Download - Pelatihan Jumantik Fix
PELATIHAN KADER JUMANTIK WILAYAH RW 02
Kelompok Praktek Belajar Lapangan 2
Jurusan kesehatan masyarakatUIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sawah Baru, 13 Mei 2011
Pendahuluan Merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat Dapat menimbulkan wabah Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya
cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk tersebar luasnya virus dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia.
Demam Berdarah:
– Terutama menyerang anak-anak dan juga dapat menyerang orang dewasa.
– Timbulnya mendadak, dalam waktu beberapa hari dapat menyebabkan kematian.
– Disebabkan oleh Virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
– Cara mencegah penyakit ini sebenarnya mudah, dapat dilakukan oleh setiap orang termasuk anak-anak.
GEJALA PENYAKIT DBD
GEJALA TAMBAHAN
NYERI ULU HATI • UJUNG-UJUNG
`````````````````````````` JARI PUCAT
UNTUK MEMBEDAKAN DENGAN BINTIK YANG
LAINNYA, KULIT DIREGANGKAN, APABILA MERAH
ITU HILANG.... BUKANLAH TANDA DARI DEMAM
BERDARAH
GEJALA LANJUTAN
Penularan DBD ???
PENYEBAB
VIRUS
PENULARAN ?
Gigitan nyamukAEDES AEGYPTY
AEDES ALBOPICTUS
SIKLUS NYAMUK AEDES A. Perkembangan dari telur sampai menjadi nyamuk kurang lebih 9-10 hari
TELUR NYAMUK AEDES A.• Nyamuk betina 100
butir/bertelur• Berwarna hitam dengan
ukuran 0.80 mm • Di tempat yang kering
(tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan.
• Akan menetas menjadi jentik dalam waktu + 2 hari setelah terendam air.
• DAPAT MENEMPEL PADA DINDING BAK DLL ( hal inilah alasan mengapa saat menguras bak mandi harus disikat pula )
JENTIK NYAMUK AEDES A– Jentik kecil akan tumbuh menjadi besar
yang panjangnya 0.5-1 cm– Akan selalu bergerak aktif dalam air.
Geraknya berulang-ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas (mengambil udara) kemudian turun, kembali ke bawah dst.
– Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air. Biasanya berada di sekitar dinding tempat penampungan air.
– Setelah 6-8 hari jentik itu akan berkembang/berubah menjadi kepompong.
– Sifatnya fotofogik (takut cahaya).
KEPOMPONG AEDES A.
– Berbentuk seperti koma– Gerakannya lamban– Sering berada di
permukaan air– Setelah 1-2 hari akan
menjadi nyamuk dewasa
Aedes aegypti
Cara Nyamuk Berkembangbiak Nyamuk ini bertelur di tempat-tempat yang
berisi air jernih baik di dalam dan di luar rumah
Tempat yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Ae.aegypti
Catatan !!!!!
Pemberantasan DBD bukan dengan Fogging atau
penggunaan bahan kimia, tetapi pemberantasan DBD
adalah dengan mengutamakan pencegahan, yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), salah
satunya adalah melalui 3M Plus.
plus
3MLarvasiding
Ikanisasi Obat Nyamuk SemprotObat Nyamuk Gosok
PencahayaanVentilasi
Kasa
Abatisasi… Memberikan ekosistem yang tidak optimal
untuk berkembangbiak Untuk menghambat pertumbuhan stadium lanjut
Dilakukan dengan menaburkan bubuk abate pada bak penampungan air
2 sendok + 10 liter air Dituangkan ke dalam bak penampungan air bersih.
Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) dan Pemeriksaan Jentik
Berkala (PJB)
PSN DBDPemberantasan sarang nyamuk
demam berdarah dengue (PSN DBD) adalah kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular DBD (Aedes aegypti) di tempat-tempat perkembangbiakannya.
PjBPemeriksaan Jentik Berkala
adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang dilakukan secara teratur oleh petugas kesehatan atau kader atau petugas pemantau jentik (jumantik).
PJB (pemeriksaan jentik berkala)
Oleh Kader Jumantik
Pengertian (1)Kader juru pemantau jentik (jumantik) adalah kelompok kerja kegiatan pemberantasan penyakit
demam berdarah dengue di tingkat Desa dalam wadah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
(Depkes RI, 1992).
Pengertian (2)Petugas khusus yang berasal dari lingkungan sekitar yang secara
sukarela mau bertanggung jawab untuk malakukan pemantauan
jentik nyamuk DBD aedes aegypti di wilayahnya serta melakukan pelaporan ke kelurahan secara rutin dan berkesinambungan.
Tujuan
Menggerakkan peran serta
masyarakat dalam pemberantasan jentik nyamuk
penularnya sehingga penularan
penyakit demam berdarah dengue di tingkat desa,
dapat dicegah atau dibatasi.
Menurut Depkes RI (2005) peran kader kesehatan dalam menanggulangi DBD
adalah:
Sebagai anggota PJB di rumah-rumah dan tempat umum. Memberikan penyuluhan kepada keluarga dan
masyarakat. Mencatat dan melaporkan hasil PJB Kepala Dusun atau
Puskesmas secara rutin minimal setiap minggu dan bulanan.
Mencatat dan melaporkan kasus kejadian DBD kepada RW/Kepala Dusun atau Puskesmas.
Melakukan PSN dan pemberantasan DBD secara sederhana seperti pemberian bubuk abate dan ikan pemakan jentik.
Kegiatan / Tugas Jumantik (1)
Mengecek tempat penampungan air dan tempat yang dapat tergenang air bersih apakah ada jentik dan apakah sudah tertutup rapat. Untuk tempat air yang sulit dikuras diberi bubuk larvasida seperti abate.
Membasmi keberadaan kain / pakaian yang tergantung di dalam rumah.
Mengecek kolam renang dan kolam ikan agar bebas dari jentik nyamuk.
Menyambangi rumah kosong / tidak berpenghuni untuk cek jentik.
Kegiatan / Tugas Jumantik (2) Pemantauan dilakukan 1x dalam seminggu (biasanya
jumat) pada pukul pagi hari (+jam 06.00 – 09.00). Jika ditemukan jentik nyamuk petugas memberi
peringatan kepada penghuni / pemilik untuk membersihkan atau menguras agar bersih dari jentik melakukan 3M Plus.
Jumantik lalu membuat catatan dan laporan yang diperlukan untuk dilaporkan ke kelurahan dan kemudian dari kelurahan dilaporkan ke instansi terkait atau vertikal.
WASPADAI TEMPAT YANG TIDAK SEMPAT TERPANTAU
Air yang terjebak di talang airAir pada vas bunga, tampungan
kulkas dan alat rumah tangga lainnya yang menampung air
Pagar rumah yang terdapat air yang terjebak (pagar bambu dll)
Rumah kosong yang tidak ada penghuninya sehingga air tidak pernah diganti
Pemantauan Jentik
Selain petugas jumantik (juru pemantau jentik), orang yang
tinggal di sekitar suatu wilayah wajib juga melakukan
pengawasan/pemantauan jentik di wilayahnya (self jumantik) dengan
tehnik dasar minimal 3M Plus
Teknik Memeriksa
Jentik 1 RT minimal 30 rumah Interval 1 rumah rumah 1, 3, 5, 7, dst. Jika tidak ditemukan jentik sama sekali,
maka lakukan putaran lagi pada rumah yang belum diperiksa rumah 2, 4, 6, 8, dst.
Alur penentuan (penomoran) rumah yang diperiksa searah jarum jam.
Cara-Cara Memeriksa Jentik Periksalah bak mandi atau WC, tempayan, drum, dan tempat-tempat penampungan air lainnya.
Jika tidak tampak, tunggu ± 0,5-1 menit, jika ada jentik maka jentik-jentik tersebut akan muncul ke permukaan air untuk menghirup udara.
Ditempat yang gelap gunakan senter. Periksa juga vas bunga, tempat minum burung,
kaleng-kaleng atau plastik, ban bekas dan lain-lain.
CARA MENCATAT DAN MELAPORKAN HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
1. Tulis nama Desa, RT & RW yang akan dilakukan pemeriksaan jentik
2. Tulis nama keluarga 3. Bila ditemukan jentik tulislah tanda (+) dan bila
tidak ditemukan tulislah tanda (-)4. Tulis hal-hal yang perlu diterangkan pada
kolom keterangan, seperti rumah/kavling kosong, penampungan air hujan, dll
5. Melaporkan hasil pemeriksaan jentik ke Puskesmas sebulan sekali
Terima Kasih…..
TERIMAKASIH