Download - Panas Badan
LAPORAN KASUS
I. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 Mei 2001
A. Identitas
Klien
Nama Klien : Nr
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 3 tahun
Register : 10036691
Orang Tua :
I. Ayah Ibu
Nama : ST : IT
Umur : 26 th : 30 th
Pendidikan : SD : SD
Agama : Islam : Islam
Alamat : Bulak Rukem Timur II/9 Surabaya
B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama : Panas badan masih turun naik dan berat badan sangat rendah
2. Riwayat penyakit :
Pada saat dikaji klien sudah dirawat di R. Anak menular selama 12 hari sejak
tanggal 22 April 2001. Kluhan utama pada saat awal masuk rumah sakit karena
badan Nr panas naik turun sejak 10 hari yang lalu (12 April 2001 siang). Sejak
keluhan sakit pertama kali dirasakan Nr sudah diajak oleh orang tunya berobat ke
Puskesmas dan sudah diberi obat. Akan tetapi jenis obat yang diberikan lupa.
Setelah itu panas badan anak masih tinggi bahkan kemudian timbul batuk-batuk
dengan dahak warna putih. Pilek tidak ada. Pada tanggal 12/4/2001 anak
dikeluhkan mencret sekali dan selanjutnya bak dalam batas normal. Setelah 10
hari panas tidak turun selanjutnya orang tua mengajak anak berobat ke UGD
RSUD Dr. Soetomo tanggal 22/4/2001 yang selanjutnya dilakukan MRS.
Riwayat perawatan di R. Menular Anak RSUD Dr. Soetomo sebagai berikut:
Tanggal Keadaan Umum Laboratorium Tindakan
22/4/2001 Panas dan badan
lemah, serta
batuk T: 90/60,
N: 148, RR 52,
Tx 37,6, Lidah
kotor dan
hiperemis, Rh
+/+, Wh -/-,
Hepar 4 cm,
Hb: 9,8 ,
Leuko:10,2,
Trombo, 160,
PCV: 29,3,
GDA : 84,
BUN : 8, Serum
Kreatinin 0,25,
Bil Direct:0,31,
Bil Total : 0,93,
SGOT :576,
SGPT : 139.
D.5 Salin 300 cc/24 jam,
Ampisilin 3X300 mg,
Cloxicillin 3 X 150 mg,
Diet : 900 kkal + 20 gr. Protein.
Vitamin A 200.000 IU /IM,
Vit B/C 3 X 1 tab,
Susu 3 X 200 cc
23/4/2001 Panas, batuk
grok-grok,
mencret 1 X,
minum banyak,
N : 140 X, RR
50, S: 38
Hb : 8,8, Leuko
8100,
Widal:
- Salmonella
Typi:
O : 1/800
H : 1/800
Idem
Vit A injeksi digangi dengan oral
5000 IU
24/4/2001 Terpasang NGT,
dahak banyak,
suhu 37, Nadi
132, RR:48
Idem
Pemberian obat dan diit oral
menjadi personde
25/4/2001 Muntah saat
disonde, N: 130,
RR 42, Tx 38,1
WBC : 6,8,
HB : 9,1,
Hct:26,0,
MCV:67,
MCH:23,5, LED
: 12, Bili. Direct:
0,20, Bil. Total :
0,59, SGOT :
idem
650, SGPT: 208,
BUN : 10, SC :
0,6
26/4/2001 Batuk grok-
grok, muntah ,
bab + normal, ,
Bak + warna
kuning jernih,
Idem
Diet dirubah menjadi 1000 kkal
Susu 6 X 100 cc
27/4/2001 Mual, muntah,
bab +, lembek 1
X, thorak
normal.
Idem
28/4/2001 Suhhu 39, batuk,
makan suit, Bab
+ normal, Bak
normal
Idem
30/4/2001 Panas hari ke-
17, sesak -,
batuk +, S: 39,
N:140, RR:42
Urine :
:Urobilin : +
Eritrocit : + 1-2
Leuko : + 3,5
Ephitel : + 2-3
Kristal : -
Silinder : _
Kul. Salmonella:
-
- Widal :
S.TyphiO :
1/400
S.TyphiH :
1/400
Hb : 7,6
Hct : 22,6
MCV : 68
Idem
1/5/2001 Panas hari ke- Retic : 15 % Infus aff
17, sesak -,
batuk +, S: 38,
N:140, RR:32
lainnya seperti tanggal 30/4/2001
C. Riwayat Persalinan
1. ANC
NR merupakan anak pertama dari pasangan ST dan IT. Pada saat mengandung
NR ibu selalu melakukan kontrol terhadap kehamilannya ke Bidan, dengan
frekwensi 5 kali hingga dilahirkan. Imunisasi saat kehamilan (TT) dua kali. Ibu
tidak pernah menderita sakit selama mengandung anaknya. Untuk
mempertahankan kkondisinya IT secara teratur minum jamu yang dibeli di
warung. Keadaan ini hingga umur kehamilan cukup. Selama hamil ibu tidak
punya masalah dengan nafsu makan.
2. Perinatal
NR dilahirkan di bidan pada umur kehamilan 9 bulan. Bayi lahir spontan dengan
letak belakang kepala. Berat badan lahir 2,2 kg panjang 40 cm. Saat persalinan
bayi langsung menangis. Apgar skore lupa.
3. Post natal
Sejak lahir hingga umur 2 tahun anak diberikan ASI. Anak tidak suka minum
susu. Bila tidak minum asi anak hanya diberi air gula. Anak sering batuk dan
pilek dan gatal. Jika sakit anak biasanya diberikan obat yang dibeli oleh ibu di
toko obat. Jika tidak cocok biasanya diajak berobat ke RSUD Dr. Setomo. Anak
pernah MRS di Bangsal Diare Ruang Menular Anak pada umur 3 bulan akibat
diare.
D. Riwayat Tumbuh Kembang
Ibu sangat sibuk sehingga kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan
anak. Menurut Ibu anak bisa mengangkat bahu umur 2 bulan. Bisa duduk umur 8
bulan. Berdiri umur 1,2 tahun dan bicara lancar umur 1,5 tahun. Hingga saat ini anak
berat badan anak 9 kg, ( 60 %), TB: 85 cm, LK : 32 cm, LD : 43 cm, LLA : 12,5 cm.
Anak baru bisa menghafal angka 1 - 5, anak baru bisa menyebutkan 10 jenis
binatang, anak belum dapat menyebutkan fungsi beberapa alat makanan. Anak lebih
banyak duduk dan digendong.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Orang tua NR tinggal dirumah sendiri, dimana kamar tinggalnya menjadi satu
dengan warung dagangannya. Anak sering makan makanan kecil yang dijual di
warung. Anak sering bermain di lantai yang terbuat dari keramik dan makan serta
minumnya kurang diperhatikan. Anak sering dibelikan nasi di warung pinggir jalan.
Keluarga minum air yang dimasak yang airnya bersumber dari PAM. Keluarga tidak
pernah memberikan anak susu karena anak muntah jika diberikan. Tipologi tubuh
bapak kecil.
F. Riwayat psikososial
Keluarga tidak terlalu memanjakan anak. Anak jika marah sering menangis. Anak
sangat takut dengan petugas kesehatan, sehingga setiap didekati anak menangis.
Anak dirumah tidak cengeng.
G. Pengkajian Persistem
1. Keadaan umum:
Anak tampak lemah, pucat dan kurus. Kesadaran baik, BB : 9 kg, PB : 85 cm, LK
: 32 cm, LD : 43 cm, LLA : 12,5 cm.
2. Sistem pernafasan
Tidak tampak kelainan pada bentuk dan fungsi hidung, kontraksi dada simetris
tidak terlihat retraksi. RR : 30 X/menit, Wh -/-, Rh -/-, Rales -/-,. Batuk tidak ada.
Pilek tidak ada.
3. Sistem Kardiovaskuler
S : 36, 5 derajat C, nadi : 100 X/mnt, akral hangat, kapilari refill 2-3 dt,
konjunctiva agak pucat, S1 dan S2 normal, T : 100/60 mm Hg. HB 7,6 gr/%,
tubuh tampak lemah dan pucat.
4. Sistem Pencernaan
Mulut kecil, gigi tumbuh sempurna, karies +, mulut bersih, nafsu makan baik,
dimana porsi yang disediakan dan tambahan yang dibelikan ibu habis, minum
baik dimana susu yang di berikan habis. Mual dan muntah tidak ada. Tidak ada
keluhan dalam menelan. Gaster terdengan suara agak redup, Hepar teraba 3 jari
dibawah arcus costae, Lien tidak teraba, Ski bala +, Bab + warna kuning
kecoklatan dan lembek 1 kali sehari, nyeri tekan pada abdomen +, peristaltik
normal. Tidak ditemukan kelainan pada anus. Tidak diemukan pembesaran
kelenjar limfe.
5. Sistem endokrin
Tidak ditemukan keluhan khusus. Tidak ditemukan pembesaran kelenjar tyroid.
Belum dilakukan pemeriksaan laboratorium yang menunjang tumbuh kembang
anak seperti GH, insulin, Tyroid.
6. Sistem Persarafan
Anak punya riwayat kejang 1 kali pada saat sebelum ke UGD. Tidak ditemukan
kelainan pada fungsi susunan saraf pusat maupun perifer termasuk terhadap
fungsi saraf kranialis serta ektremitas.
7. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ditemukan gangguan dalam bentuk maupun fungsi dari ekstremitas atas
dan bawah. Kekuatan otot 555 555 , tulang intak
555 555
8. Sistem integumen
Rambut kusam dan jarang. Kulit tampak hitam dan kusam. Turgor baik, iritasi
serta peradangan tidak ada. Gatal-gatal tidak ada.
9. Sistem Urogenital
Tidak ada keluhan gatal, panas ataupun nyeri pada genital maupun simpisis, tidak
ada keluhan terhadap pola kencing. Kencing 4-6 kali sehari dengan warna kuning
bening. Jumlah kencing tidak pernah diperhatikan.
Tidak ditemukan kelainan pada bentuk dan ukuran genital. Genital bersih. Dari
pemeriksaan lab pada tanggal 30/4/2001 ditemukan Urine : :Urobilin : +, Eritrocit
: + 1-2, Leuko : + 3,5, Ephitel : + 2-3, Kristal : -, Silinder -.
10. Psikoseksual
Anak menagis jika didekati oleh petugas kesehatan, anak lebih suka diam dan
tiduran. Komunikasi kurang, anak tampak lesu dan kurang bergairah. Anak malu
jika badannya dibuka untuk pemeriksaan.
II. Analisa Masalah
Data Penyebab Masalah
Umur anak 3 tahun, Anak
baru bisa menyebutkan
angka sampai 5, anak
belum tahu fungsi alat-alat
makan, BB = 9 kg, TB 85
cm, LK = 32 cm, LD = 43
cm, LLA = 12,5 cm. Anak
tidak pernah minum susu
dan mual jika minum susu.
Hb 7,6 gr/%, badan lemah.
Intake Nutrisi tidak adekuat
Stimulasi yang kurang
adekuat
Gangguan Nutrisi (kurang
dari kebutuhan)
Gangguan perkembangan.
Ibu mengatakan anaknya
sering bermain dilantai,
anak kurang diprhatikan
pertumbuhan dan
perkembangannya, anak
sering dibelikan makanan
yang ada di pinggir jalan,
anak tidak pernah diberikan
susu, riwayat MRS karena
diare.
Kurang informasi tentang
pengetahuan tentang
kesehatan anak.
Kurangnya pengetahuan
tentang perawaatan anak
dirumah.
Suhu 36,5 derajat
C, :Urobilin : +, Eritrocit :
+ 1-2, Leuko : + 3,5,
Ephitel : + 2-3, Kristal : -,
Silinder -. Badan lemah,
konjunctiva pucat, Hb : 7,6
gr/%.
Infeksi kuman non spesifik Potensial terjadi
kekambuhan dari infeksi
typhoid.
Titer widal :
S. Typhi O : 1/400
S. Typhi H : 1/400
III. Diagnose Keperawatan
A. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan) s.d kurangnya intake nutrisi sebagai
akibat dari kurangnya pengetahuan tentang gizi.
B. Gangguan perkembangan s.e kurangnya stimulasi
C. Potensial terjadi infeksi typhoid berulang s.d penurunan daya tahan.
D. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan anak dirumah s.d kurangnya informasi
IV. Rencana Perawatan
DX Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Potensial
terjadi
infeksi
typhoid
berulang
s.d
penurun
an daya
tahan.
Setelah dirawat
selama 3 hari
tidak terjadi
infeksi typhoid
dengan kriteria:
- Suhu tubuh
stabil 36,5-37
-Nyeri abdomen
-
-Nafsu makan
baik
-Widal < 1/200
-Hepar tidak
teraba
-Tidak diare
- Tidak
konstipasi
- Lab leuko N
-Observasi tanda vital
seperti S, Nadi dan tensi
@ 8 jam.
- Lakukan observasi
terhadap keluhan
gastrointestinal secara
teratur seperti pola bab,
makan, keluhan pd
abdomen.
- Kolaborasi dg ahli gizi
untuk pemberian diet
typhoid.
- Adanya perubahan ndi
terutama suhu yang
bersifat febris remiten
sebagai pertanda adanya
infeksi S. Typhosa.
Keluhan perut berupa
diare dan atau konstipasi
merupakan pertanda
perubahan peristaltik usus
sebagai akiba adanya
kuman patogen d GI.
Tract.
Diet TKTP tetapi rendah
serat sangt diperlukan
untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dalam upaya
mencegah infeksi.
- Kolaborasi pemberian
terapi:
Amoxicilin 3 X 300 mg
Cloxacilin 3 X 150 mg
Kotrimoksasol 2 X 30
mg
Vit B/C 3 X 1
Vit A 5000 IU /Po
Makanan yang rendah
serat sangat bermanfaat
untuk mencegah iritasi
dari lumen usus serta
efektivitas penyerapan di
vili usus.
Broadspektrum
antibiotika untuk semua
jenis kuman non spesifik
Idem
Sebagai drug of choice
pada infeksi tractus
urinarius yang juga
eefektif untuk kuman
Salmonella.
Untuk suplemen yang
membantu dalam
metabolisme serta
mempertahankan dinding
sel dari kerusakan.
Ganggua
n Nutrisi
s.d
kurangn
nya
intake
Setelah dirawat
selama 3 hari
keluarga
mengerti :
Keadaan nutrisi
anak, cara untuk
meningkatkan
status nutrisi
- BB anak naik
1 kg.
-Kaji faktor yang sering
menyebabkan penurunan
nafsu makan anak.
-Kaji tentang makanan
kesukaan anak
-Informasikan tentang
status gizi anak.
-Informasikan faktor yang
- Untuk mengidentifikasi
yang menyebabkan
kurangnya intake nutrisi
anak.
- Untuk dapat membuat
modifikasi menu sesuai
dengan kesukaan anak.
- Dengan mengetahui
status gizi anak maka
keluarga akan lebih
berminat merawat anak.
mempengaruhi status gizi
anak
-Informasikan pengaruh
gizi terhadap
perkembangan anak
-Informasikan tentang
cara untuk meningkatkan
status gizi anak.
- Timbang BB anak setiap
2 hari.
- Berikan Modisco 6 X
100 cc
- Agar keluarga dapat
mengidentifikasi faktor
yang berpengaruh
selanjutnya mampu
melakukan modifikasi.
- Agar orang tua waspada
jika terjadi penyimpangan
dan mampu memperbaiki
status gizi anak.
- Dengan mengetahui cara
meningkatkan status gizi
keluarga lebih koperatif
dalam memenuhi
kebutuhan gizi anak
sesuai dengan
kemampuannya.
- Penimbangan untuk
mengetahui efektivitas
perbaikan gizi yang
dilakukan .
- Modisco sebagai
formula untuk melatih
penyerapan lemak pada
usus anak serta
mengandung gizi untuk
perbaikan gizi anak.
Ganggua
n
perkemb
angan
s.d
kurangn
Setelah dirawat
selama 2 hari
keluarga dapat
mengidentifikas
i keterlambatan
anak, serta
-Berikan gambaran
tentang status
perkembangan anak.
- Dengan mengetahui
status perkembangan
anak maka, diharapkan
sadar akan
keterbelakangan
perkembangan anak
ya
stimulasi
mengetahui cara
melakukan
stimulasi pada
anak.
-Berikan penjelasan faktor
yang menyebabkan
lambatnya perkembangan
anak.
- Berikan informasi
tentang cara mestimulasi
perkembangan anak.
dengan demikian timbul
keinginan untuk
berpartisipasi dalam
perawatan selanjutnya.
- Agar keluarga dapat
mengidentifikasi dan
mengeliminsinya.
- Dengan mengetahui cara
menstimulasi akan dapat
membantu perkembangan
anak secara aktif.
Kurangn
ya
pengetah
uan
tentang
perawatn
anak
dirumah
Setelah dirawat
selama 2 X 30
menit keluarga
memahami cara
merawat anak di
rumah,
Keluarga tidak
lagi
memberikan
makan
sembarangan
pada anak.
-Berikan informasi
tentang cara
meningkatkan gizi anak
di rumah.
- Berikan informasi
tentang cara
menstimulasi
perkembangan anak di
rumah sesuai dengan
umur perkembangan
anak.
- Anjurkan agar keluarga
memperhatikan
kebersihan makanan dan
lingkungan anak.
- Dengan mengetahui cara
meningkatkan gizi anak
dirumah diharapkan
masalah gizi anak dalam
jangka panjang akan
teratasi.
- Dengan pengetahuan
tentang stimulasi tumbuh
kembang diharapkan
keluarga dapat
memberikan rangsangan
untuk perkembangan anak
berikutnya.
- Riwayat MRS 2 kali
dengan kasus yang hampir
sama sebagai bukti bahwa
keluarga belum mampu
melakukan pencegahan
terhadap penyakit-
penyakit akibat
lingkungan yang kurang
bersih. Jadi dengan
penyuluhan yang
dilakukan diharapkan
keluarga mampu
memperbaiki prilaku.
V. Tindakan Keperawatan
Dx Tanggal/Jam Tindakan Evaluasi
Potensial
terjadi
infeksi
typhoid
berulang s.d
penurunan
daya tahan.
Kamis, 3 Mei
2001
07.00 – 08.00
08.00-08.25
12.00 – 12.25
17.00- 17.30
Pk.08.30.
Pk 12.30
Pk. 17.15
20.00
-Observasi keadaan
umum.
- Kolaborasi dg ahli gizi
untuk pemberian diet
typhoid.
Pemberian terapi:
Amoxicilin 3 X 300 mg
Cloxacilin 3 X 150 mg
Kotrimoksasol 2 X 30
mg
Vit B/C 3 X 1
Vit A 5000 IU /Po
Anak cengeng,
kebersihan cukup,
panas (-), mual (-),
sesak (-), batuk (+),
pilek (+), bab (+),
lembek 1 kali Bak (+)
warna kuning jernih.,
Makan baik. Nyeri
perut (-)., suhu 36.5 o
C, N : 100 X/mnt, RR
: 20 x/mnt
Pemberian diet TKTP
lunak dan modisco I
6 X 100 cc.
Obat diminum habis
Reaksi (-)
Observasi keadaan umum Anak cengeng,
kebersihan cukup,
panas (-), mual (-),
sesak (-), batuk (+),
pilek (+), Bak (+)
warna kuning jernih.,
Makan baik. Nyeri
perut (-)., suhu 37,5 o
C, N : 112 X/mnt, RR
: 24x/mnt
Jumat, 4 Mei
2001
07.00 – 08.00
08.00-08.25
12.00 – 12.25
17.00- 17.30
Pk.08.30.
Pk 12.30
Pk. 17.15
20.00
-Observasi keadaan
umum.
- Kolaborasi dg ahli gizi
untuk pemberian diet
typhoid.
Pemberian terapi:
Amoxicilin 3 X 300 mg
Cloxacilin 3 X 150 mg
Kotrimoksasol 2 X 30
mg
Vit B/C 3 X 1
Vit A 5000 IU /Po
Anak cengeng,
kebersihan cukup,
panas (-), mual (-),
sesak (-), batuk (+),
pilek (+), bab (+),
lembek 1 kali Bak (+)
warna kuning jernih.,
Makan baik. Nyeri
perut (-)., suhu 36.8 o
C, N : 100 X/mnt, RR
: 20 x/mnt
Pemberian diet TKTP
lunak dan modisco I
6 X 100 cc.
Obat diminum habis
Reaksi (-)
Anak cengeng,
Observasi keadaan umum kebersihan cukup,
panas (-), mual (-),
sesak (-), batuk (-),
pilek (+), Bak (+)
warna kuning jernih.,
Makan baik. Nyeri
perut (-)., suhu 36,5 o
C, N : 112 X/mnt, RR
: 24x/mnt
Kamis, 5 Mei
2001
07.00 – 08.00
08.00-08.25
12.00 – 12.25
17.00- 17.30
Pk.08.30.
Pk 12.30
Pk. 17.15
20.00
-Observasi keadaan
umum.
- Kolaborasi dg ahli gizi
untuk pemberian diet
typhoid.
Pemberian terapi:
Amoxicilin 3 X 300 mg
Cloxacilin 3 X 150 mg
Kotrimoksasol 2 X 30
mg
Vit B/C 3 X 1
Vit A 5000 IU /Po
Anak cengeng,
kebersihan cukup,
panas (-), mual (-),
sesak (-), batuk (+),
pilek (+), bab (+),
lembek 1 kali Bak (+)
warna kuning jernih.,
Makan baik. Nyeri
perut (-)., suhu 36.5 o
C, N : 100 X/mnt, RR
: 20 x/mnt
Pemberian diet TKTP
lunak dan modisco I
6 X 100 cc.
Obat diminum habis
Reaksi (-)
Anak cengeng,
Observasi keadaan umum kebersihan cukup,
panas (-), mual (-),
sesak (-), batuk (+),
pilek (+), Bak (+)
warna kuning jernih.,
Makan baik. Nyeri
perut (-)., suhu 37,5 o
C, N 100 X/mnt,
RR : 24x/mnt
Gangguan
Nutrisi s.d
kurangnnya
intake
Kamis, 3 Mei
2001
09.00
09.15
09.30
09.45
09.45
09.45
10.00
-Mengkaji faktor yang
sering menyebabkan
penurunan nafsu makan
anak.
-Mengkaji tentang
makanan kesukaan anak
-Menginformasikan
tentang status gizi anak.
-Informasikan faktor yang
mempengaruhi status gizi
anak
-Informasikan pengaruh
gizi terhadap
perkembangan anak
-Informasikan tentang cara
untuk meningkatkan
status gizi anak.
Tidak ada, nafsu
makan baik.
- Anak suaka makan
mie
- Anak termasuk
kelompok gizi buruk,
yang jika pulang
harus teratur
memeriksakan
keadaannya., ibu
mengerti
Ibu mengatakan
paham dan mau
memperhatikan
- Ibu memahami
- Ibu memahami
08.00, 10.00,
12.00, 14.00,
16.00, 18.00
-Menimbang BB .
- Memberikan Modisco 6
X 100 cc
BB : 9,5 kg
- Modisko diminum
-
Jumat, 4-5-2001-
10.00
08.00, 10.00,
12.00, 14.00,
16.00, 18.00
-Menimbang BB .
- Memberikan Modisco 6
X 100 cc
BB : 9,5 kg
- Modisko diminum
-
Sabtu, 5-5-2001-
10.00
08.00, 10.00,
12.00, 14.00,
16.00, 18.00
-Menimbang BB .
- Memberikan Modisco 6
X 100 cc
BB : 10kg
- Modisko diminum
-
Gangguan
perkembanga
n s.d
kurangnya
stimulasi
Kamis 3-5-2001
Pk. 11.00 -Memberikan gambaran
ten-tang status
perkembangan anak.
-Memberikan penjelasan
faktor yang menyebabkan
lambatnya perkembangan
anak.
- Berikan informasi
tentang cara mestimulasi
perkembangan anak.
Ibu paham
Ibu hanya tertawa
karena merasa
bersalah selama ini.
Ibu mengerti dan mau
mencoba .
Kurangnya Kamis, 3 Mei
pengetahuan
tentang
perawatn
anak
dirumah
2001-
Pk. 15.00-15.30
-Memberikan informasi
tentang cara
meningkatkan gizi anak di
rumah.
-Memberikan informasi
tentang cara menstimulasi
perkembangan anak di
rumah sesuai dengan
umur perkembangan
anak.
- Anjurkan agar keluarga
memperhatikan
kebersihan makanan dan
lingkungan anak.
Ibu mengerti dan
akan berusaha
Ibu paham dan jika
lupa akan rajin
mengontrolkan
anaknya ke RS.
Ibu brjanji tidak akan
mebelikan makanan
yang dijual di jalanan.
A. VI. Catatan Perkembangan
Diagnose Hari/tanggal/jam Perkembangan
Potensial terjadi infeksi
typhoid berulang s.d
penurunan daya tahan
Selasa, 8 Mei 2001 S = Nyeri perut (-), Bab (+)
1 X sehari lembek, Bak (+)
kuning jernih, makan baik,
sesak (-), batuk (-), pusing
(-)
O = S=36,5 o C, N : 88
X/mnt, ascites (-), anak
tampak tenang, RR : 24
X/mnt, Widal O 1/180,
H : 1/180, Gaal cultur (-)
A = infeksi tidak terjadi
P = boleh pulang
Gangguan Nutrisi s.d
kurangnnya intake
Selasa, 8 Mei 2001 S : Ibu akan
memperhatikan makan
anak, Ibu tahu jika selama
ini anak terlalu banyak
diberikan makanan ringan
dan air putih, Ibu akan
mengikuti program
peningkatan gizi di RSUD
Dr, soetomo hingga BB =
baik.
O : BB : 10,25 kg, turgor
baik, konjunctiva merah
muda, odema (-).
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Rawat jalan
Gangguan
perkembangan s.d
kurangnya stimulasi
8 Mei 2001 S : Ibu akan memberikan
latihan dengan membelikan
macam-macam nama
binatang, agar bisa latihan
dirumah. Ibu akan
memantau perkembangan
anak. Jika ternyata ada
kelainan ibu akan
membawa ke klinik
tumbuh kembang.
O : Anak suka lihat-lihat
gambar pada majalah
anak yang dipinjamkan
oleh temannya. Anak
sudah bisa mengenai 10
nama- nama binatang.
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Rawat jalan
Kurangnya pengetahuan
tentang perawatn anak
dirumah
8 Mei 2001 S : Ibu akan
memperhatikan nasehat
yang telah diberikan. Ibu
berjanji akan
meperhatikan makan dan
kebersihan anaknya di
rumah, Ibu kapok anaknya
MRS lagi.
O : -
A : Klien sudah bersedia
P : Rawat jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.D (1997), Nursing Diagnois; Application to Clinical Practice, 7th.
Edition, Lippincott, Philadelpia, New York.
Kozier Barbara et.al (1995), Fundamental Of Nursing ; Concept, Process and
Practice , 5 th Edition, Addison Wesley Nursing, Cuming Publishing,
New York.
Whaley and Wong (1997), Pediatric Nursing; Clinical Manual, Mosby Year Book,
Philadelpia.
Whaley and Wong (1996), Nursing Care of Infants and Children, 5 th Edition,
Mosby Year Book, Philadelpia.