1 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Mengukur Performa di Pelabuhan
dengan metode TRS
dalam rangka Perbaikan Peringkat
EODB
2 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
2 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGUKURAN WAKTU CLEARANCE
TOOLS PENGUKURAN
CLEARANCE
TIME RELEASE STUDY
(WCO)
DWELLING TIME
(WORLD BANK)
Pre CC Customs
Clearance Post CC
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Arrival at Port Limit
Docking-
Unloading
Berthing-Stacking
in CY
Customs
Clearance
Container
Handling
Handover
Gate-Out System
Kedatangan Kapal di
Per air an Pelabuhan,
menunggu sandar di
Der maga
Kapal sandar di
Der maga,
menunggu pr oses
bongkar bar ang
Pr oses pembongkaran
bar ang s/d
penimbunan di CY
(Container Yar d)
Pr oses penyelesaian
kewajiban pabean
(Customs Clear ance)
s/d Customs Apr r oval
(SPPB)
Pengur usan
bar ang/ container
s/d pembayar an
biaya penimbunan
(SP2/ Tila)
Pengeluar an bar ang
(container ) dar i
kawasan pelabuhan
(TPS/ TO)
Laut/ Perairan Pelabuhan Pelabuhan/ Kawasan Pabean/ TPS
TRS (Time Release Study)
Dwelling Time
Pendekatan TRS (Time Release Studies) merupakan
pendekatan WCO. Sedangkan pendekatan Dwelling Time
merupakan pendekatan World Bank.
3 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Konsep Dasar, Tujuan, Metodologi
Time Release Study (TRS)
4 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Daftar Isi
Konsep Dasar
• Mengapa Perlu Dilakukan
• Apa itu TRS
Tujuan
• Tujuan
• Contoh Pemanfaatan Hasil TRS
Metodologi
• Siklus TRS
• 3 Tahap TRS
5 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Konsep Dasar
• Mengapa perlu dilakukan • Apa itu TRS
6 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Mengapa TRS Perlu Dilakukan? Globalisasi peningkatan besar volume perdagangan internasional
peran Bea & Cukai dalam mendukung Fasilitasi Perdagangan semakin penting
Fasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation) = mempercapat pergerakan , formalitas dan pengeluaran barang
WTO Agreement on Trade Facilitation (2013)
• Art.7 Release and Clearance of goods
6. Establishment and Publication of Average Release Times
6.1. Members are encouraged to measure and publish their average release time of goods periodically and in a consistent manner, using tools such as, inter alia, the Time Release Study of the World Customs Organization (referred to in this Agreement as the "WCO").6
6.2.Members are encouraged to share with the Committee their experiences in measuring average release times, including methodologies used, bottlenecks identified, and any resulting effects on efficiency.
7 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
APA ITU TIME RELEASE STUDY (TRS)?
Suatu metode standar dan sistematis untuk
mengukur kinerja pelabuhan dan untuk
mengidentifikasi adanya hambatan dalam
proses pengeluaran barang dari pelabuhan
sehingga dapat diambil/direncanakan suatu
kebijakan yang tepat untuk meningkatan kinerja
tersebut.
8 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Ruang Lingkup TRS
8
Shipping company Shipping agent Port Authority,
etc.
Customs, Bank,
Customs broker
Port Authority Container Yard
Warehouse, Forwarder,
etc.
Importer, Customs broker Container Yard
OGAs, etc.
Arrival of cargo
Unloading /Storage
Submission of Declaration
Customs release permission
Removal of cargo
8
9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Tujuan
• Tujuan
• Contoh Penggunaan Hasil Studi
10 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Tujuan
Mengidentifikasi ‘bottleneck’ dalam prosedur di perbatasan
Mengases suatu prosedur, teknologi atau pengaturan administrasi yang baru/baru dimodifikasi
Membangun garis dasar untuk mengukur kinerja fasilitasi perdagangan
Mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan
Untuk memperkirakan posisi suatu negara/pelabuhan apabila dibandingkan dengan yang lainnya
11 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Contoh Penggunaan Hasil Studi (1)
Prosedur dan Aturan Perundang-undangan
• Untuk mendiagnosa efesiensi dari suatu prosedur;
• Untuk menyusun/merubah aturan perundang-undangan;
• Untuk menyederhanakan, mengharmonisasikan atau mengotomasi suatu prosedur;
• Untuk menyusun langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jasa;
Organisasi
• Untuk melakukan reformasi struktural dalam organisasi;
• Untuk mengalokasikan pegawai secara optimal;
• Untuk menyusun langkah-langkah anti korupsi;
• Untuk mendukung permintaan sumber daya manusia, finansial dan teknis;
• Untuk melatih pegawai;
12 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Contoh Penggunaan Hasil Studi (2)
Pengukuran Kinerja dan Humas
• Sebagai alat dalam mekanisme quality assurance;
• Sebagai pembanding tingkat kinerja fasilitasi perdagangan;
• Untuk mendukung dalam kehumasan dan untuk
meningkatkan transparansi administrasi kepabeanan.
13 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
TRS DI BERBAGAI NEGARA
Australia Bhutan Brunei China Fiji India Indonesia Japan Korea Lao PDR Malaysia Mongolia New Zealand PNG
Ethiopia Kenya Malawi Mozambique Nigeria Rwanda Tanzania Swaziland Uganda Zambia
Jamaica Jordan Peru Poland Sweden Uzbekistan
Asia Pacific Africa Other
Philippines Singapore Thailand Viet Nam
14 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
TRS DI INDONESIA
2010: Pelaksanaan TRS ke-1 di Bitung dan Entikong 2011: the 4th BIMP-EAGA Heads of Customs Meeting
menyepakati untuk melaksanakan TRS dua tahun sekali 2012 : TRS ke-2 di Bitung dan Entikong 2014 : TRS ke-3 di Bitung, Nunukan dan Tarakan 2015 : TRS ke-4 di Semarang, Makassar, Pontianak, Tanjung
Perak, Belawan)
15 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Dwelling Time TRS
Waktu Ukur Real Time Periodic (2 th)
Pengambilan Data Semua Data (Low, Normal, & High Traffic)
Hanya Normal traffic
(Low & High traffic)
Area Ukur •Pre Clearance •Customs Clearance •Post Clearance (Lini 1)
Arrival Cargo s.d. Removal Cargo
Objek Ukur FCL FCL /LCL/Bulk (salah satu atau kombinasi)
Proses Kegiatan Tidak Rinci Lebih Rinci
Dwelling Time dan TRS
16 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
METODOLOGI
• Siklus TRS • 3 Tahap dalam TRS
17 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Siklus TRS
Perencanaan
Pengumpulan Data
Validasi Data
Kalkulasi Data
Analisis
Identifikasi Temuan-temuan
Penyusunan Rekomendasi
Pelaporan
18 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
3 Tahap
Tahap 1: Persiapan
Tahap 2: Pengumpulan
dan Perekaman Data
Tahap 3: Analisis Data dan
Kesimpulan
19 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Tahap 1: Persiapan Studi
d. Uji Coba
c. Perencanaan dan Metodologi
a. Pembentukan Tim Pelaksana
b. Merancang Cakupan Studi
20 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
a. Pembentukan Tim Pelaksana
• Tim menyiapkan, merancang dan melaksanakan studi; • Beranggota 5-10 orang, dan dipimpin oleh pejabat senior
bea cukai; • Didalam grup, harus ada anggota yang ahli dalam bidang:
o prosedur pabean dan prosedur di perbatasan lainnya; o permasalahan administrasi dan organisasi; o statistik; o komputer.
• Direkomendasikan ada perwakilan dari OGA/stake holder; • Tim memahami Term of Reference dibentuknya tim,
terutama tujuan dari studi sehingga tidak terjadi perubahan dari yang direncanakan;
21 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
a. Pembentukan Tim Pelaksana (lanjutan)
• Memastikan kerjasama yang baik antara OGA, stake holder dan pegawai bea cukai.
• Mengadakan briefing dan rapat yang diperlukan
• Menyiapkan publikasi Studi
• Peka terhadap kekhawatiran yang mungkin dimiliki oleh pegawai terhadap hasil studi ini. Disarankan menyiapkan ‘information paper’ yang berisi perbaikan dalam prosedur/pelayanan yang diharapkan dan manfaat yang akan dirasakan oleh pegawai.
22 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
b. Merancang Cakupan Studi
• Apakah studi hanya akan mencakup kinerja pabean saja atau kinerja instansi-instansi lain yang terlibat dalam rantai pasokan di pelabuhan/bandara ?
• Lokasi studi : Bandara/Pelabuhan Laut apa saja ?
Sebaiknya pilih lokasi dimana jumlah trafik cukup besar dan terdapat beberapa jenis consignment.
• Prosedur yang akan dikaji : impor, ekspor, transit ?
• Tipe kargo yang akan masuk dalam studi ?: Dalam konteiner (FCL / LCL), atau Bulk
• Durasi ?
23 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Normally sample reflects one week’s transactions
First Week Second Week Third Week Fourth Week
7 days B
A
C
A
B
C
DATE & TIME of arrival of vessel, loading and any other data regarding Customs
Declaration lodged during “Second Week” will be collected during this period
Customs Declaration lodged during this period will be collected as samples. If the
number of samples is not enough the duration should be two or more weeks.
Date & Time of Customs inspection, release of goods and any other Customs data
regarding Customs Declaration lodged during “Second Week”
will be collected during this period
24 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
c. Perencanaan dan Metodologi
• Durasi dan dan waktu pelaksanaan studi o Durasi sekurang-kurangnya 7 hari kerja berkelanjutan; o Apabila studi dilakukan dalam lingkungan yang
terotomasi, durasi dapat lebih panjang; o Pilih waktu dimana trafik (impor/ekspor/transit) normal
(bukan pada saat terlalu sibuk atau terlalu sepi).
• Jenis Barang o Apakah mencakup prosedur yang manual ? Atau yang
terotomasi? o Jenis kargo: FLC, LCL, bulk, seluruhnya ? o Kriteria nilai: nilai tinggi, nilai rendah, bebas bea? o Direkomendasikan untuk mencakup seluruh jenis barang;
`
25 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
c. Perencanaan dan Metodologi (lanjutan)
• Mempelajari Lingkungan dan Memetakan Proses o Pelajari lingkungan untuk mendapat informasi menyeluruh terkait
proses (impor/ekspor/transit) yang akan dikaji termasuk pihak-pihak yang terlibat dalam proses serta kondisi fisik tempat dimana TRS akan dilakukan;
o Petakan proses yang terjadi pada lokasi yang ditentukan (process mapping), termasuk seluruh kemungkinan alur-alur kerja.
• Persiapan untuk pengumpulan data o Rancang formulir untuk pengumpulan data; tentukan titik-titik
kegiatan yang waktunya akan direkam; o Formulasikan panduan untuk mengumpulkan data (data apa saja
yang akan direkam? Bagaimana cara perekaman data tersebut ? siapa yang akan merekam data? Siapa yang akan memasok data?)
o Siapkan daftar definisi istilah-istilah atau nama kegiatan untuk menjamin kesamaan presepsi dalam pengumpulan data
26 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
c. Perencanaan dan Metodologi (lanjutan)
• Tentukan sampel o Berapa banyak sample yang akan diambil ? o Bagaimana memilih sample ? o Bila perlu, diskusikan dengan ahli statistik tentang strategi
menentukan sampel
d. Uji Coba
• Uji cobakan hasil rancangan studi untuk melihat fisibilitasnya; • Lakukan perubahan dari rancangan yang telah dh dibuat,
apabila diperlukan.
27 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Receive Customs Declaration
And verify formalities
including supporting documents
Prepare and submit Cargo Release order
Document Exam.
Document Exam
Give release permission
Receive Customs permission
Compared with cargo manifest
Receive permission from OGAs
Prepare and submit Cargo Manifest
Berthing vessel
Prepare and submit Cargo Declaration to Trade Related
Agencies
Prepare and submit
Customs
Declaration
Receive Cargo
Declaration Examine
cargo Dec. by OGAs
Give permission or approval for
cargo
importation Payment of
Customs Duty
Give Customs Release permission
Receive Cargo Manifest
Selectivity Physical
Exam
Payment of Fee
Private Sector Terminal operator Trade Related Gov’t. Agency
Customs
27
Arrival of Vessel (Arrival of Cargo)
Port Authority
Arrival information
Process Mapping– (sample)
28 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Formulir Pengumpulan Data – (sample)
29 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Tahap 2: Pengumpulan & Perekaman Data
Pastikan seluruh proses, dapat terekam datanya, baik yang manual atau yang terotomasi;
Pastikan pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk pengumpulan dan perekaman data mengetahui tugasnya. Adakan training/briefing kepada pegawai/ pihak-pihak yang terlibat ;
Sebagian data tentang barang sudah dapat diketahui PPJK/forwarder sebelum pemberitahuan pabean dikirim ke bea cukai, untuk itu, terlebih dahulu form survey dapat diberikan kepada PPJK/forwarder;
30 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Tahap 2: Pengumpulan & Perekaman Data (lanjutan)
Untuk data yang direkam pada proses clearance, sebaiknya ada petugas lain yang merekam data sehingga tidak memperlambat/menggangu pekerjaan rutin petugas yang melayani proses clearance;
Ada Administrasi pabean yang memiliki mekanisme Pre-arrival Clearance. Agar tidak mendistorsi hasil studi (nilai statistic menjadi negative), maka untuk data ini, diberi nilai 0;
Pergunakan basis waktu 24 jam untuk perekaman data;
Dalam hal data sudah direkam secara manual atau terotomasi, maka data ini dapat diambil ke belakang.
31 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Tahap 3: analisis Data &Kesimpulan
a. Verifikasi Data
b. Analisis Data
c. Laporan
d. Press Release
e. Rencana Aksi
32 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
a. Verifikasi data
• Pastikan seluruh formulir data kembali
• Verifikasi setiap data mentah pada formulir:
• Sisihkan formulir yang datanya salah/meragukan sampai dilakukan verifikasi (data formulir tersebut mungkin masih bisa dipakai apabila kesalahannya tidak terlalu fatal);
• Sisihkan formulir yang datanya kosong tidak lengkap, sampai diteliti lebih lanjut (Data yang hilang mungkin masih bisa di-retrieve dari sitim clearance yang terotomasi.)
33 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
b. Analisis Data
• Analisis data dengan memperhatikan tujuan diadakan studi dan pendekatan yang dipakai;
• Hasil awal dari data analisis, apabila dibutuhkan, diskusikan dengan stake holder/peserta lain dalam rantai pasokan, untuk memverifikasi temuan dan mengetahui alasan dari data yang terekam tersebut.
• Untuk melakukan penghitungan dan analisis data dapat digunakan, perangkat lunak penolong seperti the Statistical Package for Social Sciences (SPSS), WCO-TRS Online Software, atau administrasi dapat membuat sendiri software yang sesuai dengan kebutuhannya
34 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
c. Laporan
• Struktur Laporan:
o Tujuan; Cakupan; Metodologi; Analisis; Kesimpulan & Rekomendasi
• Dalam semangat tranparansi dan kerjasama, laporan juga diketahui oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat. Hal ini juga untuk mendorong tindakan lanjutan yang diperlukan dari pihak mereka
• Diharapkan, hasil TRS juga dilaporkan ke WCO
35 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
d. Press Release
Untuk meningkatkan transparansi Administrasi Pabean;
Untuk menunjukkan ke masyarakat usaha tentang komitmen Administrasi Pabean dalam menfasilitasi perdagangan
Untuk menyebarluaskan temuan-temuan dan rekomendasi untuk peningkatan pelayanan
36 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
d. Rencana Aksi
• Terhadap hasil Studi, harus diusulkan suatu rencana aksi, sesuai dengan maksud dilakukan studi tersebut , misalnya:
Penyederhanaan suatu prosedur
Menyusun/merubah ketentuan perundang-undangan;
Mengotomasi suatu prosedur
Dll (seperti pada slide 9 dan 10)
37 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Perencanaan dan Monitoring yang
baik
Komunikasi yang baik dengan pihak-
pihak terkait
Objektivitas dalam menyusun analisis
dan laporan
Publikasi yang baik untuk temuan dan rencana ke depan
Kiat Sukses
38 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI
Terimakasih
39 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI