PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS LINGKUNGAN
UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER DAN
LITERASI SAINS PESERTA DIDIK
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Pendidikan
Oleh
Diah Ika Rusmawati
0402513007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015
i
PENGESAHAN UJIAN TESIS
Tesis dengan judul “Pembelajaran Kimia berbasis Lingkungan untuk
Mengembangkan Karakter dan Literasi Sains Peserta Didik” karya,
nama : Diah Ika Rusmawati
NIM : 0402513007
Program Studi : Pendidikan IPA (Kimia)
telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Semarang pada hari Selasa, tanggal 15 Desember 2015.
Semarang, 22 Desember 2015
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Prof. Dr. rer. nat. Wahyu H., M.Si Prof. Drs. Nathan Hindarto, M.Si, PhD
NIP 196011241984031002 NIP 195206131976121002
Penguji I, Penguji II,
Dr. Sri Susilogati S., M.Si Dr. Sri Wardani, M.Si
NIP 195711121983032002 NIP 195711081983032001
Penguji III,
Dr. Sri Haryani, M.Si
NIP 19580808 1983032002
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap
menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, November 2015
Yang membuat pernyataan,
Diah Ika Rusmawati
NIM 0402513007
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Lakukan apapun yang kamu sukai, jadilah konsisten, dan sukses akan datang
dengan sendirinya. Sukses tidak diukur menggunakan kekayaan, sukses adalah
sebuah pencapaian yang kita inginkan. Lebih baik merasakan sulitnya pendidikan
sekarang daripada rasa pahitnya kebodohan kelak”
Persembahan:
Dengan penuh ucapan terimakasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa draft tesis ini kupersembahkan untuk:
1. Orangtuaku tercinta, yang selalu menyayangiku,
mendukungku, memotivasiku, dan memberikan doa
restu untukku;
2. Sahabat-sahabatku tersayang, Danti Marta Dewi, Yudi
Supriyadi, dan Adi Pramudianto yang selalu
memberikan motivasi dan membantu mengobservasi
selama penelitian.
iv
ABSTRAK
Rusmawati, Diah Ika. 2015. “Pembelajaran Kimia Berbasis Lingkungan untuk
Mengembangkan Karakter dan Literasi Sains Peserta Didik”. Tesis. Program
Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Program Pascasarjana. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dr. Sri Haryani, M.Si., II. Dr. Sri Wardani,
M.Si.
Kata Kunci: Pembelajaran kimia, pembelajaran berbasis lingkungan, karakter,
literasi sains
Hasil angket dan observasi menunjukkan rendahnya karakter peserta didik
di SMK Negeri 1 Semarang. Selain itu, literasi sains peserta didik di Indonesia
dari tes Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2012
masih sangat tertinggal, yaitu menduduki perringkat ke-64 dari 65 negara peserta.
Karakter peserta didik yang baik dan peningkatan literasi sains dapat diperoleh
melalui penggunaan metode dan media pembelajaran yang tepat. Lembar Kerja
Siswa berbasis lingkungan digunakan sebagai pedoman peserta didik melakukan
percobaan. Pada implementasinya peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok kerja. Dengan bekerja bersama-sama dalam kelompok-kelompok
mempermudah peserta didik melakukan pengamatan dan menyimpulkan hasil
percobaan berdasarkan teori yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengembangan karakter dan peningkatan literasi sains peserta didik setelah
implementasi pembelajaran kimia berbasis lingkungan. Desain penelitian yang
digunakan adalah mixed methode menggunakan metode embedded design.
Populasi penelitian yaitu peserta didik kelas X SMK N 1 Semarang tahun ajaran
2015/2016 sebanyak 14 kelas. Sampel ditentukan menggunakan teknik purposive
sampling dan dengan berbagai pertimbangan pemanfaatan ilmunya di dunia kerja
maka dihasilkan kelas X-TP 2 sebagai kelas eksperimen dan X-TP 1 sebagai kelas
kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan tes berbentuk essay, lembar
observasi karakter peserta didik, lembar observasi kinerja peserta didik, panduan
wawancara, angket tanggapan peserta didik, dan dokumentasi. Implementasi
pembelajaran kimia berbasis lingkungan mampu mengembangkan karakter
peserta didik dan peningkatkan literasi sains peserta didik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa karakter dan literasi sains peserta didik kelas eksperimen
lebih baik dari kelas kontrol. Pembelajaran kimia berbasis lingkungan yang
diimplementasikan mempunyai beberapa karakteristik yaitu lingkungan
digunakan sebagai alat dan sumber belajar, pembelajaran diawali dengan
menganalisis fenomena-fenomena yang ada di sekitar peserta didik, dan
menggunakan LKS berbasis lingkungan sebagai pedoman melakukan percobaan.
Karakter yang paling berkembang selam proses pembelajaran di kelas eksperimen
yaitu tanggung jawab dan peduli lingkungan sebesar 93,38%. Peningkatan literasi
sains pada kelas eksperimen mempunyai kriteria sedang dengan pencapaian rerata
%N-gain mencapai 62%. Peserta didik juga memberikan respon yang positif pada
implementasi pembelajaran kimia berbasis lingkungan.
v
ABSTRACT
Rusmawati, Diah Ika. 2015. “Chemistry Learning Based on Environment to
Develop the Characters and Scientific Literacy of Learners.” Thesis. Sciences
Education. Postgraduate Program. Semarang State University. Supervisor: I. Dr.
Sri Haryani, M.Si, II. Dr. Sri Wardani, M.Si.
Key words: Chemistry education, education based on environment, characters,
and science literacy.
Result of the questioner and observation showed the low characters
students in SMK Negeri 1 Semarang. In addition, based on Programme for
International Student Assessment (PISA) test in 2012 the students’ science
literacy in Indonesia was extremely low. The test result showed that Indonesia’s
students were ranked 64 from all 65 participating country. The good characters of
students and developing science literacy can be obtained by using the right
method and media of learning. The student worksheet based on environment was
used as the students’ guideline to conduct experiment. In the implementation of
study, students were divided into several groups. Working in groups facilitates
students to conduct observation and conclude experiment’s result based on the
theories. This study aim to find out the students’ character development and
science literacy improvement as the result of learning implementation of
Chemistry based on environment implementation. The research design that used
was mixed method. It used embedded design method. The research’s population
was the students of grade X SMK N 1 Semarang, school year 2015/2016. They
were from 14 classes. The sample was determined by using purposive sampling
technique with several considerations of theories’ usage therefore resulted class X
TP 2 as experimental group and class X TP 1 as control group. The methods of
collecting data used essay test, students’ character observation sheet, students’
performance observation sheet, interview’s guideline, students’ questioner
response, and documentation. The implementation of learning chemistry based on
environment could develop students’ character and improve students’ science
literacy. The result of research showed that character and science literacy of
experiments better than control group. Chemistry learning based on environment
which was used had several characteristic such as the environment which is used
as tool and source of learning, learning is began by analyzing phenomenon around
students, and using worksheet based on environment as the guideline to conduct
experiment. The most development character along learning process in
experimental class such as responsibility and concerned of environment had score
93,38%. The improving of science literacy in experimental has medium criteria
whit average achievement %N-gain reach 62%. The students also gave positive
response to implementation of chemistry learning base on environment.
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pembelajaran Kimia Berbasis Lingkungan untuk Mengembangkan
Karakter dan Literasi Sains Peserta Didik”.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing:
Dr. Sri Haryani, M.Si. (Pembimbing I) dan Dr. Sri Wardani, M.Si (Pembimbing
II).
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang
telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang memberikan fasilitas yang cukup
memadai di kampus sehingga kami dapat menggunakan fasilitas yang ada
untuk penyusunan tesis ini.
2. Direksi Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan
serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.
3. Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan IPA Program
Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam
penulisan tesis ini.
4. Ibu Dr. Sri Haryani, M.Si., Dosen pembimbing I yang dengan tekun, sabar,
dan teliti memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti mulai
penyusunan proposal, jalannya penelitian dan awal penulisan tesis ini.
5. Ibu Dr. Sri Wardani, M.Si., Dosen pembimbing II yang dengan tekun, sabar,
teliti, dan kritis memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti mulai
penyusunan proposal, jalannya penelitian dan awal penulisan tesis ini.
6. Ibu Dr. Sri Susilogati. S., M.Si, Dosen penguji utama yang dengan sabar,
teliti, dan kritis memberikan arahan yang sangat berarti dalam penyusunan
tesis ini.
vii
7. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes, yang telah banyak
memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh
pendidikan
8. Bapak Drs. H. Diyana, M.T., kepala SMK Negeri 1 Semarang yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Bapak Drs. Nur Hidayat Agus S. M.Si., Guru Kimia SMK Negeri 1 Semarang
yang telah berkenan membimbing dan membantu terlaksananya penelitian ini.
10. Siswa kelas X-TP 1 dan X-TP 2 SMK Negeri 1 Semarang tahun pelajaran
2014/2015 atas kesediaanya menjadi responden dalam pengambilan data
penelitian ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak, ibu, dan semua
pihak yang telah memberikan bantuan selama pelaksanaan dan pelaporan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis sampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya
kepada semua pihak, jika selama interaksi terjadi banyak hal yang kurang
berkenan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, November 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................ 7
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................... 8
1.4 Rumusan Masalah ............................................................... 8
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................ 9
1.6 Manfaat Penelitian .............................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, DAN
KERANGKA BERPIKIR ...................................................................... 10
2.1 Kajian Pustaka ..................................................................... 10
2.2 Kajian Teoritis ..................................................................... 25
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................... 30
2.4 Hipotesis .............................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 32
3.1 Desain Penelitian ................................................................. 32
3.2 Implementasi Pembelajaran Kimia Berbasis Lingkungan 34
3.3 Pengujian Instrumen Penelitian .......................................... 38
3.4 Subjek Penelitian ................................................................. 41
ix
3.5 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ..........................
Halaman
42
3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 48
4.1 Hasil Studi Pendahuluan .................................................... 48
4.2 Karakteristik Pembelajaran Kimia Berbasis Lingkungan 50
4.3 Hasil Validasi Instrumen ..................................................... 52
4.4 Hasil Implementasi Pembelajaran Berbasis Lingkungan 55
BAB V PENUTUP ................................................................................. 83
5.1 Simpulan ............................................................................ 83
5.2 Saran .................................................................................... 85
Daftar Pustaka ........................................................................................ 87
Lampiran ................................................................................................ 91
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa .......................................................................................
14
2.2 Kompetensi Aspek Proses Sains ............................................... 20
2.3 Deskripsi Penerapan Literasi Sains pada Materi Elektrokimia 20
2.4 Proses Pembelajaran Kimia Berbasis Lingkungan ................... 22
3.1 Kriteria Reliabilitas ................................................................... 40
3.2 Kriteria Tingkat Pencapaian %N-Gain ..................................... 44
3.3 Hubungan Antar Jenis Data, Jenis Instrumen, dan Analisis
Data ...........................................................................................
47
4.1 Rekap Nilai Validasi Perangkat Pembelajaran ......................... 52
4.2 Rangkuman Hasil Validasi terhadap Perangkat Pembelajaran
4.3
dan Instrumennya ......................................................................
Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, dan Uji-t antara Kelas
53
4.4
Kontrol dan Eksperimen ...........................................................
Hasil Rerata Kinerja Peserta Didik antara Kelas Kontrol dan
65
4.5
Eksperimen ................................................................................
Persentase Tanggapan Peserta Didik terhadap Pembelajaran
76
Kimia Berbasis Lingkungan ...................................................... 78
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Model Literasi Sains Menurut Graber ...................................... 18
2.2 Kerangka Teoritis ...................................................................... 29
2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................... 31
3.1 Desain Penelitian (embedded design) ....................................... 33
4.1 Grafik Hasil Angket Field Study ............................................... 49
4.2 Persentase Skor tiap Karakter antara Kelas Kontrol dan
Eksperimen pada Materi Sel Volta ...........................................
56
4.3 Persentase Skor tiap Karakter antara Kelas Kontrol dan
Eksperimen pada Materi Korosi ...............................................
56
4.4 Persentase Skor tiap Karakter antara Kelas Kontrol dan
Eksperimen pada Materi Sel Elektrolisis ..................................
57
4.5 Persentase Skor tiap Karakter di Kelas Eksperimen pada
Pembelajaran Materi Sel Volta, Korosi, dan Sel Elektrolisis
58
4.6 Rerata Pretes, Postes, dan %N-gain antara Kelas Kontrol dan
Eksperimen ................................................................................
64
4.7 Persentase Hasil Pretes tiap Kompetensi Literasi Sains antara
Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................................
65
4.8 Persentase Hasil Postes tiap Kompetensi Literasi Sains antara
Kelas Kontrol dan Eksperimen .................................................
66
4.9 Persentase Hasil Pretes dan Postes tiap Kompetensi Literasi
Sains antara Kelas Kontrol dan Eksperimen .............................
66
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran
1. Angket Field Study ................................................................. 91
2. Silabus Pembelajaran Kimia Berbasis Lingkungan ............... 112
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Lingkungan 129
4. Kisi-kisi Soal Uji Coba .......................................................... 157
5. Contoh Hasil Uji Coba Soal ................................................... 170
6. Kisi-kisi Soal Pretes ............................................................... 180
7. Contoh Hasil Pretes ................................................................ 186
8. Kisi-kisi Soal Postes ............................................................... 193
9. Contoh Hasil Postes ............................................................... 199
10. Lembar Observasi dan Rubrik Penilaian Karakter Peserta
11.
Didik .......................................................................................
Lembar Observasi dan Rubrik Penilaian Kinerja Peserta
206
Didik ....................................................................................... 213
12. Kisi-kisi Angket dan Angket Respon Peserta Didik .............. 219
13. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran ............................. 222
14. Analisis Hasil Field Study ...................... ............................... 245
15. Analisis Validitas Uji Coba Soal ........................................... 246
16. Analisis Reliabilitas Uji Coba Soal ........................................ 247
17. Analisis Tingkat Kesukaran Uji Coba Soal ........................... 248
18. Uji Normalitas dan Homogenitas Kelas Kontrol dan
19.
Eksperimen .............................................................................
Uji Normalisasi Gain dan Ketuntasan Belajar antara Kelas
249
Kontrol dan Eksperimen ........................................................ 250
20. Uji Signifikansi Kelas Kontrol dan Eksperimen .................... 255
21. Analisis Karakter Peserta Didik ............................................. 258
22. Analisis Kinerja Peserta Didik ............................................... 266
23. Analisis Respon Peserta Didik ............................................... 273
xiii
Lampiran Halaman
Lampiran
24. Contoh Pengisian LKS Berbasis Lingkungan ........................ 278
25. Dokumentasi Penelitian ......................................................... 302
26. Arsip Surat ............................................................................. 306
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dalam mengembangkan dan
mengoptimalkan potensi peserta didik agar memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, akhlak mulia, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Depdiknas, 2006). Potensi
peserta didik tersebut dapat dikembangkan dan dioptimalkan salah satunya
melalui pembelajaran kimia. Pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding
kelas. Lingkungan fisik, sosial, dan organisasi dimana proses pembelajaran
berlangsung memiliki peran yang lebih sentral.
Disain dan pengelolaan ruang belajar merupakan hal yang mendasar untuk
pencapaian hasil belajar yang positif, dan kesehatan, serta kesejahteraan peserta
didik. Komponen dan atribut lingkungan belajar yang dikonsep dengan merujuk
pada lingkungan alam sekitar sekolah sebagai ruang belajar, dapat berdampak
pada proses pembelajaran dan hasil belajar afektif, kognitif, dan psikomotorik
peserta didik (UNESCO, 2012). Tobin dalam Arifin (2011) juga menjelaskan
bahwa untuk meningkatkan makna lingkungan, peserta didik perlu memperoleh
pengalaman belajar dengan cara guru memberikan tiga hal yaitu mempelajari
masalah lingkungan, belajar di lingkungan, dan lingkungan dijadikan sebagai alat
belajar.
1
2
Pembelajaran berbasis lingkungan akan menghapus kejenuhan dan
menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan, berkarakter, dan melek
pengetahuan sehingga hasil belajar afektif, kognitif, dan psikomotorik peserta
didik dapat meningkat (Pratiwi, 2011; Abdulmanan, 2013). Manfaat keberhasilan
pembelajaran kimia berbasis lingkungan akan lebih terasa manakala apa yang
diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan dalam
realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang melatarbelakangi
pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.
Kehidupan manusia Indonesia dalam dasawarsa terakhir ini menunjukkan
terjadinya gejala degradasi moral. Fakta-fakta seperti kasus korupsi pejabat
pemerintah yang semakin meningkat, motif kriminalitas yang semakin beragam,
dan tawuran pelajar yang semakin mengganas menunjukkan kompleksnya
persoalan moralitas bangsa. Realitas ini menunjukkan fenomena kehidupan
berbangsa seperti disorientasi penghayatan nilai-nilai pancasila, keterbatasan
perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai pancasila. Bergesernya
nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya kesadaran
terhadap nilai-nilai budaya bangsa, ancaman disintegrasi bangsa, dan melemahnya
kemandirian bangsa merupakan fenomena yang saat ini juga terjadi.
Pengaruh perubahan sikap yang terjadi pada peserta didik tersebut dapat
diidentifikasi ketika melaksanakan pembelajaran kimia. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan sikap tersebut diidentifikasi melalui angket yang
diberikan pada awal dan akhir penerapan pembelajaran kimia seperti yang telah
dilakukan Berg (2005) kepada mahasiswa kimia di Swedia. Permanasari (2010)
3
menyebutkan bahwa pembelajajaran sains terpadu dapat mengembangkan
beberapa sikap ilmiah, antara lain aspek mendukung penggunaan informasi
faktual dan eksplanasi, menggunakan logika untuk menyimpulkan, mengerjakan
tugas secara efektif, memecahkan masalah secara ilmiah, menunjukkan rasa ingin
tahu yang tinggi, mendorong kemauan untuk mendapat tambahan ilmu dari
berbagai sumber, dan menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Observasi hasil belajar kognitif di SMK Negeri 1 Semarang yaitu nilai
UAS kimia 6 dari 10 kelas X menunjukkan bahwa ada 4 kelas yang 100% peserta
didiknya mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu 75. Nilai UAS yang mayoritas
masih belum mencapai nilai KKM tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
kognitif peserta didik SMK Negeri 1 Semarang masih rendah. Hasil angket yang
dibagikan kepada 29 peserta didik di kelas XII TAV-2 juga menunjukkan masih
rendahnya karakter yang dimiliki peserta didik tersebut, yaitu indikator kejujuran,
disiplin, rasa ingin tahu, peduli lingkungan, dan tanggung jawab.
Mencontek, menyalin pekerjaan teman, berangkat ke sekolah terlambat,
malu bertanya pada teman dan guru, membuang sampah sembarangan, tidak
memelihara lingkungan kelas, tidak pernah melaksanakan piket, dan tidak
mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru merupakan beberapa
sikap yang sering dilakukan sebagian besar peserta didik di kelas XII TAV-2. Tata
tertib untuk menjadikan peserta didik di SMK Negeri 1 Semarang disiplin, peduli
lingkungan, dan tanggung jawab sering kali diabaikan. Hukuman-hukuman yang
diberikan oleh pihak sekolah seperti mengambil sampah di sekitar sekolah dan
memanggil orang tua datang ke sekolahpun tidak membuat mereka jera.
4
Perkembangan pendidikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini
menunjukkan tren untuk menguatkan peran psikologi dalam dunia pendidikan.
Pergantian kurikulum secara berkala mengalami perubahan secara signifikan
terutama dalam hal standarisasi isi, proses dan penilaian pendidikan.
Pengembangan kurikulum memberikan prioritas perhatian pada perkembangan
psikologi peserta didik. Bahkan, dalam kurikulum pendidikan nasional tahun
2013, pemerintah sudah merumuskan pengintegrasian nilai-nilai karakter bangsa
dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran kimia berbasis lingkungan merupakan
model pembelajaran yang memiliki posisi strategis dalam pembentukan karakter
peserta didik yang berkualitas dan berbudaya lingkungan (Abdulmanan, 2013).
Kimia sebagai ilmu sains melibatkan tiga dimensi dalam konstruksinya,
yaitu proses ilmiah, sikap ilmiah, dan produk ilmiah. Tiga dimensi tersebut dapat
diwujudkan dalam pembelajaran kimia materi elektrokimia yang diberikan di
kelas X sekolah menengah kejuruan, terutama untuk peserta didik di kelas
program otomotif, permesinan, dan elektronika. Menurut guru kimia di SMK
Negeri 1 Semarang, pengetahuan yang mereka dapatkan dari materi elektrokimia
sering diaplikasikan ketika mereka bekerja di bengkel sekolah, tempat magang,
dan dunia kerja agar nantinya untuk lebih hati-hati dan teliti dalam bekerja. Oleh
karena itu, proses pembelajaran kimia yang menekankan pada penerapan
memahami pengetahuan, dapat meningkatkan karakter dan literasi sains peserta
didik.
Budaya literasi sains berhubungan dengan nilai-nilai, seperti ketika
seseorang membaca dan memahami tentang isu-isu yang berkaitan dengan ilmu
5
pengetahuan dan teknologi di media atau masyarakat. Potensi ilmu pengetahuan
yang berbeda pada individu, aktivis masyarakat, atau kelompok ketika
menginformasikan dan memberdayakan pemahaman dan pengambilan keputusan.
Jenkins (1990), berpendapat bahwa literasi sains tidak bebas nilai. Argumen untuk
literasi sains mungkin tidak mudah melintasi batas budaya nasional. Dengan kata
lain, literasi sains hanya dapat dipahami dengan mengacu pada nilai-nilai yang
mendukung ilmu itu sendiri dalam suatu masyarakat tertentu. Pandangan
seseorang yang melek sains adalah bahwa memegang pengetahuan, keterampilan
dan sikap untuk berkarir itu penting. Orang yang memiliki literasi sains mungkin
memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mencapai cita-citanya dalam
pendidikan dan terlibat produktif dalam karir (Holbrook, 2009).
Terkait dengan literasi sains, peserta didik di Indonesia masih sangat
tertinggal. Hal ini dibuktikan dengan data dari tes Programme for International
Student Assessment (PISA), Indonesia menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara
peserta pada tahun 2012. Skor yang diperoleh Indonesia juga mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 skor literasi sains peserta didik
Indonesia hanya 382, dan skor ini menunjukkan penurunan dari tahum 2009
dengan skor literasi sains 383, dan tahun 2006 sebesar 393 (OECD, 2012).
Analisis yang dilakukan oleh Firman (2007) berdasarkan data hasil tes
PISA (Programme for International Student Assesment) Nasional 2006,
dikemukakan beberapa temuan diantaranya: 1) capaian literasi peserta didik
rendah, dengan rat-rata sekitar 32% untuk keseluruhan aspek, yang terdiri atas
29% untuk konten, 34% untuk proses, dan 32% untuk konteks, dan 2) terdapat
6
keberagaman antar-propinsi yang relatif rendah dari tingkat literasi sains peserta
didik Indonesia. Dari hasil temuan tersebut, terutama untuk aspek konteks aplikasi
sains terbukti hampir dapat dipastikan bahwa banyak peserta didik di Indonesia
tidak mampu mengaitkan pengetahuan sains yang dipelajarinya dengan fenomena-
fenomena yang terjadi di dunia, karena mereka tidak memperoleh pengalaman
untuk mengkaitkannya (Firman, 2007).
Pembelajaran sains untuk membangun literasi sains peserta didik dapat
dilakukan dengan berbagai pendekatan/strategi yang semuanya bertumpu pada
“student active learning”. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sudah
pasti berbasis pada proses inkuiri ilmiah dengan prinsip konstruktivisme
(Permanasari, 2011). Beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat
mengembangkan literasi sains peserta didik adalah pendekatan kontekstual, sains,
teknologi, dan masyarakat, problem based learning, learning cycle, dan
pendekatan inkuiri (Permanasari, 2011).
Apabila seorang guru bermaksud mengajarkan konsep-konsep dalam suatu
pokok bahasan tertentu dengan menggunakan pendekatan lingkungan maka ia
perlu terlebih dahulu mencari informasi tentang keterlibatan konsep yang akan
diajarkan dengan peristiwa atau kejadian dalam lingkungan yang terdekat.
Sebagai contoh seorang guru kimia hendak mengajarkan konsep oksidasi, maka ia
dapat mengamati pagar besi atau kawat berduri yang berkarat sebagai sumber
belajar. Besi berkarat adalah salah satu contoh proses oksidasi yang terjadi secara
perlahan-lahan, yaitu reaksi antara besi dengan oksigen. Melaui pendekatan
lingkungan ini peserta didik diajak memahami konsep sains dengan menggunakan
7
lingkungan sebagai sumber belajar. Dengan demikian mereka diharapkan akan
memiliki kepedulian terhadap lingkungannya dan berawal dari pemahaman dan
kepedulian itu mereka dapat mencari solusi, mengambil keputusan, dan
melakukan tindakan nyata apabila mereka suatu ketika menghadapi masalah
dalam lingkungan mereka sendiri (Poedjiadi, 2005:79). Permanasari (2010) juga
menyatakan bahwa pembelajaran sains yang terpadu dapat menyebabkan peserta
didik memahami secara utuh fenomena sains terutama dalam kehidupan sehari-
hari.
Mempertimbangkan pentingnya seorang guru untuk mengaplikasikan
pendekatan lingkungan dalam mata pelajaran kimia yang ditujukan untuk
mengembangkan karakter dan literasi sains peserta didik, maka implementasi
pembelajaran kimia berbasis lingkungan sangat penting dan potensial untuk
dilakukan. Penerapan model pembelajaran ini memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk berperan aktif dalam mengembangkan karakter dan
literasi sains serta diharapkan akan memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang diidentifikasi oleh penulis adalah:
1. Pembelajaran masih berorientasi pada hasil belajar kognitif, belum pada
aspek sikap, keterampilan, dan melek pengetahuan.
2. Penyampaian materi secara umum masih menggunakan metode ceramah,
belum memanfaatkan lingkungan sebagai tempat dan sumber belajar.
3. Karakter peserta didik seperti kejujuran, kemandirian, kedisiplinan,
tanggung jawab, dan peduli lingkungan masih rendah.
8
4. Literasi sains pada peserta didik tidak terkembangkan karena pembelajaran
yang cenderung menghafal.
5. Peserta didik menganggap materi kimia sebagai materi sampingan yang
tidak bisa diaplikasikan di dunia kerja.
1.3 Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini masalah akan dibatasi dalam beberapa ruang lingkup antara
lain:
1. Sasaran pendidikan terbatas pada peserta didik SMK N 1 Semarang kelas X
tahun ajaran 2014/2015.
2. Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kimia berbasis
lingkungan.
3. Hasil belajar yang akan dikembangkan dalam pembelajaran ini meliputi
karakter, literasi sains, dan kinerja peserta didik.
4. Aspek literasi sains yang akan dikembangkan pada penelitian ini konten,
konteks, dan proses pada pembelajaran kimia materi elektrokimia.
5. Materi dalam pembelajaran kimia adalah pada materi elektrokimia mengenai
sel Volta, korosi, dan sel elektrolisis.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah:
bagaimanakah pembelajaran kimia berbasis lingkungan mampu mengembangkan
karakter dan literasi sains peserta didik?
9
Secara lebih khusus masalah yang akan diteliti:
1. Bagaimanakah karakteristik pembelajaran kimia berbasis lingkungan yang
mampu mengembangkan karakter dan literasi sains peserta didik?
2. Apakah pembelajaran kimia berbasis lingkungan dapat mengembangkan
karakter peserta didik?
3. Apakah pembelajaran kimia berbasis lingkungan dapat meningkatkan literasi
sains peserta didik?
4. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran kimia berbasis
lingkungan?
5. Apasajakah keunggulan dan keterbatasan pembelajaran kimia berbasis
lingkungan?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menghasilkan model pembelajaran kimia yang berbasis
pada lingkungan yang didukung oleh perangkat pembelajaran berbasis lingkungan
untuk mengembangkan karakter dan literasi sains peserta didik.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat
berupa masukan strategi belajar mengajar kimia yang baru dalam rangka inovasi
model pembelajaran kimia yang berbasis lingkungan dan perangkat pembelajaran
yang berorientasi untuk mengembangkan karakter dan literasi sains peserta didik.