i
Nama Rumpun Ilmu :803/ Bimbingan dan Konseling
LAPORAN AKHIRPENELITIAN DOSEN PEMULA
SELF EFFICACY REMAJA PANTI ASUHANDAN PENINGKATANNYA MELALUI PENDEKATAN
BIMBINGAN KELOMPOK
TAHUN 1
Dra. Nurul Atieka, M.PdNIDN. 0212045602
Tri Anjar, M.Pd., KonsNIDN.0203046901
Universitas Muhammadiyah MetroJanuari 2016
ii
iii
RINGKASAN
Salah satu aspek yang mempengaruhi kemandirian dankepercayaan diri remaja panti asuhan untuk dapat hidup dalamlingkungan yang lebih luas, dan siap menghadapi permasalahan dalamperjuangan hidup dimasa depan adalah efikasi diri (self efficacy).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sertameningkatkan efikasi diri remaja panti asuhan dengan memberikanbimbingan kelompok. Hipotesis penelitian adalah “Self efficacy remajapanti asuhan meningkat setelah diberikan bimbingan kelompok”Pendekatan penelitian yaitu penelitian eksperiment. Populasi penelitianyaitu remaja panti asuhan usia sekolah menengah atas dengan jumlah120 . Sampel penelitian berjumlah 51 remaja panti asuhan untukkelompok kontrol, dan 14 remaja panti asuhan untuk kelompokeksperimenPenentuan sampel dengan menggunakan teknik proportionalRandom sampling. Instrumen penelitian menggunakan skala efikasi diri,dan teknik analisis data dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkanbahwa tingkat efikasi diri remaja panti asuhan kelompok eksperimenberada pada kategori rendah ( skor rata-rata 122,50 ), dan untukkelompok kontrol berada pada kategori sedang (skor rata-rata 129,96 ).Setelah diketahui gambaran efikasi diri maka dilakukan treatmentberupa layanan bimbingan kelompok. Hasil dari treatment,menunjukkan bahwa untuk kelompok eksperimen didapatkanpeningkatan efikasi diri, hal itu terlihat dari peningkatan skor rata-rata,yaitu 122,50 (pretest) dan meningkat 134,5 (posttest). Dari perhitungandiketahui bahwa thit 2,897 lebih besar dari ttab (2.000),dan nilaisignifikansi 0,005< 0.05, dengan demikian maka disimpulkan bahwalayanan bimbingan kelompok berpengaruh secara signifikan terhadappeningkatan efikasi diri remaja panti asuhan. Kesimpulan penelitianyaitu pemberian layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkanefikasi diri remaja panti asuhan. Saran yang diberikan yaitu a) penguruspanti hendaknya memperbanyak kegiatan kegiatan yang berhubungandengan lingkungan, seperti outbonb atau kemah, sehingga remaja pantiakan dapat mengenal lingkungan secara luas, b) bagi pemerintah kotaMetro, perlu peningkatan perhatian yang lebih terhadap aksebilitaspendidikan dan kesehatan terhadap panti panti asuhan, dan secara aktifmengajak lembaga-lembaga pendidikan untuk berkontribusi terhadappemenuhan pendidikan dan pelatihan remaja-remaja panti asuhan.
Kata kunci: Efikasi Diri, Bimbingan Kelompok
iv
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang dengan kuasanya
memberikan kelapangan waktu, tenaga dan pikiran sehiingga proses penelitian dan
penulisan laporan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Pengembangan bidang keilmuan Bimbingan dan Konseling merupakan
sesuatu yang hendaknya dilakukan secara terprogram, berkelanjutan, dan dilakukan
secara sinergis dengan berbagai pihak. Hal tersebut menjadi hal pokok agar
eksistensi dan nilai bermanfaat dari ilmu konseling semakin luas dan diterima
dimasyarakat.
Proses penelitian ini merupakan langkah awal bagi penulis sekaligus sebagai
bentuk pengabdian untuk terus berjuang mengembangkan bidang keilmuan
Bimbingan dan Konseling.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan akan berjalannya penelitian ini. Akhirnya, semoga hasil
penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Metro, Januari 2016
Nurul Atieka
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………… i
Halaman Pengesahan…………………………………………………………. ii
Ringkasan..……………………………………………………………………. iii
Prakata.................................................................................................. ...... iv
Daftar Isi………………………………………………………………………. v
BAB I. PENDAHULUAN……………………..……………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………….…………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………… 2
C. Tujuan Penelitian…………………………………….................. 2
D. Urgensi Penelitian………….…………………………………….. 2
E. Luaran Yang Diharapkan………………..……………………….. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..…………………………………………. 3
A. Self Efficacy…………………………………………………….. 3
B. Bimbingan Kelompok…………………………………………… 5
C. Hipotesis…………………………………………….................. 6
BAB III. Tujuan Dan Manfaat................................................................. 7
BAB IV. METODE PENELITIAN………………………………………... 8
A. Desaian Penelitian……………………………………………...... 8
B. Lokasi Penelitian……………………………………………….... 8
C. Populasi dan Sampel…………………………………………….. 8
D. Definisi Variabel…………………………………….................. 9
E. Rancangan Penelitian…………………………………………..... 9
F. Instrumen Penelitian………………………………................... 10
G. Metode Pengumpulan data…………………………………....... 10
H. Teknik Analisis Data…………………………………………..... 10
BAB V.HASIL DAN PEBAHASAN…………………………................ .... 11
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ .... 21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... .... 22
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rincian Jumlah Populasi............................................................................ 8Tabel 2. Rincian Sampel Penelitian........................................................................... 9Tabel 3. Hasil pengolahan skor Efikasi Diri Remaja Panti Asuhan Budi
Utomo (pretest)................................................................................ .......... 11
Tabel 4. Tingkat efikasi diri remaja panti asuhan Budi Utomo ( pretest)................11Tabel 5. Hasil pengolahan skor pretest remaja Panti Asuhan Tuma’ninah
Yasin..........................................................................................................................12Tabel 6. Tingkat efikasi diri remaja Panti Asuhan Tuma’ninah Yasin (pretest)......13
Tabel 7. Hasil pengolahan skor efikasi diri remaja panti asuhan Budi
Utomo (posttest)......................................................................... ...........14
Tabel 8. Tingkat efikasi diri remaja panti asuhan Budi Utomo (posttest)................14
Tabel 9. Hasil pengolahan skor efikasi diri Posttest remaja Panti Asuhan
Tuma’ninah Yasin........................................................................................15
Tabel 10 . Tingkat efikasi diri Posttest remaja Panti Asuhan Tuma’ninah
Yasin...........................................................................................................15
Tabel 11. Uji Normalitas Kelompok eksperimen......................................................16
Tabel 12. Uji Normalitas Kelompok kontrol..............................................................17Tabel 13. Test of Homogeneity of Variances.............................................................17Tabel 14. Rangkuman Hasil perhitungan Uji hipotesis............................................18
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram tingkat efikasi diri (pretest) remaja Panti Asuhan
Budi Utomo.......................................................................................... 12
Gambar 2. Diagram tingkat efikasi diri (pretest) remaja Panti Asuhan
Tuma’ninah Yasin................................................................................. 13
Gambar 3. Diagram tingkat efikasi diri (posttest) remaja panti asuhan
Budi Utomo............................................................................................. 14
Gambar 4. Diagram tingkat efikasi diri (posttest) remaja Panti Asuhan
Tuma’ninah Yasin................................................................................. 16
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian........................................................................ 23
Lampiran 2. Personaliat Tenaga Peneliti............................................................. 29
Lampiran 3. Publikasi Hasil Penelitian................................................................. 31
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Remaja merupakan usia dimana individu secara psikologis terintegrasi
kedalam masyarakat dewasa, mereka enggan menyatakan bahwa dirinya
berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sejajar atau
sama (Piaget dalam Ali, 2001). Remaja menganggap bahwa dirinya sudah
memiliki kemampuan-kemampuan yang sama dengan orang dewasa,
memandang dirinya sebagai individu yang dapat mandiri dan dihargai dalam
segala hal.
Aspek yang mendukung kesuksesan indivivdu menghadapi problematika
masa remaja salah satunya adalah self efficacy. Gist dan Mitchell (dalam
Ghufron dan Rini, 2010) mengatakan bahwa self-efficacy dapat membawa
pada perilaku yang berbeda di antara individu dengan kemampuan yang sama
karena self-efficacy mempengaruhi pilihan, tujuan, pengetasan masalah, dan
kegigihan dalam berusaha.
Remaja yang berada pada pengasuhan panti asuhan, memiliki
permasalahan yang sangat kompleks. Hasil penelitian Cashmore & Paxman
(dalam Geldard, 2012) menyebutkan bahwa remaja yang berada pada
pengasuhan/ Panti Asuhan tidak memiliki kesiapan yang adekuat untuk
transisi final ke hidup mandiri, dan remaja merasa gugup dan tidak memiliki
kesiapan untuk meninggalkan panti asuhan.
Peneliti ingin mengungkapkan bagaimana self efficacy remaja panti
asuhan. Setelah diketahui gambaran self efficacy remaja panti asuhan,
selanjutnya akan dilakukan eksperimen untuk meningkatan self efficacy
melalui pendekatan bimbingan kelompok.
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran self efficacy remaja panti asuhan se- kota Metro?
2. Apakah self efficacy remaja panti asuhan meningkat setelah diberikan
bimbingan kelompok?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah:
1. Mengetahui gambaran self efficacy remaja panti asuhan se- kota Metro
2. Mengetahui peningkatan self efficacy remaja panti asuhan setelah
pemberian bimbingan kelompok
D. Urgensi Penelitian
Remaja panti asuhan merupakan populasi remaja yang memiliki
keterbatasan pada pola asuh orangtua, dukungan fasilitas, dan dukungan
sosial. Keterbatasan tersebut akan mempengaruhi kemampuan mereka untuk
menghadapi persoalan hidup dimasa mendatang (self efficacy). Penelitian ini
menjadi sangat penting karena akan mengetahui tingkat self efficacy remaja
panti asuhan dan peningkatannya melalui bimbingan kelompok. Sehingga
diharapkan melalui penelitian ini akan diperoleh solusi untuk membekali
remaja panti asuhan menghadapi berbagai persoalan hidup setelah mereka
lepas dari panti asuhan.
E. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah deskripsi tingkat self
efficacy remaja panti asuhan, dan peningkatan self efficacy melalui
pendekatan bimbingan kelompok. Hasil penelitian juga akan menjadi pijakan
awal pengembangan model layanan bimbingan kelompok bagi populasi
khusus, utamanya remaja panti asuhan. Selain itu hasil penelitian menambah
kajian teori self efficacy dan konseling pada populasi khusus, dan Luaran
penelitian ini akan dimasukkan dalam jurnal yang nasional ber-ISSN
“GUIDENA” di Universitas Muhammadiyah Metro.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Self Efficacy
Self efficacy merupakan kondisi determinan dari individu yang menunjang
kesuksesan dalam menghadapi tantangan dimasa depan, Bandura (Frank
Pajares,2000) mendefinisikan self efficacy adalah “capabilities to produce
designated levels of performance. Self efficacy berkaitan erat dengan
serangkaian kemampuan individu dalam mengelola solusi dari tantangan
permasalahan yang sedang dan akan dihadapi oleh individu.
Judge dan Bono (2003), menganggap bahwa Self efficacy adalah indikator
positif dari core self-evaluation untuk melakukan evaluasi diri yang berguna
untuk memahami diri. self-efficacy merupakan salah satu aspek pengetahuan
tentang diri atau sel-knowledge yang paling berpengaruh dalam kehidupan
manusia sehari-hari karena Self efficacy yang dimiliki ikut memengaruhi
individu dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan, termasuk di dalamnya perkiraan terhadap tantangan yang akan
dihadapi.
Hal yang sama diungkapkan oleh Baron dan Byrne (2004)
mendefinisikanan self-efficacy sebagai keyakinan seseorang akan kemampuan
atau kompetensinya atas kinerja terhadap tugas yang diberikan, mencapai
tujuan, atau mengatasi sebuah hambatan.
Berdasarkan pendapat tentang konsep self efficacy di atas, maka
disimpulkan bahwa self efficacy merupakan keyakinan individu terhadap
kemampuan yang dimilikinya untuk melakukan tindakan dalam berbagai
situasi, menjalankan tugas, dan mengatasi permasalahan yang
menghambatnya.
Sumber-sumber Self-Efficacy
Sumber-sumber yang mempengaruhi self efficacy pada individu menurut
Bandura (Frank Pajares, 2000) berasal dari empat sumber, yaitu pengalaman
(performance accomplishment), pengalaman individu lain (vicarious
4
experience), persuasi verbal (verbal persuation), dan keadaan emosi
(emotional physiological states).
1. Pengalaman performansi
Adalah presentasi yang pernah dicapai pada masa yang telah lalu.
Sebagai sumber, performansi masa lalu menjadi pengubah self-
efficacy yang paling kuat pengaruhnya. Prestasi (masa lalu) yang
bagus meningkatkan ekspentasi self-efficacy dan sebaliknya.
2. Pengalaman vikarius (vicarious experience)
Self-efficacy akan meningkat ketika mengamati keberhasilan orang
lain, dan sebaliknya.
3. Persuasi verbal (verbal persuation),
Persuasi verbal dipergunakan untuk meyakinkan individu bahwa
individu memiliki kemampuan yang memungkinkan individu untuk
meraih apa yang diinginkan.
4. Keadaan emosi (emotional physiological states)
Keadaan emosi yang mengikuti suatu kegiatan akan mempengaruhi
self-efficacy dibidang itu. emosi yang kuat, takut, cemas, stess, dapat
mengurangi self-efficacy.
Kondisi self efficacy individu dapat di pelajari dengan memperhatikan
kondisi masa lampaunya/ pengalaman, pendidikan, penghargaan, dan dan
kondisi psikologinya.
Dimensi Self-efficacy
Dimensi self efficacy menurut Bandura (1994), terdapat tiga dimensi
self-efficacy pada diri manusia, yaitu:
1. Dimensi Tingkat (level)
Tuntutan tugas dan permasalahan yang dihadapi merepresentasikan
bermacam- macam tingkat kesulitan atau kesukaran untuk mencapai
performansi optimal. indikator sebagai berikut: a.Tingkat kecerdikan,
b. Penggunaan cara,c. Ketelitian, d. Produktivitas,e. pengaturan diri
5
2. Keadaan umum (generality)
Individu mungkin akan menilai diri merasa yakin melalui bermacam-
macam aktivitas, perasaan dimana kemampuan ditunjukkan,yang
bercirikan (tingkah laku, kognitif, afektif), ciri kualitatif situasi yang
mirip, dan karakteristik individu menuju kepada siapa perilaku itu
ditujukan. Pengukuran berhubungan dengan daerah aktivitas dan
konteks situasi yang menampakkan pola dan tingkat generality yang
paling mendasar berkisar tentang apa yang individu susun pada
kehidupan mereka.
3. Kekuatan (strength)
Kekuatan individu dalam menghadapi permasalahan diukur dari
pengalaman yang diyakini seseorang. Pengalaman yang sukses akan
menguatkan keyakinannya pula, dan sebaliknya..
Self efficacy remaja panti asuhan akan diukur dalam tiga dimensi,
yaitu level, generality, dan strength.
B. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dapat dijadikan sebagai
upaya membantu pencapaian perkembangan potensi yang dimiliki individu
dalam bentuk kelompok. Prayitno (2012:149), mendefinisikan layanan
bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang mengaktifkan dinamika
kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan
pribadi yang menjadi peserta kegiatan kelompok.
Hartinah (2009:6) mendefinisikan bahwa Bimbingan kelompok
merupakan kegiatan bimbingan yang diberikan kepada kelompok individu
yang mengalami masalah yang sama dengan memanfaatkan dinamika
kelompok.
Merujuk kepada kedua pendapat tersebut, maka disimpulkan bahwa
layanan bimbingan kelompok adalah kegiatan bimbingan yang dilakukan
untuk membantu peserta/anggota kelompok membahas berbagai hal yang
berguna dalam pengembangan diri melalui suatu dinamika kelompok.
6
Tahap-tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok berlangsung melalui lima tahap. Menurut
(Prayitno, 2012) tahap-tahap bimbingan kelompok adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap melibatkan diri atau
proses memasuki diri ke dalam kehidupan kelompok.
2. Tahap Peralihan
Tahap ini adalah menyiapkan anggota kelompok untuk terlibat aktif
dalam kegiatan bimbingan kelompok.
3. Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dari kelompok.
Pada tahap ketiga ini ada topik tugas dan ada topik bebas. Topik
bebas dikemukakan oleh anggota kelompok dan topik tugas
ditentukan oleh pemimpin kelompok.
4. Tahap Penyimpulan
Tahap penyimpulan yaitu tahapan untuk melihat kembali apa yang
sudah dilakukan dan dicapai oleh kelompok. Peserta kelompok
diminta melakukan refleksi berkenaan dengan kegiatan pembahasan
yang baru saja mereka ikuti.
5. Tahap Pengakhiran
Tahap pengakhiran ini adalah tahap yang harus terjadi pada saat yang
dianggap tepat.Pada tahap ini dibahas terkait frekuensi pertemuan
kelompok dan juga pembahasan keberhasilan kelompok. Dalam
pembahasan frekuensi pertemuan, hendaknya dibahas tentang kapan
dan berapa kali pertemuan akan dilakukan. Sedangkan pada
pembahasan keberhasilan kelompok, hendaknya terfokus pada
komitmen anggota kelompok.
C. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan yaitu “Self efficacy remaja panti asuhan meningkat
setelah diberikan bimbingan kelompok”
7
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :
1. Memperoleh gambaran tingkat efikasi diri/self efikasi remaja yang
berada dipanti asuhan. Gambaran tersebut akan digunakan sebagai
pijakan dalam memberikan intervensi berupa layanan bimbingan
kelompok
2. Mengetahui efek/pengaruh dari pemberian treatmen layanan
bimbingan kelompok terhadap efikasi diri remaja panti asuhan
B. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis bermanfaat dalam pengembangan bidang kajian ilmu
konseling, utamanya pada pelaksanaan konseling untuk populasi khusus.
2. Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk memberikan motivasi, dan
rasa kepercayaan diri bagi remaja panti bahwa merekapun memiliki masa
depan yang baik.
8
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan
eksperimen.. Penelitian ini akan memberikan treatment berupa bimbingan
kelompok terhadap untuk meningkatkan self efficacy remaja panti asuhan.
Sebelum pelaksanaan eksperimen, sebelumnya akan diungkapkan gambaran
tingkat self efficacy remaja panti asuhan secara deskriftif kuantitatif.
B. Lokasi Penelitian
Tempat untuk melakukan penelitian yaitu di panti asuhan Tuma’ninah
Yasin Metro, dan pan ti asuhan Budi Utomo Metro
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja panti asuhan di
tuma’ninah yasin dan panti asuhan Budi yang berjumlah 120 orang.
Secara rinci terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Rincian Jumlah PopulasiNo Nama Panti Asuhan Jumlah remaja panti1 Tuma’ninah Yasiin 63
2 Budi Utomo 17
Jumlah 80
2. Sampel
Penentuan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling.
Sehingga setiap kelompok/panti dalam penentuan jumlah sampel
didasarkan pada proporsi yang sama. Penentuan jumlah sampel
menggunakan kriteria yang telah disusun oleh Herry King (Sugiyono,
2008), yaitu dengan jumlah populasi 80, taraf kesalahan 5% maka
diperoleh jumlah sampel yaitu 65 0rang. Setelah itu, maka jumlah
sampel pada setiap panti asuhan dirinci sebagai berikut:
9
Tabel 2. Rincian Sampel PenelitianNo Nama Panti Asuhan Jumlah remaja panti
1 Tuma’ninah Yasiin 51
2 Budi Utomo 14
Jumlah 65
D. Definisi Variabel
1. Self Efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuan yang
dimilikinya untuk melakukan tindakan dalam berbagai situasi,
menjalankan tugas, dan mengatasi permasalahan yang
menghambatnya. Aspek self efficacy yang diukur adalah 1) level
(tingkatan), 2) Generality (kondisi Umum), dan 3) Strength
(kekuatan)
2. Layanan bimbingan kelompok adalah kegiatan bimbingan yang
dilakukan untuk membantu peserta/anggota kelompok membahas
berbagai hal yang berguna dalam pengembangan diri melalui suatu
dinamika kelompok.
E. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan dilakukan menggunakan rancangan 22
factorial. Montgomery (2001) menjelaskan “22 factorial design is one with
only two factors, say A and b, each run at two levels”. Rancangan 22
factorial dalam penelitian ini akan membandingkan antara pengaruh layanan
bimbingan kelompok pada remaja yang self efikasi tinggi dan yang rendah.
Treatment (bimbingan kelompok) akan diberikan selama 3 kali. Rancangan
eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttes control-group design
with randomization (Gall, 2010).
- Kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang dipilih untuk diberikan
layanan bimbingan kelompok. Untuk kelompok eksperimen dipilih
remaja panti asuhan Budi Utomo, hal tersebut karena panti asuhan
Budi Utomo bentuk pelatihan dan pembinaan mental belum seoptimal
panti asuhan Tuma’ninah yasin
- Kelompok kontrol yaitu kelompok yang digunakan sebagai
pembanding pemberian perlakukan pada kelompok eksperimen.
10
Kelompok kontrol pada penelitian ini tidak diberikan treatmen,
namun secara terprogram kelompok kontrol sudah diberikan pelatihan
dan pembinaan yang baik dari pengurus panti asuhan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah skala self efficacy yang akan
dikembangkan oleh peneliti. Uji validitas akan menggunakan uji konstruk
(construct validity) dan isi (content validity), dan uji reliabilitas dengan uji
belah dua.
1. Uji konstruk dilakukan oleh dua dosen dengan kualifikasi bimbingan dan
konseling, yaitu Eko Susanto, M.Pd., Kons. Dan Siti Nurlaela, M.Psi
2. Uji validitas butir menggunakan rumus product moment, dari 35 butir
item yang diuji, terdapat 2 butir yang tidak valid, yaitu no 24 dan 25.
3. Uji reliabilitas instrumen menggunakan belah dua, dan diperoleh hasil
reliabilitas 0,742.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan memberikan skala self efficacy kepada
seluruh sampel penelitian sebelum diberikan treatment (pretest), kemudian
setelah diberikan treatment sampel akan diberikan skala ( posttest).
H. Teknik Analisis Data
a. Untuk mendeskripsikan self-efficacy remaja panti asuhan, maka metode
analisis data yang digunakan adalah dengan dengan menggukan nilai
mean dan standar deviasi
b. Untuk menguji hipotesis, maka data akan dianalisis dengan uji t.
11
BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan uraikan tentang hasil penelitian yang telah
dicapai.
A. Deskripsi Efikasi Diri Remaja Panti Asuhan (Pretest)
1. Efikasi Diri Remaja Panti Asuhan Budi Utomo (kelompok eksperimen)
Kelompok eksperimen terdiri dari 14 responden. Berdasarkan hasil
pretes, diketahui data sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil pengolahan skor Efikasi Diri Remaja Panti Asuhan Budi
Utomo
Mode 118
Median 122,50
Mean 122,50
Nilai maksimal 137
Nilai minimal 104
Standar deviasi 10,06
Setelah dilakulan analisis data, maka, maka tingkat efikasi diri
remaja panti asuhan Budi Utomo dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 4. Tingkat efikasi diri remaja panti asuhan Budi Utomo ( pretest)Kriteria Rentang skor Frekuensi Persentase
Tinggi > 133,1 3 21,4 %
Sedang 111,9-133,1 5 35,7 %
Rendah < 111,9 6 42,9 %
Agar lebih mudah dibaca, maka data di atas disajikan dalam diagram
berikut:
12
Gambar 1. Diagram tingkat efikasi diri (pretest) remaja Panti
Asuhan Budi Utomo
Berdasarkan diagram di atas, maka secara mayoritas hasil pretest
menunjukkan bahwa efikasi diri remaja panti asuhan Budi Utomo berada
pada kategori rendah.
2. Efikasi Diri Remaja Panti Asuhan Tuma’ninah Yasin (Kontrol)
Kelompok kontrol dalam penelitian ini berjumlah 51 responden.
Setelah melakukan pretest dan dilakukan analisis data , maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil pengolahan skor pretest remaja Panti Asuhan Tuma’ninah
Yasin
Mode 139
Median 130
Mean 129,96
Nilai maksimal 147
Nilai minimal 105
Standar deviasi 10,40
0
1
2
3
4
5
6
TinggiSedang
rendah
13
Setelah dilakukan pengolahan dan analisis terhadap data yang sudah
terkumpul, maka tingkat efikasi diri remaja panti asuhan kelompok
kontrol diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 6. Tingkat efikasi diri remaja Panti Asuhan Tuma’ninah
Yasin (pretest)
Kriteria Rentang skor Frekuensi Persentase
Tinggi > 140.36 5 9.8 %
Sedang 119.56- 140.36 36 70.59 %
Rendah < 119.56 10 19,61 %
Agar lebih mudah dibaca, maka data di atas disajikan dalam diagram
berikut:
Gambar 2. Diagram tingkat efikasi diri (pretest) remaja Panti
Asuhan Tuma’ninah Yasin
Dari diagram di atas, terlihat bahwa berdasarkan hasil
pretest efikasi diri remaja Panti Asuhan Tuma’ninah Yasin berada
pada kategori sedang.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Tinggi Sedang Rendah
14
B. Deskripsi Efikasi Diri Remaja Panti Asuhan (Posttest)
1. Efikasi Diri Remaja Panti Asuhan Budi Utomo
Data efikasi diri remaja panti asuhan setelah diberikan layanan
bimbingan kelompok, disajikan sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil pengolahan skor efikasi diri remaja panti asuhan Budi
Utomo
Mode 127
Median 131
Mean 134,5
Nilai maksimal 155
Nilai minimal 118
Standar deviasi 9,8
Setelah dilakulan analisis data, maka, maka tingkat efikasi diri remaja
panti asuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 8. Tingkat efikasi diri remaja panti asuhan Budi Utomo
Kriteria Rentang skor Frekuensi Persentase
Tinggi >144.3 3 21.43%
Sedang 124.7-144.3 10 71.43%
Rendah < 124.7 1 7.14%
Agar lebih mudah dibaca, maka data di atas disajikan dalam diagram
berikut:
Gambar 3. Diagram tingkat efikasi diri remaja panti asuhan Budi Utomo
0
2
4
6
8
10
Tinggi Sedang Rendah
15
Berdasarkan diagram di atas, maka secara mayoritas terjadi
peningkatan efikasi diri, yaitu setelah diberi layanan bimbingan kelompok
tingkat efikasi diri remaja panti asuhan Budi Utomo termasuk dalam
kategori sedang.
2. Efikasi Diri Remaja Panti Asuhan Tuma’ninah Yasin
Untuk meilihat efek peningkatan yang terjadi pada kelompok
eksperimen,maka dilakukan posttest kepada kelompok kontrol. Hasil
analisis data disajikan sebagai berikut:
Tabel 9. Hasil pengolahan skor efikasi diri Posttest remaja Panti Asuhan
Tuma’ninah Yasin
Mode 124
Median 131
Mean 130,55
Nilai maksimal 147
Nilai minimal 114
Standar deviasi 7,52
Setelah dilakukan pengolahan dan analisis terhadap data yang sudah
terkumpul, maka tingkat efikasi diri remaja panti asuhan remaja Panti
Asuhan Tuma’ninah Yasin diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 10 . Tingkat efikasi diri remaja Panti Asuhan Tuma’ninah Yasin
Kriteria Rentang skor Frekuensi Persentase
Tinggi > 138.07 8 15.69%
Sedang 123.03- 138.07 34 66.67%
Rendah < 123.03 9 17,64 %
Agar lebih mudah dibaca, maka data di atas disajikan dalam diagram
berikut:
16
Gambar 4. Diagram tingkat efikasi diri remaja Panti Asuhan
Tuma’ninah Yasin
Dari diagram di atas, terlihat bahwa berdasarkan hasil pretest
atau pun posttest, efikasi diri kelompok remaja Panti Asuhan
Tuma’ninah Yasin (kelompok kontrol) tidak terjadi peningkatan, tetap
berada pada kategori sedang.
C. Uji Hipotesis
Sebelum menguji perbandingan antara efikasi diri remaja panti
asuhan Budi Utomo (eksperimen) dengan remaja panti asuhan
Tuma’ninah Yasin (kontrol), maka dilakukan uji prasyarat, yaitu uji
normalitas dan homogenitas data.
1. Uji Normalitas
Kedua kelompok diuji normalitas data dengan menggunakan SPSS
Versi 16.00, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 11. Uji Normalitas Kelompok eksperimen
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
.118 14 .022
a. Lilliefors Significance Correction
0
5
10
15
20
25
30
35
Tinggi Sedang Rendah
17
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai Sig
sebesar 0,022 lebih kecil dari nilai signifikansi (α) 0,05. Dengan
demikian disimpulkan bahwa maka diketahui bahwa distribusi data
kelompok eksperimen adalah normal. Selanjutnya, disajikan
perhitungan uji normalitas data kelompok kontrol sebagai berikut:
Tabel 12. Uji Normalitas Kelompok kontrol
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
.116 51 .048
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai r
(critical value) sebesar 0,048 lebih kecil dari α (0,05). Dengan
demikian disimpulkan bahwa distribusi data kelompok kontrol
adalah normal.
2. Uji Homogenitas
Setelah data kedua kelompok berdistribusi normal, maka
selanjutnya dilakukan uji homogenitas antara kedua kelompok data,
hasilnya disajikan sebagai berikut:
Tabel 13. Test of Homogeneity of Variances
LeveneStatistic df1 df2 Sig.
.131 1 63 .019
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui nilai signifikansi
(critical value) sebesar 0,019 lebih kecil dari nilai α (0,05), dengan
demikian kedua kelompok data adalah homogen.
18
3. Uji Hipotesis
Setelah diketahui bahwa kedua kelompok, data berdistribusi
normal dan homogen, maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan
untuk membuktikan hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian adalah:
Ho : µ eksperimen ≤ µ kontrol
Ho : µ eksperimen ≥ µ kontrol
Kriteria, Uji hipotesis:
- terima H0 jika tabhit tt
- tolak Ho Jika tabhit tt
Hasil perhitungan disajikan sebagai berikut:
Tabel 14. Rangkuman Hasil perhitungan Uji hipotesis
t df sig
Equal variances assumed 2.897 63 .005
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai thit
2,897 lebih besar dari ttab (2.000),dan nilai signifikansi 0,005< 0.05,
dengan demikian maka disimpulkan bahwa layanan bimbingan
kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan efikasi
diri remaja panti asuhan.
D. Pembahasan
Efikasi diri merupakan kekuatan seseorang untuk menghadapi
kehidupan dan tantangan dalam menggapai masa depan dan cita-citanya.
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa efikasi diri pada remaja panti
tergolong rendah. Hal ini diakibatkan karena pada kehidupan panti, remaja
kerap memandang dirinya sebagai individu yang terpinggirkan, individu
yang hidup hanya dikasihani. Kondisi tersebut pasti mengakibatkan
mereka jarang sekali berani untuk merangkai mimpi-mimpi dan cita cita
19
mereka. Bandura (dalam Ghufron dan Risnawita, 2010) menjelaskan
bahwa efikasi diri adalah hasil proses kognitif berupa keputusan,
keyakinan, atau penghargaan tentang sejauh mana individu
memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau
tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kemampuan dan keyakinan inidividu, tentu merupakan hasil dari
proses belajar dalam bentuk latihan dan pengalaman. Jika kondisi tersebut
minim dilakukan, dammpaknya adalah muncul sikap pesimis dan antipati
terhadap kemampuan dirinya. Upaya untuk mengembangkan efikasi diri
salah satunya yaitu dilakukan dengan menggunakan bimbingan kelompok.
Melalui bimbingan kelompok, individu dilatih untuk melakukan kegiatan
diskusi dan pemecahan masalah secara mandiri. Selain itu melalui
bimbingan kelompok, individu dilatih untuk saling menghargai, saling
membangun sikap empati, dan menghormati terhadap adanya perbedaan
pendapat. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok, terjadi
peningkatan efikasi diri remaja panti asuhan, yaitu dari kategori efikasi
diri rendah menjadi kategori efikasi diri sedang.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun
2013 disebutkan bahwa layanan bimbingan kelompok yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika
kelompok. Melalui kegiatan kelompok, remaja panti asuhan dilatih untuk
dapat membentuk karakter yang bisa bersosialisasi, hidup yang peduli
dengan orang lain. Sehingga munculnya rasa percaya diri akan
kemampuan yang dimiliki akan tercapai, sehingga dalam kondisi dan
dengan segala keterbatasan, remaja panti asuhan dapat memiliki
keyakinan bahwa mereka masih bisa menjadi individu yang sukses masa
depannya.
Bandura (1994) menyebutkan bahwa efikasi diri dipengaruhi oleh
banyak hal, antara lain:
20
1. Pengalaman akan kesuksesan (performance accomplishment)
2. Pengalaman individu lain (experience vikarius)
3. Persuasi verbal (verbal persuation)
4. Keadaan emosi (emotional physiological states)
Bimbingan kelompok yang dilakukan memberikan ruang bagi individu
atau anggota kelompok untuk dapat berbagai pengalaman dengan anggota
lain, merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, dan secara aktif dan
mandiri dilatih untuk dapat menghormati hak-hak orang lain. Dengan
demikian, aspek yang membangun efikasi diri pada diri individu, dapat
dikembangkan melalui kegiatan bimbingan kelompok.
21
BAB VI
KSEIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yaitu:
1. Efikasi remaja panti asuhan kota Metro berada pada kategori rendah –
sedang. Panti asuhan yang memiliki fasilitas dan kesempatan yang
cukup luas bagi anak asuhnya untuk melakukan sosialisasi dengan
lingkungan dan akses pendidikan, cenderung berada pada kategori
sedang.
2. Layanan bimbingan kelompok yang menfasilitasi remaja panti asuhan
untuk belajar bersosialisasi, belajar untuk memecahkan masalah, serta
menghargai dirinya dan orang lain, secara siginifikan dapat
meningkatkan efikasi diri remaja panti asuhan.
B. Saran
1. Remaja panti asuhan adalah komunitas yang sering dianggap rendah
oleh sebagai masyarakat, oleh karena itu bagi para pengurus panti
hendaknya memperbanyak kegiatan kegiatan yang berhubungan
dengan lingkungan, seperti outbonb atau kemah, sehingga remaja
panti akan dapat mengenal lingkungan secara luas.
2. Bagi pemerintah kota Metro, perlu peningkatan perhatian yang lebih
terhadap aksebilitas pendidikan dan kesehatan terhadap panti panti
asuhan, dan secara aktif mengajak lembaga-lembaga pendidikan
untuk berkontribusi terhadap pemenuhan pendidikan dan pelatihan
remaja-remaja panti asuhan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 2001. Psikologi Remaja. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:Bumi Aksara
Bandura, A. (1994). Self-Efficacy. Stanford University
Baron. R.A. dan Byrne. D. 2002. Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 1(terjemahan). Jakarta:Erlangga.
Bono, J. E dan Judge, T.A. 2003. Core Self-Evaluations: A Review of The Traitand Its Rate in Job Satisfaction and Job Performance. USA: WileyInterscience
Montgomery, Douglas C. 2001. Design And Analysis Of Experiment. 4th Edition.Arizona State University: Joh Wiley & Sons
Gall, M.D. 2010. Applying Educational Research. 6th Edition. Boston: Pearson
Ghufron, N. M dan Rini, R. S. 2010. Teori-teori Psikologi. Yogjakarta: AR-RUZZ Media
Geldard, Kathryn. 2012. Konseling Remaja. Intervensi Praktis Remaja Berisiko.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hartinah,Siti (2009:6) Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: RefikaAditama
Pajares,Frank. 2000. Against the Odds: Self-Efficacy Beliefs of Women inMathematical, Scientific, and Technological Careers. AmericanEducational Research Journal.Vol 37.hal 1-2.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013.TentangImplementasi Kurikulum. Jakarta: Kemendikbud.
Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang:Program PPK Jurusan BK UNP
23
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
SKALA EFIKASI DIRI
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO2 0 1 5
24
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Terlebih dahulu saya mendoakan ke hadirat Allah SWT
semoga Ananda berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan sukses dalam mengikuti
studi. Amin!
Kuesioner ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian, sehingga tidak ada jawaban
yang benar dan yang salah dan tidak ada pengaruhnya terhadap nilai atau pekerjaan
sekolah Ananda. melainkan sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan Self-
efficacy/ efikasi diri. Ananda. Harapan saya semoga Ananda berkenan menjawab dengan
sungguh-sungguh dari jujur sesuai dengan keadaan diri Ananda apa adanya, identitas
yang Ananda isi dipergunakan hanya untuk keperluan penelitian dan semua jawaban
yang Ananda berikan akan dijaga kerahasiaannya.
Atas kesediaan ananda dalam mengisi instrumen ini saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
25
PETUNJUK UMUM PENGISIAN
A. PENDAHULUAN
Untuk memperoleh hasil yang optimal, beberapa langkah berikut hendaklah
diperhatikan.
1. Mohon Ananda membaca dengan seksama setiap pernyataan yang tersaji dalam
instrumen penelitian.
2. Berikanlah penilaian terhadap setiap pernyataan dengan cara Ananda
memberikan tanda centang (√) salah satu kolom yang tersedia yang paling tepat
berdasarkan penilaian Ananda.
3. Dalam instrumen ini disediakan pilihan jawaban sebagai berikut:
Sangat Sesuai, bila pernyataan yang ada sangat sesuai dengan diri ananda
Sesuai, bila pernyataan yang ada sesuai dengan diri ananda
Cukup Sesuai, bila pernyataan yang ada cukup sesuai dengan diri ananda
Tidak Sesuai, bila pernyataan yang ada tidak sesuai dengan diri ananda
Sangat Tidak Sesuai, bila pernyataan yang ada sangat tidak sesuai dengan diri
ananda.
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah identitas Ananda sebelum mengerjakan kuesioner ini pada tempat yang
telah disediakan
2. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan untuk pilihan
jawaban yang menurut Ananda paling tepat.
Contoh:
No Pernyataan
Pilihan Jawaban
SangatSesuai
SesuaiCukupSesuai
TidakSesuai
SangatTidakSesuai
1. Orangtua saya bekerja kerasuntuk biaya sekolah saya.
√
26
Berdasarkan contoh di atas jika Ananda memberi tanda centang (√) pada
kolom jawaban Sangat Sesuai, maka pernyataan di atas Sangat Sesuai dengan apa
yang terjadi pada diri Ananda.
C. IDENTITAS PRIBADI
Nama
Jenis Kelamin
Kelas
Jurusan
: ...........................................
: Laki-Laki/ Perempuan
: ............................................
: .............................................
27
D. PERNYATAAN
No Pernyataan
Pilihan Jawaban
SangatSesuai
SesuaiCukupSesuai
TidakSesuai
SangatTidakSesuai
1 Saya mampu menyelesaikan tugas denganbenar.
2 Saya mampu menyelesaikan tugas bila disuruhguru mengerjakan di depan.
3 Prestasi akademik saya menyebabkan sayamerasa kurang mampu lulus tes masukperguruan tinggi negeri,
4 Saya yakin mampu meraih cita-cita yangdiharapkan.
5 Saya sulit untuk tepat waktu dalammenyelesaikan tugas di sekolah.
6 Saya mampu meningkatkan prestasi belajar.7 Saya mampu menjelaskan materi pelajaran
kepada teman-teman.8 saya mampu mengerjakan pekerjaan rumah
tanpa bantuan orang lain.9 Saya mampu menolak bujukan dari teman
untuk tidak sekolah.10 Saat mengalami kegagalan nilai pelajaran, saya
tidak mampu untuk mencobanya lagi.11 Saya mampu menyesuaikan diri ketika bertemu
teman-teman dari sekolah yang lebih unggul.12 Saya yakin cita-cita saya dapat diraih dalam
waktu yang tidak begitu lama.13 Banyak sarjana yang sulit mencari pekerjaan
membuat saya berfikir bahwa saya akan sepertiitu..
14 Saya mampu membuat bangga orangtua denganprestasi.
15 Saya yakin pada ilmu dan pengetahuan yangsaya miliki untuk menghadapi tantangan masadepan.
16 Saya tidak memiliki harapan untuk meneruskanke perguruan tinggi karena nilai saya tidakterlalu baik.
17 Saya mampu mengembangkan diri melaluikegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
18 Saya yakin dapat meraih kesuksesan ketikamelihat orang-orang berhasil
19 Keyakinan untuk masuk perguruan tinggisemakin berkurang, ketika saya mendapat nilaidi bawah target nilai yang diinginkan.
20 Saya mampu mengatur waktu belajar di rumahdengan baik.
21 Saya belum mampu menangani kebiasaanburuk yang dapat memgganggu belajar.
22 Saya mendapatkan informasi tambahanmengenai pelajaran.
23 Saya mendapat hasil yang memuaskan di setiaptugas.
28
24 Saya mengisi waktu senggang dengan kegiatanpositif.
25 Saya menjadikan kegagalan yang pernahdialami sebagai kesuksesan yang tertunda.
26 Saat mengalami kegagalan saya tidak merasatakut untuk mencoba lagi.
27 Saya mampu mengerjakan tugas pada bidangilmu pengetahuan yang berbeda.
28 Saya mampu beradaptasi dengan cara belajaryang baru.
29 Saya tidak mampu menyelesaikan kuliah yangmenuntut banyak persyaratan kemampuan.
30 Sebanyak apapun aktivitas yang saya lakukan,saya yakin mampu mencapai cita-cita denganmudah.
31 Saya mampu memahami pengetahuan yangbaru dipelajari.
32 Saya mampu berdiskusi dengan orang yanglebih pintar.
33 Saya sulit untuk beradaptasi dengan lingkunganbaru.
29
Lampiran 2. Personaliaa Tenaga Penelitian
A. Ketua Peneliti1. Identitias Diri Ketua peneliti
1 Nama lengkap (dengan gelar) Dra. Nurul Atieka, M.Pd2 Jabatan Fungsional Ass. Ahli3 Jabatan Struktural -4 NIP/NIK/Identitas Lain NBM 494 6275 NIDN 02120456026 Tempat Tanggal Lahir Ponorogo, 12 April 19567 No. Telp/Faks/HP 0813694948868 Alamat Kantor Universitas Muhammadiyah
MetroJl. Ki Hajar Dewantara no 116Metro Lampung
9 Alamat e-mail [email protected]
2. Riwayat pendidikan
S-1 S-2Nama Perguruan Tinggi STKIP MUH.Metro UNILABidang Ilmu Adm. Pendidikan Teknologi PendidikanTahun Masuk-Lulus 1983-1988 2008-2013JudulSkripsi/Thesis/Disertasi
Hubungan antara minatmembaca bukuperpustakaan denganprestasi belajarmahasiswa
Perbedaan prestasibelajar BK karirditinjau dari motivasiberprestasi mahasiswamenggunakanpembelajaran STADdan TGT
NamaPembimbing/Promotor
Dr. Marzuki MS 1. Prof. Dr. Sujarwo2. Drs. Giyono, M.Pd
30
B. Anggota Penelitian
1. Identitias Diri Anggota Penelitian
1 Nama lengkap (dengan gelar) Tri Anjar, M.Pd., Kons2 Jabatan Fungsional Ass. Ahli3 Jabatan Struktural Kaprodi BK4 NIP/NIK/Identitas Lain NBM 10407605 NIDN 02030469016 Tempat Tanggal Lahir Yogyakarta, 3 April 19697 No. Telp/Faks/HP 0813634522138 Alamat Kantor Universitas Muhammadiyah
MetroJl. Ki Hajar Dewantara no 116Metro Lampung
9 Alamat e-mail [email protected]
2. Riwayat pendidikan
S-1 S-2Nama Perguruan Tinggi UNIV.MUH.Metro UN PadangBidang Ilmu BK BKTahun Masuk-Lulus 1999-2003 2009-2013JudulSkripsi/Thesis/Disertasi
Hubungan kecerdasanemosional dengan cirikepribadian siswa
Penyiapan siswaSMA memasukiperguruan tinggimelalui SNMPTNtertulis
NamaPembimbing/Promotor
Prof. Juhri AM., M.Pd 1. Prof. Dr.Neviyarni2. Dr.Marjohan, M.Pd
31
LAMPIRAN 3. PUBLIKASI
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun
Nama Jurnal
1 SELF EFFICACY REMAJAPANTI ASUHANDAN PENINGKATANNYAMELALUI PENDEKATANBIMBINGAN KELOMPOK
VOL 5 NO 2 GUIDENA