Download - Pelajaran Sekolah SABAT ke-4 Triwulan 1 2015
Pada pasal 8 & 9, hikmat Ilahi
diperumpamakan dan diberi atribut
Ilahi. Ia digambarkan mirip dengan
cara YESUS digambarkan.
Hikmat berseru-seru karena ia ingin
didengarkan. Dan memang ia harus
didengarkan, karena hal itu adalah
masalah yang menyangkut hidup dan
mati setiap umat manusia.
Hikmat itu sungguh-sungguh dapat
dipercaya (Amsal 8:1-21) dan
memperolehnya adalah jauh lebih
berharga daripada kekayaan dunia.
(Amsal 8:10-11, 19).
Amsal 8:1
Bukankah hikmat berseru-seru, dan
kepandaian memperdengarkan
suaranya?
Mengapa Hikmat ALLAH dapat dipercaya? Amsal 8:1-21
1. Lidahku mengatakan kebenaran (7)
2. Segala perkataan mulutku adalah adil (8)
3. Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang
berpengetahuan(9)
4. Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan
(12)
5. Padaku ada nasihat dan pertimbangan(14)
6. Bumi dihakimi olehku (15-16)
7. Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta
yang tetap dan keadilan (18)
8. Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah
jalan keadilan (20)Hikmat adalah
kebenaran, kebenaran
yang hanya dapat
ditemukan dalam YESUS
(Yohanes 14:6).
Amsal 8:17 Aku mengasihi orang
yang mengasihi aku, dan orang
yang tekun mencari aku akan
mendapatkan daku.
Amsal 8:1
Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian
memperdengarkan suaranya?
Amsal 8:22,23 TUHAN telah menciptakan aku sebagai
permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya
yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman
purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum
bumi ada.
BAPA, Putra dan Roh Kudus
merancang dan
menciptakan bumi ini dengan hikmat-Nya.
Pada Amsal 8:22-29, hikmat dihubungkan
dengan jurang, air mancur, pegunungan, bukit,
ladang, debu, awan, air mancur dari dalam, laut
dan dasar bumi.
Kita tidak bisa menciptakan
satupun dari hal-hal tersebut.
Demikian pulalah kita tidak bisa
mendapatkan hikmat jika Tuhan
tidak memberikannya.
Bagaimanakah sukacita Hikmat berhubungan dengan Penciptaan?
Amsal 8:30,31 aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku
menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;
aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi
kesenanganku.
ALLAH bersukacita atas ciptaan-Nya.
Sukacita itu semakin besar hingga manusia
diciptakan. Ia sepenuhnya bersukacita
ketika Ia menikmati SABAT pertama
bersama Adam dan Hawa
Hari ke-1 hingga ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7
“Setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya”“Dan ALLAH melihat bahwa semuanya itu baik.”
“Senantiasa bermain-main di hadapan-Nya”
“Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik”
“anak-anak manusia
menjadi
kesenanganku”
berhentilah Ia pada
hari ketujuh dari
segala pekerjaan
yang telah dibuat-
Nya itu.
Berkat-berkat itu menuntun kita
kepada sumber dari Hikmat yang
sejati; Firman ALLAH.
Lukas 11:28
Tetapi Ia berkata: "Yang
berbahagia ialah mereka
yang mendengarkan
firman Allah dan yang
memeliharanya."
"Alkitab menyajikan kepada kita pandangan tentang kekayaan
tak terbayangkan dan harta abadi surga. Dorongan terkuat
manusia mendesaknya untuk mencari kebahagiaannya sendiri,
dan Alkitab mengetahui keinginan ini dan menunjukkan kepada
kita bahwa semua langit akan bersatu dengan manusia dalam
usahanya untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. "
E.G.W. (God’s Amazing Grace, December 21)
Hikmat
Rajin(9:1-3)
Ia membuat makanan
kehidupan; ia menyediakan hidangan (9:2)
Ia memanggil mereka yang tak berpengalaman
sehingga mereka memperoleh hikmat
(9:4-6)
Kebodohan
Malas (9:13-14)
Ia membuat makanan dosa:
mencuri air dan roti, namun tidak merasa
puas (9:17)
Ia memanggil mereka yang tak berpangalaman
menuju kehancuran(9:15-18)
Amsal 9:8 Janganlah
mengecam seorang
pencemooh, supaya engkau
jangan dibencinya,
kecamlah orang bijak, maka
engkau akan dikasihinya,
Amsal 9:1 Hikmat telah
mendirikan rumahnya,
menegakkan ketujuh tiangnya,
E.G.W. (Counsels to Parents, Teachers and Students; section 2, cp. 6; pg. 53)
"Mereka yang dengan tidak takut dan acuh tak acuh
menanggapi Firman ALLAH, sedang merendahkan dan
menghina dirinya sendiri. Sementara mereka
membanggakan kebebasan dan kemerdekaan mereka,
mereka benar-benar dalam perbudakan dosa dan Setan.
Sebuah konsep yang jelas tentang siapakah Allah itu dan
apa yang Dia kehendaki untuk kita perbuat seharusnya
menuntun kita kepada kerendahan hati yang seutuhnya.
Mereka yang mempelajari Fiman yang Suci itu akan
menyadari bahwa kepintaran manusia adalah sangat tidak
berdaya di hadapan TUHAN Yang Maha Kuasa.
Mereka yang mengikuti bimbingan ilahi telah menemukan
satu-satunya sumber anugrah dan kebahagiaan yang sejati,
dan telah memperoleh kekuatan menyampaikan
kebahagiaan kepada semua yang berada di sekelilingnya. "