1 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS COKROAMINOTO YOGYAKARTA
BAB I
PENGERTIAN, BOBOT SKRIPSI, PERSYARATAN DAN PROSEDUR
A. PENGERTIAN
Skripsi merupakan karya tulis mahasiswa yang dipersyaratkan sebagai salah satu
bentuk pemenuhan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana S1. Skripsi
ditulis sebagai hasil kegiatan akademik berupa penelitian ilmiah yang dapat
berbentuk penelitian eksperimental atau teoritis, , penelitian pustaka, dan
sebagainya. Skripsi dimaksudkan sebagai latihan bagi mahasiswa untuk belajar
mandiri, serta untuk menuangkan hasil kegiatan penelitian dalam suatu karya tulis
secara sistematis dan metodologis. Skripsi yang di susun mahasiswa Fakultas
Hukum UCY mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Topik skripsi bersumber dari permasalahan permasalahan dalam bidang
hukum
2. Skripsi ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan dan atau
penelaahan pustaka yang relevan
3. Skripsi ditulis sendiri oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen yang sesuai
dengan bidang keahliannya dan telah ditetapkan surat keputusan dekan
4. Skrip ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
5. Skripsi dipertahankan sendiri oleh mahasiswa di hadapan tim penguji yang di
tetapkan dengan surat tugas dekan
B. BOBOT SKRIPSI
Bobot skripsi ditetapkan sebesar 4 SKS, yang setara dengan kegiatan akademik
setiap minggu 16-20 jam atau setara dengan kegiatan akademik 400-500 jam
2 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
C. PERSYARATAN
C.1. Persyaratan Akademik
a. Indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75
b. Mengumpulkan minimum kredit 126/ 130 SKS.
c. Sudah pernah mengambil matakuliah dasar hukum; Pengantar Ilmu Hukum,
Pengantar Hukum Indonesia
d. Telah mengikuti mata kuliah Metode Penelitian Hukum dan Penulisan
Hukum dengan nilai minimal B
e. Telah mengikuti mata kuliah Kekhusuuan (kosentrasi) dengan nilai minimal B
C.2. Persyaratan Administrasi
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang sedang berjalan.
b. Telah menyelesaikan kewajiban administrasi keuangan.
D. PROSEDUR
1. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat (baik akademik dan administrasi) berhak
untuk menyusun skripsi, mengisi formulir permohonan rencana judul skripsi yang
sesuai dengan kosentrasinya, untuk diajukan kepada Dekan/Kaprodi.
2. Formulir yang dimaksudkan di atas terdiri atas 2 (dua) lembar;
Lembaran pertama: merupakan permohonan judul yang ditandatangani oleh
mahasiswa bersangkutan dan disetujui oleh Dekan/Kaprodi.
Lembaran kedua: merupakan pengajuan pembimbing yang ditandatangani oleh
Dekan/Kaprodi.
3. Dosen Pembingbing yang ditunjuk dapat menyetujui atau menolak judul skripsi yang
diajukan oleh mahasiswa. Judul yang telah disetujui, dapat dilanjutkan ke penyusunan
proposal.
4. Proposal sebagaimana disebutkan di atas, harus melalui persetujuan Dosen
Pembngbing dan prosedur administrasi.
5. Dalam proses penyusunan skripsi, mahasiswa bekerja di bawah bimbingan dosen
pembimbing. Untuk memantau kegiatan bimbingan, Fakultas Hukum UCY
3 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
memberikan lembaran bimbingan skripsi yang ditandatangani oleh dosen
pembimbing
6. Mahasiswa Diwajibkan Memperbaiki Skripsinya Jika Ada tambahan, perbaikan dan
lain-lain pada waktu bimbingan. Skripsi yang sudah disetujui oleh dosen
pembimbing , maka dapat mengajukan untuk diujikan melalui ujian skripsi Dalam
Sidang Majelis.
7. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsinya yang sudah di acc dosen pembimbing
kepada fakultas melalui Bagian Administrasi Fakultas Hukum UCY, sebanyak 3
(tiga) eksemplar. Selanjutnya pimpinan fakultas akan menjadwalkan ujian skripsi dan
mengeluarkan Undangan/Panggilan Ujian Skripsi untuk dosen penguji.
8. Skripsi yang akan diujikan beserta Undangan/Panggilan Ujian Skripsi dimaksud
harus sudah diserahkan kepada para dosen penguji paling lama 3 (tiga) hari sebelum
diujikan.
4 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
BAB II
USULAN PROPOSAL
Suatu penelitian diawali dengan penyusunan usulan penelitian atau yang lazim disebut
dengan proposal. Proposal merupakan kerangka utama yang akan menuntun mahasiswa
kepada suatu penelitian. Dengan proposal, seorang mahasiswa dapat memahami secara
jelas arah penelitian yang akan dilakukan. Usulan penelitian/proposal skripsi terdiri atas:
A.JUDUL
1. 1.Judul terdiri atas kata-kata yang jelas (tidak kabur).
2. Judul harus relevan: memiliki pertalian dengan temanya.
3. Deskriptif dan jelas menunjukkan masalah hukum yang akan diteliti.
4. Pernyataannya tidak boleh terlalu puitis atau bombastis dan hindarkan
kemungkinan terjadinya penafsiran yang bermacam-macam atas penggunaan
kata-kata dan judul tersebut.
5. Bahasa yang digunakan adalah bahasa iImiah yang baik dan benar
6. Judul harus menarik dan merupakan pencerminan dari seluruh isi skripsi yang
dapat menjelaskan dan menarik, sehingga orang yang membacanya dapat dengan
segera menduga tentang materi dan permasalahan serta kaitannya.
B. LATAR BELAKANG
Latar belakang berisi uraian mengenai masalah hukum yang menarik minat peneliti. Pada
latar belakang harus dikemukakan mengapa masalah yang dipilih menjadi topik/judul
usulan penelitian/skripsi itu menarik minat penulis atau apa yang menjadi alasan
pemilihan topik/judul tersebut, mengapa dianggap penting dan mendesak untuk diteliti.
Latar belakang juga harus menggambarkan tema sentral dari judul, bagaimana kondisi
hari ini dan tantangannya. Latar belakang boleh diawali dengan pembahasan umum tapi
selanjutnya harus lebih mengerucut hingga ke pokok permasalahan yang diteliti.
Penelitian yang dilakukan harus asli, dalam arti masalah yang dipilih belum pernah
diteliti oleh peneliti sebelumnya, atau hendaknya dinyatakan tegas bedanya dengan
penelitian terdahulu. Hasil penelitian seyogianya memiliki kontribusi praktis dan teoretis.
Latar belakang meliputi antara lain:
B.1. Rumusan Masalah
5 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
Masalah dapat dirumuskan sebagai suatu pernyataan tetapi lebih baik dengan suatu
pertanyaan. Keunggulan menggunakan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan ini
adalah untuk mengontrol hasil dan penelitian, sehingga akhir dari penelitian seorang akan
dapat mengetahui apakah pertanyaan yang dirumuskan dalam rumusan masalah dapat
dijawab seluruhnya. Apabila pertanyaan tersebut belum terjawab seluruhnya, maka
penelitian tersebut belum mengenai sasarannya. Pertanyaan dalam rumusan masalah
harus bersifat problematis yang untuk menjawabnya memerlukan analisis berdasarkan
hasil penelitian. Dalam memilih masalah, hendaklah seorang peneliti berpegang pada
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a) Apakah masalah tersebut berfaedah untuk dipecahkan, baik bagi kepentingan
pengembangan ilmu hukum maupun untuk kebutuhan praktek hukum?
b) Apakah masalah yang telah diteliti sudah sesuai dengan kerangka penelitian yang
akan diterapkan?
c) Apakah dituntut kemampuan-kemampuan khusus untuk memecahkan masalah hukum
yang hendak diteliti?
d) Apakah metodologi dan teknik yang ada, dapat membantu pemecahan masalah yang
hendak diteliti?
Gunakanlah kata-kata yang lebih operasional dalam rumusan masalah, seperti; Apa,
Mengapa, Bagaimana, dan lain-lain. , mahasiswa diwajibkan mengajukan minimal tiga
(3) rumusan masalah.
B.2. Mamfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan harus bermamfaat baik secara teoritis maupun praktis.
Mamfaat dari segi teoritisnya adalah mamfaat sebagai sumbangan baik kepada Ilmu
Pengetahuan pada umumnya maupun kepada ilmu Hukum pada khususnya. Dari Segi
Praktisnya Penelitian tersebut bermamfaat bagi kepentingan Negara, Bangsa, Masyarakat
dan Pembangunan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Dalam tujuan Penelitian harus tergambar secara tegas apa yang hendak dicapai di dalam
melaksanakan Penelitian tersebut. Tujuan Penelitian harus bertitik tolak dari
6 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
permasalahan. Bahkan harus terlihat tegas jika permasalahan ada tiga (3) maka tujuan
Penelitianpun harus tiga (3) pula. Ketiga hal tersebutlah yang menjadi pokok
permasalahan yang intisarinya harus terlihat pada kesimpulan. Jadi, rumusan masalah,
tujuan dan kesimpulan harus singkron. Merumuskan tujuan Penelitian harus diawali
dengan penggunaan kata “untuk” atau “guna” dan seterusnya disesuaikan dengan apa
yang menjadi rumusan masalah. Misalnya; ”untuk mengetahui dst dst
D. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka berisi uraian sistematis tentang keterangan-keterangan yang
dikumpulkan dari Pustaka. Data Sekunder yang berasal dari perpustakaan itu, harus ada
hubungannya dengan penelitian dan menunjang pembahasan yang akan diteliti. Selain
itu, tinjauan pustaka juga memuat tentang teori-teori yang relevan dengan masalah yang
diteliti, konsep-konsep yang diperoleh baik dari jurnal ilmiah, yurisprudensi maupun
perundang-undangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Selanjutnya fakta -fakta
yang dikemukakan di dalam Tinjauan Pustaka ini harus sejauh mungkin diusahakan
pengambilannya dari sumber aslinya. Penulis/Peneliti harus jujur bahwa sumber-sumber
tersebut benar-benar telah dibaca dan dikutip sesuai dengan yang diperlukan. Di dalam
hal pengutipan harus benar-benar dipedomani aturan kutipan.
E. METODE PENELITIAN
Metode penelitian menguraikan tentang:
E.1. Sifat/Materi Penelitian
Di sini perlu diuraikan/dijelaskan bagaimana sifat penelitiannya: deskriptif analitis,
eksploratif dan lain-lain. Penelitian dengan menggunakan deskriptif analitis adalah
penelitian yang hanya semata-mata melukiskan keadaan obyek atau peristiwanya tanpa
suatu maksud untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum.
Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana,
berapa banyak, sejauh mana dan sebagainya maka penelitiannya bersifat deskriptif yaitu
menjelaskan atau menerangkan peristiwa. Berdasarkan sifat penelitian, akan didapatkan
penelitiannya mengarah kepada penelitian hukum yuridis normatif, yuridis sosiologis
atau empiris. Penelitian hukum normatif yang kerap dikenal dengan penelitian hukum
7 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
doktriner, yaitu penelitian yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan
yang tertulis atau bahan hukum yang lain. Materi peneltian terdiri atas: data primer dan
data sekunder. Data primer digunakan jika skripsi melakukan riset/studi lapangan.
Namun demikian, apabila skripsi tidak mengarah ke studi lapangan, maka data primer
tidak diperlukan.
E.2. Sumber Data
Selanjutnya, dalam materi penelitian, diuraikan dari mana sumber data diperoleh. Jika
dari kepustakaan seperti buku, keputusan Pengadilan, berbagai data statistik dan lain-lain,
berarti datanya adalah data sekunder (Library Research). Penelitian ini disebut juga
dengan penelitian perpustakaan atau studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih
banyak dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. Data
sekunder yang dimaksudkan dalam penelitian hukum normatif ini bersumber pada:
1) Bahan hukum primer, yang terdiri atas; UUD Negara RI Tahun 1945, Ketetapan
MPR, Peraturan Perundang-Undangan dan sebagainya.
2) Bahan hukum sekunder, misalnya berupa buku-buku, karya ilmiah, hasil penelitian
dan Rancangan Undang-Undang (RUU).
3) Bahan hukum tersier, misalnya ensiklopedia, bahan dari internet, bibiliografi dan
sebagainya.
Sebaliknya jika sumber data langsung dari responden berarti data yang diperoleh itu
adalah data primer (Field Research). Penentuan responden dicantumkan dalam penulisan
pemahaman tentang teknik-teknik penarikan sampel. Sampel Adalah sebagian dari
populasi. Dengan demikian sebagaimana dikatakan S. Arikunto (1983) yang dikutip
Maria, menyatakan bahwa sampel (sebagian dari populasi) yang diteliti dan seterusnya
dianalisis, baru kemudian disimpulkan. Kesimpulan tersebut berlaku untuk populasi.
Dalam penentuan responden diperlukan pemahaman tentang metode atau tehnik
penarikan sampel. Pada umumnya alat atau instrumen penelitian yang dipergunakan
adalah observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumen dan lain-lain.
Peneliti mengumpulkan data dan sebagian populasi yang disebut sampel dan dari hasil
penelitiannya dibuat generalisasinya. Selanjutnya data yang didapatkan berupa data
primer, maka dapat disebutkan tentang penentuan wilayah dan subjek penelitian
(populasi dan sampel) secara terinci. Untuk skripsi yang mengarah kepada data primer,
8 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
maka harus ditentukan dan dijelaskan dimana lokasi penelitian dan mengapa penulis
memilih lokasi tersebut, misalnya karena lokasi tersebut berdekatan dengan tempat
tinggal penulis, atau karena lokasi tersebut sangat relevan dengan objek penelitian dan
sebagainya.
E.3. Alat Pengumpulan Data
Apabila data yang diperoleh berupa data sekunder, maka alat pengumpul data yang
digunakan adalah melalui studi dokumentasi atau melalui penelusuran literatur.
Sementara, jika data yang digunakan berupa data primer, maka alat pengumpul data dapat
diperoleh dengan melakukan tekhnik wawancara atau observasi atau kuisioner. Untuk
menentukan pilihan terhadap alat atau instrumen ini, harus melalui pertimbangan--
pertimbangan:
(1) Jika jumlah responden terbatas/relatif kecil gunakanlah wawancara
(2) Jika lokasi penelitian relalif luas, gunakanlah kuesioner.
(3) Jika peneliti ingin memperoleh pendapat yang lebih mendalam gunakan wawancara
(4) Jika pelaksana penelitian mempunyai anggota yang relatif besar jumlahnya
pergunakanlah wawancara atau observasi, jika keadaan sebaliknya, maka gunakan
kuesioner.
E.4. Analisa Data
Di bagian ini perlu diuraikan bagaimana memanfaatkan data yang terkumpul untuk
dipergunakan dalam memecahkan permasalahan penelitian. Oleh karena itu penggunaan
tabel di dalam melakukan analisis data sangat memudahkan. Terhadap data yang tertinggi
dan terendah harus diberikan penekanan agar analisisnya lebih tajam. Jenis analisisnya
dapat digunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Keduanya tidak mesti terpisah, tetapi
dapat juga saling menunjang dan sangat tergantung kepada alat apa yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Analisis data yang dipergunakan terhadap penelitian hukum,
biasanya dilakukan dengan analisis kualitatif sesuai dengan tipe dan tujuan penelitian.
F. JADWAL PENELITIAN
Di dalam jadwal penelitian harus ditunjukan:
(1) Tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan,
(2) Rincian kegiatan pada setiap tahap, dan
9 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
(3) Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap. Jadwal penelitian dapat
disajikan dalam bentuk matrik atau uraian.
G. DAFTAR PUSTAKA
Penyusunan daftar pustaka sudah beraneka ragam sekarang ini, namun yang terpenting
adalah bahwa daftar pustaka hanya memuat pustaka yang terdapat dalam usulan
penelitian/skripsi dan disusun ke bawah menurut abjad nama (baik nama depan atau
akhir) penulisnya. Titel dan jabatan penulis/pengarang sebaiknya tidak perlu
dicantumkan. Cara penulisan yang terpilih hendaknya digunakan secara konsisten.
Lampiran, berupa:
a. Kerangka skripsi (sementara)
b. Daftar Pertanyaan/Pedoman Wawancara
10 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
BAB III
SKRIPSI
Skripsi ditulis berdasarkan hasil penelitian untuk mencari pemecahan masalahnya dengan
menggunakan teori-teori, asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang berlaku. Secara garis
besar skripsi memuat bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir.
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal meliputi halaman judul dan halaman persetujuan.
1. Halaman Sampul Depan
Pada halaman ini, dicantumkan;
a. Judul skripsi dengan menggunakan huruf kapital ukuran font 16, sedangkan anak
judul dengan ukuran huruf font 14.
b. Lambang UCY
c. Tulisan Skripsi
d. Maksud penulisan skripsi, contohnya; Diajukan untuk memenuhi tugas akhir guna
memperoleh gelar sarjana hukum. Ditulis dengan huruf kapital, ukuran huruf font
12.
e. Nama penulis, yang ditulis dengan huruf kapital ukuran font 14 dan nomor NIM
mahasiswa ditulis di bawah nama penulis.
f. Tulisan Fakultas Hukum UCY dan tahun penulisnya (lihat lampiran 4).
2. Halaman Judul
Sama seperti pada halaman sampul depan, tetapi ditulis di atas kertas putih (HVS).
3. Halaman Pengesahan Skripsi
Halaman ini memuat:
a. Nama dan NIM mahasiswa, bagian, dan Judul skripsi.
b. Diketahui Dekan Fakultas Hukum UCY
c. Nama dan tanda tangan pembimbing (lihat lampiran 7).
11 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
4.Pernyataan Keaslian
Halaman ini memuat pernyataan mahasiswa bahwa skripsi yang ditulis adalah hasil
penelitian/karya sendiri. Pernyataan tersebut harus dibubuhi materai dan ditandatangani
oleh penulis sendiri (lihat lampiran 7).
5.Kata Pengantar
Kata pengantar memuat uraian singkat tentang maksud penyusunan skripsi, ucapan
terima kasih penulis kepada para pihak yang dianggap telah memberikan kontribusi dan
mempunyai andil dalam pembuatan skripsi (lihat lampiran 10).
6.Daftar Isi
Halaman ini berfungsi sebagai pedoman awal bagi pembaca untuk mengetahui
kandungan isi pokok yang ada dalam skripsi. Perumusannya meliputi judul bab, sub bab
dan anak sub bab serta uraian mengenai hal-hal yang terdapat pada bagian awal skripsi.
B. Bagian Pokok
Bagian pokok skripsi memuat badan skripsi yang merupakan hasil penelitian yang
dijabarkan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pendahuluan lebih sering ditulis dalam Bab I dan berisi uraian tentang latar belakang
penelitian, rumusan masalah, Mamfaat penelitian, tujuan penelitian, serta metode
penelitian. Uraian demikian sebenarnya sudah termuat dalam usulan proposal yang
sebelumnya telah diseminarkan. Hakekatnya, bab pendahuluan ini merupakan uraian
yang hampir sama dengan proposal.
2.Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka dalam skripsi adalah penyempurnaan dari tinjauan pustaka yang sudah
diuraikan pada usulan proposal yang sudah diseminarkan, yaitu berisi uraian sistematis
tentang keterangan-keterangan yang dikumpulkan dari bahan pustaka. Semakin banyak
literatur/sumber yang diambil, semakin menambah kesempurnaan dari penelitian
12 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
tersebut. Sebagai catatan, jumlah lembar tinjauan pustaka tidak boleh melebihi jumlah
lembaran hasil penelitian.
3.Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian merupakan jawaban dari masalah. Rumusan masalah yang diberikan
sebanyak tiga (3), maka di bab hasil penelitian dan pembahasan, ada tiga (3) sub judul
yang harus dibahas atau diuraikan. Untuk itu, antara masalah, tujuan dan pembahasan
harus singkron. Di sini diuraikan hasil penelitian yang diperoleh sekaligus dengan
pembahasannya. Keduanya bersifat terpadu dan tidak perlu dipecah. Dengan kata lain,
jika penempatan hasil penelitian diletakkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan
niscaya akan mendatangkan kemudahan bagi pembaca untuk memahami dan mengikuti
uraiannya.
Hasil penelitian itu sebaiknya disajikan dalam bentuk tabel, grafik. foto atau bentuk
lainnya. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoretis, baik secara
kualitatif, kuantitatif atau secara statistik. Apabila dianggap perlu sebaiknya hasil
peneitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian sejenis yang sudah ada. Menurut
Hadani Nawawi (1991) bahwa data kualitatif dinyatakan dalam bentuk kalimat atau
uraian dan data kuantitatif dinyatakan dalam bentuk angka.
4.Kesimpulan dan Saran
Di dalam bagian ini dicantumkan apa yang merupakan kesimpulan dan saran-saran (jika
ada) yang dianggap sangat penting untuk dikemukakan. Kesimpulan harus singkron
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, jika dalam rumusan
masalah dan tujuan penelitian masing-masing terdapat tiga (3) maka ketiga hal itu adalah
hal yang utama di dalam pembahasan yang diteliti dan harus tercantum serta merupakan
hal yang utama pula di dalam kesimpulan. menyatakan bahwa kesimpulan memberi
kesempatan kepada penulis untuk mengatakan sesuatu sekali lagi dan untuk menjelaskan
setiap bagian perlu mendapat tekanan dan tambahan. Saran dibuat berdasarkan
pengakuan dan pertimbangan penulis dan sebaiknya juga harus sejalan dengan
kesimpulan. Saran merupakan rekomendasi penulis atas penelitian yang telah dilakukan.
13 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
C. Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran
1.Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka beraneka ragam, tetapi yang terpenting adalah bahwa daftar
pustaka hanya memuat pustaka yang terdapat dalam usulan penelitian/skripsi/abstrak dan
disusun ke bawah menurut abjad nama (alfabetis, baik nama depan atau akhir)
penulisnya. Semua bahan-bahan bacaan atau referensi yang dipergunakan sebagai bahan
penyusunan penulisan skripsi harus ditulis kembali dalam suatu daftar yang disebut
dengan daftar pustaka. Titel dan jabatan penulis/pengarang sebaiknya tidak perlu
dicantumkan. Cara penulisan yang terpilih hendaknya digunakan secara konsisten.
Perhatikan cara penulisannya jika jenis pustakanya berbeda.
a. Jika buku ditulis: (1) Nama pengarang ( 1 s/d 3 orang tulis semua, lebih tiga orang
hanya ditulis nama pengarang pertama dengan mencantumkan dkk atau et. al, di
belakang namanya), tahun terbit, judul buku (diberi cetak miring), penerbit, kota
tempat terbit. (2) Nama pengarang, tahun terbit, judul buku, penerbit, kota. Contoh;
Andi Hamzah. 1986. Perlindungan Hak-Hak Asasi Manusia dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana. Bandung: Binacipta
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 1995. Penelitian Hukum normatif Suatu
Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Allan C. Moris, et al. 1995. College English New York: Social Science Research
Council.
Elli N. Hasbianto. Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Sebuah Kejahatan Yang
Tersembunyi. dalam Syafiq Hasyim (ed). 1999. Menakar Harga Perempuan.
Bandung: Mizan.
b. Jika majalah ditulis: nama pengarang seperti pada buku, judul karangan dengan
diantarai tanda kutip (“), nama majalah, nomor majalah, bulan dan tahun terbit.
Contoh: Bagir Manan. “Hakim dan Pemidanaan”. dalam Majalah Varia Peradilan
No. 249. Agustus 2006
c. Jika surat kabar ditulis: nama surat kabar, tanggal, bulan dan tahun terbit. Contoh; Jika
karangan yang tidak diterbitkan seperti tesis, disertasi, makalah, kertas kerja, laporan
dan lain-lain ditulis: nama penulis, tahun dibuat, judul tulisan, jenis tulisan (disertai
14 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
atau lain-lain), untuk apa digunakan, lembaga di mana tulisan tersebut dibuat dan
nama kota. Contoh:
Atikah Rahmi. 2009. Kajian Hukum Terhadap Aborsi Akibat Korban Perkosaan
Kaitannya dengan Hak Asasi Manusia, Tesis, Program Pascasarjana, Program
Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan.
Agus Purwadianto. 2003. Perkosaan Sebagai Pelanggaran Hak Asasi Manusia
(Kajian Filosofis Metodologi Pembuktian Hukum), Disertasi. Program Studi Ilmu
Filsafat Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas
Indonesia, Jakarta.
Sumapraja. 1 April 2000. Aborsi Ditinjau dari Sudut Hukum, makalah disampaikan
dalam simposium mengenai Aborsi di Indonesia. Jakarta: Fakultas Hukum UI
d. Jika sumber dari internet ditulis; nama penulis (jika ada), judul diantarai tanda kutip,
situs dengan menggunakan cetak miring, tanggal diakses.
Contoh; “Korban Perkosaan Sekarang Hamil”, melalui http://www.alt-culture-
Indonesia.com, diakses tanggal 25 Juli 2009
e. Jika karangan di dalam ensiklopedia atau sejenisnya ditulis nama pengarang (kalau ada
dicantumkan), judul karangan, nama ensiklopedia dan tahun terbitnya.
Contoh; Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pusataka
2. Lampiran
Mengenai lampiran ini, pada prinsipnya tidak ada aturan secara tegas untuk
pemuatannya, Pada umumnya dibutuhkan jika ada suatu informasi atau keterangan yang
tidak mungkin dimasukkan seluruhnya dalam isi laporan. Misalnya Peraturan
PerUndang-undangan (UU, Perda. PP, Perpres dll), naskah perjanjian, surat bukti riset
dari instansi tertentu, dan lain sebagainya.
15 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
BAB IV
DOSEN PEMBIMBING DAN SYARAT-SYARATNYA
1. Dosen Pembimbing skripsi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan dengan
mempertimbangkan persyaratan, relevansi keilmuan, kualifikasi akademik dan beban
tugas dosen yang bersangkutan.
2. Pembimbing diangkat dari dosen dan/atau tenaga ahli yang memiliki kualifikasi
sebagai berikut:
a. Untuk Pembing I (satu) Yaitu tenaga pengajar aktif, mempunyai jabatan
fungsional minimum golongan III/a Jabatan Asisten Ahli atau minimum dengan
gelar Magister (S2).
b. Untuk Pembimbing II (Kedua), Yaitu tenaga pengajar aktif minimum dengan
gelar Magister (S2)
c. Dosen pembimbing harus memiliki kemampuan sesuai bidang keilmuannya.
3. Di dalam satu semester seorang dosen hanya dapat membimbing maksimal 10
(sepuluh) orang mahasiswa dan/atau dapat lebih dengan memperhatikan rasio
pembimbing dan mahasiswa bimbingan.
4. Seorang mahasiswa dibimbing oleh satu (1) dan/atau dua (2) orang Dosen
Pembimbing, apabila seorang mahasiswa dibimbing dua dosen pembimbing maka :
Pembimbing I dan Pembimbing II. Pembimbing I bertugas membimbing mahasiswa
dalam persiapan dan pelaksanaan serta penulisan laporan hasil penelitian.
Pembimbing II bertugas membantu Pembimbing I, baik di dalam bidang teknis
penulisan skripsi, metode penelitian maupun redaksional.
5. Setiap dosen pembimbing mempunyai kewenangan waktu maksimal 14 (empat belas)
hari untuk memeriksa skripsi mahasiswa untuk setiap kali bimbingan skripsi.
6. Apabila mahasiswa dibimbing dua orang dosen pembimbing , maka Proses
bimbingan dimulai dari Pembimbing I. Kemudian setelah disetujui Pembimbing I,
proses bimbingan dapat dilanjutkan ke Pembimbing II.
7. Proses bimbingan berakhir apabila Pembimbing I dan/atau pembingbing satu dan
pembing dua telah memberikan persetujuan tertulis pada lembaran Berita Acara
Bimbingan Skripsi.
16 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
17 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
BAB V
BATAS WAKTU BIMBINGAN SKPIPSI
1 Batas waktu penyusunan skripsi maksimal selama 6 (enam) bulan sejak tanggal SK
Pembimbing dikeluarkan Dekan Fakultas Hukum UCY.
2 Dalam hal-hal tertentu apabila mahasiswa tersebut belum selesai dibimbing selama 6
(enam) bulan, maka mahasiswa yang bersangkutan dapat memohon perpanjangan
masa bimbingan skripsinya kepada Dekan. Kemudian Dekan dapat menyetujui
perpanjangan skripsi selama 3 (tiga) bulan berikutnya.
BAB VI
UJIAN SKRIPSI
Ujian skripsi merupakan ujian khusus, dengan syarat;
1. Telah mengumpulkan kredit mata kuliah minimum 126 SKS/130 SKS, tidak
termasuk skripsi.
2. Telah memperoleh IP Kumulatif minimum 2,75 (dua koma tujuh lima).
3. Telah lulus ujian kompetensiKe –SI-an.
4. Syarat-syarat administrasi telah diselesaikan baik: administrasi keuangan di tingkat
Universitas maupun administrasi di Fakultas.
5. Seluruh biaya yang terserap untuk persiapan dan pelaksanaan ujian skripsi/tugas akhir
serta biaya lain yang timbul berkaitan dengan itu ditanggung mahasiswa peserta yang
bersangkutan.
6. Untuk menempuh ujian skripsi/tugas akhir mahasiswa mengajukan permohonan menempuh
ujian skripsi dengan mengisi formulir permohonan dan melampirkan persyaratan:
a. transkrip nilai sementara yang diterbitkan Dekan , rangkap 2;
b. foto copy KHS semester I sampai dengan semester terakhir, rangkap 2;
c. foto copy tanda bukti lunas beban keuangan dan biaya ujian skripsi sesuai peraturan yang
berlaku, rangkap 2;
d. foto copy ijazah terakhir yang disahkan oleh pejabat berwenang, rangkap 2;
e. surat rekomendasi pindah, transkrip dari perguruan tinggi asal dan lembar hasil konversi,
bagi mahasiswa pindahan, rangkap 2;
f. Pas Foto ukuran 4 x 6 cm, sebanyak 5 (lima ) lembar
18 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
g. surat keterangan bebas pinjaman buku dan telah membayar biaya pustaka UCY,
rangkap 2;
7. Menyerahkan skripsi yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing kepada bagian
administrasi di Fakultas Hukum UCY berjumlah 3 (tiga) Rangkap.
8. Panitia ujian skripsi diselenggarakan Fakultas, Dekan menunjuk dan menetapkan dengan
susunan:
a. Dekan sebagai Ketua Panitia;
b.Kaprodi sebagai Sekretaris;
c. Tim penguji 3 (tiga) orang dosen
9. Untuk menguji seorang mahasiswa dalam ujian skripsi/tugas akhir ditunjuk satu tim penguji
yang terdiri atas 3 (tiga) orang dosen yang ditetapkan oleh Dekan, sebagai berikut:
a. 2 (dua) orang Penguji Utama, yaitu Penguji Utama I dan Penguji Utama II;
b. 1 (satu) orang Penguji Pendamping yang di beri tugas oleh dekan
10. Satu periode pelaksanaan ujian skripsi dapat diikuti paling banyak 6 (enam) orang peserta per
setiap ujian.
11. Rentang waktu ujian untuk tim tersebut paling lama 60 sampai 90 menit.
12. Jadwal ujian serta nama penguji ujian skripsi ditentukan Dekan, undangan/panggilan ujian
skripsi ditandatangani oleh dekan atau kaprodi
13. Undangan/panggilan ujian skripsi dan naskah skripsi yang akan diujikan harus sudah
diterima anggota penguji paling lambat 3 (tiga) hari sebelum ujian skripsi dilaksanakan.
14. Mahasiswa yang telah ditetapkan jadwal ujian skripsi Fakultas, wajib hadir 15 (lima
belas) menit sebelum ujian dimulai,
15. Pakaian: Pria menggunakan baju lengkap (celana hitam, baju putih) dan wanita
mengenakan busana muslim (baju putih, rok hitam dan jilbab putih).
16. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian skripsi wajib mengantarkan undangan dan
skripsinya kepada penguji, dibuktikan dengan berita acara penyerahan skripsi.
17. Mahasiswa yang berhalangan disebabkan satu dan lain hal, untuk mengikuti ujian
yang telah dijadwalkan, harus memberitahukan secara tertulis kepada Dekan cq.
Kaprodi.
18. Ujian skripsi dilaksanakan secara majelis, terdiri atas:
19 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
a. Dosen penguji yang telah ditetapkan dengan memperhatikan golongan dan/atau
jabatan akademik serta memiliki kemampun terhadap materi skripsi tersebut,
b. Dosen pembimbing skripsi adalah sebagai Penguji Pendamping.
19. Apabila Dosen Penguji berhalangan hadir maka Ketua dan Sekretaris panitia dapat
menunjuk Dosen Penguji lainnya. Jika Dosen Pembimbing tidak hadir dan/atau
berhalangan, ujian tetap dilaksanakan dan dinyatakan sah.
20. Nilai lulusan ujian skripsi minimum C (cukup) diperoleh dari hasil penggabungan
nilai yang konversi dari Pola Acuan Penilaian (PAP) dengan memperhatikan:
sistematika, teknik dan bahasa, penguasahan materi dan sikap (format terlampir).
21. Nilai ujian skripsi sebagai berikut:
80 - 100 = A
70– 79 = B
56 - 69 = C
22. Pengumuman hasil ujian skripsi dilaksanakan langsung setelah selesai ujian skripsi
oleh dosen penguji
23. Mahasiswa yang telah menempuh ujian skripsi dapat menjilid dan memperbanyak
skripsinya dengan catatan:
(a) jika tidak ada perbaikan,
(b) telah ditanda tangani Dosen Pembimbing , dan Dosen Penguji
(c) disahkan Dekan
24. Mahasiswa yang telah menempuh ujian skripsi tersebut wajib menyerahkan
skripsinya dalam bentuk soft copy (berupa CD RW sebanyak satu (1) buah) dan
skripsi yang telah dijilid sebanyak tiga (3) eksemplar, kemudian diserahkan kepada:
bagian administrasi fakultas (yang asli),
BAB VII
TATA CARA PENULISAN
A. Bahan dan ukuran skripsi
20 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
Untuk kertas, digunakan HVS tanpa garis, berat 80 gram dengan ukuran kertas A4
(21x29,7cm), sampul kertas bufalo dan warnanya ditentukan fakultas yaitu; warna merah.
B. Tata Cara Pengetikan
1. Jarak antar 2 baris dibuat 2 spasi kecuali kutipan langsung, judul tabel, daftar pustaka
yang lebih 1 baris diketik dengan jarak 1 spasi, jarak antara daftar pustaka 1 dan yang
lain adalah 2 spasi.
2. Batas pengetikan (margin) dan tepi kertas:
a. Tepi atas 4 cm, tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm dan tepi kanan 3 cm. Jarak itu
setelah dilakukan penjilidan yang sudah siap.
b. Letak alinea baru dan kutipan langsung dimulai dengan ketukan ke tujuh (7) dan
batas pengetikan tepi kiri. Untuk kutipan langsung beri tanda nomor petunjuk
catatan kakinya.
3. Bilangan (angka) jika di pangkal kalimat ditulis dengan huruf tetapi selainnya ditulis
dengan angka.
4. Huruf ditulis dengan menggunakan huruf Times New Roman dengan ukuran:
a. Judul bab digunakan huruf besar (kapital) semua dan diatur letaknya simetris pada
bidang kertas tanpa titik dan cetak tebal
b. Sub judul, semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital) kecuali kata
penghubung dan kata depan, semua diberi cetak tebal dan tanpa titik dimulai dari
tepi kiri pada bidang kertas. Alinea pertama (1)sesudah sub judul harus alinea
baru,
c. Anak sub judul, letaknya dimulai dari atas tepi kiri, diberi cetak tebal, tanpa titik
dan hanya huruf pertama dari keseluruhannya ditulis dengan huruf besar (kapital).
Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru,
d. Sub anak sub judul, ditulis mulai dari ketukan ke 6 dan batas tepi kiri (sejajar
dengan awal alinea baru), diberi cetak tebal dan diakhiri dengan tanda titik.
Kalimat yang menyusul terus disambung ke kanannya.
Contoh:
21 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Kekerasan Dalam
Rumah Tangga
1. Pengertian Anak dalam Peraturan di Indonesia
Catatan: judul tidak perlu menggunakan titik.
5. Penomoran
a. Bagian awal skripsi , mulai dari halaman judul sampai Daftar Isi diberi nomor
halaman dengan angka romawi kecil. Contoh; i, ii, iii, iv dan seterusnya.
b. Bagian pokok dan bagian akhir, mulai dari Bab I sampai dengan halaman terakhir
menggunakan angka arab dan huruf abjad gabungan. Contoh:
BAB I. PENDAHULUAN
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
d. Nomor halaman ditempatkan di kanan atas, .
e. Tabel (kalau ada) diberi nomor urut dengan menggunakan angka Arab.
f. Lampiran (kalau ada) diberi nomor urut dengan menggunakan angka Arab.
6.Bahasa
1). Penulisan
a. Bahasa yang digunakan dalam skripsi adalah bahasa Indonesia baku dari ejaan yang
telah disempurnakan (EYD).
22 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
b. Apabila suatu kata atau istilah berasal dari bahasa asing, maka usahakan untuk
mencari padanan katanya yang sesuai atau yang telah diserap dalam bahasa
Indonesia. Untuk istilah asing yang belum ada padanan katanya dalam bahasa
Indonesia, digunakan istilah aslinya dan ditulis miring (italics) .
c. Pernyataan-pernyataan dalam skripsi tidak boleh menggunakan kata ganti orang ke
satu atau kedua seperti; penulis, saya, aku, engkau, kami, dan kita. Pada kata
pengantar, ketika menyampaikan ucapan terima kasih, istilah ”saya” diganti dengan
”penulis”.
2). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan
a. Kata penghubung seperti; sehingga, seperti, maka, sedangkan, sementara, jika,
yang, dan, meskipun dan lain-lain tidak boleh dipakai untuk memulai suatu
kalimat.
b. Penggunaan kata depan, misalnya; pada, harus dipakai pada tempatnya.
c. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan ke dan di sebagai kata depan.
d. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
e. Penggunaan huruf kapital harus sesuai dengan ketentuan dalam pedoman umum
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
7. Huruf yang digunakan
Huruf yang digunakan dalam penulisan skripsi, adalah; Times New Roman dengan
ukuran huruf font 12.
8. Kutipan
Kutipan adalah meminjam pendapat seorang yang diambil baik dari buku ataupun
majalah serta hasil wawancara. Berdasarkan jenisnya, kutipan terdiri atas;
8.1. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah meminjam pendapat dengan mengambil secara lengkap kata
demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Pada waktu membuat kutipan
langsung, maka yang mengutip (penulis) sebaiknya tidak merubah naskah asli yang
dikutip. Apabila penulis merasa perlu untuk mengadakan perubahan, maka harus
memberi keterangan bahwa kutipan itu dirubah, dengan cara memberi huruf tebal atau
memberi kurung dengan tanda kurung. Apabila dalam kutipan terdapat kesalahan atau
23 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
keganjilan, maka penulis tidak dibenarkan untuk memperbaiki kesalahan tersebut, tapi
harus mengutip sebagaimana adanya. Penulis diperkenankan untuk mengadakan
perbaikan dengan menggunakan catatan kaki. Apabila bagian kutipan yang dihilangkan,
penghilangan tersebut harus dinyatakan dengan cara membubuhkan tanda elipsis (yaitu
dengan tiga titik). Sebagai catatan; penghilangan bagian kutipan tidak boleh
mengakibatkan perubahan makna asli naskah yang dikutip.
Cara mengutip dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Kutipan langsung kurang dari empat (4) baris.
Cara menulis kutipan langsung yang panjangnya sampai dengan empat baris, adalah:
(a) kutipan diintegrasikan dengan naskah;
(b) jarak antara baris dengan baris dua spasi
(c) kutipan diapit dengan tanda kutip
(d) akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan yang diketik setengah spasi ke atas.
Nomor urut kutipan dapat berlaku per-bab tapi dapat pula berlaku untuk
seluruhnya.
2.Kutipan langsung lebih dari empat baris.
Kutipan langsung yang melebihi dari empat baris, ditulis dengan cara sebagai berikut:
(a) kutipan dipisahkan dari naskah dengan jarak tiga (3) spasi.
(b) jarak antara baris dengan baris adalah satu spasi.
(c) kutipan tidak perlu diapit dengan tanda kutip.
(d) akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan yang diketik setengah spasi ke atas.
(e) seluruh kutipan diketik menjorok ke dalam tujuh (7) ketukan.
24 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
8.2. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah meminjam pendapat seseorang berupa intisari atau ikhtisar
dari pendapat tersebut. Dalam kutipan tidak langsung, seorang penulis tidak mengutip
naskah seluruhnya, tapi hanya mengambil inti dari tulisan tersebut. Cara menulis kutipan
tidak langsung adalah:
(1) kutipan diintegrasikan dengan naskah.
(2) jarak antara baris dengan baris dua spasi.
(3) kutipan tidak perlu diapit dengan tanda kutip.
(4) pada akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan yang diketik setengah spasi ke atas.
8.3. Catatan kaki
Teknik membuat catatan kaki, adalah:
I) harus disediakan ruangan yang cukup, margin bawah tidak boleh kurang dari 3 cm
2) sesudah baris terakhir dari teks dalam jarak tiga (3) spasi harus dibuat sebuah garis
dimulai dari margin kiri sepanjang 14 (empat belas) ketukan
3) nomor penunjukan kutipan dimulai setelah 7 (tujuh) ketukan dari margin kiri, dan
baris selanjutkan harus dimulai dari margin kiri.
4) jarak antara baris dalam satu catatan kaki adalah satu (1) spasi, sedangkan jarak
antara satu catatan kaki dengan catatan kaki lainnya pada halaman yang sama
adalah 2 (dua) spasi.
5) setiap catatan kaki diberi bernomor urut untuk keseluruhan naskah dan perbab.
Biasanya diberi tanda kurung di belakang nomor tersebut dan letaknya sedikit naik
ke atas dan kata/kalimat selanjutnya pada ketukan ke-6 (sejajar dengan alinea baru).
Berikutnya, jika lebih dari 1 baris kembali ke pangkal batas pengetikan dikiri
dengan jarak 1 spasi. Contohnya;
1) Andi Hamzah. 1986. Perlindungan Hak-Hak Asasi Manusia dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Bandung: Binacipta, halaman 1
6) Bagian terakhir dari catatan kaki tersebut harus pas pada batas pengetikan (margin)
bawah pada kertas.
7) Sebelum catatan kaki harus ada garis pembatas sepanjang 14 ketukan dan garis
tersebut ke atas dan ke bawah harus berjarak 2 spasi dengan teks dan catatan kaki.
8) Pada catatan kaki dapat dipakai singkatan-singkatan seperti:
25 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
(a)Ibid, digunakan jika kutipan berikutnya diambil dari sumber yang sama dengan
sumber kutipan terdahulu tanpa diantarai/disela oleh kutipan dan sumber lain,
bisa halaman sama atau berbeda. Istilah ini berasal dari kata latin Ibidem yang
berarti pada tempat yang sama. Singkatan ini dipergunakan jika catatan kaki
menunjuk kepada karya atau artikel yang telah disebut dalam catatan nomor
sebelumnya. Apabila halamannya sama, maka hanya dipergunakan singkatan
Ibid., apabila halamannya berbeda maka sesudah singkatan ibid dicantumkan
pula nomor halamannya. Singkatan ibid selalu digarisbawahi atau dicetak
dengan huruf miring. Contoh: Ibid (halaman sumber sama) atau Ibid. halaman.
3 (kalau halaman sumber berbeda).
(b)Op. Cit digunakan jika halaman yang dikutip itu berbeda. Singkatan ini
dipergunakan jika catatan itu menunjuk kembali sumber yang telah disebut
lebih dahulu, tetapi kutipan berikutnya diambil dari sumber yang sama dengan
sumber kutipan sebelumya yang telah ada atau dengan kata lain, kutipan itu
diambil tetapi sudah diantarai/disela oleh kutipan dan sumber lain. Singkatan ini
berasal dari kata latin Opere Citato yang berarti pada karya yang telah dikutip.
Cara penulisannya; dengan mencantumkan nama pengarang kemudian
singkatan Op.Cit. Contoh Sunardi, Op, Cit, halaman 4. (dari Sunardi), Loc. Cit.
(c) Loc. Cit. dipakai jika halaman yang dikutip dan sumbernya itu sama. Singkatan
ini berasal dari bahasa latin Loco Citato yang artinya pada tempat yang telah
dikutip. Singkatan ini biasanya dipakai untuk menunjuk kepada artikel majalah,
harian atau ensiklopedi yang telah dibuat sebelumnya tetapi diselingi oleh
sumber lainnya.
26 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
Lampiran 1
Contoh: Kerangka Usulan Proposal Skripsi
KERANGKA USULAN PROPOSAL SKRIPSI
A. Judul
B. Latar Belakang, meliputi:
1. Rumusan Masalah
2. Manfaat Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Definisi Operasional
E. Tinjauan Pustaka
F. Metode Penelitian
1. Sifat dan Materi Penelitian
2. Sumber Data
3. Alat Pengumpulan Data
4. Analisis data
G. Jadwal Penelitian
Daftar Pustaka
Lampiran, berupa:
a. Kerangka skripsi (sementara)
b. Daftar Pertanyaan/Pedoman Wawancara
Catatan: Untuk penulisan usulan penelitian ini tidak perlu memakai bab, sedangkan
petunjuk untuk menyatakan suatu kutipan boleh menggunakan catatan kaki
(footnote), ataupun catatan di dalam badan tulisan (body note)
27 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
Lampiran 2
Contoh: Kerangka Skripsi
KERANGKA SKRIPSI
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Bab I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang, yang meliputi:
1. Rumusan Masalah
2. Mamfaat Penelitian
B. Tujuan Penelitian
C. Metode Penelitian
1.Sifat/Materi Penelitian
2. Sumber Data
3. Alat Pengumpul Data
4. Analisis Data
Bab II : TINJAUAN PUSTAKA SECARA UMUM (tidak melebihi pembahasan)
A.
B.
C.
Bab III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (JUDUL)
A. Jawaban Rumusan Masalah 1
B. Jawaban Rumusan Masalah 2
C. Jawaban Rumusan Masalah 3
Bab IV : KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
1. Kesimpulan hasil penelitian 1
2. Kesimpulan hasil penelitian 2
28 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
b. Saran
Rekomendasi atas kemungkinan masih adanya masalah atau untuk
menindaklanjuti hasil penelitian sesuai/sejalan dengan kesimpulan
yang ada (diawali dengan kata sebaiknya, hendaknya, dan lain-lain)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
29 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
Lampiran 3
Contoh: Halaman Judul Proposal
JUDUL
PROPOSAL
Oleh:
NAMA
NIM. 00000
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS COKROAMINOTO YOGYAKARTA
TAHUN
30 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
Lampiran 4
Contoh: Halaman Sampul Depan
JUDUL
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum
Oleh:
NAMA
NIM: 0000000
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS COKROAMINOTO YOGYAKARTA
TAHUN
31 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
Lampiran 5
Contoh: Lembar Persetujuan Pembimbing
Di Susun Oleh
NAMA :
NIM :
PRODI : ILMU HUKUM
JUDUL :
Yogyakarta, Tanggal, Bulan, Tahun
Pembimbing I Pembimbing II
Nama Pembimbing Nama Pembimbing
NIDN NIDN
32 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 2014
Lampiran 6
Contoh Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertanggungjawabkan dan di sahkan di depan Dewan Penguji
Skripsi Prodi Ilmu Hukum . Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta:
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat : Ruang Ujian Fakutas Hukum Universitas
Cokroaminoto Yogyakarta
Nama Penguji sebagai ketua penguji
NIDN
Anggota I Anggota II
Nama penguji Nama Penguji
NIDN NID
Mengetahui
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Fakultas Hukum
Dekan
Nama Dekan
NIDN