Download - Narasi SAI

Transcript
Page 1: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan pilar ketiga Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional yaitu Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik, sejak tahun 2005 Depdiknas mewujudkannya dalam program pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen secara terintegrasi. Sangat disadari bahwa data perencanaan hingga pelaporan keuangan dan aset yang ada saat ini seolah-olah saling terpisah yang seyogyanya data tersebut merupakan bagian terintegrasi serta tidak terpisahkan satu dengan lainnya.

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU) menjadi tugas Sekretariat Jenderal Depdiknas dalam mewujudkan pilar ketiga kebijakan pembangunan tersebut. Sistem yang dikembangkan adalah sebuah sistem berbasis web, berdasarkan sistem aplikasi keuangan Departemen Keuangan, mengintegrasikan semua data yang dibutuhkan dalam rangka mengelola Departemen. Selain untuk memperkecil terjadinya kesalahan manusia (human error), sistem tersebut dapat mengurangi pengulangan kegiatan pencatatan.

Sebagai bagian dari pengembangan sistem tersebut, buku Prosedur Operasi Standar Sistem Informasi Manajemen Keuangan 2008 disusun dengan tujuan agar setiap satuan kerja yang berada di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dapat menjalankan tugas dan fungsi masing – masing sesuai dengan sistem pengelolaan keuangan, mulai dari perencanaan dan penyusunan anggaran hingga pelaporan keuangan dan barang milik negara.

Kepada semua yang telah berpartisipasi dalam penyusunan buku ini, atas nama Menteri Pendidikan Nasional, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga, atas kerja kerasnya. Buku ini dibuat untuk dipergunakan oleh karyawan dan pimpinan di seluruh satuan kerja di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta, 28 Januari 2009

Sekretaris Jenderal,

Prof. Dr. Dodi Nandika

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20091

Page 2: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

NIP 131127559

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20092

Page 3: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1Daftar Isi 2BAB I Pendahuluan 4

A. Latar Belakang 4B. Tujuan 4C. Dasar Hukum 5D. Daftar Istilah 6E. Daftar Singkatan 16F. Registrasi Petugas/User 20

1. Penjelasan Umum 202. Lingkup Kerja Petugas/User 213. Prosedur Registrasi User 22

BAB II Prosedur Operasi Standar Sistem Akuntansi Instansi A. Penjelasan Umum 23B. Tujuan 23C. Keluaran 24D. Ketentuan Umum 25E. Aspek Pengendalian Internal 29

BAB III Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAKA. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada

Tingkat UAKPA32

1. Prosedur Pencatatan DIPA/DIPA Revisi, Estimasi Pendapatan, Realisasi Belanja, PNBP, Penyetoran UP, Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Aset Tetap melalui Penerimaan ADK BMN, Pengembalian Belanja, dan Realisasi PHLN

32

2. Prosedur Pencatatan Piutang, Persediaan, Aset Tetap, KDP, Aset Tidak Berwujud, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga

36

3. Prosedur Rekonsiliasi Internal SAK – SIMAK BMN 394. Prosedur Rekonsiliasi dengan KPPN 405. Prosedur Pengiriman Laporan UAKPA ke UAPPA-W/E1 416. Prosedur Tutup Tahun pada UAKPA 41

B. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat UAPPA-W

43

1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA pada UAPPA-W 432. Prosedur Rekonsiliasi UAPPA-W dengan Kanwil DJPb 443. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-W ke UAPPA-E1 444. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-W 45

C. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat UAPPA-E1

46

1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA/UAPPA-W pada 46

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20093

Page 4: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

UAPPA-E12. Prosedur Rekonsiliasi UAPPA-E1 dengan DAPK 473. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-E1 ke UAPA 474. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-E1 48

D. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat UAPA

49

1. Prosedur Penerimaan Data UAPPA-E1 pada UAPA 492. Prosedur Rekonsiliasi UAPA dengan DAPK 503. Prosedur Pengiriman Laporan UAPA ke DAPK 504. Prosedur Tutup Tahun pada UAPA 51

BAB IV Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMNA. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada

Tingkat UAKPB53

1. Prosedur Pencatatan Saldo Awal 532. Prosedur Pencatatan Transaksi Perolehan BMN 543. Prosedur Pencatatan Transaksi Perubahan BMN 554. Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset 575. Prosedur Pencatatan Transaksi Penghapusan BMN 586. Penghentian BMN dari Penggunaan 607. Prosedur Pencatatan Konstruksi Dalam Pengerjaan

(KDP)61

8. Pencatatan Perolehan BMN yang Berasal Dari PHLN 629. Prosedur Rekonsiliasi SIMAK BMN dengan SAK 63

10. Prosedur Rekonsiliasi UAKPB dengan KPKNL 6411. Prosedur Pengiriman Data UAKPB Ke UAPPB-W/E1 6512. Prosedur Pengiriman Data SIMAK BMN Ke UAKPA 65

B. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat UAPPB-W

66

1. Prosedur Penerimaan Data UAKPB Pada UAPPB-W 662. Prosedur Rekonsiliasi UAPPB-W dengan Kanwil DJKN 673. Prosedur Pengiriman Data UAPPB-W Ke UAPPB-E1 68

C. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat UAPPB-E1

69

1. Prosedur Penerimaan Data UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP Pada UAPPB-E1

69

2. Prosedur Rekonsiliasi UAPPB-E1 dengan DJKN 703. Prosedur Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPPB-E1

Ke UAPB70

D. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat UAPPB-E1

72

1. Prosedur Penerimaan Data UAPPB-E1 Pada UAPB 722. Prosedur Rekonsiliasi UAPB dengan DJKN 733. Prosedur Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPB Ke

DJKN73

BAB V Penutup 74Lampiran Bagan Arus ProsedurPROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

4

Page 5: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

Lampiran Matriks Prosedur

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20095

Page 6: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Reformasi di bidang keuangan ditandai dengan diberlakukannya

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

dan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dengan harapan

sistem pengelolaan keuangan Negara dapat lebih efisien dan efektif

serta tercapainya transparansi dalam pengelolaan keuangan.

Pengelolaan anggaran merupakan salah satu kegiatan administrasi

utama dalam kepemerintahan yang menuntut prinsip tata kelola yang

baik dan mengharuskan setiap organisasi melakukan pelaksanaan

anggaran dengan baik dan benar, sehingga setiap kegiatan dapat

dipertanggungjawabkan secara transparan. Selain itu, optimalnya

suatu pengelolaan anggaran juga ditentukan oleh bagaimana

pengguna anggaran mentaati ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan.

Pengelolaan anggaran yang tepat dan cepat, bukanlah tugas yang

mudah bagi Depdiknas yang memiliki skala organisasi yang besar,

sebaran geografis yang luas dan kewenangan perbendaharaan yang

terdesentralisasi dangan jumlah kantor/satuan kerja yang banyak dan

tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah satker dan anggaran yang

besar tersebut, memerlukan sistem pengelolaan anggaran yang

mampu mendukung pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran

organisasi setiap satuan kerja secara cepat, tepat dan dapat

dipertanggungjawabkan.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20096

Page 7: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

Berkaitan dengan latar belakang di atas, Sekretariat Jenderal

menyusun Prosedur Operasi Standar sebagai pedoman bagi para

pengelola anggaran sehingga dalam pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya dapat memahami prosedur yang harus dilaksanakan.

B. TUJUAN

Prosedur Operasi Standar ini bertujuan:

1. Memberikan pemahaman yang sama bagi pejabat dan para

pengelola anggaran dan pelaporan keuangan pada Kantor/Satuan

Kerja di Lingkungan Depdiknas;

2. Menciptakan pengelolaan anggaran yang tepat waktu, akurat,

transparan, akuntabel, efisien dan efektif;

3. Mendukung terwujudnya good governance dan clean governance

yaitu terciptanya birokrasi yang baik, bersih dan bebas dari

korupsi.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20097

Page 8: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

C. DASAR HUKUM

1. Undang Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

3. Undang Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan

Barang Milik Negara/Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

8. Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 tentang

Bagan Akun Standar;

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan,

dan pemindahtanganan BMN;

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang

Penggolongan & Kodefikasi BMN;

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007, tentang

Penatausahaan BMN;

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah;

14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.06/2008 tentang

Penilaian Barang Milik Negara;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20098

Page 9: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21 tahun 2007

tentang Unit Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Di Lingkungan

Departemen Pendidikan Nasional;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2008

tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Di

Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional;

17. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor

PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran

Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

18. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor

PER-24/PB/2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan

Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;

19. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor

PER-38/PB/2006 tentang Pedoman Akuntansi Konstruksi Dalam

Pengerjaan;

20. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor

PER-40/PB/2006 tentang Pedoman Akuntansi Persediaan;

21. Keputusan Menteri Keuangan nomor 01/KM.12/2001 tentang

Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam

Sistem Akuntansi Pemerintah;

D. DAFTAR ISTILAH

Dalam Prosedur Operasi Standar ini yang dimaksud dengan :

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya

disebut APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan

negara yang disetujui oleh DPR.

2. Arsip Data Komputer, yang selanjutnya disingkat ADK, adalah

arsip data berupa disket atau media penyimpanan digital lainnya

yang berisikan data transaksi, data buku besar, dan/atau data

lainnya.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20099

Page 10: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

3. Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disingkat BLU,

adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan

barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari

keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada

prinsip efisiensi dan produktivitas, yang pengelolaan

keuangannya diselenggarakan sesuai dengan Peraturan

Pemerintah terkait.

4. Bagan Akun Standar, yang selanjutnya disingkat BAS, adalah

daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara

sistematis untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan

anggaran, serta pembukuan dan pelaporan keuangan

pemerintah.

5. Bank Penata Usaha Dalam Negeri yang selanjutnya disebut

Bank adalah Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh PA/KPA

untuk mengelola dana hibah yang diterima.

6. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah

semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan

lainnya yang sah.

7. Bendahara Penerimaan, adalah seseorang yang diangkat oleh

Menteri yang diserahi tugas menerima, menyimpan, menyetorkan

uang atau surat berharga, menatausahakan dan

mempertanggungjawabkan uang Negara yang ada dalam

penguasaannya.

8. Bendahara Pengeluaran, adalah seseorang yang diangkat oleh

Menteri yang diserahi tugas menerima, menyimpan, membayar

uang atau surat berharga, menatausahakan dan

mempertanggung-jawabkan uang Negara yang ada dalam

penguasaannya.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200910

Page 11: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

9. Bendahara Umum Negara adalah Pejabat yang diberi tugas

untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara;

10. Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang

menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau

analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, Neraca,

dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai.

11. Daerah otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang

berwenang mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

12. Daftar BMN Ekstrakomptabel, adalah daftar BMN berupa aset

tetap yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi.

13. Daftar BMN Intrakomptabel, adalah daftar BMN berupa aset

tetap yang memenuhi kriteria kapitalisasi dan seluruh BMN yang

diperoleh sebelum berlakunya kebijakan kapitalisasi, dan BMN

yang diperoleh melalui transaksi Transfer Masuk/Penerimaan dari

pertukaran/Pengalihan Masuk serta BMN yang dipindahbukukan

dari Daftar BMN Ekstrakomptabel pada saat nilai akumulasi biaya

perolehan dan nilai pengembangannya telah mencapai batas

minimum kapitalisasi.

14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut

DIPA, adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat

oleh Menteri/Pimpinan Lembaga serta disahkan oleh Direktur

Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan berfungsi

sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan kegiatan serta

dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah;

15. Daftar Kegiatan adalah daftar kegiatan yang dinyatakan layak

dan siap oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200911

Page 12: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

Nasional/Kepala Bappenas dan telah mendapatkan indikasi

komitmen pendanaan dari calon PHLN atau PPLN.

16. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Depdiknas yang dilaksanakan

oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua

penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan

dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk

instansi vertikal pusat di daerah;

17. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN

yang dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup semua

penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas

Pembantuan.

18. Data transaksi BMN adalah data berbentuk jurnal transaksi

perolehan, perubahan, dan penghapusan BMN yang dikirimkan

melalui media ADK setiap bulan oleh petugas Unit Akuntansi

Kuasa Pengguna Barang kepada petugas Unit Akuntansi Kuasa

Pengguna Anggaran di tingkat satuan kerja.

19. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah

kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah.

20. Dinas Kabupaten/Kota adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah

yang mengelola Tugas Pembantuan dari APBN Depdiknas;

21. Dinas Propinsi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

mengelola Dana Dekonsentrasi dari APBN Depdiknas;

22. Dokumen pelaksanaan anggaran lainnya adalah suatu

dokumen pelaksanaan anggaran yang dipersamakan dengan

DIPA dan disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas

nama Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara;

23. Dokumen Sumber, yang selanjutnya disingkat DS, adalah

dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan yang

digunakan sebagai sumber atau bukti untuk menghasilkan data

akuntansi.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

12

Page 13: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

24. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna

Anggaran/ Pengguna Barang dan oleh karenanya wajib

menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan

untuk digabungkan pada entitas pelaporan.

25. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari

satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan

pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

26. Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang

tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan nasional.

27. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu

program.

28. Hibah Luar Negeri adalah penerimaan negara baik dalam

bentuk Devisa dan/atau Devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun

dalam bentuk barang dan/atau jasa termasuk tenaga ahli dan

pelatihan yang berasal dari pemerintah negara asing,

badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah,

badan/lembaga dalam negeri atau perorangan, yang tidak perlu

dibayar kembali.

29. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Khusus yang

selanjutnya disebut KPPN khusus adalah instansi vertikal di

Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah

Direktorat Perbendahraan yang tugas pokoknya adalah

memproses pembayaran yang menggunakan dana pinjaman

dan atau Hibah Luar Negeri khususnya dalam bentuk valuta

asing (Valas).

30. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang

ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

13

Page 14: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan

membayar seluruh pengeluaran negara;

31. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh

satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian

sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan

tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil

(sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan

teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua

jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk

menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

32. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan

oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian

sasaran dan tujuan program dan kebijakan.

33. Kementerian Keuangan adalah Kementerian Negara yang

dipimpin oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang

keuangan negara.

34. Kementerian Negara adalah organisasi dalam Pemerintahan

Republik Indonesia yang dipimpin oleh menteri untuk

melaksanakan tugas Pemerintahan dalam bidang tertentu.

35. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah adalah Pendekatan

penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan

keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam

perspektif lebih dari satu tahun anggaran, dengan

mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang

bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam

prakiraan maju.

36. Kodefikasi Barang adalah pemberian kode Barang Milik Negara

sesuai dengan penggolongan masing-masing Barang Milik

Negara.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200914

Page 15: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

37. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA

adalah Kepala Kantor Satuan Kerja yang ditetapkan oleh Menteri

Pendidikan Nasional selaku Pengguna Anggaran;

38. Laporan Arus Kas, yang selanjutnya disingkat LAK, adalah

laporan yang menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas

selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan

aktifitas operasi, investasi aset non-keuangan, pembiayaan, dan

non-anggaran.

39. Laporan BMN adalah laporan yang menyajikan posisi BMN

pada awal dan akhir suatu periode serta mutasi BMN yang terjadi

selama periode tersebut.

40. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban

satker atas pelaksanaan APBN berupa Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. Prosedur

Pelaporan Keuangan ini merupakan muara dari proses

perencanaan dan pelaksanaan anggaran dalam siklus anggaran.

Laporan Keuangan ini disusun dengan berpedoman pada Sistem

Akuntansi Instansi.

41. Laporan Realisasi Anggaran, yang selanjutnya disingkat LRA,

adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan,

belanja, transfer, surplus/ defisit dan pembiayaan, sisa

lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing-masing

diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

42. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional selaku Pengguna

Anggaran/Barang;

43. Menteri Keuangan adalah menteri yang bertanggung jawab di

bidang keuangan negara.

44. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi

keuangan pemerintah yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada

tanggal tertentu.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200915

Page 16: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

45. Notice of Disbursement/Debet Advice yang selanjutnya

disebut NOD/DA adalah bukti transfer dana dari PHLN kepada

penerima dana Hibah/Pihak Ketiga.

46. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK,

adalah seseorang yang ditunjuk untuk atas nama kuasa

pengguna anggaran/pengguna barang, dalam pengelolaan

Administrasi keuangan dan barang, atau yang bertindak untuk

pengadaan Barang dan jasa kantor/Satkernya sehingga

menyebabkan anggaran keluar dari kasnya.

47. Pejabat Perbendaharaan, adalah seseorang PNS yang

diangkat oleh Menteri setiap tahun anggaran untuk mengelola

anggaran APBN kantor/satuan kerja di lingkungan Depdiknas

termasuk kantor/satker yang mengelola dana dekonsentrasi dan

tugas pembantuan (diperjelas)

48. Pejabat perbendaharaan terdiri dari:

a. Pengguna Anggaran;

b. Kuasa Pengguna Anggaran;

c. Pejabat Penandatangan SPM;

d. Pejabat Pembuat Komitmen;

e. Bendahara Penerima;

f. Bendahara Pengeluaran;

g. PUMK

49. Pembayaran Langsung adalah pelaksanaan pembayaran yang

dilakukan oleh PA/KPA kepada pihak yang berhak/rekanan melalui

penerbitan SPM-LS atas nama pihak yang berhak/rekanan;

50. Pembukuan Anggaran adalah Kegiatan pencatatan dokumen

sumber dengan menggunakan aplikasi Sistem Akuntansi Instansi

(SAI) pada unit akuntansi kantor satuan kerja;

51. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah,

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan

Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

16

Page 17: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

52. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota,

dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah.

53. Penandatangan Surat Perintah Membayar, adalah seseorang

yang diangkat oleh Menteri untuk atas nama KPA, untuk

melakukan pengujian SPP dan penandatanganan SPM yang

menyebabkan pengeluaran anggaran.

54. Pencetakan laporan keuangan adalah kegiatan untuk

menghasilkan informasi keuangan untuk kepentingan

pertanggungjawaban maupun manajerial dalam rangka

pengambilan keputusan;

55. Penggolongan adalah kegiatan untuk menetapkan secara

sistematik ke dalam golongan, bidang, kelompok, sub kelompok,

dan sub-sub kelompok Barang Milik Negara.

56. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan

penggunaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga/Satuan

Kerja Perangkat Daerah.

57. Program adalah penjabaran kebijakan Kementerian

Negara/Lembaga dalam bentuk upaya yang berisi satu atau

hbeberapa kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang

disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi

Kementerian Negara/Lembaga.

58. Penghapusan BMN

a. Penghapusan, merupakan transaksi untuk menghapus BMN

dari pembukuan berdasarkan suatu surat keputusan

pengahapusan oleh instansi yang berwenang;

b. Transfer Keluar, merupakan penyerahan BMN dari hasil

transfer keluar dari unit lain dalam lingkup Pemerintah Pusat

tanpa menerima sejumlah sumber daya ekonomi.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

17

Page 18: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

c. Hibah (keluar), merupakan penyerahan BMN karena

pelaksanaan hibah, atau yang sejenis ke luar Pemerintah Pusat

tanpa menerima sejumlah sumber daya ekonomi.

d. Reklasifikasi Keluar, merupakan transaksi BMN ke dalam

klasifikasi BMN yang lain. Transaksi ini berkaitan dengan

transaksi Reklasifikasi Masuk.

e. Koreksi Pencatatan, merupakan transaksi untuk mengubah

catatan BMN yang telah dilaporkan sebelumnya.

59. Perolehan BMN

a. Pembelian, adalah terjadinya transaksi pertukaran dengan

penyerahan sejumlah uang untuk memperoleh sejumlah

barang.

b. Transfer Masuk, merupakan perolehan BMN dari hasil transfer

masuk dari unit lain dalam lingkup Pemerintah Pusat tanpa

menyerahkan sejumlah sumber daya ekonomi.

c. Hibah, merupakan perolehan BMN dari luar Pemerintah Pusat

tanpa menyerahkan sejumlah sumber daya ekonomi.

d. Rampasan, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil

rampasan berdasarkan putusan pengadilan.

e. Penyelesaian Pembangunan, merupakan transaksi perolehan

BMN dari hasil penyelesaian pembangunan berupa

bangunan/gedung dan BMN lainnya yang telah

diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima.

f. Pembatalan Penghapusan, merupakan pencatatan BMN dari

hasil pembatalan penghapusan yang sebelumnya telah

dihapuskan/dikeluarkan dari pembukuan.

g. Reklasifikasi Masuk, merupakan transaksi BMN yang

sebelumnya telah dicatat dengan klasifikasi BMN yang lain.

h. Pelaksanaan dari Perjanjian/Kontrak, merupakan barang yang

diperoleh dari pelaksanaan kerja sama pemanfaatan, bangun

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200918

Page 19: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

guna serah/bangun serah guna, tukar menukar, dan perjanjian

kontrak lainnya.

60. Perubahan BMN

a. Pengurangan, merupakan transaksi pengurangan

kuantitas/nilai BMN yang menggunakan satuan luas atau

satuan lain yang pengurangannya tidak menyebabkan

keseluruhan BMN hilang.

b. Pengembangan, merupakan transaksi pengembangan BMN

yang dikapitalisir yang mengakibatkan pemindahbukuan dari

Daftar BMN Ekstrakomptabel ke Daftar BMN Intrakomptabel

atau perubahan nilai/satuan BMN dalam BI Intrakomptabel.

c. Perubahan Kondisi, merupakan pencatatan perubahan kondisi

BMN.

d. Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas, merupakan koreksi

pencatatan atas nilai/kuantitas BMN yang telah dicatat dan

telah dilaporkan sebelumnya.

61. Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan

kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan

APBD;

62. Perekaman dokumen sumber adalah kegiatan memindahkan

data-data dalam lembaran kertas menjadi data-data elektronik;

63. Perjalanan dinas jabatan merupakan perjalanan dinas dari

Tempat Kedudukan ke tempat yang dituju dan kembali ke Tempat

Kedudukan semula.

64. Perjalanan dinas pindah merupakan perjalanan dinas dari

Tempat Kedudukan ke tempat yang baru berdasarkan surat

keputusan pindah bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan

Pegawai Tidak Tetap beserta keluarganya yang sah.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200919

Page 20: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

65. Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang

selanjutnya disebut Revisi DIPA adalah perubahan dan/atau

pergeseran rincian anggaran dalam DIPA.

66. Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat

selanjutnya disebut Revisi Rincian ABPP adalah

perubahan/pergeseran rincian anggaran menurut alokasi Satuan

Anggaran Per Satuan Kerja (SAPSK) sebagaimana dimaksud

dalam Peraturan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja

Pemerintah Pusat.

67. Pihak lain adalah instansi/unit organisasi di luar Kementerian

Negara/ Lembaga dan berbadan hukum yang menggunakan

anggaran yang bersumber dari APBN, dan karenanya wajib

menyelenggarakan SAI sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

68. Proses penerimaan data BMN adalah kegiatan

menggabungkan jurnal aset tetap kedalam file tertentu yang siap

diposting menjadi buku besar;

69. Proses pengiriman data adalah kegiatan membentuk data

elektronik untuk dikirim;

70. Proses posting adalah mengubah data-data elektronik

transaksi menjadi data-data elektronik akuntansi, proses

pembentukan buku besar sebagai dasar pembentukan laporan

keuangan dengan mengacu pada jurnal standar;

71. Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi

keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/sub-sistem

yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama.

72. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga yang

selanjutnya disebut RKA-KL adalah dokumen perencanaan dan

penganggaran yang berisi program, kegiatan, sasaran, dan

anggaran yang merupakan penjabaran dari rencana kerja

pemerintah dan rencana strategis Depdiknas dalam satu tahun

anggaran;PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

20

Page 21: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

73. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu

program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.

74. Satuan Kerja adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna

Barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada

Kementerian Negara/Lembaga yang melaksanakan satu atau

beberapa kegiatan dari suatu program.

75. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat

SKPD, adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang

bertanggung jawab kepada Gubernur/Bupati/Walikota dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari

Sekretaris Daerah, Dinas Daerah, dan lembaga teknis daerah,

kecamatan, desa, dan satuan polisi pamong praja sesuai dengan

kebutuhan daerah.

76. Sistem Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disingkat SAI,

adalah serangkaian prosedur manual maupun yang

terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan

operasi keuangan pada Kementerian Negara/ Lembaga.

77. Sistem Akuntansi Kas Umum Negara, yang selanjutnya

disingkat SAKUN, adalah subsistem Akuntansi Pusat yang

menghasilkan Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara

(KUN).

78. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, yang selanjutnya

disingkat SAPP, adalah serangkaian prosedur manual maupun

yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan

operasi keuangan Pemerintah Pusat.

79. Sistem Akuntansi Pusat, yang selanjutnya disingkat SiAP,

adalah serangkaian prosedur manual maupun yang

terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

21

Page 22: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

operasi keuangan pada Kementerian Keuangan selaku Bendahara

Umum Negara.

80. Sistem Akuntansi Umum, yang selanjutnya disingkat SAU,

adalah subsistem Akuntansi Pusat yang menghasilkan Laporan

Realisasi Anggaran Pemerintah Pusat dan Neraca.

81. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik

Negara, yang selanjutnya disingkat SIMAK-BMN, adalah

subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang

saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam

rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca dan

laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan

yang berlaku.

82. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang

dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan

keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi,

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,

dan keandalan penyajian laporan keuangan pemerintah.

83. Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip

akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan

laporan keuangan pemerintah.

84. Surat Keterangan Penghentian Pembayaran yang selanjutnya

disebut SKPP adalah surat keterangan tentang terhitung mulai

bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/dikeluarkan oleh

PA/Kuasa PA berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan oleh

Kementerian Negara/Lembaga atau satker yang disahkan oleh

KPPN setempat;

85. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak, yang selanjutnya

disebut SKTJM adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa

segala akibat dari tindakan pejabat/seseorang yang dapat

mengakibatkan kerugian negara menjadi tanggung jawab

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200922

Page 23: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

sepenuhnya dari pejabat/seseorang yang mengambil tindakan

dimaksud;

86. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM,

adalah dokumen yang diterbitkan oleh PA/KPA atau Pejabat

Pendatangan SPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari

DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan;

87. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP,

adalah dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang

bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan

kepada PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi

kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat

Penandatangan SPM;

88. Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan yang selanjutnya

disebut SP3 adalah Surat Perintah yang diterbitkan oleh KPPN

Khusus selaku kuasa Bendahara Umum Negara (yang

fungsinya dipersamakan dengan SPM/SP2D) kepada BI dan

Satker untuk dibukukan/disahkan sebagai penerimaan dan

pengeluaran dalam APBN atas realisasi penarikan

Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) melalui tata cara pembayaran

langsung dan Letter of Credit.

89. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D,

adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa

Bendahara umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas

beban DIPA berdasarkan SPM;

90. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang selanjutnya

SPTB adalah pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat

oleh PA/Kuasa PA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah

tertentu;

91. Transfer lainnya adalah pengeluaran yang berasal dari

anggaran perhitungan dan pembiayaan atas belanja bantuan

sosial yang dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

23

Page 24: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

92. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada

daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban

melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya

kepada yang menugaskan.

93. Uang persediaan adalah sejumlah uang yang disediakan untuk

satuan kerja dalam melaksanakan kegiatan operasional sehari

hari;

94. UAPPA-W Dekonsentrasi adalah unit akuntansi yang berada di

Pemerintah Daerah Provinsi yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan keuangan dari seluruh satuan kerja

perangkat daerah yang mendapatkan alokasi dana dekonsentrasi

di wilayah kerjanya.

95. UAPPA-W Tugas Pembantuan adalah unit akuntansi yang

berada di Pemerintah Daerah yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan keuangan dari seluruh satuan kerja

perangkat daerah yang mendapatkan alokasi dana tugas

pembantuan di wilayah kerjanya.

96. Unit Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disingkat UAI, adalah

unit organisasi Kementerian Negara/Lembaga yang bersifat

fungsional yang melaksanakan fungsi akuntansi dan pelaporan

keuangan instansi yang terdiri dari Unit Akuntansi Keuangan dan

Unit Akuntansi Barang.

97. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya

disingkat UAKPA, adalah UAI yang melakukan kegiatan akuntansi

dan pelaporan tingkat satuan kerja.

98. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang, yang selanjutnya

disingkat UAKPB, adalah Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Barang

yang memiliki wewenang mengurus dan/atau menggunakan

BMN.

99. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I, yang

selanjutnya disingkat UAPPA-E1, adalah UAI yang melakukan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

24

Page 25: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang

seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta UAKPA

yang langsung berada di bawahnya.

100. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah, yang

selanjutnya disingkat UAPPA-W, adalah UAI yang melakukan

kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang

seluruh UAKPA yang berada dalam wilayah kerjanya.

101. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I, yang

selanjutnya disingkat UAPPB-E1, adalah unit akuntansi BMN pada

tingkat Eselon I yang melakukan kegiatan penggabungan

laporan BMN dari UAPPB-W, dan UAKPB yang langsung berada di

bawahnya yang penanggung jawabnya adalah pejabat Eselon I.

102. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Wilayah, yang

selanjutnya disingkat UAPPB-W, adalah unit akuntansi BMN pada

tingkat wilayah atau unit kerja lain yang ditetapkan sebagai

UAPPB-W dan melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN

dari UAKPB, penanggung jawabnya adalah Kepala Kantor Wilayah

atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai UAPPB-W.

103. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran, yang selanjutnya

disingkat UAPA, adalah UAI pada tingkat Kementerian

Negara/Lembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh

UAPPA-E1 yang berada di bawahnya.

104. Unit Akuntansi Pengguna Barang, yang selanjutnya disingkat

UAPB, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian

Negara/Lembaga yang melakukan kegiatan penggabungan

laporan BMN dari UAPPB-E1, yang penanggung jawabnya adalah

Menteri/Pimpinan Lembaga.

105. Unit organisasi adalah bagian dari suatu Kementerian

Negara/Lembaga yang bertanggung jawab terhadap

pengkoordinasian dan/atau pelaksanaan suatu program.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

25

Page 26: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

106. Utang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar

pemerintah Pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang

dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab

lainnya yang sah;

107. Verifikasi dokumen sumber adalah kegiatan untuk memastikan

hanya dokumen sumber yang sah, lengkap dan benar yang

direkam dalam aplikasi SAI;

108. Verifikasi laporan keuangan adalah kegiatan untuk

memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan berasal

dari perekaman dokumen sumber yang sah, lengkap dan benar;

109. Verifikasi Register Transaksi Harian (RTH), yaitu kegiatan

untuk memastikan data yang direkam telah sesuai dengan

dokumen sumbernya;

E. DAFTAR SINGKATAN

ABPP = Anggaran Belanja Pemerintah PusatADK = Arsip Data KomputerAPBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahAPBN = Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAPP = Anggaran Pembiayaan dan PerhitunganATDIKBUD = Atase Pendidikan dan KebudayaanBA = Berita AcaraBA (2) = Bagian AnggaranBALITBANG = Badan Penelitian dan PengembanganBAPP = Bagian Anggaran Pembiayaan dan

PerhitunganBAPP (2) = Berita Acara Penyelesaian PekerjaanBAPPENAS = Badan Perencanaan dan Pembangunan

NasionalBAR = Berita Acara RekonsiliasiBAS = Bagan Akun StandarBAST = Berita Acara Serah TerimaBKPK = Buku Kas Pembantu PengeluaranBKU = Buku Kas UmumBLU = Badan Layanan UmumBMN = Barang Milik NegaraBOS = Bantuan Operasional Sekolah

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200926

Page 27: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

BPK = Badan Pemeriksa KeuanganBUN = Bendahara Umum NegaraCaLK = Catatan Atas Laporan KeuanganDAK = Dana Alokasi KhususDAPK = Direktorat Akuntansi dan Pelaporan KeuanganDASK = Dokumen Anggaran Satuan KerjaDAU = Dana Alokasi UmumDBKP = Daftar Barang Kuasa PenggunaDBL = Daftar Barang LainnyaDBPP = Daftar Barang Pembantu PenggunaDBPP-E1 = Daftar Barang Pembantu Pengguna Eselon 1DBPP-W = Daftar Barang Pembantu Pengguna WilayahDBR = Daftar Barang RuanganDEPDIKNAS = Departemen Pendidikan NasionalDEPKEU = Departemen KeuanganDIKTI = Pendidikan TinggiDIPA = Daftar Isian Pelaksanaan AnggaranDIRJEN = Direktur JenderalDITJEN = Direktorat JenderalDJA = Direktorat Jenderal AnggaranDJKN = Direktorat Jenderal Kekayaan NegaraDJPB = Direktorat Jendral PerbendaharaanDJPK = Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan DJPU = Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang DK = DekonsentrasiDPKN = Direktorat Pengelolaan Kas NegaraDPR = Dewan Perwakilan RakyatDS = Dokumen SumberGUP = Ganti Uang PersediaanHLN = Hibah Luar NegeriIKN = Inventarisasi Kekayaan NegaraINPRES = Instruksi PresidenIRJEN = Inspektur JenderalITJEN = Inspektorat JenderalJARDIKNAS = Jejaring Pendidikan NasionalKAK = Kerangka Acuan KerjaKANWIL = Kantor WilayahKARO = Kepala BiroKASI = Kepala SeksiKASUBAG = Kepala Sub BagianKASUBDIT = Kepala Sub DirektoratKD = Kantor DaerahKDP = Konstruksi Dalam PengerjaanKEPPRES = Keputusan PresidenKIB = Kartu Identitas BarangKP = Kantor Pusat

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200927

Page 28: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

KPA = Kuasa Pengguna AnggaranKPJM = Kerangka Pengeluaran Jangka MenengahKPKN = Kantor Pemerintah dan Kas NegaraKPKNL = Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

LelangKPPN = Kantor Pelayanan Perbendaharaan NegaraKUN = Kas Umum NegaraLAK = Laporan Arus KasLAKIP = Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

PemerintahLBKP = Laporan Barang Kuasa PenggunaLBKP-S = Laporan Barang Kuasa Pengguna

SemesteranLBKP-T = Laporan Barang Kuasa Pengguna TahunanLBPPE1 = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon

1LBPPE1-S = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon

1 SemesteranLBPPE1-T = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon

1 TahunanLBPPW = Laporan Barang Pembantu Pengguna WilayahLBPPW-S = Laporan Barang Pembantu Pengguna

Wilayah SemesteranLBPPW-T = Laporan Barang Pembantu Pengguna

Wilayah TahunanLBP = Laporan Barang PenggunaLBPS = Laporan Barang Pengguna SemesteranLBPT = Laporan Barang Pengguna TahunanLHI = Laporan Hasil InventarisasiLHOF = Laporan Hasil Opname FisikLKB = Laporan Kondisi Barang L-KDP = Laporan Konstruksi Dalam PengerjaanLKPP = Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

PemerintahLRA = Laporan Realisasi AnggaranMANDIKDASMEN = Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahMENDIKNAS = Menteri Pendidikan NasionalMENKEU = Menteri KeuanganNPWP = Nomor Pokok Wajib PajakNTB = Nomor Transaksi BankNTPN = Nomor Transaksi Penerimaan NegaraNUP = Nomor Urut PendaftaraanP4TK = Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan

PA = Pengguna AnggaranPROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

28

Page 29: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

PERDIRJEN = Peraturan Direktorat JenderalPERMENDIKNAS = Peraturan Menteri Pendidikan NasionalPERPRES = Peraturan PresidenPHLN = Pinjaman/Hibah Luar NegeriPKN = Pengelolaan Kas NegaraPMK = Peraturan Menteri KeuanganPMPTK = Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

KependidikanPNBP = Penerimaan Negara Bukan PajakPNS = Pegawai Negeri SipilPOK = Petunjuk Operasional KegiatanPOS = Prosedur Operasi StandarPP = Peraturan PemerintahPPh = Pajak PenghasilanPPHLN = Pemberi Pinjaman Hibah Luar NegeriPPK = Pejabat Pembuat KomitmenPPN = Pajak Pertambahan NilaiPUMK = Pemegang Uang Muka KegiatanPUSTEKKOM = Pusat Teknologi Komunikasi dan Komunikasi

DepartemenRAB = Rencana Anggaran BiayaRABPP = Rencana Anggaran Biaya Pemerintah PusatRAKOR = Rapat KoordinasiRI = Republik IndonesiaRK = Rekening KhususRKA-KL = Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian

Negara/Lembaga

RKP = Rencana Kerja PemerintahRMP = Rupiah Murni PendampingRPJM = Rencana Pemerintah Jangka MenengahRPJP = Rencana Pemerintah Jangka PanjangRTH = Register Transaksi HarianRUH = Rekam, Ubah, HapusSAI = Sistem Akuntansi InstansiSAK = Sistem Akuntansi Keuangan SAKUN = Sistem Akuntansi Kas Umum NegaraSAP = Standar Akuntansi PemerintahSAPP = Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPSK = Satuan Anggaran Per Satuan KerjaSATKER = Satuan KerjaSAU = Sistem Akuntansi UmumSBK = Standar Biaya KhususSBU = Standar Biaya UmumSESJEN = Sekretaris JenderalSETJEN = Sekretariat Jenderal

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200929

Page 30: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

SiAP = Sistem Akuntansi PusatSIMAK-BMN = Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi

Barang Milik Negara

SIMKEU = Sistem Informasi Manajemen Keuangan SK = Surat KeputusanSKB = Surat Keputusan BersamaSKKP = Surat Keputusan Kelebihan PembayaranSKPA = Surat Kuasa Pengguna AnggaranSKPD = Satuan Kerja Perangkat DaerahSKPKPP = Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan

Pembayaran Pajak

SKPP = Surat Keterangan Penghentian PembayaranSKTB = Surat Keterangan telah DibukukanSKTJM = Surat Keterangan Tanggung Jawab MutlakSOP = Standard Operating ProcedureSOR = Statement of ResponsibilitySP2D = Surat Perintah Pencairan DanaSP3 = Surat Perintah Pembukuan dan PengesahanSPK = Surat Perintah KerjaSPK (2) = Surat Perjanjian KerjaSPM = Surat Perintah membayarSPM-GUP = Surat Perintah Membayar Ganti Uang

PersedianSPM-LS = Surat Perintah Membayar LangsungSPM-TUP = Surat Perintah Membayar Tambahan Uang

PersediaanSPM-UP = Surat Perintah Membayar Uang PersediaanSPN = Surat Perbendaharaan NegaraSPP = Surat Permintaan PembayaranSPPD = Surat Perintah Perjalanan DinasSPTB = Surat Pernyataan Tanggung Jawab BelanjaSPWA = Surat Pengganti Withdrawal ApplicationSRAA = Surat Rincian Alokasi AnggaranSSBP = Surat Setoran Bukan PajakSSP = Surat Setoran PajakSSPB = Surat Setoran Pengembalian BelanjaTID = Tunjangan Ikatan DinasTOR = Term of ReferenceTP = Tugas PembantuanTP/TGR = Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti

RugiTPLN = Tunjangan Penghasilan Luar NegeriTUP = Tambahan Uang PersediaanTUSI = Tugas dan Fungsi

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200930

Page 31: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

UAI = Unit Akuntansi InstansiUAKPA = Unit Akuntansi Kuasa Pengguna AnggaranUAKPB = Unit Akuntansi Kuasa Pengguna BarangUAPA = Unit Akuntansi Pengguna AnggaranUAPPA-E1 = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna

Anggaran Eselon 1UAPPA-W = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna

Anggaran WilayahUAPB = Unit Akuntansi Pengguna BarangUAPPB-E1 = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang

Eselon 1UAPPB-W = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang

WilayahUDW = Uang Duka WafatUP = Uang PersediaanUPT = Unit Pelaksana TeknisUU = Undang-undangWA = Withdrawal Application

F. PROSEDUR REGISTRASI PETUGAS/USER

1. PENJELASAN UMUM

Registrasi User dilakukan untuk menegaskan posisi petugas-

petugas yang bertanggung jawab atas penggunaan aplikasi

SIMKEU Depdiknas, memberikan jaminan bahwa penggunaannya

telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pengaturan

entitas akuntansi telah sesuai dengan dokumen resmi yang

dikeluarkan oleh otoritas anggaran yaitu Departemen Keuangan

sebagaimana tercantum dalam DIPA.

Adapun ketentuan yang harus dipenuhi untuk menetapkan

petugas-petugas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan

Aplikasi SIMKEU adalah sebagai berikut:

1.1. Di tingkat Satker, Operator/User aplikasi SIMKEU ditunjuk oleh

masing-masing pimpinan Satker yang terdiri dari : Operator

Komputer, Verifikator dan Validator;

1.2. 5 aplikasi SIMKEU (RKA-KL, DIPA, SPM, SAK, SIMAK BMN) harus

ditangani oleh Operator/User yang berbeda;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200931

Page 32: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

1.3. Operator/User yang ditunjuk harus memenuhi kriteria/syarat

berdasarkan ketentuan yang berlaku dan disahkan oleh SK

Sesjen;

1.4. Operator/User yang telah ditunjuk harus melakukan registrasi

sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku;

1.5. Aktivasi User dilakukan oleh Administrator SIMKEU yang

berkedudukan di Biro Keuangan Depdiknas.

2. LINGKUP KERJA PETUGAS/USER

Petugas-petugas yang bertanggung jawab di dalam prosedur

pengelolaan aplikasi SIMKEU Depdiknas adalah: Petugas

Administrasi, Administrator, Help Desk, Operator Komputer,

Verifikator dan Validator. Masing-masing posisi harus menguasai

pengetahuan dasar peng-operasian komputer, dengan tanggung

jawab dan tugas sebagai berikut:

2.1.Petugas Administrasi:

Bertanggung jawab atas semua pekerjaan administratif mulai

dari penerimaan dokumen sumber (termasuk pemeriksaan

kelengkapan dokumen), pengiriman dokumen, pembukuan

dan pengarsipan.

2.2.Administrator:

Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan aplikasi

SIMKEU Depdiknas. Tugas utamanya adalah melakukan

aktivasi atas User Account/Operator berdasarkan daftar

User/Operator yang diterbitkan oleh Sekretariat Jenderal

Depdiknas serta melakukan perawatan berkala terhadap

Server dan jaringan penunjang SIMKEU Depdiknas.

2.3.Help Desk

Tugas Utamanya adalah mendukung kelancaran implementasi

aplikasi SIMKEU Depdiknas dengan bertindak sebagai sumber

informasi dan solusi atas segala permasalahan/kendala teknis

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200932

Page 33: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

di dalam peng-operasian Aplikasi SIMKEU Depdiknas sekaligus

melakukan pendokumentasian dan pengklasifikasian

masalah/kendala sebagai bahan Evaluasi.

2.4.Operator Komputer:

Bertanggung jawab atas peng-operasian aplikasi SIMKEU

Depdiknas yaitu: melakukan input data, transfer data manual

menjadi data elektronik, mencetak dokumen dan register,

serta melakukan Back Up data elektronik. Di samping itu juga

melakukan perawatan sarana penunjang, termasuk di

dalamnya perawatan terhadap PC Unit, Printer dan Jejaring.

2.5.Verifikator:

Bertanggung jawab atas konsistensi dan akuntabilitas dari

pengelolaan SIMKEU Depdiknas, termasuk di dalamnya

melakukan pemeriksaan dan penelitian atas kebenaran dan

keabsahan substansi dokumen sumber, konsistensi register

transaksi harian dan semua cetakan hasil transaksi yang

dilakukan oleh Operator Komputer serta melakukan

pemutakhiran data.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200933

Page 34: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2.6.Validator:

Menjalankan fungsi monitoring, verifikasi/evaluasi dan validasi

untuk menjaga kompetensi, akuntabilitas, kemutakhiran dan

transparansi dari pelaksanaan SIMKEU Depdiknas termasuk di

dalamnya: melakukan monitoring terhadap langkah-langkah

yang harus dilalui dan memberikan otorisasi/validasi atas

data/dokumen pendukung yang diperlukan.

3. PROSEDUR REGISTRASI USER:

Registrasi User/Operator dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

3.1. Kepala Satker mengusulkan calon Operator/User SIMKEU,

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.1.1.Kepala Satker menunjuk dan membuat surat usulan

penunjukan Operator/User Aplikasi SIMKEU dan

menyampaikannya kepada Sesjen cq. Biro Keuangan

3.1.2.Calon Operator/User melakukan registrasi dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Mencantumkan: Nama, NIP, Kode Satker dan Aplikasi

yang ditangani

b. Untuk calon Operator/User yang bukan PNS, NIP

diganti dengan Kode pegawai sementara yang

diterbitkan oleh Kepala Satker

3.2. Aktivasi User Aplikasi SIMKEU oleh Biro Keuangan dilakukan

melalui tahapan sebagai berikut:

3.2.1.Sesjen cq. Bagian Kebendaharaan menerima Surat

Usulan Kepala Satker tentang Penunjukan Operator/User

Aplikasi SIMKEU

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200934

Page 35: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

3.2.2.Sesjen cq. Bagian Kebendaharaan menerbitkan SK

mengenai Penunjukan Operator/User Aplikasi SIMKEU

seluruh Satker di lingkungan Depdiknas

3.2.3.Administrator SIMKEU mencocokan nama User/Operator

Aplikasi SIMKEU di dalam data base dengan yang

tercantum di dalam lampiran SK Sesjen

3.2.4.Administrator SIMKEU melakukan Aktivasi atas

Operator/User Aplikasi SIMKEU yang telah disetujui dan

menyampaikan pemberitahuan kepada Satker yang

bersangkutan untuk melakukan identifikasi ulang

3.3. Operator/User Aplikasi SIMKEU di Satker melakukan identifikasi

ulang

3.4. Operator/User sudah bisa melakukan aktivitasnya

menggunakan aplikasi terkait.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200935

Page 36: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

BAB II

PROSEDUR OPERASI STANDAR

SISTEM AKUNTANSI INSTANSI

A. PENJELASAN UMUM

Sistem Akuntansi Instansi adalah serangkaian prosedur manual maupun

yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi

keuangan serta BMN pada Kementerian Negara/Lembaga sebagai

bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dan

penatausahaan BMN. SAI dilaksanakan oleh Kementerian

Negara/Lembaga dengan memproses transaksi keuangan baik arus

uang maupun barang yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan

(SAK) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara

(SIMAK BMN).

Sistem Akuntansi Keuangan adalah sub sistem dari Sistem Akuntansi

Instansi yang merupakan serangkaian prosedur yang saling

berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka

menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca dan Laporan

Keuangan serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan yang

berlaku.

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara

(SIMAK-BMN) adalah sub sistem dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI)

yang merupakan serangkaian prosedur pengolahan dokumen sumber

dalam rangka menghasilkan informasi yang tepat dan valid untuk

penyusunan neraca dan laporan Barang Milik Negara (BMN) sesuai

dengan peraturan/ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut meliputi

semua laporan barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau

berasal dari perolehan lainnya yang sah.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200936

Page 37: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

B. TUJUAN

Tujuan penyusunan laporan keuangan sebagai berikut :

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang

pelaksanaan anggaran dan kegiatan keuangan Departemen

Pendidikan Nasional, mulai dari Satker hingga tingkat Departemen,

sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan

terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas;

2. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi

keuangan dan aset BMN Departemen Pendidikan Nasional secara

keseluruhan pada waktu tertentu;

3. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan Departemen

Pendidikan Nasional secara efisien dan akuntabel.

4. Menjaga aset-aset yang dimiliki Departemen Pendidikan Nasional

melalui pencatatan, pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan

yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang

diterima secara umum;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200937

Page 38: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

C. KELUARAN

1. Laporan keuangan yang dihasilkan dari prosedur SAK

adalah:

1.1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang menyajikan informasi

realisasi pendapatan dan belanja, yang dibandingkan dengan

rencana anggarannya dalam 1 periode.

1.2. Neraca yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas

akuntansi dan pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas

dana per periode tertentu.

1.3. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang meliputi

penjelasan, daftar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang

disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.

2. Laporan BMN yang dihasilkan dari prosedur SIMAK BMN

adalah:

2.1. Daftar BMN meliputi:

2.1.1.Daftar Barang Intrakomptabel yang mencakup BMN yang

memenuhi kriteria kapitalisasi;

2.1.2.Daftar Barang Ekstrakomptabel yang mencakup BMN

yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi;

2.1.3.Daftar Barang Bersejarah yang mencakup BMN yang

dikategorikan barang bersejarah, dibukukan dan

dilaporkan dalam kuantitasnya dan tanpa nilai;

2.1.4.Daftar Barang Persediaan; dan

2.1.5.Daftar Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

2.2. Kartu Inventaris Barang

2.2.1.Kartu Inventaris Barang Tanah;

2.2.2.Kartu Inventaris Barang Bangunan Gedung;

2.2.3.Kartu Inventaris Barang Alat Angkutan Bermotor;

2.2.4.Kartu Inventaris Barang Alat Persenjataan;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200938

Page 39: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2.3. Daftar Barang Lainnya ;

2.4. Daftar Barang Ruangan;

2.5. Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) meliputi ;

2.5.1.LBKP Intrakomptabel,

2.5.2.LBKP Ekstrakomptabel,

2.5.3.LBKP Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP

Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,

2.5.4.LBKP Persediaan,

2.5.5.LBKP Barang Bersejarah,

2.5.6.LBKP Konstruksi Dalam Pekerjaan.

2.6. Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah (LBPPW)

2.6.1.LBPPW Intrakomptabel,

2.6.2.LBPPW Ekstrakomptabel,

2.6.3.LBPPW Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP

Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,

2.6.4.LBPPW Persediaan,

2.6.5.LBPPW Barang Bersejarah,

2.6.6.LBPPW Konstruksi Dalam Pekerjaan.

2.7. Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon I (LBPP-EI)

2.7.1.LBPP-EI Intrakomptabel,

2.7.2.LBPP-EI Ekstrakomptabel,

2.7.3.LBPP-EI Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP

Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,

2.7.4.LBPP-EI Persediaan,

2.7.5.LBPP-EI Barang Bersejarah,

2.7.6.LBPP-EI Konstruksi Dalam Pekerjaan.

2.8. Laporan Barang Pengguna (LBP)

2.8.1.LBP Intrakomptabel,

2.8.2.LBP Ekstrakomptabel,

2.8.3.LBP Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP

Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

39

Page 40: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2.8.4.LBP Persediaan,

2.8.5.LBP Barang Bersejarah,

2.8.6.LBP Konstruksi Dalam Pekerjaan.

2.9. Laporan Kondisi Barang (LKB).

2.10. Catatan Ringkas BMN.

D. KETENTUAN UMUM

1. Unit akuntansi di lingkungan Depdiknas melaksanakan fungsi

akuntansi dan pelaporan keuangan atas pelaksanaan anggaran

sesuai dengan tingkat organisasinya. Laporan keuangan yang

dihasilkan merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan

anggaran oleh unit akuntansi tersebut, baik sebagai entitas

akuntansi maupun entitas pelaporan.

2. Untuk kegiatan/program Dana Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan yang dialokasikan oleh Depdiknas kepada pemerintah

daerah, laporan keuangannya merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisah dari laporan keuangan Departemen.

3. Prosedur pelaporan keuangan dimulai dari penerimaan dan verifikasi

dokumen sumber, perekaman transaksi, verifikasi atas perekaman

transaksi, pencetakan laporan, serta pengiriman dan distribusi

laporan.

4. Untuk melaksanakan SAI dibentuk Unit Akuntansi sebagai berikut:

4.1. Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) :

4.1.1. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)

adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan

akuntansi keuangan tingkat satuan kerja.

4.1.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah

(UAPPA-W) adalah unit akuntansi instansi yang

melakukan kegiatan akuntansi keuangan di tingkat

Wilayah.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200940

Page 41: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

4.1.3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I

(UAPPA-E1) adalah unit akuntansi instansi yang

melakukan kegiatan akuntansi keuangan di tingkat

Eselon I.

4.1.4. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) adalah unit

akuntansi instansi (pengguna anggaran) yang

melakukan kegiatan akuntansi keuangan di tingkat

Kementerian Negara/Lembaga.

4.2. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Keuangan

Barang Milik Negara (SIMAK BMN) :

4.2.1. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) unit

akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi

barang pada tingkat satuan kerja;

4.2.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah

(UAPPB-W) unit akuntansi instansi yang melakukan

kegiatan akuntansi barang di tingkat wilayah;

4.2.3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I

(UAPPB-EI) unit akuntansi instansi yang melakukan

kegiatan akuntansi barang di tingkat Eselon I;

4.2.4. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) unit akuntansi

instansi yang melakukan kegiatan akuntansi barang

tingkat kementerian negara/lembaga.

5. Dokumen sumber yang digunakan untuk penyusunan Laporan

Keuangan adalah:

5.1. Dokumen estimasi pendapatan:

5.1.1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Halaman

IV

5.1.2. Form. 1.4. Uraian Anggaran Pendapatan per Akun

dari RKA-KL dan Revisi

5.2. Dokumen penerimaan anggaran:

5.2.1. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

41

Page 42: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

5.2.2. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)

5.3. Dokumen anggaran:

5.3.1. Petunjuk Operasional Kegiatan atau RKA-KL (Form 1.5)

dan Revisi;

5.3.2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Revisi;

5.3.3. Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA);

5.4. Dokumen Pengeluaran Anggaran

5.4.1. Surat Perintah Membayar

5.4.2. Surat Perintah Pencairan Dana

5.4.3. Surat Perintah Pembukuan / Pengesahan (SP3);

5.5. Dokumen Sumber lainnya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku:

5.5.1. BA Opname Fisik Persediaan

5.5.2. BA Cash Opname

5.5.3. Laporan Persediaan dan Laporan Hasil Mapping

Persediaan

5.5.4. Daftar PNBP yang belum disetor

5.5.5. Daftar Piutang PNBP, Penjualan Angsuran, TGR, dan

Piutang Lainnya

5.5.6. L-KDP (Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan)

5.5.7. Daftar Aset Tidak Berwujud

5.5.8. Daftar aset tetap yang tidak digunakan/dalam proses

penghapusan

6. Dokumen sumber yang digunakan untuk penyusunan Laporan BMN

adalah:

6.1. Dokumen saldo awal

6.1.1. Laporan BMN sebelumnya;

6.1.2. Buku Inventaris;

6.1.3. Bukti Kepemilikan BMN;

6.1.4. Laporan Hasil Inventarisasi BMN;

6.1.5. DIR, KIB, DIL.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

42

Page 43: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

6.2. Dokumen perolehan / perubahan / penghapusan:

6.2.1. Berita Acara Serah Terima (BAST) BMN;

6.2.2. Bukti Kepemilikan BMN;

6.2.3. SPM/SP2D;

6.2.4. Faktur Pembelian;

6.2.5. Kuitansi;

6.2.6. Surat Keputusan Penghapusan;

6.2.7. Dokumen Lainnya yang sah.

7. Ketentuan tentang Pengiriman Laporan Keuangan secara

berjenjang:

7.1. Tingkat UAKPA/UAKPB

7.1.1. UAKPA menyampaikan dokumen sumber perolehan Aset

Tetap kepada UAKPB setiap terdapat transaksi perolehan

Aset.

7.1.2. UAKPB mengirimkan ADK aset ke UAKPA sebagai bahan

penyusunan neraca setiap bulan.

7.1.3. UAKPB menyampaikan laporan BMN beserta ADK ke

KPKNL sebagai bahan pemutakhiran data BMN setiap

Semester dan Tahunan.

7.1.4. UAKPB menyampaikan Laporan BMN beserta ADK ke

UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan

tahunan.

7.1.5. UAKPB Kantor Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan menyampaikan Laporan BMN beserta ADK

kepada UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap semester

dan tahunan.

7.1.6. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada

peraturan yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun

anggaran.

7.1.7. UAKPA menyampaikan LRA, Neraca dan ADK termasuk

Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan dalam PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

43

Page 44: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

rangka melakukan rekonsiliasi data ke KPPN setiap

bulan. Untuk laporan semesteran dilengkapi dengan

CALK.

7.1.8. UAKPA Kantor Daerah menyampaikan ADK, LRA dan

neraca termasuk Bagian Anggaran Pembiayaan dan

Perhitungan setiap bulan kepada UAPPA-W untuk

digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi dengan

KPPN. Untuk Semesteran dan tahunan disertai dengan

CaLK.

7.1.9. UAKPA Kantor Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan menyampaikan ADK, LRA dan neraca

termasuk Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan

setiap bulan kepada UAPPA-E1 untuk digabungkan

setelah dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN. Untuk

Semesteran dan tahunan disertai dengan CaLK.

7.2. Tingkat UAPPA-W/UAPPB-W

7.2.1. UAPPB-W menyampaikan laporan BMN kepada UAPPA-W

setiap semester dan tahunan sebagai bahan rekonsiliasi

dengan UAPPA-W.

7.2.2. UAPPB-W melakukan rekonsiliasi data BMN dengan

Kanwil DJKN setiap semester dan tahunan.

7.2.3. UAPPB-W menyampaikan ADK transaksi BMN dan

laporan BMN ke UAPPB-E1 untuk digabungkan di tingkat

eselon I setiap semester dan tahunan.

7.2.4. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada

peraturan yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun

anggaran.

7.2.5. UAPPA-W menyampaikan ADK termasuk Bagian

Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan setiap bulan ke

Kanwil DJPB cq. Bidang AKLAP, dan menyampaikan LRA

dan Neraca beserta ADK setiap triwulan dalam rangka PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

44

Page 45: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

rekonsiliasi tingkat wilayah. Untuk laporan semesteran

dilengkapi dengan CALK.

7.2.6. UAPPA-W menyampaikan LRA, Neraca dan ADK termasuk

Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan secara

triwulanan kepada UAPPA-E1 untuk digabungkan di

tingkat eselon I. Untuk laporan semesteran dilengkapi

dengan CALK.

7.3. Tingkat UAPPA-E1/UAPPB-E1

7.3.1. UAPPB-E1 melakukan rekonsiliasi data BMN Eselon I

dengan DJKN setiap semester dan tahunan.

7.3.2. UAPPB-E1 menyampaikan laporan BMN kepada UAPPA-

E1 setiap semester dan tahunan sebagai bahan

rekonsiliasi dengan UAPPA-E1.

7.3.3. UAPPB-E1 menyampaikan ADK dan laporan BMN ke

UAPB untuk digabungkan di tingkat kementerian

negara/lembaga setiap semester dan tahunan.

7.3.4. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada

peraturan yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun

anggaran.

7.3.5. UAPPA-E1 menyampaikan LRA, Neraca dan ADK

termasuk BLU dan Bagian Anggaran Pembiayaan dan

Perhitungan setiap triwulan ke UAPA sebagai bahan

penyusunan laporan keuangan tingkat kementerian

negara/lembaga. Untuk laporan semesteran dilengkapi

dengan CALK.

7.3.6. Apabila diperlukan UAPPA-E1 dapat melakukan

rekonsiliasi laporan keuangan tingkat eselon I dengan

DJPB cq. DAPK setiap semester.

7.4. Tingkat UAPA/UAPB

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200945

Page 46: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

7.4.1. UAPB menyampaikan laporan BMN kepada UAPA setiap

semester dan tahunan sebagai bahan rekonsiliasi

dengan laporan keuangan pada UAPA.

7.4.2. UAPB menyampaikan laporan BMN tingkat kementerian

negara/lembaga ke DJKN setiap semester dan tahunan.

7.4.3. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada

peraturan yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun

anggaran.

7.4.4. UAPA menyampaikan LRA dan neraca anggaran

pembiayaan dan perhitungan ke DJA cq. Direktorat

Anggaran III yang bertindak sebagai Biro Keuangan

Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan.

7.4.5. UAPA menyampaikan laporan keuangan beserta ADK

kepada DJPB cq. DAPK termasuk BLU dan Bagian

Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan dalam rangka

rekonsiliasi dan penyusunan Laporan Keuangan

pemerintah pusat setiap semester.

8. Ketentuan tambahan untuk SIMAK BMN

8.1. UAKPB menelaah Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) serta

menandatangani Laporan Kondisi Barang (LKB), Kartu

Inventaris Barang (KIB), Daftar Barang Ruangan (DBR), Daftar

Barang Lainnya (DBL) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna

Semester/Tahunan (LBKPS/T);

8.2. Jurnal transaksi BMN disampaikan oleh UAKPB ke UAKPA pada

setiap akhir bulan untuk penyusunan neraca;

8.3. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara

Laporan BMN dengan Laporan Keuangan;

8.4. Menyampaikan LBKPS/T ke UAPPB-W atau UAPPB-E1 untuk

UAKPB Pusat dan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL). UAKPB Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

46

Page 47: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

selain menyampaikan LBKPS/T ke UAPPB-W

Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan juga menyampaikan LBKPS/T

ke UAPPB-E1 pada kementerian negara/lembaga yang

mengalokasikan dana dekonsentrasi/tugas pembantuan serta

KPKNL. Untuk penyampaian LBKPT dilengkapi dengan LKB;

8.5. Menyampaikan Laporan Hasil Inventarisasi (LHI) kepada UAPPB-

W atau UAPPB-E1 untuk UAKPB Pusat dan ke KPKNL;

8.6. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi Laporan BMN

dengan KPKNL setiap semester;

E. ASPEK PENGENDALIAN INTERNAL

Dalam penyelenggaraan Pelaporan Keuangan, pengendalian internal

memegang peranan penting agar dalam pelaksanaan anggaran dapat

efisien dan efektif serta akuntabel, demikian juga untuk kekayaan

negara sehingga dapat diselamatkan dari penggunaan yang tidak

semestinya dan informasi tentang jumlah dan penggunaan uang

tersebut bisa dilaporkan dengan transparan serta akurat dengan

memenuhi dasar akuntabilitas.

Aspek yang harus diperhatikan untuk mencapai standar Akuntabilitas

adalah:

1. Penyusunan Laporan Keuangan dilakukan dengan berpedoman

pada prinsip-prinsip:

1.1. Ketaatan, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilakukan sesuai

peraturan perundang-undangan dan prinsip akuntansi yang

berlaku umum, apabila prinsip akuntansi bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan, maka yang diikuti adalah

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

1.2. Konsistensi, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilaksanakan

secara berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200947

Page 48: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

1.3. Kemampubandingan, yaitu pelaporan keuangan dan BMN

menggunakan klasifikasi standar sehingga menghasilkan

laporan yang dapat dibandingkan antar periode akuntansi.

1.4. Materialitas, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilaksanakan

dengan tertib dan teratur sehingga seluruh informasi yang

mempengaruhi keputusan dapat diungkapkan.

1.5. Obyektif, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilakukan sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya.

1.6. Kelengkapan, yaitu pelaporan keuangan dan BMN mencakup

seluruh transaksi yang terjadi.

2. Terdapat pemisahan tugas yang jelas antara:

2.1. Petugas Administrasi adalah petugas yang menerima dan

menyimpan dokumen sumber;

2.2. Petugas Verifikasi adalah petugas yang melakukan verifikasi

dokumen sumber dan RTH;

2.3. Operator Komputer adalah petugas yang melakukan

perekaman dokumen sumber pada Aplikasi SAI;

2.4. Petugas yang menerima, menyimpan, dan menyerahkan

barang-barang negara; (khusus SIMAK BMN)

3. Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan atau

perekaman transaksi adalah dokumen yang sah, mempunyai

elemen data yang lengkap dan benar setelah melalui tahapan

verifikasi;

4. Pelaporan Keuangan dilakukan secara berkala dan berjenjang

dengan mengacu pada Peraturan Perundang-undangan;

5. Rekonsiliasi internal antara Unit Akuntansi Keuangan dan Unit

Akuntansi Barang dilakukan secara berkala (Triwulan) untuk

memastikan bahwa nilai aset tetap pada neraca yang dihasilkan

SAK sesuai dengan nilai BMN yang dihasilkan SIMAK BMN untuk

meningkatkan akurasi laporan keuangan, terutama nilai aset tetap,

pada unit akuntansi yang bersangkutan. PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

48

Page 49: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

6. Rekonsiliasi realisasi anggaran dengan Bendahara Umum Negara

c.q. KPPN, Kanwil DJPb, DAPK dilakukan secara berkala sesuai

ketentuan yang berlaku dengan tujuan untuk meningkatkan akurasi

laporan keuangan terutama anggaran dan realisasi pendapatan dan

belanja.

7. Inventarisasi atas keberadaan fisik dan kondisi BMN dilakukan

secara berkala (sekurang-kurangnya 1 kali dalam 5 tahun) untuk

memperoleh data jumlah dan nilai BMN yang akurat. Dikecualikan

terhadap BMN yang berupa persediaan dan konstruksi dalam

pengerjaan, pelaksanaan opname fisik setiap tahun.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200949

Page 50: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200950

Prosedur SAK

(Penyusunan Laporan

Keuangan)

Prosedur SAK

(Penyusunan Laporan

Keuangan)

Page 51: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

BAB III

PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK

A. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK PADA

TINGKAT UAKPA

1. Prosedur Pencatatan DIPA/DIPA Revisi, Estimasi Pendapatan,

Realisasi Belanja, PNBP, Penyetoran UP, Kas di Bendahara

Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Aset Tetap

melalui Penerimaan ADK BMN, Pengembalian Belanja, dan

Realisasi PHLN;

Pencatatan Pelaporan Keuangan (SAK) dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut:

1.1. Petugas Administrasi menerima dan mencatat penerimaan

dokumen sumber dari masing-masing transaksi berikut ini:

2.1.1. Pencatatan DIPA/DIPA Revisi:

a. Diterima dari : Bagian Keuangan;

b. Dokumen Sumber berupa DIPA, POK (RKA-KL/Form

1.5)/Revisi DIPA, Revisi POK;

2.1.2. Pencatatan Estimasi Pendapatan:

a. Diterima dari Bagian Keuangan;

b. Dokumen Sumber berupa DIPA, RKA-KL/Form 1.4;

2.1.3. Pencatatan Realisasi Belanja:

a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;

b. Dokumen Sumber berupa SP2D (disertai SPM-UP,

SPM-TUP, SPM-GUP, SPM-LS, SPM-GUP Nihil) dan SP3;

2.1.4. Pencatatan PNBP:

a. Diterima dari Bendahara;

b. Dokumen Sumber berupa SSBP;

2.1.5. Pencatatan Penyetoran UP:

a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200951

Page 52: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

b. Dokumen Sumber berupa SSBP Penyetoran UP;

2.1.6. Pencatatan Kas Di Bendahara Penerimaan:

a. Diterima dari Bendahara Penerimaan;

b. Dokumen Sumber berupa LKK (dilampiri Rekap PNBP

yang belum disetor ke kas negara) dan Berita Acara

Kas Opname (Khusus untuk penyusunan neraca

awal);

2.1.7. Pencatatan Kas Di Bendahara Pengeluaran:

a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;

b. Dokumen Sumber berupa Berita Acara Kas Opname

pada Bendahara Pengeluaran per tanggal neraca

awal;

2.1.8. Pencatatan Aset Tetap Melalui Mekanisme Penerimaan

ADK BMN:

a. Diterima dari Penanggung Jawab UAKPB;

b. Dokumen Sumber berupa ADK BMN, Jurnal Transaksi

BMN, dan Register Pengiriman BMN;

2.1.9. Pencatatan Pengembalian Belanja:

a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;

b. Dokumen Sumber berupa SSPB;

2.1.10. Pencatatan Realisasi PHLN:

a. Diterima dari PPK/Unit Pengelola PHLN;

b. Dokumen Sumber berupa SPM/SP2D atau SP3;

1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap dokumen

sumber meliputi hal-hal sebagai berikut:

1.2.1. Pencatatan DIPA/DIPA Revisi:

a. DIPA telah disahkan oleh BUN cq. DJPb untuk instansi

pusat dan Kepala Kanwil DJPb untuk instansi vertikal.

b. POK/RKA-KL/Form 1.5 telah ditandatangani oleh

KPA/Kepala Kantor/Satker.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200952

Page 53: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

c. Kelengkapan elemen data SP DIPA: Kode BA, Eselon I

& Satker; Fungsi, Sub Fungsi, Program; Kegiatan, Sub

Kegiatan; Tanggal & nomor SP; Jumlah nominal.

d. Kelengkapan elemen data DIPA/POK/RKA-KL: Kode

BA, Eselon I, dan Satker; Tahun Anggaran; Jenis

Satker; Klasifikasi Belanja; Kode Wilayah; Kode KPPN;

Jenis Pembayaran; Sifat Pembayaran; Sumber Dana;

Cara Penarikan; Fungsi, Sub Fungsi, Program;

Kegiatan, Sub Kegiatan, dan nominal per Akun.

1.2.2. Pencatatan Estimasi Pendapatan :

a. Kesesuaian Salinan DIPA dengan ADK DIPA.

b. DIPA telah disahkan oleh BUN c.q. DJPb untuk

instansi pusat atau Kepala Kanwil DJPb untuk instansi

vertikal.

c. Kelengkapan elemen data SP DIPA: Kode BA, Eselon I

& Satker; Fungsi, Sub Fungsi, Program; Kegiatan, Sub

Kegiatan; Tanggal & nomor SP; Jumlah nominal.

d. Kelengkapan elemen data DIPA/RKAKL : Kode BA,

Eselon I, dan Satker; Tahun Anggaran; Jenis Satker;

Kode KPPN; Kode Akun; nominal per Akun.

1.2.3. Pencatatan Realisasi Belanja:

a. Keabsahan dokumen sumber: SPM telah dicap ”Telah

diterbitkan SP2D tanggal .. nomor ...”

b. Kelengkapan elemen data SP2D : Tanggal, Nomor

dan Jumlah Nominal (dalam Rupiah).

c. Kelengkapan elemen data SPM : Kode Satker; Tahun

Anggaran; Tanggal & Nomor SPM; Cara Pembayaran;

Kode KPPN; Cara Bayar; Jenis Satker; Klasifikasi

Belanja; Jenis, Nomor & Tanggal Dokumen Anggaran;

Kode Fungsi & Sub Fungsi Program; Kode Wilayah;

Jenis Pembayaran; Sifat Pembayaran; Sumber Dana; PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

53

Page 54: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

Cara Penarikan; Kode Kegiatan, Sub Kegiatan dan

Akun; Jumlah Pengeluaran Akun; Kode BA, Eselon I

dan Akun.

1.2.4. Pencatatan PNBP :

a. SSBP telah disahkan (ditandatangani dan dicap) oleh

Bank Persepsi/Kantor Pos & Giro dan telah mendapat

nomor NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara)

dan NTB (Nomor Transaksi Bank).

b. Kelengkapan elemen data SSBP meliputi: Kode KPPN

sesuai dengan Kode KPPN pada DIPA; Tanggal dan

nomor SSBP; Kementerian Negara/Lembaga; Unit

Organisasi Eselon I; Satuan Kerja; Lokasi; Jenis Satker

(KP/KD/DK/TP); Nama dan Alamat wajib setor; Akun

Penerimaan dan Uraian Penerimaan (sesuai Bagan

Akun Standar); NTB dan/atau NTPN; Jumlah setoran.

1.2.5. Pencatatan Penyetoran UP :

a. SSBP telah

disahkan (ditandatangani dan dicap) oleh Bank

Persepsi/Kantor Pos & Giro dan telah mendapat

nomor NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara)

dan NTB (Nomor Transaksi Bank).

b. Kesesuaian data

SSBP meliputi: Kode KPPN sesuai dengan Kode KPPN

pada DIPA; Tanggal dan nomor SSBP;

Kementerian/Lembaga; Unit Organisasi Eselon I;

Satuan Kerja; Lokasi; Jenis Satker (KP/KD/DK/TP);

Nama dan Alamat wajib setor; Akun Penerimaan dan

Uraian Penerimaan (sesuai Bagan Akun Standar);

NTB dan/atau NTPN; Jumlah setoran.

1.2.6. Pencatatan Kas Di Bendahara Penerimaan:

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200954

Page 55: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

a. LKK telah ditandatangani oleh bendahara

penerimaan dan KPA;

b. Berita Acara kas opname telah ditandatangani oleh

bendahara penerimaan, KPA, dan petugas pemeriksa

kas/inventarisasi;

c. Kelengkapan elemen data LKK berupa Kode Akun;

jumlah nominal (dalam rupiah);

d. Kelengkapan elemen data Berita Acara kas opname

berupa jumlah nominal (dalam rupiah).

1.2.7. Pencatatan Kas di Bendahara Pengeluaran : Berita

Acara Kas Opname telah ditandatangani oleh

Bendahara Pengeluaran dan Pejabat KPA.

1.2.8. Pencatatan Aset Tetap Melalui Mekanisme Penerimaan

Data Elektronik BMN:

a. ADK dapat dibaca dan tidak rusak;

b. Kelengkapan Register Pengiriman BMN meliputi:

Kode Kementerian Negara/Lembaga; Kode Unit

Organisasi Eselon 1; Jenis Satuan Kerja; Kode

UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan);

Periode pengiriman=tahun anggaran bersangkutan;

Nama file data BMN; Jumlah record pengiriman;

Tanda tangan petugas pengiriman (validasi oleh

penanggung jawab SIMAK BMN);

c. Kelengkapan Jurnal Transaksi BMN meliputi: Kode

UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan);

Periode pengiriman (bulan dan tahun)=tahun

anggaran bersangkutan; Kode dan nama Akun;

Jumlah debet dan kredit masing-masing kode Akun;

d. Membandingkan nama file pada ADK dengan

Register Pengiriman BMN.

1.2.9. Pencatatan Pengembalian Belanja: PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

55

Page 56: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

a. SSPB telah dibubuhi tanda tangan dan cap oleh

Bank Persepsi/Kantor Pos & Giro dan telah mendapat

nomor NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara)

dan NTB (Nomor Transaksi Bank);

b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi:

Kode KPPN sesuai dengan Kode KPPN pada DIPA;

Tanggal dan nomor SSPB; Kementerian

Negara/Lembaga; Unit Organisasi Eselon I; Fungsi,

Sub Fungsi, Program; Kegiatan dan Sub Kegiatan;

Satker; Lokasi; Jenis Satker; Nama dan Alamat wajib

setor; Akun Pengembalian Belanja (sesuai Bagan

Akun Standar); Jumlah rupiah pengembalian per

Akun; Total jumlah rupiah setoran.

1.2.10. Pencatatan Realisasi PHLN:

a. Keabsahan dokumen sumber: SPM telah dicap ”Telah

diterbitkan SP2D tanggal .. nomor ...” dan SPWA/SP3

telah disahkan oleh kepala KPPN VI/Khusus;

b. Kelengkapan elemen data pada SP2D: Tanggal,

Nomor dan Jumlah Nominal (dalam Rupiah);

c. Kelengkapan elemen data SPM: Kode Satker; Tahun

Anggaran; Tanggal & Nomor SPM; Cara Pembayaran;

Kode KPPN; Cara Bayar; Jenis Satker; Klasifikasi

Belanja; Jenis, Nomor & Tanggal Dokumen Anggaran;

Kode Fungsi & Sub Fungsi Program; Kode Wilayah;

Jenis Pembayaran; Sifat Pembayaran; Sumber Dana;

Cara Penarikan; Kode Kegiatan, Sub Kegiatan dan

Akun; Jumlah Pengeluaran Akun; Kode BA, Eselon I

dan Akun.

d. Kelengkapan elemen data SP3: Kode Satker; Tahun

Anggaran; Tanggal & Nomor SP3; Kode KPPN; Jenis

Satker; Klasifikasi Belanja; Jenis, Nomor & Tanggal PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

56

Page 57: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

Dokumen Anggaran; Kode Fungsi & Sub Fungsi

Program; Kode Wilayah; Sumber Dana; Cara

Penarikan; Kode Kegiatan, Sub Kegiatan dan Akun;

Jumlah Pengeluaran Akun.

1.3. Apabila di dalam hasil verifikasi masih terdapat kekeliruan

atau kurang lengkap, dokumen dikembalikan kepada pengirim

untuk diperbaiki atau dilengkapi;

1.4. Operator Komputer melakukan perekaman dokumen sumber

ke dalam Aplikasi SAK sesuai dengan jenis transaksi dan

dilanjutkan dengan pencetakan Register Transaksi Harian

(RTH);

1.5. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH. Bila

masih terdapat kekeliruan, maka dilakukan koreksi RTH;

1.5.1.Prosedur Koreksi RTH

a. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan

menuliskan data yang benar pada data yang tercetak

salah menggunakan tanda yang mudah dilihat

(misalnya menggunakan pulpen berwarna);

b. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil

koreksi dan RTH yang telah dikoreksi kepada operator

komputer untuk dilakukan perekaman;

c. Operator Komputer melakukan perekaman atas

data yang telah diperbaiki dalam Aplikasi SAK;

d. Operator Komputer mencetak RTH atas data

yang telah direkam pada Aplikasi SAK.

1.6. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen

sumber yang telah diverifikasi;

1.7. Operator Komputer melakukan Posting ke dalam Buku

Besar.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200957

Page 58: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2. Prosedur Pencatatan Piutang, Persediaan, Aset Tetap, KDP,

Aset Tidak Berwujud, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga

Pencatatan Piutang, Persediaan, Aset Tetap, KDP, Aset Tidak

Berwujud, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut:

2.1. Petugas Administrasi menerima dan mencatat penerimaan

dokumen sumber dari masing-masing transaksi berikut ini:

2.1.1.Pencatatan Piutang:

a. Diterima dari Tertagih/Bendahara/Pengelola Tagihan

b. Dokumen sumber berupa Daftar Saldo TPA yang akan

diterima dalam jangka waktu 1 tahun atau lebih dari 1

tahun, SKTJM untuk TP/TGR, Daftar Saldo TP/TGR yang

akan diterima dalam jangka waktu 1 tahun atau lebih

dari 1 tahun, Daftar Saldo SPN/SP3N per tanggal

neraca, Daftar Saldo Piutang Bukan Pajak Lainnya.

2.1.2. Pencatatan Persediaan:

a. Diterima dari Bendahara Barang/Penanggung Jawab

UAKPB/Petugas Pengelola Persediaan;

b. Dokumen Sumber berupa salinan Laporan Persediaan

(LP) dan Laporan Hasil Mapping Persediaan (LHMP);

2.1.3. Pencatatan Aset Tetap Secara Manual:

a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian

Perlengkapan/Bagian Umum/Penanggung Jawab

UAKPB;

b. Dokumen Sumber berupa Laporan BMN

(intrakomptabel) dan Neraca SIMAK BMN;

2.1.4. Pencatatan KDP secara Manual:

a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian

Perlengkapan/Bagian Umum/Penanggung Jawab

UAKPB;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200958

Page 59: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

b. Dokumen Sumber berupa L-KDP dan Neraca SIMAK

BMN;

2.1.5. Pencatatan Aset Tak Berwujud:

a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian

Perlengkapan/Bagian Umum/Penanggung Jawab

UAKPB;

b. Dokumen Sumber berupa Daftar Aset Tidak Berwujud;

2.1.6. Pencatatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga:

a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian

Perlengkapan/Bagian Umum/Penanggung Jawab

UAKPB

b. Dokumen Sumber berupa Daftar Kontrak Kemitraan

dengan pihak ketiga dan KIB Aset Tetap yang dikelola

oleh mitra kerja.

2.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap dokumen

sumber meliputi hal-hal sebagai berikut:

2.2.1. Pencatatan Piutang:

a. Keabsahan Dokumen Sumber;

b. Identitas wajib pungut sesuai Kartu Identitas yang

masih berlaku;

c. Dasar Penetapan Tertagih;

d. Jumlah pelunasan (dalam Rupiah) dan saldo tagihan

per-tanggal neraca;

e. Pengesahan oleh pejabat pengelola tagihan/piutang.

2.2.2. Pencatatan Persediaan:

a. LP dan LHMP telah ditandatangani oleh Bendahara

Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Petugas Pengelola

Persediaan;

b. Kelengkapan elemen data Laporan Persediaan

meliputi : Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang

bersangkutan); Tahun Anggaran; Periode Pelaporan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

59

Page 60: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

(per Semester); Kode & Uraian sub kelompok barang;

Nilai per sub kelompok barang

c. Kelengkapan elemen data LHMP meliputi: Kode

UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan);

Tahun Anggaran; Periode Pelaporan (per Semester);

Kode dan Nama Akun (sesuai dengan Bagan Akun

Standar); Nilai per kode Akun.

2.2.3. Pencatatan Aset Tetap Secara Manual:

a. Laporan BMN & Neraca telah ditandatangani oleh

Bendahara Barang/Penanggung Jawab

UAKPB/Petugas Pengurus BMN;

b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi:

Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang

bersangkutan); Tahun Anggaran; periode pelaporan

(per Semester); Kode dan Uraian Kelompok BMN;

Nilai saldo awal per kelompok; Nilai mutasi per

kelompok; Nilai saldo akhir per kelompok; kebenaran

perhitungan;

c. Membandingkan nilai persediaan per-Akun (belum

definitif) aset tetap pada Neraca SIMAK BMN dengan

nilai saldo akhir per kelompok pada Laporan BMN.

2.2.4. Pencatatan KDP secara Manual :

a. L-KDP yang diterima telah ditandatangani oleh

Kepala Satuan Kerja;

b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi :

Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang

bersangkutan); Tahun Anggaran; Periode Pelaporan

(per Semester); Kode Kementerian Negara/Lembaga;

Kode Unit Eselon I; Kode Wilayah; Kode Fungsi/Sub

Fungsi/Program/Kegiatan; Kode Satker; Kode Aset

KDP; Jumlah saldo awal KDP; Jumlah penambahan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

60

Page 61: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

KDP selama periode berjalan; Jumlah pengurangan

KDP yang sudah menjadi aset tetap definitif; Jumlah

saldo akhir KDP; kebenaran perhitungan;

2.2.5. Pencatatan Aset Tak Berwujud:

a. Daftar Aset Tak Berwujud telah ditandatangani oleh

Kepala Satker;

b. Kelengkapan elemen data Daftar Aset Tak Berwujud

meliputi: Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang

bersangkutan); Tahun Anggaran; Periode Pelaporan

(per Semester); Kode Kementerian Negara/Lembaga;

Kode Unit Eselon I; Kode Wilayah; Kode Satker; Kode

Aset Tidak Berwujud; Jumlah saldo awal Aset Tidak

Berwujud; Jumlah penambahan Aset Tidak Berwujud

selama periode berjalan; Jumlah pengurangan Aset

Tidak Berwujud; Jumlah saldo akhir Aset Tidak

Berwujud; kebenaran perhitungan.

2.2.6. Pencatatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga:

a. Daftar Kontrak Kemitraan yang diterima telah

ditandatangani oleh Kepala Satker;

b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi:

Kode Barang dan nilai aset tetap sesuai dengan yang

tercantum pada KIB Aset Tetap yang bersangkutan

dan kebenaran perhitungan.

2.3. Apabila di dalam hasil verifikasi masih terdapat kekeliruan

atau kurang lengkap, dokumen dikembalikan kepada Pengirim

untuk diperbaiki atau dilengkapi;

2.4. Petugas Verifikasi menyiapkan Formulir Jurnal Aset untuk

masing-masing transaksi :

2.4.1.Pencatatan Piutang: Formulir Jurnal Aset – Piutang untuk

a. Bagian Lancar TPA;

b. Bagian Lancar TP/TGR;PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

61

Page 62: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

c. Piutang PNBP;

d. Piutang Bukan Pajak Lainnya;

e. Piutang TPA yang akan diterima dalam jangka waktu

>1tahun;

f. Piutang Jangka Panjang atas TP/TGR yang akan

diterima dalam jangka waktu >1tahun.

2.4.2.Pencatatan Persediaan: Formulir Jurnal Aset – Persediaan

untuk mencatat saldo Persediaan per-tanggal neraca;

2.4.3.Pencatatan Aset Tetap Secara Manual: Formulir Jurnal

Aset – Tetap untuk mencatat mutasi Aset Tetap;

2.4.4.Pencatatan KDP secara Manual: Formulir Jurnal Aset –

Tetap untuk mencatat mutasi Aset Tetap;

2.4.5.Pencatatan Aset Tak Berwujud: Formulir Jurnal Aset

Tidak Berwujud untuk mencatat mutasi Aset Tidak

Berwujud;

2.4.6.Pencatatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga: Formulir

Jurnal Aset untuk mencatat mutasi Kemitraan dengan

Pihak Ketiga;

2.5. Operator Komputer melakukan perekaman dokumen sumber

ke dalam Aplikasi SAK sesuai dengan jenis transaksi dan

dilanjutkan dengan pencetakan Register Transaksi Harian

(RTH);

2.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH. Bila

masih terdapat kekeliruan, maka dilakukan koreksi RTH.;

2.6.1. Prosedur Koreksi RTH

a. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan

menuliskan data yang benar pada data yang tercetak

salah menggunakan tanda yang mudah dilihat

(misalnya menggunakan pulpen berwarna);

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200962

Page 63: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

b. Menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH yang

telah dikoreksi kepada operator komputer untuk

dilakukan perekaman;

c. Operator Komputer melakukan perekaman atas data

yang telah diperbaiki dalam Aplikasi SAK;

d. Operator Komputer mencetak RTH atas data yang

telah direkam pada Aplikasi SAK.

2.7. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen

sumber yang telah diverifikasi;

2.8. Operator Komputer melakukan Posting ke dalam Buku

Besar.

3. Prosedur Rekonsiliasi Internal SAK – SIMAK BMN

Rekonsiliasi internal dengan SIMAK BMN dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut:

3.1. Petugas Administrasi menerima berkas Laporan BMN dari

Penanggung Jawab UAKPB;

3.2. Operator Komputer mencetak semua Laporan SAK dari Aplikasi

SAK;

3.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi Laporan BMN

dengan Laporan SAK dengan:

3.3.1.Membandingkan saldo Aset Tetap dengan Neraca BMN:

a. Bila hasilnya sama langkah selanjutnya adalah

membuat Berita Acara Rekonsiliasi;

b. Bila tidak sama langkah selanjutnya adalah meneliti

saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan;

3.3.2.Melakukan penelitian atas saldo Akun Aset Tetap

sebelum disesuaikan:

a. Bila tidak terdapat saldo Akun Aset Tetap sebelum

disesuaikan, meminta penanggung jawab UAKPB

untuk melakukan pengiriman kembali data BMN;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200963

Page 64: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

b. Bila ada saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan,

membandingkan RTH Pembelian, Penyelesaian

Pembangunan, dan Pengembangan SIMAK BMN

dengan Buku Besar Aset Tetap dan Belanja Modal

pada SAK;

c. Bila Saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan

merupakan KDP, maka dilakukan prosedur KDP baik

pada UAKPA maupun UAKPB;

d. Bila Saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan

bukan merupakan KDP, melakukan koreksi

perekaman data SIMAK BMN pada UAKPB;

e. Bila penelitian telah selesai dilakukan, dilanjutkan

dengan membuat Berita Acara Rekonsiliasi (BAR);

3.4. Petugas Verifikasi menyiapkan BAR Internal SAK dan SIMAK

BMN untuk ditandatangani oleh Penanggung Jawab UAKPA dan

UAKPB;

3.5. Petugas Administrasi mencatat dan menyimpan BAR dalam

Register Pelaksanaan Rekonsiliasi Internal SAK dan SIMAK

BMN.

4. Prosedur Rekonsiliasi dengan KPPN

Rekonsiliasi UAKPA dengan KPPN dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut:

4.1. Operator Komputer melakukan back up data, mengirimkan

ADK pengiriman SAK ke KPPN, mencetak LRA dan register

pengiriman Data Akuntansi ke KPPN (untuk divalidasi oleh

penanggung jawab KPA);

4.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK, dan register

pengiriman ke KPPN. Setelah ditandatangani oleh petugas

KPPN, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1

Lembar ditinggal di KPPN sebagai Arsip KPPN);

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200964

Page 65: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

4.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan KPPN:

4.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan

dengan penandatanganan BAR;

4.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat

kekeliruan pada data SAK, lakukan perbaikan data;

4.4. Petugas Verifikasi di UAKPA melakukan perbaikan data hasil

Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;

4.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh KPPN

dan menyampaikannya kepada pejabat KPA atau pejabat lain

yang ditunjuk untuk ditandatangani;

4.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah

ditandatangani oleh pejabat KPA ke KPPN untuk disahkan oleh

pejabat yang menangani Rekonsiliasi di KPPN;

4.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil

Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke KPPN.

5. Prosedur Pengiriman Laporan UAKPA ke UAPPA-W/E1

Pengiriman laporan UAKPA ke UAPPA-W/E1 dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut:

5.1. Operator Komputer membuat back up data SAK dan mencetak

Laporan Keuangan berupa:

5.1.1.Laporan Realisasi Anggaran;

5.1.2.Neraca;

5.1.3.LRA Pendapatan Negara dan Hibah;

5.1.4.LRA Belanja;

5.1.5.LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;

5.1.6.LRA Pengembalian Belanja;

5.1.7.Untuk Laporan Semesteran, penanggung jawab UAKPA

membuat CaLK dan SOR;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200965

Page 66: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

5.2. Penanggung Jawab UAKPA melakukan Pengiriman ADK

Laporan Keuangan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak

Register Pengirimannya dengan ketentuan sebagai berikut:

5.2.1.UAKPA Kantor Daerah dikirimkan kepada UAPPA-W

5.2.2.UAKPA Kantor Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan dikirimkan kepada UAPPA-E1;

5.3. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan

Keuangan, ADK, CaLK, BAR dan SOR kepada UAPPA-W/E1

(sesuai dengan ketentuan pengiriman laporan keuangan);

5.4. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat pengiriman

Laporan ke dalam register pengiriman data SAK.

6. Prosedur Tutup Tahun pada UAKPA

Tutup Tahun adalah proses pemindahan Saldo Akhir dari tahun

anggaran sebelumnya untuk digunakan sebagai Saldo Awal pada

tahun anggaran berjalan, yang dilakukan dengan prosedur sebagai

berikut:

6.1. Petugas Verifikasi memastikan telah adanya back up Data

Laporan Keuangan tahun anggaran X-1 sesuai aplikasi X-1;

6.2. Petugas Verifikasi memastikan validitas back up data Laporan

Keuangan tahun anggaran X-1;

6.3. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan Pengiriman

ADK saldo awal ke UAPPA-W/E1;

6.4. Validator melakukan validasi atas persyaratan proses tutup

tahun;

6.5. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada

aplikasi SAKPA melalui menu Proses\Tutup Tahun;

6.6. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi

SAKPA melalui menu Utility\Back Up;

6.7. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses

tutup tahun, lakukan langkah berikut:

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200966

Page 67: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

6.7.1.Operator Komputer membatalkan proses tutup tahun

melalui menu Proses\Batal Tutup Tahun;

6.7.2.Operator Komputer melakukan perbaikan data X-1 yang

dimaksud;

6.7.3.Petugas Verifikasi memeriksa data hasil perbaikan dan

menyerahkan kepada penanggung jawab UAKPA untuk

divalidasi;

6.7.4.Penanggung jawab UAKPA memberikan validasi atas

data SAI yang telah diperbaiki;

6.7.5.Operator Komputer melakukan prosedur Pengiriman

Laporan ke UAPPA-W/E1;

6.7.6.Operator Komputer melakukan kembali prosedur tutup

tahun dari langkah 6.1.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200967

Page 68: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

B. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK PADA

TINGKAT UAPPA-W

1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA pada UAPPA-W

1.1. Petugas Administrasi menerima Laporan Keuangan, ADK SAI

dan Register Pengiriman dari UAKPA, mencatat penerimaan

dokumen sumber di dalam buku agenda/ekspedisi dan

menyampaikan dokumen sumber tersebut kepada Petugas

Verifikasi;

1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas dokumen sumber

terkait meliputi:

1.2.1.Penelitian atas keabsahan dokumen sumber, yaitu

dokumen sumber harus telah mendapatkan validasi dari

penanggung jawab UAKPA;

1.2.2.Penelitian atas kesamaan kode UAKPA dan periode

pengirim di dalam ADK dengan Laporan Keuangan dan

Register Pengiriman dari UAKPA;

Apabila terdapat kekeliruan atau dokumen sumber yang

tidak sah, mengembalikan dokumen sumber tersebut

kepada UAKPA terkait untuk diperbaiki dan dikirim

kembali (Ulangi langkah 1.1.);

1.3. Operator Komputer melakukan proses Penerimaan Data pada

aplikasi SAPPA-W, mencetak Register Penerimaannya dan

menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;

1.4. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas Register

Penerimaan Data dan Register Pengiriman Data dari UAKPA

untuk memastikan jumlah data (record) yang diterima sama

dengan jumlah data yang dikirim;

1.4.1. Jika terdapat perbedaan pada jumlah data,

menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPA terkait

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200968

Page 69: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

untuk melakukan pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah

1.1.);

1.4.2. Jika jumlah data sama, menyampaikan pemberitahuan

kepada Operator Komputer untuk mencetak dokumen

sumber;

1.5. Operator Komputer mencetak LRA dan Buku Besar Perkiraan

Neraca untuk UAKPA yang bersangkutan dan

menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;

1.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas LRA dan Buku

Besar dengan cetakan LRA dan Neraca UAKPA yang diterima

untuk memastikan bahwa angka laporan keuangan sama;

1.6.1.Bila masih terdapat perbedaan, menyampaikan

pemberitahuan kepada UAKPA terkait untuk melakukan

perbaikan dan pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah

1.1.);

1.6.2.Bila angka laporan keuangan telah sama, menyampaikan

pemberitahuan kepada Operator Komputer untuk

melakukan back up data SAI dan Petugas Administrasi

untuk melakukan pengarsipan;

1.7. Operator Komputer melakukan back up data SAI pada aplikasi

SAPPA-W;

1.8. Petugas Administrasi mengarsipkan seluruh dokumen sumber

berikut Register Penerimaan, LRA dan Buku Besar.

2. Rekonsiliasi UAPPA-W dengan Kanwil DJPb

Rekonsiliasi UAPPA-W dengan Kanwil DJPb dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut:

2.1. Operator Komputer melakukan back up data SAK, mencetak

LRA, mengirim ADK pengiriman SAK ke Kanwil DJPb dan

mencetak register pengiriman-nya (untuk divalidasi oleh

penanggung jawab UAPPA-W);

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200969

Page 70: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK, dan register

pengiriman ke Kanwil DJPb. Setelah ditandatangani oleh

petugas Kanwil DJPb, register pengiriman diambil kembali

sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di Kanwil DJPb sebagai Arsip);

2.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan Kanwil DJPb:

2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, dilakukan

penandatanganan BAR;

2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat

kekeliruan pada data SAK, lakukan perbaikan Data;

2.4. Petugas Verifikasi di UAPPA-W melakukan perbaikan data hasil

Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;

2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh Kanwil

DJPb dan menyampaikannya kepada pejabat UAPPA-W atau

pejabat lain yang ditunjuk untuk ditandatangani;

2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah

ditandatangani oleh pejabat UAPPA-W ke Kanwil DJPb untuk

disahkan oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di Kanwil

DJPb;

2.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil

Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke Kanwil

DJPb.

3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-W ke UAPPA-E1

Pengiriman Laporan UAPPA-W ke UAPPA-E1 dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut:

3.1. Petugas Administrasi memastikan kelengkapan Laporan

Keuangan dari UAKPA dengan memeriksa Register Pengiriman

dan data yang dikirim;

3.2. Operator Komputer mengkompilasi semua ADK UAKPA ke

dalam Aplikasi SAK, melakukan back up data SAK dan

mencetak Laporan Keuangan berupa:

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200970

Page 71: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

3.2.1.Laporan Realisasi Anggaran;

3.2.2.Neraca;

3.2.3.LRA Pendapatan Negara dan Hibah;

3.2.4.LRA Belanja;

3.2.5.LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;

3.2.6.LRA Pengembalian Belanja;

3.3. Untuk periode semesteran, penanggung jawab UAPPA-W

membuat CaLK dan SOR;

3.4. Penanggung Jawab UAPPA-W melakukan Pengiriman ADK

Wilayah dengan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak

Register Pengirimannya;

3.5. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan

Keuangan, ADK, CaLK dan SOR kepada UAPPA-E1;

3.6. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat pengiriman

Laporan ke dalam register pengiriman data SAK.

4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-W

4.1. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya back up data

Laporan Keuangan dari UAKPA di bawah wewenangnya;

4.2. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya ADK Saldo

Awal dari UAKPA di bawah wewenangnya;

4.3. Petugas Verifikasi memastikan kebenaran dari back up data

Laporan Keuangan dan Saldo Awal yang dikirim oleh UAKPA;

4.3.1.Bila masih terdapat kekeliruan, menyampaikan

pemberitahuan kepada UAKPA terkait untuk melakukan

perbaikan data yang dimaksud;

4.3.2.Lakukan prosedur Penerimaan Laporan Keuangan dari

UAKPA terkait;

4.4. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan pengiriman ADK

Saldo Awal kepada UAPPA-E1;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200971

Page 72: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

4.5. Validator/Penanggung Jawab UAPPA-W melakukan validasi atas

persyaratan proses tutup tahun;

4.6. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada

aplikasi SAPPA-W melalui menu Proses\Tutup Tahun;

4.7. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi

SAPPA-W melalui menu Utility\Back Up;

4.8. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses

tutup tahun, Operator Komputer melakukan langkah berikut:

4.8.1.Membatalkan proses tutup tahun pada aplikasi SAPPA-W

melalui menu Proses\Batal Tutup Tahun;

4.8.2.Menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPA terkait

untuk melakukan perbaikan pada data yang dimaksud

dan kemudian melakukan kembali proses pengiriman

data dari UAKPA;

4.8.3.Melakukan prosedur penerimaan data SAI yang telah

diperbaiki dari UAKPA pada SAPPA-W;

4.9. Mengulangi prosedur tutup tahun dari langkah 4.2.

C. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK PADA

TINGKAT UAPPA-E1

1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA/UAPPA-W pada UAPPA-E1

1.1. Petugas Administrasi menerima Laporan Keuangan, ADK SAI

dan Register Pengiriman dari UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W,

mencatat penerimaan dokumen sumber di dalam buku

agenda/ekspedisi dan menyampaikan dokumen sumber

tersebut kepada Petugas Verifikasi;

1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas dokumen sumber

terkait meliputi:

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200972

Page 73: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

1.2.1.Penelitian atas keabsahan dokumen sumber, yaitu

dokumen sumber harus telah mendapatkan validasi dari

penanggung jawab UAKPA-KP/UAPPA-W;

1.2.2.Penelitian atas kesamaan kode UAKPA-KP/UAPPA-W dan

periode pengirim di dalam ADK dengan Laporan

Keuangan dan Register Pengiriman dari

UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W;

Apabila terdapat kekeliruan atau dokumen sumber yang

tidak sah, mengembalikan dokumen sumber tersebut

kepada UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W terkait untuk

diperbaiki dan dikirimkan kembali (Ulangi langkah 1.1.);

1.3. Operator Komputer melakukan proses Penerimaan Data pada

aplikasi SAPPA-E1, mencetak Register Penerimaannya dan

menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;

1.4. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas Register

Penerimaan Data dan Register Pengiriman Data dari UAKPA-

KP/DK/TP/UAPPA-W untuk memastikan jumlah data (record)

yang diterima sama dengan jumlah data yang dikirim;

1.4.1. Jika terdapat perbedaan pada jumlah data,

menyampaikan pemberitahuan kepada

UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W terkait untuk melakukan

pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah 1.1.);

1.4.2. Jika jumlah data sama, menyampaikan pemberitahuan

kepada Operator Komputer untuk mencetak dokumen

sumber;

1.5. Operator Komputer mencetak LRA dan Buku Besar Perkiraan

Neraca untuk UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W yang bersangkutan

dan menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;

1.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas LRA dan Buku

Besar dengan cetakan LRA dan Neraca UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200973

Page 74: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

W yang diterima untuk memastikan bahwa angka laporan

keuangan sama;

1.6.1.Bila masih terdapat perbedaan, menyampaikan

pemberitahuan kepada UAKPA-KP/DK/TP//UAPPA-W terkait

untuk melakukan perbaikan dan pengiriman ulang ADK

(Ulangi langkah 1.1.);

1.6.2.Bila angka laporan keuangan telah sama, menyampaikan

pemberitahuan kepada Operator Komputer untuk

melakukan back up data SAI dan Petugas Administrasi

untuk melakukan pengarsipan;

1.7. Operator Komputer melakukan back up data SAI pada aplikasi

SAPPA-E1;

1.8. Petugas Administrasi mengarsipkan seluruh dokumen sumber

berikut Register Penerimaan, LRA dan Buku Besar.

2. Prosedur Rekonsiliasi UAPPA-E1 dengan DAPK

Rekonsiliasi dengan DAPK dilakukan dengan prosedur sebagai

berikut:

2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mencetak LRA,

mengirim ADK pengiriman dan mencetak register pengiriman

(divalidasi oleh penanggung jawab UAPPA-E1);

2.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK pengiriman, dan

register pengiriman ke DAPK. Setelah ditandatangani oleh

petugas DAPK, register pengiriman diambil kembali sebagai

arsip (1 Lembar ditinggal di DAPK sebagai Arsip);

2.3. Petugas Verifikasi UAPPA-E1 melakukan Rekonsiliasi dengan

DAPK:

2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, maka

dilakukan penandatanganan BAR;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200974

Page 75: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi terdapat

kekeliruan pada data SAK, melakukan penelusuran dan

perbaikan Data;

2.4. Petugas Administrasi, Verifikasi dan Operator Komputer

melakukan penelusuran kesalahan pada data SAK dengan

mencetak SPM/SP2D dan SSBP dari masing-masing UAKPA

sesuai kebutuhan, kemudian meminta UAKPA untuk melakukan

perbaikan data sesuai dengan prosedur melalui UAPPA-W;

2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DAPK

dan menyampaikannya kepada pejabat UAPPA-E1 atau pejabat

lain yang ditunjuk untuk ditandatangani ;

2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah

ditandatangani oleh pejabat UAPPA-E1 ke DAPK untuk disahkan

oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di DAPK;

2.7. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat Laporan Hasil

Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke DAPK.

3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-E1 ke UAPA

Pengiriman Laporan UAPPA-E1 ke UAPA dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut:

3.1. Petugas Administrasi memastikan kelengkapan Laporan

Keuangan dari UAPPA-W dengan memeriksa Register

Pengiriman dan data yang dikirim;

3.2. Operator Komputer mengkompilasi semua ADK ke dalam

Aplikasi SAK, melakukan back up data SAK dan mencetak

Laporan Keuangan berupa:

3.2.1.Laporan Realisasi Anggaran;

3.2.2.Neraca;

3.2.3.LRA Pendapatan Negara dan Hibah;

3.2.4.LRA Belanja;

3.2.5.LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200975

Page 76: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

3.2.6.LRA Pengembalian Belanja;

3.3. Untuk periode semesteran, penanggung jawab UAPPA-E1

membuat CaLK dan SOR;

3.4. Penanggung jawab UAPPA-E1 melakukan pengiriman ADK

Eselon 1 dengan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak

Register Pengirimannya;

3.5. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan

Keuangan, ADK, CaLK dan SOR kepada UAPA;

3.6. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat pengiriman

Laporan ke dalam register pengiriman data SAK.

4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-E1

4.1. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya back up data

Laporan Keuangan dari UAKPA/UAPPA-W di bawah

wewenangnya;

4.2. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya ADK Saldo

Awal dari UAKPA/UAPPA-W di bawah wewenangnya;

4.3. Petugas Verifikasi memastikan kebenaran dari back up data

Laporan Keuangan dan Saldo Awal yang dikirim oleh

UAKPA/UAPPA-W;

4.3.1.Bila masih terdapat kekeliruan, menyampaikan

pemberitahuan kepada UAKPA/UAPPA-W terkait untuk

melakukan perbaikan data yang dimaksud;

4.3.2.Lakukan prosedur Penerimaan Laporan Keuangan dari

UAKPA/UAPPA-W terkait;

4.4. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan pengiriman ADK

Saldo Awal kepada UAPA;

4.5. Validator/Penanggung Jawab UAPPA-E1 melakukan validasi atas

persyaratan proses tutup tahun;

4.6. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada

aplikasi SAPPA-E1 melalui menu Proses\Tutup Tahun;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200976

Page 77: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

4.7. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi

SAPPA-E1 melalui menu Utility\Back Up;

4.8. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses

tutup tahun, Operator Komputer melakukan langkah berikut:

4.8.1.Membatalkan proses tutup tahun pada aplikasi SAPPA-E1

melalui menu Proses\Batal Tutup Tahun;

4.8.2.Menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPA/UAPPA-W

terkait untuk melakukan perbaikan pada data yang

dimaksud dan kemudian melakukan kembali proses

pengiriman data dari UAKPA/UAPPA-W terkait;

4.8.3.Melakukan prosedur penerimaan data SAI yang telah

diperbaiki dari UAKPA/UAPPA-W pada SAPPA-E1;

4.9. Mengulangi prosedur tutup tahun dari langkah 4.2.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200977

Page 78: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

F. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA TINGKAT

UAPA

1. Prosedur Penerimaan Data UAPPA-E1 pada UAPA

1.1. Petugas Administrasi menerima Laporan Keuangan, ADK SAI

dan Register Pengiriman dari UAPPA-E1, mencatat penerimaan

dokumen sumber di dalam buku agenda/ekspedisi dan

menyampaikan dokumen sumber tersebut kepada Petugas

Verifikasi;

1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas dokumen sumber

terkait meliputi:

1.2.1.Penelitian atas keabsahan dokumen sumber, yaitu

dokumen sumber harus telah mendapatkan validasi dari

penanggung jawab UAPPA-E1;

1.2.2.Penelitian atas kesamaan kode UAPPA-E1 dan periode

pengirim di dalam ADK dengan Laporan Keuangan dan

Register Pengiriman dari UAPPA-E1;

Apabila terdapat kekeliruan atau dokumen sumber yang

tidak sah, mengembalikan dokumen sumber tersebut

kepada UAPPA-E1 terkait untuk diperbaiki dan dikirimkan

kembali (Ulangi langkah 1.1.);

1.3. Operator Komputer melakukan proses Penerimaan Data pada

aplikasi SAPA, mencetak Register Penerimaannya dan

menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;

1.4. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas Register

Penerimaan Data dan Register Pengiriman Data dari UAPPA-E1

untuk memastikan jumlah data (record) yang diterima sama

dengan jumlah data yang dikirim;

1.4.1. Jika terdapat perbedaan pada jumlah data,

menyampaikan pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200978

Page 79: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

untuk melakukan pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah

1.1.);

1.4.2. Jika jumlah data sama, menyampaikan pemberitahuan

kepada Operator Komputer untuk mencetak dokumen

sumber;

1.5. Operator Komputer mencetak LRA dan Buku Besar Perkiraan

Neraca untuk UAPPA-E1 yang bersangkutan dan

menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;

1.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas LRA dan Buku

Besar dengan cetakan LRA dan Neraca UAPPA-E1 yang diterima

untuk memastikan bahwa angka laporan keuangan sama;

1.6.1.Bila masih terdapat perbedaan, menyampaikan

pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait untuk

melakukan perbaikan dan pengiriman ulang ADK (Ulangi

langkah 1.1.);

1.6.2.Bila angka laporan keuangan telah sama, menyampaikan

pemberitahuan kepada Operator Komputer untuk

melakukan back up data SAI dan Petugas Administrasi

untuk melakukan pengarsipan;

1.7. Operator Komputer melakukan back up data SAI pada aplikasi

SAPA;

1.8. Petugas Administrasi mengarsipkan seluruh dokumen sumber

berikut Register Penerimaan, LRA dan Buku Besar.

2. Prosedur Rekonsiliasi UAPA dengan DAPK

2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mencetak LRA,

mengirim ADK pengiriman dan mencetak register pengiriman

(ditandatangani oleh penanggung jawab UAPA);

2.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK, dan register

pengiriman ke DAPK. Setelah ditandatangani oleh petugas

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200979

Page 80: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

DAPK, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1

Lembar ditinggal di DAPK sebagai Arsip);

2.3. Petugas Verifikasi UAPA melakukan Rekonsiliasi dengan DAPK:

2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama lakukan

penandatanganan BAR;

2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi terdapat

kesalahan pada data SAK, lakukan penelusuran dan

perbaikan Data;

2.4. Petugas Administrasi, Verifikasi dan Operator Komputer

melakukan penelusuran kesalahan pada data SAK dengan

mencetak SPM/SP2D dan SSBP dari masing-masing UAKPA

sesuai kebutuhan, kemudian meminta UAKPA untuk melakukan

perbaikan data sesuai dengan prosedur melalui UAPPA-W dan

UAPPA-E1;

2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DAPK

dan menyampaikannya kepada pejabat UAPA atau pejabat lain

yang ditunjuk untuk ditandatangani;

2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah

ditandatangani oleh pejabat UAPA ke DAPK untuk disahkan oleh

pejabat yang menangani Rekonsiliasi di DAPK;

2.7. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat Laporan Hasil

Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke DAPK.

3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPA ke DAPK

Pengiriman Laporan UAPA ke DAPK dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut:

3.1. Petugas Administrasi memeriksa Register Pengiriman dan

Penerimaan data dari UAPPA-E1 dan membandingkan dengan

daftar UAPPA-E1 untuk memastikan data UAPPA-E1 telah

diterima dan digabungkan ke dalam aplikasi SAK (Jika masih

terdapat UAPPA-E1 yang belum mengirimkan data atau data

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200980

Page 81: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

belum benar, petugas administrasi menyampaikan

pemberitahuan kepada UAPPA-E1 yang bersangkutan untuk

mengirimkan data atau memperbaiki data yang salah untuk

dikirimkan kembali setelah diperbaiki);

3.2. Operator Komputer melakukan back up data SAK dan mencetak

Laporan Keuangan dari aplikasi SAK berupa:

3.2.1.Laporan Realisasi Anggaran;

3.2.2.Neraca;

3.2.3.LRA Pendapatan Negara dan Hibah;

3.2.4.LRA Belanja;

3.2.5.LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;

3.2.6.LRA Pengembalian Belanja;

3.3. Untuk periode semesteran, penanggung jawab UAPA membuat

CaLK dan SOR;

3.4. Jika periode bersangkutan adalah akhir tahun, Aparat Pengawas

Internal melakukan reviu atas Laporan Keuangan Tahunan dan

membuat Surat Pernyataan Telah Di Reviu oleh Inspektur

Jenderal Depdiknas;

3.5. Operator Komputer UAPA melakukan Pengiriman ADK ke DAPK

dengan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak Register

Pengirimannya untuk ditandatangani oleh Penanggung Jawab

UAPA;

3.6. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan

Keuangan, ADK, CaLK dan SOR kepada Menteri Keuangan cq.

DAPK pada DJPb;

3.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat pengiriman

data SAK ke Menteri Keuangan cq. DAPK pada DJPb.

4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPA

4.1. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya back up data

Laporan Keuangan dari UAPPA-E1 di bawah wewenangnya;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200981

Page 82: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

4.2. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya ADK Saldo

Awal dari UAPPA-E1 di bawah wewenangnya;

4.3. Petugas Verifikasi memastikan kebenaran dari back up data

Laporan Keuangan dan Saldo Awal yang dikirim oleh UAPPA-E1;

4.3.1.Bila masih terdapat kekeliruan, menyampaikan

pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait untuk

melakukan perbaikan data yang dimaksud;

4.3.2.Lakukan prosedur Penerimaan Laporan Keuangan dari

UAPPA-E1 terkait;

4.4. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan pengiriman ADK

Saldo Awal kepada DAPK;

4.5. Validator/Penanggung Jawab UAPA melakukan validasi atas

persyaratan proses tutup tahun;

4.6. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada

aplikasi SAPA melalui menu Proses\Tutup Tahun;

4.7. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi

SAPA melalui menu Utility\Back Up;

4.8. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses

tutup tahun, Operator Komputer melakukan langkah berikut:

4.8.1.Membatalkan proses tutup tahun pada aplikasi SAPA

melalui menu Proses\Batal Tutup Tahun;

4.8.2.Menyampaikan pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait

untuk melakukan perbaikan pada data yang dimaksud

dan kemudian melakukan kembali proses pengiriman

data dari UAPPA-E1;

4.8.3.Melakukan prosedur penerimaan data SAI yang telah

diperbaiki dari UAPPA-E1 pada SAPA;

4.9. Mengulangi prosedur tutup tahun dari langkah 4.2.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200982

Page 83: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200983

Prosedur SIMAK BMN

(Penyusunan Laporan Barang

Milik Negara)

Prosedur SIMAK BMN

(Penyusunan Laporan Barang

Milik Negara)

Page 84: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

BAB IV

PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN

A. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA

TINGKAT UAKPB

1. Pencatatan Saldo Awal

Prosedur Pencatatan Saldo Awal pada tingkat Satker dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.1. Petugas Administrasi menerima dokumen sumber dari

Bendahara Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Sub Bagian

Umum berupa: BI, Laporan BMN yang lalu, LHI BMN, KIB, DBR,

DBL, BA Hibah/penyerahan barang dan bukti-bukti kepemilikan

Dokumen Sumber Saldo Awal;

1.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

dalam Buku Agenda/Ekspedisi/Arsip Penerimaan, kemudian

menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;

1.3. Petugas Verifikasi menerima dokumen sumber dari petugas

administrasi dan melakukan verifikasi atas dokumen sumber

tersebut, meliputi:

1.3.1. Keabsahan dokumen sumber antara lain:

a. Laporan BMN telah ditandatangani oleh Bendahara

Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Petugas Pengurus

BMN;

b. LHI BMN telah disetujui oleh penanggung jawab

UAKPB dan ditandatangani oleh Kepala SATKER;

c. Bukti kepemilikan BMN yang masih berlaku dan

sah;

d. DBR/KIB/DBL telah ditandatangani oleh Petugas

yang ditunjuk dan diketahui oleh pejabat yang

berwenang;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200984

Page 85: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

1.3.2. Kelengkapan data pada BI/Laporan BMN/LHI BMN:

Kode UAKPB; Tanggal/tahun perolehan BMN; Kode

Barang; Nomor urut pendaftaran; Jumlah barang; Harga

barang; Identitas barang lainnya; Kebenaran

perhitungan.

1.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada

Operator Komputer;

1.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam

Aplikasi SIMAK-BMN menggunakan Modul Transaksi Saldo awal

(KIB, DBR dan DBL);

1.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)

dan menyerahkannya kepada petugas verifikasi;

1.7. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH dengan

dokumen sumbernya; Jika terdapat ketidaksesuaian RTH

dengan dokumen sumbernya, lakukan Prosedur Koreksi RTH;

1.8. Prosedur Koreksi RTH:

1.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH, menuliskan data

yang benar pada data yang tercetak salah dengan

menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya

menggunakan pulpen berwarna);

1.8.2. Menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH yang

telah dikoreksi kepada operator komputer untuk

dilakukan perekaman;

1.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman dalam

Aplikasi SIMAK-BMN pada Modul Saldo Awal yang

menghasilkan RTH yang sudah dikoreksi untuk dicetak;

1.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah

dikoreksi;

1.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber

yang telah diverifikasi;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200985

Page 86: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

1.10.Operator Komputer melakukan backup data pada Aplikasi

SIMAK BMN.

2. Prosedur Pencatatan Transaksi Perolehan BMN

Pencatatan Transaksi Perolehan BMN dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut:

2.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber antara lain:

2.1.1. Untuk Pembelian yaitu BAST, Faktur, Kontrak, SPK,

dan SPM/SP2D;

2.1.2. Untuk Transfer Masuk yaitu BAST dan/atau bukti

kepemilikan;

2.1.3. Untuk Hibah Masuk yaitu BAST dan/atau bukti

kepermilikan;

2.1.4. Untuk Rampasan yaitu SK Pengadilan tentang

rampasan;

2.1.5. Untuk Penyelesaian Pembangunan yaitu BAST dan L-

KDP;

2.1.6. Untuk Pembatalan Penghapusan yaitu SK Pembatalan

Penghapusan;

2.1.7. Untuk Reklasifikasi Masuk yaitu Catatan Hasil Koreksi

reklasifikasi masuk, Surat Keterangan Penanggung

Jawab UAKPB beserta KIB/DBR/DBL BMN yang

bersangkutan;

2.1.8. Untuk Bangun Serah Guna yaitu BAST dan Kontrak;

2.1.9. Untuk Bangun Guna Serah yaitu BAST dan Kontrak;

2.1.10. Untuk Pertukaran yaitu BAST;

2.1.11. Untuk Perolehan Lainnya yaitu BAST, Kontrak,

Faktur/Kwitansi;

2.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

dalam Buku Agenda/Ekspedisi kemudian menyerahkan

Dokumen Sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200986

Page 87: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas

dokumen sumber, meliputi:

2.3.1. Kelengkapan data pada Dokumen Sumber:

a. Tanggal/tahun perolehan BMN; Nama/Jenis

Barang; Kode Produksi Barang; Jumlah barang; Harga

barang; Kondisi barang; Identitas barang lainnya;

Kebenaran perhitungan;

b. Khusus Reklasifikasi Masuk : Nomor Urut

Pendaftaran/Nama /Jenis Barang/Kode Produksi

Barang sebelum dan sesudah Reklasifikasi;

Apabila terdapat dokumen sumber yang salah, dokumen

tersebut dikembalikan kepada pemohon/yang

mengajukan Dokumen Sumber untuk dikoreksi. Setelah

dikoreksi dapat diajukan kembali;

2.3.2. Keabsahan Dokumen Sumber: Masing-masing DS

harus mendapatkan Validasi dari Penanggung Jawab Unit

yang mengajukan Dok. Sumber tersebut;

2.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada

Operator Komputer;

2.5. Operator komputer melakukan perekaman dokumen sumber

ke dalam Aplikasi SIMAK BMN (KIB, DBR dan DBL), dengan

menggunakan Modul sebagai berikut:

2.5.1. Pembelian: Modul Perolehan/Pembelian;

2.5.2. Transfer Masuk: Modul Perolehan/Transfer Masuk;

2.5.3. Hibah Masuk: Modul Perolehan/Hibah Masuk;

2.5.4. Rampasan: Modul Perolehan/Rampasan;

2.5.5. Penyelesaian Pembangunan: Modul

Perolehan/Penyelesaian Pembangunan;

2.5.6. Pembatalan Penghapusan: Modul

Perolehan/Pembatalan Penghapusan;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200987

Page 88: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2.5.7. Reklasifikasi Masuk: Modul Perolehan/Reklasifikasi

Masuk;

2.5.8. Bangun Serah Guna: Modul Perolehan/Serah Guna;

2.5.9. Bangun Guna Serah: Modul Perolehan/Guna Serah;

2.5.10. Pertukaran: Modul Perolehan/Pertukaran;

2.5.11. Perolehan Lainnya: Modul Perolehan/Perolehan

Lainnya;

2.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)

dan menyerahkan RTH & Dok. Sumber kepada Petugas

Verifikasi;

2.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi

terhadap RTH dengan dokumen sumbernya; Jika terdapat

ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, lakukan

Prosedur Koreksi RTH;

2.8. Prosedur Koreksi RTH:

2.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan

menuliskan data yang benar pada data yang tercetak

salah dengan menggunakan tanda yang mudah dilihat

(misalnya menggunakan pulpen berwarna);

2.8.2. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil

koreksi dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator

komputer untuk dilakukan Perekaman;

2.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke

dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang

sudah dikoreksi untuk dicetak;

2.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah

dikoreksi;

2.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber

yang telah diverifikasi;

2.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi

SIMAK-BMN.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

88

Page 89: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

3. Prosedur Pencatatan Transaksi Perubahan BMN

3.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber: 

3.1.1.Pengurangan/201 dari Pengguna Barang berupa SK

Perubahan Status atau SK Hasil Koreksi Perubahan

Nilai/Kuantitas atau SK Penghapusan BMN;

3.1.2.Pengembangan/202 dari PPK/Bendahara

Pengeluaran/Pejabat Penerbit SPM berupa BAST, Faktur,

Kontrak, SPK, dan SPM/SP2D;

3.1.3.Perubahan Kondisi/203 dari Penanggung Jawab Ruangan/

Bendahara Barang/Pengurus Barang berupa Laporan

Hasil Inventarisasi Kondisi Barang;

3.1.4.Perubahan Nilai/Kuantitas/204 Penanggung jawab UAKPB

berupa SK Hasil Koreksi perubahan nilai/kuantitas

beserta KIB/DBR/DBL BMN yang bersangkutan;

3.1.5.Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi dari

Penanggung Jawab UAKPB berupa BAST, SPM/SP2D,

Faktur, SPK;

3.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

dalam Buku Agenda/Ekspedisi dan menyerahkan dokumen

sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;

3.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas

dokumen sumber, meliputi:

3.3.1.Kelengkapan data pada dokumen sumber antara lain:

a. Tanggal/tahun perolehan BMN;

b. Nama/Jenis/Kode Barang;

c. Jumlah barang; 

d. Harga barang; 

e. Nomor Urut Pendaftaran; 

f. Kondisi barang;

g. Identitas barang lainnya;

h. Kebenaran perhitungan; PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

89

Page 90: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

i. Khusus Pengurangan adalah jumlah barang sebelum

dan setelah pengurangan dan nilai barang sebelum

dan setelah pengurangan;

j. Khusus Pengembangan adalah jumlah

pengembangan BMN dan Nilai pengembangan BMN;

k. Khusus Perubahan Nilai/Kuantitas adalah jumlah

barang sebelum dan setelah koreksi dan nilai barang

sebelum dan setelah koreksi;

Apabila terdapat dokumen sumber yang salah, dokumen

tersebut dikembalikan kepada pemohon/yang

mengajukan dokumen sumber untuk dikoreksi. Setelah

dikoreksi dapat diajukan kembali.

3.3.2.Keabsahan dokumen sumber: Masing-masing harus

mendapatkan validasi dari penanggung jawab unit yang

mengajukan dokumen sumber tersebut;

3.4. Petugas Verifikasi menyampaikan dokumen sumber kepada

Operator Komputer;

3.5. Operator komputer merekam dokumen sumber ke dalam

aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan Modul sebagai

berikut:

3.5.1.Pengurangan: Modul Perubahan/Pengurangan;

3.5.2.Pengembangan:Modul PerubahanPengembangan;

3.5.3.Perubahan Kondisi: Modul PerubahanPerubahan Kondisi;

3.5.4.Perubahan Nilai/Kuantitas: Modul Perubahan/Perubahan

Nilai/Kuantitas;

3.5.5.Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi:

Modul Perubahan BMN/ Penerimaan Aset dari

Pengembangan Aset Renovasi;

3.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)

pada Aplikasi SIMAK-BMN, Dokumen Sumber dan

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200990

Page 91: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

menyerahkan RTH & Dokumen Sumber kepada Petugas

Verifikasi;

3.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi

terhadap RTH dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat

ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, lakukan

Prosedur Koreksi RTH

3.8. Prosedur Koreksi RTH :

3.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan

data yang benar pada data yang tercetak salah dengan

menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya

menggunakan pulpen berwarna);

3.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi

dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator

komputer untuk dilakukan Perekaman;

3.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke

dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang

sudah dikoreksi untuk dicetak;

3.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;

3.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber

yang telah diverifikasi; 

3.10.Operator Komputer melakukan backup data pada Aplikasi

SIMAK-BMN.

4. Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset

4.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber dari KPKNL

berupa BA Hasil Evaluasi;

4.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

dalam buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen

sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200991

Page 92: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

4.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas

dokumen sumber, meliputi kelengkapan data dan keabsahan

Dokumen Sumber;

4.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada

Operator Komputer;

4.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam

Aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan modul Perubahan

Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset;

4.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)

dan menyerahkan RTH dan Dokumen Sumber kepada Petugas

Verifikasi;

4.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi

terhadap RTH dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat

ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, maka

dilakukan Prosedur Koreksi RTH;

4.8. Prosedur Koreksi RTH:

4.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan

data yang benar pada data yang tercetak salah dengan

menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya

menggunakan pulpen berwarna);

4.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi

dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator

komputer untuk dilakukan Perekaman;

4.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke

dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang

sudah dikoreksi untuk dicetak;

4.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;

4.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber

yang telah diverifikasi;

4.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi

SIMAK-BMN;PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

92

Page 93: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

5. Pencatatan Transaksi Penghapusan BMN

5.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber:

5.1.1.Penghapusan: dari Pengguna Barang berupa SK

Penghapusan BMN;

5.1.2.Transfer Keluar: dari Kuasa Pengguna Barang atau

bendahara barang/pengurus barang berupa BAST

dan/atau bukti kepemilikan;

5.1.3.Hibah Keluar: dari Pengguna Barang atau Pengelola

Barang berupa BAST dan/atau bukti kepemilikan;

5.1.4.Reklasifikasi Keluar: dari Penanggung jawab UAKPB

berupa Catatan Hasil Koreksi beserta KIB/DBR/DBL BMN

yang akan direklasifikasi;

5.1.5.Koreksi Pencatatan: dari Penanggung jawab UAKPB

berupa Catatan Hasil Koreksi beserta KIB/DBR/DBL BMN

yang akan dikoreksi;

5.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

dalam buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen

sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;

5.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas

dokumen sumber, meliputi:

5.3.1.Kelengkapan data pada Dokumen Sumber:

a. Tanggal/tahun perolehan BMN;

b. Nama/Jenis/Kode Barang;

c. Nomor urut pendaftaran;

d. Jumlah barang;

e. Nilai barang;

f. Kondisi barang;

g. Identitas barang lainnya;

h. Kebenaran perhitungan;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200993

Page 94: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

i. Khusus Penghapusan adalah Nama/Jenis/Kode

Barang yang dihapuskan, Nomor urut pendaftaran

BMN yang dihapuskan;

j. Khusus Transfer Keluar adalah Jumlah & nilai barang

yang diserahkan; Khusus Reklasifikasi Keluar adalah

Nama/Jenis/Kode Barang sebelum dan setelah

reklasifikasi keluar;

k. Khusus Koreksi Pencatatan adalah Nama/Jenis/Kode

Barang sebelum dan setelah koreksi pencatatan;

Apabila terdapat dokumen sumber yang Salah,

dokumen tersebut dikembalikan kepada

Pemohon/yang mengajukan Dokumen Sumber untuk

dikoreksi. Setelah dikoreksi dapat diajukan kembali.

5.3.2.Keabsahan dokumen sumber: Masing-masing harus

mendapatkan Validasi dari Penanggung Jawab Unit yang

mengajukan dokumen sumber tersebut;

5.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber dengan

Operator Komputer;

5.5. Operator Komputer merekam dokomen sumber ke dalam

Aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan modul sebagai

berikut:

5.5.1.Penghapusan yaitu Transaksi Pengurangan

BMN/Penghapusan;

5.5.2.Transfer Keluar yaitu Transaksi Pengurangan

BMN/Transfer Keluar;

5.5.3.Hibah Keluar yaitu Transaksi Pengurangan BMN/Hibah

Keluar;

5.5.4.Reklasifikasi Keluar yaitu Transaksi Pengurangan

BMN/Reklasifikasi Keluar;

5.5.5.Koreksi Pencatatan yaitu Transaksi Pengurangan

BMN/Koreksi Pencatatan;PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009

94

Page 95: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

5.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)

dan menyerahkan RTH dan Dok. Sumber kepada Petugas

Verifikasi;

5.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi

terhadap RTH dengan dokumen sumbernya; Jika terdapat

ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, maka

dilakukan Prosedur Koreksi RTH;

5.8. Prosedur Koreksi RTH:

5.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan

data yang benar pada data yang tercetak salah dengan

menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya

menggunakan pulpen berwarna);

5.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi

dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator

komputer untuk dilakukan Perekaman;

5.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke

dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang

sudah dikoreksi untuk dicetak;

5.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;

5.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber

yang telah diverifikasi;

5.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi

SIMAK-BMN;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200995

Page 96: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

6. Penghentian BMN dari Penggunaan

6.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber dari

Penanggung Jawab UAKPB berupa Surat Ketetapan

Penghentian Penggunaan BMN;

6.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

dalam buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen

sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;

6.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas

dokumen sumber, meliputi:

6.3.1.Kelengkapan data:

a. Tanggal/tahun perolehan BMN;

b. Nama/Jenis/Kode Barang;

c. Nomor urut pendaftaran;

d. Jumlah barang;

e. Nilai barang;

f. Kondisi barang;

g. Identitas barang lainnya;

h. Kebenaran perhitungan;

6.3.2.Keabsahan Dokumen Sumber;

6.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada

Operator Komputer;

6.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam

Aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan modul Penghentian

BMN dari Penggunaan;

6.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)

dan menyerahkan RTH dan Dokumen Sumber kepada Petugas

Verifikasi;

6.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi

terhadap RTH dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200996

Page 97: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, maka

dilakukan Prosedur Koreksi RTH;

6.8. Prosedur Koreksi RTH:

6.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan

data yang benar pada data yang tercetak salah dengan

menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya

menggunakan pulpen berwarna);

6.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi

dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator

komputer untuk dilakukan Perekaman;

6.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke

dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang

sudah dikoreksi untuk dicetak;

6.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;

6.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber

yang telah diverifikasi;

6.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi

SIMAK-BMN;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200997

Page 98: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

7. Pencatatan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

7.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber dari UAKPA

berupa SPM/SP2D berikut dokumen pendukungnya, yaitu:

Kuitansi, Faktur, Kontrak, BA penyelesaian Pekerjaan dan

dokumen lain yang dipersamakan;

7.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

dalam buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen

sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;

7.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas

dokumen sumber, meliputi:

7.3.1.Kelengkapan data: Tanggal/tahun perolehan

BMN; Nama/Jenis BMN; Jumlah BMN; Lokasi BMN;

Penanggung Jawab/Pengguna BMN; Nilai BMN; Kondisi

BMN; Identitas BMN lainnya; Kebenaran perhitungan;

7.3.2.Keabsahan Dokumen Sumber;

7.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada

Operator Komputer;

7.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam

Aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan modul Konstruksi

Dalam Pengerjaan;

7.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)

dan menyerahkan RTH dan Dokumen Sumber kepada Petugas

Verifikasi;

7.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi

terhadap RTH dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat

ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, maka

dilakukan Prosedur Koreksi RTH;

7.8. Prosedur Koreksi RTH:

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200998

Page 99: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

7.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan

data yang benar pada data yang tercetak salah dengan

menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya

menggunakan pulpen berwarna);

7.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi

dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator

komputer untuk dilakukan Perekaman;

7.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke

dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang

sudah dikoreksi untuk dicetak;

7.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;

7.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber

yang telah diverifikasi;

7.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi

SIMAK-BMN;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200999

Page 100: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

8. Pencatatan Perolehan BMN yang Berasal Dari PHLN

8.1. Petugas Administrasi pada Satker pengelola PHLN menyusun

dokumen sumber pengadaan barang/aset yang dibutuhkan

untuk pencatatan aset BMN hasil PHLN berupa:

8.1.1.SPM/SP2D atau SP3;

8.1.2.SPK/Faktur/Kontrak pengadaan barang;

8.1.3.BAST/Berita Acara Hibah Barang;

8.1.4.Foto Barang (bila ada);

8.1.5.Dokumen Kepemilikan;

8.2. Petugas Verifikasi pada Satker pengelola PHLN melakukan

verifikasi atas dokumen sumber yang meliputi keabsahan dan

kelengkapan data;

8.3. PPK/Pimpinan Satker pengelola PHLN memberikan Validasi

atas dokumen sumber untuk proses pencatatan pada Aplikasi

SIMAK BMN;

8.4. Proses verifikasi dan inventarisasi oleh Biro/Bagian yang

menangani SIMAK BMN;

8.4.1.Petugas Administrasi menerima dokumen sumber dari

PPK/Satker pengelola PHLN;

8.4.2.Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen

sumber dari PPK/Satker pengelola PHLN;

8.4.3.Petugas verifikasi melakukan verifikasi dan inventarisasi

atas dokumen sumber dan aset BMN yang diperoleh dari

PHLN, meliputi:

a. Kelengkapan data pada Dokumen Sumber:

i. Tanggal/Tahun Perolehan BMN;

ii. Nama/Jenis/Kode PRoduksi Barang;

iii. Jumlah dan Harga Barang;

iv. Kondisi dan keberadaan/distribusi Barang;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009100

Page 101: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

v. Kebenaran Perhitungan dan identitas Barang

lainnya;

b. Validitas/Keabsahan Dokumen Sumber;

8.4.4.Validator melakukan penandatanganan Berita Acara

Inventarisasi dan verifikasi bersama dengan PPK/Kepala

Satker Pengelola PHLN;

8.4.5.Petugas Verifikasi memberikan nomor pada aset yang

telah diverifikasi dan diinventarisasi;

8.5. Perekaman dan Pengarsipan pada Biro/Bagian yang

menangani SIMAK BMN

8.5.1.Operator komputer merekam dokumen sumber ke dalam

Aplikasi SIMAK BMN (KIB, DBR dan DBL)

8.5.2.Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian

(RTH)

8.5.3.Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH

dengan dokumen sumbernya

8.5.4.Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen

sumber yang telah diverifikasi.

8.5.5.Operator Komputer melakukan back up data pada

Aplikasi SIMAK-BMN

9. Rekonsiliasi SIMAK BMN dengan SAK

9.1. Operator Komputer mencetak Laporan SIMAK BMN dan SAK

9.1.1.Operator Komputer SIMAK BMN mencetak 4 rangkap

Laporan SIMAK BMN yaitu:

a. Laporan Neraca BMN dan RTH Pembelian;

b. Laporan Neraca BMN dan RTH Penyelesaian

Pembangunan;

c. Laporan Neraca BMN dan RTH Pengembangan;

d. Daftar SPM/SP2D telah direkam;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009101

Page 102: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

9.1.2.Operator Komputer SAK mencetak 4 rangkap Laporan

SAK yaitu:

a. Neraca bulanan;

b. Buku Besar perkiraan Aset Tetap bulan berjalan

(mengenai: Tanah, Gedung & Bangunan, Peralatan

dan Mesin, Jalan, Jaringan, dan Irigasi, Aset Tetap

Lainnya dan KDP);

c. Buku Besar perkiraan Belanja Modal bulan berjalan

(mengenai: Belanja Modal Tanah, Belanja Modal

Gedung & Bangunan, Belanja Modal Peralatan dan

Mesin, Belanja Modal Jalan, Jaringan dan Irigasi, dan

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya).

9.2. Operator Komputer mengirim ADK pada Apilkasi SIMAK BMN

ke SAK secara berkala (bulanan, semesteran dan tahunan)

untuk menyusun neraca aset;

9.3. Rekonsiliasi SIMAK BMN dan SAK dilaksanakan dengan

prosedur sebagai berikut :

9.3.1.Tim Verifikasi membandingkan saldo Aset Tetap untuk

perkiraan berikut : Tanah, Gedung & Bangunan,

Peralatan dan Mesin, Jalan, Jaringan, dan Irigasi, dan

Aset Tetap Lainnya;

9.3.2.Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar

perbandingan adalah ADK, Neraca Sistem Akuntansi

Kuasa Pengguna Anggaran Neraca BMN, CALK (Catatan

atas Laporan Keuangan) dan CaLBMN (Catatan Atas

Laporan Barang Milik Negara);

9.3.3.Bila hasil rekonsiliasi menunjukkan saldo Aset Tetap

Neraca SAK sama dengan Neraca BMN maka dilakukan

pembuatan Berita Acara Rekonsiliasi;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009102

Page 103: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

9.3.4.Bila Saldo Aset Tetap Neraca SAK tidak sama dengan

Neraca BMN maka dilakukan penelitian atas saldo

perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan;

9.3.5.Penelitian atas saldo perkiraan Aset Tetap sebelum

disesuaikan, dilakukan oleh Tim Verifikasi dengan

dokumen sumber sebagai berikut: Neraca SAK dan

Neraca BMN, CALK, Catatan atas Laporan BMN;

9.3.6.Bila tidak ditemukan saldo perkiraan Aset Tetap sebelum

disesuaikan maka perlu dilakukan pengiriman kembali

data BMN dari Aplikasi SIMAK BMN;

9.3.7.Bila ada saldo perkiraan Aset Tetap sebelum

disesuaikan, perlu membandingkan RTH Pembelian,

Penyelesaian Pembangunan, dan Pengembangan SIMAK

BMN dengan Buku Besar Aset Tetap dan Belanja Modal

SAK;

9.3.8.Bila Saldo perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan

merupakan KDP maka dilakukan Prosedur KDP baik pada

UAKPA maupun UAKPB;

9.3.9.Bila Saldo perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan

bukan merupakan KDP maka dilakukan koreksi

perekaman data SIMAK BMN pada UAKPB;

9.4. Setelah penilitian selesai, dilanjutkan dengan pembuatan

Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) :

9.4.1.Petugas Verifikasi menyiapkan BAR Internal SAK dan

SIMAK BMN berdasarkan dokumen sumber Format BAR,

Hasil Penelitian atas Neraca SAK dan SIMAK BMN;

9.4.2.Penandatanganan BAR Internal SAK dan SIMAK BMN

dilakukan oleh Penanggungjawab UAKPA dan UAKPB;

9.4.3.Petugas administrasi mencatat dan menyimpan dalam

Register Pelaksanaan Rekonsiliasi Internal SAK dan

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009103

Page 104: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

SIMAK BMN (Arsip, Aplikasi SAK dan SIMAK BMN, dan

Register Pelaksanaan Rekonsiliasi).

10.Rekonsiliasi UAKPB dengan KPKNL

Rekonsiliasi UAKPB dengan KPKNL dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut:

10.1.Operator Komputer melakukan back up data, menyiapkan ADK

BMN, mencetak LBKP dan register pengiriman Data ke KPKNL

(untuk divalidasi oleh penanggung jawab UAKPB);

10.2.Petugas Administrasi mengirim LBKP, ADK BMN, dan register

pengiriman ke KPKNL. Setelah ditandatangani oleh petugas

KPKNL, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1

Lembar ditinggal di KPKNL sebagai Arsip);

10.3.Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan KPKNL:

10.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama,

lanjutkan dengan penandatanganan BAR;

10.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih

terdapat kekeliruan pada data LBKP, lakukan perbaikan

data;

10.3.3. Petugas Verifikasi di UAKPB melakukan perbaikan

data hasil Rekonsiliasi dan mengulangi langkah

Rekonsiliasi;

10.3.4. Setelah proses rekonsiliasi selesai dilanjutkan

dengan penandatangan BAR;

10.4.Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh KPKNL

dan menyampaikannya kepada pejabat UAKPB atau pejabat

lain yang ditunjuk untuk ditandatangani;

10.5.Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah

ditandatangani oleh pejabat UAKPB ke KPKNL untuk disahkan

oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di KPKNL;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009104

Page 105: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

10.6.Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil

Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke

KPKNL.

11.Pelaporan Dan Pengiriman Data UAKPB Ke UAPPB-W/E1

11.1.Operator komputer melakukan back up data SIMAK-BMN;

11.2.Operator komputer mencetak Laporan BMN yang terdiri dari:

11.2.1. Laporan BMN Intrakomptabel;

11.2.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;

11.2.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan

Ekstrakomptabel;

11.2.4. Laporan BMN Bersejarah;

11.2.5. Untuk Laporan Periode akhir tahun perlu dicetak

laporan-laporan sebagai berikut:

a. Laporan Kondisi Barang (LKB);

b. Laporan BMN Tahunan;

11.3.Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan

Laporan BMN, LKB, Laporan BMN tahunan;

11.4.Pengiriman laporan BMN dilakukan dengan ketentuan sebagai

berikut:

11.4.1. KP ke UAPPB-E1;

11.4.2. KD ke UAPPB-W;

11.4.3. Dana Dekonsentrasi ke UAPPB-E1;

11.4.4. Tugas Pembantuan ke UAPPB-E1;

11.5.Operator komputer mengirim data BMN dari Aplikasi SIMAK

BMN dan mencetak serta mengotorisasi register

pengirimannya;

11.6.Petugas administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan

BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009105

Page 106: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

11.7.Petugas administrasi menyimpan dan mencatat dalam register

pengiriman data SIMAK BMN dalam buku agenda dan aplikasi

SIMAK-BMN.

12.Pengiriman Data SIMAK BMN Ke SAK

12.1.Operator Komputer mengirim Data BMN dari Aplikasi SIMAK

BMN ke SAK dan mentransfer data BMN ke dalam bentuk ADK;

12.2.Petugas Verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN;

12.3.Petugas Administrasi mengirim ADK BMN, Register Pengiriman

yang telah ditandatangani oleh Penanggung jawab UAKPB &

Catatan Ringkas BMN ke UAKPA;

12.4.Petugas Administrasi menyimpan salinan dokumen yang

dikirim ke UAKPA.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009106

Page 107: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

B. PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT

UAPPA-W

1. Penerimaan Data UAKPB Pada UAPPB-W

1.1. Petugas administrasi menerima dokumen sumber yaitu

Laporan BMN, LKB (untuk periode akhir tahun), Catatan

Ringkas BMN, ADK, dan Register Pengiriman dari UAKPB;

1.2. Petugas administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

tersebut di dalam buku agenda/ekspedisi;

1.3. Petugas administrasi menyampaikan dokumen sumber

tersebut kepada Petugas Verifikasi;

1.4. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas

dokumen sumber, meliputi:

1.4.1. Dokumen sumber telah ditandatangani oleh

penanggung jawab UAKPB;

1.4.2. ADK yang diterima memiliki kode UAKPB dan periode

pengiriman yang sesuai dengan dokumen sumber;

Apabila terdapat dokumen sumber yang tidak sah,

menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPB yang

bersangkutan untuk memperbaiki atau melengkapi

Dokumen Sumber;

1.5. Operator komputer menerima Data dari UAKPB pada Aplikasi

SIMAK BMN, mencetak Register Penerimaan Data dan

menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;

1.6. Petugas verifikasi mencocokan ulang Register Penerimaan

Data dengan Register Pengiriman Data dari UAKPB:

1.6.1. Jika jumlah data (record) sama, lakukan pencetakan

Laporan BMN untuk UAKPB yang bersangkutan;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009107

Page 108: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

1.6.2. Jika ada perbedaan jumlah data, UAKPB yang

bersangkutan diminta untuk melakukan pengiriman

ulang (ulangi langkah awal);

1.7. Operator Komputer melakukan back up data dan mencetak

Laporan BMN berdasarkan ADK dan Dokumen Sumber dan

menyerahkan kepada petugas verifikasi;

1.8. Petugas Verifikasi mencocokkan ulang data laporan BMN

dengan Cetakan Laporan BMN UAKPB yang diterima:

1.8.1. Jika angka laporan BMN sama, lakukan back up data

BMN pada Aplikasi SIMAK BMN;

1.8.2. Jika ada perbedaan angka laporan keuangan,

sampaikan kepada UAKPB yang bersangkutan untuk

mengirim ulang ADK (ulangi langkah awal);

1.9. Petugas administrasi mengarsipkan dokumen sumber, register

penerimaan, Laporan BMN yang telah diverifikasi.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009108

Page 109: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2. Rekonsiliasi UAPPB-W dengan Kanwil DJKN

Rekonsiliasi UAPPB-W dengan Kanwil DJKN dilakukan dengan

prosedur sebagai berikut:

2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mempersiapkan

ADK LBPPW, mencetak LBPPW dan register pengiriman Data ke

Kanwil DJKN (untuk divalidasi oleh penanggung jawab UAPPB-

W);

2.2. Petugas Administrasi mengirim LBPPW, ADK, dan register

pengiriman ke Kanwil DJKN. Setelah ditandatangani oleh

petugas Kanwil DJKN, register pengiriman diambil kembali

sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di Kanwil DJKN sebagai

Arsip);

2.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan Kanwil DJKN:

2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan

dengan penandatanganan BAR;

2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat

kekeliruan pada data LBPPW, lakukan perbaikan data;

2.4. Petugas Verifikasi di UAPPB-W melakukan perbaikan data hasil

Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;

2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh Kanwil

DJKN dan menyampaikannya kepada pejabat UAPPB-W atau

pejabat lain yang ditunjuk untuk ditandatangani;

2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah

ditandatangani oleh pejabat UAPPB-W ke Kanwil DJKN untuk

disahkan oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di Kanwil

DJKN;

2.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil

Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke Kanwil

DJKN.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009109

Page 110: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

3. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPPB-W Ke UAPPB-E1

3.1. Petugas Administrasi menerima dan meneliti register

pengiriman dan penerimaan data dari UAKPB dengan cara

membandingkan register dengan daftar penerimaan data

UAKPB untuk memastikan seluruh data telah diterima dan

digabungkan dalam Aplikasi SIMAK BMN;

(Bila ada UAKPB yang belum mengirim data atau data yang

dikirim belum benar, sampaikan pemberitahuan untuk

memperbaiki dan melakukan pengiriman ulang)

3.2. Operator Komputer melakukan Back Up data SIMAK BMN dan

mencetak formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN

yaitu:

3.2.1. Laporan BMN Intrakomptabel;

3.2.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;

3.2.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;

3.2.4. Laporan BMN Bersejarah;

3.2.5. Untuk Laporan periode akhir tahun Operator Komputer

membuat Back Up data SIMAK BMN dan mencetak

formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN yaitu:

a. Laporan Kondisi Barang (LKB);

b. Laporan BMN Tahunan;

3.3. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan

Laporan BMN, LKB dan Laporan BMN tahunan sebelum

dikirimkan ke UAPPB-E1;

3.4. Operator komputer mengirim ADK dan mencetak serta

memberikan otorisasi atas register pengirimannya;

3.5. Petugas administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan

BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN;

3.6. Petugas administrasi menyimpan dan mencatat dalam register

pengiriman data SIMAK BMN dalam buku agenda;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009110

Page 111: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

C. PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT

UAPPB-E1

1. Penerimaan Data UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP Pada UAPPB-E1

1.1. Petugas administrasi menerima dokumen sumber yaitu

Laporan BMN, LKB (untuk periode akhir tahun), Catatan

Ringkas BMN, ADK, dan Register Pengiriman dari

UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP;

1.2. Petugas administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

tersebut di dalam buku agenda/ekspedisi;

1.3. Petugas administrasi menyampaikan dokumen sumber

tersebut kepada Petugas Verifikasi;

1.4. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas

dokumen sumber, meliputi:

1.4.1. Dokumen sumber telah ditandatangani oleh

penanggung jawab UAPPB-E1;

1.4.2. ADK yang diterima memiliki kode UAPPB-W/UAKPB

KP/DK/TP dan periode pengiriman yang sesuai dengan

dokumen sumber;

1.4.3. Apabila terdapat dokumen sumber yang tidak sah,

menyampaikan pemberitahuan kepada UAPPB-W/UAKPB

KP/DK/TP yang bersangkutan untuk memperbaiki atau

melengkapi dokumen sumber;

1.5. Operator komputer di UAPPB-E1 menerima Data dari UAPPB-

W/UAKPB KP/DK/TP pada Aplikasi SIMAK BMN, mencetak

Register Penerimaan Data dan menyampaikannya kepada

Petugas Verifikasi;

1.6. Petugas verifikasi mencocokan ulang Register Penerimaan

Data dengan Register Pengiriman Data dari UAPPB-E1:

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009111

Page 112: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

1.6.1. Jika jumlah data (record) sama, lakukan pencetakan

Laporan BMN untuk UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP yang

bersangkutan;

1.6.2. Jika ada perbedaan jumlah data, UAPPB-W/UAKPB

KP/DK/TP yang bersangkutan diminta untuk melakukan

pengiriman ulang (ulangi dari langkah 1);

1.7. Operator Komputer melakukan pencetakan Laporan BMN

berdasarkan ADK dan Dokumen Sumber dan menyerahkan

kepada petugas verifikasi;

1.8. Petugas Verifikasi mencocokkan ulang data laporan BMN

dengan Cetakan Laporan BMN UAPPB-E1 yang diterima:

1.8.1. Jika angka laporan BMN sama, lakukan back-up data

BMN pada Aplikasi SIMAK BMN;

1.8.2. Jika ada perbedaan angka laporan keuangan,

sampaikan kepada UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP yang

bersangkutan untuk mengirim ulang ADK (ulangi

langkah awal);

1.9. Petugas administrasi melakukan back up data dan

mengarsipkan dokumen sumber, register penerimaan, Laporan

BMN yang telah diverifikasi.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009112

Page 113: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2. Rekonsiliasi UAPPB-E1 dengan DJKN

Rekonsiliasi UAPPB-E1 dengan DJKN dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut:

2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mempersiapkan

ADK LBPPE1, mencetak LBPPE1 dan register pengiriman Data

ke DJKN (untuk divalidasi oleh penanggung jawab UAPPB-E1);

2.2. Petugas Administrasi mengirim LBPPE1, ADK, dan register

pengiriman ke DJKN. Setelah ditandatangani oleh petugas

DJKN, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1

Lembar ditinggal di DJKN sebagai Arsip);

2.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan DJKN:

2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan

dengan penandatanganan BAR;

2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat

kekeliruan pada data LBPPE1, lakukan perbaikan data;

2.4. Petugas Verifikasi di UAPPB-E1 melakukan perbaikan data hasil

Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;

2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DJKN

dan menyampaikannya kepada pejabat UAPPB-E1 atau pejabat

lain yang ditunjuk untuk ditandatangani;

2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah

ditandatangani oleh pejabat UAPPB-E1 ke DJKN untuk disahkan

oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di DJKN;

2.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil

Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke DJKN;

3. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPPB-E1 Ke UAPB

3.1. Petugas Administrasi menerima dan meneliti register

pengiriman dan penerimaan data dari UAPPB-W/UAKPB

KP/DK/TP dengan cara membandingkan register dengan daftar

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009113

Page 114: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

data yang dikirimkan oleh UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP untuk

memastikan seluruh data telah diterima dan digabungkan

dalam Aplikasi SIMAK BMN;

(Bila ada UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP yang belum mengirim

data atau data yang dikirim belum benar, sampaikan

pemberitahuan untuk memperbaiki dan melakukan pengiriman

ulang)

3.2. Operator Komputer melakukan Back Up data SIMAK BMN dan

mencetak formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN

yaitu:

3.2.1. Laporan BMN Intrakomptabel;

3.2.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;

3.2.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;

3.2.4. Laporan BMN Bersejarah;

3.2.5. Untuk Laporan periode akhir tahun perlu dicetak

laporan BMN berikut, yaitu:

a. Laporan Kondisi Barang (LKB);

b. Laporan BMN Tahunan;

3.3. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan

Laporan BMN, LKB dan Laporan BMN tahunan sebelum

dikirimkan ke UAPB;

3.4. Operator komputer mengirim ADK dan mencetak register

pengirimannya;

3.5. Petugas administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan

BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN;

3.6. Petugas administrasi menyimpan dan mencatat dalam register

pengiriman data SIMAK BMN dalam buku agenda.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009114

Page 115: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

D. PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT UAPB

1. Penerimaan Data UAPPB-E1 Pada UAPB

1.1. Petugas Administrasi menerima dokumen sumber (Laporan

BMN, LKB, Catatan Ringkas BMN, ADK, dan Register

Pengiriman);

1.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber

tersebut dalam buku agenda;

1.3. Petugas verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas

dokumen sumber, meliputi:

1.3.1. Dokumen sumber telah ditandatangani oleh

penanggung jawab UAPPB-E1;

1.3.2. ADK yang diterima memiliki kode UAPPB-E1 dan periode

pengiriman yang sesuai dengan dokumen sumber;

(Apabila terdapat dokumen sumber yang tidak sah,

menyampaikan pemberitahuan untuk memperbaiki

dokumen Sumber kepada UAPPB-E1 yang

bersangkutan)

1.4. Operator Komputer menerima data ADK dan dokumen sumber

dari UAPPB-E1 pada aplikasi SIMAK-BMN, mencetak Register

Penerimaan Data dan menyampaikannya kepada Petugas

Verifikasi;

1.5. Petugas Verifikasi mencocokan ulang Register Penerimaan

Data dengan Register Pengiriman Data dari UAPPB-E1:

1.5.1. Jika jumlah data (record) sama, lakukan pencetakan

Laporan BMN untuk UAPPB-E1 yang bersangkutan;

1.5.2. Jika ada perbedaan jumlah data, UAPPB-E1 yang

bersangkutan diminta untuk melakukan pengiriman

ulang (ulangi langkah dari awal);

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009115

Page 116: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

1.6. Petugas Verifikasi mencocokan ulang Data Laporan BMN

dengan cetakan Laporan BMN UAPPB-E1 yang diterima;

1.7. Operator Komputer melakukan back up data BMN;

1.8. Petugas Administrasi melakukan Back Up data dan

mengarsipkan dokumen sumber, register penerimaan, Laporan

BMN yang telah diverifikasi.

2. Prosedur Rekonsiliasi UAPB dengan DJKN

2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mencetak LBP,

mempersiapkan ADK LBP dan mencetak register pengiriman

Data ke DJKN (ditandatangani oleh penanggung jawab UAPB);

2.2. Petugas Administrasi mengirim LBP, ADK, dan register

pengiriman ke DJKN. Setelah ditandatangani oleh petugas

DJKN, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1

Lembar ditinggal di DJKN sebagai Arsip);

2.3. Petugas Verifikasi UAPB melakukan Rekonsiliasi dengan DJKN:

2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama lakukan

penandatanganan BAR;

2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi terdapat

kesalahan pada data LBP, lakukan penelusuran dan

perbaikan Data;

2.3.3. Petugas Administrasi, Verifikasi dan Operator Komputer

melakukan penelusuran kesalahan pada data LBP,

kemudian meminta UAKPB terkait untuk melakukan

perbaikan data sesuai dengan prosedur melalui UAPPB-

W dan UAPPB-E1;

2.3.4. Setelah proses rekonsiliasi selesai dilanjutkan dengan

penandatangan BAR;

2.4. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DJKN

dan menyampaikannya kepada pejabat UAPB atau pejabat lain

yang ditunjuk untuk ditandatangani;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009116

Page 117: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

2.5. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah

ditandatangani oleh pejabat UAPB ke DJKN untuk disahkan

oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di DJKN;

2.6. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat Laporan Hasil

Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke DJKN;

3. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPB Ke DJKN

3.1. Petugas Administrasi menerima dan meneliti registrasi

pengiriman dan penerimaan data dari UAPPB-E1 (Registrasi

Pengiriman & Penerimaan Data UAPPB-E1, Daftar UAKPB,

Aplikasi SIMAK BMN) dengan membandingkan dengan daftar

dalam UAPPB-E1 untuk memastikan seluruh data UAPPBE1

telah diterima dan digabungkan dalam Aplikasi SIMAK BMN;

3.2. Bila ada UAPPB-E1 yang belum mengirim data atau data yang

dikirim belum benar, sampaikan pemberitahuan kepada

UAPPB-E1 yang bersangkutan untuk memperbaiki dan

melakukan pengiriman ulang;

3.3. Operator Komputer melakukan Back Up data SIMAK BMN dan

mencetak formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN:

3.3.1. Laporan BMN Intrakomptabel;

3.3.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;

3.3.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;

3.3.4. Laporan BMN Bersejarah;

3.3.5. Untuk periode akhir tahun, perlu dicetak Laporan BMN

sebagai berikut, yaitu:

a. Laporan Kondisi Barang;

b. Laporan BMN Tahunan;

3.4. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan

Laporan BMN, LKB, Laporan BMN tahunan;

3.5. Operator Komputer mengirim ADK dan mencetak register

pengirimannya;

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009117

Page 118: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

3.6. Petugas Administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan

BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN;

3.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat dalam register

pengiriman data SIMAK BMN dan buku Agenda.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009118

Page 119: Narasi SAI

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional

21.5.1.

BAB V

PENUTUP

1. Prosedur Operasi Standar ini diharapkan sebagai pedoman

kantor/satker di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dalam

pengelolaan anggaran;

2. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau perubahan ketentuan

perundang-undangan yang menjadi dasar dalam Prosedur Operasi

Standar ini, akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana

mestinya;

3. Kepala Biro Keuangan Depdiknas, agar melakukan pembinaan dan

koordinasi kepada semua kantor/satuan kerja di lingkungan Depdiknas

termasuk pengelola dana Dekonsentrasi APBN Depdiknas dalam

pelaksanaan Prosedur Operasi Standar ini.

PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009119


Top Related