Download - Metoda Observasi Part1
METODE OBSERVASIPERILAKU
Tri Joko Daryanto, ST, MT
PENGERTIAN
• Kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul , dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena.
• Metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap suatu objek
• Pengamatan secara langsung terhadap suatu gejala • Termasuk pengamatan secara tidak langsung
dengan bantuan alat.
TUJUAN OBSERVASI
• Mendeskripsikan seting, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang- orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati.
PENTINGNYA OBSERVASI, Patton (1990)
• Pemahaman lebih baik tentang konteks• Peneliti lebih bersikap terbuka,
berorientsai pada penemuan daripada pembuktian. • Mengetahui hal-hal yang oleh
partisipan kurang disadari • Memperoleh data yang tidak
terungkap melalui wawancara
MATERI OBSERVASI
• Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target• Ekspresi verbal, non verbal, respons verbal/non
verbal/perilaku terhadap stimulus • Level observasi dapat aspek khusus dari perilaku,
individu, kelompok, dan situasi/proses• Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat),
penampakan eksterior (cara jalan, berpakaian), gaya bahasa (intonasi, pilihan kata)
Etika Observasi
• Persetujuan subjek• Privacy, keamanan dan keamanan subjek• Proses diseminasi informasi kepada para
profesional dan komunitas ilmuwan• Pencegahan kecuragan dan penipuan terhadap
subjek, kelompok atau masyarakat• Menghindari pemanfaatan informasi dengan
maksud negatif
OBSERVASI SISTEMATIK
• Terstruktur; ada kerangka yang memuat faktor-faktor dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati• Lebih menekankan pada segi frekuensi dan interval
waktu tertentu (misalnya setiap 10 menit)• Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai
rumusan khusus• Memungkinkan respons dan peristiwa dicatat
secara lebih teliti, dan mungkin dikuantifikasikan
OBSERVASI EKSPERIMENTAL• Mengendalikan unsur penting sehingga situasi
dapat diatur sesuai tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk mengurangi bahaya timbulnya faktor lain yang berpengaruh• Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang
dibuat seragam atau berbeda• Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan
variasi perilaku serta observee tidak mengetahui maksud observasi
OBSERVASI PARTISIPAN
• Observer terlibat kehidupan yang diobservasi• Eksploratif, menyelidiki perilaku individu dalam
situasi sosial • Materi observasi sesuai tujuan • Pencatatan : Kronologis – sistematis• Mencegah kecurigaan dan menjaga situasi tetap
wajar• Kedalaman partisipasi tergantung pada tujuan dan
situasi
TINGKAT PARTISIPASI
• Partisipasi lengkap (penuh), Anggota penuh• Partisipasi fungsional, Aktivitas tertentu bergabung• Partisipasi sebagai pengamat
OBSERVASI
Obtrusive
• wawancara, kuesioner, eksperimen manipulatif, tes
unobtrusive
• Tidak mengganggu, tidak terlibat, tanpa berinteraksi • Tulisan, rekaman audio
visual, objek fisik, jejak perilaku, arsip pekerjaan, observasi sederhana• Hardware techniques;
kamera, video dll
OBSERVASI (Goodwin & Driscoll, 1980)
FORMAL• Tersruktur, terkontrol• Biasanya untuk penelitian• Identifikasi definisi,
penyusunan data secara cermat • Obsrerver terlatih • Prosedur sophisticated:
pencatatan-analisis-interpretasi.
INFORMAL• Lebih longgar• Biasanya untuk
perencanaan pengajaran dan pelaksanaan program harian.• Lebih mudah dan lebih
berpeluang untuk digunakan pada berbagai keadaan.
OBSERVASI
KEKURANGAN
• Distorsi data asli
• Keterbatasan wilayah terapan
• Bias metode tunggal
KELEBIHAN
• Mudah diakses dan dilakukan
• Aman
• Dapat diulang tanpa mengganggu
Strategi Observasi
• Narrative types. Pengumpulan data apa adanya sesuai kejadian dan urutannya.• Checklist notations. Struktur observasi disusun
dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek.• Rating scales. Observer membuat interpretasi
terhadap apa yang diamati dan informasi direkam sebagai refleksi dari penilaian observer
Checklist Notation
• Diary descriptions : Pencatatan perkembangan perilaku sesuai tujuan observasi. Perlu waktu panjang dan intensif• Specimen descriptions (deskriptif naratif, running
records): Amatan detail dan lengkap, intensif dan kontinyu dengan pencatatan naratif sekuensial terhadap episode tunggal dari perilaku dan keadaan lingkungannya.• Time sampling: Amatan terhadap perilaku tertentu
pada interval waktu tertentu
Checklist Notation
• Event sampling: Amatan berfokus pada pencatatan kejadian perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu• Field unit analysis: Mirip specimen records, tapi
metode ini mengkaitkan perilaku-perilaku yang terjadi pada pengamatan ke dalam unit-unit perilaku yang sudah disusun dan menyediakan fasilitas on the spot coding.
Checklist
• Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek• Melihat kehadiran perilaku yang dianggap penting• Tidak memberikan informasi tentang frekuensi,
durasi, dan kualitas perilaku• Digunakan pada time sampling, event sampling
Checklist
KEKURANGAN• Informasi terlalu sedikit• Informasi kurang
mendalam• Tidak ada informasi
tentang bagaimana kualitas, durasi, frekwensi
KELEBIHAN• Sederhana, mudah• Cepat dan efisien,• Observer
berketrampilan sederhana• Setelah dilakukan check,
dapat ditambahkan catatan tertentu
PANDUAN CHECKLIST
• Tentukan tujuan observasi dan definisi operasional perilaku• Tentukan content perilaku yang akan diobservasi• Susun checklist berdasarkan content perilaku sebelum
observasi dilakukan• Identifikasi secara detail content perilaku• Organisasi detail content perilaku harus logis• Organisasi checklist harus dapat mencapai tujuan :
identifikasi kehadiran/ketidakhadiran target perilaku dan merekam perkembangan kronologis (munculnya ketrampilan tertentu)
• Gunakan cheklist untuk melihat kehadiran perilaku target
Rating scales
• Interpretasi observer terhadap apa yang diamati dalam bentuk nilai tertentu sebagai refleksi penilaian observer.• Untuk mengukur kuantifikasi impresi pengamatan
tentang tingkat terjadinya perilaku • Mempermudah pemaknaan kesimpulan dari
impresi yang didapatkan• Metode asesment > metode deskriptif