Oleh:Cecep Kusmana
Dept. Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB 2010
MONSOON DECIDUOUS SEASONAL FOREST DAN HUTAN SAVANA
MONSOON DECIDUOUS SEASONAL FOREST
= hutan yang pohon-pohonnya menggugurkan daun pada musim kemarau, bertunas kembali pada musim hujan
1. Keberadaan: Secara umum ditemukan di perbatasana TRF di Afrika, Madagaskar,
Indonesia, Amerika Selatan dan Tengah, India, Burma, Indochina dan Australia bagian Utara
2. Habitat berada pada daerah yang mempunyai musim kemarau yang jelas (4 – 6
bulan musim kemarau) Jumlah curah hujan < tropical rain forest (1000 – 2000 mm/th) Tingkat suhu rata-rata tidak bervariasi secara signifikan, tetapi terjadi
fluktuasi yang berarti pada suhu harian dan suhu musiman. Pada musim hujan suhu udara lebih rendah daripada musim kemarau
Tipe hutan ini biasanya dipengaruhi oleh tiupan angin yang cukup kencang
3. Struktur dan Fenologi Umumnya pohon dan semak berbunga selama musim kemarau, mulai berbunga
pada awal atau akhir musim kemarau tersebut di mana hujan hanya turun secara sporadik
Herba berbunga selama musim kemarau, sedang geofit sering berbunga di musim kemarau atau pada awal musim hujan
Pohon pada Forest seasonal deciduous di daerah tropik mempunyai kulit batang yang cukup tebal dan jarang mempunyai akar papan.
Tinggi kanopi hutan jauh lebih pendek dibandingkan TRF
Lapisan kanopi A dan kadang-kadang juga lapisan kanopi B berpenampilan lebih terbuka, bahkan bisa tidak ada sehingga kelihatannya hanya 1 stratum kanopi pohon (lapisan kanopi biasanya lebih sedikit dibandingkan TRF) dalam hal ini biasanya terdiri atas 3 layer:
Lapisan teratas terdiri atas kanopi pohon yang sering terganggu
Lapisan kedua berupa kanopi pohon-pohon yang kepadatannya cukup tinggi
Lapisan ketiga terdiri atas rumput, terna, herba dan semak yang cukup rapat
Batang pohon biasanya lebih masif tetapi relatif pendek dengan tajuk yang lebih lebar dan cabang yang berlekuk-lekuk dan lebih kuat dibandingkan dengan TRF
Daun dari pohon umumnya higrophylous, tipis dan ukurannya besar
Hutan ini relatif lebih sedikit mengandung liana dan epifit dibandingkan dengan TRF
Tumbuhan bawah yang umumnya terdiri atas komunitas rumput, herba dan semak belukar lebih melimpah dibandingkan TRF
Hutan ini banyak ditumbuhi oleh Geofit di lantai hutan
HUTAN SAVANA Hutan savana ditemukan di daerah yang lebih kering
dibandingkan dengan hutan musim Savana banyak ditumbuhi oleh rumput dan semak belukar
yang melimpah dengan pohon-pohon yang tumbuh secara sporadik, dengan populasi liana dan epifit yang sedikit
Hutan savana banyak di temukan secara luas di daerah tropik dan sub-tropik, di antaranya Afrika Barat, Tengah dan Timur, Kuba, beberapa bagian di Caribean, Guiana, Brazil, Argentina bagian Utara, India, China, Australia di bagian timur, Indonesia (NTT, NTB)
STRUKTUR SAVANA Spesies pohon tumbuh secara sporadik dengan tinggi 12 – 15 m dan jarang
cabang-cabangnya membentuk kanopi yang tertutup
Pada situasi kadar air tanah cukup tinggi seperti di dekat sumber air atau lembah, vegetasi pohon sering membentuk kanopi yang tertutup
Pohon-pohon tumbuh kerdil, resisten terhadap kekeringan dan kebakaran, menggugurkan daun selama musim kemarau, kulit batang bercelah, dan tajuk pohon kadang-kadang bentuknya rata
Walaupun spesies pohon bervariasi, umumnya hutan ini mengandung banyak anggota Leguminosae/Fabaceae
Lapisan rumput mengandung tanaman herba yang tingginya dapat mencapai 3 m lebih dan kadang-kadang lebih tinggi daripada beberapa pohon selama musim hujan
Rumput savana sering tumbuh bergerombol secara menyebar di antaranya Andropogon dan Hyparrhenia merupakan jenis rumput yang umum ditemukan
Jenis rumput lain yang sering tumbuh di savana adalah Axonopus, Trachypogon, dan Paspalum, seperti banyak tumbuh di savana dataran rendah di India Barat
Geofit dari famili Zinziberaceae banyak tumbuh di lantai hutan, di antaranya adalah anggrek tanah seperti Eulophia
Perubahan Musiman Vegetasi Hutan savana sering mengalami perubahan spesies tumbuhan dalam
kurun waktu 1 tahun Ada 3 periode perubahan yang terjadi, yaitu: Periode kering dan dingin,
Periode hangat dan musim hujan dan Periode panas dan musim kemarau1. Periode Kering dan Dingin
Daun muda dan bunga pohon berkembang dan rumput mulai tumbuh dalam bentuk gerombol, sedang geofit menghilang
2. Periode Hangat dan Musim Hujan Periode ini ditandai oleh rapatnya kanopi pohon dan melimpahnya
rumput 3. Periode Panas dan Musim Kemarau
Pada periode ini rumput menjadi layu dan pohon menggugurkan daun Kebakaran membakar semak dan rumput kering tetapi tidak
menyebabkan kerusakan yang berarti terhadap pohon-pohon yang ada
FAKTOR HABITAT1. Curah hujan:
Curah hujan merupakan faktor ekologi yang sangat penting dalam membatasi luasan hutan savana
Curah hujan tahunan antara 900 – 1150 mm/th, hujan turun selama 1 periode dalam setahun
Keberadaan sungai di savana menyebabkan berkembangnya populasi pohon dengan baik di sepanjang pinggir sungai (Pringing atau Gallery Forest). Hal yang sama terjadi di daerah lembah di mana air tersedia cukup banyak (forest outliers)
2. Kebakaran Kebakaran menjangkau sebagian besar areal savana yang terjadi hampir setiap
tahun selama musim kemarau Kebakaran menstimulasi tumbuhnya daun muda yang merupakan bahan
makanan bagi ternak dan menstimulasi regenerasi beberapa tumbuhan tahunan yang tunasnya berada di dalam tanah
Beberapa pohon rusak karena kebakaran tetapi kebanyakan pohon tersebut tidak rusak karena bersifat resisten terhadap api
3. Hewan Hutan savana banyak dihuni oleh herbivora dan karnivora
berukuran besar Kebakaran, praktek pertanian (farming) dan grazing
(penggembalaan) secara simultan mereduksi batas luar daripada hutan tropika ke bentuk savana yang didominasi oleh alang-alang (Imperata silindrica)