PAPARAN SUBSTANSI
RENCANA STRATEGIS 2018-2022,
RENJA P-APBD 2018 & RENJA 2019
DINAS KESEHATAN KOTA BATU
KETERKAITAN DENGAN
RPJMD KOTA BATU
“Desa Berdaya Kota Berjaya Mewujudkan Kota Batu Sebagai Sentra Agrowisata Internasional yang
Berkarakter, Berdaya Saing dan Sejahtera”
1. Meningkatkan Stabilitas
Sosial, Politik dan
Kehidupan Masyarakat
yang Harmonis,
Demokratis, Religius dan
Berbudaya berbasis Nilai
– nilai Kearifan Lokal
2. Meningkatkan
Pembangunan Sumber
Daya Manusia seutuhnya
melalui Aksesbilitas dan
Kualitas Pelayanan
Pendidikan, Kesehatan,
Sosial dan Pemberdayaan
Perempuan
3. Memacu Pertumbuhan
Ekonomi Daerah yang
Inklusif, Berkualitas
dan Berkeadilan
melalui
Pengembangan
Agrowisata, dan
Kemandirian
Produktivitas Desa
4. Meningkatkan
Pembangunan Infrastruktur
dan Konektifitas Daerah
yang Berkualitas Untuk
Pemerataan Pembangunan
yang Berkeadilan dan
Berkelanjutan
1. Terwujudnya Batu Kota
Nyaman dengan adanya Peran
Pemerintah Dalam Melindungi
dan Menjamin hak-hak
seluryh warga melalui
Stabilitas Politik, Kerukunan
Hidup Beragama serta
Integritas Nilai-nilai Budaya
dan Karakter Masyarakat
2. Terwujudnya
Penguatan Kapasitas
SDM Kota Batu melalui
Pelayanan Dasar
Pendidikan, Kesehatan
dan Sosial berbasis
Pengarusutamaan
Gender
3. Mewujudkan Daya
Saing Perekonomian
Daerah yang Progresif,
Mandiri dan
Berwawasan
Lingkungan Berbasis
pada Potensi Unggulan
4. Terwujudnya
Pembangunan
Infrastruktur dan
Konektifitas Daerah yang
Berkualitas, Merata dan
Berkelanjutan Berbasis
Kemadirian dan
Produktifitas
Desa/Kelurahan
MIS
IT
UJU
AN
VISI
5. Meningkatkan Tata
Kelola Pemerintahan
yang Baik, Bersih dan
Akuntabel
Berorientasi pada
Pelayanan Publik
yang Profesional
5. Terwujudnya Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan
Pelayanan Publik yang Baik dan
Profesional yang Didukung oleh
Mantapnya Sistem Kelembagaan
dan aparatur yang Berkualitas
dan Berkompeten berdasarkan
Pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Sasaran :
Meningkatnya Derajat
kesehatan Masyarakat
Sasaran :
Meningkatnya Peran dan Pemberdayaan
Perempuan dalam Pembangunan
Sasaran :
Meningkatnya Kualitas daya
saing Tenaga Kerja
Indikator :
Indeks Sumber Daya Manusia
SA
SA
RA
N
Sasaran :
Meningkatnya Derajat
Ekonomi Masyarakat
Indikator : Indeks Pembangunan Manusia (bidang kesehatan)
RENSTRA DINKES
KOTA BATU
TU
JUA
NS
AS
AR
AN
ST
RA
TE
GIS
IKU
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan serta kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Kota Batu
6. Indeks Penyakit Tidak
Menular
IND
IKA
TO
R
TU
JUA
N
3. Indeks kesehatan balita
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat Kota Batu (IPKM)
1. Indeks pelayanan kesehatan
2. Indeks kesehatan
reproduksi 7. Indeks penyakit menular
5. Indeks Kesehatan
Lingkungan
4. Indeks Keluarga Sehat
6
No Rumusan Tujuan Indikator SatuanKondisi Awal
(2017)
TARGET
2018 2019 2020 2021 2022
1Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)
Rasio 0,6184* 0.6184 0.6195 0.6200 0.6250 0.6300
RUMUSAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN
INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN
MASYARAKAT (IPKM)
IPKM adalah indikator komposit untuk menggambarkan kinerja
pembangunan kesehatan masyarakat di Kota Batu. Dihitung dengan
menjumlahkan nilai indeks pelayanan kesehatan, indeks kesehatan
reproduksi, indeks kesehatan balita, indeks keluarga sehat, indeks kesehatan
lingkungan, indeks penyakit menular dan indeks penyakit tidak menular
dibagi dengan 7.
IPKM dipilih karena lebih menggambarkan kinerja sektor kesehatan dalam
menyelesaikan masalah kesehatan di wilayah kerja dan sekaligus
menunjukkan upaya sektor kesehatan secara lebih detil dalam peningkatan
Angka Harapan Hidup yang merupakan salah satu komponen penyusun dari
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
8
RUMUSAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
No Rumusan Sasaran Indikator SatuanKondisi
Awal (2017)
TARGET
2018 2019 2020 2021 2022
1
Meningkatnya akses dan
kualitas pelayanan
kesehatan
Indeks pelayanan
kesehatanrasio 0.5287 0,5287 0,53 0,5355 0,545 0,55
Indeks kesehatan
balitarasio 0.5284 0,6778 0,678 0,6814 0,6848 0,6882
Indeks kesehatan
reproduksirasio 0.6778 0,5284 0,53 0,535 0,54 0,545
Indeks penyakit
menularrasio 0.7798 0,7798 0,7805 0,7844 0,7883 0,7923
Indeks penyakit tidak
menularrasio 0.5550 0,555 0,5575 0,5603 0,5631 0,5659
Indeks keluarga sehat rasio 0.3818 0,3818 0,385 0,3869 0,3889 0,3908
Indeks kesehatan
lingkunganrasio 0.8776 0,8776 0,8785 0,8829 0,8873 0,8917
NOSASARAN
( KINERJA UTAMA)
INDIKATOR KINERJA
UTAMAPENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN SUMBER DATA
1.
Meningkatnya akses dan
kualitas serta
Kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat
Indeks Pelayanan
Kesehatan
Indeks Pelayanan Kesehatan adalah indikator
komposit yang mencerminkan kualitas pelayanan
kesehatan dasar di suatu daerah. Diperoleh melalui
penjumlahan beberapa indikator yaitu: [Rasio
Puskesmas per 30.000 penduduk*proporsi bobot
indikator] + [Proporsi desa dengan kecukupan
jumlah posyandu per desa*proporsi bobot indikator]
+ [ Rasio bidan per penduduk*proporsi bobot
indikator] + [Rasio dokter per penduduk*proporsi
bobot indikator] + [Persentase ketersediaan obat
dan vaksin*proporsi bobot indikator] + [Persentase
fasilitas pelayanan kesehatan terakreditasi
paripurna*proporsi bobot indikator]
Laporan Bidang
pelayanan
kesehatan,
Laporan
Puskesmas
Indeks Kesehatan
Reproduksi
Indeks Kesehatan reproduksi adalah indikator
komposit yang menggambarkan kualitas pelayanan
kesehatan maternal dan kesehatan reproduksi bagi
remaja putri/ wanita usia subur di wilayah kerja
tertentu pada kurun waktu tertentu. Diperolehi
melallui penjumlahan indikator sbb: [Persentase
linakes*proporsi bobot indikator] + [cakupan
peserta KB aktif*proporsi bobot indikator] + [
Cakupan K4*proporsi bobot indikator] + [Persentase
KEK pada WUS*proporsi bobot indikator]
Laporan Bidang
kesehatan
masyarakat,
Laporan
Puskesmas
9
NOSASARAN
( KINERJA UTAMA)
INDIKATOR KINERJA
UTAMAPENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN SUMBER DATA
Meningkatnya akses dan
kualitas serta
Kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat
Indeks Kesehatan Balita
Adalah indikator komposit yang menggambarkan
kualitas pelayanan kesehatan bagi kelompok
sasaran balita di wilayah kerja tertentu pada kurun
waktu tertentu, diperoleh dari penjumlahan
indikator: [Cakupan balita gizi buruk dan gizi
kurang*proporsi bobot indikator] + [cakupan balita
pendek dan sangat pendek*proporsi bobot
indikator] + [ Cakupan balita gemuk*proporsi
Laporan Bidang
kesehatan
masyarakat,
Laporan
Puskesmas
Indeks Kesehatan
Lingkungan
Adalah indikator komposit yang menggambarkan
kualitas pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular di wilayah kerja tertentu pada
kurun waktu tertentu. Diperoleh dari penjumlahan
indikator: [prevalensi penyakit berbasis
lingkungan*proporsi bobot indikator] + [cakupan KK
dengan akes sanitasi dasar * proporsi bobot
indikator]
Laporan Bidang
kesehatan
masyarakat,
Laporan
Puskesmas
10
NOSASARAN
( KINERJA UTAMA)
INDIKATOR KINERJA
UTAMAPENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN
SUMBER
DATA
PENANGGUNG
JAWAB
Meningkatnya akses dan
kualitas serta
Kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat
Indeks Keluarga Sehat
Keluarga sehat adalah Keluarga yg memenuhi
80% dari 12 indikator keluarga sehat. Indeks
Keluarga sehat diperoleh dari jumlah keluarga
sehat dibagi jumlah seluruh keluarga di wilayah
kerja x 100%
Laporan
Bidang
kesehatan
masyarakat,
Laporan
Puskesmas
Bidang
kesehatan
masyarakat
Indeks Penyakit Menular
Adalah indikator komposit yang menggambarkan
kualitas pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular di wilayah kerja tertentu pada
kurun waktu tertentu. Diperoleh dari
penjumlahan indikator: [Cakupan pneumonia
balita*proporsi bobot indikator] + [cakupan diare
balita*proporsi bobot indikator] + [ Cakupan ISPA
balita*proporsi bobot indikator] + [Cakupan
Imunisasi dasar lengkap*proporsi bobot indikator]
Laporan
Bidang
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit,
Laporan
Puskesmas,
Laporan RS
Bidang
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit
Indeks Penyakit Tidak
Menular
Adalah indikator komposit yang menggambarkan
kualitas pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular di wilayah kerja tertentu
pada kurun waktu tertentu. Diperoleh dari
penjumlahan indikator: [Cakupan
hipertensi*proporsi bobot indikator] + [cakupan
diabetes melitus*proporsi bobot indikator] + [
Cakupan cedera*proporsi bobot indikator] +
[Cakupan kesehatan gigi dan mulut*proporsi
bobot indikator] + [Cakupan obesitas
sentral*proporsi bobot indikator] + [Cakupan
gangguan mental/ kesehatan jiwa*proporsi bobot
indikator]
Laporan
Bidang
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit,
Laporan
Puskesmas,
Laporan RS
Bidang
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit
11
ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR SASARAN
Indeks pelayanan kesehatan dipilih karena dapat menggambarkan situasi sumber daya kesehatan di suatu
wilayah untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
Indeks kesehatan balita dapat digunakan melihat seberapa baik kinerja sektor kesehatan dalam mengatasi
masalah kesehatan, terutama masalah gizi pada kelompok sasaran balita
Indeks kesehatan reproduksi dapat menggambarkan secara lebih komprehensif capaian kinerja pelayanan
kesehatan pada penduduk usia reproduktif.
Indeks penyakit menular dipilih karena menggambarkan kinerja pencegahan dan pengendalian penyakit pada
masyarakat, terutama kelompok balita yang paling rentan terkena masalah kesehatan akibat penyakit menular
Indeks penyakit tidak menular dipilih karena mampu menggambarkan kinerja penanganan penyakit tidak
menular dengan ruang lingkup yang luas, meliputi penyakit hipertensi, diabetes melitus, cedera, gangguan jiwa,
obesitas sentral dan masalah kesehatan gigi dan mulut.
Indeks keluarga sehat dipilih karena indikator ini sekaligus merupakan indikator program prioritas
pembangunan kesehatan nasional, yaitu GERMAS.
Indeks kesehatan lingkungan dipilih karena dapat menggambarkan tidak hanya sekedar kualitas pelayanan
kesehatan lingkungan, namun juga dampak dari penyakit berbasis lingkungan
Secara umum, seluruh indikator sasaran dipilih karena komposit dari seluruh indikator sasaran ini akan membentuk nilai indeks pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM).
RENSTRA TAHUN 2018-2022
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Standarisasi Sumberdaya Kesehatan
PROGRAM
1. Cakupan Nifas Paripurna
2. Cakupan kesehatan anak balita paripurna
3. Jumlah Puskesmas yg dinilai
akreditasinya
4. Cakupan rawat jalan Puskesmas
5. Persentase Puskesmas dg kondisi baik
6. Persentase Puskesmas melakukan pelay
kesehatan jiwa
7. Persentase Pusk melakukan pelayanan
kesh khusus ( mata, gigi, PHN, Lab, P3K,
Jiwa)
KEGIATAN
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar
melalui PUSKESMAS PERMATA (Puskesmas Layanan
Primer Maju, Santun dan Terakreditasi)
2. Peningkatan Kualitas pelayanan kesehatan rujukan
dan perorangan
3. Peningkatan Pelayanan Kegawatdaruratan
4. Perencanaan Kebutuhan tenaga Kesehatan dan
Penyusunan Profil SDM Kesehatan
5. BOK Puskesmas
6. Penyediaan Biaya Pendukung Untuk Peningkatan
Mutu Pelayanan Kesehatan dasar PKM dan jaringan
di Puskesmas
7. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan dan
penyusunan profil SDM kesehatan
8. Pengembangan karir tenaga kesehatan
9. Upaya penyediaan dan peningkatan mutu obat,
obat tradisional dan perbekkes
10. Peningkatan mutu dan keamanan pangan industri
rumah tangga
1. Penyediaan/ Peningkatan/ Pemeliharaan
Sarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang
Bekerjasama Dengan BPJS Kesehatan
2. Pelatihan Tenaga Kesehatan dan / atau Tenaga
Administratif Pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang bekerjasama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
INDIKATOR
(IKU)
1. Indeks
Pelayanan
Kesehatan
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat utk hidup sehat
Sasaran SKPD
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
Tujuan SKPD
13
Program Pembinaan Lingkungan Sosial
Bidang Yankes dan
Sumber Daya Kesehatan
RENSTRA TAHUN 2018-2022
Program Perbaikan Gizi Balita
PROGRAM
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Pra Sekolah
1. Cakupan Nifas Paripurna
2. Cakupan kesehatan anak balita paripurna
3. Jumlah Puskesmas yg dinilai
akreditasinya
4. Cakupan rawat jalan Puskesmas
5. Persentase Puskesmas dg kondisi baik
6. Persentase Puskesmas melakukan pelay
kesehatan jiwa
7. Persentase Pusk melakukan pelayanan
kesh khusus ( mata, gigi, PHN, Lab, P3K,
Jiwa)
KEGIATAN
1. Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
2. Penanggulangan Masalah Gizi Balita
3. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian
keluarga sadar gizi
4. Peningkatan kapasitas kader posyandu dalam
rangka revitalisasi posyandu
1. Pelayanan Deteksi dini dan Intervensi Tumbuh
kembang Balita dan Anak Pra Sekolah (BALITA
INTAN)
INDIKATOR
(IKU)
2. Indeks
kesehatanbalita
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat utk hidup sehat
Sasaran SKPD
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
Tujuan SKPD
14
3. Indeks
kesehatanreproduksi
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja, Wanita Usia
Subur, Ibu Hamil, Ibu
Melahirkan dan Bayi
1. Audit Maternal Perinatal
2. Pelayanan Ibu Hamil dan Bayi Komprehensif
3. Penyelenggaraan Jaminan Persalinan
4. Peningkatan pelayanan kesehatan anak usia
sekolah dan remaja
5. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Wanita Usia Subur
4. Indeks
Keluarga Sehat
5. Indeks
kesehatanLingkungan
Program PromosiKesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat di bidangkesehatan
1. Pengembangan Media Promosi dan Informasi
Sadar Hidup Sehat
2. Fasilitasi dan Pemberdayaan Taman Posyandu
3. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat untuk
Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
4. Peningkatan kesehatan kerja dan olah raga
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program pengawasan
dan pengendalian kesehatan makanan
1. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
2. Peningkatan Kesehatan Lingkungan berbasis
STBM
3. Penguatan penyelenggaraan kota sehat
1. Pengawasan dan pengendalian keamanan dan
kesehatan makanan
Bidang Kesehatan
Masyarakat
RENSTRA TAHUN 2018-2022
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
PROGRAM
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
KEGIATAN
1. Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Tidak
Menular
1. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Lansia
INDIKATOR
(IKU)
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat utk hidup sehat
Sasaran SKPD
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
Tujuan SKPD
15
6. Indeks
penyakit
Tidak menular
7. Indeks
penyakit menular
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1. Peningkatan Imunisasi
2. Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah
3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Tubercoulosis
4. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular seksual dan HIV/AIDS
5. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
ISPA dan infeksi saluran pernafasan lainnya
6. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
Hepatitis dan Infeksi Saluran Pencernaan
Lainnya (HISP)
7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
tular vektor dan zoonosis
8. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
Kusta
Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
RENSTRA TAHUN 2018-2022
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
PROGRAM
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
KEGIATANINDIKATOR
(IKU)
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat utk hidup sehat
Sasaran SKPD
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
Tujuan SKPD
16
6. Indeks
penyakit
Tidak menular
7. Indeks
penyakit menular
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
SekertariatProgram Dukungan Manajemen Pelayanan Kesehatan
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas/Operasional
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan
Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar
Daerah
Penyediaan Jasa Pelayanan Kesehatan
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Perencanaan dan penganggaran program kesehatan
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan
Penelitian dan pengembangan program dan pelayanan
kesehatan
Penyusunan Kebijakan Daerah di Bidang Kesehatan
Manajemen dana DAK non-fisik tingkat Kota
2. Indeks
kesehatanbalita
3. Indeks
kesehatanreproduksi
4. Indeks
Keluarga Sehat
5. Indeks
kesehatanLingkungan
1. Indeks
Pelayanan
Kesehatan
CASCADING KINERJA
Peraturan Walikota Batu Nomor 77 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi,
Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Batu
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA BATU
INDIKATOR KINERJA UTAMA
DINAS KESEHATAN
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN KOTA BATU
TUGAS POKOK : Menyelenggarakan urusan pemerintahan wajib di bidang KESEHATAN
FUNGSI :
a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang kesehatan
b. Penyelenggaraan urusan di bidang kesehatan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugas
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugasnya
TUJUAN : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
INDIKATOR TUJUAN : Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Kota Batu
No. Indikator Kinerja Tujuan
1.
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Kota Batu
IPKM adalah indikator komposit untuk menggambarkan kinerja pembangunan kesehatan masyarakat di Kota Batu.
Dihitung dengan menjumlahkan nilai indeks pelayanan kesehatan, indeks kesehatan reproduksi, indeks kesehatan
balita, indeks keluarga sehat, indeks kesehatan lingkungan, indeks penyakit menular dan indeks penyakit tidak
menular dibagi dengan 7
19
INDIKATOR KINERJA KEPALA DINAS KESEHATAN
NOSASARAN
( KINERJA UTAMA)INDIKATOR KINERJA PENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN SUMBER DATA
1.
Meningkatnya akses dan
kualitas serta Kemandirian
masyarakat untuk hidup
sehat
1. Indeks Pelayanan
Kesehatan
Indeks Pelayanan Kesehatan adalah indikator
komposit yang mencerminkan kualitas pelayanan
kesehatan dasar di suatu daerah. Diperoleh melalui
penjumlahan beberapa indikator yaitu: [Rasio
Puskesmas per 30.000 penduduk*proporsi bobot
indikator] + [Proporsi desa dengan kecukupan jumlah
posyandu per desa*proporsi bobot indikator] + [
Rasio bidan per penduduk*proporsi bobot indikator] +
[Rasio dokter per penduduk*proporsi bobot indikator]
+ [Persentase ketersediaan obat dan vaksin*proporsi
bobot indikator] + [Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan terakreditasi paripurna*proporsi bobot
indikator]
Laporan Bidang
pelayanan
kesehatan,
Laporan
Puskesmas
2. Indeks Kesehatan
Reproduksi
Indeks Kesehatan reproduksi adalah indikator
komposit yang menggambarkan kualitas pelayanan
kesehatan maternal dan kesehatan reproduksi bagi
remaja putri/ wanita usia subur di wilayah kerja
tertentu pada kurun waktu tertentu. Diperolehi
melallui penjumlahan indikator sbb: [Persentase
linakes*proporsi bobot indikator] + [cakupan peserta
KB aktif*proporsi bobot indikator] + [ Cakupan
K4*proporsi bobot indikator] + [Persentase KEK pada
WUS*proporsi bobot indikator]
Laporan Bidang
kesehatan
masyarakat,
Laporan
Puskesmas
20
INDIKATOR KINERJA KEPALA DINAS KESEHATAN
NOSASARAN
( KINERJA UTAMA)
INDIKATOR KINERJA
UTAMAPENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Meningkatnya akses dan
kualitas serta Kemandirian
masyarakat untuk hidup
sehat
3. Indeks Kesehatan
Balita
Adalah indikator komposit yang menggambarkan
kualitas pelayanan kesehatan bagi kelompok sasaran
balita di wilayah kerja tertentu pada kurun waktu
tertentu, diperoleh dari penjumlahan indikator:
[Cakupan balita gizi buruk dan gizi kurang*proporsi
bobot indikator] + [cakupan balita pendek dan sangat
pendek*proporsi bobot indikator] + [ Cakupan balita
gemuk*proporsi
Laporan Bidang
kesehatan
masyarakat,
Laporan
Puskesmas
4. Indeks Kesehatan
Lingkungan
Adalah indikator komposit yang menggambarkan
kualitas pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular di wilayah kerja tertentu pada
kurun waktu tertentu. Diperoleh dari penjumlahan
indikator: [prevalensi penyakit berbasis
lingkungan*proporsi bobot indikator] + [cakupan KK
dengan akes sanitasi dasar * proporsi bobot indikator]
Laporan Bidang
kesehatan
masyarakat,
Laporan
Puskesmas
21
INDIKATOR KINERJA KEPALA DINAS KESEHATAN
NOSASARAN
( KINERJA UTAMA)
INDIKATOR KINERJA
UTAMAPENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Meningkatnya akses dan
kualitas serta Kemandirian
masyarakat untuk hidup
sehat
5.Indeks Keluarga Sehat
Keluarga sehat adalah Keluarga yg memenuhi 80%
dari 12 indikator keluarga sehat. Indeks
Keluarga sehat diperoleh dari jumlah keluarga sehat
dibagi jumlah seluruh keluarga di wilayah kerja x 100%
Laporan
Puskesmas
6.Indeks Penyakit
Menular
Adalah indikator komposit yang menggambarkan
kualitas pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular di wilayah kerja tertentu pada kurun
waktu tertentu. Diperoleh dari penjumlahan indikator:
[Cakupan pneumonia balita*proporsi bobot indikator]
+ [cakupan diare balita*proporsi bobot indikator] + [
Cakupan ISPA balita*proporsi bobot indikator] +
[Cakupan Imunisasi dasar lengkap*proporsi bobot
indikator]
Laporan Bidang
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit,
Laporan
Puskesmas,
Laporan RS
7. Indeks Penyakit Tidak
Menular
Adalah indikator komposit yang menggambarkan
kualitas pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular di wilayah kerja tertentu pada
kurun waktu tertentu. Diperoleh dari penjumlahan
indikator: [Cakupan hipertensi*proporsi bobot
indikator] + [cakupan diabetes melitus*proporsi bobot
indikator] + [ Cakupan cedera*proporsi bobot
indikator] + [Cakupan kesehatan gigi dan
mulut*proporsi bobot indikator] + [Cakupan obesitas
sentral*proporsi bobot indikator] + [Cakupan
gangguan mental/ kesehatan jiwa*proporsi bobot
indikator]
Laporan Bidang
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit,
Laporan
Puskesmas,
Laporan RS
22
CASCADING KINERJA
BIDANG PELAYANAN & SUMBER DAYA KESEHATAN
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan
kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
A.Program
Peningkatan
Pelayanan
KesehatanINDIKATOR :
INDIKATOR :
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dasar di Puskesmas
Indikator :
1. Persentase puskesmas yang mendapat
pendampingan akreditasi berkelanjutan
2. Persentase Puskesmas yang mengikuti
penilaian akreditasi
3. Persentase Puskesmas dibina agar
meningkat capaian PKP dan SPM bidang
kesehatan
4. Persentase Puskesmas yang mendapatkan
nilai memuaskan di survey kepuasan
masyarakat
2. Pembinaan pelayanan kesehatan rujukan
dan perorangan
Indikator :
1. Persentase sarana pelayanan kesehatan
swasta mendapatkan pembinaan oleh Dinas
Kesehatan
2. Jumlah tenaga penyehat tradisional yang
memiliki Surat Terdaftar Pengobat
Tradisional (STPT)
3. Persentase dokumen pengajuan bantuan
pendanaan pelayanan kesehatan rujukan
bagi masyarakat tidak mampu (non PBI dan
non PBI daerah) yang terverifikasi
4. Jumlah wisatawan mengakses layanan BATU
TAHES
3. Peningkatan Pelayanan Kegawatdaruratan
Indikator:
1. Jumlah kegiatan penanganan kegawat
daruratan yang dilakukan
Kegiatan (Eselon 4) Seksi YankesSasaran Program (Eselon 3)Tujuan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Anggaran
Rp. 1.100.000.000,-
Rp .187.000.000,-
Rp .410.000.000,-
Persentase Puskesmas
terakreditasi paripurna
Angka kontak peserta
JKN di Puskesmas
Persentase fasilitas
pelayanan kesehatan
rujukan terakreditasi
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk
Rasio tenaga perawat
per satuan penduduk
Rasio tenaga bidan per
satuan penduduk
Persentase ketersediaan
obat dan vaksin
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
A.Program
Peningkatan
Pelayanan
KesehatanINDIKATOR :
INDIKATOR :
4. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan
dan penyusunan profil SDM kesehatan
Indikator :
1. Jumlah dokumen perencanaan,
pendayagunaan, dan pengembangan SDM
kesehatan yang dihasilkan
2. Jumlah dokumen formasi dan
penempatan tenaga kesehatan yang
diusulkan kepada instansi pembina
kepegawaian Pemkot Batu
3. Jumlah dokumen profil SDM kesehatan
yang dihasilkan
5. Pengembangan karir tenaga kesehatan
Indikator :
1. Jumlah tenaga fungsional kesehatan yang
diusulkan kenaikan pangkat/ jabatannya
tepat waktu
2. Jumlah tenaga medis dan paramedis yang
mendapat rekomendasi untuk ijin praktek
Kegiatan (Eselon 4) Seksi SDKSasaran 1 Program (Eselon 3)Tujuan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Anggaran
Rp. 18.750.000,-
Rp. 17.200.000,-
Persentase Puskesmas
terakreditasi paripurna
Angka kontak peserta
JKN di Puskesmas
Persentase fasilitas
pelayanan kesehatan
rujukan terakreditasi
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk
Rasio tenaga perawat
per satuan penduduk
Rasio tenaga bidan per
satuan penduduk
Persentase ketersediaan
obat dan vaksin
A.Program
Peningkatan
Pelayanan
KesehatanINDIKATOR :
INDIKATOR :
6. Upaya penyediaan dan peningkatan mutu
obat, obat tradisional dan perbekkes
INDIKATOR:
1. Jumlah paket pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan untuk pelayanan
kesehatan dasar yang dapat direalisasikan
2. Persentase Puskesmas, sarana pelayanan
kesehatan swasta dan apotek dibina
pelayanan kefarmasiannya
3. Jumlah tenaga kefarmasian mendapatkan
pembinaan mengenai penggunaan obat
rasional (POR)
4. Persentase sarana battra jamu gendong,
jamu racik dan kosmetika yang dibina
5. Jumlah dokumen perencanaan kebutuhan
obat dan perbekalan kesehatan untuk
pelayanan kesehatan dasar yang dihasilkan
6. Jumlah Puskesmas dengan data
persediaan obat yang tervalidasi secara
berkala
7. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
INDIKATOR :
1. Jumlah pedagang makanan/ jajanan anak
sekolah yang dibina untuk keamanan
pangan
2. Jumlah rekomendasi P-IRT baru dan
perpanjangan yang diterbitkan
Anggaran
,-
Rp.2.077.538.250,-
Rp.76.899.800,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi FarmalkesProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Persentase Puskesmas
terakreditasi paripurna
Angka kontak peserta JKN
di Puskesmas
Persentase fasilitas
pelayanan kesehatan
rujukan terakreditasi
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk
Rasio tenaga perawat per
satuan penduduk
Rasio tenaga bidan per
satuan penduduk
Persentase ketersediaan
obat dan vaksin
B. Program
Pembinaan
Lingkungan Sosial
INDIKATOR:
Rasio Puskesmas
per satuan
penduduk
1. Penyediaan/ Pemeliharaan Saluran Air
Limbah, Sanitasi dan Air Bersih
INDIKATOR:
1. Persentase Puskesmas dengan IPAL yang
bisa berfungsi sesuai standar
2. Penyediaan/ Peningkatan/ Pemeliharaan
Sarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang
Bekerjasama Dengan BPJS Kesehatan
INDIKATOR :
1. Puskesmas yang direhabilitasi untuk
menunjang pelayan pengendalian
penyakit kepada masyarakat yang dapat
direalisasikan
2. Alat kesehatan dan alat penunjang
pelayanan Puskesmas untuk menunjang
pelayan pengendalian penyakit kepada
masyarakat yang dapat dibeli dan
difungsikan
3. Pelatihan Tenaga Kesehatan dan / atau
Tenaga Administratif Pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang bekerjasama
dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan
INDIKATOR:
1. Jumlah tenaga kesehatan fungsional
mendapat diklat fungsional tertentu
2. Jumlah tenaga kesehatan dan non
kesehatan yang mendapat diklat teknis
Anggaran
,-
Rp. 1.186.759.121,-
Rp. 5.656.700.000,-
Rp. 757.927.382,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi FarmalkesProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
C. Program
Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana
Prasarana
Puskesmas/Puskem
as Pembantu dan
Jaringannya
INDIKATOR:
1.Persentase
Puskesmas dan
jaringannya dalam
kondisi gedung
sesuai standar
Permenkes 75/
2014
2.Persentase
Puskesmas dengan
alat kesehatan dan
alat penunjang
sesuai standar
Permenkes 75/
2014 tentang
Puskesmas
3.Persentase
Puskesmas dengan
alat kesehatan
terkalibrasi sesuai
standar
1. Pengadaan sarana dan prasarana
Puskesmas
INDIKATOR:
1. Jumlah paket pengadaan alat
kesehatan dan alat penunjang
Puskesmas yang dapat direalisasikan
2. Pemeliharaan, peningkatan mutu serta
pengamanan Sarana dan Prasarana
Puskesmas
INDIKATOR:
1. Jumlah gedung Puskesmas dan
jaringannya yang direhabilitasi
2. Jumlah alat kesehatan di Puskesmas
dan jaringannya yang dikalibrasi
Anggaran (DAK)
,-
Rp. 750.500.000,-
Rp. 553.779.500,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi FarmalkesProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Kegiatan (Eselon 4 Puskesmas)
8. Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan di
Puskesmas Batu, Beji, Bumiaji, Sisir, Junrejo
Indikator:
1. Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir
4. Cakupan pelayanan kesehatan balita
5. Cakupan pelayanan kesehatan anak usia
pendidikan dasar
6. Cakupan pelayanan kesehatan penduduk
usia produktif
7. Cakupan pelayanan kesehatan penduduk
usia lanjut
8. Cakupan pelayanan kesehatan penderita
hipertensi
9. Cakupan pelayanan kesehatan penderita
diabetes melitus
10. Cakupan pelayanan kesehatan penderita
TBC
11. Cakupan pelayanan kesehatan orang
beresiko HIV AIDS
12. Cakupan pelayanan kesehatan orang
dengan gangguan jiwa
13. Cakupan KK disurvey keluarga sehat
14. Cakupan KK dilakukan intervensi sebagai
tindak lanjut survey keluarga sehat
9. Penyediaan Biaya Pendukung Untuk
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
dasar PKM dan jaringan di Puskesmas Batu,
Beji, Bumiaji, Sisir dan Junrejo
Indikator :
1. Tingkat pemenuhan kebutuhan operasional
Puskesmas bersumber dari dana kapitasi
JKN dalam satu tahun
Anggaran
Rp. 2.794.461.250,-
Rp. 5.938.433.858,-
-
Tujuan Sasaran 1 Program (Eselon 3)
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
A.Program
Peningkatan
Pelayanan
KesehatanINDIKATOR :
INDIKATOR :
1. Persentase
Puskesmas
terakreditasi
paripurna
2. Angka kontak
peserta JKN di
Puskesmas
3. Persentase fasilitas
pelayanan kesehatan
rujukan terakreditasi
4. Rasio tenaga medis
per satuan penduduk
5. Rasio tenaga
perawat per satuan
penduduk
6. Rasio tenaga bidan
per satuan penduduk
7. Persentase
ketersediaan obat
dan vaksin
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
CASCADING KINERJA
BIDANG PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT
A. Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
INDIKATOR:
1. Peningkatan Imunisasi
INDIKATOR:
2. Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah
INDIKATOR:
Anggaran
,-
Rp. 288.596.000,-
Rp. 259.824.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi Surveilance &
Imunisasi
Program (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi
Cakupan anak sekolah mendapat imunisasi
dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah
(BIAS)
Cakupan imunisasi lanjutan (campak,
pentavalen)
Cakupan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Wanita
Usia Subur (WUS) dan ibu hamil
Persentase desa/ kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
Jumlah Kasus Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
(KIPI) ditemukan dan ditangani sesuai prosedur
Jumlah kasus PD3I dan KLB penyakit menular
dan keracunan makanan yang dilakukan
pencegahan dan penanggulangan sesuai standar
Jumlah Calon Jemaah Haji mendapatkan
pemantauan kesehatan
Jumlah kasus penyakit potensial wabah yang
dilaporkan oleh RS, Puskesmas dan desa siaga
dalam waktu kurang dari 24 jam
Angka Notifikasi Kasus
Tuberculosis
Success Rate Kasus
Tuberculosis
Prevalensi HIV/ AIDS
pada kelompok umur 15-
49 tahun
Prevalensi kecacingan
pada anak usia sekolah
Incidence rate DBD
Prevalensi diare
Prevalensi hepatitis B
Prevalensi hepatitis C
Prevalensi pneumonia
pada balita
A. Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
INDIKATOR:
3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Tubercoulosis
INDIKATOR:
4. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular seksual dan HIV/AIDS
5. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
ISPA dan infeksi saluran pernafasan
lainnya
6. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
Kusta
Anggaran
,-
Rp. 378.150.024,-
Rp. 975.292.505,-
Rp. 104.728.910,-
Rp. 23.981.760,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi P2Program (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Cakupan temuan TB seluruh kasus
Persentase penderita TB BTA + mendapat
penanganan sesuai standar
Cakupan orang beresiko yang mendapatkan
skrining penyakit menular seksual dan HIV/AIDS
Cakupan penderita HIV/ AIDS yang ditemukan
Jumlah masyarakat kelompok umur 15-49 tahun
yang memiliki pengetahuan komprehensif
tentang HIV/ AIDS
Cakupan penemuan kasus pneumonia balita
Persentase balita dengan Penumonia yang
ditangani sesuai standar
Cakupan kasus kusta mendapat penanganan
sesuai standar
Angka Notifikasi Kasus
Tuberculosis
Success Rate Kasus
Tuberculosis
Prevalensi HIV/ AIDS
pada kelompok umur 15-
49 tahun
Prevalensi kecacingan
pada anak usia sekolah
Incidence rate DBD
Prevalensi diare
Prevalensi hepatitis B
Prevalensi hepatitis C
Prevalensi pneumonia
pada balita
A. Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
INDIKATOR:
7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
Hepatitis dan Infeksi Saluran Pencernaan
Lainnya (HISP)
8. Pencegahan dan penanggulangan penyakit
tular vektor dan zoonosis
Anggaran
,-
Rp. 624.770.443,-
Rp. 791.878.780,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi P2Program (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Cakupan kasus diare balita yang
ditemukan
Cakupan kasus diare semua umur yang
ditemukan
Persentase penjamah makanan
mendapatkan skrening hepatitis A
Persentase ibu hamil dan tenaga
kesehatan mendapatkan skrening hepatitis
B
Persentase masyarakat resiko tinggi
mendapatkan skrening hepatitis C
Cakupan kasus DBD positif mendapat
penanganan sesuai standar
Persentase kader Jumantik mendapatkan
bantuan operasional jumantik
Angka Bebas Jentik
Cakupan penanganan kasus malaria sesuai
standar
Cakupan anak usia dini dan anak SD
mendapatkan obat cacing
Persentase anak sekolah dasar yang disurvei
kecacingan
Angka Notifikasi Kasus
Tuberculosis
Success Rate Kasus
Tuberculosis
Prevalensi HIV/ AIDS
pada kelompok umur 15-
49 tahun
Prevalensi kecacingan
pada anak usia sekolah
Incidence rate DBD
Prevalensi diare
Prevalensi hepatitis B
Prevalensi hepatitis C
Prevalensi pneumonia
pada balita
B. Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Tidak
Menular
INDIKATOR:
9. Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Tidak
Menular
Anggaran
,-
Rp. 1.112.845.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi PTMProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Cakupan skrining Penyakit Tidak Menular
Persentase desa/ kelurahan memiliki
posbindu utama
Cakupan penderita penyakit Diabetes
Melitus yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar
Cakupan penderita penyakit Hipertensi yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar
Cakupan Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) berat yang ditemukan dan
mendapatkan penanganan sesuai standar
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pelayanan paliatif terpadu (Tagline Mc
Delivery)
Persentase Kawasan Tanpa Rokok yang
terbentuk
Prevalensi penyakit
hipertensi
Prevalensi penyakit
Diabetes Melitus
Prevalensi penduduk
dengan gangguan
jiwa berat
Prevalensi obesitas
CASCADING KINERJA
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
A. Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat di
bidang kesehatan
INDIKATOR :
1. Pengembangan Media Promosi dan
Informasi Sadar Hidup Sehat
2. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. Fasilitasi dan Pemberdayaan Taman
Posyandu
4. Peningkatan kesehatan kerja dan olah
raga
Jumlah pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
yang terbentuk dan mendapat pembinaan
Anggaran
,-
Rp. 135.000.000,-
Rp. 180.000.000,-
Rp. 137.500.000,-
Rp. 222.240.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi PromkesProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah peserta penyuluhan kesehatan yang
mendapatkan media informasi kesehatan
Frekuensi penyuluhan kesehatan masyarakat
melalui media massa yang terealisasi
Jumlah Puskesmas memiliki database kesehatan
keluarga sebagai hasil survey keluarga sehat
Persentase Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) yang dibina
Jumlah kader desa siaga dibina
Jumlah pihak swasta memiliki Mou dengan Dinas
Kesehatan untuk mendukung program
kesehatan masyarakat
Jumlah ide pemecahan masalah kesehatan
masyarakat yang diikutkan dalam sayembara
"Lumbung Ide Kesehatan"
Jumlah taman posyandu yang optimal (tribina)
Cakupan desa siaga
aktif
Persentase Rumah
tangga sehat
Persentase UKBM aktif
B. Program
Perbaikan Gizi
Balita
INDIKATOR :
1. Pemberian Tambahan Makanan dan
Vitamin
2. Penanggulangan Masalah Gizi Balita
3. Pemberdayaan masyarakat untuk
pencapaian keluarga sadar gizi
4. Peningkatan kapasitas kader posyandu
dalam rangka revitalisasi posyandu
Anggaran
,-
Rp. 400.000.000,-
Rp. 175.000.000,-
Rp. 160.000.000,-
Rp. 207.750.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Persentase balita stunting, gizi kurang dan gizi
buruk mendapat suplemen gizi/ makanan
tambahan
Persentase Ibu BBLR mendapat intervensi gizi
dan makanan tambahan
Persentase balita gizi kurang dan balita stunting
mendapat penanganan sesuai standar
Jumlah Ibu/ pengasuh BBLR, balita stunting, balita
gizi kurang, balita gizi lebih yang mengikuti
penyuluhan kesehatan mengenai pemberian
makanan sehat dan pola asuh anak yang sehat
Jumlah keluarga yang disurvey sadar gizi
% Balita ditimbang (D/S)
% Balita naik berat badannya (N/D)
% bayi mendapatkan ASI eksklusif
Persentase kader kesehatan yang aktif dalam
kegiatan posyandu
Prevalensi balita
stunting
Prevalensi balita gizi
kurang dan gizi buruk
Prevalensi balita
gemuk
% Keluarga sadar gizi
C. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Remaja,
Wanita Usia Subur,
Ibu Hamil, Ibu
Melahirkan dan
Bayi
INDIKATOR :
5. Audit Maternal Perinatal
6. Pelayanan Ibu Hamil dan Bayi
Komprehensif (BERKALUNG EMAS)
7. Penyediaan Jaminan Persalinan
Anggaran
,-
Rp. 90.000.000,-
Rp. 930.000.000,-
Rp. 1.200.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Persentase kasus kematian ibu dan bayi yang
dilakukan Audit Maternal Perinatal
Jumlah rekomendasi yang dihasilkan dari
proses audit maternal perinatal untuk
mencegah terjadinya kasus kematian ibu dan
bayi
Jumlah desa/kelurahan dengan data
pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang
tervalidasi
Jumlah Puskesmas melaksanakan
pelayanan Ante Natal Care (ANC) terpadu
(KIA-Gizi-P2-Gilut-Lab)
Persentase ibu hamil resiko tinggi yang
dideteksi dan mendapat pendampingan
Persentase ibu hamil yang mendapatkan
suplemen gizi/ tambahan nutrisi (PMT ibu
hamil)
Cakupan pelayanan bayi
jumlah ibu hamil yang mendapatkan jaminan
persalinan
Jumlah kematian ibu
Jumlah kematian bayi
Cakupan Persalinan
Ditolong Tenaga
Kesehatan
Cakupan pelayanan
nifas
C. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Remaja,
Wanita Usia Subur,
Ibu Hamil, Ibu
Melahirkan dan Bayi
INDIKATOR :
1. Jumlah kematian ibu
2. Jumlah kematian bayi
3. Cakupan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan
4. Cakupan pelayanan nifas
8. Peningkatan pelayanan kesehatan anak
usia sekolah dan remaja
9. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Wanita Usia Subur
Anggaran
,-
Rp. 350.000.000,-
Rp. 100.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah Puskesmas melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Cakupan skrining kesehatan anak sekolah
(kelas 1, 7, 9)
Persentase anak sekolah/ remaja putri yang
mendapat suplemen gizi/ makanan tambahan
Jumlah Puskesmas menjalankan pelayanan
kesehatan reproduksi calon pengantin
Jumlah calon pengantin mengikuti pembinaan
kesehatan reproduksi
Persentase WUS/ calon pengantin wanita
yang mendapat suplemen gizi/ makanan
tambahan
D. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Anak
Balita dan Pra
Sekolah
INDIKATOR :
E. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Lansia
INDIKATOR :
10. Pelayanan Deteksi dini dan Intervensi
Tumbuh kembang Balita dan Anak Pra
Sekolah (BALITA INTAN)
11. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
Lansia Berdaya Vital Mandiri (BERLIAN)
Anggaran
,-
Rp. 185.000.000,-
Rp. 665.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah kader dan guru PAUD mendapat
pelatihan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Persentase anak balita dan anak pra sekolah
mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase lansia mendapat pelayanan
kesehatan di posyandu lansia dan fasyankes
Jumlah Puskesmas melaksanakan pelayanan
santun lansia
Jumlah kader posyandu lansia mendapatkan
pembinaan
Jumlah kasus kematian
balita
Cakupan pelayanan
balita dan APRAS
paripurna
Persentase lansia
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
F. Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat1
INDIKATOR :
12. Pengkajian pengembangan lingkungan
sehat
13. Peningkatan Kesehatan Lingkungan
berbasis STBM
14. Penguatan penyelenggaraan kota sehat
Anggaran
,-
Rp. 175.000.000,-
Rp. 1.597.914.000,-
Rp. 628.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KeslingProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah KK yang dilakukan survey
Environment Health Risk Asessment (EHRA)
Jumlah dokumen kajian EHRA yang dihasilkan
Jumlah Puskesmas memiliki dokumen
UKL/UPL
Persentase KK yang dilakukan verifikasi Open
Defecation Free (STOP BAB sembarangan)
Persentase KK dengan akses air minum layak
Persentase KK yang melakukan pengelolaan
air limbah rumah tangga
Persentase KK yang melakukan pengelolaan
sampah rumah tangga
Persentase desa/ kelurahan yang
melaksanakan tatanan dasar kota sehat
Persentase indikator pasar sehat yang
mencapai target
Persentase Tempat Fasilitas Umum dibina
Prevalensi penyakit
menular berbasis
lingkungan
persentase KK dengan
akses sanitasi dasar
baik
G. Program
pengawasan dan
pengendalian
kesehatan
makanan
INDIKATOR :
15. Pengawasan dan pengendalian
keamanan dan kesehatan makanan
Anggaran
,-
Rp. 53.599.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KeslingProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan yang
dibina hygiene sanitasinya
Persentase Tempat
Pengelolaan Makanan
(catering, depo air
minum, restoran) yang
memiliki sertifikat laik
hygiene sanitasi
RENJA P-APBD 2018
Latar Belakang
Usulan P-APBD 2018 Dinas Kesehatan
1. Perlu dilakukan penyesuaian pada nomenklatur program
dan kegiatan karena adanya penyelarasan program/
kegiatan serta indikator kinerja dengan RPJMD dan Renstra
yang baru disusun
2. Perlu dilakukan penyesuaian karena perubahan aturan
pemanfaatan dana pajak rokok
3. Realisasi pendapatan dana kapitasi JKN semester 1 tahun
2018 yang tidak sesuai dengan asumsi awal pada waktu
perencanaan anggaran di tahun 2017.
20/08/2019
Fokus P-APBD 2018
1Memenuhi Target kinerja yang harus dituntaskan tahun
anggaran 2018, meliputi :
1) Peningkatan indeks pembangunan kesehatan
masyarakat (IPKM)
2) Penurunan Angka Kematian Ibu/ Angka Kematian Bayi
3) Peningkatan penanganan balita stunting
4) Peningkatan cakupan program TBC
5) Peningkatan cakupan program imunisasi
6) Peningkatan pelayanan kesehatan dasar
2Mendukung perencanaan untuk kegiatan yang direncanakan
dilaksanakan pada Tahun 2019, diantaranya yaitu :
1) Program peningkatan pelayanan kesehatan dasar
2) Program GERMAS
3) Program inovasi TAHES BATU
20/08/2019
Informasi Ringkas P-APBD 2018
DPA 2018
Pagu Belanja Langsung Rp. 40.119.133.913,-
Jumlah program 18
Jumlah kegiatan 77
Usulan P-APBD 2018
Pagu Belanja Langsung Rp. 32.374.366.611,-
Jumlah program 22
Jumlah kegiatan 97
20/08/2019
Penjelasan Program Renja P-APBD 2018
Program baru sebanyak 6 program. Usulan program baru ini
menyesuaikan dengan indikator kinerja dalam Renstra dan hasil
pembahasan dengan tim Bappelitbangda serta biro Organisasi
1. Program peningkatan pelayanan kesehatan
2. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan
3. Program perbaikan gizi balita
4. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita dan
anak pra sekolah
5. Program peningkatan pelayanan kesehatan remaja, wanita
usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan dan bayinya
6. Program dukungan manajemen pelayanan kesehatan
20/08/2019
Penjelasan Program Renja P-APBD 2018
Program yang tetap namun terdapat nomenklatur kegiatan
yang berubah, menyesuaikan dengan indikator kinerja sebanyak
6 program, sbb:
1. Program pengembangan lingkungan sehat
2. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
3. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak
menular
4. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
5. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
6. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
prasarana Puskesmas/ Pustu dan jaringannya
20/08/2019
Penjelasan Program Renja P-APBD 2018
Program/kegiatan yang tidak berubah sebanyak 4 program,
sbb :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
2. Program peningkatan sarana prasarana aparatur
3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
4. Program pembinaan lingkungan sosial
20/08/2019
Penjelasan Program Renja P-APBD 2018
Program eksisting DPA 2018 yang dicantumkan kembali dalam
Renja P-APBD 2018 karena sebagian kegiatannya sudah
terealisasi, sbb :
1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
20/08/2019
Informasi Ringkas
Usulan P-APBD 2018
Program yang mengalami penambahan pagu anggaran sebanyak
2 program, sbb:
1. Program pembinaan lingkungan sosial Rp. 8.010.508.863
2. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
prasarana Puskesmas/ Pustu dan jaringannya Rp.
2.190.038.200
Alasan penambahan:
1. Adanya tambahan alokasi anggaran DBHCHT sebesar Rp.
2.974.142.866,-
2. Adanya usulan penambahan anggaran pemeliharaan dan
kalibrasi alat kesehatan di Puskesmas sebesar Rp.
54.750.000,-20/08/2019
Informasi Ringkas
Usulan P-APBD 2018
Program yang mengalami pengurangan pagu anggaran sebanyak
20 program, dengan total pengurangan Rp. 10.691.643.502,-.
Alasan pengurangan dikarenakan
Adanya perubahan aturan pemanfaatan dana pajak rokok
dengan terbitnya Permenkes 53/ 2017, yang menyebutkan
75% alokasi anggaran pajak rokok untuk sektor kesehatan
digunakan untuk membiayai program JKN.
Adanya penyesuaian pendapatan kapitasi JKN karena ketidak
sesuaian antara proyeksi penerimaan kapitasi Puskesmas
yang digunakan sebagai dasar perencanaan 2018 dengan
dana kapitasi yang riil ditransfer ke Puskesmas selama
semester 1 tahun 2018
20/08/2019
Informasi Ringkas
Usulan P-APBD 2018
Program yang dihapus sebanyak 2 program, yaitu:
1. Program peningkatan, pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan, kegiatan penyusunan renstra
OPD Rp. 15.000.000,-.
2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita,
kegiatan Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita Rp.
83.657.500,-.
Hal ini bukan karena program/ kegiatan ini tidak dilaksanakan,
melainkan dialihkan ke program lain untuk menyesuaikan
dengan indikator kinerjanya.
20/08/2019
USULAN RENJA 2019
Isu Strategis Renja 2019
• Peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH)
• Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
• Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB)
• Penanganan masalah gizi balita terutama balita stunting
• Penurunan prevalensi penyakit menular dan tidak menular
• Peningkatan pelayanan kesehatan, terutama pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat
• Peningkatan intervensi perilaku masyarakat yang tidak sehat.
20/08/2019
Hasil Analisis
SituasiDinas Kesehatan Kota Batu berada pada kuadran III / kuadran Weakness-Opportunity (W-O).
Hal ini bermakna bahwa pada saat ini dinas kesehatan memiliki banyak peluang untuk mengembangkan atau menjalankan
pembangunan kesehatan, namun karena banyaknya kelemahan dalam internal organisasinya, maka peluang tersebut tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.
Dengan pilihan strategi Turn Arround,
Dinkes akan merubah strategi lama dengan meningkatkan kinerja dan memanfaatkan peluang yang ada.
Rumusan strategi yang dipilih sbb:
“Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan melalui peingkatan kompetensi sumber daya manusia kesehatan dan tata kelola sumber daya kesehatan lainnya dengan tetap mengupayakan advokasi anggaran kesehatan”
20/08/2019
Fokus Program Prioritas Renja 2019
1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
2. Program Perbaikan Gizi Balita
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
4. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja, Wanita Usia Subur,
Ibu Hamil, Ibu Melahirkan dan Bayi
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di bidang
kesehatan
7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan Pra Sekolah
9. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
10. Program Dukungan Manajemen Pelayanan Kesehatan
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
20/08/2019
Program “Given” Renja 2019
1. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana Prasarana
Puskesmas/Puskemas Pembantu dan Jaringannya (DAK Fisik)
2. Program Pembinaan Lingkungan Sosial (DBHCHT)
20/08/2019
Informasi Ringkas Renja 2019
Jumlah
Program
Jumlah
Kegiatan
Pagu Indikatif ( dalam rupiah)
Jumlah APBD II APBD I APBN
17 74 38.911.041.151 11.812.706.188 137.500.000,00 26.960.834.963
20/08/2019
Informasi Ringkas
Program/Kegiatan Bersifat Umum, terdiri dari :
4 Program dan 24 Kegiatan
Sumber Pendanaan :
APBD II (DAU/PAD) : Rp. 4.931.351.068.-
APBN (DAK NON FISIK/BOK) : Rp. 101.670.500.-
Program/Kegiatan Bersifat Khusus, terdiri dari :
13 Program dan 50 Kegiatan
Sumber Pendanaan :
APBD II (DAU/PAD) : Rp. 33.979.690.083.-
APBD I (DANA BK) : Rp. 137.500.000.-
APBN (DAK, DBHCHT, Pajak Rokok) : Rp. 25.450.384.963.-
20/08/2019
TERIMA KASIH
DINAS KESEHATAN KOTA BATU
TAHUN 2018
CASCADING KINERJA
BIDANG PELAYANAN & SUMBER DAYA KESEHATAN
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan
kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
A.Program
Peningkatan
Pelayanan
KesehatanINDIKATOR :
INDIKATOR :
1.Persentase
Puskesmas
terakreditasi
paripurna
2.Persentase fasilitas
pelayanan
kesehatan swasta
memenuhi standar
pelayanan
kesehatan
3.Angka kontak
peserta JKN
4.Rasio rujukan rawat
jalan kasus non
spesialistik di
Puskesmas
5.Persentase
Puskesmas
meningkat
pencapaian SPM
bidang
kesehatannya
6.Persentase
Puskesmas
meningkat nilai
kinerjanya (PKP)
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dasar di Puskesmas
Indikator :
1. Persentase puskesmas yang mendapat
pendampingan akreditasi berkelanjutan
2. Persentase Puskesmas yang mengikuti
penilaian akreditasi
3. Persentase Puskesmas dibina agar meningkat
capaian PKP dan SPM bidang kesehatan
4. Persentase Puskesmas yang mendapatkan
nilai memuaskan di survey kepuasan
masyarakat
2. Pembinaan pelayanan kesehatan rujukan dan
perorangan
Indikator :
1. Persentase sarana pelayanan kesehatan swasta
mendapatkan pembinaan oleh Dinas
Kesehatan
2. Jumlah tenaga penyehat tradisional yang
memiliki Surat Terdaftar Pengobat Tradisional
(STPT)
3. Persentase dokumen pengajuan bantuan
pendanaan pelayanan kesehatan rujukan bagi
masyarakat tidak mampu (non PBI dan non PBI
daerah) yang terverifikasi
4. Jumlah wisatawan mengakses layanan BATU
TAHES
3. Peningkatan Pelayanan Kegawatdarurata
Indikator:
1. Jumlah kegiatan penanganan kegawat
daruratan yang dilakukan
Kegiatan (Eselon 4) Seksi YankesSasaran Program (Eselon 3)Tujuan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Anggaran
Rp. 1.100.000.000,-
Rp .187.000.000,-
Rp .410.000.000,-
Persentase Puskesmas
terakreditasi paripurna
Angka kontak peserta JKN di
Puskesmas
Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan
terakreditasi
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk
Rasio tenaga perawat per
satuan penduduk
Rasio tenaga bidan per satuan
penduduk
Persentase ketersediaan obat,
alkes, obat tradisional dan
makanan yang memenuhi
syarat kesehatan
Persentase ketersediaan obat
dan vaksin
Persentase Puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan
swasta menjalankan
pelayanan kefarmasian sesuai
standar
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
A.Program
Peningkatan
Pelayanan
KesehatanINDIKATOR :
INDIKATOR :
1.Persentase
Puskesmas
terakreditasi
paripurna
2.Persentase fasilitas
pelayanan
kesehatan swasta
memenuhi standar
pelayanan
kesehatan
3.Angka kontak
peserta JKN
4.Rasio rujukan rawat
jalan kasus non
spesialistik di
Puskesmas
5.Persentase
Puskesmas
meningkat
pencapaian SPM
bidang
kesehatannya
6.Persentase
Puskesmas
meningkat nilai
kinerjanya (PKP
4. Perencanaan kebutuhan tenaga
kesehatan dan
penyusunan profil SDM kesehatan
Indikator :
1. Jumlah dokumen perencanaan,
pendayagunaan, dan pengembangan
SDM kesehatan yang dihasilkan
2. Jumlah dokumen formasi dan
penempatan tenaga kesehatan yang
diusulkan kepada instansi pembina
kepegawaian Pemkot Batu
3. Jumlah dokumen profil SDM
kesehatan yang dihasilkan
5. Pengembangan karir tenaga kesehatan
Indikator :
1. Jumlah tenaga fungsional kesehatan
yang diusulkan kenaikan pangkat/
jabatannya tepat waktu
2. Jumlah tenaga medis dan paramedis
yang mendapat rekomendasi untuk
ijin praktek
Kegiatan (Eselon 4) Seksi SDKSasaran 1 Program (Eselon 3)Tujuan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Anggaran
Rp. 18.750.000,-
Rp. 17.200.000,-
Persentase Puskesmas
terakreditasi paripurna
Angka kontak peserta JKN di
Puskesmas
Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan
terakreditasi
Rasio tenaga medis per satuan
penduduk
Rasio tenaga perawat per
satuan penduduk
Rasio tenaga bidan per satuan
penduduk
Persentase ketersediaan obat,
alkes, obat tradisional dan
makanan yang memenuhi
syarat kesehatan
Persentase ketersediaan obat
dan vaksin
Persentase Puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan
swasta menjalankan
pelayanan kefarmasian sesuai
standar
A.Program
Peningkatan
Pelayanan
KesehatanINDIKATOR :
INDIKATOR :
1.Persentase
Puskesmas
terakreditasi
paripurna
2.Persentase fasilitas
pelayanan
kesehatan swasta
memenuhi standar
pelayanan
kesehatan
3.Angka kontak
peserta JKN
4.Rasio rujukan rawat
jalan kasus non
spesialistik di
Puskesmas
5.Persentase
Puskesmas
meningkat
pencapaian SPM
bidang
kesehatannya
6.Persentase
Puskesmas
meningkat nilai
kinerjanya (PKP
6. Upaya penyediaan dan peningkatan mutu
obat, obat tradisional dan perbekkes
INDIKATOR:
1. Jumlah paket pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan untuk pelayanan
kesehatan dasar yang dapat
direalisasikan
2. Persentase Puskesmas, sarana
pelayanan kesehatan swasta dan apotek
dibina pelayanan kefarmasiannya
3. Jumlah tenaga kefarmasian
mendapatkan pembinaan mengenai
penggunaan obat rasional (POR)
4. Persentase sarana battra jamu gendong,
jamu racik dan kosmetika yang dibina
5. Jumlah dokumen perencanaan
kebutuhan obat dan perbekalan
kesehatan untuk pelayanan kesehatan
dasar yang dihasilkan
6. Jumlah Puskesmas dengan data
persediaan obat yang tervalidasi secara
berkala
7. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
INDIKATOR :
1. Jumlah pedagang makanan/ jajanan anak
sekolah yang dibina untuk keamanan
pangan
2. Jumlah rekomendasi P-IRT baru dan
perpanjangan yang diterbitkan
Anggaran
,-
Rp.2.077.538.250,-
Rp.76.899.800,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi FarmalkesProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Persentase Puskesmas
terakreditasi paripurna
Angka kontak peserta JKN di
Puskesmas
Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan
terakreditasi
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk
Rasio tenaga perawat per
satuan penduduk
Rasio tenaga bidan per satuan
penduduk
Persentase ketersediaan obat,
alkes, obat tradisional dan
makanan yang memenuhi
syarat kesehatan
Persentase ketersediaan obat
dan vaksin
Persentase Puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan
swasta menjalankan
pelayanan kefarmasian sesuai
standar
A.ProgramPeningkatan Pelayanan KesehatanINDIKATOR :
INDIKATOR :
1.Persentase
Puskesmas
terakreditasi
paripurna
2.Persentase
fasilitas pelayanan
kesehatan swasta
memenuhi standar
pelayanan
kesehatan
3.Angka kontak
peserta JKN
4.Rasio rujukan
rawat jalan kasus
non spesialistik di
Puskesmas
5.Persentase
Puskesmas
meningkat
pencapaian SPM
bidang
kesehatannya
6.Persentase
Puskesmas
meningkat nilai
kinerjanya (PKP
6. Upaya penyediaan dan peningkatan mutu
obat, obat tradisional dan perbekkes
INDIKATOR:
1. Jumlah paket pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan untuk pelayanan
kesehatan dasar yang dapat
direalisasikan
2. Persentase Puskesmas, sarana
pelayanan kesehatan swasta dan apotek
dibina pelayanan kefarmasiannya
3. Jumlah tenaga kefarmasian
mendapatkan pembinaan mengenai
penggunaan obat rasional (POR)
4. Persentase sarana battra jamu gendong,
jamu racik dan kosmetika yang dibina
5. Jumlah dokumen perencanaan
kebutuhan obat dan perbekalan
kesehatan untuk pelayanan kesehatan
dasar yang dihasilkan
6. Jumlah Puskesmas dengan data
persediaan obat yang tervalidasi secara
berkala
7. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
INDIKATOR :
1. Jumlah pedagang makanan/ jajanan anak
sekolah yang dibina untuk keamanan
pangan
2. Jumlah rekomendasi P-IRT baru dan
perpanjangan yang diterbitkan
Anggaran
,-
Rp.2.077.538.250,-
Rp.76.899.800,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi FarmalkesProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan
kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Persentase Puskesmas
terakreditasi paripurna
Angka kontak peserta JKN di
Puskesmas
Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan
terakreditasi
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk
Rasio tenaga perawat per
satuan penduduk
Rasio tenaga bidan per satuan
penduduk
Persentase ketersediaan obat,
alkes, obat tradisional dan
makanan yang memenuhi
syarat kesehatan
Persentase ketersediaan obat
dan vaksin
Persentase Puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan
swasta menjalankan
pelayanan kefarmasian sesuai
standar
B. Program
Pembinaan
Lingkungan Sosial
INDIKATOR:
Rasio Puskesmas per
satuan penduduk
1. Pembangunan/ Rehabilitasi Pemeliharaan
Jalan, Saluran Air Limbah, Sanitasi dan Air
Bersih
INDIKATOR:
1. Persentase Puskesmas dengan IPAL yang
bisa berfungsi sesuai standar
2. Penyediaan/ Pemeliharaan Sarana Pelayanan
Kesehatan Bagi Masyarakat Yang Terkena
Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan
Penyakit Lainnya
INDIKATOR :
1. Puskesmas yang direhabilitasi untuk
menunjang pelayan pengendalian penyakit
kepada masyarakat yang dapat
direalisasikan
2. Alat kesehatan dan alat penunjang
pelayanan Puskesmas untuk menunjang
pelayan pengendalian penyakit kepada
masyarakat yang dapat dibeli dan
difungsikan
3. Pelatihan Tenaga Kesehatan dan / atau Tenaga
Administratif Pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang bekerjasama dengan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan
INDIKATOR:
1. Jumlah tenaga kesehatan fungsional
mendapat diklat fungsional tertentu
2. Jumlah tenaga kesehatan dan non kesehatan
yang mendapat diklat teknis
Anggaran
,-
Rp. 1.186.759.121,-
Rp. 5.656.700.000,-
Rp. 757.927.382,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi FarmalkesProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
C. Program
Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana
Prasarana
Puskesmas/Puskemas
Pembantu dan
Jaringannya
INDIKATOR:
1.Persentase
Puskesmas dan
jaringannya dalam
kondisi gedung
sesuai standar
Permenkes 75/
2014
2.Persentase
Puskesmas dengan
alat kesehatan dan
alat penunjang
sesuai standar
Permenkes 75/
2014 tentang
Puskesmas
3.Persentase
Puskesmas dengan
alat kesehatan
terkalibrasi sesuai
standar
1. Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas
INDIKATOR:
1. Jumlah paket pengadaan alat kesehatan
dan alat penunjang Puskesmas yang dapat
direalisasikan
2. Pemeliharaan, peningkatan mutu serta
pengamanan Sarana dan Prasarana
Puskesmas
INDIKATOR:
1. Jumlah gedung Puskesmas dan
jaringannya yang direhabilitasi
2. Jumlah alat kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya yang dikalibrasi
Anggaran (DAK)
,-
Rp. 750.500.000,-
Rp. 553.779.500,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi FarmalkesProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Kegiatan (Eselon 4 Puskesmas)
8. Penyediaan Biaya Operasional Kesehatan di
Puskesmas Batu, Beji, Bumiaji, Sisir dan Junrejo
Indikator:
1. Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4. Cakupan pelayanan kesehatan balita
5. Cakupan pelayanan kesehatan anak usia
pendidikan dasar
6. Cakupan pelayanan kesehatan penduduk usia
produktif
7. Cakupan pelayanan kesehatan penduduk usia
lanjut
8. Cakupan pelayanan kesehatan penderita
hipertensi
9. Cakupan pelayanan kesehatan penderita
diabetes melitus
10. Cakupan pelayanan kesehatan penderita TBC
11. Cakupan pelayanan kesehatan orang beresiko
HIV AIDS
12. Cakupan pelayanan kesehatan orang dengan
gangguan jiwa
13. Cakupan KK disurvey keluarga sehat
14. Cakupan KK dilakukan intervensi sebagai
tindak lanjut survey keluarga sehat
9. Penyediaan Biaya Pendukung Untuk
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan dasar
PKM dan jaringan di Puskesmas Batu, Beji,
Bumiaji, Sisir dan Junrejo
Indikator :
1. Tingkat pemenuhan kebutuhan operasional
Puskesmas bersumber dari dana kapitasi JKN
dalam satu tahun
Anggaran
Rp. 2.794.461.250,-
Rp. 5.938.433.858,-
-
Tujuan Sasaran 1 Program (Eselon 3)
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
A.Program
Peningkatan
Pelayanan
KesehatanINDIKATOR :
INDIKATOR :
1.Persentase Puskesmas
terakreditasi paripurna
2.Persentase fasilitas
pelayanan kesehatan
swasta memenuhi
standar pelayanan
kesehatan
3.Angka kontak peserta
JKN
4.Rasio rujukan rawat
jalan kasus non
spesialistik di
Puskesmas
5.Persentase Puskesmas
meningkat pencapaian
SPM bidang
kesehatannya
6.Persentase Puskesmas
meningkat nilai
kinerjanya (PKP
CASCADING KINERJA BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Persentase Puskesmas
terakreditasi paripurna
Angka kontak peserta JKN di
Puskesmas
Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan
terakreditasi
Rasio tenaga medis per satuan
penduduk
Rasio tenaga perawat per
satuan penduduk
Rasio tenaga bidan per satuan
penduduk
Persentase ketersediaan obat,
alkes, obat tradisional dan
makanan yang memenuhi
syarat kesehatan
Persentase ketersediaan obat
dan vaksin
Persentase Puskesmas dan
fasilitas pelayanan kesehatan
swasta menjalankan
pelayanan kefarmasian sesuai
standar
CASCADING KINERJA
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
A. Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat di bidang
kesehatan
1. Pengembangan Media Promosi dan
Informasi Sadar Hidup Sehat
2. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. Fasilitasi dan Pemberdayaan Taman
Posyandu
4. Peningkatan kesehatan kerja dan olah
raga
Jumlah pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
yang terbentuk dan mendapat pembinaan
Anggaran
,-
Rp. 335.000.000,-
Rp. 180.000.000,-
Rp. 137.500.000,-
Rp. 222.240.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi PromkesProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah peserta penyuluhan kesehatan yang
mendapatkan media informasi kesehatan
Frekuensi penyuluhan kesehatan masyarakat
melalui media massa yang terealisasi
Jumlah Puskesmas memiliki database kesehatan
keluarga sebagai hasil survey keluarga sehat
Persentase Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM) yang dibina
Jumlah kader desa siaga dibina
Jumlah pihak swasta memiliki Mou dengan Dinas
Kesehatan untuk mendukung program
kesehatan masyarakat
Jumlah ide pemecahan masalah kesehatan
masyarakat yang diikutkan dalam sayembara
"Lumbung Ide Kesehatan"
Jumlah taman posyandu yang optimal (tribina)
B. Program
Perbaikan Gizi
Balita
1. Pemberian Tambahan Makanan dan
Vitamin
2. Penanggulangan Masalah Gizi Balita
3. Pemberdayaan masyarakat untuk
pencapaian keluarga sadar gizi
4. Peningkatan kapasitas kader posyandu
dalam rangka revitalisasi posyandu
Anggaran
,-
Rp. 400.000.000,-
Rp. 175.000.000,-
Rp. 160.000.000,-
Rp. 207.750.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Persentase balita stunting, gizi kurang dan gizi
buruk mendapat suplemen gizi/ makanan
tambahan
Persentase Ibu BBLR mendapat intervensi gizi dan
makanan tambahan
Persentase balita gizi kurang dan balita stunting
mendapat penanganan sesuai standar
Jumlah Ibu/ pengasuh BBLR, balita stunting, balita
gizi kurang, balita gizi lebih yang mengikuti
penyuluhan kesehatan mengenai pemberian
makanan sehat dan pola asuh anak yang sehat
Jumlah keluarga yang disurvey sadar gizi
% Balita ditimbang (D/S)
% Balita naik berat badannya (N/D)
% bayi mendapatkan ASI eksklusif
Persentase kader kesehatan yang aktif dalam
kegiatan posyandu
C. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Remaja,
Wanita Usia Subur,
Ibu Hamil, Ibu
Melahirkan dan
Bayi
5. Audit Maternal Perinatal
6. Pelayanan Ibu Hamil dan Bayi
Komprehensif (BERKALUNG EMAS)
7. Penyediaan Jaminan Persalinan
Anggaran
,-
Rp. 90.000.000,-
Rp. 930.000.000,-
Rp. 1.200.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Persentase kasus kematian ibu dan bayi yang
dilakukan Audit Maternal Perinatal
Jumlah rekomendasi yang dihasilkan dari proses
audit maternal perinatal untuk mencegah
terjadinya kasus kematian ibu dan bayi
Jumlah desa/kelurahan dengan data pelayanan
kesehatan ibu dan bayi yang tervalidasi
Jumlah Puskesmas melaksanakan pelayanan
Ante Natal Care (ANC) terpadu (KIA-Gizi-P2-
Gilut-Lab)
Persentase ibu hamil resiko tinggi yang
dideteksi dan mendapat pendampingan
Persentase ibu hamil yang mendapatkan
suplemen gizi/ tambahan nutrisi (PMT ibu
hamil)
Cakupan pelayanan bayi
jumlah ibu hamil yang mendapatkan jaminan
persalinan
C. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Remaja,
Wanita Usia Subur,
Ibu Hamil, Ibu
Melahirkan dan
Bayi
8. Peningkatan pelayanan kesehatan anak
usia sekolah dan remaja
9. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Wanita Usia Subur
Anggaran
,-
Rp. 350.000.000,-
Rp. 100.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah Puskesmas melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Cakupan skrining kesehatan anak sekolah (kelas
1, 7, 9)
Persentase anak sekolah/ remaja putri yang
mendapat suplemen gizi/ makanan tambahan
Jumlah Puskesmas menjalankan pelayanan
kesehatan reproduksi calon pengantin
Jumlah calon pengantin mengikuti pembinaan
kesehatan reproduksi
Persentase WUS/ calon pengantin wanita yang
mendapat suplemen gizi/ makanan tambahan
C. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Remaja,
Wanita Usia Subur,
Ibu Hamil, Ibu
Melahirkan dan
Bayi
5. Audit Maternal Perinatal
6. Pelayanan Ibu Hamil dan Bayi
Komprehensif (BERKALUNG EMAS)
7. Penyediaan Jaminan Persalinan
Anggaran
,-
Rp. 90.000.000,-
Rp. 930.000.000,-
Rp. 1.200.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Persentase kasus kematian ibu dan bayi yang
dilakukan Audit Maternal Perinatal
Jumlah rekomendasi yang dihasilkan dari proses
audit maternal perinatal untuk mencegah
terjadinya kasus kematian ibu dan bayi
Jumlah desa/kelurahan dengan data pelayanan
kesehatan ibu dan bayi yang tervalidasi
Jumlah Puskesmas melaksanakan pelayanan
Ante Natal Care (ANC) terpadu (KIA-Gizi-P2-
Gilut-Lab)
Persentase ibu hamil resiko tinggi yang
dideteksi dan mendapat pendampingan
Persentase ibu hamil yang mendapatkan
suplemen gizi/ tambahan nutrisi (PMT ibu
hamil)
Cakupan pelayanan bayi
jumlah ibu hamil yang mendapatkan jaminan
persalinan
C. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Remaja,
Wanita Usia Subur,
Ibu Hamil, Ibu
Melahirkan dan
Bayi
8. Peningkatan pelayanan kesehatan anak
usia sekolah dan remaja
9. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Wanita Usia Subur
Anggaran
,-
Rp. 350.000.000,-
Rp. 100.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah Puskesmas melaksanakan Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Cakupan skrining kesehatan anak sekolah (kelas
1, 7, 9)
Persentase anak sekolah/ remaja putri yang
mendapat suplemen gizi/ makanan tambahan
Jumlah Puskesmas menjalankan pelayanan
kesehatan reproduksi calon pengantin
Jumlah calon pengantin mengikuti pembinaan
kesehatan reproduksi
Persentase WUS/ calon pengantin wanita yang
mendapat suplemen gizi/ makanan tambahan
D. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Anak
Balita dan Pra
Sekolah
E. Program
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan Lansia
10. Pelayanan Deteksi dini dan Intervensi
Tumbuh kembang Balita dan Anak Pra
Sekolah (BALITA INTAN)
11. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
Lansia Berdaya Vital Mandiri (BERLIAN)
Anggaran
,-
Rp. 185.000.000,-
Rp. 665.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KIAProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah kader dan guru PAUD mendapat
pelatihan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Persentase anak balita dan anak pra sekolah
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
Persentase lansia mendapat pelayanan
kesehatan di posyandu lansia dan fasyankes
Jumlah Puskesmas melaksanakan pelayanan
santun lansia
Jumlah kader posyandu lansia mendapatkan
pembinaan
F. Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat1
12. Pengkajian pengembangan lingkungan
sehat
13. Peningkatan Kesehatan Lingkungan
berbasis STBM
14. Penguatan penyelenggaraan kota sehat
Anggaran
,-
Rp. 175.000.000,-
Rp. 1.597.914.000,-
Rp. 628.000.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KeslingProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah KK yang dilakukan survey Environment
Health Risk Asessment (EHRA)
Jumlah dokumen kajian EHRA yang dihasilkan
Jumlah Puskesmas memiliki dokumen UKL/UPL
Persentase KK yang dilakukan verifikasi Open
Defecation Free (STOP BAB sembarangan)
Persentase KK dengan akses air minum layak
Persentase KK yang melakukan pengelolaan air
limbah rumah tangga
Persentase KK yang melakukan pengelolaan
sampah rumah tangga
Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan
tatanan dasar kota sehat
Persentase indikator pasar sehat yang mencapai
target
Persentase Tempat Fasilitas Umum dibina
G. Program
pengawasan dan
pengendalian
kesehatan
makanan
15. Pengawasan dan pengendalian
keamanan dan kesehatan makanan
Anggaran
,-
Rp. 53.599.000,-
Kegiatan (Eselon 4) Seksi KeslingProgram (Eselon 3)Tujuan Sasaran
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
INDIKATOR :
IPKM
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
kesehatan serta
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat
INDIKATOR :
Indeks pelayanan
kesehatan
CASCADING KINERJA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan yang
dibina hygiene sanitasinya
CAPAIAN KINERJA TAHUN
2012-2017
CAPAIAN KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA BATU
2012-2018
72,02 72,05
72,06
72,16 72,18
72,16
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
UHH Kota Batu
Trend UHH di Kota Batu selama lima tahun terakhir menunjukkan
peningkatan. Hal ini berarti pembangunan kesehatan yang
dilakukan pemkot Batu berhasil meningkatkan kualitas hidup SDM
di Kota Batu
CAPAIAN KINERJA KEUANGAN
DINAS KESEHATAN KOTA BATU 2012-2018
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Realisasi 6.999.022.43 10.431.449.6 12.266.059.0 13.356.709.0 15.668.661.9 29.033.774.3
Realisasi Belanja Langsung
Realisasi belanja langsung Dinkes selama lima tahun terakhir
menunjukkan peningkatan. Hal ini disebabkan peningkatan alokasi
anggaran untuk sektor kesehatan yang sekaligus menunjukkan
komitmen Pemerintah Daerah terhadap bidang kesehatan.