Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor
Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani
Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A
Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion,
Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]
Volume 028/ Tahun 2018PARIWARA IPB
Terbit Harian
Substansi pendekatan ke-sosial ekonomi (sosek)-
an sebagai suatu pendekatan interdisiplin dan
transdisiplin ilmu masih sangat diperlukan,
bahkan semakin penting diterapkan dalam menjawab
tantangan permasalahan pertanian kini dan
mendatang, meskipun reputasi dan pandangan sosek
maupun pertanian semakin menurun. Demikian garis
besar hasil Sarasehan Alumni Sosek Pertanian IPB
"Perkembangan Pemikiran Sosial Ekonomi Pertanian di
Indonesia", di kampus IPB Baranangsiang, Bogor (3/3).
Sarasehan diikuti sekira 50 orang alumni Sosek
Pertanian IPB, termasuk di antaranya Arif Satria (Rektor
IPB); Bayu Krisnamurthi (mantan Wakil Menteri
Pertanian dan Wakil Menteri Perdagangan RI); Bustanul
Arifin (Guru Besar Unila); Suryo Adiwibowo (pakar
lingkungan IPB yang juga mantan Sekjen Kementerian
Lingkungan Hidup RI); Lely Pelitasari (Wakil Ketua
Ombudsman RI); Yuana Setiowati (Deputi Pembiayaan
Kemeneg Kop-UKM RI); dan Hanawijaya (Direktur Bank
Jateng).
Rektor IPB mengatakan, tantangan pertanian dan
permasalahan yang akan dihadapi masyarakat saat ini dan di
masa yang mendatang akan semakin berat dan semakin
kompleks. Oleh karena itu, IPB harus pandai membaca
fenomena itu dan menjawabnya.
“Ke depan, IPB akan berkonsentrasi pada pengembangan
kemampuan lulusan-lulusannya sebagai technopreneur dan
sociopreneur yang didukung oleh kepemimpinan yang
tangguh. IPB akan melengkapi kegiatan tridarma perguruan
tinggi-nya dengan 'talent - scouting' bertahap sejak masuk
hingga lulus, serta menyediakan 'start-up school' dan inkubasi
bisnis,” ujar rektor.
Diskusi berkembang dan mengarah pada pentingnya
'rebranding' pertanian agar mampu menarik minat talenta
terbaik dari anak-anak muda Indonesia. Semua menyadari
pentingnya pertanian bagi kelangsungan hidup bangsa, tetapi
minat terhadap pertanian terus menurun. Diduga hal itu
disebabkan karena persepsi anak muda terhadap pertanian
yang terlalu sempit.
Pendekatan kelestarian lingkungan, keseimbangan ekologis,
kesehatan-menyeluruh (one - health system), agribisnis yang
inklusif, rantai pasok pangan, hubungan politik dengan
eksploitasi sumber daya alam dan kemiskinan, serta berbagai
persepsi baru terkait pertanian, perlu disebarluaskan.
Identifikasi kemampuan kreatif dan kepemimpinan sejak dini,
yang kemudian dibina dalam lembaga pendidikan tinggi
seperti IPB, perlu dikembangkan. Semua itu memang
membutuhkan pendekatan sosial ekonomi (sosek) yang
bersifat interdisiplin, mengaitkan keilmuan dan kepedulian,
serta berorientasi pada masyarakat. Alumni Sosek Pertanian
IPB diharapkan peran kontributifnya.*
Pendekatan Interdisiplin Sosial Ekonomi Penting bagi Pertanian dan IPB
Beralihnya penduduk desa ke kota di Indonesia
dapat menyebabkan penyebaran penduduk yang
tidak merata dengan populasi yang terpusat di
kota. Urgensi ini perlu menjadi perhatian untuk dapat
mengembangkan desa-desa di Indonesia.
Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang
merupakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat bersama dengan Kyoto University
mengadakan International Workshop tentang Rural
Development and Transmigration Studies (2/3) di IPB
International Convention Center, Bogor.
Dr Andrea Emma Pravitasari, Dosen Departemen Ilmu
Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian, IPB
dan ketua panitia mengatakan bahwa workshop ini merupakan
wadah untuk dapat mengkaji permasalahan pembangunan
desa dari berbagai hasil riset. Harapannya adalah dapat mencari
paradigma baru dalam upaya pengembangan desa.
Hal ini berdasarkan tujuan dari P4W itu sendiri, yakni sebagai
wadah IPB untuk pengembangan ilmu dan kepakaran dalam
bidang pengkajian, perencanaan dan pengembangan wilayah
serta sebagai wadah dalam pengembangan jaringan kemitraan
dan pusat sinergi kiprah para pakar bidang kewilayahan.
Kerjasama ini berawal dari kolaborasi riset yang terjalin antara
Kyoto University dengan IPB sejak 2015, dimana Dr Andrea
Emma dan Dr Ernan Rustiadi terlibat dalam sebuah proyek yang
dimotori oleh Prof Jane Singer, Kyoto University. Wilayah
kajiannya mengambil lokasi di Jambi, sehingga penelitian ini
melibatkan beberapa kolega dari Universitas Jambi. Riset ini
dibiayai oleh Pemerintah Jepang.
“Nantinya, kajian ini juga akan kami presentasikan di Kyoto
dengan audiens yang berbeda,” ungkapnya. Tidak hanya
dengan Kyoto University, international workshop ini juga
menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi sebagai co-organizer.
Dr Emma berharap dari adanya international workshop ini, akan
ditemukan solusi dalam pengembangan wilayah desa melalui
berbagai terobosan (SMH/Zul)
P4W IPB Jalin Kerjasama dengan Kyoto University untuk Mengembangkan Desa
Paguyuban Sadulur Madiun Kenalkan IPB Kepada Siswa SMA
Paguyuban Sedulur Madiun(Pasmad) adalah sebuah
paguyuban yang menaungi mahasiswa Madiun
yang menempuh studi di Institut Pertanian Bogor
(IPB). Pasmad melaksanakan IPB Goes to School (IGTS)
yang dilaksanakan awal bulan lalu di berbagai sekolah
menengah di karesidenan Madiun. Ada 16 sekolah yang
dikunjungi dalam kegiatan ini dengan jumlah total siswa
kurang lebih 2000 siswa siswi.
“Siswa-siswi menggali informasi mengenai IPB terutama
tentang bagaimana kuliah di IPB, kehidupan kampus, suasana
proses belajar-mengajar di IPB, apa saja fasilitas yang dimiliki,
jurusan apa aja yang dimiliki, biaya hidup dan informasi-informasi
lainnya,” ujar Ketua Pasmad, Abdullah Miqdad.
Menurut siswa, kegiatan IGTS ini sangat bermanfaat bagi mereka
yang saat ini duduk di kelas XII IPA maupun IPS. Terutama untuk
menambah wawasan tentang IPB dan informasi lainnya. Para
guru pun berpendapat sama, selain bisa menambah wawasan
siswa , kegiatan ini mampu memotivasi siswa agar kelak bisa
melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.
“Kami merasa bangga bisa menjadi duta almamater dalam
mensosialisasikan IPB. Kami bangga bisa menyandang nama IPB
yang akan kami kenalkan kepada siswa siswi terbaik bangsa yang
ada di Madiun yang nantinya akan menjadi calon mahasiswa
IPB,” ujarnya.(**/Zul)
2
3
Kegiatan bercocok tanam menjadi hal yang lumrah
bagi Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Sebagai Departemen yang mendalami teknik budidaya
tanaman, tidak heran jika ladang dan sawah menjadi
tempat yang paling sering dikunjungi setiap pagi oleh
mahasiswa untuk praktikum.
Tidak cukup melalui praktikum, Himpunan Mahasiswa
Agronomi dan Hortikultura (Himagron) IPB berupaya
mengembangkan minat dan bakat mahasiswa terhadap
budidaya tanaman dengan membentuk beberapa klub
tanaman. Afdal Yusra, mahasiswa Agronomi dan
Hortikultura, sebagai Ketua Klub Sayur menerangkan
bahwa klub ini bertujuan meningkatkan kapasitas
mahasiswa Agronomi dan Hortikultura dari segi
keprofesian. Klub Himagron berada di bawah naungan
Departemen Agroimplement, Himagron.
"Jadi klub tanaman ini semacam klub mandiri yang bekerja di
bawah pantauan Himagron. Seluruh rencana kegiatan dan
anggaran didiskusikan oleh perangkat klub yang terdiri dari ketua
klub, sekretaris, bendahara, anggota tetap, dan volunter.
Sedangkan anggaran kegiatan klub ini disuplai penuh dari
Himagron,” tambahnya.
Klub Himagron ini terbagi menjadi Klub Tanaman Sayur, Buah,
Hias, Obat dan Aromatik, serta Perkebunan.
"Setiap klub memiliki struktur masing-masing. Untuk kegiatan,
setiap minggu insyaAllah selalu ada kegiatan, baik itu di lapang,
laboratorium, kunjungan, maupun sekedar diskusi dalam ruangan.
Klub Tanaman Sayur, Buah, serta Obat dan Aromatik terpusat
kegiatannya di Kebun Percobaan Cikabayan IPB,” terangnya.
Kegiatan Klub Tanaman Hias berlokasi di Rumah Anggrek
Leuwikopo, sedangkan Klub Tanaman Perkebunan melakukan
kegiatan di Kebun Percobaan Cikabayan Atas.
"Kami berharap dengan adanya klub ini dapat menjadi wadah
peningkatan kapasitas keprofesian civitas AGH. Karena selain
sebagai tempat belajar, kami juga ingin klub ini dapat
menghasilkan pemuda yang memiliki jiwa wirausaha yang tinggi
dan dapat tersalurkannya potensi mereka di klub ini,” tutupnya.
(SMH/Zul).
Klub Himagron Ala IPB Bantu Mahasiswa Kembangkan Keilmuwan Agronomi
Ikatan Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Trenggalek dan Tulungagung atau yang kerap disebut Ikamateta merupakan salah satu Organisasi
Mahasiswa Daerah (Omda) yang berada di wilayah Jawa Timur. Tahun ini Ikamateta kembali mengadakan IPB Goes To School akhir Januari lalu di SMA/Sederajat yang berada di kawasan Trenggalek-Tulungagung.
Event ini terdiri dari berbagai rangkaian acara, salah satunya Roadshow. Acara yang sudah menjadi event tahunan di Ikamateta ini telah mendatangi 17 sekolah SMA/Sederajat di Trenggalek-Tulungagung. Ada 600 an siswa yang antusias dalam acara Roadshow kali ini.
Roadshow ini memang bukan hanya mengenalkan IPB saja, namun juga pengenalan fakultas dan pengalaman
mahasiswa daerah Trenggalek dan Tulunggagung dalam menjalankan perkuliahan maupun perjuangan masuk IPB. Mahasiswa yang turut serta dalam Roadshow kali ini berjumlah 35 mahasiswa.
“Acara Roadshow ini sangat bermanfaat bagi kami yang ingin tahu lebih lanjut mengenai IPB, terutama bagi kami yang sangat ingin masuk IPB,” ujar salah satu siswa. Tak hanya siswa, para guru pun sangat menyambut baik dan senang atas Roadshow yang diadakan. Alasannya karena siswa-siswanya bisa mengenal lebih jauh tentang IPB dan tahu lebih jelas tentang departemen yang ada di IPB.
Setiap roadshow banyak macam-macam pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Tetapi yang paling banyak ditanyakan adalah mengenai jalur masuk di IPB. Jalur masuk di IPB ada 5 yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI), Beasiswa Utusan Daerah (BUD), dan jalur Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) yang di dalamnya ada jalur Ketua OSIS. Acara Roadshow ini juga merupakan ajang untuk menunjukkan kekompakan anggota Omda juga untuk mencari teman baru. Karena setiap Roadshow selalu ada siswa yang penuh semangat bertanya dan mengenal lebih jauh tentang IPB. IPB Goes To School ini diharapkan menjadi event yang selalu ditunggu-tunggu dan dinantikan siswa SMA/Sederajat di Trenggalek-Tulunggagung, maupun di daerah lainnya.(***/Zul)
Mahasiswa IPB Asal Tulungagung Sambangi Ratusan Siswa SMA Jelaskan Jalur Masuk di IPB
4
Nikmati Liburan, Banana Pirates IPB Kenalkan Pendidikan Cinta Budaya dan Lingkungan di Pulau Pisang
Liburan seringkali identik dengan aktivitas
bersenang-senang, kumpul bersama keluarga
dan menghabiskan uang yang tidak sedikit.
Namun, hal berbeda dilakukan mahasiswa Institut
Pertanian Bogor (IPB). Tergabung dalam komunitas
sociotraveller “Banana Pirates”, mahasiswa IPB
lintas angkatan ini inisiasi “Banana Adventure”,
perjalanan wisata ke Pulau Pisang, Lampung pada
awal bulan lalu ini diwarnai dengan kegiatan sosial
dan pengabdian. Kegiatan ini merupakan salah satu
wujud visi Banana Pirates yaitu menjadikan
sociotraveller sebagai trend, tidak hanya rajin jalan-
jalan namun juga berbagi kepada sesama. Pulau
Pisang adalah pulau kecil yang terletak di Provinsi
Lampung.
“Peserta BananaAdventure ini dari hasil rekruitmen
secara terbuka di berbagai media sosial. Tidak harus
anak IPB, yang penting bersedia untuk komitmen dan
ikut dalam semua kegiatan yang akan dilakukan
selama di sana,” kata Kays, Founder Banana Pirates.
Pendaftar berasal dari 4 kampus yaitu IPB, Universitas
Diponegoro (UNDIP), Universitas Negeri Lampung
(UNILA) dan IAIN Surakarta.
“Dalam perjalanan 4 hari 3 malam itu selain
menikmati suasana pantai yang masih perawan, kami
juga melakukan kegiatan sosial seperti mengajar
anak-anak terkait pendidikan karakter, cinta budaya
dan lingkungan. Kondisi pendidikan di Pulau Pisang
termasuk memprihatinkan karena hanya terdapat 2
SD dan 1 SMP, sedangkan untuk SMA, anak-anak harus
merantau luar pulau. Pada malam hari, kami juga mencoba
sedikit berbagi ilmu agama dengan mengajar ngaji anak-
anak di masjid yang ada di Pulau Pisang. Baik peserta
maupun anak-anak terlihat sangat akrab,” tambah Kays
yang juga merupakan mahasiswa Departemen Agronomi
dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB ini.
Tak hanya itu, peserta BananaAdventure juga datang ke
rumah warga satu persatu untuk mengenal karakteristik
masyarakat lebih dekat dan menampung aspirasi terkait
permasalahan sehari-hari secara langsung untuk nantinya
disampaikan ke pihak yang berwenang.
“Kegiatan ini seru banget. Gak nyesel deh ikutan. Saya
banyak banget dapat ilmu bermanfaat. Kemarin kita belajar
ngukur kedalaman laut, kemiringan pantai, kejernihan air
dan juga belajar tentang kebudayaan masyarakat lokal.
Semoga kegiatan selanjutnya di daerah yang beda kondisi,
pegunungan” kata Annisya Istiqomah, salah satu peserta
dari Sekolah Bisnis IPB.
Kays menyampaikan kondisi alam di Pulau Pisang sangat
indah, khususnya pantai yang masih terawat. Namun, akses
yang kurang memadai seperti sulitnya akses keluar masuk
pulau karena tidak ada jembatan penyeberangan
menjadikan akses perekonomian Pulau Pisang belum
bergeliat.
Hal ini sangat disayangkan karena dengan kondisi pantai
yang sangat indah tidak diiringi dengan penyediaan
penginapan yang memadai, tidak adanya pengrajin
cinderamata khas Lampung dan lain-lain
Terkait itu pula, peserta BananaAdvanture juga melakukan
kunjungan ke para pengrajin kain tapis dan melakukan
analisis uji kelayakan pariwisata di Pulau Pisang tersebut.
Salah satu post project dari kegiatan BananaAdventure ini,
tambah Kays, ialah untuk mengenalkan kain Tapis khas
Lampung ke masyarakat Indonesia maupun mancanegara.
Pada kegiatan kunjungan ke pengrajin kain Tapis turut
hadir pula Kapolsek dan Camat Pulau Pisang (FI/Zul)
Kemala IPB Kenalkan Jalur OSIS pada Pelajar di Lampung
5
Isi liburan di kampung halaman, ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) asal Lampung yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lampung
(Kemala) kunjungi 81 SMA-SMA di Provinsi Lampung. Selama akhir Januari hingga awal Februari lalu, mereka mempromosikan IPB dan perguruan tinggi kepada 5000 siswa siswi SMA. Kegiatan ini terangkum dalam program IPB Goes To School (IGTS) 2018.
“Antusias siswa/i SMA membuktikan bahwa IPB masih menjadi kampus favorit para siswa/i SMA. Sebanyak 191 Mahasiswa Kemala mengubah pandangan mereka tentang pentingnya pertanian di negara berkembang khususnya Indonesia,” ujar Ketua Kemala, Kresna Bhayu Adelta.
Siswa/i sangat antusias dan bertanya banyak hal tentang IPB. Salah satunya adalah jalur masuk Leaders. Leaders adalah salah satu jalur masuk pada program sarjana yang diperuntukan untuk siswa/i yang pernah menjadi ketua osis di sekolahnya. Program ini pertama kali pada tahun 2018 dan menjadi daya tarik sendiri bagi siswa/i SMA kelas XII untuk masuk ke IPB sebagai kampus pertanian terbaik se-Indonesia.
Florensia (Xaverius Pahoman) merupakan salah satu siswi yang memberikan tanggapan yang sangat positif atas
kegiatan ini. Dari kegiatan ini, Ia mendapatkan informasi tentang IPB dengan sangat menarik dan detail.
“Bertemu dengan adik kelas dan guru merupakan salah satu hal menarik yang tidak akan mahasiswa Kemala lewatkan. Memberikan informasi seputar jalur masuk, fakultas yang ada di IPB serta motivasi tentu memberikan manfaat bagi siswa/i kelas XII yang masih belum faham tentang pertanian,” tambahnya.
Setelah melakukan IGTS selama 10 hari, Kemala juga menggelar Back To Village 2018 dengan tema Anamorphic di Graha Bintang Malahayati. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang diperuntukan bagi seluruh siswa-siswi SMA /SMK se-Provinsi Lampung dengan jumlah peserta 2200 pelajar. Tujuannya adalah memotivasi siswa/i tentang pentingnya melanjutkan studi ke perguruan tinggi serta memfasilitasi para pelajar dalam menghadapi SBMPTN 2018.
“Bentuk kegiatannya berupa pengerjaan soal-soal SBMPTN sekaligus simulasi kondisi dan suasana pada saat tes SBMPTN. Dimana hasilnya dapat dijadikan barometer dalam pengerjaan SBMPTN sesungguhnya, sehingga peserta mempunyai dasar dan pengalaman untuk menghadapi tes SBMPTN 2018. Soal yang dikerjakan terdiri dari soal kemampuan umum (Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris), kemampuan dasar, Saintek, dan Sosum (Sosiologi Umum),” tambahnya.
Setelah mengerjakan soal, Kemala menampilkan Parade Anamorphic dan Parade Bendera yang sangat memukau dengan tujuan agar siswa siswi dapat mengetahui fakultas-fakultas yang ada di IPB. Ketua Himpunan Alumni, Ir Sutono turut hadir dalam kegiatan tersebut serta memberikan sambutan serta motivasi bagi para pelajar untuk tetap semangat belajar. Talk Show dan bedah kampus yang disampaikan oleh Duta IPB serta pengusaha sukses alumni IPB yaitu Audy Joinaldy. Pada akhir acara ditampilkan gueststar penyanyi Ify Alysa dan komika Ridwan Remin.(**/Zul).
Tim mahasiswa Insitut Pertanian Bogor (IPB) dari Departemen Ilmu Komputer berhasil meraih posisi Runner-Up dalam Kompetisi Arkavidia Informatics &
IT Fest iva l d i Bandung (9-10/2) . Kompet is i in i diselenggarakan oleh Program Studi Informatika, Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi, dan Himpunan Mahasiswa Informatika Institut Teknologi Bandung.
Bertajuk “Gaining Independence in IT Through Innovative and Sus ta inab le S ta r tup”, dengan sub- tema
Technovation, mahasiswa IPB ini berhasil mengembangkan sebuah aplikasi travelling hemat yang dinamai “Trivia” a.k.a Country via apps.
Salah satu anggota tim, Airlangga Vishnu, menyampaikan bahwa aplikasi travelling ini didesain untuk memudahkan perjalanan para pelancong yang akan berlibur.
“Aplikasi ini tidak menjembatani transaksi dari maskapai ataupun travel kepada para pelancong, namun Trivia memberikan rute perjalanan kepada pelancong berdasarkan keinginan dan budget yang dimiliki,” ujarnya.
Selama ini masih banyak pelancong yang kurang memahami rute dan kondisi di lapangan, sehingga biaya perjalanan tentu akan lebih mahal. Ia menambahkan, salah satu tujuan diciptakannya aplikasi ini ialah untuk membumikan pariwisata Indonesia dan membantu usaha oleh-oleh ataupun wisata milik masyarakat lokal.
A i r l angga dan t im berharap d i masa depan dapat mengembangkan aplikasi ini sebagai usaha startup di bidang socio-preneur Indonesia setelah lulus dari IPB.
Ciptakan Aplikasi Travelling Hemat, Mahasiswa IPB Juarai Kompetisi IT 2018
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 10-28 MARET 2018
Sabtu- Rabu, 10- 28 Maret 2018 IPB Art Contest 2018
Tempat : Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPB CP : Qudsyi Ainul Fawaid (085715623003)
1
Jumat- Minggu, 23- 25 Maret Meteorological Day 2018 "National Meteorological Debate Competition”
Tempat : Ruang Kuliah dan Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
5
Minggu, 25 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Sarasehan Nasional Perubahan Iklim”
Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)Narasumber : - Prof. Ir. Rachmat Nadi Witoelar- Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.Sc - Prof. Dr. Thomas Djamaluddin - Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc 7
Sabtu, 24 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Kepo Iklim”
Tempat : Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
6
Minggu, 18 Maret 2018 Meteorological Day 2018 "Nonton Bareng An Inconvenient Truth”
Tempat : Cinemaxx Lippo Kebun Raya Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi IPB CP : Adnan Ramadhitya (0821 14698482)
4
Kamis, 15 Maret 2018 MoU IPB dengan Kabupaten Nias Utara
Waktu : 14.00 - 15.00 WIB Tempat : Ruang Sidang Rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 2, Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Direktorat Kerjasama dan Hubungan Alumni IPBCP : 0251-8622642 ex. 111 3
Rabu, 14 Maret 2018 Seminar “SPIRIT OF INDONESIA”
Tempat : Auditorium CCR IPBUnit Penanggung Jawab : Kementerian Apresiasi dan Olahraga BEM KM IPB 2018CP : Hendrawan Tri Prabowo( 081219819245)Narasumber:- Dr. (H.C.) H. Zulki�i Hasan, SE., MM.- Dede yusuf, ME. ST. (Ketua Komisi IX DPR RI)- Dr. Syarkawi Rauf, SE., MM. (Ketua KPPU)- Dr. Abraham Samad, SH., MH. (Ketua KPK 2011 - 2015)- Anindya Bakrie (CEO Bakrie Group)
2
Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:
www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id