada gerakan ini yang dibanting adalah

kedua tangan ke samping. Gerakan ini memiliki makna

seakan-akan sedang membuang sesuatu yang ada di

tangan atau membuang sesuatu yang kotor atau perbuatan

dosa yang pernah kita lakukan yang hendaknya

ditinggalkan untuk melanjutkan ke tahapan hidup

selanjutya. Jadi diharapkan diri dalam keadaan suci dan

bersih.

5) Incek meneng

Gerakan ini dilakukan dengan cara kedua tangan dan

kaki dibuka dengan menginjakan tumit ke lantai, badan

tegak dan diam di satu tempat. Incek yaitu menginjak dan

meneng itu diam. Gerakan ini sebagai gerakan yang

seakan-akan sedang berpikir keras.

Gerakan incek meneng memiliki makna bahwa

sebelum kita pergi jauh, kita harus memperkirakan atau

melakukan tolak ukur apakah keputusan yang diambil

akan baik atau tidak.

Page 199: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

6) Ngelarap (Gerakan Penghubung)

Gerakan ini dilakukan dengan cara melangkahkan kaki

ke depan diringi dengan gerakan tangan lurus ke depan.

Ngelarap diartikan sebagai keinginanan atau cita-cita.

Gerak ini memiliki makna bahlwa keputusan yang akan

kita ambil haruslah dengan jelas dan harus fokus serta

harus tertata agar tujuan kita tercapai.

7) Incek Miring Banting Tangan

Gerakan ini melangkahkan kaki ke samping. Gerakan

ini memiliki makna bahwa kita harus lebih konsentrasi

dalam menjalani kehidupan, karena di depan akan banyak

rintangan yang menghadang. Selain itu, pada umumnya

kata miring memiliki konotasi yang negatif, sehingga

perlu disikapi bahwa kita jangan sampai terlalu percaya

diri dalam bersikap dan menganggap mudah apa yang

akan terjadi. Sehingga nanti akan miring, yang

dimaksudkan adalah akan mucul rasa sombong dan tidak

tercapainya suatu tujuan. Dalam Islampun kita sebagai

umat manusia tidak boleh berlebihan dalam segala

sesuatu, karena yang berlebihan pastilah tidak akan

berbuah baik. Optimis itu boleh, tetapi optimis yang

berlebihan dekat dengan kesombongan. Sebaiknya dijalani

dengan baik, bersungguh-sungguh, tapi jika Tuhan tidak

memberi restu, maka kita tidak bisa berbuat apa-apa.

8) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna yang

sama.

Page 200: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

9) Lembeyan Alon

Pengulangan gerak Lembeyan Alon dengan makna

yang sama.

10) Incek Miring Banting Tangan

Pengulangan gerak Incek Miring Banting Tangan

dengan makna yang sama.

11) Ayun Tangan

Gerakan ini dilakukan dengan mengayunkan tangan.

Gerakan ayun tangan diibaratkan seperti kehidupan

manusia yang mudah goyah akan sesuatu. Sehingga dalam

menjalani kehidupan kita tidak boleh terlena.

12) Incek Meneng Nengok

Gerakan ini hampir sama dengan gerakan incek

meneng, perbedaannya di sini ditambah gerakan nengok

ke kanan dan ke kiri. Gerakan ini mengisyaratkan bahwa

sebelum melanjutkan ke tahapan hidup selanjutnya untuk

mengoreksi dan melihat terlebih dahulu ke sekeliling kita

untuk berhati-hati. Dalam gerakan ini terdapat nengok

yang artinya juga mulai dari sini kita akan melanjutkan ke

tahapan selanjutnya.

13) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna yang

sama.

14) Banting Tangan

Pengulangan gerak Banting Tangan dengan makna

yang sama.

Page 201: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

15) Kenyut

Kenyut diartikan sebagai denyut/ perasaan/

emosi/nafsu manusia. Gerakan ini dimaknai bahwa untuk

melangkah ke tahapan hidup selanjutnya kita sudah harus

mulai menstabilkan atau mengatur nafsu atau emosi kita.

16) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna yang

sama.

17) Tindak Tiga Maju Mundur

Gerakan ini melambangkan gejolak kehidupan

manusia yang tidak menentu arahnya, tidak yakin, tidak

optimis, kadang maju dan kadang mundur cendrung tidak

stabil. Sehingga sebaiknya kita harus pasti dan penuh

perhitungan dalam bertindak dan mengambil keputusan.

18) Incek Miring

Pengulangan gerak Incek Miring dengan makna yang

sama.

19) Sepak Soder

Soder yakni selendang yang dikenakan penari yang

letaknya di samping pinggang. Soder dilambangkan

sebagai sifat teledor manusia, diletakan di samping

dimaknai bahwa sifat tersebut harus dikesampingkan oleh

manusia yang pada dasarnya manusia sebagai makhluk

yang sering melakukan kesalahan dan lupa. Sehingga

dalam gerakan sepak soder ini dimaknai bahwa kita harus

membuang jauh sifat teledor dalam menajalni kehidupan.

Page 202: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

20) Incek Meneng

Pengulangan gerak Incek Meneng dengan gerakan

yang lebih keras karena didahului dengan gerkan Sepak

Soder dari gerkan Incek Meneng sebelumnya. Tetap

dengan makna yang sama.

21) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna yang

sama.

22) Pak Bang

Pak Bang merupakan singkatan dari memapak

perkembangan. Gerakan ini dimaknai sebagai perilaku

yang memprediksi perkembangan yang akan terjadi nanti,

sehingga mulai saat ini kita bisa meminimalisir

kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di keesokan

hari,

23) Lembeyan

Gerakan lembeyan di sini menggunakan kedua tangan

dan gerakannya lebih cepat. Gerakan kedua tangan yang

membuka dimaknai bahwa kita harus sudah muai

membuka diri dan berjalan lebih cepat untuk ke tahapan

selanjutnya.

24) Ngelarap

Pengulangan gerak Ngelarap dengan makna yang

sama.

25) Godeg

Godeg berati menggerakan kepala ke kanan dan ke

Page 203: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

kiri. Gerkaan ini dimaknai bahwa semua ini belum selesai,

perjalanan masih panjang dan jangan puas terlebih dahulu.

26) Incek Meneng

Pengulangan gerak Incek Meneng dengan makna yang

sama.

27) Incek Ngolah Sumping

Gerakan yang merupakan perpaduan antara gerakan

incek dan ngolah sumping. Gerakan incek sama dengan

gerakan incek sebelumnya, yang membedakan adalah ada

ngolah sumping, yang dimaksud ngolah sumping adalah

memegang sumping. Gerakan ini dimaknai sebagai

gerakan yang sedang mengkaji diri, introspeksi lebih

dalam lagi bahwa segala sesuatu yang terjadi dan didengar

nanti harus dicerna dan dipahami terlebih dahulu.

28) Banting Tangan atau Seblak Tangan

Pengulangan gerak Banting Tangan atau Seblak

Tangan dengan makna yang sama. Pada gerakan banting

tangan yang ini, dimaknai bahwa kita sudah tau mana

yang harus di dengar dan mana yang tidak. Jadi gerakan

ini membuang segala sesuatu yang tidak akan bermanfaat.

29) Godeg Iya

Gerakan ini dilakukan dengan menganggukan kepala

ke depan. Pada tahap ditandai bahwa kita sudah

mendapatkan apa yang kita tuju untuk melanjutkan ke

tahapan hidup selanjutnya.

Page 204: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

30) Buka Topeng

Gerakan ini dilakukan dengan melepas topeng yang

dikenakan oleh penari, menjadi tanda bahwa rangkaian

Tari Topeng sudah selesai.

31) Salam

Gerakan ini dijadikan sebagai penutup, dengan

membungkuk ke arah depan, sebagai tanda bahwa

pertunjukan telah selesai.

6. Alat musik apa yang dipakai untuk mengiringi tari Rumyang ?

Jawab : Dalam penampilan tari topeng, tentunya terdapat alat

musik sebagai pengiring tarian. Alat musik tersebut bernama

gamelan. Konon dulu secara laras, laras gamelan ini adalah laras

Prawa secara umumnya disebut Salendro yang terdiri dari lima

nada dan berjumlah 9

7. Apa makna dari harmonisasi yang dihasilkan dari alat musik

tersebut ?

Jawab :

1) Saron

Saron terdiri dari dua alat, yakni saron satu dan saron

dua. Saron satu biasa disebut penimbal dan saron dua

biasa disebut penurut. Untuk penentuannya dibebaskan

kepada penabuh, karena kedua alat ini bentuk dan

nadanya sama. Kedua alat musik ini dimainkan secara

berurutan, sehingga nada yang dihasilkan seolah-olah

seperti bersautan. Bunyi yang dihasilkan adalah “nong

ning nong”. Filosofi yang dihasilkan adalah “Karon-

karone lagi ngerekening” artinya kedua alat ini sedang

Page 205: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

bersautan. Diibaratkan seperti orang yang sedang

mengobrol untuk merencanakan sesuatu. Saron dalam

bahasa jawa juga bisa diistilahkan dengan sebutan racik

atau racikan bisa diartikan sebagai sebuah perencanaan.

Hal ini bisa dimaknai bahwa dalam menjalani kehidupan,

kita harus memiliki perencanaan.

2) Kenong dan Jengglong

Dalam memainkannya, biasanya kenong dipasangkan

dengan jengglong. Karena selain alatnya yang mirip, alat

ini dimainkan secara bersamaan dan dimainkan oleh satu

orang. Tetapi, yang membedakan adalah bahwa kenong

itu nada tinggi dan jengglong nada rendah. Istilah lain

dari kenong dan jengglong adalah engklog. Disebut

engklog, karena penabuhnya memainkan kenong

jengglong dengan tidak beraturan, dia harus

mengarahkan badannya ke segala arah untuk

memainkannya. Gerakan badan penabuh diibaratkan

seperti perilaku engklag-engklug atau artinya ke sana ke

mari. Dalam memainkan alat ini, sama seperti perilaku

manusia yang selalu punya banyak keinginan. Ingin itu

dan ingin ini. Ini memiliki arti bahwa jangan berperilaku

seperti itu, jika punya keinginan harus fokus.

3) Penerus

Dalam istilah musik, penerus adalah sebagai ritem.

Penerus adalah alat musik yang merupakan gabungan

dari alat musik saron, kening, jengglong, dan bonang.

Dalam gamelan, penerus memiliki tugas untuk

meneruskan bunyi alat musik lainnya. Ibarat melodi

Page 206: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

dalam musik, yang memainkan alat musik ini biasanya

orang yang sudah mahir memainkan gamelan lain.

Dilihat dari fungsinya, alat ini bersifat meneruskan serta

menegaskan. Sehingga makna yang terkandung dalam

penerus ini adalah hampir keseluruhan dari makna yang

terdapat dalam jenis gamelan lainnya, serta menegaskan

bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya haruslah

diingat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Keblug

Geblug dalam permainannnya diibaratkan sebagai

ketukan dalam sebuah lagu. Sehingga pemusik lainnya

dapat dengan mudah memainkan alat musiknya karena

dibantu dengan ketukan tersebut. Bunyi yang dihasilkan

dari alat kebluk ini adalah “tuk bluk tuk bluk” seolah-

olah alat ini seperti sedang bersautan dan mengingatkan.

Tuk yakni ngetuk, yaitu perilaku seseorang yang sedang

memberi tahu dan bluk yakni kebluk, yaitu seseorang

yang diberitahu. Ini dimaknai bahwa setiap kita baiknya

saling mengingatkan satu sama lain bahwa di dalam

hidup ini ada aturan, baik itu aturan agama, aturan di

masyarakat, dan aturan di lingkungan.

5) Kecrek

Kecrek atau disebut juga sebagai kepak apabila

dimainkan akan menghasilkan bunyi “crak tok crak tok”.

Maksud dari bunyi tersebut dalam bahasa Jawa memiliki

arti “dicacak sampe entok” dalam bahasa Indonesia

artinya adalah dicoba sampai habis. Maknanya bahwa

kita hidup sebagai manusia dalam menjalani kehidupan

Page 207: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

harus pantang menyerah untuk mencoba segala sesuatu,

baik itu kesempatan dan peluang yang ada sampai habis.

Habis maksudnya adalah sampai batas maksimal usaha

dan sampai habis usianya.

6) Kendang Topeng

Kendang topeng apabila dimainkan akan

menghasilkan suara “dang dang”. “Dang” artinya

tandang yang dalam bahasa Indonesia maknanya

menghadap ke depan. Kendang topeng di letakan

dihadapkan ke depan, tidak seperti kendang pada

umumnya. Tandang juga bisa diartikan sebagai maju,

sehingga makna yang terdapat dalam ini adalah bahwa

kita dalam hidup harus maju ke depan, artinya menatap

masa depan bukan masa lalu, sehingga kita bisa

menjalani kehidupan yang lebih baik.

7) Bonang

Bunyinya biasanya “nang nong nang”. Kita itu

istilahnya kita itu wenang atau menang artinya Sesuatu

yang harus. Kita hidup di dunia ini sudah seharusnya.

Wenangnya kita sudah seharusnya memuji kepada gusti

yang maha suci, memuja kepada yang maha agung. kan

kita wajib dan harus. Yang namnaya mengimani,

beribadah kepada yang maha kuasa. Ngewenangi bahwa

adanya Tuhan. Ini adalah perwujudan kewenangan

kepada Tuhan.

8) Gong

Alat musik gong biasanya dimainkan di akhir. Bunyi

yang dihasilkan oleh gong biasanya berbunyi “gerrrr”.

Page 208: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

makna yang terkandung dari bunyi tersebut adalah

“angger” dalam bahasa Indonesia bisa diartikan stabil.

Artinya bahwa kita sebagai manusia harus stabil dalam

menjalani kehidupan, tidak terlalau berlebihan. Karena

yang berlebihan akan berakhir dengan keburukan.

Page 209: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Transkip Wawancara untuk Pelatih Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

a. Nama : Inu Kertapati (Inusi)

b. Jabatan : Ketua dan Pelatih

c. Tempat : Cirebon 05 Januari 2019

d. Waktu : 12.00-12.47 WIB

Pertanyaan :

1. Apa makna dari kostum tari Rumyang ?

Jawab :

1) Sobra

Sobra dilambangkan sebagai mahkota, yakni aksesoris yang

dipakai di kepala. Sobra terbuat dari rambut asli, juga kulit.

Dalam sobra terdapat empat bagian, yakni ada rambut,

tatahan kulit, jamang, dan sumping. Sumping ini mengambil

kata dari kuping atau dalam bahasa Indonesia berarti telinga.

sama dengan telinga yang letaknya di samping bagian kepala,

maka sumpingpun di letakkan di samping.

2) Kedok

Kedok itu istilahnya ambil dari kata kedodokan dalam bahasa

Indonesia yakni kedudukan. Ini menandakan identitas

tarian atau karakter tarian, karena setiap tarian memiliki

kedok yang berbeda-beda. di bagian atas alis terdapat hiasan

yang dinamakan pilis, ini menggambarkan sebagai kerutan di

dahi yang menandakan umur seseorang. Apabila pilisnya

sedikit tandanya masih muda, apabila banyak tandanya sudah

berumur.

Page 210: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

3) Kutang Penopengan/Baju dan Celana

Baju yang digunakan adalah baju pendek atau kutung dan

celana tiga perempat atau sontog. Model baju yang digunakan

dalam Tari Topeng ini dibuat sedimikian rupa memenuhi

standar aurat laki-laki, yakni dari pusar sampai lutut yang

harus ditutupi. Karena dahulu tarian ini pertama kali ditarikan

oleh seorang laki-laki bernama Pangeran Panggung. Tak

jarang juga ada penari lain yang lebih memanjangkan

celananya. Sebenarnya untuk saat ini tidak ada aturan baku

untuk pakaian yang dikenakan penari topeng, lebih kepada

tingkat kenyamanan penari saja. Karena tingkat kenyamanan

memberikan dampak yang cukup besar saat menari nanti.

4) Kain Lancar

Kain lancar atau lancaran adalah kain yang dibuat seperti

rempel. Dinamakan lancar ini diharapkan bahwa nantinya

ketika sudah memakai kain itu akan diberi kelancaran oleh

yang Maha Kuasa dalam hal apapun, ini ibarat sebuah do’a

yang dipanjatkan kepada yang Maha Kuasa.

5) Soder

Soder ini dipasang di samping. Soder berasal dai bahasa jawa

yakni sleder artinya sifat teledor manusia, maka dari itu soder

di pasang di samping karena sifat teledor manusia memang

harus dikesampingkan.

6) Kerodong

Kerodong dalam bahasa jawa artinya tutup atau menutup. Ini

berfungsi untuk menutupi lekukan-lekukan badan saat

Page 211: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

melakukan gerakan tari, sehingga tidak akan terlihat dan tidak

mengundang hal-hal yang berbau sensual.

7) Kace/Kaweng

Kace dalam bahasa jawa berarti lebih. Ini memberikan arti

bahwa di dalam diri kita harus memiliki nilai lebih, karena

kita manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang

lebih dari yang lainnya. Lebih sempurna, lebih cerdas dan

lainnya.

8) Badong

Penggunaan Badong sama dengan penggunaan sabuk,

fungsinya sebagai pengikat. Badong memiliki makna sebagai

pengukur kelebihan kita sejauh mana. Badong itu sejenis

sabuk yang terbuat dari sejenis logam, ada yang dari perak

atau tembaga. Di dalam badong ini terdapat motif-motif

berukuran besar, ada yang jumlahnya enam, sembilan, atau

sepuluh. Artinya badong ini sebagai ukuran seberapa banyak

kelebihanyang ada pada diri. Kelebihan yang dimaksud jika

dalam kesehatan adalah makanan yang maksud dalam diri

kita, diharapkan kita tidak terlalu memasukan makanan yang

berlebihan, dalam konteks yang lain adalah makanan yang

haram. Sehingga badong bisa memberikan petunjuk tentang

apa yang ada pada diri kita.

9) Tutup Prasa

Tutup prasa ini digunakan untuk mneutupi secara sempurna

bagian yang harusnya ditutupi, sehingga tidak mengundang

hal-hal yang berbau sensual.

Page 212: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

10) Dasi

Dasi itu diibaratkan sebagai pondasi dan harus terisi. Yang

mana apabila kita membuat pondasi haruslah berisi.

11) Gelang

Gelang ini bernama gelang sigar kangkung dan terbuat dari

logam. Namun, yang saat ini digunakan oleh para penari

topeng adalah sudah dimodifikasi bentuknya. Gelang

disimbolkan sebagai ukuran sejahtera seseorang, orang yang

mapan. Dinamakan gelang sigar kangkung, karena bentuknya

yang bolong di tengah seperti batang kangkung apabila

dipotong, dan transparan. Artinya bahwa kita itu harus

transparan terhadap harta yang dimiliki, maksudnya bahwa

harta yangada pada diri kita ini adalah pemberian dari yang

Maha Kuasa.

12) Keris

Keris sebagai salah satu item dari kostum Tari Topeng

dijadikan sebagai pegangan. Pegangan yang dimaksud adalah

ke Islaman, artinya agama. Dalam hidup, kita harus berpegang

teguh dengan agama kita, yakni Islam.

Page 213: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Transkip Wawancara untuk Anak Binaan Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan :

a. Nama : Triyana

b. Usia : 14 Tahun

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat : Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun,

Kabupaten

Cirebon

e. Tanggal, Waktu : 15 Desember 2019, 11.00-11.15

Pertanyaan :

1. Dari mana tahu Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Karena orang sini, jadi udah tau dari dulu.

2. Kenapa memilih Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : pKarena memang udah niat mau di sanggar ini aja.

Kelliatannya bagus, terus ramah-ramah orangnya.

3. Sudah berapa lama bergabung di Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Udah 3 tahun lebih juga ikut latihan di sini.

4. Bagaimana rasanya mengikuti kegiatan di Sanggar Wijaya

Kusuma ?

Jawab : Rasanya gabung di sini itu bahagia banget, banyak

momen yang menyenangkan. Kaya ikut tampil di acara-acara

festival, kebudayaan dan banyak lagi.

5. Menurut Anda, seberapa pentingkah mengikuti kegiatan tari

Topeng ?

Jawab : penting, karena ini merupakan bagian dari warisan

leluhur, terutama ini adalah Tarian yang memang diciptakan

langsung oleh Sunan Gunung Jati untuk penyebaran agama Islam

di zaman dulu. Dan ini juga sudah menjadi budaya Cirebon, jadi

jangan sampe dilupakan, gitu.

Page 214: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

6. Bagaimana kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan di

Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Kegiatan pembinaannya sih ga terlalu sering, lebih sering

ke nari. Jadi kaya sejarahnya, sama makna masing-masing tarinya

gitu. Kalo makna gerakannya itu ga terlalu banyak disampein,

soalnya kalo latian juga ga lama waktunya. Tapi seru sih bisa

dapet ilmunya, jadi buat kita belajar dan inget pesan-pesanya gitu.

7. Selain sejarah dan makna tiap tarian, apakah Anda memahami

gerakan tariannya?

Jawab : Kalo gerakan belum paham sih the. Baru sejarah sama

makna secara garis besarnya aja.

8. Apakah materi pembinaan akhlak dapat dengan mudah dipahami

?

Jawab : Mudah the, soalnya pa inu tuh jelas kalo nerangin. Jadi ke

kitanya tuh gampang nangkep gitu.

9. Menurut Anda, bagaimana penyampaian yang disampaikan oleh

pembina dalam kegiatan pembinaan akhlak ?

Jawab : Penyampaiannya tuh jelas, neranginnya kan sambil

ngajarin gerakan juga, jadi tuh langsung paham.

10. Apakah Anda merasakan manfaat setelah mengikuti kegiatan

pembinaan akhlak ?

Jawab : Iya jadi lebih tau tentang sejarahnya yang Tari Topeng itu

dibuat untuk nyebarin agama Islam. Terus Tari Topeng itukan ada

maknanya, kaya bisa liat panji itu kaya anak kecil yang baru lahir,

suci, lembut. Nah kita tuh harus mencontoh panji buat kaya

berperilaku lembut, kalo kelana itu sosok yang pemarah jadi ya

jangan sampe kita itu kaya kelana. Rumyang tuh kaya anak

remaja yang labil, jadi kita tuh harus punya pendirian gitu. Samba

itu anak-anak yang kaya lagi suka belajar, aktif jadi kita juga

harus mencontoh samba. Terus tumenggung itu kaya sosok yang

dewasa gitu, tenang tapi ada tegas-tegasnya gitu, kita juga harus

mencontoh dia. Gitu sih.

Page 215: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Transkip Wawancara untuk Anak Binaan Sanggar Seni

Wijaya Kusuma Cirebon

Identitas Informan

a. Nama : Silvi Aprilliyani

b. Usia : 14 Tahun

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat : Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun,

Kabupaten

Cirebon

e. Tanggal, Waktu : 15 Desember 2019, 11.15-11.30

Pertanyaan :

1. Dari mana tahu Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Sama kaya Triyana, orang sini sih. Jadi tau dari lama.

2. Kenapa memilih Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Karena dulu pernah gabung di sanggar lain, terus ga

nyaman. Jadi pindah ke sini dan ternyata nyaman banget di sini.

3. Sudah berapa lama bergabung di Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Udah 3 tahun lebih gabung di sanggar ini.

4. Bagaimana rasanya mengikuti kegiatan di Sanggar Wijaya

Kusuma ?

Jawab : Seru sih. Bisa mengenal budaya Indonesia lebih dalem,

khususnya Cirebon. Banyak kawan, apalagi dari desa-desa lain.

5. Menurut Anda, seberapa pentingkah mengikuti kegiatan tari

Topeng ?

Jawab : Tari Topeng Cirebon itukan budaya yang harus

dilestarikan, kalo bukan sama orang Cirebonnya ya siapa lagi.

Terus juga ini kan apa ya bukan tarian biasa gitu, karena ada

sejarahnya sama filosofinya. Kaya yang tadi disampein temen-

temen lain kalo tari ini tuh dibikin buat menyebarkan agama

Islam waktu dulu. Jadi spesial gitu.

Page 216: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

6. Bagaimana kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan di

Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Iya, jadi materi tentang itu ga banyak dikasih. Cuma apa

ya secara garis besar gitu. Kalo latihan juga kan gantian sama

yang lain. Jadi masih fokus ke tari. Tapi secara garis besar sih

udah tau. Jadi sedikit bisa buat ambil pelajaran dari sejarahnya,

makna tarian, dan beberapa gerakan yang udah disampein sama

pa Inu.

7. Selain sejarah dan makna tiap tarian, apakah Anda memahami

gerakan tariannya?

Jawab : Kalo gerakan belum paham juga sih the. Cuma sejarah

sama makna secara garis besarnya aja yang baru dipahami.

8. Apakah materi pembinaan akhlak dapat dengan mudah dipahami

?

Jawab : Mudah, mudah dipahami. Soalnya ngejelasinnya enakan.

Jadi cepet paham.

9. Menurut Anda, bagaimana penyampaian yang disampaikan oleh

pembina dalam kegiatan pembinaan akhlak ?

Jawab : Penyampaiannya enak, soalnya apa ya jelas gitu. Kita

belajar sambil praktek, jadi jelas lah gitu.

10. Apakah Anda merasakan manfaat setelah mengikuti kegiatan

pembinaan akhlak ?

Jawab : Manfaat yang didapetin di sini itu banyak banget, kaya

nambah rasa percaya diri, disiplin, ilmu tari dan sejarah serta

maknanya. Kaya yang tadi disampaikan sama Mas Surya dan

Triyana, bahwa dari Tari Topeng ini kita bisa belajar banyak hal

dan mencontoh yang baik-baiknya juga tidak mencontoh yang

buruknya.

Page 217: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Transkip Wawancara untuk Anak Binaan Sanggar Seni Wijaya

Kusuma Cirebon

Identitas Informan

a. Nama : Surya

b. Usia : 29 Tahun

c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Alamat : Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan,

Kabupaten

Cirebon

e. Tanggal, Waktu : 15 Desember 2019, 11.30-11.45

Pertanyaan :

1. Dari mana tahu Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Saya tau sanggar ini dari sosial media, karena sanggar

Wijaya Kusuma ini emang sudah terkenal.

2. Kenapa memilih Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Gabung di sini karena awalnya Cuma nganterin ponakan

yang udah latian di sini, terus saya ada einginan untuk belajar

jadilah bergabung di sini. Tapi memang sanggar Wijaya Kusuma

ini sudah terkenal dan punya nama di masyarakat.

3. Sudah berapa lama bergabung di Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Bergabung di sini udah hampir mau 1 tahun, tapi taunya

udah dari 3 tahun yang lalu.

4. Bagaimana rasanya mengikuti kegiatan di Sanggar Wijaya

Kusuma ?

Jawab : Menarik. Satu kata sih kata saya menarik. Kita tau di era

milenial ini sudah agak ke samping dan peminatnya juga udah

sedikit. Tapi kalo menurut saya pribadi, menariknya kalo bukan

kita siapa lagi. Dan di sini kebetulan bukan antara guru dan

murid, tapi cenderung lebih kekeluargaan yang terjadi. Lebih

menarik, enak, dan lainnya enjoy sih. Di sini yang dijalin itu

kekeluargaannya, bukan antara guru dan murid. Tapi tetap ada

batasannya. Mereka itu Pa Inu dan Bu Eti sangat humble, mereka

Page 218: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

kaya ngemong kita jadi kita ga kerasa lagi belajar, tapi lagi main

aja.

5. Menurut Anda, seberapa pentingkah mengikuti kegiatan tari

Topeng ?

Jawab : Menurut saya mempelajari Tari Topeng itu sangat

penting, satu kalo bukan kita yang mengangkat, siapa lagi ? Yang

kedua, lebih cenderung ya buat disiplin dan jadi enak ya jam

sekian kita harus bisa meng-handle semuanya dengan cepat. Yang

paling penting ya tadi adalah bahwasannya kita mumpung masih

muda, masih berkarya. Setelah itukan regenerasi, kalo bukan kita

yang menularkan lagi ilmunya ke depannya siapa lagi ? jadi

intinya budaya kita jangan sampai mati. Itu aja sih.

6. Bagaimana kegiatan pembinaan akhlak yang dilakukan di

Sanggar Wijaya Kusuma ?

Jawab : Bagus ya saya rasa. Karena dari situ saya bisa

mendapatkan ilmu yang mana belum tentu di sanggar lain bisa

kita dapatkan. Dari materi yang disampaikan juga bisa membuat

kita mengambil pelajaran untuk diterapkan di kehidupan kita.

Meski ya tadi tidak secara gamblang atau menyeluruh memang

mungkin banyak faktor yah, jadi tidak seluruhnya kami

memahami pertarian itu seperti apa.

7. Selain sejarah dan makna tiap tarian, apakah Anda memahami

gerakan tariannya?

Jawab : Untuk makna gerakan, saya rasa belum yah. Baru sejarah

sama makna secara umum saja.

8. Apakah materi pembinaan akhlak dapat dengan mudah dipahami

?

Jawab : Sangat mudah dipahami bagi saya, penyampaiannya juga

jelas, dan sangat membantu juga untuk membawakan tari. Jadi

seperti lebih menjiwai tari yang dibawakan oleh kita.

9. Menurut Anda, bagaimana penyampaian yang disampaikan oleh

pembina dalam kegiatan pembinaan akhlak ?

Jawab : Sangat jelas yah, karena mas Inu juga menyampaikannya

dengan santai dan tidak terburu-buru. Jadi menyenangkan.

Page 219: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

10. Apakah Anda merasakan manfaat setelah mengikuti kegiatan

pembinaan akhlak ?

Jawab : Banyak sekali. Satu, buat diri saya pribadi itu disiplin.

Jadi kita harus meng-handle segala sesuatu. Ah jam segini harus

ini, harus itu, jadi harus tepat waktu. Kedua, kekeluargaan,

silaturahmi kita , banyak teman, koneksi juga, dan paling penting

adalah saya tau lebih banyak dan lebih dalam lagi budaya Cirebon

oh ternyata kaya loh budaya kita. Buat apa kita meng-elu-alukan

atau menyukai budaya lain terlalu jauh, kalo budaya kita lebih

kaya sendiri. Juga tari Topeng ini juga menggambarkan karakter

manusia yah. Contohnya, Kelana lebih cendrung marah dan

sebaginya. Jadi ya emang itu sifat manusia yah, jadi perwujudan 5

wanda itu sudah tercover. Dan memang kita harus seperti iyu.

Jadi fasenya ada semua, sehingga kita harus bisa meng-handle itu.

Kita ambil yang baiknya dan yang buruknya dijadikan sebagai

pelajaran.

Page 220: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

HASIL OBSERVASI

01 Maret 2019

Setelah dua sanggar yang saya datangi, yang bertempat di

Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon, hari ini saya membuat janji

dengan Mas Inu yag merupakan salah satu tokoh budayawan Cirebon

yang menekuni seni tradisional Tari Topeng Cirebon. Semua ini

berkat teman saya yang bernama Khairul Anwar yang selalu

mendampingi dan membantu saya untuk menemukan tempat yang

sesuai untuk dijadikan tempat penelitian. Kami mencari-cari kontak

Mas Inu lewat facebook dan akhirnya kami mendapatkannya. Hari ini

kami berdua berangkat dari rumah saya pukul 09.30 WIB untuk

menuju tempat bertemu kami di Goa Sunyaragi, yakni salah satu

objek wisata sejarah di Cirebon, yang kebetulan saat itu Mas Inu

sedang berkegiatan di sana.

Sesampainya di sana pukul 10.30 WIB, saya dan teman saya

langsung mencari keberadaan Mas Inu yang rupanya masih ada

urusan, sehingga kami menunggu di ruang tamu. Selesainya Mas Inu

dengan urusannya, kami di ajak ke ruangan atas agar kami tidak

terganggu dengan suara obrolan di ruang tamu. Saya

memperkenalkan diri begitu juga teman saya dan menyampaikan niat

saya bahwa saya sedang mencari tempat untuk penelitian saya yang

berkaitan dengan tari topeng. Perbincangan kami berlangsung cukup

lama, sekitar hampir 3 jam. Beliau bercerita bagaimana tari topeng

itu, bagaimana pengalamannya selama menjadi seorang seniman, dan

beberpa kisah mengenai sejarah Cirebon.

Hasil dari pertemuan hari ini adalah saya diizinkan untuk

melakukan penelitian di sanggar beliau yang ternyata bertempat di

sebelah desa saya. Tanpa disangka ternyata cukup dekat dengan

Page 221: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

rumah saya tinggal, sehingga memudahkan saya untuk melakukan

penelitian.

18 Oktober 2019

Hari ini saya menuju sanggar pada pukul 16.00 WIB setelah saya

pulang dari pasar memabtu kedua orang tua saya. Sesampainya saya

di sana, saya mendapati Mas Inu yang sedang melatih tari Rumyang.

Suasana sanggarnya nyaman dan cukup luas untuk melakukan

kegiatan. Terlihat anak-anak sedang serius sekali saat latihan, karena

di akhir bulan Desember nanti mereka akan melakukan ujian tari

yang digelar secara terbuka dan dinilai oleh dewan juri. Hari ini yang

melakukan latihan hanya beberapa, disesuaikan dengan jadwal

masing-masing. Untuk latihan gabungan dan evaluasi dilaksanakan di

hari minggu.

Kedatanganku di sanggar, ternyata cukup menarik perhatian

anak-anak. Mereka menjadi sedikit tidak fokus dan senyum-senyum

melihat kedatanganku. Tentunya Mas Inu memberi isyarat untuk aku

menunggu sebentar sampai latihannya selesai dalam kkurang lebih

lima belas menit lagi. Merekapun kembali fokus.

Setelah mas Inu menyuruh mereka istirahat, saya langsung

menghampiri mas Inu. Menanyakan kabar dan emnanyakan apakah

beliau berkenan untuk menjadi subjek penelitianku. Alhamdulillah,

beliau sangat berkenan. Saat itu, aku sekaian menanyakan beberapa

pertanyaan seputar kegiatan pembinaan akhlak di sanggar.

Sembari aku dan mas Inu berbincang, anak-anak mengobrol dan

sesekali mereka melihat ke arah kami. Dan mas Inu menyuruh

mereka untuk pulang karena latihan selesai. Mereka menyalami mas

Page 222: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Inu dan menyalamiku juga. Anak yang baik tuturku dalam hati. Lalu

kami melanjutkan perbincangan kami sampai pukul 18.00 WIB.

Setelah itu, aku mengucapkan terimakasih karena telah bersedia

diwawancarai hari ini dan pamit pulang ke rumah.

20 Oktober 2019

Hari ini, saya pergi ke sanggar ditemani oleh adik saya. Kami

berangkat ke sanggar pada pukul 10.00 WIB. Sesampainya di sana,

ternyata anak-anak binaan berkumpul semua, ramai sekali. Saya

langsung menghampiri Mas Inu dan Bu Eti. Saat saya tiba, beberapa

anak sedang menari dan beberapa lainnya menunggu giliran. Mereka

anak-anak yang sangat sopan, setiap mereka leway di depan saya

mereka tersenyum dan permisi, meski mayoritas pemalu, mungkin

karena saya orang asing jadi mereka malu.

Saat itu saya mecoba untuk mendekati mereka, mengajak

mengobrol dengan mereka dan alhamdulillah mereka ternyata tidak

sangat pemalu. Bahkan mereka mengajak bercanda saya terlebih

dahulu. Mungkin sebenarnya bukan pemalu, tapi segan dengan orang

baru.

Evaluasi yang dilakukan seusai latihan dilakukan, Mas Inu dan bu

Eti yakni istrinya menyampaikan evaluasi dengan ramah dan

memotivasi mereka bahwa mereka harus giat berlatih, karena mereka

akan ujian sebentar lagi. Setelah semuanya selesai, anak-anak pulang

dan menyalimi para velatih termasuk saya.

Setelah anak-anak pulang, saya menghampiri bu Eti selaku

bendahara merangkap pengelola sanggar ini, untuk dimintai

kesediaannya untuk diwawancarai oleh saya dan beliau bersedia.

Page 223: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Alhamdulillah, saya melakukan wawancara seputar kelembagaan

dengan bu Eti. Setelah berbincang panjang lebar, kami menyadari

bahwa wawancara yang saya lakukan telah selesai, tapi kami masih

lanjut dengan pembahasan yang lain. Setelah selesai, saya pamit

pulang kepada bu Eti dan Mas Inu.

10 November 2019

Hari ini, saya mebuat janji dengan Mas Inu pada pukul 13.00

WIB di sanggar untuk melakukan wawancara seputar tari Topeng

lebih dalam lagi. Saya berangkat dari rumah pukul 12.30 WIB.

Sesampainya di sana, saya terkejut karena banyak motor yang parkir

dan beberapa mobil. Serta anak-anak memakai seragam serta

membawa banyak peralatan.

Setelah memarkir motor, saya menghampiri Mas Inu, untuk

menanyakan apakah ada kegiatan di luar. Ternyata, beliau lupa

dengan janji temu hari ini. Dengan berat hati, beliau meminta maaf

kepada saya karena hari ini ada undangan untuk tampil. Akhirnya

saya menanyakan kapan kiranya saya bisa menemui beliau lagi,

jawabnya nanti akan saya segera hubungi. Akhirnya saya berpamitan

untuk pulang kembali ke rumah.

11 November 2019

Setelah kemarin janji temu saya batal, siang ini saya mendapat

konfirmasi lewat Whatsapp bahwa saya bisa bertemu dengan Mas Inu

di rumahnya setalh ashar, saya langsung menyetujuinya.

Sepulang dari vasar, saya langsung bersiap untuk pergi ke rumah

Mas Inu. Sesampainya di sana, saya disambut baik oleh istrinya yaitu

bu Eti dan Mas Inu. Setelah menanyakan kabar dan hal lain, saya

Page 224: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

langsung mewawancarai beliau mengenai makna gerakan tari dan alat

gamelan yang digunakan untuk mengiringi tari Topeng.

Wawancara selesai pada pukul 17.40 WIB, perbincangan saya

dengan beliau cukup lama, karena pembahasan kami sangat panjang.

Beliau menjelaskan makna pergerakan dan per alat gamelan. Setelah

selesi, kami mengobrol sebentar. Setelah adzan maghrib, saya

mengucapkan terimakasih dan pamit pulang ke rumah .

13 Desember 2019

Setelah wawancara waktu itu, saya mendengarkan hasil rekaman

dan saya tulis. Setelah diperiksa oleh dosen pembimbing saya,

datanya belum lengkap. Untuk itu saya membuat janji untuk bertemu

kembali dengan Mas Inu pada hari ini pada pukul 13.00 WIB

sebelum latihan tari di mulai. Saya berangkat ke sana pada pukul

12.30 WIB, sesampainya di sanggar, ternyata pagarnya masih

terkunci. Tak selang waktu lama, Mas Inu datang dan membuka

pagar.

Dengan senang hati Mas Inu menerima kedatangan saya, dan saya

memulai kembali wawancara dengan beliau mengenai gerak tari dan

harmonisasi suara gamelan. Sekitar satu jam lebih kami berbincang,

setelah dirasa cukup saya mengakhiri perbincangan kami, karena

sebentar lagi anak-anak binaan akan segera datang.

Tak lama kemudian mereka datang, tak butuh waktu lama untuk

berkumpul, mereka tepat waktu. Seperti biasa, mereka datang

menyalimi Mas Inu dan saya. Latihanpun di mulai. Mereka sangat

semangat. Karena saya ada urusan mendadak saya izin pamit dan

mengucapkan terima kasih kepada Mas Inu.

Page 225: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

15 Desember 2019

Hari ini, saya agak telat untuk pergi ke sanggar karena ada

beberapa urusan di rumah. Hari minggu seperti biasanya mereka

berkumpul semua untuk latihan gabungan, baik tim gamelan dan tim

tari. Bedanya di hari ini dilakukan pendataan untuk siapa saja yang

akan mengikuti ujian tari. Dikarenakan masih ada yang masih belum

hafal dan lancar.

Latihan hari ini cukup serius, karena sudah mendekati hari

ujian. Setelah mereka latihan, dilakukan evaluasi untuk memberi tahu

kurangnya apa dan apa yang harus ditingkatkan agar saat ujian nanti

bisa menari dengan lebih baik, karena akan sangat banyak yang

menonton.

Saat latihan usai, saya meminta izin kepada Mas Inu untuk

mewawancarai tiga anak binaannya. Akhirnya saya melakukan

wawancara dengan Mas Surya, Triyana, dan Silvi. Perbincangan

kami sangat menyenangkan dan lancar, cukup lama kami mengobrol

dan saling tanya. Setelah selesai, saya mengajak mereka untuk

berfoto bersama dan saling tukar nomor Whatsapp.

Selsai wawancara, saya menghampiri Mas Inu dan Ibu Eti untuk

mengobrol sebentar mengenai ujian tari. Setelah itu saya pamit

pulang karena di sanggarpun sudah sangat sepi.

19 Desember 2019

Hari ini saya membuat janji temu dengan Mas Inu untuk

pengambilan foto pergerakan tari pada pukul 13.00 WIB. Saya

berangkat pada pukul 12.30 WIB. Namun, sesampainya di sana

ternyata Mas Inu lupa bahwa hari ini ada janji dengan saya. Karena,

Page 226: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

hari ini beliau ada jadwal latihan gamelan. Saya memakluminya

karena sebentar lagi mereka akan mengadakan ujian tari. Akhirnya

kami hanya berbincang sebentar dan saya pamit untuk pulang.

23 Desember 2019

Hari ujian tari di sanggar Wijaya Kusuma akhirnya tiba. Saya

berangkat ke sanggar bersama adik saya. Sesampainya di sana

ternyata sudah ramai sekali dengan orangtua wali dan masyarakat

sekitar, parkiranpun sangat penuh. Saat tiba di sana, saya langsung

menghampiri Mas Inu, setelah itu saya menuju ruang ganti untuk

mengambil dokumentasi anak-anak dan kostum tari. Saya diberi tahu

juga oleh bi Eti ttg bagaimana cara memakai kostum tari topeng yang

banyak sekali item yang harus dikenakan. Setelah itu saya kembali ke

kursi penonton untuk mengambil dokumentasi tari.

Saya sangat menikmati mereka menari, meskipun ada beberapa

yang mungkin belum maksimal, tapi setidaknya mereka sudah

berusaha semaksimal mungkin. Penampilan penutup ditampilkan

oleh Mas Surya dengan membawakan tari Palagan Gandasari yang

merupakan tarian ciptaan Mas Inu yang menggambarkan pahlawan

Nyi Mas Gandasari. Penampilan yang sangat bagus dan menarik,

sehingga membuat penonton bersorak ria. Setelah acara selesai, saya

dan adik sayapun pamit untuk pulang.

05 Januari 2019

Hari ini saya membuat janji temu dengan Mas Inu untuk

melakukan wawancara mengenai pemaknaan kostum tari dan

pengambilan gambar gerakan tari yang diperankan oleh model.

Page 227: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Setelah terpotong liburan tahun baru. Janji temu saya pada jam 11.00

WIB, saya berangkat ke sana pada pukul 10.30 WIB.

Sesampainya di sana seperti biasa, saya menghampiri Mas Inu

dan Bu Eti. Saya menunggu beberapa menit karena Mas Inu ada

keperluan sebentar. Setelah itu kami memulai dengan pengambilan

foto pergerakan tari Rumyang oleh model, dilanjut dengan

wawancara tentang pemaknaan kostum tari. Lebih kurang memakan

waktu 47 menit.

Wawancara ini merupakan wawancara yang terakhir yang saya

lakukan di Snggar Wijaya Kusuma, sayapun mengucapkan

terimakasih kepada mereka karena sudah menerima saya di sanggar

dan meminta waktu mereka untuk saya wawancarai. Sayapun

meminta maaf apabila banyak perkataan dan perbuatan saya yang

tidak berkenan di hati mereka, juga saya meminta do’a kepada

mereka agar dimudahkan ke tahap selanjutnya. Setelah itu, saya

pamit kepada mereka untuk pulang ke rumah dan untuk kembali ke

kampus di keesokan harinya.

Page 228: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

DOKUMENTASI

Page 229: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 230: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 231: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai
Page 232: PEMBINAAN AKHLAK MELALUI TARI TOPENG DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51082...pembinaan akhlak dilakukan bersamaan dengan pelatihan tari (2) muatan nilai-nilai

Top Related