Download - Osteoarthritis
OSTEOARTHRITIS
Argarini Dian PratamaG4A013084
Pembimbing :dr. Bambang Agus T.K . Sp. BO
Definisi
• Osteoartritis (OA) merupakan gangguan sendi kronik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara degradasi dan sintesis rawan sendi serta matriks ekstraseluler, kondrosit dan tulang subkondral pada usia tua (Sjamsuhidayat, 2007)
ETIOLOGI
• OA merupakan gangguan yang disebabkan oleh multifaktor, antara lain usia, mekanik, genetik, humoral dan faktor kebudayaan. Menipisnya rawan sendi diawali dengan retak dan terbelahnya permukaan sendi di beberapa tempat yang kemudian menyatu dan disebut sebagai fibrilasi. Di lain pihak pada tulang akan terjadi pula perubahan sebagai reaksi tubuh untuk memperbaiki kerusakan. Perubahan itu adalah penebalan tulang subkondral dan pembentukan osteofit marginal, disusul kemudian dengan perubahan komposisi molekular dan struktur tulang (Barrack, 2006), (Lozada, 2014).
PATOFISIOLOGI
Pada prinsipnya struktur sendi sinovial dirancang untuk memastikan agar gerakan tulang halus; sendi dikelilingi oleh cairan sinovial yang merupakan pelumas sendi, dan kedua ujung tulang ditutupi oleh tulang rawan yang bahannya lebih lembut daripada tulang dan secara teratur diperbaharui.
Pada sendi yang mengalami OA mekanisme ini tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Kapsul sendi yang berisi cairan sinovial menjadi tebal dan kaku sehingga kemampuan pergerakan sendi menurun dan ruangan untuk cairan sinovial menyempit sehingga lubrikasinya berkurang (Sjamsuhidayat, 2007).
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko yang tidak dapat diubah :• Usia• Riwayat keluarga• Jenis Kelamin
Faktor resiko yang dapat diubah :• Obesitas• Kelemahan otot• Trauma• Rokok• Diet
GRADDING
• Grade 0 : tidak ada OA• Grade 1 : sendi dalam batas normal
dengan osteofit meragukan• Grade 2 : terdapat osteofit yang jelas
tetapi tepi celah sendi baik dan tak nampak deformitas tulang.
• Grade 3 : terdapat osteofit dan deformitas ujung tulang dan penyempitan celah sendi.
• Grade 4 : terdapat osteofit dan deformitas ujung tulang dan disertai hilangnya celah sendi.
DIAGNOSIS
Diagnosis osteoarthritis lutut berdasrkan klinis, klinis dan radiologis, serta klinis dan laboratoris (Klippel, 2001) :
• Klinis: 1. Nyeri sendi lutut dan 3 dari kriteria di bawah ini: 2. umur > 50 tahun 3. kaku sendi < 30 menit 4. krepitus 5. nyeri tekan tepi tulang 6. pembesaran tulang sendi lutut 7. tidak teraba hangat pada sendi Catatan: Sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%.
Klinis, dan radiologis: 1. Nyeri sendi dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria di bawah ini: 2. umur > 50 tahun 3. kaku sendi <30 menit 4. repitus disertai osteofitCatatan: Sensitivitas 91% dan spesifisitas 86%.
Klinis dan laboratoris: 1. Nyeri sendi ditambah adanya 5 dari kriteria di bawah ini: 2. Usia >50 tahun 3. Kaku sendi <30 menit 4. Krepitus 5. yeri tekan tepi tulang 6. Pembesaran tulang 7. Tidak teraba hangat pada sendi terkena 8. LED<40 mm/jam 9. RF <1:40 10. Analisis cairan sinovium sesuai osteoarthritis • Catatan: Sensitivitas 92% dan spesifisitas 75%.
Kriteria diagnosis osteoarthritis tangan adalah nyeri tangan, ngilu atau kaku dan disertai 3 atau 4 kriteria berikut:
• pembengkakan jaringan keras > 2 diantara 10 sendi tangan
• pembengkakan jaringan keras > 2 sendi distal interphalangea (DIP)
• pembengkakan < 3 sendi metacarpo-phalanea (MCP) • deformitas pada ≥ 1 diantara 10 sendi tangan • Catatan: 10 sendi yang dimaksud adalah: DIP 2 dan 3,
PIP 2 dan 3 dan CMC 1 masing-masing tangan. Sensitivitas 94% dan spesifisitas 87%.
PENATALAKSANAAN
• Non - Medikamentosa
Terapi non medikamentosa yang diberikan berupa menghilangkan faktor resiko yang dapat diubah, misalnya pada penderita obesitas diharapkan dapat menurunkan berat badannya. Kemudian dapat juga dipakai penyangga badan seperti tongkat atau kruk, fisioterapi untuk menjaga mobilitas sendi, mempertahankan kekuatan otot, serta mengurangi nyeri; dan brace lutut (Sjamsuhidayat, 2007).
a. Lini PertamaPengobatan OA yang ada saat ini barulah bersifat simptomatik dengan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) untuk mengurangi keluhan nyeri kronik progresif kemudian dikombinasi dengan program rehabilitasi dan proteksi sendi. Pada stadium lanjut dapat dipikirkan berbagai tindakan operatif. Pengetahuan tentang patogenesis OA mendorong para peneliti untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat menghambat perjalanan/progresivitas penyakit yang disebut sebagai Disease-Modifying Osteoarthritis Drugs (DMOADs) yang bersifat kondroprotektif. Selain itu juga ada SYSADOA (symptomatic slow acting drugs for osteoathritis) yang bekerja lambat sehingga hasilnya baru terlihat setelah enam minggu. Untuk obat DMOADs sayangnya banyak yang masih dalam tahap penelitian seperti tabel di bawah ini (Fransisca,2007) , (Chapman, 2001), (Sjamsuhidayat, 2007) .
b. Lini KeduaPenggunaan nutrisi seperti glukosamin dan chondroitin sulfat masih controversial, pada penelitian masih belum menunjukkan hasil yang bagus.
Injeksi articular :• Dengan kortikosteroid, dapat menurunkan rasa sakit pada jangka waktu
yang pendek• Dengan asam hialuronat dapat menurunkan rasa sakit
Medikamentosa
Pembedahan
Ada 2 tipe terapi pembedahan : Realignment osteotomi dan replacement joint (Chapman, 2001)
a. Realignment osteotomi• Permukaan sendi direposisikan dengan cara memotong tulang dan merubah
sudut dari weightbearing.• Tujuan : Membuat kartilago sendi yang sehat menopang sebagian besar berat
tubuh.b. Arthroplasty• Permukaan sendi yang arthritis dipindahkan, dan permukaan sendi yang baru
ditanam.Permukaan penunjang biasanya terbuat dari logam yang berada dalam high-density polyethylene (Chapman, 2001)
Macam-macam operasi sendi lutut untuk osteoarthritis :• Partial replacement/unicompartemental• High tibial osteotomy : orang muda• Patella &condyle resurfacing• Minimally constrained total replacement : stabilitas sendi dilakukan sebagian
oleh ligament asli dan sebagian oleh sendi buatan.• Total Knee Replacement
Indikasi : • Nyeri• Deformitas• Instability• Akibat dari Rheumatoid
atau osteoarthritis
Kontraindikasi :• Non fungsi otot ektensor• Neuromuscular
dysfunction• Infection• Neuropathic Joint• Prior Surgical fusion
Total Knee ReplacementKomplikasi • Deep vein thrombosit• Infeksi• Loosening• Problem patella ; rekuren
sublukssasi/dislokasi, loosening prostetic component, fraktur, catching soft tissue.
• Tibial tray wear• Peroneal palsy• Fraktur supracondyl femur
Keuntungan• Mengurangi nyeri• Meningkatkan mobilitas dan gerakan• Koreksi deformitas• Menambah kekuatan kaki (dengan
latihan)• Meningkatkan kualitas hidup• (Chapman, 2001)
TERIMA KASIH.