Download - Pangan fungsional
Fungsi Pangan
• Fungsi primer makanan
Memenuhi kebutuhan zat-zat gizi tubuh yang sesuaidengan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik dan bobottubuh
• Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakatakan pentingnya hidup sehat, makanan bukanhanya harus mempunyai komposisi gizi yang baik, penampakan dan cita rasa yang menarik, namunjuga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagitubuh
12:28
Pangan Fungsional
• Makanan yang sehat dan dapat memenuhi kebutuhannutrisi, serta memiliki fungsi untuk mencegah danmengobati penyakit
• Pangan yang kandungan komponen aktifnya bisamemberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya
(The First International Conference on East-West Perspective on functional Foods, 1996)
• Pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkankajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsifisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan
(Badan Pengawasan Obat dan Makanan / BPOM)12:28
Pangan Fungsional
• Bisa dikonsumsi layaknya makanan atauminuman
• Memiliki karakteristik sensoris : penampakan, warna, tekstur, cita rasa yang dapat diterima olehpara konsumen
• Tidak memberikan kondtraindikasi dan efeksamping terkait jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya
• Memiliki 3 fungsi : sumber gizi (nutrisi), pembericita rasa dan aroma, menyuplai senyawa aktifuntuk mencegah maupun mengobati penyakit
12:28
Sejarah Pangan Fungsional
• Pertama kali diperkenalkan di Jepang, 1984
• FOSHU (Food for Special Dietary Uses)
• Tiga fungsi dasar FOSHU :
– Sensory (warna, penampilanmenarik, cita rasa enak)
– Nutritional (bernilai gizitinggi)
– Physiological (memberikanpengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh)
12:28
Syarat FOSHU
1. Harus berupa produkpangan (bukan berbentukkapsul, tablet ataupunbubuk) yang berasal daribahan (ingredient) alami
2. Dapat dan layak dikonsumsisebagai bagian dari diet atau menu sehari-hari
3. Memiliki fungsi tertentusaat dicerna sekaligusmemberi peran dalamproses fisiologis tubuh
12:28
Senyawa Fungsional(menurut FOSHU)
Serat pangan
(dietary fiber)
Oligosakarida
Gula alkohol (polyol)
Asam lemak tak jenuh ganda / PUFA
Peptida & protein tertentu
Glikosida & isoprenoid
Polifenol & isoflavon
Kolin & lesitin
12:28
Manfaat Pangan Fungsional
Fungsi Spesifik terhada Kesehatan Komponen Kandungan Utama
Memodifikasi saluran cerna Oligosakarida, BAL, serat pangan
Menurunkan level kolesterol darah Kitosan, protein kedelai
Menyeimbangkan level gula darah Polifenol, Dekstrin yang tak tercerna
Menyeimbangkan tekanan darah Laktotripeptida, kasein dodekaneptida
Kesehatan gigi Paratinosa, maltitosa, eritritol
Kesehatan sal.cerna + level kolesterol & TG Natrium alginate, serat pangan
Absorbsi mineral Kalsium sitrat malat, kasein fosfopeptida
Osteogenesis Isoflavlon kedelai, protein berbasis susu
Menyeimbangkan triasilgliserol Asam lemak rantai sedang
12:28
Contoh Pangan Fungsional
Minuman beras kencur, temulawak, kunyit asam,Serbat, sekoteng, bandrek, jamu, tempe, tape,
Dadih (fermentasi susu khas Sumbar), dali (fermentasi susu kerbau khas Sumut)
12:28
Fitokimia Pangan Fungsional
Terpenoid
Polifenol
Glukosinolat
Fitosterol
Pektin
Organosulfides
Fitoestrogen
SUPER FOODS12:28
SUPER FOODS Golongan Buah-Buahan
cegah
rabun senja
gusi berdarah
Penggumpalandarah
Usus buntu
Kanker prostat
Kankerpayudara
Manfaat Meningkatkanimun
Antiaging
Cegah kankerusus
Atasi gangguan lever
Turunkan kolesterol darah
Antikanker & antioksidan
12:28
DETOKSIFIKASI
Proses pembersihan tubuh (eliminasi) terhadap zat-zat
yang membahayakan (toksik)
(Cook, 2009)
12:28
Diet TP
Deaminasi Protein
urineAmmonia ↑↑ Urea ↑↑
Produk khusus
asam amino :
glisin, arginin,
ornitin, triptofan,
fenilalanin, tirosin,
sistein, metionin,
serin
Toksik,
terakumulasi
Pemberian jus buah-sayur:
➢Formula jus A : semangka &
tomat
➢Formula jus B : wortel &
pepaya
Penyakit:
➢ Ginjal
➢ CVS
➢Osteoporosis
➢ Kanker
kolon
➢ Diabetes
➢Abnormalitas
hati
Ikatan C asam amino
Tidak
diteliti
diteliti
Keterangan
12:28
25 ekor tikus
adaptasi
SRS
Diet Normal
Diet TPDiet TP + Jus Dosis
III
Diet TP + Jus
Dosis II
Diet TP + Jus
Dosis I
Crucified
Analisa Urea Darah
Pelaporan Hasil Penelitian
DIAGRAM
ALIR
PENELITIAN
12:28
KOMPOSISI ENERGI DAN ZAT GIZI PAKAN
Jenis Diet (per 30
gr)
E
(kkal)
KH (gr) P (gr) L (gr) Vit A
(IU)
Vit C
(mg)
Normal (PARS) 103.2 17.4 5.7 1.2 0 0
Tinggi Protein 104.1 17.1 6.53 1.005 0 0.3
TP + Jus dosis I 110.7 18.291 6.788 1.082 11.7 1.23
TP + Jus dosis II 112.7 18.544 7.008 1.159 21.3 1.55
TP + Jus dosis III 117.76 19.05 7.448 1.313 40.4 2.23
12:28
HUBUNGAN INTAKE ENERGI & KENAIKAN BERAT BADAN
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
80.0060.0040.0020.000.00-20.00
Kenaikan Berat Badan
Linear
Observed
Intake Energi
12:28
HUBUNGAN INTAKE PROTEIN & KADAR UREA DARAH
6.00
5.50
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
100.0090.0080.0070.0060.00
Kadar Urea
Linear
Observed
Intake Protein
12:28
HUBUNGAN KANDUNGAN VIT A & KADAR UREA DARAH
40.00
30.00
20.00
10.00
100.0090.0080.0070.0060.00
Kadar Urea
Linear
Observed
Kandungan Vitamin A
12:28
KESIMPULAN
Pemberian jus kombinasi tomat-pepaya
selama satu bulan terhadap tikus yang diberi
diet tinggi protein akan menurunkan kadar
urea darah pada tikus dalam masa
pertumbuhan
12:28
KESIMPULAN
Penurunan kadar urea ini terjadi karena pada
tikus masa pertumbuhan, asam retinoat yang
terdapat dalam kombinasi jus tomat-pepaya
akan memodulasi ekspresi gen sistem A
sehingga menjadi lebih aktif mengangkut
asam amino bebas menuju seluruh sel tubuh
untuk digunakan dalam pertumbuhan
Dosis vitamin A yang paling efektif untuk
mengoptimalkan pertumbuhan adalah dosis
sesuai AKG (Angka Kecukupan Gizi)
12:28