Transcript
Page 1: Pelabuhan Sunda Kelapa

photography: m. arief budiman with blackberry bold 9000, 2mp camera

SUATU SIANG DI PELABUHAN SUNDA KELAPA

Page 2: Pelabuhan Sunda Kelapa

Dibayangi mendung yang pekat dan langit yang tak ramah.

Sepertinya selalu begitu. Untuk menggapai tujuan, alam semesta

senantiasa menguji kadar keseriusan kita untuk terus maju

Siang ini menuju Sunda Kelapa, mewujudkan sebuah mimpi

sederhana untuk menyapa.

MENUJU SUNDA KELAPA

Page 3: Pelabuhan Sunda Kelapa
Page 4: Pelabuhan Sunda Kelapa
Page 5: Pelabuhan Sunda Kelapa

Sunda Kelapa adalah nama sebuah pelabuhan dan tempat sekitarnya di Jakarta, Indonesia. Pelabuhan ini terletak di kelurahan Penjaringan, kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Sekarang Sunda Kelapa adalah salah satu pelabuhan di Jakarta, daerah ini sangat penting karena desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527.

Saat itu Sunda Kelapa merupakan pelabuhan Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang kota Bogor) yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. Walaupun hari jadi kota Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16, sejarah Sunda Kelapa sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu pada zaman pendahulu Kerajaan Sunda, yaitu kerajaan Tarumanagara.

Pada saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa direncanakan menjadi kawasan wisata karena nilai sejarahnya yang tinggi. Saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa adalah salah satu pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo II yang tidak disertifikasi International Ship and Port Security karena sifat pelayanan jasanya hanya untuk kapal antar pulau.

Saat ini pelabuhan Sunda Kelapa memiliki luas daratan 760 hektar serta luas perairan kolam 16.470 hektar, terdiri atas dua pelabuhan utama dan pelabuhan Kalibaru. Pelabuhan utama memiliki panjang area 3.250 meter dan luas kolam lebih kurang 1.200 meter yang mampu menampung 70 perahu layar motor. Pelabuhan Kalibaru panjangnya 750 meter lebih dengan luas daratan 343.399 meter persegi, luas kolam 42.128,74 meter persegi, dan mampu menampung sekitar 65 kapal antar pulau dan memiliki lapangan penumpukan barang seluas 31.131 meter persegi.

Dari segi ekonomi, pelabuhan ini sangat strategis karena berdekatan dengan pusat-pusat perdagangan di Jakarta seperti Glodok, Pasar Pagi, Mangga Dua, dan lain-lainnya. Sebagai pelabuhan antar pulau Sunda Kelapa ramai dikunjungi kapal-kapal berukuran 175 BRT. Barang-barang yang diangkut di pelabuhan ini selain barang kelontong adalah sembako serta tekstil. Untuk pembangunan di luar pulau Jawa, dari Sunda Kelapa juga diangkut bahan bangunan seperti besi beton dan lain-lain. Pelabuhan ini juga merupakan tujuan pembongkaran bahan bangunan dari luar Jawa seperti kayu gergajian, rotan, kaoliang, kopra, dan lain sebagainya. Bongkar muat barang di pelabuhan ini masih menggunakan cara tradisional. Di pelabuhan ini juga tersedia fasilitas gudang penimbunan, baik gudang biasa maupun gudang api.

Dari segi sejarah, pelabuhan ini pun merupakan salah satu tujuan wisata bagi DKI. Tidak jauh dari pelabuhan ini terdapat Museum Bahari yang menampilkan dunia kemaritiman Indonesia masa silam serta peninggalan sejarah kolonial Belanda masa lalu. Di selatan pelabuhan ini terdapat pula Galangan Kapal VOC dan gedung-gedung VOC yang telah direnovasi. Selain itu pelabuhan ini direncanakan akan menjalani reklamasi pantai untuk pembangunan terminal multifungsi Ancol Timur sebesar 500 hektar.

Sunda Kelapa juga merupakan nama dari Jakarta sebelum tahun 1527.

SUNDA KELAPADULU DAN KINI

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/d1/Pelabuhan_Haven_Batavia_Tempo_Doeloe.jpg

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sunda_Kelapa

Page 6: Pelabuhan Sunda Kelapa

Tak ada kemewahan di sini.

Yang tersedia adalah kesederhanaan

yang sempurna bagi yang

menikmati dengan syukur hati.

Kebahagiaan tidak butuh biaya tinggi,

tak butuh syarat-syarat.

Apakah engkau bahagia melihat

sajian makanan seperti ini?

MENUNYA: SYUKUR HATI

Page 7: Pelabuhan Sunda Kelapa

Ada yang dibongkar, untuk lalu dimuat.

Dari darat ke kapal, pun dari kapal ke darat.

Seperti memberi dan menerima.

Keseimbangan yang harus selalu dijaga.

BONGKAR MUAT

Page 8: Pelabuhan Sunda Kelapa

SALING MENYAPASatu guru satu ilmu, sebaiknya saling bersatu

padu dan bersama-sama bergerak maju

Page 9: Pelabuhan Sunda Kelapa
Page 10: Pelabuhan Sunda Kelapa

Untuk senyum dan menyapa, tak butuh biaya.

Tapi jika berkenan membonceng mang ojek sepeda,

tentu ia akan lebih bahagia. Istri dan anaknya

menunggu dengan harap dan doa, agar sang ayah

selalu berisi boncengannya. Demi menyambung hidup,

demi masa depan yang tak henti menyapa.

SENYUM MANG OJEK SEPEDA

Page 11: Pelabuhan Sunda Kelapa

Hanya sepasang bilah kayu untuk

jalan para pejuang mengangkut

barang-barang, setapak demi setapak

memindahkannya dari bawah ke atas

atau dari atas ke bawah.

Seperti nasib kita yang terus bertukar.

Kesadaran bahwa senang dan susah

itu tak abadi, akan membuat

perasaan syukur kita abadi.

MENUJU PUNCAK

Page 12: Pelabuhan Sunda Kelapa

Apa yang dipikirkan oleh monyet itu?Mengapa ia bisa berada di sebuah kapal?Apa yang kita pikirkan tentang monyet itu?Mengapa harus kita pikirkan?

Ah, apapun itu... Jangan jadikan berpikirsebagai beban, tetapi pengembaraan.Hidup adalah pengembaraan.Itulah asyiknya berpikir, kita bisa kemana-manatanpa harus bergerak kemana-mana.

BERPIKIR

Page 13: Pelabuhan Sunda Kelapa
Page 14: Pelabuhan Sunda Kelapa
Page 15: Pelabuhan Sunda Kelapa
Page 16: Pelabuhan Sunda Kelapa
Page 17: Pelabuhan Sunda Kelapa
Page 18: Pelabuhan Sunda Kelapa

Bukan hanya laut yang menghampar. Bukan juga pelabuhan yang memuat dan membongkar.

Sunda Kelapa adalah sebuah penanda. Dari masa ke masa ada yang tetap teguh,

juga perubahan yang tak mau menunggu.

Hidup kita juga terus melaju. Dari satu peristiwa ke selanjutnya.

Selamat melanjutkan perjalanan, semoga Anda menemui yang selalu dicari.

Tetaplah sabar, tambahkan syukur. Itulah dua senjata ampuh untuk menaklukkan dunia,

bukan ditaklukkan dunia.

peristiwa

BUKAN HANYA SUNDA KELAPA

Page 19: Pelabuhan Sunda Kelapa

www.petakumpetworld.com /

twitter: @mybothsides / facebook/arief.petakumpet / email: [email protected]

www.mybothsides.com / www.jualanidesegar.com

Page 20: Pelabuhan Sunda Kelapa

bersama ibu tersayang

lahir di rembang, 21 maret 1975. hobi menggambar dan baca buku kadang masih sempat menulis

artikel, puisi, di sela-sela kesibukannya bermimpi. katanya, pekerjaan paling indah itu bermimpi dan

pekerjaan paling berarti adalah mewujudkan impiannya.

pindah ke jogja 1993 dan 'ngicipi' kuliah 1 tahun di fakultas pertanian ugm. alumnus diskomvis fsr isi

yogyakarta 1994 yang - karena kesulitan ekonomi - terpaksa cumlaude ini dikutuk menjadi mahasiswa

teladan tingkat institut dan wisudawan terbaik 1999. duka yang berlanjut, karena sampai saat ini ia

tak pernah menggunakan ijazah sarjananya itu.

mimpinya untuk membangun petakumpet menjadi the most admired company in the world dan jadi

sampul majalah fortune dimulai dengan membeli majalah bisnis internasional itu tiap terbit, dengan

eceran. perusahaan kreatif yang didirikan bersama teman-teman seangkatannya di diskomvis fsr isi

yogyakarta itu terpilih sebagai the most creative agency di pinasthika ad.festival 2003, 2005, 2006,

2008. petakumpet juga terpilih sebagai 9 finalis ukm terbaik se-indonesia dalam dji sam soe award

2006 dan meraih bronze di citra pariwara 2008.

saat ini masih tinggal di jogja, meski tiap minggu wira-wiri ke jakarta. di sini dia hidup nyaman

menjadi ndeso tanpa rasa bersalah apalagi malu, tanpa harus ikut-ikutan bergaya sok kota yang

penuh gengsi. memboroskan jiwa raga, katanya memberi alasan.

ahh, dasar wong ndeso!

sebuah kesetiaanuntuk selalu ndeso

bersama istri tercinta


Top Related