Download - PAHLAWAN RUMAH MBR
PAHLAWAN RUMAH MBR
Gonjang ganjing tentang tidak selesainya Rumah MBR TA. 2012 di NTT yang
dibangun oleh Kementeri Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI di Kota Kupang, berlokasi di
Kelurahan Manulai Kecamatan Alak. Semuanya berjumlah 100 unit, ternyata sudah
selesai dibangun 100 %. Pada saat ini ada yang sudah ditempati / dihuni dan ada yang
masih kosong, tetapi sudah siap dihuni.
Salah satu penghuni rumah yang bernama Meky, mengataakan bahwa mereka sudah
menghuni rumah itu sejak tahun 2014.
Meky bersama keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah yang
sudah membangun Rumah untuk masyarakat / rakyat miskin seperti dia, saat ini Meky
berprofesi sebagai Pemotong Hewan (Jagal) di Rumah Potong Hewan (RPH) Pasar Oeba.
Dalam penuturannya mengatakan bahwa rumah itu dibangun oleh Kontraktor dari
Jakarta, tetapi tidak sampai selesai, sehingga ada satu pak yang bernama “Efraim
Pongsilurang” atau disini yang biasa kami panggil dia Pak Roy yang menyelesaikan
rumah-rumah ini. Kalau menurut saya orang seperti dia itu yang patut diberi
penghargaan oleh Pemerintah karena orangnya sangat bertanggung jawab terhadap
tugas yang pemerintah bebankan kepadanya. Kami dengar saat ini dia jadi “korban”
karena rumah-rumah ini, padahal menurut saya dia itu penyelamat uang Negara atau
“Pahlawan” hahahaha……….. (sambil dia tertawa).
Seperti pantauan tim redaksi dilapangan bahwa rumah – rumah yang dibangun di
Alak ada yang berwarna kuning dan ada yang belum di cat. Menurut penuturan warga
lainnya yang bernama Lexi bahwa rumah yang dibangun warna kuning itu adalah rumah
yang dibangun oleh Haji Anwar dan Pak Irsyad, dan yang selebihnya ini diselesaikan oleh
Pak Roy (Efraim Pongsilurang).
Tidak disangka, dijaman sekarang ini di saat orang ramai – ramai makan uang Negara
ternayata masih ada orang yang mau berkorban untuk Negara. Kalau kita mau jujur
orang seperti dialah yang harus dibela oleh Negara. Dia diangkat sebagai PPK oleh
Negara (Kemenpera) dan pada saat akhir Kontrak, Proyek belum selesai tetapi oleh
Negara (Kemenpera) memerintahkan agar Proyek terus diselesaikan.
Dalam Penyelesaian Proyek tersebut, Kontraktor yang dipilih oleh Negara (Kemenpera)
lari dan sebagai rasa tanggung jawab Pak Efraim menyelesaikan rumah yang ditinggal
pergi dan menggunakan dana dari keluarganya. Suatu hal yang sangat baik dilakukan
oleh PPK dan sangat terpuji.
Semoga apa yang sudah dilakukan oleh Pak Efraim ini bisa menjadi pertimbangan bagi
para penegak hukum di Negeri ini.
4