Download - Pagu indikatif kewilayahan1
Azas & Konsep Perenc. Pembangunan Dasar Hukum Konsep Pagu Indikatif Kewilayahan Pentingnya PIK Pola PIK Fungsi PIK Rasionalisasi PIK Penyebaran PIK Evaluasi Penerapan PIK
Pembangunan daerah, sektor, dan wilayah dilaksanakan berdasarkan azas Pemerataan dan Keadilan untuk:
1. Mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang tinggi.
2. Membina dan menjaga stabilitas daerah, baik ekonomi, sosial budaya, politik, maupun keamanan.
3. Menjaga dan meningkatkan ketahanan wilayah pada semua segi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Peningkatan kualitas hidup masyarakat (Masyarakat Desa)
Memperkecil kesenjangan antara yang Kaya dan yang Miskin
Pemerataan pembangunan kewilayahan Tanggung jawab dan rasa memiliki hasil pembangunan Penguatan Peran Masyarakat dalam pembangunan Mewujudkan Penyelenggaraan Good Governance
UU No. 25 tahun 2004 ttg. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Inpres No. 3 tahun 2010 tentang Pembangunan Yang Berkeadilan
Permendagri No. 66 tahun 2007 ttg. Perencanaan Pembangunan Desa
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang, Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Pasal 50 dan Pasal 51.
Perda Kabupaten Sikka Nomor 14 Tahun 2008, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sikka tahun 2009-2013.
STRATEGI PEMBANGUNANSTRATEGI PEMBANGUNANCATUR PROGRAM
6
MENINGKATKANPROGRAM
PERLINDUNGAN SOSIAL
Bantuan Sosial Berbasis Keluarga
11 MENINGKATKAN AKSES RUMAHTANGGA PADA PELAYANAN DASAR
Dukungan ketersediaan layanan pendidikan dan
kesehatan
22
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Keputusan masyarakat terhadap kebutuhan
masyarakat
33 PERTUMBUHAN EKONOMI YANG
BERKUALITAS DAN INKLUSIF
UMKM, iklim usaha, infrastruktur/konektivitas, pembangunan pertanian
44
Arah Kebijakan Arah Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Penanggulangan Kemiskinan
TAHAPAN PERENCANAAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNANPEMBANGUNAN
Penyusunan Rencana
Penetapan Rencana
Pengendalian Pelaksanaan
Rencana
Evaluasi Pelaksanaan
Rencana
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALSISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL( UU 25 TH 2004 )( UU 25 TH 2004 )
PolitisRencana Pembangunan merupakan hasil proses politik ( publik
choice theory of planing ) khususnya penjabaran visi – misi kepala daerah terpilih
TeknokratisPerencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional , atau
oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan
PartisipatifPerencanaan yang melibatkan masyarakat
Top Down & Bottom UpPerencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah atau
dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan
PIK adalah sejumlah patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada kecamatan berbasis kewilayahan yang penentuan alokasi belanjanya ditentukan oleh mekanisme partisipatif melalui Musrenbang Kecamatan dengan berdasarkan kepada kebutuhan dan prioritas program yang mendesak berdimensi strategis kewilayahan
Pagu Indikatif Kewilayahan merupakan salah satu variabel penunjang keberhasilan implementasi konsep perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja.
Memberikan kepastian bahwa setiap usulan Musrenbang yang menjadi prioritas akan masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Pembelajaran bagi masyarakat untuk mengusulkan kebutuhan yang sangat prioritas (bukan sekedar daftar keinginan)
Memacu SKPD untuk menyusun Program/Kegiatan berdasarkan skala Prioritas untuk mencapai target RPJMD
Setiap kecamatan dialokasikan sejumlah anggaran indikatif, dimana untuk tahap awal, besar pagu indikatif kecamatan diberikan dengan mempertimbangkan jumlah desa setiap kecamatan.
PIK merupakan akumulasi anggaran yang mendukung 4 (empat) agenda pembangunan daerah di setiap wilayah kecamatan yang telah ditetapkan secara proporsional.
Proses pengusulan kegiatan murni dilakukan oleh masyarakat dengan pendampingan dan pertimbangan teknis yang diberikan oleh SKPD terkait.
Pola perencanaannya merupakan perpaduan pola PNPM dengan pola perencanaan regular.
Pelaksanaan kegiatan yang anggarannya bersumber dari PIK, baik untuk pekerjaan fisik maupun non fisik, pengelolaannya dilakukan SKPD terkait dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku
Transparansi Partisipasi Akuntabilitas …
Prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaanya, serta hasil-hasil yang dicapai (Krina, 2003 : 14)
Publikasi jadwal Perencanaan & Penganggaran Pembangunan.
Publikasi dokumen-dokumen Perencanaan & Penganggaran;
Musenbang Desa melibatkan seluruh warga yang ingin terlibat
Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat.
Masyarakat akan lebih mempercayai kegiatan atau proram pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya.
Hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan.
Fungsi Kognitif: menghasilkan keputusan yang rasional mempertimbangkan kajian akademis, masukan, kritik kelompok terkait, alokasi sumber daya
Fungsi Instrumental; Alat mempertemukan berbagai kepentingan dalam pengambilan keputusan
Fungsi politik: mengurangi resistensi terhadap keputusan yang diambil karena diambil berdasarkan keputusan bersama, legetimasi publik
Fungsi sosial; mengidentifikasi kebutuhan riil di masyarakat dan menyelesaikan problem utama.
Akuntabitas APBD berdasarkan kinerja pelayanan pada masyarakat
Akuntabilitas pada proses perencanaan; audit proses perencanaan atau kelayakan hasil perencanaan
Publikasi indikator pencapaian tahunan yng dicapai Pemda untuk setiap unit kerja dan keseluruhan
Besar PIK yang direncanakan sebesar Rp40.000.000.000,-
Dasar perhitungan Rp250.000.000,- per desa tidak dimaksudkan untuk didistribusikan secara merata ke semua desa, tetapi hanya sebagai dasar penetapan besar PIK setiap Kecamatan
Besar pagu indikatif kewilayahan yang terakomodir di dalam dokumen perencanaan (KUA-PPAS) sebesar Rp35.689.427.761,- setelah dilakukan rasionalisasi dan penyesuaian-penyesuaian.
Penganggaran PIK akan dimasukkan dalam anggaran Rencana Kerja SKPD terkait.
No. Kecamatan Alokasi PIK (Rp) Realisasi PIK (Rp)
1 Alok 1.750.000.000,- 1.574.336.143,-
2 Nelle 1.250. 000.000,- 1.202.000.000,-
3 Nita 3.000. 000.000,- 2.684.000.000,-
4 Lela 2.250. 000.000,- 1.981.400.000,-
5 Bola 1.500. 000.000,- 1.346.904.762,-
6 Kewapante 2.000. 000.000,- 1.802.715.762,-
7 Talibura 3.000. 000.000,- 2.781.666.667,-
8 Paga 2.000. 000.000,- 1.770.000.000,-
9 Waigete 2.250. 000.000,- 2.031.150.000,-
10 Mego 2.500. 000.000,- 2.232.376.000,-
11 Palue 2.000. 000.000,- 1.688.166.667,-
No. Kecamatan Alokasi PIK (Rp) Realisasi PIK (Rp)
12 Magepanda 1.250.000.000,- 1.106.000.000,-
13 Waiblama 1.500.000.000,- 1.339.200.000,-
14 Alok Barat 1.000.000.000,- 893.000.000,-
15 Alok Timur 2.500.000.000,- 2.195.336.733,-
16 Koting 1.500.000.000,- 1.327.499.100,-
17 Tanawawo 2.000.000.000,- 1.730.745.342,-
18 Hewokloang 1.750.000.000,- 1.562.628.762,-
19 Kangae 2.250.000.000,- 2.008.000.000,-
20 Doreng 1.750.000.000,- 1.512.897.062,-
21 Mapitara 1.000.000.000,- 919.404.762
Jumlah 40.000.000.000,- 35.689.427.761,-
Penyesuaian Standart Biaya Kegiatan dan Belanja sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan pada lokasi yang juga dibiayai dana DAK maka sumber pembiayaannya digunakan dari dana DAK.
Regulasi yang tidak memungkinkan bagi SKPD terkait untuk melaksanakan kegiatan yang diusulkan dari PIK
Pertimbangan Efektifitas dan Efisiensi pelaksanaan kegiatan yang diusulkan. (misalnya penggabungan kegiatan sejenis)
Prasyarat Keberhasilan Prasyarat Keberhasilan KebijakanKebijakan
Perlu pemahaman semua pihak melalui sosialisasi secara kompherehensif.
Perlunya pemahaman bersama tentang Isu-isu strategis pembangunan daerah.
Peningkatan kualitas perencanaan Musrenbang melalui perbaikan metode dan Partisipan, khususnya pihak Bappeda dan SKPD terkait.
Perbaikan dasar perhitungan besar anggaran PIK setiap kecamatan (Perlu mempertimbangkan Profil Kecamatan)
Perlunya sosialisasi standart biaya/ harga satuan serta regulasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
24