Download - MUSLIMAH YG KUNANTI

Transcript
Page 1: MUSLIMAH YG KUNANTI

MENJADI

MUSLIMAH

YANG

DINANTI

Oleh : Atik

Page 2: MUSLIMAH YG KUNANTI

DAFTAR ISI 1. Kita ingin dikenal sebagai apa ? 2. Pilihan hidupku…. 3. Siapa takut jadi akhwat ? 4. Surga sebelum surga… 5. Akhwat futur, siapa yang bertanggungjawab ? 6. Muslimah manja 7. To be a happy single 8. Menyadari kehadiran penolong kita… 9. Menjadi muslimah yang dinanti 10. Kalau ada yang terbaik…itu untukmu….. 11. Bahagia….kemana harus dicari ? 12. Lingkaran dengan sebuah titik ditengah 13. Kemudahan yang melenakan 14. XL girl..siapa takut ?! 15. Terbangkan Layang-layangmu 16. Menanti pangeran impian 17. Mo menikah ? Sabar dong !! 18. Dicari wanita cerdas

Page 3: MUSLIMAH YG KUNANTI

KITA INGIN DIKENAL SEBAGAI APA ? Oleh : Atik

Kita mengenal orang lain dengan apa-apa yang mereka lakukan. Dengan Apa yang menjadi kebiasaannya, atau yang telah menjadi karakternya. Atau apa yang sering dia lakukan. Kita mengenal orang cengeng, karena dia senang sekali mengungkapkan perasaannya dengan menangis. Kita mengenal orang pemarah karena mengenalnya sering mengungkapkan rasa kekesalannya dengan kemarahan dan lain sebagainya. Dan seharusnya kita juga menyadari, bahwa kita juga dikenal orang karena kebiasaan kita. Karena apa-apa yang kita lakukan. Dan itu seharusnya sudah cukup mampu untuk membuat kita waspada dengan apa yang kita kerjakan. Ketika kita menyebut Abu Bakar ash siddiq, apa yang kita kenang dari beliau ? Kejujurannya, ketsiqahannya kepada Rasullullah, Tadhiyahnya. Kita kenal Ali bin Abi Thalib dengan keberaniannya, dengan ilmunya, dengan kegemarannya puasa di hari yang terik dalam jihad fi sabillillah. Ustman dengan kedermawanannya, sifat pemalunya, Umar bin Kattab dengan keadilannya dan kita pun mengenal sahabat yang lain dengan ahsanu amalanya masing-masing. Pertanyaannya…dengan apa kita akan dikenal oleh orang lain ? Tidak usahlah terlalu muluk dalam lingkup sampai bisa menoreh sejarah dan nama yang selalu dikenang sepanjang masa seperti para pahlawan besar. Tapi bagi sesuatu yang sangat dekat dan sangat esensial bagi hidup kita. Sesuatu yang sangat asasi. Kita mengetahui bahwa surga terdiri dari banyak pintu. Dan pintu-pintu itu tidak bisa kita masuki kecuali kita mempunyai passwordnya. Tanpa itu kita tidak akan diijinkan masuk kedalamnya. Kedalam surga yang penuh kenikmatan yang belum pernah disaksikan manusia itu. Kita kenal pintu puasa, dan hanya orang-orang yang ahli syaum saja yang diijinkan masuk surga melalui pintu ini. Kalau antum bukan ahlinya, jangan berharap bisa masuk lewat pintu ini. Penjaganya tidak bisa kita ajak nego. Kita juga kenal pintu-pintu yang lainnya, pintu zakat, sodaqah, pintu jihad, dan pintu yang lainnya. Nah.. sekarang, ingin dengan pintu yang mana kita masuk ke sana ? Ketika kita memilih salah satunya, berarti kita harus mempunyai passwordnya. menjadi ahlinya ! Kita tidak seberuntung Abu Bakar yang dia dikabarkan oleh Rosullullah diijinkan masuk ke Surga lewat pintu manapun. Karena pada kenyataannya, Abu Bakarlah pemilik hampir semua password pintu-pintu itu. Satu-satunya cara adalah..kita harus mulai menetapkan password apa yang ingin kita

Page 4: MUSLIMAH YG KUNANTI

miliki. Dan menjadikan itu sebagai ahsanu amala kita sehingga ketika berdiri di pintu yang kita maksudkan, pintu itu membuka untuk kita karena dia bisa mengenali password kita. Kita kejar ahsanu amala kita mulai sekarang. Ketika kita menginginkan Qiyamul Lail sebagai ahsanu amal kita, jadikan QL sebagai kebiasaan kita. Jadikan dia sebagai karakter kita. Qiyamul Lail adalah energi hidup kita. Dari kebiasaan itu, nantinya kita akan memetiknya sebagai karakter. Ada kalanya memang penanaman karakter melalui pembiasaan ini membutuhkan pemaksaan. Kalau diri kita masih ada kelemahan untuk mengejar amalan kita, paksa diri kita ke sana. Kadang memang untuk menjadi baik harus di paksa. Dengannya, kita berharap ia akan menjadi ahsanu amala kita. Perlu diingat, ahsanu amala setiap orang bisa jadi berlainan. Sama beragamnya dengan potensi manusia yang dititipkan oleh Allah kepada kita. Tugas kita adalah menggalinya dan menjadikan itu sebagai icon diri kita di depan Allah. Adalah saat terindah ketika kita diijinkan oleh Allah..menghampiri pintu surga yang kita maksud, dia bisa mengenali password kita. Jangan sampai kita sudah berjalan dari satu pintu ke pintu surga yang lainya tak satupun pintu itu yang mengenali kita karena memang tak ada satupun password yang kita punya. Dan akhirnya hanya tinggal satu pintu saja yang menganga yang menanti kita dan kita dia sangat mengenali password kita…yaitu pintu neraka jahanam…karena passwordnya telah kita pegang…yaitu ahli maksiat. Naudzbillah min dzalik ! Walluhu’allam bishowab ! untuk diri ini….jangan pernah bosan untuk memaksa diri untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari..… untuk sodaraku semua…pilih salah satu pintu dan pegang passwordnya… !! Sumber: pagi2 yg basah ingat kelalaian diri..

PILIHAN HIDUPKU….. Oleh : Atik

“Saya tidak suka dikasihani. Kalau ada yang mendoakan, saya akan sangat berterimakasih. Saya lebih memilih untuk melihat apa –apa yang bisa membahagiakan saya daripada yang menjadikan saya menderita.” Jawabnya. Jawaban yang membuat kami akhirnya salah tingkah. “Saya tidak melarang orang kasihan dengan saya, karena orang lain jelas diluar jangkauan saya. Tapi jangan pernah di hadapan saya. Saya tidak suka !” katanya seakan meminta pengertian kami semua.

Page 5: MUSLIMAH YG KUNANTI

Awalnya, ada salah satu adikku yang mungkin karena dibawa rasa penasaran, menanyakan padanya bagaimana perasaannya ditinggal menikah oleh dua adik perempuannya. Halaqoh yang selalu heboh setelah materi selesei…saat itu tiba-tiba menjadi salah tingkah semua. Akhirnya beliau mengatakan, semua dari kita hanya menjalani takdir saja. Semua tergantung diri kita, kalau kita ingin memilih bahagia, pilihan itu akan selalu ada. Tapi kalau kita dengan sadar memilih untuk menderita, pilihan pun dihadapan kita. Benar..Bahagia adalah pilihan. Bukan sesuatu yang disodornya yang mesti kita jalani. Hidup itu isinya memang itu. Kalau kita ingin bahagia, dimata banyak orang adalah penderitaan..bisa jadi adalah jalan kebahagiaan buat kita. Yang dimata manusia adalah sumber kebahagiaan, bagi kita tak lebih adalah penderitaan semata. Tergantung diri kita. Tidak semua orang bahagia dalam berlimpahnya harta. Tidak semua bahagia dengan pasangan yang berwajah apik. Juga tidak semua bahagia ketika dititipi anak yang punya kelebihan. Begitu juga, tidak semua manusia sengsara dengan kefakiran. Tidak semua sengsara ketika menunggu masa penantian. Juga tidak semua harus menderita ketika Allah tidak memberikan amanah berupa anak. Itulah dunia kawan… Beliau walaupun menjadi binaanku, tetapi secara usia berada di atasku. Justru adiknya yang seangkatan denganku. Beberapa tahun diatasku… Awalnya memang agak kikuk juga, tetapi amanah itu kuterima juga, karena kupikir aku bisa belajar banyak dari pribadinya. Pasti ada yang istimewa atau paling tidak dengan mempunyai binaan seperti beliau, membuat aku menjadi dewasa, walau dewasanya seringnya muncul pas ngisi liqo’ aja..he..he.. Di luar halaqoh ? ..sering lebih ganjen dari adik binaanku yang rata-rata heboh semua..hehehehe… Kalau beliau ingin tidak bersyukur, istilahnya jalan menuju kesana sangat terbuka lebar. Dari lima bersaudara, hanya dia seorang yang tidak mengenal bangku kuliah. Semua saudaranya kuliah semua. Tiga adiknya masuk STAN. Satu adik perempuannya juga kuliah di PTN kotaku, tahun lalu dia diterima menjadi PNS daerah. Dari segi fisik, beliau mempunyai kekurangan. Matanya tidak awas, sehingga kalau membaca tulisan ia dekatkan sampai hampir menempel di mukanya. Ditambah lagi..dua adik perempuannya sudah menikah. Apa yang terbayang tentang beliau ? Kalau dia memilih untuk tidak bahagia, jalan itu terbuka lebar..malah akan dibantu oleh syetan untuk mencari-cari lagi kekurangan-kekurangannya yang lain. Yang tentu saja kalau itu dirasakannya dan matanya hanya terfokus kesana..aku percaya, hidupnya saat ini tidak akan pernah kering dari airmata. Tetapi pilihan itu telah ia jatuhkan. Ia memilih untuk bersyukur, memilih untuk

Page 6: MUSLIMAH YG KUNANTI

bahagia. Dia tuntun adik-adiknya satu persatu untuk mengenal islam lebih baik. Ia awasi dua adik laki-lakinya yang sekarang masih di STAN. Dia ajak dua adik perempuannya untuk ikut tarbiyah juga. Kakak beradik tiga-tiganya adalah binaanku. Dari adik binaanku, dia yang paling aktif untuk menularkan kebaikan pada orang sekitarnya. Seingatku, beliau telah membentuk empat kelompok halaqoh. Dari pengajar di TPAnya, teman sepermainannya, tetangga-tetangaanya dan ibu-ibu di kampung tempat tinggalnya. Dia pun tidak keberatan untuk halaqoh beberapa kali untuk menemani adik-adik yang masih baru ngajinya. Hari-harinya dia penuhi dengan amal yang paling mungkin bisa dia kerjakan. Menjadi koordinator dua LAZ milik ikhwah. Satu yang berpusat di Surabaya , satunya asli kotaku. Juga mengajar TPA. Tentu saja, disamping setiap hari membuat jamu untuk dijual kedua orang tuanya. Karena memang dari keahliannya itulah dia bisa membantu biaya sekolah adik-adiknya. Aku termasuk yang bersyukur bisa mengenalnya. wanita yang tangguh. Yang mampu menetapkan dirinya untuk bahagia. Lebih bersyukur lagi, aku diberi kesempatan oleh Allah untuk menemani tarbiyahnya..walaupun sesungguhnya beliaulah Murobbi kehidupanku. Begitu pun dengan kita, kita akan bahagia, asal kita memilih untuk bahagia. Sedang kalau ingin kita berkubang dalam kekurangan, penyesalan dan kesedihan…syetan akan membantu kita menemukan jalannya. Dan itu teramat mudah. Ketika kita punya motor, musim hujan seperti ini..terus menerus kita bersedih, kenapa tidak mempunyai mobil yang bisa melindungi kita dari hujan. Ketika kita sudah menikah, kita masih saja bersedih karena pasangan kita tidak seperti apa yang dulu kita harapkan. Sudah punya anak pun masih saja dibawa bersedih karena melihat anak tetangga lebih segalanya dari anak kita. Tidak akan pernah selesei. Kalau ingin bersyukur, lihatlah kebahagiaan dan keberuntungan dalam diri kita, sehingga timbul rasa syukurmu. Kalau melihat kesusahan, lihat kesusahan orang lain, sehingga timbul syukurmu. Untuk urusan dunia, lihatlah kebawah. Untuk akhiratmu..lihatlah atasmu. Itu pesan Nabi untuk kita. Jangan pernah ditukar. Wujud kesyukuran dalam kesempitan kita adalah bersabar. Sedangkan wujud kesabaran kita dalam lapang kita adalah bersyukur. Begitu kata orang bijak. Wallahu’allam bishowab ! Untuk diri yg dhoif ini…senantiasa bersabar dan bersyukur..itu aja deh ! Sumber: pelangi hidupku..

Page 7: MUSLIMAH YG KUNANTI

SIAPA TAKUT JADI AKHWAT ? Oleh : Atik

Kesannya kok serem banget. Susah banget jadi ikhwah itu. Palagi sampe jadi aktivisnya. Sehingga sampai harus berpikir dua kali ketika diajak bergabung halaqoh atau masuk ke dunia ikhwah. Itu kesanku ketika beberapa kali mengalami penolakan ketika mengajak orang untuk bergabung dengan kafilah dakwah ini. Hanya untuk mengikuti kajian rutin saja, mereka menolak. Ada apa sih ? Toh..sebenarnya itu semua untuk kepentingan mereka sendiri. Jawabannya, kadang belum siap, takut, serem dll. Mang susah ya jadi ikhwah itu ? Bahkan ketika lebaran kemarin…mantan gengku waktu SMA silaturahim ke rumah…aku sempat bertanya, kenapa sih kok ga jadi ikhwan ? Padahal kan di Perguruan Tinggi favorite tempat mereka dulu kuliah kutahu marak banget kegiatan keislaman seperti yang kukenal. Sapa yang ga ngerti UI, UGM, ITB, IPB ? Eh..jawabannya tak terduga, ..serem katanya ! Mosok serem sih ? Perasaan biasa aja sih..sesuai dengan fitrah kita sebagai hamba Allah. Ga ada yang menyimpang sama sekali kok ! Eh malah di timpalin...iya kamu aja yang akhwat jadi-jadian jadi tidak seperti itu ! Weleh perlu tersinggung nih.... Mang seperti apa sih yang ikhwah sungguhan ? tanyaku... Katanya...Jadi ikhwah itu menyeramkan ! Tidak boleh ini, tidak boleh itu...pokoknya yang bau dunia yang ‘indah-indah’ tidak ada dalam kamus mereka. Pokoknya harus seriuuuuuuuusss mulu ! Kaku, pokoknya isinya cuma ngaji, ngaji dan ngaji aja. Hehehe...tak tahu dia... Lihat konser musik ga boleh, pacaran ga boleh, pake baju yang seksi ga boleh. Wis pokoknya hidup mesthi lurus-lurus aja ! Aku cuma nyengir doang...habisnya aku ga ngerasa githu sih..aku ga ngerasa kalo jadi akhwat itu susah, yang terikat dengan begitu banyak aturan, dan lain-lain, yang akhirnya seakan hidup kita jadi ga enjoy blass...adanya cuma tilawah, ngaji, jihad, dakwah..dll. Mang bagian itu iya, tapi ga mulu itu aja deh perasaan. Kalo ga boleh pacaran (ngedeketin zina), harus pake jilbab, ga boleh mabuk-mabukan, ga boleh makan barang haram,..itu sih, ga jadi ikhwah pun ya memang harus seperti itu aturan mainnya. Kecuali kalian bukan mengaku beragama islam, yang berpedoman pada al qur’an dan as sunah. Itu sih..aturan yang memang dari sananya dah cetho welo-welo yang ga butuh penafsiran lain. Tapi ketika pagi tadi tak pikir-pikir...memang ada sih beberapa ‘etika’ di ikhwah yang akhirnya jadi menimbulkan kesan, kalau jadi ikhwan atau akhwat tuh susaaaaaahh banget. Itu ‘etika juga ga jelas siapa yang tandatangan sebenarnya. Tapi jadi seperti pakem. Yang sering juga aku dibuat keqi dengan ‘etika’ itu. Mungkin sering kenanya itu kali..

Page 8: MUSLIMAH YG KUNANTI

Aku mungkin masuk dalam kategori akhwat jadi-jadian itu kali ya..jadi sering kena tegur, taujih atau sindiran atau malah jadi sumber gara-gara. Lupa aku, berapa kali harus berurusan sama yang seperti itu. Ups..berarti ndableg bener aku ya..Weleh.... Juga aku baca beberapa artikel yang menyayangkan atau ga setuju dengan akhwat atau ikhwan yang ‘keluar jalur’ dari jalur etika umum itu. Diantaranya pernah ada yang protes dengan hobi kami. Waktu itu olahraga rutinku masih tenis lapangan dan renang, Aku memang sukanya memang rame-rame. Aku ajak aja adik-adik untuk bergabung. Hasilnya ? Hame pasti…! Eh, ada beberapa suara yang tidak suka dengan olahraga kami. Akhwat itu ga pantes renang, atau tennis di lapangan githu… nanti kalau kelihatan laki-laki gimana ? Mendhing buat kegiatan yang pantes githu lho…masak kek, jahit atau yang lainnya. Coba buat baca buku..dapet berapa aja tuh ? Aku termasuk yang sewot. Kok segithunya sih? Memangnya kita-kita jadi tidak baca buku hanya karena tennis atau renang. Lagian kita juga dah mikir lah…aturannya juga kan tidak kami langgar, renangnya juga kan tidak campur ma laki-laki. Renangnya juga pake baju panjang dan jilbab. Juga pas tennis, juga ga campur sama lain jenis githu, nutup aurat juga. Kalo ada kepergok laki-laki (yang jaganya)..biasanya yg tadinya teriak-teriak pasti akan segera berubah sikap, jadi kalem..hehehe.. Juga soal jilbab ceria yang beberapa kali kubaca dari beberapa majalah. Intinya tidak pantes banget akhwat tuh pake baju ceria githu. Penyebab fitnah, malah ada yang menyindir dengan istilah akhwat high class. Aku pengalaman hampir tiap kali dapat sindiran kalau lagi pakai baju kantor. Akhwat…baju kok genjring banget githu lho… Ya, gimana lagi, seragam kantorku memang dah gini, senin hitam putih, selasa orange cerah (lihat tablet fitamin Vit C, lihat bajuku deh..), rabu merah (bukan sembarang merah, tapi merahnya merah ), kamisnya hijau segar, Jum’atnya karena aku piket TPT, dapet seragam batik kuning cerah. Kebayang kan betapa cerianya hari-hariku ? Karena ga betah dengan sindiran soal cerianya baju ngantorku, aku siasati pake jilbab hitam, berharapnya nyala bajuku bisa keredam. Weh..tapi akhirnya ga betah juga..mosok dari senin sampai jum’at, jilbab hitam mulu karena biar matching ma roknya ? Dan pakai jaket kalau ada acara ikhwah pas jam-jam kantor. Itu aja masih aja kena sindir karena jilbabnya yang ceria itu. Tapi lama-lama EGP aja..mang akhwat mesthi bajunya gelap aja? Juga, beberapa pakem, seperti.. ga ahsan pake jaket dan jilbab dimasukin. Atau juga pernah ada julukan akhwat selebritis untuk akhwat-akhwat kampus yang pakai tas gamblok di punggung. Rese’ banget ya…dan susah banget githu kesannya mo jadi akhwat. Pa lagi kalo yang ngikut anggapan, musik/nasyid haram, fiksi haram, ini itu ga boleh.. bid’ah !

Page 9: MUSLIMAH YG KUNANTI

Byuh..tentu lebih jauh lagi. Pa iya sih..syariat islam itu begitu susahnya dan begitu seramnya. Yang kutahu sih..islam itu indah dan membahagiakan yang memeluknya. Kalau itu tidak melanggar syari’ah..atau masih berkutat pada masalah yang masih khilafiyah (ada perbedaan pendapat) ..napa mesthi kita ribuuuuuut mulu? Jadi menimbulkan kesan mo jadi ikhwan atau akhwat aja kok susah banget. Akhirnya malah terjebak pada masalah yang tidak esensial. Lebih ngributin akhwat berjilbab ceria daripada prihatin dengan kasus dilarangnya pakai jilbab yang nyar’i di beberapa instansi misalnya. Aku tidak menafikkan bahwa da’wah ini, tidak akan terhasung kecuali oleh orang- orang yang senang mengambil rukhsah (keringanan). Tapi apa iya sih, orang-orang yang serius itu jadi sebegitu kakunya ? Sampai –sampai kehilangan oase jiwa, romantisme dan rasa seni dalam dirinya. Yang tawazun aja lah…tapi juga jangan terlalu sak kepenak e dewe. Memang lucu sih…kalau hanya dateng ke taklim aja, dandannya seperti mau ke pesta walimahan. Memang mata jadi sepet juga mandangnya kan ? Kasihan juga lah ma ikhwan yang tersepona.Tahu tempat aja lah.. Atau bernasyidnya mengalahkan tilawahnya. Baca komiknya, novel, dll..mengalahkan buku-buku yang menambah tsaqoffah islamiyahnya. Koleksi bukunya kalah sama koleksi barang lucunya. Atau segithu kencengnya menjaga hijab, sampai cara ngomongnya lebih mirip ngebentak daripada sekedar ngomong. Judes amat …biasa ajalah. Suer, mengalir ajalah…nikmat kok jadi akhwat tuh..selamat dunia akhirat deh. Dan ga akan ada istilah bosan jadi akhwat (istilah lainnya futur ngono lho..) buktiin deh.. Eit's...tunggu, aku nulis ini bukan hendak membela diri, aku mang dah stelannya begini. Gi mati-matian berproses. Atau juga aku apriori ma ikhwan akhwat yang jempolan itu, dan mempengaruhi yang lain untuk tidak seperti mereka. Bukan ! Kepada mereka yang lurus-lurus aja, aku acungin lima jempol deh..(satu pinjem temen bentar ya..). Aku malah suka membayangkan yang indah-indah soal sampeyan lho...Suer ! Kalau nasyid aja diharamkan, fiksi diharamkan, wah..tahu tidak, bayanganku soal sampeyan itu, tilawahnya sehari bisa berjuz-juz, hafalan qur'annya wuih..ga kebayang dah. Soalnya kan ga mungkin mengharamkan nasyid, tapi menikmati DEWA atau Peterpan kan ? Fiksi haram, Pi Harry Potter jalan...kecuali kalau semua itu cuma wacana doang. Ilmu tanpa amalan. Pokoknya wuih aja deh... kalau tidak sampai seperti itu, lha waktu yang begitu banyak, buat apaan aja ? buat tidur dan bengong aja ? atau habis buat...hm..hm..jiddal ya ? hehehe..afwan..ga kebayang githu lho.. Soalnya, sodaraku yang anggota tim nasyid tenar aja, suka konser kemana-mana, bisa tilawah seharinya lebih dari satu juz, hafalan qur'an lebih dari lima juz. Juga ikhwah

Page 10: MUSLIMAH YG KUNANTI

yang suka demo, amanah banyak aja baca bukunya bisa begitu banyak. Pakai logika wong bodo aja sih aku.. Salut kok dengan ikhwah yang model lurus-lurus githu..dah pinter, aktivis, hijabnya kenceng..pokoknya yang indah-indah deh... Tapi bukan berarti kami-kami yang masih merangkak tidak berhak untuk gabung di kafilah dakwah ini kan ? Karena kuyakin..islam itu indah, tidak mesthi seragam lah semuanya itu..pi berproses githu lho..dan sepertinya juga tidak harus seperti pakem itu lah..(hehehe..itu menurutku seh... Jadi ikhwah itu sesuai fitrah kok...jangan ngeri lah ! So, sapa takut jadi akhwat ? Jadi aktivis sekalipun,…enjoy aja lagi ! Sumber: lihat ekspresi sodariku ketika lihat seragam kantorku..

SURGA SEBELUM SURGA …………. Oleh : Atik

Pernah nonton Harry Potter yang edisi Prisoner of Azkaban? Bagiku, kisah khayalan itu selalu menarik, unik sih..JK Rowling cerdas banget nyari sesuatu yang tidak-tidak..yang tidak nyata. Dari edisi awal aku menyukai. Aku punya lengkap novel atau CD filmnya. Diiih…amit-amit deh..akhwaaaaaaaaattt…!! Abisnya daya khayalnya memang memanjakan makhluk yang suka kurang kerjaan sepertiku. Tak ceritain dikit ya…pi janji, ga usah penasaran sama Harry Potter…Dalam edisi Prisoner ini, ada edisi Harry berhadapan dengan Demintor, makhluk mengerikan penjaga penjara Sihir Azkaban. Satu-satunya cara untuk mengusir si Demintor, Harry harus menciptakan Patronus dari tongkatnya. Dengan mengucapkan mantra Expecto Patronum ! Bagian itu menjadi menarik bagiku karena Patronus hanya bisa diciptakan dengan mengingat sesuatu yang paling bahagia dalam hidup kita. Suatu yang sangat kuat dalam hati dan ingatan sehingga menciptakan energi yang luar biasa. Dan si Harry memilih ingatan khayalan antara dia dengan ayah ibunya. Dan itu membahagiakannya karena dia hidup yatim piatu dan di pelihara oleh keluarga pamannya yang sadis kepadanya. Bukan berarti segithu menghayatinya lho... Kira-kira kalau kita, apa sih saat dalam hidup yang membuat kita paling bahagia ? Saat yang paling bahagia, ketika diingat akan menciptakan energi yang luar biasa dalam diri kita. Ia bisa menjadi penggerak hidup kita. Sekali lagi...aku bukan hendak mengajak antum semua masuk ke dunia si Harry. Hanya mengajak kita merenungkan saat bahagia dalam hidup kita. Kalau kita meletakkan saat bahagia adalah kebersamaan kita dengan pasangan, saat letih karena kerja kita, ketika mengingat senyum manis pasangan kita, hati akan tentram dan semangat bekerja untuk bisa membahagiakannya. Ketika kita meletakkan kebahagiaan ada pada anak-anak kita, secapek apapun raga ini,

Page 11: MUSLIMAH YG KUNANTI

ketika apa yang kita lakukan itu kebahagiaan anak kita, bukankah kita bahagia saja ? Mengingat tingkah lucunya saja mampu membuat kita semangat kembali. Dan kebahagiaan yang kita rasakan dalam hidup itu akan membuat kita akan selalu berusaha mengulang saat-saat itu ? Ketika kita jauh dari pasangan kita, ada perasaan untuk cepat-ceat bertemu dengannya, menatap senyum manisnya, karena kebahagiaan kita di sana. Begitu juga, Ketika anak adalah saat bahagia kita, saat-saat bercanda dengannya adalah saat yang kita nantikan. Kalau kita baca ungkapan para salafus sholih...kutemukan saat bahagia mereka disana. Yaitu saat dekat dengan Robbnya. Malam-malam yang penuh dengan munajat kepadaNya. Itulah saat bahagia mereka. Bahkan ada ungkapan ‘Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kebahagiaannya bermunajat kepada Allah di waktu malam, niscaya mereka akan merampasnya dengan pedang-pedang mereka’. Subhannallah ..saat berdialog dan saat penghambaan itulah saat paling bahagia bagi mereka. Atau pernah baca tentang permohonan orang-orang yang mati syahid kepada Allah untuk dihidupkan lagi dan kemudian jihad lagi dan mati syahid lagi. Apa bahagianya sehingga mereka ingin mengulang-ulang kematian itu ? Iseng aku pernah tanya sama Masku..kenapa ya mereka pingin mengulang-ulang kematian mereka ? Sakit kan..saat dicabut ruhnya, saat di tembak, saat digantung atau saat ditebas tubuh mereka. Dasar Masku...dengan iseng dia bilang, gimana ga pingin mengulang adegan itu dik ? Bukankah saat ruh terpisah dari raganya mereka telah disambut oleh 72 bidadari ? bayangakan...72 bidadari tersenyum padanya ? Tahu kan, andaikan setetes keringat bidadari itu terjatuh di lautan dunia maka akan membuat wangi seluruh alam raya ? lha ini dhe’...72 bidadari...Bayangkan !!” Diiiiiihh...dasar ikhwan..bidadari mulu yang ada di ingatan. Seandainya kita juga mampu menjadikan saat-saat kebahagiaan dalam hidup kita adalah dialog-dialog dengan Robb kita disepertiga malam kita, tentu tidak akan pernah terlewat malam tanpa bermunajad kepadaNya. Seandainya berjihad di jalan Allah adalah saat terindah dalam hidup kita tentu tak akan ada waktu tersia. Ngerumpi, pacaran, nongkrong daaaann...baca Harry Potter ! Ups !! ...astagfirullah...ampun…ampun ya Allah... yang masih sangat lemah dengan godaan kesiaan dunia... Semakin kelihatan kerdilnya diri ini mengingat kesia-siaan ini. Ampuni kami ya Allah… insyaAllah deh dikurangi. Kata Ust. Arifin Ilham..ketika kita telah mampu menjadikan munajat kita kepada Allah dan jihad sebagai amalan yang sangat membahagiakan kita. Yang tentu saja, setiap saat kerinduan akan itu akan semakin kuat dan menjadikan kita terus menerus untuk melakukannya…itulah surga sebelum surga ! Subhannallah..pribadi yang bisa melakukannya..Wallahu’allam bishowab !

Page 12: MUSLIMAH YG KUNANTI

Sumber: nonton harry pagi2..

AKHWAT FUTUR, SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ?

Oleh : Atik Ada sebuah rangkaian unik di dalam kehidupan berjamaah kita. Yang satu bisa

mempengaruhi yang lainnya. Bahkan sampai masalah keistiqomahan. Bahkan sebab

yang satu bisa berpengaruh ke yang lainnya. Bisa saling menguatkan atau malah

melemahkan. Masalah keteladanan.

Banyak sudah telah kita dengar, akhwat yang futur karena kecewa dengan

Murobbiyahnya/ Ustadzahnya. Atau adik-adik tingkat yang akhirnya tidak mau lagi

ngaji karena kecewa dengan kakak tingkatnya yang sebelumnya dikaguminya.

Kelihatannya amat naif..tapi itulah yang terjadi.

Tetapi sebaliknya, banyak juga yang kita jumpai seorang akhwat yang melejit karier

dakwahnya, karena kekagumannya kepada Murobbiyahnya atau kakak tingkatnya

yang telah lama berkecimpung di dalam jama’ah.

Dulu, (semoga sekarang tidak lagi..) Saya termasuk akhwat yang mudah

terpengaruh oleh pribadi-pribadi di luar diri saya. Dalam waktu singkat bisa

membuat saya begitu apresiatif dengan amanah da’wah. Tapi juga bisa membuat

saya mati langkah karena kecewa dengan figur senior yang telah terlanjur bagus di

benak saya.

Masih sangat lekat dalam ingatan..beberapa kejadian yang kemudian menjadi

penguat di kemudian hari. Saat itu kami mengadakan baksos. Kepanitiaan banyak

melibatkan akhwat juga ummahat. Ada seorang ummahat yang dengan semangat

sekali memberesi meja..dari meja satu terus pindah meja yang lainnya. Pokoknya

semangat sekali beliau saat itu. Padahal..kondisinya sedang hamil besar. Ternyata

tanpa beliau sadari, pemandangan itu memberikan suntikan semangat di benak

kami..para akhwat..bahkan banyak yang menyimpannya di file bawah kesadaran dan

menjadikan semangat di kemudian hari.

Juga, suatu saat, Yayasan kami mengadakan Baksos di luar kota . Ada Ummahat

yang walaupun sedang hamil muda, beliau tetap bersikeras untuk menghadirinya.

Padahal kondisinya tidak terlalu bagus saat itu. Entah karena ingin mendampingi

kami atau sebagai wujud tanggungjawab beliau sebagai ketua Yayasan. Perjalanan

ke luar kota dengan sepeda motor kala itu..yang sebenarnya tidak terlalu jauh,

beliau muntah-muntah sampai tiga kali. Dan..benar juga ..kehadiran beliau amat

mempengaruhi semangat adik-adik yang sudah dari pagi disana.

Dari diskusi beberapa kali dengan adik-adik…ternyata ada sebuah semangat untuk

tetap istiqomah di jalan ini, atau untuk tetap semangat mengemban amanah dakwah

karena faktor teladan. Faktor ingatan akan seseorang yang pernah dikenangnya.

Dan akhirnya pada kesimpulan bahwa alangkah pentingnya faktor teladan ini.

Memang hal seperti ini rentan sekali…tetapi pada kenyataannya banyak yang seperti

itu.

Sebuah kata, seberapa pun bagus seseorang beretorika, pengaruhnya tidak akan

Page 13: MUSLIMAH YG KUNANTI

lama kalau kemudian pribadi yang menyampaikan ternyata amat jauh dari apa yang

pernah di sampaikannya. Begitu orang menemukan ‘cela ‘ atas diri seseorang

biasanya apa yang di sampaikan di lain waktu tidak akan terlalu diperhatikan lagi.

Walaupun hal yang di sampaikan itu adalah suatu kebenaran. Tanpa kekuatan

ruhiyah, perkatakan itu tidak akan sampai pada hati orang yang mendengarnya.

Dari pengalaman-pengalaman itu…saya mengambil kesimpulan bahwa keteladanan

adalah sebuah tuntutan. Harus disadari bahwa setiap diri adalah wajib untuk

menjadikan dirinya sebagai model. Tidak untuk menghilangkan keikhlasan atau yang

lainnya tetapi itu adalah kewajiban yang secara otomatis melekat di setiap pundak

seorang muslim/muslimah.

Muslimah yang telah bekerja harus membebani dirinya untuk tetap seperti semula.

Tetap aktif sebagaimana dulu sewaktu masih kuliah atau ketika masih mempunyai

banyak waktu luang. Walaupun aktivitasnya dalam bentuk yang berbeda, tetapi

ketika dia mampu menunjukkan bahwa kariernya tidak menghalangi dia untuk tetap

berkiprah, ternyata itu mampu memberikan energi bagi juniornya ketika nantinya

berkarier juga ia akan bercita-cita seperti seniornya tersebut.

Begitu juga akhwat-akhwat yang mampu tetap eksis kiprahnya setelah memasuki

dunia rumah tangga. Ternyata mereka-mereka itu sering jadi rujukan akhwat-

akhwat yang masih lajang. Paling tidak, mampu memberikan gambaran bahwa

rumah tangga bukanlah suatu halangan untuk tetap eksis dalam dakwah. Juga

ummahat yang kemudian sibuk dengan anak-anaknya. Beliau- beliau yang aktif itu

mampu memberikan energi bagi adik-adiknya.

Mata rantai itu ternyata berlanjut, tidak terputus. Seorang ustadz atau ustadzah

bertanggungjawab atas keteladanan terhadap mad’unya atau obyek da’wahnya.

Seorang ummahat bertanggungjawab keteladanan bagi junior-juniornya. Bagi yang

sudah punya jundi banyak akan menjadi rujukan bagi ummahat yang masih baru

nikahnya. Bagi yang sudah terjun langsung ke dalam masyarakat tentu akan di lihat

adik-adik yang masih di lingkungan ideal (sekolah dan kampus ) sebagai rujukan.

Rantai keteladanan itu bersambung secara alami. Maka kewajiban memaksa setiap

diri untuk istiqomah dengan nilai-nilai yang telah di peroleh dari tarbiyah adalah

sebuah keniscayaan. Bahkan bagi seseorang yang berada di level bawah macam

kita-kita ini..kewajiban menjadikan diri sosok model itu adalah kewajiban.

Setiap muslim/muslimah harus memaksakan dirinya untuk menunjukkan bahwa

dirinya adalah sosok yang bisa dilihat. Ini lho…orang yang telah tertarbiyah itu.

Begini lho akhlaknya orang yang telah mengenal Islam secara lebih mendalam. Dan

yang paling pasti…begini lho orang islam itu…

Dengan kesadaran diri bahwa kewajiban menjadikan diri sebagai sosok teladan..di

harapkan kefuturan karena faktor figuritas yang terjadi di manapun akan banyak

terkurangi. Tidak ada lagi uangkapan keheranan sekaligus kekecewaan bahwa

ternyata teori yang ada tenyata tidak mampu membentuk pribadi yang nyata.

Kita semua menyadari bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Disetiap sisi

kehidupan manusia, Islam telah menetapkan aturannya. Yang menjadi PR kita

sekarang adalah seperti apa sih manusia Muslim itu ?

Sedih kan ketika kita membaca berita-berita kriminal media kita… Yang sering di cap

Page 14: MUSLIMAH YG KUNANTI

teroris..dia muslim. Pembunuh, perampok, pemerkosa, pencuri dll…ketika

ditanyakan agamannya..ternyata Islam. Bahkan ketika terorisme merebak…seakan

lebel teroris itu melekat di jidat orang Islam.

Maka tak bisa dipungkiri…bahwa keistiqomahan kita dengan nilai-nilai islam yang

telah kita perolah bukan hanya masalah diri pribadi kita semata. Yang berujung pada

masuk surga atau neraka, tetapi berpengaruh pada pribadi di luar kita, tentu sesuai

dengan kapasitas kita sebagai apa. Dan lebih celaka lagi..kalau kemudian

keteladanan itu membawa imbas akan nama Islam itu sendiri, agama yang kita

yakini kesempurnaannya. Beragama Islam…tapi kok…bukan lagi…Pakai jilbab/

jenggotan tapi kok… Dah ngaji…tapi kok…Nah lho…Wallahualam bishowab ! Sumber: kelilingku..

MUSLIMAH MANJA Oleh : Atik

Sebenarnya serba salah juga sih ya menyikapinya. Perlu atau tidak disalahkan. Atau

siapa yang perlu disalahkan juga tidak jelas. Atau akunya yang bermasalah dengan

sudut pandangku ? Bisa jadi. Itu lho tentang model akhwat dan Ummahat ‘manja’.

Aku termasuk yang paling gregetan dengan tipe-tipe seperti itu. Manja dan tidak

mandiri. Kalau masalahnya karena memang tidak bisa atau karena masalah yang

benar-benar tidak bisa diubah..aku bisa maklum kok. Tetapi kalau faktornya malas

belajar dan kurang tekadnya..Hiiiiihh…gregetan aja bawaannya. Kalau anak kecil

pingin juga ngejitak deh !

Pernah Ikhwan teman sekantorku kecelakaan. Hampir dua bulan beliau tidak bisa

ngantor. Kendaraan yang beliau punya ‘hanya’ sepeda motor. Penghasilan utama

hanya dari gaji dan TC aja. Dan rumah di Luar kota. Tiga anaknya semua sekolah

didalam kota karena memang selama ini masalah transport tidak masalah, setiap

hari bareng abinya.

Selama tidak ngantor otomatis kan tidak mendapat TC..so, harus pandai-pandai

mengatur uang belanja. Beliau minta tolong padaku untuk antar jemput anak-

anaknya. Jadilah dua bulan penuh aku bolak balik antar jemput anak-anak itu.

Secara ukhuwah, aku berterimakasih sekali diberi kesempatan ladang amal seperti

itu yang akhirnya memang mendekatkan hati-hati kami.

Tapi aku melihat ketidakefektifan di sini. Selama beliau tidak bisa mengendarai

sepeda motor, istrinya kemana-mana naik becak. Dan antar jemput anak-anak harus

di lakukan oleh akhwat lain kalau tidak berarti harus boros di ongkos jika naik

angkot. Padahal sepeda motor di rumah menganggur dan istri dalam kondisi sehat

wal afiat.

Yang membuat aku tidak mengerti, ketika aku minta ijin untuk mengajari ummahat

itu naik motor, beliau tidak mengijinkan, dengan alasan kasihan sama istrinya kalau

harus mengendarai sepeda sendiri. Takut kecelakaan dan lain sebagainya. Pusing

juga..afwan..aku bingung dengan jalan pikiran ikhwan.

Sama ketika aku minta ijin kepada seorang ikhwan untuk mengajari istrinya bawa

mobil. Beliau tidak mengijinkan. Memang semenjak beliau melanjutkan S2nya di

Page 15: MUSLIMAH YG KUNANTI

Surabaya ..aku jadi punya profesi sampingan… jadi sopir pribadi. Ayahnya yang

dalam kondisi sakit dan harus sering ke dokter..tidak bisa tidak harus diantar pakai

mobil kemana-mana.

Bukan ingin mengeluh. Tapi kadang timbul kasihan kalau kebetulan aku tidak bisa

membantunya, dan tidak ada yang bisa dimintai tolong lagi, akhirnya ke dokternya

tertunda. Beberapa kali sih..berkhayal, coba mbaknya bisa bawa mobil..kan lebih

meringankan..batinku.

Pernah juga, ketika aku iseng main ke rumah ummahat. Wuih..keadaannya

berantakan sekali. Cucian yang harus disetrika menggunung. Ketika tak tanya..mang

kenapa Mbak kok belum disetrika ? Ternyata..setrikanya rusak. Beliau

bilang..biasanya abinya yang suka mbenerin hal-hal seperti itu. Mau di bawa ke

tukang servis tidak sempat karena anak-anak tidak bisa ditinggal. Sedang abinya

sedang ada urusan dakwah(jaulah) selama seminggu. Ternyata ketika

kulihat…weleh…kabelnya lho hanya terlepas sebelah. Di buka, sambung, selotip.

Beres deh…

Ada lagi..yang lucu dan bikin terharu. Berhari-hari aku memergoki seorang ummahat

bolak-balik ke warung makan. Membeli nasi dan lauknya. Padahal menurut

perkiraanku penghasilannya ‘tidak mengijinkan’ untuk seperti itu. Ketika iseng tak

godain..ga masak tho Mbak..marung mulu nih ?

Beliau bilang..iya dhe’..habisnya kompor di rumah sudah tidak bisa menyala sih.

Nunggu Abinya aja deh buat mbenerinnya…Hah ? Kaget juga sih..hanya nyabutin

sumbu kompor aja tidak bisa ? Mau nunggu abinya ? Bukankah waktu itu Abinya

sedang jadi sukarelawan ke Aceh…sebulan lagi ! Akhirnya…dengan prihatin..kita-kita

juga yang akhirnya nyabutin sumbu kompor itu.

Menjadi Ummahat atau Akhwat yang manja memang bukan melanggar syari’at. Juga

buat para suami..memanjakan istri..tidak boleh ini tidak boleh itu juga bukan suatu

yang dilarang agama. Atau mungkin malah di anjurkan kali ya ? (mosok sih ? gini

nih pertanyaan akhwat yang belum pernah merasakan dimanja suami…hehehe..)

Buat kita-kita akhwat yang pengangguran..seneng-seneng aja sih menolong

kesulitan saudara. Itu kan ladang amal buat kita-kita. Indahnya ukhuwah memang

diantaranya seperti itu.

Hanya, kalau dari sudut pandangku…kemanjaan kita sering sekali menyulitkan kita

sendiri. Aku termasuk yang punya anggapan kita harus mandiri. OK lah ..mau

dibilang narsis ya ga papa deh.. Atau kalau memang terpaksanya suami kita tipe

baru merasa ‘jadi suami’ kalau kita repotin dan kita tergantung padanya..ya kalau

pas ada dia..kita bersikap manja aja..apa-apa minta tolong suami..seberapa repot

sih jadi istri yang manja ? (Hehehe..soalnya aku tipe yang suka memanfaatkan sifat

ga tegaan Ayah sama Masku sih..)

Ada masanya..kita harus mandiri. Apalagi tipe suami yang pegawai macam kita-kita.

Yang berpindah-pindah terus-terusan. Atau yang punya pasangan yang aktif di

dakwah. Sering beliau harus meninggalkan rumah untuk jaulah beberapa hari. Atau

seperti keadaan-keadaan yang tak pernah di duga seperti peristiwa tsunami aceh,

banyak ikhwan kita yang ke Aceh sebulan atau bahkan lebih.

Untuk akhwat yang masih punya banyak waktu luang, gunakan waktu untuk banyak

Page 16: MUSLIMAH YG KUNANTI

belajar. Belajar apa saja. Karena sangat bisa jadi, ilmu itu tidak langsung kita

terapkan tapi sangat dibutuhkan entah berpuluh tahun yang akan datang. Sangat

bisa jadi. Kalau ilmu itu sudah kita kuasai, pastilah akan lebih memudahkan kita. Lha

daripada waktu habis buat mikirin kapan nikah..kan mending belajar apa kira-kira

ilmu yang dibutuhkan setelah pernikahan tho ? hehehe..

Pernah membaca Ikhwanul Muslimin dalam masa tribulasi ? Ketika para Ikhwan di

penjara berkali-kali dan masa yang cukup lama, bertahun-tahun. Pernah sekedar

membayangkan tidak bagaimana cara ummahat dan akhwat itu bertahan tanpa

ikhwan –ikhwan mereka ? Mencukupi, menghidupi diri dan membesarkan anak-

anaknya ? kehilangan sumber maisyah, kehilangan orang yang selama ini siap

membantu ?

Bukan hendak menakut-nakuti..tapi bukankah kita sendiri sadar bahwa ujian dalam

dakwah adalah sunnatullah ? Mihnah dalam da’wah adalah cara paling efektif dari

Allah untuk memurnikan dakwah itu dari orang-orang yang benar-benar ikhlas

berjuang untuk kalimat Allah dengan yang hanya lil..yang lain. Karena orang yang

berjuang bukan karenna Allah..tentunya akan segera mundur ketika menemui ujian-

ujian dalam dakwahnya.

Pada saat seperti itu ..kadang aku berpikir, dimanakan posisiku ? Menjadi beban

yang semakin memberatkan beban jamaah dengan ketidakmandirian dan kemanjaan

kita ? Atau merupakan bagian dari beliau-beliau yang mampu memberi kontribusi

untuk meringankan beban dakwah ? Yang jelas…semoga Allah mengijikan kita

semua untuk menempati posisi yang mampu meringankan beban kita sendiri dan

beban jama’ah…amien. Wallahu’alam bishowab !

jember, 10.00

buat sodara2ku..afwan jiddan..bukan menganggap kebanyakan ummahat itu

manja..peristiwa2 itu hanya bagian dr kepingan masa dlm hidupku..aku yakin, lebih

banyak ummahat yg mandiri..dengan tarbiyah ini..aku yakin, telah mampu

membentuk antum semua menjadi pribadi2 yg kuat..goresan ini hanya untuk bahan

renungan saja… masalah setuju ga setuju kan wajar aja ..ya kan ? Sumber: kepingan masa dlm hidupku..

TO BE A HAPPY SINGLE Oleh : Atik

“Mbak kapan nikah ?” “Kenapa sih kok belum nikah juga?” Pertanyaan-pertanyaan yang semisal itu telah aku dengar ratusan kali. Dengan segala variasi susunan katanya. Dan dari puluhan orang yang berbeda dalam. Susana berbeda, dan maksud yang berbeda dan ekspresi yang berlainan pula. Baik langsung, leat e-mail ataupun chatting. Tanggapannya, tentu saja berbeda pula. Memang pertanyaan itu makin sering kudengar ketika usiaku diatas dualimaan dan dalam kenyataan bahwa anak-anak di sekitarku yang sebaya denganku telah menikah pula. Dan kuyakin, semakin kesininya akan

Page 17: MUSLIMAH YG KUNANTI

sering kudengar pertanyaan itu. Tambah variasi mungkin malah ya…hehehe..kayak apa aja… Tidak di sekitar rumah, di lingkungan ikhwah, atau pun di kantor. Dan reaksiku tergantung sekali siapa dan untuk apa pertanyaan itu dilontarkan. Kadang kesal, kadang tertawa atau kadang biasa aja. Tidak perlu dijawab, cukup beri dia pertanyaan balik. Dah..selesai. Khuznudhzon aja…pertanyaan itu sebagai tanda cintanya untuk kita. (Cieeee….pede aja lagi !) Kenapa ya, aku kok belum nikah? Hehehe..aku juga tidak tahu kenapa. Ketika kata itu terlontar, kadang kujawab, “iya..ya dhe’..kenapa ya Mbak belum nikah ? Tanya ke Allah aja yukk…atau kalau yang bertanya orang-orang kantor biasanya kujawab dengan tertawa sambil canda aja. “Lha..saya kan baik hati Bu orangnya…Kan nunggu barengan sama Ibu…sama anak Ibu” seperti biasa, sambil nyingir aja. Kalau dengan ikhwah, adik-adik misalnya yang bertanya, yah….balikin aja pertanyaannya ke mereka. Kenapa ya kok lum nikah ? Yah..ga tahu ya..bantuin dong dhe’… Tapi kalau yang bertanya ummahat atau akhwat atau ikhwan yang sudah paham, terkadang ujungnya jadi kesal. Seringnya seperti itu. Apalagi ketika dia sudah mulai memperlebar pembicaraan dengan mengemukakan data yang menakutkan dan menyalahkan kita. Misalkan dengan menceramahi, “Iya benar jodoh di tangan Allah..tapi usaha kita Apa ? kalau tidak diambil-ambil akan tetap di tangan Allah.” Lha memangnya aku disuruh pakai mik nya masjid..berhalo-halo aku aku ingin nikah tha ? Kan aneh..kalau semua orang harus tahu apa yang kita ikhtiarkan selain doa. Setelah itu disambung dengan daftar ‘kekhawatiran’ usia melahirkan di usia segini tuh resiko tinggi. Terus akan berkaitan dengan usia produktif seseorang. Ntar anti sudah pensiun masih punya anak-anak kecil, terus biaya sekolahnya nanti bagaimana ? Lha kok ya kurangkerjaan amat..tidak ditakuti saja kita sudah takut, lha ini kok malah di tambah-tambahin. Kalau sudah kesana ..biasanya aku seperti punya mainan. Mempertanyakan materi keislaman yang pernah diterimanya. Bagaimana pemahaman dia tentang jodoh, takdir Allah, tsiqobillah dia ke Allah dan juga tentang keadilan Allah. Palagi seperti dulu yang heboh di ‘ucapan’..orang yang mengaku pengamal sunah nomer satu bahkan yang diluar dirinya dihukumi sesat..kok masih seperti itu. Gimana pemahaman aqidahnya ? Itu kan bukan hanya sekedar materi tetapi sesuatu yang pada akhirnya harus diaplikasikan dalam setiap kehidupan kita. Sikap hidup kita. Karena bawaanku itu ndableg, cuek dan easy going..mungkin orang itu jadi gregetan kali ya. Tuduhan-tuduhan bahwa aku terlalu asyik dengan aktivitasku, dengan karirku dan lain sebagainya, dipikir dengan itu semua jadi tidak ingin menikah. Padahal aslinya ya sama aja..kadang bete juga. Sebenarnya semua pertanyaan yang mereka lontarkan, apapun jawaban yang kita

Page 18: MUSLIMAH YG KUNANTI

berikan jadi serba salah. Karena sebenarnya yang mereka minta itu kartu undangan. Tanggal ini lho aku nikahnya. Belum juga usiaku tiga puluh, sudah sangat sering pertanyaan itu mampir ke telingaku. Lha bagaimana nanti ? Apa ga habis waktuku untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu ? Kan mendhing dicuekin aja kan ? Walaupun terus terang aku jadi enggan untuk lebih dekat dengan orang-orang yang bermulut tajam juga usil. Bukan kenapa-kenapa, jaga hati dan stamina ruhiyahku aja sih… Semoga Allah menggolongkanku sebagai hambaNya yang bisa menjaga khuznudhzonku kepadaNya. Aku termasuk orang yang sangat percaya bahwa apapun yang Allah berikan padaku adalah sesuatu yang terbaik untukku. Memang mungkin bukan yang terbaik menurut ‘kacamata’ masyarakat umum, atau terbaik buat antum yang sudah pada nikah dini, atau bahkan ‘kacamata’ Ayah Ibuku sebagai orang yang sangat aku cintai. Tapi itulah yang terbaik yang di berikan Allah untukku. Allah menunda keinginanku untuk menggenapkan setengah dienku, karena kuyakin Dia punya rencana besar dibalik itu semua. Sangat bisa jadi dengan tarbiyahnya.. Allah ingin menguatkan sisi lemahku yang selama ini tidak aku sadari. Atau Allah ingin menyiapkanku supaya aku siap dengan kehidupan didepanku. Allah Maha Tahu apa yang akan terjadi dengan masa depaku, dan dengan kondisi seperti apa yang dibutuhkan untuk melewati itu semua. Juga bisa jadi, Allah menunda itu semua, supaya akhirnya aku bisa sekufu dengan jodoh yang Allah persiapkan untukku. Semua hanya Allah yang tahu. Yang harus kulakukan hanya memperbaiki kualitas diriku dari hari ke hari agar semakin baik dimata Allah dan senantiasa kuznudzhon kepadaNya. Aku bukan terus ingin agar akhwat-akhwat yang sepertiku (yang sampai sekarang belum menikah) untuk mengambil sikap yang sama denganku. Kita jelas berbeda. Tapi mungkin kalau aku boleh memberi masukan, terlalu sayang kalau waktu yang kita punya habis hanya untuk memikirkan omongan orang. Memikirkan persepsi orang. Lha wong…orang yang nakut-nakutin kita dan ngomong ga enak ke kita aja..sangat bisa jadi dia sudah lupa dengan apa yang diucapkannya ..kok kitanya malah terjerembab dalam ketakutan semua kita. Kekufuran, ketidaksabaran dan ketidaksyukuran. Kawan..yang kuyakin, tidaklah Allah meringankan kaki seseorang datang kepada kita, kecuali kita diharuskan mengambil hikmahnya. Pasti ada rencana besar dari Allah untuk kita. Kuyakin, semua untuk kebaikan dunia dan akhirat. Hanya saja, kita seringnya kurang bisa merasakanya. Tidak ada yang menimpa kita, kecuali yang terbaik untuk hidup kita. Apapun itu. Pun masalah jodoh tadi, yang sering membuat kita menjadi kufur dengan nikmat Allah. Yakinkan dalam diri kita, bahwa apapun yang terjadi atas diri kita, adalah yang terbaik. Kalau kita yakin, kita tidak pernah melakukan sesuatu yang Allah tidak ridho.Misalkan,

Page 19: MUSLIMAH YG KUNANTI

menolak pinangan laki-laki sholih yang datang tanpa alasan yang syar’i. Yakinlah bahwa apa yang sedang kita alami bukanlah fitnah diri yang seperti yang dikatakan oleh Rosullullah. Ketika ikhtiar secara syar’i sudah di upayakan, juga doa tak henti dipanjatkan, tidak perlu bersedih ketika jodoh itu belum juga datang. Tidak ada dosa bagi yang belum menikah, berapapun usianya. Bukan aib bagi muslimah yang secara masyarakat umum di katakan terlambat nikah. Semua hanya menjalani takdir masing-masing diri saja. Yakinkan dalam setiap diri..bahwa Allah akan mempertemukan dengan seseorang yang terbaik untuk antum. Dalam keadaan yang terbaik. Dan pada waktu yang terbaik pula. Harus ada kesadaran dalam setiap diri bahwa keadaan setiap diri itu berlainan. Karakter ujian yang diberikan untuk setiap manusia adalah, Allah selalu menguji kita semua pada titik terlemah kita. Coba rasakan. Tahukah kenapa ? Tidak lain karena Allah ingin melihat kita menjadi hamba Allah terbaiknya. Ketika menghadapnya kelak, sudah tidak ada sisi lemah dalam diri kita. Ada hamba yang diuji dengan kefakiran, ada yang di uji dengan pernikahan, ada juga yang di uji dengan orang tuanya. Atau pun dengan jodohnya. Subhannallah..Allah lah dzat yang Maha Tahu di mana letak sisi lemah kita. Dan Dia lah yang Maha Tahu mana yang harus di kuatkan. Tetaplah jaga khuznudhzon kita kepada Allah. Ketika kita tidak sabar minta di segerakan terangkatnya beban dari pundak kita, sementara proses tarbiyah dari Allah tidak kita lewati dengan baik, yakinlah belum tidak akan bahagia saat itu. Allah mempunyai takaran yang tepat atas segala Sesuatu. Kawan..jika diri masih bergelut dengan ujian Allah, bersabarlah. Yakinlah Allah tidak bermaksud selain hanya ingin melihat kita menjadi hamba yang paling baik ketika menghadapNya kelak. Satu-satunya cara untuk menguatkan sisi lemah kita, hanya dengan menguji kita. Itu saja. Allah tidak pernah dzholim dengan hambaNya. Bahkan rahmatNya melangit luas untuk hamba-hambaNya yang patuh dan tunduk pada setiap perintahNya dan laranganNya. Dan semoga kita termasuk bagian dari hamba terbaik itu. Amien…! Wallau’allam bishowab ! Jember, 18102005 7:12 Buat qq..jzklh ya..udah mengingatkan aku akan sesuatu untuk mbak piet,mbak dah,mbak lis..dan mbak2ku yg masih sorangan wae..afwan, bukan maksud minterin..pi sepertinya sayang lho, kalau sampai harus kehilangan keceriaan hanya karena hilangnya keridhoan kita akan takdir Allah..kalau Allah menetapkan kita masih aja sendiri saat ini..pilihlah untuk jadi single yg happy...afwan ya..tulisannya gue bgt githu lho... Sumber: chattingku kmrn

MENYADARI KEHADIRAN PENOLONG KITA…….. Oleh : Atik

Page 20: MUSLIMAH YG KUNANTI

“Tidak usah sedih Ukh! Aku tidak papa kok.. Sakit ini kan yang ngasih Allah..suatu saat pasti Dia akan mengabulkan do’aku, supaya Allah mengangkat beban ini dariku! Janji Allah itu pasti kok!” Lucu kedengarannya, Ia yang sakit…tetapi justru Ia yang selalu menguatkanku. Habisnya rembes sih setiap kali aku melihat keadaannya. Tinggal tulang berbalut kulit. “Anti tahu, mungkin belum saatnya Allah menyembuhkanku. Tapi Aku tidak perlu sedih kan ? Dia selalu menolongku kok. Lihatlah..hampir setiap hari aku bisa melihat anti dan saudari-saudariku yang lain. Aku mempunyai ayah, ibu dan adik-adik yang setia bergantian menungguiku di sini. Anti lihat bapak yang di ujung sana itu. Keluarganya hanya datang ketika malam hampir menjelang saja. Tak kulihat ada yang menjenguknya. Juga Ibu di sana itu, hampir setiap saat beliau merintih, sepertinya amat kepayahan “ lanjutnya di sela suaranya yang lirih. “Malah dengan sakit ini, banyak kebaikan yang aku peroleh. Bukankah hampir semua buku anti sudah kubaca? Dan…sepertinya anti mesti siap-siap hafalannya ketinggalan dariku. Setengah juz lagi..hafalan kita sama!” katanya sambil nyengir lebar. “Boleh…kutunggu !” sahutku akhirnya walau dengan mata yang tidak bisa mengering. Baru tadi Ibunya memberitahuku, kata dokter harapan hidupnya tidak lama lagi. Hanya keajaiban yang akan meloloskannya dari maut katanya. Mengingat apa yang tiada memang mudah. Terlebih sesuatu yang sangat kita dambakan. Menjadi hamba Allah yang bersyukur bukan perkara yang mudah. Bahkan Rosullullah sampai kakinya bengkak karena sholat malamnya saking inginnya menjadi hamba yang pandai bersyukur.. Kita manusia…yang ketika satu kenikmatan tertunda, begitu mudahnya rasa syukur hilang. Bagaikan embun yang tertimpa mentari, sulit mempertahankan diri.. Begitu nikmat yang kita inginkan tertunda, seakan semua indra menjadi terpusat kesana. Semua pandangan tertuju ke satu arah semata. Memandang diri menjadi orang yang paling lara. Menganggap diri orang yang tidak pernah bahagia. Sedangkan ketika ingatan menghitung kenikmatan orang lain, seakan semua kemudahan itu justru menjadi milik orang lain. Bukan diri kita. Kalau sudah seperti itu..alangkah sulitnya menjadikan hati penuh dengan kesyukuranNya. Allah berjanji akan mengabulkan semua pinta. Apalagi yang terlantun di waktu-waktu istimewa. Dan semua mengetahui..setiap janji Allah adalah pasti adanya. Dia tidak pernah ingkar dengan janjiNya. Kelemahan kita adalah..kita serignya tergesa dengan semua pinta. Inginnya tak tertunda. Padahal Dia ingin mengabulkan pinta kita pada saat yang tepat! Dan Allah mengetahui dengan pasti saat itu. Sedangkan nafsu kita selalu menginginkan do’a terkabul selang tak lama dari kita memanjatkannya. Dan dalam bentuk yang nyata. Kawan…kalau kita renungkan, ada yang indah dalam pertolongan Allah…dan anehnya

Page 21: MUSLIMAH YG KUNANTI

sangat sering tidak kita sadari. Kita tidak menyadari penolong-penolong dari Allah tersebut. Berapa seringnya itu terjadi pada kita. Allah menguji kita dengan kefakiran. Dan kita berdo’a secepatnya Allah mengangkat kita dari ujian itu. Dari Lilitan Hutang misalnya. Saat itu seakan dunia begitu menghimpit kita. Seakan hanya orang lain saja yang di karuniai kelapangan rizki. Padahal kalau kita menyadari..sebelum Allah mengabulkan do’a kita pada saat yang tepat suatu saat kelak.Lihatlah ! Dalam tenggang itu..Allah mendampingkan begitu banyak kemudahan pada kita. Begitu banyak kenikmatan yang seharusnya tidak luput kita syukuri. Tidak kah kita sadari, dengan dipertemukan oleh Allah..orang yang meringankan beban lilitan utang kita, atau dilunakkan hutang kita. Atau diperpanjangnya waktu pelunasan hutang kita..itu semua adalah cara Allah untuk menolong kita. Bahkan dipertemukannya kita dengan orang yg jauh lebih fakir dari kita..bukankah itu adalah cara Allah untuk menguatkan kita?.. Sehingga mental kita tetap bisa menanggung beban, karena ternyata masih ada orang yang lebih menderita dari kita dan ia kuat!... Hingga pada saat yang tepat Dia angkat beban kita. Dengan dimudahkan rizki, atau dengan jalan yang lainnya? Janji Allah tidak pernah salah. Dia adalah Pengabul Do’a..Dia hanya ingin meninggikan kualitas iman kita. Itu saja ! Kebaikan yang sering tidak kita sadari. Juga masalah jodoh. Ketika saat itu belum tiba..seakan jiwa begitu berat menanggungnya. Semua sakit seakan berkumpul disana. Seakan diri terlempar di pojok-pojok kehidupan dan hanya orang lain saja lah yang berhak menerima kebahagian itu. Sementara do’a tak terhitung..mengalir bagaikan air bah. Diwaktu-waktu mustajabah. Disisi lain kita meyakini Allah pasti akan mengabulkan do’a kita. Tetapi nafsu selalu membisiki kita..kenapa selalu orang lain yang bahagia ? Kawan…tidakkah kita sadari..bahwa Allah tidak akan menguji kita melebihi kemampuan kita? Juga tidakkah kita yakini bahwa Allah akan mengabulkan do’a-do’a kita? Begitu juga keyakinan kita atas takdir Allah..kemana semua atsarnya ? Tertinggal di lembar-lembar catatan kah? Pada saat seperti inilah seharusnya ilmu itu kita bunyikan. Tidak kah kita sadari..bahwa Allah hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kita. Jodoh yang tepat dan juga pada waktu yang tepat pula! Dan dalam setiap hembusan nafas kita…Allah selalu menghadirkan penolong-penolong untuk kita. Tidak kah engkau sadari begitu besarnya kasihNya untukmu ? Lihatlah..Allah melunakkan hati kedua orang tuamu..sehingga tidak pernah mereka mendesak dan menyalahkanmu. Allah mempertemukanmu dengan orang-orang yang senantiasa menguatkanmu. Allah juga menghadirkan orang-orang yang jauh lebih berat

Page 22: MUSLIMAH YG KUNANTI

bebannya daripadamu sebagai cermin, sebagai penguat dirimu. Allah menjagamu dengan lingkungan yang membuatmu sibuk., sehingga beban bisa engkau alihkan..walau kadang untuk sementara. Allah juga yang selalu memudahkan semua urusanmu. Allahlah yang menghadirkan saudara-saudara seimanmu yang siap menolongmu. Kawan…Pandang sekelilingmu ..Alangkah indah semua rajutan skenarioNya. Alangkah indahnya setiap kepingan-kepingan peristiwa yang Dia tata begitu indah sehingga membentuk bingkai kehidupan yang tanpa cacat cela. Kemanakah syukur dan ridho kita? Kemanakah bentuk khuznudhzon kita? Sementara tidak ada cobaan yang dia berikan kepada kita tanpa Allah berikan penolongnya . Kemanakah syukurnya ketika ujian itu pun adalah cara Allah menaikkan derajat keimanan kita? Tidak ada sedikit pun yang tidak indah..ketika itu dari Allah. Kawan…kuikut merasakan beratnya berkubang dalam ujian. Sakitnya seakan menggores jiwa. Tak terperikan. Tapi kita adalah hamba yang berharap menjadi hamba pilihanNya! Kita adalah prajurit-prajuritNya yang tertempa dengan tarbiyahNya. Tidak ada yang tak indah dalam hidup ini. Ujiannya adalah kenaikan iman kita. Karunianya pun adalah limpahan rahmatNya. Subhannallah.. Surga, ampunan dan ridho Allah adalah janjiNya kalau kita bisa melewatinya. Kawan…mari sadari penolong- penolong yang dirancang oleh Allah disetiap lingkaran ujianNya. Jangan pernah berputus asa. Jadilah hamba Allah yang pandai bersyukur di setiap nikmatNya…dengannya semoga surga, ampunan dan ridhoNya menjadi milik kita. Amien ! Wallahu’alam bishowab ! Buat dhe vi’ dan dhe afri…setiap penantian pasti ada akhirnya..setiap perjalanan pasti ada saat berhentinya. Keep istiqomah ya.. Dari bumi Jawa dengan sepenuh cinta untuk kalian berdua…muach..muach deh pokoknya..hihihi.. Untuk seseorang Mas..yang menyadarkanku ttg pusat dukaku sendiri..jazakkallah…kalo dirasa, ternyata sakit juga ya mas?...:-)) untuk seorang saudara ’kembar’ yg telah berbilang bulan terbaring sakit : Syafakillah,..Aku juga yakin..suatu saat, janji Allah itu pasti akan tiba ! Bersabarlah saudariku.. Sumber: curhat adhe2ku..juga kepingan dr kehidupanku

MENJADI MUSLIMAH YANG DINANTI Oleh : Atik

Page 23: MUSLIMAH YG KUNANTI

Terkejut juga mengetahui hasil angket yang kami sebarkan. Ternyata sambutannya subhannallah sekali. seratus lembar angket yang kami sebar kembali dan hasilnya seratus persen berminat mengikuti Pelatihan. Sebenarnya semua masih konsep. Modul juga baru selesai setengahnya. Hanya saja..karena penasaran bagaimana sih kira-kira antusiasme ummahat dengan rencana kami? Kebetulan hari Ahad kemarin ada Dauroh, sekitar seratus lebih ummahat yang mengikutinya. Saat itu kami gunakan untuk mengetahui minat mereka akan rencana kami. Yayasanku mempunyai ide untuk mendirikan Sekolah Ummahat. Dengan basis kurikulum pelatihan. Tiga bulan selesai. Lulusannya akan mendapat sertifikat. Untuk sementara kami baru siap menyelenggarakan sepuluh mata Pelatihan. Dari Psikologi Anak, Memotong Pola dan Menjahit, sampai Perencanaan Gizi juga Studi Gender semua kami siapkan. Dan subhannallah sambutan para ummahat itu sangat antusias…banyak diantara angket yang berisi sepuluh pilihan pelatihan ingin diikuti semua. Memang ada rasa syukur di hati ketika mengetahui begitu antusiasnya sambutan mereka. Tetapi sesungguhnya, kami sebagai penggagas konsep Sekolah Ummahat itu harus pontang-panting memikirkan siapa orang yang berkompeten mengisi materi tersebut. Alhamdullillah beberapa mata Pelatihan…kami memiliki ahlinya. Beliau-beliau yang mempunyai kafaah di bidangnya. Ketua Yayasan kami adalah Psikolog dan juga dosen Psikologi. Juga Simpatisan kami ada yang mantan aktivis Fiminis sehingga untuk masalah Gender beliau insyaAllah memang faham. Program ini pun atas usulan beliau yang melihat… ternyata para Feminis telah mendirikan sekolah Gender. Adalah tugas kita untuk mengcounter mereka, itu argumen beliau..padahal aku pun tidak ada pengetahuan soal Gender kecuali sedikit. Begitu juga…Dengan Ahli Gizi, Fisioterapi, Kegawatdaruratan..kami ada beberapa ummahat dokter yang mahir di bidang itu. Juga kewirausahaan ..ada kader kami yang memang muslimah yang telah berhasil di bidang ini. Beliau bahkan memimpin tiga CV dengan jenis usaha yang berbeda, dan berhasil. Yang menjadi masalah adalah…Pada mata Pelatihan Perencanaan Keuangan Keluarga, kami sama sekali tidak mempunyai ahlinya. Ketika dengan semangatnya aku menggambarkan kira-kira seperti apa model Pelatihan ini pun kami masih bingung siapa yang pantas untuk mengajarkan. Aku hanya menyebut Safir Senduk, Ahmad Gozali (keduanya Jakarta) atau Imam Supriyono (Surabaya). Padahal untuk mata Pelatihan ini peminatnya banyak, malah urutan ketiga setelah Psikologi Anak dan Konsoling Pernikahan. Ada yang membuatku tersentak saat mematangkan konsep itu. Beliau-beliau sepakat

Page 24: MUSLIMAH YG KUNANTI

menunjukku untuk mengajarkan mata Pelatihan itu. Dengan dalih..latar sarjanaku ekonomi akuntansi dan juga lulusan Jurangmangu. Wah…kok dibandingin ma Ahmad Ghozali sih ? Jauuuh banget dong… beliau kan dari STAN..dan memang asyik ulasannya soal perencanaan Keuangan RT ini. Jelas aku kelimpungan. Akhirnya dengan segala daya kumenghindar dari amanah itu sambil menjanjikan mencarikan Ikhwan bapak-bapak lulusan STAN yang beberapa ada di kantor lain di kota ini. Untuk sesi terakhir kita usahakan untuk diisi pak Imam Supriyono. Seringnya seperti itu. Kita yang berada pada disiplin ilmu itu tenyata ketika umat membutuhkan kita tidak mampu memberikannya. Ada sedih di hati memang ketika kusadari sepertinya ilmu yang Allah titipkan padaku tidak berbunyi pada akhirnya. Semakin terharu ketika ummahat-ummahat yang kemudian mendapatkan kesempatan untuk berbuat banyak kepada umat adalah beliau-beliau yang memang serius di bidangnya. Mereka-mereka yang meluangkan waktu dan juga tenaga lebih banyak untuk mendalami bidangnya. Spesialisasi itu di butuhkan pada akhirnya. Mereka mampu mengindentikkan dirinya dengan satu bidang tertentu. Kalau ingat Psikoloi, Ummahat di sini langsung tertuju ke Mbak Ketua Yayasan kami. Begitu juga ketika ingat isu-isu Gender ingatan kami langsung tertuju kepada Simpatisan ini. Subhannallah.. Adalah kesedihan ketika tidak ada yang bisa kita sumbangkan untuk umat padahal sesungguhnya kita mempunyai kesempatan, hanya saja sifat malas kita saja lah banyak mendominasi. Menyia-siakan kesempatan yang Allah berikan untuk kita. Menyia-siakan investasi amal abadi kita. Memang tidak ada kesalahan ketika kita memilih untuk tidak menjadi siapa-siapa. Untuk sepenuhnya hanya berperan sebatas tembok rumah, juga bukan suatu kesalahan. Tetapi mungkin yang menjadi renungan kita adalah kita di nanti masyarakat ini. Besar mereka berharap kepada kita. Aku teringat pesan seorang masyaikh da’wah ini…jadikan diri kita adalah pelayanan masyarakat. Berguna dengan kehadiran kita dimanapun kita berada. Setiap datangnya adalah kemaslahatan bagi umat. Setiap berlalunya ada kebaikan yang kita tinggalkan. Dan..semua itu hanya bisa kita lakukan apabila kita mempunyai sesuatu keahlian sehingga kita bisa meninggalkan sesuatu. Seorang yang fakir tentu tidak akan bisa memberi. Yuukk..membina diri untuk menjadi Muslimah yang dinanti umat ini...Wallahu’alam bishowab. Sumber: konsep sekolah ummahat

KALAU ADA YANG TERBAIK …ITU UNTUKMU… Oleh : Atik

Page 25: MUSLIMAH YG KUNANTI

Sepertinya kita-kita ini mesthi bersyukur dengan semua kemudahan yang telah Allah berikan kepada kita. Hidup di zaman sekarang sepertinya serba dimudahkan. Perjalanan yang jauh bisa dipercepat. Makanan pun tak perlu diributkan. Dengan aneka rasa dan macamnya tentu saja. Begitu juga dengan teknologi yang lainnya. Dalam menyikapi kemudahan hidup kita, ada ajaran Rosullullah yang patut kita renungkan. Ketika harta melimpah di tangan justru Rosullullah mulia dengan kezuhudannya. Kehidupan Rosullullah dan juga istri-istri beliau adalah zuhud. Tetapi kalau kita cermati…ada yang unik dengan penyikapan Rosullullah terhadap harta dunia. Dan ini bisa menjadi renungan. Rosullullah ketika itu menyangkut kenikamatan dirinya..dan cenderung membuat dirinya terlena..beliau kita dapati akan berzuhud ria. Tidak ada kemewahan di dalam kehidupannya. Baju beliau, sandal beliau, makanan beliau sederhana. Walaupun makanan bergizi tinggi tetapi tidak pernah dalam kadar yang berlebihan. Apatah lagi sampai bermewahan. Tapi..mari coba kita ingat fasilitas yang beliau pakai untuk memudahkan jihad dan da’wahnya. Semua dari jenis yang terbaik. Kendaraan dan pedangnya misalnya. Al Qashwa, unta putih beliau adalah unta yang sangat tangkas, berkualitas tinggi, gesit, kecepatannya mengagumkan dan sangat sehat. Duldul, keledai beliau hadiah dari Muqaiqas sangat kita dan kukuh jalannya. Bahkan berumur panjang hingga masa kepemimpinan Mu’awiyah ra. Kuda beliau juga..terkenal sebagai kuda yang sehat, kuat dan gesit. Bahkan yang terbaik di kalangan para sahabat. Pedang Komandonya. Dzul Lujjain. Kualitas logamnya, ketajaman, tempaannya dan kehalusannya tidak diragukan lagi. Bahkan ada yang menyebutkan beberapa kilogram emas diperlukan untuk membuat suatu lapisan komando. Ini adalah bagian yang sangat mengkilat jika tertimpa sinar matahari untuk memberi kode dan aba-aba kepada pasukan di kejahuan. Bisa di bayangkan? Ia bukan sesuatu yang murah bukan? Mungkin antum akan sepertiku yang mengambil kesimpulan bahwa apa-apa yang di gunakan untuk jihad dan da’wah kita harus memilihnya yang terbaik. Jika ada yang terbaik..itu kita berikan untuk da’wah. Sabtu kemarin ada acara tasqif, tapi akhirnya acara itu akhirnya gagal diadakan. Padahal baik pembicara dan pesertanya sudah datang dan berlimpah. Penyebabnya sepele sekali. Ikhwan yang membawa kuncinya ternyata sepeda motornya mogok di jalan. Maaf-maaf saja…sepeda motor yang dia gunakan memang sangat sering mogok. Produk tahun sembilan puluhan awal memang. Sering sekali banyak kejadian yang akhirnya menghambat kelancaran sebuah acara gara-gara sepeda zuhudnya. Juga ..adikku sering sekali kena senewen Ikhwah. Baik teman kantor, kampus maupun

Page 26: MUSLIMAH YG KUNANTI

ikhwah teman pengajiannya. Pasalnya…HP yang dia gunakan ..entah apanya yang rusak…kalo di telpon, HPnya terkadang tidak berdering. Padahal nomer kita sudah masuk. Setiap tak rayu mengganti HP nya dengan yang lebih bagus…dia selalu ngeles dengan alasan zuhud.Padahal Amanah dia cukup banyak.Baru setelah IPK turun dia ada niat untuk mengganti HPnya. Kalau itu untuk fasilitas jihad dan da’wah kenapa kita tidak berfikir untuk mengunakan sesuatu yang berkualitas baik? Kenapa kita malah sering terbalik cara berpikirnya ? Untuk sebuah kesenangan pribadi kita akan jor-joran. Pakaian, Tas Kantor, Dll…yang itu hanya menjadi asset pribadi, kita berani membayar mahal? Padahal Ia nya tidak menambah sedikit pun kapling kita di Surga kelak. Aku salut dengan seorang dokter spesialis di kotaku sini. Seorang Ikhwah. Aktivitasnya subhannallah sekali. Selain menjadi kepala UGD di RSUD..amanah da’wahnya ketat sekali. Dan kulihat beliau membekalinya dengan fasilitas yang OK punya. Rumah yang luas..dari istri beliau..aku tahu alasannya mengapa mereka memilih rumah yang begitu Luas. Alasannya kalau ada acara-acara Ikhwah..bisa menggunakan Rumahnya. Juga Mobilnya. Mobil jenis terbaru dan lapang. Alasannya ?..Biar bisa di pakai ikhwah lain kalau ada acara-acara DPD dan urusan da’wah yang lainnya. Belum lagi komputer, Laptop dan HPnya…semua dikerangka untuk kemanfaatan umat dan da’wah. Tetapi kalau itu berurusan dengan kesenangan pribadi…gaya hidup beliau..tidak layak sepertinya untuk ukuran dokter spesialis bedah syaraf. Karena terhitung sederhana. Tidak sebanding dengan pendapatan beliau.Subhannallah. Kalau ada yang terbaik…mari kita yakinkan dalam setiap diri kita..akan kita gunakan untuk jihad dan jalan ini. Seperti Rosullullah dan Para Sahabat mengajari kita. Juga Para Masyaik da’wah kita mengajarinya.Tetapi kalau itu untuk asset pribadi kita..mari kita berzuhud ria. Dan Semoga dengan itu semua…kita mampu menambah kapling kita di Surga kelak. Amien ! Bermanfaat untuk umat dan da’wah ini. Bukankah begitu? Wallahu’alam bishowab !

BAHAGIA….KEMANA HARUS KUCARI ? Oleh : Atik

Kuterdiam mendengar curhat temanku. Sebenarnya ia bukan orang yang dekat denganku sih..entah mengapa ia sering sekali menitipkan sebagian rahasia hidupnya kepadaku. Kali ini Ia sedang mengeluhkan masalah suaminya. Semenjak pernikahannya, ini yang keberapa kalinya ia curhat kepadaku. Dan aku selalu hanya diam dan mendengarkan saja…dan sebenarnya tanpa memberikan solusi apapun. Kenapa Ia begitu betah ya ? aku juga bingung .. Pernikahan..yang oleh sebagian lajang di pandang sebagai sumber kebahagiaan ternyata tidak tiap orang merasakannya. Coba buka tentang konsultasi keluarga baik di koran dan majalah yang islami ataupun yang sekuler…begitu banyak orang yang bermasalah dengan pernikahan. Terus dimana letak bahagia ?

Page 27: MUSLIMAH YG KUNANTI

Pernikahan…yang ianya sering dikejar bahkan sampai ada yang mengorbankan idealismenya..mengorbankan apa yang ada dalam hidupnya..dan malah cukup banyak yang sampai menggadaikan imannya demi setatus sebuah pernikahan. Naudhzubillahimindzalik! Juga…ada orang yang kusaksikan..selalu saja mengeluh tentang harta dunia. Hartanya yang melimpah ..katanya tidak membawanya ke dalam sebuah kebahagiaan. Harta baginya malah seperti air lautan..semakin ia reguk..semakin ia kehausan. Dulu..sebelum mempunyai uang…ia membayangkan..pasti akan bahagia sekali seandainya ia memiliki uang seratus ribu. Tetapi ketika seratus ribu di tangannya…yang ia lihat adalah uang satu juta. begitu seterusnya. Tidak ada kebahagian ketika harta menghampirinya. Terus kemana mesthi mencari bahagia ? Begitu juga…ada sebagian orang yang mengangankan kebahagian ada pada kekuasaan/karier. Tetapi kenapa ketika ia ada di pangkuannya…bukan bahagia yang menyapanya ? bukan seperti angannya dahulu ketika kekuasaan belum menghampirinya. Semakin tinggi karier yang ditapakinya justru seakan bahagia semakin susah didapatnya. Terus bahagia..engkau dimana ? Benar…lama aku merenunginya. Mugkin karena banyak orang yang menjadikanku sebagai ajang curhatnya. Juga aku suka memperhatikan konsultasi di majalah-majalah atau koran. Semua yang kulihat ada padanya..kenapa ia masih saja terlihat tidak bahagia ? Pernah kutanyakan kepada seorang nenek sepuh yang kulihat hidupnya sederhana . Aku bertanya..apakah ia bahagia dengan apa yang ia jalani dalam kehidupan ini ?...dengan suami yang ‘hanya’ tukang becak..dan beliau sendiri penjual sayur keliling…? Anak-anaknya walaupun di kenal sebagai anak baik-baik..tetapi juga tidak sukses sekali. Seperti cerita anak seorang tukang becak yang mampu membiayai kedua anaknya menjadi orang-orang sukses. Menjadi pejabat pemerintahan. Bukan..bukan seheboh itu..beliau biasa saja..tetapi kulihat ia bahagia. Beliau berkata…Bahagia itu terletak pada kesyukuran !! Apapun yang Allah titipkan kepada kita…kalau kita mensyukurinya pasti kita akan merasa tercukupi. dan kita akan bahagia. Kesyukuran…dengan berapapun harta yang ada pada diri kita membuat ia berlimpah dan barokah dengan keterbatasannya. Kesendirian …dengan kacamata kesyukuran..kita akan banyak melihat kebaikan begitu banyak di sana. Banyak yang bisa kita kerjakan sebelum amanah itu akhirnya akan mendatangi kita. Juga dengan kesyukuran…apa pun dalam hidup ini akan terasa ringan. Terasa mudah. Begitu dulu Ia berujar kepadaku. Benarkah ?..wallahu’alam..tetapi bagiku..aku meyakini kebenarannya. Dengan

Page 28: MUSLIMAH YG KUNANTI

kesyukuran..kulihat apapun yang di takdirkan oleh Allah atas diriku semua adalah yang terbaik. Ujian..adalah wujud sayang Allah yang akan membentuk kita menjadi lebih baik. Kesenangan yang Allah titipkan kepada kitapun..akan menjadi kebahagiaan ketika kita sadari dariNya. Ketika bahagia…ada orang yang jauh lebih bahagia dari kita. Sehingga kita tidak sombong. Ketika ujian menyapa kita ..Ia nya tidak akan membuat kita kecil hati..karena masih sangat banyak orang yang diuji oleh Allah dengan ujian yang lebih. Dengan kesyukuran…nikmat Allah akan berlipat ganda keberkahannya. Tapi ketika ketidaksyukuran hadir di hati..hanya derita dan adzab Allah yang akan menyapa kita. Wallahu’alam bishowab ! Sumber: pagi baruku..

LINGKARAN DENGAN SEBUAH TITIK DITENGAH

Oleh : Atik

“Anak-anak…sekarang lihat ke papan tulis….gambar apa yang kalian lihat ?” ujar Pak Guru sembari menunjuk ke arah gambar di tengah papan tulis. “Lingkaran yang di tengahnya ada titik !’ serempak murid-murid menjawab pertanyaan gurunya. Dan memang yang di terlihat seperti itu. Sebuah lingkaran penuh dengan sebuah titik di tengah=-engahnya. “Bagaimana kalau aku katakan…itu adalah gambar seorang petani di tengah lading yang mengenakan caping bulat dan dilihat dari angkasa ?” kata Pak Guru. Semua terdiam…dan mulai mereka-reka dan mengimajinasikan gambar itu menjadi seorang petani bercaping. “Atau bagaimana kalau aku katakan juga…gambar tersebut adalah donat yang di jual Ibu Kantin yang karena terlalu banyak bahan pengembangnya sehingga lubang di tengahnya tidak kelihatan lagi ? Bukankah itu menyerupai sebuah titik juga?” Pak Guru melanjutkan uraiannya. Begitulah…ketika kita melihat suatu benda…sebenarnya ia akan membentuk apapun sesuai pikiran kita. Kita bisa melihatnya sebagai sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang terlihat lain dari persepsi yang di anut oleh banyak orang. Dalam agama kita…banyak yang bisa kita temukan dalam bentuk yang seperti ini. Melihat dari sisi yang berbeda. Tentu saja yang kita ambil adalah sisi positifnya. Yang mendorong kita kepada amalan yang lebih baik. Ujian atau musibah yang dalam bentuknya bisa berupa kefakiran, kesakitan dan ketidakberuntungan bisa menjadi sisi yang sangat dirindukan dan sangat di nantikan

Page 29: MUSLIMAH YG KUNANTI

Karena sisi positif yang menyertainya. Sakit..ketika kita sabar dan ridho dengan ketentuan Allah tersebut malah akan membawa kita kepada gugurnya dosa-dosa kita. Semakin membawa kepada derajat iman yang lebih baik. Kefakiran …justru akan menyelamatkan kita dari api neraka Kalau kita mampu menahan godaan dunia. Semakin banyak harta semakin banyak pula pertanyaan yang akan kita pertanggungjawabkan kelak. Begitu pula kesendirian kita. Belum datangnya jodoh kita bisa jadi itulah keadaan terbaik di mata Allah untuk kita. Kita diberi kesempatan oleh Allah untuk mencari bekal lebih banyak lagi…sehingga ketika tiba saatnya mempunyai amanah berupa suami dan anak-anak,kita tidak gagap lagi. Menjadikan keluarga yang kita bina adalah keluarga da’iyah dengan bi’ah yang sholihah. Sering kita temui kisah dari para Salafus sholih…bagaimana mereka justru amat merindukan ujian-ujian keimanan atas diri mereka. Bahkan kenikmatan yang datang kepada mereka justru mereka hindari. Sapaan-sapaan itu mereka lihat sebagai bentuk kasih sayang Allah atas dirinya. Kusalut dengan antum semua…yang ketika di timpa musibah..masih bisa tersenyum dan masih melihat karunia Allah masih lebih banyak daripada kesusahan yang menyapa kita. Dan tidak menjadikanmu membabi buta. Kefakiran yang sedang menyapamu tidak menjadikanmu kabur membedakan harta subhat atau haram dan harta yang halal. Belum datangnya jodoh di usiamu…tidak membuatmu tergelincir menapaki jalan yang tidak Allah ridhoi. Engkau jalani semua itu dengan keridhoan. Engkau jalani dengan keikhlasan hati. Dan engkau pilih mengisi hari-hari dengan mengejar ahsanu ‘amalanmu. Mengejar amal terbaikmu yang saat ini paling mungkin engkau raih. Kusalut kepadamu…karena belum tentu ketika aku yang di uji Allah sepertimu…aku akan setegar dirimu. Lingkaran dan sebuah titik di tengah. Orang bisa mengatakan itu apa saja. Begitu juga dengan apa-apa yang terjadi di dalam kehidupanmu. Banyak orang yang akan menangis, marah, kecewa, memaki, dan meratap ketika didhzolimi oleh orang lain…tetapi ada orang yang justru dia tersenyum..bersyukur berterima kasih karena dengannya menjadi penyebab gugurnya dosa dan menjadikan do’a tak terhijab denganNya. Lingkaran dengan sebuah titik di tengah. Seperti apa kita mau mempersepsikan, tidak akan ada orang yang melarangnya. Tetapi yang kita harapkan tentu saja…ketika kita memandang sesuatu….kita mampu memandang sebagaimana layaknya orang beriman memandang kehidupan. Seperti yang d kehendaki oleh Allah SWT dan juga Rosullullah SAW…Bukankah begitu ?...Wallahualam bishowab !

Page 30: MUSLIMAH YG KUNANTI

Sumber: supaya Allah selalu menolongmu ..

KEMUDAHAN YANG MELENAKAN Oleh : Atik

Kemarin ini aku nyungsep lagi. Walaupun tidak sampai mencium aspal..tetapi tetap saja kakiku sakit juga. Nambah deh koleksi luka di kakinya. Pengalaman nyungsep di jalan aspalku memang amit-amit deh ! Jari kaki dan tangan seperti tidak cukup untuk menghitungnya. Aneh-aneh juga gaya nyungsepku. Bukan hanya ketabrak dari depan..tetapi dari belakang, samping juga kadang selip sendiri karena menghindari sesuatu. Walaupun akhirnya sama aja..sakit....tetapi tidak pernah ada gaya yang sama. Kan seorang mukmin tidak bakalan terjebur pada lubang yang sama kan ya ?..he..he.. Sebenarnya aku pernah merenung tentang hobiku nyium aspal. Ada apa sih ? pikirku waktu itu. Padahal seingatku..kalo soal ngebut di jalanan..dari SMP dulu gayaku memang sudah seperti itu. Tidak sabar kalo di jalan raya. Tetapi pengalaman nyium aspal pertama kali (dan kemudian di susul dengan yang lain secara beruntun) justru aku alami di sini. Dikota tempat penempatanku. Bukan di kota kelahiranku, Jakarta atau di tempat lain. Di sini..di kota kecil di ujung pulau jawa ini. Ada apa ya ? Begitu pikirku. Ternyata aku menemukan benang merah dari semua karir nyium aspalku itu. Yaitu ketidakwaspadaanku. Di Kota kelahiranku, aku tidak pernah nyium aspal..karena menurutku, tipe jalanan di kota pegunungan seperti kotaku, membuatku harus terus waspada di jalanan sana. Jalannya tidak terlalu lebar, meliuk dan tak jarang kiri kananku jurang. Walaupun ngebut tetapi aku waspada. Juga di Jakarta. Disana walaupun jalanan rata, dan lebar..tetapi macet. Banyak kendaraan, so, kalau tidak hati-hati bisa-bisa kita kelindas di jalanan. Itu menuntut kita waspada ketika meniti jalanan di sana. Tetapi di kotaku sini. Daerah sini datar. Jalanannya walaupun pelosok tetapi halus. Lebar dan rata plus sepi. Memang sangat melenakan. Dan di sinilah karir nyungsepku aku awali. Aneh- aneh penyebabnya. Semua Karena kupikir jalanan cukup aman untuk ngebut. Tetapi tiba-tiba ada anak kecil berlarian keluar dari gang kecil di pingir jalan. Pernah aku hampir nabrak kambing yang tiba-tiba berlari ke tengah jalan. Atau Becak yang tiba-tiba muncul dari gang sempit.Pernah juga mobil pick up yang keluar dari parkirnya tanpa dibantu tukang parkir. Setelah aku membiasakan diri untuk waspada di jalan raya. Sesepi apapun jalan tersebut..ternyata hasilnya cukup lumayan. Kejadian nyium aspalnya sangat jarang terjadi. Tidak seperti dulu lagi. Aku merasakan ..mungkin seperti itulah harusnya kita menyikapi kehidupan. Kehati-hatian. Dalam meniti hidup yang tidak lama ini bukankah kita diajari untuk waspada ?

Page 31: MUSLIMAH YG KUNANTI

Rosullullah menggambarkan hidup ini, ka raakibin istadzalla bi syajaratin tsumma raahaa wa tarakaha. Seperti seorang musafir yang bernaung di bawah rindangnya pohon, ia beristirahat tapi setelah itu ia tinggalkan pohon itu. Oleh Karena itu Rosullullah memberi panduan agar hidup ini disikapi sebagai sesuatu yang sementara. Kun fi dunya ka annaka ghariibun au’abiri sabiil. Hiduplah di dunia seperti orang asing atau orang yang berada di perjalanan. Orang asing, selalu hati-hati. Selalu waspada sebab ia belum mengenal seluk beluk daerah yang disinggahinya.Hari-hati terhadap semua kemungkinan buruk. Umar bin Khatab menggambarkan orang yang beriman dengan umpama orang yang melewati jalanan yang penuh dengan duri. Ketika melewatinya, kita diharuskan untuk berhati-hati waspada terhadap duri yang berserakan itu. Itulah orang yang bertaqwa. Dunia, isinya adalah tipuan semata. Yang seharusnya kita waspada dengan semua yang ada disana.Tetapi sering sekali justru kita malah menjadikan ia tujuan hidup kita. Tidak peduli dengan cara apa kita mencapainya, seringkali kita tertipu. Terlalu sering kita tertipu dengan kemudaan dan kesegaran kita. Hikmah yang beterbaran di sekitar kita, sering sekali kita sikapi sebagai kebetulan semata. Kita tertipu bahwa kematian hanya menjemput orang-orang yang sudah uzur semata. Kita seakan dilupakan bahwa maut pun menjemput orang-orang yang sebelumnya masih tertawa gembira. Masih becanda dengan orang-orang yang di cintainya. Tetapi rupanya mata hati kita sering sekali terbutakan oleh semua itu. Ketenangan hidup, kemudahan dan segala kenikmatannya teramat sering membuat kita terlena. Maka aku tidaklah heran ketika Rosullullah, Para Sahabat dan juga para salafusholih memilih kefakiran daripada harta benda yang melimpah. Tujuan hidup kita di akhirat sana…bukan di dunia yang penuh kefanaan. So, mari kita berhati-hati dalam meniti setiap jalanan takdir hidup kita. Yakinkan dalam setiap diri, kemudaan dan kesegaran kita tidak akan bisa menipu kita dari maut yang senantiasa membayang. Kemudahan hidup, perhiasan dunia, harta benda, anak-anak dan istri/suami tidak akan memalingkan tujuan hidup kita. Mari kita berazzam bersama-sama untuk itu…selalu memilih jalan da’wah dan jihad sebagai pilihan kita. Dan kita harus menitinya dengan segala kewaspadaan kita. Wallahu’alam bishowab ! Sumber: iseng aja..

XL GIRL SIAPA TAKUT ?! Oleh : Atik

Beberapa hari ini aku di rayu terus menerus oleh ibu-ibu kantor untuk ikutan senam. Selain biar sehat…tubuh jadi langsing katanya. Aku yang dasarnya tidak menyukai kegiatan seperti itu..hanya nyengir saja. Paling tak guyoni…kalau senamnya perempuan semua dan lagu pengiringnya..nasyidnya Izzis atau Ar Ruhul Jadid aku mau…!! he..he..tapi mokal ya ? Dan sepertinya jadwal renangku sudah cukup membuatku sehat

Page 32: MUSLIMAH YG KUNANTI

deh.. Alasan sebenarnya…kalau mereka tahu mungkin bisa membuat senyum. Aku mempunyai keinginan. Mungkin bagi banyak orang…keinginanku ini terasa lucu. Tapi memang itulah yang ada dibenakku. Aku sendiri juga bingung kalau di tanya ..kok bisa ? Biasanya aku hanya nyengir saja. Dan tidak melanjutkan keteranganku…keqi kalau ditertawakan. Aku Ingin menjadi Perempuan yang punya bentuk tubuh ndut !..iya…ndut !..tuuuhh kan ?..pada heran kan ! Aku menyukai wanita dengan tubuh ukuran di atas kewajaran. Istilah halusnya XL GIRL ! Walaupun memang ga sembarang bulat sih. Tahu kenapa aku begitu inginnya punya badan berukuran XL ? Dari kecil aku terkesan dengan wanita yang mempunyai ukuran ekstra ini. Perempuan yang mengasuhku sewaktu kecil badannya gendut. Sedangkan Ibuku..badannya kecil. Istilah kerennya langsing. Aku menyukai tubuh pengasuhku yang gendut. Aku merasakan kehangatan saat bergelayut di pangkuannya. Ketika di peluknya. Ada kenyamanan disana. Bahkan sampai sekarang…kalau aku pulang ke rumah…begitu melihatku beliau langsung memelukku dan menciumiku…tidak berduli aku masih berbau ga karuan karena perjalanan jauh…dan juga tidak berduli aku sudah hampir kehabisan nafas karena pelukannya. Begitu mulai belajar mengenal orang lain …Allah mempertemukanku dengan banyak wanita yang berbadan ekstra. Yang aku kenal adalah mereka orang-orang yang ramah..grapyak…dan selalu ceria. Dari teman sepermainanku bahkan sampai sekarang ketika aku bekerja yang jauh dari kampung halaman. Bahkan beberapa adik binaanku mempunyai ukuran badan ekstra…tetapi kulihat justru merekalah yang selalu tampil sumringah. Hampir tidak pernah kusut wajahnya. Wajah ramah…sumringah…tulus dan menyenangkan. Seakan kehidupan berjalan tanpa beban. Mungkin antum akan protes…tidak juga tuh…! Aku tidak berduli…aku hanya ingin mengenal mereka seperti sekarang aku mengenalnya. Mereka adalah pribadi-pribadi yang hangat. Itu saja ! Tetapi entahlah…banyak cara yang kucoba untuk memelarkan badanku..tetapi tidak terlalu sukses. Hanya manjur saat masih kuliah di jurangmangu. Saat itu adalah saat yang paling aku sukai. Dengan pipi bulat dan badan yang tidak bisa di bilang kurus. Sekarang mah boro-boro..setiap pulang ke rumah pasti bapak ibu protes karena kekurusan katanya. Ibuku memang punya selera yang sama dengan aku. Suka dengan wanita berbadan ekstra. Melihat mereka…aku semakin yakin..bahwa Allah selalu memberikan keindahan lain yang bahkan orang lain tidak memilikinya. Kebanyakan wanita..terlalu sibuk memoles yang tampak…sedangkan kepribadian yang tersembunyi terlupakan. Apalagi di jaman materialistik yang semakin menggila ini.

Page 33: MUSLIMAH YG KUNANTI

Perhatikan dunia materi kita. Iklan apa yang tidak menggunakan tubuh wanita ?...Hampir tidak pernah ada. Wanita sudah menjadi bagian dari industri itu sendiri. Dan bukan wanita dengan tubuh yang sembarangan pula..pasti yang ehem..ehem..kalaupun ada yang menggunakan wanita berbadan ekstra sebagai modelnya....kebanyakan menjadi bahan lelucon atau cemoohan. Makanya aku salut dengan mereka. Dengan keceriaan hidupnya yang tidak terbebani stikma masyarakat ..bahwa wanita yang mempunya nilai jual tinggi adalah mereka yang mempunyai ukuran badan ideal. Islam menginginkan…semua wanita terlihat kemuliaannya. Tentu saja sebagai hamba Allah. Yang tidak mudah mengumbar aurat yang ujungnya hanya memuaskan laki-laki yang belum tentu menjadi suaminya. Wanita yang sibuk memoles kepribadiannya. Yang sibuk mentarbiyah dirinya. Agar ketika orang melihatnya…bukan lagi tubuhnya yang menjadi ukurannya..tetapi kemuliaan yang dimilikinya…seperti ungkapan salah satu murid sufi ternama Rabiah Al Adawiyah tentang gurunya ini…Ia bertutur..”Saat kami berada di dalam majelis Rabi’ah dan menyimak pelajarannya, kami sering lupa bahwa dia adalah seorang perempuan” Pernyataan itu bagiku luar biasa…Rabi’ah dilihat bukan karena ia wanita..bukan karena perhiasan dunia yang menghiasinya..yang Allah titipkan padanya…tetapi karena kemuliaan yang di miliki Rabi’ah ! Mari kita tarbiyah diri kita sebaik-baiknya…dengan kesungguhan hati. Agar manusia melihat kemuliaan kita..bukan fisik dan kekayaan kita semata. Dan juga kita semakin cantik di hadapaan Allah. Semakin istimewa ketika kita harus menghadapNya kelak..! Menjadi wanita yang hanya ampunan, ridho dan surga Allah lah yang menjadi tujuan ! Wallahu’alam bishowab ! buat sodari2ku yg di karuniai Allah badan XL...napa mesti minder ?..yg penting sholihah n sehat kan ?..syukuri aja...Allah pasti akan menambah kenikmatan itu...so, keep istiqomah yuukkk...! Sumber: berpikir berbeda..

TERBANGKAN LAYANG-LAYANGMU Oleh : Atik

Kalau ada permainan yang aku sukai waktu kecilku adalah menerbangkan layang-layang. Permainan di musim kemarau yang berangin. Ditanah lapang dekat rumah. Bersama kakak dan adikku serta teman-temanku yang kebanyakan anak laki-laki.

Page 34: MUSLIMAH YG KUNANTI

Aku suka sekali permainan ini. Padahal aku tidak bisa menerbangkannya. Kendali layang-layang aku ambil setelah layang-layang sudah diatas awan. Yang menaikkannya Mas atau adhe laki-lakiku. Aku selalu mencari enaknya saja. Kalau mereka kesusahan menerbangkan layang-layangku…aku mulai usil meneriakinya…payah ! padahal aku sendiri tidak pernah berhasil menerbangkannya. Ada kalanya aku adu layanganku dengan layang-layang teman-temanku… kalau sudah mulai bosen memegangi layang-layang yang sudah stabil terbangnya. Beberapa kali menang…seringnya kalah. Pulang nangis dan mulai merengek minta uang lagi untuk membeli layang-layang baru. Layang-Layang…permainan yang sekarang justru di gemari oleh banyak kalangan. Berbagai lomba bertaraf internasionalpun di gelar. Berbagai warna, ukuran dan bentuk. Langit begitu semarak dengan kehadiran laying-layang ini. Dimainkan oleh bermacam-macam usia. Dari yang masih anak-anak sampai yang sudah tua. Bermacam apapun permainan layang-layang….ada satu kesamaan. Yaitu cara memainkannya. Ia di mainkan dengan muka tengadah…bukan menunduk. Dengan muka optimis bukan pucat lesu. Ia terbang dan melayang dilangit-langit yang luas. Ia berayun seirama angin yang meniupnya. Ia terbang membumbung tinggi. Semakin tinggi menggapai awan. Kawan…Kalau Layang-layang ibarat cita-cita…terbangkan cita-citamu setinggi awan. Tataplah ia dengan muka tengadah…dengan muka optimis. Terbangkan semampu dan sepanjang tali yang engkau punya. Ibarat tali…Allah memberikan potensi di setiap diri kita. Sepanjang atau sependek yang kita ulurkan hanya bergantung seberapa besar kemampuan kita mengulurnya. Seberapa besar nyali kita membiarkan layang-layang cita-cita kita membumbung tinggi. Kawan….terbangkan cita-citamu setinggi engkau mampu. Gunakan setiap potensi yang Allah titipkan kepada diri kita semaksimal mungkin. Karena engkau istimewa dibalik penciptaan Tuhanmu…maka buatlah engkau istimewa saat harus menghadap kepadaNya. Ulurkan semampumu..jangan biarkan talimu hanya menggulung diam di genggaman tanganmu. Kata Hasan Al Banna…mimpimu hari ini adalah kenyataan hari esok. Mari buat mimpi-mimpi indah kita dan mulai terbangkan cita-cita kita. Kita ulur tali titipan Allah sepanjang layang-layamg menerbangkannya. Engkau begitu istimewa dengan potensi karunia yang Allah berikan. Mari kita terbangkan bersama. Kesana…ke langit biru cita-cita kita. Dengan muka tengadah…dengan izzah umat yang seharusnya kita miliki. Dengan opimisme yang pasti kita punya kalau kita mau menggalinya. Demi izzah ummat ini…demi kemuliaan dien ini…juga demi ridho, ampunan dan surga

Page 35: MUSLIMAH YG KUNANTI

Allah..kita terbangkan layang-layang cita-cita kita sekarang juga…dengan optimis dan muka selalu menengadah..Jangan pernah berputus asa….Karena Engkau begitu istimewa !! Wallahu alam bishowab ! buat adhe2ku semua...novi,afri,luki,feni..semuanya deh...kita2 terbangkan layang2 kita yuuk.. Sumber: layang2 masa kecilku...

MENANTI PANGERAN IMPIAN Oleh : Atik

Apa yang terbayang ketika antum semua membaca kisah hidupnya Nabi Muhammad SAW…Umar bin Abdul Aziz….atau tentang Nabi Isa ?...Ya, mereka semua adalah laki-laki yang telah menoreh sejarah…Namanya abadi di lembaran sejarah. Yang membuat kita kagum. Tetapi pernahkah kita berpikir…siapakah wanita yg berada di balik keagungan nama-nama di atas? Yang mengantarkan mereka menjadi pengisi tinta sejarah ummat ini? Inilah mungkin yang ingin aku renungkan. Sebuah kesholihan wanita yang dari darah dagingnya menitis seorang anak. Pada lintasan sejarah, gadis penjual susu itu hanyalah satu nama dari begitu banyak nama wanita-wanita sholihah yang mampu melahirkan generasi-generasi Robbani. Sebutlah Maryam..yang menjaga diri dengan beribadah dan bermunajat kepada Allah. Juga Aminah ..ia adalah bunga suku Quraisy yang terkenal karena menjaga kehormatannya. Ada apa dengan wanita-wanita itu ? Sehingga Allah memilihnya menjadi wanita-wanita terhormat karena dari rahimnya lahir generasi-generasi robbani ? Generasi –generasi penyelamat kaumnya yang mampu menunjukkan kebenaran illahi. Pun, mereka menjadi pewarna sebuah peradapan pada masa dimana mereka hidup. Pertanyaan sekaligus harapan yang mengendap di hatiku…mampukah dari rahim ini lahir generasi-generasi robbani yang bisa dibanggakan? Tidak usahlah seperti umar bin abdul aziz atau Nabi Isa..terlebih-lebih Nabi Muhammad SAW, tetapi paling tidak mereka kelak mampu membuatku tersenyum bangga, kebanggaan yang hakiki. Sebab mereka adalah anak-anak yang menjadikan Allah sebagai tujuan hidupnya. Mereka bangga dengan keislamannya dengan berusaha memberi manfaat kepada manusia lain. Membayangkan itu saja, rasanya tiba-tiba semangat menikah membuncah, memenuhi relung-relung hati yang sering merasa malu dengan kehadiran sebuah hasrat penuh misteri.

Page 36: MUSLIMAH YG KUNANTI

Tetapi aku sadar bahwa sebesar apapun semangat itu, jika Allah belum berkehendak maka masa pernikahan itupun tak datang padaku atau siapapun. Aku juga tidak ingin melanjutkan pertanyaan itu menjadi..kenapa aku belum menikah ? atau kenapa Allah belum memberi jodoh ? Justru aku berpikir bahwa aku harus mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk mendidik diri agar menjadi wanita shalihah agar kelak rahim ini mampu melahirkan anak-anak mulia dan sholih. Tentu itu bukan semata persoalanku semata tetapi persoalan semua akhwat mu’minat yang sampai saat ini Allah belum mempertemukan dengan seseorang laki-laki sebagai jodohnya. Akhwat mu’minat, aku yakin kita semua memiliki mimpi yang sama. Mimpi untuk membentuk keluarga sakinah dan melahirkan generasi rabbani penerus cita-cita umat. Generasi yang menjadi penghasung risalah mulia yang telah di wariskan oleh para Rasul dan Anbiya. Namun masalahnya, apakah kita sudah memahami, untuk melahirkan generasi rabbani penerus ummat itu, merupakan perjuangan keras tak kenal lelah? Perjuangan itu tidak hanya pada saat kita menikah, melainkan jauh sebelum kita memasuki mahligai pernikahan. Menunggu ! Adalah pekerjaan yang sangat menjemukan dan sekaligus menjengkelkan ..kata sebagian orang. Dalam banyak hal memang selalu begitu. Pun saat menunggu saat pernikahan. Saat datangnya pendamping perjuangan. Betapa pergulatan rasa sedemikian beratnya sehingga raga pun merasa payah dan tak berdaya menanggung beban itu. Sakit ! Itu mungkin ekspresi raga saat menanggung beban itu. Ditambah lagi usia yang kian bertambah saja…tanpa sedikitpun berhenti sejenak…Putus asa pun menambah genangan su’udhzon kepada Allah. Akhwat mu’minah…tapi aku yakin..tidaklah demikian dengan kita. Kita memang wanita seperti yang lainnya, yang kata orang sering di dominasi perasaan. Mudah larut dalam logika rasa. Tetapi harus diingat bahwa kita adalah wanita dengan keimanan yang mendalam kepada Allah. Dengan keimanan itu kita gantungkan tali harapan kepadaNya. Bahwa kita meyakini Allah Maha mengatur dan mendengar suara para pendo’a seperti kita. Bahwa sekecil apapun peristiwa di muka bumi ini tidak pernah lepas dari pengaturanNya. Semua telah diatur dan ditata oleh Allah sedemikian rupa. Dan Dia Maha Sempurna dalam menentukan yang terbaik bagi seorang hamba. Demikian pula dalam pernikahan. Itu adalah teramat mudah bagiNya. Kalau pun memang saat itu belum juga datang, kita harus tetap menjaga huznudhon kepadaNya. Dibalik semua itu pasti ada hikmah untuk kebaikan kita. Dalam penantian tanpa batas ini…karena hanya Allah Yang Maha Tahu…maka hendaklah kita manfaatkan kesempatan ini untuk mempercantik diri, memperbaiki kualitas di hadapan Allah.

Page 37: MUSLIMAH YG KUNANTI

Hendaklah kita habiskan detik dan menit dalam hidup kita untuk melakukan amal sholih,untuk beribadah kepada Allah. Bukankah itu adalah tugas utama kita? Hidupkanlah munajat kepadaNya. Tengadahkan hati dan wajah kita hanya kepadaNya. Lupakan sejenak persoalan dunia seolah-olah maut menjemput esok. Tumpahkan beban jiwa. Sampaikan pengharapan-pengharapan kita. Akui dengan jujur dosa yang menghalangi hidayah kebenaran Illahi. Sertakan airmata sebagai pertanda kesungguhan dalam pengharapan dan pengampunan pada dzat yang maha sempurna kasihnya. Akhwat Mu’minat, lembutkanlah hati dengan senantiasa membiasakan dzikir baik dengan lisan atau hati kita. Pada saat sendiri atau ditengah hiruk pikuk keramaian manusia. Dengan begitu kita tak akan mudah larut dalam logika kemanusiaan kita. Saat persoalan dunia menghimpit, ada Allah yang senantiasa kita ingat bahwa Dialah tempat berawal dan kembalinya masalah. Bahwa kemudian tumbuh keyakinan bahwa Allah tidak akan pernah membebani makhluknyaNya dengan sesuatu di luar batas kemampuannya. Pada saat kemudahan hidup kita kita tidak mudah lalai sombong atau bahkan berkacak pinggang. Ada Allah yang meminta kita mempertanggungjawabkan setiap amal kita. Akhwat Mu’minat, mari kita jelang masa pernikahan dengan prestasi gemilang karena kita mampu mengisi masa penantian ini dengan keimanan terhadap takdir Allah. Bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi setiap diri kita. Kebahagiaan dan kesedihan adalah logika manusia. Semua menjadi indah dan penuh makna karena kesediaan kita terhadap garis ketentuanNya. Satu yang senantiasa harus kita ingat bahwa anak yang lahir dari rahim kita, mereka adalah manusia masa depan. Kepada mereka kita menitipkan segala harapan. Seperti apa peradapan yang akan berlaku di muka bumi ini akan sanagt bergantung pada mereka. Warna apa yang hendak mereka torehkan ..itulah dunia !! Dan aku yakin bahwa semua kita mengingikan bahwa Islam yang akan menjadi warna peradapan dunia ini. Aku Yakin itu ! Maka agar dari rahim ini lahir generasi rabbani nan sholih yang menghasung peradapan Islam, adalah sanagt penting kita dapat menegakkan keshalihan pribadi terlebih dulu. Wallahualam bishowab ! Sumber: nikah dan tantangannya

MO MENIKAH ? SABAR DONG !! Oleh : Atik

Ketika kita di uji oleh Allah…di timpa musibah, perintahnya adalah ishbiruu (bersabar), karena cobaan itu datangnya dari Allah. Ketika kita di timba musibah di atas musibah, maka di suruh ishbiruu wa shabiru(bersabar diatas kesabaran). Dan ketika masih saja di uji oleh Allah, maka tunjukkanlah fashabrun jamiil (kesabaran yang indah).

Page 38: MUSLIMAH YG KUNANTI

Kita bersabar ketika menjalankan ketaatan. Kita bersabar pula disaat menghindari maksiat dan kita mesti bersabar ketika di timpa musibah. Karena sabar adalah senjata orang beriman , sebuah system pertahanan yang tiada bandingannya. Begitu mudah kan teorinya ?...ketika kita Ngaji, materi itu akan gampang sekali di hafal..dan rasmul bayannya(bagan panahnya) juga tidak banyak ..bagi yang oleh Allah di titipi otak sedikit cair..tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk menghafalnya. Ketika kita dihadapkan dengan cobaan Allah….teramat sering apa-apa yang kita baca, kita terima di majlis-majlis ilmu tidak membekas sama sekali. Padahal atsar dari tarbiyah kita…atsar dari pengajian kita mewujud pada saat- saat seperti ini. Pada saat kita di hadapkan pada realita kehidupan. Mampukah kita bersabar dengan apa-apa yang Allah ujikan pada diri kita ? Diantara kita mungkin ada yang di uji oleh Allah dengan sempitnya rizki. Walaupun setiap awal bulan kita menerima gaji, juga TC..tetapi bukan berarti kita tidak merasakan sempitnya rizki Allah. Kebutuhan yang ada sepertinya lebih besar dari pada pendapatan yang masuk. Keluarga sakit…Biaya pendidikan yang tidak ada habis-habisnya..tuntutan istri yang bikin pusing kepala..cicilan bank dan koperasi yang sampai melimitkan gaji kita. Disaat inilah kita harus bersabar. Karena disana akan ada godaannya. Sindiran orang tua atau orang-orang terdekat kita yang membandingkan dengan orang-orang yang hanya ‘pegawai negeri biasa’..sedang kita pegawai pajak yang di masyarakat disindir sebagai gudangnya uang…tetapi masih saja menjadi kontraktor…kendaraan masih model tahun tujuh puluhan (kasihan amat sih rek !)..isi rumah juga belum bisa di bilang layak. Disinilah Isbiruu wa shabiru kita mewujud. Materi tarbiyah kita menampakkan atsarnya(bekasnya). Juga ketika kita dihadapkankan oleh Allah dengan masalah jodoh. Sering sekali apa-apa yang kita terima di pengajian hanya sebagai teori belaka yang cukup di simpan di lembaran-lembaran catatan kita. Keyakinan bahwa jodoh siapapun telah di tetapkan sebelum hamba Allah tersebut di lahirkan. Dan juga larangan Allah untuk tidak mendekati zina..hanya sebagai peringatan yang akan kita bacakan apabila kita mensehati orang lain. Sedangkan bagi diri kita tidak membekas sebagai perilaku. Pengetahuan hadist dan juga ayat-ayat tentang hal tersebut tidak mewujud dalam perilaku kita. Kita di suruh bersabar…hatta dalam ikhtiar kita. Menikah yang di sebut sebagai setengah dari Dien…bagaimana kita akan berharap nilai-nilai syariat tegak disana kalau kita mengawalinya dengan sesuatu kemaksiatan yang Allah membencinya ? Bagaimana sakinah mawadah wa rahmah akan terbentuk sedangkan pintunya kita lewati dengan murka Allah ? Di sinilah Sabar kita akan terlihat. Tetapi juga bisa jadi seorang hamba Allah bukan hanya cukup dengan level sabar semata..tetapi juga Isbiruu wa robitu..karena bisa jadi kita bisa bersabar, tetapi bagaimana dengan orang-orang yang kita cintai ?..seringsekali kita tidak mampu mengahadapi airmata orang-orang yang kita cinta. Misalkan Ibu

Page 39: MUSLIMAH YG KUNANTI

dengan sangat demontratif menuntut kita untuk segera menikah. Atau kesabaran kita harus sampai pada tahap fashabrun jamiil..kesabaran yang indah…karena bisa jadi bukan karena kita tidak ada kesempatan. Kalau kita di suruh bersabar dengan harta benda..karena memang kesempatan itu tidak ada..akan meringankan kita. Tetapi ketika uang rizwah, syubhat berseliweran di depan kita…berada di laci kerja kita...bukankah kesabaran sudah sampai puncaknya ? Juga ketika berhadapan dengan masalah jodoh..kita bisa bersabar kalau misalkan tidak ada yang melamar. Tetapi bayangkan seandainya Ibu menuntut kita Karena memang yang datang melamar datang bukan hanya sekali. Sedangkan selain belum jodoh..yang kita butuhkan bukan hanya harta, fisik tetapi juga idealisme tegaknya hukum Allah di tengah keluarga yang kita bentuk…dan alangkah sulitnya memahamkan idealisme itu. Bukankah hanya shabran jamiil itu yang harus kita lakukan ? Dan..dalam kehidupan kita..akan sangat banyak hal yang kita temui. Masalah anak, masalah istri dan lain-lain…yang kita butuhkan hanya bersabar. Dan menguatkan kesabaran kita sehingga menjadi kesabaran yang indah. Rentang sejarah menyediakan uswahnya yang bisa kita teladani…Sabarnya Ayup menanggung kematian anak ,kemiskinan dan di tinggal istri juga penyakit yang menghancurkan fisiknya. Kesabaran Ya’kup yang kehilangan Yusuf dan juga Bunyamin yang Karena kesedihannya matanya hampir buta. Juga kesabaran keluarga Ibrahim dalam mentaati perintah Allah SWT. Juga tidak akan terlupa teladan Nabi Muhammad SAW ketika di Badar..ketika di Thoif..ketika menghadapi tuntutan harta benda istri-istrinya. Dan masih banyak lagi. Kita tinggal mencontohnya. Dan Allah mengabarkan kepada kita hanya dengan kesabaran lah kita akan mecncapainya. Dan Allah akan mengganjar baginya surga bagi hamba-hambaNya yang bersabar. Wallahu alam bishowab !! Sumber: catatanku...

DICARI WANITA CERDAS Oleh : Atik

Ada seorang Ikhwan yang mencantumkan CERDAS sebagai kriteria calon pendampingnya.Dan begitu banyaknya wanita yang ingin disebut sebagai wanita cerdas. Seakan akan kalau sudah menjadi wanita cerdas ..dunia akan terasa indah..dan juga bagi ikhwan..mendapatkan akhwat cerdas ..dunia akan berubah rasa..rasa coklat..stroberri..ato rasa Melon....he..he..Pendeknya menjadi wanita cerdas benar-benar didambakan..bahkan permintaan semakin banyak. Tetapi cerdas yang bagaimana sech ?...pasti itu rentetan pertanyaan yang kemudian akan menyusul.dan kemudian benak kita akan mengembara berusaha menemukan jawabannya.Kemana kita akan menemukan sosoknya ?

Page 40: MUSLIMAH YG KUNANTI

Media massa kita sering sekali mencekoki dengan profil wanita cerdas yang di bentuk oleh mereka.Bisa berupa wanita yang tangguh dalam orasi dan pembicara seminar yang OK punya !..bisa juga ia tampil begithu elegant dengan setelan blazernya.Bisa juga sebagai ilmuwan atau sebagai pengusaha wanita yang tangung di belantara bisnis yang di dominasi kaum laki-laki. Begitu juga dunia sastra atau dunia penulisan. Rekaan seorang penulis….wanita cerdas tampil dengan berbagai sisinya.Mira W,Maria A.Sarjono,Zarra Zettira ZR,Ayu Utami..atau beberapa novel Marga T…karir sukses…akademis sukses dan ekonomi baik juga..konflik yang dibangun banyak berkisar masalah percintaan. Dan justru karena intrik percintaan inilah..wanita-wanita yang digambarkan cerdas….berbalik menjadi begitu bodohnya ..setidaknya begithu menurutku. Coba kita cermati, wanita cerdas (diva) yang dibangun oleh Dewi Lestari (Dee) dalam Supernovanya..ia begitu mandiri cerdas dan model berbakat.tapi dia tertelikung oleh masalah kebebasan pikirannya..lebih memilih menjadi pelacur kelas atas..dengan bayaran lima ribu dollar sekali pakai..dan dia amat bangga melakukannya.Begithu juga tokoh Rana..seorang reporter yang sukses..tetapi dijebak juga dengan masalah percintaan..lebih memilih selingkuh dengan Ferre daripada membangun kembali pernikahannya yang menurutnya sudah gersang ! Begithu juga dengan kontradiktif wanita cerdas yang dibangun oleh Ayu Utami dalam Saman dan sekuelnya Larung (yang konon mendapatkan penghargaan).Laila sang fotografer,Sakuntala sang penari,Yasmin yang aktifis LBH dan Cok yang pengusaha.Semua digambarkan sebagai wanita-wanita yang cerdas dan mandiri ..tetapi cinta menghempaskan ke tempat yang malah menghancurkan martabat dan kemuliaan kaumnya.Bagaimana tidak..konflik yang terbentuk penuh dengan sex bebas.. dunia lesbi dan tentu saja pelacuran ! Sedikit ataupun sebanyak penokohan yang di ciptakan oleh seorang penulis akan mewakili pemikiran dan faham yang dianutnya.Dan yang lebih dalam lagi..tentu saja akan mencerminkan pemahaman agama mereka. Dilembaran siroh sahabiyah..kita temukan nama Ummu Sulaim. Beliau menerima pinangan Abu Thalhah dengan keislaman sang calon suami..bukan dengan harta dunia tetapi dengan keimanan…Juga ketika ia memilih menunda berita kematian anaknya dan melayani suaminya serta menyampaikan pada saat yang tepat dan dengan dialog yang hebat. Dan pada saat ia di takdirkan menjadi Ummul mukminin ia pernah menjadi penasehat Rosullulloh ketika para Sahabat enggan melakukan perintah Rosullulloh untuk bertahalul dan berkurban.Dan sejarah mencatat saran yang diberikan oleh Ummu Sulaim adalah solusi yang jitu keluar dari permasalahan yang ada. Dan kupikir..ialah sosok wanita cerdas yang sedang aku cari ! Aisyah..sang khumaira, ia adalah ahli hadist..bahkan beliaulah tempat bertanya para sahabat dan sahabiyah dizamannya.Meriwayatkan banyak hadist dan otaknya di kenal

Page 41: MUSLIMAH YG KUNANTI

cerdas. Begitu juga dengan ibunda khodijah.Walaupun seorang wanita tetapi dikenal sebagai saudagar yang sukses bahkan Nabi Muhammad SAW pernah menjadi pembawa barang dagangannya. Wanita-wanita anshar yang begitu mendengar perintah untuk menutup aurot..kain apapun yang terletak didekatnya, mereka sambar untuk menutup penuh aurot.Ayat perintah menutup aurot tidak membutuhkan penasiran lain..bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah kain yang menutupi kepala dan diulur kedada sehingga menutupinya. Bukan sekedar kain persegi empat yang digunakan untuk menutup rambut ataupun menjerat lehernya.Mereka menutup aurot karena ketaatannya kepada Robbnya..bukan alasan mode sekalipun !..dan inilah wanita cerdas itu ! Seorang istri yang berpesan kepada suaminya yang hendak berangkat mencari nafkah, supaya ia mencarikan untuknya nafkah yang halal karena dirinya dan anak-anaknya lebih kuat menahan laparnya dunia daripada panasnya neraka !..Sebuah pesan yang pastilah akan semakin menguatkan cinta dan pengorbanan sang suami. Dan inilah wanita cerdas itu ! Kisah seorang istri yang diperintahkan untuk tetap dirumahnya walaupun apapun yang terjadi. Ia memilih tidak menjenguk orangtuanya karena pesan suaminya. Hatta sampai meninggalnya. Subhannallah..ketaatan suami diletakkan diatas ketaatan orang tuanya. Dan Rosullulloh mengabarkan orangtua yang mempunyai anak perempuan seperti ini..ia layak mendapatkan surgaNya.subhannallah ..sungguh wanita yang cerdas dalam menentukan pilihan. Wanita cerdas ?..Ia tampak di medan-medan da’wah yang keras..memompa semangat jihad putra-putranya dan suami-suami nya..Bunda Khonsa..Ummu Bara’..Ibunda Fatti..Asma binti Abu Bakar..dan sederet panjang nama mereka terukir indah..karena kecerdasan motivasi meraih SurgaNya. Mereka berjuang di lembaga-lembaga da’wah yang ada..membina diri, keluarga dan ummatnya…Menyisihkan waktu yang di amanahkan Alloh SWT kepadanya untuk kepentingan da’wah...Jalan da’wah telah dijadikannya pilihan.. Wanita cerdas ?..kuharap itu adalah engkau ya saudariku..yang bersungguh-sunggu meneladani mereka-mereka yang berkilauan di sepanjang jalan da’wah dan sepanjang ingatan sejarah..Kuharap wanita cerdas itu adalah aku, engkau, dan kita semua..amien ! Untuk ..adhe2ku..katanya mo jadi wanita cerdas ?…buruan..ntar keburu telat !..:-D Sumber: catatanku


Top Related