Download - Modul Sejarah 10

Transcript
Page 1: Modul Sejarah 10

MASA PENDUDUKAN JEPANG Pada tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang mendarat di Indonesia tanda dapat dibendung tentara Belanda yang masih berkuasa di Indonesia. Pada tanggal 8 Maret 1942 Perjanjian Kalijati isinya: Penyerahan tanpa syarat tentara Belanda terhadap Jepang. Pada awalnya kedatangan Jepang di Indonesia disambut baik oleh bangsa Indonesia karena ramalan Jaya Baya, Kebencian yang mendalam terhadap bangsa Barat, Jepang sahabat tua Asia, gerakan ratu adil. Kebijakan: Romusha (kerja paksa), Gerakan 3 A bertujuan untuk mencari simpati rakyat dipimpin Mr. Syamsudin tetapi gagal, PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat), tokohnya 4 serangkai (Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, KH. Mansyur, dan Kihajar Dewantara), Militer (Sei Nendan/barisan pemuda, Fujin kai/barisan wanita, Keibodan/bantu polisi, Jawa Hokokai/pusat kebaktian, dan PETA/pembela tanah air yang banyak menghasilkan tokoh-tokoh ABRI. Perlawanan Terhadap Jepang: 1) Aceh

Dipimpin oleh Teuku Abdul Zalil dan dilanjutkan Teuku Hamid namun dapat dipadamkan. 2) Kabupaten Indramayu

Dipimpin oleh Haji Hadrijan. 3) Kabupaten Tasik Malaya

Dipimpin oleh Zainal Mustafa 4) Bilitar

Dipimpin oleh Supriadi, tanggal 14 Februari 1945. MASA PASCA PROKLAMASI Sehari setelah kemerdekaan Indonesia yakni tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang I dengan keputusan:

• Mengesahkan UUD 1945 yang telah dirancang BPUPKI • Memilih Presiden dan Wakil Presiden • Pembentukan KNIP

Sidang II (19 Agustus 1945)

Keputusan: Pembagian wilayah RI menjadi 12 kementerian dan 8 provinsi. Sidang III (22 Agustus 1945) Keputusan: KNIP menjadi DPR, PNI partai tunggal, bentuk BKR. MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN 1) Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

Para pemuda menggelar rapat ini agar pemimpin RI dapat berbicara langsung dengan rakyat. 2) Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono

Menggabungkan diri dengan Republik Indonesia. 3) Pembentukan Lembaga Negara:

• Memilih Presiden/Wakil Presiden • Membagi RI dalam 8 propinsi • Membentuk: BP-KNIP, PNI, BKR Tanggal 16 Oktober 1945 Wakil Presiden mengeluarkan Maklumat No. X pemberian kekuasaan legislatif bagi KNIP. Tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat Politik bagi pemerintah menghendaki lahirnya partai politik.

PERLAWANAN BERSENJATA 1) Pertempuran Surabaya (10 November 1945)

Brigjend. AWS Mallaby mendarat di Surabaya mewakili AFNEI melucuti senjata Jepang dan menyelamatkan interian Sekutu. Ultimatum Inggris tidak diindahkan maka terjadi pertempuran.

Program Intensif

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SNMPTN 2013 CopyRight Frison H Panjaitan, S. Sos

Page 2: Modul Sejarah 10

2) Petempuran Ambarawwa-Magelang (20 November 1945) Pasukan Inggris diikuti NICA mempersenjatai bekas tawanan berperang dengan TKR dipimpin oleh Kol. Sudirman.

3) Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945) Bandung Lautan Api (25 November 1945) Tentara RI membakar Bandung selatan, peristiwa ini diabadikan dalam lagu Halo-halo Bandung oleh Ismail Marzuki. Munculnya pemuda Toha yang siap berjibaku membawa alat peledak, ini di filmkan dengan judul Pahlawan Bandung Selatan.

PERLAWANAN DIPLOMASI Perjuangan mencari dukungan dari PBB Perundingan Linggar Jati (25 November 1947):

• Pengakuan defacto wilayah Indonesia atas Jawa, Sumatera dan Madura. • Bentuk RIS • Bentuk Uni Indonesia dan Belanda

Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947) Mendapat kecaman dari dunia internasional. PBB membentuk KTN (Komisi Tiga Negara)

• Indonesia : Australia • Belanda : Belgia • PBB : Amerika

Menghasilkan Perjanjian Renville 17 Januari 1948 Agresi Militer Belanda II (19 September 1948) Belanda terpaksa ke meja perundingan setelah adanya ancaman Amerika Serikat menghentikan bantuan ekonomi dan keuangan (Marshall Plan), Perjanjian Roem Royen. KMB (Konferensi Meja Bundar) 27 November 1049 di Den Haag-Belanda, isinya:

• Pemerintah Belanda mengakui Bangsa Indonesia sebagai Negara merdeka dan berdaulat RIS. • Status Irian Barat diselesaikan satu tahun kemudian. • Bentuk Uni Indonesia-Belanda dengan sifat sukarela. • Pemberian izin baru terhadap perusahaan Belanda di Indonesia. • RIS ganti kerugian perang sejak 1942.

MASA DEMOKRASI LIBERAL

• UUDS 1950 • Sistem pemerintahan parlementer.

Ciri-ciri: • Jatuh bagun kabinet • Muncul gerakan saparatisme (munculnya pemberontakan di daerah-daerah) • Inflasi ekonomi yang sangat tinggi

Kabinet yang memerintah pada masa Demokrasi Liberal a. Kabinet Natsir

Program: • Perjuangan Irian Barat • Gerakan ekonomi Benteng yang memberikan bantuan modal kepada pengusaha.

b. Kabinet Sukiman Program: • Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif • Kerjasama militer dan keuangan dengan Amerika Serikat

c. Kabinet Wilopo Kasus Tanjung Merawa. d. Kabinet Ali I

Sukses melaksanakan KAA (Konferensi Asia-Afrika). e. Kabinet Burhanuddin Harahap

Sukses melaksanakan Pemilu I tahun 1955 yang dipilih adalah DPR dan Konstituante. Pemilu tersebut menghasilkan 4 Parpol yaitu: PNI, Masyumi, NU, dan PKI.

Page 3: Modul Sejarah 10

f. Kabinet Ali II Gabungan 3 Parpol besar yaitu: PNI, Masyumi, dan NU.

g. Kabinet Juanda Non Partai, dikenal dengan Zaken Kabinet (utamakan tenga ahli di bidangnya). Dekrit Presiden 5 Juli 1959, isinya: • Kembali ke UUD 1945 • Bubarkan Konstituante • Bentuk DPAS dan MPRS

MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945

• Munculnya idelogi Nasakom • Pembubaran DPR hail Pemilu 1955 oleh Presiden • Pengangkatan Presiden seumur hidup • Munculnya poros Jakarta-Peking-Pyongyang. Tidak sesuai dengan politik bebas-aktif.

1. UMPTN 2000 KODE 36

Propaganda Pemerintah Jepang di Indonesia dikenal dengan gerakan tiga A, yaitu Nippon pelindung, cahaya dan pemimpin Asia. Pada tahun 1943, gerakan ini berubah menjadi PUTERA dan beranggotakan tokoh-tokoh pergerakan nasional di bawah ini KECUALI (A) Soekarno (D) Muhammad Yamin (B) Ki Hajar Dewantara (E) Muhammad Hatta (C) Ki Haji Mas Mansyur

2. SPMB 2001 KODE 261/160/460/360

Dalam menghadapi pemerintahan pendudukan Jepang yang bersifat fasitis benyak tokoh nasionalis merubah taktik perjuangannya dari non kooperatif ke kooperatif. SEBAB Mereka menyadari tanpa kerjasama dengan penguasa Jepang mereka dapat dianggap pengkhianat.

3. UMPTN 2001 Reg 2. KODE 160

Pada masa pendudukan di Indonesia, Jepang berkepentingan untuk merangkul golongan nasionalis sekuler dan intelektual Indonesia dalam membantu usahanya menghadapi perang melawan Sekutu. Untuk itu Jepang membentuk suatu organisasi yang bernama (A) Putera (D) PETA (B) Seinendan (E) Heiho (C) Keibodan

4. SPMB 2002 Reg. 1 KODE 430

Pada masa perang dunia I, wilayah kepulauan Indonesia menjadi salah satu sasaran wilayah yang harus dikuasai Jepang. SEBAB Pada awal tahun 1942 pemeritah Belanda telah menyatakan perang kepada Jepang.

5. SPMB 2002 KODE 630

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia banyak perempuan yang dperlakukan tidak manusiawi, mereka antara lain dijadikan anggota… (A) romusha (D) bushido (B) jugun ianfun (E) seinendan (C) kempetai

Program Intensif SNMPTN

Page 4: Modul Sejarah 10

6. UMPTN 2000 KODE 36/34 Pemilihan umum pertama di Indonesia pada tahun 1955 merupakan pemilihan umum yang paling demokratis sepanjang penyelenggaraan pemilu di Indonesia. SEBAB Pemilu tahun 1955 melahirkan tiga partai politik besar yaitu PNI, Masyumi, dan Partai Komunis Indonesia.

7. SPMB 2001 KODE 261

Gerakan pengganggu kemanan yang paling banyak memiliki jaringan di berbagai daerah pada dasa warsa 1950-an adalah (A) APRAS (D) Andi Azis (B) RMS (E) DI/TII (C) PRRI/PERSEMESTA

8. SPMB 2002 KODE 730

Pada bulan Agustus 1950, RIS secara resmi di bubarkan dan Indonesia kembali kebentuk Negara kesatuan. Bebrapa unsur yang scara langsung iktu mempengaruhi diambilnya keputusan tersebut adalah (1) Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) (2) Darul Islam (DI) (3) Republik Maluku Selatan (RMS) (4) Gerakan Aceh Merdeka

9. SPMB 2002 KODE 130

Pada masa demokrasi terpimpin, Indonesia tidak melaksanakan politik bebas aktif. SEBAB Politik luar negeri Indonesia pada masa demokrasi terpimpin lebih menitikberatkan kepada pertentangan Indonesia terhadap kekuatan dunia yang sering disebut juga Oldefo (kapitalisme imprealisme).

10. SPMB 2004 KODE 661

Pada tahun 1955 di Indonesia diadakan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dihadiri oleh 23 negara Asia dan 6 negara Afrika. Konferensi ini telah menghasilkan deklrasi yang diberi nama (A) Jakarta Charter (B) Dasa Sila Bandung (C) Renville (D) Deklarasi Denpasar (E) Deklarasi Yogyakarta


Top Related