Download - Membuat larutan HCl 0,1 N.docx
MEMBUAT LARUTAN HCl 0,1 N
A. Hari/Tanggal
Senin, 15 Oktober 2012
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara membuat larutan HCl 0,1 N .
C. Dasar Teori
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan
pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut,
sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion
berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).
1. Hubungan pengenceran dengan Normalitas (N). Hubungan matematis yang diterapkan;
2. Hubungan pengenceran dengan persen (%)
Untuk kadar persen dalam (b/b)
V1 x N1 = V2 x N2
Ket :
a. V = volume cairan (L)
b. N = Normalitas
V1 x P1 = V2 x P2
Ket :
a. V = volume cairan
b. P = persentase dalam % (v/v)
V1 x P1 x d1 = V2 x P2 x d2
Ket :
a. V = volume cairan
b. P = persentase dalam % (b/b)
c. d = massa jenis cairan
D. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Gelas kimia ukuran kecil
b. Gelas kimia ukuran besar
c. Botol semprot
d. Batang pengaduk
e. Corong
f. Labu ukur 100 ml
g. Tissue
h. Pipet tetes
i. Pipet pasteur
j. Savety pipet
k. Botol timbang
l. Botol reagen
2. Bahan :
a. Aquades
b. HCl pekat 37 % (Bj=1,19)
E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mencuci labu ukur, corong, gelas kimia, pipet, dan batang pengaduk dengan aquades
sebanyak 3 kali.
3. Memipet HCl dengan bantuan pipet pasteur dan savety pipet sebanyak 0,8 - 0,9 ml,
dan dilakukan di almari asam.
4. Memindahkan HCl dalam pipet ke dalam labu ukur yang sudah ada corongnya yang
diantara sela mulut dengan corong diberi tissue dan dilakukkan di almari asam.
5. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga 2/3 labu ukur dengan
menggunakan botol semprot sambil di homogenkan secara berkala dan dilakukan di
almari asam.
6. Menambahkan kembali aquades ke dalam labu ukur hingga + 1 cm di bawah garis
batas meniscus dengan menggunakan botol semprot sambil di homogenkan secara
berkala.
7. Mengeringkan dinding-dinding labu ukur dengan menggunakan kertas saring,
mengusahakan agar kertas saring tidak tercelup kedalam larutan HCl.
8. Menambahkan aquades dengan bantuan pipet tetes hingga tepat garis batas meniscus,
mengusahakan saat menambahkan aquades mata sejajar dengan garis batas meniscus
dan tidak membasahi lagi dinding-dinding labu ukur.
9. Menutup labu ukur dengan tutupnya.
10. Menghomogenkan larutan HCl dengan cara membolak-balikkan labu ukur hingga
benar-benar homogen.
11. Menuangkan larutan HCl yang sudah homogen ke dalam botol reagen yang sudah
diberi label.
F. Hasil
Mendapatkan larutan HCl 0,1 N; dari percampuran aquades 100 ml dan HCl pekat
37 % (Bj=1,19) 8,3 ml.
G. Pembahasan
1. Penghitungan :
HCl pekat 0,1 N, 37 % (Bj=1,19), artinya dalam 1 liter larutan terdapat 119 gram
HCl, yang konsentrasinya 37%.
a. Jadi berat HCl dalam larutan :
37100
x 1190 gram = 440,3 gram HCl dalam 1 liter larutan.
b. Jadi Normalitas (N) HCl pada larutan :
Berat HClMr
=440,336,5
= 12,06
c. Maka HCl pekat yang dibutuhkan sebanyak :
V1 x N1 = V2 x N2
1000 x 0,1 = V2 x 12,06
V2 = 1000 x 0,1
12,06
V2 = 8,2918 ml / 8,3 ml
2. Pemipetan dan pemindahan HCl pekat harus dilakukan di almari asam dan dilakukan
dengan sangat hati-hati dan di usahakan agar HCl tidak terpercik ke anggota badan
karena HCl pekat sangat berbahaya jika terkena kulit.
3. Pada saat membuka botol reagen yang berisi HCl pekat setelah dibuka harus ditunggu
hingga uap yang keluar dari botol reagen berkurang.
4. Penuangan HCl pekat dari botol reagen ke dalam gelas kimia harus dilakukan dengan
hati-hati, melut gelas kimia bertemu dengan mulut botol reagen, dan di usahakan agar
HCl tidak menyebar ke dinding luar botol reagen dan terkena tangan.
5. Pemipetan HCl maupun penambahan aquades harus dilakukan dengan teliti dan tepat
sebanyak volume yang di butuhkan.
6. Botol reagen untuk penempatan terakhir HCl harus diberi label agar tidak tercampur
dengan larutan kimia yang lainnya.
H. Kesimpulan
Dari percobaan diatas maka dapat diambil kesimpulan :
1. Hasil perhitungan, untuk mendapatkan HCl 0,1 N dengan konsentrasi 37 % dan
(Bj=1,19) dibutuhkan HCl pekat sebanyak 8,3 ml.
2. Dari hasil percampuran aquades dan HCl pekat didapatkan larutan HCl yang encer
Yogyakarta, 18 Oktober 2012
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Sujono, SKM, M.Sc
Praktikan
Dwi Prasetyowati
NIM : P07134112052
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
(MEMBUAT LARUTAN HCl 0,1 N)
Disusun Oleh :
Nama : Dwi Prasetyowati
NIM : P07134112052
Kelas : Reguler B
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2011/2012