Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP 1
WORKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PROPINSI
NUSA TENGGARA BARAT
MENGIDENTIFIKASI BAHAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI
Disusun oleh: Ir.Kusumo Dradjad S, Msi, CSP
MATARAM, LOMBOK: 20 SD 21 APRIL 2018
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP 2
PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
2
PERKENALAN
NAMA : IR. KUSUMO DRAJAD S, MSI, CSP
TEMPAT/ TGL LAHIR : SEMARANG, 8 JANUARI 1960
STATUS : KAWIN
ALAMAT : Jl. BULAK BARAT NO.46, RT.01, RW.07, CIPAYUNG DEPOK
PENGALAMAN KERJA :
1. PT. HUTAMA KARYA CABANG BALI
2. PT. META EPSI > SUPERVISOR
3. PT. IES PUTRA > MANAGER PROYEK
4. KOMISARIS PT. PUJA NUGRAH JAYA KONSULTAN
5. PT. ALKON, LEMBAGA AUDIT SMK3 PP 50,
6. MANJER SERTIFIKASI LSP K3 KONSTRUKSI
7. ASESOR BNSP & LPJK
8. INSTRUKTUR PJK3
9. DOSEN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
SERTIFIKASI PERSONIL : - AHLI UTAMA K3 KONSTRUKSI
- LEAD AUDITOR SMK3 PP 50
- AHLI K3 UMUM
- AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI
3
SASARAN
* Meningkatkan dan mempertajam naluri
kewaspadaan karyawan terhadap potensi-
potensi bahaya di lingkungan kerja.
* Meningkatkan cara berpikir yang sistimatis dari karyawan dalam mengendalikan hazards
* Melibatkan karyawan dalam pencegahan kecelakaan
* Mendukung manajemen dalam upaya mengurangiatau meniadakan angka kecelakaan.
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
4Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
Mengidentifikasi bahaya , adalah mengklarifikasi dan mengendalikan bahaya serta risiko dari setiap kegiatan operational dan produksi perusahaan, baik kegiatan rutin maupun non rutin.
MENGIDENTIFIKASI BAHAYA
5
DEFINISI
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
Bahaya: Segala kondisi yang dapatmerugikan baik cidera atau kerugianlainnya, atau Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensimenciderai manusia atau sakitpenyakit atau kombinasi darisemuanya
.
6
DEFINISI
HAZARDS ADALAH SUATU KONDISI, BAHAN ATAU
CARA KERJA, YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN
KERUGIAN/ KECELAKAAN.
RISIKO ADALAH SUATU KESEMPATAN TERJADI-
NYA KERUGIAN/ KECELAKAAN.
SAFETY atau KESELAMATAN ADALAH SUATU PE-
NGENDALIAN TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KE-
CELAKAAN.
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
7Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
PENGERTIAN
Kegiatan yang menguraikan suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu risiko bahaya
Analisa Risiko/Risk Analysis
Menilai suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat standar risiko yang telah dapat ditoleransi/ditetapkan
Penilaian Risiko/Risk Assessment
Segala Upaya untuk meniadakan risiko
Pengendalian
8Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
“Melakukan pengendalian risiko K3 konstruksi, termasuk inspeksi yang meliputi”
1. Tempat kerja
2. Peralatan kerja
3. Cara Kerja
4. Alat Pelindung Kerja
5. Alat Pelindung Diri
6. Rambu-rambu dan
7. Lingkungan kerja konstruksi sesuai RK3K
PERMEN PU No 05/PRT/M/2014 Pasal 19 huruf J tentang Tugastanggung jawab penyedia jasa:
9Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
“Melakukan pengendalian risiko K3 konstruksi, termasuk inspeksi yang meliputi”
1. Tempat kerja
2. Peralatan kerja
3. Cara Kerja
4. Alat Pelindung Kerja
5. Alat Pelindung Diri
6. Rambu-rambu dan
7. Lingkungan kerja konstruksi sesuai RK3K
PERMEN PU No 05/PRT/M/2014 Pasal 19 huruf J tentang Tugastanggung jawab penyedia jasa:
10Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSPJKS-Bintek k3 2014
Phsycologis
Stress Tidak harmonis Habis dimarahi
ErgonomisBerdiri Duduk Ukuran Jangkauan
BiologisBisa Kuman Virus.jamur Serangga
Bahan KimiaLedakan Kebakaran Keracunan Korosi
Aliran ListrikLebih beban Tersentuh Loncatan api Isolasi buruk Gagal fuse
Benda phisikCahaya Bising Suhu Radiasi Getaran Tekanan
Benda diamGravitasi/elevasi Rusak Ambruk Kunci lemah
Benda Bergerak
lurus Putar Acak Angkut/angkat
10
JENIS BAHAYA
11Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP11
11
PEKERJAAN KONSTRUKSI ADALAH KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN
KEGIATAN YANG MELIPUTI PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN,
PEMELIHARAAN, PEMBONGKARAN, DAN PEMBANGUNAN KEMBALI SUATU
BANGUNAN
12Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP12
12
IDENTIFIKASI PADA JENIS BANGUNAN
BANG. GEDUNG
BANG. TEROWONGAN
BANG. LEPAS PANTAI
BANG. JEMBATAN BANG. WADUK
BANG. SIMPANG SUSUN
13Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP13
13
IDENTIFIKASI PADA JENIS BANGUNAN
BANG. GEDUNG
BANG. TEROWONGAN
BANG. LEPAS PANTAI
BANG. JEMBATAN BANG. WADUK
BANG. SIMPANG SUSUN
14Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP14
14
Manajemen Konstruksi
SMK3
Manajemen RISIKO
BMW+
IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN
15Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP15
15
AKIBAT TIDAK CERMAT MELAKUKAN IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA
unsafe actions
unsafe conditions ACCIDENT
16
PENGENDALIAN BAHAYA POTENSIAL (HAZARDS)
1. Kenali
2. Evaluasi
3. Rencanakan
4. Laksanakan
5. Monitor
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
17
IDENTIFIKASI DALAM MANAJEMEN RISIKO
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
PENETAPAN TUJUAN
ANALISA RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA
EVALUASI RISIKO
AKIBAT KEMUNGKINAN
PENGENDALIAN RISIKO
MO
NIT
OR
& R
EV
IEW
KO
MU
NIK
AS
I &
KO
NS
ULTA
SI
PE
NIL
AIA
N R
ISIK
O
18
DIMANA SIHBAHAYAITU ?
PENGENALAN POTENSI BAHAYA
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
19
- Housekeeping yang kurang baik/ semrawut.
- Perilaku karyawan (sub standard act or communication).
- Penataan material sembarangan.
- Peraturan-peraturan :
1. KENALI SEMUA PELUANG KERUGIAN
• Usang• Aliran kerja yang tidak efisien.• Sistim pelaporan yang tidak efektif dan aman.
- Pembelian yang tidak sesuai dengan spesifikasi
a. Contoh peluang
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
20
- Melakukan inspeksi rutin / mendadak di tempat kerja
- Mempersiapkan/ membuat Operguide, JSA, Safety Audits, HAZOP studies
- Cek standar-standar atau UU tentang pekerjaan itu, etc. Juga mencek peraturan-peratutan yang relevan .
- Menganalisa data kecelakaan.
b. Cara mengenali hazards
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
21
- Melakukan P.M. ( Preventative Maintenance checks )
- Melakukan pengecekan sebelum menjalankan mesin atau peralatan bermotor.
- Melakukan penilaian risiko.
- Melibatkan karyawan secara aktif dan konstruktif dalammengenali seluruh potensi bahaya yang ada di sekitar tempat kerja.
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
24
I. BAHAYA FISIK POTENSIAL
Setiap benda atau proses yang secara langsung atau per-
lahan bisa mencederai fisik orang ataupun bagiannya.
Bising / suara di atas NAB Vibrasi / getaran
Radiasi ionisasi
Alat / mesin tanpa pelindung Permukaan yg licin
Benda-2 / obyek penghalang Permukaan panas/dingin
Penerangan tidak memadai
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
25
Suara di atas NAB
Sumbernya :- Kompressor, - Mesin-mesin,- Helikopter,- Fogging machine.- Mesin gergaji kayu.
PPE :- Ear muff - Ear plug ( corded/ uncorded )
Safety equipment/ tool :- Noise meter- Decibel meter.
ACGIH :85 dBA -----> 8 hrs90 dBA -----> 4 hrs95 dBA -----> 2 hrsetc
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
26
Getaran di atas NAB
- Kompressor, - Hand Road cutter,- Unclamped piping.- etc
PPE :Disesuaikan
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
27
Radiasi Ionisasi
• Chernobyl,• Three miles island
•TWA•TLV
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
28
Penerangan kurang
Peralatan tak berpagar ( pipa panas, dsb )
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
29
Setiap bahan kimia yang mampu menyebabkan cideratubuh, sakit atau kematian, atau perubahan perilakumaupun penurunan kepekaaan seseorang
Silica
Mercuri
Vinyl chloride monomer
Diisocyanates
Mineral oil
Etc.
Pelarut
Asbestos
Metal dioxides
Cadmium
Arsenic
II. BAHAYA KIMIA POTENSIAL
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
30
PPE :Goggles or face shield, maskers, apron, rubber gloves, rubber shoes,
Alat keselamatan / ref :- MSDS
Eye Wash Fountain, etc
- Gangguan penyakit dalam ( Silicosis, Asbestosis,kanker darah, dan penyakit pernafasan, keracunan )
- Gangguan kulit ( iritasi, luka bakar )
- Penurunan mental
- Kebutaan
II. BAHAYA KIMIA POTENSIAL
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
31
MAXIMUM CONCENTRATIONS OF TOXIC GAS (PPM) FOR ENTRY
Gas
Entry without Breathing Apparatus
Entry With Suitable Breathing Apparatus
No Entry Purge and Reset
Hydrogen Sulphide (H2S) Carbon Monoxide (CO)
< 1 PPM < 1 PPM
1 to 20 PPM 1 to 250 PPM
> 20 PPM > 250 PPM
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
32
• Bakteri
• Infeksi virus HIV
• Debu organis atau jamur pada kain
• Butiran-butiran debu
• Serangga
Setiap unsur-unsur kehidupan (biologi) seperti debuorganik, jamur, serangga, semut, kutu, protozoa,bakteri, virus, atau enzim yang dapat menimbulkanreaksi alergi, luka ataupun penyakit terhadap tubuhmanusia.
III. BAHAYA BIOLOGI POTENSIAL
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
33
IV. BAHAYA ERGONOMIS POTENSIAL
Setiap tempat kerja atau kegiatan yang bisa menyebabkan/ menimbulkan tekanan terhadap fisik/ jiwa ataupun perlakuan yang tidak pantas
terhadap bagian tubuh seseorang.
KETIDAKNYAMAN DALAM BEKERJA
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
34
• Desain lokasi kerja yang buruk
• Tata ruang kerja buruk
• Persyaratan penanganan material berlebihan
• Penanganan material terlalu berlebihan
• Desain peralatan dan alat kerja yang buruk.
IV. BAHAYA ERGONOMIS POTENSIAL
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
35
• Pekerjaan yang mengharuskan perpindah-an bolak-balik
• Beban tangung-jawab berlebihan
• Pengaturan shift yang jelek
• Ketidak-serasian jam kerja dengan istirahat
IV. BAHAYA ERGONOMIS POTENSIAL
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
36
Setiap penerabasan (jalan pintas) atau penyimpanganterhadap peraturan dari prosedur kerja, misalnya: tidakmengikuti langkah demi langkah Operation Guide atau JSA.
• Berjalan di bawah pipa-pipa instalasi.
• Melompati langkah-langkah prosedur yang ditetapkan.
• Menangani peralatan listrik tanpa menyegelnya lebih dulu.
• Tidak mengenakan PPE.
• Memulai pekerjaan tanpa Surat Ijin Kerja.
234
V. BAHAYA PROSEDUR KERJA POTENSIAL
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
37
VI. BAHAYA PSYKOLOGI POTENSIAL
Bila seseorang sedang mempunyai masalah dalam
keluarganya, kemudian ketika dia sedang bekerja,
dia selalu memikirkan masalah tersebut dan tidak
fokus, sehingga ada kemungkinan dia akan
mendapatkan kecelakaan atau kejadian yang tidak
diinginkan.
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
38
Bisakah potensi bahaya itu ditolerir ?Ataukah mengandung risiko yang harus dikelompokkan pada LOW, MEDIUM atau HIGH ?
- Hazards analysis.
- Risk assessment.
- Hazardous Operability Studies ( Hazops ) .
JOB SAFETY ANALYSIS
OPERATING GUIDE
2. EVALUASI
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
39
?
APAYANG HARUS ANDA
PERBUAT TERHADAPHAZARDS
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
40
Merupakan langkah-langkah yang harus di-ambil untuk mencegah atau mengurangi aki-bat suatu kecelakaan.
Kita kenal apa yang disebut hirarki pengontrolanpotensi bahaya (yang juga sebagai FILOSOFIKESELEMATAN KERJA).
3. RENCANAKAN
4. LAKSANAKAN
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
41
HIRARKHI PENGENDALIAN BAHAYA POTENSIAL
a. MENIADAKAN
b. MENGGANTI UNTUK MENURUNKAN TINGKAT BAHAYA
c. PENGENDALIAN SECARA TEKNOLOGI
d. PENGENDALIAN SECARA ADMINISTRASI
e. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD/PPE )
FILOSOFI KESELAMATAN KERJA
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
42
a. MENIADAKAN BAHAYA POTENSIAL
Tindakan pertama yang merupakan PRIORITAS I.
Dengan menghilangkan hazards, maka 99% ke-mungkinan celaka (oleh potensi bahaya tersebut)sudah hilang.
Misalnya :
- Menanam/ mengubur pecahan kaca.
- Menumpulkan/ meratakan tonjolan yang tajam.
- Mengencerkan minyak hingga tidak bisa menyala.
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
43
b. SUBSTITUSI ( MENGURANGI TINGKAT BAHAYA )
Merupakan pilihan kedua
Dengan substitusi, maka level bahaya diturunkan.
Misalnya :
- Mengganti alat berbahan bakar bensin dengan solar.
- Mengganti gelas stiroform dengan plastik tahan panas.
- Mengganti gasket asbes dengan bahan yang lebih aman.
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
44
c. ENGINEERING CONTROL
Merupakan prioritas ke-tiga
Dengan pengontrolan teknis maka kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat keteledoran/ kelemahan teknologi bisa dicegah.
Misalnya :
- Memasang barikade, pita kuning-hitam, dsb.
- Menurunkan posisi orifice hingga pekerja tidak perlu memanjat. Atau membuat anjungan mini untuk orifice.
- Isolasi enersi, pemasangan enclosure, dsb.
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
45
d. ADMINISTRATIVE CONTROL
Merupakan prioritas ke-empat
Dengan pengontrolan administrasi maka kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat keteledoran administrasi/urutan kerja bisa dicegah.
Misalnya :
- Mencatat langkah-2 kerja yang akan dilakukan.
- Mencatat orang MASUK/ KELUAR dalam ENTRY JOB.
- PM mesin, generator, kompressor, dsb.
- SOP, Ijin kerja, JSA, pengaturan kerja shift, dsb .
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
46
e. PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT
Merupakan prioritas ke-lima atau terakhir.
Meskipun merupakan prirotas terakhir, namun untukmelindungi diri dari akibat kecelakaan karena faktormanusia ( kecerobohan sendiri atau orang lain ), makaAPD atau PPE tetap sebagai sesuatu yang MUTLAKharus dikenakan.
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
47
Merupakan keharusan untuk meyakinkan apakah kebi-jakan-kebijakan manajemen yang demikian bersung-guh-sungguh dalam upaya mencegah kecelakaan terha-dap karyawan maupun kontraktor telah dipatuhi sepe-nuhnya di lapanganatau tidak.
5. MONITOR
Juga sebagai tahapan mengumpulkan bahan evaluasiuntuk penyempurnaan ke depan.
Merupakan salah satu kesempatan/ tahapan menilai safety performance karyawan.
Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
48Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
v
Prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendaliannya
1)Mengakomodasi kegiatan rutin.2) Mengakomodasi kegiatan non rutin.3) Kegiatan semua orang yang memilikiakses di tempat kerja.4) Perilaku manusia, kemampuan dan
faktor manusia lainnya.5)Mengidentifikasi bahaya yang berasal
dari luar tempat kerja yang dapatmempengaruhi kesehatan dankeselamatan personil di tempat kerja.
49Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
Prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko danpengendaliannya
6) Bahaya yang ada di sekitar tempat kerja dikaitkandengan kegiatan kerja penyedia jasa.
7) Sarana dan prasarana, peralatan dan bahan ditempat kerja yang disediakan oleh penyedia jasaatau pihak lain.
8) Modifikasi pada SMK3 termasuk perubahansementara dan dampaknya pada operasi,proses dan kegiatannya.
9) Beberapa kewajiban perundangan yangdigunakan terkait dengan penilaian risikodan penerapan pengendaliannya.
10) Desain lokasi kerja, proses, instalasi,mesin/peralatan, prosedur operasi dan
instruksi kerja termasuk penyesuaian terhadapkemampuan manusia.
50Oleh: Ir.Kusumo DS,MSi,CSP
No.
PEKERJAAN
BERISIKO
K3
Identifikasi Bahaya
PENILAIAN RISIKO
SKALA
PRIORITA
S
PENGENDALIAN
RISIKO K3
PENANGGUNG
JAWAB
Kekerapan Keparahan TR=(KxA)
(1) (2) (2a) (3) (4) (5)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
FORMAT PENERAPAN SMK3 JEMBATAN
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
No. Dokumen: 3.1.2.3 Nama Proyek:
Nama Penanggung
Jawab:
Bagian : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tgl:
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN POTENSI BAHAYA K3 KONSTRUKSI JEMBATANNo hal :.... dari.....
FORMAT PENERAPAN SMK3 TAHAP PELAKSANAAN
KONSTRUKSI