Download - MOTIVASI
MOTIVASIDevi Risma
Motif berasal dari kata MOVERE (dorongan/perilaku) Motivasi adalah dorongan yang dirasakan seseorang
untuk melakukan sesuatu disebut sebagai motivasi. Keinginan yang kuat ini tidak hanya datang dari
dalam diri individu(faktor internal), tetapi juga dari luar diri inidividu (faktor eksternal).
Tujuan-tujuan yang menjadi target adalah pemicunya.
Motivasi orang tergantung pada kekuatan motifnya. Motif yang dimaksud dalam uraian ini adalah
kebutuhan, keinginan, dorongan atau gerak hati dalam diri individu.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan untuk memenuhi keinginan yang mempengaruhi perilaku individu untuk melakukan aktivitas dengan cara lebih baik untuk mencapai tujuan.
Teori Motivasi dikembangkan oleh seorang tokoh psikologi, yaitu Abraham Maslow.
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin.
Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).
Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).
Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian, perumahan dan fasilitas-fasilitas dasar lainnya yang berguna untuk kelangsungan hidup pekerja
Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman, keamanan jabatan/posisi, status kerja yang jelas, keamanan alat yang dipergunakan.
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: interaksi dengan rekan kerja, kebebasan melakukan aktivitas sosial, kesempatan yang diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain
Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward, mengakui hasil karya individu
Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita atau harapan individu, kebebasan untuk mengembangkan bakat atau talenta yang dimiliki.
Motivasi mempunyai tiga aspek, yaitu :1. Pendorong : Kebutuhan manusia, misalnya haus2. Tingkah Laku : Berjalan menuju meja3. Tujuan : Minum
Motivasi ada 2 jenis :- Motivasi biologis
Yaitu motivasi yang dibangkitkan oleh keadaan fisiologis/ tubuh seseorang (seperti : lapar,
haus, mengantuk, dll)
- Motivasi Sosial Yaitu motivasi yang terbentuk karena dipelajari dalam lingkungan sosial, meliputi : motivasi untuk berprestasi (need of achievement), motivasi untuk berkuasa (need
for power), dan motivasi untuk berteman (need of
affiliation), seperti yang dikemukakan oleh Mc Clelland.
Need for Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab, untuk pemecahan masalah.
Need for Affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
Need for Power, yaitu kebutuhan untuk kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas, untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain.
David McClelland (1961) mengemukakan adanya 3
macam kebutuhan manusia, yaitu:
Teori insentif Dalam teori insentif, seseorang berperilaku tertentu untuk mendapatkan sesuatu. Sesuatu ini disebut sebagai insentif dan adanya di luar diri orang tersebut.
Pandangan hedonistik Dalam pandangan hedonistik, seseorang didorong untuk berperilaku tertentu yang akan memberinya perasaan senang dan menghindari perasaan tidak menyenangkan.
Morgan (1986) dalam bukunya Introduction To
Psychology, menjelaskan beberapa teori motivasi:
Kalau kita mencoba menelaah praktek hidup lebih dalam, ternyata bisa kita temukan bahwa sumber motivasi itu jumlahnya tak terbatas dan terhingga. Seluruh aktivitas perasaan kita (feeling and mood) dalam meresponi apa yang terjadi di dalam diri dan apa yang menimpa diri kita dari luar bisa kita gunakan sebagai motivator, termasuk yang sering kita cap dengan sebutan hal-hal negatif atau tak berguna atau ancaman motivasi (demotivator).
Menggali Sumber Motivasi
Kekesalan Terlepas dari perbedaan kadar dan alasan, semua orang yang hidup di dunia ini pernah kesal. Persoalan yang kita hadapi dalam praktek hidup bukan masalah pernah kesal atau tidak pernah, melainkan akan kita gunakan untuk apakah kekesalan yang menggelora di dada kita? Kekesalan bisa kita jadikan motivator untuk maju tetapi bisa pula kita jadikan demotivator untuk mundur, tergantung apa yang kita pilih.
KegagalanKegagalan dalam usaha bukanlah pilihan (choice), melainkan konsekuensi yang tidak bisa dipilih. Meskipun semua orang pernah menghadapi kegagalan tetapi yang berbeda adalah bagaimana orang itu menggunakan energi kegagalan. Kegagalan itu akan menjadi penghancur (demotivator, destroyer) bagi orang kalah (losers) tetapi akan menjadi inspirasi maju bagi para pemenang (winners).
Hinaan atau Celaan dihina atau dilecehkan tentulah merupakan sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi. Jangan biarkan opini negatif orang lain tentang dirimu menjadi kenyataan di dalam dirimu.
Contoh dari hal-hal yang sering kita anggap negatif tetapi bisa kita olah sebagai sumber
motivasi yang bisa kita gali seluas-luasnya :
MenyadariMenyadari atau kesadaran-diri (self-awareness) adalah kemampuan kita untuk mendeteksi, menyadari, merasakan, dan mengontrol apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita unek-unekan serta kemampuan kita untuk memahami bagaimana semua itu terjadi dan apa yang menyebabkannya. Untuk bisa memilih sebagai motivator ini dibutuhkan kesadaran-diri, kontrol-diri, atau penguasaan-diri serta kekebasan memilih
MenggunakanSetelah kita memiliki “kebebasan memilih” dalam menggunakan apa yang terjadi dan apa yang menimpa kita, maka tahapan berikutnya adalah menggunakan energinya untuk mendukung keinginan kita. Ia akan menjadi motivator kalau kita gunakan (apply) untuk memotivasi diri kita melalui saluran aktivitas yang jelas dan tujuan (sasaran) yang jelas.
MengawasiDari praktek hidup sehari-hari kita diajarkan bahwa yang terkadang membuat kita tidak sanggup menggunakan berbagai ledakan emosi sebagai sumber motivasi itu bukan saja karena kita tidak tahu semata, melainkan karena kita lupa. Karena itu, pengawasan aktivitas batin kita tetap diperlukan.
Apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa menggunakan ledakan emosi negatif yang selama ini kita anggap barang tak berguna
itu menjadi berguna
Konflik motif terjadi bila pada saat yang bersamaan muncul 2 motif atau lebih yang memiliki kekuatan berimbang, sehingga individu mengalami kesulitan untuk memilih motif mana yang harus dipenuhi dan mana yang harus ditunda terlebih dahulu.
Akibat yang ditimbulkan oleh konflik motif adalah FRUSTASI
Frustasi adalah perasaan kecewa yang dimiliki seseorang akibat kebutuhannya tidak terpenuhi sesuai keinginannya
KONFLIK MOTIF
Approach-aproach conflict Avoidance-avoidance conflict Approach-avoidance conflict Double approach –avoidance conflict
Bentuk-bentuk Konflik Motif
Mengambil keputusan secara tegas Menunda atau menangguhkan dalam
mengambil keputusan Mengambil keputusan secara ragu-ragu Berusaha melakukan tindakan kompromi
Kemungkinan Penyelesaian Konflik
Konflik hampir terjadi pada setiap orang dengan reaksi yang berbeda-beda walaupun rangsangannya/jenis konfliknya sama.
Konflik baru terjadi bila kekuatannya berimbang
Konflik akan segera hilang bila keputusan telah ditetapkan
Konflik dapat berlangsung sangat singkat atau lama
Ciri-ciri konflik
Berasal dari dalam diri individu (subjek) baik fisik maupun psikis
Berasal dari lingkungan (fisik, sosial/norma) yang dapat menghambat pemenuhan kebutuhan
Berasal dari objeknya (tidak ada/tidak dapat & bersifat semu)
Adanya konflik
Sumber penyebab terjadinya frustasi
Hampir setiap orang mengalami frustasi, namun reaksinya berbeda-beda
Tidak setiap kegagalan menyebabkan frustasi, tergantung ambang frustasi setiap orang
Sifat-sifat frustasi
Muncul simptom/gejala psikosomatis Muncul tingkah laku yang “rigid” dan
“stupid” Terjadinya semacam lingkaran setan antara
rasa cemas, agresivitas, kegagalan, frustasi Muncul sikap putus asa.
Akibat yang dapat timbul karena frustasi
Melakukan defence mechanism Melarikan diri dari situasi frustasi (ex:
alkohol, narkoba, bunuh diri) Penyesuaian diri yang tidak sehat
Reaksi-reaksi individu bila menghadapi konflik