Transcript

HARMONISASI KEBIJAKAN PENINGKATAN DEMAND DAN SUPPLY

DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

Kementerian Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Jakarta, 30 Juni 2015

9 Agenda Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019

Menghadirkan Kembali Negara Untuk Melindungi Segenap

Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga

Negara

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih,

Efektif, Demokratis dan Terpercaya

Membangun Indonesia dariPinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa Dalam

Kerangka Negara Kesatuan

Memperkuat Kehadiran NegaraDalam Melakukan Reformasi

Sistem Dan Penegakan HukumYang Bebas Korupsi,

Bermartabat Dan Terpercaya

MeningkatkanKualitas Hidup Manusia

Indonesia

MeningkatkanProduktivitas Rakyat dan

Daya Saing di pasarInternasional

Mewujudkan KemandirianEkonomi Dengan Menggerakan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi

Domestik

21

45 6

98

Melakukan RevolusiKarakter Bangsa

Memperteguh Kebhinekaandan Memperkuat

Restorasi Sosial Indonesia

3

7

PEMBANGUNAN DESA DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

TUJUAN PEMBANGUNAN DESA(Pasal 78 UU Desa)

PEMBA-NGUNAN

DESA

MeningkatkanKESEJAHTERAAN

MASYARAKAT Desa

MeningkatkanKUALITAS HIDUP

Manusia

PenanggulanganKEMISKINAN

4

Me

lalu

i:

Pemenuhan KebutuhanDasar

Pembangunan SaranaDesa

Pembangunan PrasaranaDesa

Pengembangan PotensiEkonomi Lokal

Pemanfaatan SDA dan LH BerkelanjutanDESA YANG KUAT, MAJU,

MANDIRI, DEMOKRATIS

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERDESAAN(RPJMN 2015-2019)

5

Desa Tertinggal Desa Berkembang Desa Mandiri

Dana Desa, ADD dan Sumber Lainnya

Strategi Penanggulangan Kemiskinan ( Jaminan dan Perlindungan Sosial, Pelayanan Dasar dan Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B)

Rentan terhadapguncangan sosial-

ekonomi danlingkungan

Memiliki ketahananterhadap krisis

ekonomi, sosial dan LH bagi segenap warga

desanya

- Memiliki ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan bagidesa sendiri dan desasekitarnya;

- Memiliki kemandirianpangan, energi, dst.

- Mampu menjadi penggerakekonomi bagi daerah di sekitarnya.

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN

KEMISKINAN

FOKUS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

PERDESAAN

- Pemenuhan SPM- Pemberdayaan Masyarakat- Tata Kelola Pemerintahan Desa

Pengurangan Kemiskinandan Kerentanan ekonomi

- Pengelolaan SDA-LH- Pengembangan Keterkaitan

Desa-Kota

6

Money follows Function Skala Desa

Kewenangan berdasarkan hak asal usul

Kewenangan lokal berskala Desa

Kewenangan yg ditugaskan Pemerintah, Pemda Provinsi atau Pemda Kab./Kota

Kewenangan lain yg ditugaskan Pemerintah, Pemda Provinsi atau Pemda Kab./Kota sesuai ketentuan

1

2

3

4

Kewenangan

Diatur dan diurus oleh Desa

Pelaksanaan

Diurus oleh Desa (berdasarkan penugasan dari Pemerintah, Pemda Provinsi atau Pemda Kab./Kota

1. Pendapatan Asli Desa, terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;

2. Alokasi APBN; 3. Bagian dari hasil Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah Kab./Kota;

4. Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima Kab./Kota;

5. Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kab./Kota;

6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan

7. Lain-lain pendapatan Desa yang sah.

Hak asal-usul : merupakan warisan yg masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat

Kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat Desa

Cakupan Kewenangan

• Penugasan meliputi penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

• Penugasan disertai biaya: Pemerintah Pemda Prov Pemda Kab/kota

Pendanaan

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TA 2015 (PERMENDES PDTT NO.5/2015)

7

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TA 2015(PERMENDES PDTT NO.5/2015)

PRINSIP PENGGUNAAN DANA DESA

1. Dana Desa yang bersumber dari APBN digunakan untuk mendanaipelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenanganlokal berskala Desa yang diatur dan diurus oleh Desa.

2. Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai belanja pembangunan danpemberdayaan masyarakat Desa.

3. Penggunaan Dana Desa tertuang dalam prioritas belanja Desa yang disepakati dalam Musyawarah Desa.

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK PEMBANGUNAN DESA1. pemenuhan kebutuhan dasar;2. pembangunan sarana dan prasarana Desa;3. pengembangan potensi ekonomi lokal; dan4. pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TA 2015 (PERMENDES PDTT NO.5/2015)

8

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

a. peningkatan kualitas proses perencanaan Desa;

b. mendukung kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan oleh BUM Desa maupunoleh kelompok usaha masyarakat Desa lainnya;

c. pembentukan dan peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa;

d. pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi paralegal untuk memberikanbantuan hukum kepada warga masyarakat Desa;

e. penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat;

f. dukungan terhadap kegiatan desa dan masyarakat pengelolaan Hutan Desa danHutan Kemasyarakatan; dan

g. peningkatan kapasitas kelompok masyarakat melalui: 1) kelompok usaha ekonomiproduktif; 2) kelompok perempuan; 3) kelompok tani; 4) kelompok masyarakatmiskin; 5) kelompok nelayan; 6) kelompok pengrajin; 7) kelompok pemerhati danperlindungan anak; 8) kelompok pemuda; dan 9) kelompok lain sesuai kondisi Desa.

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TA 2015(PERMENDES PDTT NO.5/2015)

UU No. 6 Tahun 2014 Tentang DesaRUANG LINGKUP PENDEKATAN PEMBANGUNAN

9

• Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 menggunakan dua pendekatan, yaitu “desa membangun” yang merupakan kewenangan desa dan “membangun desa” yang merupakan kewenangan pemerintah.

Menjadi landasan/arahan kegiatan pembangunan oleh pemerintah, baik Pemerintah

Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan maupun Desa.

Bab IX

Pembangunan Desa danPembangunan Kawasan Perdesaan

Bab IX bagian ke-1

Pembangunan LokalSkala Desa

Bab IX bagian ke-2

Pembangunan Kawasan Perdesaan

“Desa Membangun” “Membangun Desa”

Pemerintah Desa, MusyawarahDesa, Partisipasi masyarakat

Pemerintah Pusat, Prov, Kab/Kota, danKerjasama Antar Desa

KEWENANGAN PEMBANGUNAN DAN CAKUPAN PELAYANAN KAWASAN PERDESAAN

10

Kewenangan Pembangunan dan Cakupan Pelayanan (UU no. 6/2014)

PEMBANGUNAN

9

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA

(GERAKAN DESA)

11

Gerakan Pembangunan Desa Semesta (GERAKAN DESA)adalah :

”Suatu upaya mengkoordinasikan, mensinkronisasikanmensinergikan dan mengintegrasikan berbagai program dankegiatan Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Daerah,Swasta dan Masyarakat yang berbasis desa dan kawasanperdesaan untuk Meningkatkan Kualitas Manusia danKebudayaan, dengan memberikan prioritas pada wilayahtertinggal, terdepan dan terpencil (3T)”.

PENGERTIAN GERAKAN DESA

FOKUS KOORDINASI Ke-4: Pembangunan Desa Semesta

• Mengarahkan program pada keselarasanantara pemberdayaan masyarakat, pembangunan kawasan, aksesibilitasinfrastruktur sosial-ekonomi, dan kearifanbudaya lokal

• Memberikan prioritas pada pada kawasandesa 3T (Terdepan, Tertinggal, Terpencil)

Sumber: Paparan Menko PMK di Musrenbangnas

PRINSIP DAN FOKUS GERAKAN DESA

• GERAKAN DESA tidak hanya melibatkanKementerian/Lembaga, tetapi juga unsur BUMN, Swasta dan Masyarakat.

• GERAKAN DESA dilaksanakan dengan pendekatanpembangunan kawasan perdesaan.

• Fokus GERAKAN DESA adalah desa-desa miskin di Kawasan Tertinggal, Terluar dan Terpencil (3T).

SASARAN GERAKAN DESA(Sesuai dengan target RPJMN 2015-2019)

KawasanTertinggal, Terluar, Terpencil.

KawasanBerkembang

KawasanMandiri

Prioritas SasaranGERAKAN DESA

5000 desa sd 2019

2000 DesaMandiri sd 2019

Gerakan Desa ditujukan utk mengawalpencapiaan RJPMN 2015-2019 dalammengentaskan Minimal 5000 DesaTertinggal dan Menciptakan Minimal 2000 Desa Mandiri

Variabel dan Indikator Perkembangan Desa(Variable dan Indikator DASAR berdasarkan data PODES yang disusun dalam

Indeks Pembangunan Desa/IPD)

IPD

Penyeleng-garaan

Pemerin-tahan

Pelayanan Publik

Aksesibili-tas

/Transpor-tasi

Kondisi Infra-

struktur

Pelayanan Dasar

INDIKATOR DASAR INDIKATOR SEKTORAL

MANDIRI ENERGI, PANGAN, BENIH, TEKNOLOGI, DLL.

INDIKATOR KEMANDIRIAN MASYARAKAT

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA

Desa

Mem

ban

gun

Sum

ber

Dan

a: DD

, AD

D, d

llM

emb

angu

nD

esaSu

mb

erD

ana: D

ana K

/L, Deko

n, D

AK

, CSR

, Dll

Pusat

Prop

Kec

Desa

Kab/Kota

Rencana Pembangunan Antar Desa/Kawasan

(Sinkronisasi dan IntegrasiPrioritas Nasional, RPJMD dan

Perencanaan Desa)

Fasi

litas

i& P

end

amp

inga

nTe

knis

RPJM Des Partisipatif

RPJM Des Partisipatif

RPJM Des Partisipatif

Desa dan Masyarakat

Fungsi

integrasi

Perencanaan

“one village

one plan”

Fungsi

Integrasi

Program dan

Sinergi antar

pelaku

Fungsi

Sinkronisasi

Program dan

Sinergi antar

pelaku

Fungsi Koordinasi,

Sinkronisasi,

Pengendalian dan

pengawasan

Kebijakan dan

Program

KERANGKA HARMONISASI KEBIJAKAN PENINGKATAN KESRA DAN RENTAN (PEMBAGIAN PERAN PUSAT-DAERAH-

STAKEHOLDERS)Pe

do

man

& P

end

amp

inga

n

Kab/Kota (TKPKD)

Propinsi (TKPKD)

Kemenko PMK (TIM KOORDINASI)K/L Terkait

SKPD Propinsi

SKPD Kab/Kota

Kecamatan

Info

rmas

i&

Pen

dam

pin

gan

Tekn

is

18

PEMBAGIAN PERAN KEMENKO PMK, K/L Terkait, KEMENDES DAN KEMENDAGRI dalam

‘GERAKAN DESA’

KEMENDES, PDT & TRANSMIGRASI:Penguatan pembangunan desa melalui: 1. Pelayanan Sosial Dasar2. Pengembangan Usaha Ekonomi Desa3. Pendayagunaan Sumber daya alam dan

TTG4. Pembangunan sarana prasarana desa5. Pemberdayaan masyarakat desa6. Perencanaan pembangunan kawasan

perdesaan7. Pembangunan sarana prasarana kawasan

perdesaan8. Pembangunan ekonomi kawasan

perdesaan

KEMENDAGRI:Penguatan Tata KelolaPemerintahan Desa melalui:1. Penataan Desa2. Administrasi Pemerintahan

Desa3. Keuangan dan Aset Desa4. Pemilihan Kepala Desa5. Perangkat Desa6. Penugasan Urusan

Pemerintahan7. Kelembagaan Desa8. Kerjasama Pemerintahan9. Evaluasi Perkembangan Desa

• Koordinasi, Sinkronisasi, Sinergi, Pengendalian, Pengawasan dan Evaluasi

Program K/L, Pemda, Swastadan Masy

Mem

ban

gun

Desa

Des

aM

emb

angu

n

PENGALAMAN PELAKSANAAN PROGRAM STRATEGIC ALLIANCE

FOR POVERTY ALLEVIAITON (SAPA)

19

Apa itu Program SAPA?

• Program Kerjasama atau Aliansi atas inisiasi bersamamultipihak yang terdiri dari Pemerintah Pusat(Kemenko Kesra/PMK), Pemerintah Daerah (9 Propinsi, 32 Kab/Kota), Organisasi Masyarakat Sipil (15 NGO/LSM) dan Mitra Pembangunan (Ford Foundation).

• Inisiasi bersama tersebut dituangkan dalam Peta Jalan(Roadmap) Bersama yang dijalankan selama 5 tahun(2010-2015) dan didukung oleh Kesepahaman (MOU) yang ditandatangani bersama.

Mengapa Program SAPA diperlukan?

• Kemiskinan bersifat multidimensi shg membutuhkan kerangkakerja dan penanganan yang bersifat komprehensif, serta sesuaidengan kharakteristik lokal.

• Penanggulangan kemiskinan memerlukan peran dan tanggungjawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah.

• Stakeholders (pemangku kepentingan) penanggulangankemiskinan perlu diwadahi dalam sebuah forum bersamasebagai media komunikasi, tukar pengalaman dan gagasan danmenyamakan gerak langkah dalam penanggulangankemiskinan.

Mitra Program SAPA

• Menkokesra/MenkoPMK

• KKI-PK

• Seknas Fitra

• ACE/PKM

• KPA

• ASPUK

• IRE

• Kaukus 17++

• Lakpesdam NU

• Pattiro

• SATU DUNIA

• WRI

• Wahid Institute

• Cakrawala Timur

• Kupas

• WDC

• Konsorsium Solo

• Mitra Samiya

• IDEA

• Pemda (9 Propinsi, 32 Kabupaten/Kota

Isu Pokok dalam Rencana Aksi Program

1. Memperkuat Perencanaan & Penganggaran yang Berpihak Pada Masyarakat Miskin & Perempuan

2. Memberdayakan & Memperkuat KapasitasMasyarakat Miskin & Perempuan.

3. Mengintegrasikan Data & Informasi Kemiskinan

4. Memperkuat Kapasitas Kelembagaan PemangkuKepentingan Dalam Penanggulangan Kemiskinan

5. Melakukan Advokasi Kebijakan & Program Penanggulangan Kemiskinan

Koordinator Daerah SAPA (Korda SAPA)

• Memberikan masukan kepada para pemangku kepentinganProgram SAPA-Indonesia terkait dengan pelaksanaan program di daerah sasaran.

• Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukanantar pemangku kepentingan Program SAPA-Indonesia di daerah serta mensinergikannya dengan kebijakan pemerintahdaerah.

• Memfasilitasi dan menjembatani pemangku kepentingandalam Program SAPA-Indonesia dengan pemeritah daerah.

• Memfasilitasi pembentukan dan pengembangan resources center pada Tim Koordinasi Penanggulangan KemiskinanDaerah, sebagai wadah pertukaran data dan informasi, pembelajaran, serta dialog multipihak dalam penanggulangankemiskinan.

• Membentuk dan mengembangkan kawasanpembelajaran (learning center) yang disesuaikandengan kebutuhan.

• Mengawal pelaksanaan Road Map Program SAPA-Indonesia di daerah.

• Memberikan laporan perkembangan penanggulangankemiskinan dan pelaksanaan kegiatan ditingkatdaerah secara teratur kepada Sekretariat NasionalProgram SAPA-Indonesia.

Koordinator Daerah SAPA (Korda SAPA),Lanjutan…

Tools Program SAPA (Untuk Replikasi Kelembagaan SAPA dan Operasionalnya )

Kelembagaan SAPA untuk Transparansi

Poverty Resource Center (PRC) di tingkat kota dan kabupaten: • Data tentang kemiskinan dan penanggulangan kemiskinan:

data nasional yang diverifikasi data lokal.• Informasi anggaran dan program pembangunan di tingkat

kabupaten dan kota.

Sistem Informasi Desa – SID: • Data demografi.• Pelayanan administrasi desa.• Keterbukaan informasi RPJMDes, APBDes dan program

pembangunan.

Kelembagaan SAPA untuk Partisipasi

• Penguatan Stakeholders Forum/TKPKD

• Musrenbangdes/kel yang inklusif terhadappartisipasi kalangan miskin dan perempuan.

• Participatory Poverty Assessment (PPA).

Tools Program SAPA (Lanjutan… )

Kelembagaan SAPA untuk Akuntabilitas

• Social audit: monitoring dan evaluasi layanan publikdan program penanggulangan kemiskinan melaluiFocus Group Discussion.

• LAPOR!: monitoring layanan publik, program pembangunan, dan penanggulangan kemiskinan olehwarga melalui pemanfaatan teknologi informasi

Tools Program SAPA (Lanjutan… )

TANTANGAN PROGRAM SAPA

• Birokrasi tertutup;

• Dinamika birokrasi dan politik di daerah;

• Stakeholders yang apatis;

• Koordinasi dan sinergi antar Stakeholders;

• Leadership Pemimpin Daerah;

• Keberlanjutan Program (Sustainability);

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG

PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Jl. Medan Merdeka Barat No. 3 Jakarta Pusat 10110

www.kemenkopmk.go.id

30

TERIMA KASIH


Top Related