Download - MODULASI DIGITAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada makalah ini memperkenalkan salah satu teknik modulasi yakni
teknik modulasi digital. Modulasi adalah suatu proses dimana properti atau
parameter dari suatu gelombang divariasikan secara proporsional terhadap
gelombang yang lain. Modulasi digital adalah proses penumpangan sinyal digital
(bit stream) ke dalam sinyal carrier.
Perbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi analog adalah
bahwa pesan yang ditransmisikan untuk system modulasi digital mewakili
seperangkat simbol-simbol abstrak. (Misalnya 0 s dan l s untuk sistem transmisi
biner), sedangkan dalam sistem modulasi analog, sinyal pesan adalah gelombang
kontinyu. Untuk mengirim pesan digital, modulasi digital mengalokasikan
sepotong waktu yang disebut interval sinyal dan menghasilkan fungsi kontinyu
yang mewakili simbol. Untuk mempelajari berbagai ilmu keahlian komunikasi
data baik radio maupun lainnya, modulasi merupakan ilmu wajib yang harus
dikuasai.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah mengenai modulasi digital.
Menyangkut sistem komunikasi digital, blok diagram komunikasi digital,
komponen komunikasi digital, dan jenis-jenis modulasi digital.
1
1.3. Tujuan Penulisan
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
Mengetahui pengertian, kelebihan, dan kekurangan dari sistem komunikasi
digital
Mengetahui ilustrasi sistem komunikasi digital pada blok diagram komunikasi
digital
Mengetahui komponen-komponen pada komunikasi digital
Mengetahui penjelasan dari jenis-jenis dari modulasi digital
1.4. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan dalam menguasai konsep telekomunikasi analog dan digital. Manfaat
lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini
diharapkan dapat dijadikan acuan dalam
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Komunikasi Digital
Sistem komunikasi digital adalah teknologi yang berbasis sinyal elektrik
komputer, sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan sistem bilangan
biner. Bilangan biner tersebut akan membentuk kode-kode yang
merepresentasikan suatu informasi tertentu.
A. Keuntungan Sistem Komunikasi Digital
a. Kemudahan Multipleksing
Di dalam sistem komunikasi, teknik digital pertama kali diaplikasikan
untuk sistem telepon yang menggunakan teknik Time Division Multipleksing
(TDM). Pada prinsipnya, sinyal suara dari berbagai sumber akan dibagi ke dalam
slot-slot waktu dengan ukuran sama, yang kemudian akan diurutkan dan
selanjutnya akan dilewatkan ke dalam medium transmisi yang sama.
Dibandingkan dengan pengaplikasian TDM terhadap sinyal analog, teknik digital
memiliki keunggulan dalam hal reliabilitas terhadap gangguan (noise), distorsi,
dan interferensi lain. Degradasi sinyal akibat beberapa faktor gangguan tersebut di
atas dapat diatasi dengan kemampuan teknik digital melakukan regenerasi sinyal,
suatu teknik yang tidak dapat diaplikasikan terhadap sinyal analog.
b. Kemudahan Persinyalan
Pada dasarnya, persinyalan yang membawa informasi kendali
komunikasi merupakan bagian dari sistem transmisi digital. Informasi tersebut
dapat digabungkan ke dalam jalur transmisi digital bersama-sama dengan
3
informasi kendali TDM yang dengan mudah dapat diidentifikasi sebagai kanal
kendali komunikasi. Pendekatan lain adalah menyisipkan kode kendali ke dalam
kanal data yang dapat diidentifikasi dan diterjemahkan sebagai informasi kendali
oleh terminal penerima. Pendekatan lain lagi adalah memisahkan informasi
kendali dengan informasi data. Fungsi dan format sistem persinyalan dapat
dimodifikasi secara terpisah tanpa mempengaruhi sistem transmisi data secara
keseluruhan. Demikian pula sebaliknya, sistem transmisi digital dengan mudah
dapat diperbaharui tanpa mempengaruhi sistem persinyalan.
c. Integrasis Sistem Transmisi dan Switching
Sistem komunikasi tradisional membedakan antara sistem transmisi
dengan sistem penyambungan telepon. Sementara di sistem komunikasi digital,
fungsi TDM sangat mirip dengan fungsi time division switching sehingga fungsi
TDM dengan mudah dapat diintegrasikan di dalam perangkat penyambungan.
d. Regenerasi Sinyal
Di dalam komunikasi digital, representasi sinyal suara dalam format
digital melibatkan proses konversi sinyal analog menjadi urutan cuplikan-cuplikan
diskrit. Setiap cuplikan diskrit direpresentasikan dengan sejumlah digit biner.
Ketika ditransmisikan, setiap digit biner direpresentasikan oleh satu dari
kemungkinan nilai sinyal (misalnya pulsa atau tanpa pulsa, pulsa positif atau pulsa
negatif). Bagian penerima akan memutuskan nilai diskrit mana yang
ditransmisikan dan merepresentasikan pesan sebagai urutan dari cuplikan-
cuplikan pesan diskrit yang terkodekan biner. Jika hanya mengalami sedikit
gangguan atau interferensi atau distorsi selama proses pengiriman data, maka data
4
biner di penerima akan identik dengan urutan digit biner yang dibangkitkan oleh
proses enkoding.
e. Sesuai dengan Teknologi Komputer
Setelah melalui proses digitalisasi, informasi yang masuk akan berubah
menjadi serangkaian bilangan biner yang membentuk informasi dalam wujud
kode digital. Kode digital tersebut nantinya akan mampu dimanipulasi oleh
komputer. Contohnya adalah gambar kamera video yang telah diubah menjadi
bentuk digital. Bentuk digital tersebut mewakili element gambar (pixel). Elemen
gambar tersebut dapat dimanipulasi oleh komputer. Sehingga kita dapat
menciptakan efek tertentu pada gambar serta dapat juga memperbaiki kualitas
gambar yang dianggap kurang baik. Bentuk manipulasinya bisa berupa
penambahan intensitas cahaya pada gambar, sehingga gambar yang ada menjadi
lebih terang atau gelap, meningkatkan ketajaman gambar yang kurang fokus, serta
memperbaiki warna pada bagian tertentu dari gambar.
f. Sistem Komunikasi yang Fleksibel
Teknologi digital melalui teknologi Integrated Service Digital Network
(ISDN) atau dalam bahasa indonesia populer dengan sebutan jaringan
telekomunikasi digital pelayanan terpadu dapat menghantarkan berbagai informasi
dalam sebauh jaringan tunggal. ISDN bisa diibaratkan sebagai sebuah pipa saluran
informasi besar yang terdiri dari berbagai komponen informasi yang dapat berupa
gambar, data, suara. Semua data tersebut dapat diakses dan dipindahkan dengan
mudah melalui alat tertentu yang mudah dicolokan dan dicabut . Contoh alat yang
digunakan untuk transfer data dengan metode tersebut adalah kabel data dan
5
flashdisk alat ini banyak digunakan untuk pertukaran data dan informasi dalam
bentuk digital. Teknologi ISDN ini membawa revolusi dalam cara kita
berkomunikasi. Kita dapat bertukar gambar, grafik, dan data dengan mudah, cepat
serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
g. Efisiensi Biaya
Peralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal yang
kemudian akan menekan biaya produksi. Alat-alat pada teknologi digital juga
lebih stabil, praktis dan memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya. Hal
tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan menjadi lebih sedikit. Hal ini
dikarenakan adanya teknologi integrated circuit (IC) yang kemudian akan lebih
dikenal dengan sebutan chips. Benda ini memberikan dampak yang signifikan,
karena dengan sebuah chips, teknologi komputer yang sebelumnya harus
menggunakan mesin dan komponen yang berukuran besar, berat dan tidak praktis
dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut.
B. Kerugian Sistem Komunikasi Digital
a. Permintaan saluran informasi yang tinggi
Segala jenis informasi yang telah didigitalisasi akan mampu
didistribusikan secara efisien dan dalam jumlah yang banyak melalui sistem
multiplexing. Namun terdapat beberapa saluran aplikasi yang tak mampu
menampung jumlah arus data digital yang dikirimkan tersebut. Contohnya adalah
saluran telepon yang belum dapat mengakomodasi tampilan video digital pada
penggunaan aplikasinya.
6
b. Kesalahan pada saat digitalisasi
Pada saat proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal digital. Konsep
informasi yang ada pada dunia nyata akan melewati digitalisasi. Konsep informasi
tersebut akan diubah menjadi sinyal digital, dan sinyal digital tesebut merupakan
rangkaian dari kode-kode tertentu. Dikawatirkan konsep informasi asli yang
terdapat pada dunia nyata tersebut tidak dapat terepresentasikan dengan baik saat
digitalisasi. Contohnya adalah warna, jika suatu warna belum terdapat dalam
sistem penyimpanan teknologi digital, maka akan dicari padanan warna yang
paling dekat dan paling mirip dengan warna tersebut. Hal ini menyebabkan warna
yang akan tertampil setelah digitalisasi menjadi kurang akurat dan tidak mewakili
warna aslinya.
c. Dominasi dunia oleh teknologi analog
Sampai saat ini dunia masih didominasi oleh teknologi analog. Banyak
bentuk informasi komunikasi yang menggunakan sistem analog, perangkatnya
pun menggunakan perangkat analog. Sehingga untuk menikmati layanan
teknologi digital kita harus menggunakan analog-digital converter (ADC) dan
digital-analog converter (DCA).
d. Investasi Publik
Untuk menikmati layanan digital secara keseluruhan. Maka harus
dilakukan penggantian alat komunikasi seperti telepon, televisi dan radio dari
yang sebelumnya berbasis teknologi analog menjadi teknologi digital. Hal ini
menyebabkan masyarakat mengeluarkan biaya yang tidak sedikit terlebih lagi
7
teknologi ini masih tergolong teknologi yang pada saat artikel ini dibuat
merupakan teknologi yang tergolong baru. Hal ini menyebabkan instrumen yang
disediakan untuk masyarakat umum sifatnya masih terbatas dan mahal harganya.
Hal ini menjadi permasalahan bagi kelangsungan industri pertelekomunikasian
dan hal ini juga akan memengaruhi kemampuan membeli masyarakat
2.2. Blok Diagram Komunikasi Digital
Kinerja suatu sistem akan berjalan dengan baik jika didukung oleh
beberapa elemen–elemen yang dapat bekerja sama satu dengan yang lain dan
melakukan tugasnya masing–masing, sehingga membentuk satu blok diagram
sistem komunikasi yang konkret dan memiliki nilai utilitas yang baik dan
performansi yang handal pula. Untuk itu ada baiknya kita harus mengetahui
terlebih dahulu komponen apa saja yang berkaitan dengan sistem komunikasi
digital yang sederhana, dan dapat dilihat dari blok diagram sistem komunikasi
digital.
s(t)
Data
Data
8
DECRYPTORCHANNEL
DECODER
SOURCE
DECODER
SPREAD SPECTRUM
MODULATOR
SPREAD SPECTRUM
DEMODULATOR
CARRIER
DEMODULATOR
SYMBOL
SYNC
SOURCE
ENCODERENCRYPTOR
CHANNEL
ENCODER
CARRIER
MODULATOR
2.3. Komponen Komunikasi Digital
Source Encoder menerima satu atau lebih sinyal analog untuk dibah
menjadi urutan simbol-simbol bisa berupa biner (1 dan 0) atau anggota himpunan
yang mempunyai dua atau lebih elemen.
Proses Encrypton melakukan pengamanan data yang akan dikirim
maupun diterima dalam peralihan sistem komunikasi tulisan tangan menjadi
sistem komunikasi listrik. Harus diyakinkan bahwa hanya penerima yang
bersangkutan saja yang bisa memahami data atau pesan yang terkirim, dan hanya
pengirim yang resmi saja yang bisa mengirimkannya
Channel Encoder menaikkan efisiensi dari sistem komunikasi digital.
Peralatan ini mengurangi efek dari error transmisi. Jika ada noise yang masuk ke
kanal bersama-sama dengan data, ada kemungkinan sebuah simbol yang sudah
terkirim akan diinterpretasi kan sebagai simbol yang lain pada sisi penerima.
Output dari kanal encoder adalah sebuah sinyal digital yang
dikomposisikan dalam bentuk simbol-simbol. Contohnya dalam sistem biner
outputnya berupa urutan bit 1 dan 0. Sebuah kanal listrik dapat mengirimkan
sinyal yang hanya berbentuk gelombang listrik.
Kembali ke Carrier Modulator, tujuan pemakaian peralatan ini adalah
untuk menghasilkan bentuk gelombang analog sesuai dengan simbol diskrit pada
inputnya.
Bagian kedua dari blok diagram gambar adalah sistem penerima digital.
Sistem ini seperti cermin gambar dari pemancar. Pada sistem ini dilakukan proses
“undo” dari operasi yang dilaksanakan pada pemancar. Ada satu bagian dari
9
pemancar yang dolakukan proses “undo” dari carrier modulator ini dilakukan oleh
dua bagian, yaitu carrier demodulator dan symbol synchronizer.
2.4. Jenis-Jenis Modulasi Digital
Dilihat dari jenis besaran yang diubah, jenis modulasi digital dapat
dibedakan menjadi Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying
(FSK), dan Phase Shift Keying (PSK).
a. Amplitudo Shift Keying (ASK)
Amplitude Shift Keying (ASK) adalah modulasi yang menyatakan signal
digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital
0 sebagai sinyal digital dengan tegangan 0 volt. Sinyal ini yang kemudian
digunakan untuk menyala-matikan pemancar, seperti sinyal morse. atau
pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran amplitudo merupakan modulasi
dengan mengubah-ubah amplitudo. Dalam proses modulasi ini kemunculan
frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal
informasi digital.
Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud
(kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam
menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan
melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi
lainnya. Oleh sebab itu metode ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk
hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini faktor noice atau gangguan juga harus
diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM.
10
Pada system ASK, simbol biner 1‟ direpresentasikan dengan
mentransmisikan sinyal pembawa sinusoidal dengan amplituda maksimum Ac dan
frekuensi fc, dimana kedua besaran tersebut konstan, selama durasi bit Tb detik.
Amplitudo frekuensi pembawa akan berubah sesuai dengan logik sinyal
informasi. Sedangkan simbol biner 0‟ direpresentasikan dengan tanpa
mengirimkan sinyal pembawa tersebut selama durasi bit Tb detik.
b. Frequency Shift Keying (FSK)
Frequency Shift Keying (FSK) adalah sistem modulasi digital yang
relatif sederhana, dengan kinerja yang kurang begitu bagus dibandingkan sistem
PSK atau QAM. FSK biner adalah sebuah bentuk modulasi sudut dengan
envelope konstan yang mirip dengan FM konvensional, kecuali bahwa dalam
modulasi FSK, sinyal pemodulasi berupa aliran pulsa biner yang bervariasi
diantara dua level tegangan diskrit sehingga berbeda dengan bentuk perubahan
yang kontinyu pada gelombang analog.
c. Phase Shift Keying (PSK)
Phase Shift Keting (PSK) adalah modulasi yang menyatakan signal
digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fase tertentu pula
(misalnya tegangan 1 volt beda fase 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu
nilai tegangan tertentu (yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1,
misalnya 1 Volt) dengan beda fase yang berbeda (misalnya 180 derajat). Tentunya
11
pada teknik-teknik yang lebih rumit, Hal ini bisa di modulasi dengan perbedaan
fase yang lebih banyak lagi.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik
dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
saya pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
12
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah:
Sistem komunikasi digital adalah teknologi yang berbasis sinyal eketrik
komputer dan menggunakan bilangan biner
Komponen-komponen komunikasi digital adalah source encoder, proses
encrypton, channel encoder, dan carrier modulator
Jenis-jenis modulasi digital adalah Amplitudo Shift Keying (ASK),
Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift Keying (PSK)
13
DAFTAR PUSTAKA
Musliadi, S.ST (2013). Modul KK10 (Menguasai Konsep Telekomunikasi Analog
dan Digital). Makassar. SMK Telkom Sandhy Putra 2.
Hasbi (2012). Sistem Telekomunikasi Digital. From
http://hasbilandhairiyarbil.blogspot.com/2012/04/sistem-komunikasi-digital.html,
30 Oktober 2013
Wikipedia (2013). Teknologi Komunikasi Digital. From
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_komunikasi_digital#Kelebihan_teknologi_
informasi_digital, 30 Oktober 2013
14
Ndundupan (2012). Sistem Komunikasi Digital. From
http://ndundupan.blog.student.eepis-its.edu/2012/10/01/sistem-komunikasi-
digital/, 30 Oktober 2013
Repository. Sistem Komunikasi Digital. From
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30947/4/Chapter%20II.pdf, 31
Oktober 2013
Putu (2012). Modulasi Digital dan Multiple Access. From
http://ikabuh.files.wordpress.com/2012/06/tugas-paper-komdig-putu_10009.pdf,
22 November 2013
15