Download - morbili makalah

Transcript
Page 1: morbili makalah

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan fenomena yang kompleks. Seperti yang

didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),kesehatan adalah suatu

keadaan sejahtera fisik,mental dan social yang komplet dan bukan semata-mata

terbebas dari penyakit. Selain definisi luas ini, kesehatan secara tradisional dinilai

dengan memperhatikan mortalitas(kematian) dan morbiditas(kesakitan) selama

periode tertentu. Oleh karena itu, keseimbangan antara kesejahteraan fisik,mental

dan social serta keberadaan penyakit menjadi indicator utama kesehatan. Dalam

rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan

disegala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang merupakan bagian integral

dari penbangunan nasional yamg secara keseluruhannya perlu digalakkan pula.

Hal ini telah digariskan dalam sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan

bahwa, sebagai tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan

hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat menwujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum

dari tujuan pembangunan nasional. Selanjutnya pembangunan dibidang kesehatan

mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam

memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut

erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia

sebagai modal dasar pembangunan nasional.

Anak adalah anggota unit keluarga yang sangat penting. Anak-anak bukan

orang dewasa kecil,namun individu khusus dengan pikiran, tubuh, dan kebutuhan

yang unik. Banyak hal yang mengakibatkan masalah kesehatan pada anak.

Misalnya saja pada penyakit Morbili. Morbili dalam bahasa latinnya disebut

rubeolla. Sementara dalam bahasa Inggris adalah measles. Tampek merupakan

bahasa Jawa namun istilah Indonesianya adalah campak. Morbili adalah penyakit

virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium , yaitu stadium prodormal

(kataral), stadium erupsi dan stadium konvalisnsi, yang dimanifestasikan dengan

1

Page 2: morbili makalah

demam, konjungtivitis dan bercak koplik. Morbili adalah penyakit anak menular

yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa

dengan campak ringan , scarlet,pembesaran nyeri limpa nadi. Makalah ini akan

menjelaskan Asuhan Keperawatan pada Anak dengan penyakit Morbili.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam makalah ini yakni :

1. Apakah yang dimaksut dengan morbili itu ?

2. Bagaimanakah etiologi penyakit morbili ?

3. Bagaimanakah epidemiologi dari penyakit morbili?

4. Bagaimana patofisiologi dari penyakit morbili?

5. Jelaskan manifestasi klinis dari penyakit morbili ?

6. Apa sajakah komplikasi dari penyakit morbili ?

7. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada anak penderita morbili?

1.3 TUJUAN

1. untuk mengetahui definisi dari penyakit morbili;

2. untuk mengetahui etiologi dari penyakit morbili;

3. untuk mengetahui epidemiologi dari penyakit morbili;

4. untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit morbili;

5. untuk mengtahui manifestasi klinis dari penyakit morbili;

6. untuk mengetahui komplikasi dari penyakit morbili;

7. untuk mengatahui asuhan keperawatan pada anak penderita penyakit

morbili.

2

Page 3: morbili makalah

1.4 MANFAAT

1. dapat mengetahui pengertian penyakit morbili;

2. dapat mengetahui etiologi dari penyakit morbili;

3. dapat mengetahui epidemiologi dari penyakit morbili;

4. dapat mengetahui patofisiologi dari penyakit morbili;

5. dapat mengetahui manifestasi klinis dari penyakit morbili;

6. dapat mengetahui apa saja komplikasi penyakit morbili;

7. dapat mengetahui asuhan keperawatan pada anak penderita morbili.

3

Page 4: morbili makalah

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3

stadium, yaitu stadium prodormal (kataral), stadium erupsi dan stadium

konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak

koplik. (Ilmu Kesehatan Anak edisi 2 th 1991.FKUI)

Morbili adalah penyakit anak yang menular yang lazim biasanya ditandai

dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau

demam,scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi. (Ilmu Kesehatan Anak

vol 2, Nelson, EGC, 2000)

2.2 Etiologi

Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring

dan darah selama masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak.

Virus ini berupa virus RNA yang termasuk family Paramiksoviridae, genus

Morbilivirus. Cara penularannya dengan droplet infeksi.

2.3 Epidemiologi

Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan

kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita

morbili akan mendapat kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6

bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat

menderita morbili. Bila seseorang wanita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau

2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita

morbili pada trimester I,II atau III maka ia akan mungkin melahirkan seorang

anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan BBLR atau lahir mati

atau anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.

4

Page 5: morbili makalah

2.4 Patofisiologi :

a. Pathway umum

b. Pirogenik :

Droplet Infection (virus masuk)

Virus memasuki aliran darah

Sampai dan mempengaruhi termostat dalam hipotalamus

Titik setel termostat meningkat

Suhu tubuh meningkat

Hipertermia (masalah kep: gangguan rasa nyaman: hipertermi

yang dirasakan)

pengaruhi nervus vagus pusat

masuk ke pusat muntah di medula oblongata.

- anorexia

- malaise

c. Koplik`s spot

Ploriferasi sel-sel endotel kalpiler di dalam korium

Terjadi eksudasi serum dan kadang-kadang

eritrsit dalam epidermis → Rash/ ruam kulit

5

Page 6: morbili makalah

Di konjunctiva terjadi reaksi peradangan umum → Konjuctivitis

d. Sal. Cerna

Hiperplasi jaringan limfoid terutama pada

usus buntu mukosa usus teriritasi

kecepatan sekresi bertambah

pergerakan usus meningkat diare

2.5 Manifestasi klinis

Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari

10-20 hari dan kemidian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam

3 stadium yaitu:

a. Stadium kataral (prodormal)

Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai

oleh demam ringan hingga sedang, batuk kering ringan,

coryza, fotofobia dan konjungtivitis. Menjelang akhir

stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema,

timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili,

tetapi sangat jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna

putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh

eritema. Lokalisasinya dimukosa bukalis berhadapan

dengan molar dibawah, tetapi dapat menyebar tidak

teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski jarang,

mereka dapat pula ditemukan pada bagian tengah bibir

bawah, langit-langit dan karankula lakrimalis. Bercak

tersebut muncul dan menghilang dengan cepat dalam

waktu 12-18 jam. Kadang-kadang stadium prodormal

6

Page 7: morbili makalah

bersifat berat karena diiringi demam tinggi mendadak

disertai kejang-kejang dan pneumoni. Gambaran darah

tepinya berupa limfositosis dan leukopenia.

b. Stadium erupsi

Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema /

titik merah dipalatum durum dan palatum mole. Terjadinya

eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan

menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga

dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan

bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat

perdarahan primer pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak.

Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut

mandibula dan didaerah leher belakang. Juga terdapat

sedikit splenomegali, tidak jarang disertai diare dan

muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah “Black

Measles” yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit,

mulut, hidung dan traktus digestivus.

c. Stadium konvalesensi

Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih

tua (hiperpigmentasi) yang bisa hilang sendiri. Selain

hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan

pula kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan

gejala patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-penyakit

lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit

menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai

menjadi normal kecuali bila ada komplikasi

2.6 Komplikasi

Adapun komplikasi yang dapat terjadi akibat inveksi virus

Morbili yaitu;

7

Page 8: morbili makalah

a. Otitis media akut

b. Pneumonia / bronkopneumoni

c. Encefalitis

d. Bronkiolitis

e. Laringitis obstruksi dan laringotrakhetis

2.7 Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Berkikut ini adalah hal-hal yang harus dikaji dalam

pemeriksaan pasien dengan kasus Morbili, antara lain:

a. Identitas diri

b. Riwayat Imunisasi

c. Kontak dengan orang yang terinfeksi

d. Pemeriksaan Fisik :

1) Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia

2) Kepala : sakit kepala

3) Hidung : Banyak terdapat secret, influenza,

rhinitis/koriza, perdarahan hidung pada stadium erupsi.

4) Mulut & bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk,

mulut terasa pahit.

5) Kulit : Permukaan kulit ( kering ), turgor kulit, rasa gatal,

ruam makuler pada leher, muka, lengan dan kaki (pada

stad. Konvalensi), evitema, panas (demam).

6) Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas,

wheezing, renchi, sputum

7) Tumbuh Kembang : BB, TB, BB Lahir.

8) Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare

9) Status Nutrisi : intake – output makanan, nafsu makanan

e. Keadaan Umum : Kesadaran, TTV

2. Diagnosa Keperawatan

8

Page 9: morbili makalah

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien

dengan kasus Morbili adalah:

a. Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh

b. Resiko kurang volume cairan

c. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

d. Resiko terjadi gangguan pola nafas

e. Gangguan persepsi sensori

f. Gangguan integritas kulit

g. Gangguan istirahat tidur

h. Intoleransi aktivitas

3. Perencanaan

Adapun hal-hal yang perlu dirumuskan dalam menyusun

perencanaan untuk menangani masalah keperawatan pada

pasien Morbili yaitu:

a. Diagnosa keperawatan 1

Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh bd proses inflamasi

Data Subjektif :

1) Pasien mengeluh pusing

2) Pasien mengeluh panas

Data Objektif :

1) Suhu tubuh > 37,4

2) Pasien tampak gelisah

3) Mukosa mulut kering

4) Keringat berlebihan

5) Frekuensi pernafasan meningkat

6) Kejang

7) Takikardi

8) Kulit terasa panas

Tujuan :

1) Suhu tubuh normal dalam jangka waktu…

Kriteria Hasil :

9

Page 10: morbili makalah

1) Suhu tubuh 36,6 – 37,4 0 C

2) Bibir lembab

3) Nadi normal

4) Kulit tidak terasa panas

5) Tidak ada gangguan neurologis ( kejang )

6) Aktivitas sisi kemampuan

Rencana Tindakan :

1) Identifikasi penyebab atau factor yang dapat menimbulkan

peningkatan suhu tubuh: dehidrasi, infeksi, efek obat, hipertiroid.

2) Observasi fungsi neurologis : status mental, reaksi terhadap

stimulasi dan reaksi pupil.

3) Observasi cairan masuk dan keluar, hitung balance cairan

4) Observasi tanda kejang mendadak

5) Beri cairan sesuai kebutuhan bila tidak kontraindikasi

6) erikan kompres air hangat

7) Berikan cairan dan karbohidrat yang cukup untuk meningkatkan

hipermetabolisme akibat peningkatan suhu.

8) Anjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan bila

suhu naik / bedrest total.

9) Anjurkan dan bantu pasien menggunakan pakaian yang mudah

menyerap keringat.

10) Kolaborasi: Pemberian anti piretik, pemberian anti biotic,

pemeriksaan penunjang

b. Diagnosa Keperawatan 2

Resiko kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan

sekunder terhadap demam.

Data Subjektif :

1) Pasien mengeluh haus

2) Pasien mengeluh lemah

3) Pasien mengeluh mencret ….x/hr

10

Page 11: morbili makalah

4) Pasien mengeluh muntah …x/hr

Data Objektif :

1) TD…mmttg, N..x/mnt, S.. 0 C, RR…x/mnt

2) Turgor kulit jelek, kulit kering

3) Perubahan produksi urine…cc/ 24 jam

4) Penurunan pengisian vena ( capillary refill )

5) Volume dan tekanan nadi menurun

6) Denyut nadi meningkat

7) Demam, bibir kering, mata cekung, akral dingin.

Tujuan :

1) Tidak terjadi kekurangan volume cairan tubuh dalam jangka waktu ….

Kriteria Hasil :

1) Turgor baik

2) Produksi urine …cc/jam <0,5 – 1 cc/kg BB/jam

3) Kulit lembab

4) TTV dalam batas normal

5) Mukosa mulut lembab

6) Cairan masuk dan keluar seimbang

7) Tidak pusing pada perubahan posisi

8) Hb, Ht, dalam batas normal

Rencana Tindakan :

1) Observasi penyebab kekurangan cairan : muntah, diare, kesulitan menelan,

kekurangan darah aktif, diuretic, depresi, kelelahan

2) Observasi TNSR…

3) Observasi tanda – tanda dehidrasi

4) Observasi keadaan turgon kulit, kelembaban, membran mukosa

5) Monitor pemasukan dan pengeluaran cairan bila kekurangan cairan terjadi

secara mendadak, ukur produksi urine setiap jam, berat jenis dan observasi

warna urine.

6) Catat dan ukur jumlah dan jenis cairan masuk dan keluar per….

11

Page 12: morbili makalah

7) Perhatikan : cairan yang masuk, kecepatan tetesan untuk mencegah edema

paru, dispneu, bila pasien terpasang infus

8) Timbang BB setiap hari

9) Pertahankan bedrest selama fase akut

10) Ajarkan tentang masukan cairan yang adekuat, tanda serta cara mengatasi

kurang cairan

11) Kolaborasi : pemberian cairan parenteral sesuai indikasi, pemberian obat

sesuai indikasi, observasi kadar elektronik, Hb,Ht

c. Diagnosa Keperawatan 3

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : Asupan makanan yang kurang

Data Subjektif :

1) Pasien mengatakan mual

2) Pasien mengatakan tidak nafsu makan

3) Pasien mengatakan susah makan

Data Objektif :

1) Bising usus….x/mnt

2) Mukosa mulut kering

3) Vomitus ….cc

4) Porsi makan : …..porsi

5) Hb …., Albumin…..Konjungtiva dan selaput lendir pucat

6) Terdapat bercak – bercak merah pada mukosa mulut

Tujuan :

1) Pasien dapat memperbaiki status gizi (nutrisi ) dalam jangka waktu

Kriteria Hasil :

1) BB meningkat

2) Mual berkurang / hilang

3) Tidak ada muntah

4) Pasien menghabiskan makan 1 porsi

5) Nafsu makan meningkat

6) Pasien menyebutkan manfaat nutrisi

12

Page 13: morbili makalah

7) Pasien mengungkapkan kesediaan mematuhi diit

8) Tidak ada tanda – tanda malnutrisi

9) Nilai Hb, Protein dalam batas normal

Rencana Tindakan :

1) Kaji pola makan pasien

2) Observasi mual dan muntah

3) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat untuk kesembuhan

4) Kaji kemampuan untuk mengunyah dan menelan

5) Auskultasi bising usus, catat adanya penurunan atau hilangnya bising usus.

6) Beri posisi semi fowler / fowler saat makan

7) Identifikasi factor pencetus mual , muntah , diare, nyeri abdomen

8) Kaji makanan yang disukai dan tidak disukai sesuai diit

9) Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik

10) Bantu pasien untuk makan , catat jumlah makanan yang masuk

11) Hindari makanan dan minuman yang merangsang

12) Lakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan.

13) Kolaborasi : Penatalaksanaan diit yang sesuai ( dengan ahli gizi),

Pemberian nutrisi parenteral, Pemberian anti emetic, Pemberian

multivitamin, cara pemberian makanan tambahan.

Berikut ini merupakan intervensi yang dapat dilakukan dalam

upaya pencegahan anak akibat infeksi virus Morbili.

a. Imunusasi aktif

Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan vaksin campak

hidup yang telah dilemahkan. Vaksin hidup yang pertama

kali digunakan adalah Strain Edmonston B. Pelemahan

berikutnya dari Strain Edmonston B. Tersbut membawa

perkembangan dan pemakaian Strain Schwartz dan

Moraten secara luas. Vaksin tersebut diberikan secara

subkutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung

lama.

13

Page 14: morbili makalah

Pada penyelidikan serulogis ternyata bahwa imunitas

tersebut mulai mengurang 8-10 tahun setelah vaksinasi.

Dianjurkan agar vaksinasi campak rutin tidak dapat

dilakukan sebelum bayi berusia 15 bulan karena sebelum

umur 15 bulan diperkirakan anak tidak dapat membentuk

antibodi secara baik karena masih ada antibodi dari ibu.

Pada suatu komunitas dimana campak terdapat secara

endemis, imunisasi dapat diberikan ketika bayi berusia 12

bulan.

b. Imunusasi pasif

Imunusasi pasif dengan serum oarng dewasa yang

dikumpulkan, serum stadium penyembuhan yang

dikumpulkan, globulin placenta (gama globulin plasma)

yang dikumpulkan dapat memberikan hasil yang efektif

untuk pencegahan atau melemahkan campak. Campak

dapat dicegah dengan serum imunoglobulin dengan dosis

0,25 ml/kg BB secara IM dan diberikan selama 5 hari

setelah pemaparan atau sesegera mungkin.

4. Implementasi

Implementasi keperawatan dilakukan dengan mengkaji

respon actual pasien dengan menyususun prioritas intervensi

mana yang akan didahulukan. Implementasi dijalankan sesuai

dengan indikasi yang terlihat dari respon pasien. Intervensi yang

telah disusun tidak harus semuanya dilakukan, namun perawat

secara pemikiran kritis harus dapat dengan bijak menentukan

mana inntervensi yang benar-benar harus dijalankan.

5. Evaluasi dan Perencanaan Pemulangan

Jika kriteria hasil telah tampak sesuai dengan yang diharapkan

pada inntervensi dan masalah keperawatan telah terselesaikan

14

Page 15: morbili makalah

maka perawat terlebih dahulu harus mengaji secara holistic

terkait kondisi actual pasien tentang ada atau tidaknya

masalah baru yag muncul. Apabila semua masalah telah

teratasi maka perawat bersama keluarga bersama-sama

berdiskusi untuk melakukan perencanaan pemulangan.

Perencanaan pemulangan merupakan keputusan bersama

yang diambila antara perawat dengan pasien dan bertujuan

unntuk meningkatkan kemandirian pasien untuk melakukan

perawatan dirumah. Berikut hal-hal yang harus dipastikan oleh

perawat kepad keluarga pasien terkait rencana pemulangan:

a. Jelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek samping

b. Melakukan imunisasi jika imunisasi belum lengkap sesuai

dengan prosedur

c. Menekankan pentingnya kontrol ulang sesuai jadwal

d. Informasikan jika terdapat tanda-tanda terjadinya

kekambuhan

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

15

Page 16: morbili makalah

Morbili adalah penyakit anak yang menular yang lazim biasanya ditandai

dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau

demam,scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi. Penyebabnya adalah virus

morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah selama masa prodormal

sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa virus RNA yang

termasuk family Paramiksoviridae, genus Morbilivirus. Cara penularannya

dengan droplet infeksi.

Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan

kekebalan seumur hidup. Bila seseorang wanita menderita morbili ketika ia hamil

1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia

menderita morbili pada trimester I,II atau III maka ia akan mungkin melahirkan

seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan BBLR atau lahir

mati atau anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.

Masa inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-

20 hari yang dibagi dalam 3 stadium yaitu, Stadium kataral

(prodormal), Stadium erupsi, Stadium konvalesensi. Adapun

komplikasi yang dapat terjadi akibat inveksi virus Morbili yaitu,

Otitis media akut, Pneumonia, Encefalitis, Bronkiolitis, Laringitis

obstruksi dan laringotrakhetis. Diagnosa keperawatan yang

mungkin muncul pada pasien dengan kasus Morbili adalah:

1. Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh bd proses inflamasi

2. Resiko kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan

kehilangan sekunder terhadap demam.

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : Asupan makanan

yang kurang.

3.2 SARAN

16

Page 17: morbili makalah

1. Bagi mahasiswa diharapkan dapat mengetahui penyakit morbili serta

masalah yang ditimbulkannya.

2. Bagi masyarakat diharapkan dapat menerapkan pola hidup sehat.

17

Page 18: morbili makalah

DAFTAR PUSTAKA

Cacpenito, Lynda juall& Moyet. 2006. Buku Saku Diagnosa

Keperawatan Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran –

EGC.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2.

Jakaeta: Media Aesculapius.

Wong, Donna, L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan

Pediatrik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran – EGC.

Nelson. 2000. Ilmu Kesehataan Anak vol 2. Jakarta:

penerbit Buku Kedokteran - EGC

18


Top Related