Transcript
Page 1: Oryzati Behavior Change Lia

Rabu, 12 Maret 2008dr. Oryzati Hilman, M.Sc., CMFM

Lia_marTin

Assalamualaikum… hmmm kuliah tentang Perubahan Perilaku, cocok untuk orang-orang yang seharusnya mulai menuju kontemplasi setelah selama ini masih terlena dengan prekontemplasinya, termasuk saya,

hikzz.. Bingung ya apa yang aku omongin? Makanya belajar yuuk.. Bismillahirromanirrohim…

Background

The health profession must find the most effective means of extending the benefitsof good health for all

It is necessary to find ways to extend the benefits of good health to the most vulnerable and promote responsible behavior & the adoption of lifestyles that are conducive to good health

Helping patients change behavior is an important role for family physicians. Change interventions are especially useful in addressing lifestyle modification for disease

prevention, long-tern disease management and addictions. The concepts of "patient noncompliance" and motivation often focus on patient failure

Understanding patient readiness to make change, appreciating barriers to change and helping patient anticipate relapse can improve patient satisfaction and lower physician frustration during the change process.

Family Medicine | Behavior Change 1

Latarbelakang

Profesi kesehatan harus menemukan cara paling efektif dalam perluasanmanfaat good health bagi semuanya

Perlunya menemukan cara memperluas manfaat good health kepada sebagian besar prilaku rentan yang bertanggung jawab yang ditunjukkan dan gaya hidup yang diadopsi,

dapat menghasilkan good health

Jangan hanya dengan mengatakan “Pak, berhenti merokok, ya..” atau “Bu, kurusin badan, ya..”.... Tapi seharusnya dengan menggunakan cara tertentu yang paling efektif sehingga perilaku dapat diubah.

(dr.Icha)

Membantu pasien mengubah perilaku merupakan sebuah peran penting bagi dokter keluarga

Intervensi perubahan bermanfaat khususnya untuk tujuan modifikasi gaya hidup pada pencegahan penyakit, manajemen penyakit yang berlangsung lama dan kecanduan

Konsep “ketidakpatuhan pasien” dan motivasi sering menjadi focus kegagalan pada

Behavior Changedr. Oryzati Hilman, M.Sc,

CMFM Lia_marTin 120308

Page 2: Oryzati Behavior Change Lia

Rabu, 12 Maret 2008dr. Oryzati Hilman, M.Sc., CMFM

Lia_marTin

Behavior Change

Behavior change is rarely a discrete, single event; the patient moves gradually from being uninterested (pre-contemplation stage) to considering a change (contemplation stage) to deciding and preparing to make a change. Most people find themselves "recycling" through the stages of change several times ("relapsing") before the change becomes truly established.

Behavior Change Model (Prochaska & DiClemente, 1992)

Pre-contemplation Stage During the pre-contemplation stage, patients do not even consider changing Smokers who are "in denial" may not see that the advice applies to them personally. Patients with high cholesterol levels may feel "immune" to the health problems that strike others. Obese patients may have tried unsuccessfully so many times to lose weight that they have

simply given up.

Family Medicine | Behavior Change 2

Membantu pasien mengubah perilaku merupakan sebuah peran penting bagi dokter keluarga

Intervensi perubahan bermanfaat khususnya untuk tujuan modifikasi gaya hidup pada pencegahan penyakit, manajemen penyakit yang berlangsung lama dan kecanduan

Konsep “ketidakpatuhan pasien” dan motivasi sering menjadi focus kegagalan pada

Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku jarang mempunyai ciri-ciri tersendiri, kejadian tunggal; pasien berpindah secara berangsur-angsur dari “belum tertarik” (stase prekontemplasi) menuju ke “mempertimbangkan perubahan” (stase kontemplasi), kemudian memutuskan dan menyiapkan untuk membuat sebuah perubahan. Sebagian besar orang menemukan diri mereka “berputar-putar” dalam stase perubahan tersebut untuk beberapa waktu (“relaps”) sebelum akhirnya perubahan itu benar-benar tetap.

Model Perubahan Perilaku (Prochaska & Diclemente,

1992)

Terdiri atas 5 stase seperti pada gambar di samping. Stasenya mulai dari tanpa perubahan sampai ke stase paling tinggi atau perubahan menetap :perkontempalsikontemplasipersiapanaksimaintenan/pemeliharaan. Relapse dapat terjadi jika terjadi penurunan stase.

Stase prekontemplasi Selama stase prekontemplasi, pasien tidak mempertimbangkan perubahan Perokok yang “menyangkal” dapat terlihat tidak menerima nasehat untuk mereka secara personal Pasien dengan nilai kolesterol tinggi mungkin merasa “imun” terhadap masalah kesehatan yang

menyerang orang lain Pasien obes mungkin mengalami ketidaksuksesan berkali-kali untuk menurunkan berat badan

Page 3: Oryzati Behavior Change Lia

Rabu, 12 Maret 2008dr. Oryzati Hilman, M.Sc., CMFM

Lia_marTin

Contemplation Stage During the contemplation stage, patients are ambivalent about changing. Giving up an enjoyed behavior causes them to feel a sense of loss despite the perceived gain During this stage, patients assess barriers (e.g., time, expense, hassle, fear, "I know I need to,

doc, but ...") as well as the benefits of change.

Preparation Stage During the preparation stage, patients prepare to make a specific change. They may experiment with small changes as their determination to change increases. For example, sampling low-fat foods may be an experimentation with or a move toward greater

dietary modification. Switching to a different brand of cigarettes or decreasing their drinking signals that they have

change is needed.

Action Stage The action stage is the one that most physicians are eager to see their patients reach. Many failed New Year's resolutions provide evidence that if the prior stages have been glossed

over, action itself is often not enough. Any action taken by patients should be praised because it demonstrates the desire for lifestyle

change.

Family Medicine | Behavior Change 3

Stase prekontemplasi Selama stase prekontemplasi, pasien tidak mempertimbangkan perubahan Perokok yang “menyangkal” dapat terlihat tidak menerima nasehat untuk mereka secara personal Pasien dengan nilai kolesterol tinggi mungkin merasa “imun” terhadap masalah kesehatan yang

menyerang orang lain Pasien obes mungkin mengalami ketidaksuksesan berkali-kali untuk menurunkan berat badan

Stase kontemplasi Selama stase kontemplasi, pasien merasa ambivalen tentang perubahan Meninggalkan prilaku yang enak/menyenangkan menyebabkan pasien merasa

kehilangan rasa meskipun mereka telah mendapat keuntungan Selama stase ini, pasien menilai barier/kendala (misalnya waktu, perluasan,

pertengkaran, rasa takut, “Saya tahu saya perlu dok, tapi….”) dan juga manfaat perubahan

Stase persiapan Selama stase persiapan, pasien menyiapkan untuk membuat sebuah perubahan yang

spesifik Pasien mungkin mencoba dengan perubahan kecil sebagai kebulatan tekad mereka

untuk meningkatkan perubahan Sebagai contoh, mencoba mengkonsumsi makanan rendah lemak atau melakukan

modifikasi diet yang banyak Pasien telah melakukan perubahan yang diperlukan misalnya dengan mengganti jenis

rokok yang berbeda atau menurunkan tanda-tanda “minum” mereka

Stase aksi Stase aksi merupakan salah satu stase yang ingin sekali dilihat oleh kebanyakan dokter

atas apa yang dicapai oleh pasien mereka Banyaknya kegagalan dari resolusi tahun baru membuktikan bahwa stase sebelumnya

yang telah dituangkan/ dicamkan, aksi itu sendiri tidaklah cukup..(?? daku gak ngerti maksudnya)

Page 4: Oryzati Behavior Change Lia

Rabu, 12 Maret 2008dr. Oryzati Hilman, M.Sc., CMFM

Lia_marTin

Maintenance & Relapse Prevention Maintenance and relapse prevention involve incorporating the new behavior "over the long

haul." Discouragement over occasional "slips" may halt the change process and result in the patient

giving up. However, most patients find themselves "recycling" through the stages of change several times

before the change becomes truly established.

Stages of Change Model

Stage in transtheoretical model of change

Patient stage Incorporating other explanatory treatment models

Pre-contemplation Not thinking about changeMay be resignedFeeling of no controlDenial: does not believe it applies to self Believes consequences are not serious

Locus of ControlHealth Belief ModelMotivational interviewing

Contemplation Weighing benefits and costs of behavior, proposed change

Health Belief ModelMotivational interviewing

Preparation Experimenting with small changes Cognitive-behavioral therapy

Action Taking a definitive action to change Cognitive-behavioral therapy12-Step program

Maintenance Maintaining new behavior over time Cognitive-behavioral therapy12-Step program

Relapse Experiencing normal part of process of Motivational interviewing

Family Medicine | Behavior Change 4

Stase aksi Stase aksi merupakan salah satu stase yang ingin sekali dilihat oleh kebanyakan dokter

atas apa yang dicapai oleh pasien mereka Banyaknya kegagalan dari resolusi tahun baru membuktikan bahwa stase sebelumnya

yang telah dituangkan/ dicamkan, aksi itu sendiri tidaklah cukup..(?? daku gak ngerti maksudnya)

Maintenan / pemeliharaan dan pencegahan relaps Pemeliharaan dan pencegahan relaps meliputi penggabungan perilaku baru kedalam

perilaku sehari-hari Kehilangan semangat sekali-kali, “jatuh”, dapat menghentikan proses perubahan dan

mengakibatkan pasien meninggalkan proses perubahan itu. Maksudnya kadang-kadang pasien tidak mengikuti prilaku sehat yang telah mereka ubah dari prilaku yang buruk sebelumnya, misalnya karena kebetulan jagong manten, eh malah jadi seenaknya makan pa aja tuh, lupa sama dietnya, kan jarang-jarang jagong manten,trus pagi besoknya mulai lagi de dietnya…

Namun, sebagian besar pasien menemukan diri mereka “berputar-putar” pada stase perubahan untuk beberapa waktu sebelum pada akhirnya perubahan prilaku mereka benar-benar menetap

(dr.Icha)

Page 5: Oryzati Behavior Change Lia

Rabu, 12 Maret 2008dr. Oryzati Hilman, M.Sc., CMFM

Lia_marTin

changeUsually feels demoralized

12-Step program

The Ladder of Change (Bohtello, 2004)

The Ladder of Change (Bohtello, 2004)

Step 1: Building a partnership: Developing empathy, clarifying roles & responsibilities and using relational skills effectively

Step 2: Negotiating an agenda: Using preventive or problem-based approaches to negotiate a shared agenda

Step 3: Assessing resistance & motivation:Family Medicine | Behavior Change 5

Stase Model Perubahan

Stase Model Perubahan Transteoretikal

Stase Pasien Penggabungan dengan Model Pengobatan Lain

yang Bersifat MenjelaskanPrekontemplasi Tidak berfikir tentang perubahan

Mungkin pasrahMerasa tidak terkontrolMenyangkal: tidak percaya itu berlaku untuk diri merekaKonsekuensi kepercayaan tidak serius

Kontrol lokusModel mitos kesehatanInterview motivasi

Kontemplasi Mempertimbangkan manfaat dan kerugian prilaku, berniat mengubah

Model mitos kesehatanInterview motivasi

Persiapan Mencoba perubahan kecil Terapi kognitif-prilakuAksi Melakukan aksi definitive untuk

berubahTerapi kognitif-prilakuProgram 12-langkah

Pemeliharaan Mempertahankan prilaku sepanjang waktu

Terapi kognitif-prilakuProgram 12-langkah

Relaps/kambuh Pengalaman bagian normal dari proses perubahan Biasanya merasa kacau/ kehilangan semangat

Interview motivasiProgram 12-langkah

Tangga Perubahan (Bohtelo, 2004)

Tangga perubahan ini merupakan kombinasi dari model stase perubahan dengan 6 langkah tertentu. Urutannya dalah prekontemplasi step 1 dan 2 kontemplasi step 3 dan 4 persiapan step 5 aksi step 6 pemeliharaan. Nah di bawah ini penjelasan masing-masing stepnya.

(dr.Icha)

Page 6: Oryzati Behavior Change Lia

Rabu, 12 Maret 2008dr. Oryzati Hilman, M.Sc., CMFM

Lia_marTin

Asking about patient’s readiness to change, their reasons for staying the same (resistance) and their reasons for change (motivation), and their levels of resistance & motivation

Step 4: Enhancing mutual understanding: Understanding & addressing how you & your patients have differences in perceptions &

values about reasons for staying the same and for changing; or, reducing patient’s resistance, increasing their motivation, and thereby helping them to take charge of their health

Step 5: Implementing a plan for change: Negotiating an appropriate plan with your patients based on your mutual understanding; for

example, thinking more about change, preparing to change and taking baby steps or giant leaps toward change

Step 6: Following through: Negotiating about the need and timing for future clinical encounters

Assignments Health Promotion & Disease Prevention Strategies in Indonesia….

Alhamdulillah …..Semoga bermanfaat…

Mpe disini dulu ya editanku untuk blok ini. Met blajar, terus berusaha dan berdo’a,.Sukses buat kita semua…

See you in the next block…

Family Medicine | Behavior Change 6

Step 1 : membangun partnership Mengembangkan empati, mengklarifikasi peran dan tanggung jawab dan

menggunakan keterampilan berhubungan yang efektifStep 2 : merundingkan tujuan

Menggunakan pendekatan pencegahan atau berdasarkan-masalah untuk merundingkan tujuan bersama

Step 3 : menilai resistensi dan motivasi Menanyakan tentang kesiapan pasien untuk berubah, alasan pasien untuk tetap

pada keinginan berubahnya (resistensi) dan alasan pasien untuk berubah (motivasi) dan tingkat resistensi dan motivasi pasien

Step 4 : mempertinggi pemahaman bersama Pemahaman dan tujuan dokter dan pasien mempunyai perbedaan dalam persepsi

dan nilai tentang alasan untuk tetap pada pendirian dan untuk berubah; atau, menurunkan resistensi, meningkatkan motivasi pasien, dengan demikian dapat membantu pasien mengendalikan kesehatan mereka

Step 5 : implementasi rencana untuk berubah Merundingkan sebuah rencana yang tepat dengan pasien berdasarkan pada

pemahaman bersama; sebagai contoh, berfikir banyak tentang perubahan, mempersiapkan untuk berubah dan mengambil langkah kecil atau besar terhadap perubahan

Step 6 : following through Merundingkan tentang kebutuhan dan waktu untuk pertemuan klinis yang akan

datang


Top Related