PT Bank Ina Perdana 0I
PT Bank Ina Perdana0II
PT Bank Ina Perdana 01PT Bank Ina Perdana 01
Visi dan Misi Perusahaan
VISI
Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta
dipercaya oleh seluruh stakeholders.
MISI
Meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholders.
Landasan Pencapaian Visi dan Misi
EMPATHY
Bank Ina senantiasa berusaha untuk memperhatikan kebutuhan
stakeholders terutama nasabah; dengan pikiran dan nurani.
ENTERPRENEURSHIP
Bank Ina telah menetapkan komitmennya untuk senantiasa
melakukan inovasi produk dan layanan perbankan yang
memberikan nilai tambah.
EMPOWERMENT
Bank Ina senantiasa berusaha memberdayakan manajemen dan
staf secara terorganisasi untuk memberikan respon yang cepat
bagi stakeholders.
TEAMWORK
Bank Ina senantiasa mengkoordinasikan kemampuan manajemen
dan staf dengan komunikasi dan bekerjasama dalam pencapaian
visi serta pelaksanaan misi.
TRUSTWORTHINESS
Bank Ina senantiasa membentuk karakter dan kompetensi untuk
memupuk saling percaya.
PT Bank Ina Perdana02
PROFIL
PERUSAHAAN
PT Bank Ina Perdana (Bank Ina) didirikan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 1990
berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, SH No 32. Akta pendirian kemudian disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 02-3639.
HT.01.01TH.90 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 tanggal
19 Oktober 1990 tambahan No. 4242.
Anggaran Dasar mengalami perubahan beberapa kali, terakhir dinyatakan dengan Akta
No. 2 tanggal 3 Februari 2009 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomantani SH., M. Hum,
Notaris di Jakarta, mengenai peralihan saham. Perubahan Anggaran Dasar telah dicatat
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-17037 tanggal 7 Oktober 2009.
Izin untuk mulai beroperasi sebagai Bank Umum dituangkan dalam Surat Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 524/KMK13/1991 tanggal 3 Juni 1991.
Bank Ina Perdana kemudian mulai melakukan kegiatan operasional pada bulan Juli 1991.
Kantor Pusat Bank Ina Perdana saat ini terletak di Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160
tepatnya di gedung Bina Surya Group, atau yang dikenal dengan Wisma BSG Corporation.
Sementara itu sampai dengan akhir Desember 2009, jumlah kantor yang dimiliki oleh
Bank Ina Perdana untuk memberikan layanan kepada para nasabah berjumlah 23 kantor
yang terdiri dari kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas.
Dalam menjalankan
aktivitas usahanya, Bank
Ina Perdana berpegang
teguh pada prinsip
kehati-hatian sehingga
Bank Ina Perdana dapat
menunjukkan kinerja
yang baik dan mendapat
pengakuan dari majalah
Infobank sebagai salah
satu bank penyandang
predikat “Sangat Baik”
sejak tahun 2004 sampai
dengan 2008
PT Bank Ina Perdana 03
Untuk melengkapi layanan kepada para nasabah, Bank Ina Perdana juga menyediakan mesin-
mesin ATM baik yang dimiliki sendiri maupun kerjasama dengan penyedia layanan ATM Bersama.
Sebagai bank yang memilih sektor retail sebagai core business, Bank Ina Perdana menyediakan
produk dan jasa perbankan yang cukup beraneka ragam untuk memenuhi kebutuhan transaksi
devisa para nasabah, Bank Ina Perdana telah menjalin kerjasama dengan salah satu Bank
Devisa.
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Bank Ina Perdana berpegang teguh pada prinsip
kehati-hatian sehingga Bank Ina Perdana dapat menunjukkan kinerja yang baik dan mendapat
pengakuan dari majalah Infobank sebagai salah satu bank penyandang predikat “Sangat Baik”
sejak tahun 2004 sampai dengan 2008.
Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai aktivitas yang telah dilakukan oleh Bank Ina
Perdana sepanjang tahun 2010, dapat kiranya dilihat pada uraian selanjutnya.
PEMEGANG SAHAM 2010PT Kharisma Prima Karya 99 %
Oki Widjaja 1%
Ultimate ShareholdersHadi Surya dan Oki Widjaja
PT Bank Ina Perdana04
Peristiwa Penting
04 Januari 2010Pembukaan Kantor Cabang
Pembantu Ukrida II
Jakarta
17 Agustus 2010
Lomba Melukis dalam Acara
17an Agustus
Jakarta
03 Maret 2010
Pembukaan Kantor Cabang Yogyakarta
Yogyakarta
16 Oktober 2010
Program Penghijauan di sepanjang
Bantaran Kanal Timur
Jakarta
27 Mei 2010
Pembukaan Kantor Cabang
Semarang
Semarang
01 November 2010
Pembukaan Kantor Cabang Pembantu
Kembang Jepun, Surabaya
Surabaya
02 Juli 2010
Pembukaan Kantor Cabang Solo
Solo
11 November 2010
Bantuan untuk korban bencana
Merapi di Yogyakarta
Yogyakarta
PT Bank Ina Perdana04
PT Bank Ina Perdana 05
STRUKTUR
KELOMPOK
USAHA
HADI SURYA82%
POENTA SURYA13%
DHARMA SURYA5%
PT. BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG99,99%
PT. BANK INA PERDANA
Ultimate Shareholders : HADI SURYA dan OKI WIDJAJA
PT. BAGUS SETIA GIRI0,01%
PENGURUS Komisaris Utama : Utama Hadi Surya Komisaris Independen : Yahya Marie Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Suherman Widjaja Direktur : Dwijaya Hadisurya
PT. TUNGGALADHI BASKARA 73,4%
PENGURUS Komisaris Utama : Utama Hadi Surya Komisaris : Suherman Widjaja Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Dwijaya Hadi Surya
PT. KHARISMA PRIMA KARYA 99%
OKI WIDJAJA 1%
PENGURUS Komisaris : Rendy Diego Soedarjo Direktur : Oki Widjaja
PT. GALVA 26,6%
TENG TIMOTHY KING7%
YANTI WIDJAJA 3,57%
SANTI WIDJAJA 3,56%
SUHERMAN KARUNIA ATMADJA
0,12%
HERMAN SUSASTRO
0,12%
TJIOE JOHAN SUGITA
0,12%
URIPTO WIDJAJA 48,51%
OKI WIDJAJA 22%
PENGURUS Komisaris Utama : Uripto Widjaja Komisaris : Amelia Widjaja Komisaris : Yanti Widjaja Direktur Utama : Oki Widjaja Direktur : Tina Widjaja
TINA WIDJAJA 15%
STRUKTUR KELOMPOK USAHA
PT BANK INA PERDANA
31 DESEMBER 2010
PT Bank Ina Perdana06
PT. Bagusnusa Samudra Gemilang merupakan Perusahaan
Induk Bank yang menguasai saham mayoritas Bank Ina
Perdana melalui kepemilikan saham pada PT. Tunggaladhi
Baskara (TAB). PT. Bagusnusa Samudra Gemilang
berdomisili di Jakarta dengan aktivitas bisnis utamanya
bergerak di bidang perkapalan (shipping) dan kepemilikan
saham pada perusahaan sejenis.
Perusahaan didirikan pada tanggal 7 Oktober dengan Akta
Pendirian Perusahaan No. 62, dihadapan Notaris Benny
Kristanto, S.H. yang disahkan oleh Menteri Kehakiman,
dengan Surat Keputusan No. C2-18.496.HT.01.01 TH94
tertanggal 19 Desember 1994. Total Aset PT. Bagusnusa
Samudra Gemilang (terkonsolidasi dengan perusahaan-
perusahaan anak) per 31 Desember 2009 mencapai
Rp. 27,42 trilyun, dan mengalami penurunan di tahun 2010
menjadi Rp. 4,37 trilyun per 31 Desember 2010.
PT. Bagusnusa Samudra Gemilang memiliki anak perusahaan (subsidiaries) sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Aktivitas Utama
DomisiliPersentase
Kepemilikan Langsung
Total Aset(dlm milyar
rupiah)
31 Desember 2010
PT. Tunggaladhi
Baskara dan
Anak Perusahaan
(TAB).
Investasi Jakarta 99,99 4.302,43
PT. Binawahana-
tama Perkasa
(BWP).
Investasi Jakarta 99,99 102,47
PT. Kalatama
Dharmanusa.Investasi Jakarta 99,99 28,30
PT. Garuda
Mahakam
Pratama (GMP)
Perkapalan Jakarta 97,36 8,42
Data Keuangan PT. Bagusnusa Samudra Gemilang
Pos-Pos Penting
(dalam jutaan rupiah)2010 2009 2008
Total Asset 4.369.391 27.418.743 27.592.840
Stockholders’ Equity 1.575.557 3.897.148 3.381.514
Revenues 138.903 6.569.551 7.102.444
Gross Profit 85.173 1.464.764 2.289.581
Net Income (Loss) (738.219) (1.936.017) 682.088
Anak perusahaan terbesar dari PT. Bagusnusa Samudra
Gemilang (BSG) adalah PT. Tunggaladhi Baskara (TAB)
dimana salah satu anak perusahaan TAB adalah PT. Berlian
Laju Tanker (BLT). PT. Berlian Laju Tanker (BLT) sendiri
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perkapalan yang merupakan salah satu perusahaan
perkapalan yang terbesar di Asia. Beberapa penghargaan
baik nasional maupun internasional pernah diperoleh oleh
PT. Berlian Laju Tanker (BLT), antara lain adalah :
- Investor Award 2007 : Category Best Public Company in
Infrastructur Sector
- Business Review Award 2007 : Category : Sixth Best CEO
- Investor Best Syariah 2007 : Category 2nd Place for Syariah
Mudharabah Bond
- Investor Award 2006 : Category Best Public Company in
Infrastructure Sector
- The Value Creator Award 2006 : Category The Best Public
Companies Base On EVA Concept For Its Success and
Achievement of EVA with Asset Above 1 Trillion Rupiah
- Bisnis Indonesia Award 2006 : Category Best Public
Company on Main Board
- Forbes Asia 2004 & 2005 : Category One Of 100 Best
Under A Billion
Kepemilikan Pemegang Saham dalam Kelompok UsahaKepemilikan Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha
Bank Ina Perdana adalah sebagai berikut :
Perusahaan Pemegang SahamPersentase
Kepemilikan
31 Desember 2010
Bank Ina PT. Kharisma Prima Karya 99,00%
Oki Widjaja 1,00%
PT. Kharisma
Prima Karya
PT. Tunggal Adhi Baskara 73,40%
PT. Galva 26,60%
PT. Tunggaladhi
Baskara
PT. Bagusnusa Samudra
Gemilang
99,99%
PT. Bagus Setia Giri 0,01%
PT. Bagusnusa
Samudra
Gemilang
Hadi Surya 82%
Poenta Surya 13%
Dharma Surya 5%
PT. Galva Uripto Widjaja
Tina Widjaja
Oki Widjaja
Teng Timothy King
Yanti Widjaja
Santi Widjaja
Suherman Karunia
Atmadja
Herman Susastro
Tjioe Johan Sugita
48,51%
15%
22%
7%
3,57%
3,56%
0,12%
0,12%
0,12%
PERKEMBANGAN
USAHA
KELOMPOK BANK
PT Bank Ina Perdana 07
Pos-Pos Penting
(dalam jutaan rupiah)2010 2009 2008
Total Asset 948.787 846.361 661.918
Kredit 598.397 587.863 489.472
Aktiva Produktif 845.276 797.050 625.140
Dana Pihak Ketiga 811.443 722.799 557.262
Pinjaman Diterima 0 0 76
Modal Sendiri 118.158 111.758 98.412
Jumlah Lembar Saham yang
Ditempatkan & Disetor
128 juta
lembar
128 juta
lembar
128 juta
lembar
Total Biaya Dana 7,13% 9,30% 11,23%
Pendapatan 106.371 104.327 90.089
Biaya 96.994 84.788 76.091
Pendapatan Bunga Bersih 48.549 38.882 42.120
Laba Operasi 9.035 19.267 14.113
Laba Sebelum Pajak 9.379 19.539 13.998
Pajak Penghasilan 2.610 6.194 4.633
Laba Rugi Setelah Pajak 6.769 13.345 9.365
Laba Bersih Per Saham 53 104 73
Permodalan
CAR dengan Risiko Kredit,
Operasional dan Pasar
24,82% 24,50% 26,28%
Pos-Pos Penting
(dalam jutaan rupiah)2010 2009 2008
Kualitas Aktiva Produktif
Aktiva Produktif Bermasalah
vs Aktiva Produktif 1,65% 0,32% 0,82%
CKPN terhadap Aktiva
Produktif 0,86% 0,86% 1,02%
Pemenuhan PPA Produktif 100% 100,93% 100,30%
Pemenuhan PPA Non Produktif 100% 122,95% 384,40%
NPL (Gross) 2,32% 0,44% 1,04%
NPL (net) 1,98% 0,30% 0,88%
Rentabilitas
ROA 1,10% 2,57% 2,08%
ROE 5,92% 13,25% 10,31%
Net Interest Margin 6,22% 5,38% 6,15%
BOPO 93,88% 82,54% 85,17%
Likuiditas
LDR 73,74% 81,33% 87,84%
KEPATUHAN (COMPLIANCE)
a. Persentase Pelanggaran
BMPK - - -
b. Persentase Pelampauan
BMPK - - -
GWM RUPIAH 8,08% 5,11% 5,21%
PDN - - -
IKHTISAR
KEUANGAN
PT Bank Ina Perdana08
SAMBUTAN DAN PROFIL
DEWAN KOMISARIS
PT Bank Ina Perdana 09
SAMBUTAN
DEWAN
KOMISARIS
Pemulihan perekonomian global yang semakin membaik selama tahun 2010 membawa dampak
positif bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan semakin kondusifnya
pasar keuangan dan perbankan yang dibarengi dengan terjaganya kondisi fundamental
domestik.
Selama tahun 2010 Bank Ina Perdana (Bank) telah mempertahankan pertumbuhannya,
sebagaimana terlihat dari meningkatnya total aset Bank sebesar 12% dari Rp 846,36
milyar pada akhir tahun 2009 menjadi Rp 948,79 milyar di akhir tahun 2010, jumlah kantor
cabang berkembang dari 19 kantor di tahun 2008 menjadi 23 kantor cabang di akhir 2010.
Sedangkan Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 24,82% di atas rasio modal minimum
yang dipersyaratkan. Namun demikian perolehan laba mengalami penurunan sebesar 49,28%
menjadi Rp 6,77 milyar di akhir tahun 2010, dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 13,35 milyar.
Penurunan laba ini disebabkan oleh adanya penambahan pembentukan pencadangan aktiva
produktif dan aktiva non produktif, seiring dengan peningkatan Non Performing Loan (NPL) netto
dari 0,30% di akhir tahun 2009 menjadi 1,98% di akhir tahun 2010.
Dari kiri ke kanan
Hari SugihartoKomisaris
Birawa
NatapradjaKomisaris Utama
Denny SusiloKomisaris
Selama tahun 2010 Bank Ina Perdana
(Bank) telah mempertahankan
pertumbuhannya, sebagaimana terlihat dari
meningkatnya total aset Bank sebesar 12%
dari Rp 846,36 milyar pada akhir tahun
2009 menjadi Rp 948,79 milyar di akhir
tahun 2010.
PT Bank Ina Perdana10
Menyadari kondisi tersebut di atas, Dewan Komisaris sebagai organ dari Bank terus mendorong
agar Manajemen secara konsisten menerapkan prinsip mitigasi risiko dan prinsip kehati-hatian
dalam pemberian kredit guna memperbaiki kualitas aktiva produktif. Di samping itu penerapan
prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) juga terus dikembangkan
untuk meningkatkan kinerja bisnis yang merupakan faktor penting dalam proses penciptaan
nilai dan pertumbuhan. Dewan Komisaris juga menghargai upaya manajemen untuk melakukan
konsolidasi dalam rangka memperbaiki kualitas aktiva produktif dan secara berkesinambungan
meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia, penyempurnaan sistem dan
prosedur operasional dan perkreditan serta meningkatkan jasa pelayanan kepada para nasabah
yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kinerja bank.
Dewan Komisaris beserta ketiga komite yang ada, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan
Komite Remunerasi dan Nominasi akan terus menjalankan tugas pengawasan dan sekaligus
mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan dan strategis Bank,
penerapan tata kelola usaha yang baik dan juga peningkatan fungsi pengendalian yang melekat
dalam setiap bagian dalam struktur organisasi Bank. Sehingga Bank dapat tumbuh dan
berkembang secara sehat, sesuai dengan visi dan misinya sehingga dapat terus memberikan
nilai tambah bagi seluruh stakeholder.
Pada kesempatan ini juga Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan serta ucapan terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemegang saham bank, direksi, pejabat eksekutif,
karyawan, seluruh mitra binis dan nasabah, serta Bank Indonesia selaku otoritas atas segala
dukungannya bagi pertumbuhan Bank.
DEWAN KOMISARIS
BANK INA PERDANA
Hari SugihartoKomisaris
Birawa NatapradjaKomisaris Utama
Denny SusiloKomisaris
PT Bank Ina Perdana 11
PROFIL
DEWAN
KOMISARISBirawa NatapradjaKomisaris Utama
Lahir di Nganjuk, Jawa Timur. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari
Universitas Parahyangan, Bandung tahun 1965 dan memulai karir di bidang
perbankan sejak bergabung dengan Bank Buana di tahun 1969 s/d 1971 dengan
jabatan terakhir sebagai Wakil Pimpinan Cabang Surabaya. Berbagai kursus dan
seminar mengenai perbankan telah diikuti beliau di dalam maupun luar negeri.
Pada tahun 1972 beliau bergabung dengan Bank Panin Cabang Semarang
jabatan sebagai Kepala Cabang hingga tahun 1975. Kemudian di tahun 1975
beliau bergabung dengan BCA dengan menduduki jabatan sebagai Kepala
Cabang Semarang hingga 1976. Masih tetap berkarir di BCA, di tahun 1977
beliau menjabat posisi sebagai Kepala Cabang Medan hingga 1985. Mulai tahun
1986 hingga 2001 beliau menjabat posisi Kepala Wilayah V Sumatera. Berbagai
penghargaan diraih beliau selama berkarir di BCA. Sejak tahun 2002 sampai
tahun 2009, beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Astral Permai. Pada
tahun 2007-2009 beliau juga menjabat sebagai Int’l Officer/Adviser Salim Group
di Nigeria.
Hari Sugiharto Dewan Komisaris
Lahir pada tahun 1945, aktif sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Ina Perdana
sejak tahun 2001. Gelar Sarjana Hukum diraih dari Universitas Kristen Satya
Wacana pada tahun 1971 dan dari tahun 1968 sampai 1973 tercatat sebagai
Dosen di Universitas yang sama. Pada tahun 1987, melanjutkan studi di bidang
perbankan di University of Wales, Inggris.
Jenjang karirnya dimulai pertama kali pada tahun 1973, saat mulai bekerja
di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik
Indonesia. Beberapa jabatan yang pernah dipegang dari sejak tahun 1980
dan bahkan beberapa masih aktif sampai sekarang adalah sebagai berikut :
Sekretaris Dewan Pengawas Bank Tabungan Negara, Kepala Biro Moneter dan
Jasa Keuangan Kantor Wakil Presiden RI, anggota Tim Nasional Perundingan
Multilateral, anggota Tim Koordinasi Bidang Jasa/TKBJ Departemen Keuangan
RI, anggota Tim Pemantau Kebijakan Bidang Jasa pada Kantor Wakil Presiden
RI, pengurus Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, pengurus Yayasan BPK
Penabur, pengurus Yayasan UKRIDA, pengurus Dana Pensiun BPK Penabur dan
Pengurus Asosiasi Dana Pensiun Indonesia.
Denny Susilo Dewan Komisaris
Mulai bergabung sebagai anggota Dewan Komisaris di Bank Ina Perdana pada
bulan Januari 2008, menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi di Fakultas
Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan
S2 di bidang finance pada Universitas yang sama. Setelah menyelesaikan
pendidikannya kemudian bergabung dengan Kantor Akuntan Djoko Sutardjo & Co
sebagai auditor sampai tahun 1987. Setelah itu bergabung dengan PT Great River
International Tbk, sebagai internal auditor sampai tahun 1989.
Karir di bidang perbankan diperoleh sejak bergabung dengan Lippobank dan
Lippo Group pada tahun 1989 dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Branch
Manager pada tahun 1995 untuk kemudian bergabung dengan PT Tirta Larastama
Dinamika Finance sebagai Managing Director. Perkembangan capital market yang
mulai marak di Indonesia membawanya bergabung dengan SZS Capital Market
Consultants sebagai partner dan sejak tahun 2010, tercatat sebagai pengajar di
salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi di Jakarta.
PT Bank Ina Perdana12
SAMBUTAN DAN PROFIL
DEWAN DIREKSI
PT Bank Ina Perdana 13
SAMBUTAN
DEWAN
DIREKSI
Dengan bertambahnya beberapa kantor cabang serta upaya
peningkatan usaha dari kantor-kantor yang sudah ada,
Bank Ina Perdana berhasil membukukan total aset pada
akhir Desember 2010 sebesar Rp 948,79 miliar.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2010 di luar dugaan mampu mencapai 6,1%
atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam APBN sebesar 5,8%, dimana sumber
pertumbuhan ekonomi banyak didominasi oleh sektor keuangan, telekomunikasi,
sekuritas, perkebunan besar dan pertambangan besar. Sepanjang tahun 2010, situasi
ekonomi dan politik yang cukup kondusif telah memacu aliran dana masuk dari sektor
asing ke dalam negeri, sehingga berdampak bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional
meskipun banyak pihak yang menyayangkan bahwa pertumbuhan ekonomi ini belum
menyentuh sektor riil yang berperan cukup besar dalam menopang pertumbuhan
ekonomi.
Sejalan dengan itu, Bank Ina Perdana sepanjang tahun 2010 juga telah memperluas
jaringan kantornya dengan membuka beberapa kantor cabang di luar kota terutama di
Jawa Tengah, yakni di Yogyakarta, Solo dan Semarang.
Dengan bertambahnya beberapa kantor cabang serta upaya peningkatan usaha dari
kantor-kantor yang sudah ada, Bank Ina Perdana berhasil membukukan total aset
pada akhir Desember 2010 sebesar Rp 948,79 miliar, naik 12,10% dibandingkan
dengan posisi akhir Desember 2009 sebesar Rp 846,36 miliar. Kenaikan total aset ini
disebabkan adanya peningkatan Dana Pihak Ketiga dari Rp 722,80 miliar di tahun 2009
menjadi Rp 811,44 miliar di tahun 2010. Sementara itu, dari sisi penyaluran dana kepada
masyarakat dalam bentuk kredit yang diberikan berhasil dibukukan sebesar Rp 598,40
miliar, naik 1,79% dibanding akhir Desember 2009.
Jumlah keuntungan yang berhasil dibukukan sampai dengan akhir Desember 2010
sebesar Rp 6,77 miliar, turun 49,28% dibandingkan dengan akhir tahun Desember 2009.
Penurunan ini terjadi karena adanya penurunan kualitas kredit dari beberapa debitur.
Akan tetapi dari sisi pendapatan bunga bersih, terjadi peningkatan sebesar Rp 9,67
miliar menjadi Rp 48,55 miliar di akhir tahun 2010.
Dari kiri ke kanan
Winadewi Hanantha Direktur Bisnis
Adi WiratamaDirektur Utama
Budiarto SantosoDirektur Kepatuhan
PT Bank Ina Perdana14
Ke depannya, Bank akan melakukan pembenahan di internal Bank untuk memperbaiki kualitas
kredit dalam rangka menurunkan rasio NPL dan lebih menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
proses pemberian kredit kepada debitur. Penambahan jaringan kantor juga akan dilakukan
untuk meningkatkan volume usaha Bank.
Akhir kata, perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait;
para pemegang saham, Bank Indonesia, para nasabah, para karyawan, dan seluruh pihak yang
berupaya untuk senantiasa meningkatkan kinerja Bank secara keseluruhan.
Salam sejahtera !
Ir. Adi Wiratama, MBADirektur Utama
Budiarto SantosoDirektur Kepatuhan
Winadewi HananthaDirektur Bisnis
PT Bank Ina Perdana 15
PROFIL
DEWAN
DIREKSIAdi Wiratama Direktur Utama
Lahir di Semarang, Jawa Tengah. Sarjana Teknik Elektro diperoleh dari Universitas
Kristen Satya Wacana, Salatiga dan Master of Business Administration diraih di
University of Leicester, UK. Selain itu banyak mengikuti seminar dan pendidikan
pada lembaga pendidikan di dalam dan di luar negeri.
Karirnya dimulai sebagai Senior Engineer di Schlumberger OSA pada tahun 1978 –
1981, sebagai System Engineer di PT Sumber Karya Lestari tahun 1981 – 1983,
sebagai EDP Manager di PT Condong Garut tahun 1983 – 1988, sebagai AVP & Staff
Comptroller Bank Danamon tahun 1988 – 1989, sebagai SAVP & Kepala Bagian
Pengawasan dan Pemeriksaan TSI Bank Danamon tahun 1989-1994, sebagai VP
& Kepala Divisi Pengawasan TSI Bank Danamon dan sebagai SVP & Kepala Divisi
Pengawasan Bank Danamon pada tahun 1996 – 1999.
Dari bulan Februari 2000 sampai dengan Oktober 2008 dipercaya sebagai
Managing Director yang membawahi bidang Operasional, Akuntansi, Teknologi
Informasi, Personalia Umum di Bank Jasa Arta, dan kemudian sejak bulan
Oktober 2008 bergabung dengan Bank Ina Perdana.
Budiarto Santoso Direktur Kepatuhan
Bergabung dengan Bank Ina Perdana, tepatnya pada tanggal 7 Juli 2008. Setelah
lulus fit & proper yang dilakukan oleh Bank Indonesia, ditugaskan sebagai
Compliance Director. Berbekal pendidikan komputer di Akademi Pengetahuan
Komputer “Budi Luhur” (1982), mencoba untuk meniti karir pada tahun 1984
sebagai staf akunting di Bank Tani Nasional (Prima Ekspress Bank). Untuk
melengkapi dan memperkuat pengetahuannya di bidang akuntansi, melanjutkan
pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
Sejak April 1990, bergabung dengan PT Bank Haga sampai akhir Juni 2008.
Selama bergabung di Bank Haga beberapa bidang yang pernah ditangani, yakni:
bidang akuntansi, sistem prosedur, Audit, Human Resources, General Affairs,
dan Risk Management & Compliance. Menyadari bahwa dunia perbankan terus
berkembang secara dinamis, beberapa topik pelatihan terus diikuti, antara
lain: computer security system, perpajakan, ketenagakerjaan, banking strategic,
assets & liability management, sertifikasi manajemen risiko, Professional Director
Program dan teknik-teknik perbankan lainnya.
Winadewi Hanantha Direktur Bisnis
Lahir di Kudus, Jawa Tengah. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Parahyangan, Bandung pada tahun 1976. Selain itu banyak mengikuti seminar
dan pendidikan perbankan di dalam negeri.
Memulai karir perbankan di Bank Danamon pada tahun 1977. Selanjutnya
bergabung dengan Bank Haga sejak tahun 1989 kemudian pada tahun 2000
bergabung dengan Bank Hagakita dengan jabatan sebagai Direktur dan pada
tahun 2004 kembali ke Bank Haga dengan posisi sebagai Direktur sampai tahun
2008 dan kemudian tahun 2009 menjabat sebagai Direktur Bank Ina Perdana.
Beliau mempunyai latar belakang yang kuat dalam bidang akuntansi, kredit dan
marketing.
PT Bank Ina Perdana16
Board of
Commissioners
Strategic Planning & Budgeting Committee
Assets & Liabilities Committee
Credit Committee
System & Info. Technology Committee
Risk Management Committee
Audit Committee
Risk Supervisory Committee
Remuneration & Nomination Committee
Secretary
Internal Audit
Branches
President
Director
Operation
Support
Loan Admin.
Center
Credit &
Marketing Group
Central Credit
GroupOperation Group
Info. System &
Accounting Group
Human Resources &
General Affair Group
Risk Management &
Compliance Group
Commercial
& Consumer
Products
Credit Analyst
& Review
Central
Operation
Information
Technology
Human
Resources
Risk
Management
Credit Program
Credit Quality
Control
Appraisal
Legal &
RemedialTreasury
Business
Development
Operation
Support
Loan Admin.
Center
System &
ProcedureGeneral Affairs Compliance
Finance &
Accounting
Main Branch
Business
Director
Compliance
Director
Corporate Secretary
STRUKTUR
ORGANISASI
KANTOR PUSAT NON OPERASIONAL
PT Bank Ina Perdana 17
PROFIL
PEJABAT
EKSEKUTIF
V. Budiwan Pramana Group Head Business
V. Budiwan Pramana, 55 tahun. Menyelesaikan Sarjana Ekonomi di tahun 1980.
Mengawali karir di bidang perbankan pada tahun 1980 di Bank CIMB Niaga (d/h
Bank Niaga) hingga tahun 1990. Pada tahun 1990 mulai bergabung dengan Bank
Danamon menjabat sebagai Wapinca Marketing dengan jabatan terakhir sebagai
Kepala Divisi Branch Development & Services pada tahun 2004. Pada tahun 2004
menjabat Kepala Divisi Branch Banking di Bank Mega hingga Oktober 2005. Tahun
2005 hingga 2006 bekerja di Bank Mayora dengan jabatan sebagai Kepala Divisi
Marketing. Dari tahun 2007 – 2008 menjabat sebagai General Manager pada
PT Sinar Bintang Abadi. Bergabung dengan Bank Ina Perdana di tahun 2008
dengan menjabat sebagai Group Head Business.
Dharmansyah DjalinsGroup Head Operation
Dharmansyah Djalins, 47 tahun. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Ekonomi
dari Universitas Krisnadwipayana tahun 1989. Selain pendidikan formal, juga
mengikuti berbagai pelatihan manajemen operasional, trade finance, manajemen
risiko operasional, IT audit dan seminar pengembangan diri. Memulai karir
perbankan pada Bank Artha Graha dari tahun 1989 – 1997 dengan jabatan
terakhir sebagai Deputy Branch Manager kantor pusat operasional. Bergabung
dengan Bank Ina Perdana di tahun 1997 menduduki jabatan Operation Manager.
Berbagai jabatan pernah diduduki meliputi Kepala Divisi Operasi, Kepala Divisi
IT, Kepala Divisi Business Support hingga terakhir sebagai Group Head Operation.
Kiung Hui NgoGroup Head System & Accounting
Kiung Hui Ngo, 36 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi dari STIE Trisakti, Jakarta dan Magister Manajemen dari Universitas
Tarumanegara, Jakarta. Selain itu banyak mengikuti seminar dan pendidikan
yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pendidikan. Karirnya dimulai di
PT Glamourindo Khatulistiwa sebagai staff finance pada tahun 1995 – 1998,
sebagai Kepala Bagian Akuntansi di PT Mustika Citra Perdana tahun 1998-2000,
sebagai Kepala Bagian Akuntansi dan MIS di Bank BRI Syariah (d/h Bank Jasa
Arta) sejak tahun 2000 – 2009, dan bergabung di Bank Ina Perdana sejak tahun
2009 sebagai System Information & Accounting Group Head.
PT Bank Ina Perdana18
Giri PrasetyoGroup Head RM & Compliance
Giri Prasetyo, 41 tahun. Meraih gelar Magister Management dari Institut Pertanian
Bogor pada tahun 2004. Memulai karir perbankan pada PT Bank Haga di tahun
1997. Dari tahun 1997 – 2003, menangani berbagai tugas di front dan back office.
Pada tahun 2006 menjabat sebagai Head of Risk Management sampai tahun
2008, kemudian diangkat menjadi Head of Portfolio Management pada Rabobank
dengan pangkat Assistant Vice President sampai dengan tahun 2009. Pada tahun
2009 bergabung dengan Bank Ina Perdana dengan jabatan Risk Management &
Compliance Group Head.
Agung BuntaranGroup Head Central Credit
Agung Buntaran, 46 tahun. Menyelesaikan pendidikan strata satu di ISTN
Jakarta tahun 1994. Mengawali pendidikan perbankan di Bank Yama tahun 1990
selanjutnya mengawali karir di Bank Ina Perdana pada tahun 1991. Tahun 1996
mengambil program MBA di Australia dan kembali bergabung dengan Bank Ina
Perdana pada tahun 1999. Perjalanan karirnya dimulai dari staff Planning and
Control, Treasury Manager, Branch Manager, Commercial Banking Head, Head of
Funding & Lending Services dan saat ini menjabat sebagai Central Credit Group
Head. Relevan training yang pernah diikuti antara lain Asset Liabilities Management
(Bank Ina Perdana), Bank Accounting (IBI), Advance Treasury (Deutsche Bank), Bank
Fund Management (UI), Understanding Financial Instrument (Australian Securities
Institute), Credit Analyst Course (IBI) dan Risk Management (GARP BSMR).
Musa SinambelaCorporate Secretary
Musa Sinambela, 43 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum tahun
1992 dan telah memperoleh izin sebagai advokat pada tahun 2003. Saat ini
tengah menyelesaikan Program Magister Hukum pada Universitas Gadjah Mada.
Mengawali karir di bidang perbankan di tahun 1993 pada BPR Sumber Pangasean
sebagai Kepala Bagian Kredit. Pada tahun 1996 – 1997 bekerja di Universitas Mpu
Tantular sebagai Kepala Sekretariat Rektorat. Bergabung dengan Rabobank (d/h
Bank Haga) pada tahun 1997 hingga 2004 dengan jabatan terakhir Senior Assistant
Manager pada Legal & Remedial Group. Pada tahun 2004 menjabat Kepala Divisi
Legal & Compliance hingga September 2009 pada Bank Capital Indonesia, Tbk.
Bergabung di Bank Ina Perdana sejak Oktober 2009 sebagai Kepala Corporate
Secretary.
KlaritaHead of Internal Audit
Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik St Thomas Medan, Fakultas
Ekonomi jurusan Akuntansi pada tahun 1992. Mulai berkarir di Bank Ina Perdana
pada tahun 1993, diawali dengan bekerja di bagian Customer Service, Financial
Analysis, Accounting Staff dan pada tahun 1995 dipromosikan menjadi Head of
Accounting. Tahun 2010 dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Head of
Internal Audit.
Dalam usaha untuk menunjang karir, seminar-seminar banyak diikuti seperti Bank
Performance Analysis, Perpajakan, Risk Management, Asset & Liability Management,
Problem Solving & Decision Making dan seminar-seminar pengembangan diri.
PT Bank Ina Perdana 19
LAPORAN
MANAJEMEN
Pendapatan bunga dari kredit merupakan kontributor
terbesar dari total pendapatan bunga, yakni sebesar 85,73%.
Sementara itu, beban bunga menurun dari Rp 52,45 miliar di
tahun 2009 menjadi Rp 51,26 miliar pada tahun 2010.
TINJAUAN KEUANGAN
Berikut adalah analisa singkat hasil-hasil operasional dan
posisi keuangan PT Bank Ina Perdana selama tahun buku
yang berakhir 31 Desember 2010.
Pendapatan BungaPada tahun 2010, pendapatan bunga mencapai Rp 99,81
miliar atau mengalami kenaikan 9,28% dari tahun sebe-
lum nya Rp 91,33 miliar. Kenaikan ini sebagian besar
dikontribusikan oleh meningkatnya pendapatan dari akti-
vitas pemberian kredit, investasi dalam surat berharga,
serta penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain.
Beban Bunga Beban bunga pada tahun 2010 sebesar Rp 51,26 miliar atau
menurun Rp1,19 miliar jika dibandingkan dengan tahun
2009 yang mencapai Rp 52,45 miliar. Penurunan beban
bunga ini disebabkan oleh penurunan suku bunga dana
pihak ketiga, karena secara outstanding dana pihak ketiga
pada tahun 2010 justru tercatat meningkat dibandingkan
tahun 2009.
Pendapatan Bunga BersihPendapatan bunga bersih mengalami kenaikan sebesar
24,86% selama tahun 2010 menjadi Rp 48,55 miliar
dari tahun sebelumnya sebesar Rp 38,88 miliar. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga, dimana
pendapatan bunga adalah sumber utama pendapatan
bank, yang memberikan kontribusi sebesar 94,20% dari
total pendapatan operasional. Pendapatan bunga naik
9,28% menjadi Rp 99,81 miliar di tahun 2010 dibandingkan
dengan tahun 2009 sebesar Rp 91,33 miliar.
Pendapatan bunga dari kredit merupakan kontributor
terbesar dari total pendapatan bunga, yakni sebesar
85,73%. Sementara itu, beban bunga menurun dari
Rp 52,45 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 51,26 miliar pada
tahun 2010. Penurunan beban bunga ini diakibatkan oleh
menurunnya biaya dana pihak ketiga pada tahun 2010.
Pendapatan OperasionalPendapatan operasional tahun 2010 tercatat Rp 6,15
miliar atau menurun 51,65% dibandingkan dengan posisi
tahun 2009 sebesar Rp 12,72 miliar. Penurunan terbesar
bersumber dari pos keuntungan realisasi penjualan surat
berharga, dimana sepanjang tahun 2010 porsi kelebihan
dana yang diinvestasikan dalam obligasi tidak sebesar
porsi di tahun 2009.
Beban OperasionalBeban operasional Bank Ina meningkat sebesar 41,23%
atau sebesar Rp 13,33 miliar selama tahun 2010.
Kenaikan ini terutama disebabkan oleh beban umum dan
administrasi, beban personalia serta beban penyisihan
kerugian aset produktif dan non produktif. Beban umum
dan administrasi naik sebesar 31,40% atau sebesar
Rp 5,50 miliar, diakibatkan karena penambahan jaringan
kantor, beban barang dan jasa, penyusutan aktiva tetap
serta pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh
PT Bank Ina Perdana20
Bank Ina untuk meningkatkan kompetensi dari sumber
daya manusianya. Beban personalia tercatat sebesar
Rp 19,17 miliar, meningkat 32,57% dibanding tahun 2009
yang masih tercatat sebesar Rp 14,46 miliar. Peningkatan
beban penyisihan kerugian aset produktif dan non produktif
terutama bersumber dari penyisihan yang dibentuk bank
untuk mengcover penurunan nilai agunan yang diambil alih
(AYDA).
Laba BersihLaba bersih setelah pajak turun 49,28% menjadi Rp. 6,77
miliar, dibandingkan tahun 2009, yang sebesar Rp 13,35
miliar, sementara laba operasional turun dari Rp.19,27
miliar di tahun 2009 menjadi Rp 9,03 miliar di tahun 2010.
Rasio laba terhadap aktiva rata-rata (ROA) serta rasio laba
terhadap ekuitas rata-rata (ROE) adalah masing-masing
1,10% dan 5,92%, menurun jika dibandingkan dengan
2,57% dan 13,25% pada tahun 2009.
Perhitungan Rugi Labadalam jutaan rupiah
Keterangan 2008 2009 2010
1. Pendapatan Bunga Bersih 42.118 38.882 48.549
2. Pendapatan Operasional Lainnya 191 12.719 6.150
3. Beban Operasional Lainnya 28.196 32.333 45.664
4. Laba Operasional 14.113 19.267 9.035
5. Laba Bersih 9.365 13.345 6.769
Perhitungan Rugi Laba
42
.11
8
38
.88
2
48
.54
9
50.000
40.000
45.000
30.000
20.000
35.000
25.000
10.000
15.000
5.000
Pendapatan
Bunga Bersih
Pendapatan
Operasional
L i
Beban
Operasional
L i
Laba
Operasional
Laba
Bersih
19
1
12
.71
9
6.1
50
28
.19
6
32
.33
3
45
.66
4
14
.11
3 19
.26
7
9.0
35
9.3
65 13
.34
5
6.7
69
POSISI KEUANGAN
Total AktivaTotal aktiva per akhir Desember 2010 sebesar Rp 948,79
miliar atau meningkat 12,10% dibandingkan total aktiva
tahun sebelumnya sebesar Rp 846,36 miliar. Peningkatan
ini terutama berasal dari komponen efek-efek yang terse-
dia untuk dijual, kredit yang diberikan dan giro pada Bank
Indonesia. Efek-efek yang tersedia untuk dijual mening-
kat Rp 58,89 miliar atau 588,86% dari tahun sebelumnya,
kredit bersih yang diberikan meningkat Rp 11,04 miliar
atau 1,90% dibanding tahun sebelumnya dan giro di Bank
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
0Tahun2006 2007 2008 2009 2010
516.303
630.964661.918
846.361948.787
Indonesia meningkat Rp 29,30 miliar atau 88,68% diban-
ding dengan tahun sebelumnya.
Total Aktiva
Likuiditas dan Aktiva ProduktifAlat likuid Bank Ina yang meliputi kas, giro, penempatan,
dan surat berharga setelah dikurangi dengan penyisihan
kerugian per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar
Rp 318,33 miliar atau naik 28,87%, dibandingkan tahun
2009 sebesar Rp 247,02 miliar.
Selain penyaluran dana masyarakat dalam bentuk kredit
yang diberikan, penempatan dana aktiva produktif lainnya
seperti Surat Berharga Bank Indonesia dan surat berharga
lainnya merupakan pilihan penempatan dana masyarakat
yang mampu memberikan kontribusi pendapatan
kepada bank. Komposisi aktiva produktif pada tahun
2010 didominasi oleh penempatan kredit yang diberikan.
Aktiva produktif per tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar Rp 835,08 miliar, atau naik 4,77% dibandingkan
tahun 2009 sebesar Rp 797,05 miliar. Kenaikan aktiva
produktif terbesar berasal dari kredit yang diberikan dan
penempatan pada surat berharga.
Perkembangan Aktiva Produktif Tahun 2008, 2009 dan 2010dalam jutaan rupiah
Aktiva Produktif 2008 2009 2010
Kredit yang Diberikan 489.472 587.863 598.397
Surat Berharga 10.316 10.000 68.885
SBI / FASBI 123.795 197.196 167.171
Penempatan pada Bank Lain 70 69 375
Rekening Administratif 1.375 1.918 248
J u m l a h 625.028 797.046 835.076
Kredit yang DiberikanKredit yang diberikan pada akhir Desember 2010 sebesar
Rp 598,40 miliar atau meningkat sebesar Rp 10,53 miliar
dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 587,86 miliar. Pe-
ning katan kredit tersebut terutama didominasi oleh
kenaikan yang cukup signifikan dari kredit modal kerja
sebesar 38,94% menjadi Rp 304,03 miliar.
PT Bank Ina Perdana 21
Distribusi Kredit yang Diberikan Menurut Jenis Penggunaan
100%
80%
90%
60%
40%
70%
50%
20%
30%
10%
20060 2007 2008 2009 2010
Konsumsi
Modal Kerja
Investasi
Untuk mendapatkan penyebaran risiko kredit yang lebih
merata, Bank selalu berusaha agar distribusi di dalam pe-
nyaluran kredit tidak terlalu terkonsentrasi pada sektor
tertentu. Per akhir Desember 2010, komposisi kredit ber-
dasarkan jenis penggunaan adalah sebagai berikut : kon-
sumsi 38%, modal kerja 51% dan investasi 12%.
Sementara itu, penyaluran Kredit Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) tahun 2010 mencapai Rp 368,26 miliar
atau 62% dari total kredit, sedangkan sebesar Rp 230,13
miliar atau 38% dari total kredit disalurkan kepada kredit
korporasi. Proporsi terbesar dari kredit UMKM adalah
pada Kredit Usaha Mikro sebesar Rp 354,33 miliar, disusul
Kredit Usaha Menengah sebesar Rp 10,59 miliar dan Kredit
Usaha Kecil sebesar Rp 3,46 miliar.
Distribusi Kredit yang Diberikan Menurut Sektor Ekonomidalam jutaan rupiah
Jenis Industri Jumlah Porsi
Kendaraan bermotor 219.431 36,67%
Jasa bisnis 40.318 6,74%
Industri 82.563 13,80%
Perdagangan, restoran & hotel 52.042 8,69%
Perumahan 56.893 9,51%
Pertanian 5.243 0,88%
Konstruksi 13.641 2,28%
Jasa pelayanan sosial 945 0,16%
Pengangkutan, pergudangan &
komunikasi
91.799 15,34%
Pertambangan 30.199 5,04%
Lain-lain 5.323 0,89%
Jumlah 598.397 100,00%
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit tahun 2010
pada sektor kendaraan bermotor memberikan kontribusi
terbesar, yaitu Rp 219,43 miliar atau 36,67% dari total kredit.
Penyaluran kredit pada sektor pengangkutan, pergudangan
dan komunikasi menduduki urutan kedua yaitu sebesar
Rp 91,80 miliar atau 15,34% dari total kredit. Penyaluran
kredit terbesar ketiga pada sektor industri, yakni Rp 82,56
miliar atau 13,80% dari total kredit. Sedangkan sisanya
sebesar Rp 204,60 miliar atau 34,19% dari total kredit disa-
lurkan pada sektor jasa bisnis, perdagangan, perumah-
an, pertanian, konstruksi, jasa pelayanan sosial, pertam-
bangan, dan lain-lain.
Distribusi Kredit yang Diberikan Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo
Jatuh Tempo Kredit Jumlah Porsi
Telah jatuh tempo 5.109 0,85%
Hingga 1 tahun 435.938 72,85%
Lebih dari 1 – 2 tahun 50.682 8,47%
Lebih dari 2 – 5 tahun 81.108 13,55%
Lebih dari 5 tahun 25.560 4,28%
Jumlah 598.397 100,00%
Jika dilihat berdasarkan sisa umur jatuh tempo, sebagian
besar kredit yang diberikan akan jatuh tempo dalam waktu
hingga 1 tahun, yakni tercatat Rp 435,94 miliar atau 72,85%
dari total kredit.
Rasio total kredit terhadap total simpanan (loan to deposit
ratio) pada tahun 2010 sebesar 73,74%, tercatat menurun
jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 81,33%.
Kualitas Aktiva ProduktifKualitas aktiva produktif untuk tahun 2010 mengalami
kenaikan jika dibandingkan tahun 2009. Hal ini terlihat dari
rasio Non Performing Loan (NPL) net di akhir tahun 2010
yang meningkat menjadi 1,98% dari tahun sebelumnya
sebesar 0,30%. Walaupun secara outstanding, penyaluran
kredit di tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009,
namun kredit di kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan
dan Macet pada akhir 2010 juga mengalami peningkatan.
Pada tahun 2010, tidak ada kredit yang dihapus buku
oleh Bank, sementara kredit yang direstrukturisasi hanya
tercatat Rp 255,50 juta.
Kualitas Aktiva Produktifdalam jutaan rupiah
Kolektibilitas 2010 2009
Lancar 792.657 731.261
Dalam Perhatian Khusus 28.513 63.210
Kurang Lancar 0 97
Diragukan 5.395 17
Macet 8.511 2.461
Jumlah Aktiva Produktif 835.076 797.046
Total Kredit Diberikan 598.397 587.863
NPL - Gross 2,32% 0,44%
NPL - Nett 1,98% 0,30%
CKPN yang telah dibentuk 6.794 6.831
PPAP yang wajib dibentuk 6.794 6.831
PT Bank Ina Perdana22
Penempatan DanaPenempatan dana pada akhir Desember 2010 sebesar
Rp 246,63 miliar, mengalami kenaikan sebesar 18,99% atau
sebesar Rp 39,37 miliar dari posisi tahun 2009 sebesar
Rp 207,27 miliar. Penempatan dana dialokasikan pada
penempatan di Bank Indonesia, penempatan di bank lain, dan
efek-efek.
Pada tahun 2010 penempatan dana terbesar tercatat di
penempatan pada Bank Indonesia bersih sebesar Rp 137,86
miliar, meningkat 162,24% dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar Rp 52,57 miliar. Sisanya ditempatkan di efek-efek
dan bank lain. Untuk penempatan di efek-efek, porsi terbesar
adalah investasi di surat berharga obligasi, mencapai
Rp 79,08 miliar.
Dana Pihak Ketiga dan Simpanan dari Bank LainDana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun pada akhir
Desember 2010 adalah sebesar Rp 811,44 miliar,
meningkat sebesar 12,26% atau Rp 88,65 miliar dibanding
posisi yang sama di tahun 2009. Komposisi simpanan
nasabah adalah 4,86% dalam bentuk giro, 12,21% dalam
tabungan, dan 82,93% dalam deposito berjangka.
Komposisi Dana Pihak Ketiga Bankdalam jutaan rupiah
Keterangan 2010 2009 Perubahan
Giro 39.441 75.307 (47,63%)
Tabungan 99.052 81.331 21,79%
Deposito 672.950 566.161 18,86%
Jumlah 811.443 722.799 12,26%
Simpanan giro pada tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar Rp 35,87 miliar atau turun 47,63% dari tahun
sebelumnya, yakni turun dari Rp 75,31 miliar di tahun 2009
menjadi Rp 39,44 miliar di tahun 2010.
Tabungan yang berhasil dihimpun pada akhir tahun 2010
sebesar Rp 99,05 miliar atau mengalami peningkatan
sebesar 21,79% dari posisi tahun 2009 sebesar Rp 81,33
miliar.
Simpanan deposito meningkat sebesar 18,86% menjadi
Rp 672,95 miliar di tahun 2010 dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 566,16 miliar.
Simpanan dari bank lain tercatat meningkat menjadi
Rp 13,70 miliar dari sebelumnya hanya sebesar Rp 5,55
miliar. Simpanan dari bank lain ini terdiri dari giro bank lain
dan deposito bank lain.
Ekuitas dan Kecukupan ModalPada akhir tahun 2010, total modal Bank Ina Perdana
adalah Rp 119,24 miliar atau meningkat sebesar 9,62%
dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 108,78 miliar.
Peningkatan total modal Bank di tahun 2010 merupakan
hasil peningkatan profitabilitas Bank.
Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada akhir tahun 2010
setelah memperhitungkan risiko kredit, operasional dan
pasar tercatat 24,82% dibandingkan dengan CAR di tahun
2009 sebesar 23,50%.
dalam jutaan rupiah, kecuali rasio keuangan
Rasio Kecukupan Modal 2010 2009
Modal inti 114.841 104.517
Modal pelengkap 4.398 4.259
Total modal tersedia 119.239 108.776
ATMR menurut risiko kredit 422.431 462.837
ATMR menurut risiko operasional 54.692 -
ATMR menurut risiko pasar 3.312 -
Total ATMR 480.435 462.837
Rasio kecukupan modal dengan
memperhitungkan risiko kredit
28,23% 23,50%
Rasio kecukupan modal dengan
memperhitungkan risiko kredit,
operasional dan pasar
24,82% -
Batas Maksimum Pemberian KreditSepanjang tahun 2010 tidak terdapat pelampauan maupun
pelanggaran terhadap batas maksimum pemberian kredit.
Penyaluran kredit dilakukan dengan tetap memperhatikan
ketentuan dari Bank Indonesia.
Transaksi Pihak Hubungan IstimewaSelama tahun 2010, seluruh transaksi dengan pihak
yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan
persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana
dilakukan dengan pihak ketiga tidak terkait.
Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa per 31 Desember 2010 tercatat
sebesar Rp 162,33 miliar, meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya Rp 97,17 miliar.
Dana pihak ketiga dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa per 31 Desember 2010 terdiri dari Giro sebesar
Rp 8,82 miliar, Tabungan sebesar Rp 11,02 miliar dan
Deposito sebesar Rp 61,72 miliar.
Kebijakan Penetapan Suku BungaPenentuan besarnya suku bunga untuk kepentingan
nasabah dari Bank Ina, baik untuk pendanaan maupun
untuk penempatan dana, dilakukan melalui Rapat Komite
Assets & Liabilities (ALCO). Rapat ALCO dilakukan secara
rutin setiap bulan untuk mengkaji perkembangan tingkat
suku bunga di pasar dan indikasi tren suku bunga yang
ditetapkan oleh otoritas moneter. Hasil kajian Rapat ALCO
ini kemudian menetapkan tingkat suku bunga yang berlaku
untuk seluruh nasabah.
Pengkajian tingkat suku bunga secara rutin ini dimaksudkan
juga agar Bank Ina mampu berkompetisi dengan bank lain
dan dapat memelihara loyalitas nasabah. Selain itu, dengan
adanya pengkajian tingkat suku bunga secara berkala,
diharapkan mampu mengoptimalkan perolehan bunga.
PT Bank Ina Perdana 23
Sepanjang tahun 2010, tingkat suku bunga yang ditetapkan
untuk rekening Giro berkisar antara 1% - 5%, rekening
Tabungan antara 0% - 5% dan rekening Deposito antara
6,75% - 8,5%, sedangkan untuk suku bunga kredit ditetap-
kan antara 11,00% - 20,00% yang umumnya berlaku secara
floating.
TEKNOLOGI INFORMASI
Bank Ina Perdana mempunyai komitmen untuk secara terus
menerus dan berkelanjutan mengembangkan teknologi
informasi sejalan dengan berkembangnya teknologi di
bidang perbankan, agar dapat memberikan nilai tambah
dalam pelayanan kepada nasabah dan mitra usaha.
Pengembangan teknologi informasi menjadi penting arti-
nya bagi Bank, karena pengembangan teknologi informasi
di bidang perbankan merupakan salah satu syarat mutlak
untuk mendukung perkembangan perbankan di saat ini
dan masa mendatang.
Proses pengembangan teknologi sistem informasi Bank
Ina Perdana akan dilakukan secara terus menerus dengan
memperhatikan penerapan manajemen risiko dalam peng-
gunaan teknologi. Pengembangan yang dilakukan adalah
dalam bentuk penyesuaian dan penyempurnaan secara
berkelanjutan terhadap arsitektur aplikasi dan infrastruk-
tur yang digunakan, sehingga performance dalam bertran-
saksi dapat ditingkatkan tanpa mengabaikan aspek kea-
manan. Dengan teknologi informasi yang solid diharapkan
dapat mendukung perkembangan bisnis melalui inovasi-
inovasi produk yang berbasis teknologi.
Pengembangan teknologi informasi juga diharapkan dapat
menyempurnakan proses-proses yang mendukung kemu-
dahan dan ketepatan dalam bertransaksi, proses pelapor-
an intern/ekstern yang cepat, tepat dan akurat, serta
pengambilan keputusan yang efisien. Dalam tahun 2010
Bank Ina Perdana telah menerapkan penggunaan PSAK
50/55 dalam sistem core banking yang digunakan.
Teknologi informasi di Bank Ina Perdana akan terus dikem-
bangkan untuk memaksimalkan kontribusi teknologi infor-
masi bagi Bank. Penerapan teknologi yang tepat guna akan
memaksimalkan manfaat investasi dan daya saing Bank
Ina Perdana.
PT Bank Ina Perdana24
Program pelatihan, baik yang bersifat pengembangan diri maupun
yang bersifat peningkatan ketrampilan, terus dicanangkan oleh unit
kerja Personalia, dimana diharapkan melalui program pelatihan ini
karyawan dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya ke
dalam pekerjaannya masing-masing
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi
perhatian Bank Ina Perdana karena SDM merupakan salah
satu aset penting dari keberhasilan dan kelangsungan
hidup suatu Bank. Menyadari hal itu, Bank perlu
meningkatkan kualitas rekrutmen, baik melalui rekrutmen
internal maupun rekrutmen eksternal guna mendapatkan
personil sesuai yang dibutuhkan dalam pengembangan
usaha.
Selain itu, Bank juga terus melakukan peningkatan
kualitas individual karyawan yang diselaraskan dengan
tujuan organisasi, sistem remunerasi, dan program
pengembangan karir. Program pelatihan, baik yang bersifat
pengembangan diri maupun yang bersifat peningkatan
ketrampilan, terus dicanangkan oleh unit kerja Personalia,
dimana diharapkan melalui program pelatihan ini karyawan
dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya ke
dalam pekerjaannya masing-masing. Sejalan dengan
penerapan manajemen risiko, seluruh pejabat/jajaran yang
terkait terus diikutsertakan dalam pelatihan dan sertifikasi
manajemen risiko.
Seiring dengan bertambahnya jumlah jaringan kantor, maka
pada tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah karyawan
sebanyak 51 orang menjadi 268 orang karyawan, dimana
komposisi karyawan berdasarkan jenjang pendidikan dan
jenjang usia disajikan dalam tabel-tabel berikut ini.
Keterangan 2008 2009 2010
Jenjang Pendidikan :
Pasca Sarjana 5 orang 6 orang 10 orang
Strata 1 119 orang 149 orang 188 orang
Diploma 24 orang 26 orang 25 orang
SMU 21 orang 28 orang 37 orang
SLTP 2 orang 3 orang 3 orang
SD 5 orang 5 orang 5 orang
Jumlah 176 orang 217 orang 268 orang
Kelompok Usia :
s/d 30 tahun 77 orang 95 orang 131 orang
31 s/d 40 tahun 52 orang 58 orang 68 orang
41 s/d 50 tahun 39 orang 55 orang 55 orang
50 tahun ke atas 8 orang 9 orang 14 orang
Jumlah 176 orang 217 orang 268 orang
Program Pengembangan SDM Selama Tahun 2010
Nama Program Jumlah Program Jumlah Peserta
In House Programs 72 978 orang
External Programs 35 83 orang
SUMBER
DAYA
MANUSIA
PT Bank Ina Perdana 25
PRODUK
DAN JASA
Salah satu program yang secara berkesinambungan dilakukan
oleh Bank Ina Perdana adalah program Customer First, yaitu
program terpadu yang dilakukan di seluruh cabang dalam rangka
memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah.
KUALITAS LAYANAN
Memberikan layanan yang terbaik kepada para nasabah dan terus berusaha meningkatkan layanan yang diberikan merupakan salah satu hal yang terus dilakukan. Sejalan dengan bertambahnya jaringan kantor cabang yang memberikan layanan kepada nasabah, kualitas layanan juga diharapkan terus meningkat. Salah satu program yang secara berkesi nambungan dilakukan oleh Bank Ina Perdana adalah program Customer First, yaitu program terpadu yang dilakukan di seluruh cabang dalam rangka memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah. sejak dari pelatihan service excellence untuk seluruh front liner, implementasi pelaksanaan standar layanan serta monitoring baik dari pihak intern maupun ekstern. Pelaksanaan program peningkatan layanan ini akan terus dilakukan demi terciptanya kepuasan seluruh nasabah Bank Ina Perdana.
PRODUK DAN JASA
Pendanaan yang diikutsertakan dalam program penjaminan pemerintah berupa :
serta memberikan keamanan dalam bertransaksi bisnis sehari-hari dengan menggunakan cek/bilyet giro.
menarik ditambah dengan pilihan hadiah sesuai point reward yang dikumpulkan.Tabina Eksekutif, tabungan yang memberikan keuntu-ngan dengan suku bunga mendekati suku bunga deposito.Tabungan Pinter, tabungan yang dirancang khusus untuk merencanakan pendidikan dengan bebas biaya administrasi dan dilindungi oleh asuransi.
Tabungan Simpel, tabungan yang dirancang untuk pelajar dan mahasiswa melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan/perguruan tinggi.TabunganKu, tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Deposito, simpanan berjangka yang memberikan ke-amanan dan kenyamanan dengan tingkat suku bunga yang lebih menarik.
Pemberian KreditKredit Investasi UKM, kredit untuk membiayai investasi di sektor usaha kecil dan menengah.Kredit Modal kerja, kredit untuk mendukung perputaran modal kerja usaha produktifKredit Konsumsi, membiayai pembelian property, ken-daraan bermotor, barang elektronik dan barang kon-sumsi lainnya.Kredit Tanpa Agunan (KTA), memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan dana tunai dengan suku bunga kompetitif.
Jasa PerbankanATM INA, memberikan kemudahan untuk bertransaksi tunai di lebih dari 24.000 jaringan ATM Bersama maupun transfer antar bank di seluruh Indonesia.Pembayaran Tagihan PLN dan TELKOM online di semua kantor cabang Bank Ina Perdana.Transfer valas melalui NCM, kerjasama CIMB Niaga. Layanan Payroll yang memudahkan bagi perusahaan dalam administrasi pembayaran gaji.Money Changer, layanan penukaran valuta asing untuk mata uang US Dollar, Singapore Dollar, Australian Dollar, Hongkong Dollar, Euro dan Yen Jepang.
PT Bank Ina Perdana26
Salah satu bentuk partisipasi tanggung jawab sosial Bank Ina
Perdana terhadap masyarakat di tahun 2010 ini adalah dengan
mengadakan program CSR dengan tema “We Care for the Earth”
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan
langsung berhubungan dengan masyarakat banyak,
dukungan dan kepercayaan masyarakat tentunya juga
merupakan faktor keberhasilan perusahaan. Bank Ina
Perdana senantiasa berusaha untuk berinteraksi aktif dan
memperhatikan lingkungan sosial sekitar.
Salah satu bentuk partisipasi tanggung jawab sosial Bank
Ina Perdana terhadap masyarakat di tahun 2010 ini adalah
dengan mengadakan program CSR dengan tema “We
Care for the Earth” pada tanggal 16 Oktober 2010. Dalam
kegiatan CSR yang bertema “We Care for the Earth” ini, Bank
Ina Perdana diwakili oleh Direktur Bpk Budiarto Santoso
beserta para pimpinan kantor cabang di Jakarta secara
simbolis melakukan penanaman 3 (tiga) jenis pohon yang
berdiameter 10 cm dan memiliki rata-rata tinggi 2 meter
antara lain; Trambesi, Tanjung dan Bintaro di Bantaran
Banjir Kanal Timur (BKT).
Bank Ina Perdana yang bekerjasama dengan Balai Besar
Sungai Ciliwung dan Cisadane menanam 150 pohon yang
terbentang mulai dari pintu air BKT hingga Kelurahan
Duren Sawit sepanjang 2 KM. kegiatan ini sebagai wujud
Bank Ina Perdana dalam mendukung program penghijauan
di sepanjang bantaran BKT yang berdampak sangat positif
khususnya pada masyarakat sekitar dan wilayah Jakarta
pada umumnya.
Kegiatan sosial ini tentunya akan terus dilakukan Bank Ina
Perdana di tahun-tahun mendatang, yang diharapkan da-
pat mening katkan kualitas hubungan dengan masyarakat
sekitar dan memberikan kontribusi positif bagi pelestarian
lingkungan.
AKTIVITAS
SOSIAL
PT Bank Ina Perdana 27
PELAKSANAAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Pedoman pelaksanaan GCG telah dituangkan dalam kebijakan
manajemen yang mengikat dan harus dijalankan, yang di dalamnya
mencakup kebijakan tentang Tata Tertib Dewan Komisaris dan
Direksi, pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat
Dewan Komisaris dan Direksi.
Pelaksanaan GCG di Bank Ina Perdana berpedoman kepada
Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana
telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum,
dimana pelaksanaannya berlandaskan pada lima prinsip
dasar, sebagai berikut :
transparency), yaitu keterbukaan dalam
menge mukakan informasi yang material dan relevan
serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengam-
bilan keputusan;
accountability), yaitu kejelasan fungsi
dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank
sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif;
responsibility), yaitu kesesuaian
pengelolaan bank dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan
bank yang sehat;
independency), yaitu pengelolaan bank
secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak
manapun;
fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan
dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pedoman pelaksanaan GCG telah dituangkan dalam kebi jak-
an manajemen yang mengikat dan harus dijalankan, yang di
dalamnya mencakup kebijakan tentang Tata Tertib Dewan
Komisaris dan Direksi, pengaturan etika kerja, waktu kerja
dan pengaturan rapat Dewan Komisaris dan Direksi.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Dewan KomisarisDewan Komisaris PT Bank Ina Perdana berjumlah 3 (tiga)
orang, dengan komposisi sebagai berikut :
Natalia Salim : Komisaris Utama
Birawa Natapradja : Komisaris Utama*
Hari Sugiharto : Komisaris Independen
Denny Susilo : Komisaris Independen
* menggantikan Natalia Salim, efektif per 4 November 2010
Komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris telah sesuai
dengan ketentuan GCG yakni :
jumlah anggota Dewan Komisaris secara keseluruhan.
yang dipersyaratkan.
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang
Saham Pengendali, sehingga tidak mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
dengan Bank yang dapat mempengaruhi untuk
bertindak tidak independen yakni :
- Tidak memiliki saham Bank.
- Tidak terafiliasi dengan pihak yang memberikan
jasanya kepada Bank.
PT Bank Ina Perdana28
Komite Pemantau Risiko Komite ini berfungsi melakukan evaluasi kesesuaian anta-
ra kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebi-
jakan serta melakukan pemantauan dan evaluasi pelak-
sanaan tugas Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja
Manajemen Risiko.
Komite Pemantau Risiko beranggotakan 3 (tiga) orang, dan
keanggotaannya telah memenuhi ketentuan GCG. Susunan
dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai
berikut :
Ketua : Hari Sugiharto (Komisaris Independen)
Anggota : Dr. Timotius (Pihak Independen)
Nia Budhyanti (Pihak Independen)
Tugas dan tanggungjawab Komite Pemantau Risiko dalam
membantu Dewan Komisaris telah terlaksana dengan
cukup baik, dan masih perlu peningkatan, yakni :
-
jakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan
di lapangan;
tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko;
Manajemen Risiko;
Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko;
-
honan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Dalam tahun 2010, Komite Pemantau Risiko telah 6 (enam)
kali melaksanakan rapat, yang seluruhnya dihadiri anggota
komite secara penuh ;
Nama Jabatan Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir
Hari Sugiharto Ketua 6 0 100
Dr. Timotius Anggota 6 0 100
Nia Budhyanti Anggota 6 0 100
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite ini berfungsi melakukan evaluasi kebijakan remu-
ne rasi untuk seluruh tingkatan dalam organisasi serta me-
nyusun dan merekomendasikan sistem prosedur pemilih-
an dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan
atau Direksi.
Komite Remunerasi dan Nominasi beranggotakan 3 (tiga)
orang dan keanggotaannya telah memenuhi ketentuan
GCG, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :
Ketua : Natalia Salim (Komisaris Utama)
Anggota : Denny Susilo (Komisaris Independen)
Wenijati (Kepala Unit Kerja SDM)
*) menggantikan Natalia Salim sejak tanggal 4 November 2010
- Bukan merupakan Debitur Inti dan/atau Deposan
Inti Bank.
Dalam tahun 2010 telah diadakan 12 (dua belas) kali rapat,
dengan rincian sebagai berikut :
Nama JabatanJumlah
Rapat
Tidak
Hadir% Hadir
Natalia Salim Komisaris Utama 11 1 90
Birawa Natapradja* Komisaris Utama 6 0 100
Hari Sugiharto Komisaris
Independen
12 0 100
Denny Susilo Komisaris
Independen
11 1 90
Dewan Komisaris telah membentuk Komite-Komite untuk
mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung-
jawab Dewan Komisaris, yakni :
Komite AuditKomite ini berfungsi melakukan pemantauan dan
evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka
menilai kecukupan pengendalian intern termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan.
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
di atas, Komite Audit telah melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap :
Publik dengan Standar Audit yang berlaku.
-
tansi yang berlaku.
temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik, dan
hasil pengawasan Bank Indonesia.
Keanggotaan Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang dengan
susunan sebagai berikut :
Ketua : Denny Susilo (Komisaris Independen)
Anggota : Dr. Timotius (Pihak Independen)
Nia Budhyanti (Pihak Independen)
Pengangkatan anggota Komite Audit dilaksanakan setelah
sebelumnya dilakukan proses seleksi dan penelitian terha-
dap track record masing-masing anggota sehingga dapat
di yakini bahwa semua anggota Komite Audit memiliki kom-
petensi, inte gritas, akhlak, dan moral yang baik, yang dapat
menunjang dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai anggota Komite Audit.
Dalam tahun 2010 telah diadakan 6 (enam) kali rapat yang
seluruhnya dihadiri oleh anggota Komite secara fisik :
Nama Jabatan Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir
Denny Susilo Ketua 6 0 100
Dr. Timotius Anggota 6 0 100
Nia Budhyanti Anggota 6 0 100
PT Bank Ina Perdana 29
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan
Nominasi, sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan
Manajemen telah dilaksanakan dengan cukup baik, namun
masih perlu peningkatan yakni :
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris
dan Direksi untuk disampaikan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham, kebijakan remunerasi bagi Pejabat
Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk
disampaikan kepada Direksi;
prosedur mengenai pemilihan dan/atau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham;
Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris
untuk disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham;
yang akan menjadi anggota Komite Audit dan/atau
Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
Komite telah melakukan rapat sebanyak 2 (dua) kali dalam
tahun 2010, yang dihadiri oleh semua anggota komite
secara penuh ;
Nama Jabatan Jumlah Rapat Tidak Hadir
Natalia Salim Ketua 2 0
Denny Susilo Anggota 2 0
Wenijati Anggota 2 0
Dewan Direksi Dewan Direksi berjumlah 3 (tiga) orang, dengan komposisi
sebagai berikut :
Direktur Utama : Ir. Adi Wiratama, MBA
Direktur Kepatuhan : Budiarto Santoso
Direktur Bisnis : Winadewi Hanantha
Direktur Utama berasal dari pihak yang independen
terhadap pemegang saham pengendali. Independensi Di-
rektur Utama ditunjukkan dengan tidak adanya hubungan
keuangan, kepe ngurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengen-
dali Bank. Pengangkatan Direksi dilakukan melalui Rapat
Umum Pemegang Saham berdasarkan atas rekomendasi
dari Komite Nominasi dan Remunerasi.
Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan
keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama
anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Direksi
tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang
dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Tata tertib kerja Direksi telah ditetapkan dalam Kebijakan
Manajemen, yang di dalamnya diatur juga tentang tata
cara pengambilan keputusan Direksi, yang mengikat dan
menjadi tanggungjawab seluruh Direksi
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sesuai dengan ketentuan GCG yaitu sebagai berikut :
rusan Bank.
-
gung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang ber-
laku.
Good Cor-
porate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, antara
lain adalah :
- Tindaklanjut temuan audit dan rekomendasi dari
auditor internal, auditor eksternal, hasil penga-
wasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain;
- Pembentukan Satuan Kerja Audit Intern, Satuan
Kerja Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja
Kepatuhan. Selain itu, Direksi juga telah membentuk
Komite Manajemen Risiko, Komite Pengarah
Teknologi Informasi;
- Pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
Untuk membantu tugas dan tanggung jawab Direksi dalam
pelaksanaan GCG telah dibentuk Satuan Kerja dan Komite
sebagai berikut:
1. Satuan Kerja Audit Internal
Satuan Kerja Audit Internal berfungsi untuk menga-
mankan harta kekayaan perusahaan melalui pemerik-
saan atas setiap pencatatan yang dilakukan oleh unit-
satuan kerja lain. Satuan Kerja Internal Audit juga
memeriksa pelaksanaan GCG di seluruh Unit Kerja dan
melaporkannya ke Direktur Utama.
2. Satuan Kerja Manajemen Risiko
Satuan Kerja Manajemen Risiko berfungsi untuk meng-
identifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan
aspek risiko yang melekat pada setiap aktifitas Bank.
3. Komite Manajemen Risiko
Komite ini berfungsi untuk membantu Direksi dalam
menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko
serta mengevaluasi dan memantau pelaksanaan kebi-
jakan dan strategi manajemen risiko agar sesuai de-
ngan risk appetite dan strategi manajemen risiko Bank.
4. Satuan Kerja Kepatuhan.
Satuan kerja ini berfungsi untuk memastikan dan
menjaga bahwa seluruh aktifitas Bank telah memenuhi
ketentuan sebagaimana diatur peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Rapat-rapat yang dilakukan Dewan Direksi telah memenuhi
persyaratan tentang frekwensi rapat dan jumlah kehadiran
pada setiap rapat. Sepanjang tahun 2010 telah diadakan
15 (lima belas) kali rapat, dimana seluruhnya dihadiri
secara penuh oleh semua anggota Dewan Direksi dan
dilaksanakan dengan kehadiran langsung.
PT Bank Ina Perdana30
Nama JabatanJumlah
Rapat
Tidak
Hadir
%
Hadir
Adi Wiratama Direktur Utama 15 0 100
Budiarto Santoso Direktur Kepatuhan 15 0 100
Winadewi Hanantha Direktur Kredit 13 2 85
ASPEK TRANSPARANSI DALAM PELAKSANAN
GCG
Aspek transparansi sebagai salah satu prinsip pokok
dalam pelaksanaan GCG, diuraikan sebagai berikut :
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan DireksiKepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
sepanjang tahun 2010, disajikan dalam tabel berikut :
Nama Jabatan
Kepemilikan Saham (%)
Bank
Ina
Bank
LainLKBB*) Perusahaan
Birawa Natapradja
Komisaris Utama
0% 0% 0% 0%
Hari Sugiarto Komisaris Independen
0% 0% 0% 0%
Denny Susilo Komisaris Independen
0% 0% 0% 0%
Adi Wiratama Direktur Utama
0% 0% 0% 0%
Budiarto Santoso
Direktur Kepatuhan
0% 0% 0% 0%
Winadewi H Direktur Kredit
0% 0% 0% 0%
*) LKBB = Lembaga Keuangan Bukan Bank
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank
berasal dari kalangan profesional dan tidak memiliki
hubungan keuangan dan atau hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau
Pemegang Saham Pengendali Bank.
Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris dan DireksiPaket atau kebijakan Remunerasi dan fasilitas lain yang
diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang
tahun 2010, disajikan sebagai berikut :
Jenis Remunerasi &
Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Dewan Komisaris Direksi
orangJutaan
Rporang
Jutaan
Rp
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) 4 997 3 2.029
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya)
- - - -
Total 4 997 3 2.029
* Diterima secara tunai
Share OptionDalam tahun 2010, tidak ada opsi saham (share option) bagi
Komisaris, Direksi dan Pejabat Bank.
Keterangan /
Nama
Jumlah
Saham
yang
Dimiliki
(lembar
saham)
Jumlah Opsi
Harga
Opsi
(Rupiah)
Jangka
Waktu
yang
Diberi-
kan
(lembar
saham)
yang Telah
Dieksekusi
(lembar
saham)
Komisaris Semua 0 0 0 N.A N.A
Direksi Semua 0 0 0 N.A N.A
Pejabat
Eksekutif
Semua 0 0 0 N.A N.A
Total 0 0 0 N.A N.A
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah
Komisaris, Direksi dan Pegawai disajikan per posisi 31
Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah : 31,37 x
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah : 1,2 x
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah : 1,47 x
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi : 1,67 x
Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud)Sepanjang tahun 2010 terdapat 3 (tiga) penyimpangan
internal (internal fraud) yang berpotensi merugikan Bank,
baik kerugian finansial maupun kerugian non finansial.
Namun seluruh fraud yang terjadi telah diselesaikan oleh
Bank dengan kerugian material yang tidak signifikan.
Selengkapnya disajikan sebagai berikut :
Internal Fraud
dalam 1 tahun
Jumlah Kasus yang Dilakukan oleh
Pengurus Pegawai tetap Pegawai tidak tetap
Tahun
Sebelum-
nya
Tahun
Ber jalan
Tahun
Sebelum-
nya
Tahun
Ber jalan
Tahun
Sebelum-
nya
Tahun
Berjalan
Total Fraud 0 0 0 2 1 0
Telah
diselesaikan0 0 0 2 1 0
Dalam pro ses
penyelesaian di
internal Bank
0 0 0 0 0 0
Belum diupayakan
penyelesaiannya0 0 0 0 0 0
Telah di tindak-
lan juti melalui
proses hukum
0 0 0 0 0 0
Permasalahan HukumDalam tahun 2010, hanya terdapat satu permasalahan
hukum perdata, berupa tagihan dari PPA yang belum jelas
status penyelesaiannya. Selain hal tersebut, tidak ada
permasalahan hukum yang signifikan yang terjadi atau
belum terselesaikan di tahun 2010.
PT Bank Ina Perdana 31
Permasalahan HukumJumlah
Perdata Pidana
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap) 0 0
Dalam proses penyelesaian 1 0
Total 1 0
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, tidak
memiliki hubungan dan atau perangkapan jabatan yang
tidak diperbolehkan dalam praktik GCG yang berpotensi
menimbulkan benturan kepentingan, baik hubungan
antara anggota, dengan Pemegang Saham Pengendali
maupun dengan Bank. Sepanjang tahun 2010, tidak
terdapat transaksi yang melibatkan Komisaris, Direksi,
Pejabat Eksekutif dan Pemegang Saham Pengendali
yang mengandung potensi benturan kepentingan, kecuali
pemberian kredit kepada pihak terkait atau penempatan
dana dari pihak terkait. Pemberian suku bunga kredit dan
suku bunga simpanan kepada pihak terkait, dilakukan
sesuai ketentuan yang berlaku di Bank dan tidak terdapat
perbedaan perlakuan dengan debitur atau deposan biasa.
Bank belum memiliki kebijakan tertulis penanganan
benturan kepentingan.
Nama dan
Jabatan yang
Memiliki
Benturan
Kepentingan
Nama dan
Jabatan
Pengambil
Keputusan
Jenis
Transaksi
Nilai
Transaksi
(jutaan
Rupiah)
Keterangan
- - - - Tidak ada
Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank Sepanjang tahun 2010 tidak terdapat buy back saham dan
atau obligasi oleh Bank.
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)Penyediaan dana kepada Pihak terkait Bank senantiasa
mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit. Sepanjang tahun 2010 tidak
pernah terjadi pelanggaran Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK).
Jumlah penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur
Inti per posisi Desember 2010 secara total disajikan
sebagai berikut :
No. Penyediaan DanaJumlah
Debitur Nominal (Jutaan Rp)
1 Pihak Terkait 24 162.329
2 Debitur Inti 10 101.838
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan PolitikSebagai tanggung jawab sosial Bank terhadap masyarakat,
Bank telah mengadakan beberapa kegiatan sosial sebagai
berikut:
Timur, sebagai upaya untuk melakukan penghijauan di
kota Jakarta, dengan biaya sebesar Rp 19.812.000
Merapi – Yogyakarta, sebesar Rp 20.842.000
Selama tahun 2010, tidak terdapat kegiatan politik yang
dilakukan Bank.
FUNGSI AUDIT EXTERNAL
Bank telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)
Heroe Pramono & Rekan untuk melaksanakan audit atas
Laporan Keuangan Bank tahun 2010. Penunjukan KAP
Heroe Pramono & Rekan dilakukan berdasarkan mandat
yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Peran kunci dari auditor eksternal adalah untuk
menjamin bahwa laporan keuangan Bank benar-benar
merepresentasikan posisi dan kinerja keuangan Bank
yang sebenarnya. Auditor external bertindak mewakili
kepentingan shareholder untuk mengevaluasi kinerja
keuangan Bank. Laporan hasil audit external juga berperan
dalam menjaga transparansi kondisi keuangan kepada
publik.
FUNGSI AUDIT INTERN
Pelaksanaan fungsi audit intern berpedoman pada
Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.
1/6/PBI/1999, dan secara konsisten telah dilaksanakan
oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank.
Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil Audit
termasuk hasil audit yang bersifat rahasia telah
dilaporkan secara rutin ke Bank Indonesia setiap 6 bulan
sekali. Temuan-temuan pemeriksaan Audit Internal
telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris dan ditembuskan kepada Direktur Kepatuhan,
yang selanjutnya wajib ditindaklanjuti. Tindak lanjut atas
temuan Audit Internal oleh Direksi merupakan salah satu
aspek yang dievaluasi secara berkala oleh Komite Audit
Bank.
Sesuai dengan ketentuan GCG, laporan pelaksanaan GCG ini
akan disampaikan kepada Pemegang Saham dan kepada
Bank Indonesia, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI), Lembaga Pemeringkat di Indonesia, Asosiasi-
asosiasi Bank di Indonesia, Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia (LPPI), 2 (dua) Lembaga penelitian
di bidang ekonomi dan keuangan, dan 2 (dua) majalah
ekonomi dan keuangan.
PT Bank Ina Perdana32
Bobot Peringkat Nilai (a) (b) (a) x (b)
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
10,00% 3 0,300
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20,00% 3 0,600
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10,00% 3 0,300
Penanganan Benturan Kepentingan 10,00% 4 0,400
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5,00% 3 0,150
Penerapan Fungsi Audit Intern 5,00% 3 0,150
Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5,00% 3 0,150
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan
Pengendalian Intern
7,50% 3 0,225
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related
Party) dan Debitur Besar (Large Exposures)
7,50% 2 0,150
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG
dan Laporan Internal
15,00% 3 0,450
Rencana Strategis Bank 5,00% 3 0,150
100,00% 3,025 CUKUP BAIK
* : berisikan penjelasan mengapa penilai memberikan peringkat sebagaimana pada kolom (b)
Aspek yang Dinilai Catatan *)
Nilai Komposit
HASIL SELF ASSESSMENT PENERAPAN GCG DI TAHUN 2010
Hasil self assessment penerapan GCG di tahun 2010 disajikan secara ringkas dalam tabel berikut :
Ringkasan Perhitungan Nilai KompositSelf Assessment Good Corporate Governance “PT Bank Ina Perdana”
Nilai Komposit Self Assessment Penerapan GCG di tahun 2010 adalah 3,025 (Skala 0-5) atau berpredikat “Cukup Baik”
PT Bank Ina Perdana 33
Direksi dan Komisaris Bank terlibat secara aktif dalam pengawasan,
pemantauan dan pengendalian risiko, dengan aktif dalam rapat
Komite-Komite terkait yang diadakan secara rutin
Pelaksanaan manajemen risiko mengacu kepada Peraturan
Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/
PBI/2009, dimana pelaksanaannya telah disesuaikan
de ngan kompleksitas usaha/aktifitas Bank. Pedoman
pelaksanaan manajemen risiko telah dituangkan dalam
kebijak an-kebijakan yang ditetapkan oleh Direksi dan
diketahui oleh Dewan Komisaris Bank, baik kebijakan yang
bersifat umum maupun kebijakan khusus per jenis risiko
dan atau per aktifitas fungsional.
Direksi dan Komisaris Bank terlibat secara aktif dalam peng-
awasan, pemantauan dan pengendalian risiko, dengan aktif
dalam rapat Komite-Komite terkait yang diadakan secara
rutin. Untuk membantu Direksi dalam menerapkan Manaje-
men Risiko, Bank telah membentuk Satuan Kerja Risk Mana-
gement yang berfungsi untuk melakukan identifikasi, peng-
ukur, pemantau dan koordinasi pengendalian aspek risiko
yang melekat pada setiap aktifitas Bank. Telah dibentuk juga
Komite Manajemen Risiko yang berfungsi membantu Direksi
untuk menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko
serta mengevaluasi dan memantau pelaksanaan kebijakan
dan strategi manajemen risiko masih sesuai dengan risk
appetite dan strategi manajemen risiko Bank.
Risiko Kredit Pengendalian risiko kredit dilaksanakan mulai dari
tahap awal pemberian kredit. Setiap kredit yang diberikan
telah melalui proses analisis mengenai calon debitur,
kondisi keuangan dan usaha/sumber pendapatan analisis
kondisi sektor ekonomi dimana calon debitur bergerak.
Pengambilan keputusan pemberian kredit dilakukan
dalam suatu Rapat Komite Kredit, yang anggotanya terdiri
dari Direksi, Pejabat Eksekutif di bidang perkreditan dan
Komisaris. Saat ini, Bank hanya memiliki Komite Kredit di
Kantor Pusat, tidak ada komite di Kantor Cabang.
Untuk mengurangi risiko akibat terkonsentrasinya kredit
pada satu segmen usaha tertentu, Bank membatasi
komposisi pemberian kredit pada sektor usaha tertentu
dan pemberian kredit diutamakan pada sektor usaha yang
dikuasai Bank. Pembatasan konsentrasi kredit pada satu
kelompok debitur tertentu, mengacu pada Peraturan Bank
Indonesia mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit
pada pihak terkait dan tidak terkait dengan Bank.
Dalam rangka menjaga tingkat recovery jika terjadi kredit
macet, Bank mensyaratkan pemberian jaminan dengan
coverage ratio tertentu. Jaminan diterima Bank diutama-
kan jaminan yang marketable dan mudah dipantau keber-
adaannya serta tidak fluktuatif nilainya. Terhadap kredit
yang telah diberikan, Bank melakukan pemantauan secara
berkala terhadap kondisi keuangan debitur dan melaku-
kan penilaian ulang secara berkala terhadap jaminan yang
diagunkan kepada Bank. Dengan demikian Bank dapat
mengantisipasi kemungkinan memburuknya kualitas kre-
dit debitur secara lebih dini. Sedangkan untuk menekan
tingkat kerugian, semua kredit bermasalah ditangani oleh
satuan kerja Legal and Remedial untuk dapat diselesaikan.
Bank telah memiliki sistem informasi untuk melakukan
proses transaksi dan administrasi perkreditan yang
memadai. Sistem informasi tersebut mampu memberikan
laporan tepat waktu kepada manajemen atas kondisi kredit
baik secara individu maupun portfolio.
Dalam tahun 2010, profil risiko kredit Bank dinilai
dalam kategori ”Sedang” dengan kecenderungan yang
”Meningkat”, yang ditandai dengan peningkatan nilai NPL
di tahun 2010, khususnya di sektor kredit komersial.
Meskipun demikian, rasio NPL Gross dapat dijaga dibawah
5 persen. Penyebab kredit macet yang terjadi di tahun
2010 antara lain disebabkan adanya penyalahgunaan
PENERAPAN
MANAJEMEN
RISIKO
PT Bank Ina Perdana34
fasilitas oleh debitur, kecurangan (fraud) debitur, dan
faktor-faktor di luar kendali bank. Hal ini menunjukan perlu
adanya peningkat an kualitas analisis proposal kredit dan
peningkatan pengawasan setelah pencairan.
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas Pengelolaan risiko pasar dilakukan melalui rapat ALCO
yang diadakan sekali dalam satu bulan, yang anggotanya
terdiri dari Direksi dan Pejabat bidang Treasury, Credit &
Marketing dan Risk Management. Di dalam rapat dibahas
mengenai gap maturity, gap repricing, strategi pricing,
kondisi likuiditas, perkembangan pasar uang dan kondisi
ekonomi secara umum.
Strategi untuk mengelola risiko pasar adalah dengan mem-
batasi posisi terbuka (open position) baik posisi terbuka
yang terekspos risiko suku bunga seperti posisi gap asset-
liability dan jumlah instrumen trading yang tidak dilindungi
(hedging). Bank juga mengambil kebijakan pengenaan suku
bunga mengambang (floating) pada sebagian besar pro-
duk lending dan funding, dengan tujuan agar Bank mampu
menyesuaikan pergerakan suku bunga pasar dengan suku
bunga produk, sehingga potensi kerugian yang ditimbulkan
dapat diminimalkan.
Profil risiko pasar di tahun 2010 dalam kategori ”Rendah”
dengan kecenderungan yang ”Meningkat”. Peningkatan
trend risiko pasar dipicu oleh menurunnya harga pasar
dari surat-surat berharga di trading book yang dimiliki
Bank, sehingga berpotensi menimbulkan capital loss jika
dijual di pasar. Meski pun demikian, eksposur surat berhar-
ga sepanjang 2010, relatif kecil sehingga potensi kerugian
tidak signifikan dibanding dengan modal Bank.
Strategi untuk mengelola risiko likuiditas bank adalah
dengan selalu menjaga ketersediaan instrumen yang
likuid baik dalam bentuk primary reserved (Kas dan Giro
pada Bank Indonesia) maupun secondary reserved (SBI dan
Obligasi). Ketersediaan likuiditas dipantau secara harian
oleh satuan kerja Treasury dengan berpedoman proyeksi
arus kas harian/mingguan. Selain itu, Bank selalu menjaga
gap maturity aset dan liability pada tingkat yang acceptable,
menjaga cash in flow dari pengembalian kredit serta
menjaga kestabilan dan pertumbuhan dana pihak ketiga.
Profil risiko likuiditas di tahun 2010 dalam kategori ”Se-
dang” dengan trend yang cenderung stabil. Sumber pen-
danaan Bank relatif masih terkonsentrasi pada 30 depo-
san inti dan deposan yang merupakan group usaha Bank.
Upaya diversifikasi pendanaan terus diupayakan dengan
cara memperbaiki fitur-fitur produk funding serta mem-
perluas jaringan usaha dengan pembukaan kantor cabang
di luar Jakarta, meskipun di tahun 2010, belum menunjuk-
an perkembangan yang signifikan.
Risiko OperasionalRisiko operasional merupakan risiko yang dapat timbul
di seluruh aktifitas yang dilakukan Bank. Oleh karena itu
risiko operasional merupakan tanggung jawab seluruh
pegawai Bank. Pengendalian risiko operasional adalah pe-
ningkatan risk awearness seluruh pegawai, yang dilakukan
melalui sosialisasi dan pelatihan. Untuk menekan tingkat
human error, telah dilakukan peningkatan ketrampilan dan
pengetahuan karyawan melalui program pelatihan dan
pendidikan karyawan secara berkala. Selain itu dilakukan
upaya penyempurnaan dan pelengkapan Standard Opera-
ting Procedure yang menjadi acuan karyawan dalam men-
jalankan aktifitas di bagian masing-masing. Sistem peng-
awasan ganda dilekatkan (embeded) pada SOP dan Sistem
Informasi Management, sehingga kesalahan dan kemung-
kinan terjadi fraud dapat diketahui secara dini.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kemungkinan ter-
ganggunya bisnis Bank yang disebabkan karena gangguan
pada sistem informasi, bencana seperti kebakaran, banjir,
gempa bumi huru-hara dan lain sebagainya, Bank telah
memiliki Data Recovery Center (DRC) dan telah dilakukan uji
coba Business Continuity Plan (BCP) secara bertahap.
Profil Risiko Operasional di tahun 2010, dalam kategori ”Se-
dang” dengan kecenderungan ”Meningkat”. Frekwensi human
error masih harus diturunkan dan dalam tahun 2010 masih
terjadi beberapa kali gangguan pada sistem informasi yang
berpotensi menimbulkan kerugian pada Bank. Kecukupan
proses internal juga masih memerlukan penyempurnaan,
terutama kelengkapan SOP di beberapa aktivitas fungsional.
Di tahun 2010 terjadi 1 (satu) kali internal fraud, meskipun
tidak menimbulkan kerugaian yang material, namun harus
menjadi perhatian demi peningkatan fungsi dual kontrol,
terutama pada aktivitas operasional di cabang-cabang.
Ringkasan Profil Risiko Tahun 2010
Jenis RisikoTriwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Tingkat Risiko Trend Tingkat Risiko Trend Tingkat Risiko Trend Tingkat Risko Trend
Risiko Kredit Sedang Meningkat Sedang Stabil Sedang Meningkat Sedang Meningkat
Risiko Pasar Rendah Stabil Rendah Menurun Rendah Meningkat Rendah Stabil
Risiko Likuiditas Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil
Risiko Operasional Sedang Meningkat Sedang Meningkat Sedang Meningkat Sedang Meningkat
Risiko Hukum Rendah Stabil Rendah Stabil Rendah Stabil Rendah Stabil
Risiko Reputasi Rendah Stabil Rendah Stabil Rendah Stabil Rendah Stabil
Risiko Strategik Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Meningkat
Risiko Kepatuhan Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil Sedang Stabil
Predikat Risiko
Secara KeseluruhanSedang Meningkat Sedang Stabil Sedang Meningkat Sedang Meningkat
PT Bank Ina Perdana 35
KEBIJAKAN MANAJEMEN DAN
RENCANA KE DEPAN
Kebijakan Manajemen1. Melakukan pembenahan-pembenahan internal khusus-
nya yang berhubungan dengan proses pemberian
kredit, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya
manusianya sampai dengan penyusunan langkah-
langkah strategisnya.
2. Memperkuat pemahaman terhadap Peraturan dan
Surat Edaran Bank Indonesia untuk menghindari
pelaporan yang kurang akurat dan sanksi administrasi
akibat dari kelalaian SDM Bank.
3. Menumbuhkan budaya team work dan meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia melalui peningkatan
pelatihan yang berkesinambungan.
4. Membangun corporate culture yang sehat untuk
dijadikan pedoman dalam melakukan setiap aktivitas.
5. Memberdayakan sumber daya manusia yang sudah
ada dengan tetap merujuk pada standar kompentensi
yang lazim di industri perbankan.
6. Menerbitkan produk-produk baru yang disesuaikan de-
ngan kebutuhan nasabah/masyarakat serta meleng-
kapi jasa layanan, dengan tetap memperhatikan pera-
turan mengenai produk dan aktivitas baru.
7. Mengoptimalkan pengelolaan dana agar mampu
meningkatkan profitabilitas perusahaan di tahun 2011.
8. Dalam rangka meningkatkan profitabilitas, Bank akan
meningkatkan kerja sama dengan perusahaan multifi-
nance dan BPR dalam penyaluran kredit chanelling.
Rencana ke Depan Untuk menunjang pertumbuhan yang diinginkan, Bank
Ina Perdana telah merencanakan akan membuka 6 kantor
cabang baru yang tersebar di Makassar, Manado,
Pekanbaru, Palembang, Banjarmasin, dan Medan, 5 kantor
cabang pembantu di Jakarta dan Tangerang, 1 kantor kas
di Lumajang serta menambah 6 jaringan ATM.
Pertumbuhan kredit tahun 2011 diproyeksikan naik
sebesar 26,44% dari tahun 2010 menjadi Rp 756,60 miliar.
Dana Pihak Ketiga dari posisi Rp 811,44 miliar di tahun
2010 ditargetkan akan tumbuh sebesar 10,72% menjadi
Rp 898,39 miliar di Desember 2011.
Dengan pertumbuhan kredit sebesar Rp 158,20 miliar dan
perluasan jaringan kantor di tahun 2011, Bank Ina Perdana
menargetkan perolehan laba bersih setelah pajak sekitar
Rp 13,49 miliar.
TINJAUAN
SINGKAT
TAHUN 2011
PT Bank Ina Perdana36
DAFTAR JARINGAN KANTOR
KP. Abdul MuisWisma BSG Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat
Telepon : (021) 3859050 Fax : (021) 3859041
KC. Pasar MingguGedung IBA, Jl. Pasar Minggu Raya No. 2B-C, Jakarta Selatan
Telepon : (021) 7972525 Fax : (021) 7990142
KC. BandungJl. Gatot Subroto No.47B, Jawa Barat
Telepon : (022) 87340234 Fax : (022) 7320976
KC YogyakartaJl Diponegoro No 41, Yogyakarta
Telepon : (0274) 544996-8 Fax : (0274) 518375
KC SemarangKomplek Pertokoan DP Mall Pemuda Mas Blok A3
Jl. Pemuda No. 150, Semarang
Telepon : (024) 3520868 Fax : (024) 3561739
KC SoloJl Slamet Riyadi 141-143, Solo, Jawa Tengah
Telepon : (0271) 662599 Fax : (0271) 656855
KC. SurabayaJl. Kertajaya No.224, Jawa Timur
Telepon : (031) 5055939 Fax : (031) 5020445
KC. LumajangJl. Gatot Subroto No.179, Jawa Timur
Telepon : (0334) 888776 Fax : (0334) 885868
KCP. Hayam WurukJl. Hayam Wuruk No.27, Jakarta Pusat
Telepon : (021) 2314409 Fax : (021) 2314404
KCP. GalaxiTaman Galaxi Blok A No.39, Bekasi
Telepon : (021) 8225225 Fax : (021) 82420033
KCP. Gading SerpongRuko Financia, Jl. Boulevard Gading Serpong Blok BA2/03,
Tangerang
Telepon : (021) 54210220 Fax : (021) 54210218
KCP. JatinegaraJl. Raya Jatinegara Timur No.68B, Jakarta Timur
Telepon : (021) 85910691 Fax : (021) 8502759
KCP. Mangga DuaMall Mangga Dua Lt.3 No.27B, Jakarta Pusat
Telepon : (021) 6120120 Fax : (021) 6123631
KCP. Kelapa GadingJl. Raya Boulevard Raya Blok TN2 No.21, Jakarta Utara
Telepon : (021) 45878071 Fax : (021) 45851577
KCP. Kompleks Suara PembaruanJl. Dewi Sartika No.136D, JakartaTimur
Telepon : (021) 80884060 Fax : (021) 80884059
KCP Kampus Ukrida 2Kampus II Ukrida, Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat
Telepon (021) 56972983 Fax : (021) 56972986
KCP Kembang JepunJl. Kembang Jepun No. 96, Jawa Timur
Telepon : (031) 3575972 Fax : (031) 3525248
KK. Kampus Ukrida IJl. Tanjung Duren Raya No.4, Jakarta Barat
Telepon : (021) 5689476 Fax : (021) 5674834
KK. Kampus UKIJl. Mayjen Sutoyo No. 1, Jakarta Timur
Telepon : (021) 8090714 Fax : (021) 8090831
KK. RS. PGI CikiniJl. Raden Saleh No.40, Jakarta Pusat
Telepon : (021) 38997782 Fax : (021) 3907302
KK. Sekolah BPK Penabur Gading SerpongJl. Raya Kelapa Gading Barat, Tangerang
Telepon : (021) 54205138 Fax : (021) 54205138
KK. Sekolah Bethel PetamburanJl. Petamburan IV No.4, Jakarta Pusat
Telepon : (021) 53679442 Fax : (021) 53670502
KK. Sekolah Pahoa Gading SerpongJl. Ki Hajar Dewantoro No.1, Tangerang
Telepon : (021) 54213092 Fax : (021) 54213092
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
LAPORAN
AUDITOR
INDEPENDEN
1
2
3
5
6
7
9
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Neraca Per 31 Desember 2010 dan 2009
Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Laporan Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
Catatan Atas Laporan Keuangan Per 31 Desember 2010
dan 2009
Daftar Isi
PT Bank Ina Perdana 1PT Bank Ina Perdana 1
PT Bank Ina Perdana2
PT Bank Ina Perdana 3
2010 2009Catatan (Rp) (Rp)
ASET
Kas 2c, 3 9,366,490,963 6,719,424,789 Giro pada Bank Indonesia 2d, 4 62,335,775,046 33,038,223,268 Giro pada bank lain 69,404,404
-
2e, 2g, 5 375,380,659 69,404,404 Penempatan pada bank Indonesia
2f, 6 137,857,883,192 52,570,087,346 Efek-efek
Dimiliki hingga jatuh tempo
2g,2h, 7a 29,312,992,497 144,625,943,317 Tersedia untuk dijual
2g,2h, 7a 68,885,525,000 10,000,000,000 Diperdagangkan
2g,2h, 7a 10,198,980,000 -
Kredit 324,439,823,261awemitsi nagnubuh kahiP 97,167,842,695 226,724,860,634agitek kahiP 490,695,380,597 540,263,793,895nakirebid gnay tiderK 587,863,223,292
Dikurangi - Cadangan kerugian penurunan nilai (6,322,869,351) (6,830,552,376) Jumlah kredit- bersih 2g, 2i, 8 592,074,492,694 581,032,670,916 Pendapatan bunga masih harus diterima 9 3,640,242,061 3,583,741,990 Biaya dibayar dimuka 2n, 10 6,341,418,040 5,932,570,588 Aset tetap - setelah dikurangi
2k, 2l, 11 6,944,025,743 4,371,914,329 Agunan yang diambil alih -
2m, 12 15,770,948,690 1,406,907,742 Aset pajak tangguhan 2v, 17 313,158,503 287,319,505 Aset lain-lain 2k, 13 5,369,913,508 2,722,301,835
695,622,787,849TESA HALMUJ 846,360,510,029
Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilaisebesar Rp 363.975.000 Pada tahun 2010 dan Rp Nihilpada tahun 2009
Setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasisebesar Rp 103.020.000 Pada tahun 2010 dan Rp Nihilpada tahun 2009
Setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasisebesar Rp 42.116.808 pada tahun 2010 danRp 29.912.654 pada tahun 2009.
PT BANK INA PERDANA
NERACA
Setelah dikurangi penyisihan akumulasi sebesarRp 10.479.012.143 Pada tahun 2010 danRp 9.044.990.221 pada tahun 2009
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilaisebesar Rp. 3.791.724 pada tahun 2010 dan Rp Nihilpada tahun 2009
Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesarRp 579.782.750 pada tahun 2010 dan Rp 793.368.243
Setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasisebesar Rp 687.007.503 Pada tahun 2010 danRp 374.056.683 pada tahun 2009
PT Bank Ina Perdana4
2010 2009Catatan (Rp) (Rp)
KEWAJIBAN DAN EKUITASKEWAJIBAN
Kewajiban segera 2p, 14 473,906,307 469,937,226 Simpanan 2q, 15
535,573,465,18awemitsi nagnubuh kahiP 39,892,482,880 109,291,978,927agitek kahiP 682,906,640,950
Jumlah simpananSimpanan dari bank lain 2r, 16 13,704,307,389 5,550,913,182 Hutang pajak 2v, 17 1,263,553,620 2,776,051,422 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 2g, 18 - 5,575,000 Bunga masih harus dibayar 19 2,542,095,964 2,005,116,346 Kewajiban lain-lain 20 528,453,058 646,301,392 Imbalan kerja karyawan 2u, 21 672,851,260 349,633,718
430,637,826,038nabijawek halmuJ 734,602,652,116
EKUITASModal disetor
Modal saham - nilai nominal @ Rp 1.000Modal dasar - 400.000.000 saham
22 128,000,000,000 128,000,000,000 Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar
)000,000,863(laujid kutnu aidesret gnay nagnauek isatsevni - Saldo laba
Saldo laba (rugi) yang telah ditentukan penggunaanny 23 1,920,386,917 1,920,386,917 Saldo laba/(rugi) yang belum ditentukan penggunaannya (11,393,896,355) (18,162,529,004)
265,094,851,811satiuke halmuJ 111,757,857,913
695,622,787,849SATIUKE NAD NABIJAWEK HALMUJ 846,360,510,029
NERACAPT BANK INA PERDANA
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 128.000.000lembar saham
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
(lanjutan)
Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
811,443,568,436 722,799,123,830
PT Bank Ina Perdana 5
2010 2009Catatan (Rp) (Rp)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPENDAPATAN BUNGA :
Bunga yang diperoleh 2s, 24 96,580,985,393 86,519,988,006 Provisi dan komisi 2t 3,224,338,392 4,810,998,092
587,323,508,99halmuJ 91,330,986,098 BEBAN BUNGA :
Bunga yang dibayar 2s, 25 (51,256,168,811) (52,449,316,144)
)118,861,652,15(halmuJ (52,449,316,144)
479,451,945,84HISREB AGNUB NATAPADNEP 38,881,669,954
PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONALLAINNYA
Keuntungan dari realisasipenjualan efek-efek - bersih 2s 2,240,875,645 8,968,916,700
937,310,401,1nial-nial natapadneP 1,725,811,049 Pendapatan provisi dan komisi lainnya 2,805,404,038 2,024,022,737 Beban Operasional Lainnya
Beban administrasi dan umum 27 (23,014,742,331) (17,515,153,057) Beban karyawan 26 (19,165,881,941) (14,457,682,606) Beban penyisihan kerugian aset produktif dan
non produktif 2g (3,483,929,444) (360,500,000) Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
)492,062,415,93(hisreb -aynnial )nabeb( natapadneP (19,614,585,177)
086,498,430,9LANOISAREPO ABAL 19,267,084,777
PENDAPATAN /(BEBAN) NON OPERASIONALLaba (rugi) penjualan agunan yang diambil alih 2m, 12 - 258,758,000 Laba (rugi) penjualan aset tetap 375,440,000 - Selisih kurs 2w 41,479,841 17,487,035 Lainnya (73,213,870) (4,207,746)
OPERASIONAL - BERSIH 343,705,971 272,037,289
156,006,873,9NALISAHGNEP KAJAP MULEBES ABAL 19,539,122,066
PENGHASILAN / (BEBAN) PAJAK 2v, 17)000,708,536,2(inik kajaP (5,633,105,240)
899,838,52nahuggnat kajaP (560,693,091) )200,869,906,2(kajap )nabeb(/nalisahgnep halmuJ (6,193,798,331)
946,236,867,6HISREB ABAL 13,345,323,735 LABA PER SAHAM 53 104
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BANK INA PERDANA
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan
LAPORAN LABA RUGI
PT Bank Ina Perdana6
Mod
al S
aham
Dite
mpa
tkan
Ker
ugia
n ya
ng B
elum
yang
Tel
ah D
itent
ukan
yang
Bel
um D
itent
ukan
Tota
lda
n D
iset
or P
enuh
Dir
ealis
asi a
tas
Peru
baha
nPe
nggu
naan
yape
nggu
naan
yaM
odal
Ber
sih
Nila
i Waj
arCatatan
)pR(
)pR(
)pR(
)pR(
)pR(
000,000,000,8219002 iraunaJ 1 rep odlaS
719,683,029,1
)937,258,705,13(
871,435,214,89
Laba
ber
sih
sela
ma
tahu
n 2
009
13,3
45,3
23,7
35
13
,345
,323
,735
-
000,000,000,8219002 reb
meseD 13 rep odlaS
-
1,
920,
386,
917
)400,925,261,81(
319,758,757,111
Ker
ugia
n ya
ng b
elum
dir
ealis
asi a
tas
peru
baha
n ni
lai
7(3
68,0
00,0
00)
-
(3
68,0
00,0
00)
waj
ar i
nves
tasi
keu
anga
n ya
ng te
rsed
ia u
ntuk
diju
al
Laba
ber
sih
sela
ma
tahu
n b
erja
lan
6,76
8,63
2,64
9
6,76
8,63
2,64
9
-
000,000,000,8210102 reb
meseD 13 rep odlaS
)000,000,863(
719,683,029,1
)553,698,393,11(
265,094,851,811
PT B
AN
K IN
A P
ERD
AN
ALA
PORA
N P
ERU
BAH
AN
EK
UIT
AS
bag
ian
tidak
terp
isahk
an d
ari l
apor
an k
euan
gan
seca
ra k
eselu
ruha
n
UN
TUK
TA
HU
N Y
AN
G B
ERA
KH
IR T
AN
GG
AL
31 D
ESEM
BER
2010
DA
N 2
009
Sald
o La
ba/(R
ugi)
Lih
at ca
tata
n at
as L
apor
an k
euan
gan
yang
mer
upak
an
PT Bank Ina Perdana 7
2010 2009(Rp) (Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI587,323,508,99isimok nad isivorp ,agnub naamireneP 91,330,986,098 124,392,051,6 aynnial lanoisarepo natapadnep naamireneP 12,718,750,486
Penerimaan pendapatan (pembayaran beban) non operasional (73,213,870) (4,207,746) )118,861,652,15(agnub narayabmeP (52,449,316,144) )105,884,845,02( aynnial lanoisarepo nabeb narayabmeP (16,075,060,544) )993,466,248,81(nawayrak nagnajnut nad ijag narayabmeP (14,457,682,606) )000,708,536,2(nalisahgnep kajap narayabmeP (5,633,105,240)
12,599,274,625 15,430,364,304 )648,597,782,58(aisenodnI knaB adap natapmeneP (39,483,531,326) )322,623,135,41(nakirebid gnay tiderK (98,391,280,367) )170,005,65(amiretid surah hisam gnay natapadneP (695,408,169) )758,264,777(akum id rayabid ayaiB (4,163,284,294) )376,116,746,2(nial-nial tesA 110,006,7
PT BANK INA PERDANALAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN
YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Arus kas dari aktivitas operasi sebelum perubahan dalam aset dankewajiban operasi Perubahan aset dan kewajiban yang digunakanuntuk operasi:
( ))849,040,463,41(hila libmaid gnay nanugA 1,263,500,000
180,969,3areges nabijaweK (52,694,307) )659,941,568,53(oriG 33,869,500,111
596,108,027,71nagnubaT 19,161,553,420 768,297,887,601otisopeD 111,454,387,644 702,493,351,8nial knab adap nanapmiS 5,550,913,182 )208,794,215,1(kajap gnatuH 1,426,585,187
816,979,635rayabid surah hisam agnuB (756,556,877) )433,848,711(nial-nial nabijaweK 385,693,990
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (9,357,021,617) 45,007,342,509
Lihat Catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT Bank Ina Perdana8
2010 2009(Rp) (Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI028,544,068,54kefe-kefe )nanurunep( nakianeK (33,497,624,349)
)799,962,826,4(patet tesa nailebmeP (3,243,458,589) 000,044,573patet tesa nalaujnep lisaH
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 41,607,615,824 (36,741,082,938)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN-amiretid gnay namajniP (75,679,587)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan - (75,679,587)
702,495,052,23SAK ARATES NAD SAK HISREB NAKIANEK 8,190,579,984
774,274,636,13164,250,728,93NUHAT LAWA ADAP SAK ARATES NAD SAK
164,250,728,93866,646,770,27NUHAT RIHKA ADAP SAK ARATES NAD SAK
d k di i d i
YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009(Lanjutan)
PT BANK INA PERDANALAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN
Kas dan setara kas terdiri dari :987,424,917,6369,094,663,9 saK 862,322,830,33640,577,533,26aisenodnI knaB adap oriG 954,501,07383,271,973nial knab adap oriG
)427,197,3(nial knab adap orig nasupahgnep nahisiyneP (701,055)
164,250,728,93866,646,770,27nuhat rihka sak arates nad sak halmuJ
Lihat Catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT Bank Ina Perdana 9
1. UMUM
a. Pendirian
b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Komisaris :)* HS ,ajdarpataN awariB :amatU sirasimoK
otrahiguS iraH nauT :nednepednI sirasimoKolisuS ynneD nauT :nednepednI sirasimoK
Direksi :ABM ,amatariW idA .rI nauT :amatU rutkeriD
)* ahtnanaH iwedaniW aynoyN :rutkeriDosotnaS otraiduB nauT :nahutapeK rutkeriD
Komisaris :milaS ailataN aynoyN :amatU sirasimoKotrahiguS iraH nauT :nednepednI sirasimoK
olisuS ynneD nauT :nednepednI sirasimoKDireksi :
ABM ,amatariW idA .rI nauT :amatU rutkeriDosotnaS otraiduB nauT :nahutapeK rutkeriD
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Kantor pusat Bank beralamat di Wisma BSG, Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta. Bank memiliki 8 kantor cabang,6 kantor cabang pembantu dan 9 kantor kas yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana ("Bank") didirikan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 1990 berdasarkan Akta Notaris KartiniMuljadi, SH. No. 32. Akta pendirian Bank tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesiadalam Surat Keputusan No. 02-3639.HT.01.01 TH.90 serta telah diumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 84 tanggal 19 Oktober 1990 Tambahan No 4242. Anggaran dasar Bank telah mengalami perubahanbeberapa kali, terakhir dinyatakan dengan Akta No. 2 tanggal 3 Februari 2009 yang dibuat di hadapan WinantoWiryomartani, SH., M.Hum, Notaris di Jakarta, mengenai pengalihan saham. Perubahan anggaran dasar tersebuttelah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-17037 tanggal 7 Oktober 2009.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 14 tanggal 10 Desember 2010 dibuat di hadapanWinanto Wiryomartani, SH. M.Hum., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, lingkup kegiatan bank adalah melakukan usaha dibidang perbankansesuai dengan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Bank telah memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan RepublikIndonesia dengan Surat Keputusan Nomor: 524/KMK.13/1991 tanggal 3 Juni 1991, selanjutnya Bank melakukanoperasi komersial pada bulan Juli 1991.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 1 tanggal 8 Januari 2009 dibuat di hadapanWinanto Wiryomartani, SH. M.Hum., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
*)Winadewi Hanantha telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia tanggal 14 Desember 2009 dan BirawaNatapradja telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia tanggal 2 September 2010
PT Bank Ina Perdana10
b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Bank memiliki masing-masing 268 dan 216 karyawan (tidak diaudit).Susunan komite audit Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:Ketua : Denny SusiloAnggota : Nia Budhyanti
Dr. Timotius
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
b. Transaksi dengan pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
c. Kas dan Setara Kas
d. Giro Wajib Minimum
Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.12/19/PBI/2010tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing.GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWMPrimer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah. GWM LDR dalamRupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisihantara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara LDR Bank dan LDR target denganmemperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWMdalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai denganPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa". Saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telahdiungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Kas dan setara kas dalam laporan keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lainyang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaanya.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangandisusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lainsebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas,giro pada Bank Indonesia dan giro pada Bank lain.
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Laporan keuangan disusun dengan dasar pengukuran biaya historis dan mengikuti Pedoman AkuntansiPerbankan Indonesia yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkanoleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
PT Bank Ina Perdana 11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e. Giro pada Bank Lain
Giro pada Bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
f. Penempatan pada Bank Indonesia
g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
a. Seluruh kredit dalam kolektibilitas Lancarb.
Pembentukan CKPN dihitung atas dasar nilai tercatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Bank belum dapat melakukan proses estimasi yang memadai dan belum memiliki data kerugian historis yangmemadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit secara kolektif sesuai dengan PSAK No.50(Revisi 2006) "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK No.55 (Revisi 2006) "InstrumenKeuangan : Pengakuan dan Pengukuran" yang dilakukan secara prospektif.
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.10/25/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah danmata uang asing serta SE No. 11/29/DPNP tanggal 16 Oktober 2009 tentang Perhitungan Giro Wajib MinimumSekunder dalam Rupiah. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dariDana Pihak Ketiga (DPK) dalam yang rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder dan GWMdalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Utama dalam Rupiahditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWMSekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal
PT BANK INA PERDANA
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Pembentukan CKPN atas kredit secara kolektif dilakukan untuk kredit yang memenuhi ketentuan sebagaiberikut :
Pembentukan CKPN atas kredit secara kolektif dilakukan dengan mengacu pada pembentukan cadangan umumdan cadangan khusus sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas AktivaBank Umum.
Seluruh kredit dengan kolektibilitas 3 (Kurang Lancar), 4 (Diragukan) dan 5 (Macet) dengan baki debetkurang dari 5 (lima) Milyar Rupiah
Seluruh Kredit dengan baki Debet diatas Rp 5.000.000.000 milyar yang memiliki kolektibilitas 3 (Kurang Lancar),4 (Diragukan), 5 (Macet) pembentukan CKPN dilakukan secara individual.
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi diskonto yang belumdiamortisasi.
Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif serta estimasi kerugiankomitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktifdan aset non-produktif, komitmen dan kontinjensi pada akhir tahun dengan mempertimbangkan evaluasimanajemen atas prospek usaha debitur, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur sertamempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaaan Bank Indonesia,klasifikasi yang ditetapkan oleh Bank Umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank(BI checking) dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
24 Oktober 2009.
PT Bank Ina Perdana12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (lanjutan)
Klasifikasi Persentase Penyisihan
%1muminiM)* racnaL%5muminiMsusuhk naitahrep malaD%51muminiMracnaL gnaruK%05muminiMnakugariD%001tecaM
Aset non-produktif adalah aset bank yang memiliki potensi kerugian dan antara lain agunan yang diambil alih,properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Aset produktif dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan Bank Indonesiadigolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan klasifikasi kuranglancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai bagian aset produktif bermasalah.
Berdasarkan peraturan dan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan komitmen dan kontinjensidengan risiko kredit diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya persentase penyisihan kerugiansebagai berikut:
Aset produktif dihapusbukukan dari penyisihan kerugian aset produktif pada saat manajemen berpendapatbahwa aset produktif tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur sudah tidak mampumembayar. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihankerugian aset produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredityang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga.
Implementasi ini hanya berlaku untuk Kredit Yang Diberikan, sedangkan untuk aset produktif yang lain dan asetnon produktif tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi. Dampak penerapan standar tersebut antara lainbunga diamortisasi, provisi ditangguhkan dan CKPN diungkap dalam Catatan No.8.
Sebelum tanggal 6 September 2010 Penentuan kualitas aset produktif dan penyisihan kerugian aset produktif,mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, yang kemudiandiubah beberapa pasalnya melalui PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.
di luar Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, Surat Perbendaharan Negara (SPN), penempatan pada Bank Indonesia, obligasirekapitalisasi pemerintah, obligasi Pemerintah Republik Indonesia lainnya dari aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.
Persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilaiagunan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan "lancar",dimana persentase penyisihan kerugian ditetapkan terhadap saldo-saldo aset non-produktif yang bersangkutan.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit, antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit,standby letter of credit dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek,obligasi rekapitalisasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan pembiayaan konsumen,tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit pada transaksirekening administratif.
PT BANK INA PERDANA
PT Bank Ina Perdana 13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (lanjutan)
Klasifikasi Persentase Penyisihan
%0nuhat 1 -0
%51nuhat 3 -1%05nuhat 5- 3%001nuhat 5 irad hibeL
0%
%001irah 081 irad hibeL
h. Efek-Efek
Efek-efek berharga yang dimiliki terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang sepertiSertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Indonesia,surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta surat-surat berhargayang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aset non-produktif. Khusus untuk agunandiambil alih, Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap agunan diambil alih untuk menetapkan netrealizable value pada saat pengambilalihan agunan.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "Penilaian KualitasAktiva Bank Umum", Bank diwajibkan melakukan penyisihan kerugian aset non-produktif, yang meliputi antaralain agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Kewajibanpenyisihan tersebut berlaku 12 bulan sejak ditetapkannya peraturan, yang diadopsi Bank untuk aset non-produktifnya sejak tanggal 20 Januari 2006.
Penyisihan kerugian aset non-produktif (Agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai) berdasarkan hasilpenelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian dan kualitas masing-masing aset non-produktif dilakukanpada akhir periode. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, klasifikasi masing-masing aset non-produktifdengan besarnya persentase penyisihan kerugian adalah sebagai berikut:
Penyisihan kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban pada neracadalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada neraca.
PT BANK INA PERDANA
Rekening antar kantor dan suspense accountSampai dengan 180 hari
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana padatanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yanhg belum direalisasi pada tanggal neraca dibebankan padalaporan laba rugi tahun berjalan.
PT Bank Ina Perdana14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i. Kredit Yang Diberikan
PT BANK INA PERDANA
Efek yang dibeli dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo ("held to maturity') disajikan sebesar biayaperolehannya yang telah disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dandiskonto diamortisasi dengan metode garis lurus. Bila terdapat kemungkinan akan terjadi penurunan nilaiwajar dibawah biaya perolehannya (termasuk amortisasi premi dan/atau diskonto) yang sifatnya permanen,maka biaya perolehan efek yang bersangkutan akan diturunkan ke nilai wajarnya, dan penurunan nilai inidibebankan sebagai rugi pada tahun berjalan.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Efek yang dibeli dengan tujuan untuk diperdagangkan ("trading) disajikan sebesar nilai wajarnya.Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang disebabkan oleh kenaikan atau penurunan nilai wajardisajikan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pada saat penjualan portofolio efek yangdiperdagangkan, perbedaan antara harga jual dengan nilai wajar per buku diakui sebagai keuntungan ataukerugian yang terealisasi.
Kredit dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortised cost), yaitu nilai wajar kredit yang diukurpada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatifmenggunakan metode suku bunga efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai (jika ada) disajikan sebagai offsetting account atas kredit yang diberikan.
Kredit dalam rangka program penerusan dan kredit sindikasi dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai denganporsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Efek yang tersedia untuk dijual ("available-for-sale") disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan ataukerugian yang belum direalisasi yang disebabkan oleh kenaikan atau penurunan nilai wajarnya, setelahdikurangi dengan penerapan pajak penghasilan tangguhan, diakui dan dicatat sebagai komponen ekuitas.Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari efek-efek jenis ini diakui sebagai keuntungan atau kerugianpada tahun efek tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek-efek tersediadijual, setelah dikurangi dengan penerapan pajak tangguhan, yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagaipenghasilan atau beban pada saat surat berharga tersebut dijual.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Dasar penentuan biaya perolehan untuk keperluan menghitung laba atau rugi yang direalisasi adalahmenggunakan cara identifikasi khusus.
Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual, bila terjadipenurunan nilai wajar yang bersifat permanen, maka nilai terbawa efek tersebut harus diturunkan ke nilaiwajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Untuk efek-efek yang telah secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajarpada umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek padatanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efekditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama ataudihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan dari aset bersih efek-efek tersebut.
Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", maka efek diklasifikasikan sesuaidengan tujuan manajemen pada saat perolehan, dengan rincian sebagai berikut:
PT Bank Ina Perdana 15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
k. Aset Tetap
Masa Manfaat (Tahun)nuhaT 4natalarep nad natobarePnuhaT 4naaradneK
l. Penurunan Nilai Aset
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biayaperolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteriapengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlahtercatat ("carrying amount") aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semuabiaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugipada saat terjadinya.
Pada setiap tanggal neraca, Bank melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinyapenurunan nilai aset pada setiap akhir tahun. Bank disyaratkan untuk menentukan nilai yang dapat diperolehkembali atas nilai aset apabila indikasi tersebut terjadi.
Penyusutan aset tetap dihitung menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiranmasa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai "Aset Tetap". Bank telah memilih untuk menggunakanmodel biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
PT BANK INA PERDANA
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan(kecuali tanah yang tidak disusutkan).
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letters of Credit atau nilai realisasi Letters of Credityang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan.k i
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomismasa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentianpengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review dan jika tidak sesuaidengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverableamount), nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebesarnilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Bank mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiranjumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya.
PT Bank Ina Perdana16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
m. Agunan yang Diambil Alih (AYDA)
n. Biaya Dibayar di Muka
o. Restrukturisasi Kredit Bermasalah
o. Restrukturisasi Kredit Bermasalah (lanjutan)
p. Kewajiban Segera
Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit diakui sebesar nilai realisasi bersih atausebesar saldo kredit yang diberikan, mana yang lebih kecil. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapatditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada penyisihan kerugian Bank.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugianpada saat penjualan agunan.
Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifkasi persyaratan kredit dicatat secara prospektif dari tanggalrestrukturisasi. Nilai tercatat kredit tidak berubah, kecuali nilai tercatat kredit melebihi jumlah nilai tunaipenerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, dalam hal ini selisih tersebut diakuisebagai kerugian dari restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkandalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan
PT BANK INA PERDANA
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian kredit baru dicatat sebagaipendapatan bunga tangguhan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsionalberdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugipada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untukmengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Kewajiban segera merupakan kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuaidengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera dinyatakan sebesarnilai kewajiban Bank kepada pemberi amanat.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metodegaris lurus.
Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi sebagian kredit yang diberikan menjadi saham atauinstrumen keuangan lainnya, diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yangditerima dikurangi estimasi beban untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yangdiambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana 17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
q. Simpanan
r. Simpanan dari Bank Lain
s. Pendapatan dan Beban Bunga
t. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh pelanggan (diluar bank lain) kepada Bank berdasarkan perjanjianpenyimpanan dana. Simpanan dari pelanggan terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.
Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cekatau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Girodinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka,interbank call money dengan tahun jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari 90 hari. Simpanan dari bank laindinyatakan sebesar jumlah kewajiban kepada bank lain tersebut.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secaraproporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat tertentusesuai perjanjian antara penyimpan dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal yangtercantum dalam bilyet deposito atau kewajiban bank yang diperjanjikan.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebuttelah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non-performing yang diklasifikasikansebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan ataspokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
Sebelumnya Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditandan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dandiamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya,saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentuyang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang tabungan.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagaipendapatan atau beban pada saat terjadinya tansaksi.
Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi minimal Rp 50.000.000 diatribusikan secara langsung pada saatpemberian kredit.
Pendapatan dan beban bunga diakui secara aktual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktiflainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet ('non-performing''). Pendapatan bungayang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatanbunga atas aset non-performingyang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekeningadministratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai.
PT Bank Ina Perdana18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
u. Kewajiban Imbalan Kerja
v. Pajak Penghasilan
w. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
2010 2009
34.245,3199.710,21 raloD 1 aporE oruE 100.593,900.010,9 raloD 1 takireS akiremA61.354,884.961,9 raloD 1 ailartsuA05.407,698.520,7 raloD 1 arupagniS84.112,180.951,1 neY 1 gnoK gnoH91.20157.011gnapeJ
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Koreksi terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat keputusan ataskeberatan ditetapkan, jika Perusahaan mengajukan keberatan.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalammata uang asing adalah kurs Spot Reuters pukul 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
Bank mencatat kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003tanggal 25 Maret 2003 ("UU No. 13"). Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), mengenai "Imbalan Kerja".
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksidilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam matauang Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan ataudibebankan dalam laporan laba rugi tahun bersangkutan.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlakupada tanggal neraca. Perubahan Nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan olehperubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telahlangsung dibebankan atau dikreditkan di ekuitas.
Berdasarkan PSAK ini, biaya imbalan kerja sesuai dengan UU No. 13 dihitung berdasarkan metode projected unitcredit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungandan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yanglebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dankerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja yang akan dijalani para pekerja denganmenggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atauperubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebuttelah menjadi hak karyawan.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan dan dihitungberdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan waktu antaradasar pelaporan komersial dan dasar pajak atas aset dan kewajiban pada masing-masing tanggal pelaporan.Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh terdapat cukupkemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.
PT Bank Ina Perdana 19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
x. Laba per Saham
y. Informasi Segmen
z. Penggunaan Taksiran-taksiran
Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan berdasarkan aset,kinerja dan aktivitasnya untuk suatu wilayah dengan wilayah lainnya dalam Bank.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK INA PERDANA
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemenuntuk membuat taksiran dan asumsi pada nilai yang dilaporkan dalam tahun laporan sehubungan denganketidakpastian yang melekat dalam pembuatan taksiran, sehingga terdapat kemungkinan hasil realisasi yangakan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya.
Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baikproduk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko danimbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmenjika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yangberedar pada tahun yang bersangkutan.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajianlaporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis.
PT Bank Ina Perdana20
3. KAS
Rincian kas adalah sebagai berikut:90020102)pR()pR(
004,286,499,8 haipuR 6,372,729,300 365,808,173gnisA gnaU ataM 346,695,489
369,094,663,9saK halmuJ 987,424,917,6
1,092,900,000
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
5. GIRO PADA BANK LAIN
Rincian giro dalam mata uang Rupiah pada bank lain - pihak ketiga adalah sebagai berikut:
90020102)pR()pR(
000,000,53kbT )oresreP( iridnaM knaB TP 000,000,53 361,722,101kbT agaiN BMIC knaB TP 082,152,61 274,380,232kbT aisA lartneC knaB TP 774,515,01 270,434,9kbT )oresreP( aisenodnI arageN knaB TP 207,833,8 676,724,1PSIN knaB TP -
379,172,383 954,501,07 )427,197,3(naigurek nahisiynep halmuJ )550,107(
956,083,573hisreb -niaL knaB adap oriG halmuJ 404,404,96
Seluruh giro pada bank lain diklasifikasi sebagai lancar.
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 1,16% dan 0,61% masing-masing untuk tahun 2010 dan
2009.
GWM Bank untuk mata uang Rupiah terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder pada tanggal 31Desember 2010 masing-masing sebesar 8,08% dan 3,88 % (2009: 5,11 % dan 2,5%). GWM untuk cadanganlikuiditas bank dibentuk berdasarkan PBI No.12/19/PBI/2010 dan PBI No.10/25/PBI/2008. (Lihat catatan2d )
Akun ini merupakan Giro pada Bank Indonesia dalam Rupiah. Saldo giro pada Bank Indonesia sejumlahRp 62.335.775.046 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 33.038.223.268 pada tanggal 31 Desember 2009.
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Saldo mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Automatic Teller Machine) sejumlah Rp787.450.000 dan Rp 862.995.489 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Hong Kong,Dolar Singapura, Euro, Pounsterling Inggris, Ringgit Malaysia dan Yen Jepang.
PT Bank Ina Perdana 21
5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan)
Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2010 2009(Rp) (Rp)
550,107nuhat lawa odlaS 709,673 041,920,5nalajreb nuhat nahisiyneP - )174,839,1( naigurek nahisiynep )nahilumeP( )816,8(
427,197,3nuhat rihka odlaS 550,107
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
2010 2009(Rp) (Rp)
Intervensi Bank Indonesia000,000,009,731 lanimon ialiN 52,600,000,000
)808,611,24(isasitromaid muleb gnay agnuB (29,912,654) Bersih 137,857,883,192 52,570,087,346
Jangka waktu penempatan pada Bank Indonesia kurang dari satu bulan
Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
2010 2009
irah 03 < irah 03 <utkaw akgnaJ%88.6%05.5nuhat rep agnub takgnit
Penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan2009 dikelompokkan kurang dari atau sampai dengan 1 bulan. Maka, penempatan ini dikelompokkanlancar.
Bank tidak melakukan penyisihan kerugian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 karena Banktidak memiliki penempatan pada bank lain, kecuali kepada Bank Indonesia pada tanggal-tanggal tersebut.
Penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutupkerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
PT Bank Ina Perdana22
7. EFEK-EFEK
a. Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi serta penerbitnya adalah sebagai berikut:2010 2009(Rp) (Rp)
Dimiliki hingga jatuh tempoSertifikat Bank Indonesia
000,000,000,03lanimon ialiN 145,000,000,000 )305,700,786(isasitromaid muleb gnay agnuB (374,056,683)
794,299,213,92hisreB 144,625,943,317
Tersedia untuk dijual:Pemerintah Indonesia
-100-RS ireS letiR arageN kukuS 10,000,000,000 000,000,570,116000-RFI IR NSBS - 000,000,560,116000-RFI IR NSBS - 000,000,589,017400 RF NUS -
33,125,000,000 10,000,000,000 (Kerugian )/ keuntungan yang belum direalisasi (273,000,000) -
32,852,000,000 10,000,000,000 Perusahaan
000,000,055,01B ires 0102 ht mokleT II isagilbO - 000,005,262,5R ires IIIX agram asaJ - 000,005,262,5 F ires 0102 ht IX ayadeS artsA - 000,000,521,010102 hT VI niF otO timmuS - 000,005,292,5A ires IIX naiadageP mureP -
36,492,500,000 - (Kerugian )/ keuntungan yang belum direalisasi (95,000,000) -
36,397,500,000 - 69,249,500,000 10,000,000,000
)000,579,363(naigurek nahisiyneP - 68,885,525,000 10,000,000,000
Diperdagangkan:000,000,203,01A ires 1012 ht IIX NLP -
)000,020,301(naigurek nahisiyneP - 10,198,980,000 -
794,794,793,801hisreB kefe-kefE 154,625,943,317
b. Tingkat bunga jangka waktu :2010 2009
Tingkat bunga rata-rata per tahun:%92.7%05.6aisenodnI knaB takifitreS
Obligasi pemerintah%00.21100-RS ireS letiR arageN kukuS -
-%52.01600-RFI ireS letiR arageN kukuS - -%00.017400 RF NUS - -%41.01etaroproC isagilbO
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana 23
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
2010 2009
Jangka waktu:nalub 1 <nuhat 1 < aisenodnI knaB takifitreS
Obligasi pemerintahnuhat 3nuhat 5 >100-RS ireS letiR arageN kukuS -
nuhat 5 >600-RFI ireS letiR arageN kukuS -nuhat 5 >7400 RF NUS -
Obligasi Corporatenuhat 5 >B ires 0102 ht mokleT II isagilbO -nuhat 5 >R ires IIIX agram asaJ -
nuhat 5 <1> F ires 0102 ht IX ayadeS artsA -nuhat 5 <1>0102 hT VI niF otO timmuS -
nuhat 5 >A ires IIX naiadageP mureP -
c.
2010 2009(Rp) (Rp)
794,299,213,92nalub 1 irad gnaruK 144,625,943,317 -nalub 21 - 1 irad hibeL - -nalub 63 - 21 irad hibeL -
-
-nalub 63 irad hibeL794,299,213,92halmuJ 154,625,943,317 -naigurek nahisiyneP - 794,299,213,92halmuJ 154,625,943,317
d.
e.
f.
Keuntungan yang direalisasi dari penjualan efek untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 2.213.375.645 danRp 8.968.917.700.
Penurunan nilai dan efek yang diperdagangkan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 153.000.000
Efek-efek pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar dan seluruhnyaditerbitkan oleh pihak ketiga.
Biaya perolehan setelah amortisasi diskonto dan premium atau bunga dari efek-efek yang dimilikihingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK INA PERDANA
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana24
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
g.
Perubahan penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut :2010 2009(Rp) (Rp)
-nuhat lawa odlaS 104,200,835 -
(466,995,000) - Pemulihan penyisihan kerugian - (104,200,835) Saldo akhir tahun (466,995,000) -
8. KREDIT YANG DIBERIKAN
Kredit disajikan berdasarkan jenis, sektor ekonomi, jangka waktu dan kualitas terdiri dari :2010 2009(Rp) (Rp)
a. Jenis KreditKonsumsi
699,609,381,1awemitsI nagnubuH 1,287,721,643 611,220,743,322agitek kahiP 308,729,156,542 695,531,322nawayrak nad iskeriD 143,701,931
Modal kerja456,704,801,161awemitsI nagnubuH 95,727,413,590 468,317,919,241agitek kahiP 123,095,251,100
Investasi377,916,63awemitsI nagnubuH 152,707,462 640,655,875,96agitek kahiP 58,727,271,024
540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292 )153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)
496,294,470,295hisreB - tiderK halmuJ 581,032,670,916
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian surat berharga dan tersebut cukup untukmenutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat berharga tersebut.
Reklasifikasi dari penyisihan kredit , penempatan pada bank lain dan AYDA
Pada tanggal 4 September 2010 bank telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang InstrumenKeuangan Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen KeuanganPengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK tersebut telah dilakukan secara propektif tetapi tidak adapengaruh atas penerapan PSAK tersebut dikarenakan pendapatan dan biaya yang bisa diatribusikansecra langsung pada tanggal tersebut masih dibawah limit yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 50.000.000.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Mutasi penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut :
PT Bank Ina Perdana 25
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b. Sektor Ekonomi2010 2009(Rp) (Rp)
865,224,134,912rotomreb naaradneK 235,573,181,673 819,862,813,04sinsib asaJ 103,660,781,428 770,916,365,28irtsudnI 8,718,213,713 999,229,140,25letoh & narotser ,nagnagadreP 17,412,983,423 438,759,298,65nahamureP 12,678,388,631 770,287,242,5nainatreP 8,178,778,277 349,859,046,31iskurtsnoK 10,144,880,716 667,373,549laisos nanayalep asaJ -
Pengangkutan, pergudangan & komunikasi 91,798,719,398 735,265,33 523,496,891,03nagnabmatreP 24,957,453,281 041,246,223,5nial-niaL 166,504,999,613 540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292
)153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)
496,294,470,295hisreB - tiderK halmuJ 581,032,670,916
c. Jangka Waktu
1. Berdasarkan periode perjanjian kredit
2010 2009(Rp) (Rp)
Jangka Waktu :479,766,515,593nuhat 1 aggniH 266,173,738,341 084,120,244,35nuhat 2-1 71,736,285,863 767,691,277,901nuhat 5-2 217,204,943,782 428,574,766,93nuhat 5 irad hibeL 32,748,255,306 540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292
)153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)
496,294,470,295hisreB tiderK halmuJ 581,032,670,916
Klasifikasi kredit dilakukan berdasarkan perjanjian kredit dan sisa umur sampai dengan saat jatuhtemponya adalah sebagai berikut :
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Sekitar 59,77% dan 53,25%, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dari kreditmerupakan kredit kepada usaha mikro dan kecil.
PT Bank Ina Perdana26
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo2010 2009(Rp) (Rp)
Jangka Waktu :105,245,801,5opmet hutaj haleT 6,367,594,510 748,892,839,534nuhat 1 aggniH 317,235,799,171 885,213,286,05nuhat 2-1 125,056,749,439 410,461,801,18nuhat 5-2 111,091,608,310 590,440,065,52nuhat 5 irad hibeL 28,111,471,862 540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292
)153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)
496,294,470,295hisreB tiderK halmuJ 581,032,670,916
d. Kolektibilitas2010 2009(Rp) (Rp)
534,609,879,555racnaL 522,078,366,646 670,697,215,82susuhK naitahreP malaD 63,209,498,419
Kurang Lancar 97,016,689 980,871,593,5nakugariD 844,580,71 544,184,015,8tecaM 2,461,256,090 540,263,793,895tiderK halmuJ 587,863,223,292
)153,968,223,6(naigurek nahisiyneP (6,830,552,376)
496,294,470,295hisreB tiderK halmuJ 581,032,670,916
Cadangan kerugian penurunan nilai dihitung secara kolektif.
e. Perubahan penyisihan kerugian kredit yang diberikan :2010 2009(Rp) (Rp)
Saldo awal tahun 6,830,552,376 6,244,288,873 882,709,330,6kutnebid gnay naigurek nahisiyneP 1,190,500,000 )106,457,727,3(ukub supahid gnay tiderk sata nahilumeP -
Reklasifikasi aktiva produktif dan non produktif (258,828,728) 495,763,503 Koreksi dari penyisihan kerugian kredit ke(pendapatan)/biaya (2,555,006,984) (1,100,000,000)
153,968,223,6nuhat rihka odlaS 6,830,552,376
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian kredit adalah cukup untuk menutup kerugianyang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit serta telah dihitung berdasarkan ketentuanBank Indonesia.
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana 27
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
f. Tingkat bunga rata-rata per tahun2010 2009
%74.51%33.61ismusmoK%45.41%79.41ajrek ladoM%34.61%29.11isatsevnI%22.8%52.9nawayrak nad iskeriD
g.
h.
i.
j.
2010 2009(Rp) (Rp)
725,002,184,2nahamureP 318,661,921 972,460,396,6nairtsudnI 1,992,891,056 827,493,137,4nial-niaL 055,003,354 435,956,509,31tiderK halmuJ 2,575,358,419
)195,515,660,2(naigurek nahisiyneP )445,471,728(
349,341,938,11hisreB tiderK halmuJ 1,748,183,875
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK INA PERDANA
Saldo pembiayaan bersama porsi Bank atas transaksi yang terkait dengan perusahaan tersebut padatanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 49.601.495.152 dan Rp 40.060.993.511
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk kredit kepada karyawan kunci (pihakhubungan istimewa) merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnyadengan jangka waktu 1 (satu) sampai 20 (dua puluh) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongangaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-rata per tahun sebesar8,72 % pada tahun 2010 dan 8,22% pada tahun 2009.
Rasio kredit bermasalah - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar2,00% dan 0,30%. Rasio kredit bermasalah - kotor pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 2,32% dan 0,44%
Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektorekonomi adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan bersama(joint financing) dan penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan untuk menyalurkan kreditkendaraan bermotor dan mobil masing-masing sebesar Rp 294.900.000.000 danRp 98.000.000.000 diantaranya melalui perjanjian-perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersamamasing-masing dengan PT Bintang Mandiri Finance, PT First Indo American Leasing, PT MagnaFinance, PT Pro Mitra Finance, PT Kembang Delapan Delapan, PT Bima Finance danPT. Artha Asia Finance.
PT Bank Ina Perdana28
8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
k.
l. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut:
2010 2009(Rp) (Rp)
204,645,497,6lawa odlaS 6,794,546,402 )000,000,001(ilabmek naamireneP - )000,013,77(higat supahid gnay tiderK -
204,632,716,6rihka odlaS 6,794,546,402
m.
9. PENDAPATAN BUNGA MASIH AKAN DITERIMA
Rincian pendapatan bunga masih akan diterima adalah sebagai berikut:
2010 2009(Rp) (Rp)
618,466,901,3tiderK 3,567,075,323 542,775,035agrahreb taruS 16,666,667
160,242,046,3halmuJ 3,583,741,990
10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Akun ini merupakan transaksi atas sisa biaya yang belum diamortisasi, diantaranya biaya sewa bangunankantor, biaya pemeliharaan aset tak berwujud, biaya renovasi gedung dan lain-lain. Saldo pada tanggal31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 6.341.418.040 dan Rp 5.932.570.588.
PT BANK INA PERDANA
Kredit dijamin antara lain dengan deposito, jaminan hipotik, mesin-mesin, kendaraan, piutang usahadan persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah kredit yang dijamin denganjaminan tunai masing-masing sebesar Rp 183.571.008.396 dan Rp 118.551.874.148.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Bank tidak melanggar ataupun melampaui BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana 29
11. ASET TETAP
Aset tetap terdiri dari :
31 - 12 - 2009 Penambahan Pengurangan/ 31-12-2010nep(pR ghapusan) Rp
Nilai PerolehanPerabotan dan peralatan 9,501,286,300 2,355,778,336 252,700,000 11,604,364,636 Kendaraan 3,915,618,250 2,482,725,000 579,670,000 5,818,673,250
055,409,614,31halmuJ 4,838,503,336 832,370,000 17,423,037,886
Akumulasi PenyusutanPerabotan dan peralatan 6,736,540,616 1,284,997,338 42,466,661 7,979,071,293 Kendaraan 2,308,449,605 771,161,245 579,670,000 2,499,940,850
122,099,440,9halmuJ 2,056,158,583 622,136,661 10,479,012,143
Nilai Buku 4,371,914,329 347,520,449,6
31 - 12 - 2008 Penambahan Pengurangan 31-12-2009pRpR
Nilai PerolehanPerabotan dan peralatan 7,706,452,711 1,794,833,589 - 9,501,286,300 Kendaraan 2,466,993,250 1,448,625,000 - 3,915,618,250
169,544,371,01halmuJ 3,243,458,589 - 13,416,904,550
Akumulasi PenyusutanPerabotan dan peralatan 5,903,018,565 833,522,051 - 6,736,540,616 Kendaraan 2,065,799,677 242,649,928 - 2,308,449,605
242,818,869,7halmuJ 1,076,171,979 - 9,044,990,221
Nilai Buku 2,204,627,719 4,371,914,329
Manajemen yakin tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal neraca.
Aset tetap untuk kendaraan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 5.177.700.000 dan Rp 2.131.500.000kepada Perusahaan Asuransi PT Wahana Tata untuk menutup semua risiko.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinankerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.
2009
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
2010
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT Bank Ina Perdana30
12. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
Rincian angunan yang diambil alih adalah sebagai berikut :2010 2009(Rp) (Rp)
044,137,053,61hila libmaid gnay nanuga ialiN 2,200,275,985 )057,287,975(ialin nanurunep nahisiyneP (793,368,243)
096,849,077,51halmuJ 1,406,907,742
2010 2009(Rp) (Rp)
589,071,131lauj agraH 1,522,258,000 589,071,131hila libmaid gnay nanuga ialiN 1,263,500,000
- ADYA nalaujnep )igur(/abaL 258,758,000
2010 2009(Rp) (Rp)
342,863,397nuhat lawa odlaS 960,868,243 -nalajreb nuhat nahisiyneP 270,000,000
Reklasifikasi ke penyisihan kredit dan surat berharga (213,585,493) (437,500,000)
057,287,975nuhat rihka odlaS 793,368,243
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "PenilaianKualitas Aktiva Bank Umum", yang berlaku efektif satu tahun setelahnya untuk agunan yang diambilalih, Bank diwajibkan melakukan penyisihan kerugian terhadap agunan yang diambil alih, sesuaidengan persentase penyisihan yang telah ditetapkan.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alihpada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin terjadi.
Perubahan penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut :
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Tahun 2010 terdapat penambahan agunan yang diambil alih sebesar Rp 14.281.626.440 yang dicatatberdasarkan Nilai Realisasi Bersih (Net Realiseble Value) yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangiestimasi biaya pelepasan.
Pada tahun 2010 dan 2009 Bank telah menjual agunan yang diambil alih dengan rincian sebagai berikut :
PT Bank Ina Perdana 31
13. ASET LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari :2010 2009(Rp) (Rp)
Lebih bayar pajak penghasilan (lihat catatan 17) 1,569,815,399 1,238,686,987 798,826,295dujuwreb kat tesA 838,974,677 000,637,212nanimaj naroteS 232,736,000 000,955,87okgnarep nad iaretam nakatec gnaraB 76,063,000 249,440,66agrahreb rilumroF 55,899,128 053,424,403rotnak napakgnelreP 180,051,427 029,407,545,2nial-niaL 616,098,99
805,319,963,5 halmuJ 2,722,301,835
14. KEWAJIBAN SEGERA
Rincian kewajiban segera pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :2010 2009(Rp) (Rp)
333,125,242gnirilk anad napitiT 285,568,909 038,343,402amasreB MTA anad refsnarT 164,828,435 441,140,72nopeleT nad kirtsiL 19,539,882
703,609,374 halmuJ 469,937,226
Aset tak berwujud merupakan software data base yang digunakan oleh Bank.
Lain-lain sebesar Rp. 1.112.500.000 merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rencana IPO dan telahdiselesaikan oleh Pemegang Saham pada tanggal 5 Januari 2011.
Perlengkapan kantor merupakan uang muka atas perolehan perlengkapan kantor.
Lebih bayar pajak pengasilan tahun 2009 merupakan lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2008(lihat Catatan 17) dan sudah diterima tahun 2010 sebesar Rp 1.088.615.563 sesuai SKPLB No.00070/406/08/073/10 tanggal 28 April 2010 dan sisanya dibebankan di tahun berjalan.
Setoran jaminan merupakan uang muka atas sewa kantor.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT Bank Ina Perdana32
15. SIMPANAN
2010 2009(Rp) (Rp)
Giro860,831,428,8awemitsi nagnubuh kahiP 5,723,560,559 153,453,716,03agitek kahiP 69,583,081,816
Tabungan156,646,510,11awemitsi nagnubuh kahiP 10,533,941,610 039,825,630,88agitek kahiP 70,797,432,276
Deposito618,095,427,16awemitsi nagnubuh kahiP 23,634,980,711 026,903,522,116agitek kahiP 542,526,126,858
Jumlah 811,443,568,436 722,799,123,830
a Giro dalam rupiah terdiri dari :
BankPihak ketiga - 350,913,182
281,319,053 - halmuJ buS
Bukan BankSaldo kredit rekening pinjaman - pihak ketiga 4,295 44,321,505 Pihak hubungan istimewa 8,824,138,068 5,723,560,559 Pihak ketiga 30,617,350,057 69,187,847,129
024,294,144,93halmuJ buS 74,955,729,193
024,294,144,93 halmuJ 75,306,642,375
b. Tabungan dalam rupiah terdiri dari :2010 2009(Rp) (Rp)
Bukan BankPihak hubungan istimewa
026,078,432,4anadreP- - -anibaT- 4,656,356,854 219,973,95retniP- 11,942,298 161,518,917,6fitukeskE - anibaT- 5,865,642,458 859,085,1uknagnubaT-
156,646,510,11halmuJ - buS 10,533,941,610
Tingkat bunga per tahun atas giro berkisar sebesar 1% sampai dengan 5 % pada tahun 2010 dansebesar 1% sampai dengan 8,5% pada tahun 2009.
Terdapat giro yang dijaminkan sebagai jaminan Bank Garansi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesarRp 248.000.000.
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana 33
15. SIMPANAN (Lanjutan)
Pihak ketiga367,696,368,04anadreP- - 633,147,515,33anibaT- 61,318,990,186 242,763,626,1retniP- 124,406,181 034,663,129,4awsisahaM - anibaT- 4,134,360,084 950,559,179,6fitukeskE - anibaT- 5,219,675,825
137,402,100 - 039,825,630,88halmuJ - buS 70,797,432,276
185,571,250,99 halmuJ 81,331,373,886
c. Deposito dalam Rupiah terdiri dari2010 2009(Rp) (Rp)
Bank-awemitsi nagnubuh kahiP - -agitek kahiP 5,200,000,000 -halmuJ - buS 5,200,000,000
Bukan Bank618,095,427,16awemitsi nagnubuh kahiP 23,634,980,711 026,903,522,116agitek kahiP 542,526,126,858 634,009,949,276halmuJ - buS 566,161,107,569
634,009,949,276 halmuJ 571,361,107,569
Jumlah simpananKlasifikasi jangka waktu deposito berdasarkan periode deposito adalah sebagai berikut :
2010 2009(Rp) (Rp)
Jangka waktu299,518,219,355nalub 1 471,345,711,474 131,974,346,15nalub 3 63,417,710,139 391,016,181,81nalub 6 7,861,818,255 592,404,245,72nalub 21 23,117,763,321 528,095,966,12llaC nO otisopeD 5,618,113,380
634,009,949,276halmuJ 571,361,116,569
PT BANK INA PERDANA
Deposito yang dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank sebesarRp 184.801.057.560 pada tahun 2010 dan sebesar Rp 118.551.874.148 pada tahun 2009.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tidak terdapat tabungan yang dijaminkan sebagai jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan2009.
Tingkat bunga per tahun atas tabungan berkisar sebesar 0% sampai dengan 5% pada tahun 2010dan sebesar 1% sampai dengan 8% pada tahun 2009.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana34
15. SIMPANAN (Lanjutan)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
2010 2009(Rp) (Rp)
310,255,205,2oriG 350,913,182 673,557,102,11otisopeD 000,000,002,5
Jumlah 13,704,307,389 5,550,913,182
a. GiroTingkat bunga per tahun untuk giro berkisar sebesar 6,43% untuk tahun 2010 dan 1,25% untuk tahun2009
b. Deposito2010 2009(Rp) (Rp)
1. Berdasarkan periode deposito berjangka673,557,100,11nalub 1 5,200,000,000 000,000,002nalub 3 -
11,201,755,376 000,000,002,5
2010 2009(Rp) (Rp)
2. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 11,101,755,376 000,000,002,5
000,000,001nuhat 5 nagned iapmas nalub 1 >
11,201,755,376 000,000,002,5
17. PERPAJAKANHutang pajak terdiri dari :
2010 2009(Rp) (Rp)
Pajak Penghasilan200,061,12932 nad )2( 4 lasaP 833,506,564 999,445,3512 lasaP 65,386,813 125,137,57252 lasaP 457,071,998 -92 lasaP 1,420,086,047 990,711,31ialiN nahabmatreP kajaP -
Jumlah 1,263,553,620 2,776,051,422
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebesar 7,93% pada tahun 2010 dan 8,15% pada tahun2009.
Simpanan dari bank lain dalam Rupiah seluruhnya merupakan tranksaksi dengan pihak ketiga, terdiri dari:
Tingkat bunga per tahun atas deposito berjangka berkisar antara 6,75% sampai dengan 8,5% padatahun 2010 dan antara 6,75% sampai dengan 11,33% pada tahun 2009.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BANK INA PERDANA
PT Bank Ina Perdana 35
17. PERPAJAKAN (Lanjutan)
2010 2009(Rp) (Rp)
Laba sebelum manfaat (beban)156,006,873,9nalisahgneP kajaP 19,539,122,066
Beda Waktu:- tesa naigurek )nahilumep( nahisiyneP 360,500,000 245,712,323 nawayrak ajrek nalabmi )nahilumep( ayaiB 128,037,831
Beda Tetap :154,005,962aggnat hamur ayaiB 907,439,15 053,460,27haidah nad nagnabmuS 38,639,065 052,606,83ffats naaradnek natusuyneP - 225,881,361kajap ayaiB - 000,050,892adned-adneD -
667,722,345,01laksif abaL 20,118,233,671 Kompensasi kerugian fiskal
-aynmulebes nuhat -
667,722,345,01laksif abaL 20,118,233,671
000,822,345,01natalubmep - laksif abaL 20,118,233,000
Beban pajak penghasilan 2,635,807,000 5,633,105,240 Dikurangi :
)993,226,502,4(52 lasap nalisahgnep kajaP (4,213,019,193)
Kurang (lebih) bayar pajak penghasilan (1,569,815,399) 1,420,086,047
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laba fiskal untuk tahun 2010 akan dilaporkaan dalam Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) dan tahun 2009telah dilaporkan dalam SPT oleh Bank kepada Kantor Pelayanan Pajak.
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) Pajak Penghasilan seperti yang disajikan dalamlaporan laba rugi dengan taksiran laba fiskal Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
PT BANK INA PERDANA
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Berdasar Undang-undang No. 36 Tahun 2008 terdapat perubahan tarif pajak penghasilan darisebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009dan 25% untuk tahun fiskal 2010.
PT Bank Ina Perdana36
17. PERPAJAKAN (Lanjutan)
2010 2009(Rp) (Rp)
Penyisihan Kerugian:-agrahreb taruS 26,050,209 -nakirebid gnay tiderK 4,865,144 )462,571(nial knab adap natapmeneP 352,682 )473,693,35(hila libmaid gnay nanugA (472,706,093) )057,393,1(isnejnitnok nad nemtimok naigurek isamitsE 1,393,750
-patet tesa natusuyneP (152,658,241) 683,408,08ajrek nalabmi nabeB 32,009,458
Jumlah 25,838,998 (560,693,091)
Aset Pajak Tangguhan adalah sebagai berikut: 2010 2009(Rp) (Rp)
Penyisihan kerugian:886,549,441hila libmaid gnay nanugA 198,342,061 -isnejnitnok nad nemtimok naigurek isamitsE 1,393,750 -nial knab natapmeneP 175,264 518,212,861nawayrak ajrek nalabmI 034,804,78
Jumlah 313,158,503 287,319,505
18. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2010 2009(Rp) (Rp)
000,000,842isnaraG knaB 557,500,000
248,000,000 - Estimasi kerugian - 5,575,000
Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian transaksi komitmen dan kontinjensi yangtelah dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak dipenuhinyakewajiban komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun 2009tergolong lancar.
Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhanadalah sebagai berikut:
Estimasi kerugian tahun 2010 atas bank garansi tidak dibentuk karena dijamin dengan kas (cash)
Transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kreditadalah sebagai berikut:
PT Bank Ina Perdana 37
19. BUNGA MASIH HARUS DIBAYAR
Rincian bunga masih harus dibayar adalah sebagai berikut:
2010 2009(Rp) (Rp)
529,982,623,2akgnajreb otisopeD 1,981,305,387 779,404,04nial knab irad nanapmis - otisopeD 23,810,959 260,104,571KMK oriG - 469,590,245,2halmuJ 2,005,116,346
20. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Kewajiban lain-lain terdiri dari:
2010 2009(Rp) (Rp)
-nakhuggnatid natapadneP 190,416,667 850,354,825nial-niaL 455,884,725 850,354,825halmuJ 646,301,392
21. IMBALAN KERJA KARYAWAN
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003(UU Tenaga Kerja) tertanggal 25 Maret 2003, Bank melakukan penyisihan untuk melakukan estimasikewajiban manfaat karyawan sebagai tambahan atas manfaat yang telah tersedia dalam program danapensiun iuran pasti tersebut di atas, agar memenuhi manfaat minimum yang dipersyaratkan UU TenagaKerja untuk dibayarkan kepada karyawan.
Berdasarkan kebijakan Bank, umur pensiun normal adalah 56 tahun. Jumlah karyawan yang memenuhipersyaratan manfaat di atas adalah 241 dan 180 karyawan masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
Rincian di bawah ini merupakan ringkasan komponen beban imbalan kerja - bersih yang di akui padalaporan laba rugi dan kewajiban imbalan pasca kerja yang dicatat pada neraca, yang dihitung denganmenggunakan metode "Projected-Unit of Credit" oleh aktuaris independen PT Kompujasa AktuariaIndonesia, sesuai laporannya tertanggal 8 Februari 2011 untuk tahun 2010 dan tertanggal 29 Januari 2010untuk tahun 2009.
PT Bank Ina Perdana38
21. IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
2010 2009(Rp) (Rp)
470,503,810,1inik asaj ayaiB 209,160,298 338,241,654agnub ayaiB 417,210,083 701,475,41ulal asaj ayaib isasitromA 14,574,107 )274,408,772(margorp tesa irad nakparahid gnay lisaH (235,586,018)
-nemliatruk naigurek/)nagnutnueK( (66,473,633)
Jumlah 1,211,217,542 1,021,786,441
Rincian kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2010 2009(Rp) (Rp)
Nilai kini kewajiban 640,878,863 344,996,189 Biaya jasa lalu yang
)249,286,08(isasitromaid muleb (95,257,049) Kerugian aktuaria
933,556,211isasitromaid muleb gnay 99,894,578 Kewajiban imbalan kerja lainnya - -
062,158,276halmuJ 349,633,718
Rekonsiliasi kewajiban yang diakui neraca per 31 Desember 2010 dan 2009:2010 2009(Rp) (Rp)
Saldo awal tahun 349,633,718 221,595,887 245,712,112,1nalajreb nuhat ajrek nalabmi ayaiB 1,021,786,441 -nahilagneP taafnam narayabmeP (5,748,610) )000,000,888(nakrayabid gnay narui (888,000,000)
062,158,276nuhat rihka odlaS 349,633,718
Mutasi beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan2009 adalah sebagai berikut:
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana 39
21. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
2010 2009(Rp) (Rp)
nuhat rep %11nuhat rep % 5,9otnoksid takgniTnuhat rep %8nuhat rep %8ijag nakianek takgniT
65nuisnep aisU 56 9991 IMT9991 IMTnaitamek takgniT
22. MODAL SAHAM
31 DESEMBER 2010Jumlah Saham
Ditempatkan dan PersentaseDisetor Penuh Pemilikan Jumlah
000,027,621ayraK amirP amsirahK TP 99 126,720,000,000 000,082,1ajajdiW ikO 1 1,280,000,000
Jumlah 128,000,000 100 128,000,000,000
31 DESEMBER 2009Jumlah Saham
Ditempatkan dan PersentaseNama Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah
658,409,221ayraK amirP amsirahK TP 69 122,904,856,000 441,590,2amatU iskaretnI aideM TP 2 2,095,144,000
Perkumpulan Sekolah Kristen Jakarta 1,000,000 1 1,000,000,000 000,000,1oriwarP ardnenitkaB 1 1,000,000,000
Majelis Pusat Pendidikan Kristen di Indonesia 1,000,000 1 1,000,000,000
000,000,821halmuJ 100 128,000,000,000
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 45 tanggal 31 Desember 2007 dibuatdihadapan Winanto Wiryotani, SH. M.Hum. Notaris di Jakarta, modal dasar bank sebesarRp 400.000.000.000 terbagi atas 400.000.000 saham dengan nominal Rp 1.000 per saham. Dari modaldasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 128.000.000 saham dengan nilai nominalRp 128.000.000.000 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sesuai Surat No.10/88/DPB1/Rahasia tanggal 9 Mei 2008.
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja karyawan padatanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009adalah sebagai berikut:
PT Bank Ina Perdana40
22. MODAL SAHAM (Lanjutan)
23. SALDO LABA CADANGAN UMUM
24. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga terdiri dari : 2010 2009(Rp) (Rp)
453,330,319,28nakirebid gnay tiderK 65,758,840,273 529,881,529,7ikilimid gnay agrahreb tarus-taruS 18,539,681,554 411,367,247,5nial knab adap natapmeneP 2,221,466,179
Jumlah 96,580,985,393 86,519,988,006
25. BEBAN BUNGA
Rincian beban bunga terdiri dari :2010 2009(Rp) (Rp)
837,804,132,54 otisopeD 43,714,937,336 778,075,098,1 oriG 5,187,458,376 503,249,334,3nagnubaT 3,233,172,592 198,642,007nial knab adap oriG 311,452,185 -agrahreB taruS 2,295,655
118,861,652,15halmuJ 52,449,316,144
Berdasar Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.14 tanggal 10 Desember 2010 dihadapanWinanto Wiryomartani, SH. M. Hum., Notaris di Jakarta menyetujui pengalihan saham PT KharismaPrima Karya sebanyak 1.280.000 saham kepada Tuan Oki Widjaja.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang saham No. 33 tanggal 15 Oktober 2010 dihadapanWinanto Wiryomartani, SH. M. Hum., Notaris di Jakarta menyetujui pengalihan 2.095.144 saham milikPT Media Interaksi Utama ke PT Kharisma Prima Karya.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang saham No.24 tanggal 24 agustus 2010 dihadapanWinanto Wiryomartani, SH. M. Hum., Notaris di Jakarta menyetujui pengalihan 1.000.000 saham milikPT Baktinendra Prawiro ke PT Kharisma Prima Karya.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang saham No. 20 tanggal 11 Juli 2010 dihadapanWinanto Wiryomartani, SH. M. Hum., Notaris di Jakarta menyetujui pengalihan 1.000.000 saham milikPerkumpulan Sekolah Kristen dan 1.000.000 saham milik Majelis Pusat Pendidikan Kristen di Indonesiake PT Kharisma Prima Karya.
PT BANK INA PERDANA
Pada tahun 2010 terjadi perubahan kepemilikan modal saham sebagai berikut:
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Saldo cadangan umum sebesar Rp 1.920.386.917 merupakan saldo cadangan yang berasal dari saldolaba tahun 1994 sebesar Rp 836.755.074 dan laba tahun 2007 sebesar Rp 1.083.631.843.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT Bank Ina Perdana 41
26. BEBAN KARYAWAN
Rincian beban tenaga kerja terdiri dari: 2010 2009(Rp) (Rp)
786,077,987,61iawagep ijaG 12,440,741,066 452,111,673,2nial-niaL 2,016,941,540
Jumlah 19,165,881,941 14,457,682,606
27. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:2010 2009(Rp) (Rp)
901,150,908,8asaj nad gnaraB 6,272,345,972 224,004,982,2isomorP 3,246,091,560 507,047,426,4aweS 3,398,300,281 209,956,795,1isnarusA 1,391,188,208 385,851,650,2)11 natatac tahil( patet tesa natusuyneP 1,076,171,979 603,277,279nahitalep nad nakididneP 682,977,470 765,938,078nakiabrep nad naarahilemeP 647,644,638 604,516,863dujuwreb kadit tesa isasitromA 353,425,087 642,938,88kajaP 48,490,934 580,566,633,1nial-niaL 829,615,893
Jumlah 23,014,742,331 17,515,153,057
28. LABA PER SAHAM
Rincian laba per saham adalah sebagai berikut:2010 2009(Rp) (Rp)
Laba bersih 6,768,632,649 13,345,323,735 Jumlah saham 128,000,000 128,000,000
Laba per saham 53 104
29. KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2010 2009Rincian kewajiban komitmen dan kontinjensi terdiri dari: (Rp) (Rp)
Kewajiban Komitmen:Fasilitas kredit yang belum ditarik
)647,734,881,1(awemitsi nagnubuh kahiP 8,162,938,392 )186,603,523,02(agitek kahiP 16,018,699,856
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BANK INA PERDANA
PT Bank Ina Perdana42
29. KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
Tagihan Kontinjensi:Bunga dalam penyelesaian
-awemitsi nagnubuh kahiP - 123,061,552,1agitek kahiP 979,952,102
Aset dihapusbukukan-tiakret kahiP - 204,632,716,6tiakret kadit kahiP 6,794,546,402 434,289,268aynniaL
Kewajiban kontinjensi :Bank Garansi
000,000,006tiakret kahiP )000,000,842(tiakret kadit kahiP 1,317,500,000
)072,563,620,31(isnejnitnoK nad nemtimoK halmuJ 33,094,944,629 Penyisihan penghapusan
Fasilitas kredit yang belum ditarik - - -isnarag knaB 5,575,000 - 5,575,000
Bank garansi tahun 2010 dijamin dengan kas (cash collateral) lihat catatan 18
30. MANAJEMEN RISIKO
Pelaksanaan penilaian risiko oleh satuan kerja manajemen risiko adalah sebagai berikut:
Risiko Kredit
Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatannya, terdapat risiko bawaan dalam setiap kegiatanBank, antara lain dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risikohukum, risiko reputasi, risiko strategi dan risiko kepatuhan. Untuk itu Bank telah mengimplementasikansuatu Risk Management Framework terpadu, yang merupakan sarana untuk penentuan strategi,organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapatdikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.
Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada masa mendatang. Bank telah menyusun ketentuan mengenai Credit Risk Rating (CRR) serta telah dilakukan evaluasi dan roll out. Perhitungandefault probability tersebut selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan (PPAP),modal (capital at risk), pricing, alokasi capital dan manajemen portofolio.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BANK INA PERDANA
Menunjuk peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubahdalam PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 mengenai penerapan Manajemen Risiko bagi BankUmum, Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan membahaspermasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT Bank Ina Perdana 43
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Kredit (lanjutan)
Risiko Pasar
Risiko Operasional
Risiko Likuiditas
Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga untuk risikosuku bunga dan risiko Surat Berharga (Bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan penerapan limit,khususnya transaksi trading limit. Limit-limit tersebut, antara lain adalah counterparty limit dan positionlimit. Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses manajemen risiko pasar. Pemantauanrisiko likuiditas dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out.
Manajemen risiko kredit terdiri dari: pengendalian risiko kredit yang bertujuan membatasi kredit padadebitur dan usaha yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat spekulatif dan pemberiankredit kepada debitur yang bermasalah, kemudian melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat,berskala dan terus menerus pada kreditnya yang telah disalurkan, memberikan saran-saran perbaikan,sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan; four eyes principles sebagai salah satupengendalian risiko kredit pada proses pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan EarlyWarning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (monitoring) dengan cara mendeteksi secaradini debitur yang berpotensi default. Sistem tersebut dapat mendukung proses pemantauan pinjamansecara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan menyempurnakan tindak lanjut efektif.
Risiko likuiditas adalah risiko di mana Bank tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabahmaupun counterparty sesuai waktu yang dijanjikan pada waktunya. Pengukuran risiko likuiditasdilakukan dengan meneliti seluruh arus kas masuk dan kas keluar dari Bank, kemudianmengidentifikasi segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan termasuk kebutuhan komitmen/ kontinjensi
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BANK INA PERDANA
Pemantauan risiko operasional yang selama ini dilakukan dengan memanfaatkan laporan audit internsecara bertahap akan digantikan dengan Database Bank yang disusun berdasarkan 6 kategori risiko,yaitu: Proses Kredit, Proses non kredit, Proses Treasury, Human Fraud, Sistem/Teknologi Informasi danExternal Events dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat konsolidasi secara sistematis dansentralistis data risiko operasional. Data dalam Database merupakan bahan bagi analisis dan penetapanprofil risiko operasional dan menjadi dasar bagi model prediktif risiko operasional.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sesuai dengan tahap pengembangannya, pengendalian risiko operasional pada saat ini lebih ditekankanpada penyempurnaan kebijakan dan prosedur, peningkatan pengetahuan pekerja melalui pelatihansecara berkala, pengawasan internal serta peningkatan kesadaran dan biaya risiko pada seluruh jajaranmanajemen dan karyawan Bank. Pada saat ini sedang disempurnakan fungsi, tugas dan tanggung jawabmanajemen risiko operasional.
Pengukuran juga memerlukan analisa kualitatif, salah satu faktornya adalah pengaruh reputasi Bank.Pengendalian dilakukan dengan menyusun rencana pendanaan darurat untuk menghindari terjadinyakesulitan likuiditas yang dapat mengakibatkan Bank mengalami kegagalan pembayaran kepadacounterparty.
PT Bank Ina Perdana44
30. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
Risiko Hukum
Risiko Reputasi
Risiko Strategik
Risiko Kepatuhan
31. INFORMASI TAMBAHAN
a.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkaitdengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
Risiko strategik adalah risiko yang terkait dengan keputusan bisnis jangka pendek dan jangka panjangyang diambil Bank.
Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Surat EdaranBank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/23/DPNP tanggal 29 Desember 2003.
Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bankuntuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Peraturan BankIndonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 lebih jauh mewajibkan bank-bank di Indonesiadengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitunganrasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaanmodal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar, berlaku 18 bulan sejakperaturan ini ditetapkan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakanperaturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara laindisebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, ataukelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak
PT BANK INA PERDANA
Sebagai parameter penilaian tingkat risiko hukum adalah kasus-kasus hukum yang sedang ditanganidan tuntutan dari nasabah.
Sebagai parameter penilaian tingkat risiko adalah keluhan nasabah ditinjau dari frekuensi dan substansikeluhan, akses Bank terhadap Pasar Uang Antar Bank dan tingkat pertumbuhan produk Bank.
Sebagai parameter penilaian tingkat risiko adalah pencapaian rasio-rasio pokok yang mencerminkankinerja Bank dan prospek Bank di masa yang akan datang.
Sebagai parameter penilaian tingkat risiko adalah pembayaran denda, pembatasan aktifitas usaha ataupenurunan reputasi bank akibat melanggar atau tidak mematuhi peraturan yang berlaku.
PT Bank Ina Perdana 45
31. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
a.
2010 2009I. Komponen Modal
A. Modal Inti
000,821 000,821 rotesiD ladoM.1 2. Cadangan tambahan modal
a. Tambahan modal disetor029,1 029,1 mumU nagnadaC .b
c. Saldo laba yang tidak ditentukan penggunaaannya (18,450) (32,356) setelah diperhitungkan pajak (100%)d. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%) 3,371 6,953
- ladom narotes anaD .e
Jumlah 114,841 104,517
B. Modal Pelengkap
4,398 4,259 119,239 108,776
738,264 134,224 II - 296,45 III
477,123 462,837 - 213,3 VI
480,435 462,837
V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) 28.23% 23.50%(Dengan memperhitungkan risiko kredit)
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) 24.99%(Dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional)
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) 24.82%(Dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar)
V. 8.00% 8.00%
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajibanpenyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.
Modal yang diwajibkan
(maksimum 100% dari Modal Inti) Cadangan UmumPenyisihan Kerugian Aset Produktif/PPAP (maksimum)
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Operasional
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) PasarTotal Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) KreditTotal Modal Inti dan Modal Pelengkap
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masingsebesar dan 23,50% dengan rincian sebagai berikut:
PT Bank Ina Perdana46
31. INFORMASI TAMBAHAN (lanjutan)
b.
c.
d.
e.
f.
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
2010 2009Aset
324,439,823,261tiderK 97,167,842,695
Kewajiban860,831,428,8oriG 5,723,560,559 156,646,510,11 nagnubaT 10,533,941,610 618,095,427,16otisopeD 23,634,980,711
Jumlah 81,564,375,535 39,892,482,880
Sifat hubungan istimewa
Persentase simpanan dari pihak yang hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagaiberikut:
2010 2009
%87.0%60.1oriG%34.1%33.1 nagnubaT%22.3%34.7otisopeD
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BatasMaksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalahperusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupuntidak langsung dengan bank.
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terdiri dari:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001, Rasio untukkredit non-performing adalah setinggi-tingginya 5% dari jumlah kredit yang diberikan oleh Bank.
Rasio modal inti terhadap total Aset Tertimbang Menurut Risiko pada tanggal 31 Desember 2010dan 2009 adalah masing-masing sebesar 24,82% dan 22,58%. ( sudah termasuk risiko kredit, risikooperasional dan risiko pasar)
Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif pada tanggal 31 Desember2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 1,65% dan 0,32%.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 73,74% dan 81,33%.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif padatanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang dihitung oleh Manajemen Bank adalah masing-masingsebesar 2,33 % dan 2,25%.
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Persentase kredit pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset adalah sebesar17,13% dan 11,48% masing-masing untuk pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
PT Bank Ina Perdana 47
33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN
(dalam jutaan)
Sampai > 1 Bulan > 1 TahunDeng halmuJiapmaSiapmaSna1 bulan Dengan Dengan
3 Bulan 5 Tahun > 5 Tahun Lain-lain
Aset763,9saK - - - - 9,367
Giro pada Bank Indonesia 62,336 - - - - 62,336 Giro pada Bank Lain Dikurangi Penyisihan 375 - - - - 375
- 137,858 - - - - 137,858
Efek-efek Dikurangi Peny -nahisi 29,313 15,214 63,871 - 108,398 Kredit yang diberikan Dikurangi Penyisihan 56,212 359,821 134,565 35,336 6,140 592,074 Pendapatan bunga masih harus diterima 3,640 - - - - 3,640 Biaya dibay -akumid ra - - - 6,341 6,341 Aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan - - - - 6,944 6,944
- - - - - 15,771 15,771
Aset pajak tangg -nahu - - - 313 313 -nial-nial tesA - - - 5,370 5,370
887,962tesA halmuJ 389,134 149,779 99,207 40,879 948,787
Kewajiban dan Ekuitas
555,857nanapmiS 52,862 - - 27 811,444 406,31nial knab irad nanapmiS 100 13,704
Hutang paj 362,1ka - - - - 1,263 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - - - - - - Bunga masih harus dibay 245,2ra - - - - 2,542 Kewaj 474nial-nial nabi - - - 529 1,003 Imbalan kerja kary 376nawa - - - - 673
111,777nabijawek halmuJ 52,962 - - 556 830,629
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun 2010
Agunan yang diambil alih dikurangi penyisihanpenurunan aktiva
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Penempatan pada Bank Indonesia dikurangibunga belum diamortisasi
Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitungsejak tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
PT Bank Ina Perdana48
33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN (Lanjutan)
halmuJiapmaSiapmaSnagneD1 bulan Dengan Dengan
3 Bulan 5 Tahun > 5 Tahun Lain-lain
Ekuitas
Modal saham - nilai saham Rp. 1.000Modal dasar - 400.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh - 128.000.00 128,000 - - - - 128,000 Modal disetor lainnya
368 863 - - Saldo laba (rugi)
Telah ditentukan penggunaannya 1,920 - - - - 1,920 Belum ditentukan penggunaannya (11,394) - - - - 11,394-
851,811hisreB - satiukE halmuJ - - - - 118,158
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 895,269 52,962 - - 556 948,787
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Kerugian yang belum direalisasi atas perubahannilai wajar investasi keuangan yang tersediauntuk dijual
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana 49
33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN (Lanjutan)
(dalam jutaan)
Sampai > 1 Bulan > 1 TahunDeng halmuJiapmaSiapmaSna1 bulan Dengan Dengan
3 Bulan 5 Tahun > 5 Tahun Lain-lain
Aset917,6saK - - - - 6,719
Giro pada Bank Indonesia 33,038 - - - - 33,038 Giro pada Bank Lain Dikurangi Penyisihan 69 - - - - 69
52,570 - - - - 52,570 Efek-efek Dikurangi Penyisihan 154,626 - - - - 154,626 Kredit yang diberikan Dikurangi Penyisihan 15,852 93,787 232,924 27,840 210,630 581,033 Pendapatan bunga masih harus diterima 3,584 - - - - 3,584 Biaya dibay -akumid ra - - - 5,933 5,933 Aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan - - - - 4,372 4,372
- - - - 1,407 1,407 Aset pajak tangg -nahu - - - 287 287
-nial-nial tesA - - - 2,723 2,723
854,662tesA halmuJ 93,787 232,924 27,840 225,352 846,361
Kewajiban dan Ekuitas
385,274nanapmiS 63,418 23,118 - 163,680 722,799 002,5nial knab irad nanapmiS - - - 351 5,551
Hutang paj 653,1ka 1,420 - - - 2,776 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 6 - - - - 6 Bunga masih harus dibay 500,2ra - - - - 2,005 Kewaj 074nial-nial nabi - - - 646 1,116 Imbalan kerja kary 053nawa - - - - 350
079,184nabijawek halmuJ 64,838 23,118 - 164,677 734,603
PT BANK INA PERDANA
tahun 2009
Penempatan pada Bank Indonesia dikurangibunga belum diamortisasi
PT BANK INA PERDANA
Agunan yang diambil alih dikurangi penyisihanpenurunan aktiva
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT Bank Ina Perdana50
33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN (Lanjutan)
halmuJiapmaSiapmaSnagneD1 bulan Dengan Dengan
3 Bulan 5 Tahun > 5 Tahun Lain-lain
Ekuitas
Modal saham - nilai saham Rp. 1.000Modal dasar - 400.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh - 128.000.00 128,000 - - - - 128,000 Modal disetor lainnyaKerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai
Saldo laba (rugi)Telah ditentukan penggunaannya 1,920 - - - - 1,920 Belum ditentukan penggunaannya (18,162) - - - - 18,162-
857,111hisreB - satiukE halmuJ - - - - 111,758
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 593,728 64,838 23,118 - 164,677 846,361
34. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Posisi aset dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan)
Dolar DolarHongkong Amerika Yen Dolar Dolar
Serikat Euro Eropa Jepang Australia Singapura JumlahAset
96354106418511saK
Dolar DolarHongkong Amerika Yen Dolar Dolar
Serikat Euro Eropa Jepang Australia Singapura JumlahAset
7435425206233saK
Tahun 2010
Tahun 2009
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT BANK INA PERDANA
PT BANK INA PERDANA
PT Bank Ina Perdana 51
35. INFORMASI SEGMEN
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:2010
DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah
PENDAPATAN765,221,918,29agnub natapadneP 3,761,862,826 96,580,985,393
Pendapatan bunga dan komisi 3,007,737,623 216,600,769 3,224,338,392
Hasil713,061,928,31nemges lisaH (4,794,266,438) 9,034,893,879
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 14,314,139,702 (4,935,539,051) 9,378,600,651 996,171,407,11hisreb )igur( abaL (4,935,539,051) 6,768,632,648
INFORMASI LAINNYAAsetPenempatan pada bank Indonesia 137,857,883,192 - 137,857,883,192
794,794,793,801hisreb kefe-kefE - 108,397,497,497 Kredit - bersih 550,232,693,146 41,841,799,548 592,074,492,694
670,838,710,4hisreb - patet tesA 2,926,187,667 6,944,025,743 578,363,859,59aynnial tesA 7,554,963,594 103,513,327,469
Jumlah Aset 896,464,275,786 52,322,950,809 948,787,226,595
Kewajiban147,185,372,377nanapmiS 38,169,986,695 811,443,568,436 673,557,102,11nial knab irad nanapmiS 2,502,552,013 13,704,307,389 897,260,722,5aynnial nabijaweK 253,797,411 5,480,860,209
Jumlah Kewajiban 789,702,399,915 40,926,336,119 830,628,736,034
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) dandi luar DKI Jakarta.
PT BANK INA PERDANA
PT Bank Ina Perdana52
35. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
2009DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah
PENDAPATAN398,392,829311,496,195,58agnub natapadneP 86,519,988,006
Pendapatan bunga dan komisi 4,690,745,942 120,252,150 4,810,998,092
Hasil)942,442,104,5(620,923,866,42nemges lisaH 19,267,084,777
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan 21,566,101,235 (2,026,979,169) 19,539,122,066 )961,979,620,2(409,203,273,51hisreb )igur( abaL 13,345,323,735
INFORMASI LAINNYAAsetPenempatan pada bank Indonesia 52,570,087,346 - 52,570,087,346
-713,349,526,451hisreb kefe-kefE 154,625,943,317 Kredit - bersih 566,702,872,104 14,329,798,812 581,032,670,916
907,639,730,1026,779,333,3hisreb - patet tesA 4,371,914,329 355,285,847,1865,113,110,25aynnial tesA 53,759,894,121
470,813,611,71559,191,442,928tesA halmuJ 846,360,510,029
Kewajiban768,628,408,23369,692,499,986nanapmiS 722,799,123,830 000,000,002,5281,319,053nial knab irad nanapmiS 5,550,913,182 214,554,471296,951,870,6aynnial nabijaweK 6,252,615,104
Jumlah Kewajiban 696,423,369,837 38,179,282,279 734,602,652,116
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Bank tidak menyajikan segmen berdasarkan usaha karena kegiatan usaha utama Bank hanyamemberikan kredit kepada debitur.
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT Bank Ina Perdana 53
36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
a. Maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007;b. Maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober 2008.
37. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU
- Efektif yang berlaku pada tanggal 1 Januari 2010PSAK 26 (Revisi 2008) : Biaya PinjamanPSAK 50 (Revisi 2006) : Instrumen Keuangan : Penyajian dan PengungkapanPSAK 55 (Revisi 2006) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan PengukuranPPSAK No 1 : Pencabutan PSAK 32 : Akuntansi Pengusahaan Hutan, PSAK 35 : Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi dan PSAK 37 : Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol PPSAK No: Pencabutan PSAK 41 : Akuntansi Waran dan PSAK 43 : Akuntansi Anjak Piutang PPSAK No 3 :Pencabutan PSAK 54 : Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah PPSAK No 4 :Pencabutan PSAK 31 (Revisi 2000) : Akuntansi Perbankan, PSAK 42 : Akuntansi PerusahaanEfek dan PSAK 49 : Akuntansi Reksadana
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26Desember 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22Desember 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito,sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakansimpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuksetiap nasabah pada suatu Bank adalah:
Berikut ini ikhtisar revisi Standar Akuntansi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia sampai dengan tanggal laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektifadalah sebagai berikut :
PPSAK No 5 : Pencabutan ISAK 6 : Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK 55 (Revisi 1999)tentang Instrumen Derivatif melekat pada Kontrak Dalam Mata Uang Asing.
Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yangdijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksipasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir padatanggal 22 Desember 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan inimerupakan penegasan dari ketentuan dalam keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilaisimpanan yang dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp 100.000.000, diubah menjadi maksimumRp 2.000.000.000.
Beban premi penjaminan yang dibayar selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesarRp 1.375.343.500 dan Rp 1.237.390.166.
PT BANK INA PERDANA
Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, depositoberjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima,letters of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi,standby letters of credits, performances bonds dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalamkeputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkaitdengan Bank.
PT Bank Ina Perdana54
37. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU (Lanjutan)
- Efektif yang berlaku pada tanggal 1 Januari 2011PSAK 1 (Revisi 2009) : Penyajian Laporan KeuanganPSAK 2 (Revisi 2009) : Laporan Arus KasPSAK 4 (Revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan TersendiriPSAK 5 (Revisi 2009) : Segmen OperasiPSAK 12 (Revisi 2009) : Bagian Partisipasi dalam Ventura BersamaPSAK 15 (Revisi 2009) : Investasi pada Entitas AsosiasiPSAK 25 (Revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan KesalahanPSAK 48 (Revisi 2009) : Penurunan Nilai AsetPSAK 57 (Revisi 2009) : Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset KontinjensiPSAK 58 (Revisi 2009) : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikanSAK ETAP : Entitas Tanpa Akuntabilitas PublikISAK 7 (Revisi 2009) : Konsolidasi Entitas Bertujuan KhususISAK 9 : Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Restorasi dan Kewajiban Serupa.ISAK 10 : Program Loyalitas PelangganISAK 11 : Distribusi Aset Non kas Kepada PemilikISAK 12 : Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Non moneter oleh Venturer
38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
Dewan Komisaris:Komisaris Utama : Birawa NatapradjaKomisaris Independen : Hari SugihartoKomisaris Independen : Denny Susilo
PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Berdasarkan Risalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Januari 2011, yangdinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 15 tanggal yang sama, yang dibuatdi hadapan Winanto Wiryomartani SH, M. Hum, Notaris di Jakarta, para pemegang saham mengangkatkembali Tuan Denny Susilo sebagai Komisaris Independen. Sehingga susunan Dewan Komisaris danDireksi setelah pengangkatan tersebut adalah sebagai berikut:
PT BANK INA PERDANACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar Akuntansi, Interprestasi dan Pencabutan Standar Akuntansi yang direvisi dan yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Sebagaimana dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
Direksi:BM ,amatariW idA .rI :amatU rutkeriD A
Direktur Kepatuhan : Budiarto SantosoatnanaH iwedaniW :rutkeriD
39. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggungjawab dalam mempersiapkan laporan keuangan yang telah diselesaikandan disetujui pada tanggal 31 Maret 2011.
PT Bank Ina Perdana 55
PT Bank Ina Perdana56