GUBERNUR KEPULAUAN BANG'KA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNGNOMOR H TAHUN2017
TENTANG
CADANGAN PANGAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanyan perubahannomenklatur Perangkat Daerah dari Badan KetahananPangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadiDinas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,sebagaimana di atur dalam Peraturan Daerah Nomor 18Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan PerangkatDaerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang telahditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur KepulauanBangka Belitung Nomor 58 Tahun 2016 tentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, sertaTata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung sehingga Peraturan Gubernur Kepulauan BangkaBelitung Nomor 52 Tahun 2014 tentang Cadangan PanganProvinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak selaras lagidengan peraturan yang lebih tinggi dan kondisi saat ini;
b. bahwa Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi merupakanpersediaan pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitunguntuk menghadapi masalah danmengantisipasi/menanggulangi kekurangan ketersediaanpangan, gejolak harga pangan, bencana alam dan ataumenghapai keadaan darurat, untuk mewujudkan haltersebut maka perlu adanya penyediaan cadangan panganprovinsi, yang merupakan bagian dari sub sistemcadangan pangan nasional;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan PeraturanGubernur tentang Cadangan Pangan Provinsi KepulauanBangka Belitung;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentangPenetapan Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor55), Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor56) dan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor57) tentang Pembentukan Daerah Tingkat II termasukKotapraja, Dalam Lingkungan Daerah Tingkat I SumateraSelatan, sebagai Undang-Undang (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1921);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentangPembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor217, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentangPembentukan Kabupaten Bangka Selatan, KabupatenBangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan KabupatenBelitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor25, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4268);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor227, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5360);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimanatelah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang PerubahanKedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentangPedoman Pembinaan dan Pengawasan PenyelenggaraanPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4593);
10.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor60, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5680);
11. Peraturan Menteri Koordinator Bidang KesejahteraanRakyat Nomor 34 Tahun 2005 tentang Pedoman UmumPengelolaan Cadangan Beras Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 310);
13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun2011 tentang Pengamanan Produksi Beras NasionalDalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim;
14. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentangKebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Berasoleh Pemerintah;
15. Peraturan Daerah Provinsi Kepulaun Bangka BelitungNomor 2 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung Tahun 2008 Nomor 1 Seri E, TambahanLembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungNomor 40) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanDaerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 10Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan DaerahProvinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2008tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keungan Daerah(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungTahun 2015 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran DaerahProvinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 57);
16. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungNomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan danSusunan Prangkat Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung Tahun 2016 Nomor 1 Seri D);
17.Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor58 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung (Berita Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 04 SeriD);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG CADANGAN PANGANPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan:1. Provinsi adalah Provinsi Kepualaun Bangka Belitung.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.4. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/ Kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
5. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota di ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.
6. Dinas adalah Dinas Pangan Provinsi Kepulauan BangkaBelitung.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pangan ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yangselanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
9. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumberhayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,perikanan, perairan dan air yang diolah maupun tidakdiolah yang diperuntukan sebagai makanan atauminuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahantambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahanlainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,pengelolaan, dan/atau pembuatan makanan atauminuman.
10. Pangan Pokok adalah pangan yang diperuntukan sebagaimakanan utama sehari-hari yaitu beras.
11. Cadangan Pangan Nasional adalah persediaan pangan diseluruh wilayah Indonesia untuk konsumsi manusia,bahan baku industri dan untuk menghadapi keadaandarurat.
12. Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi adalah persediaanpangan yang dikuasai dan dikelola oleh PemerintahProvinsi Kepulauan Bangka Belitung.
13. Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota adalahpersediaan pangan yang dikuasai dan dikelola olehPemerintah Kabupaten/Kota.
14. Cadangan Pangan Pemerintah Desa adalah persediaanpangan yang dikuasai dan dikelola oleh Pemerintah Desa.
15. Cadangan Pangan Pokok adalah persediaan panganberupa beras yang dikelola atau dikuasai oleh PemerintahDaerah, untuk konsumsi manusia dan untuk menghadapimasalah kekurangan pangan, gangguan pasokan danharga, serta keadaan darurat.
16. Keadaan Darurat adalah keadaan kritis tidak menentuyang dinyatakan oleh Pemerintah Pusat dan/atauPemerintah Daerah, mengancam kehidupan sosialmasyarakat yang memerlukan tindakan serba cepat dantepat di luar prosedur biasa.
17. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan olehperistiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkanoleh alam berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus,banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor, danbencana alam lainnya.
18. Kerawanan Pangan Pasca Bencana adalah kondisi adanyaancaman terhadap kecukupan dan ketersediaan pangansebagai akibat dari bencana yang berdampak luas dantidak dapat segera diatasi.
19. Gejolak Harga Pangan Pokok (beras) adalah kenaikanharga pangan pokok (beras) yang ditingkat pasarmencapai 10% (sepuluh persen) atau lebih dari harganormal paling sedikit 1 (satu) minggu dan/atau dapatmeresahkan rumah tangga miskin dan/atau rawanpangan yang tidak menerima beras miskin.
20. Paceklik yang berkepanjangan adalah musim kekuranganpangan yang berkepanjangan sehingga merupakan masasulit dalam penyediaan bahan pangan di suatu wilayahtertentu, termasuk pada periode terjadinyaketidakseimbangan yang besar antara penyediaan dankebutuhan.
21. Rawan Pangan adalah kondisi suatu daerah, masyarakatatau rumah tangga yang tingkat ketersediaan dankeamanan pangannya tidak cukup untuk memenuhistandar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dankesehatan masyarakat.
22. Krisis Pangan adalah kondisi kelangkaan pangan yangdialami sebagian besar masyarakat di suatu wilayah yangdisebabkan oleh, antara lain kesulitan Distribusi Pangan,dampak perubahan iklim, bencana alam dan lingkungan,dan konflik sosial, termasuk akibat perang.
23. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan olehperistiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkanoleh alam berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus,banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor, danbencana alam lainnya.
24. Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya pangandari hasil produksi dalam negeri dan Cadangan PanganNasional serta impor apabila kedua sumber utama tidakdapat memenuhi kebutuhan.
25. Distribusi Pangan adalah suatu kegiatan atauserangkaian kegiatan untuk menyalurkan pasokanpangan secara merata setiap saat guna memenuhikebutuhan pangan masyarakat.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Bagian Kesatu
Maksud
Pasal 2
Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi dimaksudkan sebagaicadangan pangan Provinsi dalam rangkamengantisipasi/menanggulangi kekurangan ketersediaanpangan, gejolak harga pangan, dan atau menghadapi keadaandarurat.
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3
Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi bertujuan:
a. meningkatkan penyediaan, pengelolaan dan penyaluran
beras sebagai cadangan pangan pokok; danb. memenuhi kebutuhan beras masyarakat yang mengalami
gejala kekurangan ketersediaan pangan, gejolak harga
pangan, dan atau mengahadapi keadaan darurat.
BAB III
SASARAN, JENIS DAN JUMLAH
Bagian Kesatu
Sasaran
Pasal 4
Sasaran Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi adalah
masyarakat yang terkena dampak di daerah kekuranganketersediaan pangan, gejolak harga pangan, dan/atau
mengahadapi keadaan darurat serta masyarakat miskin
dan/atau rawan pangan yang memerlukan jaminankecukupan pangan.
Bagian Kedua
Jenis dan Jumlah
Pasal 5
Jenis dan jumlah Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi
ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur.
BAB IV
PEMBIAYAAN DAN PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN
Pasal 6
Pembiayaan untuk penyediaan, pengelolaan dan penyaluranCadangan Pangan Pemerintah Provinsi dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 7
(1) Pengelola Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi yaituKepala Dinas.
(2) Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsibertanggung jawab terhadap pengelolaan, pengendalian,dan pengawasan pelaksanaan kegiatan Cadangan PanganPemerintah Provinsi.
BAB V
PELAKSANAAN
Pasal 8
(1) Dalam rangka menunjang kelancaran penyediaan,pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan Provinsi,dibentuk tim pelaksana Provinsi yang ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur.(2) Susunan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
dari:
a. Ketua : Kepala Dinas;b. Sekretaris : Kepala Bidang Distribusi Pangan pada
Dinas Pangan Provinsi; dan
c. Anggota : l.unsur Badan PerencanaanPembangunan dan Penelitian
Pengembangan Daerah Provinsi;
2. unsur Inspektorat Provinsi;
3. unsur Dinas Pangan Provinsi;
4. unsur Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi;
5. unsur Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi;
6. unsur Dinas Sosial Provinsi
Kepulauan;
7. unsur Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi; dan8. unsur Biro Perekonomian Sekretariat
Daerah Provinsi.
(3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertugas:
a. mengindentifikasi terhadap lokasi sasaran dan rumahtangga sasaran penerima bila penyalur atas perintahGubernur (Top Down);
b. mengverifikasi terhadap lokasi sasaran dan rumahtangga sasaran penerima bila penyalur atas usulanKabupaten/Kota (Bottom Up);
c. memberi rekomendasi untuk penetapan lokasi sasaranyang sudah indentifikasi dan/atau verifikasi yang akanmenerima bantuan Cadangan Pangan PemerintahProvinsi kepada Kepala Dinas sebagai pengelolaCadangan Pangan Pemerintah Provinsi;
d. menyusun dan melaporkan pelaksanaan kegiatanCadangan Pangan Pemerintah Provinsi kepadaGubernur melalui Dinas; dan
e. menyelesaikan masalah pelaksanaan kegiatanCadangan Pangan Pemerintah Provinsi dalam hal
pencairan dan pemanfaatan dana untuk pengadaancadangan pangan, serta penyaluran cadangan pangan.
(4) Sekretariat Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1),berkedudukan pada Dinas.
(5) Tata cara pelaksanaan tugas Tim sebagaimana dimaksudpada ayat (1), ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas.
BAB VI
MEKANISME PENYEDIAAN, PENGELOLAAN DANPENYALURAN
Bagian Kesatu
Mekanisme Penyediaan
Pasal 9
Penyediaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsikhususnya untuk beras, dapat memperhatikan hal sebagaiberikut:
a. kualitas beras yang harus disediakan sebagai cadanganpangan Provinsi merupakan kualitas medium dengankadar air maksimum 14% (empat belas persen), butirpatah maksimum 20% (dua puluh persen), kadar airmenir maksimum 2% (dua persen) dan derajat sosohminimum 95% (sembilan puluh lima persen);
b. harga yang dikenakan sesuai dengan Peraturan DirektoratJenderal Pembendaharaan, Kementrian Keuangan padawaktu perjanjian kerjasama yang penyediaannya sampaidi gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional BangkaProvinsi;
c. Perum Bulog Sub Divisi Regional Bangka Provinsibertanggungjawab untuk memelihara danmempertahankan kualitas beras tetap sesuai dengankondisi asalnya.
Bagian Kedua
Mekanisme Pengelolaan
Pasal 10
Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsikhususnya untuk beras, bekerjasama dengan Perum BulogSub Divisi Regional Bangka Provinsi, yang dituangkan dalamperjanjian kerjasama antara Kepala Dinas dengan KepalaPerum Bulog Sub Divisi Regional Bangka Provinsi.
Pasal 11
Beras yang sudah tersedia sebagai Cadangan PanganPemerintah Provinsi apabila belum tersalurkan kepadakelompok sasaran, Perum Bulog Sub Divisi Regional BangkaProvinsi bertanggungjawab untuk memelihara danmempertahankan kualitasnya sesuai dengan perjanjiankerjasama yang telah ditanda tangani.
Bagian Ketiga
Mekanisme Penyaluran
Pasal 12
(1) Mekanisme penyaluran Cadangan Pangan PemerintahProvinsi dilakukan atas perintah Gubernur (top down)dan/atau usulan Pemerintah Kabupaten/Kota (BottomUp).
(2) Mekanisme penyaluran cadangan pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan lebih lanjut oleh KepalaDinas.
BAB VII
PELAPORAN
Pasal 13
Kepala Dinas melaporkan dan bertanggungjawab kepadaGubernur terhadap pelaksanaan kegiatan Cadangan PanganPemerintah Provinsi.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 52 Tahun 2014tentang Cadangan Pangan Provinsi Kepulauan BangkaBelitung (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka BelitungTahun 2014 Nomor 28 Seri E), dicabut dan dinyatakan tidakberlaku.
Pasal 15
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Gubernur ini denganpenempatannya dalam Berita Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinangpada tanggal2o Februari 2017
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Diundangkan di Pangkalpinangpada tanggal 20 Februari 2017
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
YAN/MEGAWANDI
RUSTAM EFFENDI
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017
NOMOR 4 SERI €r