Download - MEMBANGUN KELEMBAGAAN PENYULUHAN
MEMBANGUN KELEMBAGAAN MEMBANGUN KELEMBAGAAN PENYULUHANPENYULUHAN
MEMBANGUN KELEMBAGAAN MEMBANGUN KELEMBAGAAN PENYULUHANPENYULUHAN
• Mengembangkan Kebijakan
• Membangun Prosedur dan Standar Kerja
• Mengimplementasi di Lapangan dan Membangun Jejaring
LEMBAGA PENGEMBANG KEBIJAKANLEMBAGA PENGEMBANG KEBIJAKAN
• Berdasar filosofi (plus visi dan misi) dibentuk ke-lembagaan yang tupoksinya adalah membuat ke-bijakan-kebijakan pokok; kalau perlu menyusun naskah rencana UU, PP, Kepres, dan Kepmen.
• Kelembagaan ini bisa berlokasi di Pusat, atau Pro-pinsi, atau Kabupaten/Kota, tergantung pada ca-kupan program penyuluhan yang akan dilakukan.
• TUPOKSI :TUPOKSI : 1. Membangun struktur organisasi mulai dari pusat
(pembuat kebijakan), tingkat menengah (pembuat prosedur dan standar kinerja), dan tingkat pelak-sana.
2. Merancang tupoksi dari masing unit dari struktur.3. Merancang kualifikasi/kompetensi personil yang
akan menduduki jabatan-jabatan dalam struktur.4. Merancang adanya lembaga-lembaga penunjang
utama beserta struktur dan tupoksinya. Termasuk lembaga penelitian & pengembangan/pengkajian, lembaga pendidikan & pelatihan aparat dan ma-syarakat.
5. Merancang dan merencanakan sistem kerja uta-ma dari pembuat kebijakan sampai pelaksana.
6.Menetapkan kebijakan tentang prosedur perenca-naan program penyuluhan: top down, atau bottom up atau kombinasi dari keduanya.
7. Menetapkan wewenang dan tanggung-jawab masing-masing unit.
8. Menetapkan tujuan-tujuan pokok dari program penyuluhan, tolok ukurnya, dan cara evaluasi-nya kriteria evaluasi personil/aparat.
9. Menetapkan sistem kompensasi, Insentif, dan reward and punishment untuk menjamin adanya motivasi kerja yang tinggi dari seluruh personil.
10. Menjabarkan filosofi penyuluhan pembangun-an ke dalam tahap-tahap kerja/kegiatan, dan perkembangan dan perubahan masyarakat da-pat diamati dan dievaluasi.
MEMBANGUN PROSEDUR DAN MEMBANGUN PROSEDUR DAN STANDAR KINERJASTANDAR KINERJA
MEMBANGUN PROSEDUR DAN MEMBANGUN PROSEDUR DAN STANDAR KINERJASTANDAR KINERJA
• Perlu ada unit kerja di bawah unit pembuat kebi-jakan yang tugas pokoknya adalah membuat atau membangun prosedur kerja dan standar kinerja.
• Kebijakan-kebijakan yang telah dibuat perlu dija-barkan menjadi cara-cara mengimplementasikan, atau menjadi prosedur-prosedur kerja.
• Prosedur kerja yang sudah diuji keefektifannya la-lu ditetapkan sebagai standar prosedur kerja atau standard operasional procedure (SOP) .
• Kalau ditetapkan sebagai SOP harus diikuti.
• Prosedur kerja itu mencakup perencanaanperencanaan, pe-pe-laksanaanlaksanaan, pengawasanpengawasan dan evaluasi.evaluasi.
• Tidak perlu semua cara melaksanakan sesuatu Tidak perlu semua cara melaksanakan sesuatu kegiatan ditetapkan SOP-nya; ada yang justru kegiatan ditetapkan SOP-nya; ada yang justru harus fleksibel harus fleksibel memerlukan inisiatif dan krea- memerlukan inisiatif dan krea-tivitas.tivitas.
• Yang menjadi pegangan pokok adalah : Yang menjadi pegangan pokok adalah : efekti-efekti-vitas vitas dan dan efisiensi kerja. efisiensi kerja. Untuk iniUntuk ini proses proses kegiatan kegiatan harus mudah diawasi / dipantau harus mudah diawasi / dipantau dan dan dievaluasi.dievaluasi.
• Bagaimana prosedur-prosedur itu akan diso-Bagaimana prosedur-prosedur itu akan diso-sialisasikan sampai ke pelaksana ybs, dan sialisasikan sampai ke pelaksana ybs, dan apakah perlu ada training atau tidak.apakah perlu ada training atau tidak.
• Standar KinerjaStandar Kinerja adalah mutu kinerja yang ha-rus dicapai. Standar kinerja (hasil kerja) ini ada yang bersifat “pasti”, ada yang sifatnya “minimal”.
• Standar kinerja bisa menyangkut mutu mutu (qualityquality), bisa juga menyangkut jumlahjumlah (quantityquantity).
• Tercapai atau tidaknya standar kinerja itu bisa dipakai untuk menilai aparatmenilai aparat / petugas ybs.
• Sistem kompensasi, insentif, dan reward & punishment juga disusun oleh “eselon” ini dan ditetapkan oleh pembuat kebijakan.
• Filosofi Penyuluhan PembangunanFilosofi Penyuluhan Pembangunan tetap dijadi-tetap dijadi-kan pedoman dalam pembuatan prosedur kerja.kan pedoman dalam pembuatan prosedur kerja.
MENGIMPLEMENTASI DI LAPANGAN MENGIMPLEMENTASI DI LAPANGAN DAN MEMBANGUN JEJARINGDAN MEMBANGUN JEJARING
• Dilakukan oleh lembaga yang merupakan unit pelaksanaunit pelaksana. Unit ini berinteraksi langsungberinteraksi langsung dengan sasaran penyuluhan pembangunandengan sasaran penyuluhan pembangunan, ialah masyarakat.
• Lembaga ini harus menjabarkan prosedur-prosedur kerja menjadi metoda-metoda kerjametoda-metoda kerja yang relevan dan sesuai dengan keadaan di lapangan.
• Aparat di lembaga inilah yang harus mengim-plementasikan proses pemberdayaan masya-proses pemberdayaan masya-rakatrakat, dan memberi umpan balik ke eselon di atasnya.
• Dilakukan oleh lembaga yang merupakan unit pelaksanaunit pelaksana. Unit ini berinteraksi langsungberinteraksi langsung dengan sasaran penyuluhan pembangunandengan sasaran penyuluhan pembangunan, ialah masyarakat.
• Lembaga ini harus menjabarkan prosedur-prosedur kerja menjadi metoda-metoda kerjametoda-metoda kerja yang relevan dan sesuai dengan keadaan di lapangan.
• Aparat di lembaga inilah yang harus mengim-plementasikan proses pemberdayaan masya-proses pemberdayaan masya-rakatrakat, dan memberi umpan balik ke eselon di atasnya.
• Personil di unit pelaksana ini harus mengim-plementasikan prinsip-prinsip pemberdayaan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.masyarakat.
• Hubungan kerjasama institusional dengan lembaga-lembaga yang relevan di tingkat lapangan perlu dibangun sehingga membetuk jejaring kerjajejaring kerja yang bersifat sinergis.
• Mengusahakan adanya fasilitas kerjafasilitas kerja secara memadai yang dapat mendukung efektivitas dan efisiensi kerja. Semua fasilitas kerja harus dapat dimanfaatkan secara optimal dan dipelihara secara maksimal.
• Perlu dilengkapi dengan personil yang memi-liki kompetensi yang relevankompetensi yang relevan dengan tugas penyuluhan.