LAPORAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI IBU-IBU POSYANDU RT.03
RW.14 BABELAN, KAB. BEKASI
Oleh:
SILVINA MAYASARI (200909558)
ROBBIKAL MUNTAHA MELIALA (201002909)
SITI QONA’AH (200705235)
ANDI BANUS (202103240)
HAIKAL SHIHAB (43180015)
AGUNG PRASETYO (43180100)
NADA REZKY AMMALLIA (43180105)
KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
AGUSTUS 2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... Error!
Bookmark not defined.
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3
RINGKASAN ............................................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. Error!
Bookmark not defined.
II. METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 6
III. LUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)........................................................... 8
IV. MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME) ............................................. 8
V. REALISASI BIAYA .......................................................................................... 9
VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11
LAMPIRAN ............................................................................................................... 12
RINGKASAN
Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yang wajib
dilaksanakan oleh civitas akademik. Adapun kegiatan Pengabdian Masyarakat pada semester
genap 2020 ini akan dilaksanakan di warga RT. 03 RW. 14 Perumahan Panjibuwonio City Cluster
Brawijayam, Babelan. Materi yang akan disampaikan adalah pelatihan tentang public speaking,
dimana saat ini kemapuan berkomunikasi dengan orang banyak tidak hanya dibutuhkan diranah
yang bersifat formal tetapi juga non formal, karena kemapuan berkomunikasi yang tidak cakap
bisa berdampak pada kesalahpahaman yang bisa berdampak negatif dan meluas keberbagai aspek
kehidupan bermasyarakat. Adapun bentuk luaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
berupa publikasi pada media elektronik (press release). Dalam hal ini panitia kegiatan pengabdian
masyarakat bekerjasama dengan media elektronik tertentu untuk membantu dalam
mempublikasikan kegiatan ini. Dengan adanya publikasi ini, diharapkan kegiatan pengabdian
masyarakat ini dapat diketahui oleh masyarakat luas, bahwa para civitas akademik sangat peduli
terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam memahami ilmu pengetahuan dan
memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapai oleh masyarakat tersebut, khususnya para
masyarakat di babelan. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan yaitu survey
lokasi kegiatan, tahap pelaksanaan yaitu adalah pelatihan tentang public speaking dan evaluasi.
I. PENDAHULUAN
Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh Sivitas
Akademika, dimana melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi kegiatan yang berguna bagi
masyarakat luas. Sivitas akademika yang dimaksud adalah masyarakat akademik yang terdiri dari
dosen dan mahasiswa. Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 ayat 9 dijelaskan bahwa
Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma merupakan kewajiban
Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada
masyarakat.
Ilmu public speaking merupakan rumpun ilmu komunikasi tertua. Dahulu ilmu public
speaking dikenal dengan istilah tradisi retorika. Menurut (Littlejohn, W, & Foss., 2009),
“retorika sendiri adalah tradisi komunikasi tertua yang awalnya digunakan hanya untuk sekedar
berbicara dalam menyampaikan informasi kepada orang lain. Namun, kini retorika berkembang
sebagai teknik berbicara untuk mempengaruhi orang lain”.
Menurut survey di Amerika, Public Speaking merupakan kegiatan yang paling ditakuti
oleh masyarakat nomor 5 setelah berjalan sendiri di malam hari, menjadi korban pencurian
identitas, keamanan internet, dan menjadi korban penembakan acak/massal. (Prasojo, 2015).
Saat ini, masyarakat harus menyadari bahwa kepiawaian dalam retorika atau public
speaking menjadi modal tersendiri untuk menunjang penampilan. Hal ini senada dengan apa
yang dikatakan (Rakhmat, 2015), “memang tak sedikit orang dapat berkata-kata tanpa berpikir
namun tidak ada orang yang dapat berpikir tanpa kata-kata”.
Penelitian terdahulu yang dilakukan (Hutomo, 2019) menunjukan pengaruh positif antara
variabel Pelatihan Teknik Announcing (X) berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pemandu
Acara (MC) (Y). Adapun besarnya pengaruh adalah sebesar 0,483.
Sementara, penelitian terdahulu yang dilakukan (Meliala, 2020) juga menunjukan terdapat
dua jenis pelatihan yang dapat diaplikasikan untuk mengembangkan kemampuan berbicara di
depan publik seseorang yaitu pelatihan praktis dan pelatihan membuat naskah pidato. Pelatihan
teknis itu terdiri atas pelatihan olah pernapasan, pelatihan olah vokal, pelatihan olah ekspresi,
pelatihan olah bibir, phrasing, articulation, speed, stressing, intonation, dan pause.
Bahkan, menurut (Riswandi, 2017), cara atau gaya berkomunikasi terkadang menjadi
lebih penting dari isi (konten) komunikasi. Banyak orang yang memahami konten dengan baik,
tetapi pesan komunikasinya tidak sampai atau tidak diterima orang lain karena ketidakmampuan
menyampaikan pesan tersebut dengan baik.
1. Analisis Situasi
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat diselenggarakan pada ibu ibu posyandu Rukun
Tetangga (RT) 03, Rukun Warga ( RW ) 14 di perumahan Panjibuwono City Cluster Brawijaya,
Babelan Kabupaten Bekasi.
Perumahan yang sudah berdiri sejak tahun 2011 lalu terdiri dari beberapa cluster. Untuk
cluster Brawijaya sendiri sudah berdiri kurang lebih dua tahun lalu, sekitar tahun 2018 dan hingga
saat ini sudah ditempati sebanyak 250 kepala keluarga dan dibagi menjadi 3 RT dan 1 RW.
RT. 03 sendiri diketuai oleh Bapak Asep Iwan, sekretaris oleh bapak Kristanto dan untuk
bendahara dibantu oleh perwakilan seorang warga ditiap bloknya untuk kordinir langsung
pengumpulan dana seperti iuran sampah dan security dan dikumpulkan semua ke Pak RT. Hal
tersebut karena masih barunya terbentuk cluster ini sehingga belum banyak warga yang menempati
rumah.
Adapun visi misi yang dibuat oleh Pak RT dan RW adalah ingin membuat warga yang
kompak, saling memajukan dan gotong royong. Hal ini didukung oleh kegiatan-kegiatan yang
sudah rutin di jalankan, misal seperti kerja bakti di tiap blok setiap satu bulan sekali membersihkan
saluran air dan rumput-rumput yang tumbuh di rumah dan tanah yang masih kosong, posyandu
untuk balita dan membentuk relawan covid 19 untuk membantu warga yang sedang isolasi mandiri
di rumah karena terkena covid 19 sehingga ketua RT dapat fokus membantu dan memperhatikan
warganya.
Untuk pertemuan, diskusi dan posyandu dilaksanakan dihalaman mushola cluster karena
belum tersedianya ruang pertemuan atau kantor RT dan RW sehingga memanfaatkan teras
mushola yang cukup luas untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut.
Gambar 1. Mushola Cluster Brawijaya
Gambar 2. Halaman Mushola untuk Berkegiatan
Gambar 3. Kegiatan Posyandu di RT.03 RW. 14
Peserta kegiatan pengabdian masyarakat semester Genap 2020/2021 ini adalah ibu-ibu
posyandu warga RT 03 RW 14 karena masukan dari ketua RT bahwa banyaknya ibu-ibu rumah
tangga yang tergabung dalam kegiatan atau organisasi kemasyarakatan seperti PAUD, PKK,
Posyandu,dll, sehingga diperlukan kemapuan public speaking atau kemampuan berkomunikasi di
depan orang banyak atau publik agar pesan yang disampaikan kepada masyarakat sesuai dengan
tujuan dan tidak menimbulkan miss communications atau miss understanding.
Oleh karena saran dan masukan dari ketua RT, oleh karena itu kami ingin membuat kegiatan
pengabdian masyarakat dengan judul Pelatihan Public Speaking Bagi Ibu-Ibu posyandu RT.03
RW.14 Babelan, Kab. Bekasi.
2. Peta Lokasi Mitra
Lokasi mitra Pengabdian masyarakat ini berada di Panjibuwono City, Cluster Brawijaya Blok
BB8 No. 12A, Desa Kedung Pengawas, Babelan, Kab. Bekasi.
Gambar 4. Peta Lokasi Mitra
Jarak antara Universitas Bina Sarana Informatika kmapus kramat 98 dengan Panjibuwono
City, Cluster Brawijaya Blok BB8 No. 12A, Desa Kedung Pengawas, Babelan, Kab.
Bekasi adalah 30 km.
3. Permasalahan Mitra
Masih terbatasnya kemampuan public speaking atau berkomunikasi Ibu-Ibu posyandu RT.03
RW.14 Babelan, Kab. Bekasi kepada orang banyak atau public dalam melakukan kegiatan
kemasyarakatan.
II. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada ibu-ibu
posyandu rt.03 rw.14 babelan, kab. bekasi yaitu
1. Tahap persiapan
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi permasalahan pada ibu-
ibu posyandu rt.03 rw.14 babelan, kab. bekasi dan mengajukan perijinan untuk melakukan
kegiatan pelatihan public speaking, selanjutnya melakukan persiapan untuk pelatihan dengan
membuat materipublic speaking, membuat soal tes dan kuesioner untuk mengetahui respon
dari peserta pelatihan.
2. Tahap pelaksanaan
Hari : Sabtu
Tanggal : 10 April 2021
Waktu : 15.00 – 17:00 WIB
Tempat : Panjibuwono City, Cluster Brawijaya Blok BB8 No. 12A, Desa
Kedung Pengawas, Babelan, Kab. Bekasi
link zoom :
https://us02web.zoom.us/j/82173509513?pwd=cWtTT2RFcWdZTHZsQmpObVRmSUNSQT09
Meeting ID: 821 7350 9513
Passcode: PMUBSI
Tahap 1 Penyuluhan mengenai pengertian apa itu public speaking. Penyuluhan mengenai public
speaking sangat penting dalam menunjang pengetahuan dasar mengenai kemampuan
berbicara ibu ibu ibu-ibu posyandu rt.03 rw.14 babelan, kab. bekasi untuk meningkatkann
kemampuan berbicara di depan publik.
Tahap 2 Pendampingan, dan simulasi pelatihan public speaking dengan latihan berbicara
didepan forum
Partisipasi mitra dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat sangat baik, hal ini
terlihat dengan peserta yang dan terlihat dari antusiasme peserta dalam memprakterkan public
spekaig dan bertaya.
Tahap 3 evaluasi
Pada tahap evealuaisi, di ketahui bahwa pada saat pelaksanaan kegiatan, masih ada beberapa
peserta yang masih belum berani untuk berbicara kedepan dikarenakan kurangnya rasa percaya
diri untuk berbicara didepan umum.
Tugas dari tim pelaksana pengabdian masyarakat sebagai berikut:
Ketua Pelaksana : Silvina Mayasari, S.Sos, M.Si :
Bertanggung jawab terhadap pengajuan proposal, mengkorrdinasikan
jalannya job desk anggota tim yang lain dan bertanggung jawab agar
kegiatan berjalan baik dan lancar.
Koordinator Tutor : Robbikal Muntaha Meliala. M.I.Kom :
Bertanggung jawab mengkoordinasikan pembuatan materi yang akan
disampaikan, membuat modul yang akan dibagikan kepada peserta mitra
dan menyampaikan materi saat kegiatan dilaksanakan.
Team Tutor :Siti Qona’ah, S.Sos, MM :
Membantu kordinator tutor mempersiapakan dan menyampaikan materi
dan membuat laporan pengabdian masyarakat.
Andi Banus, M.I.Kom :
Bertanggung jawab dalam kegiatan press release dan membuat laporan
Laporan pengabdian masyarakat.
Mahasiswa yang dilibatkan dalam program kemitraan masyarakat:
1. Nama :Haikal shihab :
NIM : 43180015
tugas Bertanggung jawab dalam dokumentasi kegiatan berupa video
pelaksaan kegiatan pengabdiaan masyarakat
2 Nama Agung Prasetyo
NIM : 43180100)
Bertanggung jawab dalam dokumentasi kegiatan berupa foto
3. Nama Nada Rezky Ammallia :
NIM : 43180105)
Bertanggung jawab dalam pembuatan e-certificate dan souvenir
III. LUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)
Luaran dan target capaian dari kegiatan pengabdian masyarakat, tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Luaran dan Target Capaian
No Jenis Luaran Indikator Capaian Status Capaian
1 Artikel di media masa cetak atau
elektronik Nasional Sudah Terbit
2 Kekayaan Intelektual (KI) Hak Cipta Terdaftar
3 Mitra Non Produktif Pengetahuannya meningkat Sudah Tercapai
IV. MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME)
Dari kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang nyata, terlihat
dari respon para peserta antara lain :
1. Menambah wawasan pengetahuan mengenai public speaking ,
2. Menambah kemampuan berbcara di depan umum
3. Kegiatan berdampak nyata serta positif bagi Ibu ibu posyandu .
4. Meningkatkan hubungan antar lembaga sehingga diharapkan akan semakin banyak
kerjasama dan program yang berdampak nyata bagi masyarakat luas.
5. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi
Dalam kegiatan ini, kontribusi yang diberikan oleh mitra sangatlah baik, merespon positif
terhadap kegiatan dan juga memberikan masukan untuk mengadakan kegiatan yg serupa
atau bentuk kegiatan lainnya.
Untuk mengukur dan evaluasi peningkatan kemampuan peserta pelatihan public speaking dalam
pengabdian masyarakat ini, kami mengadakan pre test pada awal sebelum diberikan pembelaran
dan post test pada akhir setelah diberikan pembelajarn atau edukasi. Soal terdiri dari 20 pilihan
ganda. Berikut perbandingan nilai antara sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan seperti yang
terlampir dibawah ini :
Tabel 2. Pencapaian Nilai Peserta Pelatihan sebelum diberi Edukasi dan Pelatihan Public Speaking
No Nama Nilai
1 Rizky Nadiasari 60
2 Asnawati 50
3 Eni Kusrini 55
4 Dwi Wahyuningsih 45
5 Emilda 55
6 Yusi Lestari Wahyuni 60
7 Vidya Rahmawati 45
8 Lisa Dwi Apriana 55
9 Julistriani 50
10 Eko Novianti 60
11 Ari Susilowati 45
12 Tegar Muhammad Sani 60
13 Azzam Zamzami 50
Gambar 5. Diagram Perolehan Nilai Peserta Mitra sebelum diberi Edukasi dan Pelatihan
Public Speaking (Pre Test)
010203040506070
Riz
ky N
adia
sari
Asn
awat
i
Eni K
usr
ini
Dw
i Wah
yun
ings
ih
Emild
a
Yusi
Les
tari
Wah
yun
i
Vid
ya R
ahm
awat
i
Lisa
Dw
i Ap
rian
a
Julis
tria
ni
Eko
No
vian
ti
Ari
Su
silo
wat
i
Tega
r M
uh
amm
adSa
ni
Azz
am Z
amza
mi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nilai
Tabel 3. Pencapain Nilai Peserta Pelatihan setelah diberi Edukasi dan Pelatihan Public Speaking
No Nama Nilai
1 Rizky Nadiasari 75
2 Asnawati 70
3 Eni Kusrini 65
4 Dwi Wahyuningsih 70
5 Emilda 75
6 Yusi Lestari Wahyuni 80
7 Vidya Rahmawati 60
8 Lisa Dwi Apriana 65
9 Julistriani 70
10 Eko Novianti 85
11 Ari Susilowati 65
12 Tegar Muhammad Sani 80
13 Azzam Zamzami 70
Gambar 6. Diagram Perolehan Nilai Peserta Mitra setelah diberi Edukasi dan Pelatihan Public
Speaking (Post Test)
0102030405060708090
Riz
ky N
adia
sari
Asn
awat
i
Eni K
usr
ini
Dw
i Wah
yun
ings
ih
Emild
a
Yusi
Les
tari
Wah
yun
i
Vid
ya R
ahm
awat
i
Lisa
Dw
i Ap
rian
a
Julis
tria
ni
Eko
No
vian
ti
Ari
Su
silo
wat
i
Tega
r M
uh
amm
adSa
ni
Azz
am Z
amza
mi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nilai
V. REALISASI BIAYA
Biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
BELANJA BAHAN
No Item Bahan Volume Satuan Honor (Rp) Total (Rp)
1 Spanduk Rp. 600.000,-
2 X-banner Rp. 500.000,-
3 Snack Peserta Rp. 500.000,-
4 Snack Pengajar Rp. 200.000,-
5 Fotocopy Modul Rp. 200.000,-
6 Alat Tulis Kantor Rp. 200.000,-
7 Souvenir peserta Rp.1.000.000,-
8 Biaya tak terduga Rp. 400.000,-
Total Belanja Bahan Rp.3.600.000,-
BIAYA INTERNET
No Item Bahan Volume Satuan Honor (Rp) Total (Rp)
1 Paket Data Telkomsel, XL Rp.600.000,-
Total Biaya Perjalanan Rp.600.000,-
Total Keseluruhan Rp.4.200.000,-
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kemampuan public speaking saat ini merupakan keahliam yang sangat penting dalam
menyampaikan pesan diberbagai bidang dan dengan keahlian public speaking dapat
memberkan manfaat dalam meningkatkan keahlian pada saat beraktifitas seperti pada saat
menyampaikan materi atau penyuluhan bagi ibu ibu posyandu dalam di masyarakat.
Pada kegiatan pengabdian masyarakat selalin penyuluhan dan pendampingan, keahlian
public speaking ibu ibu posyandu berjalan dengan sangat baik, pemaparan materi
penyuluhan menambah wawasan mengenai public speaking, serta menambah pengetahuan
bagi ibu ibu posyandu, selain itu dengan pendampingan yang diberikan memberikan
keahlian dan menambah percaya diri pda saat berbicara di depan forum.
2. Saran
a. Sebaiknya kegiatan dapat dilakukan secara berkala dalam bentuk kegiatan lainnya
yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra.
b. Sebaiknya dapat dilakukan pelatihan secara langsung (tatap muka) untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Littlejohn, W, S., & Foss., K. A. (2009). Teori Komunikasi – Theories of Human
Communication. Jakarta: Salemba Humanika.
Prasojo, Anita Wulandari. (2015). Bahasa Indonesia dalam Media : Peran Bahasa Indonesia
dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung. Hal. 36-45
Rakhmat, J. (2015). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hutomo, Azhar. (2019). Pengaruh Pelatihan Teknik Announcing Terhadap Peningkatan
Kualitas Pemandu Acara (MC) Bagi Remaja Kampung Cerdas. Jurnal Komunikasi. 10
(1). Hal. 83-88.
Meliala, Robbikal Muntaha. (2020). Pelatihan Teknik Retorika Dalam Menunjang
Kepemimpinan Pemuda Berorganisasi Bagi Remaja Panti Asuhan Hidayah. Jurnal
SOLMA. 9 (1). Hal. 79-91
Riswandi. (2017). Gaya Komunikasi Capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto Pada
Pilpres 2014. Jurnal Acta Diurna, 13(1), Hal. 89–101.
LAMPIRAN
Lampiran A. Absen Panitia
Lampiran B. Absen Peserta
Lampiran C. Surat Keterangan Mitra/Instansi
Lampiran D. Luaran PM
Link : UBSI Bekali Kemampuan Public Speaking Warga Babelan-Bekasi – BSI News
foto 3 : Tim Tutor Robbikal Muntaha Meliala. M.I.Kom, sedang menyanpaikan materi public speaking kepada Ibu
ibu posyandu RT/RW 03/14, babelan, kec Bekasi melalui Zoom conference (10/4/2021
MODUL / MATERI
PENGABDIAN MASYARAKAT
Pelatihan Public Speaking Bagi Ibu-Ibu Posyandu RT 03 RW 14 Babelan
Kec. Bekasi
Oleh:
KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
FEBRUARI 2021
NAMA NIP/NIM
Silvina Mayasari, S.Sos, M.Si 200909558
Robbikal Muntaha Meliala, S.Sos, M.I.Kom 201002909
Siti Qona’ah, S.Sos, MM 200705235
Andi Banus, S.Sn, M.I.Kom 202103240
Haikal Shihab 43180015
Agung Prasetyo 43180100
Nada Rezky Ammallia 43180105
APA ITU PUBLIC SPEAKING?
Public Speaking adalah seni berbicara di depan umum atau di depan orang banyak.
Public Speaking merupakan bagian dari ilmu Retorika.
Menurut Littlejohn & Foss (2009 : 73), “Kajian Retorika secara umum didefinisikan
sebagai simbol yang digunakan manusia. Pada awalnya, ilmu ini berhubungan dengan
persuasi, sehingga retorika adalah seni penyusunan argumen dan pembuatan naskah
pidato.”
Apa itu Public Speaking ?
Kini, kajian Retorika berkembang bukan hanya sekedar berbicara untuk menceritakan
sesuatu namun juga seni berbicara untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti apa
yang menjadi motif komunikasi komunikator.
Belajar Public Speaking berarti Belajar tentang Bahasa, karena Komunikasi tanpa
bahasa adalah hal yang tidak mungkin.
Bahasa adalah Lambang Komunikasi. (Soehoet, 2003 : 34)
Lambang Komunikasi terdiri atas 2 jenis : Lambang Komunikasi Umum dan Lambang
Komunikasi Khusus.
Bahasa mengandung 3 unsur : Etika, Estetika dan Rasa Keadilan (Soehoet, 2003 : 35)
Metode Metode pidato
• 1.Metode Naskah
• 2.Metode Hafalan
• 3.Ekstemporan
• 4.Impromptu
Jenis- Jenis Pidato berdasarkan Tujuan :
1. Pidato Informatif
2. Pidato Rekreatif
3. Pidato Persuasif
Teknik Produksi Suara :
Kecepatan
• Menurut teori kecepatan terbaik bagi seorang orator adalah 110 sampai 130 kata per-
menit.
Volume
• Variasi dalam pengaturan keras lembutnya suara yang dihasilkan bertujuan untuk
mengarahkan, menghentakkan dan menghidupkan pendengar agar tetap menaruh
perhatian pada pidato.
Pita Titik Nada atau Intonasi
• Untuk menghasilkan pola titik nada yang proposional sebaiknya mengikuti tuntutan
dari kata-kata yang disampaikan.
Kejelasan
• Jangan menggunakan pengucapan kata-kata yang hanya dikenal oleh golongan
tertentu saja. (hati hati dalam pemilihan kata sesuaikan dengan khalayak yang
dihadapi)
Kualitas suara
• Produksi udara pada pola suara ketika mengucapkan suatu kata. Berkaitan dengan
timbre atau warna suara.
Artikulasi dan pengucapannya
• Organ yang sangat berpengaruh pada pengucapan yaitu : lidah, gigi, rahang dan
langit-langit.
¬Pergerakan tubuh : kontak mata, wajah atau air muka, gerak tangan, pergerakan.
¬Penyampaian efek : efek pada kredibilitas, efek pada pengungkapan informasi, efek
pada tanggapan emosional pendengar.
TEKNIK ANNOUNCING
ENAM KUNCI UTAMA TEKNIK PENGUTARAAN
P = PHRASING
A = ARTICULATION
S = SPEED
S = STRESSING
I = INTONATION
P = PAUSE
PHRASING
· Pembagian / pemenggalan kata dalam sebuah kalimat.
· Tujuan : mempermudah pendengar menerima pesan dengan jelas, tepat,
tanpa keraguan
Contoh :
· Kucing makan ikan mati
· Pegawai baru masuk kantor baru mulai jam 10.00 pagi.
ARTIKULASI
Kejelasan pengucapan huruf, suku kata ataupun kata
HURUF (Konsonan / Vokal)
Misal :
o Varia & Paria
o Fakta & Pakta
o Indonesia : Endonesya / Endoneisya
SUKU KATA
Misal :
o Telah & tengah
o Malam & malang
KATA
Misal :
o Debirokratisasi
o Kesejahteraan
o Keleluasaan
SPEED
Kecepatan ujaran
• Panduan : (110 – 130) kata per menit.
Yang perlu diperhatikan :
• Lambat Monoton
• Cepat , tidak tertarik/tidak paham pada apa yang disampaikan
STRESSING
* Memberi tekanan pada kata-kata yang dimaksud
Contoh :
o Pak Mulya telah menulis tiga buah buku pelajaran fisika
* Memperlambat penucapan kata yang dimaksud.
Contoh :
o Anehnya ketika bentrokan itu terjadi, aparat keamanan justru meninggalkan tempat
tersebut
* Memperlama pause sebelum dan sesudah kata tersebut diucapkan
Contoh :
o Setelah dia pergi, baru saya merasa.......betul-betul....... kehilangan
INTONASI
Tinggi rendah, irama, lagu kalimat.
• Menghindari monoton, kejenuhan,
mempermudah pengertian.
Panduan :
1. Gaya berbicara sehari-hari yang wajar.
2. Sesuaikan dengan konteks kalimat.
CATATAN :
Dalam praktek teknik pengutaraan antara stressing dan intonasi tidak dapat dipisahkan
/ saling berpengaruh membentuk gaya (ciri – khas) penyampaian
PAUSE
Istirahat sejenak
Aspek perilaku dalam berpidato
Aspek Fisik
A. Gestures : Dengan menggunakan tangan, kepala, wajah atau bagian tubuh lain.
Gerakan tersebut harus memilki makna.
B. Kontak Mata : Dapat menimbulkan daya tarik. Tataplah hadirin jangan sekali-kali
menatap kelangit-langit ruangan atau ke luar. Apalagi melirik seorang gadis cantik
yang lewat. Kontak mata tidak boleh ditujukan hanya kepada sekelompok hadirin,
namun harus ke semua hadirin secara proporsional.
C. Posisi Tubuh : Meliputi cara berjalan, sikap berdiri, menggunakan podium dan
mikrofone, serta jarak berdiri antara pembicara dan hadirin
D. Penampilan : Berkaitan dengan cara berpakaian saat menyampaikan pidato. Pakaian
harus disesuaikan dengan kesempatan dan topik pidato, pembicara lain dan dengan
hadirin.
Langkah-langkah penting dalam public speaking :
1. Perencanaan yang Matang
• Menyusun struktur terkait hal yang akan disampaikan. Penyampaian pesan sebaiknya
singkat, padat dan jelas
• Melakukan riset, mempersiapkan dan mempelajari bahan bahan apa saja yang akan
dibicarakan
• Memulai dengan data statistik/ fakta menarik tentang hal yang akan dibicarakan.
2. Berlatih sebanyak mungkin (“Practices makes Perfect”)
• Coba untuk berbicara di depan kaca atau berbicara dengan pasangan, saudara atau orang
dekat anda.
• Siapkan intonasi, gaya bahasa dan susunan kata yang baik.
• Gunakan alat perekam untuk melihat hasilnya dan sarana evaluasi diri.
3. Bina hubungan baik dengan target khalayak.
• Kenali siapa mereka secara umum berdasarkan karakterisitik demografis, geografis dan
psikografis. Hal ini membantu anda untuk tahu bagaimana seharusnya bersikap dan
dalam memilih kata-kata yang tepat.
PEMANASAN / WARMING UP
• Public Speaking adalah kegiatan berbicara di depan umum yang memerlukan stamina
yang prima.
• Orang akan ahli dalam satu bidang karena dilandasi Persiapan yang matang dan
Pelatihan yang cukup. Hal ini sama dengan kemampuan Public Speaking.
• Public Speaking sama dengan kegiatan menyanyi atau aksi teatrikal (Drama), maka
beberapa bentuk pemanasan yang perlu dilakukan pada Public Speaking hampir sama
dengan kegiatan menyanyi atau latihan akting. Perbedaannya, Public Speaking adalah
berbicara secara wajar menyampaikan pesan tanpa nada melodi tertentu, tetapi
memerlukan dukungan ekspresi dan emosi tertentu sesuai konteks acara dimana kita
berbicara. Perbedaan kontekstual komunikasi ini akan menyebabkan perbedaan pula
pada cara sang juru bicara harus berbicara. Itulah esensi pemanasan penting dilakukan
sebelum tampil di depan umum agar kita adaptif dan supel pada segala konteks tertentu.
• Pemanasan ini bertujuan untuk membiasakan otot otot atau bagian jasmaniah penting
lainnya dalam public speaking lentur saat berbicara disertai dengan porsi unsur emosi
dan ekspresi yang tepat, sehingga penonton dapat tertarik melihat penampilan sang juru
bicara dan mengerti pesan yang kita sampaikan (karena ada unsur ketulusan dan tidak
kaku dalam berbicara).
Pemanasan dalam Public Speaking terdiri atas beberapa tahap :
• Pemanasan Olah Nafas
• Pemanasan Olah Vokal
• Pemanasan Olah Muka (Senam Muka)
• Pemanasan Olah Ekspresi dan Emosi
• Pemanasan Olah Bibir (Ngetril)
PEMANASAN OLAH NAFAS
• Olah Nafas ini dilakukan agar sang juru bicara dapat mengurangi demam panggung
saat tampil dan dapat mengelola pernafasan dengan baik saat berbicara di depan umum
saat tekanan psikis datang secara tiba-tiba.
• Olah Nafas ini sama seperti yang dilakukan pada senam yoga atau senam lainnya, yaitu
terdiri atas kegiatan inhale (Menarik Nafas) dan exhale (Membuang Nafas).
• Latihan ini dapat dilakukan 3 set, dimana 1 set terdiri atas 3 repetisi.
• Repetisi 1 dan Repetisi 2 dilakukan secara biasa, namun saat repetisi ke-3, saat kita
ingin buang Nafas, disertai dengan teriakan “HaH” untuk pelampiasan emosi. Lakukan
itu 3 set.
PEMANASAN OLAH VOKAL
• Olah Vokal dilakukan agar sang juru bicara dapat menyampaikan pesan dengan
artikulasi tepat dan melenturkan rongga mulut sehingga produksi suara menjadi tepat
bunyi.
• Pemanasan ini khusus ditujukan pada pembunyian huruf vokal “A”, “I”, “U”, “E”, “O”.
• Lakukan ini 3 set dimana 1 set itu terdiri atas 3 repetisi.
• Set pertama ucapkan lafal itu dengan volume rendah dan kecepatan yang lamban. Set
kedua, ucapkan lafal itu dengan volume lebih tinggi dan kecepatan menengah. Set
ketiga, ucapkan lafal itu dengan volume suara makin tinggi dan kecepatan tinggi.
PEMANASAN OLAH MUKA
(SENAM MUKA)
• Olah muka adalah hal yang penting dilakukan karena raut muka adalah jendela ekspresi
saat bicara. Muka yang prima dan fleksibel akan memudahkan orang untuk memainkan
mimik dan ekspresi tertentu saat bicara dalam beragam tuntutan kontekstual acara.
• Pemanasan olah muka dilakukan dengan dimulai “Mengernyitkan Dahi dan Alis”,
“Mengernyitkan Hidung”, “Mengernyitkan Pipi”, “Latihan Melirik ke Kanan dan ke
Kiri dan Bola Mata dilatih Berputar dari Atas ke Bawah” (seperti menari Bari),
“Memonyongkan Mulut dan Merapatkan Mulut”, sehingga ekspresi wajah cenderung
jelek namun elastis dan rileks saat bicara.
• Lakukan itu 3 set, dimana 1 set terdiri atas 3 repetisi.
PEMANASAN OLAH EKSPRESI DAN EMOSI
• Profesi seperti MC, Host atau Guru menuntut kita agar pandai menyampaikan sesuatu
dengan berbagai ekspresi tergantung dari kontekstual acara kita berada. Permainan
ekspresi yang bagus akan meramaikan suasana komunikasi, sehingga penonton tertarik
dengan kita sebagai juru bicara. Ekspresi itu bukan hanya “Gembira” saja, namun juga
ekspresi “Sedih”, “Marah” dan “Bingung atau Kekhawatiran”. (Contoh : Okky Lukman
sebagai MC acara “Microfon Pelunas Hutang di Indosiar”, sangat dituntut
menampilkan ekspresi sedih sebagai wujud empati dari acara yang dibawakannya. Hal
ini menandakan bahwa Olah Ekspresi dan Emosi sangat krusial juga bagi MC dan Host)
• Pemanasan Olah Ekspresi dan Emosi ini dapat dilakukan dengan mengucapkan 1
kalimat dengan 4 ekspresi dan emosi yang berbeda. Contoh ucapkanlah : “Aku Ingin
Bertobat, Sukmaku Bergetar di Setiap Sudut Hati”. Lafalkan kalimat ini dengan
ekspresi “Gembira”, “Sedih”, “Marah” dan “Kekhawatiran atau Bingung”. Lakukan ini
3 set.
PEMANASAN OLAH BIBIR (NGETRIL)
• Bibir merupakan bagian penting saat manusia berbicara. Bibir atas dan bibir bawah
perlu dilatih fleksibilitasnya agar mendukung kita lancar dalam berbicara dengan
kecepatan yang konstan.
• Bentuk pemanasan bibir dinamakan “Ngetril” yaitu merapatkan bibir atas dan bibir
bawah dan menggetarkannya secara bersamaan sehingga membunyikan suara
“brbrrrrrr” (Seperti ekspresi orang yang menggigil dan kedinginan).
• Lakukan ini 3 set, dimana 1 set terdiri atas 3 repetisi.
• Set Pertama ,lakukan “Ngetril” Pendek !, Set Kedua, lakukan “Ngetril” Medium ! dan
Set Ketiga, lakukan “Ngetril” Panjang!
• Lakukan 5 tahap pemanasan ini di depan cermin, agar kita dapat melihat ekspresi kita
saat berbicara sebagaimana orang-orang lain melihat kita berbicara sebagai sarana
evaluasi diri pribadi dalam berbicara.
• Lakukan pemanasan ini secara rutin sebelum kita tampil di atas panggung atau saat
latihan berbicara sendiri di depan cermin.
PELATIHAN DASAR 1
Pelatihan dasar ini ditujukan untuk melatih spontanitas kita saat bicara. Caranya dengan
mencoba mengembangkan satu kata kunci, menjadi suatu konsep cerita menarik yang dapat
diambil berdasarkan pengalaman pribadi. Lakukan ini di depan cermin dan evaluasi
penampilan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperkaya diri dengan kosakata
baru dan paham definisi dari kosakata tersebut. Contoh : Kata Kunci yang dipilih
“SEKOLAH”. Latihlah diri kita bicara tentang sekolah, dimulai dari definisi sekolah dan cerita
menarik tentang sekolah selama 30 Detik, tanpa jeda, gunakan kalimat dengan struktur
“SPOK” yang jelas, tanpa noise… penggunaan kata .. “eee”… atau putus bicara karena
kehabisan ide.
• Tutor memilih beberapa orang partisipan atau peserta untuk diuji secara spontan
dalam mengembangkan ide dari satu kata kunci. Berikan waktu 30 detik bagi mereka
untuk mendeskripsikan di depan kelas dengan konsep cerita menarik dari kata kunci
tersebut. Lakukan ini dengan berdiri di depan kelas.
• Kata kunci itu adalah :
1. Liburan
2. Mainan
3. Teman
4. Motor
5. Buku
Presenter :
• Ambil Nafas.
• Melirik baris berikut.
Pendengar :
Memperoleh kesempatan untuk memahami apa yang disampaikan, terutama dalam kalimat -
kalimat panjang
PRAKTEK DAN GAMES
1. Selamat pagi sahabat semua…
Apa kabar Sahabat Radio CERIA SELALU ?
Bareng lagi bersama saya (……) di Radio CERIA SELALU.
Heemm ,,, gimana kabar hari ini? pastinya tetap sehat dan semangat kan?
Seperti biasa (…..) bakalan nemenin pagi kalian semua selama 1 jam kedepan. Dan seperti
biasa juga dipagi ini (…..) akan menyediakan perbincangan-perbincangan hangat seputar
remaja. Untuk kesempatan kali ini tema yang akan (…..) angkat adalah Tentang Persahabatan
Baiklah gak usah ngomong panjang lebar lagi, mari kita masuk ke pokok
pembahasan. Yaitu persahabatan.
Hemmmm apa sichhh persahabatan itu?
Kalo menurut saya pribadi, sahabat itu bagai embun pagi takkala matahari akan
menyinari.
Ketika dia bersedih dan luka, saya mampu mengeluarkan air mata dan merasakan bahwa
betapa saya tidak ingin ia tersakiti
Merasakan kehangatan dan kenyamanan ketika bersama, saling berbagi cerita.
Merasakan bahwa di setiap langkahnya ada dalam ingatan dan selalu ingin
menyenangkan hatinya di mana pun ia berada.
Uuuuuchhhhn indah sekali bukan sebuah persahabatan itu…
2. Selamat pagi pemirsa, kembali bersama saya ………dan rekan saya ……..di acara
Seputar Indonesia, untuk mengabarkan berita- berita yang teraktual tajam dan
terpercaya, yang kami rangkum dalam Seputar Indonesia pagi ini.
ISI :
BANJIR AKIBAT HUJAN DERAS
Pada hari rabu, hujan deras yang terjadi sejak malam hari tadi menyebabkan banjir
tepatnya telah merendam jalur umum dan jalur busway yang berada di Jl.
Sisingamangaraja Jakarta Selatan.
Penutup:
Menurut warga setempat banjir mulai merendam wilayah tersebut pada pukul 03.10
Pagi WIB. Akibat banjir yang merendam di sepanjang jalan menimbulkan kemacetan
yang luar biasa.
Berita tadi menutup acara Seputar Indonesia pagi ini. Saya ……dan rekan
saya……. mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa
Kepemimpinan :
kepemimpinan pada dasarnya merupakan kajian tentang individu yang memiliki karakteristik
fisik, mental, dan kedudukan yang dipandang lebih daripada individu lain dalam suatu
kelompok sehingga individu yang bersangkutan dapat mempengaruhi individu lain dalam
kelompok tersebut untuk bertindak ke arah pencapaian suatu tujuan.
KEPEMIMPINAN MENURUT PARA AHLI
Menurut James A.F Stoner, tugas utama seorang pemimpin adalah :
- Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu
dengan atasannya, staff, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang
diluar organisasi.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
- Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
- Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
- Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator.
Kaitan Retorika dengan Kepemimpinan Dalam Organisasi
TERIMA KASIH DAN TETAP SEMANGAT!
SELAMAT MENCOBA !
1. Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan formal tapi juga informal 2. Berorientasi pada pelayanan dan berani Menyuarakan Kebenaran
3. Membawa energi yang positif dan santun dalam Menyuarakan kebenaran dan perubahan.
TIPS & TRICK
• Bina hubungan baik dengan target khalayak.
• Kenali siapa mereka secara umum berdasarkan karakterisitik demografis, geografis dan
psikografis. Hal ini membantu anda untuk tahu bagaimana seharusnya bersikap dan
dalam memilih kata-kata yang tepat.
• Libatkan penonton/ pendengar anda dalam pesan-pesan yang akan disampaikan,
walaupun dibatasi oleh ruang dan jarak. Pancing dengan pertanyaan.
• Buatlah point-point singkat. Hindari membaca (Jika Presentasi atau MC).
Perhatikan Sikap Tubuh/ Body Language
• Do
• Posisi Kaki bagi Perempuan seperti arah jam 12 kurang 10 menit atau jam 12 lewat 10
menit.
• Posisi kedua tangan menyingkap di depan perut dan bersikap rileks. (Jika Presentasi
dan tidak memegang microfon).
• Posisi kaki bagi Pria sejajar dengan bahu dan tangan rileks diletakan pada jahitan celana
untuk posisi siap. Dan Jika berbicara dapat gunakan bahasa tubuh tangan sewajarnya,
berdiri tegak. (Jika Presentasi).
• Perhatikan kontak mata pada penonton.
• Sesekali senyum, perhatikan intonasi dan kecepatan bicara.
• Don’t
• Memasukan tangan ke saku.
• Tangan ditangkupkan di belakang punggung.
• Lengan disedekapkan.
• Bertolak pinggang.
• Meremas remas tangan.
• Terlalu banyak memegang hidung atau merapihkan rambut bagi perempuan untuk
menghilangkan demam panggung.
Perhatikan Kalimat Saat Berbicara
DO
• Kepada Bapak Romi, dipersilahkan naik ke panggung untuk memberi sambutan!
(Kalimat Logis)
• Demikian acara ini, kami mohon maaf atas segala keterbatasan dan terimakasih.
(Kalimat Logis)
• Pendidikan Public Speaking diberikan agar supaya dipahami. (pemborosan)
• Gunakan kata “Saya”, “Anda”.
• Perhatikan perbedaan aplikasi kata “Kami” dan “Kita”
DON’T
• Waktu dan tempat kami persilahkan (Kalimat tidak logis sering didengar saat MC
berujar).
• Kurang lebihnya kami mohon maaf dan ucapkan terimakasih (Kalimat tidak logis).
• Pendidikan Public Speaking diberikan agar dipahami.
• Gunakan kata “Aku” atau Penyebutan nama pribadi, contoh Menurut Eko,…(karena
pembicara sendiri namanya Eko).
• Gunakan kata “Kalian” pada audience yang lebih tua.
ETIKA MC
DO
• Menyebutkan salam hormat dimulai dari tamu yang jabatannya paling tinggi hingga
paling rendah.
• Mempersilahkan sambutan diawali dari tamu yang jabatannya paling rendah. Contoh :
Jika ada Lurah, Bupati dan Gubernur. Maka sambutan diawali oleh Lurah.
• Lebih baik diam sejenak untuk melanjutkan pembicaraan saat mati gaya, dibandingkan
dengan terus bicara tapi diselingi “Eee…” untuk mengisi kekosongan.
DON’T
• Menyebutkan salam hormat dimulai dari tamu yang jabatannya paling rendah hingga
paling tinggi.
• Mempersilahkan sambutan diawali dari tamu yang jabatannya paling tinggi.
• Kebiasaan mengatakan, “Eeee…”, “Apa itu” atau “Anu” (Noise dalam komunikasi).
DAFTAR PUSTAKA
Littlejohn, W, S., & Foss., K. A. (2009). Teori Komunikasi – Theories of Human
Communication. Jakarta: Salemba Humanika.
Prasojo, Anita Wulandari. (2015). Bahasa Indonesia dalam Media : Peran Bahasa Indonesia
dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung. Hal. 36-45
Rakhmat, J. (2015). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hutomo, Azhar. (2019). Pengaruh Pelatihan Teknik Announcing Terhadap Peningkatan
Kualitas Pemandu Acara (MC) Bagi Remaja Kampung Cerdas. Jurnal Komunikasi.
10 (1). Hal. 83-88.
Meliala, Robbikal Muntaha. (2020). Pelatihan Teknik Retorika Dalam Menunjang
Kepemimpinan Pemuda Berorganisasi Bagi Remaja Panti Asuhan Hidayah. Jurnal
SOLMA. 9 (1). Hal. 79-91
Riswandi. (2017). Gaya Komunikasi Capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto Pada Pilpres
2014. Jurnal Acta Diurna, 13(1), Hal. 89–101.
SURAT TUGASNo.0159/C.01/LPPM-UBSI/III/2021
TentangPanitia Pengabdian Masyarakat LPPM UBSI
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, dengan ini menugaskan :
Penanggung Jawab Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.PdKetua Pelaksana Silvina Mayasari M.SiAnggota Robbikal Muntaha Meliala S.Sos, M.I.Kom
Siti Qonaah S. Sos. MM Andi Banus S.sn., M. Ilkom Nada Rezky AmmalliaAgung PrasetiyoHaikal Shihab
Bertanggung jawab terhadap jalanya acara dari awal s/d akhir sebagai Panitia Pengabdian MasyarakatUBSI berupa Pelatihan Public Speaking Bagi Ibu-Ibu Posyandu RT 03 RW 14 Babelan Kab Bekasimasa penugasan pada:
Tanggal : 10 April 2021Tempat : Panjibuwono City, Cluster Brawijaya Blok Bb8 No.12 A, Desa Kedung Pengawas, Babelan, Kab. Bekasi
Panjibuwono City, Cluster Brawijaya Blok Bb8 No. 12 A Rt.03 Rw.14 Babelan, Kab.Bekasi
Surat tugas dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Agar dilaksanakan dengansebaik-baiknya.
Jakarta, 3 Maret 2021Ketua LPPMUniversitas Bina Sarana Informatika
Taufik Baidawi, M.KomTembusan
- Rektor UBSI
- Arsip
- Ybs
Diberikan Kepada
Robbikal Muntaha Meliala, S.Sos, M.I.KomSebagai Tutor
Pengabdian Masyarakat yang diadakan di Warga Rt.03 Rw.14 Babelan, Kab. Bekasi dan diselenggarakan oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UBSI pada tanggal 10 April 2021 dengan materi Pelatihan
Public Speaking Bagi Ibu-Ibu Posyandu RT 03 RW 14 Babelan Kab Bekasi.
Jakarta,17 April 2021Ketua LPPM
Universitas Bina Sarana Informatika
Taufik Baidawi, M.Kom