Oleh :
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Timur
Disampaikan dalam Acara :
FORUM KOMUNIKASI PERENCANAAN INDUSTRI
Surabaya, 8 Juli 2011
1
PEMBANGUNAN INDUSTRI DI JAWATIMUR
V I S I :
Jawa Timur sebagai pusat industri dan perdagangan terkemuka,
berdaya saing global dan berperan sebagai motor penggerak
utama perekonomian dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat”
Misi :
•Meningkatkan pelayanan publik.
•Meningkatkan pembinaan dan pengembangan industri.
•Meningkatkan pembinaan dan pengembangan
pasar dan perdagangan dalam negeri.
•Meningkatkan pembinaan dan pelayanan ekspor dan pengendalian impor.
•Meningkatkan pembinaan. pengendalian dan pengembangan metrologi legal.
•Meningkatkan pengujian. kalibrasi. dan sertifikasi mutu barang .
AGENDA PEMBANGUNAN
INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
Agenda Pembangunan
Bidang Ekonomi
“ Meningkatkan percepatan
pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan berkelanjutan.
terutama melalui
pengembangan agroindustri
/agribisnis serta pembangunan
dan penyediaan infrastruktur
pertanian dan pedesaan ”
RPJMD Prov Jatim
2009 - 2014
• Sub Agenda Peningkatan
Ekspor Non Migas
• Sub Agenda
Peningkatan
Daya Saing
Industri
Manufaktur
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN INDUSTRI (1)
1. Fasilitasi pengembangan pada upaya memperkuat struktur industri. meningkatkan. dan memperluas pemanfaatan teknologi. serta meningkatkan nilai pengganda (multiplier).
2. Mengembangkan industri manufaktur diutamakan pada beberapa subsektor prioritas yang mampu menyerap banyak tenaga kerja; memenuhi kebutuhan dasar dalam negeri (seperti makanan-minuman dan obat-obatan); mengolah hasil pertanian dalam arti luas (termasuk
perikanan) dan sumber-sumber daya alam lokal; dan memiliki potensi pengembangan ekspor.
3. Mengembangkan subsektor industri yang terkait (related industries) dan sub-sektor industri penunjang (supporting industries) bagi industri manufaktur prioritas.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI (2)
4. Fasilitasi penelitian dan pengembangan industri manufaktur untuk teknologi produksi. termasuk pengembangan manajemen produksi. yang
memperhatikan kesinambungan lingkungan. dan teknik produksi yang ramah lingkungan.
5. Fasilitasi peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja industri untuk meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi.
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Pertumbuhan Ekonomi
Grafik Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Nasional Tahun 2001- Tahun 2010 (co-c) dalam %
Jawa Timur Nasional
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
3 76 , 3 , 8
, 5 83 5 , 84 5 , 8 6 , 11 94 , 5
5 01 ,
67 , 6
, 64 3
4 , 50 4 , 78
5 05 ,
5 , 60 48 , 5
6 28 , , 6 08
4 55 ,
6 , 10
Akhir tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Jatim mengalami peningkatan, yakni mencapai 6,67%. Besarnya pertumbuhan ini melebihi nasional yang hanya 6,10% pada 2010.
Sumber : BPS, 2011
No Provinsi 2010 Data Tw I 2011
1. DKI Jakarta 17,81 % 17,92 %
2. Jawa Timur 15,41 % 15,55 %
3. Jawa Barat 14,49 % 14, 49 %
4. Jawa Tengah 8,5 % 8,57 %
Sumber : BPS, 2011
KONTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN SEKTOR
INDUSTRI PENGOLAHAN
DI JAWA TIMUR
Komposisi & Struktur Ekonomi Jatim Berdasarkan PDRB
Struktur Ekonomi Jawa Timur Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Yang Berlaku (%) Tahun 2009-2010
Struktur Ekonomi Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (%)
16 % 2 %
% 27
% 2
% 4
% 29
6 % 5 %
9 %
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
Listrik, gas dan Air bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh
Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
Struktur Ekonomi Provinsi Jawa Timur Pada Struktur PDRB Jawa Timur sektor yang memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan
17 %
0 %
29 %
% 2 % 3
% 30
% 6
% 5 % 8
16 %
% 2
27 %
2 % % 4
29 %
6 %
5 %
9 %
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, gas dan Air bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa Prsh
Jasa – Jasa
16 %
34 %
50 %
Tahun 2010
Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier
Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
Sumber: BPS Jatim dalam Angka 2010
ekonomi Jatim yaitu Sektor Perdagangan, Hotel, Restaurant, Sektor Industri Pengolahan, dan
Sektor Pertanian
Leading Sector : Perdag Hotel & Restoran (29,47%) , Industri Pengolahan (27,49 %) dan Pertanian (15,75 %)
Keterangan : 1. Pertanian 2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik 5. Konstruksi 6. PHR 7. Pengangkutan
8. Keuangan 9. Jasa - jasa
37 , 15
, 03 1
00 , 1
3 53 ,
, 2 23
0 , 94
2 , 19
76 , 0
1 , 22
15 , 26
96 , 0
95 , 0
, 57 3
2 , 24
92 , 0
2 19 ,
, 0 76
1 , 19
, 15 34
92 , 0
0 , 97
66 3 ,
2 55 ,
, 1 01
49 , 1
, 15 1
0 70 ,
0 , 00 , 00 2 00 , 4 6 00 , 00 , 8 00 , 10 00 , 12 00 , 14 , 16 00 00 18 ,
Subsektor Mamin & tembakau
Subsektor Tekstil, barang dari kulit & alas kaki
Subsektor Barang dari kayu & hasil hutan lainnya
Subsektor Kertas & barang cetakan
Subsektor Pupuk, kimia & barang dari karet
Subsektor Semen, barang galian bukan logam
Subsektor Logam dasar, besi & baja
Subsektor Alat angkutan, mesin & peralatannya
Subsektor Barang lainnya
2010 2009 2008
Makanan Minuman dan Tembakau Tekstil, Barang dari Kulit & Alas Kaki
3 05 ,
64 4 ,
4 , 23
2 , 62
4 , 35
0 , 00
1 , 00
2 , 00
00 3 ,
4 , 00
00 , 5
2006 2007 2008 2009 2010
INDUSTRI PENGOLAHAN
Barang dari Kayu & Hasil Hutan lain Kertas dan Barang Cetakan
10 , 00
16 2 ,
3 , 28 60 3 ,
, 2 81
, 44 4
0 , 00
1 00 ,
2 , 00
3 , 00
4 , 00
, 5 00
2006 2007 2008 2009 2010 00 -6 ,
, -4 00
-2 , 00
, 0 00
00 , 2
, 4 00
, 00 6
, 26 2 2 , 66
- 0 , 06
- 3 , 95
4 , 70
2006 2007 2008 2009 2010
3 , 07
8 , 62 7 , 33
5 , 50
3 , 14
2006 2007 2008 2009 2010
6 , 31
1 , 44
4 , 36
0 , 29 0 , 75
2006 2007 2008 2009 2010
6 , 21 5 , 60
5 , 18
3 , 30 2 , 88
00 , 0
1 , 00
2 , 00
3 , 00
4 , 00
5 , 00
6 , 00
7 , 00
2006 2007 2008 2009 2010 , 0 00
1 , 00
2 , 00
3 , 00
00 , 4
5 , 00
00 6 ,
, 00 7
Pupuk, Kimia & Barang dari Karet Semen & Barang Galian Bukan Logam
0 , 44 0 , 38
- , 80 0
- 3 , 85
- 2 , 31
00 , -5
-4 00 ,
00 -3 ,
-2 00 ,
-1 , 00
0 , 00
1 , 00
2006 2007 2008 2009 2010
0 , 00
2 , 00
4 , 00
, 00 6
00 , 8
Alat Angkutan, Mesin & Peralatannya
10 , 00
8 , 00
4 , 91 5 78 ,
3 , 40
82 0 ,
7 , 35
0 , 00
, 1 00 00 , 2
, 3 00 00 4 ,
5 , 00 6 , 00 7 , 00 8 , 00
2006 2007 2008 2009 2010
Logam Dasar, Besi & Baja
00 0 ,
5 , 00
, 10 00
15 , 00
00 20 ,
25 , 00
4 , 88
22 , 01
12 , 19
89 2 , , 86 3
2006 2007 2008 2009 2010
6 , 00
4,00
2 , 00
0,00
GAMBARAN SEKTOR INDUSTRI DI JAWA TIMUR
4 , 26 11 4 , 3 , 70
0 , 00
8 , 97
2006 2007 2008 2009 2010
Barang lainnya
Sektor Fokus Yang Menjadi Pertumbuhan Ekonomi Di
Dalam Koridor Ekonomi Jawa Timur
POTENSI INDUSTRI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN PER GOLONGAN INDUSTRI DI
JAWA TIMUR TAHUN 2009 – 2010
NO
URAIAN SATUAN
2009**) 2010***)
IAK ILMTA IATT TOTAL IAK ILMTA IATT TOTAL
1 INDUSTRI KECIL
A - Jumlah Unit Usaha
(UU) Unit 596.198 92.766
11.624 700.588 618.389 95.473 12.495 726.357
B - Tenaga Kerja (TK) Orang 1.340.181 213.353 23.581 1.577.115 1.400.639 248.524 25.349 1.674.512
C - Nilai Produksi (NP) Milyar Rp. 55.848 5.064 95 61.007 58.810 6.008 102 64.920
D - Nilai Investasi (NI) Milyar Rp. 21.488 2.363 199 24.050 22.575 2.807 213 25.595
2 INDUSTRI SEDANG
A - Jumlah Unit Usaha
(UU) Unit 12.967 1.954
188 15.109 13.392 1.972 192 15.556
B - Tenaga Kerja (TK) Orang 747.274 81.966 18.254 847.494 776.407 88.508 18.710 883.625
C - Nilai Produksi (NP) Milyar Rp. 44.042 3.152 556 47.750 46.071 3.720 569 50.360
D - Nilai Investasi (NI) Milyar Rp. 13.898 1.785 154 15.837 14.491 1.962 157 16.610
3 INDUSTRI BESAR
A - Jumlah Unit Usaha
(UU) Unit 460 131
153 744 473 131 154 758
B - Tenaga Kerja (TK) Orang 162.099 54.245 2.918 219.262 168.748 55.250 2.947 226.945
C - Nilai Produksi (NP) Milyar Rp. 65.193 4.919 1.057 71.169 68.573 5.187 1.067 74.827
D - Nilai Investasi (NI) Milyar Rp. 14.823 1.791 425 17.039 15.371 1.796 429 17.596
4 TOTAL INDUSTRI
A - Jumlah Unit Usaha
(UU) Unit 609.625 94.851
11.965 716.441 632.254 97.576 12.841 742.671
B - Tenaga Kerja (TK) Orang 2.249.554 349.564 44.753 2.643.871 2.345.794 392.282 47.006 2.785.082
C - Nilai Produksi (NP) Milyar Rp. 165.083 13.135 1.708 179.926 173.454 14.915 1.738 190.107
D - Nilai Investasi (NI) Milyar Rp. 50.209 5.939 778 56.926 52.437 6.565 799 59.801
Jumlah Unit Usaha Jumlah Tenaga Kerja (org)
97 ,80%
2 ,09% 0 ,10%
Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar 60 ,12%
31 ,73%
8 ,15%
Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar
Nilai Produksi Nilai Investasi
PENGEMBANGAN
INDUSTRI PRIORITAS Melalui :
Pengembangan 5 Klaster Industri
34 ,15%
26 ,49%
39 ,36% Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar
42 ,80%
27 ,78%
29 ,42% Industri Kecil
Industri Menengah
Industri Besar
1. KLASTER INDUSTRI ALAS KAKI
1. Industri strategis penghasil Devisa yang besar dan banyak menyerap Tenaga Kerja
2. Peningkatan kebutuhan Pasar DN dan LN 3. Jumlah total Industri Alas Kaki sebesar 3.489 UU, terdiri dari :
- Industri Penyamakan Kulit : 129 UU
- Industri Besar & Menengah : 140 UU
- Industri Kecil : 1.380 UU
- Sentra IKM : 1.840 UU
RENCANA AKSI PENINGKATAN
DAYA SAING INDUSTRI ALAS KAKI
TAHUN 2011 - 2014
1. Restrukturisasi Permesinan Industri Alas Kaki
2. Peningkatan Kompetensi SDM
3. Peningkatan Fasilitas Pusat Desain dan Fasion
4. Pengembangan Kawasan Industri di Jombang
5. Promosi Produk Alas Kaki mlli Pameran DN & LN
6. Pengadaan Bahan Baku Kulit DN
7. Penerapan dan Pengawasan Standard
8. Pengembangan Desain Produk Alas Kaki
RENCANA AKSI PENINGKATAN
DAYA SAING INDUSTRI ALAS KAKI
TAHUN 2011 - 2012
Peningkatan kualitas dan kuantitas komoditi alas kaki melalui penyediaan tenaga kerja trampil jahit sepatu bagi 570
IKM Alas Kaki
KONDISI INDUSTRI ALAS KAKI SAAT INI
-Diproyeksikan pertumbuhan industri alas kaki pada Tahun
2011 sebesar 15 % dan diharapkan 80 % ( lebih kurang 600 Juta pasang) kebutuhan alas kaki Nasional dapat dicukupi dari Provinsi Jawa Timur
-40 Investor Industri Alas Kaki, industri komponen dan industri pendukung alas kaki telah siap menanamkan investasinya di Jawa Timur - Pada Tahun 2010 :
Industri alas kaki Jawa Timur menyerap Tenaga Kerja
sebanyak 4.000 orang - Pada Tahun 2011 :
Hasil rapat dengan APRISINDO, dibutuhkan Tenaga Kerja Jahit Sepatu sebanyak 70.000 orang
ARAH KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KLASTER
INDUSTRI ALAS KAKI
1.Perlindungan Pasar Dalam Negeri
2.Perluasan Pasar Ekspor
3.Peningkatan Daya Saing
2. KLASTER INDUSTRI PERHIASAN
1. Potensi IK Perhiasan Jawa Timur :
- Jumlah Sentra : 43 Sentra IK
di 16 Kab/Kota
- Jumlah Unit Usaha : 1.854 UU
- Tenaga Kerja : +17.600 orang
- Industri Menengah Besar : 24 UU
2. Konstribusi produksi sebesar 25 terhadap
kapasitas produksi Nasional
%
1. Perusahaan Menengah Besar Perhiasan Emas dan Perak telah ekspor ke Amerika
Serikat, Hongkong, Uni Emirat Arab, India, Singapura, Jepang, Italia, Jerman,
EKSPOR INDUSTRI PERHIASAN
Norwegia, Australia, Canada, Inggris, dll
2. Ekspor perhiasan Jawa Timur mempunyai konstribusi + 25 % dari Nilai Ekspor Nasional
KONDISI
INDUSTRI PERHIASAN SAAT INI
- Lokasi Gemopolis di Kabupaten
Sidoarjo (dekat Bandara Juanda),
tanah disiapkan oleh PT. Mandiri Land seluas 100 Ha.
- Diminati oleh Investor dari Singapura
PERMASALAHAN
INDUSTRI PERHIASAN
- Kurangnya Tenaga trampil cutting batu mulia dan merangkai perhiasan
- Akses pasar belum optimal
- Desain perhiasan belum berkembang
- Keterbatasan mesin / peralatan cutting dan merangkai perhiasan
RENCANA AKSI
INDUSTRI PERHIASAN
- Fasilitasi investasi terhadap 5 investor Gemopolis
- Peningkatan ketrampilan Tenaga cutting batu mulia dan merangkai perhiasan
- Perluasan jaringan pasar
- Pengembangan Desain perhiasan
- Revitalisasi mesin / peralatan cutting
1.industri pipa baja
2.Industri gas
3. KLASTER INDUSTRI PERKAPALAN
•INDUSTRI INTI :
Galangan kapal di Jawa Timur.
• BACKWARD LINKAGE (INDUSTRI PEMASOK)
Industri baja, Industri material & peralatan pengelasan, Industri mesin diesel, Industri cat kapal, Industri peralatan navigasi, pengerajin kayu, dll.
• FORWARD LINKAGE (INDUSTRI PENGGUNA)
Perusahaan pelayaran, Perusahaan pemilik kapal,
TNI & Polri, DKP – Kapal Ikan, Dephub – Kapal Perintis dll.
3.industri rubber
4.Industri jasa konstruksi
5.Industri pengecoran logam
6.Industri galvanize
7.Industri design interior kapal 8.Industri chemical
maintainance
9.Industri plat baja hot roll
10.Industri aluminium
11.Industri welding
12.Industri rekayasa mesin
13.Industri coating
14.Industri cat
15.industri pembuatan tangki
16.industri stainless steel
17.industri ethanol
18.industri jasa konstruksi baja 19.industri
loadhandling
20.industri oli pelumas
21.industri panel listrik
RENCANA LOKASI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERKAPALAN JAWA TIMUR (DALAM BENTUK KEK DI KAB. LAMONGAN)
• Tersedia Luas lahan minimal 500 Ha.
• Dekat laut lepas dengan garis pantai panjang dan kedalaman laut 9 – 12 m.
• Tingkat laju sedimentasi yang rendah
• Kedekatan dengan industri pendukung lainnya
• Ketersediaan fasilitas infrastruktur dan utilitas serta SDM perkapalan cukup memadai
POTENSI INDUSTRI PERKAPALAN DI JAWA TIMUR
Potensi Industri Perkapalan di Jawa Timur Th. 2010 :
- Jumlah Industri Menengah-Besar : 27 UU
- Kapasitas Terpasang : 170.000 GT atau setara 255. 000 DWT (+ 30 % dari kapasitas terpasang nasional). - Industri perbaikan kapal :
2 unit floating dock
15 unit dry dock
3 unit slipway
- Beberapa industri pemasok, industri pendukung dan industri terkait yang cukup potensial.
- Jumlah IKM kapal Rakyat : 52 perusahaan, tersebar di 11 kabupaten, meningkat 33,33 % dari tahun 2009 yang berjumlah 39 perusahaan.
PRODUK UNGGULAN
INDUSTRI PERKAPALAN JATIM
1.Kapal Baru : 27 UU 2.Reparasi Kapal : 27 UU Dengan kapasitas terpasang:
255.000 DWT
(DWT : Death Weigth Tonage)
Catt :
Kapal baru : kapal cargo, tongkang, tug boat, kapal penumpang
dan kapal curah kering
RENCANA AKSI
INDUSTRI PERKAPALAN JATIM
1.Mengembangkan industri komponen dan pendukung (supporting industries)
2.Peningkatan Utilisasi
3.Penguatan struktur industri perkapalan
(rantai nilai/value chain)
4.Pengembangan Teknologi
5.Pengembangan lokasi
RENCANA AKSI
INDUSTRI PERKAPALAN JATIM
Terwujudnya peningkatan daya saing 120 IKM pendukung klaster industri perkapalan melalui peningkatan SDM
bidang teknik produksi, temu bisnis, dan fasilitasi working group dengan stakeholder
perkapalan (KIKAS, PT,
NASDEC)
4. KLASTER INDUSTRI TEBU / GULA
Klaster Industri Tebu/Gula adalah klaster industri yang selalu memperhatikan basis
sumberdaya, cakupan industri yang memiliki jaringan luas, multi produk, multi
kepentingan, memiliki daya saing serta
merupakan unggulan daerah (geographical
competitiveness) (utamanya Jawa Timur) yang diharapkan sustain dan kontinyu
KONDISI
INDUSTRI TEBU DI JAWA TIMUR
•Produksi tebu : 15.506.586 Ton
• Produktivitas tebu : 6,32 ton/ha
• Rendemen rata-rata : 6,76 %
• Produksi gula : 1.048.735 ton memberikan
kontribusi 47 % terhadap produksi gula nasional
• Jumlah Perusahaan gula : 31 UU
• Jumlah Tenaga Kerja : 98.412 orang
• Tersebar di 16 Kab/Kota
• Kebutuhan kosumsi gula masyarakat Jawa Timur
sebesar 537.810 ton atau Jawa Timur surplus
sebesar 510.925 ton
RENCANA AKSI TAHUN 2011-2012
Peningkatan fasilitasi bagi 250 IKM mamin terhadap ketersediaan bahan baku melalui Working Group dan forum Interaktif pengembangan klaster industri
berbasis tebu (MASKIBBU) PELUANG BERKEMBANGNYA
INDUSTRI TEBU/GULA
- Teknologi pengolahan gula telah dikuasai
- Potensi Pabrik Gula di Jawa Timur
-Tersedianya Tenaga kerja untuk perusahaan dan Petani Penanam Tebu
-Meningkatnya permintaan gula rafinasi dalam negeri
-Diversifikasi pengolahan tebu menjadi bio ethanol dan produk lain.
6. KLASTER INDUSTRI MAKANAN MINUMAN
Memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Jatim, dengan sub sektor yg terbesar adalah bidang Industri berbasis tebu, tembakau dan buah-buahan
INDUSTRI SEKTOR MAKANAN MINUMAN DAN TEMBAKAU
INDUSTRI MAMIN BERBASIS T EMBAKAU INDUSTRI MAMIN BERBASIS TEBU
Memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Jatim, dengan sub sektor yg terbesar adalah bidang Industri berbasis tebu, tembakau dan buah-buahan
INDUSTRI MAMIN BERBASIS HASIL LAUT INDUSTRI MAMIN BERBASIS JAGUNG
POTENSI SDA JAWA TIMUR
- Potensi SDA khususnya minyak dan gas bumi memberikan kontribusi yang sangat tinggi pada pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.
- Sampai saat ini potensi cadangan untuk minyak bumi dan
kondensat teridentifikasi sebesar 422.091,4
MSTB (Million setara barel)
- Yang tersedia sebesar 161.384,1 MSTB).
- Potensi cadangan gas bumi teridentifikasi sebesar
4.759,6 BSCF ( Billion setara cubic Feet)
RENCANA AKSI
INDUSTRI PETROKIMIA
Dibangunnya kilang minyak di AROMATIC
CENTER PT TPPI Tuban (Trans Pasific Petrochemical Indonesia), yaitu kilang minyak yang memaksimalkan Naphtha, dengan tujuan utama untuk pemenuhan bahan baku industri petrokimia domestic.
PENGEMBANGAN
INDUSTRI UNGGULAN Melalui Pengembangan :
1. Kompetensi Inti Daerah
2. O V O P
3. Industri Kreatif
4. Industri Agro
POTENSI PRODUK UNGGULAN
KABUPATEN / KOTA SE JAWA TIMUR
NO KAB/KOTA KOMPETENSI INTI
DAERAH OVOP INDUSTRI KREATIF AGRO
1 Kab. Bangkalan Batik Tali Agel Krupuk hasil laut Salak
2 Kab. Banyuwangi Batik Gajah Oling
Industri rekaman seni
tari gandrung
banyuwangi
Kerajinan pelepah
pisang dan enceng
gondok
Olahan buah
3 Kab. Blitar Emping melinjo Gula kelapa Gendang Sukarno Sapi perah
4 Kab. Bojonegoro Produk kayu Ledre Meubel akar tunggak Salak
5 Kab. Bondowoso Meubel Anyaman Bambu Kerajinan kuningan Tape
6 Kab. Gresik Meubel rotan Pudak Meubel pelepah
pisang Makanan ringan
7 Kab. Jember Sangkar burung Suwar suwir Kerajinan manikmanik
Pengolahan ikan
8 Kab. Jombang
Pengolahan aneka
makanan dan
minuman
Manik-manik kaca
Pengolahan aneka
makanan dan
minuman
Olahan Buah
9 Kab. Kediri Snack jagung Keripik pisang Bordir Tahu
10 Kab. Lamongan Tenun Ikat Songkok Tas enceng gondok,
Tas tempurung
Wingko, Bandeng
Presto
11 Kab. Lumajang Perhiasan perak Keripik Pisang Perhiasan perak Olahan Buah
12 Kab. Madiun Chip porang dan Gula
tebu Brem
Keramik (cangkir, tea
set, dsb.) Keripik buah
13 Kab. Magetan Kerajinan kulit Anyaman Bambu Batik Jeruk Pamelo
14 Kab. Malang Rokok Tampar Mendong Kerajinan Kayu Olahan Buah
15 Kab. Mojokerto Alas Kaki Alas Kaki Cor Kuningan Makanan Ringan
16 Kab. Nganjuk Meubel kayu Shuttle chock Pigura Bawang merah
17 Kab. Ngawi Moulding Meubel Kerajinan kayu unik
primitif
Aneka produk
makanan
18 Kab. Pacitan Batu Permata Batu Permata Batik Gula Kelapa
19 Kab. Pamekasan
Garam Beryodium
Keripik singkong
(teteh) dan kerupuk
raksasa
Batik tulis Keripik buah
20 Kab. Pasuruan Aneka Produk Kayu Bordir Perak Keripik kentang
21 Kab. Ponorogo Meubel Kerajinan Reog ……… Sate Ayam
22 Kab.
Probolinggo Bordir dan Konveksi
Pengolahan buah
mangga
Kerajinan bambu
dan kayu
Pengolahan hasil
laut
23 Kab. Sampang Genteng Garam Anyaman daun
pandan Jambu air
24 Kab. Sidoarjo Kerupuk Batik tulis Sepatu dan alas kaki Pengolahan ikan
25 Kab. Situbondo Meubel Kerajinan kerang Meubel / Kerajinan
Kayu
Sirup asem dan
sirup mangga
26 Kab. Sumenep Batik tulis Meubel ukir Kerajinan keris Keripik singkong
dan gayam
27 Kab. Trenggalek Meubel kayu Genteng Batik tulis Keripik tempe
28 Kab. Tuban Tepung Ikan Batik Gerabah Seni Belimbing
29 Kab. Tulungagung
Konveksi Kerajinan Onyx dan
Marmer Aneka logam Pisang
30 Kota Batu Sari apel Olahan apel Kerajinan kayu Keripik kentang
dan apel
31 Kota Blitar Kendang Bung Karno Makanan olahan Seni kerajinan batik
kayu Olahan belimbing
32 Kota Kediri Kerupuk Upil Tahu Takwa Tenun ikat Makanan Ringan
33 Kota Madiun Bioethanol Sambel pecel Kerajinan kayu Minyak Atsiri
34 Kota Malang Garmen / Bordir Keramik Handicraft Gondosuli Penggorengan Buah Segar (camilan)
35 Kota Mojokerto Alas kaki
Batik tulis dan
Cetakan kue dr
aluminium
Miniatur perahu layar
Onde-onde, Kerupuk singkong
36 Kota Pasuruan Furniture kayu Gerabah seni Asesoris sepeda
motor Keripik kentang
37 Kota
Probolinggo Produk olahan ikan Produk olahan ikan Kerajinan Kayu
Anggur dan
Mangga
38 Kota Surabaya
Desain kemasan
untuk makanan dan
pakaian jadi
Perakitan komputer
Desain kemasan
untuk makanan dan
pakaian jadi
Pengolahan ikan
PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN
Sasaran PROGRAM
A. Meningkatnya pertumbuhan industri
manufaktur •Pengembangan IKM
B. Meningkatnya volume ekspor produk •Penataan struktur manufaktur
industri
C. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang dapat •Peningkatan industri diserap
oleh industri manufaktur berbasis sumber daya
D. Terciptanya iklim usaha yang kondusif
E. Meningkatnya penerapan standardisasi alam produkindustri manufaktur
•Peningkatan Kualitas
F. Meningkatnya pangsa sektor industri Sumberdaya Manusia
manufaktur •Peningkatan standardisasi
G. Meningkatnya pertumbuhan industri industri
berorientasi ekspor
H. Meningkatnya pertumbuhan industri berbasis •Peningkatan kapasitas ekpor teknologi inustri
I. Meningkatnya perkembangan sentra industri
STRATEGI KEBERHASILAN PERTUMBUHAN INDUSTRI
DI JAWA TIMUR
• Optimalisasi Pelayanan Perijinan Terpadu (P2T)
• Pendampingan pada sentra IKM
• Optimalisasi Klinik HKI
• Optimalisasi Klinik Desain
• Bimbingan Manajemen Mutu (ISO,GKM)
• Pelayanan dan pengembangan teknologi (5 UPTI)
• Fasilitasi Permodalan (Skim Kredit Lunak) REKOMENDASI UNTUK PENGEMBANGAN
INDUSTRI NASIONAL
1. KEPASTIAN HUKUM
MANAJEMEN KAWASAN BELUM MENJAMIN KEPASTIAN USAHA BAGI INDUSTRI
DALAM KAWASAN, CONTOH : HO, IPAL KOMUNAL, IMB
2. PERPAJAKAN
KONSISTENSI DALAM PENETAPAN KRITERIA NJOP DALAM KAWASAN
4. FASILITAS PELAYANAN
PELAYANAN PENYEDIAAN FASILITAS DAN LEGALITAS USAHA DALAM SATU SISTEM PELAYANAN YANG TERINTEGRASI
5. INFRASTRUKTUR
PENINGKATAN INFRASTRUKTUR JALAN, PELABUHAN DAN AIR
6. PENATAAN KAWASAN INDUSTRI
7. PENINGKATAN DAYA SAING
- S D M : PENINGKATAN KETRAMPILAN
- PENINGKATAN TEKNOLOGI PRODUKSI
- PENGEMBANGAN DESAIN PRODUK DAN DESAIN KEMASAN
- PROMOSI DAN AKSES JARINGAN PASAR
KUNCI SUKSES
PENGEMBANGAN IKM
A
chievemen ( prestasi )
M
eknologi
novatif
ejaring kerja
J
oney ( Anggaran )
T
I
57
TERIMA KASIH